Rks Jembatan Jeramba

  • Uploaded by: Jm Fahri
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rks Jembatan Jeramba as PDF for free.

More details

  • Words: 4,524
  • Pages: 17
Loading documents preview...
Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

SYARAT-SYARAT TEKNIS A. URAIAN UMUM Pasal 1. Gambar-Gambar untuk Lelang Gambar-gambar untuk Lelang terdiri dari 5 ( lima ) lembar gambar. Ukuran satuan yang dipergunakan dalam spesifikasi, bill of quantity dan gambar-gambar Lelang adalah satuan metrik.

Pasal 2. Daerah Operasi bagi Pemborong Pemborong harus melakukan pengaturan daerah operasinya sendiri,antara lain untuk: penyimpanan bahan-bahan bangunan, peralatan konstruksi, kantor-kantor sementara dan lain-lain. Areal yang dipilih Pemborong harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer. Pemborong harus menjaga kebersihan dan keteraturan daerah operasinya selama pelaksanaan pembangunan. Pemborong harus mengatur sendiri pengaturan untuk : air bersih, tenaga listrik, alat komunikasi dan keperluan-keperluan lainnya selama pelaksanaan pembangunan. Pada akhir pembangunan, Pemborong harus membersihkan daerah operasinya dan diterima baik oleh Konsultan Pengawas/Engineer.

Pasal 3. Pagar Sementara Pengaman Proyek Pemborong harus membuat serta memelihara pagar sementara agar tetap dalam keadaan baik termasuk pintu-pintunya, sepanjang batas yang ditentukan untuk daerah operasinya. Pagar sementara tersebut harus dibongkar pada akhir pembangunan.

Pasal 4. Bahan-Bahan Bangunan dan Kualitas Pekerjaan Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak dan gambar-gambar pelaksanaan dengan menggunakan bahan-bahan yang terbaik, dan metoda melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya. Bahan-bahan bangunan dan pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan, apabila tidak memenuhi persyaratan, akan ditolak dan Pemborong harus mengganti/melaksanakan ulang pekerjaan yang tidak memenuhi standard tanpa perpanjangan waktu pelaksanaan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

1

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Pasal 5. Pelaksanaan Pekerjaan Pemborong harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar diperoleh kemajuan yang memuaskan yang sesuai dengan detail program operasi yang telah disetujui Konsultan Pengawas/Engineer. Pemborong harus mempersiapkan tenaga ahli seperti pelaksana lapangan pendidikan sarjana sipil beserta SKA, material quality pendidikan STM bangunan beserta SKK, surveyor pendidikan STM bangunan beserta SKK, Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja pendidikan sarjana sipil beserta SKK, tukang kayu pendidikan SMA/ sederajat beserta SKK, tukang cor beton pendidikan SMA/sederajat beserta SKK, logistik pendidikan SMA/sederajat,dan administrasi pendidikan SMA/sederajat. Pemborong harus mempersiapkan dan menjamin akan kelancaran dan cukupnya : mesinmesin cadangan,bahan-bahan bangunan dan peralatan yang harus ada setiap saat untuk menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui.

Pasal 6. Patok Patok Pembantu Pengukuran Pemborong harus memasang dan memelihara patok-patok pembantu pengukuran, menentukan lokasi/koordinat dan memasang beacons dan buoys ( pelampung ) yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir pekerjaan harus dibersihkan kembali oleh Pemborong.

Pasal 7. Survey dan Pengukuran dan Pemasangan Tanda-Tanda Pemborong harus bertanggung jawab untuk seluruh pengukuran, survey dan pemasangan tanda-tanda yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan ini harus mempekerjakan seorang ahli pengukuran yang nama dan kualifikasinya harus diserahkan kepada KonsultanPengawas/Engineer untuk mendapat persetujuan. Pemborong akan mendapat penunjukkan secara tertulis dan Konsultan Pengawas/Engineer lokasi dan elevasi titik kontrol tetap dan titik referensi berupa patok beton untuk keperluan survey dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan. Pemborong untuk tujuan pengecekan survey dan pengukuran/pemasangan tanda-tanda oleh Konsultan Pengawas/Engineer, harus memberikan bantuan yang diperlukan Konsultan Pengawas/Engineer. Pengukur dengan pengalaman yang memadai harus diperbantukan kepada Konsultan Pengawas/Engineer, sebaiknya pengukur yang sama selama berlangsungnya pekerjaan pembangunan. Sebelum meminta persetujuan untuk setiap macam pekerjaan, Pemborong harus memberitahukan maksudnya kepada Konsultan Pengawas/Engineer sekurang-kurangnya 24 Rencana Kerja & Syarat-Syarat

2

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

(dua puluh empat) jam sebelumnya, baik untuk memasang tanda-tanda maupun menentukan elevasi pada setiap bagian dari pekerjaan, agar dapat dilakukan persiapan-persiapan untuk pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas/Engineer. Untuk keperluan pengecekan kembali kedalaman dasar laut dimana lokasi Jembatan Jeramba direncanakan, Pemborong wajib melakukan pengukuran ulang mengenai kedalaman dasar laut sebelum melakukan positioning areal darat maupun koordinat tiang pancang Jembatan Jeramba. Hasil pengukuran ulang tersebut segera disampaikan kepada Konsultan Pengawas/Engineer dan segera diteruskan kepada Konsultan Perencana untuk diperiksa kembali apakah posisi/lokasi Jembatan Jeramba sudah memenuhi syarat kedalaman atau perlu perubahan. Segala sesuatu yang timbul akibat tidak dilaksanakannya ketentuan tersebut di atas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong dan KonsultanPengawas/Engineer.

