Risiko Pt Adaro (1)

  • Uploaded by: Fauzan Adam
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Risiko Pt Adaro (1) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,719
  • Pages: 6
Loading documents preview...
Tugas Manajemen Risiko “Risiko Pada PT Adaro Energy, Tbk”

Disusun oleh:

Amelia Erfa

PPAk Trisakti 2014

PT Adaro Energy, Tbk Sebagai perusahaan besar di industry pertambanga, Adaro menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan pada kebijakan – kebijakan tata kelola perusahaan yang telah ditetapkan untuk menunjukkan kejelasan kegiatan operasional internal perusahaan. Dengan adanya manajemen risiko di Adaro bertujuan untuk melindungi dan menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan secara jangka panjang dengan memastikan pemasokan yang reliable kepada konsumen sehingga dengan margin yang cukup dapat menunjang perumbuhan di masa depan dan memberikan keuntungan kepada pemilik perusahaan. Sebagai perusahaan tambang yang berisiko, ketat peraturan, dan industry padat karya, Adaro mengambil pendekatan secara proaktif, konservatif, dan cenderung menghindari risiko dalam manajemen risikonya demi mendapatkan proses yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengantisipasi risiko – risiko yang mungkin akan terjadi. Risiko di Tingkat Strategis 1. Politik, hukum dan peraturan Risiko: penerapan peraturan baru dan ketidakmampuan adaro untuk mendapatkan, mempertahankan dan memperbaharui perijinan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan operasional dan prospek bisnis. Mitigasi: adaro selalu berusaha untuk mematuhi seluruh peraturan yang berlaku pada kegiatan operasinya. Perjanjian Karya pengusahaan pertambangan Batubara (pKp2B) dengan pemerintah Indonesia memberikan hak untuk menambang batubara di wilayah konsesi selama 30 tahun yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama sampai dua periode. Adaro tidak pernah melanggar hakhak pemegang hak konsesi berdasarkan pKp2B awal, bahkan pada saat kondisi politik dan ekonomi di Indonesia sedang mengalami kekacauan. Ketentuan penting dalam perjanjian menyatakan bahwa pemegang konsesi dibebaskan dari semua pajak, bea, sewa dan royalti baru yang belum tercakup dalam perjanjian tersebut. 2. Siklus dan fluktuasi harga batubara Risiko: Sebagai suatu komoditas, harga batubara dipengaruhi oleh harga global yang dapat berfluktuasi karena dinamika penawaran dan permintaan, faktor geopolitik dan perubahan ekonomi dunia. harga Envirocoal juga dipengaruhi oleh nilai yang diberikan pasar kepada batubara ramah lingkungan dan manfaat ekonomi lainnya dari Envirocoal. penurunan harga batubara global atau harga Envirocoal yang berlanjut dapat berdampak negatif terhadap operasi, keuangan dan prospek usaha adaro. Mitigasi: untuk mengurangi risiko fluktuasi harga, adaro membuat kontrak penjualan jangka panjang dengan para konsumen yang menggunakan negosiasi harga tahunan. Sebagian besar penentuan harga adaro didasarkan pada harga referensi Jepang, yang biasanya bersifat tetap selama satu tahun, sedangkan sisanya dilakukan berdasarkan indeks yang terkait dengan rata-rata beberapa indeks global yang juga mengikutinya. 3. Fluktuasi nilai tukar dan suku bunga Risiko: Fluktuasi nilai dolar amerika Serikat dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan adaro karena semua penjualan ekspornya, dan sebagian besar biaya penjualannya dan utangnya berdenominasi dolar amerika Serikat. Selain itu, Jika tidak dikelola dengan baik, perubahan suku bunga yang tidak terduga juga dapat menimbulkan risiko keuangan.

Mitigasi: adaro memiliki lindung nilai alami yang mengurangi risiko mata uang. Semua penjualan ekspor dan sebagian besar penjualan domestik menggunakan harga, ditagih dan dibayar dalam dolar AS, sedangkan sisanya sebagian besar dibayar dalam rupiah. hampir seluruh biaya penjualan dan beban usaha berdenominasi dan dibayarkan dalam dolar AS, dan sisanya sebagian besar dibayarkan dalam rupiah. lebih lanjut, dolar aS adalah mata uang yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan, baik secara internal maupun eksternal. Dalam mengelola fluktuasi suku bunga, perusahaan membuat kontrak swap suku bunga untuk melindung-nilai pembayaran bunga kepada bank mitra yang menggunakan suku bunga mengambang dengan suku bunga tetap. 4. Krisis ekonomi global Risiko: Ketidakpastian kondisi ekonomi global dan sentimen lemah yang terus berlanjut dapat berdampak negatif terhadap permintaan dan harga batubara, yang kemudian akan mempengaruhi laba perusahaan. Selain itu, banyak bank juga akan memperketat pinjaman, yang mungkin akan meningkatkan biaya pendanaan adaro. Mitigasi: adaro mempertahankan diversifikasi geografis untuk mengurangi risiko karena perusahaan menjual Envirocoal ke negara – negara lainnya. Bank-bank mitra dan pemegang obligasi adaro terus memberikan dukungan yang besar kepada adaro.

