Tahap - Tahap Menulis Karangan

  • Uploaded by: Rifki Ferlian
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tahap - Tahap Menulis Karangan as PDF for free.

More details

  • Words: 3,144
  • Pages: 12
Loading documents preview...
Tahap-Tahap Penulisan Karangan Pengertian karya tulis Karya tulis adalah menuangkan kumpulan buah pikiran, pengalaman, perasaan atau data informasi yang disusun menurut tata aturan yang berlaku sehingga mudah dipahami oleh pembaca karya tulis tersebut. Secara khusus untuk karya tulis nonfiksi yaitu sebagai berikut: a. Karya tulis ilmiah Suatu karya tulis yang mengandung hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan rasional sesuai dengan bidang yang ditulis dengan menggunakan tata aturan yang ditentukan lazimnya dibuat oleh cendikiawan. b. Karya ilmiah populer Penyajiaanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai pembaca. c. Karya Ilmiah Remaja Karya ilmiah berbeda dengan karya ilmiah dan karya ilmiah populer misalnya dalam hal mengutip pendapat. Ciri-ciri umum karya tulis nonfiksi a. Kerangka badan karya tulis terdiri dari 3 bagian Bagian pembuka  Halaman judul pada sampul luar dan dalam  Halaman motto/pembahasan  Halaman pembimbingan  Halaman pengesahan  Riwayat singkat penulis  Abstraksi  Kata pengantar  Daftar isi  Daftar tabel dan daftar gambar Jika dipandang perlu teks/isi yang dibagi menjadi bab-bab terdiri atas: Bagian pendahuluan     

Latar Belakang Masalah Tujuan Pembahasan Pembatasan Masalah Sumber Data yang digunakan Pengumpulan data

Bagian pembahasan masalah    

Tahap-tahap pengolahan data yang diperlukan Ketetapan penerapan teori Pembahasan yang disesuaikan dengan tujuan dan pembahasan masalah Simpulan dan saran yang disampaikan

Bagian akhir/penutup  

Daftar Rujukan Lampiran-lampiran - Surta-surat yang diperlukan sebagai persyaratan - Surat keterangan tentang tempat, waktu, objek penelitian penulis yang dikeluarkan oleh yang berwenang - Lain-lain lampiran yang dipandang b. Karya tulis disusun dengan memiliki ciri-ciri lain: - Menyampaikan informasi yang berupa fakta dari satu pihak/ kelompok kepada pihak lain - Menyebutkan jati diri penulisnya - Mengurangi kandungan dalam karya tersebut secara rinci - Logis - Sistematis - Menggunakan bahasa lugas dan efektif - Rapi - Komplit Isi karya tulis a. Penemuan baru pengembangan dari suatu pengetahuan b. Penemuan baru hasil penelitian c. Hasil pengujian kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada Pemerolehan bahan karya tulis Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi dan data tersebut dapat diperoleh dari : -

-

Pengalaman (inferensi yaitu kesimpulan yang dapat kita tarik dari hasil pengalaman kita terhadap sesuatu. Penelitian /observasi lapangan yaitu penulis terjun langsung ke objek yang dijadikan bahan bahan penulisan Penelitian pustaka/buku yaitu apabila penulis tidak melakukan kegiatan di lapangan tetapi cukup mengambil data-data yang diperlukan dari buku – buku yang dibacanya Penelitian laboratorium yaitu penulis mengadakan penelitian dilaboratorium untuk mendapatkan data-data bahan penulisan.

Keterangan : antara kegiatan pengalaman (inferensi) lapangan ada perbedaan pada unsur kesenjangan.

dan

penelitian

Kertas yang digunakan Karya tulis bisa ditulis disembarang kertas bila sebelumnya tidak ada ketentuan yang diberlakukan namun kertas yang digunakan adalah HVS ukuran kwarto (21.5 x 27.5 cm) 4 cm dari sisi kiri dan atas, 3 cm dari tepi sisi kanan dan bawah kertas yang kita pakai dalam karya tulis hanya boleh ditulisi 1 halaman saja.

