Teori & Model Konseptual Keperawatan

  • Uploaded by: Refika Rahmi
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teori & Model Konseptual Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 7,146
  • Pages: 34
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN 1.1.

LATAR BELAKANG Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktek yang bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata. Model keperawatan adalah aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan seorang perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja. Model praktik keperawatan didasarkan isi dari sebuah teori dan konsep praktek, sedangkan teori dan konsep mencerminkan filosofi, nilai dan keyakinan tentang manusia. Ada tiga komponen dasar dari praktek yaitu : 1. Keyakinan daan nilai yang mendasari sebuah model Keyakinan dan nilai sebuah model praktek merupakan dasar dari seluruh modelmodel yang akan dibangun dan akan mempengaruhi praktek. 2. Tujuan praktek Yaitu tujuan praktisi apa yang ingin dicapai untuk memberikan pelayanan berdasarkan kebutuhan klien. 3. Pengetahuan dan keterampilan Pengetahuan dan keterampilan merupakan hal yang ingin dibutuhkan seorang praktisi untuk mengembangkan upaya pencapaian tujuan. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional, yang pada prakteknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya seorang ahli dalam kesehatan masyarakat, perlu diperhatikan bahwa model-model konseptual yang ada tidak semuanya dapat diterapkan secara sendiri-sendiri atau tunggal pada praktek keperawatan komunitas hal ini disebabkan masing-masing model mempunyai kekurangan dan kelebihan serta mempunyai keunikan masing-masing bila dilihat dari keempat konsep utama paradigma keperawatan yang diterapkan dinegara indonesia yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Oleh karenanya kombinasi dua atau lebih model yang dilakukan dapat mendukung dan memperkuat pelayanan didalam keperawatan. Masing-masing model konseptual akan memberi penekanan tetentu pada konsep utama.

1

Untuk lebih jelas dan memahami bagaimana cara menerapkan model konseptual sebagai acuan pada praktek keperawatan komunitas maka dibawah ini kami sajikan beberapa model konseptual untuk dibandingkan dan selanjutnya dapat diaplikasikan model yang mana secara tepat dapat diterapkan dalam praktek keperawatan dikomunitas. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Apa itu pengertian teori dan model konseptual ? 1.2.2. Apa sajakah bentuk model konseptual dan teori keperawatan komunitas ? 1.2.3. Apa saja teori keperawatan komunitas dan penerapan model dan teori dalam komunitas ? 1.3.

1.4.

TUJUAN PENULISAN 1.3.1. Untuk memahami tentang pengertian teori dan model konseptual. 1.3.2. Untuk memahami tentang model konseptual dan teori keperawatan komunitas. 1.3.3. Untuk memahami tentang penerapan model dan teori dalam komunitas. MANFAAT PENULISAN Dengan adanya pembelajaran tentang asuhan keperawatan komunitas hendaknya mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Model Konseptual Praktik Keperawatan Komunitas.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1.

PENGERTIAN TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL 2.1.1. Pengertian Teori Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian. Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat di bedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model. Adanya tujuan praktek yang ingin di capai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan san keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya. Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang

3

didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya : a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan

atau

bentuk

model

praktek

keperawatan

sehingga

berbagai

permasalahan dapat teratasi. b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan. c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan. d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

2.1.2. Pengertian Model Konseptual Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,

kelompok,

situasi,

atau

kejadian,

terhadap

suatu

ilmu

dan

pengembangannya. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber yang tersedia. Model konseptual

keperawatan

mencerminkan

upaya

menolong

orang

tersebut

mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model konseptual mencerminkan

4

langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah. Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut. Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien). Model konseptual keperawatan merupkn suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yg melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual praktek keperawatan merupakan suatu kontruksi yg sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan dan logika , berkaitan dg konsep yg diidentifikasi pada komponen yg nyata pada praktek keperawatan.(Riehl and Ray, 1980).

