Proposal Permohonan Bantuan Sumur Resapan

  • Uploaded by: Arie Arie
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Permohonan Bantuan Sumur Resapan as PDF for free.

More details

  • Words: 2,038
  • Pages: 13
Loading documents preview...
PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN SUMUR RESAPAN

DIAJUKAN OLEH : KELOMPOK TANI ………….. DESA …………….. KECAMATAN ……….. KABUPATEN ……………. TAHUN ……….

LEMBAR PENGESAHAN Nomor : ..............................................

PROPOSAL

S U M U R R E S A PA N TAHUN 2018 KELOMPOK TANI HUTAN : HARAPAN MULYA KPH/HR Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi

: : : : :

Sumur Resapan Lebak Banten

Disusun oleh Penyuluh Kehutanan Pendamping

Ketua Kelompok Tani Hutan Harapan Mulya

YAYA SUDARYA, A.Md NIP. 19580615 198903 1 005

MUROH

Disahkan Oleh : Kepala Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten

FIVA ZABRENO, A.KS NIP. 19710418 199803 1 007

KATA PENGANTAR

Dengan tersusunya proposal kegiatan Pembangunan Sumur Resapan di Desa Nayagati Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, diharapkan untuk dapat difasilitasi oleh Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten. Demikian pula dengan kegiatan pembangunan sumur resapan dimasa mendatang dapat berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat berdaya guna dan berhasil

guna,

agar

terwujudnya

kemandirian

usaha

masyarakat

yang

berbasis.Tanaman Hutan terkait dengan pelestarian fungsi dan manfaat hutan dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuataan proposal ini kami ucapankan terima kasih.

Leuwidamar, 04 Juni 2017 Penyuluh Kehutanan Pendamping

Ketua Kelompok Tani Hutan Harapan Mulya

YAYA SUDARYA, A.Md NIP. 19580615 198903 1 005

MUROH

KELOMPOK TANI

“……………………” ………………………………………………………. No : ……………… Lampiran : 1 set Perihal : Permohonan Bantuan Sumur Resapan

Kepada : Yth. Kepala Dinas Lingkunghan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten di Serang

Dengan hormat, Dalam upaya mendukung pemerintah memberdayakan kelompok tani serta usaha meningkatkan pendapatan petani untuk menciptakan rasa aman dalam usaha berkebun, kami kelompok tani “………………” telah aktif melakukan kegiatan pembinaan terhadap anggota kelompok berupa penghijauan dalam rangka pelestarian alam lingkungan. Guna semakin mendorong semangat dan upaya penambahan pendapat bagi anggota kelompok tani, kami mengajukan permohonan bantuan sumur resapan untuk upaya keterjagaan mata air demi adanya kepastian dalam usaha pertanian dan perkebunan. Demikian permohonan ini kami buat, dan atas terkabulnya disampaikan terima kasih. ……..,………………………. Kelompok Tani “………………………..”

…………………………. Ketua Mengetahui, Kepala Desa ................ Penyuluh Kehutanan Kecamatan

