Sistem Pengkondisian Udara

  • Uploaded by: stita prinandini
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Pengkondisian Udara as PDF for free.

More details

  • Words: 3,282
  • Pages: 20
Loading documents preview...
MATA KULIAH SAINS DAN UTILITAS BANGUNAN “HASIL OBSERVASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC LANGSUNG) PADA BANGUNAN”

OLEH :

1. CLARISSA VYENSA PURI

(1404205062)

2. A.A. GDE ANANDA SADHAKA

(1404205066)

3. NI MADE RUSADI CHANDONI MUDRI

(1404205078)

4. I GST. AGUNG LANDEVANINGRAT

(1404205098)

5. AG. AYU ISTRI DHARMAMEGA K.

(1404205102)

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dalam mata kuliah Sains dan Utilitas Bangunan dengan judul makalah “Hasil Observasi Sistem Pengkondisian udara pada Bangunan”. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI Sains Bangunan dan Utilitas I | ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii DAFTAR ISI...............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1 Latar Belakang...............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1 1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................2 1.4 Manfaat Masalah...........................................................................................2 BAB II METODE DAN OBJEK...............................................................................3 2.1 Metode...........................................................................................................3 2.1.1 Metode Pengumpulan Data...............................................................3 2.1.2 Metode Analisis Laporan..................................................................3 2.2 Identitas Proyek/Bangunan............................................................................3 BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................6 3.1 Defenisi Pengkondisian Udara......................................................................5 3.2 Pertimbangan Penghawaan Buatan...............................................................6 3.3 Jenis-Jenis Penyegar Udara...........................................................................6 3.4 Keuntungan Dan Kerugian Penghawaan Buatan..........................................7 3.5 Komponen AC dan Cara Kerjanya................................................................8 3.6 Pengkondisian Udara Pada Objek Observasi..............................................10 BAB IV PENUTUP...................................................................................................16 4.1 Kesimpulan..................................................................................................16 4.2 Saran............................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17

Sains Bangunan dan Utilitas I | iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Setiap orang pasti menginginkan ruang yang nyaman sebagai tempat untuk melakukan aktifitasnya. Tentunya kenyaman di dalam sebuah ruang sangat dipengaruhi oleh kenyamanan thermal. Kenyamanan thermal merupakansebuah kondisi yang dirasakan oleh manusia dimana dalam kondisi ini tercipta sebuahkepuasan bagi manusia dalam suatu ruangan karena memiliki suhu udara yang baikatau nyaman terhadap pengguna ruang tersebut. Kenyaman ini dapat tercipta oleh lingkungan sekitar (penghawaan alami) maupun menggunakan alat khusus (penghawaan buatan). Kenyamanan ini dapat dikondisikan oleh lingkungan sekitar (alami) atau menggunakan dikondisikan dengan menggunakan alat khusus (buatan). Oleh karena itu sistem pengkondisian udara pada suatu bangunan sangatlah penting untuk diperhatikan untuk menunjang kenyamanan pengguna bangunan tersebut serta dapat mengoptimalkan penggunaan energy listrik yang dikonsumsi oleh alat pengkondisian udara tersebut. 1.2

RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5.

Apa itu Pengkondisian Udara ? Pertimbangan pemilihan AC ? Jenis-jenis penyegaran udara ruangan? Apa saja keuntungann dan kekurangan dalam pengkondisian udara ? Bagaimana cara kerja AC dan apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam AC?

6. Bagaimana pengkondisian udara yang terjadi dalam bangunan yang disurvey ? 7. Bagaimana saluran pemipaan air buangan AC ? 8. Apa dampak dari penggunaan AC ?

1.3 TUJUAN PENULISAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Untuk mengetahui apa itu Pengkondisian Udara. Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan dalam pemilihan AC. Untuk mengetahui jenis-jenis penyegaran udara ruangan. untuk mengetahui apa saja keuntungann dan kekurangan dalam pengkondisian udara. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja AC dan apa saja komponen-komponen yang terdapat dalamnya. Untuk mengetahui bagaimana pengkondisian udara yang terjadi dalam bangunan yang disurvey ? Untuk mengetahui bagaimana saluran pemipaan air buangan AC pada hotel Sains Bangunan dan Utilitas I | 1

8.

1.4

Untuk mengetahui apa dampak dari penggunaan AC.