5

2.2.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KOMUNITAS Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu: 1. Orang yang menerima asuhan keperawatan 2. Lingkungan (masyarakat) 3. Kesehatan (sehat atau sakit, kesehatan dan penyakit) 4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan atau sasaran, peran dan fungsi) Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian

dan pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter. 2.2.1. Model konseptual keperawatan system ( Imogene M. King 1971 ) Komunitas merupakan suatu sistem komunitas yang terdiri dari sub sistem keluarga dan supra sistemnya adalah sistem yang sosial yang lebih luas. Sub sistem yang terdapat pada komunitas saling berinteraksi, interaksi dan interdependensi satu sama lain. Adanya gangguan stressor pada salah satu sub system yang akan mempengaruhi komunitas. Misalnya seperti adanya gangguan salah satu sub sistem pendidikan. Dimana masyarakat akan kehilangan informasi atau ketidaktahuan akibat dapat menimbulkan masalah kesehatan atau ketidaktahuan memodifikasi lingkungan sehingga memerlukan intervensi keperawatan. Keluarga sebagai sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antar keluarga dengan komunitas, yang sekaligus sebagai umpan balik. Sesuai dengan model sistem untuk mengkaji masalah komunitas, maka dikaji keluarga yang merupakan sub sistem komunitas. Intervensi keperawatan yang dilakukan terkait dua sasaran yaitu keluarga dan komunitas. Dengan demikian keluarga merupakan unit pelayanan dasar dimasyarakat atau komunitas. King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain. 1. Sistem Personal 6

Terdiri atas konsep mengenai persepsi dirinya, pertumbuhan dan perkembangan, body image, jarak dan waktu. 2. Sistem Interpersonal Mengenai interaksi manusia, masyarakat, transaksi, peran dan stress. 3. Sistem Sosial Organisasi, otoritas, kekuatan, status & pembuatan keputusan . 2.2.2. Model Konseptual Keperawatan Adaptasi ( Calista Roy 1976 ) Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenehi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial. Setiap orang selalu menggunakan koping untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu : - penyebab utama terjadinya perubahan - kondisi dan situasi yang ada - keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi. Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian serta kebutuhan akan kemampuan melakukan peran dan fungsi secara optimal utnuk memelihara integritas diri. Individu selalu berada pada rentang sehat sakit, yang berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.

a. Pengertian Adaptasi Yaitu bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan prilaku adaptif dan mengubah perilaku mal adaptif. Individu atau manusia holistic adaptive system yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari aplikasi model konseptual keperawatan komunitas menurut Roy adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah prilaku mal adaptif pada komunitas. Upaya pelayanan keperawatan yang dapat dilakukan seperti : - untuk meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan prilaku adaptif. 7

-

intervensi

keperawatan

ditujukan

untuk

menekan

stressor

dan

meningkatkan mekanisme adaptasi. b. Keyakinan dan tata nilai Kunci utama dari model adaptasi C. Roy adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang terintegarsi dalam biologis, psikologis dan social yang berinteraksi dengan lingkungan. 2. Agar terjadi homeostasis atau

terintegrasi

seseorang

harus

beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. 3. Tingkat adaptasi seseorang ditentukan oleh tiga hal yaitu :focal, contextual dan residual stimulasi. 4. Sistem adaptasi Roy terdapat empat efector atau model adaptasi yaitu fungsi biologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen. 5. Individu harus mampu meningkatkan energi guna adaptasi sehingga mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Tujuan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan seseorang dengan meningkatkan respon adaptif. Melalui model adaptasi ini, masalah kesehatan komunitas diharapkan dapat diatasi dengan merubah atau meningkatkan mekanisme adaptasi. 2.2.3. Model konseptual keperawatan Health Care ( Betty Neuman, 1972 ) a. Pengertian Model Health Care System Model keperawatan dari Betty Neuman ini memberi penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal dan residen. Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi. b. Keyakinan dan tata nilai Model ini menganalisa interaksi empat variable yang menunjang dalam keperawatan komunitas yaitu :  Aspek fisik  Aspek psikologis  Aspek sosial  Aspek kultural dan spiritual Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas pasien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman 8

tentang empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut : 1. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel seperti fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual 2. Lingkungan Yaitu meliputi semua factor internal dan eksternal pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau system klien.

3.

Sehat Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari dan mengatasi stressor.

Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan bio-psiko-sosiokultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal, dan resisten. Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat intervensi yaitu : 1. Intervensi yang bersifat promosi Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :  Pendidikan kesehatan  Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar

yang

dapat

dilakukan klien di rumah atau komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan atau keseimbangan garis pertahanan normal 2. Intervensi yang bersifat prevensi Dilakukan apabila garis pertahanan normal yang terganggu yang berupa :  Deteksi dini gangguan kesehatan atau gangguan keseimbangan garis pertahanan Misalnya : deteksi dini tumbuh kembang balita, keluarga dan lain-lain.  Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu. Misalnya : konseling pranikah. 3. Intervensi yang bersifat kuratif dilakukan apabila garis pertahanan resisten yang terganggu 9

4. Intervensi yang bersifat rehabilitative pada intervensi ini dilakukan sama seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resistensi yang terganggu. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitative untuk gangguan pada garis pertahanan resistensi dapat berupa : i. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat. Misalnya : melatih klien duduk atau berjalan ii. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah iii. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sector untuk penyelesaian masalah iv. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawatan bisa lintas program dan lintas sektor v. Keperawatan Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari

tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar klien (individu, keluarga, kelompok dan komunitas) yang berhubungan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan resistensi serta berupaya membantu mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Dari uraian diatas maka dapat dipahami bahwa penerapan model konseptual keperawatan komunitas dari betty Neuman ini memberi penekanan pada penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri baik yang bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten. Intervensi diarahakan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi. Aplikasi penerapan model konseptual keperawatan komunitas dari betty Neuman. Sesuai dengan teori Neuman seperti komunitas dilihat sebagai klien yang mempengaruhi oleh dua factor pendekatan ,yang terdiri dari lima tahapan :

10

1. Pengkajian Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah : a. Core Atau Inti Disini tanyakan mengenai data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari umur yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas. b . Delapan sub system yang mempengaruhi komunitas seperti c. Perumahan Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk d. Pendidikan komunitas Apakah ada saran pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. e. Keamanan dan keselamatan Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. f. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan

komunitas

mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan g. Pelayanan kesehatan yang tersedia Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi. h. Sistem komunikasi Sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.misalnya, televisi, radio, Koran atau leftlet yang diberikan kepada komunitas. i. Sistem ekonomi Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR (upah minimum regional) di bawah di atas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing j. Rekreasi Apakah

tersedia

sarana, kapan saja dibuka, biayanya apakah

terjangkau komunitas atau tidak. Rekreasi hendaknya dapat digunakan komunitas untuk membantu mengurangi stressor. 11

2. Diagnosis keperawatan komunitas atau kelompok Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya di rumuskan dalam 3 komponen :  P (problem atau masalah )  E (etiologi atau penyebab )  S (sistem atau manifestasi /data penunjang ) 3. Perencanaan Perencanaan yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis keperawatan komunitas diatas adalah :  Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler.  Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi.  Lakukan deteksi

dini

tanda-tanda

gangguan

penyakit

kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah.  Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang beresiko.  Lakukan kerja sama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor.  Lakukan rujukan kerumah sakit bila diperlukan. 4. Pelaksanaan Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya seperti :  Bantuan untuk mengatasi masalah-masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas.  Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat dan melaksanakan peningkatan kesehatan.  Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler.  Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas. 5. Evaluasi  Menilai respon verbal dan non komunitas setelah dilakukan intervensi.  Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk kerumah sakit. 2.2.4. Model Konseptual Keperawatan Marta. E Roger ( 1970 ) 12

Model proses kehidupan merupakan teori

yang dicetuskan oleh Martha E

Roger. Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pula pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori Roger tentang manusia adalah: 1. Manusia adalah kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. 2. Manusia berinteraksi langsung dengan lingkungan disekelilingya. 3. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik. Jalan hidup seseorang berbeda dengan orang lain. 4. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. 5. Manusia diciptakan sebagai karakteristik dan keunikan tersendiri. Misalnya dalam hal sifat dan emosi.