Pasal 8. Alat-alat Untuk Survey Pemborong harus menyediakan peralatan survey, antara lain untuk pengukuran topografi (TheodoliteT2&T0, Waterpass, bak, geodeticmeter dari pita dan rantai), pengukuran bathymetrik (echosounder, sextant, station pointer), yang dapat digunakan Konsultan Pengawas/Engineer setiap saat untuk checking pemasangan tanda-tanda, penentuan elevasi dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Pemborong harus memelihara alat-alat untuk survey ini secara baik sehingga selama pelaksanaan pekerjaan dapat tetap dipergunakan secara baik. Pemborong harus menyediakan, atas biaya sendiri, patok-patok beton, patok-patok kayu, bagan template, penampang kedalaman laut yang diminta Konsultan Pengawas/Engineer untuk pemeriksaan atau pengukuran bagian dari pekerjaan.

Pasal 9. Persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer Kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan bangunan dan hal-hal lain yang memerlukan persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer harus diserahkan dalam 3(tiga) rangkap, dan apabila disetujui 1 (satu) rangkap daripadanya akan dikembalikan kepada Pemborong dan yang lainnya disimpan oleh Konsultan Pengawas/Engineer.

Pasal 10. Buku Harian 10.1. Pelaksanaan wajib menyediakan Buku Harian ditempat pekerjaan. Segala kejadian yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan harus dicatat setiap harinya. Catatan tersebut meliputi antara lain : 1. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari. 2. Hari-hari kerja, hari-hari tidak bekerja dan lain-lain. Rencana Kerja & Syarat-Syarat

3

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

3. Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan dan yang ditolak atau diterima. 4. Kemajuan dari pekerjaan. 5. Kejadian-kejadian ditempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan. 10.2. Buku harian tersebut harus ditandatangani bersama antara Pelaksana dan Pengawas harian sebagai tanda persetujuan. Apabila terjadi perbedaan pendapat, maka masingmasing dapat mengajukan persoalan kepada PPTK untuk mendapat penyelesaian. Pasal 11. Keamanan Proyek Pemborong diwajibkan : 11.1. Menjaga keamanan dan tata tertib ditempat pekerjaan. 11.2. Mengambil tindakan yang perlu demi untuk kepentingan keselamatan para pekerja. 11.3. Mentaati peraturan-peraturan setempat dan mengusahakan perijinan penggunaan jalan, bangsal dan sebagainya. 11.4. Mentaati semua kewajiban yang dibebankan kepadanya berhubung dengan peraturanperaturan pelaksanaan pula peraturan yang diadakan selama penyelenggaraan.

Pasal 12. Bangunan/Kantor Direksi Pemborong harus membangun Bangunan sementara untuk Kantor Direksi (DireksiKeet) dengan luas sesuai dengan yang tercantum dalam bill of quantity. Bangunan harus dibuat dari material-material yang baik dan konstruksi harus kokoh serta tahan untuk jangka waktu pelaksanaan Proyek. Lokasi Kantor Direksi tersebut akan ditentukan oleh Pemberi Tugas. Pemborong harus melengkapi Kantor Direksi dengan fasilitas yang diperlukan sehingga layak pakai untuk bekerja. Apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa Pemborongan, maka Pemborong wajib membongkar kembali Bangunan Direksi Keet tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan selesai.

Pasal 13. Keselamatan Kerja Pemborong berkewajiban : 13.1. Menyediakan segala alat penolong untuk menghindari bahaya dan memberikan pertolongan jika terjadi kecelakaan di tempat pekerjaan, biaya perawatan menjadi tanggung jawab Pemborong. 13.2. Segera memberitahukan secara tertulis kepada PPTK mengenai terjadinya kecelakaan dengan disertai keterangan seperlunya. 13.3. Menyediakan peralatan yang sesuai dengan peraturan kesehatan ditempat pekerjaan. 13.4. Pemborong harus membuat pengaturan dengan rumah sakit terdekat dan dengan dokter setempat sehingga bagi para pegawai/pekerjanya yang sakit atau mengalami kecelakaan segera dapat menerima pengobatan yang baik, pada setiap saat baik siang maupun malam. Rencana Kerja & Syarat-Syarat

4

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

13.5. Menyediakan air minum yang cukup dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi para pekerja, yang semuanya menjadi beban pemborong.

