Loading documents preview...
REFRESHING Obstruksi Nasal dan Penegakkan Diagnosis Kepaniteraan Klinik Stase THT BLUD Sekarwangi Pembimbing : dr. Pramusinto Adhy, Sp.THT-KL Novita Nurahmi 2011730076
ANATOMI HIDUNG
OBSTRUKSI NASAL
Definisi : Rasa penyumbatan di hidung dalam kesulitan bernapas dari salah satu atau kedua lubang hidung. Keluhan yang dirasakan biasanya dapat terjadi pada satu atau kedua lubang hiudng, bisa juga pada hidung yang tersumbat total atau seluruhnya dan sebagian. Keluhan juga bisa terus menerus ataupun hilang timbul yang bisa terjadi dalam onset akut, kronik, maupun rekurensi
Referensi : Soepardi E, Iskandar N. Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher edisi ke 6. 2004. Jakarta : :Balai Penerbit FKUI ; hal 118-125
ETIOLOGI OBSTRUKSI NASAL
Common cold
Alergi
Obstruksi hidung unilateral : - epistaksis - gejala dari neoplasma sinonasal
Obstruksi hidung unilateral ataupun bilateral : - setelah trauma hidung = patah tulang atau kelainan struktur (deviasi) dari septum hidung atau piramida.
Obstruksi fluktuasi musiman : - kelainan mukosa reversibel
Referensi: Johnson, Jonas T. Bailley’s Head And Neck Surgery Otolaryngology, Edisi 5. 2014, Lippincott Williams % Wilkins A Wolters Kluwer Business; Page 612-621
KONDISI YANG DAPAT MENYEBABKAN OBSTRUKSI NASAL Epistaksis Deviasi septum nasi Polip nasi Rhinitis alergi
PENEGAKAN DIAGNOSIS 1. Anamnesis Selain penilaian keluhan subjektif, kita juga harus meninjau riwayat pasien masa lalu medis dan bedah, obat-obatan saat ini dan kebiasaan sosial. Banyak penyakit sistemik mungkin memiliki manifestasi obstruksi nasal, termasuk aspirin diperburuk penyakit pernapasan, cystic fibrosis, Wegener granulomatosis, sarkoidosis, rhinoschleroma, jamur infeksi dan limpoma. 2. Pemeriksaan fisik - evaluasi kerangka luar
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG Polip hidung 2 Pemeriksaan radiologi meliputi foto polos sinus paranasal (posisi waters AP, Caldwell dan lateral) dapat memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara-cairan di dalam sinus, tetapi kurang bermanfaat pada kasus polip. Pemeriksaan tomografi computer sangat bermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal apakah ada proses radang, kelainan antomi, polip atau sumbatan pada kompleks ostiometal.
DIFERENTIAL DIAGNOSIS Diagnosis
Gejala
Deviasi septum
Biasanya sumbatan hidung unilateral, septum deviasi nasal pada pemeriksaan.
Hypertrophy konka
Pembesaran konka pada pemeriksaan
Nasal valvular collage
Nasal valve collapse pada inspirasi dalam
Polip
Unilateral atau bilateral sumbatan hidung dan rasa penciuman berubah
Sinusitis
Infeksi mucopus pada rhinoskopi anterior
Adenoid hipertropi
Obstruksi hidung unilateral atau bilateral, pernapasan mulut, mendengkur
Tumor
Obstruksi hidung unilateral, epistaksis, massa nasal pada pemeriksaan
Atresia choanal
Obstruksi hidung rhinorrhea
Alergi
Obstruksi bilateral hidung, riwayat obstruksi musiman, pucat atau mukosa hidung kebiruan
Rhinitis vasomotor
Clear mukosa
Nasal foreign body
Unilateral atau bilateral purulen drainase
unilateral
atau
bilateral,
purulen
DAFTAR PUSTAKA
Richard S.Snell, MD, PhD. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. 2011. Lippincott Williams % Wilkins A Wolters KluwerHealth ; Page 35-42 Soepardi E, Iskandar N. Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher edisi ke 6. 2004. Jakarta : :Balai Penerbit FKUI ; hal 118-125. Johnson, Jonas T. Bailley’s Head And Neck Surgery Otolaryngology, Edisi 5. 2014, Lippincott Williams % Wilkins A Wolters Kluwer Business; Page 612-621 Johnson, Jonas T. Bailley’s Head And Neck Surgery Otolaryngology, Edisi 5. 2014, Lippincott Williams & Wilkins A Wolters Kluwer Business; Page 501-502