Substansi Genetika

  • Uploaded by: Samuel Putra Togatorop
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Substansi Genetika as PDF for free.

More details

  • Words: 3,173
  • Pages: 10
Loading documents preview...
Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

GENETIC SUBSTANCE 1. Struktur DNA DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks ganda (double helix). Model struktur DNA itu pertama kali dikemukakan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris. Struktur tersebut mereka buat berdasarkan hasil analisis foto difraksi sinar X pada DNA yang dibuat oleh Rosalind Franklin. Karena yang difoto itu tingkat molekul, maka yang tampak hanyalah bayangan gelap dan terang saja. Bayangan foto itu dianalisis sehingga mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA merupakan dua benang polinukleotida yang berpilin. Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas : 1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen) 2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula) 3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk “tulang punggung” yang sangat panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida. Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu : 1. Ikatan A-gula disebut adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin) 2. Ikatan G-gula disebut guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin) 3. Ikatan C-gula disebut sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin) 4. Ikatan T-gula disebut timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin) Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida. Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin. Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basabasa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G). Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling komplemen. 2. RNA A. Struktur RNA

Selain DNA, sebagian besar sel prokariot dan sel eukariot juga memiliki asam nukleat yang lain yaitu RNA. RNA singkatan dari ribonucleic acid atau asam ribonukleat. RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, kebanyakan RNA ditemukan di dalam sitoplasma, terutama di ribosom. Berikut akan diuraikan tentang struktur RNA dan macam RNA. B. Struktur RNA Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa pirimidin. Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) dan guanin (G),

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U).

Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti Adenosin trifosfat (ATP), Guanosin trifosfat (GTP), Sistidin trifosfat (CTP), dan Uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya. RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik. 1) RNA genetic RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa keterangan genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel. 2) RNA non-genetik RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa keterangan genetik sehingga RNA jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi mRNA, tRNA, dan rRNA. a) mRNA (messenger RNA) atau ARNd (ARN duta) mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma. b) tRNA (transfer RNA) atau ARNt (ARN transfer) RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi menempatkan diri di dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. Fungsi lain tRNA adalah mengikat asam-asam amino di dalam

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

sitoplasma yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon dinamakan antikodon. c) rRNA (ribosomal RNA) atau ARNr (ARN ribosomal)



Letak

DNA (Deoxyribo Nukleat Acid)

RNA (Ribo Nukleat Acid)

Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, senriol.

Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.



Bentuk

Polinukleotida ganda yang terpilin panjang

Polinukleotida tunggal dan pendekl



Gula

Deoxyribosa

Ribosa



Basanya

Golongan purin : adenine dan guanine Golongan pirimidin : cytosine dan timin

Golongan purin : adenine dan guanine Golongan pirimidin : cytosine dan urasil

Fungsi

– – –

– sintesis protein

Kadarnya

Tidak dipengaruhi sintesis protein. Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan hidrogen.





mengontrol sifat yang menurun sintesis protein sintesis RNA

Dipengaruhi sintesis protein. Macam ARN : ARN duta ARN ribosom ARN transfer

Gb. Jenis-jenis RNA yang dibentuk dari hasil transkripsi DNA merupakan bahan dasar sintesis protein 3. REPLIKASI DNA Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu : a) Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya b) Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi c) Model dispersig. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potonganpotongan yang kemudian bereplikasi Meselson dan Stahl membuktikan bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-konservatif.

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop







Senior High School STI - 2017

Inisiasi. Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung pada awal yang disebut tempat awal replikasi. Protein inisiator menempel pada daerah tersebut kemudian berikatan menyebatkan rantai heliks terbuka untuk menunjukkan satu rantai yang digunakan untuk membangun rantai baru. Elongasi. DNA polimerase bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru. DNA polimerasememanmbahkan basa-basa baru ke ujung 3 rantai yang ada, kemudian mereka mensintesis dari arah 5’ ke 3’ dengan menyediakan rantai basa pasangan untuk cetakan. DNA polimerase juga butuh primer untuk memulai sintesis, primer ini bisa berupa pasangan basa nitrogen tertentu (Poly A atau TATA Box) atau rantai RNA Terminasi. Replikasi berakhir saat DNA Polimerase mengenali daerah basa nitrogen yang diulangulang, daerah ini disebut telomer.Maka terbentuklah rantai DNA yang baru. Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh mRNA. Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau DNA template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA Antisense atau DNA Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan oleh mRNA disebut kodogen.

