Loading documents preview...
PRESENTASI KASUS “PENYAKIT PARKINSON” Pembimbing: dr. Sasmoyohati, Sp.S (K) Disusun oleh: Sherlly Yunita (1102013271) KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI PERIODE 21 MEI 2018-30JUNI 2018
BAB I LAPORAN KASUS
Nama Pasien
: Tn. SH
Usia
: 78 tahun
Tanggal lahir
: 04 oktober 1939
Jenis kelamin
: laki-laki
Alamat
Pekerjaan
Agama
Status Pernikahan
Suku Bangsa
No.RM
: Pulogadung, jakarta timur : Pensiuanan TNI : Islam : Jawa : 178959
: menikah
Anamnesa
Autoanamnesa dipoliklinik RSPAD Gatot Soebroto pada tanggal 06 Juni 2018.
Keluhan Utama
Jalan sempoyongan sejak 1 tahun SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
3 tahun SMRS
2 tahun SMRS
1 tahun SMRS
• Pasien merasakan kedua tangan gemetar yang dirasakan hilang timbul, muncul saat beraktivitas, dan hilang pada saat istirahat.
• Pasien merasakan baal pada kedua kakinya saat beraktivitas ataupun isitirahat, namun masih bisa merasakan nyeri.
• Pasien merasa apabila berjalan tidak seimbang (sempoyongan), dan merasa bergoyang saat berjalan tetapi tidak sampai terjatuh. Dan pada saat berjalan pelan-pelan dan langkah pendek-pendek.
Pasien juga mengalami kesulitan untuk memulai berdiri apabila dari posisi duduk, dengan gerakan yang lambat. Keluhan pusing, mual, muntah, dan kelemahan anggota gerak disangkal oleh pasien. Tidak ada kesulitan dalam menelan, tidak ada gangguan pada pola BAB dan BAK. Riwayat pernah terkena infeksi otak disangkal, riwayat stroke disangkal. Pasien tidak mempunyai riwayat trauma khususnya kepala. Pasien juga menyangkal pernah keracunan bahan kimia seperti pestisida dan sebagainya. Riwayat Penyakit dahulu
Hipertensi sejak tahun 2015 penyakit jantung (-)
Osteoartritis sejak februari 2018 penyakit ginjal (-)
Diabetes melitus (-) alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal dikeluarga ada yang mempunyai riwayat penyakit atau dengan keluhan serupa seperti pasien. Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung.
Status Internus
Tanda Vital Suhu : 36,5 ºC Nadi : 80 x/menit, reguler, kuat, isi cukup. RR : 20 x/menit TD: 128/68 mmHg
• • •
Keadaan umum: sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Kesan Gizi : BB 68 kg, TB 166 cm (IMT 24,68 = pre obesitas)
Mata
Status Generalis konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
Limfonodi
tidak ada pembesaran KGB
Jantung Paru
BJ I/II normal, reguler, murmur (-), gallop(-) vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Abdomen
datar, supel,nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-) Ekstremita Akral hangat,edema (-), sianosis (-) s
Status Psikiatri
Status Neurologis
Kesadaran
: Compos Mentis
E4M6V5 GCS = 15
Sikap tubuh
: Agak membungkuk
Cara berjalan
: Berjalan lambat, langkah kecil-kecil
Gerakan abnormal : tidak ada
Kepala • • • • •
Bentuk : Normocephal Ekspresi : Datar Simetris : Simetris Pulsasi : Teraba pulsasi a.temporalis dextra dan Nyeri tekan : Tidak ada
Leher • • • •
Sikap : Lurus, simetris Gerakan : Bebas Vertebra : Normal Nyeri tekan : Tidak ada
sinistra
Rangsang Meningeal
Nervus Cranialis
Pemeriksaan Penunjang Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Hemoglobin
16,5 g/dl
13-18 g/dl
Hematokrit
47%
40-52%
Leukosit
5380/mikroliter
4.800-10.800/mikroliter
Trombosit
141000/mikroliter
150.000-400.000/mikroliter
SGOT
29 U/l
<35 U/I
SGPT
26 U/I
<40 U/I
Kolestrol Total
203 mg/dl
<200 mg/dl
Trigliserida
146 mg/dl
<160 mg/dl
Kolestrol HDL
46 mg/dl
>35 mg/dl
Kolestrol LDL
128 mg/dl
<100 mg/dl
Ureum
32 mg/dl
20-50 mg/dl
Kreatinin
1,2 mg/dl
0,5-1,5 mg/dl
Asam urat
6,4 mg/dl
3,4-7,0 mg/dl
Glukosa darah puasa
96 mg/dl
83- 110/dl
Resume Pasien laki-laki usia 78 tahun datang dengan keluhan jalan sempoyongan sejak 1 tahun SMRS dan merasa bergoyang pada saat berjalan, tetapi tidak sampai terjatuh, dan mengalami kesulitan untuk memulai berdiri apabila dari posisi duduk. Dua tahun sebelumnya pasien pernah merasakan baal pada kedua kakinya saat aktivitas ataupun istirahat. Tiga tahun sebelumnya pasien merasakan kedua tangan gemetar yang dirasakan hilang timbul, dan muncul saat beraktivitas, hilang pada saat istirahat. Pasien memiliki riwayat hipertensi, dan osteoarthritis. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan sikap tubuh membungkuk, cara berjalan lambat serta ekspresi wajah yang datar.
