Research Based Learning (rbl) Mata Kuliah Termodinamika

  • Uploaded by: Hani
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Research Based Learning (rbl) Mata Kuliah Termodinamika as PDF for free.

More details

  • Words: 721
  • Pages: 13
Loading documents preview...
“Pengaruh Konsentrasi Deterjen Terhadap Tegangan Permukaan”

Kelompok 4 Home Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan

1. Heri Maryono (16034027) 2. Hanifa Yoanda (16034011) 3. Diana Elviyanti (16034055)

LATAR BELAKANG • Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa menarik seringkali terjadi disekitar kita. Mulai dari tetesan air yang berbentuk balon dan kaki serangga yang dapat mengapung di atas permukaan air. Dua kejadian tersebut merupakan contoh dari tegangan permukaan. • Penerapan tegangan permukaan salah satunya yaitu pada penggunaan deterjen untuk mencuci piring yang berfungsi merunkan tegangan permukaan sehingga air dapat membasahi kotoran pada piring yang licin • Oleh karena itu dilakukan percobaan pengaruh konsentrasi deterjen terhadap tegangan permukaan agar dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi deterjen terhadap tegangan permukaan dan menganalisa fenomenafenomena yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari dengan mempelajari tentang tegangan permukaan.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diperoleh yaitu: 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan detergen terhadap tegangan permukaannya?

TUJUAN RISET Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi larutan detergen terhadap tegangan permukaannya?

MANFAAT RISET • Bagi peneliti lain: Sebagai referensi lain dalam penelitian mengenai pengaruh konsentrasi deterjen terhadap tegangan permukaan. • Bagi Masyarakat: Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga dapat meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan kotoran yang melekat pada pakaian.

KAJIAN TEORI

 Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cairan yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antar molekul dipermukaan zat cairan tersebut (Indarniati dan Ermawati, 2008).  Penelitian mengenai tegangan sifat-sifat deterjen dan dampaknya terhadap perairan yang telah dilakukan Manik, J.M (1987), yang menyimpulkan bahwa secara fisika deterjen merupakan zat yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan zat cair.

KAJIAN TEORI Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan : 1. Suhu Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energy kinetik molekul 2. Zat terlarut (solute) Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan. 3. Surfaktan Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan (Giancoli.2001).

RUMUSAN HIPOTESIS Ho: Konsentrasi deterjen mempengaruhi tegangan permukaan. Hi : Konsentrasi deterjen tidak mempengaruhi tegangan permukaan.

ALAT DAN BAHAN 1. Alat 1) Gelas kimia 500ml 3 buah 2) Kawat loop tegangan permukaan 1 buah 3) Neraca Ohaus tiga lengan 1 buah 4) Spatula 1 buah 5) Stopwach 1 buah 2. Bahan 6) Detergen 300 ml 7) Air 1350 ml



Menyiapkan Kawat loop

Desain Riset

Kawat di timbang menggunakan neraca Ohaus tiga lengan

Kawat dimasukkan ke dalam 450 ml air dan detergen 50 ml

Mengulang kegiatan tersebut sebanyak 3 kali

dan dihitung waktu gelembung pecah

Mengulang kegiatan tersebut dengan konsentrasi detergen 100 ml dan 150 ml

Kawat diangkat kemudian diamati

VARIABEL RISET 1. Variabel Terkontrol: Panjang kawat loop,massa kawat loop,volume air 2. Variabel Bebas: Konsentrasi detergen. 3. Variabel Terikat: tegangan permukaan. 4. Waktu : Sebagai indikator saat gelembung sabun pecah karena waktu yang diperlukan gelembung untuk dapat pecah bergantung pada tengan permukaan yang dihasilkan dari masing-masing konsentrasi zat terlarut dalam larutan detergen tersebut.

Data

Volume air = 450 ml

PEMBAHASAN  Dari data tersebut terlihat bahwa semakin besar konsentrasi detergen maka waktu gelembung untuk pecah semakin cepat, begitu pula sebaliknya jika konsentrasi detergen yang ditambahkan semakin kecil maka waktu gelembung untuk pecah makin lambat.  Sebuah molekul sabun memiliki dua “wajah”, yang pertama suka terhadap air (hidrofilik) dan yang kedua justru selalu ingin menghindari air (hidrofobik).  Wajah hidrofilik kedua lapisan sabun menghadap ke lapisan air. Kedua lapisan sabun ini secara efektif mengurangi ”tegangan permukaan” gelembung dan menstabilkan lapisan permukaannya.

KESIMPULAN  Dari data yang diperoleh dari eksperimen menunjukan bahwa konsentrasi detergen mempengaruhi nilai tegangan permukaan air, yang mana konsentrasi detergen yang ditambahkan berbanding terbalik dengan tegangan permukaan air.  Air yang diberi sedikit detergen akan lebih besar tegangan permukaannya dibandingkan dengan tegangan permukaaan air yang diberi lebih banyak detergen.

SARAN  Sebelum praktikum sebaiknya praktikan membaca literature atau dasar teori tentang tegangan permukaan sehingga pada saat praktikum tidak ada kendala dan dengan mudah dalam melakukan praktikum secara teliti.Hasil praktikum dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "Akmal"