Sap Penyimpanan Asi

  • Uploaded by: Zulaicha Mumarridzoh
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Penyimpanan Asi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,688
  • Pages: 9
Loading documents preview...
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“Pendidikan Kesehatan Tentang Penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out) Sebagai Kegiatan Aktualisasi LATSAR CPNS 2019”

Oleh : SITI SULAICHA, S.Kep, Ns 19930818 201903 2 023

INSTALASI RAWAT INAP RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. Topik / masalah

: Penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out)

2. Tempat

: Ruangan Perinatologi

3. Hari/Tanggal

:

4. Waktu

:

5. Sasaran

: Ibu Bayi yang dirawat di Ruang Perinatologi

6. penyaji

: Siti Sulaicha, S.Kep.,Ns

A. Latar Belakang ASI eksklusif merupakan salah satu cara untuk mensukseskan tujuan Millenium Development Goals (MDGs). Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kelaparan dan malnutrisi, meningkatkan perkembangan, mental dan kognitif bayi. Namun ada beberapa kondisi tertentu bayi tidak dapat menyusui langsung pada ibunya, seperti ibu yang belum bisa mobilisasi dan bayi sakit yang harus dirawat diruang intensif. Pemerahan dan penyimpanan ASI merupakan cara alternatif yang dilakukan oleh ibu untuk tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah diperah biasanya akan diangkut dari tempat ibu menuju ke ruang intensif atau ASI diperah di ruang menyusui akan tetapi tidak langsung diberikan pada bayi, melainkan disimpan terlebih dahulu di lemari pendingin yang ada di ruang Intensif. Ibu bayi seringkali menyimpan ASI dikulkas ruangan tidak sesuai urutan tanggal pengambilan, sehingga pemberian ASI pada bayi sakit pun tidak sesuai tanggal, yang mengakibatkan ASI dengan tanggal terlama terbuang. Hal tersebut juga disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah. Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu bayi, sehingga penyimpanan ASI di ruang perinatologi bisa efektif dan efisien.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ibu bayi dapat memahami konsep tentang Penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out) 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat: a. Menyebutkan pengertian ASI

b. Menyebutkan manfaat ASI c. Memaparkan cara penyimpanan ASI d. Memaparkan penggunaan dan penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out) e. Memaparkan cara menghangatkan ASI

C. Kegiatan Penyuluhan No 1.

Waktu 5 menit

Kegiatan pengajar

Kegiatan peserta

Pembukaan a. Mengucapkan salam

a. Memperhatikan

b. Memperkenalkan anggota kelompok dan

b. Memperhatikan

pembimbing c. Menjelaskan topik penyuluhan

c. Memperhatikan

d. Menjelaskan tujuan penyuluhan

d. Memperhatikan

e. Membuat kontrak waktu dan meminta

e. Memperhatikan

kerja sama dengan audiens 2.

20 menit

Pelaksanaan a. Menggali pengetahuan klien tentang

a. Menjelaskan

pengertian ASI b. Memberi reinforcement positif pada

b. Memperhatikan

peserta yang menjelaskan c. Menjelaskan pengertian ASI

c. Mendengarkan

d. Menjelaskan manfaat ASI

memperhatikan

e. Menjelaskan tentang cara penyimpanan ASI f. Menjelaskan

d. Mendengarkan e. Mendengarkan

penggunaan

dan

dan

dan

memperhatikan

penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out) g. Memaparkan cara menghangatkan ASI

3.

5 menit

Evaluasi : a. Memberikan untuk bertanya

kesempatan

peserta

a. Menjawab pertanyaan

b. Menanyakan kepada peserta tentang b. Memperhatikan materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada peserta yang c. Memperhatikan dapat menjawab pertanyaan. d. Menjawab salam 4.

2 menit

Terminasi :  Mengucapkan terimakasih atas peran serta  Mendengarkan peserta.  Mengucapkan salam penutup

 Menjawab salam

D. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Penyelenggaraan dilaksanakan di RSUD dr. HARYOTO b. Persiapan penyuluhan dilakukan sebelumnya. 2. Evaluasi Proses a. Peserta mendengarkan materi penyuluhan dengan baik dan ada respon positif dari peserta. b. Peserta mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan secara benar. 3. Evaluasi hasil Peserta yang mengikuti penyuluhan memahami Konsep materi penyuluhan.

Penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out)

A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam- garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama (Baskoro, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi secara murni (tanpa makanan tambahan lain atau pengganti air susu ibu) sejak bayi lahir sampai usia bayi 6 bulan.

B. MANFAAT ASI 1. Manfaat untuk bayi a. Bayi mendapat kekebalan untuk melindunginya dari banyak penyakit dan infeksi. b. Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernafasan atas. c. Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lainnya. d. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita penyakit tertentu. e. Bayi lebih jarang mengalami alergi. 2. Manfaat untuk ibu a. Meningkatkan

hormon

yang

berperan

mengurangi

perdarahan

setelah

melahirkan karena rahim akan segera mengecil b. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung telur c. Membantu mencapai berat badan sebelum hamil d. Membantu meningkatkan mineralisasi tulang pasca persalinan dan mengurangi resiko patah tulang panggul pada masa menapouse kelak. Makin lama meneteki makan rendah resiko terjadinya patah tulang

e. Sebagai alat kontrasepsi alamiah, asalkan belum datang haid, sedikitnya meneteki 2-3 kali semalam dan 4 kali atau lebih disiang hari tanpa diselingi susu formula f. Hubungan suami istri lebih cepat kembali seperti sebelum hamil karena rahim lebih cepat kembali keposisi semula. g. Meningkatkan ikatan antara ibu dan anak C. MENYIMPAN ASI PERAH ASI perah sebaiknya di tempatkan di dalam botol kaca atau plastik yang bebas Bisphenol-A (BPA) yang berisiko bagi bayi. Botol tersebut dikenal dengan BPA free. Botol yang dipergunakan untuk menyimpan ASI perah harus sudah disterilkan atau minimal dicuci dengan air hangat bersih. Botol khusus penyimpan ASI tesedia tokoMperlengkapan bayi. Untuk membawa ASIP ke tempat tujuan, botol yang berisi ASIP dapat ditempatkan di dalam tas isolasi khusus atau cooler bag. Ibu-ibu pekerja dapat memeras ASI di tempat kerja dan membawa botol-botol ASI perah pulang ke rumah dalam tas cooler. Apabila ditempatkan dalam lemari pendingin, botol-botol ASIP sebaiknya diletakkan pada bagian paling dingin, yaitu di bagian paling belakang freezer. Daya tahan ASIP bergantung kepada letak ASI perah tersebut disimpan. - ASI yang baru saja diperah dapat bertahan dalam suhu ruang hingga empat jam. - Apabila disimpan dalam wadah tertutup dengan kantong es, ASIP dapat bertahan hingga 24 jam. - ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan hingga tiga hari. - Sementara jika disimpan dalam freezer, ASIP dapat bertahan hingga enam bulan. ASI mengandung banyak vitamin, salah satu diantaranya vitamin C. ASIP yang disimpan lama, maka makin banyak vitamin C yang hilang dari susu. ASI perah yang sudah melewati batas waktu penyimpanan sebaiknya dibuang untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Tempat Penyimpanan ASI yang baru di perah - Suhu ruangan (250C)

Waktu penyimpanan Maksimal 6 jam

-

Cooler bag/ tas khusus penyimpan 24 jam ASI

-

Lemari es (50C-100C)

3 hari

-

Lemari es (00C-40C)

8 hari, jika suhu meningkat di atas 40C, gunakan sebelum 6 jam

-

Freezer (dibawah -180C)

6 bulan

ASI beku yang telah dicairkan - Dicairkan di dalam lemari es - Dicairkan diluar lemari es (Jurnal Kesehatan Andalas, 2015)

