Loading documents preview...
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN BINTAN GOLONGAN II ANGKATAN IV “OPTIMALISASI PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BINTAN”.
Disusun Oleh: RIZKI AZMAZATIN, A.Md. Kep NIP. 19961212 201903 2 002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL REVISI SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN BINTAN DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM TAHUN 2019
“OPTIMALISASI PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BINTAN” Nama
: Rizki Azmazatin, A. Md. Kep
NIP
:199612122019032003
Pangkat / Golongan
: Pengatur/ II c
Jabatan
: Perawat Terampil
Instansi
: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan
Mentor
: dr. Benni Antomy, M.Ked(An)., Sp.An
Coach
: dr. Desy Ariani, M. Biomed
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI Hari / Tanggal :Jum’at/ 01 November 2019 Tempat : Balai Pelatihan Kesehatan Batam Menyetujui, Coach
Mentor
dr. Desy Ariani Gultom, M. Biomed NIP 19860918201012 2 007
dr. Benni Antomy, M.Ked(An)., Sp.An NIP.19830407 200803 1 002
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan KaruniaNya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN sebagai salah satu syarat kelulusan penulis sebagai Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Kabupaten Bintan yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehata Batam. Dengan adanya Rancangan Aktualisasi ini diharapkan mampu menjadikan penulis lebih mampu memahami dan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara dalam setiap melakukan pekerjaan. Dalam melaksanakan penyusunan Rancangan Aktualisasi ini, Penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga rancangan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak dr. Beny Antoni, M. Ked(An), Sp. An selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan serta sebagai Mentor selama saya menyusun rancangan aktualisasi ini 2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid selaku Kepala Bapelkes Batam yang telah memeberikan kesempatan dan motivasi kepada kami agar terus dapat berkarya dan mengabdikan diri untuk Negara Indonesia Tercinta. 3. Ibu dr. Desy Ariani, M. Biomed selaku coach yang telah memberikan bimbingan, masukan arahan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini. 4. Seluruh pegawai, karyawan staff, serta fasilitator dilingkungan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes Batam) yang telah memberikan ilmunya dan memfasilitasi kami dalam menerapkan nilai-nilai dasar pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 5. Bapak Barak selaku pendamping BKPSDM Kabupaten Bintan, yang telah membimbing dan memberikan dukungna kepada kami dalam setiap kegiatan latsar CPNS Golongan II selama berada di Bapelkes Batam 6. Para pelatih dari Lantamal IV Kota Tanjungpinang yang telah mengajarkan dan mendidik kami disini untuk menjadi para Pegawai Negeri Sipil lebih
iii
disiplin dan bisa menerapkan segala hal tentang kewajiban dalam melakukan sikap bela negara 7. Keluarga tercinta terkhususnya untuk orang tua yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan dukungan moril dan materil selama proses Pendidikan Latihan Dasar ini berlangsung. 8. Para peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS Golongan II khususnya angkatan IV yang telah sama sama berjuang dalam menyelesaikan tugas laporan aktualisasi ini Semoga Allah subhananhu wa ta ala memberikan balasan yang setimpal dan keberkahan bagi kita semua Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak untuk menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat bagi semua.