Pasal 14. Konstruksi Pembantu/Sementara 14.1. Pemborong bertanggung jawab atas kekuatan dan penggunaan secara tepat alat pembantu (konstruksi penolong). Dalam hal ini PPTK akan memberikan petunjuk dan Pemborong bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pemeliharaannya, misalnya profil dari kayu, bouwplank, bekisting, jalan masuk, jembatan darurat, bedeng dan lain sebagainya. 14.2. Apabila PPTK kurang lengkap memberikan petunjuk-petunjuk, maka pemborong wajib mengajukan cara-cara penyempurnaan tanpa mengurangi tanggungjawab.

Pasal 15. Jam Kerja 15.1. Pemborong mengatur jam kerjanya sendiri tetapi harus memperhatikan progres pekerjaan yang telah direncanakan. 15.2. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada malam hari, Pemborong harus menyediakan/menyiapkan yang diperlukan, misalnya penerangan lampu dan sebagainya demi kesempurnaan pekerjaan atas tanggungan biaya pemborong dan atas persetujuan dan pengawasan Konsultan Pengawas/Engineer.

Pasal 16. Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Syarat Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi syarat-syarat karena tidak sesuai dengan gambar atau RKS, maka atas perintah PPTK pihak Pemborong harus membongkarnya dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPTK dan memperbaiki kembali atas tanggungan biaya pihak Pemborong. Pasal 17. Mobilisasi dan Demobilisasi Yang dimaksud dalam pasal mengenai mobilisasi dan demobilisasi dalam bill of quantities, mencakup antar jemput atau mendatangkan : pekerja, pegawai,bahan-bahan bangunan, peralatan dan keperluan-keperluan insidental untuk melaksanakan seluruh pekerjaan, untuk pindah di dalam lokasi proyek dan pemindahan atau pembongkaran seluruh instalasi pada saat berakhirnya pekerjaan, termasuk : a. Pengangkutan semua peralatan pembangunan ke lokasi proyek beserta pemasangannya, dimana alat-alat tersebut akan dipergunakan. b. Antar jemput : Staff, pegawai dan pekerja ke proyek. c. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan pembangunan, armada apung dan peralatan lainnya, sedemikian sehingga lokasi proyek bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh Konsultan Pengawas/PPTK. d. Pemindahan dari lokasi proyek untuk staff, pegawai dan pekerjaan setelah proyek selesai. Rencana Kerja & Syarat-Syarat

5

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Pemborong menerima surat pelulusan, Pemborong harus memasukkan rencana detail kepada Konsultan Pengawas/Engineer mengenai prosedur mobilisasi. Hal ini harus menjamin selesainya mobilisasi menurut pasal butir a) dan b) tersebut di atas dalam waktu maksimum 20 (dua puluh) hari setelah Konsultan Pengawas/Engineer memberikan nota mulainya pekerjaan.

Pasal 18. Data Klimatologi dan Oceanografi Mengikuti instruksi Konsultan Pengawas/Engineer, Pemborong harus mencatat dan mengumpulkan data klimatologi dan oceanografi untuk pengamatan setiap hari selama waktu berlakunya kontrak, hal- hal di bawah ini : a. b. c. d.

Kondisi Cuaca ; Arah Kecepatan angin ; Pasang Surut; Gelombang.

B. BAHAN BAHAN BANGUNAN Pasal 1. Umum 1.1. Spesifikasi standar. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi atau diijinkan oleh Konsultan Pengawas /Engineer secara tertulis, semua bahan-bahan atau barang-barang harus sesuai dengan terbitan terbaru dari J.I.S. yang dapat digunakan atau British Standard (selanjutnya disebut B.S.) dan Normalisasi Indonesia (selanjutnya disebut N.I.), atau Standard Industri Indonesia (SII). Bahan-bahan lain yang tidak sepenuhnya disebut didalamnya dan untuk mana tidak ada dalam JIS, BS atau NI, harus disetujui secara khusus oleh Konsultan Pengawas/Engineer. 1.2. Pemeriksaan dan pengujian. 1.2.1. Semua bahan-bahan dan barang-barang/benda-benda yang disarankan oleh Pemborong untuk dipakai di dalam pekerjaan proyek harus dapat/boleh diperiksa, diuji dan dianalisa sewaktu-waktu, jika dan bila diminta oleh Konsultan Pengawas/Engineer. Jika Konsultan Pengawas/Engineer menganggap perlu, maka Pemborong atas biayanya sendiri harus dapat memberikan test sertifikat dari pabrik. Atas biayanya sendiri, Pemborong harus menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan yang ditest dan contoh-contoh dari bermacam-macam bahan yang sewaktu-waktu akan diminta atau disyaratkan. Semua ongkos dari peninjauan dan ujian menjadi tanggungan Pemborong. Rencana Kerja & Syarat-Syarat

6

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Setiap test bahan atau pekerjaan yang telah selesai harus dilaksanakan dengan disaksikan Konsultan Pengawas/Engineer dan harus dilaksanakan sedemikian memenuhi persyaratan yang diminta. 1.2.2.

