Loading documents preview...
RKL dan RPL Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu Surabaya - Madura
Disusun Oleh: Muhammad Hanif (3114120020) 3 Sipil 2 Siang
Dosen Pengajar: Wahyuni Susilowati, Ir., M.Si NIP. 19690324 199512 2 001
JURUSAAN TEKNIK SIPIL TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah S. W. T. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar AMDAL berupa makalah dengan judul RKL dan RPL Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu, Surabaya
- Madura. Laporan ini merupakan
pertanggungjawaban dari
pembelajaran yang telah kami laksanakan, sekaligus sebagai salah satu bukti tertulis dalam tugas yang telah kami lakukan serta perbandingan antara teori yang telah didapat di bangku kuliah dengan kondisi serta situasi di lapangan. Tujuan dari pemantauan lingkungan yaitu untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan yang telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif terhadap lingkungan sektarnya. Laporan ini disusun secara sistematika rencana pemantauan lingkungan untuk setiap jenis dampak yang bersifat darii tiap-tiap kegiatan yang menjadi sumber dampak. Kami sebagai penyusun laporan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya keada: 1.
Allah SWT yag telah memberi rahmat dan hidayahnyasehingga kami dapat
2. 3.
menyelesaokan laporan ini. Ibu Wahyuni Susilowati,Ir., M.Si Selaku dosen AMDAL Semester 6. Rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan baik. Dengan tersusunnya makalah Evaluasi RKL dan RPL ini semoga dapat
menjadi manfaat, khususnya bagi kami selaku penyusun laporan dan umumnya bagi semua kalangan masyarakat yang membaca. Depok, April 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................... ii BAB I Pendahuluan ................................................................................................1 1.1 Lokasi Kegiatan.................................................................................1 1.2 Pelaksanaan Kegiatan Proyek...........................................................2 1.3 Latar Belakang..................................................................................3 BAB II Permasalahan .............................................................................................4 2.1 Identifikasi Dampak..........................................................................4 BAB III Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).................................................6 BAB IV Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).................................................12 BAB V Penutup.......................................................................................................19 5.1 Kesimpulan........................................................................................19 5.2 Rekomendasi.....................................................................................19 Pertanyaan, Kritik dan Saran...................................................................................20 Penapisan.................................................................................................................21
ii
BAB I PENDAHULUAN a.
Lokasi Kegiatan
Jembatan Suramadu adalah Jembatan yang melintasi Selat Madura, yang mana Jembatan ini menghubungkan antara Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan), Indonesia. Jembatan Suramadu yang merupakan Jembatan terpanjang di Indonesia untuk saat ini memiliki panjang sebesar 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar Jembatan. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan
layang
(causeway),
Jembatan
penghubung
(approach
bridge),
dan Jembatan utama (main bridge). Batas administrasi rencana kegiatan pembangunan Jembatan Suramadu adalah sebagai berikut :
1
Untuk sisi Bangkalan – Madura Desa
: Sukolilo
Barat Kecamatan : Labang Kabupaten : Bangkalan Provinsi
: Jawa Timur
Untuk Sisi Surabaya Kecamatan : Kenjeran Kabupaten : Surabaya Provinsi
b.
: Jawa Timur
Pelaksanaan Kegiatan Proyek
Pembangunan Jembatan Suramadu dibagi menjadi tiga bagaian, sebagai berikut : 1. Tahap Pra Konstruksi a. Survey Lokasi b. Sosialisasi Pelaksanaan Proyek c. Pembebasan Lahan 2. Tahap Konstruksi Pada awal pembangunan Jembatan, pemerintah terlebih dahulu melaksanakan operasi pembersihan ranjau untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan pada tahap awal pembangunan, mengingat selat Madura merupakan daerah medan ranjau paska perang dunia ke 2. Tahapan pelaksanaan konstruksi Pembangunan Jembatan Suramadu sebagai berikut : a. Pelaksanaan Pekerjaan Platform b. Pelaksanaan Pekerjaan Bor Pile c.
Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap 2
d. Pelaksanaan Pekerjaan Pylon e. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas 3. Tahap Pasca Konstruksi Pembersihan Material Bangunan Jembatan Suramadu c.
