Sap Nutrisi Pada Ibu Menyusui

  • Uploaded by: Octaviya Sariaadmadja
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Nutrisi Pada Ibu Menyusui as PDF for free.

More details

  • Words: 2,297
  • Pages: 15
Loading documents preview...
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Hari/ Tanggal

: Sabtu, 30 Desember 2017

Waktu

: 08.30 (wita) s/d 09.00 (wita)

Tempat

: Ruang rawat inap Mutiara Lt 2 RS.MAS

Topik Kegiatan

: Kebutuhan dasar (Nutrisi) Pada Ibu Menyusui

A. Latar Belakang Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status Gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17x lebih banyak dari susu matang (Matur) zat kekebalan yang dapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi. Dalam rangka menurunkan kesakitan dan kematian anak, United Nattion Childrens Found (UNICEF) dan WHO merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun (WHO, 2005). Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberia ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. UNICEF dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah itu anak harus di beri makanan padat dan semi padat sebagai makanan tambahan selain ASI. ASI ekslusif dia anjurkan pada beberapa bulan pertama

kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang di perlukan pada anak umur tersebut. Pengenalan dini makanan yang rendah energi dan gizi atau yang disipakan dalam kondisi tidak higenis dapat menyebabkan anak mengalami kurang gizi dan terinfeksi organisme ASI, sehingga mempunyai daya tahan tubuh yang rendah terhadap penyakit di antara anak-anak. Salah satu keberhasilan Ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan, baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI Ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya, makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Artinya, Ibu harus menambah konsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan Ibu terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu Ibu dalam memproduksi ASI. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat, karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari. 2009). Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi ASI seharisebanyak 850 cc (Arisman. 2007). Di samping perawatan pada bayi, yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat kesehatan ibu. Sebab,

kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula pada asupan, terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat bergunabagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi seimbang. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada masa menyusui. 2. Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan : a. Peserta dapat menjelaskan kembali tentang nutrisi yang di butuhkan selama masa menyusui. b. Peserta dapat menyebutkan jenis nutrisi yang di butuhkan dan dapat di konsumsi pada ibu menyusui C. Peserta Ibu-ibu post partum

D. Setting Acara No

Tahap

Kegiatan

Waktu

 Mengucap salam  Perkenalan  Pendekatan dengan pesarta  Menjelaskan tujuan 1.

Pembukaan

 Menggali pengetahuan ibu tentang

05 menit

nutrisi  Memaparkan materi yang akan di sampaikan  Kontrak waktu  Menjelaskan tentang pengertian kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui,  Macam makanan yang baik untuk pemenuhan nutrisi pada ibu menyusui, 2.

Pelaksanaan

 Tujuan pemenuhan nutrisi pada ibu menyusui  Tanda dan gejala kurangnya nutrisi  Dampak kurangnya nutrisi pada ibu menyusui

15 menit

 Memberi kesempatan peserta untuk bertanya.  Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh peserta 3.

paham tentang materi yang disampaikan

Penutup

 Membagikan Leaflet  Menyimpulkan hasil penyuluhan  Ucapan terima kasih dan salam penutup

E. Setting Tempat

LCD

M

A P

F

Peserta

F

N

10 menit

KET : A

: Anouncer (Pembawa Acara)

P

: Penyaji

M

: Moderator

N

: Notulen

F

: Fasilitator

F. Petugas-petugas acara a. Pembawa Acara dan Moderator : Sisilia Kuriati, S. Kep Pembawa acara bertugas sebagai penyambut acara dengan mengenalkan anggota kelompok yang akan melaksanakan penkes serta menyampaikan salam dan rasa terimakasih atau reinforcement terhadap partisipasi peserta, Moderator bertugas menjelaskan cara berjalannya Penkes dan sebagai pengatur/pengingat waktu dalam tanya jawab maupun persentasi terhadap penyaji b. Observer

: Fransiska Lourdesi, S. Kep Observer bertugas mencatat hasil kegiatan dan pertanyaanpertanyaan yang di ajukan oleh peserta Penkes, serta memantau sejauh mana Penkes berjalan yang sesuai rencana

c. Fasilitator

: Toni Susanto, S. Kep dan Daniel Sintano, S. Kep Fasilitator adalah sebagai pendamping peserta dan sebagai motivator bagi peserta agar peserta mau bertanya

d. Penyaji

: Yani Octaviyani, S. Kep Penyaji bertugas sebagai penyampai informasi atau sebagai media penyampaian ilmu dan pengetahuan bagi peserta

e. Peserta

: Ibu-ibu Post Partum di Ruang Nifas 2 Peserta adalah sebagai penerima ilmu dan juga informasi