Spasi / jarak antar baris dan teknik kutipan

Spasi antara baris untuk karya tulis yang diketik lazimnya 2 spasi untuk kutipan wajib menyebutkan sumbernya paling tidak nama pengarang dan judul bukunya

Penomeran Halaman a. Halaman bagian awal/pembukuan karya tulis lazimnya diberi nomer dengan angka romawi huruf kecil, di sudut kanan bawah. Halaman sampul luar dan sampul dalam yang memuat judul karya tulis dianggap halaman i dan ii. Mulai halaman iii adalah nomer halaman motto atau persembahan. Untuk halaman iv untuk halaman pembimbingan dan seterusnya sampai dengan halaman daftar tabel dan daftar gambar. b. Halaman bagian teks atau isi dan bagian akhir atau penutup diberi nomer halaman ditengah bagian bawah dengan angka arab setiap bab selalu berganti halaman. Penomeran Bab dan Subbab Tiap bab diberi nomer urut dengan angka arab besar. Judul bab pendahuluan dan judul-judul bab lainnya ditulis dengan huruf besar tanpa titik, diletakkan ditengah bagian atas.

Paragraf atau alinea Merupakan suatu satuan kalimat yang berisi satu pokok pikiran yang dikemukakan utuh dan saling berhubungan yang dilakukan secara deduktif, induktif atau campuran. Pada lazimnya awal penulisan setiap paragraph ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam. Awal kalimat pertama sebanyak lima atau tujuh ketukan ketik yang sama dengan 1 atau 1,5 dari margin kiri.

(Sebagai Salah Satu Contoh)

TEKNIK PENYUSUNAN BADAN KARYA TULIS Kerangka badan karya tulis terdiri atas 3 bagian : - Bagian awal / pembukaan - Bagian teks / isi - Bagian akhir / penutup 1. Bagian awal / pembukaan a. Judul karya tulis Judul ini dapat ditulis dengan menggunakan dua cara yaitu ditulis dengan huruf kapital hanya digunakan pada awal semua kata kecuali kata depan (di, ke, dari, pada, dalam, dll)

-

b. c. d. e. f.

Judul karya tulis diharapkan memenuhi syarat sebagai berikut: Sesuai dengan topik/isi dan jangkauannya Sebaiknya dinyatakan dalam frasa, bukan kalimat Singkat namun jelas Tidak bermakna ganda Judul yang baik tersebut dapat kita peroleh, setelah kita memilih topic dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini: Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau bagi penulis Cukup menarik untuk dibahas Kita ketahui dengan baik Bahan penulisan mudah diperoleh Tidak terlalu luas atau terlalu sempit Tujuan penyusunan karya tulis Contoh : Disusun untuk memenuhi persyarat mengikuti UAS tahun pelajaran 2011/2012 Nama Penyusun Karya Tulis Kelas dan Nomer Induk Penyusunan Karya Tulis Nama dan Alamat Sekolah Penyusunan Karya Tulis Bulan dan Tahun Penyelesaian Karya Tulis

1.2

Halaman Motto / Persembahan Persembahan yang dimaksud adalah kepada siapa karya tersebut dipersembahkan (biasanya kepada orang yang dihormati) Teknis penulisan halaman persembahan ini bebas. Halaman Motto ini bersifat manasuka

1.3

Halaman Pembimbingan Karya tulis tersebut akan dianggap lebih sahih apabila selama penyusunan karya tulis tersebut, penulis mengadakan konsultasi kepada para Bapak/Ibu dosen pembinbing yang ditunjuk sehingga karya tulis tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

1.4

Halaman Pengesahan Halaman pengesahan gunanya untuk membuktikan bahwa karya tulis tersebut benarbenar telah diperiksa dan isinya telah disetujui oleh pihak-pihak yang menandatanganinya.