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Para pakar air mengkhawatirkan bahwa pada pertengahan abad XXI, Indonesia akan mengalami krisis air yang mengkhawatirkan, terutama pada pusat-pusat wilayah kota. Berdasarkan hal ini, timbul pertanyaan yang cukup mendasar, apakah kekhawatiran di atas benar-benar akan terjadi ataukah hanya membesar-besarkan ancaman yang sebenarnya tidak pernah akan terjadi. Indonesia merupakan wilayah tropis, memiliki karakteristik curah hujan yang tinggi. Jumlah hujan yang besar, apakah benar akan mengalami krisis air. Air permukaan seperti danau, sungai, air tanah dan mata air, yang sedemikian banyaknya apakah tidak mampu kita kelola untuk kepentingan permukiman, pertanian, perikanan, industri dan kelistrikan, sehingga malapetaka yang timbul terjadi kelangkaan (krisis) dalam kelimpahan. Walaupun Indonesia memiliki posisi geografis yang istimewa, sinar matahari berlimpah, memiliki dua musim (kemarau dan penghujan), tanah volkanik subur, ribuan pulau membentuk daratan yang produktif dengan pegunungan dan hutan yang lebat. Semuanya merupakan bukti bahwa Indonesia kaya dengan air, hingga sekali lagi patut kita bertanya apakah benar ancaman krisis air akan menjadi kenyataan. Air yang melimpah di Indonesia, telah mewarnai budaya kita dan sejak abad pertengahan XV, dengan tumbuh berkembangnya pertanian tradisionil di sekitar badan air. Pada abad XVI tumbuh kerajaan-kerajaan berbasis pertanian; dengan slogan ”gemah ripah loh jinawi, tongkat dan batu jadi tanaman”. Namun demikian, sejak pertengahan abad XX pusatpusat pertumbuhan mulai muncul, dan kebanyakan mulai bersandarkan terhadap pemanfaatan (eksploitasi) alam, pertanian, perikanan dan sumberdaya lainnya. Munculnya pusat-pusat perdagangan, pusat pemerintahan, pada saat itu sumberdaya perairan sungai menjadi andalan sarana lintas transportasi. Tumbuh berkembangnya peradapan manusia, akhirnya mulai sadar bahwa sumberdaya alam khususnya air, memiliki keterbatasan daya dukung dan akhirnya menjadi terganggu karena kurangnya keseimbangan antara besaran imbuhan air kedalam tanah (infiltrasi) dengan besaran potensi air yang mengalir secara lasung ke laut (air limpasan) dan atau menguap (evapotranspirasi), serta pemanfaatan air tanah yang kurang terkontrol. Suatu kenyataan bahwa dua 20-30 tahun yang lalu, sungai-sungai baik di P. Jawa maupun di luar Jawa pada musim kemarau tidak pernah kering. Kehidupan ikan, belut, yuyu masih melimpah, namun sebaliknya kini baru saja tidak hujan satu minggu,

dasar sungai telah kelihatan dan yang muncul hanyalah ikan sapu-sapu, sampah dan endapan sedimen. Terganggunya keseimbangan daya dukung sumberdaya air, dalam kenampakan bentang alam, dicirikan oleh lahan-lahan kritis dengan produktivitas rendah, serta tidak mampu lagi meresapkan air kedalam tanah. Mencermati uraian tersebut, tampaknya implementasi teknologi sumur resapan ramah lingkungan menjadi strategis untuk disosialisasikan kepada masyarakat, agar mampu menciptakan kesadaran dan kepedualiannya dalam upaya pemulihan air tanah tanah, untuk kepentingan masa kini dan masa mendatang. Pada suatu daerah tertentu yang memiliki sumberdaya air melimpah, fenomena air hanya dilihat dari dua dimensi yaitu kualitas dan kuantitas. Padahal bicara air tidaklah sederhana, dan ada tiga dimensi yang sering diabaikan yaitu: dimensi ruang, waktu, dan sosial budaya. Selain lima dimensi di atas, sifat dan dinamika air tidak mengenal batas politik. Dalam sekala regional daratan yang menguap di Australia, menjadi hujan di Indonesia. Air yang kadang kala berlebihan di DKI Jakarta, sebagian besar bersumber dari Jawa Barat. Demikian halnya dengan hujan asam di Kepulauan Riau, merupakan penyebab polusi dari Singapura. Hingga batas wilayah politik tidak pernah menghambat peredaran (siklus air). Genesis air di Indonesia menjadi bagian dari siklus hidrologi. Air merupakan bagian dari gerak abadi, mulai dari uap (air, daratan, tumbuhan) _ menjadi awan di angkasa turun kembali menjadi hujan. Hujan sebagian menguap kembali (air intersepsi dan evapotranspirasi), sebagian masuk ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) dan sebagian besar mengalir ke sungai dan ke laut (run off). Air hujan jatuh, meresap kedalam tanah, melalui dua tahapan yaitu infiltrasi, dan perkolasi. Infiltrasi merupakan proses meresapnya air ke lapisan tanah, dan dalam perjalanannya (perkolasi) ada yang sebagian menyimpang kearah samping menjadi air rembesan, sedangkan lainnya menuju ke arah air bawah tanah (ground water). Kemampuan manusia sangat tidak mungkin dalam mengatur alam (hujan, sifat fisik tanah, dan konfigurasi lapang). Akan tetapi aktivitas terhadap olah tanah maupun perlakuan terhadap vegetasi alam, menyebabkan terdegradasinya lahan, padahal vegetasi merupakan salah satu kunci masuknya air kedalam tanah. Tutupan vegetasi dan struktur tanahnya. Dengan demikian terdegradasinya tata air di P. Jawa yang kini telah menunjukkan ketidak-seimbangan antara potensi ketersediaan air tanah pada musim kemarau dan penghujan, ada kecenderungan disebabkan oleh tutupan vegetasi dan perubahan struktur tanahnya. Kemerosotan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, membawa konsekuensi bukan saja menurunnya tingkat produktivitas, akan tetapi

