PROPOSAL KERJA PRAKTEK INDUSTRI PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU JAWA TENGAH
Diajukan oleh Cahyo Fajar Prihantono
121150061
Ahmad Rizaldi
121150063
PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2019
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI PPSDM MIGAS CEPU JAWA TENGAH Yang diajukan oleh : Nama
: Cahyo Fajar Prihantono
NIM
: 121150061
Program Studi
: Teknik Kimia S1
Jurusan
: Teknik Kimia
Tempat Pelaksanaan : PPSDM MIGAS CEPU JAWA TENGAH Waktu Pelaksanaan
: Juni - Juli 2019
Dosen Pembimbing
Yogyakarta, Maret 2019 Mahasiswa Pemohon,
Ir. R.R. Endang Sulistyowati , ST, MT NIP. 19610420 198903 2 001
Cahyo Fajar Prihantono NIM. 121150061
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Kimia
Dr. Y. Deddy Hermawan, S.T., M.T. NIP. 2 7210 98 0197 1
ii
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
KATA PENGANTAR . Pengajuan proposal ini kami lakukan untuk mendapatkan persetujuan melakukan kerja praktek industry di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah
.
Dengan diterimanya proposal pengajuan kegiatan kerja praktek ini, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada: 1. Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PPSDM Migas Cepu atas perhatian dan kesediannya menerima saya untuk kerja praktik. 2. Dr. Y. Deddy Hermawan, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta. 3. Ir. R.R. Endang Sulistyowati , MT dan Ir.Abdullah Kunta Arsa ,MT selaku dosen pembimbing Kerja Praktik atas saran dan bimbingannya. 4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga proposal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi pihak PT. PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah dalam menerima saya mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran”
Yogyakarta
yang
akan
melaksanakan kerja praktek.
Yogyakarta, Maret 2019
Penyusun
iii
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I. PENDAHULUAN
1
I.1.
Latar Belakang
1
I.2.
Tujuan
1
I.3.
Manfaat
2
I.4.
Tugas Khusus
2
I.5.
Metode Pengumpulan Data
2
I.6.
Rencana Kerja Praktik Industri
2
I.7.
Laporan Kerja Praktik Industri
3
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
5
II.1.
Sejarah Perusahaan
5
II.2.
Unit Kilang PPSDM MIGAS Cepu
5
II.3.
Produk PPSDM MIGAS Cepu
6
II.4.
Jenis-jenis dan Spesifikasi Produk
6
II.4.1
Petrasol CA
7
II.4.2
Petrasol CB
8
II.4.3
Petrasol CC
9
II.4.4
Residu
9
II.4.5
Solar
10
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
12
III.1.
Minyak Mentah
12
III.2.
Pengolahan Minyak Bumi
12
III.3.
Distilasi Atmosferis (Crude Distillation Unit)
13
iv
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
III.4.
Unit dan Proses
14
BAB IV. PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21
v
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
DAFTAR TABEL
Tabel I.1.
Jadwal Kegiatan Kerja Praktik
3
Tabel II.1.
Spesifikasi Petrasol CA
7
Tabel II.2.
Spesifikasi Petrasol CB
8
Tabel II.3.
Spesifikasi Petrasol CC
9
Tabel II.4.
Spesifikasi Minyak Bakar Cepu
10
Tabel II.5.
Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar
11
Tabel III.1.
