Ruk Lansia 2020.docx

  • Uploaded by: nita hidara
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ruk Lansia 2020.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,484
  • Pages: 28
Loading documents preview...
RUK PROGRAM LANSIA UPTD PUSKESMAS NGADI

UPTD PUSKESMAS NGADI KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2020

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya angka harapan hidup ( life expectancy ). Dilihat dari sisi ini pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil, karena angka harapan hidup bangsa kita telah meningkat secara bermakana. Namun disisi lain dengan meningkatnya angka harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat, karena populasi penduduk usia lanjut ( lansia ) meningkat. Hal ini berarti kelompok resiko dalam masyarakat kita menjadi lebih tinggi lagi. Meningkatnya populasi lansia bukan hanya fenomena di Indonesia saja tetapi juga secara global saja ( Notoatmojo, 2007) Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan penduduk , meningkatnya angka harapan hidup pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia berjumlah 6,5 % atau 12, 7 juta jiwa dengan perkiraan jumlahnya akan meningkat pada tahun 2000 menjadi sebesar 7,4% atau sekitar 15,3 juta jiwa. Proyeksi Biro Pusat Stastik untuk tahun 2005 – 2010 menyebutkan bahwa jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah balita yaitu sekitar 8,5% jumlah penduduk atau sebanyak 19 juta jiwa ( Departemen Kesehatan dan Kesos RI, 2001 ). Salah satu dampak dari penurunan tingkat fertilitas yang disertai dengan penurunan mortalitas, sehingga terjadi perubahan struktur

penduduk,

dari

penduduk

berstruktur

“muda”

menjadi

berstruktur “tua”. Kecendrungan peningkatan populasi lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat memeprtahankan kesehatannya. Menurut Undang – Undang No 13 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia sebagai landasan hukum yang kuat

dan merupakan arahan bagi pembinaan lanjut usia, menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Pertambahan penduduk lanjut usia secara bermakna, akan disertai oleh berbagai masalah akan memepengaruhi berbagai masalah akan memepengaruhi berbagai aspek kehidupan lanjut usia baik terhadap individu maupun keluarga dan masyarakat antara lain meliputi fisik biologis, mental, maupun social ekonomi. Untuk mengatasi masalah – masalah yang ada, upaya – upaya yang selama ini telah dilaksanakan kurang memadai, karena disamping keterbatasan alokasi sumber daya, kegiatannyapun juga harus diakui masih belum optimal akibat pelaksanaan yang belum terkoordinasi yang belum baik. Cara untuk mengantisipasi berbagai dampak yang mungkin timbul sebagai akibat dari proses penuaan penduduk dan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lanjut usia maka perlu dilakukan berbagai terobosan, baik berupa inovasi baru maupun penyempurnaan terhadap program yang sudah berjalan agar dapat memberikan hasil optimal terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk penduduk lanjut usia ( murtiningsih, 2009).

Visi : Terwujudnya Wilayah Kerja Ngadi Sehat.

Misi : 1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadi 2. Mendorong

kemandirian

hidup

sehat

bagi

keluarga

dan

masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadi 3. Peningkatan dan pemeliharaan pelayanan yang berkualitas dalam rangka

memelihara

dan

meningkatkan

serta

melakukan

pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi

4. Melakukan pemeliharaan kesehatan yang berkualitas bagi perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan dengan fokus pada pencegahan tanpa diskriminasi.

Dengan visi dan misi tersebut diharapkan masyarakat kita khususnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Ngadi mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat dengan konsep sehat dan produktif. Apalagi ditambah dengan adanya program JKN dan berbagai pembiayaan dari APBD II Pemerintah Kota Surabaya, APBD I Propinsi Jawa Timur serta APBN Pemerintah Pusat baik berupa BOK atau yang lain diharapkan dapat

mendukung

peningkatan pelayanan di Puskesmas Ngadi. I.2. Tujuan I.2.1. Tujuan Umum Memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan dalam pengelolaan puskesmas. I.2.2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Ngadi. b. Meningkatkan pencapaian indikator SPM. c. Meningkatkan

derajad

kesehatan

masyarakat

terutama

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi.

I.3. Manfaat I.3.1. Bagi Puskesmas a. Sebagai acuan puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2020 b. Sebagai acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di tahun 2020

I.3.2. Bagi Dinas Kesehatan a. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan tingkat Dinas Kesehatan

BAB II ANALISIS SITUASI

II.1.

Identitas Puskesmas 1.

Nama Puskesmas

: Puskesmas Ngadi

2.