1.5 Halaman Riwayat Singkat Penyusun Memuat tentang : *Nama penyusun *Nomor induk *Pilihan program *Tempat dan tanggal lahir *Nama orangtua *Riwayat Pendidikan *Kegiatan kesiswaan yang pernah diikuti dan prestasi yang pernah diraih *Pasfoto terbaru ukuran 4 x 6 cm

1.6 Abstraksi Abstraksi memuat keseluruhan dari naskah yang disajikan secara ringkas jadi abstraksi

mengurangi isi karangan mulai pendahuluan sampai penutup atau kesimpulan dengan sangat ringkas.

1.7 Kata Pengantar Kata pengantar hendaknya tidak terlalu panjang cukup ½ atau 1 halaman dan memuat hal-hal : * Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga karya tulis tersebut selesai * Jawaban pertanyaan; untuk apakah karya tulis itu disusun? * Judul karya tulis tersebut * Permintaan maaf jika sekiranya terdapat hal-hal yang kurang pada karya tulis tersebut dan permintaan pada pembaca untuk member kritik dan saran * Harapan penulis dengan terwujudnya karya tulis tersebut. * Di kanan bawah ditulis Penulis sedangkan di kiri bawah sejajar dengan kata penulis ditulis nama kota, bulan dan tahun penulis menyelesaikan karya tulis tersebut. 1.8 Daftar Isi Daftar isi memuat secara lengkap dan urut isi karya tulis yang diwakili bagian-bagian yang diberi nomor 1.9 Daftar tabel dan gambar Kedua daftar ini biasa ada, biasa pula tidak ada disesuaikan dengan keadaan 2. Bagian Teks/isi 2.1 Pendahuluan Biasanya bagian pendahuluan tidak diuraikan tetai langsung berupa uraian bagian-bagian yang lebih kecil tersebut. 2.1.1 Latar Belakang dan Masalah Bagian ini memuat jawaban dan pertanyaan: a. Mengapa kita perlu mengangkat masalah tersebut menjadi karya tulis? b. Apakah yang menonjol dari masalah tersebut? 2.1.2 Tujuan Bagian ini memuat jawaban atas pertanyaan yang diutarakan Contoh : - Bagaimana ciri-ciri morfologi Laor? -Dimana Habitat Laor? 2.1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan agar karya tulis kita tidak terlalu luas pembahasannya sehingga apa yang kita bahas tidak mendalam. Bagian ini berisi :

a. Batasan pengertian kalimat judul kemudian disimpulkan

b. Batasan hal-hal yang akan dibahas 2.1.4 Sumber Data yang digunakan Bagian ini berisi paparan singkat sumber data dan alas an pemilihan sumber data tersebut. 2.1.5 Pengumpulan Data Bagian ini meliputi: a. Penggunaan metode dan teknik yang digunakan selama mengumpulkan data. Metode adalah suatu cara tertentu untuk menyelidiki sesuatu yang telah diatur sedemikian rupa dan terencana dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik adalah cara yang digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan akhir dari pelaksanaan metode tersebut. b. Jenis dan kriteria alat pengumpul data yang digunakan selama menyusun karya tulis. 2.2

Isi / Pembahasan Isi dalam karya tulis merupakan bagian yang paling utama. Dalam bagian ini semua tujuan dan pembahasan masalah utama. Selain itu, sebagai kelengkapan analisis permasalahan tersebut, biasanya penulis dapat melengkapi dengan grafik, statistic, tabel, gambar dan lain-lain yang diperlukan. Isi / pembahasan dapat terdiri dari dua bab atau lebih tergantung pada keluasan permasalahan yang diajukan oleh sipenulis. Pemberian nomor bab pada pembahasan ini diawali dengan Bab II jika Pendahuluan sebagai Bab I. bila pendahuluan tanpa diberi nomor Bab, maka Bab I merupakan Bab awal pembahasan tersebut. Kemudian nomor Bab-bab berikutnya.

Salah satu contoh : I.Sistematika bab isi / pembahasan karya tulis Hesti Widayani, pemenang pertama lomba KIR tahun 1983, berjudul BAHAYA YANG MENGINTIP DI SEKITAR PRODUK MINUMAN KEMASAN KARTON. ( Penerbit Balai Pustaka, tahun 1987) sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN a. b. c. d. e.