2.2.5. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu di pandang sebagai sistem perilaku yang ingin selalu mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkkungan internal maupun eksternal juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu sistem tersebut, diantara komponen sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson adalah : 1. Ingestif yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan. 2. Achievement merupekan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif. 3. Agresif merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dalam berbagai ancaman yang ada di lingkungan. 4. Eliminasi merupakan bentuk pengeluaran dalam segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis. 5. Seksual digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan di cintai. 6. Gabungan atau tambahan, merupakan bentuk pemenuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalm kehidupan sosial, keamanan, dan kelangsungan hidup. 13

7. Ketergantungan merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan, serta kepercayaan. Berdasarkan sub sistem tersebut di atas, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku individu, sehingga Johnson memilki pandangan bahwa dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendpat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuain dengan lingkungan. Status kesehatan ingin dicapai adalah meraka yang mampu berprilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan. 2.2.6. Model konseptual keperawatan Orlando ( 1972 ) Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu tanggung jawab perawat, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan. 1. Tanggung jawab perawat Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya. 2. Mengenal perilaku pasien Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien. 3. Reaksi internal atau kesegeraan

14

Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien.Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien ,berfikir dan merasakan. 4. Disiplin proses keperawatan Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat. 5. Kemajuan Kemajuan berarti tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif. Tanggung jawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misalnya kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan tanggung jawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien baik melalui usahanya sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan Kebutuhan merupakan “keadaan dimana seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh. Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat. Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya. Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di dalamnya

komunikasi

antara

perawat

dan

pasien.

Disiplin

Proses

Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando. Improvisasi Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari Perawat Kegunaan dari seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan Spontan 15

Perawat Tindakan spontan dari seorang perawat adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif adalah segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya.

a. Asumsi Pokok Teori Orlando Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993) memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan elebotasi mengenai pandangan Orlando mengenai : 1. Asusmsi mengenai Keperawatan a. Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain. b. Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang berbeda (hasil). c. Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan yang professional. 2. Asumsi mengenai Pasien a. Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik. b. Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan pertolongan c. Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami kemunduran. d. Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna e. Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)

16

3. Asumsi mengenai Perawat a. Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik. b. Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien c. Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien. d. Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab keperawatannya e. Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri mereka masing-masing. 4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat a. Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis b. Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat. b . Pokok Utama Dari Teori Orlando Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk mengembangkan kjemampuannya. Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi langsung seorang perawat sebagai berikut: a) Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya. 17

b) Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu c) Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil persepsi, pemikiran dan perasaanya.

c. Penerapan Dalam Dunia Keperawatan Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental dan bagian klinik psikiatrik di Rumah Sakit umum di beberapa negara. Teori Orlando juga diterapkan di praktek keperawatan milik pribadi Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan Orlando merupakan kerangka konseptual yang dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando sangat berguna bagi perawat untuk mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian Teori Orlando secara terus menerus menjadi dasar dari beberapa penelitian dibidang keperawatan dan diaplikasikan pada beberapa pengaturan prtoses penelitian. Beberapa peneliti yang mengembang teori Orlando diantaranya : Dracup dan Breu (1978), Pienschke (1973), Thibau dabn Reidy (1977) Schmiedhing (1988), Sheafor (1991), Ronte Reid (1992) dan banyak lagi peneliti lain. G. Pengembang Teori Orlando Disiplin Ilmu Proses keperawatan membutuhkan bagian yang integral pada murid dari sekolah keperawatan sehingga dapat diimplementasikan pada beberapa keadaan kondisi pada saat praktek keperawatan. Banyak dari pengguna Teori Keperawatan Orlando mengembangkannya dengan beberapa riset diantaranya Beuer dan McBride’s (2002) yang mengembangkanya pada proses perawatan dalam aspek penyakit bipolar. 2.2.7. Teori dan Model Konseptual Hildegard Peplau

18

Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau(1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali). Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi

dalam

menfasilitasi

kondisi

menyusun yang

struktur system asuhan

alami

dari

kecenderungan

kesehatan

untuk

manusia

untuk

mengembangkan hubungan interpersonal. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal. a. Klien Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal. b. Perawat Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

