Sop Standar Operasional Penambangan Done

  • Uploaded by: Purwanto
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Standar Operasional Penambangan Done as PDF for free.

More details

  • Words: 1,898
  • Pages: 9
Loading documents preview...
Divisi : Dept. Operation Subdivisi : -

STANDAR OPERATION PROCEDURE

No. Dokumen : SOPOPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN Dibuat

Diperiksa

Halaman : 01/08

Disetujui Distibusi Departement Produksi Departement HO

Untung Uzealani, SE Dept. Operation

TEAM PPS

Revisi :

Project Manager

Tanggal Efektif :

1. TUJUAN 1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor 2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja 2. SASARAN Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat mencapai hasil sesuai yang direncanakan (SR, Kuantitas dan Kwalitas batu bara, productivity) 3. RUANG LINGKUP OPERASIONAL PENAMBANGAN Ruang Lingkup Operasional Penambangan meliputi : 1. Land Clearing dan Manajemen Soil Pelaksanaan Land Clearing dan Manajemen Soil harus dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan Standar sebagai berikut : a. Land Clearing dilakukan hanya pada batas areal lahan sesuai dengan Boundary Clearing Design yang telah ditanda tangani bersama. b. Penanganan Top Soil dan Sub Soil harus dilakukan secara benar baik pada saat pengupasan maupun pembuangannya. -

Top Soil dikupas dengan cara didorong perlahan-lahan

dengan

mengunakan

buldozer

ukuruan

60-80

ton

dan

dikumpulkan sementara ditempat yang telah ditentukan untuk selanjutnya harus dimuat dan diangkut ke waste dump yang telah ditentukan -

Penggalian/ pengupasan Top Soil dan Sub Soil

tidak

boleh tercampur dengan galian batuan dasar d.

Unit/ Alat yang digunakan serta operator tersedia secara

memadai ( minimal tersedia dozer ukuran 60 sd 80 ton dan atau excavator

sekelas

PC

200

dengan

Operator

yang

cukup

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

Halaman : 02/08

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Revisi :

berpengalaman untuk melakukan pekerjaan Land Clearing dan Pengupasan Top Soil / Sub Soil) e.

Selalu

melakukan

komunikasi

dan

kordinasi

dengan

Perusahaan (Pengawas/Produksi, Survey dan Planning apabila terdapat penemuan-penemuan penyimpangan dilapangan yang tidak sesuai dengan rencana. Hal-hal

yang

perlu

dipersiapkan

sebelum

kegiatan

Land

Clearing

dilaksanakan a. Peta beserta koordinat area yang akan di bersihkan / diclearing yang telah ditanda tangani oleh Pihak Perusahaan dan Kontraktor ( Boundary clearing design) b. Rencana tempat penampungan Top Soil dan Sub Soil. c. Kartu tanda dan fungsi bendera

2.

Penggalian Batuan Dasar (OB) Pelaksanaan penggalian batuan dasar / OB

harus dilaksanakan sesuai

dengan rencana perusahaan, Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sangat perlu diperhatikan, bahwa kontraktor benar-benar sudah memahami dan mengerti secara detail mengenai rencana dan target perusahan. Untuk itu Kontraktor perlu mempelajari dengan seksama rencana dan target perusahaan baik berdasarkan

gambar-gambar design maupun

penjelasan/pengarahan teknis dari bagian surveyor dan Planner perusahaan, diantarnya : •

Design (Pit, Disposal, In Pit Road, Benches)



Rencana Volume produksi (Cadangan Batu Bara, Batubara

yang harus di produksi, volume OB, rencana SR) •

Parameter Penambangan ( Kemiringan lapisan Batubara, Lebar

Lantai Pit, Kriteria dan Ketebalan minimum batubara yang wajib digali, Ketebalan Batubara yang lapuk, Ketebalan Parting didalam

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Halaman : 03/08

Revisi :

lapisan batubara yang harus dibuang, Ketebalan bagian atas dan bagian bawah batubara yang mungkin tidak tergali) •

Squence Penambangan)



Sistem Drainage



Rambu-rambu /bendera/tanda

batas atau petunjuk dari

bagian survey. Standar Opertasional Penggalian Batuan Dasar/OB adalah sebagai berikut : a. Pelajari dan pastikan bahwa batas-batas atau tanda batas boundary pit dan panduan Crop line telah terpasang secara memadai (sesuai dengan ketentuan dan rencana perusahaan) b. Penggalian OB pada saat pembukaan Pit Baru, harus dimulai dari batas panduan crop batu bara (batas boundary rencana Low Wall) sampai batas pit yang telah ditentukan (batas boundary High Wall). •

Apabila telah ditemukan Crop batubara pastikan bahwa

telah dilakukan pemasangan pita Crop Line Batubara. •

Apabila terdapat penyimpangan actual crop batubara

dari

rencana,

sesegera

mungkin

melakukan

komunikasi

dengan bagian pengawas, survey dan mine Plan Perusahaan atas perubahan tersebut. •