Semua bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan ini, harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer sebelum dipakai/dipasang, meskipun bahan-bahan tersebut telah dinyatakandapat diterima pada waktu didatangkan di site. Setiap kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh tidak disetujuinya bahanbahan tersebut oleh Konsultan Pengawas/Engineer menjadi tanggungan Pemborong. PPTK/Konsultan Pengawas/Engineer mempunyai kebebasan untuk menolak salah satu atau semua bahan- bahan dan metoda pelaksanaan yang tidak sama kualitasnya dan sifatnya seperti contoh-contoh yang telah disetujui dan Pemborong harus segera memindahkan bahan-bahan atau membongkar pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud atas tanggungannya.

Pasal 2. Tiang Pancang 2.1. Umum Tiang pancang yang dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini adalah Tiang Pancang Pipa Galvanis Ø 4”, dengan diameter dan ketebalan sesuai dengan gambar. Seluruh material tiang pancang yang didatangkan ke lokasi pekerjaan harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dalam kondisi baru dan belum terpakai. 2.2. Sheet Pile/Turap Pipa Galvanis Ø 4” Sheet Pile/Turap Pipa Galvanis Ø 4” yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan SS 50 JIS G 3444,JIS A5530. Komposisi kimia dan sifat-sifat mekanisnya harus sesuai dengan standar-standar tersebut di bawah ini : Komposisi kimia C

: 0,18 % max.; Si = 0,55 % max.

P

: 0,04% max.;Mn=1,50 %max.

S

: 0,04 % max.

Sifat-sifat mekanis Kekuatan tarik Yieldpoint Perpanjangan

: 50 kg/mm2 atau lebih : 32 kg/mm2 atau lebih : 18 % atau lebih

Toleransi pada bentuk dan dimensi dari profil Turap Pipa Galvanis Ø 4” Rencana Kerja & Syarat-Syarat

7

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Dimensi Luar

Toleransi

a.

Ujung-ujung pipa

+/-0,5 %

b.

Lebar

+/-1,5%

c.

Tebal

+tidakterbatas -0,1 mm

d.

Panjang pipa

+tidakterbatas

e.

Lenturan

Maximum 0,1% dari panjang body Pipa Galvanis Ø 4”

f.

Tekukan

Maximum 0,1 % dari panjang body Pipa Galvanis Ø 4”

-0

Toleransi tidak mulusnya sambungan-sambungan Dimensi luar :

Toleransi :

Sampai dengan 700 mm

Kurang dari 2 mm

Lebih dari 700 mm

Kurang dari 3 mm

Jika dianggap perlu, Konsultan Pengawas/Engineer dapat mengirim sample sample turap Pipa Galvanis Ø 4” tersebut ke laboratorium yang diakui untuk analisa mekanis dan kimiawi. 2.3. Tiang Pancang Pipa Galvanis Ø 4” Tiang pancang Pipa Galvanis Ø 4” yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan SS-50 JIS G3444 dan JIS A5525. Komposisi kimia dan sifat-sifat mekanisnya harus sesuai dengan standar-standar tersebut dibawah ini:

Komposisi kimia C

: 0,18% max.;Si=0,55 %max.

P

: 0,04% max.;Mn=1,50 %max.

S

: 0,04%max.

Sifat-sifat mekanis Kekuatan tarik Yieldpoint Perpanjangan

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

: 50 kg/mm2 atau lebih : 32 kg/mm2 atau lebih : 17 % atau lebih

8

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Toleransi pada bentuk dan dimensi dari profil baja Dimensi luar Ujung-ujung pipa

Toleransi +0,5%

Batang batang pipa

+1,0%

b.

Tebal

+tidakterbatas -0,7mm

c.

Panjang pipa

+tidakterbatas

d.

Lenturan

a.