Karakteristik Produk Distilasi Atmosferik Minyak Bumi 13 Mentah
vi
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Blok Cepu yang terdapat di Blora, Jawa Timur, merupakan daerah penting penghasil minyak dan gas bumi. Blok ini memiliki beberapa lapangan migas diantaranya Ledok, Nglobo-Semanggi, Banyuasin, Kawengan, Wonocolo, dsb. Setiap lapangan migas tersebut dikelola oleh bermacammacam perusahaan migas seperti Pertamina. Selain terdapat lapangan migas itu sendiri, di Cepu yaitu Pusdiklat Migas Cepu juga terdapat tempat pelatihan dan tempat peraga alat-alat yang digunakan untuk bekerja bagi ahli teknik perminyakan. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta khususnya Program Studi Teknik Kimia S-1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri sebagai lembaga pendidikan yang berperan dalam menghasilkan sarjana yang berkompeten dengan memberikan program kuliah yaitu kerja praktik yang berbobot sebesar 2 Satuan Kredit Semester (SKS), yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan. Program ini dibuat untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja di lapangan sebelum mahasiswa terjun langsung di dunia kerja. Dengan berbagai teknologi yang modern, PPSDM MIGAS menjadi salah satu tempat yang patut menjadi referensi bagi seorang calon sarjana teknik kimia untuk mempelajari berbagai unit yang ada di dalamnya. Prosesproses yang terjadi di dalam pengolahan minyak bumi dan gas alam merupakan proses-proses yang banyak di pelajari di bangku kuliah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta. Maka dari itu, dengan adanya kesempatan untuk kerja praktek di PPSDM MIGAS, mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman dan pemahaman terutama dalam hal aplikasi dan perkembangan proses produksi peralatan-peralatan serta dapat memberikan gambaran dalam proses perancangan pabrik kimia secara utuh. Pemahaman tersebut tidak hanya dalam bidang teknis semata, 1
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
tetapi juga dari sisi manajemen perusahaan dan sumber daya manusia termasuk sisi humanitasnya. Berdasarkan uraian diatas, pemohon bermaksud untuk melaksanakan kegiatan kerja praktik di PPSDM MIGAS dengan berbekal pengetahuan yang diperoleh di Teknik Kimia serta dengan mengingat perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas sehingga sesuai dengan bidang studi yang pemohon tempuh. I.2 Tujuan Kegiatan kerja praktek ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari dan menganalisis kinerja alat dengan penerapan konsep dasar teknik kimia di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah serta melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh pembimbing kerja prektek untuk memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan pada Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. I.3 Manfaat 1. Mengenal cara kerja kinerja lat suatu perusahan atau industri secara umum dengan lebih mendalam, khususnya peralatan dan proses produksi yang dilakukan. 2. Dapat
menambah
wawasan dan
pengalaman tentang
praktek
di
lapangan. 3. Menambah pengetahuan dan pemahaman keteknikan secara praktis yang diterapkan pada industri. 4. Memberikan bekal tentang perindustrian, sebelum terjun ke dunia kerja secara nyata. I.4 Tugas Khusus Mengenai tugas khusus akan ditentukan oleh dosen pembimbing atau pembimbing dari perusahaan yang bersangkutan.
2
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
1.5 Metode Pengumpulan Data Adapun data yang saya peroleh berasal dari data sekunder berupa pustaka dan data yang tersedia di industri. Selain itu data primer akan saya peroleh pada saat berlangsungnya kerja praktek industri 1.6 Rencana Kerja Praktek Industri 1.
Peserta
Peserta kerja praktik adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dengan rincian sebagai berikut : 1.
2.
Nama
: Ahmad Rizaldi
NIM
: 121150063
Semester
: VIII (Delapan)
Email
:
[email protected]
No. HP
: 085800450233
Nama
: Cahyo Fajar Prihantono
NPM
: 121150061
Semester
: VIII (Delapan)
Email
:
[email protected]
No. HP
: 0895375629989
Alamat Kampus : Kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta JL.SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Depok, Sleman, DIY Kode Pos
: 55283
Telp/fax
: +6282134440140
2.
Waktu pelaksanaan Kerja praktek industri di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah yang saya ajukan adalah bulan Juni-Juli 2019. Dimana
3
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
periode waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kerja praktek industri ini adalah selama kurang lebih satu bulan.
3.