Latar Belakang
Dalam rangka penerapan Mengenai Dampak Lingkngan (AMDAL) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1999. Tim Teknis AMDAL khusus telah dibentuk untuk melaksanakan proses pelingkupan (penyusunan dokumen Kerangka Acuan) bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait dengan pembangunan Jembatan Suramadu, Paket Kapten Tendean.
3
BAB II PERMASALAHAN Dalam Kawasan Jembatan Suramadu memiliki potensi sebagai generator pembangkit, namun apabila tidak dikendalikan maka diprediksi akan membawa pengaruh perubahan terhadap pengembangan wilayah di kawasan kaki Jembatan Suramadu dan sekitarnya baik pada sisi Surabaya maupun Bangkalan. Fenomena perubahan tersebut dapat terlihat antara lain dengan menurunnya fungsi bangunan dan kualitas lingkungan. Pembangunan Jembatan Suramadu yang tujuan utamanya adalah untuk menigkatkan perekonomian masyarakat madura justru memiliki beberapa dampak negatif. Dampak itu sangat dirasakan oleh penduduk warga sekitar tepatnya yang berada di dekat akses Jembatan Suramadu itu sendiri. 2.1.
Identifikasi Dampak
Komponen Fisik & Kimiawi a. Perubahan Bentuk Lahan Adanya kegiatan pembangunan di suatu wilayah pasti akan menimbulkan perubahan pada bentuk lahan. Adanya perubahan bentuk lahan tersebut sangat b.
mempengaruhi ekosistem yang ada disekitar lingkungan pembangunan. Penurunan Kualitas Air Adanya kegiatan pembangunan yang berada di sekitar lingkungan pesisir pasti akan menyebabkan penurunan kualitas air laut yang ada di sekitar tempat pembangunan. Dampak dari penurunan kualitas air laut tersebut sangat
c.
mempengaruhi kelangsugan hidup dari biota aquatik yang tinggal di dalamnya. Penurunan Kualitas Udara Kualitas udara merupakan faktor penting yang perlu ditinjau perubahannya, karena semua makhluk hidup membutuhan udara yang bersih dan sehat untuk kenyamanan kelangsungan hidupnya.
Komponen Sosial Ekonomi a. Perubahan Pendapatan Masyarakat
4
Pembangunan Jembatan Suramadu menyebabkan adanya perubahan terhadap pendapatan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar. b. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha Dari adanya pembangunan Jembatan Suramadu dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat lingkungan sekitar. Dampak positif tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kesempatan kerja dan peluang untuk berusaha menacri pendapatan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Komponen Sosial Budaya a. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu akan menyebabkan masuknya budaya yang ada di luar pulau Madura ke dalam masayrakat Madura sehingga akan mengubah sikap masyarakatnya. Masyarakat Madura terkenal dengan budaya agamanya yang kental, sehingga sebisa mungkin masyarakat Madura menjaga tradisi agamanya untuk tidak dirusak oleh masyarakat luar pulau Madura. b. Ketenangan Masyarakat Setiap adanya kegiatan pembangunan pasti akan selalu menimbulkan dampak. Misalnya saja mengganggu ketenangan masyarakat yang awalnya aman dan tenteram namun setelah adanya suatau pembangunan mungkin berpotensi akan merubah ketenangan yang diperoleh masyarakat pada saat sebelum diadakannya pembangunan.
5
BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) No.
Dampak Lingkungan Yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahap Prakonstruksi 1.
Survei lokasi untuk kelayakan wilayah yang tepat digunakan
Lokasi yang digunakan sebagian kecil/ besarnya untuk dijadikan jalan akses merupakan milik warga sekitar
Terbangunnya jembatan yang tepat untuk dapat mempermudah akses tujuan
a.
b.
untuk
Datang secara langsung ketempat lokasi yang akan dibangunnya jembatan Dipertimbangkan lokasi tersebut apakah layak dibangun jembatan atau tidak dari segi lingkungan
Wilayah kaki Suramadu baik di bagian Surabaya maupun Kec. Labang Kab. Bangkalan
6 bulan sebelum infrastruktur dimulai
Instansi pelaksana yaitu Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
Dilakukan sosialisasi secara tranparansi tanpa adanya tutup menutup/ secara terbuka Pemilik lahan yang lahannya akan terkena pembangunan, sebaiknya pihak tersebut diberi
Suramadu baik di bagian Surabaya maupun Kec. Labang Kab. Bangkalan
6 bulan sebelum infrastruktur dimulai
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
pembangu nan 2.
