Tesis - Pemikiran Dan Peradaban Islam.pdf

  • Uploaded by: Hadi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tesis - Pemikiran Dan Peradaban Islam.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 81,034
  • Pages: 214
Loading documents preview...
Prof.Dr. MujamilQomar,M.Ag

alimedia

METODOLOG

PEMIKIRAN METODOLOGIS ModelPemikiran Alternatif dalamMemajukan Peradaban Islam

Prof.Dr. MujamilQomar., M.Ag

Q;{alimedia

PEMIKIRAN ISLAM METODOLOGIS Model Pemikiran Aiternatif dalam Memajukan PeradabanIslam Penulis: Mujamil Qomar

KATA PENGANTAR

Desain sampul dan Tata letak: Kukuh Adi Prabowo ISBN: 978-602-73013-1-3

Penerbit: KALIMEDIA Perum POLRI Gowok Blok D 3 No. 200 Depok Sleman Yogyakarta e-Mdil: [email protected] Telp. 082 220 14g 510

Distributor oleh: KALIMEDIA Telp.0274486598 E-mail: [email protected]

Cetakan, T 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. IV

Buku yang adaditanganpemb acain+PanikiranIslnmMetodoIslam, Iogis:ModelPemikiranAltrenntif dalamMemajukanPeradnban pemikiran Islam merupakan hasil telaahterhadapberbagaimodel yang berkembang di dunia ini. Kita diperhadapkan dengan kehadiran berbagaimodel pemikiran Islam yang tersebardi kalang an masyarakat Muslim. Ada bermacarn-macammodel pemikiran Islam 1'angberkembanghingga belakangan ini dengan membawa karakter yangberbeda-bed4sehinggaIslam terasaterpolarisasidan mengalami diversifikasi, setidalmya dalam pandangan masyarakatMuslim arus utama (ntainstream)terlebih lagi bagi mereka yang berada pada level akar rumput (grassroot). Pemikiran-pemikiran Islam itu banyak sekali jumlahnya antaralain pemikiran Islam tradisional,modemis, moderat transformatif, fundamentalis dan liberal. Model pemikiran Islam tradisional mengacupada paham Asy ariah yang dalam beberapahal bercorakjabai rehtnggabersikap pasif dalam memajukan peradaban Islam ke depan;pemikiran Islam modemis mengacu paham mu'tazilat; terpengaruh pemikiran Bar at,berorientasi pada modemisasi dalam wacanatetapi relaitanya terjebakdalam

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

westernisasisebagaimanaterjadi di Mesir dan Turki sehingga mengalamikegagalan;pemikiran Islam moderat menekankan fungsinyasebagai'jembatan" antara dua kufub pemikiran yang berlawanansehingga merefleksikan sikap pasif dan defensif; pemikiran Islam transformatif sebenamyacukup strategistetapi bersifatidealis-normatif sehinggalebih berorientasi pada hasil akhir;pemikiran Islam fundamentalis menekankanpendekatan telcsdnJu hmfiah,sakliyah,atauskriptural dan anti Baratsehingga mengesankan kekerasanbaik dalampemikiran maupun tindakan. Akibakrya banyak kalangan yang merasatakut dan ngeri terhadap model pemikiran itu. Adapun pemikiran Islam liberal menekankanpenalaran akal secarabebasdan terke san"liar,' , mengidolakanperadabanBarat hampir tanpa kritik, dan suka "menghantam"tradisi yang telahmapan di masyarakatsehingga sangatsensitif menimbulkan resistensimasyarakatyang berttjung pada pertikaian teologis yang berkepanjangan serta mengurasenergi umat Islam tanpa adahasil yang nyata sebagaimana dalam kasus Ali Abd al-Raziq.Thaha Husein dan Nasr Harnid AbuZaid,semuanya terjadi di Mesir. Dengan adanya berbagai model pemikiran Islam tersebut yang belum kondusif membawa kemajuan peradaban Islam bahkin dalam banyak kasusj ustru berwatak kontraproduktif, makasayamencobamenawarkanpemikiranbaru, yal,rd pemikiran Islam metodologis yangberpotensi strategisdan produktif yang diekspresikan dalam buku ini. Kehadiran buku ini disemangatikeinginan memberikanterobosanbaru dalam ranah pemikiran Islam baik dari segisubstansimodel pemikiran yang ditawarkan maupun persepsi positif masyarakat yang berlanjut hingga melakukan respon-implementatif, yakni berup a praktek dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, buku ini diberi judul PemikiranIslam Metodologis:Model pemikiran Alternatif dalamMemajukanPeradabanIslam dengan harapan vl

b----

K al a P engantar

bisa dimaklumi oleh masyarakatMuslim pada umumnya, dan mereka mau merespon secarapositif. Judul Pemikiran Islam Metodologis dianggap lebihbisa ditoleransi karena wajar terjadi berbagai variasi dalam dataran pemikiran Islam bukan esensiIslam itu sendiri. Pemikiran Islam bolehberagam tetapi esensiIslam tetap satu. Buku ini mencoba menawarkan bangunan pemlkiran Islam metodologis yang relatif utuh dan sistemik sehingga disajikan langkah-langkah kronologis-aplikatif: bab I memaparkan PengenalanPemikiran Islam Metodologis- Letibab ini menjelaskan identitas pemikiran Islam metodologis itu sehingga mengungkapkan hal-hal yang bersifat pendahuluan. Setelahmengenal identitas pemikiran tersebut, dilanjutkan bab II yang berisi Membangun Tradisi Pemikiran Islam Metodologis. Tradisi ini perlu dirintis untuk mewujudkan daya berpikir, yang dapat dijadikan basis utama dalarn mengembangkan pemikiran Islam metodologis di tengah masyarakat Muslim. Di samping tradisi pemikiran tersebut dibanguo dibutuhkan contoh-contoh riil mengenai formulasi pemikiran Islam metodologis yang bisa ditiru bahkan dikembangkan, sehingga bab III menghadirkan Pembahasan: Merumuskan Pemikiran Islam Metodologis. Karena itu bab ini mengungkapkan cara-cara dan mekanisme merumuskan pemikiran tersebut. Berdasarkanpengalaman historis bahwa pembaharuan pemikiran Islam seringkali mengalami kegagalankarenahanya mandeg di kalanganelitis sematadan belum terserap oleh kalangan bawah, sehingga pembahasan buku ini perlu menampilkan bab [V yang menyajikan Strategi SosialisasiPemikiran Islarn Metodologis khususnya di kalangan Muslim arus utama (mainstream)atau arus bawah. Selanjutnya pembahasanini diakhiri oleh penutup yang mengungkapkan inti sari dari buku ini. vll

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Problem terbesar yang sayarasak€mdalam menulis buku ini adalah kelangkaan literatur yang terkait langsung dengan model pemikiran Islam metodologis.Sepengetahuansay4 belum ada literatur yang membahasmodel pemikiran Islam metodologrsini, sehinggatidak ada contoh yang bisa diikuti atau dibuat perbhndingan. Di sini terjadi ketidakselarasanantara semangat yang tinggt untuk memberikan alternatif solusi pemikiran Islam dengan realitas kelangkaan literatur yang membahasnya terutama pada tahap strategt,pendekatan atau metode yang bisa ditemptrhseseorangdalam rnengawalkernajuanperadabanI6lam. Padaakhirnya sayaharus berani merumuskan konsep pemikiran Islam metodologis ini setelahmelewati berbagai kesulitan. Oleh karena itu, sayamengharapkan lahirnya kritik-kritik yang benar-benar tulus untuk memberikan sumbangan dalam menyempumakan konstruksi model pemikiran Islam metodologis ini sebagaimodel pemikiran alternatif dalam memajukan peradaban Islam. Sayamenyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kelemahanmaupun kekurangandi sanasini dalam buku ini. Apatagi, seperti berlaku pada penulis-penulis lain, sayajuga hanya menulis hal-hal yang sayaingat dan sayasadari.Sayasendiri tidak akan mampu menulis sesuatu yang tidak saya ingat daritidak sayasadari.Semogakdtik-krifik itu menjadiamal slroleh yang akan mendapat pahala yang besar dari Allah. Amin. Penulis

Mujamil Qomar

vllr

DAFTAR ISI -@!@>-

E$F diHb

KATAPENGANIAR DAFIAI{ ISI PENDAHULUAN BAB I :

v lx )ol

PENGENALAN PEMIKIRAN ISLAM METODOLOGIS 1 A- PengertianPemikiran Islam Metodologis ..... 1 B. Ruang Lingkup Pemikiran Islam Metodologis 4 C. Ti{uan PemikiranIslam Metodotogis........-..... 7 D. LandasanPemikiran Islam Metodologis .-.......19 E. Motif PemikiranIslamMetodologrs........... ..... 28 F. KarakteristikPemikiranlslamMetodologis.. 50 G. PerbedaanPemikiran Islam Metodologis denganPemikiranIslam lainnya ..................... 55 H. Ilmu-ilmu Bantu dalam Pemikiran Islam Metodologis......---........ ...r,"r.r........... 59

lx

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo q is D afl ar l s i

BAB II : MEMBANGUNTRADISIPEMIKIRANISLAM 63 METODOLOGIS ' A. Membiasakanlstilah-istilahMetodologis.....64 B. Membiasakan Berfikir dan Bertindak 7't Produktif-Strategis C. MenelaahTokoh sebagaiModel (Modelling) 80 D. Menirukan Karakter Para Pengembang 89 Peradaban E: Membiasakan Rintisan PeradabanAltematif r04 F. MembiasakanPraktek Kesungguhan...:...-...113 G. Membiasakan Pencarian Prestasidan Solusi sebagaiPengganti Khilfrfiyah (Perselisihan 120 Pendapat) H. Membiasakan Bermadzhab secaraManhaji (Metodologis)................. 129 736 Membiasakan Ijtihad Peradaban

L Merumuskan "Strategi Akar " 2M T. Mempertajam Rumusan Pertanyaan Bagaimanadan Jawabannya................. ?52 K. Merumuskan LangkahJangkah Dekonshuksi-Rekonstruksi ....... 257 :...................

BABIV: STRATEGI SOSIALISASI PEMIKIRAN ISLAMMETODOLOGIS 275 A. Menyiasati Kegagalan dan Keberhasilan Pembaruanlslam -..... 275 B. Menelaah Karakter Masyarakat Muslim Arus Utama (mains tream)..-............ 297 --.--....,....... C. Menerapkan Pendekatan-pendekatan Populer,.-.. ........"......... 335 D. MenggunakanSaluran-saluranStrategrs.... 947 E. Memperkuat PerananKelasAltrenengah.......365 F. Mendorong Implementasi dalam Berbagai LiniKehidupanMuslim ..............g7z G. Menghindari PenolakanMasyarakat Muslim ... 383

BABIII: MERTJMUSKAN PEMIKIRAN ISLAM !47 METODOLOGIS A- Merumuskan Pola-polaBerfikir Metodologis 148 B. Mentransformasikan PemahamanWahyu 164 menjadiTeori-Aplikatif .................. C. Mentransformasikan PemahamanWahyu L79 meniadiMetodologi D. Mentransformasikan PemahamanWahyu 189 menjadi Aktivitas Penelitian E. MentransformasikanPemikiranmenjadiAksi 796 207 F. MerumuskanParadigmalslam G. Merumuskan PengembanganIlmu-ilmu 217 Keislaman BahasaTeologis..................... 236 H. Menghaluskan

BAB V

PENUTUP

393

DAFTARPUSTAKA RIWAYATHIDUP

397 407

xi

PENDAHULUAN qs|F @[ft9-

6ro

Belakanganini model pemikiran Islam yang cukup dominan berpengaruh terhadap pemikiran masyarakat Muslim menarik diperhatikan. Model pemikiran Islam tradisional sebagai model pemikiran Islam yang paling tu+ hanya terkonsentrasimenjagaalQuran dan al-sunnah. Dalam berbagaikasus di berbagai negara,pemikiranini juga menjagatradisi-tradisi keagamaanlokal yang tumbuh denganberbagaibentulmya.Tampalorya model pemikiran itu mencukupkan dfui dengan fungsi pelestarianatau penjagaantersebu! samasekali tidak menjamah kreasi-kreasibaru Berbedadengan gaya pemikiran tradisional itu, pemikiran Is1am modemis tampil lebih rasional sebagai penyerap teologi mu'tazilah dan pada perkembangannya juga dipengaruhi Barat Suyatg sekali pengaruh dari Barat yang di_ adaptasijustru pola kehidupannya (westernisasi) bukan daya guna dan daya hasil kerjanya (modernisasi) sehinggapemikiran Islam modemis ini di berbagai negara Mustim mengalami kegagalan seperti di Turki dan Mesir. Kegagalanpemikiran Islam modernis ini memicu mun_ cuJnyapemikiran Islam fundamentalis yang menampilkan pemikiran anti isme-isme(faham-faham)khususnyadari Baratseperti

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

kapitalisme,sosialisme,liberalisrne, sekularisme,pluralisme dan sebagainyayang dipandang sebagaifaktor kemunduran Islam. Kalangan Islam fundamentalis ini justru menempuh haluan ke belakang,kembali mengikuti kehidupan yang dipraktekkan secaraformal olehNabi hingga menyentuhmodelpakaian.Mereka mengekspresikanpemikiran dan tindakan yang kerasdan radikal sehinggameresahkanmasyarakat.Sebagaireaksi terhadap radikalisme pemikiran dan tindakan itu muncullah pemikiran Islam liberal yang menampilkan citra sebaliknya,bersahabat, toleran dan fleksibel menghadapi berbagaimacamkecenderungan masyarakattermasukbudaya Barat.Namun, para pemikir Islam liberal ini seringkali melontarkan pemikiran-pemikiran yangbebasbahkan terkesanliar sehinggameresahkanmasyarakat arus utama. Dengan demikian kedua pemikiran tersebutyaitu pemikiran lslam fu ndamentalisdan pemikiran Islam liberal sama-sama meresahkanmasyarakat.Pemikiran Islam fundamentalismeresahkanmasyarakatlantaran pemikiran dan tindakannya yang kerasdan radikal, sedangpemikiran Islam liberal meresahkan merekakarenasubstansipeinikirannya yangbebasdan liar kebablasansehinggamengacaukanpemahamanmasyakaratyang telah mapan.K€dua pemikiran ini menimbulkan penolakan dan kebencianmasyarakatarus utama. Mereka merasarisih terhadap keberadaankedua pemikiran tersebut. Di samping itu, lantaran posisi kedua pemikiran tersebut berhadap-hadapan,para pemikir kedua kalangan itu saling berseberanganpandangary perang misi, dan bertikai. Pertikaian dengan sebabperbedaanpandangan ini sensitif sekall dan menandai suatu kemunduran. Sejarahmembuktikan, bahwa energi kaum Muslim terkuras untuk urusan mempertajamkhilafiyah (perbedaanpendapat)hingga saling menyalahkanbahkan dalam batastertentu mangkafirkan.Sungguhkita terlalu lelah menjalani

P endahul uan

pertikaian itu yang tidak pernah membuahkan manfaat sama sekall sementaramadlaratnya jelastelah memporak-porandakan persatuan umat dan menjauhkan dari kemajuan. Sebenarnya,agendakita seharusnyamengikis pertikaian umatlslam itu yang tetahberlangzungmulaizamansahabathingga kini belum pernah selesai.Ketika kalangan Islarn fundamentalis dan Islam liberal bertikai, maka semakin mernperparah pertikaian yang telah berlangsungselamaini dan memperlambat penyelesaianpertikaian itu. Padahal tuntutan yang mendesakbagi tokoh-tokoh Islam itu adalah segeramengakhiri pertikaian itu dan mengalihkan ke ranah pemikiran dan tindakan yang positif guna menghadapi era globalisasiyangpenuh dengan tantangan-tantangandan persaingan-persainganyang sangat' ketat. Hal inilah yang memprihatinkan sayasehinggamendorong untukmenggali dan merumuskan model pemikiran alternatif yang tidak memihak pada salah satu model pemikran yang ada, tidak sensitif meresahkan umat, tetapi justru potensial membangun semangat(spirit) untuk mempercepatkemajuan umat Islam berikut peradabannya.Akhimya sayamenemukan model pemikiran Islam yang digambarkan tersebut yaitu pemikiran Islam metodologis.Sebagaipemikiranbary sayabelum menemukan contoh yang bisa dijadikan acuan sehinggasaya merintis dan merumuskan konsep sendiri melalui perenungan dan penelaahan yang cukup mendalam, ymg dipaparkan dalam buku yang sekarangberada di tangan pembaca ini. Buku ini terdiri atasempat bab yang disusunmelalui komposisihierarkhis yang dimulai denganbab I (PengenalanPemikiran lslam Metodologis) sebagai pengenalan identitas baru kepadamasyarakatyang selamaini belum pemah merekajumpai"lalubab [ (l\dembangunTladisi PemikiranIslamMetodologis) sebagairintisan awal dengan melakukan pembiasaan-pem-

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

biasaan kepada masyarakat agar mereka terbiasa berpikir mengenai ajaran-ajaranIslam secarametodologis. Dari usaha pembiasaanini kemudian dilanjutkan bab III (Merumuskan PemikiranIslam Metodologis)yang berperanmemberi contohcontohdan mekanismepembentukanpemikiran Islam metodologis. Kemudian pembahasanini diakhiri denganbab IV (Strategi SosialisasiPemikiran Islam Metodologis) yang mengedepankansiasatmenyebarkanpemikiran Islam metodologis itu kepadamasyarakatMuslim khususnya kalangan arus utama (mainstream) dan lebih khususlagi kalanganakar rumput ftrass roat).ll

BnsI PENGENALAN PEMIKIRAN METODOLOGIS

"ISLAM

Sebelumpembahasatse@ramendalarrl ada bailcrya memperkenalkanlebih dahulu identitas pemikiran Islam metodologis sebagailangkah paling awal. Ada pepat"h y*g berbunyi tak kenal maka tak sayang.Pengenalanini untuk mempermudah memahamijati diri model pemikiran Islam metodologis tersebut. Maka dalam bab ini akan dibahassecaraberurutan: pengertian pemikiran Islam metodologis, ruang lingkup pemikiran Islam metodologis, tujuan pemikiran Islam metodologis, landasan pemikiran Islam metodologis,motif pemikiran Islam metodologr+ karakteristik pemikiran Islam metodologis,perbedaanpemikiran Islam metodologis dengan model pemikiran Islam lain, dan ilmu-ilmu bantu dalam pemikiran Islam metodologis. A. Pengertian Pemikiran Islam Metodologis Pemaparanpengertian pemikiran Islam metodologismerupakanupaya pengenalanpaling awal dan mendasarterhadap jenis atau model pemikiranyang sedangdikaji ini. Selanjubrya xvl

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

melalui pengertian ini, para pembacaakan diantarkan unfuk mengetahui lebih jauh lagi tentang seluk beluk model pemikiran ini ditinjau dari berbagaiperspektif sehinggamereka dapat memahami secararelatif utuh. Keutuhan pemahaman ini dapat membekali untuk membedakannyadenganmodel-model pemikiran Islam lainnyaAda berbagai mactm model pemikiran Islam yang pemah kita dengar dan kita bacadari berbagai sumber.Ada yang tampak sebagaidua macam pemikiran Islam yang kontras tetapi juga ada yang mirip. Model pemikiran Islam yang kontras atau sengajadikontraskan misalnya pemikiran Islam tradisional dengan pemikiran Islam modernis, pemikiran Islam fundamentalis dengan pemikiran Islam liberal dan pemikiran Islam formalis dengan pemikiran Islam substantivistik.Sedangkanmodel pemikiran Islam yangmiripmirip sepertipemikiran Islam tradisional dengan pemikiran Islam konservatif pemikiran Islam formalis dengan pemikiran Islam fundamentalis, lalu pemikiran Islam modernis denganpemikiran Islam liberal. Bagi pemikiran Islam metodologisagalcryalebih mudah mencarimodet pemikiran yang miripmirip daripada yang kontras. Kita sekalian, terutama dari kalangan terpelaja4 merasa sangatakrab dengan istilah metodologi. Semuamahasiswaapalagi para sarjana,mereka pasti mengenal metodologi. Namun pemikiran Islam metodologit bag mereka tentu merupakan istilah yang baru samasekali. Rangkaiantiga kata yang menjadi istilah ini belum mereka kenal baik sewaktu kuliah maupun setelahmenjadi alumni atau sarjana,sehingga mereka perlu diberi penjelasanyang memadai.PemikiranIslam metodologis, seperti juga pada model pemikiran Islam yang lain, kata yang membedakanterletakpada katayang ketigayaitu metodologis. Kata metodologisini dapatdibandingkan dan sekaligusdisejajarkan dengan kata fundamentalig formalig tradisionalis, kon-

L

P engen al an P emi k i ran l s l an

Mel odol ogi s

servatif, moderat, modemis, Iiberal, substantivistik dan sebagainya dilihat dari fungsinya dalam menjelaskankata-katapemikiran Islam. Semuakata tersebutmengandung unsur pembeda satu sama lairg maka kembali dalam konteks pembahasanpengertian pemikiran Islam metodologis ini, yang menjadi perhatian dulu adalahkata metodologisyangberasal flari metodologi. Muhammad Anwar memaparkanbahwa para akuntan dan statistikan menggunakan istilah metodologi ini untuk mengungkapkan prosedur-prosedur mengumpulkan, mengorganisasikandan menganalisdata angka. Sarjanasosialmenggunakan istilah metodologi untuk mengekspresikandefinisi-definisi, ruang lingkup, problem-problem, metode-metode penelitian, pembobotan dan penilaian prosedur-prosedut, standar kesalahan dan tehnik-tehnik samplingdidalam metodologi. Parailmuan sering menggambarkan metode-metode penelitiannya di bawah wilayah metodologi.l Kemudian Anwar mendefinisikan metodologi adalah studi tentang prinsip-prinsip yang membimbing para mahasiswa tentang suatu lapangan pengetahuan, dan terutama mengenai suatu cabangsainsyang tinggi dalam memutuskan apakah menerima atau menolak preposisi-preposisi yang pasti sebagaibagian dari bodi pengetahuansecara umum maupun disiplin keilmuan mereka.2 Ada istilah lain yang mirip metodologl yaitu epistemologr. Sebenarnyametodologi adalah turunan langsung dari epistemologi. Dengan kata lain, metodologi adalah "anak kandung" dari epistemologi. Urutannya adalahberasaldari filsafat. Filsafat ini meliputi tiga sub sistemyaitu ontologi, epistemologi dan aksiologr; epistemologi meliputi antara lain sumbeq,struktur, vali1 Mohammad Anwar, "Islamic Economic Methodology'', dalam Muhammad Muqim (ed), ResearchMethodalagyin lslamic Perspectiae(New Delhi: Institute of Objective Studies, 7994),h.177. 2lbid.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

ditas, unsu4,macarn,fumpuan, batas,metode pengetahuan.Kemudian ilmu yang membahasmetode pengetahuan itu disebut metodologi. Demikian urutan genealogisnyakendati Muhammad Abid al-Jabiri memiliki pandangan yang berbeda. Dia mengatakary"Sesungguhnyaepistemologiadalah metodologi pada tingkat (derajat) yang kedua".3 Dari sini tampak terdapat hubungan yang sangat erat antarametodologi denganepistemologi dan keduanya memiJiki kemiripan, sehinggaterkadang seseorangmenggunakan kedua istilah itu dalam posisi yang bergantian.Ketika dia bermaksud terhadap epistemologi tetapi yang muncul justru penyebutan metodologi, begitu pula sebaliknya.Tidak jarang terjadi salah penyebutan, ketika yang diinginkan epistemologi namun yang keluar justru penyebutanmetodologi. Di samping terjadi kekaburan antara metodologi dengan epistemolog bag orang:orang tertentu, juga terjadi kekaburan antara metodologi dengan logika. Anwar menyatakar! "Metodologi telah sangatdiasosiasikan denganepistemologidan logika. Tetapl selamaperjalanan sejarahnya istilah metodologi telah dipakai pada berbagaipenggunaan profesi-profesi yang berbeda".a Penggunaan istilah pemikiran Islam metodologis, bukan pemikiran Islam epistemologis, agar lebih sesuai dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat terapan. Sementaraihi pemikiran Islam epistemologis betapapun tetap berkonotasi pada pemikiran-pemikiran Islam filosofis dengan watak kontemplasinya. Sedangkan pemikiran Islam metodologis memang berupa pemikiran-pemikiran Islam tetapi diarahkan pada penerapan dengan penekanan pada strategtnya. Oleh karena ihr, kehadir3 Muhammad Abid al-Jabiri, Madhhal ila Falsafat al:lllfrm al'Aqlaniyyahal-Mu'ashirahWatathmntur al-Filc al:Ilm (Bayut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-Arabiyalr, 2006), h. 24. aAnwar, "lslamic..?", h. 176.

P engenal an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

an pemikiran Islam metodologis tidak dimaksudkan menambah dan memperuwet model-model pemikiran Islam yang terlanjur banyakmeskipun penambahanitu mungkintidakbisa dihindari. Kehadiran pemikiran Islam metodologis lebih'merupakan tawaran alternatif solusi yang strategis. Atas dasar kerangka pemikiran ini, pemikiran Islam metodologistidak terlalu terikat pada pemahamanmetodologi oleh berbagai kalangan maupun Anwar sebagaimanatelah dipaparkan di depan.Pengertianpemikiran Islam metodologis akan diarahkan pada pemahaman yang lebih fleksibel dan memiliki cakupan yang lebih luas lagi. Apalagi kata metodologis merupakan kata sifat yang memiliki cakupan yang luas sekali. Kata metodologis berbedadengan kata metodologi, kendati kata metodologisberakardari katametodologi. Kata metodologistelah mengalami perubahanuntuk memberikan sifat pada pemikiran Islam.Akhimya istilah pemikiran Islam metodologisberarti pemikiran-pemikiran mengenai ajaran-ajaranIslam dengan cara menggali, menemukan dan mengembangkan strategi, metode, tehnik, car4 pendekatan,kiat-kiat, langkah-langkatr,prosedur dan mekanismeunfuk mempercepatkemajuanperadabanIslam. B. Ruang Lingkup Pemikiran Islam Metodologis Menurut RaisAhmad" metodologi mencakup tiga elemen: Pttama, Pengetahuanpng membanfu merumuskan pertanyaanpertanyaan;kedua,Proses-proses studi yang dipakai oleh peneliti untuk memecahkanproblem-pro-blem; dar.ketigfl,Kriteria yang digunakan qntrrk meneriksa denganteliti dan mengukuhkan validitas suatu kesimpulan.sAgalmya tiga elemensebagaicakupan metodologi ini dilihat dari fungsinya. s Rais Ahma4 '1SomeThoughts on Methodology in Islamic Scimce", dalam Muhammad Muqim (ed), ResearchMethoilology in IslamicPerspectioe (New Delhi: Institute of Objective Studies, 7994),h.246.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Ruanglingkup pemikiran Islam metodologisdapat ditiniau dan diuraikan dariberbagai segi:Ketika ia ditinjau dari segisaluran-saluran pengembangan,maka dapat dirinci menjadi metode berpikir, caraberpikir, tehnik berpikir, paradigma pemikiran, shategi pemikiran, siasatpemikiran, pendekatanpemikiran, prosedur pemikiran, mekanisme pemikiran, dan lain-Iain. Apabila pemikiran Islam metodologis itu ditinjau dari urutan langkahlangkah pemikiran maka dapat dirinci menjadi telaah pemikiran, penyelidikan pemikiran, penelusuran pemikiran, penggalian pemikiran, penemuan pemikiran, pengembangan pemikiran dan sosialisasipemikiran. Dari segiobjek pemikiran, secaragarisbesar,objek pemikiran Islam adalah ajaran-ajaranIslam pada kawasanpenafsiran dan pemahamannya.Selanjutnya secaramendetail cakupan pemikiran Islam metodologis ini dapat dirinci; bidang akidah yakni dalam rangka meningkatkan akidah seperti upaya Ary .GinanjarAgustiandenganmerumuskanintegrasial-Qurandengan sain modern; bidang ibadahyakni juga dalam upaya meningkatkan ibadah seperti rintisan Abu Sangkantentang cara sholat khusyu'; bidang sistemmernbacaalQuran sepertimetode-metode yang belakangan ini dipandang efektif baik metode iqra', qiraati dan sebagainya;bidanghukum Islam; bidang pendidikan Islam; bidangekonomi syariah (Islam); bidang politik Islam; bidang sosio[ogi Islam; bidang etika Islam; dan bidang-bidang lainnya secarakeseluruhan. Pemikiran Islam metodologisjuga menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan psikologis umat Islam terkait dengan pemikiran dan aksinyayaitu semangatbeqpikirdan beraktivitag motivasi berpikir dan beraktivitat kesadaranberpikir dan beraktivitas, kepedulian berpikir dan beraktivitas, obsesiberpikir dan beraktivitas, orientasi berpikir dan beraktivitas, dan cita-

P engenalan P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

cita berpikir dan beraktivitas. Di samphg itr, pemikiran Islam metodologis ini juga menyentuhpola-pola gerakan,polapola perjuangary dan pola-pola kehidupan. C. Tujuan Pemikiran Islam Metodologis Upaya menawarkan pemikiran Islam metodologis di kalanganumat Islam khususnya parapemimpin; pemuka, cendekiawan dan generasimudanya ini merniliki berbagaitujuan yang mulia: Pertama,adalah untuk membangun kesadaran berpikir positif. Sejarahmembuktikan bahwa umat Islam mengalami perselisihan pendapat, pandangary emosi dan perkelaian dalam waktu yang lama sekali dan hingga sekarangbelum selesai.Perselisihan dan pertikaian itu terjadi dalam wilayah ilmu kalam, fils#at, tasawuf, fiqh danbidang-bidang lainnya. Dalam ilmu knlam,kita bisa mencatatpertikaian kelompok I(hawarij dengan Syt'ub Mu'tazilah denganAhlussunah dan Syi'ahdenganAhlussunalr"sehinggaterjadi pembunuhan terhadapAIi bin Abi Tholib; Dalam filsafat, al-Ghazali meni5kafirkan al-Farabi, Ibnu Sina dan kawan-kawannyayang dimuat dalam kitab TahkfutaI-Falfrsifah. Kemudian muncul Ibnu Rusyd yangberusaha membela para filosof itu sekaligus mengkritik al4hazali yang didokumentasikan dalam kitab Tahifat al-Tahfrfut;Dalam tasawuf, terjadi perseteruanyang hebalantara ulama syariah denganulama tasawuf dengan saling menyalahkan dan menghina. Seorang sufi Abu Mansur al-Hallaj sendiri menjadi kurban eksekusilantaran kata-katanya Ana al-Haqa{akulah Yang Maha Benar); Dalam fi4h, lagahrlidrpertikaian antarapengikut para pendirimadztrab tentang persoalan-persoalanfuruiyy ah (cabang)terutama menyangkut pelaksanaanibadah. Permasalahanmadzhab sendiri juga sempat menjadi bahan pertikaian, antara para pengikut madzhab dengan kelompok anti madzhab.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Buku-buku sejarahIslam juga memiliki andil dalam mengakibatkan perselisihan.Sejarahkita adalah sejarahaliran, sejarah firqolt (aliran), sejarahpolitik, sejarahnriliter, atau sejarahpenuh data-datapertempuran" permusuhan, pertikaian dan PePerangan yang turut memanaskansuasanadan mudah menimbulkan emosi sehinggapara pembacanyajuga larut dalam gelora emosi yang membara. Praktis, sejarahkita turut mengoyak persatuan keislaman (ukhuwaahIslamiyah),persatuankemanusian(uldtuwwah basyariyahatau ukhurttwahinsaniyyah) dan persatuan kebangsaan(ulihuuualt wathaniyyah). Kita merasamemiliki pandangan yang paling benar sendiri secarateologis, akhirnya pandangan orang lain yang berbeda dianggap salahbahkan tersesatdengan tuduhan-tuduhan yang sensitif menimbulkan permusuhan dan perlawanan seperti tuduhan kafir, fasiq,murtadz,zindiqdan zionis. Hampir setiap orang yang mendapat tuduhan-tuduhan seperti itu pasti mgreaksi dengan kemarahan dan terkadang dengan pembalasan yang tidak kalah kerasnya.Aksi-reaksi yurrg sangat tidak sehatitu menyebabkanlanggengnya pertikaian sesamaumat Islam. Oleh karena itu, pemikiran Islam metodologis berusaha membawa model berpikir baru yang familier terhadap semua pihak yaitu dengan mengajak berpikir positif; suatu model berpikir yang menyatakan kebenaranberdasarkanargumentasi ilmialu menghargai pandangan orang lain meskipun tidak setuju, meyakini orang lain juga memiliki alasan-alasantertentu, berprasangkabak(husnudzdzan)kepada sesamaumat Islam, menghindari sikap menyalahkan pandangan orang lain, dan menghindari vonis-vonis teologis, sosialdan susila kepada orang lain. Model pemikiran ini lebih mengarah pada pemikiran-pemikiran yang menghasilkan manfaat kemanusian yang sangatbesar.

P engenalan P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Kedua,adalah untuk membangun kesadaranberpikir dan bertindak secaraefektif dan efisien. Kita harus mengevaluasi terhadappola berpikir danbertindak umat Islam sertahasil nyata dari keduanya meskipun seringkali menimbulkan keprihatinan dan kejengkelan. Memang harus ada keberanian untuk menyatakan fakta-fakta objektif (fakta apa adanya tidak boleh ditambah maupun dikurangi apalagi dipolitisir) kendati faktafakta itu sangattidak kita harapkan, sebagaiwujud pengamalan dari seruanqulal-haqqwalaukhnamurran(katakanlah suatu kebenaranwalaupun terasa pahit). Evaluasi ifu menghasilkan temuan bahwa pada umumnya pola berpikir dan bertindak umat Islam itu adalah sec.ra normatif yang sangatboros. Polaberpikir inilah yang menyebabkan kebekuan dan mudah menimbulkan perselisihan sesama umat Islam secaraberkepanjangan,sebagaikondisi yang kontras denganajaranIslamyang menggambarkanorangorang mulcmin menjalin persaudaraanyang kokoh sebagaimanadiamanatkan al-Qur'an dengan istilah innamfral-mukminttnilwah (sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara kandung). Model berpikir danbertindak normatif itu terefleksikan dalam wujud kecenderungan mereka dalam melihat sesuatu secarahitam-putih sehingga sangat akrab dengan istitah-istilah dikotomik seperti mukmin-kafi4, sah-bata| halal-haram, shahihdlaif, sunnah4id'ah, pahala-dosa, surga-neraka" selamat-tersesat,shalihat-sayyiaf ftebaikan-kejelekan),multsin-filsiq,minnfrminhum(kelompok kita-kelompok mereka),a'mdlunfi-a'mdluhum (amalan-amalan kita-amalan-amalan mereka), j am'iyyfrtuntj am'iyyiltuhum (organisasikita-organisasi mereka), madzhabunimadzhabuhum(madzhab kita-madzhab mereka), firqatunfrfir qatuhum (aliran kita-aliran mereka), imfrmuni.-imhmuhum (pemimpin kita-pemimpin mereka),kiffibuni-kitilbuhum(kitab kita-kitab mereka), mu'tabarabghairumu'tabarah(yang diper-

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

hitungkan-yang tidak diperhitungkan), dan lain sebagainya. Persoalanyang lebih krusial lagi pada tahap tindakan sebagaikelanjutan dari model berpikir hitam-putih itu adalah munculnya kecenderungan mempertentangkan secara antagonistik antara dua hal yang menimbulkan perselisihan secara permanen dan saling mempertahankan gengsi sosialkeagamaannya masing-masing.Penyebutansecaradikotomik itu seringkali dijadikan landasanterjadinya benturan pemikiran berikut tindakannya di kalangan masyarakatsecaraluas, sehinggaumat Islam hanya menderita kerugian besaryang tidak disadari. Pembicaraan halal-haram misalnya tidak ada masalah karena itu suatu keniscayaan.Hanya sajajika seseorangterjebakdan hanya berkutat pada persoalanhalal-haram itu melulu sebagaimana menjadi kecenderungansebagianbesarumat Islam,makamereka hanya akan mengalami pemborosan. Kecenderunganinilahyang inginkita geserpada model berpikir dan bertindak yang efektif-efisien.Hal ini bisa dicontohkjn melalui penelusuranpendekatan,metode, tehnik, cara,terobosarLstrategi, kiat-kiat dan sebagainya.Contoh riilnya antara lain: bagaimanakahcara meningkatkan keimanzrnseseotang? Bagaimanakahmetode mensosialisasikanshalat yang khusyuk? Bagaimanakah pendekatan yang tepat untuk membangkitkan kesadaranmenunaikanzakat di kalanganoranglslam yang kaya (aghniy6')?Bagaimanakahstrategi meminimalisir kemiskinan umat Islam? Bagaimanakahterobosan-terobosanyang dapat ditempuh untuk memberdayakangenerasimuda Muslim? Bagaimanakah kiat-kiat yang cepat dalam memajukan peradaban Istam?, dan lain sebagainya.Pertanyaan-pertanyaan ini segera ditindaklanjuti sehinggamenjadi uPaya yang riil danbisa dipertanggungjawabkan. Ketiga,adalah untuk membangun kesadaranberpikir dan bertindak secaraaktif, kreatif dan produktif. Umat Islam banyak 10

P engenalan P emi k i ran l s l arn Metodol ogi s

yang terpasungoleh paham teologisyang mereka anut. Paham teologisitu adalah paham ]abariyah (fatalbm ataupredestination). Dalam paham ini, manusia itu digambarkan terpaksa (majbfir) menjalankansuatu pekerjaan.Padahakekatnya yang melakukan perbuatanmanusiaadalahTuhan.Manusia tidak memiliki kebebasanberkehendak (freewill) dan kebebasanberbuat (fr"e acf).Pandanganini kemudian muncul dalam bentuk sikapsikap yang serbapasrah dan menyerah seperti ungkapan biar lambat asalselamat,alon-alonwaton klakon(pelan-pelan yang penting terlaksana), nriffio ing pandum(menerima pembagian apa saja bentuknya dari Tuhan), sumendennang taqdir (bergantung sepenuhnya pada takdir), dan mangannggakmanganlikkumpul (makan atau tidak makan yang penting berkumpul). Ini merupakan ekspresi-ekspresiyang melukiskan kepasrahan secaratotal tanpa upaya-upaya yang aktif dan maksimal. Ekspresiini menggambarkan suas€u1a kehidupan yang serba pesimistis. Umat Islam pesimis dalam menatap masa depary merekapesimis dalam menghadapi kehidupan, mereka pesimis dalam menghadapi perkembangan sain dan tehnologi modern. Oleh karena itu, para mujaddid(pembaru) Islam menyatakan bahwapaham Jabariyahberikut konsekuensinyasebagaibiang keladi kemunduran umat Islam. Dalam bidang pendidikan, prestasimerekaterpuruk; dalam bidang ekonomi, merekaterpinggirkan; dalam bidang sain dan tehnologi, mereka tertinggal jauh eehinggahanya menjadi konsumen; dalam politik, mereka senantiasa terkalahkan; sehingga acapkali menjadi sasarankecurigaan dan penyerangannegara-negaraBara! dalam kebudayaan,mereka terjajah secarasistematissehinggamudah dipengaruhibudaya asingkhususnyabudaya modem Bara! dan dalam ranah intelektuaf mereka kehilangankepercayaanpada potensinyasendiri dan cenderungmelegimitasi teori-teori dari Barat. 11

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Dalam kondisi seperti ini kita harus menggerakkan Pemikiran dan tindakan umat Islam secaraaktif, kreatif dan produktif. Untuk mencapaikemajuan,kejayaandan kehormatan di antarabangsa-bangsadi dunia merekaharus senantiasaaktif berpikir dan bertindak.Sebagaimanadikutip W.C.Smitlt Muhammad Iqbal menyatakan bahwa orang kafir yang aktif lebih baik daripada orang Islam yang suka tidur.6 Pandangan ini tentu bukan dilihat dari perspektif teologis sebabtidak ada landasannya samasekali. Iqbal menyatakan demikian itu hanya melihat dari zudut etoskerjayang berdimensiekonomismaupun kultural. Melalui perspektif inilah pandangan Iqbal itu bisa dipahami denganbaik. Sikapaktif selanjutnyaakan mengantarkansikap kreatif dan produktif. Sikapkreatif berkonotasi terjadinya Pengembangan secarakualitatif sedangkan sikap produktif lebih berkonotasipada pengembangansecarakuantitafrf- Kedua sikap ini berpotensi memperkuat khazanahkebudayaandan peradaban Islam. Kreativitas dan produktivitas pemikiran akan menghasilkan berbagai d an banyak ide, gagasaruinisiatif, imajinasi dan ekspresipsikologis. Sedangkankreativitas dan produktivitas tindakan akan menghasilkan berbagai dan banyak aksi riil dan empiris yang bermanfaat bagi kehiduPan mereka ke depan. Keempat,adalah untuk membangun kesadaranberpikir dan betindak strategis.Tujuan ini didasari oleh pemikifan bahwa pemikiran Islam metodologis memiliki kesadaranyang sangat kuat terhadap kondisi masadepan yang bisa dipastikan adanya persaingan-persainganyang sangat ketat. Umat Islam harus menghadapi para kompetitor yang jumlahnya semakin banyak dengan menggunakan siasatyang lebih canggih lagi daripada yang terjadi sekarangini. Kondisi demikian ini tidak bisa di-

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

hadapi dengan cara-carayang polos dan lugu kecuali rela terkalahkan oleh orang lain, bahkan harus menerima kenyataan pahit yaitu "kalah sebelum bertanding". Sekarangini, hampir setiap negara khususnya negaranegara maju senantiasa menempuh strategi tertentu untuk mempertahankaneksistensinya,mencapaikemajuandan memenangkan persaingan. Mereka mengerahkan jurus-jurus baru dengan menggerakkan para pakar mereka sendiri maupun mengundang pakar asing untuk menarik strategi yang tepat sasaran,tepat tujuan dan tepat guna. Maka terdapat berbagai macamstrategi yang dicoba oleh negara-negaratersebut dalam mencapaitujuan besarnya.Memang tidak semua strategi ilu potensial mencapai cita-citany4 tetapi setidaknya ada upaya berpikir dan bertindak secaramaksimal untuk mengatur siasat dalam persaingan antar negara. Oleh karenaihr, umat Islam harus berpikir dan bertindak secarastrategisuntuk menghadapi masa depannya termasuk mencapaikeberhasilannyabaik dalam ranah pendidikan, ekonomi, pertanian, perdagangan, industri, politik, budaya dan sebagainya.Pembiasaanberpikir dan bertindak strategis ini menjadikanpola-polakehidupan merekaserbateratur dan potensial mencapai kesuksesanbesar sesuaidengan harapan-harapannya.Banyak sekali contoh yang dapat diteladani bahwa kesuksesanmereka lebih ditentukan oleh strateg yang handal baik pengusaha,artis, olahragawan, ilmuan, pengarang, konsultan, politisi, manager,leadermaupun praktisi. Bahkan lantaran kebiasaanberpikir dan bertindak strategis itu seseorang bisamengemassesuatuyang dipandang kurang berguna menjadi barang yang sangat berharga seperti mengubah sampah menjadi pupuk, rongsokan besi tua menjadi mobil, pelepah pisang menjadi tas, yang akhirnya memiliki nilai ekonomis

6 W.C.Smith, Modern Islam in lndia (Lahote: Ashrof, 1963),h- 111. 12

13

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

yang tinggr. Maka berpikir dan bertindak strategis ini menimbulkan lompatan-lompatan prestasi yang luar biasa. Berdasarkankenyataan-kenyataanitu, model pemikiran Islam metodologis berupaya keras untuk menyadarkan umat Islam agar membiasakanberpikir dan bertindak strategisdalam mengarungi kehidupannya dan melalcukansegalaaktivitasnya melaluiberbagai caramulai dari usahamengubahnadisi mereka hingga aksi-aksiyang membuhrhkan potensi intelektual pada

Ghazali telah memperbarui tasawuf melalui berbagaikitabnya seperti al-Munqid min aI-DzaIAI,Misykat al-Anwfu, BidfryatalHiddyah,dan lain-lain; Ibnu Khaldun telah merumuskan teoriteori sejarahdan sosiologimelalui kitab Muqaddimah;IbnuSina telah mengembangkan ilmu kedokteran melalui kitab ensiklopodianya, al-Qhnfinfi al-Thib;dan al-Razi juga telah mengembangkan ilmu kedokteran melalui karya ensiklopedianya yang berju drulal-Hawi yangterdiri 20 jilid. Para filosof, ilmuan dan ulama itu mendapat pengaruh dari berbagai kalangan baik Yunani, Siri+ Persia India dan Cina. Ahmad Thabanahbahkan menyebutkan bahwa filsafat India, fisafat Persia filsafat Yunani dan logikany4 masing-masing berpengaruh terhadap para ulama danmutakltallimtndi kalangan umat Islam dalam membahasagama dan dasar-dasarakidah mereka.TMereka pada umumnya setelahmendapat bekal tambahan melalui penyerapankekayaanintelektual dari berbagai kalangan itu kemudian mengembangkan sendiri sehingga mencapaikemajuan.Padagilirannya kemajuan ini dipelajari dan dikembangkan oleh orang-orang Barat sehingga mereka mengendalikan kemajuan sain dan teknologi. Sementaraitu, dunia Islam sekarang ini masih tertinggal jauh dari Barat karena mayoritas kaum intelekfualnya merasa ketakutan untuk melakukan pengembangan-pengembangandengan alasan-alasan yang sulit dinalar. Keenam,adalah membangun kemandirian baik dalam merumuskan metode maupun konstruksi-konstruksi teori keilmuan. Pemikiran Islam metodologis berusaha keras mewujudkan kemandirian di kalangan umat Islam. Selamaini mereka

tingkat yang sangat tinggt. Kelima,adalahuntuk membangunkesadaranberpikir dan bertindak pengembangan.Pemikiran Islam metodologisselalu berupayauntuk menyadarkanumat Islam agarberpikir dan bertindak pengembangan.Sebabmelalui caraini, kebudayaan dan peradabanIslam bisa digerakkan secaraaktif, dinamis bahkan progessif. Kita bisa belajar pada masyarakat negara-negara pemilik industri maju terutamakalanganintelektualrrya. Mereka memiliki jiwa pengembangsehinggaberusahamengembangkan masig-masing sektor baik pendidikan, ekonomi, perdagangargtehnologi, periwisata, pertanian, pertambangan,dan lain sebagainya.Akhimya masing-masingsektor itu bergerak secara dinamis dan sinergismenjadi kekuatan-kekuatanterpadu dalam memajukan bangsa dan negara. Pengalamandunia Islam pada zaman kejayaandulu juga menunjukkan gejala-gejalayang sarna. Para filosof, ilmuan, ulama' bahkan khalifalu semua berusaha mengembangkan kebudayaan dan peradabanIslam menurut kapasitasmereka masing-masing. Parafilosof, ilmuan dan ulama berupaya keras melakukan penelaahan"penyelidikan, penelurusan, penelitian dan penemuan pengetahuansementaraParakhalifah mendul ung perruhdenganmenyiapkan fasilitas-fasilitasnya.Kita masih bisa mencatat bahwa Imam Syafi'i telah merintis bangunan ushul fiqh (filsafathukum Islam) melalui kitab al-Rrsfrlah;lrrtam 1,4

TBadawi Ahmad Thabanah, " Al-Ghazali wa Ihyd'Ulfim al-Din", dalam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Ihyh' Ulfim al-Din (Indonesia: Maktabah DAr IhyA', al-Kutub al-'Arabiyalu tt), h. 4.

15

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

telah cukup lama memiliki ketergantungan Pada Pengembangan ilmu dan tehnologi dari Barat. Seolah-olahhanya Barat yang mampu mewujudkan sain dan tehnologi modern, kawasan lainnya hanya sebagaikonsumen apalagi dunia Islam. Umat Islam masih terlalu jauh dari mamPu mewujudkan sain dan tehnologi modem secaramandiri. Maka tidak ada pilihan lain kecuali harus menggantungkan pada Barat. Persepsidemikian ini yang berusaha diluruskan oleh pemikiran Islam metodoIogis denganmelakukan berbagaiusahasecaraganda baik menyangkut penguatan psikologis, tradisi pemikiran, mauPun rintisan kemajuan oleh sebagiankecil umat Islam. Ketika kemandirian itu mulai dapat diwujudkan maka akan menghadirkan kekuatan-kekuatan positif yang baru seperti timbulnya rasapercayadiri untuk menampilkan kreasi-kreasi yang maksimal, tumbuhnya kesadaranuntukberusaha keras dalam mencapaicita-citabesar,fumbuhnya naluri bersaingprestasi kendati menghadapi kompetitor-kompetitor yang handal dari berbagai penjuru dunia tumbuhnya rasaoptimisme dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, dan tumbuhnya rasa kesadaranuntuk menggali potensi-potensi dari diri sendiri. Usaha-usahakemandirian ini telah dituniukkan oleh para perintis islamisasi pengetahuanseperti Ismail Razi al-Faruqi, Zauddin Sardardan SyehMuhammad al-Naquib al-Atas. Gerakan ini merefleksikan usaha-usahakemandirian dilihat dari perspektif pengembangan ilmu, terlepas setuju atau menolak, terlepas gerakan itu telah berhasil merumuskan konsep-konsep keilmuan islami atau masih dalam tahap rintisan, itu urusan lain. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa gerakan islamisasi pengetahuanini berusahamempengaruhi konsep-konsePPengetahuan dengan nilai-nilai Islam sebagaiyang termaktub dalam alQuran maupunhadits Nabi, sehinggailmu pengetahu-

P engenal a n P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

an terikat nilal bukan bebasnilai seperti yang terjadi di Barat, tetapi bebasdinilai. Tirjuan memandirikan umat Islam ini juga telah menjadi EemangatHasan Hanafi dalam melaksanakanproyek:proyek besamya,antara lain melalui gerakan Kiri Islam (al-YashralIslilmi ataulslamicleft). Kazuo Shimogaki menegaskan,"Kiri Islam berpretensi untuk mengangkat ilmu-ilmu klasik itu secara bertahap sehingga kita tidak lagi tergantung dengan penemuan-penemuan orang lain".8 Flanafi agaknya menginginkan bahwa melalui usaha mengangkat ilmu-ilmu klasik itu, umat Islam akan membangun kekayaan intelektual sendiri termasuk temuan-hmuan yang selamaini masih terpendam berdasarkan warisan kekayaanintelektual Islam masa klasik ih1 sehingga umat Islam benar-benar dapat mandiri berikut kreasi-kreasinya. Padaakhirnya posisi mereka akan bergeser dari sekadar objek menjadi subyek atau dari sekadarkonsumen menjadi produsen dalam merurnuskan pengetahuan,peradaban maupun kebudayaan. Dengan pergeseranini, mereka memiliki posisi minimal sejajardengan orang-orang Barat dalam membangun kebudayaan.Hanafi menandaskan,"Tidak ada istilah ibu kebudayaan atau anak kebud ayaan".eHanafi menolak anggapan bahwa Barat sebagaiibu kebudayaan sedang Timur termasuk dunia Islam sebagaianak kebudayaan.Mereka semua adalah sama atau sejajar.Kebudayaan bisa berkembang pesat di berbagai tempat sepertijuga ditunjukkan sejarah.Komaruddin Hidayat mengamati, "Flanafi ingin mendobrak dan mengakhiri mitos 8 Kazuo Shimogaki, Kiri lslam Antara Modernisme dan Post ModernismcTel"aah Kritis Atas Pemikiran HasanHanaf , terj. M.Imam Aziz dan M. |adul Maula (Yogyakarta :LKI$ 1993),h.102 eHasan Hanah, OksidentnlismeSiknpKitaTerhndapTiadisiBarat,te1. M.Najib Buchori (jakarta: Paramadina,2000), h. 34

17

Pe m ih ir a n lsla m M e to d o lo g is

P engenal a n P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Barat sebagairepresentasidan pemegangsupremasi dunia".1o Keinginan Hanafi ini telah dipersiapkan salah satunya dengan mewujudkan kemandirian umat Islam berikut kreativitasnya. Ketujuh,adalahuntuk mempercepatkemajuanumat Islam dan peradabannya. Banyak keluhan yang muncul di kalangan pemikir Islam sendiri, mengapa umat Islam di dunia ini begitu lama terpuruk pada anak tangga paling bawah di antarajajaran umat-umat dan bangsa-bangsalainnya. Keluhan ini dapat dipahami setidal.myajika dibandingkan denganbrdia dan terutama Jepang.Negara yang pemah menjajahtrdonesia ini bahkan telah berhasil mengalahkan Amerika dalam memajukan tehnologi elekho dan nilai tukar uangnya.Keluhan itu menjadi agendabagr pemikiran Islam metodologis,lantaranpemikiran ini justru menghendaki percepatankemajuanumat Islam berikut peradabannyaSebenarnyapara pembaru sendiri berusahamenggerakkan masyarakat Muslim untuk mencapai kemajuan peradabannya agar menjadi bangsayang bisa menikmati kehidupan yang makrnur dan dihormati olehbangsa-bangsa lain di dunia ini. Kalau mungkin pencapaiankemajuanitu bisa dipercepat.Untuk kepentingan ini, mereka mengajukan strateginya masing-masing, di samping menyerukan kembali kepada ajaran Islam yang mumi yaifu alQur'an danhadits, juga secaraspesifikmereka menempuhstrategi yangberbeda-beda.SyahWaliyulfah al-Dihlawi yang menulis krtab Hujjatulldh al-Balighahmenyerukan agar menghidupkan kembali sistem pemerintahan yang terdapat pada zamartaI-KhuIafA'aLRfrsyidfin(par aY,halifahyang berpetunjuk). Dengan pengertian lain dia menyerukan agar pemerintahan

absolut harus diganti dengan sistem pemerintahan yang demokratis;Al-Tahtawi menyerukanparaulama untuk memodemisasikan syariat dan membawa konsep emansipasi wanita (tahrtr almar'ah);I amaluddin al-Afghani telah melakukan pengembaraan ke berbagai negara untuk membangkitkan kekuatan-kekuatan politik umat Islam; Muhammad Abduh bertrsahamenggerakkan umat Islam melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan; Sayyid Ahmad Khan di India menempuh strategi bekerjasama dengan Inggris dan menekankan pendidikan modern; sedangkanImam I(humaeni di Iran melalui jalur politik dengan merumuskan sistem imilmah (kepemimpinan politik model s;nuh) modern. Perjalanan pembaruan itu jika dihitung mulai dari alDhlawi saj4 telah mulai awal paroh kedua abadke -18.lri berarti bahwa pembaruan di dunia Islam telah berlangsung selamadua setengahabad. Tetapi hasil pembaruan itu belum menunjukkan kemaju€myang memuaskan hingga sekarang ini. Pemikiran Islam metodologis sebagaisalah satu sarana yang dapat dilalui untuk mencari terobosanbaru guna mempercepat kemajuan umat Islam berikut peradabannya.Kita tidAk boleh putus as4 kita bisa melakukan perbandingan bahwa ada pembaruan saja belum menghasilkan kemajuan yang maksimal apalagi tidak ada pembaruan samasekali, keadaan umat Islam bisa lebih terbelakang lagi.

r0Komaruddin Hidayat, "Oksidentalisme: Dekonstruksi Terhadap Barat", dalam Hasan Hanafl Oksiilentalisme Sikap Kita Terludap Tiadisi Barat,terl. M.Najib Buchori (fakarta: Paramadina, 2000),h. xix

D. Landasan Pemikiran Islam Metodologis Pemikiran Islam metodologis yang sedang dibahas ini memiliki landasan sebagai dasar pijakan dalam merumuskan pola-pola pemikirannya untuk disosialisasikanke tengah-tengah masyarakatMuslim. Landasanini setidaknya ada tiga macam, yaitu landasan teologis berupa ketentuan-ketentuan wahyu (alQur'an dan sunnah);landasanfilosofis, dan landasirnempiris. 19

Pe m ilcir a n lsla m M e to d o lo g is

Ketiga landasan ini dapat meyakinkan kita tentang pentit gnya mewujudkan pemikiran Islam metodologis. Didalam al-Qur'an, salahsatu Petunjuk pemikiranlslam metodologisini terdapat pada kata kaifa@agaimana).Kataknifu ini di dalam al-Qur'an disebut sebanyak83kali. lri berarti kata ini berada pada 83 ayat.1rKatakaifuini mengandung pemahaman yangberbeda-beda:bisa mengandung arti keadaanseperti pada al-Baqarah l2l:27, AIi Imron [3]:86,al-An'am [6]:L1,alNraf 17l:64,Yunus [10]:14 dan IbrahLimp' l:zQ; sebagaimana Ali Imron [3]:5);betapakah(al-Nisa'[4]:50,al-An am[6]:65,dan al-Naml [27]:51); menurut (al-Rum [30]:48); bertanya yang bersifat klarifikasi (al-Taubah[9]:8);alangkah hebatnya atau Saba' [34]:45,al-Mulk [67]:18,aldahsyatnya (al-Ra'd l'1,3f.,32, Qomar [54):L6,18,2'1.,30); d an cara (al-Baqarah [2]:259-260, alMaidah [5]:3L,Maryam l19l:29,al-Shaffat l37f:154,Qaf [50]:6, al-Qalam[58]:34 Nuh f71f:1.5,dan al-Ghasiah[88]:17-20).Dari sini hanya kaifa dalam pengertian cara saja yang akan dikaji berikubry+ dengan memapark art ayat-ayatnyadahulu: 1. Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelahroboh?" Maka Allah mematikan orang itu seratustahur! kemudian menghidupkannya kembali, Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab:"Sayatelah tinggal di sini sehari atau setengah hari", Allah berfirmuu:l:"Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratustahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepadakeledai kamu (yang telah menrr Muhammad Fuad Abd. Al-Bahi, AI-Mu' jam al-MufahrasLi Alfidz al-Qur'kn al-Karim (Indonesia: Maktabah Dahlan, tt), h. 816-817.