PERSIAPAN SEBELUM SINTESIS PROTEIN Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. 1 asam amino harus diikatkan pasada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang benar, namun protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase. Enzim ini mengikatkan asam amino pada bagian sisi asam amino kemudian tRNA dengan antikodon spesifik untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya dilepaskan. SINTESIS PROTEIN Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 3 tahapan besar yaitu: a) Transkripsi. DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi(dicopy, istilah lainnya). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi:

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Sense/Template Antisense/Komplementer mRNA

Senior High School STI - 2017

5’-TACCGACCGGGAAAT-3’ 3’-ATGGCTGGCCCTTTA-5’ 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’

b) Translasi dan Sintesis. mRNA yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana mRNA masuk ke rRNA diikuti oleh tRNA. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom. mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’ tRNA 5’-UACCGACCGGGAAAU-3’ KODE GENETIK Protein yang terbentuk dalam sintesis protein mengikuti kode genetik berdasarkan kode genetik mRNA(kodon). Kode genetik itu berbentuk triplet sehingga terjadi kelimpahan kode untuk protein. 1 protein bisa mempunyai lebih dari 1 triplet genetik. Yang perlu diingat adalah triplet untuk kodon start(awal) untuk sintesis protesin dan stop untuk menghentikan proses sintesis protein. Kodon start: AUG, proteinnya methionine Kodon stop : UAA,UAG, UGA

Rumus cepat: mRNA =DNA komplementer tRNA =DNA template Dari DNA ke RNA, T diganti menjadi U

=DNA antisense =kode protein =DNA sense=kodogen

KROMOSOM Eksperimen T. Bovery dan Ws. Sutton (1902) membuktikan bahwa kromosom membawa material genetik. Kromosom pada setiap spesies makhluk hidup memiliki Ukuran dan bentuk yang bervariasi. Panjang kromosom berkisar antara 0,2 –50 mikron dengan diameter antara 0,2– 20 mikron. Bentuk kromosom pada setiap fase pembelahan sel senantiasa berubah-ubah. Macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromernya : 1. Telosentrik, yaitu jika letak sentromer berada di ujung, sehungga hanya memiliki 1 lengan 2. Akrosentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di ujung. 3. Submetasentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang. 4. Metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada tepat di tengah sehingga panjang masingmasing lengan sama

Gamb. Kromosom berdasarkan letak sentromer

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

Struktur kromosom terdiri atas dua bagian utama, yaitu : Penjelasan keterangan gambar : 1. Sentromer Fungsinya : sentromer berperan pada saat pembelahan sel, yaitu sebagai tempat melekatnya benang spindel yang mengarahkan pembelahan sel.  Sentromer atau kinetokor disebut juga kepala kromosom.  Merupakan bagian yang tidak mengandung gen  Di dalam sentromer terdapat granula yang disebut: sferul.  Pada saat sel membelah kromosom akan menggantung paada benang spindel tepat pada sentromer. 2. Lengan Lengan kromosom adalah badan kromosom itu sendiri. Lengan kromosom disebut dengan kromatid. Umumnya krmososm memliki dua buah lengan yang dibatasi oleh sentromer, kromosom telosentrik. Lengan kromosom tersusun atas :  Selaput/membran : berfungsi untuk melapisi dan melindungi kromosom.  Matriks : berupa cairan yang mengisi seluruh bagian kromosom.  Kromonema : merupakan filamen yang sangat tipis/halus, berpilin yang terendam di dalam matriks dan dapat terlihat selama profase.  Kromomer/Lokus : merupakan struktur berbentuk butiran manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin. 3. Satelit : merupakan bagian kromosom yang berbentuk bulat dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya konstriksi sekunder di daerah tersebut. 4. Telomer : merupakan daerah terujung pada kromosom yang menghalang-halangi bergabungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya. Fungsinya : menjaga stabilitas pada bagian ujung kromosom agar DNA di sekitar derah tersebut tidak terurai. 1. Autosom / Kromosom Tubuh : Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan jumlah dan susunan yang sama. Pada sel tubuh berjumlah ( n -1 ) pasang, sedang pada sel kelamin berjumlah (n-1) buah 2. Gonosom / Kromosom Kelamin : Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan jumlah dan susunan yang berbeda , berperan menentukan jenis kelamin. Pada sel tubuh berjumlah 1 pasang yaitu XX untuk jenis kelamin betina dan XY untuk yang berjenis kelamin jantan , sedang pada sel kelamin berjumlah 1buah yaitu X atau Y A. Gen : Adalah segmen DNA / bahan genetik yang terkait dengan sifat tertentu yang diwariskan kepada keturunannya. Gen merupakan ekspresi DNA dengan Protein yang dibuat yang berada di sekelilingnya