Batam, 01 November 2019
Rizki Azmazatin, A.Md.Kep NIP 19961212 201903 2 002
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................... ii KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1 B. ANALISIS ISU ............................................................................................................. 2 1. Environmental Scanning ................................................................................................ 2 2. Alat Bantu Analisis ....................................................................................................... 4 C. RUMUSAN ISU ........................................................................................................... 7 D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU ................................................................................... 7 E. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 8 F. LEMBAR KONFIRMASI ISU .................................................................................... 9 G. JUDUL AKTUALISASI .............................................................................................. 9 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................ 10 A. RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................. 10 a. Unit Kerja ...................................................................................................................... 10 b. Identifikasi Isu .............................................................................................................. 10 c. Isu yang diangkat........................................................................................................... 10 d. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................................... 10 e. Rancangan Kegiatan ..................................................................................................... 12 B. JADWAL KEGIATAN ............................................................................................... 25 BAB IIIPENUTUP .......................................................................................................... 29 A. SIMPULAN ................................................................................................................. 29 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1.1 Analisis Isu Dengan (A,P,K,L) ......................................................................... 4 Tabel 1.2 Identifikasi Isu Prioritas .................................................................................... 6 Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan ............................................................................... 10 Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan ........................................................................................ 12 Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 25
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Di Kabupaten Bintan terdapat salah satu fasilitas kesehatan yang di bangun pemerintah dan telah di resmikan oleh Bupati Bintan yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan pada tanggal 26 Januari 2012 dengan izin operasional No 002/Ni-21/030/BPMPD/2016. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan berlokasi di Jalan Kesehatan No. 1 Kijang Kota. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan memiliki sarana dan prasarana Yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Central, ICU (Intensive Care Unit), Ruang Kebidanan, Ruang Perinatologi, Instalasi Radiologi, Laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, CSSD (Central Sterile Supply Dapartement), Rekam Medik, Laundry dan Sarana Gudang. Salah satu sarana yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan adalah instalasi rawat inap perinatologi yang disediakan khusus untuk pasien bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari. Sedangkan untuk bayi baru lahir yang sehat dirawat bersama ibu diruang rawat gabung. Modalitas yang dimiliki perinatologi adalah, 3 buah inkubator (Infant Incubator), 2 buah penghangat (Infant Warmer), 4 buah lampu biru (Blue Lamp), 1 buah CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), 1 buah Neopuff, 4 buah box bayi, ruang tindakan dan perawatan bayi. Yang bertugas diruang perinatologi adalah bidan dan perawat dengan di pimpin oleh kepala ruangan. Jumlah petugas yang berdinas diruang perinatologi 6 orang yang terdiri dari 2 perawat dan 4 bidan. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di ruang perinatologi adalah perawatan bayi baru lahir usia 0 – 28 hari. Tugas perawat dan bidan adalah
1
memberikan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, analisa data untuk menetukan
diagnosa
keperawatan,
menegakkan
diagnosa
keperawatan,
merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah atau cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon dari keluarga atau klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada bayi baru lahir, meliputi: melakukan pengukuran antropometri, perawatan memandikan bayi, memberikan oksigenasi sederhana, memantau perkembangan bayi, memonitor intake dan output, edukasi kekeluarga perawatan bayi baru lahir. Selama masa orientasi dalam melakukan pelayanan di ruang perinatologi, penulis menemukan perawatan bayi baru lahir yang belum optimal. Kondisi ini disebabkan bayi baru lahir di rawat gabung bersama ibu, perawat dan bidan perinatologi hanya memeberikan edukasi tanpa evaluasi ke ibu bayi. Sedangkan tugas dari perawat dan bidan berperaan sebagai pemberi asuhan keperawatan dan sebagai edukator, setelah
yang harus dilaksanakan
dimulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi untuk menilai respon keluarga dan klien terhadap perawatan yang telah diberikan dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua bayi. Harapan penulis dalam pemberian asuhan keperawatan harus sesuai dengan tahapan-tahapan dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan sehingga optimal dalam perawatan bayi baru lahir.
B. ANALISIS ISU 1. Environmental Scanning Isu adalah masalah dalam suatu organisasi yang membutuhkan penanganan. Dengan kata lain sebuah isu yang timbul dipermukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang
jika
dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi organisasi dan mempengaruhi target-target organisasi. Environtmental Scanning adalah proses
2
pengumpulan informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan eksternal da internal. Suatu masalah dapat menjadi sebuah isu apabila memenuhi 4 kriteria, yaitu aktual, kekhalayakan, problematik dan kelayakan. Pada rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat bersal dari tugas atasan, SKP dan kreatifitas peserta melalui persetujuan mentor dan coach yang dikaitkan dengan Manajemen ASN, WOG (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Berdasarkan pengamatan penulis selama 7 bulan bekerja di ruang perinatologi, berikut ini beberapa isu yang didapat dari observasi penulis: a.
Belum Optimalnya Edukasi Pada Ibu Tentang Perawatan Bayi Bblr Pasca Rawatan Diruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupate Bintan (Pelayanan Publik) Ibu masih takut untuk memeberikan ASI dan menggendong bayi, karena terlalu kecil.
b.