19

Pendidikan

atau

pematangan

tujuan

yang

dimaksud

untuk

meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. Perawat mempunyai 7 peran sebagai berikut : 1. Orang asing (Stanger), menerima klien dengan cara yang sama ketika bertemu orang lain dalam situasi kehidupan lain yang menyebabkan adanya suasana penerimaan yang membangun kepercayaan. 2. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai. 3. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab. 4. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan. 5. Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien. 6. Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya. 7. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan. 20

c. Sumber kesulitan Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik. d. Proses Interpersonal Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruhmempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu : 1. Fase orientasi Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data. 2. Fase identifikasi Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan

pengalaman

menderita

sakit

sebagai

suatu

kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :  Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.  Individu mandiri terpisah dari perawat.  Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat. 21

3. Fase eksplorasi Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya. 4. Fase resolusi Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan

penguatan

kemampuan

untuk

memenuhi

kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi. Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien. Implementasi Teori Peplau Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik. Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. 22

Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau. Teori Interpersonal dan Proses Keperawatan 

Keduanya berfokus pada hubungan terapeutic.



Keduanya menggunakan teknik pemecahan masalah kolaborasi perawat dan pasien, dengan tujuan akhir pemenuhan kebutuhan pasien.



Keduanya observasi komunikasi dan recoding sebagai peralatan dasar yang disediakan oleh perawat.

Assessment (Pengkajian) 

Pengumpulan data dan analisa

Orientation (Orientasi) 

(continuous/berkelanjutan) 

May not be a felt need

Pengumpulan data tidak berkelanjutan



Felt need



Menentukan kebutuhan

Nursing diagnosis (Diagnosa

Identification (Identifikasi)

Keperawatam) Planning (Intervensi)



Tujuan yang saling berhubungan 23



Tujuan akhir yang umum

Implementation (Implementasi) 

Memulai perencanaan menuju

Exploitation (Eksplorasi)  Pasien dengan aktif mencari

tujuan akhir

dan menggambarkan pertolongan



Mungkin dicapai oleh pasien, perawat atau keluarga

 Dimulai oleh pasien

Evaluation (Evaluasi) 

Berdasarkan kelakuan umum

Resolution (Resolusi) 

yang diharapkan 

Bisa membawa ke terminasi dan

Terjadi setelah fase lain berhasil dengan sempurna



Menuju ke terminasi

memulai rencana baru

Implementasi Teori Hildegard E. Peplau Dalam Keperawatan Komunitas a. Menurut Peplau, tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian, hal ini membantu individu (klien) untuk mampu berinteraksi dalam komunitas atau lingkungan sosialnya. b. Peplau mengemukakan 7 peran perawat, ini dapat digunakan oleh perawat dalam beriteraksi dengan masyarakat ( komunitas). c. Perawat sebagai orang asing (stranger) akan menerima klien dengan cara yang sama dan tidak membeda-bedakan klien terutama dalam komunitas. d. Perawat sebagai mitra kerja akan membantu dalam membangunn kerja sama antara perawat dan masyarakat dalam komunitas.

24

e. Perawat sebagai nara sumber akan membantu masyarakat dalam pemberian informasi, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. f. Perawat sebagai nara sumber akan memberikan pendidikan, pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat (komunitas). g. Perawat sebagai konselor akan membantu

masyarakat

dalam

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan memberikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terumata berkaitan dengan kesehatan. h. Proses interpersonal yang dikemukakan Peplau akan sangat membantu perawat dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. 2.2.8. Teori dan Model Konseptual Lydia E. Hall Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masingmasing

lingkaran

menunjukkan

proses

keperawatannya.

Yang

pertama

menunjukkan tentang kepedulian (care), kedua inti (core), dan yang ketiga keperawatan (cure). a. Lingkaran Kepedulian (care) Pada lingkaran kepedulian ini perawat yang professional akan menyediakan kebutuhan pasien baik secara jasmani maupun rohani. Ketika kepedulian (care) berfungsi perawat menerapkan pengetahuan yang alami dan ilmu pengetahuan biologi yang menjadi dasar ilmu keperawatan yang kuat. Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman pada diri pasien, sehingga pasien itu menganggap perawat sebagai penghibur dan pemberi kenyamanan. b. Lingkaran inti (core) Perawat yang profesional dalam hubungannya dengan pasien bias membantu pasien untuk menyatakan perasaan/penyakit yang dideritanya. Intinya perawatharus mempedulikan pasien untuk kesembuhannya.Perawat yang professional dengan menggunakan tehnik berhadapan/berhubungan langsung dengan pasien guna untuk melihat status kesehatan sekarang dan yang akan datang.