MANFAAT PENULISAN 1.4.1 Bagi Penulis Makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meniangkat minat, bakat, dan kreativitas penulis. Makalah ini juga dapat dijadikan sarana informasi untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan pengkondisian udara 1.4.2 Bagi Mahasiswa Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem pengkondisian udara dalam suatu bangunan. 1.4.3 Bagi Masyarakat Makalah ini dapat dijadikan media untuk menginformasikan masyarakan tentang cara mengatasi suhu udara yang tidak nyaman

BAB II METODE DAN OBJEK

Sains Bangunan dan Utilitas I | 2

Dalam bab ini yang akan dibahas adalah bagaimana metode penulisan, teknik pengumpulan data, teknik menganalisis dan penjelasan mengenai objek yang diamati serta penjelasan mengenai bangunan yang menjadi objek pengamatan dari penyusunan laporan. 2.1 METODE Metode yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut. 2.1.1 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Metode observasi merupakan suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan. Dalam kegiatan pengamatan, observer (pengamat) belum mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus yang terkait dengan masalah penelitian. Metode ini dilakukan dengan mengunjungi secara langsung ke lokasi, yang bertujuan mendapatkan data nyata dari bangunan yang diamati ataupun dari gambar bestek berupa komponen, kapasitas, dan sistem utilitas pada bangunan tersebut. 2. Metode Wawancara Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dalam hal ini, narasumber merupakan penghuni/pemilik bangunan, ataupun perancang dari bangunan tersebut. 3. Metode Kepustakaan Metode Kepustakaan yaitu mempelajari dan membaca literatur-literatur baik yang bersumber dari buku ataupun dari internet yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.Khusunya, dalam hal ini berkaitan dengan sistem transportasi pada bangunan. 2.1.2 Metode Analisis Laporan Dalam analisis data ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif-kualitatif. Metode ini merupakan gabungan dari metode deskriptif, metode kuantitatif, dan metode kualitatif. 1. Metode Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, efek yang terjadi, ataupun kecenderungan yang tengah berlangsung. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada dan mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku 2. Metode Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal Sains Bangunan dan Utilitas I | 3

hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Metode penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. 3. Metode Kualitatif Para ahli metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. 2.2

IDENTITAS OBJEK Nama Bangunan : Hotel Puri Raja Fungsi Bangunan : Hotel Alamat : Jalan Padma Utara, Legian, Provinsi Bali Owner : Anak Agung Gde Agung Raka Luas Lahan : 7500m2 Mulai Dibangun Tahun : 1990 Selesai Dibangun Tahun: 1992

Gambar 2.1: Peta Bali

Gambar 2.2: Tampak Depan Hotel

(Sumber: Google Maps)

(Sumber: Dok. Pribadi

Observasi tugas II untuk mata kuliah sains bangunan dan utilitas ini menggunakan bangunan hotel yaitu Hotel Puri Raja yang berlokasi di Jalan Padma Utara, Legian – Badung. Luas Hotel Puri Raja ini sekitar 75 are dan berada di tepi Pantai Legian. Hotel ini memiliki dua pintu masuk, pertama pintu timur yang berada di Jl. Padma Utara dan langsung mengarah ke lobby, yang kedua pintu barat yang berada di pinggir Pantai Legian dan langsung mengarah ke restoran Hotel Puri Raja. Hotel ini memiliki ruang dengan banyak fungsi Sains Bangunan dan Utilitas I | 4

di dalamnya, seperti tempat parkir, pos satpam, lobby, kamar hotel, restoran, kolam renang, pool bar, kantor, ruang genset, ruang engineering, ruang laundry, stage, tempat massage, servis building, sanggah. Selain itu, hotel ini juga di lengkapi dengan fasilitas utilitas bangunan yang sesuai dengan keperluan observasi dan ketentan tugas yang sudah ada.

2.3

WAWANCARA

Pada materi transportasi ini, kelompok kami telah mewawancarai dua orang narasumber guna mendapat informasi mengenai sistem pengkondisian udara yang terdapat pada Hotel Puri Raja. Narasumber tersebut yakni Manajer Restaurant, Bapak I Wayan Sudiasa dan Kepala Room Service, yakni Bapak I Made Budiarsa.

BAB III PEMBAHASAN

3.1

DEFINISI PENGKONDISIAN UDARA

Sains Bangunan dan Utilitas I | 5

Perencanaan pengkondisian udara yang baik sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah bangunan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari ruang yang pengap dan gelap, hal tersebut akan menyulitkan civitas melakukan aktivitasnya. Pemanfaatan penghawaan alami yang baik akan sangat membantu menghemat sumber daya, maka diperluan perencanaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Namun apabila pengkondisian udara secara alami tidak dapat atau kurang memberi kenyamanan pada ruang akibat kendala-kendala yang ada sehingga tidak dapat difungsikan secara maksimal, maka alternative yang disaranan untuk menggunakan pengkondisian udara buatan. Pengkondisian udara, atau lebih popular dengan penggunaan alat bantu Air Conditioner (AC) maupun kipas angin, merupakan alternative untuk memelihara dan mengkondisikan udara di dalam sebuah ruangan, agar aktivitas didalamnya dapat berjalan dengan nyaman. Pengkondisian udara dengan menggunakan AC akan memberi kenyamanan pada ruang dengan menjaga temperature ruang agar tetap sejuk. Dan civitas didalamnya dapat merasakan udara yang bersih dan segar.

