Prognosis Dan Rencana Perawatan Gigi Tiruan Cekat===

  • Uploaded by: bagaswidayanto
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prognosis Dan Rencana Perawatan Gigi Tiruan Cekat=== as PDF for free.

More details

  • Words: 1,541
  • Pages: 32
Loading documents preview...
PROGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN GIGI TIRUAN CEKAT Oleh :

Dora (080600054) Dennis (080600062) Mery (080600075) Justine (080600093)

Albert (080600094) Kaya Kalyana (080600108) Said (080600110) Ryanda (080600114)

GIGI TIRUAN CEKAT 

Gigi

tiruan

cekat

atau

fixed

denture

merupakan gigi tiruan yang mengganti satu atau

lebih

gigi

asli

dimana

gigi

tiruan

tersebut menggunakan gigi asli lain sebagai penyangga ataupun menggunakan akar gigi sebagai penyangga.

KAPAN DIGUNAKAN GTC ? 

Kenyamanan



Oral Hygiene



GTC lebih natural



Retensi yang lebih baik



Beban lebih tersalurkan



Efek Splint

PREPARASI GIGI 

Diagnosa : 1. Diagnosa Oral

Mencari ketidaknormalan dan lesi-lesi patologis. Permukaan dalam dari pipi dan bibir, lantai mulut, palatum keras dan lunak, dan lidah haruslah didiagnosa dengan teliti. Orofaring

dan nasofaring juga harus didiagnosa. Variasi pada bentuk dan kontur gigi, kurangnya titik jumpa atau malah titik jumpa yang tidak pada tempatnya. Ada tidaknya karies dari perubahan warna enamel walau karies tersebut belum tersingkap pada gambar radiografi. Rotasi, kelainan posisi maupun kehilangan gigi. Adanya plak dan pus juga harus ditindak. Gigi yang mempunyai kelainan warna sering diindikasikan sebagai kematian dental pulp.



Periodonsium gigi penyangga yang keras dan berwarna

merah muda menandakan keadaan sehat. 

Sebaliknya yang berwarna merah tua dan lunak haruslah dicurigai.



Kedalaman sela gusi sampai 3 mm atau lebih perlu dicurigai dimana kedalaman normal adalah 0,5 mm.



Kerusakan jaringan ikat periodonsium di daerah leher gigi dapat disebabkan meluasnya gingivitis



Penyangga yang poros panjangnya membuat sudut ke mesial atau distal masih dapat digunakan sebagai gigi penyangga dalam pembuatan bridge



bila

ke

arah

lingual

atau

bukkal,

akan

mempunyai

kecenderungan lebih besar lagi untuk menukik karena memdapat beban tambahan dari jembatan

DIAGNOSA RADIOGRAFI Pada diagnosa ini, dapat kita dapatkan : 

Ukuran, bentuk dan panjang dari akar gigi



Ukuran dan posisi dari ruang pulpa



Kondisi dari jaringan pendukung



Jenis dari tulang alveolar penyangga; apakah padat atau longgar.



Posisi

akar

pada

hubungannya

dengan

dengan crown dan mandibula dan maksila.

Diagnosa ini juga dapat memperlihatkan kondisi patologis, seperti : 

Kehancuran tulang



Odontomas



Gigi impacted



Bekas akar yang rusak



Penampakan daerah nekrosis akibat

pencabutan gigi.

Destruksi Tulang 

Pada permukaan mesial dari gigi posterior, dimana gigi akan menjadi miring ke arah mesial. Bila destruksi belum parah, maka pembuatan gigi tiruan cekat jembatan akan dapat menghentikan kemiringan ini.



Sama halnya bila daerah edentulous masih sempit, pembuatan crown akan menghentikan pergerakan tersebut.



Namun bila gambar radiografi memperlihatkan kemiringan dan destruksi tulang telah parah dan membuat kantong gingival yang dalam dan infeksi dan bila diagnosa memperlihatkan keterlibatan dari percabangan akar, gigi tersebut tidak boleh digunakan sebagai penyangga bridge karena daya tahan hidup yang lemah.

Jaringan Periodontium 

Ketebalan jaringan ini harus diperhatikan untuk meneliti ada tidaknya penebalan.



Kelainan periapikal juga tidak boleh luput.



Keutuhan lapisan korteks  penyusutan tulang

alveolarnya 

jumlah dan arah akar calon penyangga.



panjang

akar

yang

tertanam

dalam

tulang

alveolar. 

Keadaan tidak baik bila terdapat akar yang bengkok.