Alasan pemilihan judul Hipotesis Pengertian Bakteri Coliform Uji Total Asam Batasan Masalah

BAB II KEMASAN KARTON a. Cara menghapus Batas Tanggal b. Penyimpanan Terhadap Perlakuan Kemasan

BAB III KESEHATAN MINUMAN a. b. c. d.

Pengumpulan data Pengambilan contoh Cara-cara Analisis Hasil-hasil Analisis

BAB IV PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN

3. Daftar Rujukan/Bibliografi Pengertian Daftar Pustaka Pustaka suatu daftar buku yang digunakan oleh penulis untuk acuan dan sumber bahan penulisan karya tulis yang dibuatnya. Cara Menulis Daftar Pustaka Cara menulis daftar pustaka sebaiknya dengan memperhatikan petunjuk sebagai berikut : a. Penulisan nama pengarang Bila nama pengarang buku lebih dari sepatah kata, maka kata terakhir (nama keluarga)ditempatkan di depan tanda koma, kemudian tulis nama depannya. Contoh : Abdul Haris Nasution mengarang buku Perang Gerilya. Nama pengarang tersebut ditulis: Nasution,Abdul Haris, Perang Gerilya ……. Bila pengarang memiliki gelar keilmuan, misalnya Prof., Dr, dan lainnya, maka gelar tersebut ditulis dibelakang tanda koma setelah nama tersebut. Contoh : Prof, Dr. andi Hakim Nasution mengarang buku Matematika untuk SMA. Nama pengarang tersebut : Nasution, Andi Hakim, Prof Dr Matematika untuk SMA … Bila buku dikarang oleh suatu lembaga atau instansi maka nama pengarang diganti dengan nama lembaga/instansi tersebut. Contoh : Dep. P dan K mengarang dan menerbitkan tentang Lomba Karya Ilmu Pengetahuan bagi Remaja 1983. Penulisan nama pengarang buku tersebut sebagai berikut ; Dep. P dan K, Lomba Karya Ilmu Pengetahuan bagi Remaja 1983, … a. Judul buku ditulis sama seperti yang tersebut pada judul di halaman sampul. Ditulis dengan diberi garis bawah atau dengan huruf miring. Contoh : … , Perang Gerilya, … b. Nomor jilid dan cetakan yang ke berapa Contoh : … , Geografi untuk SMA, jilid IB, cetakan II, … c. Nama penerbit buku, tempat dan tahun penerbit Contoh :

… , … , … , cetakan II, Bina Ilmu Surabaya, 1990 Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran antara lain terdiri atas : a. Surat-surat yang diperlukan sebagai persyaratan b. Surat keterangan tentang tempat, waktu, objek penelitian penulis yang dikeluarkan oleh yang berwenang c. Hitungan-hitungan yang dilakukan beserta hasilnya d. Lain-lain lampiran yang diperlukan Setelah membaca uraian tahap-tahap membuat karya tulis ilmiah di atas silahkan ikuti uraian membuat karangan argumentasi sebagai berikut: Argumentasi Makna kata argumentasi adalah alasan. Jadi argumentasi adalah pemberian alas an yang kuat dan meyakinkan. Karangan argumentasi artinya karangan yang didalamnya dikemukakan contoh dan bukti yang kuat serta meyakinkan sehingga pembaca terpengaruh akan tulisan kita dan membenarkan pendapat, gagasan dan sikap keyakinan kita. Akhirnya orang lain akan berbuat sesuai dengan kehendak kita. Langkah-langkah penulisan argumentasi : 1. Menentukan topik 2. Menentukan tujuan penulisan 3. Observasi dalam rangka mengumpulkan bahan 4. Membuat kerangka 5. Penutup yang berisi kesimpulan dan saran Argumentasi ada Argumentasi yang beberapa kalimat. pembukaan. Bagian

yang pendek dan ada juga yang panjang. pendek dapat terdiri atas satu kalimat atau Argumentasi yang panjang terdiri atas bagian isi, dan bagian penutup.