3.2.

PERTIMBANGAN PENGHAWAAN BUATAN

Sebelum menggunakan alat untuk penghawaan buatan, adanya pertimbanganpertimbagan yang dilakukan guna meningkatkan atau membuat pengkondisian udara menjadi maksimal. Pertimbanan tersebut terdiri dari beberapa faktor, yaitu: A. Faktor Kenyamanan a. b. c. d. e. f.

Temperatur radiasi rata-rata Aliran udara Kebersihan udara Bau Kualitas ventilasi Tingkat kebisingan

B. Faktor Ekonomi a. Biaya awal b. Biaya operasi dan perawatan C. Faktor Operasi Dan Perawatan a. b. c. d. e. f. g.

Konstruksi sederhana Tahan lama Mudah direparasi Mudah dicapai Mudah perawatannya Dapat melayani perubahan kondisi operasi Efisiensi tinggi Sains Bangunan dan Utilitas I | 6

3.3.

JENIS-JENIS PENYEGAR UDARA a. Jenis jendela Bila dipasang pada jendela maka penyegar udara yang diperlukan ukuran 0.4 KW-2,2 KW b. Jenis terpisah(split) Tergantung penempatan in door ,wall monted, casset ,ceiling. c. Jenis kondensor jarak jauh Penempatan in door di lantai, maka yang digunakan ukuran 1,5 KW-15 KW d. Jenis atap Dipasang di atap menggunakan ukuran 2,2 KW-15 KW e. Jenis pendingin air Kondensor didinginkan oleh air, menggunakan penyegar yang berukuran kecil (0,6-2,2 KW) sedangkan jenis lantai (0,75- 120KW) dan jenis horizontal(7,5-120 KW) f. Jenis untuk ruang computer Untuk ruangan komputer di pergunakan saluran udara kembali atau ruangan di dalam langit-langit. Biasanya menggunakan -2,2 KW- 11 KW g. Jenis zone berganda Menggunakan ukuran 15 KW

3.4.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGHAWAAN BUATAN

Sebagai sebuah alternative buatan dalam mengkondisikan udara, tentunya hal ini memiliki untung dan rugi. Keuntungan dan kerugian tersebut adalah: Keuntungan : 1. AC dapat mengatur suhu udara dan kelembaban dalam suatu ruangan untuk menciptakan kenyamanan thermal. 2. Udara yang dihasilkan AC bersih, dengan teknologi filter masa kini udara yang dihasilkan AC dapat menetralisir bakteri-bakteri yang ada diudara. Dalam catatan kondisi AC harus terawat. 3. Bisa meredam polusi. Khususnya yang memiliki kondisi tempat tinggal yang berada di area yang berdebu dan bau tak sedap lainnya. 4. Apabila terdapat ruangan yang sama sekali tidak mendapatkan sirkulasi udara alami misalnya dihimpit oleh dinding yang tidak memiliki bukaan, maka peran AC sangatlah bermanfaat.

Kerugian :

Sains Bangunan dan Utilitas I | 7

1. Boros sumber daya listrik. 2. Dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan tidak baik. Karena AC melepaskan udara panas keluar ruangan yang bisa meningkatkan suhu udara di luar ruangan. Sehingga AC merupakan salah satu penyebab dari global warming. 3. Merusak kesehatan karena dapat menyebabkan beberapa penyakit pernapasan serta dapat membuat kulit menjadi kering bagi beberapa orang, hal ini dikarenakan karena AC membuat ruangan menjadi dingin dan memiliki kelembaban yang rendah.

3.5.

KOMPONEN AC DAN CARA KERJANYA

Gb. 3.1 Komponen AC (Sumber: www.google.com)

1. Compressor AC Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan,compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. 2. Kondensor AC Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yangbertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudianakan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa

Sains Bangunan dan Utilitas I | 8

memindahkanpanas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube. 3. Orifice Tube Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanannya dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. 4. Katup Ekspansi Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner.Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katuporifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin. 5. Evaporator AC Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dankipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalamevaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masihmengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator/ pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yangberubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melaluicompressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. 6. Thermostat Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetalyang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif. Berikut adalah gambaran skema sistem pendinginan AC :

Sains Bangunan dan Utilitas I | 9

Gb. 3.2 Skema sirkulasi AC (Sumber: www.google.com)

3.6.