Rencana kegiatan Adapun rencana kegiatan kerja praktek industri saya ajukan ditujukan pada table 1.1
Table 1.1 Rencana kegiatan kerja praktek industri Alokasi No
Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
1
Konsultasi Proposal
2
Pengajuan Proposal
3
Orientasi dan Pengenalan Lingkungan
4
Observasi Pendataan
5
Penyusunan Laporan Mingguan 1.7
dan
Laporan Kerja Praktek Industri Laporan kerja praktek industri akan diwujudkan dalam bentuk laporan oleh masing-masing mahasiswa peserta kerja praktek industri. Dimana laporan ini akan disahkan oleh dosen pembimbing universitas maupun pembimbing di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah
yang
selanjutnya laporan resmi kerja praktik ini tidak untuk dipublikasikan hanya diperuntukkan Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah
berhak
menerima pula laporan tersebut.
4
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
BAB II PROFIL PRUSAHAAN
II.1.
Sejarah Perusahaan Lapangan minyak yang ada di Indonesia termasuk cukup banyak di berbagai daerah dan salah satunya yang sudah lama adalah lapangan minyak di daerah Cepu, pertama kali ditemukan oleh seorang Insinyur dari Belanda bernama Andrian Stoop pada tahun 1886. Cepu merupakan suatu daerah yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perkembangan sejarah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, telah mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu sampai sekarang. Pada awal berdirinya sekitar abad XIX tempat ini diberi nama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij). Seiring perkembangannya, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga pada tahun 2016 sampai sekarang berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas). Selain diterangkan di atas, sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu dapat diuraikan dalam tiga periode, yaitu periode zaman Hindia Belanda, periode zaman Jepang dan periode zaman kemerdekaan hingga sekarang Sesuai Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang organisasi dan tata kerja kementrian energi dan sumber daya mineral,
Pusdiklat
Migas
Cepu
berubah
nama
menjadi
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas Bumi (PPSDM) Cepu. (https://www.esdm.go.id, 2018)
II.2.
Unit Kilang PPSDM MIGAS Cepu Distilasi atmospheric adalah proses pemisahan minyak bumi secara fisik dengan menggunakan perbedaan titik didih. Karena crude oil adalah campuran dari komponen-komponen yang sangat komplek dan pemisahan berdasarkan fraksi-fraksinya sehingga distilasi ini pemisahan
5
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
dengan berdasarkan trayek titik didihnya (jarak didih). Tekanan kerja dari distilasi atmospheric pada tekanan atmosfer yaitu tekanan operasi antara 1 atmosfer samapi dengan 1,5 atmosfer. Minyak mentah yang diolah di PPSDM Migas Cepu berasal dari lapangan Kawengan dan Ledok. Setelah dikurangi kandungan airnya, minyak mentah dikirim ke kilang untuk ditampung didalam tanki. Minyak mentah merupakan campuran (mixed crude) dari sebagian besar HHPO dan sebagian kecil dan sebagian kecil dari LPPO yang telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, terutama menghilangkan kotoran-kotoran seperti garam. Pemisahan dilakukan dengan memanaskan minyak mentah pada suhu tertentu sehingga ada yang dalam fase uap dan dan kemudian di embunkan lalu didinginkan. Proses pengolahan distilasi atmosperik dibagi menjadi empat bagian yaitu: a. Pemanasan didalam furnace. b. Penguapan didalam evaporator. c. Pemisahan didalam kolom fraksinasi dan stipper kolom d. Pengembunan dan pendinginan didalam kondensor dan cooler disertai dengan pemisahan didalam separator untuk memperoleh hasil.
II.3.
Produk PPSDM MIGAS Cepu Kilang PPSDM Migas mengolah minyak mentah yang dikirim dari PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dan menghasilkan produk-produk Pertasol CA, Pertasol CB, Pertasol CC, solar, dan, Residu/Minyak Bakar Cepu (MBC). (https://www.pertamina.com, 2018)
II.4.
Jenis-jenis dan Spesifikasi Produk Produk utama dari pengolahan minyak mentah di PPSDM Migas Cepu saat ini adalah sebagai berikut:
6
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
II.4.1.