12 jam Digunakan segera

D. Memaparkan penggunaan dan penyimpanan ASI dengan metode FIFO (First In First Out) Semakin sering ASI dikeluarkan dari payudara Mom, maka payudara akan semakin banyak memproduksi ASI. Jadi, kunci utama untuk bisa menghasilkan ASI yang cukup adalah dengan sering mengeluarkan ASI baik dengan menyusui bayi secara langsung atau dengan memerah ASI. Gizi ASIP yang telah dibekukan dan sudah disimpan dalam waktu yang cukup lama seperti itu tentu akan berkurang dibandingkan ASIP fresh atau yang hanya disimpan di kulkas bawah. Metode FIFO sama seperti sistem antrian. Sesuai namanya, FIFO (First In First Out) berarti ASIP yang paling pertama disimpan di kulkas, akan terlebih dahulu dikeluarkan dan diberikan ke bayi. Jauh hari sebelum Mom kembali bekerja, Mom akan rutin memompa dan mulai menyetok ASIP. Misalnya di tanggal 20 Juni Mom mulai menabung ASIP sedangkan Mom mulai bekerja tanggal 20 Agustus, itu artinya ASIP yang dikonsumsi bayi saat Mom mulai masuk kerja di tanggal 21 Agustus adalah ASIP yang sudah Mom perah dan simpan di tanggal 20 Juni dan pemberian berikutnya diurut dari mulai tanggal tersebut.

Kelebihan: Kemungkinan ASIP menjadi basi/kadaluarsa kecil, karena rotasi ASIP di freezer berjalan teratur. Metode ini cocok untuk yang stok ASIP-nya kejar tayang. Kekurangan: Gizi dari ASIP beku tentunya tidak sebaik gizi dari ASIP yang fresh. Akan tetapi metode ini lebih cocok diterapkan dibandingkan dengan metode lainnya. E. CARA MENGHANGATKAN ASI Persiapan pemberian ASIP dilakukan dengan mengeluarkan botol yang berisi ASIP dari freezer ke lemari es yang bersuhu lebih besar. Selanjutnya botol ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat ditempatkan dalam mangkok bersih berisi air hangat sebelum diberikan pada bayi. Perlu dihindari memasukkannya kembali ke dalam lemari es setelah dihangatkan. Selain itu peemanasan ASIP dengan microwave atau merebus ASIP juga perlu dihindari karena dapat merusak vitamin dalamASIP dan akan terasa terlalu panas untuk mulut bayi. ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan kepada bayi, sehari sebelumnya diturunkan ke lemari es bagian bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah beku berjalan perlahan. Jika ASI perah belum benar - benar meleleh sempurna, masukkan botol yang berisi ASI ke dalam mangkuk yang berisi air hangat (Riksani, 2011). ASI yang Sudah Dihangatkan dengan Air Hangat ASI perah yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya langsung diberikan kepada bayi atau sampai jadwal minum ASI berikutnya. Menyimpan dalam botol di lemari es selama 4 jam. Cara menghangatkan ASI perah, yaitu : a.

Berikan ASI dengan hari dan tanggal yang paling lama disimpan dalam freezer

b.

Amati bau dan rasanya, jika tercium basi jangan gunakan ASI tersebut untuk dikonsumsi.

c.

Cairkan ASI yang sudah beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari pendingin, simpan selama 12 jam sebelum diberikan kepada bayi.

d.

Hangatkan ASI dengan cara meletakkan botol atau wadah ASI kedalam mangkuk berisi air hangat.

e.

Tidak memanaskan atau merebus ASI diatas kompor, atau memanaskan ASI dalam wicrowave

f.

Periksa suhu ASI yang sudah dihangatkan dan mencicipi ASI tersebut sebelum diberika kepada bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Grobogan. (2011). Gema bersemi edisi 5 tahun 2011: Peranan ASI eksklusif bagi ibu dan anak. Dikutip pada tanggal 1 Januari 2014 dari http://pppakb.grobogan.go.id Bobak, Lowdermilk & Jensen (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC. Majalah Nikita. (2005). Perawatan ditahun pertama. Cetakan I. Jakarta: PT. Sarana Kinasis Satya Sejati. Roesli. Utami. 2007. Mengenal ASI Ekslusif Seni Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC: Jakarta

Related Documents

Sap Penyimpanan Asi
February 2021 0
Leaflet Penyimpanan Asi
February 2021 0
2 Sop Penyimpanan Vaksin
January 2021 0
Sop Penyimpanan B3
January 2021 1
Asi Perah Lembar Balik
February 2021 0

More Documents from "uchi lestari"

Sap Penyimpanan Asi
February 2021 0