-0 Maximum 0,1%

dari panjang tiang

Toleransi tidak mulusnya sambungan-sambungan Dimensi luar

Toleransi

Sampai dengan : 700 mm

Kurang dari 2 mm

Lebih dari

Kurang dari 3 mm

: 700 mm

Jika dianggap perlu, Konsultan Pengawas/Engineer dapat mengirim sample-sample Pipa Galvanis Ø 4” tersebut ke laboratorium yang diakui untuk analisa mekanis dan kimiawi. 2.4. Pengangkutan dan penyimpanan Tiang Pancang Dalam pengangkutan tiang pancang, baik Pipa Galvanis Ø 4” maupun turap harus diambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi tiang pancang menjadi bengkok, patah, retak atau cacat-cacat permanen. Pada waktu pemuatan dan pembongkaran tiang pancang, semua tiang pancang harus diperlakukan sedemikian sehingga tidak terjadi pelengkungan-pelengkungan yang besar. Tiang pancang tidak boleh ditumpuk lebih dari 3,5 m. Balok-balok penumpunya ditempatkan diantara lapisan dengan jarak antara sebesar 4,0 m. Ukuran standar balok, kayu penumpu adalah 10x10 cm2. Dimana ada kemungkinan pipa melendut, maka harus segera dilakukan penumpukan/pengaturan kembali. Pemborong harus mendapatkan sertifikat dari pabrik tiang pancang Pipa Galvanis Ø 4” maupun turap Pipa Galvanis Ø 4” yang memproduksinya dan sertifikat tersebut harus dapat disetujui Konsultan Pengawas/Engineer. Pasal 3. Plat dan Profil Baja 3.1. Plat dan Profil baja Plat dan profil baja yang akan dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini harus mengikuti : Kelas2 SS-41 JIS G 3444 dan JIS A5525. Komposisi kimia dan sifat-sifat mekanisnya harus sesuai dengan standar-standar Rencana Kerja & Syarat-Syarat

9

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

tersebut di bawah ini:

Komposisi kimia C

: 0,30% max.;Si=0,35 max.

P

: 0,04% max.;Mn=0,30 - 1,00

S

: 0,04% max.

Sifat-sifat mekanis Kekuatan tarik

: 40kg/mm2atau lebih/KHI : Grade X - 46

Yieldpoint

: 32kg/mm2atau lebih

Perpanjangan

: 15%atau lebih

Toleransi pada bentuk dan dimensi dari profil baja a.

Dimensipenampang

Toleransi Ujung-ujung batang +0,5% Bagian tengah

+1,0%

b.

Tebal

+tidak terbatas -0,7 mm

c.

Panjang

d.

Lenturan

+tidak terbatas -0 Maximum 0,1% dari panjang profil baja

Jika dianggap perlu olehnya, KonsultanPengawas/Engineer dapat mengirim sample sample dari baja tersebut ke laboratorium yang diakui untuk analisa mekanis dan kimiawi. 3.2. Pengangkutan dan penyimpanan profil baja Dalam pengangkutan profil baja harus diambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungiprofilbaja menjadibengkok,cacatcacat permanen. Pada waktu pemuatan dan pembongkaran profil baja, semua profil baja harus diperlakukan sedemikian sehingga tidak terjadi pelengkungan-pelengkungan yang besar. Profil baja tidak boleh ditumpuk lebih dari 3,5 m dan balok-balok penumpunya ditempatkan diantara lapisan dengan jarak antara sebesar 4,0 m. Ukuran standar balok, kayu penumpu adalah 10x10 cm2. Dimana adak emungkinan profil baja melendut,maka harus segera dilakukan penumpukan/pengaturan kembali. Pemborong harus mendapatkan sertifikat dari pabrik baja yang memproduksirya dan sertifikat tersebut harus dapat disetujui Konsultan Pengawas/Engineer. 3.3. Tulangan baja dan bindraad Batang besi untuk tulangan beton harus sesuai dengan persyaratan JIS tersebut dibawah ini atau Standar Industri Indonesia (selanjutnya disebut SII) dan NI-2. Rencana Kerja & Syarat-Syarat

10

Pembangunan Jembatan Jeramba Desa Stabu Kecamatan Sebatik Barat

Baja-baja deformed JIS G3112 Hotrolled deformed bar NI-2SD-30U-39 atau BJTD. 39 untuk diameter >12 mm Baja bulat JIS G3112 Hotrolled bar, SR-24U-24 atau BJTP.24 untuk diameter ≤ 12 mm Bindraad JIS G 3532 SWM - A diameter 0,9 m atau lebih Sertifikat pabrik harus diberikan untuk deformed bars, round bars dan bindraad. 3.4. Penyimpanan tulangan baja Baja untuk tulangan tidak boleh ditempatkan langsung diatas tanah, tapi harus diatas ganjel-ganjel atau rak-rak dan harus dibawah atap untuk melindungi terhadap hujan. Tulangan baja disimpan terpisah-pisah menurut diameter dan panjangnya. 3.5. Baut-baut, paku-paku dan mur-mur Kecuali ditentukan lain pada gambar, maka baut-baut (termasuk baut angker dalam beton) dan paku-paku harus mengikuti persyaratan dalam JISG3101, JISB1181 atau BS 4190.

Pasal 4. Elektrode Elektrode yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali Pipa Galvanis Ø 4”) harus mengikuti persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211 atau BS 639. Elektrode yang dipakai untuk mesin las semi automatic harus kawat komposit yang mempunyai diameter 2,4 sampai 3,2 mm sesuai dengan JIS Z 3311. Contoh-contoh elektrode dan data-data pengetesannya harus disampaikan kepada PPTK/Konsultan Pengawas/Engineer sebelum pelaksanaan untuk mendapat persetujuannya.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

