Rbl Infrasound

  • Uploaded by: Akmal
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rbl Infrasound as PDF for free.

More details

  • Words: 1,916
  • Pages: 14
Loading documents preview...
​STUDI GELOMBANG SUARA INFRASONIK SEBAGAI ​FEAR FREQUENCY

PADA MANUSIA

Research Based Learning (RBL)

Guru Pembimbing: Diana Susyari Mardijanti,S.Pd, M.PFis.,………,………….

Oleh Abdillah Kavindra Zhafif Iqlima Yasmin Bachariputri Keita Kamil Rahardyan Qanita Aisya Muhali Kelas XI MIPA 6

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BANDUNG



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ ​Studi Gelombang Suara Infrasonik Sebagai ​Fear Frequency​ Pada Manusia​ ”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Ibu Diana Susyari,​S.Pd, M.PFis

2.

Ibu Lela Siti Nurlaila, S.Pd.

3. Teman-teman dan orang tua yang mendukung

Karena telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan karya kami.

Bandung, Januari 2020

Penulis

​ABSTRAK Infrasonik merupakan​ ​jenis gelombang terendah dengan frekuensi <20Hz dan tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Percobaan dari Vic Tandy, yakni beliau merasakan sesuatu karena adanya

1.1 Latar Belakang Penelitian

Gelombang Suara Infrasonik adalah jenis gelombang terendah dengan frekuensi <20Hz dan tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Meskipun begitu, gelombang yang terpancar diterima oleh tubuh dan dapat dirasakan oleh bawah sadar manusia. Gelombang suara infrasonik juga merupakan frekuensi yang dapat memprovokasi rasa gugup, takut, dan tidak nyaman. Pada tahun 1980 awal, seorang insinyur asal Inggris, Vic Tandy. Menemukan relasi antara suara infrasonik dengan penampakan paranormal.

Mesin kipas ekstrasi yang

memancarkan suara rinfrasonik dengan frekuensi 19Hz kemudian diketahui sebagai efektor dari perasaan merinding yang dirasakan oleh ilmuwan yang bekerja di tempat tersebut. Hal ini dapat dilihat juga di kehidupan masyarakat Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia masih mengaitkan perasaan tidak wajar ini dengan hal-hal yang berbau mistis. Akibatnya, warga lokal berspekulasi hingga akhirnya menyimpulkan kejadian tanpa penjelasan yang saintifik atau logis. Kepercayaan mistis masih dianggap relevan dengan gaya hidup warga lokal Indonesia, seringkali pula pada suatu penampakan, kesimpulan diambil tanpa menggunakan penjelasan saintifik yang logis. Sehingga menyebarkan teror dengan adanya "ancaman-ancaman" paranormal.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana efek fisiologis yang dialami subjek percobaan setelah dipaparkan dengan gelombang suara infrasonik? 2. Mengapa gelombang suara infrasonik dapat berefek demikian? 3. Apakah intesitas gelombang bunyi jika diubah menjadi lebih kecil akan berpengaruh lebih besar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya ini untuk mengungkapkan tentang:

1.​ M ​ engetahui pengaruh infrasonik terhadap psikologis dan fisiologis seseorang. 2.​ M ​ engetahui pengaruh intensitas bunyi yang berbeda dalam infrasonik terhadap psikologis dan fisiologis, apakah akan menambah suasana mencengkam atau tidak. 3.​ M ​ engetahui keefektifan suara infrasonik terhadap rasa takut manusia. 4.

1.4 Kontribusi Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1.​ B ​ agi peneliti selanjutnya, karya ilmiah ini dapat menjadi referensi pelaksanaan penelitian mengenai gelombang infrasonik. 2.​ B ​ agi masyarakat, hasil penelitian ini dapat membantu menghilangkan rasa takut mereka dan mematahkan stigma soal hal-hal berbau mistis akibat fenomena psikologis semata. 3.​ S ​ ecara teoritis, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam bidang fisika, khususnya gelombang bunyi. 4.​ B ​ agi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai gelombang infrasonik.