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

Gambar Hubungan Sel – Kromosom – DNA – Gen B. Sifat-sifat Gen : 1. mengandung informasi genetik 2. dapat menduplikasi diri 3. ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa nitrogennya 4. masing-masing gen memiliki fungsi yang berbeda C. Fungsi Gen : 1. mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu (organisme) 2. menyampaikaninformasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya 3. sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom D. Alel : Yaitu gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog . Ekspresi dari alel dapat serupa misalnya A dengan A, atau a dengan a. tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik berbeda. Contoh : gen A ( bentuk bulat) alelnya a (bentuk lonjong) , gen A ( bentuk bulat) bukan alel dari gen B ( warna kuning) maupun gen b (warna Putih)

 AB 

E. Alel Ganda : Yaitu gen-gen yang memiliki lebih dari satu alel . Urutan penulisan anggota alel ganda disesuaikan dengan urutan dominansinya. contoh : a. Warna rambut kelinci b. Golongan Darah A. Warna rambut pada kelinci, memiliki 4 alel ( urutan dominansinya W › wch › wh › w)  W : warna rambut normal  wch : warna rambut chinchilla / abu-abu perak  wh : warna rambut himalaya / tubuh putih ujung kaki,ekor, hidung,telinga warna gelap  w : warna rambut albino 1. Genotip Kelinci Normal = WW,W wch , W wh ,Ww 2. Genotip Kelinci chinchilla = wchwch , wch wh ,wchw 3. Genotip Kelinci himalaya = wh wh ,whw 4. Genotip Kelinci albino = ww 5. B. Golongan darah sistem ABO pada manusia memiliki 3 alel ( IA = IB › IO / i ) Gen IA dan IB bersifat kodominan Sehingga orang yang bergenotip IAIB bergolongan darah Genotip untuk orang bergolongan darah A = IAIA, IAIO

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

 

Senior High School STI - 2017

Genotip untuk orang bergolongan darah B = IBIB, IBIO Genotip untuk orang bergolongan darah O =IOIO

Enzim-enzim pada replikasi DNA Replikasi DNA merupakan proses enzimatis. Enzim-enzim yang berperan (fungsi, sifat, dan cara kerja) pada replikasi DNA antara lain enzim DNA polimerase, DNA ligase, DNA gyrase, dan Helicase. Ada 3 macam enzim polimerase DNA yaitu polimerase DNA I, II, dan III. 1. Enzim polimerase DNA I  DNA polimerase I berperan menghilangkan RNA primer yang melekat pada lagging strand DNA dan mengganti dgn DNA  Merupakan rantai tunggal polipeptida dengan BM 109 kdal  Mengkatalisir penempelan unit deoxyribonucleotida baru ke rantai DNA pemula (primer strand)  Kecepatan mengkatalisir 10 nukleotida diambahkan tiap detik setiap 1 mol polimerase DNA I  Mempunyai aktivitas 3’-5’ exonuclease yaitu mengecek hasil polimerisasi sebelum dilanjutkan  Mempunyai aktivitas 5’-3’ exonuclease Perbedaan 3’-5’ exonuclease dan 5’-3’ exonucelase 1. 3’-5’ exonuclease  Proof reading action  Berfungsi menghidrolisa DNA jika terjadi kesalahan  (memotong nukleotida yang bukan pasangan nukleotidanya) dari ujung 3’-OH  Nukleotida yang diambil harus mempunyai gugus 3’-OH bebas dan bukan bagian double helix 2. 5’-3’ exonuclease  Membetulkan kesalahan dengan menghidrolisa DNA dari ujung rantai 5’- fosfat  Pemotongan ikatan terjadi pada ikatan fosfodiester ujung 5’ atau beberapa residu dari ujung 5’  Pemotongan ikatan harus sudah di dalam rantai double helix  Kesalahan yang dibetulkan baik salah karena basa tidak sesuai dengan pasangannya maupun kesalahan yang lain, misal terjadinya ”thymine dimer”. 2. Enzim polimerase DNA II