Pertasol CA Pertasol ini merupakan campuran hidrokarbon cair yang merupakan trayek didih 30 – 200 0C. Kapasitas produksi Pertasol CA sekitar ± 23 kl/hari. Pertasol atau gasoline merupakan produk yang terpenting karena digunakan sebagai solvent/pelarut, pembersih dan lain-lain. Spesifikasi pertasol CA yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada tanggal 06 Februari 2012 dapat dilihat pada tabel 2.1. Kegunaan Pertasol CA yaitu: Industri cat, lacquers dan varnish Untuk tinta cetak sebagai pelarut dan diluen. Industri cleaning dan degreasing.
Tabel II.1. Spesifikasi Petrasol CA (https://www.pertamina.com, 2018) Metode No.
1.
Parameter Uji
Density at 15⁰C
Satuan
kg/m3
Distilasi : 2.
3. 4.
ASTM/
Spek Pertasol CA
Lain
D-1298
Baru Min.
Maks.
720
735
D-86
IBP
°C
End Point
°C
45 150
Warna Saybolt
D-156
Korosi bilah Tembaga,
D-130
2 hrs/100°C
5.
Doctor Test
D-4952
6.
Aromatic Content
% volume
D-1319
+25 No. 1 Negative 20
7
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
II.4.2.
Pertasol CB Kapasitas produksi pertasol CB yaitu ± 8,7 kl/hari. Spesifikasi pertasol CB yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada tanggal 06 Februari 2012 terdapat dalam tabel 2.2.
Tabel II.2 Spesifikasi Petrasol CB (https://www.pertamina.com, 2018) Metode No.
Parameter Uji
1.
Density at 15⁰C
2.
Distilasi :
3. 4.
Satuan
kg/m3
ASTM/ Lain
D-1298
°C
End Point
°C
Korosi bilah Tembaga,
D-130
2 hrs/100°C
Aromatic Content
Maks.
765
780
200 D-156
6.
Min.
100
Warna Saybolt
Doctor Test
Baru
D-86
IBP
5.
Spek Pertasol CB
D-4952 % volume
D-1319
+18 No. 1 Negative 25
8
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
II.4.3.
Pertasol CC Produk pertasol CC pada Kilang PPSDM Migas Cepu memproduksi dalam waktu-waktu tertentu dalam arti hanya memproduksinya secara on demand. Kapasitas produksi pertasol CC tidak bisa ditentukan tetapi ketika ada permintaan sekitar 15% per hari. Pertasol CC memiliki spesifikasi yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat tanggal 06 Februari 2012 terdapat dalam tabel 2.3.
Tabel II.3. Spesifikasi Petrasol CC (www.pertamina.com)
No.
Parameter Uji
1.
Density at 15⁰C
2.
Distilasi :
3. 4.
5.
6.
II.4.4.
Satuan
kg/m3
Metode
Spek Pertasol
ASTM/
CC
Lain
Baru
D-1298
Maks.
782
796
D-86
IBP
°C
End Point
°C
124 250
Warna Saybolt
D-156
Korosi bilah Tembaga,
D-130
2 hrs/100°C Doctor
D-4952
Test Aromatic Content
Min.
% volume
+16 No. 1
Negative
D-1319
25
Residu Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang mempunyai titik didih paling tinggi yaitu 350
0
C dan
merupakan hasil bawah dari residue stripper. Residu biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik karena
9
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
mempunyai heating value yang tinggi. Kapasitas produksi yang dihasilkan yaitu ±58 kL/hari. Produk residu di Kilang PPSDM Migas Cepu dikenal dengan nama Minyak Bakar Cepu (MBC). MBC memiliki spesifikasi yang telah diuji pada tanggal 08 Mei 2015 dengan sampel dari T.138 terdapat dalam tabel 2.4. Tabel II.4. Spesifikasi Minyak Bakar Cepu (Residu) (Pusdiklat Migas, 2018)
II.4.5.
Solar (Jenis minyak solar 48) Solar mempunyai trayek didih 250 - 350
0
C.
Kapasitas produksi yang dihasilkan adalah ± 131 kl/hari. BBM jenis solar 48 memiliki spesifikasi berdasarkan ketentuan Dirjen Migas yang terdapat dalam tabel 2.5.
