Resume Audit Bab 24

  • Uploaded by: pujiardarita
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Audit Bab 24 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,269
  • Pages: 6
Loading documents preview...
PENERAPAN PENGUJIAN TAMBAHAN ATAS PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Tujuan yang berhubungan dengan transaksi, tujuan yang berhubungan dengan saldo, dan tujuan pengujian dan pengungkapan. Akan dibahas tiga tahap pertaman proses audit menjelaskan bagaimana auditor merancang dan melaksanakan pengujian audit untuk memperoleh bukti yang kuat untuk mendukung setiap kategori dari tujuan tujuan audit, auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berhubungan penyajian dan pengungkapan, konsisten dengan bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yag berkaitan dengan transaksi saldo. 

Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko.



Melakukan uji pengendalian dan hubungan dengan pengungkapan ketika penilaian awal atas risiko pengendalian berada di bawah maksimum.



Melaksanakan prosedur substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Salah satu ke khawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan penyajian

danpengungkapan adalah menentukan apakah manajemen telah mengungkapkan semua informasi yang diperlukan (tujuan kelengkapan penyajian dan pegungkapan). Untuk menilai risiko bahwa tujuan kelengkapan untuk penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi, auditor mempertimbangkan informasi yang diperolehnya selama tiga tahap pertama pengujian audit untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang seharusnya diungkapkan. TELAAH ATAS KEWAJIBAN KONTIJENSI DAN KOMITMEN Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah

dilakukan. Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu : 1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang. 2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang. 3. Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang. Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat bervariasi dari sangat mungkin terjadi sampai kemungkinan besar tidak terjadi. Adapun menurut PSAK 57 dijelaskan tiga tingkatan kemungkinan keterjadian dan perlakuan atas laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai standard evaluasi dalam mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara profesional bagi auditor terhadap kondisi pelaporan klien. Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor, bertanggung jawab atas identifikasi dan penetuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan pada dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan atas kerjasama pihak manajemen dengan auditor. Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban kontijensi adalah : Mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar (tujuan penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi). Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi manajemen (tujuan penyajian dan pengungkapan untuk kelengkapan). Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi. Komitmen meliputi hal-hal seperti perjanjian untuk membeli bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu fasilitas pada harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang sudah ditentukan. Karakteristik dalam komitmen yaitu perusahaan setuju berada dalam kondisi tertentu di masa mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba perusahaan atau perekonomian keseluruhan. Perusahaan biasanya menjelaskan seluruh komitmen, baik dalam penjelasan tambahan terpisah maupun digabungkan, dengan sebuah catatan mengenai kontinjensi.

Perhatian auditor terhadap kewajiban kontinjensi  Tuntutan yang tertunda untuk pelanggaran paten, kewajiban produk, dan lainnya  Perselisihan pajak penghasilan  Garansi produk  Diskonto wesel tagih  Jaminan untuk kewajiban orang lain  Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan 1. Prosedur Audit Untuk Menemukan Kontijensi Langkah pertama dalam melakukan audit kontijensi adalah menentukan apakah terdapat kontijensi (tujuan penyajian dan pengungkapan atas keterjadian). Seperti pada kenyataannya lebih sulit menemukan transaski yang tidak tercatat daripada melakukan verifikasi atas informasi yang tercatat. Saat auditor mengetahui terjadi kontijensi mereka akan melakukanevaluasi Materialitas dan Pengungkapan Penjelasan Tambahan. Berikut adalah prosedur audit yang biasa digunakan oleh para auditor dalam mengaudit kewajiban kontijensi 

Melakukan Tanya-Jawab dengan pihak manajemen (langsung / tertulis) tentang tercatatnya kontijensi.



Menelaah laporan agen penerimaan internal pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya atas penentuan PPh.



Menelaah notulensi pertemuan direktur dan pemegang saham bila ada indikasi tuntutan hukum atau kontijensi lainnya.



Menelaah kondisi hukum untuk periode audit dan menelaah tagihan dan pernyataan dari penasihat hukum atas terjadinya kewajiban kontijensi.



Memperoleh surat dari penasihat hukum atas status kewajiban kontijensi



Menelaah dokumentasi audit bila terdapat informasi yang mengindikasikan terjadinya kontijensi.



Memeriksa perjanjian kredit tanggal neraca dan meminta konfirmasi saldo yang terpakai atau tidak.

