Loading documents preview...
Disusun Oleh:
RAFA” ASSIDIQ NPM 1102014218 Pembimbing Akademis Pembimbing Agama
: dr. Dini Widianti, MKK : H. Irwandi M. Zen, Lc, MA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2017
LATAR BELAKANG MASALAH Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular Dunia (2013) : 1 dari 5 anak atau sekitar 21,8 juta anak tidak mendapatkan imunisasi Indonesia (2015) : imunisasi dasar lengkap mencapai 86,8 % DKI Jakarta (2015) : salah satu dari 3 provinsi yang mencapai cakupan imunisasi tertinggi
Sudah mencapai target, namun masih ada kesenjangan di beberapa daerah
Persediaan vaksin
Imunisasi hukumnya boleh dan tidak terlarang
Kesenjangan cakupan imunisasi
Desa atau kelurahan di provinsi DKI Jakarta (2015) : UCI mencapai 100%
Akses terhadap layanan kesehatan Pengetahuan masyarakat Informasi tentang imunisasi Dukungan politis Finansial
PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu di Wilayah Posyandu Rosmerah? 2. Bagaimana gambaran perilaku imunisasi dasar di Wilayah Posyandu Rosmerah? 3. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu terhadap perilaku imunisasi dasar di Wilayah Posyandu Rosmerah? 4. Bagaimana hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku imunisasi dasar dilihat dari pandangan Agama Islam ?
KERANGKA KONSEP PENGETAHUAN IBU
PERILAKU IMUNISASI DASAR
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Cross Sectional
Waktu dan tempat penelitian
November 2017 di Wilayah Posyandu Rosmerah RW 010 Tanah Tinggi, Jakarta Pusat
Alat ukur
Kuesioner & checklist KMS
Uji Statistik
Uji Chi-Square
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur
Frekuensi
Persentase (%)
15-19 tahun
1
1,0
20-24 tahun
11
11,0
25-29 tahun
25
25,0
30-34 tahun
31
31,0
35-40 tahun
20
20,0
41-44 tahun
8
8,0
45-50 tahun
4
4,0
Total
100
100,0
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
D3
2
2,0
S1
5
5,0
SD
7
7,0
SLTA
5
5,0
SLTP
3
3,0
SMA
26
26,0
SMEA
3
3,0
SMK
25
25,0
SMP
24
24,0
Total
100
100,0
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
Guru
1
1,0
IRT
85
85,0
Karyawan
8
8,0
Wiraswasta
6
6,0
Total
100
100,0
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan Ibu
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang
40
40,0
Sedang
22
22,0
Baik
38
38,0
Total
100
100,0
4.1.2 Karakteristik Anak Responden
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Anak Responden Berdasarkan Umur Umur Anak
Frekuensi
Persentase (%)
1 tahun
22
22,0
2 tahun
17
17,0
3 tahun
31
31,0
4 tahun
16
16,0
5 tahun
5
5,0
6 tahun
5
5,0
8 tahun
2
2,0
10 tahun
2
2,0
Total
100
100,0
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Anak Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Anak
Frekuensi
Persentase (%)
Perempuan
43
43,0
Laki-laki
57
57,0
Total
100
100,0
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Anak Responden Berdasarkan Imunisasi Imunisasi Dasar
Frekuensi
Persentase (%)
Lengkap
96
96,0
Tidak Lengkap
4
4,0
Tidak Melakukan
0
0,0
100
100,0
Imunisasi Total
4.1.3 Analisis Data Tabel 4.8. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Imunisasi Dasar di Wilayah Posyandu Rosmerah Rw 010 Tanah Tinggi, Jakarta Pusat
Perilaku Imunisasi Dasar Variabel
Kategori
Pengetahuan
Lengkap
≠ Lengkap
Total %
P
n
%
n
%
n
Kurang
39
39,0
1
1,0
40
40,0 0,815
Sedang
21
21,0
1
1,0
22
22,0
Baik
36
36,0
2
2,0
38
38,0
Total
96
96,0
4
4,0
100
100
4.2 PEMBAHASAN
Notoatmodjo (2011) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua, yakni faktor-faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup: pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Dewi et.al (2013) menyatakan bahwa pemberian imunisasi dasar lengkap lebih banyak pada ibu yang mempunyai pengetahuan cukup Pada penelitian ini diketahui bahwa yang lebih banyak melakukan imunisasi dasar secara lengkap adalah responden dengan pengetahuan yang kurang. Pada penelitian ini tidak adanya hubungan pengetahuan responden dengan perilaku imunisasi dasar mungkin dikarenakan beberapa faktor yaitu petugas kesehatan yang sangat aktif dalam mensosialisasikan dan mengajak responden untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya, petugas kesehatan yang menyediakan fasilitas berupa makanan gratis untuk anak, serta adanya program baru dari pemerintah yang mengharuskan untuk melakukan imunisasi dasar lengkap sebagai salah satu syarat masuk Sekolah Dasar (SD).