P engenal an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

jadi tulangbelutang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaanKami bagi manusia;dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudianKami menutupnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menShidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah MahaKuasa atas segalasesuatu (al-Baqarah

[2]:zse). 2. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkantah kepadaku bagaimnnaEngkau menghidupkan orang{rang matii'. Allah berfirman: "apakah kamu belum percaya?" Ibrahim menjawab: "Saya telah percaya akan tetapi agar bertambah tetap hati saya". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu jinakkanlah burung-burung itu kepadamu, kemudian letakkanlah tiap-tiap seekordaripadanya atastiaptiap bukit. Sesudah itu panggillah di+ niscaya dia akan datang kepada kamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi mahabijaksana (al-Baqarahl2l:260) 3. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untukmemperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimanadia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil : 'Aduhai celakaaku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak itu, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini. Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-:orangyang menyesal (al-Maidah

[s]:31). Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaintanakami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam a1runan?"(Maryam [19]:29). Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana(caranya)kamu menetapkan?(al-Shoffat [37]:$a).

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

6. Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas merek4 bagaimnnakami meninggikannya dan menghiasinya dan langititu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? (Qaf [50]:6). Kamu 7. Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah mengambil keputusan? (al-Qalam [68]: 36). 8. Tidakkah kamu perha tikan bagaimanaAllah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh [71]: 15). 9. Maka apakahmereka tidak memperhatikanuntabagaimana dia diciptakan? (al-Ghasyiyyah [88]:17). 10. Dan langif bagaimanaia ditinggikan? (al-Ghasyiyyah [88]: 18). lL. Dan gunung-gunun& bagaimanaia ditegakkan? (al-Ghasyi yyah [88]:19). ia dihamparkan?(al-Ghasyiyyah[88]: 12. Dan bu mi, bagaimana 20). Berdasarkan12 kata knifay angmengandung pengertian caramelakukan sesuatuini, temyata dapat dikelompokkan menjadi lima macam: a. Carayang bagi kita sebagaipembacakurang jelas,menjadi rahasiaTuhan dan tidak bisa kita tiru sepertial-Baqarah[2]: 259-260 b. Cara yang diperagakan secaraielas (demonstratif), dapat dinalar dan diikuti (al-Maidah [5]:31) c. Cara untuk melakukan sesuaht tetapi justru objeknya(Isa) yang diberikan sesuatu kedahsyatan di luar kelaziman (Maryam [19]:29) d. Carayangbersifatklarifikasi (al-Shaffatl37f:154danalQalam [58]:35)

22

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

e. Cara yang bagi kita sebagaipembaca merasasulit memahami, karena termasuk suprarasional tetapi menunjukkan bukti secarasangat riil (al-Ghasyiyyah [88]: 17-20) Dari semua katakaifudalam ayat-ayat tersebut yangberarti cara ternyata: Pertama,terdapat cara-carayang hdnya berada dalam lingkup kemampuan Tuhan sajaseperti kemampuan menghidupkan keledai yang asalnyatelah mati bahkan telah menjadi tulang belulang (al-Baqarah [2]:259), kemampuan menghidupkan kembali empat ekor burung yang telah dihancurkan Nabi Ibrahim (al-Baqarah[2]: 259),kemampuanmembuat bayi Isa berbicara menjawab orang-orang yang menuduh Maryam berzina (Maryam [19] : 29), kemampuan meninggikan langit dan menghiasinya (Qaf [50]: 6), kemampuan menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat (Nuh l71l:15), kemampuan menciptakan unta (al-Ghasyiyyah [88]: 17), kemampuan meninggikan langit (al-Ghasyiyyah [88]: L8),kemampuan menegakkan gunung-gunung (al-Ghasyiyyah [88]: 19), dan kemampuan menghamparkan bumi (al-Ghasyiyyah [88]: 20); Kedua,cara-carayang lebih terkait dengan alasan-alasanseperti caramenetapkanalasan-alasanorang-orangkafir Makah yang menganggap Allah mempunyai anak-anak perempuan (alShaffat[3[: L54)dan cara-caramengambil keputusanbagi orangorang yang berdosa (al-Qalam [68]: 36); dan Ketiga,cara mengubur mayat yang diperagakan seekor burung gagak dengan menggali tanah (al-Maidah [5]: 31). Diantara ketiga model caraini, sebagaicarayang menjadi sinyal atau inspirasi yang kuat bagi model pemikiran Islam metodologisadalahcaramodel yang ketiga. Padamodel ketiga ini kasusnya merupakan tragedi pembunuhan Qabil kepada saudaranya sendiri yang bernarnallabil. Namun penyelesaian

23

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

mayatHabil adalahmelalui carayang positif yaitu penguburan ke dalam tanah, suatu cara yang pertama kali dilakukan manusia melalui petunjuk seekorburung gagakatasperintah Allah. Oleh karena itu, perhatian kajian ini diarahkan pada surat al-Maidah [5]:31.Ayat ini perlu ditampilkan kembali: Kemudian Allah menyuruhseekorburunggagakmenggali-galidi bumi untuk memperlihatkankepaddnya ( Qabil) bagaimanadia seharusnya menguburlcnnmayat saudaranya.BerkataQabil:"Aduhaicelakaaku, mengapaaku tidak mampuberbuatsepertiburung gagakini, lalu ini. Karenaitu iadilahdiaseorang saudaraku akuilapatmenguburkan diantaraorang-ornngyang menyesal(al-Maidah [5]: 31). Dalam menafsirkan ayat ini Muhammad Ali al-Shabuni menjelaskanbahwa Allah menyuruh seekorburung menggali dengan pelubang dan cakar kakinya ke tanah untuk memberi contoh kepada pembunuh (Qabil) bagaimanamengubur mayat saudaranya.Mujahid mengatakan:Allah telah mengirim dua maka keduanyabertarung hingga salahsatuekor burung gaga/r., nya membunuh sahabahrya kemudian menguburkannya. Dan anak Adam (Habil) adalah kasusorang Pertamayang terbunuh, dan setelah Qabil membunuhnya dia meninggalkan mayat saudaranyadi tanah lapang dan dia tidak tahu bagaimanamenguburkannya hingga dia melihat seekor gagak menguburkan kerabatnya.l2SedangAhmad Mustafa al-Maraghi menjelaskan bahwa pembunuhan ini adalah awal pembunuhan yang menimpa anak Adam. Pembunulurya tidak tahu bagaimana menguburkan mayat saudaranyayang terbunuhitu sehinggadia memperhatikanburung gagakberkelai. Hal ini sebagaipetunjuk bahwa pada asalnyamanusia itu bersahaja sedikit pengetahuan. Namun setelahmemiliki kesiapandan akal, dia dapat meng12MuhammadAli al-Fikr, tt), h. 339.

al-Shoburu, Shafwatal-Taf'isir,Jil. I (Bairut Dar

P engenal an Pemi k i ran l s l am Mel odol ogi s

ambil manfaat dari segalasesuatuberupa ilmu, percobaandan pengembanganterhadap pengetahuan-pengetahuandan ilmuilmunya. Allah memberitahukan kepada kita bahwa pembunuh itu belajarmenguburkan saudaranyadari peragaanseekorburung gagak.SesungguhnyaAllah Tahla memberi ilham kepada seekorburung gagak.Hal ini agarQabil bisabelajar caramer-rgubur dariburung itu. Ketika Qabil melihat seekorburung gagakmenggali tanah, dia belajar caramengubur maka tampaklah kebodohan dan kelemahannya.l3 Selanjutrryaadalah landasanfilosofis dalam mengembangkan pemikiran Islam metodologis. Metode adalah alat untuk mencapaihasil yang diinginkan. Hasil tidak bisa diwujudkan tanpa melalui metode. Padadataran ini metode memiliki arti, makna, fungsi dan peran yang sangat penting dan menentukan. Kita bisa membayangkanbagaimanamungkin seseorang pengajar bisa berhasil dalam menjalankan tugasnya tanpa menggunakanmetode, kita tidak bisa bayangkan bagaimanaseorang cacatdapat mendaki dan mencapaipuncak gunung yang tinggi dan terjal tanpa menggunakan metode tertentq apalagi hal-halyangterkaitdengantehnologimodern Bagaimanamungkin seseorangbisa menciptakan komp uter atauhnndponejikatanpa melalui metode. Untuk mencapai kedekatan diri denganAllah sajamasih harus menggunakan metode, padahal ini wilayah spiritual. Intinya metode dipergunakan dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Metodememiliki fungsi strategisdalam berbagaikepentingan,antara lain: L. Sebagaialat yang membanfu seseorangdalam mencapaitujuarmya. Contolu metode membacaal-Qur'an dapat membantu seseorangdapatmembaca al-Qur'an, metode me13Ahsrad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, juz IY (ttp: Dar al-Fikr, tt), h. 100-101

Pe m ikir a n lsla m lte lo d o lo g is

nulis ayatalQur'an dapat membantuseseorangsehinggamamPu menulis ayat-ayatalQur'an denganbaik, dan metodepenelitian dapat membantu seseorangunfuk mendapatkan temuan-temuan ilmiah; 2. Sebagaialat yang membantu seseorangdalam menemukan hal-hal baru, bahkan paling baru. Berbagaikalangan ilmuan bersaing ketat untuk menemukan sain dan teknologi baru dan terbaru sekalipun lantaran penggunaanmetode tertentu; 3. Sebagaialat yang membantu seseoranguntuk menemukan metode itu sendiri yang lebih baru. Inilah kehebatan metode seperti juga kehebatan pemikiran, karena pemikiran mampu memikirkan pemikiran itu sendiri, Penggunaanmetode juga dapatmenemukan metodeyangbaru;4. Sebagaialatyang dapat membantu seseorangdalam mewujudkan kemajuan dan kejayaanperadaban. Pemikiran Islam metodologis juga meman-faatkankekuatan-kekuatanmetode tersebut dalam menggerakkankemajuan umat Islam berikut kebudayaandan peradabannyamelalui usaha sosialisasidengan gencardan menjadikan pola berpikir metodologis sebagaitradisi yang senantiasadipraktekkan dalam kehidupan mereka sehari-hari tanpa mengenalbatas-batastempat dan waktu sehingga menjadi bagian integral dari integritas kepribadiannya. Polaberpikir danbertindak secarametodologis ini membutuhkan Prosesyangberkelanjutan dan cukup lama di kalangan umat Islam lantaran mereka terdiri dari berbagai lapisbaik secaraintelektual pendidikaa sosial,maupun ekonomi' Adapun landasan lainnya yang menjadi pijakan pemikiran Islam metodologis adalah landasan empiris. Berdasarkan pengamatansecaracermat,dapat dihasilkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara metodologi dengankemajuanperadaban:Negara-negaraterbelayang masyacountries)adalahnegara-negara kang (undn dmeloped

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

rakatrya belum mengenal metodologi, negara-negaraberkembang (dnelopingcaountries)adalah negara-negarayang masyarakatnyasedangmempelajari metodologt, sedangkannegaranegara maiu (ileaeloped countries)adalah negara-negarayang masyarakatnyatelah lama menerapkan metodologi. Hal ini juga mempengaruhi peta mereka dari segi pengembangan sain dan tehnologi. Negara-negara terbelakang menjadi konsumen terhadap produk-produk negara-negaramaju, negara-negaraberkembang juga menjadi konsumen terhadap produk-produk Negaramaju tetapi mulai bercita-cita menjadi produserg sedang negara-negaramaju telah lama menjadi produsen yangmemasok produk-produlmya ke negara-negaraberkembang dan negaranegara terbelakang. Oleh karenaihr, negara-negaramaju telah mencapaikejayaan sain dan tehnologi lantaran kontribusi penerapanmetodologi, seperti negara-negara kaya dan industri maju yang tergabung dalam G.8(Groupof Etgh)yaitu Amerika, hrggris, Prancis,Iermaru Italia Kanada jepang dan Rusia.Negara-negaraini menggunakan metodologi sebagaiandalan dalam mengembangkansain dan tehnologi yang berdampak juga dalam kemajuan ekonomi. Demikian iuga dengan negara-negara Muslim yang mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan seperti Malaysia, Iran dan Dubai (salahsatu keemiran di Uni EmiratArab). Malaysia menggrurakanmetodologi untuk memajukan sektor industri dan pariwisata Iran menggunakanmetodologi untuk memajukan tehnologi pertahanan,antariksa"otomotif dan kedokteran. Sedangkan Dubai telah menggunakan metodologi untuk memajukan pariwisata padang pasi1,olah raga dan perdagangan intemasional. Jadi negara-negarayang telah menguasaidan memanfaatkan metodologi secaraserius telah memitik hasilnya berupa

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

P engenalan P emi k i nan l s l am Mel odol ogi s

kemajuanperadabandan kebudayaanbangsanya.Kasusini juga berlakubagi pribadipribadi seseorang.Sayatelah Iama mengamati bahwa seseorangyangbenar-benarmenguasaimetodologi dan menerapkan dalam kehidupan pekerjaan atau karirnya sehari-hari, maka dia biasanya cepatsuksesmelampaui kawankawannya yang sama-samasafu kantor atau perusahaan.Sebab mempercepatkesukdia memiliki jurus-jurus atau siasat-siasat sesanitu yang tidak banyak dimiliki oleh kawan-kawannyayang Iain. Realitas-realitasinilah yang menjadi perhatian seriusdalam merumuskan pemikiran Islam metodologis.Kita harus belajar dari berbagaireditas itu untuk dijadikan contot! dipetik malcranya dan diaplikasikan dalam kehidupan sosialkita. Karenarealitas-realitasitu merupakanpengalamanpanjangyang telah menghadapi berbagai gelombang kehidupan, tantangan dan hambatanyang sangatberesiko.Ada ungkapan yang sangatpopuler, experience is thebestteacher(pengalamanadalah guru yang terbaik), sehinggaumat Islam harus berguru pada pengalamanpengalaman itu termasuk pengalaman mereka sendiri.

peradaban Islam, model-model pemikiran Islam yang telah ada ini masih terlalu lamban. Ada juga pemikiran yang dinamis sekali bahkan progesif tetapi terkuras untuk merespon penolakan masyarakatyang sangatkua! sehinggaterjadi pernborosan energi. Pemikiran Islam metodologis ini hadir bermaksud memberi altemadf paling strategisdalam mempercepatkemajuan peradabanIslam itu. Model pemikiran ini sebagaipenyempurna terhadapmodel-model pemikiran Islam sebelumnyaitu yang perlu dipahami konsepnya masing-masing. Pertamayang perlu kita cermati adalah pemikiran Islam tradisional. Pemikiran ini secarateologis berakar pada aliran Ahl al-sunnahwa al-jama'ahterutama dari jalur Asy'ariah. Suatu jalur yang pada hakekabryamengembangkanpahamJabariah moderatdalamhal perbuatanmanusia.Dalam pandanganAsy'ari bahwa perbuatan manusia itu diciptakan Tuhan yang disebut al-kasb.Suatu teori yang rumit dan pada umumnya dipahami secarakurang tepat bahwa al-kasbadalah jalan tengah antara pemikiran Qadariyah yang menempatkan manusia sebagai penentuperbuatannyadenganpemikiran Jabariahyang menempatkan Tuhan sebagai penentu perbuatan manusia. Sebab dalam teori ini terdapat pernyataan seperti disebut al-Syahrastanibahwa dalam mewujudkan perbuatan yang diciptakan itu, dayayang ada pada diri manusia tidakmempunyaiefek.la Pandanganyang menempatkan manusia dalam keadaan majbur(terpaksa)ini selanjutnya memiliki konsekuensi yang panjang,bahwa segalasesuatuyang terjadi di sekitar kita ini semuanyadikehendaki dan diciptakan Alla[ termasuk kejumudan dan kemunduran Islam yangberlarut-larut selamabeberapa abad ini. Kita tidak mengetahui rahasiahikmah dari keju-

E. Motif Pemikiran Islam Metodologis Usahamerumuskan pemikiran Islam metodologisini memiliki alasan(sebab)yangterkait denganefektivitas dan efisiensi pemikiran Islam yang sudah ada dalam membangun dan terutama mempercepatkemajuanumat Islam berikut peradabannya. Model pemikiran Islam yang sudah ada itu banyak sekali, antaralain pemikiran Islam tradisional modemis, fundamentalis,liberal moderat dan transformatif. Sebenamyasetiapmodel pemikiran itu memiliki alasan masing-masing dan memiliki Hanya kelebihantertentu di sampingjuga kelemahan-kelemahan. saja dipandang dari kepentingan memPercepatkemajuan

raMuhammad bin Abd al-Karim al-Syahrastani, Kitab al-Milat wa al-Nihal,Muhammad Ibn FathAllah al-Badran (ttp: Kairo, 1951),h.97

29

Pe m ikir a n lsla m M e to d o to q is

P engenal a n P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

mudan dan kemunduran itu. Kita harus menerimanya tanpa bisa berupaya untuk merombak menjadi kemajuan karena itu bukan wewenang dan kapasitaskita. Berdasarkanpandangan demikian ini, pemikiran Islam tradisional cenderung menyerah dan pesimis dalam menghadapi kondisi umat Islam. Sebab tidak ada upaya untuk mengatasi keadaan tersebut mauPun menciptakan kreasi-kreasibaru sama sekali. Muhammad Arkoun menegaskan, "Sikap tradisional pada dasarnya mengajarkan prioritas metodologis dan keunggulan epistemologis tradisi atas nalar".ls Tradisi ini berkonotasi pada wahyu (al-Qur'an dan sunnah) serta ijma' para sahabat.Al-Lalaka'i melaporkan bahwa dasar pertama tradisionalisme pada masa Islam abad pertengahan adalah berpegangteguh kepadaajaran-ajaranal-Qur'an,sunnahNabi, dan ijma' terutama ijma'ulama generasipertama.l6Kemudian sekarang ini kalangan tradisional telah mengembangkan tradr,siitu denganmelibatkan adat kebiasaanmasyarakatIslam lokal untuk dijadikan pertimbangan dalam menjalani kehidupan keagamaannyaseperti bedug dan halal bi halal. Sebenarnya,pemikiran Islam tradisional ini juga masih memiliki unsur-unsur kelebihan atau keunggulan disamping tentu juga kelemahan-kelemahan. Binyamin Abrahamov melaporkan bahwa terdapat unsur-unsur positif dari tradisionalisme ihr, yakniberpegang teguh pada al-Qurhry Sunnah dan ijma', keseragamanpemikiran, dan mengikuti ahli hadits. Namun, tradisionalismejuga memiliki dasardasar yang negatif,

kurarrgluas dalam menggunakanliteratur keagamaan.uKelru rangan ini lebih disebabkanbegitu kuatnya kalangan tradisional dalam memegangitradisi sehinggaketika seseorangharus ntengembangkanwawasannyadenganmerujuk padaberbagai mocam kitab dari manapun, dia terpaksa harus berbenturan dengansekat-sekataliran, madzhab,bahkan golongan tertentu yang diikuti selamaini. Dominasi tradisi ataspenalaran ini dalam konteks tafsir disebuttaqdtmal-naql'alaal-'aql(mendahulukanwahyu daripada akal), menyebabkan kalangan Islam tradisional tidak banyakberbuat sesuatuperubahan atau pengembanganpemikiran atau wawasan, sehingga banyak masalah yang belum terpikirkan dan tergarap oleh mereka. Model pemikiran yang tidak berani melakukan kreativitas ini tampaknya tidak bisa diandalkan untuk mencapai kemajuan peradaban Islam apalagi mempercepatnya.Umat Islam sudah tertinggal jauh dari umat-umat lainnya terutama oleh umat Kristiani di ilarat. Untuk mengejar ketertinggalan itu dibutuhkan lompatanlompatanpemikiran, perubahanparadigma berpikir, dan modelmodel pemikiran yang strategis, apapun bentuk maupun namanya. Biasanyamodel pemikiran yang senantiasadiperhadapkan dengan pemikiran Islam tradisional adalah pemikiran Islam modernis. KalanganIslam modernis ini banyak terpengaruh pada pola berpikir Barat dan dalam hal-hal tertentu tetap kritis terhadap Barat.Kalangan modernis ini menentang teologi Asy'ariah yang lebih condong pada teologi Jabariyahyang fatalis itu. Sebaliknya kalangan modernis itu cenderung mengikuti

rsMuhammad Arkou+ PemikiranArab, teq. YudianW. Asmin (Yogyakarta: Pustaka Pelaiar, 7996),h. 71. 16Abu alQasim HibatAllah Ibn al-Hasan al-Lalaka'i, SyarhUshttl al-l'tiq6d AhI al-Sunnahroaal-lami'ah min al-Kit6b zoaal-Sunnahwa ljmk' al-Shahhbahwaal-Tibi'tn min Ba'ilhihim, Vol. I, ed. Ahmad dai'ad Hamdan (Makah: 1402FV1981M),h. 9.

17Binyamin Abrahamov Ilmu Kalamkadisionalismedan Rasionalisme dalamTeolagiIs/am,terj. Nuruddin Hidayat (Jakarta:PL SerambiIlmu Semesta, 7998),h.32

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

teologi Mu'tazilah yang mengembangkan paham Qadariyah. Muitazilah adalahmerupakan aliran kalamdalamlslam yang paling rasionaf tetapi bukan rasionalis murni sebab tidak ada aliran kalamyang ekstrim murni rasionalis. Polabelpikir rasionalisinilah yang menjadi andalankrl*gan Islam modernis, sehingga dalam menafsirkan al-Qur'an cenderung taqdtmal-'aql 'aI al-naql(mendahulukan akal daripada wahyu) khususnya ketika menghadapi ayat-ayatmutasyabihat(ayat-ayatyang membutuhkan penjelasandenganmencantumkan rujukan kepada ayat-ayatyang lain) sehinggaditempuh ta'ufrIyattumenggesermal.crahakikike dalammalrra mnjazilcarena kalau tetap menggunakan makna hakiki menjadi berlawanan dengan ketauhidan. Pada kegiatan ta'wtl iri yang berperan adalah akal atau penalaran.Contoh ayat yang berbunyi yadAllah fauqaaidthim.Ayatini kalau diartikan secaraleterlek atau hakiki menjadi tangan Allah di atastangan manusia.Ini berarti sama denganmaktilut padahalmenunrt ajarantauhidtidak adasesuatu yang menyerupai Atlah (laisakamislihisya'i), sehingga harus diartikan secarakiasan (majazi)menjadi kekuasaanAllah di ataskekuasaanmanusia.Di dalam pemahaman ini penalaran rasional memang memainkan peranan yang besar. Menurut Arkoun, "Sikap rasionalis bertentangan dengan sikap tradisionalis karena ia memfostulasikan prioritas metodologis dan keunggulanepistemologisnalar atastradisi".l8 Maka dominasi pemikiran modernis terdapat pada akal atau nalar. Demikian juga dengan figur-figur yang menjadi rujukan kalanganmodemis ini adalahpemikir-pemikir rasional Abrahamov melaporkan bahwa para ulama modemis tampaknyalebih banyak menaruhperhatianpadapemikiran parafilosof, mutalcnllimtn dan sektariandaripada pemikiran para ulama mayoritas,yaifu f8Arkoury Pemikiran,h. 80.

32

P engenal an P emi k i ran l s l am i rtel odol ogi s

para teolog Ahl al-Sunnahwa al-jama'atr,yang biasanya tidak menggunakanpemikirankalam di dalam karya-karya mereka, ataumembatasipenggunaandalil-dalil akal sesedikitmungkin-le Pemikiran para pemikir rasionalisitu memperrgaruhikecenderungankalanganmodemis dalam memahamiajaran-ajaran lelam sehinggabanyak memberikan inspirasi dan pemecahan masalahsecararasional dalam menghadapi masalah-masalah yangkrusiaf baik yangberasal dari internalumatIslam sendiri maupun berasal dari kalangan eksternal yang membutuhkan jawabansecaramendesak.Model pemikiran rasional diyakini dapatmemberikan kemudahan dan keluasanpandangan dalam memahami ajaran-ajaranIslam terutama ketika menghadapi fenomena-fenomenayang kompleks dan mengglobal. Embrio pemikiran rasional sebenamyatelah muncul pada pemikiran Umar bin Khaththab yang sering mengambil keputusan yang berbeda dengan para pendahuluny+ Abu Bakar maupun Nabi. Model pemikiran rasional Umar ini tampaknya juga dilanjutkan oleh generasiberikutnya walaupun masih kelompok minoritas. Fazlur Rahman memaparkan bahwa alat yang perlu dari model kenabian adalah perkembangan secara progresif dalam ciri perilaku kemanusiaanyangpasti dan spesifik oleh generasiMuslim masaawal adalah kebebasanaktivitas berpikir pribadi yang bisa dipertanggungjawabkan. Pemikiran rasional ini disebut ra'yu atau 'pendapat pribadi'yang menghasilkan kh azanahlegalyang sangatbesa4,ide-ide keagamaan dan moral selamakira-kira abad pertama dan pertengahan abad kedua.Namun denganseluruh khazanahnyaiha produk aktivitas berpikir ini menjadi agak kacau.DPemikiran rasional masih berleAbrahamov, IImu, h. 1'1,. 20Fazlur Rahmary lslamic Methodology in History (Delhi: Adam Publishers,1994),h. 14-15.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

lanjut terus terutamapadamasakejayaanIslam. Setanjutnyapada abad ke-19 seiring dengan awal pembaruan Islam masa modern sebagai respon terhadap tantangan-tantangan Barat, pemikiran rasional semakin mendapat perhatian, apalagi setelahdigerakkan oleh para pembaru dari Mesir. Nurcholish Madjid menyatakan bahwa sekali didorong oleh al-Afghani dan digerakkan oleh Abduh, modernis Islam menemukan momenfumnya dan menstimulasi para intelektual Muslim unfuk mengemukakan pikiran-pikiran modernis mereka.2r Gerakan modernisme Islam ini memiliki pengaruh yang besardi dunia Islam. Al-Afghani dan Abduh dianggap sebagai tokoh-tokoh besarpemodeman Islam di kalangannegara-negara Muslim. Pemikiran-pemikiran rasional dan modem mereka menggema ke mana-mana termasuk terdeteksi di dunia Barat. Pengaruh mereka tersebarke berbagai penjuru dunia termasuk ke lrdonesia. OrganisasiIslam sepertiMuhammadiyatu al-Irsyad dan organisasi-organisasi Islam di Sumatra misalnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran modem kedua tokoh itu. Kalangan Islam modernis ini baik dalam skala internasional nasional maupun loka| mereka menentang terhadap tradisi. Abduh sendirl menentang sistem bermadzhab, kemudian penentangan itu diikuti oleh para pengikut setianya di dunia Islam. Akhirnya mereka mengalami benfuran-benturan dengan tradisi yang dipertahankan oleh kalangan Islam tradisionaf sehinggaterjadi hubungan antagonisantaraaksi dan reaksi. Kemudian muncullah pertikaian pandangan yang biasadisebut dengan istilah khilafiyahdengan kalangan Islam tradisional. Kalangan Islam modemis ini memandang bahwa kemunduran atau kejumudan Islam lebih karena faktor umat Islam 2tNurcholish Madjid (ed) KhazanahIntelektual Islam (lakarta: Bulan Bintang 1994),h.60.

u

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

rendiri daripada faktor lainnya. Kondisi umat Islam sendiri baik yang menyangkut keyakinan teologisnya kesalahfahaman terhadap ajaran Islam, penerimaannya terhadap ajaranajaranasingbagi Islam, sikap perpecahannyaterhadap sesama umat Islam, bid'ah, tradisinya maupun institusi-institusinya terutama institusi pendidikan, semuanya menjadi penyebab kemunduran umat Islam. Akumulasi dari berbagai penyebab itu yang menyebabkan dunia Islam dalam kondisi stagnan seperti kita saksikan hingga sekarang ini. Kalangan modernis ini kemudian menawarkan reseP untuk memajukan umat Islam berikut peradabannya dengan mensosialisasikansistem pemerintahan demokratis, panIslamisme, kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, penyesuaianajaran Islam dengan keadaan moderry interpretasi baru, gerakan ijtihad perlunya pendidikan modern, dan perlunya pengetahuanmodem. Mereka terus menggelorakan tema-tema tersebut ke seluruh lapisan masyarakat Islarn terutama yang berada di daerahperkotaan. Mereka serbamenyalahkan kalangan Islam tradisional yang konservatif dan merasa dirinya secaraoptimis sebagaidewa penyelamat terhadap umat Islam dari keterpurukan, kejumudan dan keterbelakangan. Gerakan modemisme Islam setidalmya telah berlangsung selamadua abad yang dimulai awal abad ke-1,9,namun hasilnya belum terlihat samasekali.Bahkan pusat-pusatmodemisme Islam seperti Mesir, Turki, India dan Pakistan ternyata belum mampu membuktikan keampuhan resepnya itu dalam membangkitkan kemajum umat Islam. Dalam kasusMesir dan Turki keduanya menjadi gudangnya para pemb ant (mujaddid),yaurtg terjadi ternyata bukan modernisasi tetapi justru westernisasi sehingga misi membangkitkan umat Islam untuk mencapai kejayaannya mengalami kegagalan secaratotal. Kalangan 35

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

modernis seharusnya meniru Barat tentang cara-cara yang efektif dan efisien dalam mengembangkan sain dan tehnologi, ternyata tidak banyak mendapat perhatian. Sebaliknyayang mereka tiru justru pola-pola pergaulan Barat,hiburan, maupun caraberpakaian, maka yang terjadi justru pembaratan (westernisasi).Modernisasinya terlepag dalam waktu yang bersamaan malah mereka terperangkap kehidupan westernisasi. Kondisi ini mengecewakan berbagai pihak. Kalangan Islam modernis tidak lagi mendapat kepercayaan.Sementara itu, negara seperti Malaysia yang masih berbentuk kerajaan, bukan pusat modernisme Islam, dan lebih konservatif daripada Mesir apalagi Turki, tetapi telah berhasil mencapai negara industri maju (Natily lndustrializingCountries)generasikedua, setidaknya pada level Asia. Bahkan yang paling mengejutkan justru terjadi di Iran. Negara para mullah ini memiliki pengalamanperang dengan Irak pada tahun 1980-anselamadelapan tahun, terjadinya revolusi Islam, diisolasikan oleh dunia internasional, diembargo dan menjadi pusat kalangan Islam fundamentalis atau Islam radikal. Namun ternyata diluar perhitungan rasionaf negara yang didera berbagai problem serius ini tiba-tiba mampu membaagkitkan kemajuan tehnologi pertahanan,otomotif, antariksa dan kedokteran secaraspektakuler. Berdasarkan perbandingan dua kubu negara-negara Muslim ini, yaitu antara Mesir dan Turki di satu sisi dengan Malaysia dan Iran di sisi lain, maka muncul kelompok-kelompok umat Islam yang kecewa terhadap Islam modernis, kemudian menyuburkan kelompok Islam fundamentalis. Mereka yang baru hadir adakalanya bergabung dengan kelompokkelmpok fundamentalis yang telah mapan maupun menciptakan kelompok-kelompok baru tetapi tetap satu visi, satu tujuan dan satu pe4uangan. 35

P engenal a n P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Mengenai eksistensi Islam fundamentalis ini, Leonard Binder menengarar,"Fundamentalisme Islam, walaupun merupakan gerakan relatif modern, memiliki akar-akar doktrinnya dalam periode sejarah Muslim paling awal."2 Munculnya kelompok sempalan dari barisan Ali ibn Abi Thalib yang disebut-sebutsebagaikelompok paling awal dalam Islam yang memiliki pandangan radikal. Kelompok ini semula pendukung Ali, tetapi karena tidak setuju dengan tahktm (arbitase) yang dilakukan antara Mu'awiyah dengan Ali, menyebabkan kelompok ini memusuhi srapapun yang terlibat dalam tahktm itu khususnya Mu'awiyah, Ali, Amr bin Ash dan Abu Musa al-Asy'ari. Kelompok ini menghakimi keempat orang tersebut sebagaikafir dan wajib dibunuh. Maka kelompok ini menyebar milisi untuk melakukan pembunuhan kepada mereka. Ali pun akhirnya terbunuh oleh Abd al-Rahman Ibn Muljam. Kelompok ini selalu mengungkapkan slogan-slogan LAhubna illallah, ataulihukma illalillah (ndakada hukum kecuali hukum Allah atau tidak ada hukum kecuali milik Atlah). Slogan-sloganini disandarkan pada firman Allah; .-.Barangsiapayang tidak memutuskanmenurutapayangditurunkanAIIah,makamereknitu adalahorang-orangyang kafir (al-Maidah [5] : a ). Kelompok itu dikenal dengan kelompok Khawarij. Kelompok ini, oleh berbagaikalangansering disebut biang kerok perpecahan umat Islam. Kelompok ini bisa dikatakan tidak ada lagi kecuali sangat kecil di Arabia Selatan danZanzlbar, tetapi watak kekerasannyamempengaruhi banyak kelompok yang lahir di era modem ini. Maka kelompok-kelompok Islam radikal yang timbul belakangan ini seringkali mendapat se2 Leonard Binder, lslamic Liberalism:ACritique of Deaelopmentldeologies(Chicago: The University of Chicago Press, 1988),h. 170.

37

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

butan yang kurang sedap yaitu kelompok Khawarij modern atau neo-Khawarij (Ktnwarij gaya baru). Ini berarti kalangan Islam fundamentalis diidentikkan dengan khawarij. Kita harus hati-hati memberi arti terhadap fundamentalis karena batas-bataspemikiran itu dengan pemikiran tertentu sangat kecil sekali. Ervand Abrahamian menegaskanbahwa tidak sulit memahami bagaimanalabel fundamentalis itu memperoleh peredaran yangbegitu luas. Bagi kalangan konservatif, istilah itu diasosiasikandengan xenophobi4 militansi dan radikalisme; Bagi kalangan liberal, ia berarti ekstremisme, fantatisme, dan tradisionalisme; Bagi kalangan radikaf ia membangkitkan obskurantisme, atavisme politik, dan penolakan terhadap sain,sejarah,modemitas, pencerahandan revolusi industri. Sementaraitu, bagi kalangan orientalis, istilah itu berguna sekali karena ia menyatakan secaratidak langsung bahwa dunia Islam adalah abadi, tidak berubah, irasional, anggapan terbelakang, dan jarang terprogram untuk mempertandingkan kembali teksteks lama dari era Nabi, khalifah awal dan perang salib Zaman pertengahan.a Merurut JohnL. Espositq penerapanistilah'fundamentalis' pada kaum Muslimin, menimbulkan kontroversi. Perdebatan banyak dimulai dari implikasi istilah yang memperburuk, bahkan tatkala digunakan untuk menggambarkan orang Kristen. Sebagianmemulai bahwa istilah ini mempunyai konotasi kebodohan dan keterbelakangan sehingga menghina gerakangerakan kebangkitan Islam yang absah. Sebagian hingga menilai bahwa tidak ada istilah yang benar-benarserumpun dalam bahasaArab atau batrasa-bahasautama kaum Muslim lainnya. Ini menunjukkan bahwa tidak ada fenomena serumpun dalam a Ervand Abrahamiaru Khomeinism Essayson the lslamic Republic (London: I.B Tauris LO LTD publisherg 1993),h.2.

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

masyarakat Muslim yang mencerminkan penerapan istilah itu. Ada banyak istilah yang digunakan untuk maksud itu yaitu Islamisme,integrisme, Islam neo-normatif, Islam neo-tradisional, revivalisme Islam, dannativisme Islam. Namun, "fundamentalisme" tetap yang palinglazimdigunakan untuk mengidentifikasi berbagai dorongan revivalis di kalangan kaum Muslim.2a Selanjuhry4 Esposito rnemberikan contoh kelompok fun, damentalis Islam itu seperti khawarij, tradisi Hanbali seperti yang didefinisikan Ibnu Taimiyah pada abad ke-14 pembaru di Asia Selatanseperti Ahmad Sirhindi (w.1625\,gerakan fundamentalis abad ke-18 di berbagai dunia Islarn khususnya, gerakan Wahabiyah di jazirah Arab dan gerakan jihad yang diorganisir Tarekat Sufi diAsia Tenggar4 Afrika Barat dan di tempat lain, dan Ihwan al-Muslimin di Mesir yang berkembang pada abad ke-20.5 Hamid Enayat menunjukkan beberapa karakteristik umum dari gerakan di Mesir,Iran dan Pakistan sebagaicontoh fundamentalisme Islam modem yang berlawanan dengan tipe tradisional yang menjadi contoh bagi model Saudi.25Contoh gerakan fundamentalis abad ke-20 ini dapat dikembangkan lagi sepertikelompok Hamasdi Palestin4jama'ah alQaidah, jamahh Islamiyah (JI),gerakanyang dipimpin oleh Imam I{romaini untuk menggulingkan pemerintah RezaPahlevi yang menimbulkan revolusi Islam pada 1979sertngjuga dihubungkandengan gerakanfundamentalis ini dan di ftrdonesia muncul dalam bentuk organisasi-organisasi semacam Majlis Muiahiddin lndonesia (]vfl\/fl) dan Front Pembela Islam (FpI). 2aJohnL. Esposito,EnsilJopeiliOxfordDunia IslamModern,Jil2, ter. Era Y.N. et al (Bandung: Mizan,200tr),h.84-85. s Ibid; h.85. % Hamid Erayat, Moilern Islamic PoliticatThough(London: The Macmillan PressLTD, 1982),h. 84.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is P engenal an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

GerakanIslam fundamentalispada periodebelakangan ini muncul sebagai tanggapan religius terhadap tantangan modernitaskhususnyayang berasaldari Barat.KalanganIslam fundamentalismenolak term-term ideologis,politis, ekonon-rik dan sosialdari Baratsepertisekularisme,liberalisme,kapitalisme, globalisasi,demokrasi, pluralisme, feminisme dan Hak Azasi Manusia.Gerakanitu dari perspektifsosiologissebenamyamenarik sekali sebabgerakanini mengacaukanspekulasiteori yang menyatakanbahwa dunia semakin modern akan semakin dipengaruhi oleh sain dan tehnologi, dalam waktu yang bersamaan, akan melumpuhkan tradisi maupun gerakan keagamaan. GerakanIslam fundamentalisjustru sernakinbersemangatmenunjukkan identitas keagamaannya.Begitu semangatnyamemunculkan kesansikap fanatik terhadap Islam, fenomenaIslam fundamentalis telah mematahkan teori tersebut. Hanya sajaperlu disayangka& gerakanIslam fundamentalis itu mengekspresikan pemikiran-pemikiran berikut tindakan-tindakan yang keras.Abrahamian menyatakanbahwa label fundamentalis berimplikasi pada kekakuan agama, kemurnian intelektual, tradisionalisme politik, konservatisme sosialdan pusat prinsip-prinsip doktrin skriptural. 'Fundamentalisme' berimplikasi penolakanpada dunia modern.27Binder mengatakanbahwa fundamentalisme Islam telah diidentifikasi sebagaipenyebabrevolusi di Iran, terorismedomestik di Turki, dan pembunuhan Presiden Sadat.28 Kemudian baru-baru ini, mereka teridentifikasi melakukan serangkaian pengeboman di berbagaipenjuru dunia dan yang paling terkenal terjadi pada gedungkembarWTC (Word TradeCenter) diAmerika Serikat pada LL September200L. 27Abrahamian, Ktomcinbm, h. 2. r Binder, Islamic,h.2.

Pemikiran Islam fundamentalis betapapun memiliki argumentasiyang didasarkan pada ajaran-ajaranagarnayang dipahami secaramentah-mentah atau secaraharfiah tanpa sudi mendialogkandengankonteksrya baik menyangkutsosioreligiug sosio-kulturaf sosio-ekonomiq sosio-politik, sosio-intelektual dan sosio-geografis.Teks-teksskriptural agama balk dari alQur'an maupun al-Hadits, mereka pahami secarasepihak.padahal seringkalite4adibahwa maksud-maksuddari teks-tekssuci itu baru dapat ditemukan setelahdidialogkan denganberbagai setting konteknya tersebut. Bahkan terkadang pemahaman nash(al-Qur'an dan atau hadits) tanpa melibatkan konteksnya bisa berlawanan dengan maksud yang sesungguhnya. Persoalanpaling pokok dari model pemikiran Islam fundamentalisini terletak pada jalur kekerasanyang ditempuh. Model pemikiran ini menakutkan, meresahkan dan mengkhawatirkan bagi non Muslim maupun kalangan Muslim sendiri. Lantaran pemikiran Islam fundamentalis itu, terjadi kebencian-kebencian,antipati, stigma-stigmanegatif yang memojokkan Islam, dan permusuhan terhadap Islam. Akibatnya, musuh-musuh Islam semakin banyak. sementaraihr, jalur kekerasantidak akan mampu menyelesaikan masalah kemanusiaan secaraefektif. Kekerasantidak akan mampu mewujudkan kedamaian,kekerasanjustru akan menyuburkan kekerasanlain sebagaibenfuk pembalasan. Oleh karena itu, banyak orang Islam sendiri yang tidak menyukai pemikiran Islam fundamentals. Mereka sangatke_ cewa terhadap kalangan Islam fundamentalis sebagaimanaka_ langan faham fundamentalis sangat kecewa terhadap kalangan Islam modemis yang gagalmewujudkan kemajuanIslam. Dalam kontek l:rdonesi4 sebagianorang yang kecewaterhadap Islam fundamentalis itu membentuk kelompok tandingan yang diberi namajaringan Islam Liberal [JIL], meskipun boleh jadi 41

E Pe m ilcir a n lsla m M e lo d o lo g is

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

timbulnya pemikiran Islam liberal di tempat-tempat lainbukan sebagaireaksi terhadap pemikiran Islam fundamentalis. Pemikiran Islam liberal ini mengambil posisi yang berlawanan dengan pemikiran Islam fundamentalis. Pemikiran Islam liberal mengandalkanakal,bahkan lebihbebasdan lebih "Iia{' dalam menggunakanpenalaranakal dari pada pemikiran Islam modemis. Parapemikir Islam liberal sangatmengagumi kebudayaandan peradabanBarat.Mereka bahkan cenderung membenarkan perkembangan fenomena perilaku aneh dari Barat,kendati secaralahiriyahberlawanan dengan ajaran'ajaran Islam. Mereka mendukung konsep dan pelaksanaansekularisme, liberalisme, kapitalisme, feminisme, gender, pluralisme, demokrasi,hak azasimanusia,melepasjilbab dan sebagainya' Sikap mendukung sesuatu yang berbau Barat ini menjadikan kalangan Islam liberal sangat diapresiasi oleh Barat. Liberalisasi pemikiran Islam ini menyebabkan munculnya Mqslim liberal atau Muslim sekuler. Muzaffar Iqbal menegaskan, "Dalam banyak kasus, mereka sangat disukai media Barat yang berusahamemPromosikantoleransi versi Islam"'2e Kebudayaan Barat tampaknya di-seffing untuk mempengaruhi kebudayaandi seanterodunia termasuk di dunia Islam, sehingga ketikaterjadi sikap yang menahan atau melawan, maka Barat bersikap sangatkeras tetapi jika bersifatmendukung maka Barat dengan mudah memberikan fasilitas. Ini berarti kebudayaan Baratyang meniadi acuan kalangan Islam liberal itu ternyata mernpunyai misi pembaratan (westernisasi). Ifurrikiran liberal ihrmenmba merryusurikebudayaanBarat yang sekarang sedang menghegemoni dunia kemudian disosialisasikandalam masyarakatMuslim. Apa yang datang dari

Baratdipandang mesti memiliki keunggulan tertentu dibanding yang berasal dari kalangan Muslim sendiri. Keyakinan para pemikir Islam liberal begitu kuat untuk menerima kebudayaan Barat dan terkadang tanpa seleksi sama sekali. Tokoh-tokoh pemikir Islam liberal ini seperti Tewfik Fikret, Abdullah Jewdat, dan Mustafa Kemal Attaturk. Ketiganya berasal dari Turki, bahkan Fikret dan ]ewdat keduanya sebagaitokoh golongan Barat(golonganyang ingin menjadikan peradabanBarat sebagai dasarpembaruan Islam). Parapemikir Islam liberal ini biasanyamemiliki keberanian unfuk menyampaikan suatu pandangan yang bertentangan dengan pandanganyang telah menjadi arus utama (mainstream),cenderung melakukan pembelaanterhadap minoritas, membikin kejutan-kejutan, menyalurkan pemikirannya sectua bebas,menggugatkemapanan-kemapanan"dan berani mengusik hal-hal yang sangatsensitif. Mereka tidak jarang menghadapi benturan-benfurandengan masyarakat,akibat penolakanmasyarakat terhadap pemikirannya yang dianggap selalu menodai atau merusak tatanan normatif yang telah ada. Sejarahmencatatbeberapapemikir liberal dari Mesir yang telah melahirkan kemarahan luar biasa seperti Thaha Husein. Lantaran pendapabrya yang mengatakan sebagianbesar sastra Arab Jahiliyahadalahmerupakan karanganyang timbul sesudah Islam. Pendapatini diuraikan dalam kitab Fi al-Adabal-l6hili. Akibabry+ para civitas akademika Universitas Kairo menuntut supayadia dikeluarkan dari kampus itu. Rasyid Ridla menilai Thaha Huseinkeluar dari Islam. Untuk meredam kehebohan, buku tersebut disita dan dia sendiri dibawa ke depan pengadilan.s Contoh kedua adalah Ali'Abd al-Roziq. Dia menulis

D Muzaffar Iqbal,,Defnitioe EncountersIslnm,Muslim and TheWist (Kuala Lumpur: fointly pulished by Islamic Book Trust Malaysia With al-QalamPublissingCanada,2008),h. 6.

s Harun Nasution, Pembaharuandalamlslam Sejarahpemikiran dan Gerakan(fakarta: Bulan Bntan g, 1985),h. 86.

F Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kitab al-lslim wa Ushttl al-Ahkdm: Bahtsfi al-KhilLfah wa alHukLmahfial-lslfrm.Di dalam buku tersebutdia berpendapat bahwa sistem pemerintahan tidak disinggung oleh al-Qur'an dan Hadits. Maka dalam ajaran Islam tidak terdapatketentuanketentuantentangcorak negara.Nabi hanya mempunyai tugas kerasulandan tidak termasuk pembentukannegara.Pendapat ini mendapat kritik kerasdari berbagaikalangan.Rasyid Ridla memandangbahwa pendapat al-Raziqitu akan memperlemah umat Islam. Majlis Ulama Besaral-Azhar memutuskan: buku itu mengand*g pendapat yang bertentangan dengan ajaran Islam, tidak mengakui al-Raziq sebagaiulama, dan menghapus namanya dari daftar AI-Azhar. Selanjubryadia dipecat dari jabatanhakim agamayang dia pegang.ttAda tujuh kesalahan al-Raziq menurut para ulama: 1. Membuat syariat Islam murni legislasi spirituaf tanpa suatu hubungan denganpemerintahan atau administrasi urusan " duniawi. 2. Memegangi pandanganbahwa jihad Nabi adalah demi kekuatan yang besardan bukan unfuk mendakwahkan agarna pada seluruh dunia. 3. Memegangi pandangan bahwa organisasi pemerintahan selamamasaNabi adalah tidak jelas, kacau/bingung mengganggu,tidak komplit, dan hal itu menyebabkankebingungan (di antara itu yang mencoba memahaminya) 4. Memegangi pandangan bahwa tanggungjawab Nabi hanya mengajarkan syariah tanpa pemerintahan dan administrasi. 5. Meniadakan ijma'para sahabatyang mana umatharus memiliki reorcnguntuk mengatur urusan agamadan duniawinya, sertatentang kewajiban dari ketetapanseorangimam.