Dalam menyimpulkan karangan argumentasi ini tidak sembarangan, kita harus bekerja dengan penalaran yang sehat. Sebab penalaran yang salah akan membuat kesimpulan yang salah jugaArgumentasi Adalah pemberian alas an yang kuat dan meyakinkan yang didalamnya dikemukakan contoh dan bukti serta meyakinkan sehingga pemabaca yakin akan tulisan kita dan membenarkan pendapat, gagasan dan sikap keyakinan kita. Langkah-langkah penulisan argumentasi antara lain; a. Menentukan topik b. Menentukan tujuan penulisan c. Observasi dalam rangka mengumpulkan bahan d. Membuat kerangka e. Penutup yang berisi kesimpulan dan saran Dalam menarik kesimpulan ada dua macam cara antara lain; 1. Induksi adalah penalaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang khusus menuju umum. Penalaran induksi ada tiga macam; a. Generalisasi Jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus menuju umum. Peristiwa yang khusus harus memadai dan kita kelompokkan kesimpulan dapat terpecaya kebenarannya misal;

Setelah ulangan harian bahasa Indonesia kelas XII IPA 2 diperiksa ternyata 10 siswa mendapat nilai 90. 9 siswa mendapat nilai 97. 3 siswa mendapat nilai 89. Dari 25 siswa hanya 3 siswa yang mendapat nilai 70. Berarti dapat dikatakan bahwa kelas XII IPA2 tuntas dalam mengikuti ulangan bahasa Indonesia pertama hari senin, 20 september 2010. b. Analogi Membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Dan menarik kesimpulan jika sudah ada persamaan dalam berbagai hal, akan ada pula persamaan dalam bidang yang lain, misal; Alam semesta berjalan dengan sangat teratur seperti halnya mesin. - Matahari , bumi, bulan dan bintang yang berjuta-juta jumlahnya beredar dengan teratur seperti teraturnya roda mesin yang rumit dan berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin yang rumit ada penciptanya. Tidakkah alam ini juga ada penciptanya? c. Rencana Hubungan sebab-akibat Penalaran ini dimulai mengemukakan peristiwa-peristiwa sehingga sampai pada kesimpulan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebab suatu keadaan atau peristiwaperistiwa tersebut merupakan akibat. Ada tiga macam hubungan sebab akibat antara lain; 1. Hubungan sebab akibat Dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat misal; Harun seorang siswa SMP yang tidak kaya namun bercitacita masuk ke fakultas Kedokteran. Biaya tidak ada namun dia berusaha terus, dengan mengikuti orang sebagai pembantu. Pagi bekerja sore sekolah. Mencatat pelajaran dan membaca/belajar di perpustakaan tidak prnah dia tinggalkan. Lulus SMP diterima di sekolah SMA yang lumayan maju. Di SMA ia coba-coba mendaftar di Prisma Gama sebagai tenaga apa saja dan diterima.Kesempatan baik digunakan luluslah dia dan diterima lewat jalur PMDK di fakultas kedokteran yang diidamkan. Berusaha keras Tanpa menyerah Belajar keras Tidak

Fakultas kedokteran

2. Hubungan akibat-sebab Dimulai dengan fakta yang menjadi akibat. Fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya misal; Kemarin Heru tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotik membeli obat. Sakitkah Heru? 3. Hubungan sebab akibat 1- akibat 2 Suatu sebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan

akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangakian beberapa akibat misal; Akhir tahun 1986 pemerintah mengumumkan kebijaksanaannya di bidang moneter yaitu adanya devaluasi nilai rupiah terhadap dolar amerika. Akibatnya ialah hargaharga barang import naik. Karena banyak industri yang menggunakan bahan dari luar negeri akibatnya harga-harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya menjadi naik pula. Rakyat kecil mengeluh karena pendapatnya semakin tidak mencukupi kebutuhannya. 2. Deduksi Adalah penalaran yang dimulai dari yang umum untuk kemudian menarik kesimpulan yang khusus.