1.5 Definisi operasional

​Agar tidak ada kesalahan dalam penafsiran, penulis mencantumkan beberapa makna mengenai istilah-istilah yangdigunakan dalam penelitian ini. 1.​ F ​ ear frequency Berkaitan dengan aktivitas paranormal yang merujuk kepada gelombang berfrekuensi rendah. 2.​ I​ nfrasonik Keadaan frekuensi (tentang getaran suara) di bawah frekuensi suara yang dapat didengar manusia. 3.​ P ​ sikologis Ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. 4.​ F ​ isiologis Cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan, atau sel). 5.​ G ​ elombang Aliran getaran suara yang bergerak dalam eter (radio). 6.​ F ​ rekuensi Jumlah getaran gelombang suara per detik. 7.​ P ​ aranormal Tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. 8.​ S ​ aintifik Ilmiah 9.​ S ​ tudi Penelitian ilmiah; kajian; telaahan.

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 GELOMBANG BUNYI INFRASONIK Gelombang bunyi merupakan salah satu gelombang mekanik yang memerlukan medium dalam perambatannya. Gelombang ini dihasilkan karena ada benda yang bergetar dalam sebuah medium secara longitudinal. Cepat rambat bunyi akan tergantung pada medium rambat, baik zat padat, zat cair, maupun gas. Gelombang longitudinal sendiri adalah jenis gelombang dimana arah getaran partikel sama dengan arah rambat gelombang (arah keduanya sejajar). Bunyi yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan bentuk hasil perambatan energi. ​Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getaran, tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan adanya kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan desibel (dB). Frekuensi bunyi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu, biasanya dalam detik. Untuk menghitung frekuensi dapat digunakan rumus berikut, atau Bunyi dapat diklasifikasikan menurut frekuensinya menjadi tiga jenis. Bunyi infrasonik meru-juk kepada gelombang bunyi dengan frekuensi lebih rendah dari batas kemampuan pendengaran ma-nusia, kira-kira 20 Hz. Agar dapat terdengar, tekanan bunyi infrasonik harus ditambah. Selain itu, ma-nusia dapat merasakan gelombang infrasonik melalui getaran tubuh jika intensitasnya cukup tinggi (Wikipedia).

2.2 FISIOLOGI Fisiologi atau ilmu faal (dibaca ​fa-al)​ adalah salah satu dari ​cabang-cabang biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem ​kehidupan​. ​Fisiologi menggunakan berbagai metode untuk mempelajari bio​molekul​, ​sel​, ​jaringan​, ​organ​, ​sistem organ​, dan ​organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan (Wikipedia). ​Fisiologi manusia adalah ilmu ​mekanis​, ​fisik​, dan ​biokimia fungsi ​manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan ​sel-sel yang tersusun di dalamnya. Salah satu bidang kajian fisiologi adalah sistem organ manusia.

2. 3 SISTEM SARAF ​Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsi-fungsi yang lebih kompleks. Sistem organ disebut juga kumpulan beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu (Wikipedia). Salah satu sistem organ yang ada di tubuh manusia yaitu sistem saraf. ​Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi. Dia mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori. Berbagai aktivitas sistem saraf dapat dikelompokkan bersama dalam tiga kategori umum. Tiga fungsi yang tumpang tindih, diilustrasikan dengan contoh dari orang yang haus melihat dan kemudian mengangkat segelas air 1.

Fungsi sensorik. Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk ​

memantau perubahan yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang dikumpulkan disebut input sensorik 2.

Fungsi Integritas Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian ​

memutuskan apa yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut integrasi. 3.

Fungsi motorik Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk ​

menimbulkan respon. Proses ini disebut output motorik.

Frekuensi Bandul

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, yaitu suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami serta membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu, (Sumantri, 1999:157). Dalam penerapannya metode eksperimental menggunakan variabel-variabel penelitian, diantaranya variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol; 1.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang ​

menyebabkan terjadinya perubahan. Dengan bahasa lain yang lebih mudah, variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau peristiwa yang diteliti atau diamati. 2.

Variabel terikat merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh ​

peneliti dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang peneliti harus mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak muncul, atau berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti. 3.

Variabel kontrol merupakan variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi ​

oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut. Variabel inilah yang menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap konstan. Variabel inilah yang mengeliminasi atau menggugurkan dampak yang bisa diakibatkan oleh adanya variabel-variabel moderasi.

3.1​

Rancangan Penelitian ​

Rancangan penelitian penting untuk dibuat karena menjadi acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Berikut uraian rancangan penelitian yang telah dibuat.