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

6. Menolak bahwa pemberontakan adalah fungsi syariah; dan; 7. MemegangipandanganpemerintahanAbu Bakar dan para khalifah yang berpetunjuk sesudahnyaadalah sekuler.32 Kasus pemikiran Islam liberal lain yang menimbulkan kontraversi menimpa Nasr Hamid Abu Zayd. Dia oleh Mahkamahal-lsti'naf pada 14luni 1995maupun Mahkamah Agung Mesir pada 5 Agustus 1996diputuskan telah keluar dari ajaran lslam atau murtad sehingga perkawinannya dibatalkan. Dia diharuskanbercerai denganistrinya, Dr. EbtahalYunis,karena seorangyang murtad tidak boleh menikahi wanita Muslimah. Dalam keputusan tersebut, kesalahan-kesalahan Abu Zayd disimpulkan melalui pendapat-pendapatnyasebagaiberikut: 1. Perkara-perkaraghaib yang disebut dalam al-Qur'an seperti 'Arasy,malaikat, setan,jiry surga dan neraka adalah mitos belaka. 2. Al-Qur'an adalah produk budaya (munhajtsaqafi),maka mengingkari status azali al-Qu.r'ansebagaikalamAllahyang telah ada dalam al-Lawhal-Mahfuz. 3. Al-Qur'an adalah teks linguisttk (nashihlugawi).Ini sama dengan mengatakanbahwa Rasulullah Saw telah berdusta dalam menyampaikan wahyu dan al-Qur'an adalah karangannya. 4. Ilmu-ilmu al-Qur'an (' ulfim al-Qur'An)adalah hadisi reaksioner dan syariah adalah faktor penyebab kemunduran umat Islam. 5. Iman kepada perkara-perkaraghaib merupakan indikator akal yang larut dalam mitos. 32Binder, Islamic h. I44.

,1lhiil.,h.84-85.

M

45

Pe m ikir a n lsla m M e todol ogi s

6. IslamadalahagamaArab dankarenanyamengingkaristatusnya sebagai agama universal bagi seluruh umat manusia. 7. Teks al-Qur'an yang ada merupakan versi euraisy dan itu sengaja demi mempertahankan supremasi suku euraisy. 8. Mengingkari otensititas Sunah Rasul Saw. 9. Mengingkari danmengajakorangkeluar dari otoritas -teksteks" (maksudnya al-eur,an dan hadits). 10. Patuh dan tunduk kepada teks-teksagamaadalah salahsatu benfuk perbudakan.33 Deririkianlah sekadar contoh pemikiran Islam liberal dari tiga pemikir yang kebetulan semuanyadari Mesir. pemikir rain yang mengalami kasus penolakan masyarakat masih banyak seperti Fazlur Rahman dari pakistan. Dia banyak menyampaikan pemikiran-pemikiran yang kontroversial di kalangan umat Islam Pakistan sehingga dia harus lari terbang ke Chicago Amerika serikat seperti Abuzaydterbang ke spanyol lalu ke LeidenBelanda. Kasus-kasusiniharus dapat kitapetik sebagai . pelajaran bahwa lantaran pemikiran-pemikiran Islam liberal yang hanya menambahwacarur-wacanapengetahuan ontologis tetapi harus menghadapi resiko yang berat. sebagaipemikir kita harus berani menghadapi resiko tetapi sebagai pemikir yang cermat harus mengevaluasi dan menimbang-nimbang apa yang dapat diperoleh dengan bahayayang harus dihadapi. Bah_ kan perxralan yang paling berat akibat pemikiran itu justru munc.ulnya permusuhan sesarnaurnatlslam yang sangat sen_ sitif dan mestinya hanrsselalu kita bendung karena permusuhan ini telah memporak-porandakan umatlslam masa lampau hingga sekarang ini. fadi pemikiran Islam liberal itu memang 3 Syamsuddin Arif, Aientatis D iabolism pe:mikiran 0 akarta: Gema Lasani, 2008), h: 187-188.

pe ngenal an pemi k i ran l s l an Metodol ogi s

banyak memberikan wacanapemikiran ontologis kendatipun sebagianbesarmerupakan pemikiran lam4 membuka wawasan bar4 dan toleran terhadap fenomena_fenomenaglobal yang sedangberkembang.Namun pemikiran itu acapkali meman_ cing kemarahanumat Islam dan ulamanya pemikiran ini hanya pemborosanenergr masyarakatMuslim. Dari belajar terhadap kasus-kasusi@ perlu dicari moderpemikiran yang strategik yang dapat mempercepat kemajuan peradaban Islam. Di samping keempatjenis pemikiran Islam tersebut vaitu pemikiran Islam tradisional modemis, fundamentaris dan liberal, terdapat pemikiran Islam transformatif. Berbeda dengan keempat pemikiran tersebut yang telah populer di tengahlngah masyarakatMuslim dan memperoleh pengikut yang b"r"r, gu-mu pemikiran Islam trasformatif ini hampir tidal terdengar"dan pengikutnya kurang jelas. Secara konseptua[ hal_hal yang terkait dengan moder berpikir ini sedikit sekariyrt g d"p"i kitu ketahui. Namunsebenamya model pemikiran-ini Lt,rp stra_ tegis apabila dikembangkan. Dari sedikit konsep yang dapat kita tangkap ihr, pemikir_ an Islam transformatif mencobakeluar dari berbagai himpitan kehidupan umat Isram,sehinggaperru merakukan transformasi baik pada ranah politik, ekonomi, sosial,budaya dan sebagai_ nya guna mewujudkan tatananyang berkeadilan Maka pemikir_ an Islam transformatif ini merupakan anti tesis terhadap ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Se_ bagarmanadikutipAtangAbd. r{akim danlaihMubarok lMansour Fakih mengatakan bahwa keadilan menjadi prinsip funda_ mental bagi penganut hansformatif. Fokus kerja mereka adarah mencari akar teologi, metodologi dan aksi yang memungkin_ kan terjadinya transformasi sosial.n Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodotogi _s Stuili Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),h.lg1.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Tokoh yang pating bersemangatmensosialisasikanmodel pemikiran ini barangkali adalah Moeslim Abdurrahman melalui karyanya IslamTransformaffDia menemukan adanyasuatu gejalabahwa di masyarakatsekarangini Islam sedangkehilangill idgalisme,maka hal-hal yang mamPu memberikanreferensi kearah transformasi sosialitu hendak kita tuiu.3sPadabagian lain, akhir-akhir ini ada kecenderunganbarumelalui isu pengembangan' teologi kontekstual',' teologi pembangunan' atau 'teologi trarsformatif '.s Kalangan'teologitransformatif' menyimpulkan bahwa agama dalam Prosesmodernisasi sekarang ini melakukan tiga corak,yaitu: L.Tampil sebagaialat rasionalisasi atasmodernisasi atau modernig dengan melahirkan perkembangan teologi rasional yang mengacupada tumbuhnya kepenting* intelektualisme sekelo*Fok akademisi; 2. Sebagaialat legitimasi atas nama melancarkan dan mendukung berhasilnya program-program modernisasi;dan 3. Kelompok masyarakat tertenhr,terutama 'k autrtdhuafa',yang tidak terserapdalam dialog besar Prosesmodernisasi dewasa ini, terpaksa menghanyutkan diri dalam impian teologi eskatologisyangbersifat eskapistis.3T Model pemikiran ini sebenamyaingin melakukan perubahanbentuk perilaku sosialyang ideal dan dapat menjawab keresahanmasyarakatselamaini. Perilaku ekonomi, politik dan budayaingin dirubahbentuknya menjadiperilaku yang memihak masyarakatdengan indikator penuh keadiian, kedamaian dan kesamaanderajat (egalitarianisme).Hanya sajacita-citamodel berpikir ini masih bersijat normatif sehinggakurang memberikan aksesdan kurang memfasilitasitercapainyakemajuanper3sMoeslim Abdurrahman, lslam Transformatif(fakarta: Pustaka firdaus,1995),h. 3 jt , lhid.h. , 106. 17ll, id.h. . 1 0 7 -1 0 8 .

48

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

adabanIslam yang dapat dipercepat.Di dalam karya Abdurrahmarylslamkansformatifltu sendiri,belum mendesainmekanisme pemikiran Islam transformatif sehingga belum memberikan kejelasansecarakonseptual. Selanjutrya terdapat model pemikiran lain tagi yaitu pemikiran Islam moderat. Pemikiran ini memiliki pengikut yang sangatbesarsekali. Muslim lrdonesia misalrrya dikenal sebagai Muslim yang moderat. NU jelas mengisi karakter moderat ini. Kalangan Muhammadiyah yang dahulu dikenal agak keras terhadapbudaya temyatasekarangtelahmenjadimoderal Tokohtokohnya mulai mempertimbangkanbudaya dan tradisi lokal sebagaisaluranmedia dakwah.Namun, pemikiran Islam moderat. ini tidak memiliki konsep yang jelas,kecuali yang menonjol adalah terkait dengan posisinya sebagai'Jembatan"antara dua kutub yang stuna-samaekstrim: menjembataniantarapemikiran Islam fundamentalisdengan pemikiran Islam libera| antara ekstrim kanan dengan ekstrim kiri, antara teokratis dengai-nsekule4,antarafanatismedengansolidaritas,dan antarakecenderungan pada Barat dengan Timur. Mungkin karena posisinya sebagai"jembatan" inilah sehinggakelompok lain juga tercakup sepertiMuhammadiyah yang dulu dikenal modernis dan NU yang dahulu dikenal tradisional. Dan mungkur-bisa juga satu kelompok termasuk dua kategori seperti NU yang "tradisional" dan Muhammadiyah yang "modernis" itu sekaligus juga moderat. Dalam kapasitasnya sebagai Jembatan' itu, pemikiran Islam moderat ini akhirnya pasif. Tokoh-tokoh pemikiran ini, sesuaidengan karaktemya sebagaijembatan ih1 lebih samangat menerima konsep dan aplikasi pluralisme daripada mencari terobosanmelakukan pemahamankepadamasyarakattentang arti pentingnya pluralisme ini dalam kehidupan riil menghadapi

49

Pe m itir a n lsla m M e to d o lo g is

arus globalisasi ini. Maka model pemikiran inipun jauh dari memuaskan karena hanya bertahan dan tidak Pemah atau setidaknyajarang menawarkan cara-carayang strategisdalam memajukan umat Islam pada skala yang luas. Demikianlah, oleh karena dari keenam model pemikiran Islam tersebut tidak adayang memiliki konsep-konsepstrategis, efektif dan efisien dalam rangka memPercepatperwujudan kemajuanumat Islam berikut peradabannyainila\ maka saya terdorong menawarkan altematif pemikiran baru yang memenuhi misi tersebutyaitu pemikiran Islam metodologis. Model pemikiran Islam ini selanjutnya perlu dikenali lebih mendalam lagi melalui serangkaiankarakteristiknya. F. Karakteristik Pemikiran Islam Metodologis Pemikiran Islam metodologis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang menegaskanidentitasnya sekaligus membedakandengan model pemikiran Islam lainnya. Karakteristik ini perlu diketahui secarajelas agar gambaran tentang model pemikiran yang sedangditawarkan ini memiliki bentuk yang semakin konkrit danbisa diaplikasikan. Karakteristik tersebut antara lain meliputi hal-hal sebagaiberikut: 1. Berorientasi pada cara-carapengembangan. Karakter ini merupakanciri yangpaling mendasardan utamaSeluruh aktivitasnya diarahkan untuk mencari celah caracarapengembangansuatu peradabanIslam sehinggamodel pemikiran ini saratdenganmetode,pendekatan,tehnik, cara, siasa! strategl prosedq, mekanisme,kiat-kia! langkah-Iangkatu dan lain sebagainya.Objek yang sedang dicarikan cara pengembangannyabanyak sekali mulai dari pemahaman/ pemikiran"penaftiraa wawasan"pola hidup pota kerja manajemerykepemimpinan, sistempendidikan, sistem perekono-

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

mian, sistem sosiaf karir dan rumpun strategi itu sendiri. Objek yang terakhir ini berarti penggunaan strategi untuk mengembangkan strategr yang lebih efektif lagi. 2. Bergerakmenuju temuan-temuan inovatif-konstruktif Kerja model berpikir ini selaluberusahamenelusuri wilayah pemikiran yang masih kosong,belum terjamah oleh pemikir lain" dan menantangunfuk dicarikan solusi.pemilihan ranahranah ini dalam upaya mendapatkan temuan-temuan baru yang bisa digunakan membangun konsep, tradisi-tradisi baru yangberfungsi menggerakkan, aksi-aksiyang mentawal kemajuan, perubahan-perubahan paradigma, dan tindak lanjut dari suatu kegiatan. Usaha mencari temuantemuan baru terus digalakkan dalam kehidupan seharihari dengan harapan upaya ini menjadi tradisi dan hobby yang sulit terpisahkan dari kehidupan umat Islam khususnya kalangan intelektualnya. Pemikiran Islam metodologis tersebut memberikan rangsangandan dorongan terhadap timbulnya tradisi penemuan itu. 3. Melakukan penelusuranmodel secarakomparatif-selektif Di samping berusaha merumuskan model berpikir baru berikut metodenya model berpikir ini juga berusahakeras menelusuri pola-pola berpikir dari berbagaitokoh Islam lintas madztrab,aliran, kelompok, organisasidan komunitas unfuk dijadikan percontohan (modelling)sepanjang memenuhi syarat kriteria-kriteria dalam kategori metodologis. Maka di sini bisa sajaditampilkan contoh pemikiran yang berasal dari tokoh yang berasal dari aliran pemikiran yang berbeda haluan asal pemikiran yang dibuat contoh ini bernuansa metodologis.Misalnya contoh-contoh pemikiran dari tokohtokoh Islam fundamentalis dan Islam liberal. Di sini tidak rnenutup kemungkinan menampilkan contoh pemikiran 51

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

metodologis dari pemikir non Muslim, tetapi lebih ditekankan pada tokoh-tokoh Muslim sendiri' 4. Bebas dari keterikatan dengan pola pikir aliran teologis, madzhab fiqh maupun figur-figur pemikir tertentu Pemikiran Islam metodologisberusahamenghindari sikap fanatisme (ta'ashshub)aliran, madzhab dan ketokohan tertentu. Kita tidak ingrn mengrkat secaraidiologis maupun struktural dengan itu semua,dan jika dipaparkan contohcontoh pemikiran dari pemikir tertentu samasekali tidak ada ikatanid.iologis,kecualihanyaikatanmetodologis.Karena itu dalam merumuskanpemikiran Islam metodotogisini tidak menonjolkan tokoh tertentu, kecuali hanya sekadar percontohan metodologis, kendati jika ditelusuri, mungkin saja pola pikir pemikiran Islam metodologis ini memiliki kecenderungan atau kedekatan dengan pemikiran aliran, mad.zhabmauPunpemikirtertentu.Jikainiterjadiwajar sekali karena diluar batas kemamPuan Penggagas'unfuk merumuskan model pemikiran yang murni semuanyabaru' Prinsipnya adalah membebaskandari keterikatan-keterikatan itu dalam merumuskan atau mengkonstruk pemikiranlslammetodologis,agarbisasecaraleluasadanterbuka Iebar unfuk mendapatkan model, contoh, pola, maupun inspirasiyangterbaik.Haliniberfungsiuntukmemaksimalkan Peran pemikiran Islam metodologis dalam memberikan kontribusi dan ikut memfasilitasiterwujudnya percepatan kemajuan peradaban Islam yang samPai saat ini masih menjadi penantian yang melelahkan' 5.Berusahamenghindarisasaran-sasaranpemikiranyang sensitif Pemikiranlslammetodologisberupayasemaksimalmungkin menghindari persoalan-persoalanyang sensitif bagi 52

P engenal a n P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

masyarakat Muslim, karena potensial mengganggu perjalananperjuanganberikuhrya.Persoalan-persoalan sensitif sangat mudah memancing penolakan masyarakat secara emosional.Kalau sensitivitasterjadi berarti mengalamiperjalanan mundur atau kemunduran (setback).Suatu kejadian yang selalu dihindari secaraberkelanjutan. Hanya saja yang sulit dipastikan adalahbatassensitifitas antarapemikirnya denganorang lain sangatmungkin berbeda.Mungkin baginya bukan hal yang sensitif tetapi bagi orang lain ternyata mudah menimbulkurnperasaanmarah (emosional). Sungguh demikian, saya optimis pemikiran ini tidak tertarik pada wilayah bahasanyang sensitif, sehingga relatif terhindar dari penolakanmasyarakatMuslim apalagiyang terefleksikandalam bentuk sikap-sikapemosional.Apabila terdapat penolakan dari merek4 tampaknya tidak terlalu serius dan tidak berkepanjangan,karena dua pertimbangan:pertama,adalah objek pemikiran ini secarafilosofis berada dalam kawasanranah epistemologis.Sedangbiasanya sasaran pemikiran yang rentan penolakan masyarakat Muslim berada dalam kawasan ontologis sedang reaksi mereka berada dalam kawasanaksiologis seperti vonis murtad, kafir, musuh Islam dan sebagainya;dankedua,adalah lazimnya pemikiran yang menimbulkan penolakan yang kuat dari masyarakatMuslim itu manakalamenyimpang dari pemahaman yang telah mapan mengenai substansi akidah dan ibadah. Sementarapemikiran Islam metodologis berusaha memfasilitasi usaha-usahapeningkatan kualitas akidah dan ibadah tersebutmelalui cara-caratertentu yang efektif dan efisien.

53

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

6. Menekankan kemandirian melalui kreativitas secaraberkesinambungan Model pemikiran yang sedangdikaji ini berusahamemPengaruhi umat Islam unfuk menekankankemandirian melalui kreativitas pemikiran dan aksi secaraterus-menerus' Kemandirian yang dipraktekkan secaraberkesinambungan akan menjadi tradisi. Tradisi kemandirian ini akan menumbuhkan kepercayaan diri, kebebasanmenentukan arah, penguatan daya saing, keberanianmenghadapi tantangan baik dari dalam mauPun dari luar, dan kekayaan inisiatif' Kemandirian ini dapat melepaskanketergantungan pada Barat dalam merumuskan buah pikirannya. Oleh karena itu, kreativitas secaraberkesinambungan senantiasa distimulasi dan difasilitasi untuk mewujudkan produk-produk yang otonom baik pada dataran pemikiran maupun aksi. Kreativitas pemikiran mamacu tumbuhnya besar,cemerlang,dan strategis.Sedanggagasan-gagasan kankreativitas aksi atau tindakan akan menghasilkan karyakarya besaryang riil dan bisa dipertanggungj awabkan' Perpaduankreativitas pemikiran dan aksi itu melambangkan kekuatan dan kemajuan yang harmonis sekali, mengingat mayoritas masyarakathanya memiliki salahsatu kekuatan tersebut. 7. Mensinergiskan antara pemikiran dengan aksi Model pemikiran ini selaluberusahamensinergiskan antara pemikiran derrganaksi dalam proseshubungan tindak lanjut (dari pemikiran dilanjutkan menjadi aksi, Ialu dari aksi dipikirkan kembali untuk diwujudkan dalam aksi yang lebih sempurnalagi). Pemikiran memProduk ide-ide abstrak,sedangkan aksi menerapkan ide-ide itu ke dalam tindakan riil dan konkrit. Hubungan ini didasari suatu pandanganyang

v

P engenal an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

telah menjadi keyakinanbahwa sehebatapapunhasil suatu pemikirary apabila tidak ditindaklanjuti melalui tindakan riil maka hanya menumpuk wacana-wacanadan tidak akan mampu merubahpola-polakehidupan sosialdi masyarakat. Sebaliknyasuatu tindakan apabilatidak didasari pemikiran akan kehilangan arah dan tidak terkendali. Secarafilosofu, metodemerupakan alatyang dapat digunakan unfuk mencapaitujuan atau memecahkansesuatu.Metode penelitianmisalnya ia merupakan alatuntuk memecahkanmasalah dalam penelitian hingga didapatkan temuan-temuan;metode belajar merupakan alat yang digunakan untuk memudahkan prosesbelajar berikut hasil-hasilnya; Demikian juga, metode pengajaranjuga merupakan alat yang digunakan guru, ustadz ataudosendalam mempermudah prosespembelajarandan hasilhasilnya.Maka dalam pemikiran Islam metodologis ini, pemikiran dengan aksi selaludipasangkandalam hubungan findak lanjut, untuk menghindari kemandekan-kemandekan pemikiran maupun aksi itu sendiri. G. PerbedaanPennikiran Islam Metodologis denganPemikir, an Islam Lainnya Berbagaimodel pemikiran Islam bermunculan.Ada yang bercorakpergerakan,sosid intelektual dan teologis.Semuamodel pemikiran Islam itu memiliki karakter sendiri-sendiri yang perlu dikenali lalu dibandingkan satu samalain termasukjuga dibandingkan dengan pernikiran Islam metodologis. Namun untuk membatasimodel pemikiran Islam yang akan dibandingkan, di sini pemikiran Islam metodologis hanya akan dibandingkan denganenam model pemikiran Islam lainnya yaitu modelmodel pemikiran Islam yang telah dibahasdi depan;pemikiran 55

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g i s

P engenal an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Islam tradisional modernis, fundamentalis, liberal, transformatif dan moderat. Pemikiran Islam tradisional mengikuti paham Asy'ariah, bersikap pasrah terhadap kemunduran umat Islam, bersikap pasif dalam menatap masa depan, memiliki pemikiran yang seragamdan kurangberani keluar dari keseragaman itu, terikat dengan literatur-literatur karya ulama-ulama Ahlussunal; dan kurang berani mengadakan perubahan-perubahan atau pengembanganpemikiran. Sedangkanpemikiran Islam metodologis mengikuti pandangan-pandanganstrategisyang berasal darimanapun, mencarikan solusi untuk mengatasi kemunduran umat Islam, bersikap kreatif dalam menatap masa depan, memiliki pemikiran yang beragam dan bervariasi karena kebebasanberkreasi,menjelajahiliteratur-literatur dari berbagai ulama"dan senantiasamengubah dan mengembangkanpemikiran untuk mewuiudkan produk-produk yang makin maksimalPemikiran Islam modernis mengikuti paham mu'tazilah, banyak dipengaruhi pola-polaberpikir Barat,menjadikan pola berpikir rasionalsebagaiandalandalam memecahkanberbagai persoalan,menentangtradisi dan menggerakkanmodernisasi, dan banyak yang terjebakpada westemisasi.Sedangkanpemikiran Islam metodologis tidak terikat oleh paham tertentu kendati tidak terlepas dari kedekatandengansuatu paham tertentu, menekankan pada kreativitas berpikir sendiri meskipun bukan anti terhaddp Barat,meniadikan pola berpikir strategis sebagai andalan dalam memecahkanberbagaipersoalan,membangun tradisi baru yang kreatif-produktif, dan cenderungmendalami pemberdayaanpikiran dan aksr. Pemikiran Islam fundamentalis cenderung menggunakan pendekatan tekstual dalam memahami ajaran Islam, bersikap anti Barat dan produk-produk pemikirannya, menolak

dunia modern, sangatkuat dalam memegangi dotrin-doktrin keagamaansehingga tidak peduli terhadap pertimbangan lain, menggunakankekerasandalam menghadapi Baratberikut kemaksiatan-kemaksiatan,dan menampilkan agama berwajah garang. Sedangkanpemikiran Islam metodologis berusahamenangkap substansiteks untuk dikembangkan ke dalam langkah-Iangkahaplikati{ selektif terhadap Barat dan jika ada pemikiran atau tindakan yang baik bisa diambil berusahamenawarkan alternatif terhadap dunia modern, berusaha mengurai doktrin-doktrin agama secarametodologis sehingga mudah diterima orang lain, menggali solusi dalam memecahkanberbagai masalah terkait dengan Barat berikut kemaksiyatankemaksiyatan yang ditimbulkannya, dan menampilkan aganra sebagaipendorong wujudnya prestasi kemajuan. Pemikiran Islam liberal menggunakan penalaran akal secarabebas dan terkesarr"liar', mengidolakan kebudayaan dan peradabanBarathampir tanpa kritik, memiliki keberanian unfuk menentang pandangan atau keyakinan arus utama, cenderung membikin kejutan-kejutan(sensasi-sensasi), tidak peka terhadappersoalan-persoalanyang sensitif,sukamemperbanyak pemikiran yang bersifat wacana-wacana,dan berkutat pada ranah ontologi. Sedangkanpernikiran Islam metodologis menggunakan akal yang terpola untuk mengkonstruk strategi pemberdayaarymenempuh sikap kritis-selektif terhadap kebu dayaan maupun peradabanBarat dengan tetap sportif, mempengaruhi pandangan arus utama unfuk berpikir membuahkan manf.aatyangbesar,tidak tertarik pada kejutan (sensasi)tetapi mengejar terobosan-terobosanbaru, senantiasamenghindari halhal yang sensitif agar tidak berbenturan dengan masyarakat, berupaya mensinergiskanpemikiran dengan aksi (menindaklanjuti pemikiran ke dalam bentuk tindakan-tindakan riil), dan lebih bergumul dalam ranah epistemologis.

56

57

.1rl

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo gi s

tl

lrll ll I

Pemikiran Islam transformatif bersifat idealis-normatif, karena mengarah pada tatanan kehidupanyang ideal" menekankan pada hasil akhit dan terkonsentrasipada usahamengy:u:rgmasih negatif menjadi tattlnanubah dari tatanan-tatanEu't tatananyang positif. Sedangkanpemikiran Islam metodologis bersifat idealis-strategiskarenaberusahamenyiapkan strategi yang handal dalam mewujudkan tatanankehidupan yang ideaf menekankan pada pemberdayaanProsessehingga berfungsi dan potensial mencapaihasil yang baik dan terkonsentrasi pada penyiapan strategi pengubahan, penggalian, penemuan dan

P engenal an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

adalahpemikiran Islam transformatif, akan tetapi masih sangat dikenali perbedaanantarapemikiran Islam transformatif dengan pemikiran Islam metodologis. Padabagian lain pemikiran Islam metodologis dapat dibedakan dengan metodologi studi Islam. Apabila metodologi studi Islam merupakan metode-metode yang dapat digunakan dalam mempelajari Islam, maka pemikiran Islam metodologis merupakan pemikiran-pemikiran yang strategis untuk mempercepatpencapaiankemajuanumat Islam dan peradabannya; jika metodologi studi Islam secarageneral mencakup bahasan berbagai metode pemikiran Islam, maka pemikiran Islam rnetodologis merupakan model pemikiran strategisyang mengawal kemajuanperadabanIslam; dan tentunya metodologi studi Islam lebih luas daripada pemikiran Islam metodologis. Dengan pengertian lain dapat dinyatakan bahwa pemikiran Islam metodologis merupakan bagian dari objek bahasanmetodologi studi Islam. Selanjutnya pemikiran Islam metodologis juga dapat dibedakandenganfilsafat Islam. Dari segi sistem,filsafat Islam membahaspersoalanontologl epistemologi dan aksiologi tetapi pemikiran Islam metodologis menggunakan pendekatanepistemologis dalam merumuskan pemikiran-pemikiran yang ditawarkan sebagaialtematif pemecahan.Filsafat Islam menekankan pada model pembahasanspekulatif-metafisik, sedangpemikiran Islam metodologis menekankan pada penelusuran strategi yang aplikatif.

pengembangan. Adapun pemikiran Islam moderat menjagafungsi utamanya sebagai "jembatan" antara dua kutub yang berlawanan/ menjaga keseimbangandari berbagai model pemikiran' bersikap pasif dalam menghadapi tantangan-tantanganglobal, cenderung bertahan dari pengaruh-pengaruh eksternal. Sedangkan pemikiran Islam metodologis selalu mencoba merumuskan alternatif-alternatif pemikiran yang strategis;memberikan penguatan pemikiran-pemikiran yang aktif, kreatif dan produktif; penuh inisiatif dalam menghadapi tantangan-tantangan globa| dan cenderung aktif meresPonPengaruh-pengaruh eksternal. Dari keenammodel pemikiran Islam tersebut,model pemikir Is1amyang paling dekat dengan pemikiran Islam metodologis adalah pemikiran Islam transformatif. Sedangkanmodel pemikiran yang pating jauh dari pemikiran Islam metodologis adalahpemikiran Islam fundamentalisdan tradisional. Ini berarti pemikiran Islam metodologis memiliki banyak kesamaan dengan pemikiran Islam transformatif, namun memiliki banyak perbedaan dengan pemikiran Islam fundamentalis dan tradisional. Meskipun model pemikiran yang paling dekat

H. Ilmu-ilmu Bantu dalam Pemikiran Islam Metodologis Dalam merumuskan pemikiran Islam metodologis dibutuhkan seperangkatdisiplin ilmu yang dapat membantu dan memberikankontribusi. Parapernikir Islam metodologisdituntut

58

59

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo q is

memiliki kemampuan memahami teks-tekswahyu, menafsirkan dan mengambil inspirasinya untuk dijadikan bahan merumuskan pemikiran-pemikiran yang bernuansametodologis maupun langkah-langkah teoritis. Mereka dituntut mampu memahami latar belakang intelektual tokoh-tokoh tertentu, pendekatan-pendekatanyang dipakai, substansi pemikiranpemikirannya, corak-corak pemikirannya, dan konsekwensi dari pemikirannya di masyarakat.Mereka juga dituntut mampu memahami realitas sosial, orientasinya dan kecenderungannya. Selanjutnya mereka dituntut mampu mendialogkan ketentuan-ketentuan wahyu dengan realitas sosial dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena ihl ilmu yang mereka butuhkan meliputi linguistik (bahasaArab dengan berbagai unsumya balkNahwu, sharaf,balaghah,badi' dan ma'ani); ilmu-ilmu tentang al-Qur'an ( ulttm al-Qur' an); ilmu-ilmu hadits (ulfi m al-hadi ts); ilm:uushftl al-fiqh;filsafat, fils#at Islam, filsafat ilmu, filsafat ilmu keislam"aryepistemolog, epistemologiIslam, metodologi researc[ dan metodologi studi Islam; dan ilmu-ilmu bantu lainnya. Ilmuilmu ini sangat berperan dalam memberikan kontribusi terhadap formulasi pemikiran-pemikiran Islam metodologis. Adapun peta kontribusi ilmu-ilmu tersebut terhadap bangun:rn rumusan-rumus€ul pemikiran Islam metodologis adalah sebagaiberikut:

P engenal an P ernl k i ran l s l am Metodol ogi s

Ilmu-ilmu al-Qur'an (ulilm al-Qur'dn).Ilmu ini memberikan kontribusi dalam memahami kandungan al-Quran dengan tepat. Sebabseseorangtidak mungkin mampu memahami al-Qur'an dengan tepat, tanpa mempelajari ilmu-ilmu yang memfasilitasi ini. J. Ilmu-ilmu hadits (ulfim al-Hadits).Ilmu ini rnernberikan kontribusi dalam memahami kandungan hadits dengan tepat. A i. IImu ushul al-fiqh.Ilmu ini memberikan kontribusi menetapkan rumusan-rumusan pemikiran Islam metodologis. Filsafatdan Filsafat Islam. Ilmu ini memberikan kontribusi denganmeletakkanpendasaranpemikiran awal dalam meng' konstruk rumusan-rumusan pemikiran Islam metodologis. Filsafatilmu dan Filsafatilmu keislaman.Ilmu ini memberikan konstribusi dalam membingkai rumusan-rumusan pemikiran Islam metodologis dari sisi ontologi (objek), epistemologi (cara) dan aksiologi (kegunaan). 7. Epistemologidan epistemologiIslam. Ilmu ini memberikan kontribusi dengan memberikan cara-cara, metode, tehnik, pendekatan atau strategi dalam merumuskan pemikiranpemikiran Islam metodologis. Metodologi. IImu ini memberikan kontribusi dalam tahap penggalian dan penemuan solusi dalam memecahkan suafu masalah. []

1. IImu bahasaArab berikut seluruh unsurnya. Ilmu ini memberikan kontribusi dalam memahami arah dari teks baik teks wahyu maupun teks yang berisi pemikiran para ulama. Ilmu ini telah lama dimanfaatkan oleh para mufassirdalam menangkapmalna al-Qur'an maupun para ahli fiqh (fuqrho') dalam memahami ketenfuan-ketenfuan hukum Islam.

60

6'1.

Bnsll MEMBANGUN TRADISI PEMIKIRAN ISLAM METODOLOGIS q+|F GfrD6glq

Tradisi pemikiran Islam metodologis di sini mengandung maksud kebiasaan-kebiasaanberpikir tentang cara-caramembangun, mengembangkan, menyempurnakan, meningkatkan, merubahke arahpositi{ atau mentransformasikansezuatupemikiran, tindakan, adat-istiadat, slogan, norma, budaya maupun pandangan hidup yang berlaku di masyarakat. Tladisi berpikir ini berusahamengarahkaninisiatif, ide-ide cemerlangdan gagasan-gagasanpembangun dan pengembang sehinggaberwatak kreatif, dinamis, produktif bahkan progresif. Sepintasseperti ada kejanggalan. Watak kreatif, dinamis, produktif apalagi progresif itu biasanya dimiliki atau menjadi ciri-ciri modemisasidan amatjauh dari tradisi. Mengapasekarang justru berbeda,watak-watak itu justru mewamai tradisi? Saya berpikiran lairy bukanlah karakter-karakter pembangun dan pengembangseperti kreatif, dinamis, produktif dan progresif bisa juga dibiasakan dan dibudayakan? jawabnya tentu bisa mengapa tidak? Kalau begitu dibutuhkan jenis tradisi yang

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

menjadikan watak-watak tersebut sebagaibagian dari kehidupan sehari-hari yang disebut dengan tradisi pemikiran Islam metodologis. Tradisi inibisa dimulai dari kebiasaanyang sederhanayang memungkinkan dipahami dan diikuti oleh masyarakat luas hingga kebiasaanyang mengerahkansemuapotensi yanghanya bisa dilakukan oleh kalanganintelektualnya saja.Sebabtradisi ini berusahamempengaruhi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-samabergeraksinergismewujudkan cita-citabesardan mulia yaitu mempercepatkemajuanmasyarakatMuslim (umat Islam) berikut peradabannya.Untuk ihr, membangun tradisi ini akan diaplikasikan melalui usaha-usahasebagaiberikut: A. Membiasakan Istilah-istilah Metodologis ParacendekiawanMuslim perlu membudayakan istilahistilah metodologis pada masyarakat Muslim bahkan mulai dari masakanak-kanakhingga usia lanjut. Budaya ini tampaknya sederhanaterutamakalau disisipkanmelalui prosespendidikan dan pembelajaranpada tingkat taman kanak-kanak dan pendidikan dasar.Demikian jug4 manakalabudaya itu disosialisasikankepada masyarakatawam. Sebabkita harus memulai dari yang paling sederhanasampaiyangpaling serius,yang hanya bisa diperankan oleh kalangan tertentu sajayang sangatterbatas lantaran mereka memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh kalangan lainnya. Pembiasaanpenggunaanistilah-istilah metodologis pada seluruh lapisan masyarakatini didasarkanpada pertimbangan strategisdan pengalamansejarah.Dari segipertimbangan strategi+ didapatkan suatupemahamanbahwacita-citamewujudkan kemajuantidak akan tercapaikalau tidak diusahakan oleh seluruh lapisanmasyarakatberdasartingkat kemampuan mereka

64

Membangun Tra di s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

masing-masing.Semualapisan masyarakatdiberikan peran yang berbeda-bedasesuaidengan kadar kompetensinya,kemudian bergerakbersarna-sarnasecarasinergis:Iapisan atasmen-designl merancangkemajuandan memberi contoh"lapisan bawah meresponspositif dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang kreatif dan produktif. Kemudian dari pengalamansejardhdapat diambil pelajaranyang sangatberharga.Mesir misalnya negeri piramida ini sejakawal abadke-L9telah dikenal sebagaigudangnya para mujaddid(pembaru) tetapi hasil yang dicapai hingga sekarang ini masih jauh dari proporsionaf masih di bawah Indonesia, karenaada keterputusan.Apa yang disampaikanpara pembaru itu tidak sampai tembus pada lapisan bawatr, sehinggah"nyu menjadi wacana pemikiran di kalangan elitis semata. Oleh karena itu, seharusnyadiperkenalkan kepada masyarakat Muslim penggunaan istilah-istilah metodologis muiai dari kalanganpalingbawah sekaliantetapi berlanjut terus agar tertanampadajiwa mereka.Unfuk anak-anaktaman kanak-kanak dan sekolahdasar,paraguru harusmemilih istilah-istilah metodologisuntuk seseringmungkin disampaikankepadamerekaseperti ibumembikinkue,pamanmembuatbaju,Tb:ugarumengarangcenta, anak-anakmelukispemandangan,dan mahasiswa melakukan percobaandi laboratorium. Pemilihan istilah-istilah ini dapat membangkitkanperhatianpada caramenjadikan sesuatuyang mendorongkebiasaanproduktif. Cobabandingkan denganpemilihan istilah berikut ini : lbu membelikue,pam an membelibaju, ibu guru duduk dikursi, anak-anakmelihatpemandangan,dan mahasiswabergeromboldi depan kampus. Istilah-istilah ini menyebabkan kebiasaanyang pasif dhn konsumtif. Pada masyarakat awam, bisa digunakan istilah-istilah metodologisseperti: para petani sedang mengubahsistem bertanam,para nelayantelahmemperbmuisistempenjaringanikan, 65

l

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

para pengrajin sedang memproduksibarang model baru, dan para pedagang sedang mengflturstrategi dalam menghadapi krisis moneter. Demikian juga di kalanganpelajar dan mahasisw4 mereka sebaiknyadiperhadapkan denganistilah-istilah seperti:Iran telah b er}:rastlmeluncurkanrudal Shahab3, Malaysia telahberhasrlmenjadinegaraindustrimajugenerasikedua,Korea Selatan telah berhasll membikin moblI yang tanggutu India sangatmenguasdlTdan Cina mulai menguasai dunia.Kebiasaan memakai istilah-istilah itu dapat menggugah semangatkreativitas mereka. Pemerintah perlu menyemangati umat Islam melalui istilah-istilah yang dicanangkan seperti Malaysia mencanangkan aision2020yangdicontoh Indonesia dengan mencanangkan vision 203Qtetapi komitmennya tidak sekuat vision 2020 Malaysia. Malaysia juga mengkampanyekan Malaysia Boleh dalam pengertian negeri Jiran ini akan mampu berkompetisi dengannegaramaju, termasuk dalam membuat mobil sendiri. Belakangan ini di Indonesia juga disosialisasikanpendidikan budayasaingolehparapakar.Istilah-istilah itu diharapkan mampu membangkitkansemangatmerekadalambelpikir mencari celahcelah cara,metode maupun strategi mewujudkan impian-i-pian itu. Dalam menghadapi dunia modem yang penuh persaingan seperti sekarang ini, di samping seseorangmemiliki kemampuan dan keahlian, temyata masih membutuhkan rasapercayadiri (self-mnfidezf). Ada ungkapan pepatahArab, al-itimkd 'ala al-nafsasdsal-najdh(kepercayaan diri merupakan dasar keberhasilan).Umat Islam dengan beghr, perlu dibangkitkan rasapercayadirinya untuk menghadapi kompetitor-kompetitor dan mempersembahkankarya yang terbaik. Ada beberapaungkapan yang dapat menumbuhkan rasapercayadiri itu. Misalnya

66

Membangun Tr adi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

umatlslambisa,Indonesiabisa.Kalau kita komitmen dan konsistendengan ungkapan ini kita akanberpikir serius mencari terobosan-terobosanbaru unfuk mewujudkan ungkapan itu. Kalau Baratbisa maju, mengapa umat Islam tidak? Kalau Cina bisa maju, mengapaIndonesia tidak? Padahalkita sama-sama manusiayang diberikanberbagai potensi termasuk potensi kecerdasan. PresidenRepublik hrdonesia,SusiloBambangYudoyono telah memasyarakatkanungkapantBersamaKita Bisaagar kita berkembang menjadi bangsayang kuat melalui tekad bersamasamauntuk maju. Hanya saja agaknya ungkapan itu lebih dipahami merefleksikan persatuan dan kesatuary bukan pada penggalian potensi kita sehingga dampaknya kurang terasa. Kitabisa meminjam ungkapan yanglebih tepat menggambarkan pengetahuary kesadaran dan kekuatary yaitu ungkapan: Aku tahu,aku maudan aku mampu.Dalam konteks ini dapat dimaknai dengan model perlambang: Aku tahu melambangkan umat Islam mengetahui bahwa mereka memiliki pengetahuan yangberharg4 aku mau melambangkankesadaranmerekauntuk mempraktekkan pengetahuannya dalam kehidupan seharihari, sedangkanaku mampu melambangkankekuatan mereka yang sangatbesar.Paduankata-kata aku tersebutjika diaplikasikan, akan menemukan cara yang tepat untuk mencapai kemajuan. Bagaimanakahmenjadikan mereka sebagaisubjek kemajuan. Selama ini mereka hanya menjadi objek kemajuan industri, informasi, dan sebagainya.Mereka menjadi lahan empuk sebagaipasar penjualan produk-produk dari negaranegaramaju. Mereka harus dilatihberpikir menjadi subjek,sebagaiprodusen dan sebagaipemasarproduk-produk mereka. Namun, realitanya ifu kapan? Kemudian bagaimana cara

67

) e m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

meniadi produsen dan pemasar itu? Ternyata bukan hanya menyangktit waktu saja,melainkan yang lebih berat adalah cara.Untuk mendapatkanpengetahuantentang caradibutuhkanbelajar kepada oruu:rg-orang yang menguasaicaraih1 atau menggali cara sendiri. Ada sebuah hadits yang populer yang dapat dijadikan inspirasi penggalian cara itu: al-yadal:ulydkhair min al-yadaIshuflt (tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah). Hadits ini memesankanbahwamemberi sesuatukepadaorang lain itu lebih baik daripada diberi oleh orang lain. Dalam kebaikary fail (peLaku)selalu lebih baik daripada maful (objek tindakan). Hadits ini dapat dijadikan sebagaisaranaberpikir metodologis:Bagaimanabisa menjadi pemberi?Mereka harus memiliki harta. Bagaimanabisa memiliki harta?Mereka harus bekerja!Bagaimanabisa mendapatkanpekerjaan?Mereka harus memiliki keahlian.Bagaimanabisa memiliki keahlian?Mereka harus belajardengan serius. Pesanhadits tersebutdapat dikembangkan lagi pada masalah-teknolo$. Al-yad al-'ulyd sebagailambang kalangan produsen sedang al-yad al-shuflt sebagai lambang konsumen. Umat Islam harus mengejar posisi sebagaiprodusen setelah sekianlama menduduki posisikonsumen.Bagaimanakahmeniadi produsen teknologi?Mereka harus memiliki keahlianyang tinggi. Bagaimanakahbisa memperoleh keahlian yang tinggi? Mereka harus menguasaiilmu tingkat tinggi. Bagaimanakah dapat menguasai ilmu tingkat tinggi? Mereka harus belajar pada tingkat yang tinggi. Bagaimanakita belajar pada tingkat yang tinggi? Mereka harus belajar dari bawah tetapi dengan semangatyang tinggi. Jadi budaya penggunaan istilah metodologis mampu menelusuri sebabutama. Dalam kasus ini adalah belajar dari awal tetapi dengan semangatyang tinggi. I:d rahasiamencapai

kemajuan,menjadi produsen telcrologi. Memang dibutuhkan tahapan-tahapantertentu secaraberkesinambungan,tidak ada kemampuan yang diperoleh secarainstan kecuali mendapat mu'jizat dan karomah.Umat Isiam tidak perlu menunggu karomalr, tetapi harus belajardari awal dengan semangatyangtinggi. Kalau syaratini dipenuhi denganbailg mereka akan memanen hasilnya.Cita-citamerekamenjadi produsen teknologi sebagai Iambang subjek kemajuan akan tercapai. Bila demikiary posisimerekaterangkat.Mereka mendapat predikat baru sebagaiprodusen teknologi seperti cendekiawan Muslim Malaysia dan Iran. Pada tahapan ini mereka berpikir menjadi kompetitor bagi cendekiwan dari negaralain yang telah maju.Sebagaikompetitor yangbaru, mereka memegangi dengan sangatkonsistensuatuungkapan: menjaga kualitasproduksecar a maksimal.Dari sini mereka dapat menampilkan karya-karya mereka secaramemuaskan dalam pentas persaingan global. ]ika realitas ini bisa dibuktikarU maka karya-karya mereka mendapat aksesbaru dipergunakan di berbagai negara. Sedang posisi mereka sebagaiprodusen teknologi semakin kokoh. Ketika posisi ini tercapai obsesimereka dilanjutkan. Selanjutnya mereka harus berpikir bagaimanamenjadi juara. Posisi ini paling sulit dicapai sebabpersaingansemakinketat danpesaingmereka lebih berpengalaman.Tetapi tidak ada kata mustahil, manakala mereka secarakontinyu melakukan penyempurnaan-penyempurnaan karya-karyanya penuh idealisme yang tinggi. Bukanlah kemajuan itu dipergilirkan, bukan hal paten yang permanen dari Tuhan?Syaratnya,mereka mampu menunjukkan kepada dunia internasionalb ahwa kualitasknryakarya teknolo gi merekaharusmatnpumengalahknn karya-karya yang samadari parateknologdi seluruhdunia. Ketika ini terbuktikary mereka menjadi juara atau raja teknologi dunia. Amerika sebagairaja telcrologi alat-alatstrategis,

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Membangun Tradi s i pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

Jerman sebagairaja teknologi alat-alat beraf Jepang sebagai raja teknologi alat-alatelektro, maka Thailand sebagairaja teknologi agronomi.Mungkin Iran sebagairepresentasidari negaranegara Muslim menjadi raja teknologi bidang tertentu baik dalam keempatmacamteknologi tersebutatau di luar keempat jenis itu. Di Iuar keempat rnacamteknologi itu, masih banyak macamlain yang menjadi medan persainganantar negara.Iran telah melakukan usaha-usahariil untuk menjadi juara atau raja teknologi tertentu, setidaknya di dunia Islam. Padabagian lain, umatlslam khususnyaparaintelektualnya dan lebih khusus bagi para teknolognya seharusnyadisadarkanbahwa mereka semestinyaberfungsi sebagaipembangun dan pengembang kemajuan peradaban. Melalui sosialisasi berbagaiistilah metodologis, mereka diharapkan bangkit menggali carauntuk mengemban fungsinya itu dengan baik. Mereka seharusnyadifasilitasi oleh negara untuk melakukan uji coba atau eksperimen terhadap kreasi-kreasinya.Cina melakukan sosialisasiitu secarabesar-besaranmelalui televisi dan media lain. Negara-negaraMuslim bisa mengadaptasicara Cina tersebut bahkan mengembangkan lagi sehingga slogan-slogary tulisan-tulisan,iklan, sinetron"fi[m, bahkanhingga karikatur ptur memuat pesan-pesankreatif, inovatif, dinamis bahkan produktif. Selanjutnya melalui pesan-pesanitu, merekaseharusnya distimulasi agar sadardan bergerakuntuk menjadi kontributor yang jasa-jasanyasangat bermanfaat dan terukir dalam tinta emasoleh masyarakatbaik kapasitasnyadicatat sebagaipeneliti, penggali, penemu, perintis, maupun pengembang.Semuanya merupakan pahlawan-pahlawan peradabanmaju, setidaknya sebagaicatatanprestasi khusus bagi negaranyamasing-masing. Bahkan bisa menjadi catatan emas bagi dunia internasional, manakala mereka benar-benar mampu menghasilkan karyakarya modern yang spektakuler.