11

Pembangunan Dermaga Rakyat Nunukan Selatan/PEMDA

C. PEKERJAAN SIPIL UMUM Pasal 1. Pekerjaan Las 1.1. U m u m Pengelasan baja lunak harus dilakukan dengan las lengkung listrik dan harus memenuhi persyaratan BS 1856 atau JIS Z3801 dan Z 3841. Semua pekerjaan las hanya boleh dikerjakan oleh tukang-tukang las yang berpengalaman yang sedikitnya mempunyai pengalaman enam bulan termasuk dua buah berturut-turut sebelum bekerja pada pekerjaan dimaksud. Pemborong harus memberikan daftar kepada Konsultan Pengawas/Engineer mengenai tukang-tukang las yang dipekerjakan, nama-nama mereka, pengalaman kerja dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Daftar ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/PPTK . Tempat pembuatan las lengkung, peralatan-peralatan dan kelengkapankelengkapannya harus dipakai sesuai persyaratan BS 638 atau JIS C9301. 1.2. Pemotongan dan pengelasan Bahan-bahan baja harus dipotong dengan akurat dengan mempergunakan oxyacetylene. Pemotongan bahan-bahan yang panjang-panjang dan bahan-bahan yang bengkok harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi perubahan bentuk lebih lanjut. Cara pengelasan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/Engineer sebelum pekerjaan dimulai. Penyambungan tiang-tiang Pipa Galvanis Ø 4” harus dilakukan dengan las yang dilaksanakan pada tempat pekerjaan las di site dengan cara pengelasan semi automatic seperti ditentukan dalam JIS Z 3605 dan sesuai dengan gambar. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan yang akan dilas dan daerah-daerah sekitarnya harus dibersihkan dari karat, cat, bahan-bahan sisa (slag) dan kotorankotoran lain dan harus dikeringkan dahulu. Selama pengelasan berlangsung, bahan-bahan yang akan dilas harus dipegang kuatkuat dalam posisi yang benar dengan cara pengelasan "jig" atau "tack". Penggunaan tack welding harus dibatasi sampai seminimum mungkin. Pengelasan pada las tumpul harus dihentikan dengan hati-hati dan teliti dan lubang antara bagianbagian yang dilas harus dibuat tepat seperti dalam gambar. Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan-bahan isi. Kekurangan bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaan harus hati-hati, seperti masuknya slag ke dalam las, ketidaksempurnaan crater dan retak-retak.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

12

Pembangunan Dermaga Rakyat Nunukan Selatan/PEMDA

Pemborong harus bertanggungjawab untuk memperbaiki las yang tidak memenuhi syarat seperti keropos, tumpang tindih (overlap), miring, kelebihan atau kurang tebalnya "throat" atau ukuran. Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan angin (storm) kecuali pengelasan dengan cara "pengelasan didalam air". Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk dapat dilakukan dengan persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer, jika telah diambil langkah-langkah pengamanan terhadap pengaruh cuaca buruk. 1.3. Penyelesaian Permukaan Bagian yang telah selesai dilas harus bersih dari goresan-goresan, lekukan-lekukan, sisa-sisa bahan las dan cacat-cacat lain yang ada selama pelaksanaan. Setiap pekerjaan perbaikan harus dilakukan pada tanah yang rata bersih, baik. Pekerjaan perbaikan las tidak boleh lebih pendek dari 5 cm termasuk randomarc strikes. Semua pengelasan harus mencapai sudut-sudut dari bagian-bagian yang dilas. Jika menurut pandangan Konsultan Pengawas/Engineer bagian-bagian yang dilas mempunyai kesalahan-kesalahan geometric yang akan menimbulkan penumpukan tegangan atau "notch effect" karena tidak tepatnya letak las, Pemborong harus memperbaikinya dengan mengikir. Perbaikan dengan cara mengulangi las diatasnya, tidak diijinkan. Jika untuk memperbaiki kesalahan tersebut diatas dianggap perlu menambah las, maka pelaksanaannya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer . 1.4. Pemeriksaan pekerjaan las Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Engineer atau wakil yang ditunjuknya sesuai dengan persyaratan dalam JISZ3146 dan harus mencakup tapi tidak terbatas hanya pada pemeriksaan visual,test ultrasonic dan tes radiografik. Pengawasan visual harus tetap dilakukan meskipun pemeriksaan-pemeriksaan lain dijalankan juga. Pemeriksaan visual mencakup pengecekan pemasangan sambungan yang dilas, apakah sudah lurus dan mengikuti persyaratan pekerjaan las mengenai sudut-sudut lekukan, permukaan-permukaan bagian yang dilas dan bagian-bagian yang terbuka. Konsultan Pengawas/Engineer dapat memerintahkan setiap sambungan las untuk diperiksa dan ditest dengan cara radiografik atau ultrasonic yang disetujui, jika test seperti tersebut diatas dianggap perlu olehnya. Dalam hal ini, Pemborong harus mempersiapkan segala sesuatunya agar test bisa dilaksanakan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

13

Pasal 2. Lapisan Proteksi untuk Tiang Pancang 2.1. Umum. Kontraktor harus menyerahkan brosur spesifikasi teknis terhadap produk yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan Satker Pengembangan Transportasi SDP/ Konsultan Pengawas/Engineer. Tiang pancang yang dilapis proteksi meliputi:  