10
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
Tabel II.5. Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar (Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, 2018)
11
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
III.1. Minyak Mentah Minyak mentah adalah campuran yang terbentuk secara alami, terdiri dari hidrokarbon, belerang, nitrogen, dan logam. Kualitas produk minyak bumi (Bawazeer et al., 1997) memainkan peran utama kepuasan konsumen dan berbicara tentang kinerja kilang. Untuk mengidentifikasi dan memprediksi perilaku minyak mentah dan produk minyak jadi dalam keadaan tertentu, perlu mengukur sifat physicochemical (Robert et al., 1995) dan membandingkan nilai yang diukur dengan Standar Internasional. Sifat khas minyak mentah dari berbagai sumber berbeda atau kurang identik. Hal yang sama berlaku untuk minyak mentah juga, bahkan minyak dari sumur yang sama pada ekstraksi berbeda dalam karakteristik komposisi kimia (Roussel dan Boulet, 1995) dan perilaku fisika-kimia meskipun dasarnya hampir sama untuk setiap jenis minyak mentah. Diketahui bahwa minyak mentah adalah bahan baku dasar industri penyulingan tidak hanya unik tetapi seluruh kimia organik dapat dipelajari. Minyak mentah mengandung hampir semua hidrokarbon dan non-hidrokarbon yang dikenal. Karena diambil dari bumi, ia juga mengandung kotoran seperti air, lumpur dan garam selama eksplorasi dan transportasi. (Yasin,Ghulam, et al., 2013)
III.2. Pengolahan Minyak Bumi Sifat-sifat minyak mentah sangat bervariasi dan jenis produk yang dihasilkan juga didapat sangat banyak, maka istilah kilang mengenai operasi-operasi tidak dilakukan satu kilang. Suatu operasi tentu dijumpai didalam semua kilang adalah distilasi yang memisahkan minyak bumi kedalam fraksi-fraksinya berdasarkan daerah didihnya. (Hardjono, 2001) Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diingkan, Misalnya adanya aromat didalam fraksi kerosin atau fraksi minyak gas
12
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
menyebabkan mutu kerosin atau bahan bakar diesel yang dihasilkan dari distilasi langsung minyak mentah tidak baik. (Hardjono, 2001)
III.3. Distilasi Atmosferis (Crude Distillation Unit) Crude Distillation Unit (CDU) beroperasi dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan titik didih komponen penyusunnya. Kolom CDU memproduksi produk LPG, naphtha, kerosene, dan diesel sebesar 5060% volume feed, sedangkan produk lainnya sebesar 40-50% volume feed berupa atmospheric residue. Distilasi Atmosferik berfungsi memisahkan minyak mentah (crude oil) atas fraksi-fraksinya berdasarkan perbedaan titik didih masing masing pada keadaan Atmosferik. Atmospheric residue pada kilang lama, yang tidak memiliki Vacum Distillation Unit/VDU, biasanya hanya dijadikan fuel oil yang value-nya sangat rendah atau dijual ke kilang lain untuk dioleh lebih lanjut di VDU. Sedangkan pada kilang modern, atmospheric residue dikirim sebagai feed Vacum Distillation Unit atau sebagai feed Residuel Catalytic Cracking (setelah sebagiannya di-treating di Atmospheric Residue Hydro Demetalization unit untuk menghilangkan kandungan metal atmospheric residue). Berikut juga disajikan sifat-sifat fisik dari produk distilasi atmosferik minyak bumi mentah di Tabel 3.1. (Sukanto, 1986)
Tabel III.1. Karakteristik Produk Distilasi Atmosferik Minyak Bumi Mentah No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rentang Pendidihan (0C) ASTM TBP <30 <30 30-100 30-90 80-200 85-190 165-280 190-270 215-340 270-320 290-440 320-430 >400 >430
Rentang Kasar atom C nparafin C1-C4 C4-C7 C7-C11 C13-C16 C12-C10 C15-C28 >C25