Untuk menjaga kualitas batubara (mencegah air dan

longsor) dibelakang crop line harus disiapkan area untuk rencana pembuatan parit sepanjang cropline (kurang lebih 1 meter kebelakang dari batas cropline) c. Setiap penggalian OB harus bertujuan untuk expose batubara d. Penggalian OB tidak boleh Langsung mengenai permukaan Batubara, harus disisakan OB nya sekitar 5 sampai dengan 10 cm) e. Kegiatan penggalian OB harus sesuai dengan : •

Rencana arah Kegiatan penggalian

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

Halaman : 04/08

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN



Revisi :

Rencana Blok Kegiatan Perusahaan.

f. Dimensi Lereng (slope) baik high wall maupun sidewall yang akan dibentuk selama penggalian harus sesuai dengan ketentuan mine design antara lain: tinggi jenjang, lebar bench, kemiringan lereng baik sebagai lereng tunggal (single slop) maupun lereng keseluruhan

(ultimate

pit

slope).

Untuk

itu

perlu

diperhatikan,bahwa :



Sebelum

melakukan

kegiatan

pembentukan

slope

apakah Papan Panduan Slope sudah terpasang sesuai yang direncanakan dan penggalian dilakukan mengikuti panduan tersebut.

Penggalian

OB

tidak

boleh

menyimpang

dari

Panduan untuk mencegah terjadinya Slope menjadi bunting (Under cut), •

Pada setiap bench yang terbentuk pastikan,bahwa Pita

Informasi Elevasi telah terpasang secara memadai sesuai dengan ketentuan perusahaan. (Lihat ketentuan SOP Ramburambu Tambang). g. Kegiatan penggalian OB harus dilakukan sesuai dengan Elevasi Final Pit sebagaimana direncanakan h. Jumlah

dan jenis unit/alat

yang tersedia cukup memadai

sesuai dengan rencana Setting Alat yang telah disepakati dan aman untuk melakukan penggalian OB. Operator harus memilki keahlian untuk mengoperasikan unit yang tersedia dan memilki kemampuan melakukan pekerjaan penggalian OB. i. Front penggalian di Pit harus tetap rapi dan baik (cukup padat,bersih dari tumpukan spoil-spoil) dan tidak tergenang air j. Jalan untuk pengangkutan OB harus sesuai dengan rencana design

jalan yang ditentukan oleh perusahaan

(rute, lebar,

grade dan permukaan) k. Perawatan

jalan untuk kelancaran pengangkutan OB sudah

dilakukan secara memadai meliputi :

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Halaman : 05/08

Revisi :

-

Penimbunan dan perataan jalan yang berlubang-lubang

-

Penyiraman rutin untuk mencegah debu

-

Perbaikan dan perapian tanggul-tanggul pengaman dan

parit i. Pembuangan OB sudah dilakukan dengan cara yang benar dan ditempat yang telah ditentukan seuai dengan mine design. j. Area disposal sudah dilengkapi

dengan batas- batas yang

memadai

k. Mekanisme penanganan air permukaan yang berpotensi masuk ke dalam pit harus dilakukan secara benar dan memadai sesui dengan disain.dan lay out yang direncanakan perusahaan diantaranya adalah pembuatan parit disekeliling

batas terluar

dari pit telah memenuhi syarat dan memadai untuk dapat mencegah mengalirnya air permukaan kedalam pit. l. Mekanisme penanganan air yang telah berada di dalam pit sudah dilakukan secara benar dan memadai diantaranya adalah : -

Sump ( sumuran tempat seluruh air akan terkumpul)

telah disiapkan secara benar dan memadai.( di daerah terendah dari lantai pit) -

Pemompaan

air

untuk

proses

pengeringan

telah

dilakukan dengan benar dan memadai.Unit water pump selalu tersedia dan siap digunakan. 3.

Coal Cleaning dan Coal Getting Sasaran yang harus dicapai adalah dihasilkannya batubara dengan

kwalitas yang bersih. Batubara yang bersih adalah batubara yang bebas dari pengotor antar lain bagian-bagian dari pepohonan (akar, ranting, daun), sisasisa tanah atau batuan penutup. dan bebas kontaminasi terutama logam dan plastik.

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Untuk

Halaman : 06/08

Revisi :

mencapai sasaran tersebut maka kegiatan Coal Cleaning / Coal

Getting harus dilaksanakan dengan benar,yaitu sebagai berikut : a.

Batu bara yang terexpose dengan tinggi anatar

2 s/d 4 meter harus segera di cleaning dan di coal getting untuk selanjutnya di hauling menuju stockpile / stockroom b.

Permukaan batubara

harus

bersih

dari

kotoran-kotoran terutama sisa-sisa tanah atau batuan penutup . c.

Kegiatan Cleaning batu bara sudah dilakukan

dengan benar dalam arti : Menggunakan unit excavator dengan bucket

-

yang dilengkapi dengan Cutting edge (bukan teeth) ujungnya. Pastikan

pada

bahwa: ujung cutting edge melingkupi

seluruh permukaan bucket ( rata dan tidak ada yang terbelah atau gumpil). -

Operator

excavator

harus

mempunyai

keahlian khusus untuk Cleaning Coal. d.