menghangatkan isu yang selama ini masih menjadi silang pendapat. Praktek penggunaan tanah yang keliru dan kurang tepat akan mengakibatkan fenomena alam seperti banjir, kekeringan, perubahan iklim global, dan bahkan kemungkinan terjadinya penggurunan (desertification). Pada musim hujan debit aliran tinggi, namun sebaliknya pada musim penghujan debit rendah bahkan kering. Dalam pada itu, upaya menyimpan air pada musim hujan melalui teknologi resapan buatan merupakan cara yang efektif, untuk menekan besaran debit. Ketersediaan air tanah yang cukup (surplus), akan mengimbangi kekeringan pada musim kemarau dalam bentuk air aliran base flow. Kesulitan yang dihadapi petani dari waktu kewaktu bukan semakin mudah dan berkurang namun justru sebaliknya semakin komplek dan bertambah banyak. Musim yang tidak menentu menjadikan kegiatan pertanian juga tidak menentu, baik budidayanya maupun hasilnya. Sementara biaya produksi juga tidak dapat dikurangi. Akibatnya pendapatan petani juga semakin tidak dapat diprediksi, namun kecenderungan menurun lebih berpotensi dibandingkan pendapatan yang kemungkinan meningkat. Sumur resapan merupakan suatu upaya untuk meresapkan air hujan dalam rangka menambah cadangan air tanah. hal ini mengingat persediaan air di negara ini sudah sangat menipis, ditambah lagi dengan masalah air lainnya seperti kelebihan air di saat musim hujan yang mengakibatkan masalah banjir dan musim kemarau sering kekurangan air, sehingga seluruh masyarakat harus segera mungkin menyadari dan menyelamatkan air. Sumur resapan dapat berfungsi untuk mencegah penurunan tanah, mengurangi genangan banjir dan aliran air di permukaan tanah, mengurangi meluasnya penyusupan/instrusi laut ke arah daratan, menambah potensi air tanah. Sumur resapan merupakan sistem resapan buatan, yang dapat menampung air hujan akibat dari adanya penutupan tanah oleh bangunan berupa lantai bangunan maupun dari halaman yang di-plester. Selain itu, sumur resapan berfungsi untuk menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya

sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau dan sekaligus mengurangi timbulnya banjir. Di beberapa daerah sebenarnya telah diwajibkan dan dibuatkan perdanya tentang pembuatan sumur resapan rumah tangga / bangunan. Namun apakah hal itu dilaksanakan dan yang masih kewalahan adalah pengawasannya. Kita harus menghargai dan mendukung inisiatif untuk peduli dengan kelangsungan lingkungan hidup di tengah masa yang modern, simple dan praktis. Salah satunya adalah menyeimbangkan daya dukung lahan tertutup terhadap penyerapan debit air, terutama air hujan yang berlimpah dengan penyediaan sumur resapan air. Hal ini bukan satu-satunya solusi namun perlu didukung banyak faktor. Berdasarkan hal tersebut kami Kelompok Tani XXX yang ergerak di bidang lingkunga hidup dan kehutanan yang terletak di Desa .................. Kecamatan ................... Kabupaten Lebak Propinsi Bnaten, mengajukan permohonan bnatuan untuk membuat sumur resapan di wilayah kerja kami. I.2 Tujuan dan sasaran Tujuan dari sasaran dari pembangunan sumur resapan ini berikut : 1. Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan. 2. Membantu menanggulangi kekurangan air bersih. 3. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai. 4. Mengurangi limpasan permukaan (run off) dan erosi tanah.