Umum

Khusu s Khusu

s Khusu Macam cara deduksi antara lain; s

  

a. Silogisme Penarikan kesimpulan dari suatu premis. Ada silogisme golongan (silogisme yang terdiri dari 2 premis dan 1 kesimpulan, kedua premis itu adalah premis umum dan premis minor. Premis umum disebut juga premis mayor dan premis khusus disebut premis minor keterangannya; Premis umum (PU) menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (B) Premis khusus (PK) menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A) Kesimpulan (K) menyatakan bahwa atau seseorang itu (C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (B) Ketentuan tersebut dirumuskan: PU : Semua A = B PK : C = A K : C = B Contoh 1 : PU : Semua petinju adalah kuat PK : Mike tyson adalah petinju K : Mike Tyson adalah kuat Contoh 2 : PU : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur PK : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur K : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur b. Silogisme negative Silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Premis bersifat negative ksimpulan pun bersifat negative. Silogisme negative biasa menggunakan kata tidak atau bukan misal; Contoh 1 PU : semua A = B : semua penderita penyakit gula tidak boleh makan Tepung-tepungan PK : C = A : Ayah penderita penyakit gula K : C = B : Jadi ayah tidak boleh makan tepung-tepungan

Contoh 2 PU : Semua A = B : Pria yang setia adalah pria yang selalu memperhatikan Kekasihnya dalam suka dan duka PK : C # A : Tino bukan orang yang memperhatikan kekasihnya K : C # B : Tino bukan kekasih yang setia c. Silogisme yang salah Dalam berargumentasi harus berhati-hati dalam menggunakan penalaran. Terutama dalam memilih premis harus hati-hati sebab pada premislah biasanyan letak kesalahan kita. Maka, perhatikan peringatan dibawak ini supaya kesalahan dapat kita hindari. 1. Dari dua premis khusus tidak dapat ditark kesimpulan yang dapat dipercaya misal *PK : A = B : Amir pandai sekali di sekolah *PK : A = D (bukan C) : Hasan anak desa *K : D = B ? : Anak desa pandai sekali di sekolah 2. Dalam PK, A tidak menjadi predikat. C tidak dihubungkan dengan A melainkan dengan B. dengan demikian, baik PU maupun PK dihubungkan dengan B. B menjadi predikat. Dari silogisme semacam di atas tidak dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipercaya *PU : semua A = B : semua professor pandai *PK : C = B : Pak Sambas pandai *K : C = A : Pak Sambas professor? Contoh 2 *Murid yang pandai mendapat pujian guru *Huda mendapat pujian guru *Tentulah Huda murid yang pandai 3. Jika PU tidak menyebut seluruh anggota golongan melainkan hanya beBerapa anggota saja kita tidak dapat menarik kesimpuan apa-apa misal *PU : tidak semua A = B : tidak semua orang kaya hidupnya mewah *(beberapa A = B) : Beberapa orang kaya hidupnya mewah *PK : C = A : Agus orang kaya *K : C = B (?) : Jadi Agus hidupnya mewah (?) 4. Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan yang diPercaya misal; *PU : Semua A # B : Semua ayam tidak melahirkan anak *PK : C # A : Burung bukan ayam *K : C = B (?) : Jadi burung melahirkan anak *C # B (?) : Jadi burung melahirkan anak (?) d. Entimem ( silogisme yang diperpendek ) penggunaan bahasa sehari-hari silogisme terasa kaku sekali bentuknya.

Karena itu diperpendek dengan menyebutkan premis umum. Langsung saja diKetengahkan kesimpulan dengan premis khusus menjadi penyebabnya. Rumus entimem : C = B, karena C = A Contoh : *Silogisme : PU : semua A = B : Siswa yang baik tidak mau membolos PK : C = A : Ali siswa yang baik K : C = B : Ali tidak mau membolos Entimem : *Ali tidak mau membolos karena dia siswa yang baik TUGAS Jelaskan tentang perbedaan tahap-tahap penulisan karya tulis ilmiah dengan tahap –tahap penulisan karangan argumentasi!

Related Documents


More Documents from "Rizky Tiara"