Nama fraksi/produk Gas Kilang Nafta ringan Nafta Kerosin Minyak gas ringan Minyak gas atmosferik Residu
13
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
III.4. Unit dan Proses Pada umumnya minyak mentah dan produk masih mengandung kotorankotoran atau impurities berupa hydrogen sulfide (H2S), Merchaptan (RSH), MgCl2, NaCl dan lain-lain dalam jumlah tertentu. Proses treating adalah proses yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan impurities yang terdapat dalam produk. Proses treating dilakukan dengan cara injeksi amoniak (NH3) pada puncak kolom dan dengan proses pencucian menggunakan soda caustic (NaOH). (Yoeswono, 2016)
Gambar III.1. Diagram alir proses pada kilang minyak
Kilang Pusdiklat Migas Cepu terdiri dari beberapa proses utama yang ditunjang oleh unit-unit lainnya.Sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang yang terdapat di Kilang Pusdiklat Migas Cepu antara lain : 1. Unit Distilasi 2. Unit Wax
14
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
3. Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang 4. Unit Utilities 5. Unit Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan 1. Unit Distilasi Unit Distilasi Pusdiklat Migas Cepu merupakan salah satu jenis unit Distilasi Atmosferik. mengolah
minyak
Tujuan
distilasi
ini
adalah
mentah yang berasal dari lapangan minyak
Kawengan dan Ledok menjadi produk-produk yang sesuai dengan persyaratan dan rancangan unit tersebut. Kapasitas maksimum yang dapat diolah kilang Pusdiklat Migas ini adalah 600 m3/hari, tetapi pada saat ini hanya dapat mengolah ± 150 m3/hari – 400 m3/hari. Hal ini dikarenakan usia dari kilang Pusdiklat Migas sehingga
Performa
kerja
dari
peralatan berkurang. Produk
yang dihasilkan dari unit ini antara lain : Pertasol 2 (Pertasol CA), LAWS 3 (Pertasol CB), LAWS 4 (Pertasol CC), Kerosine, Solar, PH Solar dan Residu.
2.
Unit Wax Plant Bertugas mengolah PH Solar yang berasal dari unit
distilasi dengan kapasitas ± 70 m3/hari, dan produk yang dihasilkan diantaranya : Batik wax (bahan pembuat batik) A Filter Oil (AFO) untuk campuran bahan bakar.
15
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
Prinsip pengolahannya adalah kristalisasi dan filtrasi. Ada 4 (empat) tahapan proses wax plant, yaitu : Dewaxing : proses ini memisahkan minyak dan wax yang terkandung dalam PH Solar dengan system kristalisasi wax melalui pendinginan di chiller, pemisahan minyak dan kristal wax dengan menggunakan filter press. Sweating
:
proses
menghilangkan kandungan pendinginan
pengeringan minyak
yang
bertujuan
dalam wax dengan
cara
dan pemanasan perlahan-lahan dengan media
pemanas air yang diinjeksi steam. Produk sweating adalah sweat wax. Treating
:
proses
ini
bertujuan
memperbaiki
warna
wax dengan menggunakan serbuk tanah lempung (clay) sebagai media penyerap. Wax dan clay diaduk dengan udara bertekanan sekaligus dipanasi dalam agitator. Moulding : wax cair dari proses treating dimasukkan ke dalam cetakan Proses
dan didinginkan
secara alami sampai beku.
ini bertujuan untuk mempermudah penyimpanan,
pengangkutan dan pemasaran wax. Pada saat ini, unit wax plant beroperasi hanya jika ada pesanan dari pihak luar atau konsumen. Untuk produk PH Solar yang menjadi bahan baku dari unit ini saat ini dijadikan sebagai produk residu. 16
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
3. Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang dibagi menjadi 2 (dua) sub unit kerja yaitu Unit Laboratorium dan Unit Perencanaan Operasi Kilang. Unit Laboratorium Laboratorium ini berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk yang dihasilkan unit kilang maupun utilities agar tetap memenuhi
persyaratan-
persyaratan
yang
ditentukan.