Risiko di Tingkat Operasional 1. Pola cuaca yang tidak normal dan tidak mengikuti musim Risiko: pola cuaca yang tak terduga dapat meliputi curah hujan yang tinggi dan banjir, yang dapat menyebabkan gangguan di sepanjang rantai pasokan batubara dari penambangan dan pengangkutan sampai pemuatan ke tongkang dan kapal. Operasi penambangan aI harus dihentikan ketika hujan karena lereng tambang bisa terlalu licin untuk dilakui dump truk. Mitigasi: adaro mengambil berbagai langkah untuk meminimalkan gangguan dari pola cuaca yang tidak normal, dengan menambah sistem pengerukan untuk meningkatkan pengeringan tambang dan kinerja pompa, melindungi jalan angkutan tambang dengan dengan batuan khusus untuk mengurangi waktu penghentian produksi, dan mempekerjakan ahli hidrologi untuk memprediksi pergerakan, kejadian dan distribusi curah hujan secara lebih akurat. 2. Pasokan bahan bakar Risiko: Gangguan terhadap pasokan bahan bakar akibat bencana alam, situasi politik yang tidak stabil atau pola cuaca yang tidak normal dapat berdampak negatif terhadap operasional dan keuangan, karena perusahaan mengkonsumsi sekitar 600 juta liter bahan bakar setiap tahunnya untuk kegiatan operasional di sepanjang rantai pasokan. Mitigasi: adaro membuat perjanjian pasokan bahan bakar jangka panjang dalam rangka menjamin pasokan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional. Perusahaan menandatangani perjanjian Boot (build-own-operate-transfer) dengan salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia untuk membangun terminal penyimpanan dengan kapasitas tahunan. Langkah ini mengamankan pasokan bahan bakar untuk operasi penambangan. 3. Pergerakan harga bahan bakar

Risiko: adaro menanggung risiko penuh yang timbul karena pergerakan harga bahan bakar karena perusahaan menangani pembelian dan pengelolaan bahan bakar bagi semua kontraktor penambangan, tetapi hal ini tidak diatur dalam kontrak penjualan. Bahan bakar meliputi sekitar 25% dari biaya penambangan. Dengan demikian, kenaikan harga bahan bakar akan menimbulkan kenaikan biaya. Mitigasi: Seiring langkah sentralisasi pengadaan bahan bakar, adaro secara selektif membuat kontrak lindung nilai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar. Adaro juga berupaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dengan mengembangkan proyek-proyek infrastruktur. Selain itu, adaro juga mewajibkan para kontraktor untuk mengurangi konsumsi bahan bakar setiap tahunnya. 4. Kemampuan untuk mendapatkan alat berat, mesin-mesin dan perlengkapan teknik lainnya Risiko: Ketidakmampuan untuk membeli alat berat dan mesin-mesin yang diperlukan misalnya ekskavator, dump truk, bulldozer, grader, truk pengangkut, mesin peremuk batubara, sistem penanganan bahan dan perlengkapan teknis lain yang digunakan untuk menjaga kondisi jalan dan sungai dapat berdampak negatif terhadap rencana ekspansi, kegiatan operasional dan keuangan. Mitigasi: adaro membuat perjanjian pasokan jangka panjang dengan para pemasok utama untuk pengiriman alat berat, yang ditujukan untuk mempersingkat waktu tunggu dan menjamin keamanan pasokan. 5. Overburden Crushing and Conveying system (OPCC) Risiko: Kerusakan pada OPCC yang timbul dari kebakaran, bencana alam, kesalahan manusia atau kerusakan mesin/suku cadang yang berperan penting. Ketidakmampuan untuk mendapatkan pasokan listrik yang memadai dari pembangkit listrik dapat menyebabkan penghentian operasi OPCC untuk masa yang lama, yang kemudian mengakibatkan kerugian finansial dan gangguan operasional. Mitigasi: adaro melibatkan tenaga ahli pihak ketiga untuk melatih para karyawan dan mengembangkan rencana operasi dan pemeliharaan yang benar. adaro juga berencana untuk membeli asuransi untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam mengoperasikan OPCC. 6. Kejadian-kejadian Risiko: Gangguan di sepanjang rantai pasokan batubara akibat kerusakan aset yang disebabkan oleh kebakaran, vandalisme, bencana alam, ledakan, kegagalan peralatan, runtuhnya jembatan, kerusakan dermaga jetty yang digunakan untuk penanganan batubara, atau jalan yang terputus karena erosi dapat menunda atau menghentikan pengiriman batubara kepada konsumen. hal ini dapat berdampak negatif terhadap operasi keuangan dan reputasi perusahaan di mata konsumen. Mitigasi: adaro memiliki standar prosedur operasi yang jelas untuk dapat mengantisipasi gangguan dan meningkatkan koordinasi di sepanjang rantai pasokan batubaranya. Adaro juga mengembangkan Business Continuity Management plan (rencana pengelolaan Kelangsungan Bisnis) untuk menanggapi semua peristiwa penting dan membuat aktivitas bisnis normal kembali sesegera mungkin. Selain itu, adaro memiliki perlindungan asuransi yang menyeluruh untuk properti, semua risiko dan gangguan bisnis, alat berat, serta asuransi angkutan laut dan kerangka kapal. 7. Karyawan Risiko: Sektor pertambangan batubara dan ketenagalistrikan tidak hanya bersifat padat karya, melainkan juga memerlukan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman khusus. Kekurangan tenaga ahli, operator