Diagnosa
Diagnosa Klinis DiagnosaTopi s Diagnosa Etiologi
• Parkinson sundrome dengan gejala tremor, rigiditas, bradikinesia
• Ganglia basalis (substansia nigra)
• Idiopatik (penyakit parkinson)
Diagnosa Sekunder
• Hipertensi • Osteoartritis
Tatalaksana
Trihexyphenidyl tab 2x2 mg (PO) Pramipexole tab 1x0,75 mg (PO) Leparson 3x1/2 tab Amlodipin tab 1x10 mg (PO)
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
: dubia ad malam
Quo ad sanam
: dubia ad malam
BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan dan Analisis Kasus
dari anamnesis yang dilakukan, Tn. SH berusia 78 tahun, dimana hal ini sesuai dimana biasanya penyakit parkinson timbul pada usia 40-70 tahun.
penyakit parkinson lebih banyak diderita pada pria daripada wanita dengan ratio 3:2.
Penyebab dari parkinson sindrome umumnya adalah idiopatik (parkinson primer), diduga ada faktor genetik dan faktor lingkungan yang mempengaruhi. Namun pada kasus ini, pasien menyangkal pernah keracunan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan lain-lainnya. Pasien juga menyangkal pernah menderita penyakit infeksi diotak maupun trauma dikepala yang merupakan penyebab dari parkinson sekunder, dan tidak ada riwayat stroke.
Terdapat kriteria dalam menegakkan diagnosis penyakit parkinson diantaranya kriteria Hughes dan kriteria koller. Kriteria Hughes: a. Possible Terdapat satu gejala utama: 1.Tremor pada saat isitirahat 2.Rigiditas 3. Bradikinesia 4.Kegagalan refleks postural b. Probable Bila terdapat kombinasi dua gejala utama (termasuk kegagalan postural) c. Definite Bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala.
-
kriteria koller: Possible Terdapat dua dari tiga tanda kardinal gangguan motorik selama satu tahun atau lebih Berespon terhadap levodopa dan atau dopamin agonis. Levodopa diberikan 1000 mg per hari selama 1 bulan sampai perbaikan sedang dan lama perbaikan satu tahun atau lebih.
Berdasarkan anamnesis yang dilakukan didapatkan keluhan jalan tidak seimbang, tremor pada kedua tangan, serta kesulitan untuk berdiri dari posisi duduk. Secara klinis diagnosis parkinson dapat ditegakkan jika sudah memenuhi dua dari tiga tanda kardinal gangguan motorik(tremor, rigiditas, dan bradikinesia), dan pada pasien ini memenuhi kriteria, dan sesuai dengan diagnosis penyakit parkinson.
Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron disubstansia nigra pars kompakta, suatu area otak yang berperan dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Berkurangnya pengaruh dopamin dalam striatum dapat menurunkan kontrol gerakan otot pada penyakit parkinson.
Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan: Trihexyphenidyl tab 2x2 mg (PO) Pramipexole tab 1x0,75 mg (PO) Leparson 3x1/2 tab Amlodipin tab 1x10 mg (PO)
Trihexyphenidyl bermanfaat meningkatkan kendali otot dan mengurangi kekakuan, digunakan untuk mengatasi gangguan gerakan yang tidak normal dan tidak terkendali akibat penyakit parkinson, dan juga dipakai untuk gerakan involunter yang terjadi karena efek sampng obat antipsikotik misalnya chlorpromazine atau haloperidol. Merupakan golongan antikolinergik yang menghambat asetikolin.
Pramipexole dapat meningkatkan kemampuan untuk bergerak dan menurunkan goncangan (tremor), kekakuan, gerakan melambat dan ketidakseimbangan. Merupakan agonis dopamin yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (dopamin) diotak.
.
Leparson tablet yang mengandung levodopa 100 mg, benserazide HCL 28,5 mg setara dengan benserazide 25 mg. Indikasi leparson adalah untuk penyakit parkinson kecuali parkinson yang diinduksi oleh obat. Dosis awal sehari 3-4x ½ tablet.
Amlodipine obat penghambat kanal kalsium untuk tekanan darah tinggi. Obat ini membantu melemaskan pembuluh darah jantung dan meningkatkan pasokan darah dan oksigen dan di waktu yang sama juga mengurangi beban kerja jantung