Melakukan permohon an izin kepada masyarak at setempat
pembebasan lahan dan perizinan terhadap masyarakat yang lahannya akan terkena dampak pembangunan
a. Tidak terjadinya kesenjangan social b. tidak terjadi kesalah pahaman dan dapat membuat masyarakat lebih mengerti tujuan dibangunnya jembatan suramadu c. Pemberian hak ganti asset lahan yang akan
a.
b.
6
digunakan sebgai pembangunan jembatan 3.
1.
2.
Kesempat an kerja dan peluang berusaha
Merekrut tenaga kerja untuk dapat bekerja di usaha-usaha mikro tersebut
Menambah lapangan pekerjaan seperti usaha mikro dari masyarakat sekitar
modal terlebih dahulu untuk membuka usaha mikro. a. Mengutamakan penduduk setempat dalam perekrutan b. Memberikan pengarahan kepada calon pekerja c. Memberikan bantuan modal terlebih dahulu untuk membuka usaha kecilkecilan. Tahap Konstruksi
Perubahan bentuk lahan
Bembukaan lahan sebagai jalan akses menuju Jembatan Suramadu
Tidak menimbulkan kerusakan lahan
Menghindari penebangan sembarangan
Penurunan kualitas air
Material/bahan bangunan yang jatuh ke perairan
Tidak menyebabkan pencemaran air laut
Pendekatan teknologi dan penenrapan standar k3
pohon
Wilayah kaki Suramadu baik di bagian Surabaya maupun Kec. Labang Kab. Bangkalan
6 bulan sebelum infrastruktur dimulai
a.
b.
Disepanjang jalan akses Menuju Jembatan Suramadu dari arah Kab. Bangkalan
Dari saat tahap konstruksi hingga pasca konstuksi
Disepanjang lokasi yang akan dibangunnya jembatan suramadu
Dari saat tahap konstruksi hingga pasca konstuksi
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Instansi Pengawas yaitu Kepala Desa
a.
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu dinas perhubungan a. Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu Dinas Kantor LH dan Dinas Kesehatan c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH
7
3.
Penurunan kualitas udara bersih
Pada saat pembangunan jembatan yang bersumber dari bahan dan materialnya
Tidak dapat menimbulkan pencemaran debu, dan bahan material bahan bangunan, karena dapt mengganggu kesehatan masyarakat dan pekerja
Penerapa standar K3 harus diberlakukan karena menyangkut keselamatan pekerja.
Lokasi disepanjang pembangunan jembatan suramadu dilaksanakan
Secara periode disesuaikan dengan kebutuhan supaya terlaksana seoptimal mungkin.
4.
Gangguan biota air
Masuknya material bangunan ke dalam air
Tidak menyebabkan pencemaran air laut
Pendekatan teknologi dan penenrapan standar k3
Disepanjang lokasi yang akan dibangunnya jembatan suramadu
Dari saat tahap konstruksi hingga pasca konstuksi
a.
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu: Dinas Kesehatan Kab. Bangkalan dan Surabaya, dan Kantor LH c. Instansi Penerima Laporan : Kantor LH Kab. Surabaya a. Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu, Kantor LH dan Dinas pertanian, perikanan dan Kehutanan c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH
8
5.
6.
