Spirit Kewirausahaan.docx

  • Uploaded by: Indah PermataSari
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spirit Kewirausahaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,442
  • Pages: 18
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul " Spirit Kewirausahaan" tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam pembelajaran Pemberdayaan masyarakat Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah.

Denpasar, Maret 2019

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii BAB I ........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A.

Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

C.

Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II....................................................................................................................................... 3 PEMBAHAASAN .................................................................................................................... 3 B.

Pengertian Spirit Kewirausahaan .................................................................................. 4

C.

Spirit Of Nursing Entrepreneur ..................................................................................... 7

D.

Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik ................................ 11

E.

Kunci agar Memiliki Spirit Kewirausahaan ................................................................ 12

F.

Motivasi Kewirausahaan ............................................................................................. 12

G.

Model-Model Motivasi ........................................................................................... 12

BAB III ................................................................................................................................... 14 PENUTUP .............................................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kewirausahaan

(Entrepreneurship)

adalah

proses

mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Wirasusaha adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju kedepan di luar kemampuan rata-rata, adakalanya wiraswatawan tidak berpendidikan tinggi. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai

1

motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Banyak hal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan, diantaranya dorongan teman, dorongan ini cukup berpengaruh terhadap semangat membuka suatu usaha, karena kita dapat berdiskusi lebih bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman bisa memberikan dorongan, pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu takut terhadap kritikan.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pngertian wirausaha ? 2. Apa pngertian spirit wirausaha ? 3. Apa yang dimaksud Spirit Of Nursing Entrepreneur? 4. Bagaimanakah sikap orang yang memiliki spirit wirausaha yang baik? 5. Apakah kunci agar memiliki spirit kewirausahaan 6. Apa saja model-model sipirit kewirausahan

C. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengetahui pngertian wirausaha 2. Mahasiswa mampu mengetahui pngertian spirit wirausaha 3. Mahasiswa mampu mengetahui Apa yang dimaksud Spirit Of Nursing Entrepreneur 4. Mahasiswa mampu mengetahui sikap orang yang memiliki spirit wirausaha yang baik 5. Mahasiswa mampu mengetahui kunci agar memiliki spirit kewirausahaan 6. Mahasiswa mampu model-model sipirit kewirausahan

2

BAB II PEMBAHAASAN

A. Pengertian kewirausahaan Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa prancis) yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau gobetween.Dan pada abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi berskala besar. Geoffrey G. Meredith et al (2000) menjelaskan seorang wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, dan mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Sedangkan kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sementara itu yang dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah orang– orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber

daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

3

Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana, 2003 : 13), yaitu : 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994). 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959). 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996). 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997). 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

B. Pengertian Spirit Kewirausahaan Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya ternyata hanya memiliki wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara historis dan konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa maju.Untuk itu, bagi kita bangsa Indonesia sumber energy yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat dan gairah untuk mengerjakannya Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan semangat yang tinggi merupakan salah satu factor kemenangan.Spirit merupakan satu bagian yang sangat prinsip atau yang dirasakan dalam kehidupan manusia dan merupakan

4

bagian dari suasana hati atau posisi emosi yang merupakan karakteristik gelora, semangat, gairah, kegembiraan dalam melakukan suatu hal. Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk dijelaskan lebih detail. Tampaknya sama namun memiliki inti yang berbeda. Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu ada unsur manfaat dan tujuan. Sedangkan gairah merupakan energy yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya. Jadi, bukan semata-mata karena manfaat dan tujuannya. Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu. 2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan kewirausahaan. 3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup. 4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin selamaya. 5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan. 6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan. Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang seperti kampus, di tempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika memutuskan dan menjalankan sebuah unit usaha.Keterampilan wirausaha itu ada pada setiap orang termasuk mahasiswa, tetapi yang sering terjadi adalah kemampuan kewirausahaan tidak dimunculkan, dioptimalkan dan digunakan sebagaimana mestinya. Disisi lain perkembangan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, politik, budaya, teknologi, kesejahteraan telah menciptakan gap dia antara factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.Gap yang muncul akan menyebabkan