Belum Optimalnya Kompetensi Perawat Dan Bidan Dalam Resusitasi Neonatus Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan (Manajemen ASN). Dari pengamatan penulis selama bertugas di ruang perinatolgi, perawat dan bidan diruang perinatologi ada beberapa yang belum memahami konsep dari diagram alur resusitasi neonatus.
c.
Belum Optimalnya Edukasi Pada Ibu Tentang Perawatan Bayi Dengan Ikterik Neonatorum Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan (Manajemen ASN). Perawatan fototherapy dan ASI On demand diberikan pada bayi dengan ikterik neonatorum, tetapi ibu biasanya tidak memberikan ASI kepada bayi dengan alasan ASI yang tidak mencukupi untuk bayi.
d.
Belum Optimalnya Kepatuhan Mencuci Tangan Pada Ibu Bayi Yang Dirawat Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan (Pelayanan Publik). Masih ada ibu yang belum menjaga kebersihannya saat akan menyusui bayi, ibu tidak mencuci tangan seperti apa yang telah diajarkan petugas diruangan.
3
e.
Belum optimalnya perawatan bayi baru lahir di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan(Pelayanan Publik). Bayi baru lahir dipakaikan gurita, pada tali pusat bayi dioleskan kunyit, minyak, dan diberikan susu formula.
2. Alat Bantu Analisis Berdasarkan identifikasi isu yang telah di paparkan, perlu dilakukan proses identifkasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu . kriteria yang digunaka adalah, metode APKL, yaitu: Aktual benar-benar terjadi, sedang hangat dikalangan masyarakat. Problematika isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera di carikan solusinya. Kekhalayakan isu yang menyangkut hajat hidup orag banyak. Layak relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Untuk memilih 1 dari 3 isu yang kemudian akan dilanjutkan dengan metode USG, yaitu: Urgency seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia. Seriousness tentang seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth tentang seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode APKL tersebut dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1 Analisis Isu Dengan Metode APKL Likert Score No
Isu Aktual A
P
K
Total
Rangking
17
1
L
Belum optimalnya perawatan pada 1
4
bayi baru lahir Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah
4
4
4
5
Kabupaten Bintan Belum optimalnya kompetensi perawat dan bidan dalam resusitasi 2
neonatus Ruang Perinatologi Rumah
4
3
3
3
13
2
3
4
2
3
12
3
3
3
2
3
11
4
3
2
2
3
10
5
Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Belum optimalnya edukasi terhadap ibu tentang perawatan bayi BBLR 3
pasca rawatan Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Belum optimalnya kepatuhan mencuci tangan pada ibu bayi yang
4
dirawat Ruang Perinatology Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Belum optimalnya edukasi tentang perawatan pada ibu dengan bayi
5
ikterik neonatorum karena bayi dengan ikterik neonatorum Ruang Perinatology Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan
Keterangan tabel: A
: Aktual
5
: sangat besar
P
: Problematik
4
: besar
K
: Kekhalayakan
3
: sedang
L
: Layak
2
: kecil
1
: sangat kecil
5
Setelah itu dilanjutkan dengan metode USG untuk memilih isu mana yang akan diberikan solusinya. Dapat dilihat pada table 1.2 dibawah ini: Tabel 1.2 Analissi Isu Dengan Metode USG Likert Score No
Isu Aktual
Total
Rangking
U
S
G
5
5
5
15
1
4
4
5
13
2
4
4
4
12
3
Belum optimalnya perawatan pada 1
bayi baru lahir Ruang Perinatologi Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten Bintan Belum
optimalnya
kompetensi
perawat dan bidan dalam resusitasi 2
neonatus Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Belum optimalnya edukasi terhadap ibu tentang perawatan bayi BBLR
3
pasca rawatan Ruang Perinatologi Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten Bintan
Keterangan tabel: U
: urgency
5
: sangat kuat pengaruhnya
S
: seriousness
4
: kuat pengaruhnya
G
: growth
3
: sedang pengaruhnya
2
: kurang pengaruhnya
1
: sangat kurang pengaruhnya
6
C. RUMUSAN ISU Berdasarkan hasil analisis prioritas masalah yang telah dilakukan sebelumnya, maka didapat core issue yang akan di analisis lebih lanjut dan dirancang kegiatan-kegiatan yang dapat menyelesaikan yaitu “Belum Optimalnya Perawatan Pada Bayi Baru Lahir Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan”.