BAB V
TINJAUAN ISLAM TERHADAP HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IMUNISASI DASAR
Ilmu Pengetahuan Menurut Pandangan Islam
َّ ٰٰۤياَيُّهَا ال ُ َل ل ۡ ح ۡوا فِى ٰ َّ ٰۤ َ ُ ُ ۡ ۡ ۡ ۡ َ َ َ َ َن س ل َج م ال س ف ت م ـك ي ق ا ذ ا ا و ن م ا ي ذ ٰ ِ ِ ِ ِ ِ ُ َّٰللا ل ۡ َف ُ ش ُز ۡوا َفا ْن ُ ل ا ْن ُ س ُ سحِ ه َ م َواِ َذا قِ ۡي َ ح ۡوا ي َۡف َ اف ش ُز ۡوا ۚ ۡ ـك ُ ي َۡر َفعِ ه َ ّٰللا ال َّ ِذ ۡينَ ٰا َم ُن ۡوا ِم ۡن ُك ۡم ۙ َوال َّ ِذ ۡينَ ُا ۡو ُتوا ۡال ِع ۡل ؕ م َد َر ٰجت َ َّٰللا بِمَا تَ ۡعم َُل ۡو َ ن ُو ه خ ِب ۡير “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah (58) : 11)
Imunisasi Menurut Pandangan Islam
ُ مي َّ ح ُك ْ َجوَة ل ْ م َراتِ َع ْ م َ س ْب َ َّصب َ ِي َذ ل َ َع ت َ ل يَ ْوم َ ََن ت ك ْ َِض َّر ُه ف ٌّ س ُ ْاليَ ْو ِم ْ س حر ِ َ م َوال “Barang siapa setiap pagi memakan tujuh butir kurma ajwah, maka pada hari itu dia akan terhindar dari racun dan sihir.” (HR. Al-Bukhari : 5768 dan Muslim : 4702) Kaedah Fikih Memahami Hukum Imunisasi Perubahan Benda Najis atau Haram Menjadi Suci (Istihalah)
Percampuran Benda Najis dan Haram dengan Benda Suci dan Halal (Istihlak)
Berobat dengan yang Haram
Darurat Membolehkan yang Haram
Kemudahan Saat Kesempitan
Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Perilaku Imunisasi Menurut Pandangan Islam
َّ ص ْ خ ْ خ ْ ِاِ ْغ َتن ً م َ ل َ ل َ م َ ح َت َ ه َر ِم َ ك َق ْب َ َشبَاب َ : مس َ سا َق ْب ك ِ ك َو َ ك َو َف َر َ ِش ْغل َ ل َ ك َق ْب َ اغ َ ل َف ْق ِر َ ك َق ْب َ غنَا َ م َ ل َ َق ْب ك َو ِ ك َو ِ س َق َ ِل َم ْوت َ ك َق ْب َ َحيَات َ ك “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu. ”(HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadroknya)
BAB VI KESIMPULAN & SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Gambaran pengetahuan ibu di wilayah posyandu rosmerah sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang. 2. Gambaran perilaku imunisasi dasar di wilayah posyandu rosmerah sudah cukup baik karena sebagian besar melakukan imunisasi dasar secara lengkap. 3. Tidak ada hubungan pengetahuan ibu terhadap perilaku imunisasi dasar di wilayah posyandu rosmerah. 4. Menurut pandangan Islam hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku imunisasi dasar, bahwa diketahui orang yang berpengetahuan itu memiliki kedudukan yang tinggi di mata Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Mujadilah (58) ayat 11. Selain itu, imunisasi dalam pandangan Islam hukumnya boleh dan tidak terlarang karena imunisasi termasuk penjagaan diri dari penyakit sebelum terjadi sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
6.2 SARAN
Bagi responden usahakan untuk membaca Kartu Menuju Sehat (KMS) agar dapat menambah pengetahuan mengenai tujuan, manfaat, jadwal, dan jenis-jenis imunisasi sehingga dapat menjaga kesehatan anak dengan baik salah satunya dengan cara memberikan imunisasi dasar yang lengkap. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk terus mengembangkan penelitian mengenai hubungan pengetahuan terhadap imunisasi dasar agar data yang dihasilkan lebih bervariasi dan memajukan wawasan ilmu kedokteran.