No. Kode

: P3506020102

Puskesmas 3.

Alamat

: Jl. Raya Ngadi No.88 Ngadi Kec. Mojo Kab. Kediri

4.

No. Telp/fax

: 0355 – 491001

5.

Pimpinan

: Plt dr. Rindang Fariha Idana

Tahun berdiri

: 1975 dan beroperasi tahun 1975

6.

Jenis Puskesmas

: Puskesmas (Non Perawatan)

7.

Visi

:

Terwujudnya Wilayah Kerja Ngadi Sehat

8.

Misi

: 1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan wilayah

Kesehatan kerja

di

UPTD

Puskesmas Ngadi 2. Mendorong kemandirian hidup sehat

bagi

keluarga

dan

masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadi 3. Peningkatan

dan

pemeliharaan pelayanan yang berkualitas

dalam

memelihara meningkatkan

rangka dan serta

melakukan pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan

kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi 4. Melakukan

pemeliharaan

kesehatan yang berkualitas bagi

perorangan,

keluarga,

masyarakat dan lingkungan dengan

fokus

pada

pencegahan

tanpa

diskriminasi. 9.

Motto

: Menjadi Puskesmas RELIGI yaitu Ramah, Efektif, Loyal, Indah, Gembira, Istiqomah

II.2.

Wilayah Kerja Puskesmas Ngadi II.2.1.

Data Geografis 1. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Ngadi Wilayah kerja Puskesmas Ngadi berbatasan dengan :  Sebelah Utara

:

Desa

Ploso

:

Desa

Kras

Kecamatan Mojo  Sebelah Timur

Kecamatan Kras dan Kabupaten Tulungagung  Sebelah Selatan  Sebelah Barat

: Kabupaten Tulungagung : Pegunungan Wilis

2. Posisi Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Ngadi Lokasi Puskesmas Ngadi tepatnya berada pada wilayah Kabupaten Kediri bagian Selatan. 3. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Ngadi. Jumlah total wilayah kerja Puskesmas Ngadi adalah ± 4977 km2 yang terbagi atas 8 wilayah Desa yaitu Desa Ngadi , Desa Ngetrep , Desa Kranding , Desa Ponggok ,

Desa Petungroto , Desa Maesan , Desa Kedawung dan Desa Pamongan. 4. Kondisi Wilayah Kerja Secara umum kondisi wilayah kerja Puskesmas Ngadi ada dua dataran yaitu dataran tinggi ± 70 % dan dataran rendah ± 30 %.

II.2.2. Data Demografis Jumlah Penduduk menurut kelompok umur Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Tahun 2018 UMUR 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 > 75 JUMLAH TOTAL

Laki-laki 1.436 1.442 1.439 1.404 1.360 1.357 1.294 1.316 1.378 1.351 1.206 1.049 870 645 400 471 18.418

Perempuan 1.272 1.267 1.238 1.444 1.129 1.170 1.148 1.237 1.286 1.280 1.161 1.024 762 574 426 622 17.040

Jumlah 2.708 2.709 2.677 2.848 2.489 2.527 2.442 2.553 2.664 2.631 2.367 2.073 1.632 1.219 826 1.093 35.458

Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur & LB3 KIA 2013 Berikut ini adalah grafik jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur. Grafik 2.1. Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun 2014

Chart Title 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 - 5 - 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 > 4 9 - - - - - - - - - - - - - 75 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74 Series1

Series2

Series3

Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur & LB3 KIA 2013

Data Dasar Sasaran Lansia 2018

Jenis Kelamin

Sasaran

Sasaran

Lansia

Pra Lansia

Lansia

Risti

Laki – laki

2.404

2.395

880

Perempuan

2.304

2.384

1.048

Jumlah kelompok Posyandu Lansia : 16 Kelompok Jmlah kader Posyandu Lansia : 24 orang

TUJUAN PENYUSUSNAN RUK Tujuan Umum: -

Memenuhikebutuhan sistem penganggaran yang berlaku

-

Sebagai acuan pelaksanaan tugas pada tahun 2020

Tujuan Khusus : -

Sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas

-

Sebagai media koordinasi dengan berbagai pihak terkait

-

Mendokumentasikan pola pikir yang runtut dari hakekat tujuan program puskesmas dengan tahapan yang harus dilalui demi mencapai tujuan tersebut

-

Menerjemahkan intangibel asset untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya

-

Membangun kebersamaan, partisipasi dan peran aktif seluruh insan Puskesmas Ngadi

BAB III ISU STRATEGIS

III.1. Identifikasi Masalah Data hasil kegiatan yang dicapai Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2018 adalah sebagai berikut : -