3.1.1​ P ​ ersiapan 1.​

Memilih ide atau topik penelitian ​

Peneliti memilih topik yang berjudul "Studi Gelombang Infrasonik Pada Sistem Saraf ​Pada Manusia" karena minimnya penelitian mengenai infrasonik, serta tingginya keingintahuan peneliti terhadap gelombang infrasonik.

2.​

Merumuskan masalah penelitian ​

Peneliti merumuskan bahwa masyarakat mengalami gejala-gejala penyakit setelah mendengar suara infrasonik.

3.​

Merumuskan hipotesis penelitian ​

Peneliti membuat hipotesis bahwa gelombang Infrasonik mempengaruhi cara kerja tubuh manusia melalui getaran yang merangsang sel saraf untuk bereaksi, dan peneliti menganalogikan bandul sebagai paru-paru manusia. Apakah semakin besar frekuensi akan berpengaruh lebih besar terhadap bandul? Apakah semakin kecil frekuensi akan berpengaruh lebih kecil terhadap bandul?

4.​

Menentukan variabel penelitian ​

Peneliti menentukan tiga jenis variabel yang berbeda, diantaranya variabel bebas, yaitu frekuensi; variabel tetap, yaitu panjang tali dan massa bandul; variabel terikat, yaitu periode bandul. 3.1.2​ P ​ elaksanaan 1.​ M ​ enyiapkan alat dan bahan

Peneliti menyiapkan alat dan bahan untuk membuat produk. Bahan yang disiapkan di antaranya speaker kerucut, kayu, lem, paku, kabel, Laptop, dan penggaris.

2.​ M ​ engonstruksi produk penelitian Peneliti merencanakan untuk mengonstruksi produk penelitian dalam beberapa tahap dengan urutan membuat subwoofer terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan membuat frekuensi infrasonik, mempersiapkan bandul, meletakkan ​subwoofer d​ an bandul dalam satu garis lurus, mengamati pergerakan bandul dan menghitungnya. 3.​ M ​ engolah data atau hasil uji coba produk pada sampel Peneliti mengolah hasil uji coba produk dengan menghitung berapa lama bandul membuat satu gelombang dan banyaknya gelombang dalam 1 detik.

3.1.3​ E ​ valuasi Peneliti mengoreksi segala kekurangan alat penelitian agar dapat digunakan lebih akurat dan tersusun.

3.2​

Populasi dan Sampel ​

Populasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga Kota Bandung. Sampel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bandul dalam penganalogian suatu paru-paru.

3.3​

Instrumen Penelitian ​

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam metode pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisa hasil penelitian yang dilakukan pada langkah penelitian selanjutnya. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah lembar observasi. Lembar observasi adalah media yang digunakan untuk mengamati objek observasi. Sementara itu, lembar uji coba adalah media yang digunakan untuk mencatat hasil suatu percobaan.

3.4​

Teknik Pengumpulan Data ​

Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mencari frekuensi dan periode yang dihasilkan oleh bandul setelah diperi pancaran gelombang infrasonik.

3.5​

Prosedur Penelitian ​

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Prosedur penelitian kami dibagi menjadi 2 dengan tujuan berbeda, sesuai dengan rumusan masalah yang ingin kita jawab. Berikut prosedur penelitian yang sudah dirancang oleh peneliti : 1. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat ​subwoofer,​ dan mempersiapkan bandul dan alat penghitung. 2. Pengamatan Tempatkan ​subwoofer dan bandul dalam satu bidang sama dan berjarak sama, lalu nyalakan ​subwoofer,​ dan diamati mengguna-kan ​stopwatch​ dan mata pengamat. 3. Pencatatan Peneliti mencatat jumlah waktu dan jumlah getaran yang dihasilkan oleh bandul. 3.6​

Teknik Pengolahan Data ​

Teknik pengolahan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengolah data. Pengolahan tersebut bisa meliputi pengelompokan, perhitungan,

dan penarikan kesimpulan

sehingga data

tersebut

mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis atau pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan lembar observasi I untuk mencari frekuensi dengan rumus atau dengan nilai f yaitu jumlah getaran dalam 1 waktu pada bandul setelah gelombang infrasonik dipancarkan pada bandul. Sedangkan untuk mencari periode dengan rumus atau atau dengan nilai T yaitu dalam satu detik, seberapa besar pengaruh frekuensi infrasonik yang akan berpengaruh terhadap gerak bandul.

Related Documents


More Documents from "Hani"