5

perubahaan status social, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan selera, dan sebagainya sehingga bisa membangkitkan sebuah inspirasi bisnis sehingga pada akhirnya memunculkan peluang bisnis. Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong muculnya spirit of entrepreneurship seiring dengan perubahan dan perkembangan ekonomi. Ada beberapa factor yang menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu: 1. Evolusi produk Peubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan sebuah peluang baru. 2. Evolusi ilmu pengetahuan Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru dan begitu seterusnya. 3. Prubahan gaya hidup, selera, dan hobi Peubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda. 4. Perubahan teknologi Berkembangnya

teknologi

dan

semakin

canggihnya

teknologi

akan

menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda. 5. Perubahan budaya Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat. Joseph A. Schumpeter, ekonom asal Austria yang kemudian menetap di Amerika (1883 – 1950) mengatakan bahwa perilaku dan sifat entrepreneur yang khas adalah kemampuannya, kecerdasannya dan keberaniannya yang ditopang oleh ketetapan hatinya dan keteguhan jiwanya untuk melancarkanusaha yang serba baru dengan melihat pada kemungkinan-kemungkinan potensial di masa depan dan berhasil menjelmakan menjadi kenyataan efektif. Satu hal dari pandangan Schumpeter yang menggugah adalah penilainnya tentang entrepreneur yang sama sekali berbeda dengan pengusaha (businessman).

6

Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan potensial yang terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu merintis dan mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan sumber dana dan daya produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula (neue Kombination). Entrepreneur cenderung menggunakan enerjinya untuk melakukan dan membangun suatu kegiatan, ketimbang hanya melakukan pengamatan dan analisis. Dengan visinya, entrepreneur itu dengan sadar memperhitungkan risiko, baik secara personal maupun finansial dan kemudian melakukan apa saja agar bisa mengurangi risiko dan kemungkinan gagal. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengindera (sensing) suatu peluang, ketika yang lain masih melihatnya sebagai suatu yang kontradiksi, dan membingungkan. Entrepreneur itu memiliki know-how bagaimana menemukan sesuatu, merangkai, dan mengendalikan sumber-sumber (yangkadang-kadang dimiliki oleh orang lain) untuk mewujudkan tujuannya. Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad dankeberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa ini, diberi modal sebesar apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan. Kalau sudah ada keberanian, kita beri kesempatan bagaimana mengelola bisnis dengan baik. Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat secara kasat mata.Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi di dalam dirinya tidak terdapat spririt kewirausahaan.

C. Spirit Of Nursing Entrepreneur Komponen Spirit of Nursing Enterpreneur terdiri dari:

7

1) Bangun Subuh Rahasia Kaya Secara ilmiah, dapat dibuktikan bahwa bangun subuh, melakukan gerakan sholat dan berkumpul dimesjid sangat penting. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Louis J. Ignarro dan ferid murad, pembuluh darah manusia akan mengembang (vasodilataion) pada tengah malam terakhir sampai menjelang siang. Kemudian secara berangsur-angsur sekumpulan darah sel akan menggumpal

pada

penyempitankembali

dinding

pembuluh

(Vasocontriction).

darah

Inilah

sehingga

yang

yang

terjadi sering

mengakibatkan hypertension ortostatic atau bentuk kompensasai berupa TD tinggi. Menurut peraih Nobel bidang Fisiologi dan Kedokteran tahun 1998 itu, ada cara alamiah yang bisa dilakukan oleh setiap orang, yaitu menggerakan tubuh seperti menggerakan sholat sejak shubuh. Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggerak-gerakkan tubuh, gumpalan sel taxi akan melebur bersama aliran darah yang terpompa dengan kencang pada saat bergerak, gumpalan sel tadi akan melebur bersama aliran darah yang terpompa dengan kencang pada saat bergerak, maka InyaAllah kita akan terhindar dari hipertensi atau hipotensi, karena aliran darah kita menjadi lancar. Beruntunglah mereka yang terbiasa mengerakkan tubuh pada waktu subuh dengan bangun tidur lalu berwudhu kemudian berjalan menuju mesjid guna sholat subuh berjamaah.

2) Bersedekah (Charity for Unlimitted Rich) Ada 3 tipe manusia berdasarkan respons terhadap peminta-minta dan pengamen. a. Tipe 1 adalah manusaia spontan (spontanities human), ciri manusia tipe ini adalah pada saat ada pengamen cepat menutup pintu, lalu muncul pikiran bahwa pengamen itu orang yang tidak mandiri, orang malas dan tidak usah dikasihani. b. Tipe 2 adalah manusia logis (logical human), pada saat pengamen mentuk kaca mobilnya atau plastik kecil yang disodorkan pengamen pada