Pra Lansia Laki - laki : 238 Perempuan : 2.311 Total : 2.549

-

Usila Laki – laki : 479 Perempuan : 2.328 Total : 2807

-

Usila Resiko Tinggi Laki – laki : 470 Perempuan : 871 Total : 1341 Sedangkan target yang harus dicapai ( 67 % )adalah sebagai berikut: Pra Lansia : 54% Usila : 59% Usila Resiko Tinggi : 70%

Dari hasil data di atas target yang diperoleh ada yang belum terpenuhi yaitu target pra lansia dan usila, untuk itu perlu ditingkatkan kegiatan posyandu lansia agar para lansia harus ikut aktif pelaksanaan posyandu lansia dan juga para petugas dan kader lansia

juga harus ikut aktif. Sedangkan masalah yang sering dihadapi adalah: -

Kurangnya pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia

-

Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama di daerah pegunungan.

-

Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia sangat jauh.

-

Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai positif.

-

Kurangnya

dukungan

keluarga

untuk

mengantar

maupun

mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia.

III.2. Penentuan Prioritas Masalah Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG (Urgent, Seriousness, Growth) Definisi USG : 1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera ditanggulangi akan semakin gawat : Dengan bobot skor : a. 5 = sangat gawat b. 4 = gawat c. 3 = cukup gawat d. 2 = kurang gawat e. 1 = tidak gawat

2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat serius

b. 4 = serius c. 3 = cukup serius d. 2 = kurang serius e. 1 = tidak serius

3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani pertumbuhannya akan berjalan terus. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar b. 4 = besar c. 3 = cukup besar d. 2 = kurang besar e. 1 = tidak besar Berikut adalah

matriks penentuan prioritas masalah yang akan

diselesaikan

Tabel 3.1. Matriks Penentuan Prioritas Masalah Masalah 1. Kurangnya pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia 2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia sangat jauh

U S G Tota l 5 5 5 15

5 3

5

13

Priorita s I

III

3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia 4. Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaika n info jadwal posyandu lansia terutama di daerah pegunungan 5. Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai positif.

3 4

4

11

V

4 5

5

14

II

3 5

4

12

IV

Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas, adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia

2. Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama di daerah pegunungan 3. Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia sangat jauh 4. Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai positif 5. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

IV.1. Analisis Penyebab Masalah Karena keterbatasan SDM dan anggaran yang ada di puskesmas maka prioritas masalah yang diutamakan adalah 4 teratas.

Identifikasi

penyebab

masalah

dilakukan

dengan

menggunakan Metode Fish Bone (tulang ikan)

Manusia

Metode

Masalah

Lingkungan

Material

Keuangan

1. Rendahnya cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB-BTA positif (+). a. Manusia (SDM)  Pengetahuan

pasien

dan

masyarakat

yang

kurang

mengenai TB  Rendahnya tingkat kepatuhan pasien terhadap terapi pengobatan yang dijalani

 Terbatasnya tenaga kesehatan yang menangani TB b.Metode c. Material  Terbatasnya persediaan leaflet dan poster tentang TB d.Keuangan e.Lingkungan  Kondisi tempat tinggal yang tidak sehat, sinar matahari tidak ada dan sirkulasi udara yang kurang

IV.2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Penentuan prioritas penyebab masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria : 1 Besarnya masalah (BM) Besar masalah dikaitkan dengan tingkat status kesehatan masyarakat, contohnya besarnya angka kesakitan (mordibitas) pada suatu waktu tertentu. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar b. 4 = besar c. 3 = cukup besar d. 2 = kurang besar e. 1 = tidak besar

2 Kegawatan masalah (KM) Kegawatan masalah diukur atas pengaruhnya terhadap individu dan lingkungan yang umumnya dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat gawat b. 4 = gawat c. 3 = cukup gawat

d. 2 = kurang gawat e. 1 = tidak gawat 3 Perhatian Masyarakat (PM) Perhatian masyarakat ditujukan pada pengetahuan, sikap dan keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah dan urgensinya menurut mereka untuk segera dipecahkan. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar perhatian dari masyarakat b. 4 = besar perhatian dari masyarakat c. 3 = cukup besar perhatian dari masyarakat d. 2 = kurang besar perhatian dari masyarakat e. 1 = tidak ada perhatian dari masyarakat

Berikut ini adalah matriks prioritas penyebab masalah yang akan diselesaikan dari masing-masing masalah yang ada : 1. Kurangnya cakupan posyandu lansia Tabel 4.1. Kurangnya Cakupan Posyandu Lansia NO .