Operasi pembersihan ranjau
Dari dalam perairan bersumber dari akibat perang dunia 2
Cepat terlaksananya pembangunan
Karena ranjau tersebut berada dalam perairan dan seharusnya memakai alat berat utuk mengambil ranjau tersebut
Disepanjang lokasi yang akan dibangunnya jembatan suramadu
Dilaksankan sampai ranjau tersebut benar- benar tidak ada supaya terlaksanya pembangunan yang berkelanjutan
a. Instansi pelaksana
Gangguan lalu lintas di laut
Mobilisasi peralatan
Tidak terjadi kerancuan di laut antara kapal kapal
a. Estimasi
Dilakukan disepanjang rute mobilisasi pembangunan jembatan suramadu
Dilaksanakan pada saat atau selama mobilisasi berlangsung
a. Instansi
waktu saat mobilisasi peralatan b. Menggunakan tanda warning pada saat pembangunan c. Pemakaian lampu latar untuk pemberitahuan (tanda) bahwa terdapat proyek yang sedang berlangsung
yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi pengawas : KPLP
pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu polantas, Dinas perhub kominfo dan Kantor LH c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH
9
7.
Gangguan Kesehatan
Mobilisasi Peralatan
Kesehatan akan masyarakat meningkat
Melakukan pengelolaan air limbah sampah dan kualitas udara
Wilayah kaki suramadu dan lokasi pembangunan
Tahap pada saat pasca kontruksi
a.
Pasca operasi pembangunan
a. Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu dinas kesehan, kantor LH. Dan DISHUB c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH dan 10
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu dinas kesehan dan kantor LH. c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH
Tahap Pasca Konstruksi 1.
Pembersihan bahan dan material pembangunan
Kegiatan pembangunan dan pengangkatan material bangunan
Terciptanya kesehatan, dan debu debu tidak bertebaran sehingga tidak mengganggu pernafasan
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat yang memadai untuk membersihkan lingkungan yang terkena dampak dari material bangunan
Di sekitar wilayah pembangunan jembatan suramadu
DISHUB 2.
Pembayaran upah para pekerja
Sebagai balas jasa terhadap keikutsertaan dalam pembangunan Jembatan Suramadu
Dapat terjaganya kesejahteraan serta sikap saling menghargai antara pekerja dan pihak pembangun
Diberi upah dengan mengevaluasi terlebih dahulu hasil pekerjaan yang telah dikerjaan
Disekitar wilayah pembangunan jembatan suramadu
Pasca operasi pembangunan
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
11
BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) Tahap Prakonstruksi Dampak Lingkungan yang Dipantau No . 1.
Jenis Dampak yang Timbul Survei lokasi untuk kelayakan wilayah yang tepat digunakan untuk pembangunan
Indikator / Parameter Lokasi yang sesuai untuk pengembangan proyek
Sumber Dampak Lokasi yang digunakan sebagian kecil/ besarnya untuk dijadikan jalan akses merupakan milik warga sekitar
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Lokasi Waktu dan Pengumpulan Pantau Frekuensi Analisis Data Melakukan Dilakukan Di sepanjang pemetaan berkali kali lokasi terhadap lokasi sebelum proyek yang digunakan pengembang dilakukan an Jembatan untuk pembangun Suramadu pengembangan an proyek
Institusi Pemantau Pelaksana Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
Pengawas Kepala Desa Kec. Labang, Kab. BangkalanMadura
Pelaporan Dinas Perhubungan Kab. Bangkalan
12
2.
3.
Mendapatkan izin pembebasan lahan untuk dijadikan jalan akses
Melakukan permohonan izin kepada masyarakat setempat
a Kesempatan kerja dan peluang berusaha b
Proporsi pekerja bagi tenaga local Terbukanya lapangan0020p ekerjaan c. Kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal
Pembebasan lahan dan perizinan terhadap masyarakat yang lahannya akan terkena dampak pembangunan
Perekrutan tenaga kerja untuk pembangunan Jembatan Suramadu
a.
Mengirimkan surat permohonan dibangunnya Jembatan
b.
Melakukan sosialisasi pengembanga n proyek kepada masyarakat
Melakukan wawancara terhadap masyarakat yang merasakan dampak dari proyek pembangunan Jembatan Suramadu
Daerah pemukiman sekitar lokasi proyek
Dilakukan sampai benar-benar mendapatka n izin
Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
Di wilayah pemukiman masyarakat sekitar proyek
Dilakukan dalam 1 kali tahap pada masa prakonstruk si
Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
Kepala Desa a. Kepala Desa Kec. Kec. Labang, Labang, b. Dinas Kab. Perhubungan BangkalanKab. Madura Bangkalan
Kepala Desa a. Kec. Labang, Kab. Bangkalan Madura b.