AkJrimya sayasangatberharapagar istilah-istilah metodologis itu benar-benardiresapi,didukung dipraktekkan dengan penuh komitmen dan konsistery dipertahankan secara berkelanjutan, bahkan kemudian dibudayakan oleh masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari sehinggapola pikirnya, pola sikapnya pola kerjanya dan pola hidupnya sahgatbercorak metodologis. B. Membiasakan Belpikir dan Bertindak produktif-strategis Sebagaiumat Islam, kita seharusnyaberusaha merang_ sang,menghidupkan bahkan menlruburkan berbagai macam ide dan inisiatif baru untuk mentransformasikan model berpikir dan bertindak yang berpotensi cepatmerespondan memecahkan masalahyang muncul. Ide dan inisiatif itu diekspresikan sebanyakmungkin, kemudian diseleksi sesuaidengan kebutuhan sekarangdalam mengkonstruk pemikiran dan tindakan produktif-strategis. Mungkin sajaterdapat ide atau inisiatif yang untuk sementaraterbuang karena di luar kebutuhan maupun mendahului zamannya.Akan tetapi ide itu menjadi realitas di masamendatang. Paramujtahid dan ulama fiqh tercatat memiliki ide atau inisiatif yang terkait dengan pemahaman hukum Islam yang mendahului zamannya.Hat ini disebut denganfqh iftiradhi (frqh pengandaian)sepertiImam syafili yang hidup pada abadkedua hijriah (abad ke-8 Masehi). Dia mengatakan bahwa kalau ada spermaseseoranglaki-laki dimasukkan ke dalam rahim wanita bukan istrinya maka hukumnya haram. pada saat itu belum adakejadiantersebu! baru belakanganini terealisir denganistilah bayi tabung/inseminasibuatan. para futurolog juga biasa memiliki ide dan inisiatif yang mendahurui zamannya seperti John Naishitt melalui buah karyanya, Megatrend 2000 dan GIobaIParadox.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Ide dan inisiatif merekabegitu banyak sehinggasebagian mendahului zamannyakarenamereka memberdayakanimajinasiny4 baik denganberpikir secaraaposteriaridengancaramembaca,mencermati dan menelaahkecenderunganrealitasmaupun berpikir secaraapriori dengan mengandalkan kekuatan tafaktcur (perenungan).Kedua caraberpikir ini sangatberguna dalam menyusun dan mengembangkanl.f,rasanahkeilmuan baik pada dataranteoritis maupun praksissepertipada manajemen. Mekanisme kerjanya saling menopan& apriori menopang aposteriori dan begitu pula sebalihyu, aposteriori memperkokoh apriori. Cara berpikir aposteriori(usaha mendapat pengetahuan setelahmengalami) dalam merumuskan pemikiran dan tindakan produktif-strategis inibisa dimulai denganmembac4 mencermati dan menelaahkecenderunganrealitas. SesungguhnyareaIitas itu menyimpan berbagai makna; sebab realitas bisa ditransformasikanmenjadirealitaslain seperti realitasbesi menjadi mobil, benangmenjadi sarung kedelai menjadi tahu, sampah menjadi pupuk, dan berbagaiperubahanrealitassederhanamenjadi realitas yang bernilai ekonomis yang tinggi sekali seperti hasil teknologi yang canggih semacampesawat, rudaf komputer, internet dan sebagainya. Di sini kata kuncinya terletak pada istilah "menjadikan", yaitu menjadikan daribahan sederhanamenjadi barang yang memiliki fungsi strategis.Kata "menjadikan" itu saratdengan Umatlslamharusberpikirtentangcara ' kemampuanmemproses. memprosessesuatuyang sederhanamenjadi barang bernilai tirgg, kemudian melakukan percobaan sebagaibentuk aksinya. Mereka harusberusahamengungkap "rahasia" caramemprosesitu sebabbila menguasaicaramemprosesitu, aksesmereka menjadi sangatterbuka untuk menciptakan sesuatutermasuk teknologi modern,

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

Kemudian pemikiran mereka harus dikembangkan lagi lebih luas. Mereka seharusnyapeka menangkap alam ini sebagai bahanmentah yang bisadiprosesmenjadi berbagai kebutuhan strategis.Mereka bisa memikirkan berbagai jenis tanaman di hutan untuk dijadikanberbagai macam obat sesuaidengan kasiahrya.Alangkah kayanyamerekadenganberbigai temuanobatobatan yang sangat berguna bagi kehidupan umat manusia" manakalaaktif berpikir dan melakukan eksperimen. Usahaberpikir mendalam dan melakukan percobaanini perlu dibiasakan sebagairefleksi dari pembiasaanberpikir dan bertindak produktif-strategis. Adakalanya kita bisaberpikir dan bertindak hanya untuk menaikkan daya tawar barang yang dimiliki seseoran&semisal gatot.Gatot yang samaketika di rumah tidak ada yang menawal ketika di jual di pasarkeaI (pasartcranpyendhanya laku dengan harga yang sangatrendatr,tetapi ketika di jual diplaz4harganya melambung tingg. Maka pemikiran kita harus segeradipusatkanpada penjualan di plazaitu. Bagaimanagatot itu bisa dibeli pihak plaza?Kita harus memilih gatot yang baik, ditampilkan dengan kemasanyang menarik, dan ada garansi dari kementerian kesehatan.Sekarangini dibutuhkan pemikiran yang mendalam tentang "ilmu mengemas" ifu karena sangatpenting menentukan prospek barang-barangyang dijual. Jadi dengan cara-caraseperti ifu para pembeli atau konsumen bisa diyakin_ kan. Dalam situasi persainganyang ketaf seseorangdituntut berpikir yang sangatseriusdan bertindak tepat sasaran.Hal ini mulai dari karya sederhanahingga teknologi modern. Misalnya bagi pengrajin kursi rotan, dia dituntut untuk mengkritisi kreasi-kreasinyayang lama maupun kreasi-kreasi dari pengrajin lainnya untuk kemudian memodifikasi terus menerus guna

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

membuat model yang Paling menarik sebagaialternatif bagi para pembeli atau para konsumen.Demikian juga tuntutan yang samaterjadi pada para desainermodel-model mobil yang akan dipasarkan.Mereka dituntut berpikir dan bertindak produktifstrategisagar kreasi-kreasinyalaku keras di pasaran.Apalagi metekadituntut berpikir produktif para peran canghandphone, denganberbagaiide penyempumaandan kelengkapanprogram. Kalau tidak, resikonya pasti kreasinya dijauhi para pembeli karenakalah lengkap dengankreasi-kreasiperancanglainnya. Tampalcryarumus yang samaberlaku pada semuaprofesi ketika menghadapipersainganyang ketat sekali,termasukdalam mengelola lembaga pendidikan. Oleh karenaihr, umat Islam dituntut membiasakanberpikir mencari celah-celahkemungkinan sekecil aPaPununtuk memanfaatkannya sebagaipeluang dalam melakukan tindakantindakan strategis.Celah ini terdapat pada semua bidang kefuidupan.Ketika celahihr dimasuki, akan ditemukan celah-celah Iain yang lebih banyak lagi, ibarat lorong kecil yang menembus jalan besar.PadaL99Gandi hrdonesiamuncul wacanafiqh Indonesiadan ini sebagaicelahyang potensial dimanfaatkan. Sayang hingga sekarangini ahli fiqh brdonesiabelum ada yang memanfaatkan celahitu. Seharusnyacelahitu segeradimanfaatkan oleh ahli fiqh untuk mendesain konsep secararelatif utuh tentang fiqh Lrdonesiaberikut semuakarakteristik dan pemecahannya' Dari sini akan timbul celahbaru berupa fi qh kawasan,sebagaimana dengan daerah lain yang memiliki karakteristik berlainan sekali dengan Arab maupun hrdonesia.Kalau ini didalami akan muncul celah yang baru lagi ketika menghadapi daerah-daerah non tropis sehinggajarak terbit dan tenggelamnyamatahari setiap hari mencapai23jam, kemudian apakah orang yang berPuasa harus sepanjangitu? 74

Membangun Trad i s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Sebagiancelah itu sebenarnya telah dimanfaatkan oleh ahli fiqh mengingatcakupanfiqh itu terlalu luas sehinggamereka mencobamenyusun konsep fiqh secaraparsial atau spesifik, eehinggamereka memunculkan formula konseptual yang baru denganmenghadirkanfiqh sosial(fiqhal-ljtimiliyah),fiqhpolitik (fiqhal-Siyhsah),fi qhdakwah(fi qhal-Dakoah),dan"fiqhwanita (fiqh al-Nisfl . Celah ini bisa diteruskan lagi menjadi fi qh pendi dikan(f iqhal-Tarbiyah),fiqhkebudayaan(fi qhal-Tsaqfrf ah),fiqt. kesenian(fiqhal-Faniyah),dansebagainya.Bahkan kitab yang ditulis Flasanal-Turabi dengan judurrajdtd al-Fikr al-Istkmi diterjemahkanke dalam bahasalrdonesia denganjudul FiqhDemokratis.Persoalannyaapakah fiqh yang spesifik itu hanya sekadar . mengambil bagian dari tema-tema yang ada dalam kitab fiqh klasik atau benar-benarmenghadirkan perspektif baru sama sekali?Seharusnyacara yang kedua ini yang dipakai. Di samping berdasarkankawasan ilmu dan bidang pembahasan,fiqh bisa dikembangkan lagi dengan menisbatkanpada nama-namatokoh ahli fiqh sepernfiqhl-lmar (maksudnya fiqh menurut perspektif Um ar ibn al-Kha ththab), i qh H anafi (fiqh f menurut pandangan Imam HanafI), fiqh Maliki (fiqh menurut pandangan Imam Maliki), fiqh Syafi'i (fiqh menurut pandangan Imam Syafr'I),fiqh Hanball (fiqh menurut pandangan Imam Hartb all),fi qhDhohiri (fiqh menurut pandangan Imam Dhohiri), fiqh I a'fari (fiqh menurut pandangan Imam Ja,farsebagaitokoh Syi'ah),dan fiqh yang disandarkan pada nama-namaahli fiqh lainnya. Pengembanganfiqh tidak cukup di sini sebabmasihbisa dilihat dari segiwaktu sehinggaada fiqh klasIk (at-fqh al-salafy), fiqh modern(al-fiqh al-ashriy)dan fiqh kontemporer (at-fiqhalMu'Asir),dari segijangkauanterdapat fiqh peng andaian(al-fiqh al-Iftirhdhiy)dan ini perlu dicarikan nama untuk pembedaannya; dari segipendekatanada fiqh tekstual dan fiqh kontekstual; dari

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

segimodel pembahasanadafiqh perbandngan (al-fqhal-muqkran) sepertifiqh yang dirumuskan Ibn Rusyd dalam kitabnya, Bidfryah al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashidyang membandingkan berbagai pandangan para imam mujtahid, dan istilah ini juga perlu dicarikan istilah lain sebagaipembedanya.Pengembangan fiqh masih bisa diteruskan lagi dilihat dari sudut pandang yang berbedalagi sepertiada yang menulis fi qh manajerial,fi qh entertainment, dan sebagainya,luar biasa kayanya. Apalagi jika disiplinilmu lainnya dilakukan pengembanganseperti ini. Selanjutnya para cendekiawanMuslim perlu berpikir menerobosatau menerawangke depanuntuk membikin terobosan-terobosanbaru ini. Sesuatuyang secarakonvensional sulit diwujudkan, tetapi melalui terobosan-terobosanbaru itu akhirnya iabisa direalisir secaranyata.Parapakar teknologr,kedokterary informasi dan pendidikan sekalipun telah menempuh terobosanbaru. Parapakar dari berbagaibidang di negara-negara maju berkonsenhasi melakukan rekayasa(engineering)untuk menemukan terobosan-terobosanbaru di bidang keahliannya masing-masing. Kalangan cendekiawanMuslim memiliki tanggung jawab untuk mengerahkansemuadaya pikir dan aksinyaSunamenembus kebuntuan baik secarapolitik, ekonomi, pendidikan, intelektual mental dan kultural melalui terobosan-terobosanbaru, sehingga mampu membangkitkan kondisi mereka dari keterpurukan menjadi kondisi yang meresPonsmasadepan dengan segenapkemampuandan kesiapanbersaingdalam memasuki dunia global yang penuh tantangan sekalipun. Mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali segeramemberdayakan kemampuzrnumat Islam sebagaimodal dasar dalam menempuh kehidupan global ini. Umat Islam terutamapara pimpinannya dituntut berpikir melipat gandakanhasil pemikiran, kerja tindakan dan produk-

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l arn Metodol ogi s

produk yang dihasilkan. Sepanjangterdapat carayang mampu rnelakukanfuntutan ifu, maka mereka harus mengejar untuk rnewujudkanpemikiran dan tindakan yang produktif dan strategis.Produktif maksudnya dapat menghasilkan peririkiran dan tindakanyang sangatbanyak melebihi kebiasaansebelumnya. Sedangkanstrategis maksudnya bahwa hasil-hasil itu memiliki fungsi yang sangatbesaruntuk meraih kemajuan yang dicitacitakan bersamadan masih dalam penantian. Sebenamyasemuapemegangprofesi mampu membiasakan belpikir dan bertindak produktif-strategis. Paral,:hatibyang selalumelakukan ataumenyampaikankhutbah setiaphari Jum at dan hari raya sebenamyamilnpu menghasilkan dua buah buku setiap tahun manakala tekun menulis yang dikhutbahkan itu menjadi makalah-makalahberseri.Dalam satu tahun terdapat 54jum'atan dan 2 hari raya. Kalau seseorangkhatib selalu berkhutbahmaka dalam waktu satu tahun sajadiaberkhutbahsebanyak56 kali. Apabila setiap khutbah, dia membuat makalah mengenaiisi khutbah itu maka dihasilkanS6 makalah. fumlah ini bisa dibagi dua sehingga setiap buku memuat 28 makalah khutbah.Kalau seseorangkiai telah 30 tahun berkhutbah setiap hari ]um'at dan hari raya, mestinya yang paling ideal dia telah menghasilkan60 buku khutbah. Tetapi kenyataannyarata-rata para khatib tidak melakukan penulisan tersebut.Bahkan tulisan satu lembarpun tidak dimiliki. Sepertipara khatib, panitia seminarpunbisa melakukan hal yang sama.Dalam satu tahun"panitia itu mengadakanbeberapakali seminar dengan mendatangkanbanyak nara sumber. lika mereka mau memfokuskan tema-temaseminar ifu masih dalam safu rumpun keilmuan, selanjutnya makalah-makalah dari nara sumber itu sengajadibukukan dan diterbitkan, maka berapabuku yang dapat dihasilkan. Bahkanmereka bisa men77

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

canangkan sekali seminar dapat menghasilkan satu buku apabila nara surnber yang diundang banyak sekali. Bagi tokoh-tokoh organisasi sepertitokoh NU seharusnya dapat mengelola pengajian menjadi bermakna strategis. Laztnnya pengajian di kalangan warga NU itu sangat marak, unjuk kekuatan (shozoforce) dengan dihadiri ribuan pengunjung. Kegiatan ini biayanya besar, padahal hari-hari besar Islam banyak dan yang mengadakan pengajian juga banyak sekali. Kalau pengurus NU mau berpikir danbertindak str4tegis, maka mereka mengkoordinir dan mengendalikan pengajian sehingga penarikan uang kepada warga NU tetap, pengajiannya diformat seirit dan sehikmat mungkin, sedang sisa dana dari tarikan berbagai pengajian itu digunakan untuk membangun misalnya poliklinik. Bangunan poliklinik ini bisa berfungsi ganda: sosiaf ekonomi dan dalowah sehingga strategis sekali. Kalau pengurus NU kabupaten mampu mengendalikan panitia pengajian warganya dalam satu kabupaten unfuk kepentingan strategis itu, maka hasilnya luar biasa. Mereka bisa membangun beberapa poliklinik. Kalau satu tahun saja pengurus NU mampu membangun satupoliklinik di satu kecamatan, berarti dalam sepuluh tahun saja mereka mampu membangun sepuluh poliklinik yang tersebar di sepuluh kecamatan. Apalagi dalam satu musim pengajian sajamampu membanggun satu poliklinik maka dalam sepuluh tahun setidaknya dapat membangun4O poliklinik dengan asumsi setiap tahun terdapat empat musim pengajian yaitu Isra' Mi'raj, halal bihalal, muharram dan Maulid Nabi. Melalui cara tersebut diperoleh berbagai keuntungan baik berupa finansial maupun pemberdayaan sosial maupun dakwah. Bagipara seniman juga dapatberpikir danbertindak produktif strategis. Selama inibacaan-bacaan atau puji-pujian di langgar-langgarkecil ketika dibawa ke dapur rekaman ternyatajuga hasilnya laku di masyarakat seperti tombo ati. Apalagi kalau

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

rnaumelakukan improvisasilirik lagunya sePertiketika Hadad A Iwi menyanyik artmaulaya-maulayadengankreativitas baru terrryatamenarik sekali.Emha Ainun Najib pernah memPeragakan panggilan shalat (adzan) dengan menggunakanlanggam Jaw4 temyata hasilrryasangatmemukau, bahkan lebih indah dan lcbih enak didengar daripadalanggam Mesir maupun Makkah' Andaikan itu dikasetkan maka fungsinya menjadi gandabaik t konomis maupun dakwahbudaYa. Adapunbagi para penulis, mereka dapat memanfaatkan kejadian-kejadianyang menarik dan unik baik dialami sendiri koleganya,tetangganyamauPun orang lain dengan menuliskan dalam sebuahbuku otobiografi mauPun novel, maka hasilnyasignifikan: ada kary4 royalti, dibaca ora::r&mempengaruhi ;rikiran orang lain dan menanamkan dakwah atau kesadaran. Apalagi kalau buku-buku tersebut diangkat di layar kaca, dijadikan film maka hasilnya lebih besarlagi seperti Insknr Pelangi, ,4yat-ayat Cinta, danKetiknCintaBertasbih.Mematrgnovel-novel itu bernasib baik, sedangkanmayoritas novel lainnya kurang beruntung. Namun peluang keberuntungan itu masih tetap terbuka lebarmanakalaisi novel itu menarik bagi berbagaikalangan masyarakat. Demikianlah sekadarcontoh pemikiran dan tindakan produktif-strategis. Dalam semuabidang kehidupary bisa dijadikan objek untuk belpikir dan bertindak produktif-strategis. Contoh lainnya masih sangatbanyaktetapi sengajatidak dihadirkan dalam tulisan ini. Contoh-contoh tersebut dirasa telah cukup. Intinya berpikir dan bertindak produktif-strategis merupakan upayamemproduk pemikiran maupun tindakan yang bermzu:tfaatsebanyak-banyaknyadan sangatbermakna bagi masyarakat. Aktivitas ini bisa diibaratkan seperti mengubah sampahmenjadi pupuk, dan mengubah tanah gersang menjadi tanah subur dengan pengairan yang memadai seperti pengalaman orang-

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

orang yang menerima Kalpataru. Para penerima kalpataru ini adalah orang-oran I y artg be rj asa be sar terhadap Iingkungan masyarakatmaupunbangsa dan negaranya lantaran dia telah berpikir dan bertindak produktif-strategis. C. Menelaah Tokoh sebagai Model (Modellingl Lazimnya fenomena umum yang terjadi di masyarakat Muslim adalah adanya tokoh tertentu yang mereka idolakan baik tokoh tersebut masih hidup maupun telah meninggal. Mereka mencintai, mengagumi, mengikuti fatwa-fatwanya, dan membenarkan pemikiran keagamaannya tanpa sikap kritis-selektif Mereka mengikutinya hampir seperti mengikuti al-Qur'ary sehingga timbul fanatisme dan "mensucikan" termasuk pemikiran-pemikiran keagamaannya. Setiap demikian ini bisa disebut sebagai taqdtsafkir aI-dtni (menyucikan pemikiran-pemikiran agama) atau taqdts afkfrr al-d?niyah(rnensakralkan pemikiran-pemikiran keagamaan). Inilah perilaku umat Islam pada umumnya dalam menSidolakan para tokoh. Cara ini hanya menonjolkan sikap tawadhu' (rendah hati) tetapi tidak disertai sikap kritis-objektif, sehingga tidak mendapatkan gambaran terhadap tokoh itu secara komprehensif (ada sisi kelebihan dan sekaligus kelemahan yang belum dipadukan baik karena faktor internal tokoh mauPun faktor eksternal). Sikap ini dapat memupuk rasa santun, kekaguman, penghormatan, hingga fanatisme (ta' ashshub)tetapi mengurangi objektivitas, keterbukaan, dan kecermatan. Ada cara lain yang jauh lebih membelaj arkan dan marnPu mengenali secara relatif utuh terhadap sosok tokoh yang sedang dibahas. Tokoh itu diposisikan sebagai pemikir yang kepribadiannya terbentuk dari interaksi yang dialami dengan lingkungannya. Sebab tidak ada suatu pemikiran yang lahir

80

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

"telanjang" tanpa pengaruh sedikitpun dari pergumulanpergumulan dengan lingkungannya maupun sebab-sebabyang menstimulasi seseoranguntuk mengekspresikan pemikirannya.Hanya sajapengaruh lingkungan dan sebab.sebabitu seringkali tidak diungkapkan dalam mukaddimah karya-karyanya. Keadaanini menjadi tugas para peneliti untuk mehguak lebih mendalam. Melalui carabaru ini, mereka sebagaipeneliti atau peneiaah dapat memulai dengan menelusuri dan mengkaji kondisi seffing sosio-kultural, sosio-politilg sosio-ideologis, sosio-ekonomis, sosio-religius,sosio-geografis,dan sosio-psikolog1s.Setting sosial semacamini dapat memberi gambaran awal tentang suasana, kehidupanyang turut mempengaruhi pemikiran seseorangtokoh pemikir sebabdia berinteraksi secaraintensif dengan situasi kehidupan seperti ihr, sehinggadia memberikan respon apapun tidak akan terlepas sama sekali dari kondisi kehidupannya. Empatimam pendiri ma dzhabfiqh misalnya dapat ditemukan tipologinya melalui penelusuran seperti ini. Dawam Raharjo melaporkan bahwa madzhab Hanafi pada dasarnya adalah madzhab rasionalis, madzhab Maliki adalah tradisionalis, madzhabSyaf iadalah moderat, dan m adzhabHanbali adalah fundamentalis.fadi, empat madzhab ifu mencerminkan berbagai aliran yang berbeda.lHal ini dapat ditelusuri melalui berbagai settingsosialyangterjadi di wilayah tempat pergumulan intelektualnya masing-masing.Rahardjo lebih lanjut memaparkan: Apabila diamati, perbedaanyang terjadi pada setiap madzhab yang empat itu adalah karena lingkungan tempat keemp at muj tahid agung itu hidup. Imam Hanafi umpamanya hidup di daerah 'frontier' yang kosmopolit, heterogen, plural, kompleks, dan 1M. Dawam Rahardjo, Intelektuallntelegensia perilaku politik dan Bangsa RisalahCendekiawanMuslim (Bandung: Mizan, 1993),h. 137.

81

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g i s

sedang mengalami perubahan. Situasi ini mendorongnya ber_ pikir rasionalis danpragmatis. Sebaliknya Imam Hanbali, hidup dalam situasi yang labil dan menjauh dari tradisi yang ditandai pula dengan munculnya berbagai aliran yang ekstrem. Dalam situasi seperti ini, dia merasa perlu untuk mengembalikan pemikiran kepada nilai-nilai yang dianggapnya fundamental. Ini 'oer_ kebalikan dengan situasi dimana Imam Malik hidup di kawasan Hijaz, dimana masyarakat masih akrab dengan tradisi kehidup_ an Nabi dan para sahabatnya. Dia ingin mengukuhkan iklim itu dengan mengemballikan segala persoalan kepada cara para sahabat Nabi dalam menanggapi berbagai hal. Sementara itu, Imam Sya{i'i yangpemahhidup di dua lingkunganyang berbed4 dimana Imam Hanafi dan Imam Malik hidup, berusaha untuk menempuh jalan moderat.2

Penelusurandilanjutkan terhadap guru-guru atau syaikhsyaikh yang dahulu mendidik tokoh itu. Guru memiliki pengaruh sangatbesarterhadap kepribadian murid. perilaku guru, pandangannya wawasarmy4 pengetahuannya mentalny4 cara 'berpenampilan bahkan cara mengajar pun dapat mempengaruhi murid. Guru sebagaimodel yang berusaha ditiru atau dicontoh dalam kehidupan murid. Ekspresimurid dalam interaksi sosial seringkali mencermink.m ekspresi guru, mengingat guru menjadi sasaranproses adaptasi dan imitasi bagi muridmuridnya. Sederetanguru yang dahulu pernah mengajar tokoh tersebutdapat mempengaruhi kepribadian dan pemikirannya. Dari sederatanguru itu biasanyaada guru-guru tertentu yang paling diidolakan oleh murid lantaran adanya kelebihan-kelebihan pada guru tersebut. Penelusuran selanjutrya difokuskan pada keadaaanguru-guru yang diidotakan itu. Merekalah yang memiliki pengaruh paling besarpada kepribadian murid. Guru2 lbid.,h.13g.

82

M e m b a n g u nT ra d i si Pe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

firu idola itulah yang ingin dicontoh oleh murid sehinggamurid bcrusahamengikuti pola pikir, pola pandang, pola sikap pola larja dan pola hidup mereka sehari-hari.Paramurid berusaha fiengidentikkan dengan guru-guru idolanya itu. Selanjubrya, guru-guru idola itu mengikuti madzhab, tllran maupun ulama tertentu. Dalam fiqh mereka mengikuti trlah satu madzhab yang ada,dalam aqidah mereka mengikuti diran teologis tertentu, dan dalamtasawuf mereka mengikuti Ulamatertentu. Madzhab, aliran mauPun ulama panutan itu m€mpengaruhi kepribadian murid yang sekarang sedang diIlaah dan menjadi tokoh ini. Kemudian tokoh ini mempenglruhi kepribadian umat Islam. Maka terdapat sanad yangberImbung (muttashil)dalamkonteks pengaruh mempengaruhi Icara berurutan. Lazimnyajenis madztrab mauPun aliran teoyang dianut olehguru sekaligusjuga diikuti oleh muriddruridnya. Padabagian lairu tokoh yang ditelaah pemikirannya itu Femiliki beberapa kitab sebagai karya ilmiahnya. Masinging kitab yang ditulis tokoh itu mesti memiliki riwayat vasi tertentu yang mendorong seseorangtokoh pemikir ikan pemikirarurya ke dalam kitab tersebut,namun if itu tidak selalu diungkapkan dalam bagian dari kitab kecualiterkadang tercermin dari judul yang dipakai. MisalY.rtabTahdfutal-Falilsifuft(kekacauanpikiran para filosof) al-Ghazali. Tampaknya judul ini mengisyaratkan keiuan al-Ghazali terhadap cara berpikir para filosof. isi kitab ini ditelaah temyata benar, bahkan penentangal-Ghazali dengan menghukumi kafir para filosof yang di(al-Farabi, Ibnu Sina dan filosof lain yang sepaham). muncul kitab Tahdfutal-Tahhfut(Kekacauandi atas karya Ibnu Rusyd.SepintasIbn Rusyd seperti memperkuat al-Ghazali, tetapi setelah ditelaah justru mengkritik 83

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

al-Ghazali dan membela para filosof. Kemudian lhya' IJlttm al-Dtn (artinya merghidupkan ilmu-ilmu agama)karya Imam al-Ghazali. Dari judul itu dapat ditangkap secaralebih detail tentang maksud penulisarmya yaitu al-Ghazali berusahameng_ hidupkan ilmu-ilmu agamayang tergeseroleh kecenderungan pada ilmu-ilmu lain terutama ilmu alam dan filsafat. perkiraan ini perlu di *oss checkdengan realitas sosio-intelektual pada saatkehidupan tokoh yang mendapatgelarhujjatal-Islbm @rg;mentatorIslam) itu. Dari judul kitab tersebuf terdapatpetunjuk ternyata dikotomi antara ilmu-ilmu agamadengan ilmu-ilmu umum telah ada pada zaman al-Ghazali.Demikian pula judul kitab lain ada yang mencerminkan motif penulisan seperti kitab al-RisfrIah(suratbalasan)karya Imam syafi'i. Kitab ini temyata merupakanjawaban Imam Syafi'i dalam menanggapisurat yang dikirim oleh al-Rabi' bin Sulaiman. Di dalam kitab-kitab tersebut seperti juga pada kitab_ kitab lain, pengarang menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu. Kalau dalam latab Tahaffi al-Faldsifahal-Ghazalimenggunakan pendekatan iLmu kalamdalam memahami konsepkonsep filsafat seperti ke-qadim-analam. Sedang dalam lhy6' Ulttm al-Dtn al-Ghazali menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif karena kitab ini meliputi berbagaibidang pembahasan mulai dari persoalan ilmu, akidakr,bersucl ibadah, nikatr"berbagai tata krama (adab)hingga tasawuf. Al-Ghazali di dalam lhya' ltu juga sering mengungkap rahasia-rahasiadi babk thahhrah,shalat, zakat, puasa dan haji. Di samping dia juga seringkali mengun gkapkanfadlilah sesuahr.Hal lain yang menarik diperhatikan dari al-Ghazali ini adalah dia seringkali membuat tipologi-tipologi (penggolongan-penggolongan) terhadap sesuatu atau perilaku manusia dan tamsil-tamsil(per umpamaan-perumpamaan).Perumpamaanyang disampaikan al-Ghazali biasanya tepat sekali. Sedangkandalam kitab aI-

u

T r a di si Pe m i ki r a nl sta m l i te l o d o l o g i s Membangun

RisilIahlmam Syafi'i menggunakan pendekatan semi dialogis karena kitab ini menjawab masalah-masalah yang diajukan al-Rabii Ibn Sulaiman melalui surat. Kalau dalam bidang tafsir alQur'an, Paraulama menelaah metode yang digunakan para mufassirdalam menafsirkan alQqr'an, yaitu metode tahltli (analisis),iimfrIi (global), muqhran (perbandingan) dan maudhf i (tematik). Dari segi kecenderungan para mufassir, adatafsiral-Shufi,tafstral-Fiqhi,tafstralFalsafi,tafstral-llmr, dan tafstral-Adabal-Iitima'i. Al-Zahabi melaporkan bahwa tafsfushufi antara lain terdapat pada Haqkiq al-Tafsttkarya al-Satami (w. 4l2}J), Tafstt al-Qur'frn al-Kar?m oleh al-Tusturi (w. 353 H) darrlAraisy al-Bayfrnfi Haqhiq aIada Qur' frn, olehal-Syairazi (w. 605H).3 TafsiraI-Fiqkl terdap at p allimi' Ii N*Am al-Qur'frnkarya al-Qurtubi (w- 671'H),AhWm al-Qur'frnkarya al-]ashshash(w. 370 H) dan Ahkim aI-Qur'An karya Ibn al-'Arabi (w. 543 H); tafsir al-falsafiterdapat pada Mafilfih al-Ghaibkarya al-Fakhral-Razi (w. 606H\; tafstral:ilmi terdapat pada al-Islkmyata' adilabuahkarya Wahid al-Din Khan; dantafstral-Adabial-lifim|'i antara lain terdapat pada TafstraIManar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridl+ TafstralMafighi karya Ahmad al-Maraghi dan Tafsiral-Qur'frnaI-IGrtm krryuMahmud Syaltut. Mengenai produk-produk pemikiran dari para tokoh yang ditetaah itu akhirnya dapat kita pahami dengan relatif utuh. Misalnya al-Ghazali yang pemikirannya terekspresikan dalam (kekacauanpikiran para filosof ), secara htab fanAjutal-FaWsifah tekstual al-Ghazali menentang filsafat bahkan rnenghukumi lufir terhadap para filosof (al-Farabi,Ibn Sinadan kawan-kawannya) lantaran tiga hal dari sepuluh hal yang dicermati al4hazali. 3 MuharnmadHusain al-7a\abi, Al-Tafsirwa al-Mufussirftn,luz

m,h.43.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Membangun Iradi s i

P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Tiga hal penyebab kekafiran mereka itu adalah pandangan bahwa: 1.Alam kekar daram arti tidak bermura; 2. iuhan tidak mengetahui perincian dari apa_apayang terjadi di alam; dan 3' Pembangkitanjasmani tidak ada. Namun kita masih perlu membandingkan krtab Tahi.futal-Faldsifulzdengan titau atGhazali lainnya seperttlhy6 'Irfim ar-Drnterutaria jilid I yang membahasbab ilmu, MaqilshidaI_Fal6sifuh(tujuan_tujrr"., puru filosof), Mi'yar al-'ilm (Matrik nmu pengetahuan), at-grithas al-Mustaqim(NeracaKeadilan yang Lurus), ar-Mathiq al-Aristhi (Logika Aristoteles), dan al-Mustashf6.Nurchoris Muaga nuturkan bahwa dalam bukunya, Mi,yar al_Ilmitu -"al_Ghazali membela ilmu warisan Aristoteles dan menerangkan berbagai segi kegunaannya. Ini membuktikan bahwa ia adalah juga seorangpengikut filsafat, malah filsafat Aristoteles, di samping Neoplatonisme yang tampak dalam buku_bukunya yung iair,. Bahkan dalam bukunya, al-Mustashfa serta ai_eistiils al_ Mustaqim, al-Ghazali,kata Ibnu Thimiyatr, mencampuraduk_ kan agamadan filsafat kafia sehinggabuku-buku itu amat berbahayabagi agamaIslam dan kaum Muslimin, karenabisa me_ nyesatkan.a Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa meskip* al-Ghazali menyerang para filosof sepeiti Ibn sina al-Farabi danyang lainbahkan mengkafirkan mereka sebagaiterdapat dalam bukunya Tahhfutal-Falksifuhbukan berarti ar-Ghazari anti filsafat. Ia dapat menerima filsafat bahkan menjadi peng_ ikut filsafat Aristoteles dan Neopratonisme.pokok persoalan yang diserang al-Ghazali bukan filsafat secara keseluruhan melainkan hanya bagian-bagianyang terkait dengan kekuasa_

rn Tuhan secaralangsung. Itupun diteropong dari perspektif metode pemahaman ilmu kalam. Dari metode atau pendekatan ilmiah pemahamankita tentangpertentangan al4hazali melalui Tahfifutal-Fdlisifuh dengarr Ibn Rusyd melalui TahAffi al-Tahilfutdapat diketahui secara ielas.Sesungguhnyaperbedaanmendasarantarakedua ulama Erbesar itu adalah terletak pada perbedaan metode pemahamrn: al-Ghazalimemahami pengertian qadimdari cara pandang para Mutakallimtn, sedang Ibn Rusyd memahami qadim dari carapandang filosof. Harun Nasution menjelaskan,bagi kaum teolog, qadtmmengandung arti sesuatuyang berwujud tanpa rebab.Sedangbagi filosof, qadtmtidakhanya mengandung.arti tesuatu yang berwujud dengan sebab.sKonsekuensi dari pemahaman ini, bagi Mutakallim (teotog) alam adalah baru (hadtts) redangyang qadimhanyaAllah.Adapun bagi filosof, di samping yang qadtmadalah Tuharu alam juga qadtmkarena alam itu disebabkan oleh Tuhan sebagaikejadian yang terus menerus atau lekal. Hat ini disandarkanpada firman Allah dalam suratIbrahim {l4l: a7-48:Karenaitu janganlahsekali-knliknmu mengiraAllah dun menyalahij anjiN ya kepadaRasul-rasul-Ny a; sesungguhny a Allah Maha Perknsalagi mempunyaipembalasan-(yaitu) padahari (letikn) bumi iliganti denganbumi yang lain dan (demikianpula) (di padangMahsyar)berkumpulmenghngit, danmerekasemuanya ludap kehadiratAllah yang Maha Esalagi Maha Perkasa. Adanya pembedaancarapandangitu betapapunmembawa relativisme kebenaran menurut pandangan kaum intelekfua| pemikiran al-Ghazaliyangmenyerang Ibnu Sin4 Farabi dan sebagianyaitu dibenarkan oleh kaum teolog tetapi dipansalahmenurut para filosof. Sebalilcryabantahan Ibn Rusyd

{ Nurdrolish Madjid IsltmKemodernan ilan Keind.onesiaan (Bandung: Mizarl 1992),h.289.

e Harun'Nasutiorl Filsafot dan Mistisismc dalam lslam (|akarta: h. 53. Itrlan Bintan g 7992:1;

Membangun Tradis i P emi k i ran l s l am l i tetodol ogi s

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g r s

terhadap seranganal-Ghazali itu dibenarkan oleh para filosof tetapi dipandang salahmenurut para teolog.Al-Ghazali benar menurut persepsipara teolog, demikian juga Ibn Rusyd benar menurutpersepsi para filosof. Sebaliknyaal-Ghazalisalahmenurutpandangan filosof danlbn Rusyd juga salahmenurut pandangan teolog. Pandanganteolog menjadi kecenderungandunia Timur terutamaumat Islam sedangpandanganfilosof menjadi kecenderungan Barat yang sekuler. Umat seolah pernah dihadapkan pada dua pilihan antara pemikiran al-Ghazali yang tradisional denganpemikiran Ibn Rusyd yang rasional.Dalam pilihan itu diperkirakan lebih dari dua pertiga umat Islam di dunia ini cenderung memilih pola pikir al-Ghazali yang tradisional itu. Sedangmereka yang memilih pola pikir Ibn Rusyd tidak sampai mencapai sepertiga. Oleh karena itu pengaruh al-GhazaIi di dunia Islam sangat besar.Al-Ghazali adalah seorang yang menentukan sejarahperjalanan kaum Muslimin setelahRasulullah dan hanya bisa dibandingkan dengantlmar ibn al-Ktraththab. Dengandemikian, mayoritas umat Islam di dunia initermasukjuga hrdonesiaterpengaruh al4hazali. Sayangnyaaspek dari al-Ghazali yang mempengaruhi mereka hanya segi ethiknormatifnya seperti penentangan pada filsafaf penolakan terhadap talfiq (menggabungkanbeberapahukum dari berbagai madzlrabdalam satumasalah) dan pandangannyabahwa Tuhanlah yang menciptakan daya dan perbuatan manusia. Sedang aspek-aspeklainnya dari pemikiran al-Ghazali y ang potensial memajukanumat Islam justru tidak memperolehperhatian sama sekali seperti strategi al-Ghazali dalam menulis kitab hingga sangatproduktif itu, epistemologi yang dipakai al-Ghazalidalam mengembangkanpemikiran Islam, metode yang ditempuh alGhazali dalam merukunkan ulama syari'at dan ulama tasawuf hingga ia mampu memperbarui dan membangun corak tasawuf 88

(modelting)olehlebih dari dua pertigaumat Islam di dunia ini

hadappemikiran-pemikiran al-Ghazaliuntuk menemukan yang berdampakpositif diikuti sementarayang berdampak negatif dihindari. Kenyataan sekarang ini terbalik, justru pemikirannya pada ranah ethik-normatif yang menyebabkankejumudanlah justru yang diikuti oleh umat. Maka al-Ghazali bukanlah penyebabkemunduran umat Islam sepertituduhan beberapaorang dari kalangan modernis, sebab al-Ghazali telah berjasa besar Erhadap umat Islam. Sebenamyaumat Islamlah yang salah mernilih sepihak dari pemikiran-pemikiran al-Ghazali untuk diyakini, diikuti dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping ihr, mereka yang salah menempatkan diri menghadapipemikiran-pemikiran al-Ghazali' Mereka hanya Erpesona menyaksikan pemecahan-pemecahanyang dilakual-Ghazali begitu komprehensifnya, menyebabkan mereka Fndiri tidak banyak melakukan pemikiran mauPun aksi baru rbagai upaya pengembangan meneruskan Peran aktif dari alGhazali. D. Menirukan Karakter para Pengembang Peradaban Penggunaanistilah pengembangperadaban sebenarnya ttrtuk mewakili pelaku-pelaku yang semmPun guna kepenting89

Pe m ikir a n tsla m M e to d o lo g is

an mempersingkat atau meringkas peristilahan agar tidak ter_ lalu panjang.Pengembangperadabandi sini dimaksudkan mencakup pelaku-pelaku sekitarnya seperti perintis, penggali, penemu dan pengembang itu sendiri. Ketika dicermati khususnya dengan menggunakan pendekatan linguistilg memang pelaku-pelaku itu masih memiliki perbedaan-perbedaantertentu. Dalamhal ini mereka diwakili olehsosok pengembangkarena pertimbangan efisiensi dan ada kesamaantertenfu yang mengikat mereka semuA yaifu semangatmereka semua unfuk menghadirkan peradaban yang baru sama sekali. Mereka merupakan kelompok istimewa karena mewarnai dunia melalui karya-karya yang mereka hasilkan. Untuk mewujudkan kontribusi yang mulia itu mereka memiliki pemikiran-pemikiran metodologis. Suatu model pemikiran y:mg memberikan pemecahanterhadap problem-problem keilmuan" kebudayaan maupun peradaban baik dalam bidang eksakta maupun sosial (sosialpolitik, sosialekonomi, sosialbudaya, sosial ' keagamaan, dan sebagainya).Melalui pemikiran-pemikiran metodologisitu merekamampu menghasilkankarya-karyabesar yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas: lintas agarna, bangsa,suku, ehrik dan geografis. Pemikiran-pemikiran tersebut merupakan pemikiranpernikiran khusus.Artinya hanya kelompok mereka sajayang memilikinya sedangkankelompok-kelompok lainnya termasuk khususnya arus utama (mainstream)tidak memilikinya. Namun pemikiran-pemikiran metodologis itu yang tercermin pada sifat atau karakter mereka dapat diidentifikasi, ditiru dan dibumikan (dibudayakan) pada masyarakatterpelajar seperti cendekiawan, sarjana,dan intelektual Muslim. Kelompok terakhir , ini seharusnyam;unpu mengikuti jejak-jejak para pengembang peradabanitu baik sebagaiperintis, penggali,penemu maupun pengembang:, 90

Membangun Iradi s i

P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Pertama,adalahkarakter para perintis peradaban.Sebagai perintis suatu peradaban,mereka memiliki beberaPakarakter yang menonjol antara lain memiliki semangatmembuka "ialarr baru" bagi munculrrya sebuahkary4 memiliki keberanian memulai lebih dahulu daripada orang lain, berani menanggung resiko seluruh akibat dari tindakan rintisannya, memiliki komihnen yang besaruntuk mewujudkan impian-impiannya dan memiliki jangkauan pemikiran yang meneroPongjauh ke depan. Karakter-karakter ini memiliki daya dorong yang sangat kuat bagi merekauntuk merrrbangunperadaban melalui karya-karya rintisannya. Karakter-karakter ini menyebabkan para perintis itu tidak lerbatasioleh tempat, waktu dan keadaan: rnereka berada'dimanapun senantiasa memanfaatkan untuk merintis sesuatu yang dipandang bermanfaatbagi umatbaik jangka pendek maupun jangka paniang; kapanpun sejak memiliki kemandirian hingga akhir hayat, mereka memiliki kecenderungan unhrk merintis sesuatukarya; dan dalam keadaaanapapun, semangat dan tindakan merintis sesuatukarya itu tetap berjalan sertapantang menyerah terhadap keadaan sesulit aPaPun.Karena itu, para perintis itu memiliki mental yang tangguh sekali. Ada beberapaulama pilihan yang memiliki mental yang mngat tangguh itu sehingga tercatat dalam sejarah sebagai perintis peradaban.Imam Syafi'i misalnya, dia dikenal sebagai perintis llshilI al-Fiqh(epistemologi hukum Islam) melalui kitab tl-Risfrlah.Sebagaidikutip Muhammad Sayyid Kailani, Fahr alDin di dalam Manfrkibal-Syfrf i: menegaskanbahwa sebelum Imam Syaf i, pembicaraanmenyangkut masalah ushttlal-fiqh telah ada, para ulama juga telah mengambil dalil dan menglaitisi. Namun di kalanganmerekatidak terdapatr-rnd umum yang menjadirujukan dalam mengetahuidalil-dalil syari'at cara-caramembandingkandan memenangkannyayang paling

Membangun Tra di s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Pe m ikir a n lsla r n M e lo d o lo g is

kuat. Maka Imam Syafi'i mengeluarkan llmu ushfiIat_fiqh,d,an menyusun undang-undang umum yang dijadikan rujukan da_ lam mengetahui susunandaril-dartr syara'-Karenaifu, rintisan Imam Syaf i dalam Llmu syara' disebandingkan/disejajarkan denganAristotelesdalam ilmu penalaran(togika).6Bair al_Din al-zarkasyi dalam kitab al-Bahral-Muhith menyatakan bahwa Imam syafi'i adalah orangpertama yang mengarang kitab rJshfiI al-Fiqh-?Bahkan Kailani sendiri menegaskanbahwa kitab aIRisalahmerupaikankitabpaling awal yang dikarang d aramt_rshfiI al-Fiqh,malahan dalam Llshfrlal-Hadtts.B sebagai kltab lJshfiI al-Fiqh, at-Risillahmeletakkan d.asardasartentang caramerumuskan ilmu fiqh. Imam syafi,i di dalam kitab itu merintis jalan baru bagi parafuqaha'(ahli fiqh) berikutnya untuk merrg-istinb6th(mengeluarkan)hukum Islam dari dalildahl syara'baik al-Qur'an maupun hadits, meskipun rumus.ul kaidah-kaid ah ushfiliyahyang lebih detail dilakukan oleh murid-

f al-Furfi'.ladtsyaf i menyusun undang-undang umum (metode induk) sedangkankaidah-kaidah khusus diteruskan oleh muridmuridnya itu. Sebenamya kerja ilmiah Imam Syafi,i itu bisa dilanjutkan dan dipertaiam oleh ulama ahli fiqh dan cendekiawan Muslim sekarangini, manakala mereka memiliki komitmen untuk mengembangkan peradaban Islam lagi meneruskan amanat se_

cara implisit dari Imam Syafi'i sebagaiperintis. Kerja ilmiah Imam Syafi'i dan murid-muridnya itu kerja yang belum final, seharusnyakerjailmiah itu dilanjutkan kaum intelektual sekarang ini. Sayang sebagaimanaMuhammad Arkoun mengeluhkan: Sayatidak mengenalseorangpernikir Muslim pun yangbahkan ada gagasanuntuk mengulangilangkahintelektual dari alitu. Pengajaran Syafi'iketikaia menyusunRisdlahyangmasyhur ushttldi fakultas-fakultasteologi mutaldrir hanyalahPenumpukan dan pengulangantanpapenggmbangandari beberapa bukupelajaranklasik Padahaldi sanalahlebihdaripadadi tempat bersifatIslamdalamsegala lairgtempatkritik nalarbenar-benar kebesaran seiarahdanfilsafabrya.Dengancaranyasendiridalam rangkaepistemisnyaushitlal-fiqhtelah menyentuhapa.yang sekarangdipraktekkanorangdengannamaepistemologiatau teori kritik mengenaipengetahuan.e Tokoh Islam lain sebagaiperintis peradaban masih banyak sekali. Mulyadhi Kertanegara mengutip Muhammad Iqbal yang melaporkan, "IbnHazm dan Ibn Taimiyah telah dikenal eebagaiperintis metode ilmiah moderry terutama metode lnduksi".lo Rintisan metode ini terutama oleh Ibn Taimiyah adalahhasil dari penggugatanterhadap metode deduksi yang dirintis oleh Aristoteles yang terkenal dengan logika tradisional. Ibn Taimiyah meggugat rnetode deduksi ini kemudian dia merintis metode induksi dengan membangun teori baru, bahwa kebenaranpengetahuanitu terletak pada kenyataan-kenyataan, bukan terletak pada pemikiran-pemikiran (al-haqtqat fi al-a'ydn lAfi aLazhkn).llIbnu Thimiyah mempersiapkan satu kitab khusus

6

Muhammad Sayyid Kailani, ,,al-Imam al_SyAfi,i Radliyallah 'Anhu", dalam Muhammad ibn ldris al-Syafi'i, at_Risilah (ttp: al_,{qsh6, tt), h.4. 7lbid.

s2.

I

Ibid.

e

Mtrhammad

Arkoun,

Nalnr Islami ilan Nalar Modern: Berbagai

fun lAlsnryaru,terj. RahayuS.Hidayat (Jakarta:NIS,1994),h.

t0Mulyadhi Kartanegara, MenembusBatasWaktu PanoramaFilsafat lslam (Bandung: Mizary 2002), h. 62.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

untuk menggugat metode deduksi Aristoteles dan sekaligus merintis metode induksi. Namun ketika kita membahasmetode induksi, yang muncul pada pikiran kita selalu tokoh_tokohse_ macamFrancisBacon(1561-r626M)-padahal Ibn Taimiyah terah mendahului Bacon sekitar tiga abad seberumnya karena Ibn Taimiyah wafat pada 132gM. Ada kenyataan yang perlu mendapat perhatian serius bahwa teorievolusi temyata telah dirintis secara berurutan oleh , ilmuan-ilmuan Islam, mulai al_Jahizh g90), (w. Ibn Miskawayh (w' 101'0),dan puncaknya oleh seorangsufi dan penyair persia" Muhammad Jalaluddin Rumi (w. 1278).l2lntisari teori evorusi Rumi adalah:Aku mati sebagaimineral dan menjadi tumbuhan; aku mati sebagai tumbuhan dan bangkit seiagai hewan; aku mati sebagaihewan dan menjadi manusia. Mengapa aku harus takut ketika maut menjemput? sekali ragl aku aiar, ,r,uu sebagaimanusia agar dapat mengarungi dan berada di antara para malaikat- Bahkan dari sini pun aku masih harus berangkat. Segalasesuafupasti akan musnah kecuali wajah T,rhurr.J Dari sinijelaslahbahwa di kalanganpemikir Musrim banyak luga yang tampil sebagai perintis peradaban Islam. Mereka memiliki karakter-karakter utama yang dapat diadaptasi dan dibudayakan oleh generasiMuslim sekarang ini, terutama ka_ langanintelektualnya sebagaipenyambungIidah interektuarisme para perintis itu berikut pengemban amanatmereka secaraeks_ plisit, agar peradabanIsramkontemporer ini bisaberkembang secaradinamis. Selanjutnyaperadabanini mampu mengimbangi dan menandingi peradabanBaratmodem yang sekarangsedang menghegemoni seluruh peradaban di dunia ini. ilIbnTaimiyah, Kifib al_Radd'alaal_Manthiqiyyah(Bombay: eayyima ^ Presg 1958),h. 81-85. t2Mulyadhi Kartanegar4 MengisramkanNatnr sebuah Respons Terhadap Modernitas(|akarta: Erlangg4 ZOO/1,n.nS.

Membangun Iradi s i

P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

karakter para penggali peradaban' Mereka Kedua,ad'alah karakter memiliki beberapakarakter yang membedakandengan antara lain: masyarakatpada umumnya. Karakter-karakter ini sesuatu memiliki semangatmeneliti yang sangattingg terhadap dan keyang memiliki kandungan masalah,memiliki keuletan memiliki Lt,r.,"r, auhm melakukan aktivitas-aktivitas ilmiah, komasih yang kecenderunganrnemilih objekobjek penggalian mengorbanrcng (belurn pemah digali oleh orang lain), dan rela kan kepentingan pribadi beserta keluarga demi kemaslahatan umat. Dengan berbekat karakter-karakter ini, Para Penggali peradabanitumemilikisemangatuntukmemainkanaktivitasnya meskipunsangatberat.Merekamemilikiandilbesarterhadaip perumat Ghm dengall rnenelusurimaupun menggali klnazanah teryang luas' adabanIslam yan g terlupakan oleh masyarakat tengtinggalkan oleh wakru, yang terbengkelai oleh jarak' yang gelu-dalamingatanmasyarakat,yangtersisihkandariperiodrrr rrr"tyarakat, yang telpisahkan oleh sumber yang berbedabed4 yang terPencar-Pencardi tempat yangberjauhanda:l yang tersembunyi di balik arus utarna kecenderunganmasyarakat. Dalammenghadapikondisiserbamenyulitkanini,paraPenggali itu memiliki pendekatan-pendekatan khusus dalam menelusuri data-data menumpulkannya, menyusunnya dan membentuk menjadi sebuah karya penelitiain yang sangat berharga oeperti penelitian terhadap hadits-hadits Nabi' Parapeneliti hadits zamanpaling awal telah mengalarni Semuakesulitan itu. Namun mereka tetap memiliki tekad yang besar unttik msnemukan hadits-hadits melalui cara=caraPenefifiartyan$ m€I4mpaui rnetodepenelitian ilmiah. Irnam Bukhari penelifianhadits-hadits Nabi itu sangat ^rnisai-ryaia melakukan eelektif sekali. Mekanisme penyeleksiannya ditempuh melalui pendekatanganda; pertamaadalahmelalui pendekatan ilmiah 95

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

ltti i

dengan parameter kesinambun gan sanad.(muttashil) antara penyampai hadie denganpenerima,bersifat adil, be rcrtatdhabith (kuat hafalannya), terhindar dan syudzudz(kejanggalan) dan terhindar d ariillat (cacat)-parameter-parameterini yang dipergunakan dalam menelttt sanadmaupv^ matanhadits; d,artkedua adalah melalui pendekatan spiritual. Di samping pendekatan ilmiah itu dilalui Imam Bukhari masih berupaya menempuh pendekatanspiritual.setiap mau menulis satuhadits, dia selalu melakukan shalat'ntuk memohon petunjuk dari A[ah tentang kebenaran hadits yang akan dihrlis itu. pendekatan spiritual ini tidak pernah ditempuh peneriti-peneriti Barat. Mekanisme inilahyang ditempuh ImamBukhari, kemudian dia mempersem_ bahkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan dengan seleksi sangatketat itu dalam kitabnya, Sahthal-Butchhri. Para penggali hadits lainnya juga melakukan penelitian yang sangat serius seperti Imam Muslim yang ia dokumentasikan dalam ShahihMuslim;Imamal-Nasa,i yang dituangkan dalam sunan al-Nas6'i;Abu Daud yang hasil penggaliannya diekspresikan dalam kitabnya SunanAbi Dfrud;Irnamal-Turmudzi yang memaparkan hasil penelitiannya dalam kltab sunanal-Tnrmuilzi; Ibnu Majah yang memaparkan hasil penelitiannya dalam karyanya Sunanlhn MAjah;Imam al-Darimi yang memaparkan hasil penelitiannyadalamkar5ranyasunnnal-Dariny; Imam Malik yang men)rusun hadits penelitiannya dalam kJtabaI-Muwatha' ; Imam Syafi'i yang mengumpulkan penelitiarulya dalam kitab Musnad al-Sy6f i; dan Ahmad Ibn Hanbal yang membukukan hasil-hasil penelitian hadits-hadits Nabi dalam kitab Musnad Ahmadlbn Hanbal. Mereka adalahpara penggalihadits sebagaisumberhukum keduadalam ajaranIslam sehinggaaktivitas penelitian ilmiahini memiliki nilai-nilai yang paling strategis kedua setelahpembukuan alQur'an. sebabhadits Nabi yang bersrtatmufashnt(rnc,)

Membangun T radi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogl s

seringkali berfungsi sebagai penjelas secaratehnis terhadap ketentuan-ketentuanal-Qur'an yang bersi fat mujmal (global)' Misalnya tentang shalaf ketentuan shalat dalam al-Qur'an lranya bersifat perintah, seperti dirikanlahshalatdan tunaikan zakaf(al-Nisa'[4]: 77), danal-Qur'an tidak memberi ketentuan tentangcara-carashalat yang diperintahkan itu' Maka haditslah yangmemperagakancara<arashalatitu secaralengkap' Demikian juga tentang perintah ibadahhaji hanya disebttkarr, Allah manajibkanh"ji k" rumahsuci (Ka'bah)atassemuamanusiayang mampupergikesann(l.Jrilmran [3]: 97).Andaikan tidak ada penelitian hadits-hadits Nabi niscaya umat Islam sepeninggal Nabi mengalamikesulitan dalam mempraktekkan perintah al-Qur'an yang bersifat global itu dalam bentuk cara-caraberibddah' Parapenggali hadits-hadits Nabi itu mengingatkan kepada umat Islam tentang iasa-jasanyayang sangatbesar,tetapi yang lebih penting tagi adalah bagaimana karakter para penggali hadits-hadits Nabi itu dapat memberikan inspirasi yang sangat kuat kepada umat Islam agar mereka segerabangkit untuk meniru dan mempraktekkan karakter tersebut dalam bentuk kegiatan penggalian ilmiah secaraserius meskipun pada sasaransasaranlainnya (di luar wilayah hadits). Karakter mereka itu bisadijadikan spirit dalam melakukan penggalian atau pemikiran secaratuil.rn bagi umat Islam sekarangini khususnyakalangan intelektualnya. Ketiga,adalah karakter Para Penemu peradaban. Istilah penemu dalam konteks kegiatan ilmiah selaluberkonotasi usaha yang sangat aktif. Hal ini sangatberbeda dengan istilah seharihari seperti Penemu uang yang menggambarkan sikap pasif yang tiba-tiba mendapat rizki besartanpa usaha.Dalam konteks kegiatan ilmiatu Para Penemu itu sarat dengan usaha keras. Mereka memiliki karakter rela melakukan percobaan ilmiah berkali-kali, tidak mudah menyerahhanya lantaran kegagalan

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

yang dialami, cenderung memandang kegagalan hanya se_ bagai keberhasilan yang tertund4 memiliki mental yang sangat tangguh, memiliki semangatyang sangattinggi dalam mewu_ judkan cita-cita, dan bersemangat memberikan konstribusi kepada masyarakat. Lazimnya, karakter masyarakat adalah sebagaipengguna (user)-Karakter ini mencerminkan peran pasif sebagui tor,sumen.sedangkankarakter penemumencerminkanperan sangat aktif bahkan agresif sebagaipenghasil (produsen). Di antara

memiliki keinginan yang kuat untuk menghasilkan temuan itmiah. Sejarahperadaban Islam merekam bahwa banyak sekali ilmuan Muslim yang tampil sebagaipenemu berikut berbagai temuan ilmiahnya- Muhammad Ibn Musa ar-I(rawirizmi (w. 833M) adalah sebagaipenemu angka nol dengan sebutartsifr, sebuahkata yang kemudian membentuk kata cipher dan zero dalam bahasaEropa.r4Kita tidak bisa membayangkankesulitan dan kekakuan matematistanpa bilangan,nol,. Oleh karena itu, sebenarnyatelah terjadi sebuah revolusi besar di bidang matematikadi dunia Islam pada abadke-9 meskipun tanpa banyak orang mengetahuinya.rsMelalui temuan ini, al_Khawa_ rizmi telah berhasil memecahkan kesuritan dan kekakuan 13Rumi, ThcMethnatoi of lalalundin Rumi, jil. [I, te4. Nictrolson (on_ don: Luzacd Co. Ltd., Em,h.2lg. raSFI. Nasr, Islamic Science: an Illustrated Study (London: Word of Islam Festival Publishing 1976),h.80; Mehdi Nakosteerl Kontribusi lsIam atas Dunia Intelektual Barat: Diskripsi Analisis Abad KeemasanIslant,

Membangun Tr adi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

matematisyang sangatmenggangguih1 sehinggatemuan angka nol itu bukan hanya sebagaikomplementer terhadap angka satu nampaisembilan, tetapi temuan itu sangat fungsional. ParacendekiawanBarat mengakui bahwa Jabir Ibn Hayyan (721,-815) adalah orang pertama yang menggunakan metode i Imiah pada kegiatan penelitiannya dalam bidan g alkemi y ang kemudian oleh ilmuan Barat diambil alih dan dikembangkan menjadi ilmu kimia. SebabJabir yang namanya dilatinkan menjadi Geberadalahorang pertama yang mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral dan mengekstrasi dari mineral-mineral it't zat-zat kimiawi Eertamengklasifikasikannya. Dia melakukan intizhar.l6Maka dia adalah penemu ilmu kimia sehingga menjadi bapak yang eesungguhnyadari kimia modern.17Prestasiini telah ia capai melalui perjalanan yang cukup panjang mulai dari perenungan paling awal, pengamatandan dilanjutkan percobaan-percobarn ilmiahuntuk menegaskanhasiltemuannyaberupa ilmu kimia tersebut.Langkah-langkah tersebut merupakan keniscayaan bagi sebuahmekanisme kegiatan-kegratanpenemuan ilmiah. Selanjutny4 ilmuan Muslim multidisipliner abad ke-11, d-Biruni telah menemukan hukum gravitasi. Kritiknya pada Aristoteles yang menganggap sumber gravitasi adalah duallstik langit untuk api dan udara, dan bumi untuk tanah dan lir, menyebabkanteorinya mirip sekali denganteori Newton.r8 Al-Biruni juga menemukan "gravitasi spesifik" unsur-unsur.le hrj, JokoS.Kelijur (Surabaya:RisalahGusti, 1996),h.292. rsNakosteeryKonffiusi, h.232 16A. Baiquni,Islamdanllmu Pengetahuan pustaka, Modern(Jakarta: h. 6. 1983), u Syd Amir Ali" IslnnkjmahEaolusi ilm Gr*citaIslandmganRiwoyat fui HidupNabiMuhammad Saru(fakarta:BulanBintangtgTg),n.ieZ-SZZ.' 18Hakim MuhammadSaiddan A.Z. Khan,al-Biruni; HisTimes,Life

Pe m ilcir a n lsla m M e to d o lo g is

DE. smith menyatakanbahwa al-Biruni adalah matematikawan paling cemerlangpada zamannya.Dia membahas pembagian sudut menjadi tiga bagian yang samabesarnya, au., iu uauUh penemu prinsip menggambar di ataspermukaan benda yang bulaLaPadaakhirnya al-Biruniberusahauntuk mengukur u.r.r,i.r, upaya pengukuran bumi yang dilakukan al-Biruni ini menunjukkan kuatrya semangatmenggali ilmu pengetahuanterutama yang terkait degan geografi dan astronomi,justru ketika barlgsa lain masih "tertidur nyenyak" dan keadaan masyarakatdunia masih sangatsederhana.Melalui aratyang sangat sederhana, pengukuran bumi itu d'akukan dan hasiJnya beriar-benar spektrakuler- Al-Biruni telah berhasil menemukan luas bumi jang hanya selisih sedikit dengan temuan yang dihasilkan miarui alat yang paling canggih. Di sampi.g it r, masih ada ilmuan Muslim lain yang dapat ciijadikan contoh di sini. euth ar-Din syirazi telah menemukan metode baru untuk menghitung gerakanplanet yang kemudi_ an disebut'Kopel Thusi" (Thusi,sCoufle) .DSedangfbni Haitsam telah menegakkanteori pandan gan(aision)y".,g b"r,u, dan di_ terima hingga saatin.B penemu-penemurain dari ilmuan Musrim slngaja tidak dipaparkan di sini karena keterbatasan ruangan oleh judul yang mengikat. penemu_penemuyang dipaparkan ter_ sebut rasanyatelah memberi gambaran yang jelas dan inspirasi andWarM (Karachi: HamdardAcademy, 19g1), h. 145. telhid.,h.147. m Komisi Nasional Mesir untuk Unesco, SumbanganIslam Kepada terj..Ahmad Tafsir @andung: pustaia rSSO) !I*y !" Fb"ArV*4 h. iSS. Judul aslinya, Islamic and Arab Contribuiion to Tlte European i;;;;;;r;r, 2rs'H' Nasr, rntraduction to IsramicCosmorogical boct in, lnoufaer, Shambal4 7978), h. 129-130. Walbridge, The Scienceof Mystic Lights: , . -'Iohn euth al_Din Shirazi and uruminasionist Traditionin Islaiic Fnntfiny vr"rr, 1du*uriag", Harvard University press, 1992),h. 721.