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU Sumber isu ini berasal dari pengamatan peserta selama 7 bulan mulai dari 12 Maret 2019 bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan sebagai perawat terampil di ruang perinatologi. Setelah dilakukan analisis isu didapatkan sebuah identifikasi isu berupa belum optimalnya peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi: melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan
berdasarkan
hasil
analisis
data,
merencanakan
intervensi
keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah atau cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua khusunya ibu bayi dalam perawatan bayi baru lahir. Perawatan bayi baru lahir merupakan program pemerintah dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan Neonatal Esensial. Penjelasan diatas terkait dengan isu yang diambil berhubungan dengan Manajemen ASN sebagai pelaksana kebijakan publik. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat dan bidan diruang perinatologi tidak sesuai dengan tahapan-tahapan dari asuhan keperawatan,
7
perawat hanya melakukan implementasi perawatan pada bayi baru lahir dan tidak dilakukan evaluasi sehingga tidak mengetahui respon klien dan keluarga dari intervensi yang di laksanakan oleh perawat. Selain itu masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir. Menyebabkan perawatan pada bayi tidak optimal.
E. RUANG LINGKUP Dalam penyelesaian isu diatas, sumber kegiatan berasal dari SKP dan kreatifitas.Rancangan aktualisasi ini dilakukan oleh penulis yang merupakan perawat terampil yang bertugas di ruang perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan. Aktualisasi ini akan dilakukan selama satu bulan yaitu dari tanggal 04 November 2019 s.d 11 Desember 2019, dengan sasarannya ialah bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan . Kegiatan kegiatan pada rancangan aktualisasi ini mencerminkan nilai nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang harus dimiliki penulis sepagai Aparatur Sipil Negara sejalan dengan pelayanan publik, manajemen ASN, dan WoG (Whole of Govermant). Adapun pelatihan dasar CPNS dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 sampai dengan 02 November 2019 di Balai Pelatihan Kesehatan Batam dengan mekanisme on dan off campus dalam jadwal berikut: On campus
: 14 Oktober 2019 s.d 02 November 2019 di Balai Pelatihan Kesehatan Batam.
Aktualisasi/habituasi : 04 November 2019 s.d 11 Desember 2019 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Evaluasi
: 13 Desember 2019 s.d 15 Desember 2019 di Balai Pelatihan Kesehatan Batam
8
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU
PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR Tanggal 01 November 2019 COACH
MENTOR
dr. Desy Ariani Gultom, M. Biomed
dr. Benni Antomy, M.Ked(An), Sp. An
NIP 19860918201012 2 007
NIP 19830407 200803 1 002
G. JUDUL AKTUALISASI “ Optimalisasi Perawatan Bayi Baru Lahir Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan”
9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI a. Unit Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan b. Identifikasi Isu Perawat yang memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan didalam melakukan tugas dan fungsi diharuskan untuk dapat melaksanakan sampai dengan tahapan akhir yaitu evaluasi terhadap pasien. Evaluasi sangat penting untuk mengetahui respon klien atau keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan. Sampai saat ini pemberian asuhan keperawatan belum optimal karena perawat hanya mengimplementasikan dan memberikan edukasi tanpa meminta orangtua bayi untuk mempraktikan kembali yang telah disampaikan. Implementasi yang diberikan perawat dan bidan tidak hanya berfokus pada perawatan tali pusat, ada beberapa perawatan bayi baru lahir yang harus diberikan kepada orangtua klien, seperti: cara menyusui bayi, cara memandikan bayi dan cara membedong bayi. Salah satu kendala yang dialami perawat dan bidan perinatologi adalah edukasi pada pasien harus berulang, karena tingkat pendidikan keluarga yang rendah mengakibatkan edukasi yang dibeerikan perawat tidak optimal. c. Isu Yang Diangkat “Belum Optimalnya Perawatan Bayi Baru Lahir Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan”. d. Gagasan pemecah isu Tabel 2.1 Jenis Dan Sumber Kegiatan No