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kab. Bangkalan Kantor BLH Kab. Bangkalan
13
Tahap Konstruksi Dampak Lingkungan yang Dipantau No
Jenis Dampak yang Timbul
Sumber Dampak
Kualias Udara
Parameter udara yang dipantau adalah N2, O2, CO2 dan TSP
a. Pembuatan langsung jembatan suramadu b. Mobilisasi peralatan
Penurunan kualitas air
a. Material/baha n bangunan yang jatuh ke perairan b. Dilihat dari kekeruhan airnya
Dari kegiatan pembanguna jembatan Suramdu pada saat memeasang tiang-tiang di dalam laut sebagai penyangga jembatan
1.
2.
Indikator / Parameter
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Lokasi Waktu dan Pengumpulan Pantau Frekuensi Analisis Data Mendeskripsikan a. Disepanja Dilaksanakan dengan ng jalan pada saat membandingka akses pembangunan Baku mutu udara menuju jembatan yang telah Jembatan suramadu ditetapkan Suramadu berlangsung dari arah Kab. Bangkalan b. Dan pada rute pengangk utan material
a. Suvei kedalaman muka perairan b. Wawancara dengan penduduk sekitar Pemeriksaan sampel air dengan pengukuran pH, suhu, dll
Disepanjang lokasi yang akan dibangunnya jembatan suramadu
Institusi Pemantau Pelaksana
a. Instansi
Pengawas
a. Dinas Kesehatan pelaksana Kab. yaitu Bangkalan perwakilan dan Kementria Surabaya n Pekerjaan b. Instansi Umum Pelaksana Balai Besar yaitu Pelaksanaa perwakilan n Jalan Kementrian Nasional V pekerjaan umum b.Instansi Pengawas yaitu dinas kesehatan a. Dinas dan Dari saat tahap a. Instansi Sumberday konstruksi pelaksana a energy hingga yaitu Kabupaten selesainya perwakilan Bangkalan pembangunan Kementria dan jembatan n Surabaya Pekerjaan b. Instansi Umum pengawas Balai yaitu Dinas Besar Kantor LH Pelaksanaa n Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas
Pelaporan Instansi pengawa yaitu dinas kesehatan, kantor LH dan DISHUB
Kantor LH Kab. Bangkalan dan Surabaya
14
3.
Gangguan biota air
4.
Operasi pembersihan ranjau
Dilihat dari biota yang mendominasi
Terdapat beberapa ranjau akibat perang dunia ke 2
Disebabkan oleh masuknya material yang dapat mencemari perairan tersebut
Dari dalam perairan bersumber dari akibat perang dunia 2
Survei pengamata n pada lapangan secara langsung
Dengan survey pengamatan lapangan Karena ranjau tersebut berada dalam
Disepanjang perairan lokasi yang akan dibangun nya jembatan suramadu
Disepanjang lokasi yang akan dibangunya jembatan suramadu
Pada saat pembang unan jembatan hingga terselesai kannya pembang unan tersebut
Dilaksankan sampai ranjau tersebut benarbenar tidak
yaitu Dinas Kantor LH dan Dinas Kesehatan c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH a. Instansi pelaksana yaitu perwakila n Kementri an Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksana an Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu, Kantor LH
a. Instansi pelaksan a yaitu perwakil an Kementri
a. Instansi pelaksa na yaitu perwaki lan Kement rian Pekerjaa n Umum BalaiBe sar Pelaksa naan Jalan Nasiona lV b. Insta nsi Peng awas yaitu, Kant or LH
a. Instans i pelaksa na yaitu perwak
Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Instansi Pengawas yaitu, Kantor LH
a.
Instan si pelaksana yaitu perwakila n
15
perairan dan seharusnya memakai alat berat utuk mengambil ranjau tersebut
5.