25

c. Lingkaran keperawatan (cure) Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan cara pengobatan suatu penyakit. Perawat yang professional adalah perawat yang bisa membantu si pasien agar cepat sembuh sehingga dapat meringankan beban keluarga. Teori Hall dan 4 konsep utama Proses

keperawatan

yang

dikenalkan

meliputi

hubungan

antara

manusia,kesehatan,bersosialisasi dengan lingkungan dan keperawatan. Uraiannya dapat dijelaskan seperti dibawah ini. 1. Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih. Individu ini membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat sembuh. 2. Kesehatan yang optimal dapat dilihat dari perilaku manusia itu sendiri 3. Konsep lingkungan masyarakat yang dihadapkan dengan hubungan individu akan menciptakan kesehatan yang merata dan menyeluruh. 4. Proses

keperawatan

berhubungan

dengan

(kepedulian,

inti,

dan

keperawatan). Tujuan utama adalah untuk mencapai suatu hubungan antara individu dengan individu lain/antara perawat dengan pasien. TEORI LYDIA E. HALL DAN PROSES KEPERAWATAN Hall memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek ini meliputi 5 proses keperawatan yaitu: penilaian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi. 1. Tahap penilaian meliputi tentang status kesehatan individu atau pasien. Menurut teori Hall proses pengumpulan data ditujukan demi kepentingan kesehatan pasien dibandingkan demi kepentingan perawat. 26

Pengumpulan data ini harus mengarah pada peningkatan kesehatan individu. 2. Tahap yang kedua adalah diagnosa keperawatan, dimana perawat mengamati penyakit pasien sehingga dapat mengetahui penyakit yang dideritanya. Sehingga proses penyembuhannya akan lebih muda. 3. Perencanaan melibatkan prioritas utama pada pasien. Peran perawat adalah membantu pasien menjadi sadar dan mengerti akan pentingnya kesehatan bagi kehidupannya. Inti dari perencanaan ini untuk membantu pasien menjadi lebih mengerti dengan kebutuhan, perasaan dan motivasi. Perawat bekerja sama dengan pasien untuk mencapai kesembuhan dengan pengobatan medis. 4. Implementasi melibatkan institusi rencana kerja yang nyata. Tahap ini adalah merupakan tahap memberikan pelayanan yang nyata antara perawat dengan pasien yang meliputi memandikan pasien, membalut luka, makan, memberikan kebutuhan kenyamanan dan lain-lain. Perawat juga membantu pasien dan keluarga untuk memahami dan menerapkan rencana yang medis. 5. Evaluasi adalah suatu proses untuk melihat kemajuan kondisi kesehatan pada pasien. Tahap proses evaluasi diarahkan kepada berhasil atau tidaknya pasien dalam mencapai suatu kesehatan. Hall berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalam menentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan, di mana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah klien. Implementasi Teori Lydia E. Hall Dalam Keperawatan Komunitas 1. Sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Hall, yaitu 3 teori lingkaran menunjukkan pentingnya peran perawat dalam keperawatan komunitas, terutama dalam membantu proses penyembuhan masyarakat. 2. Lingkaran kepedulian (care), menunjukkan kepedulian perawat kepada masyarakat, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berkembang dalam masyarakat, dan memberikan informasi dan

27

bimbingan kepada masyarakat dalam mencari solusi dari permasalahan yang di hadapi masyarakat. 3. Lingkaran inti (core), perawat sebagai inti dari lingkaran masyarakat (komunitas), perawat sebagai tempat yang menampung seluruh aspirasi masyarakat dan keluhan-keluhan masyarakat terumata tentang masalah kesehatan. 4. Lingkaran keperawatan (cure), pentingnya peran perawat dalam proses kesembuhan klien dan membantu perawatan klien yang dilakukan diluar lingkungan rumah sakit, yaitu perawatan dalam masyarakat (perewatan rumah). 2.2.9. Teori dan Model Konseptual Ernestine Weidenbach Wiedenbach mendefinisikan kunci umum yang digunakan dalam praktik keperawatan. a. The patient (Pasien)  Semua individu yang menerima beberapa jenis pertolongan mungkin perawatan, instruksi atau nasehat dari anggota profesi kesehatan atau dari pekerja di bidang kesehatan. 

