Presentasi Kasus Pneumonia Anak

  • Uploaded by: Rendy Joni
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Kasus Pneumonia Anak as PDF for free.

More details

  • Words: 1,196
  • Pages: 18
Loading documents preview...
PRESENTASI KASUS PNEUMONIA Oleh: RENDY PRANDA JONI 20080310175

Laporan Kasus a. Identitas • Nama : An.FA • Umur : 1bulan • Jenis Kelamin : Perempuan • Alamat : Canden, kutowinangun, Tingkir • Tanggal Masuk: 07/11/13 • Tanggal Keluar :

Anamnesis • • •

• • • • • •

Keluhan Utama : Batuk(+) Riwayat penyakit sekarang Os batuk (+) sekitar 2 minggu, nafas bunyi grok-grok, batuk awalnya sedikit, lamakelamaan menjadi semakin berdahak, dan bunyi grok-grok makin terdengar. Demam(-), 1HSMRS nafas terlihat cepat. HMRS os terlihat sesak, batuk (+) tiap saat, pilek (-), muntah (+) kalau batuk, isi muntah lendir (+) dan asi (+), netek (+) kuat. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami gejala serupa seblumnya. Tidak ada riwayat alergi Riwayat Penyakit Keluarga (-) tidak ada keluarga yang mengalami gejala serupa (+) dirumah ada perokok Riwayat Imunisasi : BCG, POLIO, dan HB0 Riwayat Kehamilan : ANC (+) di bidan, Riwayat Persalinan : BBLC, CB, SMK, SPT Riwayat Nutrisi : Asi

Pemeriksaan Fisik • • • • • • • • •



• •

KU : CM, sedang, sesak U = 1bulan 2hari PB = BB = 3,2kg Vital Sign : HR =148 ×/menit Suhu =374C Respirasi =66×/menit Kepala : mesochepal, ubun-ubun cekung (-) Mata : CA (-/-) SI(-/-), Mata cekung (-/-), reflek cahaya Hidung : Discharge (-), napas cuping hidung (+) Mulut : sianosis (-), Leher : Kel.lnn tidak teraba, pembesaran hepar dan lien Thorax : I = Simetris, retraksi dada (±), ketinggalan gerak (-) P = Ketinggalan gerak (-) Per = Sonor (+/+) Aus = P : vesikuler, Rhonki (+/+) Wheezing (+/+) C : S1.S2 Reguler, Murmur (-) Gallop (-) Abdomen: I = simteris, tanda-tanda radang (-) A = BU (+)N Per = Timpani (+) P = supel Extremitas : akral hangat, sianosis (-), crt< 2detik Kulit : petekie (-), purpura (-)

Pemeriksaan Penunjang •

Hasil Darah Rutin

• • • • • •

ANGKA ANGKA LEUKOSIT :11,9 ANGKA ERITROSIT : 3,5 HEMOGLOBIN : 12,4 HEMATOKRIT : 37,1 ANGKA TROMBOSIT :292 LAJU ENDAP DARAH : I jam : 18 : II jam : 40

• • • • • • •

Hitung Jenis EOSINOFIL BASOFIL BATANG SEGMEN LYMFOSIT MONOSIT

:1 :0 :0 : 62 : 32 :5

NILAI NORMAL (4,5-11) . 103/µL (4,5-5,5) .106/µL (14-18) g/dl (38-47)% (150-450) .103/µL (3-8)mm (5-18)mm

Diagnosis • Diagnosis Kerja Pneumonia • Diagnosis Banding Bronkitis Bronkiolitis Asma Tuberkulosis

Terapi • Inf. D10% + drip inj. Aminophilin 18mg untuk 18tpm • Inj. Ceftriaxon 2×75 mg • PO. Ambroxol mg 2 CTM mg 0,1 3×pulv1 B. complex tab ½ • Nebulizer P/S ( Ventolin ½ + Flexotid ½ + NaCl 2cc) • Headbox 7lpm • Suction

Definisi • Pneumonia adalah peradangan disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit) yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat1

Etiologi •

Tabel 1. Etiologi Pneumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia di Negara maju [2].

Sumber [3]

Patogenesis • Ada 3 stadium dalam patogenesis pneumonia [2]. • Stadium hepatisasi merah Stadium ini dimulai dari, terjadinya edema akibat reaksi jaringan yang mempermudah proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya. Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadinya serbukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema, dan ditemukannya kuman di alveoli. • Stadium hepatisasi kelabu Kemudian, deposisi fibrin semakin bertambah, terdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli dan terjadi fagositosis yang cepat. • Stadium resolusi Selanjutnya, jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel akan mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang. Sistem bronkopulmoner jaringan paru yang tidak terkena akan tetap normal.