WAWANCARA DENGAN PASIEN 

Mendapat informasi lebih banyak



Semua kemungkinan haruslah dijelaskan kepada pasien



Kerja sama yang baik antara pasien dan operator perlu dijalin



Kontrol GTC setelah pemasangan dianjurkan 6 bulan sekali



Biaya dan untung rugi juga perlu dijelaskan



Dijelaskan bahwa akan ada gigi yang harus diasah sebagai

penyangga 

Pemberian anastesi juga harus dikonfirmasi

PROGNOSA 

Prognosa merupakan ramalan atau perkiraan tentang sejauh mana derajat keberhasilan suatu perawatan yang dicapai.



Faktor yang akan mempengaruhi : 1. Watak Pasien 2. Kesehatan umum 3. Kondisi lokal

PROGNOSA Watak Pasien menurut MM. House : 

Philosophical Mind : Rasional, Tenang, Seimbang, Yakin

dan

Percaya

pada

Dokter

Gigi

atau

operator  Prognosa Baik 

Exacting

/

Critical

Mind

:

Terlalu

hati-hati,

Teratur, Berharap banyak (Fungsi dan Estetika

GTC)  Prognosa Baik jika Dokter Gigi atau operator mampu Merawat dengan cermat dan teliti



Hysterical Mind : Gugup, Tidak Peduli Kesehatan Giginya, Ragu-ragu, Tidak kooperatif, Banyak mengeluh,

Sulit

menerima

alasan,

Kurang

percaya  Prognosa meragukan 

Indifferent Masalah

Mind

:

mastikasi

Tidak

Peduli

dianggap

Penampilan, tidak

perlu,

Kesehatan mulut kurang diperhatikan, Berobat karena bujukan keluarg atau pihak lainnya  Prognosa Tidak Baik

Kesehatan Umum 

Operator

yang

teliti

seharusnya

dapat

membedakan keadaan ini. 

Pada

anak-anak,

adakalanya

kita

jumpai

keterlambatan erupsi gigi atau persistensi dari gigi desidui  hipopituitary. 

Sering kali, daerah edentulous dan jumlah dari

deposit pada gigi mungkin dapat meningkatkan kemungkingan terdapat diabetes pada pasien berusia 50 tahun.



Cyanosis

dari

bibir

dan

membran

mukosa

mungkin mengindikasikan penyakit hati. 

Gangguan-gangguan

sistemik

memanifestasi

melalui gusi-gusi yang berdarah. Semakin lama keadaan ini juga akan mengakibatkan penyakit

defisiensi. 

Kelainan

warna

dari

batas-batas

gingival

disebabkan terhisapnya metal. Biasanya adalah

bismut dan timah hitam. 

Pigmentasi Addison.

terkadang

terjadi

pada

penyakit

Kondisi lokal : 

Keadaan gigi penyangga Bila pada pasien dijumpai keadaan gigi penyangga yang cukup kuat, cukup tebal, bebas karies, jika pda gigi yang kuat dan tinggi maka akan mempunyao retensi yang kuat, makin kecil konus axial preparasi maka retensi makin kecil, makin besar konus axial maka makin besar retensi.



Jaringan pendukung dari gigi penyangga Kesehatan pulpa harus baik, garis servikal bebas plak



Oklusi



Tipe Restorasi



Kebiasaan Buruk (Bruxism).

Faktor lainnya : 

Faktor Umur GTC merupakan jenis perawatan yang paling sering diaplikasikan pada pasien berumur 20-55 tahun.

Pasien

berumur

dibawah

20

tahun

dan

terjadi

keadaan

“Partial

Edentulous”, disarankan untuk melakukan jenis perawatan lain diluar GTC.

Pada pasien muda, agak beresiko bila perawatan harus menembus atau membuka pulpa, kecuali pulpa, ruang pulpa dan gigi telah terbentuk sempurna.

Pada pasien diatas umur 55 tahun, pada perawatan Partial Fixed Denture, biasanya gigi tidaklah sekuat saat muda. Dan gigi-gigi yang dipilih sebagai fondasi juga akan kewalahan dalam menahan tekanan yang diberikan.



Faktor Jenis Kelamin atau Tipe Pasien GTC

merupakan

jenis

perawatan

yang

lebih

banyak

diaplikasikan pada wanita. Terutama pada gigi bagian anterior. Sebab : - keengganan wanita pada gigi tiruan yang dapat dilepas. Ini bisa saja dihubungkan pada kebutuhan, perasaan dan keingingan dari wanita tersebut. - Pria lebih menggunakan daya atau tekanan saat mengunyah makanan daripada wanita, maka pria membutuhkan perawatan prostodontik yang lebih kuat.