Permukaan batubara yang sudah dibersihkan

tidak terkotori lagi dan sudah diberi tanda pembatas antara batu bara yg sudah dibersihkandengan yang belum. e.

Sebelum coal Getting dilakukan harus diteliti dan

diperiksa secara seksama lokasi batu bara yang akan di gali / coal getting,antara lain : -

Pastikan bahwa permukaan batu bara yang akan di coal

getting sudah benar-benar bersih bebas dari pengotor ( sisasisa tanah atau batuan penutup) -

Memberi alas (hamparan) dengan parting (bekas cleaning-an) pada bagian kemungkinan batubara jatuh ke tanah pada saat coal getting dilakukan. -

Tidak ada aliran air masuk areal batu bara yang sudah

dicleaning. Aliran air berpotensi untuk membawa lumpur. Jika perlu buat parit kecil disekeliling areal batubara yang bersih.

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

f.

Halaman : 07/08

Revisi :

Pada prinsipnya Parting yang terdapat didalam

lapisan batubara harus dibuang/ dibersihkan dari permukaan batubara : • Cara pembersihan parting sebagaimana proses cleaning tersebut di atas, • Pembersihan

Parting

tidak

diperbolehkan

memakan/

membuang terlalu banyak batubara. • Apabila karena kondisi tertentu dimana lapisan parting yang ada

tidak

dimungkinkan

untuk

dibersihkan

secara

keseluruhan atau apabila pembersihan parting terlalu banyak mengorbankan batu bara yang hilang (misalnya karena struktur batu bara dan partingnya)

, maka batas maksimal

parting yang ditolerir untuk tidak dibuang adalah maksimal setebal 10 cm. Apabila kondisi tersebut terjadi sebelum dilakukan Coal Getting, sesegera mungkin laporkan kepada perusahaan untuk dimintakan persetujuan mengenai hal tersebut. g.

Peralatan yang digunakan untuk coal getting

tersedia secara memadai dan dalam kondisi benar-benar bersih ( track unit, bucket,, bak Dump Truck). Apabila unit yang digunakan

masih

berpotensi

menyebabkan

batu

bara

terkontaminasi atau menjadi kotor (tidak bersih) ,maka harus dibersihkan terlebih dahulu. h.

Pada saat coal getting harus ada sisa ketinggian

lapisan batubara dengan permukaan tanah / batuan penutup (OB) sekitar 30 hingga 50 centimeter. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah lapisan batubara terkotori oleh material sekitarnya atau terinjak oleh kendaraan atau alat berat. i.

Pastikan area batubara yang sudah selesai /

habis digali telah diberi tanda/pita Mine Out. 4.

Hauling batubara

STANDAR OPERATION PROCEDURE

Divisi : Dept. Operation Subdivisi : No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Halaman : 08/08

Revisi :

Mengikuti dan memastikan pelaksanaan Hauling batubara dilaksanakan sesuai dengan rencana perusahaan, yang meliputi : a.

Batu bara yang telah di gali (Coal Getting) harus

segera diangkut

untuk ditempatkan di stockpile/stock room.

( tidak boleh di tumpuk atau di stock di front / langsung dimasukan ke dalam bak dump truck) b.

Unit Dump truck yang digunakan harus memadai

baik jumlah maupun kondisinya. c.

Bak Unit Dump truck yang digunakan

harus

benar2 bersih dan tutup bak harus berfungsi dengan normal (layak dan memiliki kunci dikedua sisinya) d.

Apabila terdapat batubara yang kotor maka

harus diangkut secara tersendiri (dipisahkan dari batubara yang bersih / tidak boleh dicampur dalam satuDump truck . e.

Sebelum

kegiatan

hauling

dilakukan

harus

dipastikan kondisi jalan hauling dalam kondisi memadai : f.

Perawatan

jalan

untuk

kelancaran

pengangkutan batu bara sudah dilakukan secara memadai meliputi : •

Penimbunan dan perataan jalan yang berlubang-

lubang •

Penyiraman rutin untuk mencegah debu



Perbaikan

dan

perapian

tanggul-tanggul

pengaman dan parit g. Dumping batu bara distock pile harus di area yang sudah di beding h. Untuk

mencegah

masuknya

material

pengotor

(tanah,Lumpur,spoil danlainnya) Dump truck tidak boleh masuk / melintas di tempat untuk penumpukan batu bara. Pada saat dumping ban dump truck tidak menginjak area stock pile/room 5.

Operasional Malam Hari

Untuk Operasional harus tersedia

lampu penerangan

(tower lamp)

yang

cukup untuk menerangi front –front pada saat penggalian OB, cleaning dan CoalGetting pada malam hari

KETENTUAN PEMBERLAKUAN a.

Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani

b.

Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditetapkan

kemudian berlaku.

dengan

mempertimbangkan

ketentuan-ketentuan

yang

Related Documents


More Documents from "Tia Indrawan"