Manifestasi klinis • •



Manifestasi klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya, tetapi secara umum adalah sebagai berikut[2]: Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare; kadang-kadang ditemukan pada gejala infeksi ekstrapulmoner. Gejala gangguan respiratori Tabel. 2 Kriteria gangguan respiratory pada anak dengan pneumonia[4] 1. Tachypnea,

respiratory rate, breaths/min Age 0–2 months: >60 Age 2–12 months: >50 Age 1–5 Years: >40 Age >5 Years: >20 2. Dyspnea 3. Retractions (suprasternal, intercostals, or subcostal) 4. Grunting 5. Nasal flaring 6. Apnea 7. Altered mental status 8. Pulse oximetry measurement <90% on room air Sumber [5]

Diagnosis • Anamnesis Gambaran klinis biasanya ditandai dengan demam, menggigil, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak nafas dan nyeri dada [6]. • Pemeriksaan Fisik Penemuan pemeriksaan fisik dada yang berhubungan dengan pneumonia dapat dilihat pada tabel 2 [4]. Selain itu saat auskultasi dapat terdengar suara napas bronkovasikuler sampai bronchial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi [6].

• Pemeriksaan Penunjang 1. Darah Perifer Lengkap 2. Acute-Phase Reactans (ERS, CRP, Procalcitonin) 3. Pemeriksaaan Mikrobiologi 4. Gambaran Radiologis

Penatalaksanaan • Pada pneumonia ringan dan sedang rawat jalan, amoxicillin merupakan antibiotik lini pertama [4]. Dosis pemberian amoksisillin adalah 25mg/kgBB/8jam [2]. • Pada pneumonia rawat inap, pilihan antibiotik pertama adalah ampisillin atau penisilin G dosis pemberiannya adalah 25.000 U/kgBB/4jam. Selain itu dapt juga diberikan antibiotik lain seperti antibiotik golongan beta laktam, sefalosporin dapat diberikan jika resisten penicillin dengan dosis 25mg/kgbb/12jam [4].

• Penatalaksanaan anak dengan pneumonia yang tidak membaik setelah diberi terapi dini selama 48-72jam harus : 1. Harus dimasukkan ke ICU, untuk pengawasan yang ketat. Evaluasi demam, respiratori rate, respiratori distress, dan hypoxemia. 2. Jaga pasokan oksigen 3. Ulangi pemeriksaan kultur 4. Berikan antibiotik lini kedua

Komplikasi • Komplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema torasis, perikarditis purulenta, pneumotoraks, atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis. Empiema torasis merupaka komplikasi tersering pada pneumonia bakteri

Pembahasan • Pada pasien ini didapatkan hasil anamnesis bahwa pasien menderita batuk (+) sejak 2 minggu yang lalu, awalnya kering kemudian berdahak. nafas bunyi grok-grok, batuk awalnya sedikit, lama-kelamaan menjadi semakin berdahak, dan bunyik grok-grok makin terdengar. Demam(-), 1HSMRS nafas terlihat cepat. HMRS os terlihat sesak, batuk (+) tiap saat, pilek (-), muntah (+) kalau batuk, isi muntah lendir (+) dan asi (+), netek (+) kuat. • Pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan keadaan umum sesak, kesadaran compos mentis, heart rate 148 ×/menit, suhu 37,40C, respirasi 66×/menit. Pernapasan cuping hidung (+), ronki (+/+), wheezing (+/+), retraksi dada (±). Pemeriksaan laboratorium terdapat sedikit peningkatan angka leukosit (11,9) . 103/µL), sedikit penurunan hematokrit (37,1%). Hasil rontgen thorax tidak interpretasinya, sehingga tidak diketahui predileksi infeksi. • Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang disimpulkan bahwa pasien mengalami pneumonia, dengan kemungkinan etiologi yaitu virus.

Daftar Pustaka 1.

2. 3. 4.

5.

6.

Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 238:964-971. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010. Buku Ajar Respirologi Anak, Ed I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Opstapchuk M, Roberst DM, Haddy R. Community-acquired pneumonia in infants and children. Am Fam Ohysician 2004;70:899-908. John S. Bardley, Carrie L. Byington, Samir S. Shah. et al.The Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and Children Older Than 3 Months of Age: Clinical Practise Guidelines. Pedriatric Infectious Diseases Society and Infectious Diseases Society of America 2011. Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto, et al. Infectious Diseases Society of America/America Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults. Clin infect Dis 2007; 44(Suppl 2):S2772. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.

Related Documents


More Documents from "odzie"