G. Materi NUTRISI PADA IBU MENYUSUI Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2015). Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia. (Arisman, 2015) Jadi nutrisi adalah asupan berupa makanan bagi tubuh yang mengandung gizi, dimana dalam gizi tersebut terdapat sumber zat pembangun untuk pertumbuhan sumber zat pengatur untuk fungsi metabolisme tubuh. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang

dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010). H. Metode Ceramah dan Tanya jawab I. Media LCD, Laptop, Leaflet, Terminal dan Leaflet J. Rencana evaluasi kegiatan 1. Evaluasi struktur a. Sesi acara Inti : 1) Penyampaian moderator 2) Penyampaian informasi oleh penyaji 3) Tanya jawab 4) Penutup 2. Evaluasi proses a. Evaluasi pembukaan acara b. Evaluasi pelaksanaan acara c. Evaluasi penutup acara

Lampiran 1 Materi NUTRISI PADA IBU MENYUSUI A. DEFINISI Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2015) Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia. (Arisman, 2015) Sumber zat pembangun diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk pauk seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan. (http://www.slideshare. net) Sumber zat pengatur diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan (http://bidanku.com/) Jadi nutrisi adalah asupan berupa makanan bagi tubuh yang mengandung gizi, dimana dalam gizi tersebut terdapat sumber zat pembangun untuk pertumbuhan sumber zat pengatur untuk fungsi metabolisme tubuh. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan sebanyak 500 Kalori. Jadi jumlah energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui per hari adalah 2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6 bulan kedua dan

seterusnya dibutuhkan tambahan 550 Kalori atau jumlah energi per hari yang dibutuhkan menjadi 2.450 Kalori. Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215% dan lemak kurang lebih sebesar 10-20%. Nah, agar berhasil mencapai jumlah energi yang dibutuhkan per hari hendaknya ibu menyusui menyiasati dengan menambah frekuensi makannya. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan selingan yang bergizi di antara dua waktu makan. Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil : 1. Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda menyusui bayi kembar Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan. Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori harus lebih banyak lagi. 2. Protein Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan normal. Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus mengkonsumsi 65 g protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6 bulan kedua. Beberapa penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar dari angka-angka tadi.

Apabila Ibu kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang. Cadangan protein dalam tubuh anda juga akan berkurang. Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga kaya protein. Ibu bisa juga mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman bergizi seimbang, misalnya. Selain memberikan 9.5 g protein per sajian, S26 MAMA juga diperkaya dengan vitamin dan mineral lengkap. 3. Asam Folat Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara normal. Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap hari. Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka. Akan tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa banyak asam folat dalam makanan yang dapat diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu untuk menjamin asupan yang memadai. 4. DHA Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam air susu ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi. Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari. Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa minuman yang diformulasikan secara khusus, seperti misalnya, telah diperkaya dengan DHA.

5. Kalsium Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot dan syaraf. Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan hariannya harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari tulang anda. Akibatnya anda beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang). Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi, belum tentu kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan suplemen. 6. Karbohidrat dan lemak Sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. 7. Mineral Sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran. 8. Zat Besi Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan bayi. Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas. Seafood, hati, dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita menyusui justru mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh karena itu penggunaan suplemen dapat membantu.

TAKARAN Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang sedang menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut diingat bila jumlah energi sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein dan lemak juga ikut terpenuhi. Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya. Makanan

Jumlah energi

3/4 gelas nasi seberat 100 g

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

2 buah kentang berukuran sedang seberat 200 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat 2 iris roti seberat 80 g

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

5 biskuit kraker seberat 50 g

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

1 potong daging ukuran sedang seberat 50 g

95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

1 butir telur ayam negeri seberat 60 g

95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

50 g udang basah

95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat

2 potong sedang tempe seberat 50 g

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat

2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat

B. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu menyusui. 1. Kelelahan dan kekurangan energi 2. Pusing 3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi) 4. Kulit Kering 5. Gusi bengkak dan berdarah 6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat 7. Berat badan kurang 8. Pertumbuhan yang lambat 9. Kelemahan pada otot 10. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh. (Arisman, 2015) C. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

DAFTAR PUSTAKA DR.Arisman, MB. (2015) . Buku Ajar Ilmu Gizi “Gizi Dalam Daur Kehidupan” . Jakarta. EGC : Penerbit Buku Kedokteran

Related Documents

Sap Nutrisi Ibu Menyusui
January 2021 0
Sap Anemia Pada Ibu Hamil
February 2021 0
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
February 2021 1
Makalah Nutrisi Pada Anak
January 2021 1
Sap Kelas Ibu Balita
January 2021 1

More Documents from "Lidya Lestari"