2. Evaluasi Kewajiban Kontijensi Yang Telah Diketahui Jika auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban kontijensi, maka harus mengevaluasi signifikansi potensi utang dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan untuk memperoleh bukti atas keterjadian atas hak dan kewajiban dalam tujuan penyajian dan pengungkapan. Untuk kontijensi yang membutuhkan pengungkapan , auditor juga menelaah konsep penjelasan tambahan untuk memastikan bahwa informasi yang diuangkapkan dapat dipahami dan dinyatakan dengan wajar sesuai kondisi kontijensi. 3. Prosedur Audit Untuk Menemukan Komitmen Penelitian untuk mencari komitmen yang belum diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit atas masing-masing area audit. Misalkan, dalam melakukan verifikasi penjualan, auditor seharusnya waspada atas adanya komitmen penjualan. 4. Tanya Jawab Dengan Pengacara Klien Penyelidikan standar terhadap pengacara klien,yg disiapkan di kertas surat yang berkop suratperusahaan klien dan ditandandatangani oleh pejabat perusahaan harus mencantumkan hal-hal berikut : a) suatu daftar yang mencantumkan: -

penundaan tuntutan hukum yang mungkin diajukan

-

klaim yang telah dinilai atau belumdinilai atau penilaian dimana pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan

b) permintaan dimana pengacara memberi masukan informasi atau komentar mengenai kemajua dari setiap item yang terdaftar c) permintaan biro hukum untuk mengidentiikasi setiap penundaan yang tidak disebutkan d) pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung jawab pengacara unuk memberitahu manajemen mengenai persoalan hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan.

AKUMULASI BUKTI AKHIR Lima jenis pengumpulan bukti akhir dibahas di bab ini adalah : melaksanakan prosedur analitis akhir, mengevaluasi asumsi going concern, memperoleh surat representasi dari manajemen, mempertimbangkan informasi yang menemani laporan keuangan dasar, dan membaca informasi lain dalam laporan tahunan. Maing-masing dari hal tersebut dilakukan belakangan dalam audit. Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir Ketika melaksanakan prosedur analitis selama tahap review akhir, yang diharuskan oleh standar audit, partner pada umumnya membaca laporan keuangan, termasuk catatan kaki, dan mempertimbangkan : 1. Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi selama perencanaan atau ketika melaksanakan audit 2. Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang sebelumnya tidak teridentifikasi. a. Mengevaluasi Asumsi Going- Concern SAS 59 (AU 341) mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan klien untuk terus berjalan sebagai going concern untuk setidaknya satu tahun setelah tanggal neraca. Auditor melakukan penilaian awalnya sebagai bagian dari perencanaan akan tetapi mungkin merevisinya jika memperoleh informasi yang baru. b. Memperoleh Surat Representasi Manajemen SAS 85 (AU 333) mengharuskan auditor untuk memperoleh surat representasi yang mendokumentasikan representasi lisan yang paling penting selama audit. Tiga tujuan dari surat representasi klien adalah :  Untuk menekankan kepada manajemen tanggung jawabnya atas asersi dalam laporan keuangan  Untuk mengingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dala laporan keuangan  Untuk mendokumentasikan respons dari manajemen untuk mengajukan pertanyaan mengenai berbagai aspek dari audit. SAS 85 menyarankan empat kategori persoalan khusus yang harus dimasukkan. Keempat kategori tersebut, dengan contoh dari masing-masing adalah :

1. 2. 3. 4.

Laporan keuangan Kelengkapan informasi Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan Peristiwa kemudian

c. Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar SAS 29 (AU 551) merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan auditor.Auditor harus membedakan dengan jelas tanggung jawab auditnya dan tanggung jawab pelaporan untuk laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. d. Membaca informasi lain dalam laporan tahunan SAS 8 (AU 550) mengharuskan auditor untuk membaca informasi lain yang dimasukkan dalam laporan tahunan yang berhubungan secara langsung dengan laporan keuangan. SAS 8 hanya berkaitan dengan informasi yang bukan merupakan bagian dari laporan keuangan tapi diterbitkan bersama laporan keuangan.

Related Documents

Resume Audit Bab 24
February 2021 1
Audit Bab 21
January 2021 0
Ppt Audit Bab 21
February 2021 1
Ppt Audit Bab 17
January 2021 1

More Documents from "GABRIELAW ANGELIKA"

Resume Audit Bab 24
February 2021 1