I.3 Manfaat Sumur resapan merupakan salah satu cara konsercasi air tanah. Caranya dengan membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam tanah. 1. Sumur resapan mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah.

2. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut. 3. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan. 4. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah. 5. Mempertahankan tinggi muka air tanah. 6. Sumur resapan mempunyai manfaat untuk mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir. 7. Mencegah terjadinya penurunan tanah. 8. Melestarikan teknologi tradisionil. 9. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.

I.4 s II. dfd

Latar Belakang : Masalah

: Selain biaya sarana produksi yang cenderung meningkat seperti pupuk dan sarana yang lain. Ketidakpastian musim berakibat perkembangan beberapa masalah tertentu, contohnya adalah kekeringan. Karena ketidak pastian pengairan, akhirnya petani rugi.

Tujuan

: Berdasarkan permasalahan yang tersebut diatas, maka tujuan dari pengajuan proposal ini adalah : 1. Menambahkan pendapatan kelompok tani khususnya anggota dengan budidaya usaha-usaha pertanian tanaman pangan dan perkebunan dengan adanya kepastian sistem pengairan. 2. Keterjagaan alam lingkungan dengan adanya ketersediaan air yang berlimpah, sehingga adanya keserasian alam lingkungan.

Kegiatan

: Pembuatan sumur resapan didalam upaya pengembalian air kedalam tanah sehingga terciptanya pendangkalan pada mata air.

Sasaran

: Kelompok tani dimana didalam pengelolaannya melibatkan anggota kelompok tani dan dikelola dalam rumah masingmasing anggota yang telah disediakan tempatnya oleh para anggota kelompok tani.

Sumber Dana : Sumber dana yang diharapkan adalah bantuan dari pemerintah. Penutup

: Demikian proposal permohonan bantuan ini kami sampaikan, dengan harapan dapat mewujudkan tujuan yang menjadi solusi bagi sebagian persoalan yang dihadapi petani. Kelompok Tani “………………”

…………………………. Ketua

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI

“……………………” Ketua ……………………….

Sekretaris ………………………

Bendahara ……………………..

Seksi Tanaman Pangan

Seksi Peternakan/ Perikanan

Seksi Perkebunan

…………………….

…………………….

…………………..

Anggota

Anggota

Anggota

KELOMPOK TANI

“……………………” ………………………………………………………. DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK TANI

“…………………….” NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

NAMA

JABATAN Ketua Sekretaris Bendahara Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Kelompok Tani “…………………..”

……………………………. Ketua

KELOMPOK TANI

“……………………” ………………………………………………………. DAFTAR CALON PETANI CALON LAHAN (CPCL) KEGIATAN SUMUR RESAPAN NO

ALAMAT

NAMA

1

RT.

RW.

2

RT.

RW.

Dusun ………..Desa ……………. Dusun ………..Desa …………….

3

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

4

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

5

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

6

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

7

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

8

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

9

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

10

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

11

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

12

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

13

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

14

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

15

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

16

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

17

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

18

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

19

RT.

RW.

Dusun ………..Desa …………….

20

RT.

RW.

Dusun ………..Desa ……………. Kelompok Tani “……………………..”

………………………….. Ketua

Related Documents


More Documents from "Dede Do Aank"

Bab I Pendahuluan
January 2021 1
Ratna Chaton_001
February 2021 0
Scale Up Bisnis
February 2021 1
Ebook Wa Marketing.pdf
February 2021 1