penambangan, operator alat berat dan personil layanan teknis lainnya dapat mengganggu operasi perusahaan dan menunda proyek-proyek ekspansinya. Mitigasi: adaro mendirikan adaro Institute sebagai pusat pelatihan untuk memenuhi kebutuhan karyawannya. Salah satu program yang diadakan adalah Mining professional Development program (MpDp) yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan lulusan sekolah teknik yang berbakat untuk mempelajari kegiatan penambangan seperti eksplorasi, eksploitasi, kesehatan, keselamatan, dan analisa statistik lingkungan dan produksi. Selain itu, anak perusahaan adaro juga mengadakan operator preparation program (opp) dan Mechanics preparation program (Mpp) sebagai bagian dari komitmen dengan pemerintah daerah untuk mengatasi tingkat pengangguran di daerah setempat. 8. Mutu, kesehatan, keselamatan dan lingkungan Risiko: cidera serius dan kematian yang terjadi pada karyawan, kontraktor, dan anggota masyarakat dapat mengganggu operasi penambangan dengan adanya denda, kewajiban kepada karyawan atau pihak ketiga, dan bahkan kejadian kahar (force majeure) yang ditetapkan oleh pemerintah, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Mitigasi: Keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan dan kontraktor memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi yang berbiaya dan berisiko rendah, Adaro memasukkan aspek "kualitas" ke dalam lingkup fungsi mutu, kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup yang merujuk kepada manajemen mutu ISo 9001. Perusahaan juga mengadakan sesi - sesi pelatihan keselamatan, serta meluncurkan program tanggung Jawab Keselamatan untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Adapun, tim tanggap Darurat yang dibentuk dan terdiri dari kelompok dalam area pertambangan yang terlatih secara khusus, terus memberikan tanggapan langsung untuk semua jenis keadaan darurat. Selain itu, penggunaan teknologi GPS di sepanjang rantai pasokan batubara dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kecelakaan melalui pengawasan yang lebih baik. Risiko: risiko lingkungan yang timbul dari kebocoran bahan bakar pada kegiatan bongkar muat, dan limbah berbahaya di sungai atau tanah dapat mengganggu operasional penambangan dan menyebabkan denda dan kewajiban yang ditentukan oleh peraturan untuk perbaikan lingkungan. pemerintah juga dapat menutup operasi penambangan baik untuk masa yang sementara ataupun permanen, ataupun menolak rencana penambangan di masa depan. Mitigasi: Sistem manajemen lingkungan adaro dibuat dengan mengacu kepada standar ISO 14001. Perusahaan memastikan bahwa air yang didapatkan dari pengeringan tambang dan surface run-off (aliran air permukaan) telah diolah di kolam sedimentasi sebelum dilepaskan ke saluran air umum. adaro juga mengembangkan contoh reklamasi di lahan bekas tambang dengan segera menanami kembali areal tersebut setelah lahan siap untuk dikembangkan. Selain itu, adaro juga mewajibkan kontraktornya untuk melaksanakan sistem manajemen penanganan bahan bakar apabila tidak ingin menghadapi risiko dimana kontraknya dihentikan 9. Hubungan masyarakat Risiko: Kegiatan bisnis perusahaan dapat menimbulkan masalah dengan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasional. Masalah-masalah yang mungkin terjadi meliputi sengketa pada pembebasan lahan, relokasi permukiman dan ketidaksepakatan. Kegagalan untuk menyelesaikan masalah dengan masyarakat setempat dapat mempengaruhi bisnis, operasi, dan keuangan perusahaan.

Mitigasi: pertumbuhan produksi adaro tidak akan dapat dicapai tanpa dukungan dari masyarakat setempat. Adaro memiliki pendekatan yang unik dimana perusahaan bermitra dan tumbuh bersama dengan masyarakat. Adaro mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang terkena dampak operasi melalui beberapa program pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan.

Related Documents


More Documents from "Shafira Meidina"

Risiko Pt Adaro (1)
January 2021 2
Cinta Dipraktekin
January 2021 1