Tugas Laboratorium ini dibagi menjadi : Laboratorium Analisis Minyak Analisis minyak yang dimaksud adalah untuk menganalisis bahan baku dan produk-produk yang dihasilkan oleh Unit Distilasi dan Wax Plant. Laboratorium Analisis Air Analisis ini bertujuan untuk memeriksa kualitas air bahan baku untuk ketel uap (boiler), air minum, air untuk pendingin di kilang dan air untuk keperluan lainnya. Unit Perencanaan Operasi Kilang Unit perencanaan operasi kilang bertugas mengatur dan merencanakan kondisi operasi kilang.
4. Unit Utilities
17
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
Jalannya operasi atau proses suatu unit tidak hanya tergantung pada alat-alat utama saja, tetapi juga tergantung pada
sarana
penunjang.
Salah
satu sarana penunjang yang
diperlukan adalah unit Utilities. Bagian- bagian utilities terdiri dari : Power plant dan distribusi Unit ini menyediakan tenaga listrik untuk kilang, perumahan, perkantoran, dan penerangan jalan. Pengolahan air Unit
ini
bertugas
untuk
menyediakan
kebutuhan
air untuk
kilang, pemadam kebakaran, air umpan boiler, dan air untuk minum. Penyediaaan uap air dan udara bertekanan Unit
ini
berfungsi
menyediakan
penggerak pompa torak,
atomizing
kebutuhan
steam
sebagai
fuel oil di furnace,
steam
stripping di kolom, pemanasan minyak berat di tanki atau pipa, dan digunakan untuk instrument, blowing dan lain-lain. Telekomunikasi Menyediakan
sarana
komunikasi
untuk
kelancaran
kegiatan
Pusdiklat Migas Cepu. Furnace Furnace yang dimaksud disini adalah berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Di dalam dapur terdapat tube pemanas yang tersusun sedemikian rupa sehingga proses perpindahan panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak yang dialirkan melalui tube-tube menerima panas dari hasil pembakaran
tersebut akan
di dalam dapur hingga
18
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
suhunya mencapai sekitar 300oC - 350oC, kemudian masuk ke dalam kolom distilasi untuk dipisahkan komponen-komponennya. Heat Exchanger Heat
Exchanger
atau
penukar
panas
berfungsi
untuk
berlangsungnya proses perpindahan panas antara fluida satu dengan fluida lain saling mempunyai kepentingan. Dengan demikian melalui pertukaran panas ini dapat dimanfaatkan panas yang seharusnya terbuang, dan apabila dinilai dari segi ekonominya hal ini akan memberikan penghematan biaya operasi.
5. Unit Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Bertugas berhubungan
melindungi
semua
dengan api dan pemadam
peralatan kebakaran
yang serta
bertindak langsung bila terjadi kebakaran di kilang maupun di luar kilang di bawah komando pimpinan Pusdiklat
Migas atau
bagian lain yang ditunjuk, serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran.
19
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
BAB IV PENUTUP Demikianlah proposal kegiatan kerja praktek di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah ini saya susun untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Semoga proposal kegiatan kerja praktek ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah dalam menerima saya selaku mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri yang akan melaksanakan kerja praktek di PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah Atas perhatian dan kesediaan pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PPSDM MIGAS Cepu Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melaksanakan kerja praktek di perusahaannya maka saya mengucapkan terima kasih.
20
Proposal Kerja Praktek Industri PPSDM Migas, Cepu
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Minyak https://www.esdm.go.id
dan
Gas
Bumi.
(2018).
Retrieved
from
Hardjono, A. (2001). Teknologi Minyak Bumi ISBN 979-420-487-0. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. pp 180-186 PT. Pertamina Persero. (2018). Retrieved from https://www.pertamina.com Pusat Pengembangan Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas). (2018). Retrieved from https://www.pusdiklatmigas.esdm.go.id Sukanto, R. (1986). Industri Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta: BPFE. pp. 35-59 Yasin,Ghulam, et al. 2013. ”Quality and chemistry of crude oils”. Journal of Petroleum Technology and Alternative Fuels, Vol. 4(3), pp.53-63. Yoeswono, D. (2016). Perengkahan Katalitik Residu Kilang PPSDM Migas dengan Katalis Zeolit Alam. pp. 6-15
21