8

penumpang kendaraan umum, reaksi pertama yang muncul adalah memalingkan pandangan, mencoba menutup hati sehingga tidak ada rasa lagi iba. ( takut ketergantungan sosial , ia akan selalu beraharap dan akan tetap hidup dijalan). c. Tipe 3 adalah manusia wahyu (human inspiration). Manusia tipe ini setiap hari menantikan kehadiran pengemis dan peminta-minta, bahkan jika sehari ia tidak bersedekah ia berupaya mencari saudara-saudaranya yang membutuhkan. Ia menngalami charity addicted (ketergantungan pada sedekah). Ia memiliki kepuasan untuk memberi dari pada menerima. Ia Merasa kaya dan merasa cukup akan rezeki dan kekayaan yang dikaruniakan Allah. Dalam pandangan manusia, ia adalah profil yang sukses secara materi. Allah Yang Maha Penyayang adalah Maha Kaya, Maha Berterimakasih dan Maha Kebaikan. Dengan sedekah kita kaan mendapatkan keuntungan tidak terhingga. Keuntungan itu bisa berupa ketentraman hati, dihindarkan dari bencana, bertambahnya sahabat, berlipatgandanya aset bisnis, bertambahnya tabungan atau khusnul khatimah. Khusnul khatimah tidak bisa dijual dengan miliaran rupiah, bahkan jika berhimpun semua orang kaya di bumi tidak akan mampu membelinya.

3) Makna Kaya yang Sesungguhnya Tuhan menciptakan jutaan hukum yang berlaku untuk semua ras, bangsa, suku, agama dan budaya. Misalnya, jika urat leher ( vena jugularis) putus makan akan mati, air mengalir ketempat rendah, manusia perlu oksigen dan gravitasi bumi. Apapun warna kulit dan agama seorang manusia. Hukum entrepreneur adalah jujur, kerja keras, berani mengahadapi tantangan, siap hijrah dan berfikir untung. Siapa yang jujur, kerja keras dan berani mengahadapi tantangan, siap hijrah berfikir untung maka ia memasuki hukum tuhan untuk sukses menjadi enterpreneur. Lihatlah bangsa cina yang begitu kuat

9

karena kerja keras, bersni mengshadapi tantangan dan keberhasilan merka dalam bisnis, hingga menyebar keseluruh dunia.

4) Transcendental Entrepreneur Nurse Di indonesia ada pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Di pulau Jawa ada Jawa Barat dan Bandung. Di Bandung ada Rumah Sakit Hasan Sadikin. Disanalah ada perawat enterpreneur yang berniat menjadi kaya. Perawat kaya adalah satu titik kecil diantara titik-titik yang lain. Allah Yang Maha Besar dan Maha Kaya sesungguhnya tidak mewajibkan kita kaya. Tetapi mengharuskan kita menemukan kekayaan yang sebenarnya di Surga-Nya yang penuh kenikmatan. Pemahaman ini disebut dengan Transcendental Nurse Enterpreneur. Keyakinan bahwa kita tidak hanya kaya di dunia tetapi sampai akhirat. Visi transcendental adalah sebuah cita-cita dan harapan suatu profesi dimana semua kativitas, pengabdian, dan tujuan hidupnya tidak hanya berorientasi pada kesuksesan dunia, tetapi sampai alam akhirat. Bahkan kesuksesan akhirat menjadi prioritas dibanding kesejahteraannya di dunia. Hal ini disebabkan kehidupan dunia yang fana, sementara, dan sebentar diibaratkan sebagai sebuah titik. Sedangkan kehidupan akhirat berlangsung selamanya seperti garis tak berujung. Dalam konsep Transcendental Nursing, perawat harus bekerja maksimal didunia. Perawat wajib berprestasi dan menjadi manusia kaya di dunia. Perawat harus sukses dan menghasilkan karya terbaiknya. Perawat harus mampu membangun rumah sakit, pabrik kateter, pabrik infus, pabrik perban/pembalut dan membuat perusahaan profesional yang menghasilkan kesejahteraan bagi umat. Tapi kesuksesan dunia bukan tujuan utama, perawat harus lebih rajin melakukan shalat berjamaah, bersedekah, sholat-sholat sunat, dan bertausiah dengan ilmunya.

10

D. Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan hidup (life skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih hidup, tidak sadar bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain,banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah tergerus kemampuan dan performanya karena keadaan yang berlangsung lama. Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala diberi lahan subur untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan dibela kepentingannya.Untuk mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada upaya serius untuk menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang yang ada dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain. Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang salah dalam menanggapi kegagalannya, diantaranya yaitu: 1. Sikap “saya takut gagal” Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat, daya, upaya dan gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah drastic sehingga mengalami kemunduran.Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya. 2. Sikap yang keliru tentang kegagalan Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan, kita akan berpendapat ia telah gagal dalam mata kuliah yang diuji, padahal itu baru sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi. Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi, kegagalan adalahepisode perjalanan yang harus kita lalui baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang. 3. Tidak siap mengalami kegagalan Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha.Hal ini dikarenakan orang yang

11

berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah gagal.Padahal di kampus kita menghadapi suatu hal yang pasti ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada jawabannya. 4. Sikap berhenti mencoba Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan kesuksesan itu.