Pasien adalan semua orang yang sudah masuk sistem perawatan kesehatan dan sedang menerima beberapa jenis pertolongan seperti perawatan, pendidikan, atau nasehat.



Pasien tidak akan menjadi sakit sejak seseoran menerima pendidikan yang berhungan dengan kesehatan yang akan mengqualify sebagai seorang pasien.

b. A need-for-help ( Kebutuhan akan Pertolongan)  A need-for-help didefinisikan sebagai sebuah ukuran keinginan bagi pasien yang mempunyai potensi untuk mengembalikan atau menambah kemampuan untuk mempertahankan diri dari berbagai macam situasi 

kehidupan yang mengakibatkan efek kesehatan dan kesejahteraan. Sangat penting bagi profesi keperawatan bahwa kebutuhan akan pertolongan bisa berdasarkan persepsi individu dari situasinya sendiri. 28

c. Nurse (Perawat)  Perawat adalah fungsi kemanusiaan  Perawat tidak hanya bertindak, tetapi memikirkan dan merasakannya juga d. Knowledge (Pengetahuan)  Knowledge meliputi semua yang berhubungan dan dipahami oleh pemikiran manusia. Knowledge dapat berupa: - Fakta - spekulasi - praktik e. Judgment (Penilaian)  Clinical Judgment(penilaian klinik) mewakili persamaan perawat untuk 



membuat keputusan. Keputusan dibuat berdasarkan perbedaan fakta dari asumsi dan



hubungan sebab akibatnya. Judgment adalah hasil dari fungsi kedisiplinan pemikiran dan emosi, dan meningkatkan dengan menambah ilmu pengetahuan dan menambah

kejelasan dari tujuan. f. Nursing Skills (Keterampilan Perawat)  Nursing Skills membawa kepada pencapaian spersifik pasien-tujuan pusat lebih baik dari melengkapi keterampilan skill itu sendiri menjadi 

tujuan akhir. Skill dibuat dari variasi tindakan dan karakteristik dari harmoni

pergerakan, presisi, dan efektivitas penggunaan diri perawat. g. Person (Orang)  Masing-masing orang (perawat atau pasien), dilengkapi dengan potensi 

yang unik untuk mengengembangkan sumber dasar diri. Orang biasanya tunduk kepada kebebasan dan pemenuhan tanggung



jawab aktualisasi diri dan penerimaan diri adalah inti dari integritas personal



dan penghargaan diri. Apapun yang dilakukan oleh individu pada setiap kesempatan yang diberikan mewakili penilaian terbaik yang tersedia untuk orang tersebut pada saat itu.

Wiedenbach mengemukakan 4 elemen keperawatan klinik 29

1. The Philosophy (filosofi)  Filosofi perawat adalah tingkah laku dan kepercayaan mereka tentang 

hidup dan bagaimana efeknya bagi mereka Wiedenbach percaya bahwa ada 3 komponen inti yang berhubungan dengan filosofi perawat: -

Referensi kehidupan

-

Penghargaan pada martabat, nilai, otonomi dan induviality yang dimiliki masing-masing orang

-

Resolusi untuk bertindak secara personal dan dengan profesional membangun kepercayaan.

2. The Purpose (Tujuan)  Tujuan perawat adalah yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa yang ia lakukan.  Itu adalah semua kegiatan langsung untuk semua kebaikan pasien. 3. The Practice (Praktik)  Practice adalah tindakan observasi perawat yang menimbulkan kepercayaan dan perasaan tentang kebutuhan pasien akan pertolongan. 4. The Art (Seni)  Seni keperawatan meliputi of nursing includes - Mengerti kebutuhan dan kepentingan pasien - Pengembangan tujuan dan tindakan penghargan untuk menambah 

kemampuan pasien Aktivitas langsung yang berhubung dengan rencana kesehatan

untuk meningkatkan kondisi pasien. Keperawatan juga fokus pada pencegahan komplikasi yang berhubungan pada kekambuhan atau pengembangan dari kepentingan yang baru.