Kegiatan
1
Penyampaian
Sumber Kegiatan izin
mengenai
kegiatan
rancangan aktualisasi kepada direktur Rumah
10
Tugas pimpinan
Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan dan sekaligus mentor, dokter Spesialis Obgyn selaku operator di ruang operasi dan dokter Spesialis anak, Kepala Ruangan Perinatologi 2
Telaah
Standard
Operasional
Prosedur
SKP dan Kreatifitas
perawatan bayi baru lahir dan Inisiasi Menyusui Dini 3
Membuat bahan sosialisasi perawatan bayi
SKP dan Kreatifitas
baru lahir berupa leaflet 4
Membuat lembar cekhlist evaluasi kegiatan
SKP dan Kreatifitas
praktik perawatan bayi baru lahir 5
Pelaksanaan Standard Operasional Prosedur
SKP
Inisiasi menyusui dini 6
Perawatan bayi baru lahir
SKP
7
Edukasi praktik perawatan bayi kepada ibu
SKP
8
Evaluasi kegiatan
SKP
11
A. RANCANGAN AKTUALISASI
Table 2.2 Rancangan Kegiatan NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1 1
2 Penyampaian izin mengenai
3 1
Membuat jani pertemuan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Jadwal pertemuan dan jani disepakati
kegiatan rancangan aktualisasi kepada Direktur
Nasionalisme
Visi organisasi:
Penulis melakukan temu janji dengan
“Menjadi Rumah
pimpinan menggunakan bahasa Indonesia
Sakit Modern Dan
yang baik dan benar, secara sopan santun,
Unggulan Di Provinsi
tepat waktu, dengan penuh percaya diri
Kepulauan Riau”
dan keyakinan untuk menyampaikan
Rumah Sakit
maksud dan tujuan
Umum Daerah Kabupaten
Akuntabilitas
Bintan dan sekaligus mentor, dokter Spesialis Obgyn selaku
sudah disepakati
berkualitas
Penyampaian rancangan dengan sopan santun
12
pelayanan melalui sumber daya manusia
Etika Publik
dokter Spesialis
Meningkatkan mutu
Bertanggung jawab dengan janji yang
operator di ruang operasi dan
Misi organisasi:
Nilai organisasi yang terkait: Aktual
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4
anak
Komitmen mutu Tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 2
Menyampaikan pemaparan maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan tersampaikan
Akuntabilitas Disaat menyampaikan pemaparan rancangan kita harus jelas, jujur, transparansi, Mendapatkan masukan dan saran Etika Publik Penyampaian rancangan maksud dan tujuan dengan sopan santun
3
Melakukan diskusi rancangan aktualisasi
Diskusi terlaksana
Nasionalisme Mau mendengar pendapat orang lain. Etika publik Mengajukan
pendapat
pendapat orang
13
dan
menerima
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3 4
Meminta persetujuan dan izin kegiatan rancangan aktualisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Mendapatkan persetujuan
Komitmen Mutu (membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kejujuran dan kepercayaan) Nasionalisme Melakukan musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan bersama
2
Telaah SOP perawatan bayi baru lahir dan inisiasi menyususi dini
1
Mencari SOP yang sudah
SOP didapat
Akuntabilitas (transparansi)
ada terkait perawatan bayi
Pengumpulan data SOP inisiasi menyusui
baru lahir
dini secara terbuka Etika publik Melakukan pencarian sop diruangan perinatologi dengan sopan santun Komitmen Mutu Bertanggung jawab dengan SOP yang ada
2
Mengumpulkan data yang berkaitan dengan SOP perawatan bayi baru lahir
Mendapatkan data SOP bayi baru lahir
Akuntabilitas Bertanggung jawab atas referensi yang
14
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 sudah terkumpul
Komitmen Mutu Mengumpulkan informasi untuk menciptakan yang baru Anti korupsi Bekerja keras untuk mendapatkan SOP 3
Melakukan telaah SOP
SOP tertelaah
Akuntabilitas
perawatan bayi baru lahir
Melakukan analisa dengan kecermata, ketelitian,. Serta bertanggungjawab dengan analisa yang didapat Nasionalisme Bekerja keras dalam melakukan telaah SOP
4
Menyampaikan hasil
Telaah SOP tersampaikan
Nasionalisme
telaah SOP perawatan
Menyampaikan hasil SOP dengan bahasa
bayi baru lahir
15
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4
Indonesia yang baik dan benar. Etika publik Menyampaikan dengan sopan santun Komitmen mutu Bertanggungjawab dengan hasil SOP yang sudah di telaah 3
Pembuatan media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet
1
2
Mengumpulkan materi leaflet perawatan bayi baru lahir
Materi sudah terkumpul
Menelaah dan membuat draf media sosialisasi perawatan bayi baru lahir