Tiang Pancang Pipa Galvanis Ø 4” Tiang Pancang Sheet Pile/Turap Pipa Galvanis Ø 4”

2.2. Pembersihan Permukaan tiang Pipa Galvanis Ø 4” yang akan diproteksi harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara sand-blasting grade Sa 2,5 (ISO8501 1 : 2007). Tiang pancang yang akan dilapis proteksi harus dipersiapkan sesuai dengan petunjukpetunjuk dari pabrik cat atau seperti yang dijelaskan dalam spesifikasiini. Pekerjaan las harus dibersihkan dari sisa-sisa las dan percikan-percikan las harus dibersihkan. 2.3. Pelapisan Bahan lapisan proteksi tiang pancang Pipa Galvanis Ø 4” adalah “glass flake reinforced vinyl ester coating”, dengan spesifikasi: ketebalan minimum pada saat kering = 600 micron ketebalan minimum padasaat basah = 750 micron minimum spreadingrate = 1.6 m²/l 2.4. Perbaikan Lapisan Proteksi Bilamana terjadi kerusakan pada lapisan proteksi yang diakibatkan oleh pengangkutan, pemancangan atau lainnya, kontraktor diwajibkan melakukan pelapisan kembali dengan bahan dan ketebalan yang sama dibawah pengawasan PPTK/Engineer/Konsultan Pengawas.

Pasal 3. Pemancangan Tiang 3.1. Umum Pekerjaan Pemancangan yang akan diuraikan disini meliputi pemancangan Sheet Pile/Turap Pipa Galvanis Ø 4” dan Tiang Pipa Galvanis Ø 4”. Jika memilih alat pancang, Pemborong harus memperhitungkan macam-macam faktor seperti macam dan dimensi tiang yang dipakai, tempat penempatan alat pancang, keadaan tanah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pemancangannya. Pemborong wajib mengajukan methode kerja pemacangan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulisnya.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

14

3.2. Pemancangan SheetPile/Turap Pipa Galvanis Ø 4” 3.2.1. Peralatan pancang Untuk pemancangan tiang dari arah laut harus dipakai pontoon khusus untuk pekerjaan pancang sesuai yang dipersyaratkan atau harus dibuat bagan sementara apabila diperlukan. Apabila digunakan pontoon harus dijaga kestabilannya dan ketepatan posisi pemancangan. Pemancangan di darat harus dilakukan dengan alat pancang yang dilengkapi dengan pembimbing (leader), bak (trestle) dan alat-alat penumpu, sehingga tiang-tiang dapat dipancang dengan tepat dan aman. Palu pancang (hammer) yang digunakan dalam melakukan pemancangan tiang sheet pile ini harus memenuhi syarat untuk pelaksanaan pemancangan dan harus sesuai dengan kebutuhan yang dikeluarkan oleh pihak produsen, termasuk kebutuhan energi pemancangan yang dipengaruhi oleh dimensi sheet pile serta kondisi tanah dasar. Tipe palu pancang yang digunakan harus dapat memenuhi energi yang dibutuhkan dalam melakukan pemancangan tiang sheet pile ini. Kekhususan (detail) dari peralatan pancang, seperti: crane, leader, ponton maupun palu pancang; harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Engineer. 3.2.2. Pemancangan tiang Seluruh sheet pile/turap Pipa Galvanis Ø 4” harus dipancang sampai kedalaman sebagaimana tertera dalam gambar dengan toleransi 10 cm diatas elevasi kedalaman tiang yang direncanakan. Jika untuk mencapai kedalaman yang direncanakan tiang harus menembus lapisan tanah keras, maka dapat dilakukan dengan bantuan water jet dengan sebelumnya mengajukan metoda pelaksanaan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya. Selama pekerjaan pemancangan, Kontraktor harus mencatat besarnya rebound, kedalaman penetrasi perpukulan, jumlahpukulan untuk setiap 30 penetrasi, dan lain-lain informasi yang diperlukan berkaitan dengan pemancangan sheetpile. Tiang-tiang sheet pile/turap Pipa Galvanis Ø 4” harus diletakkan secara hati-hati pada lokasi titik pemancangan. Sheet Pile/Turap Pipa Galvanis Ø 4” harus diletakkan dan dipancang tegak lurus. Apabila terjadi kemiringan maka tiang harus dicabut dan dipancang kembali atas biaya kontraktor sendiri, tanpa adanya biaya tambahan dari Pemilik Proyek/Pemberi Tugas. Struktur-struktur pemandu harus digunakan untuk memastikan bahwa tiang-tiang sheet pile tersebut diletakkan dan dipancang pada alinyemen yangsesuai.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