PENYEBAB MASALAH

BM

KM

P M

TOTA L

PRIORIT AS

1.

Kurangnya pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama di daerah pegunungan Jarak rumah dengan

5

5

2

12

I

5

3

2

10

III

5

3

3

11

II

2.

3.

lokasi posyandu lansia sangat jauh

4.

5.

Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai positif Kurangnya dukungan

5

2

1

8

IV

2

2

1

5

V

keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam kurangnya

cakupan

posyandu

lansia

adalah

Kurangnya

pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia.

IV.3. Alternatif Pemecahan Masalah Untuk menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah yang ada, digunakan metode MEER (Metodologi, Efektivitas, Efesiensi, Relevansi). Bobot skor tiap kriteria MEER adalah sebagai berikut: 1. Metodologi (M) a. 5 = sangat bagus b. 4 = bagus c. 3 = cukup bagus d. 2 = kurang bagus e. 1 = tidak bagus

2. Efektivitas (Et) a. 5 = sangat efektif b. 4 = efektif c. 3 = cukup efektif d. 2 = kurang efektif e. 1 = tidak efektif

3. Efesiensi (Es) a. 5 = sangat efesiensi b. 4 = efesiensi c. 3 = cukup efesiensi d. 2 = kurang efesiensi e. 1 = tidak efesiensi 4. Relevensi (R) a. 5 = sangat relevan b. 4 = relevan c. 3 = cukup relevan d. 2 = kurang relevan e. 1 = tidak relevan

Berikut

adalah

matriks

penentuan

prioritas

alternatif

pemecahan masalah dari masalah masih kurangnya cakupan Tabel 4.4. Alternatif Pemecahan Masalah Kurangnya Cakupan Penemuan dan Penanganan pasien baru TB-BTA positif (+) NO. 1.

2. 3.

ALTERNATIF PEMECAHAN Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan lansia Pelaksanaan posyandu lansia Pemberian informasi melalui pertemuan Kader Posyandu Lansia

M

Et

Es

R

TOTAL

PRIORITAS

5

5

3

4

17

I

5

5

2

4

16

II

5

4

2

3

14

III

Dari tabel di atas diketahui bahwa alternatif pemecahan masalah urutan

yang

pertama

adalah

kegiatan

penyuluhan

kepada

masyarakat tentang kesehatan lansia.

BAB V RENCANA KEGIATAN

Rencana pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan hasil capaian program lansia adalah sebagai b Tabel 5.1. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Program Lansia

No

Kegiatan

Tujuan Pemecahan

1.

Penyuluhan kepada a. Meningkatkan a. Sasarannya seluruh a. Semua lansia a. Kegiatan masyarakat tentang pengetahuan masyarakat terutama yang hadir posyandu kesehatan lansia masyarakat tentang yang tergolong usia pra b. 16 posyandu lansia di kesehatan lansia lansia ( 45 – 55 tahun) lansia masingb. Meningkatkan lansia ( 56 – 65 tahun), c. 100 % dari masing kesadaran dan usia lanjut di atas sasaran hadir desa masyarakat akan 65t ahun semua b. Ruangan pentingnya b. Kader dan tokoh Pertemuan kesehatan lansia masyarakat

2.

Pelaksanaan posyandu lansia

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan lansia c. Mencegah dan mengurangi masalah penyakit yang diderita lansia

Sasaran

a. Semua lansia di desa masing – masing berdasarkan kelompok lansia : pra usila ( 45 – 55 tahun ), usila ( 56 – 65 tahun ), dan usila resiko tinggi ( di atas 65 tahun) b. Keluarga lansia

Target

Lokasi

68 % dari sasaran a. Di pos lansia ikut aktif posyandu posyandu lansia lansia desa masingmasing dari wilayah kerja Puskesmas Ngadi

Jadwal Pelaksan aan Tiap tahun 2020

Tiap bulan ( Januari, Februar i, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus , Septem ber, Oktober , Nopem ber, Desem ber di tahun 2020 dengan rincian sbb:

a. Desa Ngetr ep : mingg u ke 3 b. Desa Ngadi : Kamis mingg uke 4 c. Desa Krand ing : hari rabu mingg u ke 2 d. Desa Pong gok : rabu mingg u4 e. Petun groto : kamis mingg u ke 2 f. Maes an : kamis mingg u ke 3 g. Keda wung : setiap tangg al 20 h. Pamo ngan : setiap tangg al 27

3.

