Strategi Pelaksanaan (1).docx

  • Uploaded by: heppy
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Strategi Pelaksanaan (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 820
  • Pages: 8
Loading documents preview...
STRATEGI PELAKSANAAN TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DS : Klien mengatakan nyeri di perut dan jalan lahir DO : Klien baru saja melahirkan 5 jam yang lalu 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d proses persalinan atau trauma 3. Tujuan khusus Mengatasi gangguan rasa nyaman : nyeri 4. Intervensi keperawatan Mengajarkan tehnik relaksasi B. Strategi komunikasi 1. Orientasi Selamat (pagi/siang/…) saya akan mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri yang ibu rasakan, dan saya akan mengajarkan dalam waktu kurang lebih 15menit 2. Fase kerja Ibu kita akan mulai melakukan tehnik relaksasi napas dalam, terlebih dulu kita atur posisi senyaman mungkin, kedua tangan di samping tubuh, telapak tangan menghadap ke atas. Kepala diganjal bantal yang tipis. Apabila tidak meungkinkan berbaring dapat juga dilakukan dengan posisi bersandar / duduk tegak pada kursi. Konsentrasi dan kewaspadaan, pernapasan dalam sambil dihitung 1 hingga 7 guna meyakinkan. Gerakan ini dilakukan

sebanyak 6 kali. Selanjutnya adalah tarikan dan hembusan nafas dengan hitungan 1 sampai 9, yang dilakukan sebanyak 6 kali. Ketika menghembuskan nafas, rasakan kondisi yang semakin rileks dan seolah-olah tenggelam dalam ketenangan. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi hasil Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tehnik relaksasi nafas dalam b. Rencana tindak lanjut Jika nyeri dating, ibu bias lakukan tehnik tersebut untuk mengurangi nyeri c. Kontrak yang akan dating Saya akan datang lagi nanti untuk melihat apakah ibu sudah dapat mengurangi nyeri dengan tehnik relaksasi yang baru saja kita pelajari

STRATEGI PELAKSANAAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien DS : klien mengatakan belum lancar menyusui anaknya DO : klien tampak kesulitan saat menyusui anaknya, tampak meringis atau kesakitan saat bayi menghisap putting 2. Diagnosa Keperawatan Resiko cairan/nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d proses menyusui yang kurang adekuat 3. Tujuan Khusus Ibu mampu memberikan ASI secara optimal dengan cara menyusui yang benar 4. Intervensi Keperawatan Mengajarkan tehnik menyusui yang benar B. Strategi komunikasi 1. Orientasi Selamat (pagi,siang,…) hari ini saya akan mengajarkan tentang cara menyusui yang benar supaya ibu bisa memberikan ASI secara optimal. Waktunya sekitar 20 menit Kemudian kita praktekkan langsung dengan bayinya 2. Fase kerja Kita mulai dengan persiapan payudara, pertama kita bersihkan dahulu payudara mulai dari putting kemudian seluruh permukaan areola dengan washlap hangat. Kemudian posisikan badan senyaman mungkin agar tidak mengganggu proses pemberian ASI.

Lalu siapkan bayi, jika bayi sedang mengompol terlebih dahulu kita ganti popoknya agar tidak mengganggu proses menyusui. Sebelum dimulai keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke area putting, Setelah itu arahkan dan posisikan mulut bayi pada sebagian besar permukaan areola, setelah bayi berhasil memposisikan mulutnya biarkan dia menghisap ASI sampai puas. Setelah selesai menyusui basahi lagi putting dengan ASI. Setelah bayi puas, jangan lupa disendawakan, dengan cara digendong tegak bersandar pada bahu ibu dan ditepuk tepuk perlahan, bila bayi tidak bersendawa, tunggu selitar 10-15menit baru kemudian ditidurkan. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Hasil Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tentang cara menyusui yang benar b. Rencana Tindak Lanjut Jika ibu masih merasa kesulitan kita akan berlatih lagi nanti saat bayi ibu ingin menyusu c. Kontrak yang akan datang Jika ada kesulitan saat proses menyusui ibu bisa menghubungi saya kembali

STRATEGI PELAKSANAAN PERAWATAN TALI PUSAT

PENGERTIAN Tali pusat (Funiculus umbilicalis) adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bukan 10 hari menyuplai zat gizi dan oksigen pada janin. Tapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit. A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien DS : klien mengatakan ini adalah kelahiran anak pertamanya dan belum bisa melakukan perawatan tali pusat DO : klien baru saja melahiekan seorang bayi beberapa jam yang lalu 2. Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi b.d adanya perlukaan pasca melahirkan 3. Tujuan Khusus Ibu mampu melakukan sendiri perawatan tali pusat di rumah dan bayi terhindar dari infeksi 4. Intervensi Keperawatan Perawatan Tali Pusat B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi Selamat (pagi,siang,…) ibu, bagaimana kondisinya setelah melahirkan ? Semoga sudah bisa menerima informasi yang akan saya berikan, yaitu mengenai perawatan tali pusat 2. Fase Kerja Saya akan mengajarkan ibu tentang bagaimana melakukan perawatan tali pusat pada bayi ibu. Pertama siapkan kasa bersih yang siap pakai, cutton bud, washlap dan air bersih

Setelah bayi dimandikan atau di lap keringkan bagian talipusat perlahan-lahan kemudian perhatikan apakah ada kotoran yang tertinggal atau tidak, jika perlu bersihkan dengan cutton bud. Kemudian lilitkan kassa bersih yang tadi sudah kita siapkan dan lilitkan d sekitar tali pusat, yakinkan tali pusat dalam kondisi yang memang sudah bersih dan kering. Tidak perlu diberikan alcohol atau betadin. Tutup dan rapihkan kembali. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Hasil Setelah saya tunjukkan bagaimana perawatan tali pusat apakah kira-kira ibu bisa melakukannya di rumah b. Rencana Tindak Lanjut Jika masih ragu, kita lakukan nanti setelah mandi ya bu c. Kontrak yang akan datang Nanti sore/ besok pagi kita ulangi lagi bagaimana melakukan perawatan tali pusat

Related Documents


More Documents from "ARIK KRISTIAWAN"