Draf terbuat
Anti korupsi
Visi organisasi:
Bekerja keras mengumpulkan
“Menjadi Rumah
Anti Korupsi
Sakit Modern Dan
Bekerja keras membuat media draf SOP
Unggulan Di Provinsi
Akuntabilitas Bertanggung jawab dengan hasil SOP yang dibuat
16
Kepulauan Riau” Misi organisasi:
Nilai Organisasi: Teknologi
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3 3
Membuat rancangan media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Rancangan leaflet terselesaikan
Komitmen Mutu Bekerja dengan berorientasi pada mutu Akuntabilitas
Secara terus menerus berinovasi dalam rangka meningkatkan penerimaan Rumah Sakit melalui jasa
Saat kita membuat rancangan leaflet harus bisa bertanggung jawab dengan bahan yang sudah dikerjakan Etika Publik Dalam pembuatan rancangan leaflet harus jujur 4
5
Melakukan diskusi media sosialisasi dan meminta persetujuan kepada kepala ruangan
Draf media sosialisasi perawatab bayi baru lahir disetujui
Nasionalisme
Mencetak media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet
Leaflet sudah selesai tercetak
Komitmen Mutu
Menerima masukan dan saran dari kepala ruangan
Leaflet dan video sangat kreatif dan efisien
17
pelayanannya
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas leaflet dan video yang kita cetak agar cepat terselesaikan 4
Pembuatan lembar checklist evaluasi kegiatan praktik perawatan bayi baru lahir
1
2
Mengumpulkan materi perawatan bayi baru lahir Menelaah dan membuat draf lembar checklist perawatan bayi baru lahir
Materi sudah terkumpul
Lembar cheklist terbuat
Anti korupsi
Visi organisasi:
Bekerja keras mengumpulkan materi
“Menjadi Rumah
Anti Korupsi
Sakit Modern Dan
Bekerja keras membuat media lembar cheklist
Unggulan Di Provinsi Kepulauan Riau”
Akuntabilitas Misi organisasi:
3
Membuat rancangan evaluasi berupa lembar cheklist
Rancangan lembar cheklist terselesaikan
Bertanggung jawab dengan hasil cheklist yang dibuat
Secara terus menerus
Komitmen Mutu
berinovasi dalam
Bekerja dengan berorientasi pada mutu
rangka meningkatkan penerimaan Rumah
Akuntabilitas Saat kita membuat rancangan cheklist harus bisa bertanggung jawab dengan bahan yang sudah dikerjakan
18
Sakit melalui jasa pelayanannya
Nilai Organisasi : Teknologi
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Etika Publik
Dalam pembuatan rancangan leaflet harus jujur 4
5
5
Pelaksanaan SOP
1
Melakukan diskusi pembuatan lembar cheklist dan meminta persetujuan kepada kepala ruangan
Draf lembar cheklist perawatab bayi baru lahir disetujui
Nasionalisme
Mencetak lembar cheklist perawatan bayi baru lahir berupa
Lembar cheklist sudah selesai tercetak
Akuntabilitas
Melakukan koordinasi
Koordinasi sudah dilakukan
Inisiasiasi
dengan bagian ruang
menyusui Dini
instalasi bedah central
Menerima masukan dan saran dari kepala ruangan
Bertanggung jawab atas lembar checklist yang dibuat
untuk pelaksanaan inisiasi
Nasionalisme
Visi organisasi:
Nilai organisasi:
Konsultasi ke dokter spesialis anak untuk
“Menjadi Rumah
Hati Nurani
dilakukan inisiasi menyusui dini pada bayi
Sakit Modern Dan Unggulan Di Provinsi
menyusui dini
19
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3 2
Menyusun jadawal
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4
Akuntabilitas Bertanggungjawab atas jadwal yang kita susun Komitmen Mutu Jujur, dan komitmen untuk pembuatan jadwal Anti Korupsi Jujur dan disiplin atas jadwal yang telah
Jadwal sudah disusun
Inisiasi Menyusui Dini
disusun 3
Melaksanakan Inisiasi
Inisiasi menyusui dini
menyusui dini sesuai
terlaksana
Akuntabilitas
Kepulauan Riau”
Misi organisasi Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif khususnya untuk pelayanan kesehatan
Berani bertanggung jawab atas
dengan SOP
pelaksanaan Inisiasi menyusui dini pada bayi post sectio caesar Komitmen Mutu Bersama sama berkomitmen untuk melaksanakan inisisasi menyusui dini sesuai dengan SOP Nasionalisme Bekerja sama dengan orangtua bayi dalam
20
ibu dan anak dengan dukungan teknologi yang modern
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4
melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini
6
Perawatan bayi baru lahir
1
Membuat janji pertemuan dengan ibu bayi
Janji diperoleh
Etia Publik
Visi organisasi:
Nilai organisasi:
Ramah dan sopan dalam berkomunikasi
“Menjadi Rumah
Hati Nurani
dengan keluarga klien.