100

Membangun Tradi s i pemi k i ran l s l am Mel odol ogi s

yang mendalam bagi kalangan intelektual Muslim sekarangini untuk belajar beradaptasidengan karakter para penemu pendahulunya ihr, bagaimanamereka bisa sampai pada temuantemuannya itu. Karakter mereka itulah yang seharusnya dibudayakan sekarangini. Keempat,adalah karakter para pengembang peradaban. Mereka memiliki karakter yang sangat progresif antara lain: memiliki kreativitas yang sangat tinggi, senantiasaberusaha mengembangkansesuatuyang telah dicapar, tidak pemah puas dengan kondisi yang ada sehingga berusaha menlrusuri celahcelah yang baru, cenderung melakukan terobosan-terobosan baru, memiliki kecenderunganmenampilkan arternatif-alternatif baru, dan memiliki naluri bersaing dengan pengembang lainnya. Parapengembang ini biasanyamelihatrealitas yangada di sekitarnya sebagaipeluang-peluang yang sqngat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Mereka sangatpeka terhadap peluang-peluang itu sehinggacepat menangkap dari sekadar mengamatirealitas-realitasyang ada di sekitamya.Maka mereka memiliki orientasi yang sangatkuat dalam menatap masadepan. Bagimereka,masadepan memang penuh tantangansekaligus peluangjika pandai memanfaatkannya.[ri berarti merekamampu membawa masa lalu ke masa depan melalui proses transfor_ masi, termasuk terhadap realitas yang dipandang remeh oleh masyarakatpada umumnya. Misalrrya,merekadapat memanfaat_ kan sampah menjadi pupuk; prastik-plastik bekas botol aqua menjadi hasil kerajinan )aangmenarik dan bernilai ekonomis; pelepah pisang menjadi tas belanja; dan sebagainya. Dalam wilayah ushfil al-fiqh, beberapa ularna mujtahid mengembangkanmetode ijtihad dalam rangka meng-istinbath (mengeluarkan) hukum fiqh: Imam Abu Hanifah mengem_ bangkan metode ij tihad yang disebut istihskn (perbuatan adil 101

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

terhadap suafu permasalahi hukum yang lairUkarenaadan) bufuhkan keadilan menurut 'Imam Malik mengembangka M aslahahaI-Mur salnh,sebagai masalahyang seuai dengantuj berfi:ngsiuntuk mmghilqngd maupun sekunder; sedangkar metode ijtihad yang disebut rs arti menetapkan sesuafumenurut keadaansebelumnyasampai terdapat dar'-dal' yang menunjukkan perubahan keadaan. Metode_metode ijtihad ini merupakan hasil d;;;;;"y" pengembangan, terlepas sefuju atau menentang. Imam Syafi,i

sendirimenentang istks.6n yangditawarkan rr""ri eu,fr"irr^.

BahkanTaqiyuddin at-witfranivhanva mrrr mah^_:_^ _ macam sumberhukum Islam r shahaba! danqiyas. Sumber_sr an ulama.danmujtahid dipandr . nya bukan darir.Karenasebuahdar'harus berdasarkanketentu_ an yang pastt.Dalll syararadalal didasarkan keyakinan.2aAdapu sebagaidalil hakekatnya bukan ketentuan yang rnenu4jukkan ketenhran yang didug4 bukan I Di antarayang terpenting ada en madzhsbshaha@,istihsfrry dan m Dalam ilmu kalaru, aliran Mu,{azilah sesunggungnya melgerq,rbangkanpemikiran-pemikiran aliran a"d;;yj t"r' ,:-_aMulyadhi

utamamengenaikebebasankehendak (freewill) dan kebebasan berbuat(freeact)bagimanusi4 sehinggaadabanyak kesamaan pemikiran diantarakeduanyaitu. Kemudian Mu'tazilah mengembangkanpemikiran-pemikiran pada ranah-ranahlainnya jauh lebih komprehensif daripada pemikiran Qadariyah. Sedangkan dalam filsafat Islam, al-Farabidikenal telah mengembangkan teori al-faid (teori emanasi atau pancaran) dari platinus yang terdiri atas 10 akal dan 9 langit. Dari tangan al-Farabi ini dikembangkanlagi oleh Ibnu Sina.Kreasi pengembanganIbnu Sinamenurut Nasution terletak pada Akal Pertamayang ia pandang memiliki dua sifat sifat wajib wujudnya sebagaipancaran dari Allah @Ajib al-wttjud lighairihi) dan sifat mungkin wujudnyajika ditinjau dari hakekat dinnya(mumkin al-wujfidtidziltihi). Maka Akal Pertamamemiliki tiga objek pemikiran: Tuharudiri nyasebagaiwajib wujudnya dan dirinya sebagaimungkin wujudnya. Dari pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal dari pemikiran tentang dirinya sebagaiwajib wujudnya timbul jiwa-jiwa dan dari pemikiran tentang dirinya sebagaimungkin wujudnya timbul langit-langit.25 Padasaatpengembanganiht khazanahkeilmuan seluruh disiplin ilmu tersebut mengalami pengayaan-pengayaan.Untuk dapatmemperkayakhazanah keilmuan itu, para pengembang tersebuttelah mengerahkanseluruh pengalamanmetodologisnya terutama metode berpikir melalui kegiatan perenunganperenungtu:rsecaramendalam.Perenungan ataatafalilazrini menJadicaraatau pendekatanyang sangatefektif dalam mengembangkanpengetahuan.Ada berbagaipengetahuanyang dapat ditemukan melalui kegiatan tafal&uritu, baik terkait dengan pengetahuaneksakta,sosial maupun humaniora.

Ka rtantgara,

Menyibak rttai -- Kejahilan pengantar Epis timolo gi (Bandung: Vtil,a4zoozi,h.il.' -!s!m Thqiynddin al-Nabhaniy, 'Za al_Syahshiyyah al_Islamiyyah, juz

102

III

(BairuLDar al-Ummah,2005M/1425m, h. 404. 103

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Thfalkurmampumenembus,,wilayahgelap,,dari suatuobjek pemikiran, menemukan masalah-masalahbaru, memecahkan kesulitan-kesulit:m, merumuskan cara-caramemberikan solusi terhadapsesuatu,dan mengungkapkanhal-hal yang belum mau_ pun tidak terpikirkan oleh orang lain. Maka tafalckurmemiliki potensi daya jangkau lintas batas sasaranilmu pengetahuan. Dari sini kita mengerti dan memahami kalau tafalckurmenjadi kegiatan andalan dalam filsafat untuk menyusuri kenyataan di balik hal-hal fisik. E. Membiasakan Rintisan PeradabanAlternatif PeradabanBarat telah berhasil mencapai prestasi yang luar biasa.Berbagaikebutuhanmanusiatelah dipenuhi dengan cara-carayang makin canggih:cepaf tepat sasararyefektif dan efisien. Dari segi kemajuan, prestasi ini belum pernah tertandingi oleh prestasi peradabanmanapun di dunia ini baik yunani kturo, Mesir kuno, Cina kunq India kuno, maupun Islam pada ' zamanklasik. Namun, peradabanBaratitu ternyatajuga mengalami kegagalansangatfatal terkait denganpersoalanspiritual kejiwaan dan kemanusiaan.Peradabanini memupuk arogansi dan menjauhkan manusia dari Tuhannya; mendegradasikan derajat dan martabatmanusia, bahkan tidak jarang orang-orang Barat sendiri ketakutan terhadap penggunaan senjata-senjata super canggih dan superberbahayabagi kehidupan manusia. Oleh karenaihl perlu dicarikanperadabanalternatif bagi umat t'nanusia-suafu bentuk peradabanyang memberikan keseimbangan antara kemajuan material dengan spiritual, sehingga kemajuanitu bisa terkendali denganbaik. Abdul Aziz Othman Altwaijri menyatakan bahwa peradaban Islam adalah peradaban y:mg rnenambahkandimensi keagamaanpada ide kemaju_ an.Kemajuantidak dicari demi kemajuan.Akhir dari kemajuan 104

Membangun Iradi s i

P emi k i ran Is l am Mel odol ogi s

naluri manuitu adalah kemajuan kemanusiaan,yang melayani damai dan harmoni Riadan aspirasi-aspirasinyauntuk hidup dengankuluttdenganmakhluk-makhluklain sertabekeriasama menqapai keindahkawannya dengan suatu pandangan untuk universal'z7Ungkapan an, keba;itu^ Jur, kesejahteraanyang Islam senadadisampaikan Ahmad H' Sakr bahwaperadaban kebutuhan integrasi spieejakawal sekali telah memperhatikan alasandengan keritual dengan material seperti keterpaduan tidak bisa dipisahkan' imanan; dan memang tuto sama lain kesalahankonsepPemisahankedua hal itu akan menyebabkan di dunia'28 konsepepistemolog dan kekacauan-moralitas peradabAda pertimbrig"" *o'alitas dalam memajukan yang dikejar an Islam sebagaiperadabanalternatif itu sehingga tetapi juga yang tidak bukan sekadarprestasigemilang semata' khususnya manusia' kalah penting, ua*"f, t"maslahatan alam itu yang hanrs diwujudDengankata iuirv auU* p"radaban Islam untuk mewujudkan kan Lukan sekadarscieicefor science(ilmu (ilmu for peaceof society prestasiilmu), melainkan iuga science trrrfukmewujudkankedamaianmasyaraY'at)atauscimcnforhuman manusia)' sewelfare(ilmu untuk mewujudkan kesejahteraan bisa dikendalihingga arah kemajuansainsmaupun teknologi (al-sirathal-mustaqtm) kait"etap berada dalam ialur yang luru s yang liar' dan dapat terhindarkan dari perkembangan sebagai Peradabanaltematif itu selanjubryadigambarkan berusaha bahkan bentuk peradaban yang mempertahankan ini mePeradaban mengangkatderajat dan martabat manusia' 2slhid. 26Nasutiory Filsafat,h' 35' T Abdul Azizottrman Rltrry oijti, Khashiish al-Hadr^rah al-lslilmiyah gabat:Matba,ahal-Ma,arif at-jadidah, 2cf,2}/I{1423LI), woaTaqa_iiiqbal h. 31.

28Ahmad H.Sakr,'The Unity of Scienceand Islam"' dalam Muhammad

105

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

nempatkanmanusiasebagaikrmrifahAnah di muka b umt (tdulifat Allahfi al-ardh)yang diberikan kepercayaan untuk ikut memak_ murkan alarn" tetapi tidak untuk menggeser posisi Tuhan dan menjadikan manusia sebagaipusat realitas sepertipandangan antrowsentrisne.sebaliloryaderajatmanusia tidak akan didegradasikan hanya menjadi elemen yang mati dari prosesproduksi]adi peradabantersebutberusahamenempatkanmanusiasebatas kapasitasny+ tidak rebih dari kapasitasitu yaitu khalifahA[ah. Posisiini sesungguhnyatelah memberikan penghargaan kepada manusia ifu secaraterhormat. Di samping itu, peradabanaltematif itu diidealkan sebagai model peradabanyang memberikan kedamaian bagi manusia sesuaidsngan misi utama pembentukan sebuah perJaban. HaI ini mengingatkan kembarikepada kita bahwa manusia terahbersusahpayah unfuk membangun peradabandemi membantu ke_ mudahan-kemudahanhidup mereka sendiri, maka peradaban harus diarahkan dan dikembalikan pada misi awal penciptaan_ nya itu. Pengembalianini sesuaidengan fitrah y*gi"U"rlamya dari fungsi idealis sebuahperadabaryyaitu turut mewujudkan kedamaian manusia. Akhimya peradaban tersebutjuga harus ramah lingkung_ an.Kedamaianmanusiasendiri membutuhkan lingkungi yang ramah. Ada banyak makhluk hidup maupun bena" _uti yung bersenfuhandengan kebutuhan vital manusia baik hewan, tum_ buh-tumbuhan, udara ai4,dan sebagainya.Mereka semuaharus dijaga dari perusakan maupun pencemaran agar kehidupan makhlukAllah di muka bumi ini, termasuk manusia menjadi tenang, tentram dan bahagia. Selamaini sering terjadi kerusak_ an di muka bumi itu akibat ulah manusia. Allah be rffuman:TbIaIt tampakkerusakan di daratdandi laut disebabkan karenaperbuatan tanganmanusia,supayaAIIah merasakan kepadamerekasebagian dari (akibat)perbuatanmereka,agarmereknkembati (kejalanlang

Membangun Tr adi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

benar).(al-Rum [30]: 1). Kerusakan ini sekarangterjadi lebih karena peneraPanteknologi yang liar. Berdasarkankenyataan ini, kehadiran peradaban alternatif itu mempakan kebutuhan yang mendesak-Upaya merintis peradabanini sungguh berat karena membutuhkan keahlian tingkat tinggi, membasisiperadabandengan pesan-pesansuci da'jlkalnm Alkah,memaiukan peradaban diiringi meningkatkan kualitas iman dan taqwa, mengembangkan peradaban yang berorientasi pada kemaslahatanmasyarakat,dan memilih suatu jenis peradaban yang ramah lingkungan. Semuapertirnbangan itu dipadukan untuk mengkonstruk peradabanaltematif itu. Masing-masing pertimbangan diperanLn untuk menialankanfungsinya sendiri-sendiri. Keahlian yang tingg dibutuhkan untuk bisa membangun model peradaban yangbenar-benarmemiliki keunggulan baik dari segi pencerahan intelektual, spiritual moral dan kemanusiaan; pesan-Pesan Allah dibutuhkan dalam mengawal dan mengendaiikan peradabanagarselaluberadapadaialur (alan) yang lurus; keseimbangan kemajuan peradaban dengan peningkatan iman dan taqwa dibutuhkan dalam mewujudkan keharmonian hubungan material dengan spirituaf merintis kemaslahatanmasyarakat dibutuhkan dalam mendesain peradaban yang mamPu membuahkan manfaat sebesar-besamyabagi manusia; dan memilih jenis peradaban ramah lingkungan dalam kerangka pemikiran ikut serta mengelola, melestarikan dan memakmurkan alamSelainmerintis peradaban altematif itu, ada beberaPacara berpikir yang seharusnyadibudayakan umat Islam khususnya kalangan intelektualrrya dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitu: Pertama,adalah berpikir kreatif dan mandiri. Aktifitas berpikir kreatif seringkali mamPu menghadirkan hal-hal baru yangbelum dikerjakanorang lainbaik substanslbentuk, model 107

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Tr a d i si Pe m i ki r a nl sl a m fu te to d o l o g i s M e m b a n g un

dan karakteristilrrya. Peradabanaltematif hanya bisa diwujudkan melalui kreativitas berpikir karena peradaban ini menuntut pencarian formatnya secaramendalam dan serius yang berbeda denganperadabanyang dikembangkan selamaini. Format peradaban itu sangatkhusus dan istimewa tidak didasarkan pada format peradaban yang sedangpopuler, sehingga di samping harus berpikir kreatif juga mandiri. Kemandirian pemikiran intelektual disini dapat tersalurkansecaraleluasasekarigus juga merupakan ujian. Kedua,adalah mempersiapkanmodal pengetahuan ganda. Dasar pemikiran bagi langkah kedua ini adalah bahwa pembentukan peradaban alternatif merupakan peradaban yang diunggulkan daripada peradabanyang telah mendomihasi dunia sekarangini. Hal ini membawa konsekuensipada penyiapan modal pengetahuanganda.Pengetahuanpertama terkait dengan seluk beluk peradabanyang sekarangsedangdominan beserta kelebihan dan kekurangannya secaraobjektif, sedang penge' tahuan kedua terkait dengan rancangbangun (desain) peradaban alternatif y^g memiliki berbagai keseimbangan baik keseimbanganmaterial denganspirituaf prestasidengan kemaslahatan, orientasi kemajuan dengan kedamairg dan antroposentrisme dengan teosentrisme. Penerapanlangkah ini sebenamyabisa dilakukan melalui kritik dan evaluasi terhadap peradabanyang dominan sekarang ini. Kritik merupakan upaya untuk menelusuri, mengidentifikasi dan menemukan kelemahan-kelemahanperadabanBarat yang sedangmenghegemoni umat Islam, kemudian merumuskan solusinya yang bisa dipertanggungjawabkan secarailmiah. Sedangkanevaluasidimaksudkanmenemukanmasukan-masukan yang berguna dalam mempersiapkanstrategi baru yang diharapkan efektif dan efisien dalam mewujudkan konstruksi peradabanyang ideal.

Ketiga,adalah berpikir untuk menciptakan model baru' Kalangan intelektuaal Muslim jangan berpikir untuk menglkuti model peradaban yang sedang mengalami kemajuan' sebabcaraini hanya akan selalu memposisikan mereka sekadar eebagaipengikut (mafufim) sematadan tidak akanbergeserdari posisiitu. Maka berpikirlah untuk menciptakan model baru, kendati kemampuan mereka sekarangmasih rendah. Setidaknya melalui caraberpikir ini akan timbul semangatuntuk membuktikan substansipemikirannya tersebut. Tentu saja,upaya membuktikan itu akan disertai berbagai strategi yang kondusif mengantarkan kreasi model baru. Langkah ini bisa dikembangkan lagi dalam skala yang lebih luas lagi. Misalnya, ja.gun sekali-kali berpikir untuk bisa mengikuti perkembangan zaman tetapiberpikirlah untuk menciptakan zaman baru yang serba ideal- Jangan hanya membuang waktu dan energi untuk sekadar mempelajari teori-teori oranglain tetapi berpikirlah untuk dapat menciptakan rumustn-rurnusanteori sendiri.Janganlahbelpikir tentangcaramengejar prestasi peradaban Barat tetapi berpikirlah tentang strategiatrategimengalahkan Barat.Tampaknya tidak ada yang terlambatdalam hal ini sebabkemajuanitu dipergilirkan kepadabangsa yang menguasaimetodologi sebagailandasan dalam bertindak kreatif, dinamis, produktif dan progresif. Keempat,adalahberpikir untuk mengajari orang lain. Ini merupakan salah satu carauntuk menguasaiberbagaimacam pengetahuansecaramendalam. Kalau mereka berpikir hanya belajarkepadaorang lain, hampir tidak pemah berpikir mengrjari orang lairy dan meskipun tidak salah tetapi semangatkellmuannya masih relatif rendah. Hal ini sangatberbeda kalau merekaberpikir untuk mengajari orang lain. Mereka tentu akan belajar secaraserius dan mendalam terlebih dahulu untuk men-

108

109

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

dapatkan berbagai macam pengetahuan sebagaibekal utama dalam mengajari orang lain. Caraberpikir seperti ini dapat menstimulasi mereka daram pengembangan sumberdaya man usia (human resources dnelopment)yang memiliki peran dan fungsisangat penting di samping adanyapengembangansumber-sumber aaya atarii ah (natural resources deoelopment), y atfuupaya memanfaatkan sumber_sum_ b-erdaya rlam agar makin fungsional dan memiliki nilai_nilai ekonomis yang tinggl. Mereka mesti sadar bahwa dalam per_ saingan kehidupan yang sangat ketat di dunia gtobal ini, ter_ nyata sumberdaya manusia lebih menenfukan kehormatan atau martabat manusia (humandignity)daripada sumber daya alam. Masyarakat suatu negarayang kapasitasintelektualnya kuat lebih bisa mencapai kemajuan alan tematmuran daripada masyarakatyang bertempat di negara yang sumber daya alam_ nya subur, tetapi sumberdaya lemah. Kelima,adalah berpikir menandingi -u.r,rri"rry" prestasi orang lain. Kebr,asaanberpikirinidsalkantidak ada rasapamer (riya,) dan sikap arogan,bisa menjadi kebiasaanberpikir yang posi*. Suatu kebiasaanberpikir untuk mengejarprestasi keilmuan, tekrrologi atau secarauril.rn peradaban.Sikap ini dibenarkan bahkan se_ baiknya senantiasadigalakkan men'gingat salahsatu carauntuk mencapaikemajuan peradabandan berpengaruh pada kehor_ matan dan martabat umat Islam di tengah_iengah umat yang lain adalah melalui caraberpikir yang sarat dengan semangat kompetisi ini. Pembudayaanmodel berpikir ini mengharuskan kalangan intelektual Musrim untuk mampu tampil merebihi umat-uirat lairy terutama orang-orangBaraf baik dalam pemikiran, pent_ uasaankeilmuan dan telcrologi, semangat penelitian, semangat penyelidikan, kiat-kiat penemuan, strategi peng"_bu',gur," kerj4 dan sebagainya.padaharsampairrari "Lu ini, *"r"ku tl.ranjur 110

Membangun Iradi s i

pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

tertinggal jauh dari kalangan intelektual Barat dalamberbagai prestasikeilmuan. Kenyataan ini diharapkan menjadi energi yang besar sehingga dapat menggerakkan semangatmereka untuk berpikir dan bertindak berlipat ganda di banding sebelumnya dan mengadakan lompatan-lompatan strategls. Kemam,adalahberpikir mengembangkannaluri pengubah t€cara konstruktif. Para intelektual Muslim sebagailapis terdepandalam persoalankeilmuan, mereka diharapkan mem€u1faatkanpotensinya secaramaksimal dengan memupuk naluri rebagaipengubah secarakonstruktif. Dalam waktu yang bertarnaan,mereka harus belajar menyingkirkan sikap_sikappasd, rpatis, dan sekadar menjadi pembenar terhadap karya_karya orang lain. sudah saabryamereka bangkit untuk mengkritisi karya-karya tersebut untuk diubah secarakonstruktif (disem;lurnakan) Iagi" agar dihasilkan karya-karya yang lebih monumental dan fenomenal. Naluri pengubah ini dapat mendidik mereka sendiri untuk ikap aktif, cerma! teliti, kreatif, dinamis dan progresif. Bah_ mereka dihadapkan keinginan-keinginan baru untuk meng_ h keadaanbiasa menjadi keadaanlain yang lebih berman_ bagi umat manusia sepertikecendemngan mengubah angka rjadi rumus, mengubah tanah gersang menjadi layak di_ ami, mengubah air menjadi pengganti bensin" mengubah i rongsokanmenjadi mobil baru, mengubah kemiskinan menkesejahteraarLmengubah pengangguran menjadi penuh ukan, mengubah kemunduran menjadi kemajuary meng_ penindasanmenjadi pembebasan,dan mengubah kepri_ menjadi kejayaan.

Hal ini baru sebataskeinginan-keinginan. Namun keingin_ yang kuat apalagi diperkuat akan ditindaklanjuti menjadi an. Teknologi-teknologi mulai dari yang sederhana yang paling canggihpada mulanya juga berangkatdari 171

'

Fr nlllr r n lr lr m M r lodologla

sehadar keinginan-keinginanitu. Karenaitu, merekamemang Irnrtrnmemiliki mimpi-mimpi yang besar,kendatipun setelah diusahakan secaramaksimal, mereka misalnya masih belum berhasil mewujudkan impiannya tersebut.Itu urusan lain nantl tahap awal jUstru yang penting adalah memupuk keinginankeinginan atau mimpi-mimpi besar itu. Ketujuh, adalah berpikir menjadi pengendali peradaban secaraarif dan bijaksana. Rasanyabelum lengkap obsesi-obsesi yang besar tersebut dalam mewujudkan suatu peradaban alternatif jika tidak dilengkapi dengan berpikir menjadi pengendali peradabansecaraarif danbijaksanan. Sebabbagaimanapun peradabantetap sebagai"barang mati" , yang sangatberganfung pada manusia sebagaipembangunnya. Corak suatu peradaban juga dipengaruhi oleh karakter pembangun atau perintisnya. Ketika manusia pembangun peradabari itu memiliki jiwa serakah, maka peradabanitu bisa dijadikan alat untuk menghancurkan kekayaan alam. Oleh karena itu, berpikirlah menjadi pengendali peradaban itu di sampingberupaya menguasaidistribusi peradabanjuga agardapatmengendalikanperadabansecaraarif dan bijaksana sehingga peradaban itu justru dijadikan instrumen untuk merangsang penyempurnaan peradaban lagi; menjaga keseimbangan alam; mengembangkan material maupun spirifual, mengangkat kehormatan manusia; menggaransi keharmonisan dan kedamaian makhluk hidup; sertamengekspresikan karakter ramah lingkungan baik lingkungan geografis, sosial maupun kultural. Misi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendasar bagi pelestarian dan kemakmuran alam semesta, dimana manusia termasuk di dalamnya.

112

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mel odol oql n

F. MembiasakanPraktekKesungguhan Kesungguhandalam melaksanakanperbuatan yang baik sebenamya merupakan perintah agama. Ada banyak ayat alQur'an, penafsirannya maupun hadits Nabi yang menunjukkan anjuranuntukbersungguh-zungguh dalam melakukan amalan kebajikan baik dengan pemyataan yang jelas maupun inspirasi-inspirasi yang dikandung. Anjuran ini mendorong umat lslam bahwa melalui kesungguhan dalam beramal itu dapat melatih sikap-sikap komitmery konsisten dan konsekuen umat lslam. Sikap-sikap ini sangat dibutuhkan dalam konteks beribadah kepada Altah maupun kehidupan bermasyarakat. Dalam memeluk Islam, orimg-orang beriman diperintahkan untuk memelulcrya secarasungguh-sungguh dengan istilah udhulfifi al-silmi kfrfah (al-Baqarahl2): 208),dalam menanamkaniman dengan istilah tmhnlcimil(imanyang semPuma),dalam bertaqwa disebut luqqatuqilfih(funar-benar taqwa), dalam shalat disebut k&zsz'(memusatkanperhatian hanya pada Allah), dalam bertaubat disebut taubatannasfihayang berarti taubat yang semumi-muminya (al-Tahdm [66]: 8), dalam perihal ibadah haji disebut al-hajj al-mabrftr(haji yang diterima oleh Allah), dan dalam mengingat Allah disebut dengan dzikrankatstranyakni dzikir yang sebanyak-banyaknya(al-Ahzab [33]: 1). Istilahistilah ini ada yang menunjukkan kesungguhan suatu perbuatan maupun akibat dari kesungguhansepertr isnlah al-hajj al-mabrfir,maksudnya haji yang amal ibadahnya diterima oleh Allah lantaran kesungguhan dalam menjalankan syariabrya dan mengendalikan nafsunya. Istilah-istilah tersebut merupakan istilah-istilah inspiratif, yaitu istilah-isfrlah yang menunjukkan kesanggupan dalam berbuat kebajikan sekaliguspenilaian yang positif terhadap pelakunya.Hal ini melambangkanbahwakesungguhandalam melaku113

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g i s

kan kebaikan apapunhntulqya sangatditekankan dalam ajaran Islam. sebab kesungguhan itu sebagaikunci kesuksesan:kunci yang dapat memecahkan problem-problem yang dihadapi, menguasai kesulitan-kesulitan dalam kehiduparq meringan_ kan beban-bebanyang dirasaberat, membuka keterhrtupa& menembus kebekuan,mengubah kemunduran menjadi kemajuan, dan mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan. Kisah-kisah orang-orang besar atau orang-orang yang suksesternyata melalui kesungguhanyang luar biasa.Mereka pantang menyerah menghadapr kegagalanberkali-kali. Mereka memiliki mental yang tangguh dalam melakukan penelitian maupun perubahan. Konon Thomas Alva Edison (1g47-1931) baru berhasil menemukan listrik setelahmelakukan percobaan hingga tidak kurang dari 1300kali, penemu obat penyakit AID baru berhasil setelah melakukan percobaan hingga 665 kali, dan Prof. Arysio Santos baru berhasil menemukan situs Atlantis setelahmelakukan penelitian selama30 tahun. Hasil temuan itu dipaparkan dalam bukunya ATLANTIS-T\e Lost ContinentFinally Found(TheDefnitioe Localizationof plato's Lost Ciailization). Demikian juga pada tingkat negara, lantaran kegigihan para ilmuan yang dimiliki hingga dapat mengantarkanAmerika Serikat sebagairaja teknologi alat-alat strategis,Jerman sebagai raja teknologi alat-alatberaf Jepangsebagairaja teknologi alatalat elektro, dan Thailand sebagairaja teknotogi di bidang agronomi. Melalui kesungguhan juga, Cina muncul sebagaipesaing Amerika Serikatdan negara-negaraEropa,India mencapaikemajuan IT yang sangat pesat, Korea Selatan mencapai kemajuan otomotif, Malaysia berhasil menembus negara industri maju generasikedua, dan Iran behasil mencapai kemajuan teknologi alat-alat pertahanan"otomatif, antariksa dan kedokteran. 774

Membangun Iredl el

P eml l l ren l rl rn

Irl l dl l rr6l r

lltt Berbagaikasusini menguatkanbahwdkentttt;4,5tlltatr

sebut,kesungguhan dapat membantu keberhasilan sesorang'

dan seseorangyang Qur'an akan menjadikannya sebagarhdfdh, bersungguh-sungguh mendalami gambar dan konstruksi

Ketika sayapulang dari STAIN menuju Blitar dengan naik bus, di dalambus ituternyata sudah ada seorangmahasiswayang sudah agak jauh dari saya.Kemudian ia mendekati dan duduk

115

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

itu tetapi temyata masih gagal lagi, lalu sayaselidiki lagi faktor lain yang menyebabkankegagalan dan ketemq kemudian saya menanam lagi yang keempat kali dengan berusahamenghindari tiga macam faktor penyebabkegagalanitu namun temyata gagallagl selanjutnyaselalu gagal terus. Tindakan yang sama sayalakukan terus hingga menanzunyang kesebelaskali. Baru pada tahap yang ke sebelaskali sayaberhasil, dan sayasekarang ahli lele. Lele usia berapa?,pantangannya apa?,kesukaannya apa? saya tahu semua. Setelah mendengar kisah perjalanan usahalele itu sayalangsung berkomentar, anda adalah pemuda yang hebaf memiliki kesungguhan luar biasa! Kesungguhan inilah resep kesuksesanmu. Dari liku-liku perjalananusahalele ini terdapatbeberapa pengalaman metodologis yang sangat berharga dan dapat dijadikan contoh atau teladan kalau menginginkan keberhasilan. Pengalamanitu antara lain adalah adanya sikap ulet dan serius dalam menangani suafu masalah,sikap penasaran mengejar rahasia faktor-faktor penyebab kegagalan,menemukan metode-metodebaru untuk membendung kegagalanagar . tidak terulang lagi, menemukan faktor-faktor pendukung, dan memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara komprehensif dan mendalam tentang kehidupan lele itu. Sikap ulet dan serius dalam menangani suatu masalah sebagaimodal utama mengawalikarir sukses.Ada sebuahteori yang menyatakanbahwa yang bertahan adalah yang menang. Kalau dihubungkan dengan teori ini sikap ulet dan serius dalam menangani suatu masalah adalah bentuk pertahanan. Kedua sikap ini membutuhkan spirityangkuat dariniatyang bulat dan tujuan yang jelas. Niat yang bulat mendasari suatu tindakan kendati menghadapi berbagai kendala yang berat sekalipurysedangtujuan yang jelasdapat menuntun seseorang menuju arah yang akan dicapai. Melalui dukungan keduanya

lhr (niat dan tujuan), sikap ulet dan serius dalam menangani masalahmampu terus berlanjut menghadapi kegagalandemi itu diyakini terdapat kegagalan.Di balik kegagaalan-kegagalan titik terang menuju kesuksesan.Sikap ulet dan serius ini

176

yang sebelumnya masih menjadi rahasia atau misteri. Berdasarkan pandangan ini, kegagalanjustru dipandang sebagaipengantar kesuksesan,sehinggaseseorangyang sedangbersungguheungguh bekerja merasa penasaranmengejar rahasia faktorfaktor penyebab kegagalan itu. semakin sering mengalami kegagalan,semakin banyak pemahaman dan pengetahuanyang diperoleh. Pengetahuan mengenai rahasia faktor-faktor penyebab kegagalan, selanjubrya menyebabkan seseor€rngmenemukan metode-metodebaru untuk membendung kegagalanitu agar tidak terulang lagi. Ibaratnya, sangpeternak lele itu menemukan sejumlah lubang yangberbahaya, tetapi ia juga menemukan cara-carayang efektif untuk menutup lubang-lubang itu. dan pembentadi masih terjadi keseimbangan antara bahaya dungnya. Keduanya justru memperkaya pengalaman petemak lele itu, sehingga ia bisa bersikap hati-hati dan strategis.Intinya langkah-langkahberikutrya adalahtepatperkiraan, tepat sasaran dan tepat tujuan serta mampu menghindari kesalahan,Pemborosan apalagi kehancuran. 717

Pe m itir a n lsla m M e lo d o lo g i s

Selanjutrryapetemak itu marnpu mengetahui karakteristik perkembanganlele pada masing-masingtahap. Kegagalanyang ia alami berkali-kali memberi pengetahuandan pemahamantentang ciri-ciri perkembanganlele pada masing-masingtahap. Ia mampu menangkap bahwa lele itu usia berapa, apa sajayang menjadi pantangannya, apa yang menjadi kegemarannya, apa yang menyebabkanrasa sensitif baginya dan bagaimanacara meramutnya? Seluk beluk kehidupan lele pada masing-masing tahap itu bisa diketahui dengan baik sehinggabisa diatasi secaramaksimal. Ia akhirnya bisa menekankesalahan,kerugian apalagi kegagalan. Dalap qruptu yang bersamaarl,sangpeternak dapat menemukan faktor-faktor pendukung. Padatahapan ini konsentrasi peternak iustru dipusatkan pada penelusuran faktor-faktor yang menjadi pendukung termasuk faktor-faktor yang menyebabkan ketahananhidup lele, faktor-faktor yang menyehatkannya,faktor-faktor yang menyebabkankekebalanny4faktor-faktor yang bisa mempercepat pertumbuhan dan perkembangannya, cara-caramenekan biaya operasional"kemungkinan mengganti dengan makanan lain yang lebih sederhana,murah harganya dan sebagainya. Akhirnya sang petemak memperoleh pengalaman dan pengetahuan komprehensif serta mendalam tentang kehidupan lele dariberbagai segl antaralainsuhu udara,cuaca,bahaya perangsangpertumbuhan dan perkembangarycaramerawaf caramenanggulangi bahaya wakfu yang tepat untuk men€u:ram, waktu yang tepat untuk menjual, dan sebagainyasehinggamembentuk keahlian. Ia benar-benar ahli dalam membidangi lele sehingga membuka jalan lebar untuk mewujudkan kesuksesan besar yang selama ini rnenjadi impian dan cita-citanya yang senantiasadiharapkan teralisir.

118

Membangu n Tradi s i P emi k i ran l el am Mel odol ol y i I

Kesungguhanmenjadikan keahlian ini menjadi pcluiarnII yangsangatberharga.Lazimnya seseorangtidak lagi betah menekuni suatupekerjaanmanakalamengalamikegagalan,sehingga cenderungberpindah-pindah: beternak IeIe gagal,pindah beternak ayam juga gagaf pindah lagi beternak siput ternyata tagal, dari siput pindah lagi beternak ulat dan gagal lagi yang kesekiankatinya. Cara ini tidak mendapatkan pemahaman dan pengetahuanyang mendalam, bahkan berpindah dari nol menuju nol lagi atau dari pengalamanyang-minim menuju Pengalaman minim bidang lainnya. Kasusbeternak lele itu hanya sebagaiilustrasi- Kasus ini bisadikembangkan ke berbagai pekerjaanatau profesi. Kesuksesansemua pekerjaan itu membutuhkan kesungguhan Para pekerjanya.Selanjutrya kezungguhanitu hanyabisa efektif kalau dibantu metode atau strategi tertentu. Ada seorang.sahabat yang sungguh-sungguh dalam mengadakan penelitian lapangan untuk penyusunan disertasi. Setelahdata-data terkumpul justru dia mandek tidak bisa meneruskan,data-data ini diapakan? Ini merupakan contoh kesungguhan yang terlepas dari penguasaanmetodeatau strategi.Padahalbagi orang yang menguasai metodologi, andaikan tidak ada pembatasan,data-data itu bisa dibawa ke mana-mana. Demikian jug4 kebanyakan mahasiswa program doktor yang gagalrata-rata pada tahapan penulisan disertasi.Kegagalan ini karena mereka kurang menguasai metodologi. Dengan demikiary kesungguhan yang efektif sebagai kunci kesuksesanadalah kesungguhan yang disertai metode atau strategi.Lazimnya orang-orangyang melakukan pekerjaan berat dengan sungguh-sungguh seperti para ilmuan yang sedangmelakukaneksperimenhingga beratus-ratuskali, mereka genantiasamenyertai kesungguhannyaitu dengan pemanfaatan metode maupun strategi tertentu. Bahkan terkadang mereka 119

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Membangu n Tradi s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

lrnrus memiliki strategi khusus dalam menghadapi penghinaan masyarakatseperti yang dialami'beberapaorang penerima kalpataru (penghargaan pemerintah yang diberikan kepada orang yang telah berjasadalam memelihara kelestarian lingkungan hidup). Mereka terkadang diolok-olok masyarakatsebagai orang gil4 tetapi merekajalan,terusmelanjutkan kegiatannya dan tidak terpengaruh olehs:uara-suarasumbang dari masyarakat. Praktek kesungguhan seperti inilah yang seharusnya diadaptasi dan ditiru umat Islam terutama kalangan intelektualnya dalam kebiasaanhidup mereka. Likuliku perjuangan fisik dan pikiran yang sangat melelahkan tetap dijalani demi mewujudkan cita-cita besaryang menjadi impiannya. Pikiran berkonsentrasidan bekerjasecaramaksimal dalam menelusuri pendekatan,car4 metode,telmilgprosedurmaupun shategidalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi sekaligus menjawab permasalahdn-permasa*ahankemanusiaan yang sangat kompleks. Maka,kesungguhan seperti ini merupakan kerja individual (dari{<eeadaranorang perorang), namun hasilnya memberi manfaat b€saruntuk laepentingan sosial (masyarakat luaq lintas agama;buday+ zuku, ehrik dan geografis). Dengan kata lairy kesungguhan ini merupakan aktivitas individual yang memiliki orientasi kesalehansosiaf sehingga menyalurkan kerahmatan.

,denganAhlussunnatu dan S)t'"h dengan Ahlussunnah- Perbedaanini semakintajam lagi merambahkelompok-kelompok dalam satu aliran; misatnya dalam khawarij terdapat kelompok pecahanyaitu al-Muhakkimatu al-Azariqah, al-Ajaridatr, alSufriatudan al-Ibadah; dalam Syilah terdapat Imailiyah,Itsna Asyariah (imfrmah),Zaidiyah, Saba'iyah dan sebagainya;dan dalam Ahlussunnah terdapat Asy'ariah dan Maturidiyah' Bahkan dalam kelompok Maturidiyah masih terdapat kelompok yang lebih kecil lagi, yaitu kelompok Samarkand dan kelompok Bukhara. Selanjutnya, perbedaaah pendapat itu juga marak dalam wilayah fiqh terutama terj adi antar Para pendiri madzhabseperti Imam Abu Hanifall Imam Malik, Imam Syafi'i, lmam Ahmad bin Hanbal Daud al-Dhahiri, dan Imam Ja'fari. Perbedaanpendapat mereka itu diikuti oleh pengikut-peng-

G. Membiasakan Pencarian Prestasi dan Solusi sebagai Pengganti KhilAfiah (Perselisihan Pendapat) Perbedaanpendapat mengenai permasalahan akidah dan ibadah di kalangan umat Islam lazirnnya disebut k/eilafiah. Perbedaaanpendapat ini marak terjadi antar pemuka dan pengikut aliran teologi semacamI{rawarij dengan Syi'atr, FCrawarij dengan Murji'ah, |abariyah dengan Qadariyah, Mu'tazilah

,ikuheyamasing-masing. Perbedaanpendapat ini menimbulkan penetapan (itsb6t) penilaian bahkan vonis yang sangat sensitif seperti kafir,fasiq, syirik, murtad, haram,batal, bid'ah, dankhurafaf sehingga menimbulkan pertikaian-pertikaian dan berlanjut sampai pada tindakan pembunuhan seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh I(hawarij terhadap Ali bih Abi Thalib, Abdullah bin Habbab besertaisterinya dar.-sebagainya.Maka perbedaan pendapat (khilhfiyah)di kalangan kaum Mustim tidak sekadar perbedaan alamiah dari berbagai pendapat, tetapi telah bergerak lebih jauh pada persengketaanpendapaf pertikaian pendapat,bahkan pembunuhan pendapat berikut pembunuhan orangnya. Khawarij merupakan aliran yang pertama kali melakukan kekerasan terhadap sesama umat Islam, dan virus kekerasan Khawarij ini telah mewabah ke berbagai negara Muslim hingga sekarangini. Khilbfiyahini menyebabkan pertikaian dan perpecahan urnat Islam. Mereka melakukan permusuhan sesama umat

120

121

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Islam hanya mempertentangkan masarah-masarahnilai-nilai

an, seolah-olahmemiliki otoritas kebenar.ul dan mendominasi kebenaran.sikup mereka tidak rebih dari kepicikan daram memandang agamaatau egoisme keberagamaansecaralatah, lan_ taran wawasan yang mereka miliki sangat sektarian. suasanaseperti ini telah berlangsungterralu lama.Anehnya mereka tidak merasabersalah sama sekali. padahal dari perspektif ukhuwahIslamiyah(persaudaraanyang isrami) maupun dinamika peradaban,pertikaian pendapat hingga meng_ akibatkan perpecahanumat itu samasekali tidak ada manfaatnya. Energi mereka terkuras hampir habig pikiran mereka terforsir, perasaanmereka tersinggung, emosi mereka terbakar

Padabagian lain, umat Islam justru mengalami kerugian yang sangatbesar:persafuan sesamaumat Islam menjadi rapuh sekali, perpecahanterjadi di mana-mana"pemikiran mereka normatif sekali"dinamika intelektualismenya terlalu lambary sikap mereka pasif-apatis,kemampuannya melemah, rasake_ percayaandiri hampir punah, dan tidak bisa berbuat kreatif. Sementaraitu, ideologl pandangan,pola pikir, pola sikap,pola hidup dan kecenderunganmereka dikendatikan oleh orant_ orang Baral Maka telah te4adi penjajahan intelektual dan kul722

Membangun T radi s i P emi k i ran l s l arn Mel odol ogi s

hral dari orang-orangBaratkepadaumat Islam,tetapilagi-lagi t{dak mereka sadari sama sekali. Pertahanan mereka menghadapi Barat menjadi lemah sekali lantaran perpecahan itu. Kondisi ini membentuk keterbelakangary kemunduran dan stagnansiberabad-abadhingga sekarangpun umat Islam belum bisaberdiri tegak dari ketergantungan-ketergantungan terhadap bangsa-bangsayang lebih maju terutama bangsabangsa Barat yang sekarang sedang melakukan hegemoni kebudayaanpada seluruh penjuru dunia ini termasuk negaranegaraMuslim. Apa yang disebut'pembaruanIslam Pun yang telah berusia dua setengahabad, temyata hingga kini belum mampu mewujudkanhasil yang memuaskan.Demikian juga dengankebangkitan yang terjadi dasawarsa-dasawarsaakhir rbad ke-20yang lalu juga belum mampu membuktikan kemajurn kepadaumat Islam. Secarakeseluruhan kondisi umat Islam masih tertinggal. Oleh karena iha kita perlu melakukan evaluasi secaratotal Itau kritik terhadap praktek khildfiyahitu mulai dari sejarah tlrnbulnyakftilfrfiyah,motif yang mendasariterjadinya kftilfufiyah, cara-caramembenarkan pendapatnya sendiri, cara-caramenyalahkan pandangan orang lairy cara-caramengekspresikan fuatu pendapaf cara-caramenilai pendapat orang lairu caracarameresponpendapat orang lain, cara-caramengendalikan emosi"hingga pertimbangan-pertimbangan yang dipakai dalam menetapkanvonis-vonis yang bersifat menghakimi dan mendiskreditkan orang lain sesamaMuslim. Semuaelemen tersebut prlu dievaluasisecaraufuhuntuk mendapatkanmasukan-masukrn yang bermakna. Masukan-masukandari evaluasi tentang prak tek lchilify ah lhr penting sekali.Ada realitas-realitasyang menyimpang j auh dari nilai-nilai Islam yang diajarkan kepada umatnya sebagai rkibat dari p r aktekl.,]tilAfyahtersebut.Dari fenomena-fenomena 123

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

ini kemudian perlu dicarikan saluran yang tepat sebagaiupaya tindak lanjut dari hasil evaruasiitu. Upaya tindak lanjui diorientasikan mengarahkan fenomena-fenomena negatif itu menjadi fenomena-fenomenabaru yang positif_konstruktif serta me_ miliki kekuatan penggerak di masa-masayang akan datang baik menggerakkan kesadaran,inisiatif, kreativit", *urrprrrip.o_ duktivitas. Upaya tindak lanjut itu setidaknya dapat merekomen_ dasikan dua langkah yaitu menampilkan prestasi dan mencari solusiyangterbaik. prestasidansorusiibarat dua sisi matauang yang sebenarnyamemiliki hubungan timbal balik dan saling mengisi; di dalam prestasiterdapat sorusisebariknya di dalam solusi terdapat prestasi-Keduanya baik prestasi maupun solusi dapat dijadikan saruranuntuk setidaknyamenggeser kecenderungan ldtilAfigahyangmengarah pada pertikaian bahkan pem_ bunuhan pendapat menuju aktivitas-aktivitas yang bemilistrategis bagi kemajuan umat Isram di rnasadepan blrikut kurtur pendukungnya. Langkah pertamaadalahmenampilkan prestasi. Konsen_ trasi umat Islam terutama pada urama seharusnya diganti dari kecenderunganemosional mempertahankur, dur.m"ripertajam upaya menampilkhn prestasi baik hasil lltmfiyandengan #.u_ litian maupun hasil tindakan. Hasil peneritian yang dilakukan secaraobjektif danmendaram dapat memberi i"p,r-"rur, recara ilmiah sebagaiberfungsi pengayaankhazanah keilmuan atauper_ adabanIslam. Sedangkanhasil tindakan yang baik dapat mlm_ beri kepuasanempiris sebagaipengayaanpercontohan kehidup anyang kondusif dan dinamis kepadaumatlslam secarakese_ luruhan. Prestasihasil penelitian ditunjukkan melaui upaya ilmiah denganmenggali landasansuafu pandangan atau pendapat dari dalil-dalil alQur,an maupun hadits; substansi teks maupun kon_ 124

Membangun T radi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Eksnya yang meliputi penggalian seffingsosiogeografis,sosio religius,sosiopolitik, sosioekonomik dan sosiokultural; motif lahirnya suatu ketentuan nashsehingga melibatkan penggalian al-nuzfil(sebab-sebabturunnya ayat al-Qur'an) danasbhb asbhb keberadaanhadits);pesan-pesanlinguisel-wurfid(sebab-sebab tiknya sehinggamelibatkan penggalian dari sisinahwu,sharaf, badi', ma'ani dan sebagainya;orientasi ketentuan nashbalaghah, nashyang digali tersebu! dan dampak yang ditimbulkannya. Kegiatan ini kalau dikembangkan terus akan mampu mengalihkan konsentrasi umat dari persoalan lthililfiyahmenuju persoalan keilmuan. Selaniutnyamerekaseharusryadapat menggerakkanPenglkubrya untuk menunjukkan prestasi sebagaihasil dari tindakan. Misalnya mereka tidak perlu bersengketatentang apakah perbuatan manusia itu diciptakan oleh manusia sendiri sebagaimanapandangan Qadariyah yang dikembangkan Mu'tazilah rtau perbuatan manusia itu diciptakan oleh Tuhan sebagaimana pandanganlabariyah yang dikembangkan AhlussunnahMereka seharusnyaberkonsentrasi untuk bisa membuktikan kemajuankehidupan dan kesejahteraanpada masing-masing umatrya akibat dari penerapanpandanganteologisnyaitu dalam kenyataan riil. Demikian iuga mereka seharusnya tidak perlu mempertentangkanjumlah rekaat tarawih 8 atau20rekaat.Mestinya mereka berlomba untuk menunjukkan kualitas tarawihnya masing-masing dari sisi kekhusyukannya, keteduhan jamaahnya ketepatan waktu kehadiran dan kepulangan jamaahnya kekompakanjamaahnya kesadaranjamaahnya kefasihanbacaan imam, dan daya pikat terhadap masyarakatMuslim. Perihal berlomba-lomba menampilkan prestasiatau berlomba-lombakebaikan ini justru diperintahkan Allah. Al-Qur'an menyebut dua kali dengan nada perintah yaitu: Danbagi tiaptiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadapkepadanya. 125