PENGKONDISIAN UDARA PADA OBJEK OBSERVASI A. TUJUAN Hotel Puri Raja merupakan hotel berkonsep tropis, dimana disekitarnya ditanami tanaman-tanaman sebagai penyejuk udara. Selain itu sebisa mungkin pengelola hotel menghindari penggunaan AC pada hotel tersebut. Penggunaan AC hanya diperuntukan di kamar hotel. Kamar hotel yang berjumlah 42 kamar semuanya menggunakan penghawaan buatan yang berasal dari AC. Walaupun terdapat jendela-jendela yang sebenarnya dapat difungsikan sebagai penghawaan alami. Kamar Hotel ini memang sengaja diperuntukan untuk menggunakan AC, maka dari itu, bukaan yang terdapat di kamar juga sangat sedikit. Kemudian letak daripada jendel atersebut tidak bersebrangan, sehingga sirkulasi udara yang terjadi di dalam ruangan kurang lancar. Seperti yang kita tahu, penempatan jendela yang bersebrangan dapat demingkatkan kualitas udara dalam ruangan, karena udara mengalir dengan lancar dari jendela satu ke jendela lainya. Namun pengelola hotel lebih memilih

Sains Bangunan dan Utilitas I | 10

menggunakan AC sebagai sumber penghawan pada kamar hotel dikarenakan hal-hal berikut:   

Menghindari debu-debu yag masuk melalui bukaan Menghindari masuknya serangga seperti nyamuk apa bila terdapat bukaan AC dapat memberi udara sejuk, karena sewaktu-waktu hotel tersebut dapat terasa panas, khususnya pada malam hari karena pengaruh dari angin laut. B. JENIS PENYEJUK Kamar hotel di kedua lantai ini menggunakan pengkondisian udara jenis terpisah (split), dimana kondensornya berada diluar yang berfungsi membuang udara panas ke lingkungan luar. Kondensor berada di belakang kamar hotel agar tidak terlihat oleh tamu hotel yang menginap. Selain itu kondensor tidak akan merusak estetika dari hotel tersebut.

Gb. 3.3 Kondensor Diletakkan di Belakang Kamar Hotel (Sumber: Dok. Pribadi)

Gb. 3.4 Tampak Depan Kamar Hotel (Sumber: Dok. Pribadi)

Pada siang hari, sebernarnya kondisi di luar hotel sangat sejuk karena adanya tanaman-tanaman di luar kamar hotel. Namun di dalam kamar terasa pengap. Serta pada malam hari, memang udara di dalam ruang akan terasa panas, sehingga sangat diperlukan penghawaan buatan seperti AC tersebut.

C. Saluran Pembuangan Air AC Sains Bangunan dan Utilitas I | 11

Penggunaan AC dapat membuat suhu udara di dalam ruangan menjadi leih sejuk, namun dapat prosesnya, mesin AC akan mengeluarkan air pembuangan. Air tersebut dapat mengakibatkan terdapatnya genangan air yang tidak kita inginkan. Maka dari itu, pipa acdisambungkan menuju tempat pembuangan air kotor hotel.

Gb. 3.5 Denah Kamar Hotel (sumber: Dok. Pribadi)

Gb. 3.6 Denah Kamar Hotel dan peletakan AC (Sumber: Dok. Pribadi)

Gb. 3.7 Potongan Kamar Hotel (Sumber: Dok. Pribadi)

Sains Bangunan dan Utilitas I | 12

Gb.3.8 saluran Air AC (Sumber: Dok. Pribadi)

Pembuangan air AC akan diteruskan menuju got atau saluran air kotor yang kemudian mengalir ke saluran DSDP.

D. Kapasitas Penggunaan Penghawan Buatan Sangat penting mengetahui kapasitas penggunaan AC pada sebuah ruangan, agar kita tidak salah memilih AC yang akan digunakan. Karena kesalahan pemilihan AC dapat menyebabkan kerugian dalam hal biaya dan sumber listrik. Kapasitas standar AC yang tersedia di pasaran, diantaranya adalah: AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h AC 2 PK = ±18.000 BTU/h

BTU BTU (British Thermal Unit) merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat yang biasanya di definisikan per jam, menjadi satuan BTU/hour. 1 BTU/hour adalah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan air sebanyak 1 galon air (1 pound – sekitar 454 gram) agar temperaturnya naik atau turun sebesar 1 derajat fahrenheit dalam 1 jam. Hubungannya dengan AC, BTU menyatakan kemampuan mengurangi panas / mendinginkan ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam.