Imlementasi Teori Ernestine Weidenbach Dalam Keperawatan Komunitas 1. Menurut Weidenbach yang menerima perawatan adalah masyarakat (komunitas) 2. Perawat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya. 3. Perawat membantu masyarakat untuk mencapai kesehatan

dan

kesejahteraan. 30

4. Perawat memberikan pendidikan pada masyarakat agar tidak menjadi sakit. 5. Philosofi sangat dibutuhkan oleh perawat dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. 6. Perawat harus mempunyai tujuan (purpose) dalam menjalankan tugasnya yaitu membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang dihadapi. 2.3 TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN PENERAPANNYA Beberapa Teori & Model yang dapat digunakan di dalam praktik keperawatan komunitas 1) 2) 3) 4)

Teori lingkungan oleh Nightingale (Nightingale’s theory of environment) Self-Care Model oleh Orem Adaptation Model dari Roy, S.C Health Care System Model oleh Betty Neuman

1. Teori lingkungan Nightingale’s Theory of Environment: a. Fokus dari teori lingkungan ini adalah : pelayanan pencegahan pada populasi. b. Pada Masa Perang Crime dijelaskan bahwa lingkungan yang buruk meningkatkan angka kejadian penyakit infeksi dan kesehatan dapat ditingkatkan

dengan

menyediakan

ventilasi,

air

bersih,

kehangatan,

pencahayaan dan kebersihan yg cukup c. Jika lingkungan kotor maka kesehatan akan menjadi buruk/sakit dan begitu juga sebaliknya Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kesehatan komunitas: a. b. c. d.

Kenapa pelayanan tersebut kita ciptakan Siapa yang mendapatkan keuntungan dari pelayanan tersebut Siapa yang membayar pelayanan tersebut Berapa harga yang harus dibebankan pd penerima pelayanan 31

e. Bagaimana persepsi publik terhadap pelayanan tersebut

2. Self – care model Model ini dapat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga yang emngalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dengan cara tepat Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kesehatan komunitas: a. b. c. d. e.

Kenapa pelayanan tersebut kita ciptakan Siapa yang mendapatkan keuntungan dari pelayanan tersebut Siapa yang membayar pelayanan tersebut Berapa harga yang harus dibebankan pada penerima pelayanan Bagaimana persepsi publik terhadap pelayanan tersebut

Ada tiga tipe Kebutuhan Self-Care :  Universal yaitu umum untuk semua manusia, aktifitas Self-Care yang penting untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis  Developmental yaitu aktifitas penting untuk membantu seseorang untuk kemajuan perkembangan  Deviasi kesehatan : aktifitas yang dibutuhkan untuk membantu seseorang mengatasi kemunduran tingkat sehat (wellness)

3. Adaptation model Penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel; normal dan resisten. Sehat adalah Suatu keseimbangan bio-psiko-sosio kultural dan spritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten. 32

Askep ditujukan untuk mempertahanan keseimbangan tersebut dengan fokus pada empat intervensi yaitu : Intervensi yang bersifat promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitatif. Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif. Model ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan perawatan pada anakanak, lansia dan di komunitas dan lebih menekankan pada faktor psikologis 4. Health care system model Aplikasi model neuman pada komunitas sesuai dengan teori neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

33

DAFTAR PUSTAKA Ilnas. 2008. Makalah Teori Lydia E. Hall. www.google.com. Nursing Theories. 2011. Application of Interpersonal Theory in Nursing Practice.www.google.com. Nursing Theories. 2011. The Helping Art Of Clinical Nursing, Ernestine Weidenbach. www.google.com. Nursing Theories. 2011. Theory of Interpersonal Relations, Hildegard E. Peplau.www.google.com Potter and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Yusiko, dkk. 2010. Model Keperawatan Menurut Hildegard Peplau. www.google.com Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas.Jakarta: Salemba Medika

34

Related Documents


More Documents from "DFMH60"