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Makaberlomba-Iomb alahknmu(dalammembuat)kebaikan.Di mana sajakamu berailapasti Allah akan mengumpulkankamu sekalian AIIah Maha Kuasaatassegala Qada hari kiamat).Sesungguhnya sesuatu.(QS.Al-Baqarah [2]: 148).Selanjutnyadisebutkan;Dan Kami telah turunknn kepadamual-eur'an denganmembazoa kebennran,membenarknn apayangseberumnya,yaitu kitab-kitab(yang diturunkan sebelumnya) ilan batu ujian terhadapkitab-kitabyang lain itu; makaputuskanlahperkaramerekamenurutapay angAIIah turunkandanj anganlahkamumengikutihawanafsumerekadengan meninggalkan kebenaran yang telahdatangkepadamu. lJntuk tiaptiapumatdiantarakamu,Kamiberikanaturandanjaranyangterang. sekiranyaAllah menghendnki, niscaya kamudijadikan-Nya satu umat (saja),tetapiAllahhendakmengujikamu terhadappemberian-Nya kepadamu,makabnlomba-lomb alahberbuatkebajiknn.H anya kepada Allah-Iahkembalisemuanya, IaIuArlah memberitahukan kepadamu apayangtelahkamuperselisihkan itu. (al-Maidah [5]: g) Langkah keduaadalah mencarikan solusi yang terbaik. solusi ataskhilkfiyahitu antaralain berusahamenyempumakan pendapat orang lairy memperkuat kesadarantoleransi terhadap pendapatorang lairy mencari strategiuntuk memecahkanpro_ blem yanglebihmendasar,dan mengalihkantema-temaky'r ilffiyah ke tema-temalain yang lebih strategis untuk diatasi daripada sekadar persoalan khilhfiyah.strategi-strategi ini untuk meminimalisir terjadinya khildfiyah dalam praktek pembunuhan pendapatsecaraperlahan-lahansampaifuntas seakar-akarnya sehinggatidak terulang kasus yang s€rmadi kemudian hari. Hat ini dimulai dengansemangatberusahamenyempuma_ kan pendapat orang lain sehingga terjadi peningkatan-pening_ katan kualitas pendapat atau pandangan sebagaibagian rntegral dari khazanahkeilmuan. Sementaraihl pemilik pendapatyang disempumakan itu tidak tersinggung sehinggatidak terjadi pertikaian sesamaumat Islam. Karena iha jika melakukan kritik 126

Membangun Iradi s i

P E mi k i ran l s l am Metodol ogi s

terhadap pendapat orang lain itu seharusnya dikemas agar menimbulkan kesanmemperbaiki ataumenyempumakan bukan vonis menghakimi seperti kritik mengkafirkan yang dilakukan d4hazali terhadapIbnu Sina al-Farabidan filosof lainnya dalam k;rtabTahfifutal-Falhsifahatau pemyataan kafir oleh Khawarij terhadap pesertatahktm(arbitrase)antara Ali denganMu'awiyah. Jadi yang dibutuhkan adalah kritik akademis (kritik untuk meyangkokoh),bukan yangdidasarkan emosional. kritik Solusiberikubrya adalah memperkuat kesadarantoleransi terhadappendapat orang lain. Hindarkan perasaanpalingbenar eendiri, mungkin justru pendapat orang lain yang benar. Sebab petunjuk dari suatu ketentuan ayat al-Qur'an maupun hadits Nabi ketika ditangkap oleh seseorang ulama" maupun kita sendi{ kebanyakanberdasarkandugaan (dhannial-dahlah),b*an lcepastianpetunjuk (qath'i al-dal6lalt).Konsekuensiny+ mestinya tidak ada seorEmgpun dari manusia biasa yang berani menggaransi suatu kebenaran hanya berdasarkan sangkaannyasaja. Imam Syafi'i sendiri memberi contoh toleransi dengan ungkapmnya yang sangatpopuler idzdshahhnal-haditsfahuwamadzhabiy (manakalaada hadits terbukti shahih, ihrlahmadzhabku). Hal fni berarti apabilaadapendapatorang lainyang didasarkanhadits ghahih,maka ikutilah pendapat itu. Sebabitu merupakan suatu kebenaran. Solusiyang ketiga dari langkah kedua ini adalah mencari fhategi tmtuk memecahkanproblem yang lebih mendasardaripadainti persoalanyang menjadiobjekpertikaian.Msalnya dalam perbedaanpendapat tentang jumlah rakaat tarawih tersebut, persoalan yang mendasar bukan pada jumlah rakaatnya itu, melainkan pelaksanaanshalat tarawih itu sendiri. Maka yang perlu dicari justru strategi apa yang miunpu menyadarkan umat blam untuk melaksanakanshalat tarawih itu. Demikian juga 127

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

mengenai bacaan ushEIIiinenjelang shalat. Selamaini terjadi pertika.ianbntahg baeaan,ihl;Satu kelompbk,rngnth.ruskan bacaanterseb-ut;sedang'kelompok}ainnyajustr.u menolaknya dan menganffiap bid'dl,lPadahalkepentingandatamhal ini justru terletak pada bagaimanakah:kitA dapat;rri€nyadarkan orang Islam iang.belama ini beltirn sh.alatuntuk rnelaksatiakanshalat i,:,. ';. ,:;, :: ':.::ri;:-i:li,'' il denganpenlrhkesaila'rari.. . ..,Akhirhyasdmpai pada,solusiyang+erafthiqyaitumengalihkan tema-temaHildfiyah ke tema-temalain yang lebih sttategis diatasi. Kiki perlu bertanya pada diri kita sendiri, mengapa kita begitu bdrsemangathirrggaerno'sionaldalam mempertentangkanriuahl pendapat? Apakah pertentangan pendapat,itu sebagai perihal yirn$ Substahsial?Apakah pertentangan itu merupakanagendaydng terpenting?Fadahaldi sekitarkita adabanyak masalahkrusial sepertipengangguran;kemiskinan, keterbelakangan, kebodoha4,penindtisarr, kelaparan dan sebagainya. Kita harus berpikir jeririh dan dbjektif bahwa berbagaimasalah 'kemanubianini jaiihl€bih penfing diatasi daripada melanjutkan pertikaian pentlapat;Maka kita sehamsnyasegeram€ngalihkan perhatian dari tema-tima khililfiyahitu menjadi pencarian strategi untuk riteingatasiproblem-problem kemanusian tersebut,yang manfaahrya sangatbesarbagi masyarakatterutama masyarakatkelasbawah.Selamaini problem-problemkemanusian ifu malah menumpukbelum terpecahkansamasekali"sementara tokoh-tokoh Islam justru bertikai hanya dalam soalnalfurf iyyah(soal-soalsepele).Suatutindakan yang tidak pemah mampu membuktikan manfaatnya. Demikianlah, mengingat khildfiyah Itu sudah bergerak merambat pada tindakan-tindakan yang membahayakankeufuhan umat Islam,maka kita harus mencarialternatif strategis denganmembiasakanadu prestasisebagaiman a pesanfastabiqfr al-khairilt(berlomba-lombalahdalam melakukankebaikan)dan 128

Membangun Ira di s i

P emi ti ran l s l am Mel odol ogi s

pencariansolusi sebagaipenggantinya.Keduanya ini (prestasi dansolusi)merupakanrefleksidari ungkapandan tindakanpositil menggeserungkapan dan tindakan negatif akibat khilhfiyah. H. Membiasakan Bennadzhab secaraManhaji (Metodologis) Tindakan bermadzhab agaknya telah mengakar dan mentradisi di kalangan masyarakat Muslim di seluruh dunia termasukdi brdonesia.Fatwa-fatwa Kiai Hasyim Asy'ari yang paling direspon oleh warga NU dalam kaitannya dengan kehidupan keberagamaan adalah soal bermadzhab, karena bermadzhab itu telah menjadi tradisi masyarakat Muslim Indonesiaberabad-abadyang lampau. Sosialisasibermadzhab"dari Kiai Hasyim itu bukan terletak pada pelaksanaanbermadzhab, tetapi pada pilihan di antara empat m adzhabdi kalangan AhIueunnah yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Pilihan ini paling banyak jatuh pada Syafi'i karena masyarakat Muslim Indonesia terlanjur memiliki tradisi bermadzhab Syafi'i. Lain halnya dengan India Pakistan dan Turki yang dominan bermadzhabHanafi; di Afrika Utara mayoritasMuslim bermadztrab Maliki; Saudi Arabia didominasi madzhab Hanbali; sedang di Malaysiasepertijuga hrdonesiadidominasi madzhab Syaf i. Dengan demikian bermadzhab sesungguhnya sebagai keniscayaan.Serangan-seranganMuhammad Abduh terhadap gistembarmadzhabyang terdapat di kalanganumat, tidak meninggalkan pengaruh samasekali karena mengingkari keniscayaan.Tokoh-tokoh Muhammadiyah pada awal-awal abad ke20 mencoba menyalurkan serangan-seranganAbduh itu terhadap umat Islam sehinggamereka menentang madzhab itu. Namun mereka memandang perlu penyamaan atau penyeragamancara-caraberibadah warga Muhammadiyah yang dikendalikan oleh Majlis Tarjih. Tindakan mereka ini sama eepertitindakan orang-orangIslamyang mereka tentang,yaitu 129

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Membangun Iradi s i

P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

tetap bermadzhab.Mereka bermaksud menentang sistembermadzhab,tetapi akhirnya terjebakdengan mengikuti "madztrab baru". Hal ini wajar karena mayoritas umat Islam termasuk mayoritas warga Muhammadiyah termasuk kelompok awam, yang mengharuskan mereka bermadzhab. Sistemberm adzhabada dua yaitu madzhab *car a manhaji dan secaraqauli.Madzhab secaramanhajiadalah metode yang dipergunakan mujtahid dalam menggali (istinbfrth)hr*ulr.lslam dari al-Qur'an dan al-Sunnah (manhhjlifahm ta'6lim al-Dtn) sedangkan madztrabsecara qauli adalahhasrlistittbfifhyang dilakukan mujtahid denganmenggunakanmetode ltu(al-ahkfrmallati isytamalat'alaihaal-mashil).Hanya saja dalam prakteknya di seluruh dunia Islam, bermadzhab selalu dikonotasikan dengan madzhab qauli thtyaitu berm azhabsecaratekstual"belum secara metodologis. Secaraidealis, semestinya bermadzhab secara qauli itu bermadzhab yang diikuti oleh orang-orang awam, sedangkan bermadzhab secaramanhnji dlk'uti rnasyarakat terpelajar. Dari sini akan menunjukkan perbedaanpemikiran, perilaku maupun tindakan secarasignifikan. Masyarakat awam hanya melestarikan pemahamannya yang diterima selama ini, sedangkan masyarakatterpelajar mengalami dinamika pemikirarl perilaku maupunperbuatansecaraluarbiasa.Namurukenyataandi l"P*gan masih amat jauh dari idealisme itu. Kondisi masyarakat terpelajar tidak tebih dari masyarakat awam tersebut lantaran mereka sarna-sarnabermadzhab hanya secaraqauli. Madzlrab secaraqaulimenyebabkankemandekan(stagnasi) karena dipahami secaradoktrinal dan dogmatik yang tidak memberikan ruang gerak pemikiran samasekali.A. Qodri Azizi melaporkan bahwa dalam masa berabad-abad,madzhab itu mendominasi hukum Islam dan pernikirannya. Bahkan pemikiran hukum Islam pada masing-masingmadzftab itu seringkali

dipahami secara doktrinal dan dogmatik. Maksudnya pendapat imam madzhab dan beberapa ulama besar pengikut ma&hab tertentu menjadi sebuah doktrin. hritah yang disebut dari pendapat denganmadzhab f al-aqwfrl(mengikuti madzhab yang sudah matang, tanpa mempelajari metodologinya lmanhnjnyal)-2e Anggapan pendapat imam madzhab sebagai doktrin menjadikan pemikiran para pengikutnya tumpul dan tidak diterbiasaberpikir kritis terhadap madzhabnya' Apa yang sampaikan imam madzhabnya dianggap sebagai kebenaran alyani muttak seolah-olah seperti pernyataan-pernyataan madzhab itu Qur'an. Sikap semaciun ini meniadikan pengikut mudah mensakralkan imam madzhabnya dan menyucikin pemikiran-pemikiran keagamaanny a (taqdtsafkhral-diniyyalt). kemudian sikap ini berkembang menjadi fanatik (ta'ashshub'1

130

131

Becaramembabi buta. Kebiasaan bermadzhab secara qauli tetsebut dengan begitu pertu d.igeserke kebiasaan bermadzhab secaramanhaii, terutama bagi kalangan intelektual. Kebiasaan bermadzhab &car a maflhaji ni marrpu mendinamisir pemikir€ul, wawasan, pola pikir dan sikap sehinggadapat mengawal kemajuan. sebab para pengikut madzhab terlatih menelusuri pola pikir atau metode yang digunakanimam madzhabnya' Azizy melanjutkan bahwa dengan bermadzhab, akan sangat terbuka untuk kemajuan dan perkembangan, terutama ketika mengarah pada bemadzhabfi al-manhii.T Posisi madzhab berada antara taqltddan ijthad' Taqltdsebagaibatasbawah sedangijtihad sebagaibatas atas.Kebiasaan ,eA.Qodri Az izy, Reformnsi sebuahlkhtiarMenuju ljtihad Bermadzhah h. 19' SaintifikModern@andung:Teraju 2003), x lbid'h.2.

Pe m ilcir a n lsla m M e to d o to g is

bermadzhab*car a qaulicenderungbe rsrkaptaqlV dan memang taqlid merupakan bentuk bermadzhab yang paling rendah. Se_ dangkan kebiasaanbermadzhab secaramanhaji senantiasa membuka kesempatanuntuk mewujudkan ijtihad. Madzhab manhajiini menuntutpotensi khusus untuk mempraktekkannya sehinggamadzhab ini sesuaidengan kompetensi kalangan intelektual yang mendalami ajaran-ajaranIslam, namun di atas jangkauan orang awam maupun umat Islam pada umumnya yang tidak pernah melakukan pendalaman agama. Kebiasaanbermadzhab secaramanhajitnimemiliki man_ . faat yang sangatbesarbagi berbagaikalangan kendati segmen masyarakat Muslim yang mampu melaksanakan kebiasaan bermadzhabini hanya kalanganintelektual semata.Kebiasaan kalangan intelektual itu dapat merefleksikan pengaruh terhadap pola pikir, pola sikap, pola hidup , gagasarL,pemikirary pemahamary pandangan, persepsi, perbuatan dan perilaku masyarakatdalam li^gkrp yang lebih luas baik di dalam mau_ puri di luar kalangan inereka sendiri. Konsekuensinya kebiasaan tersebutdapat mempengaruhi model dan kualitas peradaban yang dihasilkan. Adapun bagi kalangan intelektual Muslim ihr, kebiasaanbermadzhab secaramanhajiini dapat melatih mereka berpikir metodologis, antara lain: Madzhab manhajiini melatih kebiasaanmereka berpikir tentang proses.Mereka dapat menelusuri proses pentahapan atauperkembu'.rganistinbhthhukum.pengetahuantentangproses mempertajam dan memperdalam pemahaman.Seseorangyang menguasaiproses, tentu juga menguasai hasil. Namun tidak selalu berlaku sebaliknya; seseorangyang hanya mengetahui hasil, belum tentu mengetahui prosesnyaapalagi menguasainya. Demikian juga seseorangyang menguasai pemahaman fiqtUbelum tentu mengu asarushillal-fqh.Tetapiseseorangyang menguasaiashfilal-fqhbisadipastikandia menguasaifiqh. IJshfil 132

Membangun T radi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

d-fqhsebagaidisiptin ilmu yang membahascara-cara(proses) memproduk hukum Islam, sedangfiqh sebagaidisiplin ilmu yangmembahasproduk-produk hukum Islam. Ilshftl al-fqhberfungsi melahirkan fiqh atau fiqh terlahir dari "rahim" ushfil al-

fqh'

Pembahasantentang Proses senantiasa terkait dengan letar belakang,permasalahan,para imam mujtahid atau penggali hukum, dan wilayah keberadaanpara imarn itu. Latar belakang permasalahanterkait dengan munculnya persoalan-perrcalan yang digali hukumny4 mungkin inisiatif dari mujtahid responnyaterhadap fenornenayang terjadi di masyarakat maupun responnya secaralangsung yang ditujukan kepadanya; Latar belakang para imam mujtahid atau penggali hukum yang menyangkut kapasitasintelektualnya pengaruh-pengaruh yang diserap,kecenderungzilutya,dan kepribadiannya; Sedangkan latar belakangwilayah keberadaanpara imam ihr terkait dengan eituasi,kondisi dan karakter wilayahnyaMadzhab manluji ini juga melatih mereka dalam mengetahui dan menguasaimetode-metode,pendekatan-pendekatan,dan pertirnbangan-pertimbanganyang digurakan Paraimam mujtahid dalarn melakukan istinbhth hukum berikut konsekuensi-konsekuensinya.Misabeya Allah berfirm an:Hai orangorangy angberiman,qab.ila lumu hendakrnengeriaknnshalat,makn bnsuhlahmukamudan tanganmusampaidengansiku, dan sapulah Iepalamudan (basuh)kakimusampaidengankeduamatakaki,dan jika kawu junub maknmandilah,dan iika knmu sakit atau dalam perjalananatau kembalidari tempatbuangair besar(kakus)atau air, makabermenyentuhperempuan,IaIu kamutidak memperoleh tayamumlahdengantanahyangbaik(bersih);sapulahmukamudan tanganmudengantanahitu. Allah tidakhendakmenyulitkankamu, kamu dan menyempurnakan tetapi Dia hendakmembersihkan nikmat-Nya bagimu,supaya kamubersyukur ( al-Maidah [5]: 6). 133

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is Membangun T radi s i pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

Di dalam ayat ini ada dua kata yang menjadi pusat perhatian para imam muitahid yaltlrlAmastumal-nisL'(kamumenyentuh perempuan).Imam Syafi'i memahami bahwa lafadh ini memiliki makna hnkiki yang berarti sentuhary sebabtidak ada qarinah(indikator) yang kuat untuk mengalihkan makna Iafadhsecarahakiki itu kepada makna majazi(kiasan). Imam Hanafi justru sebalilcrya ia memahami lafadhtersebutmemilki makna majaziyang berarti berhubungan badan (jima'), sebab adaqartnah(indikator) yang kuat. Sementaraitu, Imam Malik memandangbahwalafadhtersebut merupakanlafadh'am(umum) yang berarn khas(khusus),yang berarti sentuhankhusus yang menimbulkan rasasyahwat(seksual)atausengajamencari rasa syahwat. Dalam menghadapiperbedaan pandangan ihr, Ibnu Rasyd memilih pendapat Imam Hanafi yang mengartikan Iafadhtersebutdengan malcrraj ima',sebabdalil yang dipahami Imam Hanafi lebih kuat daripada yang lain.3l Selanjutnyamadzhab manhajiitu melatih mereka dalam mengetahui dan menguasai perbandingan. Setelah mereka menjelajahiberbagaipemikiran paraimam mujtahid makamereka mengetahui dan menguasai perbandingan-perbandingan di antara mereka, baik menyangkut perbandingan intelektual, kepribadiarl kondisi wilayah, metode,pendekatan,pertimbangan, produk-produk hukurn Islam, dan corak pemikiran imam mujtahid itu. Dari berbagai objek yang dibandingkan iht ditemukan tipologi pada masing-masing imam mujtahid (pendiri madzhab)itu berikut pemikiran mereka dan pengaruhnya terhadap cara berpikir pengikut-pengikutnya di tingkat akar rumput (6rossroot) diberbagai penjr-rrudunia.

Ibnu Rusy4 Bidiyat al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, jIl I (Semarang:Usaha Keluarga ft), h. 27 -28.

134

Pengetahuandan penguasaantentang perbandingan para imam madzhab itu membawa berbagai manfaat baik terkait padatradisi keilmuan maupun sikap keberagamaan,yaitu umat Islam yang membiasakanbermadzhabsecaramanhajiini dapat memahami berbagai alasan yang mendasari perkataan-perkatan (aqw6l)baik alasanyang bersumber dari nash,latar berakang intelektualisme, maupun keadaan wilayah tempat para imam madzhab berdomisili; belajar caramemahami pandangan para imam madzhab dari perspektif para imam itu sendiri dengan menelusuri akar berpikirnya dan akar lingkungannya; dan menjadikan bersikap inklusif terhadap berbagaipand*gan serta tidak mudah menyalahkan pandangan orang lain. Akhirnya madzhab manhajijuga melatih mereka untuk menuntaskan penetapan stafus hukum suafu tindakan dan tidak ada lagi permasalahan-permasalahany artgmauqilf(ter_ henti ataudihentikan prosespenetapanhukumnya). sebabtradisi bermadzhab secara manhaji bebas menelusuri metode yang dipergunakan para imam mujtahid dalam meng-btinb6fhhukum yangberasaldari alQur'an dan al-sunnah Kebiasaanbermadzhab gecaramanhaji memang memberikan keluwesan (fleksibilitas) kepadapengikutnyauntukmenelusuri dan menggunakanmetode yang dipergunakan oleh imam pendiri madzhab apapun. Fleksibilitaspenggaliandan penggunaanmetode istinbfrth hukum inilah yang membebaskanseseorangdari sekat-sekat ataubelenggumadzhab tertentu yang selamaini mempersempit ruang gerak pemikiran seseorzrngpengikut madzhab it', lantaran sikap ulama yang terlalu ketat untuk mengikuti hanya l"tu jalur m adzhab.ImamGhazali,Ibnu Hazm dan Ibnu Abdillah misalrrya mereka merar a'g talfiq (merangkum beberapahukum dari beberapamadzhab dan beberapapendapat yang berbeda mengenai satu masalah). Melalui madzhab manhaji itu para pengikut madzhab terlepasdari tuduhantalfq tersebut.

Pe m ilcir a n lsla m M e to d o lo g is

I. Membiasakan Iitihad Peradaban Ijtihad merupakanistilah yang sangatpopuler di dunia Islam' Ad.abanyak pengertian yang diberikan para ahli fiqh mauPun ushfil al-fqhterhadapistilah itu, antaralain: ijtihad adalahmencurahkan kemampuan secaramaksimal untuk meng-istinbath (menggali) hukum atau menerapkannya. Definisi-definisi lainnya dari kedua golongan ulama itu hanya beda redaksi tetapi semuanyamengarahpadahukum syma'. hiberari bahwa hukum syara'ini menjadi pembatasan objek kegiatan ijtihad' Konsekuensinya,meskipun terdapat kegiatanmengerahkansegala kemampuannya secaramaksimal pada wilayah selainhukum syara,berarti tidak termasuk ijtihad. Pengertian terbatas ini agaknya baru bisa dilihat dari sejarahkemunculannya dan latar belakang para ulama yang mendefinisikanTampaknyapemakaiari istilah ijtihad dalam ranah hukum syara' meftLpakanistilah teknis rintisan, mendahlui pengguna.an istilah yang samadalam ranah-ranah lainnya sehinggaistilah ijtihad dalam hukumsyara' itrtmenjadi istilah ynag ash(orginal term) barukemudian dikaitkan dengan ranah-ranah lainnya seperti istilah diagnosadalam kedokteran kemudian dipinjam dunia pendidikan menjadi diagnosabelajar atau istilah manajemen dalam perusahaankemudian dipinjam oleh ranah lainnya sepertiorganisasi,perkantorarl ekonomi termasukjuga pendidikan sehinggameniadi manajemenorganisasi,manajemenperkantoran, manajemenekonomi dan manajemenpendidikan' Ijtihad dalam hukum syara'itu telah dipraktekkan oleh para ulama besaryang disebut mujtahid dalam j umlah ratusan atau mungkin mencapai ribuan, hanya hasil ijtihadnya tidak sampaipada kita kecualihasil ijtihad beberapaimam sajaseperti Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hanbali dan Imam Ja'fari. Hasil kerja ilmiah mereka telah menghasilkan produk-produk hukum syara'yangsangatkaya di samping juga

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

metode atau pendekatan-pendekatan dalam ncng-istinbfrth hukum syara' it.t sepertt istihsdnversi Hanah, masLahalt mursalah versi Maliki darristishkbversi Syaf i terlepas ulama lain menyetujui atau menentangnya. Seiring dengan gejala-gejalakemunduran Islam, kegiatan ljtihad setaraf rintisan para Imam tersebut menjadi semakin memudar dan belum mengalami kebangkitan hingga hari ini. Umatlslam khususnya para ulama merasapesimis danapatis terhadap kegiatan ijtihad itu. Untuk menutupi rasapesimis itu, mereka membelokkan dengan anggapan bahwa semua keperluan kita telah dicukupi oleh alQur'an dan al-Sunnah.Anggapan ini berusaha digugat oleh Hasan al-Turabi. Ia mengItakan bahwa salahsatuhambatandalam memberi contoh cara berpikir Islam adalahanggapanapa yang ada di dalam alQur'an dan Sunnah Nabi sudah cukup bagi kita. Anggapan ini sebenarnya hanya ilusi belaka.Sebabkita masih membutuhkan ijtihad paraulama dan ahli fiqhuntuk melahirkan fiqh baru guna menghadapi realitas modern.32 Rasapesimisme itu berlanjut pada suatu anggapanbahwa pintu ijtihad telah tertutup. Apalagi umat Islam diperhadapkan dengan syarat-syaratmujtahid yang begitu berat, seolaholah tidak akan terlahir orang Islam di dunia ini yang bisa methenuhi syarat-syaratihr, sehingga tidak ada lagi jalan keluar bagi mereka untuk melakukan ijtihad. Kalangan intelektual pun punya keberanian untuk melakukan ijtihad lantaran anggapan penutupan pintu ij tihad itu- Padahal,tidak pemah jelas lebenarnya siapa yang menutup pintu ijtihad itu? Al-Turabi memberi jawaban yang menarik, sebenamya,tidak ada sedrang 32F{asan al-Turabi, Fiqh Demokratis ilari TiadisionalismeKolektif l'/lenujuModernismePopulis, te1.Abdul Haris dan Zainul Am (Bandung: Arasy,2003), h. 24. fudul aslinya,Tajdtdal-Fikr al-tstami

137

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g i s Mernbangun Tradi ei P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

pun menutup pintu ijtihad dmgan alasanteologismaupun syariat. Hanya saja pintu ijtihad tertutup oleh dinamika pemikiranlsram dan kondisi kebudayaanwaktu itu.s suatu gambaran kondisi stagnasiyang menyelimuti umat Islam dimana obor interektualismeyang dahulu menyinari dunia kini menjadi padam sama sekali. Ada alasan-alasantertentu yang ikut andil mendasaritidak adanyakeberanianuntuk merakukanijtihad tetapi arasan-arasan itu tidak dibangun ataspertimbangan yang matan& yaitu alas_ an kepentinganpersatuanumat Islam.Al-Turabi kembari menjabarkan dengan melakukan perbandingan secararasional sebagaiberikut:

'

Ada juga yang mengawatirkanbahwajika kita membuka pintu pembamanuntuk semuaorang makaakanlahir banyakmajzhab dan aliran di kalangan Muslim yang mu^g*".., k"satuan kita. Meskipun pertanyaan itu ada benarnya, kita harus menyadari bahwa kebekuan berpikir telah menyebabkan timbulnva ke_ sesatanyang lebih Iuas dibandingkan dengan ijtihad ialam segala hal dan bahwa perpecahan yang disebabkan oleh ke_ jumudan lebih banyak ketimbang yang disebabkan oleh ijtihad.s

Hal ini menunjukkan sikap ar-Tirrabi dengan tegas bahwa apapun alasarrnya tidak dibenarkan adanya upaya_upaya meng_ hambat, membendung apalagi menutup pintu ijtihad. Sebab ijtihad menjadi kebutuhan setiap zaman untuk menghadapi zaman itu sendiri. setiap zam;u:l membawa problem dan memuncurkan tantangan yang harus direspon melalui ijtihad sehingga tidak boleh ada kevakuman ijtihad. penutupan ijtihad atau kevakumannya berarti menghentikan perjalanan peradaban Islam

dan berarti menghancurkan masadepan umabrya. Kenyataan tri yang harus disadari bersamabahwa ijtihad menjadi garansi bagi kemajuan umat Islam dan peradabannya ke depan. Oleh karena itu, dari perspektif kemajuan ini, ijtihad merupakankebutuhan dasaryang tanpa berkesudahan.Tanpaijtihad ddak akan ada lagi peradabanbaru apalagiyang maju. Bahkan kegatan ini telah mendapatkangaransiteologis dari Nabi bahwa ,rpabilaseseorangberijtihad dan benar akan mendapatkan dua pahala dan apabilaberijtihad tetapi temyata salah masih mendapatsatupahala.Denganpengertianlain, adapahalayang ldrusus diperuntukkan bagi orang yang melakukan kegiatan ijtihad ada pahalayangkhusus diperuntukkan bagi orang yang berhasilmencapaikebenarandalam ijtihadnya itu, dan tidak ada dosabagi Orangyang ternyata mengalami kesalahan. Dari sini dapat dipahamibahwa doronganijtihad itu sebenamyaberlapis-lapis:Ti:ntutan zaman,garansikemajuanmasa depao dan garansiteologis.Maka benarapayang dikatakanFazlur iRahmanbahwa bagaimanapun tidak mungkin menyimpulkan pintu ijtihad telahtertutup.$ Ijtihad merupakan tugasyang penting bagi seorang Muslim sesuaikapasitasnya.Ijtihad itu memahamkanbahwa seseorangakan membentuk pandanganpandangan menurut kenyataan yang muncul padanya dan atas dasar apa yang ia nilai benar.s Kalangan intelektual Muslim justru harus dibangun semangatnyauntuk melakukan ijtihad. Islam telah menyemangati dengan memberikan garansi pahala kepada orang yang telah melakukan ijtihad apapun hasilnya. Garansi ini yang harus dipahami sebagaisuatu penghargaanyang sangat tinggi terhadap 3sFazlur RahmaryIslamicMethodologyin History (Delhi: Adam Publishers,7994),h. 157.

33lhiil.,h.42. 34lbiil.,h.45.

36tbid.,h.29.

138

139

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

kegiatan ijtihad- Islam sangat mencintai ijtihad, sayang kaum intelektualnya sekarangini yang tidak merespon uluran rasa cinta itu. Mohammad Rofiuddin menyatakan,,,Sebuahij tihad yang asli selalu merupakan akibat suatu cintayangmendaram terhadap Islam".3TIjtihad asli rnungkin terjadi hanya ketika cinta kita terhadap Islam telah tumbuh lagi pada puncak keasliannya dan kita telah mulai memahami syariah sebagaitelah dipraktekkan Nabi Saw dan sahabat-sahabatrya.$Apabila mengguna_ kan pendekatanushfiIat-fiqh,tepato'tya maftfim mukhatafalr lkonsep yang dipertentangkan) berarti seseorangkhususnya parp ulama yang mampu melakukan ijtihad tetapi tidak melakukannya maka ia belum mencintai Islam. Sekarangpemahamanijfihad itu yang perlu dikembang_ kan menjadi lebih luwes atau fleksibel. s. Abul,{la Maududi menjelaskanbahwasecaratepatkata ijtihad berarti melaksanakan usahamaksimal dalam merakukan suatu pekerjaantetapi secaratehnis ijtihad itu menunjukkan usaha maksimal untuk menemukan problem dan issu yang muncul, hukum Islam dan tujuannya yang sesungguhnya.3e Seorangmujtahid, apakah ia terlibat dalam penafsiranhukum, atau sibuk dalam penalaran analogis, atau dalam penilaian-penilaian yang menggambar_ kan, dalam peristiwa apapun harus mendasarkanpenalaran_ nya pada alQur'an dan Sunnah.opandangan ini agalcryamem_ beri ruang gerak yang makin luas kendati masih ada pembatas_ an dasarpenalaranberupa aleur,an dan Sunnah.Kedua dasar 37Mohammad Rofiuddin, ,,The Meaning and purpose of Islamic Researdr" dalam Muhammad Muqim (ed), Resecearch-Methodology in IslamicPerspectiue (New Delhi: Institute of objective studies, tss+),ilzt. 8lbid. , h. 29. 3es. Abul A la Maududi, ThcIslamicLautand Constitution, transrator and Editor Ktrurshid Ahmad (Lahore: Islamic publications Lm, t9721, h .7 2 . & Ibid-,h.74.

r40

Membangun Tr adi s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

terhadap hi memang seharusnyaditernpatkan sebagaipayung dari kedualagiatan iliinaa agar hasil ijtihad itu tidak keluar

ny-".Juaial-Qur'andan Sunnahdiposisikansebagaipetuniuk fiormatif dan teologisterhadapkegiatanijtihad dalampraktekyangluas. nya '.pruttetijtihadsecaraluassebagaipengembanganterhadap

ftocuntuk memberi jawaban singkat tentang hukum suatu ,kasusyang muncul. Pada intinya hampir mirip metode ilmiah modem, namun tetap dengan landasanutama wahyr.r/naskah.at ijtihad Sedangkandari segi lingkup objeknya, perlu diusulkan of cioilization)' WtihAdabhadhdrah atau ii tihad Ijtihad peradaban yang sayamaksudkan a dalah mmgerah(istinlun segalakemauandanlrsmmttpuanuntuk mcneliti,menggali perailabanIslamberdasardan mengembangknn bith), menemul
147

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

nyadi luar kepentingan ijtihad. Keseriusanini untuk menembus hasil yang maksimal. Di samping itu menuntut tahapan-t"hrpan secarahierarkhis dan berkesinambungan sehinggatidak terjadi keterputusan maupun kevakuman. Sebaliknya tumbuh pengembangan,bahkan selalu terjadi dinamika terus-menerus. Catatankedua berupa peradabanIslam. ijtihad model ini tidak terbataspada dimensi huku m syara'saj4tetapi juga meliputi seluruh dimensi baik pendidikan, ekonomi, politik, budaya sosial,sejaralufilsafaf tasawuf dan sebagainyatermasuk akidah. Dalam pandanganulama fiqh dan zshitlal-f.qh,ijtihad pada wilayah akidah menjadi daerah terlarang. Sebabakidah sebagailandasanpokok Islam yang berdasarkandatil-dalil qath,i (pasti). Dalam ijtihad model tersebu! wilayah akidah pun bisa dijadikan objek ijtihad; bukan untuk mengusik ketauhidan tetapi justru unfuk mengembangkanbagaimanaketauhidanitu mampu secara efektif menjadi lokomotif atau pendorong perilaku masyarakat yang serbaideal dan kondusif meraih kemajuan peradaban. ' Catatan ketiga berupa pendasaran ijtihad berasal dari inspirasi dan petunjuk al-Qur'an maupun Sunnatr,baik secara eksplisit maupun inplisit.,AlQur'an dan al-Sururahmengandung ajaran-ajaranyang multidimensional dan kompleks mulai dari dimensi akidah, ibadah,politik, ekonomi, sosial,budaya pendidika+ filsafaf fuika, kimi4 biologi, telcrologl sejaraluastronomi dan sebagainya.Islam mengajarkan agar umat Islam melakukan perenungan terhadap alam semesta,dan sekaliguspenelitiannya.fika kegiatanini menghasilkankonstruksi sain,lalu Islam menganjurkanuntuk mengembangkanmenjadi telcrologi. Istilah teknologi bermalcra ruatu penerapanilmu pengetahuan(technoIogyis an appliedof science),makadalam bahasaagamadisebut sebagaiamal.Amal selalumenyertai ilmu sebagaimanateknologi selalu menvertai sain. 't42

Tr a d i si Pe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s Membangun

Adakalanyamuncul suatupmilaian bahwa apabilapmgembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi berangkat dari hrspirasidan atau petunjuk wahyu (alQur'an d anhndits\,maka prestasiyang dicapai sangatlambat. Kita perlu mengetahui dan menyadaribahwa inspirasi dan petuniuk wahyu untuk mengembangkanilmu pengetahuandan teleologi baik secaraeksplisit maupun inplisit, sungguh luar biasabanyaknya. Ilmuan Muslim baru mampu merespon inspirasi dan petunjuk wahyu itu dalam iumlah yang masih sedikit sekali. Mereka diserukan untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu eedalam-dalamnya,seluas-luasnyadan sebanyak-banyaknya, hanya sajawahyu memang di samping menjalankan fungsinya sebagaipendorong juga sebagaipengendali. Inspirasi wahyu ihr lebih sebagaipendorong, sedangkanpetunjuk wahyu di samping sebagaipetunjuk arah juga sebagaipengendali. Ijtihad peradaban tersebut jauh melebihi ijtihad konvensional yang biasadilakukan oleh para ulama fiqh maupun asftfil al-fqh.Ijtihad peradaban ini bisa dilakukan oleh siapaPun yang memiliki keahlian tertentr:,bisa menggunakan metode ataupendekatan apapun, dan bisa dilakr.rkanpada semuabidang keilmunn dan teknologi. Kebiasaanijtihad peradaban ini menumbuhkan berbagai manfaat: 1. Melatih para pelaku ijtihad berpikir dan bertindak keilmuan mulai dari meneliti, menggali, menemukan dan mengembangkan.Pemikiran dan tindakan inibiasanya terjadi pada dataran keilmuan dan teknologi. Sebabkedua dataran ini harus selalu digerakkan dan tidak boleh mandek guna menembus daerah yangbelum sempat terpikirkan, permasalahan-permasalahanyang belum pemah diteliti orang lain, iawaban-jawabanmendesakyang sangatdibutuhkan masyarakat, dan kreasi-kreasibaru yang spetakuler. 143

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g r s

2' Melatih para pelaku ijtihad berpikir memecahkan masalah. Kegiatan ijtihad memang merupakan kegiatan problem solaing(pemecahanmasalah)terhadap persoalan_persoal_ an yang dihadapi dalam kehidupan manusia dan ini sangat berbeda dengan belpikir normatif apalagi teologis. Model bepikir memecahkan masalah ini memiliki karakteristik: berpikir yang sejak awal dihadapkan pada problem, ber_ pikir yang senantiasamencari jalan keluar, Lerpikir yang lebih bersifat mandiri, berpikir yang sangat menekankan pemberdayaan inisiatif dan kreativitas, dan berpikir yang menggunakan strategi. 3' Melatih para pelaku ijtihad berpikir yang berorientasi masa depan future oriented).pemikiran ini memiliki kecende_ rungan memusatkanperhatian, pencermatan,penyikapan dan pertimbangan masa depan sebagai suatu tantanian yang menuntut jawaban_jawabanyang tepat sasarary tepat tujuan dan tepat fungsi. pemikiran ini bukan berarti _"t"_ . paskan masalampau dan sekarang, kedua masaini justru dijadikan standar pemetaanuntuk menentukan sikap meng_ hadapi masadepan yang membawa problem_problemter_ baru yang lebih kompleks Iagi serta memb"*u ,.rur*a per_ saingan yang makin ketat. 4- Melatih para pelaku ijtihad berpikir, bertindak dan berprosessecarakompetitif. Era globalisasi merupakan zaman modem yang imbasnya merata di seluruh penjuru dunia. Masing-masing individu harus mengambil peran aktif dalam menghadapi era ini. Kalau tidak maka mereka hanya menjadi kurban atau setidaknya konsumen bagi para pro_ dusen dari negara-negaramaju. Ancaman ini disadari sepenuhnyaoleh para pelaku ijtihad sehinggamerekaber_ usaha menghasilkan karya terbaik yang memiliki daya lM

Membangun Tradi s i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

saing dan daya tawar yang tinggi guna menghindarfan masyarakatdari posisi kurban "penjajahan kultural" dari bangsa-bangsamaju. (meng5. Melatih para pelaku ijtihad berpikir mempercepat akselerasi;perkembangandan kemajuanperadabanIslam' Selamaini peradabanIslam masih tertinggal jauh dari peradabanBarat akibat perbedaan dinamika' Untuk mengejal' itu mengimbangi apalagi menandingi peradaban Barat dibutuhkan model berpikir memPercepatperkembangan demi perkembangan dan kemajuan demi kemajuan peradabanguna memperpendek iarak kemajuan' Bagaimana cara atau strategi memperpendek jarak kemajuan itu antara peradaban Islam dengan peradaban Barat selalu menjAdi pusat konsentrasi para pelaku ijtihad peradaban' 6. Melatih para pelaku ijtihad meningkatkan produktivitas kerja dan karyanya. Sebagaikonsekuensi dari pemikiran memPercePatperkembangandan kemajuanperadabanIslam itu, selanjubrya mereka harus tampil maksimal dengan meningkatkan produktivitas kerja dan karyanya baik berbentukkaryapemikiranilmiah,karyapercobaanilmiah'teoriteori ilmiah, maupun teknologi dari berbagai disiplin keilmuan. Setiap ilmuan Muslim yang memiliki keahlian tertentu seharusnyabergerak sinergis untuk meningkatkan produktivitasnya masing-masing' Adapun bagi kalangan masyarakat awam, kebiasaan iitihad peradabanyang diperankan kalangan intelektual atau ilmuan Muslim itu dapat membukakan kesadaranmerekauntuk berpartisipasi aktif mendukung sistem kerja intelektual berdasarkankapasitasnyamasing-masingsehinggatercipta budaya pikir dan budaya kerja yang dinamis, kreatif dan progresif' 145

p e m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Budayaini diharapkan tetap restari,bertahan dan batrkan senantiasa di kembangkan lagi. tl

Bnnlll MERUMUSKAN PEMIKIRAN ISLAM METODOLOGIS

Pembahasanpadabab tr ditekankan pada upaya menciptakan kondisi atau tradisi yang kondusif memfasilitasi berlangrungnya kebiasaanpemikiran Islam metodologis, sedangkan padabab III ini pembahasanlebih ditekankan pada cara-cara pemikiran Islam metodologis sehingga lebih berdfat telaris inspiritif, yatcri tehnik-tehnik menjabarkarl menyu3Undan merumuskan konstruksi pemikiran Islam metodologis yang membangkitkan semangat mengembangkannya lebih lanjtt. OIeh karena itu, rumusan pemikiran Islam metodologis lni bermaksud membantu memudahkan sesorangmengenali eecaralebih rnendalam tentang bentuk-bentuk operasional dari pemikiran Islam metodologisdalam kehidupan sehari-hari;mernterikan pedoman dasarbagi umat Islam dalam mempraktekkan pemikiran ini; dan membukakan akses(alan masuk), kesadarandan semangatbaru ldrustrsnyabagipara intelektual ilmuan dan cendekiawah Muslim untuk menyemPurnakan kons746

1.47

) e m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

truksi pemikiran tersebutmenjadi lebih lengkap lagi. Adapun mmusan pemikiran ini dapat dijabarkan melalui langkah-langkah berikut ini: A. Merumuskan Pola-pola Berpikir Metodologis Pola-polaberpikir metodologisdi sinibermaksud mengungkapkan pola-polaberpikir yang memiliki kiat-kiat mencari,membenfuk, menawarkan atau mengembangkansesuatupemahaman terhadap nilai-nilai ajaranIslam.Pola-polaberpikir itubanyak sekali antara lain: pola konstruktif, integratistik, transformatif, korelatif, kritik perurwaransolusi, tipologik, futuristitg shategik dan penge-rnbangan: 1.. Pola Konstruktif Pola berpikir konstruktif merupakan pola berpikir yang berusaha membangun konsep, pemikiran, pemahaman, pemalnaan maupun penafsiran yang baru dan mandiri. ' Polaberpikirinimunctrldidorongsemangatkesadaranuntuk mengisi ruang-ruang pemikiran yang masih kosong yang tidak mendapat perhatian pemikir-pemikir Muslim lainnya dan memberikan kontribusi baru yang independen kepada umat Islam khususnya para ilmuannya mengenai serangkaian pemikiran Islam berikut berbagai komponen yang menyertainya. Misalnya membangun konsep teoritis dan aplikatif tentang fiqh Indonesia. Sesuai dengan istilah yang digunakarl pola berpikir ini mengembanmisi y.angbersifatmembangun (konstruktif ) sebagailawan dari misi yang bersifat merusak (destruktif ). Maka pola berpikir ini mengarah pada rumpun pembentukan pemikiran sepertimembangunkonsep (cancqtbuilding), membangun ranc:rngan(designbuilding),membangun ciri

148

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

khas (chmacteristicbuilding), membangun pengetahuan (knowleilgebuililing\, membangun pemahaman (building unilerstandizg), memb angun penafsiran (in t erpr et ation building), membangun paradigma (paradigmbuilding\ dart lainsebagainya. Bangunan pota berpikir konstruktif ini dibentuk melalui mekanisme: melakukakan penelusuran terhadap permasalahan-permasalahanyang lepas atau kural:Ig memPeroleh perhatian para pemikir lairu melakukan identifikasi dan menemukansignifikasi Permasalahantersebutbagi kehidupan umat Islam, merumuskan bangunan kosep pemikiran sebagairespon terhadap permasalahan yang menjadi kebutuhan umat tersebut, melakukan telaah terhadap bangunan konsep tersebut guna melakukan revisi (penyempurnaan) kemudian melakukan sosialisasikepada mereka terutama kalangan intelektuabrYa. Pola Integralistik Pola ini berarti pola berpikir yang senantiash mencoba menyafukan atau memadukrur pemikiran rnauPun pernahamanyang bertentangan.Polaberpikir ini cenderung rnenjembatani atau menengahi dua kubu pemikiran atau pemahamanyangbertotakbelakang secaraekstr-im,sehingga semacamsintesis antara tesisdan antatesisdalam dialektika Hegel tanpa harus terpengaruh oleh Hegel. Pemikiran ini muncul lantaran adanya pertentangan dua kubu pemikiran maupun pemahamanyang sama-samadipertahankan secara kokoh sehingga tidak terjadi titik temu antara keduanya. Polaberpikir ini pemah dilakukan oleh al4hazali ketika mencoba mendamaikan pertentangan pandangan antara ularnasyarilatdenganulama tasawuf yang saling mengklaim kebenaran ter,hadappandangan sendiri dan rnenyalahkan 1,49

Per nit ir anls lar n M elodologis

pandangankelompok lainnya denganmerumuskan bangunan konsep tasawuf yang moderat yaitu suatu kehidupan tasawuf di ataslandasanqyariatyang kokoh sehinggakonsep ini bisa diterima oleh kedua belah pihak hingga ia mendapat gelarHujjat alJslam(argtmentator Islam).Al-Asy'ari sebenarnya ingin menjembataniantara pemikiran aliran Jabariyah dan Qodariyah melalui teon al-kasbtetapi gagal karena pada akhimya ia lebih condong pada Jabariyah.UsahaAsy'ari ini tampaknya perlu diulangi lagi dengan pemahaman yang memadukan ayat-ayat alQur'an yang bersfiat qadariseperti dalam surat al-Kahfi [18]:29,Fushshilat[41]:40,dan al-Ra'd [13]: 11dengan ayat:ayatyang bersifat jabari seperti dalam surat al-Shaff at [27]: 96, al- Anflat[8] : 17 dan al-lrsan [76l: 30. hri peluang untuk membangun pemikiran yang menengahi yarrg gagaldiwujudkan al-Asy'ari. Disamping itu masih ada peluang [ain, yaitu perlunya membangun suatu pemikiran yang menjembatani pemikiran Islam fundamentalis dengan pemikiran Islam liberal. Kedua pemikiran ini tidak bisa di satukanoleh pemikiran Islam moderat sebabpemikiran Islam moderat ini hanya sekadartidak memihak keduanya:tidak condong pada pemikiran Islam fundamentalis maupun pemikiran Islam liberal. Berdasarkancontoh-contoh tersebut dapat dirumuskan mekanisme membangun pola berpikir integralistik dengantahapan: mengidentifikasi dua macam pemikiran atau pemahamanyang bertentangansecaradiametral, berusaha memahami substansi (intisari) dari masing-masing pemikiran, mencari unsur-unsur pemikiran dari pemikiran masing-masing yang dapat dipertemukary merumuskan pemikiran yang bisa mewakili sebagiandari kepentingan masing-masingpemikiran sebagaimanapemecahanyang ditawarkan al-Ghazali, menghindari pemihakan maupun 150

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

sekadErtidak memihak ke kubu manapun seperti pengalaman pern\iran Islam moderat, kemudian menyusunbangunan pemik\an yang berfungsi sebagaijembatan dari dua kubu yan$ bertentangan tersebut. 3. Pola Transformatif Polaini merupakart pola belpikir dengan caramerubah bentuk tehnik sesuatuketenfuan,dengantetapmempertahankan substansinya.Pola berpikir ini muncul didasari motif pencarian cara-caraatau tehnik-tehnik yang lebih efektifefisien, lebih produktif, lebih mampu mewujudkan kesejahteraan, dan lebih menjamin kebaikan daripada cara-cara atau tehnik-tehnik konvensional yang dipraktekkan selama ini. Pola berpikir ini sebenarnyaberupaya menyempurnakan polaberpikir yang lama dengan cara merubahbentuk penampilan agar semakin produktif. Arahyang menjadi orientasi dari polaberpikir h'ansformatif ini adalah gerak cepat tercapainya !,rj,run suatu tindakan. Ketika ada seorang pengemis meminta kepada Nabi, ternyata Nabi tidak memberi uang tetapi memberi kapak.Dengan kapak apabila digunakan untuk bekerjamaka bisasecaraproduktif menghasilkanuang,tetapi beda dengan pemberian uang sebabumumnya pemberian uang itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan konsumtif. Demikianjuga Masjfuk Zuhdi melaporkan, Umar bin Khaththab selalu memberi bantuan kepada fakir miskin bukan hanyasedikit uang atau makanan untuk mengisi perutnya rnelainkan berupa sejumlah modal untukbetemak unta dan lain-lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganyayangdiambilkan dari zakatt Kebijakanini memberit Mmifuk

Zru,hdii Masail Fiqhiyyah Kapita Selekta Hukum Islam

: PT lbko GunungAgung,7987),h.2M. 151

p e m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kan pengertianbahwa dishibusi zakatitu bisadirubah bentuknya berupa pemberian bantuan-bantuanyang bersifat pro_ duktif daripada barang-barang yang bersifat konsumtif. Bantuan produktif dari zakat itu misalnyabisadiwujudkan denganpemberian kios untuk berdagang,rombong bakso untuk menjual bakso, mesin jahit bagi yang memiliki keahlian menjahit dan lain sebagainya.pemberianbarang_ barang produktif akan menjadi lebih sempurna lagi apabila penerima zakat itu dilatih kewirausahaan dan dikontrol saatmenjalankanusahanyaitu, sehinggarelatif terkendali dan bisa mencegah kebangkrutan. Model pemberian ini bisa dikembangkanlagi sepertikepadapara pengangguran sebaiknyajustru diberikan pekerjaan yang permanen dan menjadi sumber mata pencahariankeluargany4 jauh lebih baik daripada sekadar diberikan dalam bentuk uang. Contoh-contoh tersebut menggambarkan bahwa substansinyatetap samayaitu pemberian kepadapengemis 'maupun penyampaian zakat,tetapi bentuk pemberiarurya yang diubah menjadi lebih produktif daripada bentuk_bentuk yang biasa diberikan, seperti kapak; modal usaha; sarana usaha seperti kios, rombong bakso, mesin jahif dan lain se_ bagainya.Ada trngkapan yang tepat untuk memberikan per_ umparna.m tindakan in i, yarhtberilahtuil danjangan meiberi ikan.Nabi dan Umar telah memberi kail sebagaicontoh tindakan produktif. Melalui kail dapat mendapatkanikan tetapi melalui ikan tidak pernah dimanfaatkan untuk mendapat kail. Polabelpikir transformatif ini dibentuk melalui tahapan_ tahapan:menggali tujuan dari suatu tindakan; *"rr.".iulut untuk mempercepatpencapaiantujuan,menggantialat,barang atausaranalamadenganalat,barangatausaranayanglebih produktif; menjagasubstansitindakan agartidak ikutber752

M e r u m u s k a nPe m l ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

ubah"kemudianqrerumuskan bentuk bantuanyang memberpenerimanya. dayakan kehidu\ara Pola Korelatif Pola ini merupakan polaberpikir yang mencobaberusahamenghubungkan atau mencarihubungan dua variabel atau lebih banyak lagi dalam hubungan sebabakibat' Pola berpikir ini mirip dengan kegiatan dalam penelitian eksplanasi (penelitian yang menjelaskanhubungan atau Pengaruh variabel satu dengan atau terhadap variabel lainnya)' Bedanyaadalah kalau dalam penelitian" siapasaiayang menduduki variabel bebas(indqendentaariable)maupunwiabel terikat (dependentaariable)telah diketahui secarajelas. Sedangkan dalam berpikir korelatif ini terkadang baik variabel bebasmaupun variabel terikat itu belum jelassehinggaharus ditelusuri lebih dahulu. Keberadaan pola berpikir korelatif ini didasari hukum sebab-akibat.Suatuformulasihukum yang menjelaskankaitan sebabdengan akibat secaralangsung; ada sebabpasti melahirkanakibat dan sebalilcrya adanyasuatu akibat pasti ada penyebabnya.Sedangkanarah atau orientasi dari berpikir ini adatahpelacakan"akar " dan "bu al{' - "Akat" sebagaiperlambangsebabsedangkan"buah" sebagailambangdari akibatBahkan pelacakan"aka{' dan "buah" itu bisa dikembangkan lebih canggih tagi bahwa pelacakan itu tidak hanya berusahamenemukan safrJ"akat'! dan satu "buah" , tetapi banyak " akar" dan banyak "buah". Dengan Pengertian lain, pelacakanbisa diberdayakan untuk menemukan berbagai sebabdan berbagai akibat. Mengenai pola berpikir korelatif ini dapat dicontohkan d€nganrealitaskennitranumat lslam dahulu dan kemunduran umat trslamsekarang.Kemajuan dan kemunduran 153

Pe m ikir a ,n lsla m M e lo d o lo g is

umat Islam ini sebagai akibat sedangkan penyebabnya bisa ditelusuri dan ditemukan baik satu maupun banyak sebab. Sebaliloryamisalnya sekarangtetahterjadi peningkatan pendidikan di kalanganumat Islam. Hal ini sebagaisebabsementara itu bisa ditemukan satu maupun banyak akibat. Bahkan sesuaturealitassebagaiobjekpemikiran bisadilacakdari posisi yangberlawanan kecuali Tuhan sebagaipenyebab pertama (cnusayima)sehinggatidak pemah menempatiposisiakibat. Misalrry+ kemajuan dan kemunduran umat Islam itu ketika diperhatikandari masaliampaumakakeduanyasebagaiakibat. Namun ketika keduanya diperhatikan dari perspektif masa depanmaka keduanyabisa menjadi sebab.Artinya keadaan itu akan melahirkan dampak masing-masingyang disebut akibat. Sebaliknyatentang peningkatan pendidikan umat Islam jika disebut sebagaisebabkarena diteropong dari pers_ pektif masadepan, tetapi jika diperhatikan dari perspektif masalampaumakapeningkatanpendidikan itu hanyasebagai ' akibag setidaknya sebagaihasildari sistem pendidikanmasa lampau. , Polabelpikirkorelatifinidapatdibentukmelaluitahapan-tahapan sebagai berikut merenungkan dan mencari suatu tindakan yang mengalami hubungan sebab akibat, mencari tindakan-tindakan yang termasuk sebagaipenye_ bab, mencari realitas-realitassebagaiakibat, mencari satu sebabdenganberbagaiakibatnya,mencarisatu akibat dengan melacakberbagaipenyebabnya mencari prosesterjadinya hubungan antara sebabdengan akibat sehinggabisa menghasilkan dampak atau pengaruh sebagaiakibatnya dan diakhiri dengan merumuskan sistem interaksi yang terjadi pada sebabdan akibat.