15

Paling sedikit dua penahan harus digunakan dalam meletakkan tiang-tiang sheet pile tersebut dengan maksimum jarak pemasangan penahan- penahan tersebut tidak boleh melebihi 6 m. Tiang-tiang sheet pile tersebut diletakkan dengan semestinya dan interlock masing-masing tiang selama pemancangan harus dapat memberikan fungsi diaphragma sepanjang tiang. Pengecatan berupa garis mendatar pada sheet pile dilakukan pada kedua sisi sheet pile pada jaraktertentu dari bawah sehingga akan terlihat diatas permukaan air setelah pemasangan selesai dilakukan. Garis ini mengindikasikan profil dari seabed pada lokasi sheet pile dan potensi- potensi masalah yang mungkin terjadi dapat diidentifikasi sebelumnya. Tiang-tiang sheet pile harus dipancang dengan ukuran hammer yang memadai dan metode yang disetujui yang menjamin tidak akanterjadi adanya kerusakan selama pemancangan pada tiang dan adanya interlock antar tiang di sepanjang tiang sheet pile. Posisi palu pancang harus dijaga selama pemancangan dilakukan dengan menggunakan pemandu yang dipasang pada hammer. Topi tiang (pilecap) dan bantalan (cushionblock) sebagai pelindung tiang harus digunakan apabila menggunakan impak hammer untuk mencegah kerusakan pada kepala tiang. Kerusakan tiang selama pemancangan atau sheet pile yang terpancang keluar dari interlock harus dilakukan penggantian dengan biaya oleh Kontraktor. Jika diperlukan lubang-lubang pada sheet pile yang digunakan sebagai lubang untuk baut atau untuk drainase, harus dilakukan sesuai dengan metode yang disyaratkan agar tidak terjadi kerusakan pada material logam sheet pile tersebut. Kegiatan pengerukan yang dibutuhkan pada area dimana sheetpile ini akan dipasang, harus dilakukan setelah pekerjaan pemancangan sheet pile selesai seluruhnya. 3.2.3.

Pemotongandan Penambahan Tiang Pemotongan dilakukan ketika kedalaman rencana penetrasi tidak dapat dicapai dan ketinggian dari kepala tiang di atas melebihi elevasi rencana. Tiang-tiang sheet pile yang terpancang dibawah elevasi rencana serta tiang-tiang yang mengalami kerusakan akibat pemancangan harus ditambah/diganti hingga elevasi rencana dapat dicapai tanpa adanya biaya tambahan dari Pemilik Proyek/Pemberi Tugas. Penyambungan tiang harus dilakukan bersama-sama sehingga konsentrisitas tiang dan interlock akan terjaga. Penyambungan yang dilakukan antara tiang-tiang sheet pile tersebut harus terjaga konsentrisitasnya agar ayunan maksimum antara tiang-tiang sheetpile tersebut besarnya sama.

3.2.4.

Pemeriksaan Pemancangan Tiang Kontraktor harus memeriksa sambungan interlock dari tiang-tiang sheet pile yang terpancang yang berada di atas permukaan tanah/seabed. Tiang-tiang sheet pile yang keluar dari interlock harus dilepas dan diganti atas biaya Kontraktor sendiri. Kontraktor harus menyewa penyelam untuk memeriksa interlock yang berada dibawah permukaan air.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

16

Pembangunan Dermaga Rakyat Nunukan Selatan/PEMDA

D. PEKERJAAN PENYELESAIAN DAN PEMBERSIHAN AKHIR Pasal 1. Pemborong wajib meneliti kembali pekerjaan pekerjaan yang telah diselesaikan serta mengerjakan pembetulan-pembetulan kekurangan, perbaikan-perbaikan dan lain-lain yang masih harus disempurnakan. Pasal 2. Setelah selesai seluruh pekerjaan, Pemborong harus membersihkan daerah kerja antara lain membongkar konstruksi-konstruksi penolong, perlengkapan-perlengkapan pembantu, bahan bahan bekas tak terpakai sampai bersih seluruhnya sesuai petunjuk PPTK/Konsultan Supervisi / Engineer. Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan dan bangunan yang dibeli dengan biaya proyek adalah menjadi milik Proyek/Pemberi Tugas.

E. PERATURAN PENUTUP Pasal 1. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), tidak sesuai dengan Gambar atau tidak sesuai dengan Petunjuk Petunjuk PPTK atau Engineer/KuasaPengguna Anggaran, maka pekerjaan tersebut harus dibongkar dan pembuatannya kembaliseluruhnya menjadi tanggungjawab kontraktor pelaksana. Pasal 2. Jika dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini belum tercakup beberapa jenis pekerjaan ataupun persyaratan lainnya, maka hal tersebut akan diatur dalam Addenda RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) serta Perintah Tertulis dari Konsultan Pengawas atas persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran pada waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Demikian Rencana Kerja dan Syarat Syarat pekerjaan dilaksanakan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat

ini dibuat untuk dipatuhi dan

17

Related Documents

Rks Jembatan Jeramba
February 2021 0
Jembatan
January 2021 2
Jembatan
January 2021 2
Rks Menara
March 2021 0
Jembatan Wien
January 2021 3

More Documents from "Tatike Tietie Tiemoot"