Sakit Modern Dan Unggulan Di Provinsi
Nasionalisme Berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kepulauan Riau” Misi organisasi Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif khususnya untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan dukungan teknologi yang modern
21
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1
2
3 2
Menyiapkan alat peraga
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4 Alat tersedia
Komitmen mutu
perawatan bayi baru lahir
Menunjang kegiatan agar demonstrasi dapat optimal dengan mempersiapkan alat peraga Tanggung jawab dan mengerjakan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditentukan di SAP
3
Melakukan demonstrasi
Demonstrasi tersampaikan
perawatan bayi baru lahir
Nasionalisme Diskusi dengan ibu mengenai perawata bayi baru lahir, dan saling menghormati Etika Publik Sopan santun dalam pelaksanaan demonstrasi
22
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1 7
2 Edukasi praktik perawatan bayi kepada ibu
1
3
4
Memberikan arahan
Arahan kepada orangtua bayi
kepada orangtua bayi
tersampaikan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
Nasionalisme Kerjasama dengan orangtua untuk
untuk mempraktikkan
mempraktikkan perawatan bayi
perawatan bayi
Etika Publik Sopan dan santun dalam pelaksanaan kegiatan praktik perawatan bayi 2
Melakukan monitoring
Monitoring terlaksana
Akuntabilitas
selama kegiatan praktik
Melakukan pengisian lembar ceklis dengan cermat dan teliti sesuai dengan tahapan tahapan
3
Mengevaluasi praktik
Hasil lembar evaluasi
Komitmen mutu
perawatan bayi oleh ibu
Melakukan evaluasi terhadap praktik yang telah dilakukan ibu bayi untuk tolak ukur terkait pengetahuan ibu bayi
23
NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/ HASIL
1 8
2 Evaluasi praktik perawatan
3 1
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5
6
7
4
Mengumpulkan checklist
Checklist hasil monitoring
hasil monitoring
terkumpul
Akuntabilitas Membuat laporan hasil checlis monitoring disampaikan kepada kepala ruangan sebagai pelaporan dari evaluasi
2
Melakukan rapat evaluasi
Rapat evaluasi terlaksana
Nasionalisme
dengan teman sejawat
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
terkait hasil monitoing
dan benar, menerima menghargai perbedaan pendapat Etika publik Menyampaikan hasil kegiatan dengan sopan santun
3
Melakporkan hasil
Evaluasi terlaporkan
Akuntabilitas
evaluasi kepada kepala
Memberikan laporan evaluasi kepada
ruangan
kepala ruangan
24
B. JADWAL KEGIATAN WAKTU Tahapan Kegiatan No
November
Kegiatan
Desember
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1
Penyampaian izin
mengenai
kegiatan rancangan aktualisasi
Membuat jani pertemuan Menyampaikan pemaparan maksud dan tujuan Melakukan diskusi rancangan aktualisasi Meminta persetujuan dan izin kegiatan rancangan aktualisasi
2
Mencari SOP yang sudah ada terkait perawatan bayi baru lahir Mengumpulkan data yang berkaitan dengan SOP perawatan bayi baru lahir Melakukan telaah SOP perawatan bayi baru lahir Menyampaikan hasil telaah SOP perawatan bayi baru lahir
25
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3 Pembuatan media
Mengumpulkan materi leaflet perawatan bayi baru lahir
sosialisasi Menelaah dan membuat draf perawatan bayi media sosialisasi perawatan baru lahir
bayi baru lahir