154

M e r u m u ska nPe r n i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

Pola Kritik Polaini merupakan pola berpikir yang berusaha mencermatidanmengkitisi ruatu pemikiran"pemahamargkonsep, gagasarumaupun teori dari seseoranlmqpun seharusnya dari diri sendiriyang memilikibeberapa kelerlqhan PoIapikir ini muncul didasaripertimbangan PenyemPumaan-Penyempumaan"atauperbaikan-perbaikartbukan Penghinaan-Penghinaan atau pelecehan-pelecehanapalagi terhadap orangnya. Jadisuatu kritik disampaikandidorong olehniat yang mulia dan cita-cita yang luhur berwawasan masa depan. Tradisi kritik ini turut memainkanperanan pada zarman. kejayaanIslam dahulu. Kitab-kitab rii6l al-hndttsberisi kritik terhadappara perawi (periwayathadits) semuasecaraterangteranganberdasarkankenyataan fakta adanya.Kita bisa melihat bagaimanaal-Razi mengkritik para ulama yang terungkap dalam penentangannyaterhadap otoritas Rasul al-Razi dikritik oleh al-Farabimelalui teori kenabianyang menempatkan Nabi sebagaipemimpin yang pating ideal di ataslevel filosof, pemikiran al-Farabi yang dikembangkan Ibnu Sina mengenai metafisika terutama yang terkait dengan otoritas Tuhan dikritik al-Ghazali dalam kttab Tahnfutal-Falilsifah (kekacauanpikiran para filosof), sedang al-Ghazali dikritik Ibnu Rusyd sambil membela al-Farabi dan Ibnu Sina dalam krtab Tahhfutal-fahnfutkekacauan di ataskekacauan).Hanya sajayang sangatdisayangkankritik al-GhazaliterhadaPPara filosof khususnyaal-Farabidanlbnu Sinaitu dilapisivonis pengkafiran, sehingga suasananyatidak lagi bersifat ilmiah tetapi dokhinal yang sarat dengan klaim-klaim keagilnaan. Polakritik ini dapatdibentuk melalui mekanisme:Telaah ataspemikiran seseoran&pencarian kelemahan-kelemahyang an padapemikiran ihl penemuankelemahan-kelemahan sedangdicari ittl penyampaian kritik-kritik ataskelemahan155

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kelemahan tersebut, p€nawaran pemikiran baru sebagai solusi ataskelemahan*kelemahafl,ittt kernudian kesiapan dikritik orang lain.?Karenaihr, di dni ada nilai kehati-hatian dan tanggungjawab s€caraitmiafu sebagai kritikus tidak hanya mengkritisi pemikiran orarrg lain tetapi pemikirannya sendiri harus rela dan siap-siapdikritik orang lain baik sebagaikritik baru maupun kritik balik (kritik balasan). 6. Pola PenawaranSolusi Folaini merupakanpola belpikiryang dilakukan dengan tambahan berusaha.mencari, menggali dan memberikan penyelesaianataspersoalan-persoalanyang krusial yang sulit diatasi di kalangan umat Islam. Pola berpikir ini tumbuh lantaran rasakeprihatinan terhadap problem-problem kompleks dan beilarut-larut yang membelenggu umat Islam sehinggabisa mengancam mereka. Maka pemikir yang berpola menawarkansolusiini terbiasamenghadapi kasus-kasus yang sangatberatdan rnembutuhkan kerja ekstrakerasuntuk rnenemukan penlrclesaian yang efektif . Ada banyak problem yang kompleks di kalangan umat Islam dan hingga kinibelum teratasi sehingga membutuhkan kontribusi pemikiran yang bersifat memecahkannya. Problem tersebut antara lain perpecahan antar kelompok, aliran, pengikut madzhab dan organisasi; Sikap pasif dan pasrah terhadap taqdir Tuhan yang terjadi hampir merata di seluruh penjuru dunia Islam; model pembelajarandengan metode menghafal (tahfdh) yang terjadi di seluruh negara Muslim di Timur TengahdanAfrika; Keterbelakangao kebo' 2'Muiamil Qomar, Dekonstruksi Tradisi pemikiran Islam; Beberapa Agendd Alternatif Pemikiran Parndigmatik Bagi Cendekiawan Muslint trndonesia S-ulungagung: STAIN, 2004), h. 33.

156

Merumu s k an P emi l c i ran l s l am Mel odol ogi s

dohan dan kemiskinan yang masih melanda dikebanyakan negeri Muslim; dan dalam konteks Indonesia adalah sulitnya mempersatukan tokoh-toko\Islam untuk menentukan hari raya fitri yang samadanberl4
P em ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Kategorisasi-kategorisasiini terdapat pada semua disiplin ilmu keislaman murni seperti di dalam fiqh setiap madzhab mencerminkan kategori tertentu yakni madzhab Hanafi mencerminkan pemikiran yang rasional, madzhab Maliki mencerminkanpemikiran hadisional madzhabSyafi'i menceuninkan pemikiran moderat, madztrabHanbali mencerminkan pemikiran fundamental dan madzhab Dhahiri mencerminkan pemikiran tekstuaf di dalam akidah atau kalamaliran Mu'tazilah mencerminkan pemikiran rasional, Ahlusunah mencerminkan pemikiran tradisional, dan Khawarij mencerminkanpemikiranradika! di dalam tasawuf terdapat tasawr,rfamali,tasawuf ahlaqidan tasawuf falsaft; di dalam tafsir terdapattaftir ijmnli, tafstrtahltli,tafsfumaudhf i, tafsr muqfrran,tafsir ' ilmi bahkan tafst isydri;dt dalam hadits terdapat ha dlts shahth,hadlts hasaz,hadits dhaif danhadits maudlfr'(palsu);dan di dalam sejarahperadabanIslam terdapat sejarahklasik seiarahpertengahandan sejarahmodem. Apabila masing-rnasing bidang ditelaah dari berbagai sudut pandangan yang lain, akan dihasilkan tipologi yang semakin rinci dan banyak lagi. Demikian juga telah terjadi berbagai model pemikiran Islam yaitu pemikiran Islam tradisional, modernis, neomodernis, revivalis, neorevivalis, ftrndamentalis, liberal, moderat, konservati{,transformatif, formalis, substantivistih totalistik, idealistilg lsalistift, historis, empiris dan sebagainya. Tipe pemikiran Islam dapat juga dibedakan dari aliran terbesaryaitu Islam sunni dan Islam syiah.Tipe pemikiran Islam masih bisa dibedakan dari sisi kawasan yaitu Islam Arab, Islam Afrika Islam Indonesia,Islam Iran, Islam Eropa, dan lain-lain. Mungkin masing-masingkawasanitu masih terpolarisasi. Pada 1950-an Clifford Gertz merrgad.akan penelitian diMojokuto (diperkirakan PareKediri) dan hasil-

M e r u m u s ka nPe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

nya dibukukan dengan judut Islam Jawa:Santri, Abangan ilan Priyayi. Ini berarti tipe Islam |awa ada tiga yaitu Islam Santri, Islam Abangan dan Islam Priyayi. SesungguhnyaIslam itu satu tetapi ia telah ditampilkan dan diekspresikan dalam bentuk pemikiran, pemahaman, tindakan dan gerakan yang beragam. Untuk mengenali masing-masingdibutuhkan pola berpikir tipologik' Suatu pola berpikir yang dibentuk melalui tahapan-tahapan:mengumpulkan ciri-ciri masing-masing pemikiran, pemahaman, tindakan dan gerakan; menelusuri untuk menemukan ciri pahng utama sebagaipembeda dari ciri-ciri y*g yang dimiliki lainnya; mengidentifikasi kesamaanatau kemiripan masing-masing kemudian membuat kategori-kategoriberdasarkan ciri utama itu. Pola Futuristik Polaini merupakan pola berpikir yang berusahauntuk "membaca", memahami, mengenali, memperkirakan dan menyiasati fenomena-fenomenayang terjadi di masadepan' Masa depan merupakan masa yang penuh tantangan berat dan persainganyang sangatketat. Maka berpikir masadepan berarti berpikir maiu berpikir mengatut siasatdan tehnik merespon tantangan dan persaingan itu, serta berpikir persiapan sebelum masadepan tersebut benar-benarterr'r'ujud. Dalam dunia kesehatan terdapat ungkapan yang sangat populer yaitu usaha freventif lebih penting daripada usaha kuratif. Usaha freventif merupakan usahapencegahansedangkan usaha kuratif sebagaiusaha penyembuhan. Usaha freventif (pencegahan)ini berarti persiapan dalam merespon masa depan. Kemudian dalam kegiatan Perencanaan (planning)selaluberkaitan dengan masadepan. 159

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Pola berpikir futuristik ini memiliki sandaran teologis ayat=ayatalQur'an yang cukup banyakjumlahnya yaitu ayatayatyang menyatakan sesuatuyang akan terjadi dan benarbenar terjadi sesuaidenganpernyataan tersebu! semacam statemenprediktif seperti firman Allah dalam surat al-Rum [30]: 1-2dan al-Rahman [55]: 33.Disamping itu juga terdapat beberapahadifsNabi yang pemyataannya berkaitan dengan masadepan.Beberapaulama fi qh juga memiliki pemahaman yang melampauhibatas waktu kehidupannya atau mendahului kejadian yang disebut pemahaman pengandaian (fiqhiftirAdld), meskipun ada beberapapengandaian yang tidak rasional. Fazlur Rahman juga pernah meramalkan bahwa fajar menyingsingIslam akanmuncul di Indonesia. Artinya lrdonsia akanmenjadi pernimpin kebangkitan Islam di dunia ini, kalau predeksi itu benar. Sebagaimanapola-pola berpikir lainnya terbentuk melalui mekanismetertentu, pola berpikir futuristik dapat dibentuk melaltii pencermatankecenderungantiga dimensi waktu: kecenderungm pr*embangan fenomena-fenomena sosialdi masalampau;ang berhasilmengantarkanmasakini, kecenderungan perkernbangan fenomena-fenomena sosial masa kini yang akan nrengantarkan ke masa depan" kemudian dapat mempetkirakan kecendemngan perkembangan fenomena-ferromenasmial secaratepat dan akurat yang akan terjadi di masadepan berdasarkankecenderungan perkembangan masa lalu dan sekarang ini. Pertimbangantiga dimensi waktu ini menjadi sangat penting bukan sekadardari perspektif zaman semata,melainkan bagaimana zaman itu menginteraksikan kemajuan. Abdul Haque Ansari menyatakarydi samping rekonstruksi masa lampau kita membufuhkan konstruksi masa depan. Kita tidak hanya mengetahui tingkat apa dan bagaimana 't60

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Islam dibentuk pada rnasalamPau, tetapi iuga akan mengetahui bagaimana Islam dapat menjadi sempuma dan sukses diaplikasikan pada kondisi sekarang.Kita juga akan mengetahui bagaimana meyakinkan orang-orang lain untuk mempelajari sistem Islam.3 9. Pola Strategik PoIaini meruPakan Pola berpikir yang berusaha membangun strategi menghadapi tantangan-tantangan berat'

ini didasarkankeadaanyang serbasulit itu dan keinginan mencarikan terobosan-terobosandan alternatif-alternatif baru yang strategiSguna keluar dari kesulitan tersebut yang sifatnya berdaya membangkitkan semangatorang lain' Ada perbedaanantara pola futuristik dengan pola strategik. Dalam pola futuristik, seseorangberpikir menyiapkan siasatatau stategi menghadapi tantangan masa depan sedangkan dalam pola strategik,seseorangsegeramembangun strategi menghadapi tantangan yang ada dihadaPannya' Dengan kata lain, strategi yang pertama sebagaistrategi persiapan sedang kedua sebagaistrategi keniscayaan'Dalam bahasakesehatarLstrategi pertama sebagaistrategi preventif sedangkan strategi kedua sebagaistrategi kuratif. HaI ini berimplikasi pada keadaanwaktu: Perumusan strategi pertama memiliki pertimbangan waktu yang longgar se3Abdul Haque Anshari, "Nature and Scopeof Islamic Research" in Islamic Perspectiue dalam Muhammad awqin (ed), ReseacrhMetodology 47' 7994),h' Studies, (New Delhi: Institute of Objective

't6'I

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

dangkanperumusanshategi kedua terdesakoleh waktu yang sempit. Sebalihrya kedua pola berpikir itu memiliki kesamaan yaitu silna-sama menghadapi tantangan yang harus direspon kendati terasaberat. Pola berpikir strategik ini dibangun melalui tahapantahapan:mengidentifikasi tantangan-tantanganyang muncul, mempelajari model maupun karakter tantangan-tantangan ifu, membuat skalapslioritas terhadap tantangan-tantangan yang segeradipecahkan, menimbang-nimbang kekuatan sumberdaya manusia (SDM)yang dimiliki umatlslam, mempertimbangkan budaya mereka, menggali strategi-strategi altematif, memilild strategi yang paling efektif menghadapi tantangan-tantanganyang berat tersebut, kemudian membangun strategi sebagai terobosan baru.

M e r u mu ska nPe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

pengembanganini banyak dipraktekkan Para Pengusaha, para peneliti, para pengarangkreatif, para seniman kreati0 paradesaine[,parapelukis kreatif dan sebagainya.Padadasarnya pola berpikir pengembanganini bisa diaplikasikan oleh seluruh masyarakat dan pemegang profesi apapun.

10.Pola Pengembangan Pola ini merupakan pola berpikir yang berusaha me' ngembangkansesuatuyang bermanfaatbaik berupapemikiran, pemahaman,sjkap kreativitag produktivitag usah4 tradisi, pengetahuan, ilmu pengetahuan, kebudayaary peradaban dan sebagainya.Pola berpikir ini dilatarbelakangi suatu pandangan bahwa ada banyak realitas baik yang bersifat material maupunnon material yangbisa dikembangkan lagr menjadi berrtukbaru yang samatetapi memiliki nilai yang lebih bermanfaatmaupun bentuk baru s€unasekaliyang juga lebihbermanfaat. Pemikir-pemikir yang beqpolapengembanganlazimnya ketika melihat reditas tidak sebagaiobjek yang mati ataupasif tetapi mereka mampu memandang'nyasebagaiobjek yang hidup atau dinamis, ada banyak peluang untuk mengembangkanobjekitumenjadi objekbaru atauobjekyangberpenampilan baru dan menarik perhatian. Pola berpikir

Potaberpikir pengembanganini dapat dibentuk dengan mengikuti carapertumbuhan pohon bercabang dimulai dari sahr batang kemudianbatang mengembangkancabang lalu cabang mengembangkanranting sedangranting mengembangkananak ranting, dan begitu alur seterusnya.Pertumbuhan pohon bercabangini sebagaianalogisemata.Artinya para pemikir yanghrpola pengembangan ini bisa melakukan tahapan-tahapan: dimulai dari memperhatikan realitassebagaipotensi yang dinamis, mencari peluang-peluang pengembangurn,mengembangkan realitasmenjadi realitas yang samadan bertambah banyak maupnn mengubah realitas yang lama menjadi realitas baru yang lebih bermanfaat, kemudian rnengembangkan realitas baru itu bertambah benyak atau bermanfaat, dan seterusnyasampai sedetail-detaiLrya. Dalam disiplin ilmu; ada banyak contoh pengembangan dengan mekanisme seperti perturnbuhan pohon itu; dimulai dari dokterbaik untuk mengobati manusia maupun hewan; lalu dokter umum tetapi khusus mengobati manusia; kemudian dokter spesialis seperti dokter gigi, dokter anak, dokter tulang dokter kandungan, dokter THT dan dokter mata;mungkin suatu saatspesialisasiini dipecah lagi menjadi yang lebih spesialis lagi seperti dokter khusus mata kanan dan dokter khusus mata kiri, dan sebagainya.Demikian juga mekanismeitu bisa diterapkan dalam manajemenlembaga usahabisnis, dan sebagainya. Polapengembanganitu bisa berbentukpenambahanjumlah yang samasepertipedagangyang memperbesarjumlah stok

1,62

1,63

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

barangdagangannyapenambahanjumlah yangbervariasiseperti pedagang yang mengembangkan berbagai jenis barang daganganny4 penajamanbentuk hingga menjadi lebih spesifik sepertipertumbuhan dalam disiplin ilmu kedokteran tersebut, dan pengubahanbentuk (transformasi) seperti mengubah sampah menjadi pupuk, mengubah pelepahpisangmenjadi tas,atau mengubah benang menjadi sarung. B. Mentransforrrasikan PemahamanW"hyo Meniadi TeoriAplikatif Wahyu baik al-Qur'an maupun hadits shahih menjadi landasanbagi agamayang dibawa Nabi Muhammad Saw.Sebagai umat Islarrukita memiliki kewajiban-kewajibanterhadapwahyu, mulai dari mengimani atau meyakini sebagaikebenaran dari Allalu membacanyayang dinilai sebagaiibadatu mempelajari isi kandunganny4 memahami pesan-pesannya,mengamalkan dralamkehidupan sehari-hari,dan rnenyampaikanatau mendakwahkan kepada orzmglain dalam kerangka amar ma'ruf nahi munkar(berusahamemerintah untuk melaksanakankebaikan dan mencegahperbuatan kemungkaran). Wahyu tersebut dipandang dari berbagai subjek dapat merefleksikanberbagai ft4rgst Dalam pandangan orang awam wahyu mengesankankalnmAllahyang suci sehingga harus disakralkan;dalam pandangan ulama wahyu sebagaipedoman hidup (petunjuk pelaksanaansekaligus petunjuk tehnis) dalam menjalani kehidupan bermasyarakaf dalam pandangan ilmuan wahyr menjadi sumberinspirasi berbagai konstruksi keilmuan; dalam pandangan pemikir wahyu mengekspresikanberbagai pemahamandan wawasan;dan dalam pandanganpeneliti wahyr mendorong pengamatanterhadap realitas alam semestaKetika wahyu dipandang dariberbagai keahlianlain, ia akan melahirkan berbagai manfaat lainnya.

Merumusk an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

alSebagaisurnber inspirasi.keilmuan, wahyu khususnya menyadaribahwa Qur'an seringkali membangkitkan kita untuk keternyataal-Qur'an memiliki kandungan inspirasi berbagai Kanilmuan, baik rumpun eksakta sosialmaupun humaniora' sinyal' dungan inspirasi keilmuan itu bisa beruPa isyarat atau untuk informasi tentang sesuaturealitas,tantangan-tantangan sain' Penmencapaisesuatutentu dengan syarat pengkondisian keiadian sesuatu terhadap ielasanyang berfungsi demonstratif alam, dan lain sebagainYa. olehkarenaituketikaal-Qur,anditelaahdariberbagai khakeahlian akan tampak betapa kitab suci ini mengandung menezanahkeilmuan yang luar biasabanyaknya' Kuntowijoyo gaskanbahwaide al-Qur'an perlu dilihat dari berbagaidisiplin (ahli il*rr, *"*pakan ide yang relevan' Selamaini patamufassir tafsiral-Qur,an)terlalugeneralisdalammelihatal-Qurhn.Jika maka al-Qur'an dapat dijelaskan melalui disiplin-disiplin ilmq Disini kemungkinan lahirnya ilmu sosial Islam sangatbesar'a dibutuhkan berbagaiilmu untuk menelaahkandungan al-Qur'an uk dan sehinggamemposisikan kalamAtlah itu sebagaipetunj pengendali kelahiran, pertumbuhan dan pengembangan ilmu' Untukmerealisasikankonstruksiilmuini,pemahaman forterhadap afQur,an perlu ditransformasikan dalam bentuk mula teoritis. Suatu kegiatan menangkap pemahaman dari kandunganal-Qur'ankemudianmenyusunkonsep-konsepteoritis berdasarkanpemahamantersebut' Kuntowijoyo melanjutkan' ayat-ayatal-Qur'an sesungguhnyamerupakan pemyataan-pernyataan normatif yang harus dianalisis untuk diterjemahkan pada leroelyang objektif. Ini berarti al-Qur'an harus dirumuskan iut"t , b"t tok konstruk-konstruk teoritis.ssebabalQur'an meru4Klrntowijoyo, ParadigtralslamIntnpretnsi unhtk'Alsi @andung:Mizan'

1997),h.790. sIhid.,h.330. '1,65

164

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

pakan kitab petunjuk, bukan kitab sain tetapi kitab ini menjadi sumber embrio keilmuan, sehinggamembutuhkan partisipasi aktif dari para ilmuan untuk merumuskannya menjadi konsepkonsep teoritis. Tugasini menuntut kemampuan, keberanian, kemauan dan keuletan.Kemampuandibutuhkan untuk menyajikanrumusan-rumustul konseptual-teoritis sebagaihasil dari keahlian memahami, menangkap makn4 dan menjabarkan makna itu ke dalam susunan-susunzrnteoritis; keberanian dibutuhkan terutama untuk memulai menyusun konsep teoritis itu dan terus mengembangkannyadengan penuh tanggungjawab moral dan rasional; kemauan dibutuhkan untuk menyemangati dan merealisasikanpenyusunankonsepteoritis itu; sedangkeuletan dibutuhkan untuk kelangsungankerja ilmiah itu dengan pantang menyerah sekaligus membendung sikap "aktif musim art" apalagi putus asa. Keempat kondisi atau sikap tersebut berinteraksi saling menopang untuk mewujudkan konstruksi konseptual-teoritis. Hal ini menunjukkan betapaberatperjuangankeilmuan sehingga dibuhrhkan pemikiran-pemikiran yang mengukuhkan tekat yang kuat.untuk melakr{
Merumuskan P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Adapun keuletan dalam mengembangkan tugas berat ini langat memainkan Peranan yang Penting. Melalui keuletan lhr, seseorangilmuan bisa melanjutkan kerja ilmiahnya itu kendati menghadapi hambatan-hambatanyang sangatberat sekalipur! karena ia memiliki keyakinan yang teguh terhadap keberhasilanmembangun nrmusan konsep teoritis itu'sebagaibagian lntegral dari syarat'syaratpencapaianpengetahuan.Imam alGhazali menyatakan, "sesungguhnya cinta tidak diperoleh kectralimelalui kontinyuitas dzikir dan sesungguhnyapengetahuan tidak dapat diperolehkecuali dengan kontinyuitas kegiatan mencaridan b"ryikit Kedua kegiatanini tidaklahberhenti kecuali orang yang meninggalkan kesibukan dunia.T Oleh karena itu pemahaman terhadap teks wahyu baik llQur'an maupun al-Sunnahdapat ditransformasikan ke dalam formula-formula konseptual teoritis manakala dipenuhi syaratryarat tersebut kemampuan,keberanian"kemauan dan keuletan Ada banyak ayat alQur'an maupun haditsshalfihyangpemahamrnnya dapat ditransformasikan menjadi konsepkonsep teoritis. Kita bisa mengambilbeberapa contoh ayat al-Qur'an: Pertama,AJlahberfirman: Dan tiilaklahKamimmgutuskamu, alnm(QS-Al-Anbiya' rulninlan untuk (menjadi)ralmat bagisemesta l27l:107). Menurut Muhammad Ali al-Shabuni maksud ayat lni adalah dan tidaklah Kami utus engkau wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi mahluk seluruhnya.s Sedangkan Nawawi al-]awi menafsirkan bahwa dan tidaklah Kami utus engkauwahai maktrluk terbaik kecuali sebagairahmat bagi alam gemesta,maksudnya kecuali demi rahmat Kami bagi alam se-

6 Muhammad al-Ghazali, Turatsunaal-Fikriy Mizan al-Syar'I wa f aI: AqIi, (Kairo: Dar al-Syuru q1992M/7al2m, h. 34

7Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad alGhazali,Kit6bal-Arba'infi lJshilIal-Din (Bairut Dar al-Kutub al-ilmiyah, h. 89. 1988M/1409H), sMuhammadAli at-Shabuni,Shnlwat al-TafrsLiil-tr (ttp:Dar al-Fikr,tt), h.2n.

"r66

1,67

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

mesta seluruhnya baik di daliun agiuna maupun dunia- Lantaran manusiadalam kesesatan,makaAllah mengufus Muhainmarl Saw sehinggaia menjelaskanjalan kebenaran,menyatakan (me lahirkan) hukum-hukum dan membedakanyang halal dari yang haram.SesunguhnyasetiapNabi sebelurnNabi kita apabilakaumnya membohongi niscaya Allah menghancurkan mereka de_ ngan jalan melenyapkan,mengubah wajahnya dan mengkaram_ kan (menenggelamkan).Namun Atlah Ta,alamengakhirkan siksa orang yangmembohongi Nabi kitahingga kematian dan mengangkat siksanya lantaran keberadaanNabi Saw.e Penafsiran al-Shabuni tersebut masih sangat tekstual sehinggaterasanormatif dan masih belum jelas,karena hanya menunjukkan fungsi pengutusan Nabi Muhammad yaitu sebagairahmat bagi makhluk seluruhnya. SedangkanNawawj di samping menunjukkan fungsi tersebut,juga menjabarkan bentuk operasional dari fungsi itu yaitu menyelamatkan manusia dari kesesatan.Imbas dari fungsi ini A[ah menunda siksa bagi orang-orangyang membohongiNabi Muhammad itu hingga waktu kematian. Suatu dibandingkan dengan umatumat Nabi sebelumnyayang mendapatkansiksasecaralangsung. Dalam konteks kita sekarang ini, perhatian kita arahkan bagaimanakita sebagaiumat Muhammad ini mampu melanjutkan misi rahmat bagi alam semesta.Untuk mewujudkan kelanjutan misi ini setidaknya kita harus memaksimalkan fungsi: sebagai penyel,amat secara teologis; sebagai pengayom bagi sesamaumatlsltrD untat-ffiutlairuryabahkan terhadapmaktrlukmakhluk lainnya; 5sgagar'pemrakarsa sain dan teknologi, dan sebagaikontributor bagi pengembangan ekonomi. Apabila kita mamp{rrrrcw"{udkanernpatfungsi ini secaramalcsimd kita dapat eSyaikh Muhammad Nawawi al-Jaw iy,Marah Labiit Thfsiral-Nawawi al-Tafstral-Muntr,iuz tr @andung: Syarkah al-Ma'arif, ft), h. 4g.

1.68

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

dirasakanoleh orang lainbanyak memberikan manfaat (rahmat) kepadaalam semesta.Pemyataaninisemacamhipotesisyang telahbenar secaralogika hanya belum terbuktikan secaraempiris. Apabila hipotesis ini terbukti berkali-kali secaraempiris rkan menjadi teori. Fungsi sebagaipenyelamat teologis dapat direalisasikan ketikakita banyakmenyampaikanpesan-pesankebenarankepada orang lain, memerintahkan untuk melakukan kebarkan (al-amr bi al-ma'rufldan berusahamencegahkemungkarart(al-nahy'an al-munkar);berusahamenunjukkan orang lain dari ketersesatan menuju keselamatan,berusaha menyadarkan orang lain untuk menghindari akhlak ter cela(ahlfrqmadzmitmah)dan mengembangkan al.:Lrlakterpuji (alilfrqmahmfrilnh)ataudengankata lain berusaha menyelamatkan orang lain dari tragedi dekadensi moral. Fungsi ini baru mungkin efektif apabila kita dapat menfadi figur percontohan, teladan atau uswahhasanah. Fungsi sebagaipengayom bagi sesamaumat Islam, umatumat lainnyabahkanterhadapmakhluk-makhluk lainnyaitu dapat diwujudkan secaramaksimal apabila kitaberperan dalam memakmurkanbumi dan alam seisinyasebagaiinti dari tugas khaUfahAllah di muka bumi (HtalifstAllahf al-ardh),bukan sebagai perusak (mufsid) di daratan dan lautan sebagaimanaperingatan Allah dalam alQur'an. Konsekuensinya kita harus menghormati orang lain, memelihara alam, melestarikannya, menjagasecaraberkesiny4 memberdayakannya dan menya nambungan dari satu generasike generasiberikutnya sehingga dibutuhkan upaya penyadaran atau doktrin yang kuat terhadap putra-putri kita untuk mempertahankanfungsi sebagaipengayom itu. Fungsi sebagaipemrakarsa sain dan teknologi bisa diwujudkan apabila kita telah menempuh pendidikan yang bermutu secaraserius sehinggamelahirkan berbagai keahlian di 't69

Pem ik ir anls lam M et odologis

antara kita. Sebabfungsi ini tidak akan terwujud tanpa dukung_ an pengembangan sumberdaya manusia (human resources davlopment) baik berupa kemampuan seperti keahlian, ketrampilan dan kreativitas maupun sikap seperti keberanianmemulai, melakukan eksperimery mengalami kegagalan, menimggung resikg maupunberusaha merintis, menemukan, mengembang_ kan, memperbaikf merombak dan menyajikan alternatif-alternatif yang baru samasekali. Kemampuan dan sikap itu harus kita berdayakan untuk kemaslahatanmanusia. Adapun fungsi sebagaikontributor bagi pengembangan ekonomi baru dapat direalisir manakala prakarsa sain dan teknologi itu berhasil dengan baih lantaran rekayasasain dan teknologi (saintific and technologycal engineering)ini merupakan pengawalperhrmbuhan ekonomi yang kuat dan bermasadepan. Kalau kondisi ini benar-benar terjadi, kita baru bisa melangkah berikutnya untuk mmularkan atau menyumbangkan pengalaman maupun keahlian kita bagi pengembangan ekonomi orang lain lintas agama, sukq etnik, budaya dan geografis. Kedua,Alfahberfirman: Knmuadalahumatyang terbakyang dilaltirknnuntuk manusia,menyuruhkqada y angma,ruf dnnmencegaltdari yang munkar dan berimankqada AIIah. sekiranyaahli kitab beriman,tentulahitu lebihbaikbagimereka;diantaramereka ad.ayang beriman,dan kebanykanmereluad,alahorang-orangyang fasik (QS. Ali lmron t3] :110).Ahmad Musthafa al-Maraghiy menaftirkanparuh pertama dari ayatini, maksudnya kamu ada_ lahumat terbaik dalam realitas sekarangini karena kamu memiliki kepedulian memerintah kepada kebaikan,mencegahdari yang munkaa setringgatampaklatrpengaruhdalam dirimu. Maka Allahmenghapusmu dari kejelekandan memuliakanmu dengan kebaikan, dan hal ini tidak ditakukan Allah kepada umat-umat selain kamu yang melakukan kejahatan dan kerusakan. Mereka 170

M e r u m u ska nPe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

frdak melakukan tiga hal tersebut.loSedangkanMuhammad Abduh menafsirkan: sesungguhnyakebaikan suatu umat dan keutamaannyaatasyang lain lantarantiga perkaraini, yaitu menyuruh kepadakebaikan, mencegahdari yang murikar, danberlman kepadaAllah Ta ala.Di dalam firman Allah Td ala" Ietntum" (kamuadalah)meliputi tiga malma: 1.Sempumabermalorakamu mendapatkan predikat umat terbaik; 2. Makna yang kurang rcmpuma yaitu bermakna ketika itu kamuberada di dalam ilmu Allah ataukamu beradadi kalangan umat-umat terdahulu; dan 3.Iika di sini bermakna menjadi atau kamu menjadi umat yang terbaik dan makna ini adalah pendapat yang paling lemah.lr Tiga hal yang menjadikan kamu (umat Islam) sebagaiumat tsrbaik dibanding umat-umat lainnya yaitu menlruruh kepada lrebaika4mencegahdari yangmunkaa danberiman kepadaAllah Tiga hal ini yang menjadi pijakan dalam memandangmartabat umat Islam sebagaiumat yang paling ungggl, sementara kenyataanyaadalah sebagaiumat yang paling lemah dalam pentas lnternasional.Dari segi pendidikan, mereka masih lemah (kubermutu); dari segi intelektual merekamasih menjadi kon; dari segipolitik dan ideologis merekaterjajah;dari segi i mereka terpuruk;

dan dari segi sain dan telrrologi

meraka tertinggal jauh: Berdasarkanrealitas umat Islam ini, muncullah pertanyarn yang terkait dengan ayat itu. Apakah pemyataan ayat itu sei ketentuan riil yangberarti informasi penegasanatau kebersyarat yang berarti bersifat motivasi atau stimulasi? laulah pernyataaun ayat itu sebagaiketentuan riil yang berrrti informasi penegasan,masih memunculkan pertanyaansusulr0Ahmad Musthafa al-Maraghiy, Thfs?ral-Mardghiy, juzIII (@: Dar . rl-Fikr,tt), h. 29. 11Al-Syaikh Muhammad Ab duh,Tafstr al-Qur'6n al-Hikim al-Syahir bitafsir al-Mankr, juzlV (Bairut: Dar al-Ma'rifat,tl), h. 57-58. 17't

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Merumus k an P emi l c i ran l s l am Mel odol ogi s

an: apakahpernyataanbahwa umat Islam adalahumat terbaik hanya berlaku terhadap umat Islam generasisahabat(pada saat turunnya ayat itu)| atau apakah ayat itu berlaku terhadap umat Islam secaraurnum dalam semuakurun sejarah?,atau apakah pemyataanitu diperuntukkan umat Islam generasisahabat(generasi pertama)tetapi masihbisaberlaku pada umat Islam sekarang apabilamerekamengaktualisasikanperilaku sahabat?Apabila pemyataan ayatitu sebagaiketentuanbersyaratyang berarti bersifat motivasi atau stimulasi, masih menimbulkan pertanyaan lagi: Apakah tiga syarat yang ditetapkan itu dipahami secara tekstual-teologisatau kontekstual kultural? Terlepasdari pertanyaan-pertanyaanyang muncul ini dan mungkin akanmelahirkan pertanyaan yang baru lagi, sebaiknyaperhatian dipusatkan pada ketiga syarat yang perlu dijabarkan secarateoritis. Syaratpertama,adalahkamu menyuruh kepadakebaikan (ta'muritnbi al-ma'rfifl.Dalam hal ini tidak sekadar.kebaikan secarateologis-etik seperti meningkatkan ibadah dan berusaha memiliki ahlak yang mulia (ahlilqmahmfidah),tetapi juga kebaikan secaraintelektual-kultural seperti melakukan Perenungan, penelitian, penggalian, penemuan dan pengembanganilmu pengetahuan dan tel,nologi yang bermanfaat memberikan kontribusi kemanusiaandan peradaban.Dari sini perlu dirumuskan tentang cara-cara yang strategis dalam menyuruh orang lain untuk melakukan kebaikan secaraefektif: 1. Menjadikan diri sendiri sebagaimodel (contoh)baik secarateologis-etikmaupun secEuaintelektual-kultural; 2. Melakukan sosialisasiterhadap orang lain mengenai suatu kebaikan yang harus dijalankan; 3. Menggerakkan orang lain untuk melakukan kebaikan secarateologis-etik maupun intelektual-kultural 4. Melakukan pembibitan terhadap generasimuda melalui pendidikan yang menektrnkanpada integritas kepribadian Muslim; dan 5. Mem-

berikanapresiasi(penghargaan)yang tingg terhadaporang yang melakukan kebaikan dengan berbagai cara. Syaratkedua,adalah kamu mencegahdari yang munkar (tanhaun'anal-munkar).Aktivitas ini dilakukan dengan cara: l. Menunjukkanjenis-jenisperbuatanyangmasih kategorikemunkaran dari sundut pandang agama;2. Menjelaskansecararasional sisi-sisi negatif atau akibat-akibat destruktif dari suatu kemunkaran; 3. Menjelaskanbahwa ketika Islam melarang seseorang dalam melakukan sesuafuberarti sesuatuitu mengandung kerusakan atau kerugian (madharrat);4. Menjelaskan etafushukum dari suatu perbuatan kemunkaran; 5. Menjelaskan keharusan untuk menghindari perbuatan kemunkaran; 6. Dengan tegasberusahamencegahseseorangdari perbuatan munkar; 7. Berani menanggung resiko akibat upaya mencegah orang lain dari perbuatan munkar tersebut. Syaratketigaadalahkamu beriman kepad Allah (tu'minitn billah).Aktivitas ini merupakan kegiatan batiniah tetapi harus diwujudkan dalam perilaku sehar-hari dalam semua dimensi kehidupan. Kegiatan ini meliputi: 1. Membenarkan dengan hati tanpakeraguan sedikit pun bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan bagi alam semestaini;2.Menyatakan secaralisan tsntang keimanan kepadaAllah itu dengan ucapanla ilala ilkllah (tidak ada Tuhan kecuali Allah); 3. Berusahamenyempumakan keimananitu;4. Berusahamerealisasikankeimananitu melalui tmal-amal keshalihan; 5. Berusaha menjadikan keimanan itu rebagaipengendali dalam kehidupan sehari-hari; 6. Berusaha menjadikan keimanan itu mengilhami seluk beluk kehidupan; 7.Berusahamengekspresikankeimananitu dalam bekerja;dan t. Berusahamembawa keimanan itu baik di pasa1kantor, ruang rldang, tempat praktek, lapangan olah raga, pentas kesenian, bmpat wisata hotel, restoran,tempat-tempatmaksiat dan sebagainya.

172

173

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Dengan demikian menjadi umat yang terbaik (khaira ummat) dibutuhkan berbagai keunggulan yaitu keunggulan intelektual, keunggulan kultural, keunggulan moral (etik), keunggulan psikologis, dan keunggulan teologis spiritual. Semua keunggulan ini saling menopang. Semakin umat Islam meningkatkan lima keunggulan itu makin menampakkan kualitas terbaik.Ini berarti adakorelasiyang signifikan antaralima macam keunggulan itu dengan kualitas umat yang terbaik. Masingmasing keunggulan itu mengemban tujuannya. Keunggulan intektual untuk mewujudkan kecerdasan,inisiatif, kretivitas dan produktivitas; keunggulan kultural untuk mewujudkan perilaku-perilaku yang mendukung kerja positif tersebut seperti disiplin, semangat,ulet, kerja keras dan kemampuan bersaing;keunggulan moral (etik) untuk mewuj udkan kejujuran, amanah (kepercayaan)dan kebaikan; keunggulan psikologis untuk mewujudkan ketahananmental, keberanian mencegah kejahatandan keberanianmenanggungresiko; dan keunggulan teologis-spiritual untuk mewujudkan pesan-pesanatau nilainilai ketuhanan menjadi spirit dalam mewarnai seluruh aspek kehidupan. oranS-orangyang Ketiga,AUah berfirman: Sesungguhnya beriman itu adalahmerekaapabiladisebutAllah, gemetarlahhati mereka,ilan apabila dibacakankepadamerekaayat-ayatnya, bertambahlahimanmerekadankepailnTuhanlahmerekabertawalckal (QS.AI-Anfal [8]: 2). Kita mencobauntuk mengungkap penafsiran dari paramufassirterhadap sepertigapertama dari ayat ini: orang-orangyang berimanitu adalahmerekayang Sesungguhnya Al-Zamahsyari memerekn... apabilailisebutAIIah,gemetarlahhati nafsirkan: sesengguhnyasemPurnanyaiman dari sifat mereka menunjukkan orang-orang mukmin sejatl apabila disebut nama Altah maka tersentaklahhati merekauntuk mengingat ke-agungan-Nya kehormatan kebesaran-Nya,kemulian kekuasaan-Nya, 174

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

SedangkanHijaziy menafsiri dan kedahsyatansiksaan-Nya.12 bahwa orang-orang mukmin itu adalah orang-orang yang mengingat Allah dengan hatinya, merasakankeagungan dan kebesaran-Nya ingat janji dan ancaman-Nya,maka takutlah hati merekadanbergetarlahjiwa mereka.13 Satuhal yang mengusik kita karenapena$aran.Mengapa ketika nama Allah disebut dapat menggetarkan hati orangorang mukmin. Sedangkankita juga orang mukmin tetapi tidak sampaibergetar hati meskiPun nama Allah disebut berkalikali. Agaknya pertanyaanini perlu dijelaskanmelalui teori bertingkat tentang motif ibadah seseorangmulai darikhauf (rasa (cinta).Padamulanya se,setakut), raja' (harapan)dan mahabbah orang mau beribadah kepada Allah karena ia memiliki dosa sehinggamerasa takut kepada Allah, ancaman-Nya,siksaanNya, adzab-Nyadan neraka-Nya.Dengan beribadah kepada Allah, ia bisa terbebasdari hukumanAllah; kemudian setelah itu ia berpikir bahwa ia beribadah kepada Allah karena menSharapkan kasih sayangAllah, janji-janji-Nya, pahala-Nya dan surga-Nya.Padaperingkat kedua ini,lazimnya seseorangcenderung menghitung-hitung pahala dari sesuatuamal kebaikan. Ketika seseorangsenantiasaberusahameningkatkan ibadahnya ia akanberpindah'padaperingkat ketiga yaitu iaberibadah kepada Allah semata-matakarena dasar cinta kepada Allah. Padaperingkat ini seseorangyang beribadah tidak karena takut terhadap neraka maupun mengharapkan surga, melainkan yang dituju hanyalah ridla Allah.

12Abi alQasim far Allah Mahmud bin Umar al-Zamahsyari alKhawarizmi, al-Kasysyaf'an Haqdiq al-Tanzil wauyfin aI-Aqkw?If Wujtth al-Ta'wil , juzIl (ttp: Dar al-Fikr, tt), h. 142. 13Muhammad Mahmud Hijaziy, al-Tafstral-Whdhih,juz I (Bairut: Dar al-Jail,tt), h. 59.

175

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

(crnta), Ketika seseorangberibadahdidasari motif mahabbah maka hatinya mampu bergetar tatkala nama Allah disebut oleh orang lain. Sebabsebagaimanapada cinta asmaramanusia ke(cinta)kepadaAllah juga menimbulpada lain jenisrya mahabbah kan rasacemburu. Padasaatseseorangmerasacemburu kepada yang dicintai, seolah-oluhy*g dicintai itu hanya miliknya sendiri, bukan milik oranglain. Maka wajarjika seseorangyangbenarbenar mencitai Allah, ia akan bergetar (geragapan:bahasafawa) manakalanamaAllah disebut-sebutoleh oranglain. Bukti empiris dari pernyataan ini dapat diwujudkan manakalaibadah seseorang kepada Allah benar-benaratasdasar cinta. Keadaan ini telah diekspresikanoleh seorangsufi perempuan dariBashrah yalmi Rabiahal-Adawiyah yang terkenaldalam ibadahnyamenggunakan konsep hubbllahi (cinta kepada llahi) atau mahabbah tersebut. mulonin orang-orang Keanpat,ATlahberfirman:Sesungguhnya antarakeduasaudaramu karenaitu damaiknnlah adalah.bersaudara kamu mendapatrahmat(QS. Allah supaya dan bertaqwalah kepada Al-Hujurat [49]:10).Menurutlbnu Katsir, semuaPersaudaraan adalah persaudaraandalam agama.Maka damaikanlah dua kelompok yang salingberperangdan taqwalahkepadaAllah dalam seluruh urusarunu agar kamu memperoleh rahmat.laDi dalam ayatini menurut alQurtubiy terkandung tiga masalah:L.Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maksudnya bersaudaradalam agamadan kemuliaary bukan dalam nasab. Dalam masalah ini dikatakan, persaudaraan agamalebih tetap daripada persaudaraannasab.Sebabpersaudaraannasabbisa terpufus lantaran perbedaanagamasedangpersaudaraanagama tidak dapat telputus lantaran perebedaannasab;2. Maka damai-

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

kanlah antarakedua saudaramtl makzudnyaantarasetiapkedua orang Islam yang bermusuhan sebagaimanaantara suku Aus dan Khazraj di Madinah di masalalu; dan 3. Di dalam ayat ini dan ayat sebelumnya sebagaipetunjukbahwa suatu kezaliman tidak melunturkan identitas keimanan karena Allah menamainya persaudaraanorang-orangyangberiman meskipun dengan keadaanmereka yang aniaya.lsKhusus mengenai istilah bersaudara(ihwalldalam ayatini, al-Burusawiy menafsirkan bahwa perkumpulan saudara asalnyaorang yang tergabung terhadap yang lain dalam kelahiran dari kedua belah pihak (bapak-ibu) ataudari salahsatuny4 dari sepersusuandan dijadikanlah saudara pada masing-masing orang yang bergabung itu terhadap orang lainnya masih dalam safu kefurunan, safu agama' safu pergaulan, suatu kasih sayangmaupun bentuk perhubungan lainnya' Sedangkanperbedaanjelas sekali antaraperselisihan dan persaudaraan:sebenarnyashadaqahsajaapabila kokoh bisa menjadi persaudaraan,tetapi apabila penuh rekayasamenjadi perselisihan.16 Ayat ini begitu menekankan pada persaudaraan, Iantaran peluang bahkan pengalaman permusuhan sesilna oranS-orang mul,cninitubesar sekali-Sedangkanupayamendamaikanmereka yangberselisihitu merupakan tugas sebagaiJembatan" dan berat sekali,sehinggamendapat pahalayangbesar.Bertolak dari ayatitu, para ilmuan Muslim perlu merumuskan strategi dalam dua rumpun penawaran yaitu strategi membangun persaudaraan dan strategi mengatasi perselisihan. Mereka seharusnyamerumuskan strategi membangun persaudaraanmukmin dalam sahrkeluarga"persaudaraanmukmin dalam satu organisasi,per-

1aAbi al-Fida'Ismail Ibn Katsir, al-Qarasyiy al-Dimasyqiy,Tafsir Ihn Katstr,jil.IV (BairuL Dar al-Fikr, 7986M11'407H),h. 212-213.

rs Abi Abd Allah al-Qurntbiy, al-l6mi al-Altkim al-Qur'in, iil.V[I (ftp: Dar al-Fikr,tt), h.322-323. t6Al-Syaikh Isma'il Haqqiy al-Burusawiy, Tafstr Rilh al-Baydn,lll (ttp: Dar al-Fikq,ft), h.76-77.

176

177

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

saudaraanmukmin dalam organisasiyang bed4 persaudaraan mukmin dalam partai yang samamaupun berbed+ persaudaraan mukmin dengan kelompok posisi, persaudaraanmukrnin dalam satu wilayatu pesaudaraanmukmin setanahair, persaudaraanmukmin secaraintemasional dan persaudaraanmu]
Merunuska n P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

dengan kondisi masing-masing skala persaudaraantersebut' Keadaanyang relatif samaiuga berlaku pada rumusan teoritis mengenaitehnik mengatasi perselisihan sesamamukmin pada lemua levelnya. Rumusan mengenai solusi ini menjadi begitu penting setelahmenyadari bahwa umat Islam ini sangat rentan perselisihanbaik perselisihanyang telah teriadi, sedangterjadi dan akan terjadi. Bahkan perselisihan itu masih membara dan berkecamukdi mana-manahingga sekarangini belum tertuntaskan. Demikianlah upaya mentransformasikan pemahaman wahyr menjadi teori-teori aplikatif. Kemudian pemahaman terhadap wahyu juga bisa ditransformasikan menjadi metodologi. Hasan Hanafi menyebut berangkat dari wahyu lahir ilmuilmu satelit (mengeliLing)yang berfungsi menciptakan teoriteori, dan ilmu-ilmu anak panah yang berfungsi membangun metodologi.lTPembahasanberikutnya akan dipusatkan pada perhatian merubah bentuk (merombak) pemahaman-pemahaman terhadapwah1rumenjadi bangunan metodologi dalam mengembangkan peradaban terutama sain dan teknologi modern' C. Mentransformasikan Pemahaman Wahyu meniadi Metodologi Wahyu memberikan inspirasi dalam banyak hal' Di samping inspirasi terciptanyateoriteori ilnniahsebagaimanatersebut di depanjuga inspirasimetodologi yang meliputi metode'metode, cara-car4tehnik-tehnik, pendekatan-pendekatan,prosedur-pro' Semuasedur,langkah-langkahdan ataumekanisrne-mekanisme. nyaberfungsi sebagaialat atau media dalam membangun suatu peradabankhususnyailmu pengetahuandan telcrologi modem. 17Hasan Hanafi, Oksidentalisme Sikap Kita terhadap Tradisi Barat, terj.M. Najib Buchori (|akarta: Paramadina, 2000),h. 3.