Faktor Jenis Kelamin atau Tipe Pasien GTC

merupakan

jenis

perawatan

yang

lebih

banyak

diaplikasikan pada wanita. Terutama pada gigi bagian anterior. Sebab : - keengganan wanita pada gigi tiruan yang dapat dilepas. Ini bisa saja dihubungkan pada kebutuhan, perasaan dan keingingan dari wanita tersebut. - Pria lebih menggunakan daya atau tekanan saat mengunyah makanan daripada wanita, maka pria membutuhkan perawatan prostodontik yang lebih kuat.



Personal Hygiene Personal Hygiene dari pasien sangatlah berpengaruh pada keputusan jenis perawatan yang akan diaplikasikan. Bila seorang pasien memiliki personal hygiene oral yang buruk dan jenis perawatannya adalah Fixed Denture, makan GTC yang paling sempurna dan bersih pun akan cepat rusak. Bila Oral Personal Hygiene seseorang buruk, makan jenis perawatan

prostodontik

yang

paling

cocok

adalah

Removeable Denture, karena dapat dilepas dan dibersihkan.

RENCANA PERAWATAN 

Rencana perawatan adalah langkah selanjutnya setelah diagnosa dan prognosa dilakukan



Tahap ini akan melibatkan dokter spesialis



Rencana perawatan dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan

yang

dilakukan

secara

berkaitan dengan proses diagnosis.

lengkap

Tujuan rencana perawatan : 

Menghentikan kerusakan gigi geligi lebih lanjut.



Untuk

menghemat

waktu

dan

biaya

perawatan

sehingga hasil perawatan dengan GTC tepat dan memuaskan dalam hal fungsional. 

Memberikan

motivasi

kepada

pasien

untuk

memelihara dan merawat sendiri GTC-nya dan gigi geligi yang masih ada secara optimal. 

Membangun kembali oklusi yang sehat.

Rencana perawatan dapat terdiri dari : 1. Perawatan pendahuluan / persiapan Penyingkiran faktor-faktor penyulit yang

terlebih dahulu menjadi perhatian, seperti : sakit dan problem akut lainnya.

Tahap : Perawatan konversi. 

Perawatan karies dari gigi yang akan dijadikan penyangga perlu diperhatikan. Jika ada perporasi

pulpa perlu dilakukan perawatan saluran akar. Pada jaringan gigi yang sudah rapuh / rusak perlu dibuat inti (core).

Perawatan bedah mulut. 

Pengambilan gigi terpendam dan sisa akar.

Perawatan konversi. 

Perawatan periodonsium Perawatan pembuangan plak, karang gigi supra dan subgingiva, pelaksanaan penyikatan gigi secara benar

oleh pasien dan menghilangkan satu gusi dengan kuretasi atau tindakan pembedahan (ginggivektomi). 

Perawatan ortodonti.

Perbaikan gangguan oklusi yang jelek dengan jalan membuang jaringan gigi (selective grinding), atau preparasi daerah restorasi. Memperbaiki posisi gigi

penyangga yang terlalu miring (+25 derajat).

2. Perawatan rujukan Perawatan yang dikonsultasikan kepada dokter ahli, misalnya penyakit dalam, syaraf.

Perawatan ini dilakukan : 

Sebelum perawatan GT



Sedang perawatan GT



Setelah perawatan GT

3. Desain perawatan

Rencana dari pola GTC yang dapat berdaya guna untuk mengatasi kasus kehilangan beberapa gigi.

Desain perawatan sebaiknya ditinjau dari

segala segi :

a. Menentukan jumlah gigi penyangga. Jumlah gigi yang ada dan lokasinya harus menjadi pertimbangan yang penting.

Jumlah gigi penyangga yang paling ideal untuk menyangga satu pontic adalah dua gigi penyangga

Setiap gigi yang digunakan sebagai penyangga harus mempunyai pulpa yang sehat. Dan harus melalui pemeriksaan klinis dan gambaran radiografi.

b. Menentukan jenis retainer. 

Retainer Sebagian



Retainer Penuh



Retainer Ekstrakorona



Retainer Intrakorona

c. Menentukan tipe konektor 

- Rigid / Fix connector



- Non rigid connector

d. Menentukan tipe pontik 

Bentuk ovoid atau speroid



Bentuk Ridge Lap

e. Menentukan bahan yang akan digunakan Bahan untuk lapisan estetis : 

Akrilik



Komposit resin



Porselen

Bahan untuk kerangka logam : o Paduan emas

o Paduan perak o Paduan tembaga

Related Documents


More Documents from "Uqy Ezya"