E. Kunci agar Memiliki Spirit Kewirausahaan Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita takut gagal, artinya semangatnya akan turun sebanding dengan besarnya rasa takut untuk gagal.Keberhasilan kewirausahaan harus didasarkan pada kerja keras, kerja sama dengan orang lain, penampilan yang baik, yakin, semangat, bergairah pandai membuat keputusan, mau menambah pengetahuan.

F. Motivasi Kewirausahaan Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin wirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Karena produktivitas dalam semua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untuk meningkatkan produktivitas.

G. Model-Model Motivasi 1. Model motivasi kebutuhan-tujuan 12

Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaan kebutuhan individu. Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan yang dirasakan. Secara teoritis, perilaku mendukung tujuan dan perilaku tujuan berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang. Contoh, seseorang mungkin merasakan kelaparan. Kebutuhan ini ditransformasikan pertama kedalam perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan untuk makan. Contoh dari perilaku yang mendukung termasuk juga aktivitas-aktivitas seperti membeli, memasak dan menyajikan makanan untuk dimakan. Perilaku pendukung tujuan tersebut dan perilaku tujuan makan itu sendiri akan berkelanjutan sampai individu merasakan kebutuhan lapar menjadi berkurang. Sekali individu mengalami kebutuhan lapar kembali, daur tersebut akan mulai kembali. 2. Model ekspektasi motivasi Vroom Model ekspektasi Vroom mengatasi beberapa kerumitan tambahan. Model ekspektasi Vroom didasarkan pada premis bahwa keburuhan yang dirasakan menyebabkan perilaku kemanusiaan. Akan tetapi, Disamping itu model ekspektasi Vroom mengungkapkan isu kekuatan motivasi. Kekuatan motivasi adalah tingkatan keinginan individu untuk menjalankan suatu perilaku. Ketika keinginan meningkat atu menurun, kekuatan motivasi dikatakan berfluktuasi. 3. Model motivasi Porter-Lawler Portel dan Lawler telah mengembangkan suatu model motivasi yang menggambarkan uraian proses motivasi yang lebih lengkap disbanding model kebutuhan-tujuan atau model ekspektasi Vroom. Model motivasi Porter-Lawler ini konsisten dengan dua model sebelumnya dimana model ini menerima premis bahwa kebutuhan yang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan; dan usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan

13

probabilitas bahwa balas jasa tersebut akan menjual nyata. Disamping itu, model motivasi Porter-Lawler menekankan tiga karakteristik lain dari proses motivasi: a. Nilai balas jasa yang dirasakan ditentukan oleh baik balas jasa intrinsic dan ekstrinsik yang menghasilkan kepuasan kebutuhan ketika suatu tugas diselesaikan. Balas jasa intrinsik berasal langsung dari pelaksanaan suatu tugas, sementara balas jasa ekstrinsik tidak ada hubungannya dengan tugas itu sendiri. b. Tingkatan dimana individu secara efektif menyelesaikan suatu tugas ditentukan oleh dua variablel: persepsi individu tentang apa yang diperlukan

untuk

melaksanakan

suatu

tugas,

dan

Kemampuan

sesungguhnya daru individu untuk menjalankan suatu tugas. c. Keadilan balas jasa yang dirasakan akan mempengaruhi jumlah kepuasan yang dihasilkan oleh balas jasa tersebut. Pda umumnya, semakin adil balas jasa yang dirasakan oleh individu, semakin besar kepuasan yang dirasakan sebagai hasil dari menerima balas jasa tersebut.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

14

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan potensial yang terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu merintis dan mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan sumber dana dan daya produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula. Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa menumbuhkan mental wirausaha merupakan terobosan yang penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan melangkah ke arah sana.

B. Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam makalah ini, jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan, Erlangga : Jakarta. Yosep, Ius Dkk.2010.Spirit & Soft Skill of NURSING ENTREPRENEUR, PT Refika Aditama : Bandung.

15

http://karindingawi.com/2013/02/mengembangkan-sikap-pribadi-wirausaha.html (diakses 17 Maret 2019 Pukul 18.00 WITA). http://www.vbook.pub.com/doc/4933265/PENGELOLAANKEWIRAUSAAN. (diakses 17 Maret 2019 Pukul 18.05 WITA). http://www

vbook.pub.com

karindingawi.com/2013/02/mengembangkan

pribadiwirausaha.html (diakses 17 Maret 2019 Pukul 18.10 WITA).

16

sikap-

Related Documents

Spirit Guide
March 2021 0
Spirit Kewirausahaan.docx
February 2021 1
The Spirit
February 2021 2
Hidden Spirit #2
January 2021 1
Spirit Rappings 1853.pdf
February 2021 0

More Documents from "mamulasioan9675"