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

Fungsi spesifik enzim polimerase DNA II belum dapat jelas, hanya diketahui enzim ini berperan juga pada replikasi DNA. Kecepatan mengkatalisis sebanyak 0,5 nukleotida ditambahkan tiap detik, serta mempunyai aktivitas 3’-5’ exonuclease. 3. Enzim Polimerase DNA III Merupakan polimerase yang bertanggungjawab Pada replikasI invivo. Merupakan Holoenzim kompleks denGan BM 550.000 yang terdiri atas 7 polipeptida yang berbeda, α membawa aktivitas 5’-3’ exonclease sedangkan lainnya memBawa aktivitas 3’5’ exonulease. Satu atau lebih polipeptida yang lain mengikat molekul ATP. Sedangkan sisanya belum diketahui fungsinya. Mungkin dua kompleks holoenzim dibutuhkan dalam replication fork, kecepatan mengakataliisis 150 nukleotida ditambakan setiap detik. Enzim polimerase DNA III ini mengandung ion Zn2+ dan mebutuhkan ion Mg2+ untuk bekerjanya. 4. DNA ligase Enzim polimerase DNA dapat menambahkan deoksiribonukleotida ke rantai pemula, tetapi tidak dapat mengkatalisis penggabungan 2 rantai DNA. Pada tahun 1967 ditemukan adanya enzim yag mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester antara 2 rantai. Enzim ini disebut enzim ligase, yang mempunyai ciri:  Berupa rantai polipeptida tunggal BM 77000  Memerlukan gugus OH pada ujung 3’ bebas dan gugus fosfat pada ujung 5’ rantai yang lain, pembentukan ikatan fosfodiester ini berupa reaksi endergoni (butuh tenaga)  Menyambung 2 mol rantai DNA yang merupakan bagian dari DNA double helix (tidak dapat menyambung 2 mol rantai tunggal) Fungsi enzim ligase sebagai berikut: -

Memperbaiki rantai yang putus pada DNA dupleks Menyambung ujng DNA dupleks untuk menghasilkan DNA sirkuler Menyambung sintesa DNA pada proses rekombinasi Bekerja sama dengan polimerase DNA pada replikasi DNA

5. Enzim girase DNA (”DNA Gyrase”) - Termasuk topoisomerase tipe II - Berfungsi membuka supercoiled sebelum replikasi berlangsung - Mengubah bentuk relax menjadi supercoiled dengan membutuhkan ATP 6. Enzim helicase Enzim yang membuka putaran segmen DNA tepat di bagian depan garpu replikasi, disebut enzim helicase. Enzim ini mengikat ATP dan mengikat rantai tunggal DNA. Ada dua macam enzim helicase, satu mengikat pada templatenya lagging strand dan bergerak dengan arah 5’-3’, yang satunya lagi mengikat pada rantai template leading strand dan bergerak dengan arah 3’-5’. 7. Single Strand Binding Protein (SSBP) Secepatnya setelah rantai terbuka beberapa mol protein tertentu mengikatkan diri sangat erat untuk menjaga jangan sampai rantai berdekatan lagi. Enzim ini disebut Helixdestabilizing protein (single strand DNA binding protein (SSBP). SSBP pada E.coli merupakan polipeptida yang terdiri atas 177 asam amino. Rantai yang telah terikat oleh SSBP menjadi kaku dan lurus, tidak ada lekukan/bengkokan. 8. Enzim primase DNA beraktivitas dengan arah 5’-3’ (hanya terdiri atas 10 nukleotida). Kemudian pada ujung 3’ ditambahkan dioksiribonukleosida trifosfat (oleh enzim polimerase DNA

Genetic Substance By: Samuel Putra togatorop

Senior High School STI - 2017

III) satu demi satu sehinga lengkap 1000-2000 nukleotid. Nukleotida pada RNA pemula/RNA primer dihilangkan/diputus satu demi satu oleh aktivitas 5’-3’ exonuclease. Bahan dasar untuk replikasi DNA adalah Deoxyribonucleotida 5’triphosphate, enzim-enzim polimerase DNA I, II, III, dan enzim ligase DNA. Untuk mensintesa DNA, enzim polimerase DNA I membutuhkan 4 macam deoksiribonukleosida 5’ triphoshate (dATP, dGTP, dTTP, dCTP) atau ion Mg2+ rantai pemula DNA (primer chain) dengan gugus bebas 3’-OH dan ”DNA template”. Pemanjangan rantai dengan arah 5’-3’. Pemanjangan terjadi karena penggabungan 3’-OH pada DNA pemula dengan atom fosfor yang paling di adalam dari deoksiribonukleosida trifosfat yang ditambahkan.

Related Documents

Substansi Genetika
January 2021 1
Molekularna Genetika
January 2021 1
Cbr Genetika
January 2021 1
Makalah Rekayasa Genetika
January 2021 1

More Documents from "herika"