Pt Indofood.docx

  • Uploaded by: Shendi Hasan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pt Indofood.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,109
  • Pages: 10
Loading documents preview...
MANAJEMEN RESIKO KELOMPOK II

ANGGOTA KELOMPOK : AGUNG PERMANA CHOLIF SYAUKHI P THANIA DESTYRAPURI OVELIA TILAAR

PT INDOFOOD Visi Misi a.    Visi “Menjadi Perusahaan Total Food Solutions” b.    Misi a)    Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan teknologi kami. b) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan. c)   Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional. d)  Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi. e)     Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.

a)      Strenght (Kekuatan) Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut: 1.      Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat) 2.      Produksi rendah biaya 3.      Jangkauan distribusi luas 4.      Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya       (PT. Group Distribusi Indofood), 5.      Kecepatan dalam menjangkau konsumen 6.      Memiliki banyak anak perusahaan, 7.      Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie 8.       Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar       Pula

9.      Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan       Konsumen. 10.  Telah merambah pasar Luar Negeri

b)      Weakness (Kelemahan) Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut: 1.      Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan 2.      Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood 3.      Permintaan pasar yang belum terpenuhi 4.      Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate) 5.      Besarnya biaya pemasaran yang digunakan 6.      Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar Negeri c)       Opportunities (Peluang)       Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut: 1.   Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah, maupun atas 2. Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda 3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen 4.      Melakukan ekspansi ke luar negeri 5.      Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis 6.      Melakukan diversifikasi terhadap produk lain 7.      Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar 8.      Naiknya harga makanan pokok 9.      Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi d)      Threats (Ancaman)       Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:

1.      Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi 2.      Tidak fokus terhadap satu jenis produk 3.      Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama 4.      Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak 5.      Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya

1.

Planning (Perencanaan)

Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood, menjelaskan “Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID). Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAP BW).

2.

Organizing (Struktur Organisasi) Struktur organisasi 

perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi yang baik, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubungan dengan strukturorganisasi yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja, sehingga organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok kerja tersebut.

3.

Direction (Pengarahan)

Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang manajer menciptakan komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan . Ketika gairah keraja karyawan menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja mereka dengan memahami factor penyebab turunnya gairah kerja. 

4.

Controling (Pengawasan)

Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan fungsi manajeman yang kelima setelah perencanaan, motivasi, pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-kendala yang ditemui, adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk mengetahui semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan.

1)      Question PT.Indofood memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya. 2)      Star PT.Indofood peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk

memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.

3)      Cash Cow PT.Indofood memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.

4)      Dog PT.Indofood memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik.

1  Identifikasi Risiko Perusahaan Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mungkin saja menanggung risiko tersebut apabila misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan permintaan, kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan

mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar. Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya: a) Risiko keamanan pangan Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari segala usia, Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang jadi yang dipasarkan. Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan memastikan bahwa bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif lainnya. Apabila terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha dan operasional Perseroan.

b) Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar internasional, terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu Grup Bogasari, dan bahan baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan resin (bahan baku untuk pembuatan kemasan). Harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Tingkat produksi bahan baku dunia. Tingkat penawaran dan permintaan produk. Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan Perkembangan perekonomian dunia pada umumnya. Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.

c) Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari perusahaan lokal maupun internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor tidak akan mengoptimalkan upayanya dalam berkompetisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan pesaing domestik maupun asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau menaikkan pendapatannya. d) Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja yang handal untuk terus dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk terus berinovasi agar memperoleh hasil yang unggul. Oleh karena itu Perseroan menyadari risiko kegagalan pengembangan karyawan atau mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis, daya saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata. e) Respon Terhadap Risiko Perseroan menyadari bahwa penerapan sistem manajemen risiko yang memadai sangat penting untuk menghadapi beragamnya risiko kegiatan usaha yang dihadapi sejalan dengan semakin berkembangnya usaha Perseroan. Untuk itu, Perseroan menjalankan pengelolaan terhadap risiko dengan menerapkan sistem ERM yang telah dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan di seluruh organisasi, termasuk anak perusahaan. Perseroan mengelola ERM berdasarkan kerangka dasar COSO (Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission) dan ISO 31000, yang disesuaikan dengan kegiatan usaha dan budaya Perseroan. Direksi bertanggung jawab dan memegang peranan penting dalam suksesnya penanganan manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif. Untuk itu, Perseroan membentuk tim manajemen risiko yang didedikasikan untuk menjalankan proses ERM dan implementasinya. Setiap manajemen anak perusahaan, berperan penting atas proses ERM, yaitu melakukan identifikasi risiko, menganalisa kemungkinan exposure, menetapkan langkah-langkah perbaikan dan pengendalian internal, dan memberikan laporan ERM kepada manajemen terkait. Komite Audit sebagai kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris, melakukan pengawasan terhadap program dan implementasi manajemen risiko. Laporan konsolidasi ERM disampaikan

setiap semester kepada Direksi dan Komite Audit. Audit Internal melakukan penelaahan yang independen melalui audit yang dilakukan secara rutin untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa risiko yang signifikan dan kelemahan pengendalian internal teridentifikasi dan tindakan perbaikan dijalankan. Laporan penelahaan tersebut disajikan dalam laporan audit internal yang disampaikan secara rutin kepada Direksi dan Komite Audit. Beberapa risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap operasional Perseroan, dan langkah langkah Perseroan dalam mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut: f) Risiko keamanan pangan Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas, pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku dan proses produksi dan distribusi yang sesuai dengan standard operating procedures. Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk memastikan produk dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan kualitas yang baik. Sebagian besar fasilitas produksi Perseroan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 dan ISO 22000, dan/atau sertifikasi HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points), serta beberapa fasilitas produksi lainnya telah memperoleh sertifikasi ISO 14000. Di samping itu, seluruh produk Perseroan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Sebagian besar produk Perseroan juga telah memperoleh berbagai sertifikasi lainnya, seperti sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan yang berwenang. Untuk menanggapi keluhan dan mendapatkan masukan yang berharga dari konsumen, Perseroan menyediakan Layanan Konsumen Indofood. g) Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa

sejalan dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan strategis dengan membentuk pola hubungan kerja sama dan kemitraan dengan petani dan pemasok, melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga jual, melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri, dan menggunakan bahan baku substitusi tanpa mengurangi kualitas akhir dari produk barang jadi yang dipasarkan kepada konsumen. Ketangguhan model bisnis Perseroan yang terdiri dari kegiatan usaha komoditas dan nonkomoditas juga memberikan manfaat dalam mengurangi risiko tersebut dan dapat meredam dampak gejolak harga komoditas yang pada akhirnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan Perseroan. h) Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha Untuk melanjutkan sukses dan mengurangi risiko tersebut, Perseroan senantiasa mengikuti dinamika perkembangan pasar, meluncurkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen, melakukan inovasi secara berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan baru, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran dan menerapkan program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing. Dalam iklim bisnis yang kompetitif ini, Perseroan tetap menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku

Related Documents

Pt Indofood.docx
January 2021 1
Diptico Pt
January 2021 0
Pt Cogindo
January 2021 1
Pt 51
March 2021 0
Pt-1
January 2021 4
Pt Books
January 2021 2

More Documents from "Nelle Sardido"

Pt Indofood.docx
January 2021 1
Surat Lamaran.pdf
January 2021 1
Reservoir Fluid
January 2021 1
Well Logging
January 2021 5
Recoil - Wikipedia
March 2021 0