Pemberian informasi melalui pertemuan Kader Posyandu Lansia

Memberikan informasi kepada kader untuk kemudian diteruskan ke masyarakat

Kader Posyandu lansia

24 kader Posyandu , 100% kegiatan dilaksanakan

Ruang Pertemuan Puskesmas

Tiap bulan tahun 2020

4.

Senam Lansia

a. Meningkatkan kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani lansia b. Memeperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolism c. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh d. Meningkatkan kondisi otot dan kekuatan sendi

Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas 65 tahun)

100 % kegiatan senam lansia dilaksanakan

Di pos posyandu lansia desa masing – masing wilayah kerja Puskesmas Ngadi

Tri Bulan pada tahun 2020

5

Penggandaan Buku Lansia dan kohort Lansia

a Memonitoring catatan perkembangan lansia ( TD, BB, IMT, TB)

Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas 65 tahun)

100 % dari Semua b. Di pos lansia yang hadir posyandu lansia desa masingmasing dari wilayah kerja Puskesmas Ngadi

Tiap tahun sekali mulai 2020

6

Pengadaan stik alat laboratorium ( GDA, Asam Urat, Kolestrol, Hb )

a Memonitoring kesehatan lansia b Mengetahui kandungan kadar gula darah, asam urat, kolestrol, serta kandungan Hb dalam darah

Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas 65 tahun)

100 % dari lansia c. Di desa yang hadir masingmasing dari wilayah kerja Puskesmas Ngadi

Tahun 2020

2

7

Kunjungan usila yang mempunyai penyakit resiko tinggi

Meminimalkan penyakit yang diderita usila risti

Semua lansia yang mempunyai penyakit resiko tinggi

100 % dari usila yang mempunyai penyakit resiko tinggi

Di masing – masing usila yang mempunyai penyakit resiko tinggi

Tiap bulan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan 1. Dengan adanya RUK maka puskesmas memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah.. 2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngadi. 3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik maka indikator SPM akansemakin mudah dicapai. 4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi

VI.2. Saran VI.2.1. Bagi Puskesmas a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai dengan RUK yang telah dibuat. b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan di tahun 2020 juga harus berdasarkan RUK yang ada. VI.2.2. Bagi Dinas Kesehatan a. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring jalannya kegiatan program dan inovasi yang telah dilaksanakan Puskesmas. b. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan prasarana kesehatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan RUK yang ada.

BAB VII PENUTUP

Demikian Rencana Usulan Kegiatan tahun 2020 yang diusulkan oleh Puskesmas Ngadi berdasarkan hasil penggalian gagasan dan aspirasi hasil kegiatan minilokakarya Puskesmas Ngadi. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah menjadi tekad yang dicanangkan dengan motto : “Menjadi Puskesmas RELIGI yaitu Ramah, Efektif, Loyal, Indah, Gembira, Istiqomah “ sebagai bukti dukungan pada pemerintah dalam mengembangkan program – program kesehatan baik secara promotif, preventif , maupun kuratif dan rehabilitatif. Sebagai bentuk konsekwensinya maka pelayanan secara menyeluruh kepada semua program yang ada dengan menitikberatkan pada pelayanan tentang isu strategis dengan prioritas masalah guna mendongkrak pencapaian program secara optimal. Selain itu dengan adanya isu strategis dan prioritas masalah diharapkan dapat memperoleh proses pencapaian yang telah dilakukan , serta bisa melakukan pembenahan terhadap program – program yang belum bisa berjalan dengan baik. Namun demikian hal ini tergantung pada SDM yang ada serta didukung dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga dengan disusunnya RUK ini , harapan kami bisa melaksanakan dan tercapai sesuai dengan harapan . Meskipun demikian untuk program prioritas mungkin masih perlu RUK Khusus. Demikian semoga apa yang telah

disusun oleh Team Puskesmas Ngadi ini

bermanfaat bagi kita semua dan dapat atau mampu mengangkat derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi Kediri, 05 September 2017 Kepala UPTD Puskesmas Ngadi

dr. Yaya Mulyana NIP: 19821213 200901 1 006

Related Documents

Ruk Lansia 2020.docx
February 2021 1
Ruk Imunisasi
February 2021 1
Ruk Poned
January 2021 1
Ruk Puskesmas
February 2021 1
Sp Lansia
January 2021 2
Ruk Kegiatan Pis-pk
January 2021 1

More Documents from "Anggia Novia "