berupa leaflet Membuat rancangan media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet Melakukan diskusi media sosialisasi dan meminta persetujuan kepada kepala ruangan Mencetak media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet
4 Pembuatan Mengumpulkan materi
perawatan bayi baru lahir
lembar checklist evaluasi kegiatan praktik perawatan bayi baru
Menelaah dan membuat draf lembar checklist perawatan bayi baru lahir Membuat rancangan evaluasi berupa lembar cheklist Melakukan diskusi pembuatan lembar cheklist dan meminta persetujuan kepada kepala ruangan Mencetak lembar cheklist perawatan bayi baru lahir
26
lahir
berupa
5 Pelaksanaan Melakukan koordinasi SOP
dengan bagian ruang instalasi bedah central untuk
Inisiasiasi
pelaksanaan inisiasi
menyusui
menyusui dini
Dini
Menyusun jadawal Inisiasi Menyusui Dini Melaksanakan Inisiasi menyusui dini sesuai dengan SOP
6 Perawatan Membuat janji pertemuan dengan ibu bayi
bayi baru Menyiapkan alat peraga
lahir
perawatan bayi baru lahir Melakukan demonstrasi perawatan bayi baru lahir
7 Edukasi praktik
Memberikan arahan kepada orangtua bayi untuk mempraktikkan perawatan
perawatan bayi
27
bayi kepada Melakukan monitoring ibu
selama kegiatan praktik Mengevaluasi praktik perawatan bayi oleh ibu
8 Evaluasi praktik
Mengumpulkan checklist hasil monitoring
perawatan Melakukan rapat evaluasi dengan teman sejawat terkait hasil monitoing Melakporkan hasil evaluasi kepada kepala ruangan
28
BAB III PENUTUP 3.1 SIMPULAN Penerapan nilai nilai dasar ASN menjadi tolak ukur dalam pelayanan prima dan menerapkan nilai nilai ASN (ANEKA), serta menjalankan peran dan kedudukan sebagi seorang ASN. Rancangan aktualisasi ini juga merupakan suatu bentuk kepeduian penulis terhadap isu-isu yang sedang menjadi masalah di unit kerja peserta yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan. Berdasarkan environmental scanning maka didapatkan isu berupa belum optimalnya perawatan bayi baru lahir post section Caesar di ruang perinatologi rumah sakit umum daerah kabupaten bintan, yang mana isu tersebut diselesaikan dalam 7 kegiatan sebagai berikut: 1. Penyampaian izin mengenai kegiatan rancangan aktualisasi kepada Direktur Rumah Sakit Umum daerah kabupaten bintan dan skaligus mentor, dokter spesialis obgyn selaku operator di ruang operasi dan dokter spesialis anak, kepala ruanagn perinatologi 2. Telaah Standard Operasional Prosedur perawatan bayi baru lahir dan inisiasi menyusui dini 3. Pembuatan media sosialisasi perawatan bayi baru lahir berupa leaflet 4. Membuat lembar checklist evaluasi kegiatan praktik perawatan bayi baru lahir 5. Pelaksanaan Standard Operasional Prosedur Inisiasi Menyusui Dini 6. Perawatan bayi baru lahir 7. Edukasi praktik perawatan bayi kepada ibu 8. Evaluasi kegiatan
29
Dengan adanya rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi dasar perbaikan Manajemen ASN dalam menjalankan peran dan fungsi nya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan
30
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar CaloN PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan Ajat, 19 Desember 2016. Pedoman Pelayanan Perinatologi http://id.vbook.pub.com/document/ , Waktu akses 29 Oktober 2019 Jam 21.30 WIB Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan Neonatal Esensial http://kesmas.kemkes.go.id/perp , waktu akses 26 Oktober 2019