Masyarakat diharapkan agar menambah wawasan mengenai pentingnya melakukan imunisasi dasar yang lengkap untuk mencegah terjadinya penyakit.
Untuk para mubaliqh diharapkan dalam dakwahnya hendak menyampaikan kepada masyarakat muslim agar berpengetahuan yang baik karena orang yang berpengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi di mata Allah SWT dan senantiasa menjaga kesehatan dengan melakukan imunisasi secara lengkap sebagai upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit karena Allah menyukai orang yang menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
DAFTAR PUSTAKA Al-quran Al-karim dan Terjemahannya. Departemen Agama Republik Indonesia. Bahraen, R. (2011). Pro Kontra Hukum Imunisasi dan Vaksinasi. Diakses tanggal 17/01/18 dari https://muslim.or.id/7073-pro-kontra-hukum-imunisasi-danvaksinasi.html Bidang Kesehatan Masyarakat. (2016). Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. 19. Budiman Gondowardojo, YR. & Wirakusama, IB.. (2015). Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Mengenai Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilayah Puskesmas Bebandem Tahun 2014. E-Jurnal medika udayana. 4 (4), 4-5. Dokter Indonesia. (2014). Kontroversi Haram Halal Imunisasi Bayi Menurut Agama Islam. Diakses tanggal 17/01/18 dari https://mediaimunisasi.com/2014/09/29/kontroversi-hara-halal-imunisasibayi-menurut-agama-islam/ Hasyim, B. (2013). Islam dan Ilmu Pengetahuan (Pengaruh Temuan Sains Terhadap Perubahan Islam). Jurnal Dakwah Tabligh. 14 (1), 133-134. Hijani, R., Nauli FA., & Zulfitri R.. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Dumai Kota Kelurahan Dumai Kota. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. 1 (1), 1-9.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. 133. Khotimah K.. (2014). Paradigma dan Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-qur’an. Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman. 9 (1), 71-82. Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 161. Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 135143, 147-150. Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 182187. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2016). Situasi Imunisasi di Indonesia. Infomasi Data dan informasi. 1. Satgas Imunisasi PP Idai (2014). Panduan Imunisasi Anak. Jakarta: Kompas. 43, 58-59, 124-132. Satgas Imunisasi Idai (2014). Pedoman Imunisasi di Indonesia. 5th ed. Jakarta: Idai. 5,7. Surifandi S.. (2014). Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi. Jurnal Ushuluddin. 21 (1), 63-65. Tuasikal, MA. (2013). Kaedah Fikih Memahami Hukum Vaksinasi. Diakses tanggal 17/01/18 dari https://rumaysho.com/3541-kaedah-fikih-memahami-hukum-vaksinasi.html Yunuarso, PB. (2012). Pandangan Agama Terhadap Vaksinasi. Diakses tanggal 17/01/18 dari https://id.vbook.pub.com/doc/146097860/vaksinasi-dan-islam- pdf Yusuf, AU. (2009). Kontroversi Hukum Imunisasi Polio. Diakses tanggal 17/01/18 dari https://muslimafiyah.com/makan-sampe-full-kenyang-makruh-tapi-sekali-kaliboleh.html