Gangguan lalu lintas di laut
Lokasi, Jumlah dan jenis potensi konflik kendaraan pada lalu lintas di laut
Mobilisasi peralatan dan material
Survei pengamatan lapangan secara langsung
Dilakuka n di sepanjan g jalur jalan mobilisa si
ada supaya terlaksanya pembangu nan yang berkelanjut an
an Pekerjaa n Umum Balai Besar Pelaksan a an Jalan Nasional V b. Instansi pengawas :KPLP
ilan Kemen trian Pekerja an Umum Balai Besar Pelaks anaan Jalan Nasion al V b. Instansi pengaw as : KPLP
Kementria n Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksana an Jalan Nasional V b. Instansi pengawas : KPLP
Saat mobilisasi peralatan dan material berlangsu ng
a. Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaa n Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu polantas, Dinas perhub kominfo dan Kantor LH c. Instansi penerima laporan yaitu
a.Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementria n Pekerjaan Umum BalaiBesar Pelaksana an Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu polantas, Dinas perhub kominfo dan Kantor LH c.Instansi penerima
a. Instansi pelaksana yaitu perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V b. Instansi Pengawas yaitu polantas, Dinas perhub kominfo dan Kantor LH c. Instansi penerima laporan yaitu
16
Kantor LH
6.
Gangguan Kesehatan
Kesehatan masyarakat pada saat pembangunan berlangsung
Dari kegiatan pembangunan jembatan
Dilakukan pemeriksaan yang semestinya pada saat akan membangunnya jembatan
Di lokasi pembangunan jembtan tersebut
Setiap hari demi terjaganya kesehatan pekerja sekalipun
7.
Perubahan bentuk Lahan
Perubahan struktur tanah dan permukaan perairan
Dari pembangunan tiang tiang yang dibangun didalam perairan
Memantau kondisi perairan tersebut secara langsung
Lokasi Pemantauan pembangungan dilakukan per jembatan kuartal suramadu
laporan yaitu Kantor LH
Kantor LH
a. Instansi a. Instansi a. Instansi pelaksana pelaksanay pelaksana yaitu aitu yaitu perwakilan perwakilan perwakilan Kementrian Kementri Kementrian Pekerjaan anpPekerj Pekerjaan Umum Balai aan Umum Balai Besar Umum Besar Pelaksanaan Balai Pelaksanaan Jalan Besar Jalan Nasional V Pelaksana Nasional V b. Instansi an Jalan b. Instansi Pengawas Nasiona Pengawas yaitu dinas V yaitu dinas kesehan dan b. Instansi kesehan dan kantor LH. Pengawas kantor LH. yaitu dinas kesehan dan kantor LH. a. Instansi a. Instansi a. Instansi pelaksana pelaksana pelaksana yaitu yaitu Yaitu perwakilan perwakilan perwakilan Kementrian Kementria Kementrian Pekerjaan n Pekerjaan Umum Balai Pekerjaan Umum Balai Besar Umum Besar Pelaksanaan Balai Pelaksanaan Jalan Besar Jalan Nasional V Pelaksana Nasional V b. kantor LH. an Jalan b. kantor LH. Nasional V b. kantor LH.
17
Pasca Konstruksi Dampak Lingkungan yang Dipantau No
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber
1.
Pembersihan bahan dan material pembangunan
Tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan
Kegiatan pembangunan dan pengangkatan material bangunan
2.