Sains Bangunan dan Utilitas I | 13

PK PK adalah singkatan dari bahasa Belanda “Paardekracht” yang artinya tenaga kuda, atau bahasa Inggrisnya adalah HP (horse power).

Kamar hotel di Hotel Puri Raja memilikiukuran kamar 3m x 4m. Luas kamar hotel = 3m x 4m = 12 m2 Diketahui: Luas ruangan= 3m x 4m = 12 m2 Koefisien BTU (British Thermal Unit) = 500 BTU untuk 1 m2 luas ruangan.

Ditanya: Kapasitas AC= ...? Kapasitas AC = Luas ruang x Koefisien BTU = 12 m2 x 500 BTU = 6000 BTU Karena luas ruangan= 12 m2 dan kapasitas AC yang dibutuhkan sebesar 6000 BTU, maka AC yang diperlukan adalah AC ¾ PK. Sehingga tidak akan terjadi pemborosan.

1 PK = 735.5 watt / jam = 0.986 hp. PK yang digunakan = ¾ PK = ¾ x 7..35.5 watt =551,625 watt/jam = 0.7395hp. Hal ini telah diterapkan oleh Hotel Puri Raja, yang telah memasang AC ¾ PK untuk masing-masing kamar hotelnya.

3.7. DAMPAK DARI PENGGUNAAN AC Sains Bangunan dan Utilitas I | 14

AC sebagai penghawaan buatan tentunya sangat membantu aktifitas seseorang di dalam ruangan yang penghawaan alaminya kurang. Bahkan AC dapat memberi suasana lebih nyaman dari pada penghawaan alami. AC memang menghasilkan udara dingin, tetapi AC juga mengeluarkan udara panas akibat dari energi yang dikeluarkan. Panas tersebut ditampung di lingkungan sekitar danmenyebabkan panas mikro di sekitar mesin AC. Di daerah perumahan yang masyarakat tingkat atas hampir semua memakai AC. Bahkan di kendaraan pun berisi AC demi kenyamanan pengemudinya. Dengan pemakaian AC yang terlalu banyak itu kita pun menjadi salah satu penyabab dari pemanasan global yang sekarang telah banyak kita rasakan. Selain itu AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berkembangbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapatmenimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Penggunaan AC yang terlalu sering dan lamajuga tidak baik bagi kesehatan kita.Dan apabila AC tersebut tidak dirawat dengan baikatau penempatan AC yang tidak tepat, maka AC tersebut akan cepat rusak dan akan menambah kerugian bagi pengguna AC tersebut. Banyak kerugian AC yang akan kita terima di lingkungan kita apabila kita tetap menggunakannya secara berlebihan tanpa memikirkan dampaknya untuk kehidupan di masa depan.

BAB IV Sains Bangunan dan Utilitas I | 15

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan Pengkondisian udara yang diterapkan pada kamar hotel tersebut sudah baik. Karena penghawaan buatan tersebut sangat dibutuhkan pada kamar hotel untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selai itu penggunaan penghawaan buatan sudah sesuai dengan standard yang ada. Dimana pengelola hotel telah menggunakan penghawaan sesuai dengan kapasitas AC yang memang diperlukan dalam masing-masing kamar.

4.2.Saran Pengkondisian udara buatan di Hotel Puri Raja memaang sangat diperlukan demi kenyamanan tamu-tamu.Namun sebaiknya pengkondisian udara tersebut digunakan seperlunya saja.Misal pada malam hari untuk menghindari masuknya serangga seperti nyamuk.Karena kita tahu bahwa pengkondisian udara dengan menggunakan AC dapat merusak lingkungan dan menjadi salah satu penyebab global warming. Jadi menggunakannya secara bijaksana akan dapat membantu menjaga lingkungan.

Sains Bangunan dan Utilitas I | 16

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen pribadi :http://www.serviceac.net/cara-kerja-ac-dan-bagiannya.php http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2027031-pengertian-metodekualitatif/#ixzz2HRxz0qqt

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=standar+kenyamanan+penghawaan+buatan http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/viewFile/15708/15700 www.academia.edu/9657194/Jaringan_Pemipaan https://www.vbook.pub.com/doc/220671057/penghawaan_buatan_pada_bangunan Sistem Penghawaan buatan.pptx www.academia.edu/9657194/tentang_penghawaan

Sains Bangunan dan Utilitas I | 17

Related Documents


More Documents from "Gabriel Atribut"

Sistem Pengkondisian Udara
February 2021 0