Pembayaran Mensejahterakan upah para pekerja para pekerja dengan memberi hasil pendapatan
Sebagai balas jasa terhadap keikutsertaan dalam pembangunan Jembatan Suramadu
Dampak
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau Metode Lokasi Waktu dan Pengumpulan Pelaksana Pengawas Pelaporan Pantau Frekuensi Analisis Data Melakukan Di sepanjang Dilakukan a. perwakilan a. Kepala a. Dinas kegiatan bersihlokasi proyek berkali kali Kementrian Desa Kec. Perhubungan bersih di sekitar pengembangan sampai benarPekerjaan Labang, Kab. lokasi Jembatan benar tercipta Umum Kab. Bangkalan Suramadu lingkungan Balai Besar Bangkalan b. Dinas yang bersih Pelaksanaa – Madura kesehatan n Jalan b. Dinas c. BLH Kab. Nasional V kesehatan Bangkalan b. Dinas c. BLH Kab. d. Kepala Desa kesehatan Bangkalan Kec. Labang, c. BLH Kab. Bangkalan Membayar upah sesuai perjanjian yang sudah ada
Secara personal terhadap para pekerja pembangunan Jembatan Suramadu
Dilakukan secara personal sampai urusan selesai
Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
a. Kepala Desa Kec. Labang, Kab. Bangkalan – Madura b. Dinas pengelola dan keuangan aset daerah
a. Kepala Desa Kec. Labang, b. Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
18
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Sesuai dengan Peraturan Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1999. Pembangunan
Jembatan Suramadu Wajib Amdal
5.2.
Rekomendasi 1.
Agar dilaksanakan secara berkesinambungan kegiatan pelaksanaan RKL & RPL sesuai dengan arahan dalam dokumen RKL & RPL yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen ANDAL Pembangunan Jembatan Suramadu, dengan periode pemantauan 6 (enam) bulan sekali.
2.
Agar setiap progres pembangunan atau kegiatan Pembangunan Jembatan Suramadu ini senantiasa terekam dalam laporan tahapan kegiatan, sehingga semua kegiatan yang terkait dengan dampak lingkungan baik secara fisik,,kimia, maupun bilogi.
3.
Koordinasi dengan instansi terkait surat menyurat (administrasi) maupun teknis, yang dilakukan di tingkat pusat maupun daerah, sebaiknya dijadikan bahan masukan untuk laporan progres pelaksanaan RKL & RPL berikutnya.
19
PERTANYAAN KRITIK DAN SARAN Pertanyaan 1. Adella : Apakah ada dari andal atau ka-anda yang belum dimasukan kedalam RKL RPL, dan apakah ada pada RKL RPL tersebut yang masuk kedalam kotak hitam ? Jawaban : Sudah dimaksukan semua, dan ada beberapa yang dimuskan kotak hitam. 2. Arief : Bagaimana pada perencanaan tidak sesuai dan apakah pihak pelaksana akan mendapatkan sanksi ? Jawab : Bila pelaksana tidak mengikuti instrusi yang sudah ada di RKL-RPL maka pelaksana akan mendapatkan sanksi. 3. Vinny : Mengapa di RKL RPL tersebut pencemaran air tidak menyebabkan pencemaran ? Jawab : Karena pada saat pelaksanaan proyek tersebut menggunakan bahan precast dan menggunakan teknologi yang terbaru. Sehingga, bahan material yang jatuh ke laut itu sangatlah sedikit, dan tidak mempengaruhi penurunan kualitas air laut. 4. Rian : Kenapa Upah pekerja itu dimasukan kedalam RKL-RPL? Jawab : Karena pekerja yang dibutuhkan sangatlah banyak, dan upah harus disetujui oleh kedua belah pihak. 5. Rhama : Pada saat penjelasan, kalian menjelaskan tentang pembersihan ranjau tetapi apakah pembersihan ranjau tersebut tidak masuk kedalam RKL RPL ? Jawab : Pembersihan ranjau masuk dalam RKL-RPL, tetapi kami hanya mengambil beberapa contoh saja pada presentasi ini.
20
PENAPISAN Alasan kenapa proyek ini masuk kedalam RKL – RPL : Menurut Permen LH Nomor 05 Tahun 2012 lampiran 1 diesbutkan bahwa : No 1
Jenis Kegiatan Pembanguan Jembatan
Skala / Besaran ≥ 500 m
dengan, Panjang
Alasan Ilmiah Khusus berpotensi menimbulkan dampak berupa
perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta gangguan beupa dampak terhadap emisi, lalu lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, gangguan jaringan prasarana sosial (gas, listrik, air minum, telekomunikasi) dan dampak sosial disekitar kegiatan tersebut.
Dan panjang jembatan suramadu yang dikerjakan sebesar 5.438 meter. Sehingga proyek tersebut wajib AMDAL. Berikut adalah proses penapisan AMDAL.
21