779

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Keduanyadibentuk melalui alat-alattersebutyang telah difungsikan secaramaksimal sehingga lahfulah bangunan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Metodologi merupakan ilmu tentang metode dan sejenisnya itu memainkan peransangat strategisbagi kemajuanperadaban suatu bangsa.Bangsayang maju adalah bangsa yang telah menguasaidan menerapkan metodologi. Tidak adabangsa yang mampu merintis sain dan teknologi tanpa dukungan penguasaanmetodologi lantaran metodologi merupakan prasyarat utama dalam mengembangkan sain dan teknologi itu. Dari segi objek pengembangaryhampir setiapbangsamemiliki peluang untuk mengembangkanperadaban.Namun karenaperbedaan penguasaanmetodologi, menyebabkanmasih banyak bangsa di dunia iniyangtidak dapatmemanfaatkan peluang itu menjadi produk-produk yang berhargabaik secarafinansial,ekonomis maupun kultural. Bangunanmetodologi itu bisa dibentuk berdasarkanpengalaman sehari-hari. Metodologi ini juga bisa dibentuk berdasarkaninspirasi wahyu yang dapat kita tangkap. Ada banyak inspirasi wahyu baik alQur'an maupun hadits Nabi yang mengarah pada terbentulrrya metodologi baik yang dapat difungsikan dalam mengembangkan ilmu-ilmu mumi (puresciences) mauptur ilmu-ilmu terapan (rypliedsciences). Lrspirasi itu masih berupa ayat-ayatal-Qur'an maupun hadits-hadits Nabi yang posisinya terpisah-pisah atau berjauhan satu sama lainnya, sehinggadibutuhkan keuletan dalam menelusuri ayat-ayat maupun hadits-hadits yang inspiratif-metodologis tersebut. Sekadarsebagaicontoh disini akan dipaparkanbeberapametode mengembangkanilmu yang disarikan dari inspirasi wahyu. Pertama,adalah metode-metode yang digunakan melahirkan ilmu hukum Islam (fiqh) seperti ijtihad, ijma'dan qiyas. Nabi bersabda:Apabilahakimmmetapknn hukumdenganberijtihad 180

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

dua pahala.Akan tetapi kemudiandiabenarmakaia mendapatkan hukumdalamiitihad itu salahmaknia mendapat iika ia menetapkan (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)' Berdasarsatupahala. kan had.itsini lahirlah kegiatan ijtihad yaitu mencurahkan segenapkemampuan ahli fiqh untuk meng-istitfuath-l<art(menetapkan) hukum-hukum amaliah yang diambil dari dalil-dalil yang rinci.l8 Pelaku ijtihad disebut mujtahid.Mujtahid ada dua yaitu mujtahidmutlak dan muitahidmadzlub.Muj tahidmutlakdibagi dua mujtahid mutlak mustaqil(orang yang mampu menyusun metode dan dasar-dasar madzhab, menggali hukum-hukum agamadari sumbemya yang pokok dan dari dalil-dalil laiirnya), ian mujtattid mutlak muntasib(seseorangdalam berijtihad denganmenempuh jalan yang ditempuh o\ehmujtahidmutlaq mustaqil).Sedang muitahid madzhabjuga dibagi menjadi dua yutumujtahidtawriidanmujtahidtarjih(mujtahidfatzua).1eMercka membangun {an atau menggunakan metode yang berbedabeda secarabertingkat. Selanjutnya Nabi bersabda: IJmatkutidak akanberkumpul an (al-hadits) (bersep ; umatkutidakaknnbersepaknt aknt)ataskesesat ataskesalahan(al-hadits);apasajayang dipandangbaikolehumat lslam,makabagiAllah hal itu iuga baik(al-hadits). Berdasarkan tiga hadits ini lahirlah iima'.Isttlah iima' mengandung pengertian kesepakatanpara mujtahid dari umat Islam atas hukum Iyarfl'(mengenaisuatu masalah)padasuatu masasesudahNabi wafat.20Kemudian ijma'iri masih dapat dirinci; dipandang dari segi cara memperolehnya, iima' adadua yaitu ijrna' sharih rsMuhammad Abu Zahrah, tJshfrl al-Fiqh (Bairut Dar al-Fik1, tt), h.379. le Masjfuk Z:uhdi, Pengantar Hukum Syariah (fakarta: CV Haji Masagung, 1987),h. 130-131. a lrT,rham*ad sallam Madkur, AI-MadhhaI li al-Fiqh al-Islami, (Kairo: Dar al-Nahdhah al-Arbiyab 1960),h. 234'

181

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

(konsensuspara mujtahid terhadap suatu masalah) danijml' sukitti (kesepakatanpara mujtahid dengan cara diam atau tidak merespon terhadap keputusan hukum yang telah ditetapkan sebagianmujtahid); sedangkandipandang dari segipetunj"kny4 menurut Ktallaf ij md' juga dtba$dua yaitu qath'i daLAI alt atas hukumnya (hukum yang ditunjukitu sudah dapat dipastikan kebenarannya) darrdzannidalfrIahatashukumnya (hukum yang ditunjuk itu masih diduga keraskebenarannya),sehinggamasih terbuka untuk diijtihadi lagi oleh para mujtahid lainnya.2r Sebagai sumber maupun metode menetapkan hukum, posisi ijm6' danhngsrnyarelatif disepakatidi kalanganulama. lri berarti bahwaijmi' dalampraktel.nya digunakan para ulama dalam menetapkanhuk um syara'- Hanya saja yang masih menjadi kontroversi sekarangini adalah menyangkut kemungkinan terjadinya ijmh',karcna sulitnya menghasilkankesepakatan seluruh mujtahid dari umat Islam yang tersebar di berbagai negaradengan latar belakang pengalaman,pemikiran dan pendidikan yang berbeda-beda. Adapun qiyds seperti juga ijmfr' yang pada umumnya dipandang sebagai sumber hukum Islam, tetapi sebenarnya juga merupakan metode karena keduanya dihasilkan melalui cara-caraihtiar para ulama khususnya mujtahid. Qzydsmenurut istilah ushfrIfiqh,sebagaimanadisampaikan oleh Zuhdi adalah menyamakan suafu masalah yang tidak terdapat ketenfuan hukumnya dalam nash(al-Qur'an dan Sunnah)dengan masalah yang telah ada ketentuan hukumnya dalam nash,karena persamaanfllaf hukumnya (motif hukum) antara kedua masalah itu.z jadi mekantsmeqiydsini adalah:1.Menemukan suatu masa-

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

lah yang tidak terdapat ketentuan hukum dalamnash;2.Menemukan masalahlain yang telah ada ketetapanhukumnya dalam nash;g.MenemukanPersamaanillaf (motif) hukum antarakeduanya;dan 4. Menemukan sifat umum bagi masalahyang telah rda ketentuanhukumnya dalam nash-Infinya,qiyis itu terjadi manakala ditemukan Persamaanfllaf hukuni (motif hukum) antaramasalahyang belum ada dengan yang telah ada ketentuan hukumnya dalam nash.Acuannya atau pijakannya tetap wahyu yang menetapkan hukum tertentu pada suatu masalah' Bertolakdari wahyu ini kemudian ditemukan metode analogi (qiyds)lantaran ada persamaanmotif hukum tersebut' Kedua,adalahmetode'metodeyang digunakan membangun llmu pendidikan Islam. Dalam hal ini Mujamil Qomar menyodorkan lima macammetode sebagaihasil pengamatan,penelusuran dan perenungartny4 yaitu metode rasional (manhai'aqli), metode intuitif (manhajdzauqi),metode dialogis (tnanhnijadali)' dan metode kritik (manmetodekomperatif (manhaimuqhrani), lui *qdi).u Di samping lima metode ini masih terbuka kemungkinan ditemukan metode lainnya setelahdilakukan penggalian terhadapwahyu secaracermatsepertimetodepercobaarr(manhaj tajr?bi). Metode rasional (manhai aqli) dlbangun dari beberapa ayat al-Qur'an yaitu surat al-Rum [30]: 2't',24 dan28;al-An'am [5]:50; al-Shaffat[37]:138;al-Sajdahl32l:26; danYunus [10]: 3; metode intuitif (manhajdzauqi)dibentuk dari surat al-Kahfi [18]: 65 ; metode dialogis (manhaii adali)dibangun dari pesanpesanAllah dalam surat al-Baqarah [2f:189,215, 217,219,220 dan222;aL-Maidah[5]: 4; al-Nrcf [7]:187; al-Anfal [8]: 1; allsra' 117):85; al-Kahfi [18]: 83 dan Thoha [20]: 105; metode

21Abd al-Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh (lakarta: al-Mailis al-A la al-Indonesia, 1972),h- 522 Zrahd| Pengantar,h. 75.

8 Mujamil Q omar, Epistnnologi PendidiknnIslam dari MetodeRnsional hinggaMetodeKrifrk (]akarta: Erlangga 2OO5),h.271-

182

183

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

komporati f (manhajmuqdrani)dirumuskan berdasarkan surat al-Zumar [39]:9;adapun metodekritik (manhajnaqdi)dirumuskan berdasarkansurat al-Najm [53]: 27; aI-Maidah [5]: 73; dan al-Sl'raffat[37]: 151-153. Metode-metodetersebut sangatberguna dalam merurnuskan konstruksi ilmu pendidikan Islam. Metode-metodeitu ada yang bersifat rasional-empiris,rasional dan spiritual. Ketiga sifat ini melambangkantingkat-tingkat pengetahual: pengetahuan sainbersifat empiris, pengetahuanfilsafat bersifat rasional dan pengetahuanmistik bersifat supra rasional atau rasa (dzauq). Keterpaduankelima metodeitu sebenarnyapotensialmelahirkan bangunanilmu pendidikan Islam yang sangatkokoh sebabmengandung ketiga unsur tersebut secaraintegral yaitu empiris, rasional dan supra rasional atau rasa (dzauq). Kelima metode tersebut di samping memiliki karakter masing-masing juga dilengkapi dengan mekanismenyamasingmasing sehinggalima metodeitu siap dioperasionalkandalam membangun ilmu pendidikan Islam. Kelima macam metode itu bekerja saling melengkapi dan menyempurnakan konsep konstruksi ilmu pendidikan Islam, sehinggakeberadaanilmu pendidikan Islam itu semakin kokoh setidaknya secarakonseptualteoritis. Sebabilmu ini mendapatsentuhan dari berbagaimetode dengan karakter yang berbeda-bedamaupun perhatian yang cukup besar. Ketiga,adalah metode-metode yang dipergunakan dalam membangun ilmu dakwalu Metode-metode dala,vah(ajakankepada masyarakatuntukmengikuti kebenarandari Allah dengan menjalankan kebaikan dan menjauhi larangan Allah) ini antara lain meliputi bentuk penyampaian dakwalr, urutan strategi berdakwall sikap menghadapimasyarakatdalam berdakwah, caracara mengajak ke jalan kebenarandalam berdakwah dan lain sebagainya. 184

l i terumu s k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Bentuk PenyamPaian dakwah harus dilaktikan secara Frang-terangansebagaimanasurat "l-Hijt [15]:94;strategidakwah dimulai dengan memberi kabar gembira dulu baru memberi peringatan seperti terd'apatpada surat al-Baqarahl2l:119' 105' Saba'1a+1,2&Fathir l3'l:24,Fushshilat l41l 4, al-Isra' [17]: al-Furqan l25l: 56,a1-Ahzab[33]: 45, al-Fath [48]: 8, al-Baqarah 48,al-Kahfi [L8]: 56' dan [2j: zLi,al-Nisa' l4l:'l'65,a1-An'am16]: peal-Maidah [5]: 19.Sedangposisi sebaliknya yaitu memberi ringatanbaru memberi kabar gembirahanya disebutkan pada dua ayat yaitu surat a!-Nraf.[7]: 188dan Hud ILll Z; dan caracaraberdakwah seperti dalam surat al-Nahl 116):125' Dariketentuanwahyuinidapatdirumuskanmetodologi dakwah yang sangat strategis.Pengalaman Nabi menunjukkan bahwa awal mula dakwah dilakukan sembunyi-sembunyikarena agamayang didakwahkan ini benar-benar merombak tatanan sosialmasyarakatMakkah sehinggakemungkinan Penolakan masyarakatkafir Makkah sangatkuat sekali, disamping Pengikut Nabi belum cukup kuat menghadapi kaum kafir Makkah. setelahbeberapasaatberdakwah secarasembunyi-sembunyi, kemud.iandatangperintah wahy,r kepadaNabi unh.rkberdakrarah eecaraterang-terangandan berpaling dari orang-orang musyrik (Q$.Al-Hijrt15]:94).Sebabdakrnzahyangdila}rrkansecaraterangterangan akan memiliki dampak yang luas kendati mungkin penolakan mereka juga makin kuat- Betapapun dakwah secara ierang-teranganitu harus ditempuh. Apabila dakwah itu berhasil, maka keberhasilan itu akan terakselerasi rnenjalar ke tengah-tengahmasyarakatdalam skala yang lebih luas lagi. Kemudian strategi dakrvah yang ditempuh adalah dengan memberi kabar gembira (basytr ataumubasysyir)baru disusul strategi memberi peringatan (nadztr\.Secarapsikologis urutan shategi ini tepat sekali.Bagi orang-oran8 yang kadar keimanannya masih lemah apalagrsangat lemalu mereka relatif dapat 185

Pe m ikir .a n lsla m M e lo d o lo g is

menerimadakwah yang memberi kabar gembira sepertibesarnya pahala bagi orang-orang yang mau beriman dan beramal shalih;balasansurgabagimereka bidadari-bidadari diperuntukkan laki-laki mukmin; arnpunan atasdosa-dosayang pemah diperbuat pada masa lampau lantaran suafu amalan kebaikan; kebenaranjanji-janji Allafu dan penonjolan sifat kasih sayang; kelembutan,kemurahan rizqi dan ampunan Allah: Sebaliknya bagi orang-orzu:rg yang telah kuat imannya agar tidak lengah, merekaperlu disuguhi dakwah yang menekankanstrategimemberi peringatan (nadztr)sepertibesamyadosabagi orang-orang kafir, munafik dan musyrik; balasan neraka bagi mereka; api yang membaradiperuntukkan mereka;kekejamanmalaikat penjaga neraka; kebenaran ancaman Altah; dan penonjolan sifat sifat Allah yang bemada marah, murka dan memaksa.Strategi ini tidak boleh dibalik, sebabbisa menimbulkan respon maupun reaksiyang kontra-produktif. Maka mayoritasayat alQur'an mendahulukan strategi memberi kabar gembira (basytr atau mubasysyir) dari pada strategimemberi peringatan(nadztr).Hanya ada dua ayat yang memposisikan strategi nadzir lebih dahulu dari pada strategi basytrataumubasysyir. Dalam menghadapi sahabatyang tidak mematuhi perintah yang ditetapkan dalam perang sekalipun, Nabi masih menunjukkan sikap lemah lembut kendati sikap para sahabatitu menyebabkan kekalahan pasukan Muslim. Ternyata Nabi lebih mementingkan keutuhan umat Islam yang dipandang sebagai kekuatan mereka di masamendatang dari pada memarahi sahabat yang membangkang terhadap perintah itu. Sikap Nabi ini dapat dipandang sebagaidakwah politik menyatukan semangat dan langkah kembali di kalanganpasukanMuslim, guna menyusun kekuatanbaru untuk kejayaanumat Islam ke depan sambil mengambil pelajaran terhadap tragedi tersebut.

186

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

masyaSelanjutnyaadabeberapacaraberdakwah kepada rakatluasd'alammengikutiagamaAllahyattual-hikmah,aladaal-hasanahdartal-mujfrdalahaI-ahsancara hikmah mauidhah dapat yang lah carapenyampaianperkataanyang tegasdanbenar membedakanantarayanghaqdenganyangbfrthil'*htnggamereka keraguan semendapatkan kejelasan sejelas-jelasnya(tanpa merupakancara al-hasanah dikitpun); sedangkancara al-mauidhnh baik agar per,ju-puian dakwah melalui nasehat-nasehatyang mereka timbul kesadaranmengikuti ajaranIslam' Namun apabila perdebatan mendebat, maka cara yang ketiga adalah melayani logika itu dengan perdebatan yang baik' Agaknya penggunaan yang harus dilayani dengan pemikiran yang logis-argumentafrf disampaikan dengan cara yang baik' ieempat, adalahmetode-metodeyang dipergunakan dalam ada beberapa membangun ilmu komunikasi' Dalam hal ini yang metodemenurut wahyubaik al-Qur'an maupunhadits' baik' dapat digunakan untuk membangun komunikasi dengan antara lain: konsistensiucaPandengan perbuatan' pemilihan kata-katayangbaik,macaln-macamtehnisberkomunikasldan komunip".y"roui"r, komunikasi dengan kadar kemampuan kan (pendengar)Konsistensiucapandenganperbuatanberdasarkansurat sabda al-shaff [61] : 2-3;pemilihan kata-katayang baik didasarkan hcndaklah Nabi: BarangsiapaberimankepadaAltah danhari akhit, tehnik berberkatay angi aikataudian (at-hadits);macam-macam benar komunikasi menurut alQur'an meliputi: perkataan yang (QS.al-Nisd [4]:9 dan al- Ahzab[33]:70),perkataanyangberbekas (QS'alpadajiwa (QS.al-Nis a'l4l:63),perkataanyangpantas Lr^' (t21,28), perkataan yang lemah lembut (QS' Thaha [20]: yang M), perkataanyang mulia (QS.al-Isra' [17]: 23),perkataan Uait(QS.al-Baqarah[2]:235,a1-Nisa'[4]:5,8,danal-Ahzab[33]: 32),perkataanyang besar(QS.Al-Isra' [L\: 40),dan perkataan

Pe m ikir a n lsla r n M e to d o lo g is

yang berat (QS.al-Muzammil [73]: 5); sedangkanpenyesuaian komunikasi dengan kadar kemampuan komunikan didasarkan sabdaNabi: KamiparaN abi,diperintahkanuntuk menempatkanseseorang sesuaiposisimneka,berbicara ilenganseseorang sesuai kapasitasakalmereka(al-hadits). Konsistensiucapandenganperbuatankomunikator sebagai bagian dari prasyaratkomunikasi yang efektif. Aristoteles memasukkan konsistensiini sebagaibagian dan ethos.Dengan konsistensiini komunikator memiliki potensiyang kuat untuk mempengaruhi khalayaknya, karena ia dikenal jujur, dapat dipercay4 dapat dijadikan panutan atau teladan. Kondisi ini sebagai modal utama komunikator melakukan komunikasi. Pemilihan kata-katayang baik berguna sebagaipengendali agar komunikasi mengarah pada hal-hal yang bermanfaat sekaligusmenghindari timbulnya perselisihanbahkan pertikaian. Sedangkan macarn-macamtehnik berkomunikasi dapat memberikan pilihan tehnik yang baik bahkan yang terbaik. Tehnik-tehnik berkomunikasi itu ditinjau dari segi hasilnya maka perkataan yang berbekaspada jiwa (qawlanbaltghan)adalah yang paling baik. Menurut Jalaluddin Rahmat,qautlanbaltghanberartifasil; jelas maknanya, terang, dan tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Karena iha prinsip qawlanbaltghnndapatditerjemahkan sebagaiprinsip komunikasi yang efektiFa-Adapun penyesuaian komunikasi dengan kadar kemampuan komunikanberfungsi mendukung efektifitas komunikasi itu. Rakhmat melanjutkan, ada dua strategi untuk mewujudkan qawlanbalighan: L. Qmtlan baltghanterjadi bila komunikator menyesuaikan pembicaraannya dengan sifat-sifat khalayak yang dihad aptnya; 2. Qawlanbaltghanterjadi bila komunikator menyentuh hati dan

Merumuskan P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

eia tanpa makna sama sekali)' D. Mentransformasikan Aktivitas Penelitian

Pemahaman wahyu

Meniadi

-keWahyu merupakan pesan-Pesanmaupun ketentuan' diperuntukkan bagi tentuan normatif-teolog:s-spirituaf tetapi wahyu berfungsi manusiayang material-faktual' Bagi merek4 pada j alan yang eebagaipetunju( yang menunjukkan mereka mereka menl rr,rJlol-SHirilth al-mustaqtm)yangmengantarkan mauPun di akhirat capaikebahagaan (al-sa'frdah)didunia kini petunke-lak.Petunjuk ini memiliki sasaranmultidimensional: beribadah,berahlak bergaul dengan masyafuk dalamberiman, ranah pendirakut lnus,b"ryikir terhadaPalam,bertindak dalam seni' kesehatan dikan, hukum, politik, ekonomi, sosial,buday4 dan sebagainYa. Di samping itu, wahyu temyata sebagaipetunjuk terhadap maupun tidak kegiatan penelitian baik secaralan gswrg(direcf) ayat alQur'an mauPun hadits f."it"t gi;ra irect).Bahk'arrbanyak Nabiyangmemancarkansinyal-sinyalataustimulasi-stimulasi mengucapkegiaian penelitian- Noor Nabi melaporkan' ketika ayat-ayat kai ayat-ayu1al-Qur'arL kita menemukan kebanyakan secarareflektif itu mlngandung perhatian kita untuk berpikir danmendorongkitauntukmengadakanpenyelidikanilmiah.X

2a Jalaluddin Rakhmat, lslrm Aktual RefleksiSosialSeorangCendekiawan Muslim (Bandung: Mizan, 1991),h.82.

25l bi d.,h.83. 26Muhammad Noor Nabi, "Islam and Science not Opposedto-Each of Scienceand Religion Other" dalam Muhammad Ilyas (ed), The lJnity (Kuala Lumpur: A.S. Noordeen ft), h' 122'

188

189

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

27[bid.,h.724. 28M. Atho Mudzhar, pendekntan studi Islam dnlam Tboridan praktek (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2001),h. 20.

waktu yang bersamaanjuga diperoleh pengetahuandan Pengalaman penelitian tentang sanadhadits, penelitian tentang matanhadits,dan penelitian tentang metode periwayatannya' Dari serangkaian kegiatan penelitian ilmiah ini akhirnya dihasillanberpuluh-puluh jilid kitab hadits yang sangatberharga sebagaipedoman kedua bagi umat Islam, sehinggapenelitian hadits ini memiliki kontribusi kultural, intektual dan religius. Penelitian hadits ini sebenarnyamemberikan inspirasistimulan(inpirasi yang memberikan dorongan) kepadailmuan Muslim khususnyaParasarjanadi bidang hadits untuk melanjutkan kegiatan penelitian itu pada ranah pemekaran atau pengembanganseperti penelitian hadits dari perspektif kontekstual dan interdisipliner. Penelitian hadits secarakontekshral di samping kegiatan penelitian hadits sebagaimanaPenelitian tersebu! kegiatan ini dilanjutkan dengan meneliti setting sosio-kulturaf sosio-politik, sosio-ekonomik, sosio-geografis, sosio-religius, sosio-yuridis, sosio-edukatif, sosio-linguistik dan sebagainyasekitar timbulnya hadits. Sedangkanpenelitian hadits secara interdisipliner merupakan penelitian hadits sepertilazimnya lalu ditelaah dari berbagai disiplin keilmuan yang terkait baik pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosiologl psikologl bahasadan sebagainya.Kedua macamPenelitian ini jika dilakukan secaraserius akan memberikan kontribusi yang luar biasabaik bagi ajaranIslam mauPun Pengembangan peradabanIslam. (QSKedua,Allahberfirman: Di atasnyaadasembilanbelas al-Mudatstsir [74]:30). Siapakah Sembilan belas yang dimaksud ayat ini?, atau apakah maksud sembilan belas ini? Sebenarnya komentator pernah menafsirkan kandungan arti angka 19. Sebagianberpandangan, angka tersebut diambil dari 19 malaikat pengawaspenghuni neraka,sedangalainnya menafsirkan tiang sendi dalam perintah agamalslam seperti yang diung-

190

191,

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

kapkanAbdullah YusuJAli dan Maulana Daryabadi.Tetapisetiap komentator mengakhiri dugaannyadengan pemyataan Allah Maha Tahui (AIIahKnowsBesf).DSebabNabi tidak menjelaskan pengertian sebenamyayang terkandung dalam angka 19.Seandainya Nabi menjelaskanny4tidak adalagi alasanbagi kita untuk mempersoalkannya.30 Angka 19 adalah angka yang tidak dapat dibagi (inaisible number),dalammatematikadisebutangkaprim ar Qnimenumber), dan juga angka yang unik karena dimulai dengan angka satu sebagaiangka terendah dan diakhiri angka 9 sebagaiangka terti.gg @Iphadan omega).3l Angka ini menjadikan penasaranDR. RasyadKhalifah (seorangsarjanakimia dari Mesir yang berdomisili di Amerika Serikat),sehinggaia berusahakerasmengungkap rahasia di balik ayat 30 surat al-Mudatstsir itu, yakni di atasnyaadaSembilanbelas(ozterit arenineteez).Dengan media kompute4,ia mengkalkulasiayat,kalimat, huruf dan urutan-urutan surat al-Qur'an. Hasilnya ternyata mengungkap sebagian rahasiaTifian karenajumlah sesuatuaya! kalimat maupun huruf itu ketika dibagi 19 menjadi habis tanpa pecahansama sekali. Hal ini menunjukkanbahwa salahsatujaminanAllah menjaga kemumian alQur'an adalahdenganmenempatkan sistemkunci (interlockingsystem)yarrsmengunci rapat dari segalaupayapemalsuan al-Qur'an.gz Adanya temuan ini menyebabkankita harus mengkritisi penafsiran paramufassirtersebut yang menafsiri ayat 30 surat al-Mudabbir itu sebagai19malaikat pengawaspenghuni neraka sAhmed Deedat, Penemuanllmi.ah Tentang Kandungan al-eur'an, terj. Ahmad Rais (Surabaya: Dian Ilmu, 1984), h. 44 judul aslinya, alQur'an The Wtimat Miracle. n lhiil.,h.45. 31lbrd.,h.50. 32lbiil.,h.51-95.

192

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

maupun tiang sendi dalam perintah agamaIslam' Sebabpenafsiranitu dilakukan secaraspekulasidengancaramenghubungkan ayat itu dengan ayat lain maupun dengan Perintah agama Islam sehinggakurang meyakinkan, kecuali ayat yang langsung 2 ditafsiri dengan ayat berikutnya seperti surat al-Baqarah[2]: yang langsung ditafsiri oleh ayat berikutnya (ayat 3 hingga 5)' sementaraitu, temuan tersebutriil danbisa diuji kebenarannya secaraempiris oleh siapapunbaik secaraindividual mauPun kolektif. Allahhanya 7nen8Ketiga,Allah berfirman: Sesungguhnya haramkanbagimu bangkai,dnrah,dagingbabi, dan binatangy ang siapa disebut(nama)selainAllah' Tetapibarang ketikadisembelih) a) sedangia tidak mengingindalamkeadaanterpaksa(memaknnny kannyadan tidak (pula) melampauibatas,makatidak ada dosa AIIahMaha PengampunlagiMaha Penyabaginya.Sesungguhnya yang (QS. al-Baqarah l2l:173). Pengharaman daging babi itu juga terdapat pada surat al-Maidah [5]: 3, al-An'am [6]: -l'45,darr al-Nahl [ 16]: 115. Semakinbanyak disebut dalam al-Qur'an menunjukkan besarnya perhatian terhadap dagrng babi itu' Mungkin timbul pertanyaanmengaPadagingbabi ihr diharamkan sementaradaging hewan lainnya tidak? Mengapa ada "deskriminasi" terhadap hewan yang sama-samamahluk Tuhan?Apakah kita harus menSSugathukum haramnya babl sehinggaharusmenunggu datangnyaseorangdokter yang mengatakan bahwa bahaya cacing pita mengancam pemakan d"gtg babi yang tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obat antibiotiks Flasilpenelitianlaindiungkapkanwaheeduddin Khan, dewasaini teldr diketahui bahwa daging babi mengakibatkan 33Abdul .Halim uwies, KoreksiTbrhadapLlmat Islam suatu Telaah dan Alternatif lawabannya,terj. Abu Hurairah AC (Jakarta: Darul Ulum, 1989),h. 88.ludul aslinya,al-Isl6mKamhYanbaghial-Nu'minabihi

193

Pe m ikir a n lsta m M e to d o lo g is

timbulnya berbagaipenyakit. Sebabdaging babi mengandung sejumlahbesar'asarnkencing' dibandingkan denganbinatang yang lain. Bahkan,binatang-binatangyang lart selainbabi, terus menerus membuang asam kencing tersebut lewat kencing. Tubuh manusia mengeluarkan 90% zat ini dengan bantuan 'lditine', sedangkanbabi hanya mampu mengeluarkan 20o/o uric acid(asamkencing) ini dari tubuhnya. Sisanyamenjadi komponen dari dagrngnya sehinggababi seringmenderita sakit pada sendi-sendi.Demikian juga orang yang memakandaging babi. Mereka pun sering menderita pada sendi-sendi dan reumatik serta penyakit-penyakit lain yang serupa.3a Adapun menurut hasil penyelidikan lainnya d"A.g babi itu mengandung semacamcacing rcrtbut (trichinellaspiralis),yaitu semacamcacing bulat yang tergulung menggulir di dalam otak, dan penyebab penyakit'kichinosis' atau'Trichinellosfs, suatu penyakit yang sulit dapat disembuhkan.3s Tampak yakandungandug-gbabiinijugamasihme. nyimpan misteri yang dapat diteliti atau dilakukan penyelidikan ilmiah lagl sehinggadidapatkan pengetahuanbaru lagi. Di samping ihr, isyarat yang terdapat pada surat al-Baqarah [2]: 173,al-Maidah[5]: 3, al-An'am [6]:145dan al-Nahl [16]: 115di atasdisebutkan bahwa yang diharamkanuntukdimakan adalah darah.Kandtrngandarah ini juga memberikanstimulasi untuk diteliti secaramendalam, dan mestinya sebagiandokter telah menelitinya: Darah itu memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia,sehinggasangatbemanfaatbagi kepentingan medis, namun bukan untuk dimakan. Ketika darah itu di3aWahududdin Khan, Islam Menjawab Tantangan Zaman, terj. A.Rof i (Surabaya: tp,1982, h. 184. 35A. Saboe,Hikmnh KesehatanDalam Shalat(Bandung: PT. al-Ma'aril 1978),h.17.

194

M e r u mu ska nPe m i ki r a nl sl a m M e to d o l o g i s

makao maka kemanfaatanituberubah menjadi madlmat,Y'arena salah meletakkan fungsinya. ]adi suatu benda itu memiliki fungsi sendiri-sendiri. Padasaatbenda itu dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya maka melahirkan manfaat yang besar sekali' Sebaliknya jika benda itu digunakan untuk kepentingan yang bertentangan dengan fungsinya selanjutrryabenda itu menjadi berbahaya. Demikianlah contoh penelitian yang berusaha menindaklanjuti ketentuan-ketentuan wahyu. Ketentuan-ketentuan lain dari wahyu masih sangatbanyakyang memberikan isyaratr.rntuk dilakukan penelitian, sepanjangberkaitan dengan hal-hal y*g bisa diindra (empiris), sedangkan hal-hal yang termasuk meta empiris atau metafisika berada di luar jelajah penelitian. Penelitian atas isyarat wahyu ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran wahyu tersebut, bukan mencari kebenaran karena wahyu telah benar bahkan sumber kebenaran. Tujuan lainnya adalah untuk mengungkap rahasia-rahasia alam sehingga didapatkan pengetahuan sebanyak-banyakny+ serta untuk mendorong tradisi penetitian sebagaiprasyarat tercapainya kemajuan peradaban suatu bangsa dan negara khususnya umat Islam' Selanjubrya, ada langkah-langkah yang dapat memfasilitasi lahimya kegiatan penelitian akibat syarat-syarat wahyu yaitu: 1. Melakukan telaah terhadap wahyu baik alQur'an maupun al-Sururah;2. Melakukanpemilahan ketentuan wahyu yang terkait dengan hal-hal empiris dan non empiris (meta empiris); 3. Mengerahkanberbagai disiplin ilmu dalam memahami ketentuanwatryuyang terkait derrganhal-halempiris iha 4' Memiliki kemampuan (keahlian) untuk melakukan penelitian; 5. Memiliki kemauan mauPun semangatuntuk melakukan penelitian; 6. Melaksanakankegiatan penelitian; 7-Mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas. 1.95

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Penelitianterhadapobjek-objekyang menjadi isyaratwahyu ini luar biasa banyaknya sehingga menantang kemampuan, kemauan dan kepedulian peneliti untr:k melakukan tugasmulia ini. Isyarat wahyu ini seharusnyajuga menjadi inspirasi, spirit dan lokomotif kegiatan-kegiatanpenelitian berikufrrya dalam skalayang lebih luaslagi denganobjek-objekyang berbed4 diperluas dan dikembangkanmenuju pencapaiankemajuandan kejayaanmasyarakat bangs4 negara maupun umat Islam sehingga mereka mampu tampil sebagaipemain atau pemeran sebagaiwujud dari fungsi rahmatanli aVillilmin. E. Mentransformasikan Pemikiran Menjadi Aksi Kunci yang dapat merombak dunia adalah pemikiran, bukan hafalan. Hampir seluruh pemimpin negara di dunia ini menggunakan pemikiran-pemikiran para ilmuannya dalam menempuh kebij akan-kebijakan pembangunannya pada semuasektor. Pengembangan-pengembanganteknologi di berbagai bidang juga merujuk pada pemikiran-pemikiran ilmuan. Demikian juga kebijakan industri baik yang diprakarsai oleh negara maupun swastajuga berkiblat pada pemikiran-pemikiran para ilmuan terutama dari perguruan tinggi. Pemikiran ini memiliki cidriri tertentu yang kondusif dalam mengawalkemajuan Parapemikir memiliki tradisimerrelaah sesuatu,menemukan kelemaharrpada sesuatukarya seseor:u'lg maupunkeb merintissesuatu, mencarikanterobosanterobosanbaru, menawarkan altematif-altematif, tidak pemah puasdengankarya-karyayang tielahdihasilkan sendiri, dan selalu berusahamengembangkansesuafu.hfuyn mereka sangatalslorcr sekalisehinggasenantiasamenatap masadepan bersama konsep dan perencanaanyang matang unfuk merespon tantangan-tantanganzaman yang dirasakan semakin kompleks. 196

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Pemikiran ini harus ditindaklanjuti ke dalam tindakan. Pemikirantanpa aksi akan menumpuk wacara-wacanayang bersifat abstrak.Wacanaini sekadarlintasan gagasandan ide-ide tetapi tidak pernah menjadi realitas kemajuan teknologi maupun industri. OIeh karena itu, pemikiran harus ditransformasikan menjadi aksi yakni berwujud gerakan, tindakarq aktivitas kerj+ prosesberkarya produksi, bantuan sosialdan lain sebagainya. Transformasipemikiran menjadi aksi ini yang dapat mewujudkan impian para pemikir tersebut menjadi realitas yang empiris-faktual. Aksi tersebut dapat dirinci dan diidentifikasi ke dalam berbagaibentuk atau rumpun, mulai dari aksi teologi+ aksi intelekhral, aksi metodologis, aksi sektoral aksi sosialdan aksi moral. Masing-masingaksi ini memiliki peran sendiri-sendiri. Peranperan itu akan lebih baik jika dipadukan atau disinergikan sehingga membentuk aksi yang utuh dan komprrehensifmmcakup berbagaidimensi dan saling melengkapi satu sama lain. Pada akhimya aksi ini menjadi cermin bagi integqitaskepribadian masyarakat,bangsa,dan umat sekaligus menunjukkan identitas mereka. Persoalanyang terpenting sekarangmenyangkut metode. Bagaimanakah cara mentransformasikan pemikiran menjadi aksi tersebut? Untuk melaksanakan transformasi ini dibutuhkan strategi maupun langkah-langkah tertentu sebagaibentuk konsekuensidan komitmen terhadap pemikiran tersebut. Sikap konsekuendan koinit ini dapat mengontrof mengendalikan dan merealisasikan aksi-aksi riil dalam kehidupan sosial seharihari. Melalui sikap tersebut, ketika seseorangmenyampaikan rcsuatu pemikiran dalam waktu yang bersamaansekaligustelah merancangbentuk-bentuk aksinya atau mempersiapkan desain aksinva. 197

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Demikianlah mentransformasikanpemikiran ke dalam berbagai aksi. Islam memiriki perhatian yang sangat besarterhadap aksi positif. jamil Farooqui menyatakan, ,,Islam adalah sebuah doktrin yang menghubungkan sistem rearitas dan manifestasinyake dalam aksi".s pemyataanyang lebih mencerminkan transformasipemikiran menjadi aksi diungkapkan M. RiazKirmani bahwa aleur'an juga memberi kita sebuahparadig*+ sebuahpandanganduni4 dan mengklaim bahw" ul"semestatelah diciptakan dan dijaga dalaln keadaanseimbang. Al-Qur'an mewahyukan bahwa ia ingin mendidik kita untuk mempertahankan keseimbangandalam setiap lapangan akti_ vitas manusia.Ia memberikan kepadakit4 bukan hanya filsafaf tetapi juga kerangka struktural untuk mempertahankan kese_ imbangan antara filsafat dan aksi.3zselanjutnya dapat diikuti transformasi pemikiran menjadi aksi dengan mengikuti urutan bentuk atau rumpun di depan, sebagaiberikut ini: Pertantalmentransformasikan pemikiran menjadi aksi teologis.Kita seringkali meng'ngkapkan pemikiran-pemikiran yang terkait denganmasalah-masalahkeimanankepadaAllah dan seluruh konsekuensinya termasuk beramal sharihmaupun menyuruh kepada kebaikan dan mencegahdari kemungkaran. Namun kenyataanperilaku kita sehari-hari ternyata masih jauh dari pemikiran itu. Kita masih terlalu rapuh dalam memegangl iman. Kita masih mudah tergoda untuk merakukan korupsi, kebohongan, penipuan dan petbuatan-perbuatan munkaiat lain_ s

Jamil Farooqni,-"Islamic perspective of Methodology in Social Phenomenal Context", d:lam M,uhammid Muqim (ed) Raearir*ilrmbgy tn_IslamicPerspectiae (New Derhi: Institute of bbjective studie s,1994),i. 226. 37M. Riaz Kirmanl "Quranic Method ofEnquir;/, d.al"m Muhammad Muqim (ed), ResearchMetludalogy in Islamic peispictiae (New Delhi: Institute of Objective Studies, 1994),h.97.

198

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

nya. Di atas mimbar, kita menentang korupsi sebagaiwujud peningkatan iman dan taqwa kepada Allah, namun furun dari mimbar perilaku kitaberubah seratusdepalan puluh derajat, beralih memusuhi pemimpin yang jujur. Ini berarti pemikiran keimanan masih terlepas dari aksi teologis. Padabagian yang berlawanan, anehnyaoiang-orang yang hanya sekadar berpaham humanis di beberapa negara maju seperti Australia justru mereka relatif mampu mewujudkan tindakan atau aksi yang baik. Mereka tidak tertarik korupsl tidak mau berbohong sepertipantangan membunuh kedua orang tuany+ menyayangibinatang dan perbuatan-peerbuatanbaik lainnya. Padahalbanyak diantara mereka yang tidak mengenal adanya Tuhan apalagi nama Tuhan. Dengan kata laiiu mereka tidak memiliki keimanan. Ini berarti tindakan atau aksi teologis telah terbudayakan di kalangan mereka meskipun tidak memiliki pemikiran maupun pemahaman tentang keimanan. Perbandingandua kenyataan yang berlawanan ini menyebabkan kita harus merasamalu. Mengapa mereka tidakberiman kepada Allah tetapi aksi-aksinya mencerminkan nilai-nilai keimanan. Sebaliknya kita yang sejak kecil telah menyerap keimanan tetapi perilaku kita justru banyak yang bertentangan dengan nilai-nilai keimanan itu. Kemudian timbul pertanyaan yang sangatmendasal, dimanakah pengaruh iman kita kepada Atlah terhadap perbuatan kita? Apakah artinya pendidikan agama yang kita terima sejak kecil hingga sekarang ini terhadap perilaku kita sehari-hari? Ketika direnungkan, kita menjadi malu dan sedih.Namun sikap yang lebih baik justru mencari atau menelusuri cara-carayang efektif dalam merelevansikan atau mengkorelasikan antara keimanan dengan aksi-aksi yang baik. Oleh karenaihr, kita harus mentransformasikanpemikiran-pemikiran keimanan menjadi aksi-aksi teologis. Cara-cara 199

r e m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

yang dapat ditempuh antara lain membudayakan tindakantindakan kebaikan sebagaibagian integral dalam kehidupan sehari-hari, memaksadiri sendiri untuk senantiasamenjadi percontohan (modelling\dalarn kehidupan bermasyarakat, menyampaikan pemikiran setelahmengamalkannya dan dalam menjalankankebaikanharus memulai dari diri kita sendiri tanpa harus mempertimbaRgkan orang larn (ibda'binafsik) Kedua,mentransformasikanpemikiran menjadi aksi intelektual. Para sarjanaterbiasa mengingatkan orang lain terutama para santri, siswa dan mahasiswa tentang pentingnya membangun intelektual. Mereka sering diingatkan agar rajin b eLajar, membaca,menulis dan menuntut ilmu setinggi-tingginya dan sejauhmanapun.Peringatanini dimaksudkan agarmerekamenjadi orang-orangyang pandai, terhorma! bermartabatdan terbebaskandari belengguketerbelakangandan kebodohan.Bahkan kita berharap agar mereka menjadi pemimpin bangsayang bij.aksanaatau menjadi pemain dalam pembangunan bangsa. Pemikiran-pemikiran perberdayaanintelektual ini harus segeraditransformasikan menjadi aksi-aksi intelektual. Bahkan semestinyatransforrnasiini terjadi sebelumpemikiran-pemikiran itu dijadikan senftrn kepada orang-orang lain, kendati kepadasanhi" siswamaupun mahasiswaMuslim sendiri. Wujud transformasiihr adalah merekaharus mentradisikan kegiatan membacadengan kuat, menelaah,mengkritisi, menggali, meneliti, merumuskan konsep keilmuan, membangun teori-teori keilmuan dan menulis kawa-karya ilmiah. Selamaini kegiatan ilmiah ini masih jarang ditekuni khususnya kegiatan menggali, meneliti, merumuskankonsepkeilmuan, membangunteori-teori keilrnuan, dan menulis karya-karya ilmiah sekalipun bagi para dosen.Mereka baru mau meneliti maupun menulis karya ilmiah ketika menjadi persyaratankenaikanjabatanfungsional dosen. ]adi nnotif pelaksanaankegiatan itu sangat pragmatis sekali

Merum us k an P emi k i ran l s l am|l r]1i rl r

ilmiah sehinggasulit ditemukan hasil penelitianaulkEa-karya konseP yangberbobot.Apalagi kegiatanmenggalirruruskan jauh teori-teori membangun dan keilmuan kdhrurrmasih dari dosenyang tradisi mereka. Ini potret tradisi ilmiahbappra sarjanayang dikenal sebagaikalangan ilmuan, apalagliurgan memiliki profesi lain. Sebagaitanggungjawab moraf merdle harusnya berkegiatanusahakeras mencari cara agar dapatmentdisikan kegiatan ilmiah itu menjadi bagian daiprlil\n hidup mereka jabatan sehari-hari,tanpa terbebaniadanyapersyaflnrrkenaikan pelaksanaarhgiatan-kegiatan fungsional dosen, sehingga didapatilmiah itu berjalan secaraalamiah danlugmAlfrirnya kan karya-karya yang signifikan danrunhrrkan pencerahan masyabagi masyarakatluas baik masyarakatakaftmrlrnaupun rakat umum. Adapun cara-carayang dapat ditenpilmtuk mentradisikegiatankan kegiatan-kegiatan ilmiah itu adalahmmjflikan didahr:lukegiatanilmiah itu sebagaipekerjaanutanrayngharus kan melebihi kegiatan-kegiatan lainny4mrlalih diri mereka tertulis yang rnemiliki dokumen untuk beruptikiran-pemikiranny4 mewajibkan diri mereka sendin apasaja unlrkrnenulis yang dikerjakart membangun cita-citaunhrinremberikan konilmiatr, tribusi kepada bangsa dan negara melalilihrya-karya contoh lahunvanadisi bersemangatmemberikan ilmiah, dan pemibersemangatmewariskan karya-karya ilniilmaupun kiran-pemikiran tertulisnya kepadabebenp generasimendatang. Ketiga, mentransformasikan perrrillan menjadi aksi telah diyakinibalvametodologi ini memetodologis.Selama miliki peran yang besar dalam meraihlmrajuan peradaban suatu bangsa.Keyakinan ini diperkuatdengm berbagaibukti dari negara-negaramaju. Keyakinaninihhkan telah banyak

Pe m itir a n lsla m M e to d o lo g is

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

disosialisasikan kepada masyarakat dengan dukungan berbagai argumentasi yang rasional dan bukti-bukti empiris. Kewajiban selanjutnya adalahberusaha mewujudkan pemikiran-pemikiran itu menjadi aksi-aksi metodologis, yakni aksiaksi yang mengawal pencapaiankemajuan peradaban seperti gerakan merintis peradabanbam, gerakan yang menggerakkan pada temuan-temuanbaru dan originaf gerakan-gerakan menggali dan meneliti kandungan alam yang masih terpendam, dan gerakan-gerakanpengembanganperadaban. Cara-carayang dapat ditempuh untuk mewujudkanmaksud ini antara lain: menguasai alat-alat keilmuan dalam rumpun pemrakars4 perintis, pembangkit dan pengembang seperti filsafat, filsafat ilmu, epistemologi dan metodologu memiliki obsesiuntuk merombak tatanan-tatanan peradaban lama yang kurang kondusif menjadi tatanan-tatananbaru yang efektifefisienmencapai kemajuan; memiliki obsesiuntuk menawarkan alternatif-altematif strategipemberdayaandan pembangunan bangsadan uma! memiliki dan mengembangkannaluri bersaing dengan pihak lain; dan memiliki dan mengembangkan naluri mengalahkan prestasi pihak lain. Keempat,mentransformasikan pemikiran menjadi aksi sektoral.Dewasaini umat Islam mengalami krisis multidimensional baik pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sain-teknologi dan sebagainya.Mutu pendidikan negara-negaraMuslim masih rendah sekali, ekonomi mayoritas negara Muslim terpuruk, politiknya tidak sehat sehingga mengedepankan pertikaian demi pertikaian, sektor hukumnya babak belur dengan suburnya kriminalitas yang tidak jarang justru dilakukan oleh para penegak hukum sendiri, karya sain dan teknologinya sebagaimana telah dilaporkan presiden Iran era 19Gan yaloi Hasyemi Rafranjani bahwa kontribusi umat Islam terhadap Pengem-

bangan sain dan teknologi modern hanya berkisar 17o,dan kondisi-kondisi rapuh pada sektor-sektor lainnya. Pemikiran-pemikiranyang menyoroti krisis ini telahbanyak bemunculan. Namun masih sebataskritik-kritik dan pandangan-pandangan sehinggatermasuk kawasan wacana.Pemikiran itu belum nemberikan pemecahan secarariil tli tengah-tengah masyarakat.Pemikiran itu baru dipandang sebagaipemecahan bila diwujudkan dalam bentuk aksi. Oleh karena ihr, mereka harus mentransformasikanpemikiran dalam berbagai bidang menjadi aksi-aksi sektoral baik aksi pendidikan, aksi ekonomi, aksi politik, aksi hukum, aksi sain-teknologi dan sebagainya. Aksi pendidikan diwujudkan dalam berbagai bentuk. Bagi para penentu kebijakarl seharusnya mereka memfasilitasi terwujudnya kesadaranberbagaielemen baik gubernur, walikot4 bupati"kepalacabangDikbuddankepalakementerianagama kepala sekolahL/madrasah, gurq siswa maupun masyarakat. Secarainstitusionaf mereka seharusnya menggunakan skala prioritas dalam memfasilitasi pengelolaan lembagapendidikrn yang dimulai dari penempatan pimpinan lembaga pendidikan yang benar-benar profesional. Pimpinan berkonsentrasi membentuk guru-guru yang profesinal. Guru-guru ini bertrsahamenghasilkan strategi pembelajaran yimg memberdayalan siswa atau mengakselerasi penguasaan siswa. Sedang berupayabelajar secararutirl serius dan penuh strategi. bagi masyarakaf mereka seharusnyamentradisikan kualitas pendidikan dengan segalakonsekuensisecaraobjektif dan faktual.

202

203

Aksi ekonomi bagi pemerintah hendalmya berusaha mem-

t ekonomi kaum fakir miskin dengan membikin salurberupa lapangan kerja baru yang dapat merekajangdan atau menggerakkan para pengusaha untuk menciptalapangankerja baru yangbisa merekrut tenagakeria mereka.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan melatih ketrampilan kerja menyediakan fasilitas kerja memberikan modal, dan mengontrol kerja mereka.Cara-caraini juga dapat mengatasi pengangguran termasuk //pengangguran intelektual". Kemudian bagi masyarakatumum hendaknya bisa mengelola ekonomi sehematmungkin dengan mengedepankanprioritas pemenuhan kebutuhan primer-sekunder-tersier dengan menghindari pola-pola hidup konsumtif dan hedonis. Aksi potitik seharusnyamenumbuhkan pembelajaranyang sangatberhargabagi masyarakat.Pemerintah harus berusaha memfasilitasi terbentuknya pertumbuhan politik yang rasional, cerdag mengedepankankemampuan memberikan resepsolusi berbagaiproblem kebangsaan,dan menggairahkan semangat mencapaiprestasi (fastabiqal-l&airat).Selanjutnyabagi politisi hendaknya mengedepankan prestasi dalam merancang berbagai strategi konseptual untuk memecahkan problem kebapgsaan yang paling murah biayanya dan strategi itu dapat diuji oleh para ahli baik dari dalam maupun luar negeri. Sedangkan masyarakatharus menggeserpertimbangan dalam memilih partai atau calon legislatif maupun eksekutif dari pertimbangan ideologis menjadi pertimbangan rasional.Partai mana atau calon mana yang mampu memberikan solusi paling rasionalaplikatif, maka ia yang akan memanen simpati termasuk panen dukungan suara masyarakat. Aksi hukum dapat diwujudkan secarahierarkhis danholistik; pemilihan dan pengangkatan pimpinan lembaga hukum harus memprioritaskan orang-orang yang memiliki komitrnen yang tingg dalam menegakkan keadilan hukum, para penegak hukum harus diseleksi secaraketat sehingga mamPu mengawal tegaknya hukum (tidak berani lagi bermain-main dengan merekayasakeputusan hukum), sedangkan masyarakat berusahameningkatkankesadaranhukum denganberusahamema-

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

hami aturan hukum dan berusaha menghindari tindakan-tindakan yang merugikan orang lain atau negara. Adapun aksi sain dan teknologi dapat dibentuk sejakdini melalui pendidikan yang mempersiapkan para produsen atau pengembangsain dan teknologi. Pemerintah seharusnyamemiliki perhatian besar kepada para penggali dan penemu sain dan teknologi dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang merangsangmereka untuk meningkatkan aktivitas penggalian dan penemuannya secaramaksimal. Di samping bersifat reaktif, pemerintah harus memiliki program sendiri yang bersifat proaktif dalam mengembangkan sain dan teknologi untuk mencapai kemajuan. Kemajuan sain dan teknologi tidak sekadar wujud pencapaianprestasi,tetapi jugaberdampak secarahorizontal khususnya dapat memperkuat ekonomi negara. Kelima,mentr ansformasikanpemikiran menjadi aksi sosial. Selamaini diskursus yang terjadi lebih banyak pemikiran-pemikiran yang menekankan keprihatinan sosial daripada upaya rcrius untuk mewujudkan aksi sosial-Apalagi ketika pemikirsosialitu didasari motivasi politik menghantam lawan-lawan itik, terasapemikiran itu keras dibibir dan tidak jarang krisosial inipun belum pernah mewuiudkan aksi sosial senyata dalam kasus yang sedang disorot. Maka kritik-kritik menukik hanya sekadar ingin mendapat perhatian publik membangun citra kepedulian. Semestinya aksi sosial ini dapat diwujudkan bersamasecara sinergis baik antara pemerintah, kelompok oposisi

masyarakat.Aksi ini dimaksudkan untuk menolong yang sedangmengalami kesulitan baik kesulitan tekanan politik, kedlaliman hukum dan sebagainya. bentuk aksi sosial itu bisa bervariasi sekali, sehingga bisa dengan cara meringankan beban-bebanperekonoseseorang dengan memberikan pekerjaan tetap yang meng205

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

hasilkan uang, memberikan pendampingan bagi orang-orang yang menjadi kurban kebijakan politik, dan memberi pendampingan bagi orang-orang yang menjadi kurban kriminal. Kemam,menb.ansformasikanpemikiran menjadi aksi moral. Kita seharusnyamewarnai pendidikan dengan moral sehingga pendidikan senantiasabergandengerat dengannilai-nilai sosial, dengan moral yang mengutamakan manfaat/maslahahbagi diri sendiri maupun orang lain, politik dengan moral sehingga mengedepankankebijaksanaandan kearifan, budaya dengan moral sehingga menggairahkan tumbuhnya kreativitas-kreativitas yang mendidik, seni dengan moral sehinggamampu mengendalikan diri dari keinginan-keinginan imajinatif yang liaa dan berbagai dimensi kehidupan manusia yang seharusnyasenantiasa diwarnai oleh moral. Aksi moral ini penting sekali karena menjadi inti dari kerasulanMuhammad. Dia bersabda:'!Aku diutusolehAIIahuntuk menyempurnakan kemuliaanahlak (al-hadits). Fazlur Rahman menegaskanbahwaalQur'an tidak diminati dalam diskusi permasalahan'kebebasankehendak manusia' atau' takdir',tetapi pada landasanpenghargaanyang benar tentangkepribadian manusi4 dalam merealisasikanpuncak energi moral kreatif manusia.$ Aksi moral menjadi energi yang dapat menyempumakan kepribadian seseorangdalam berbagai komponen dan tindakannyaHaI ini terjadi karena aksi moral itu berupaya memasukkan nilai-nilai etika ke dalam berbagai dimensi kehidupan, sehinggaaksi moral itu menghiasi kehidupan ini menjadi kehidupan yang mulia dan bermartabat.Unfuk itu al-Qur'an mensosialisasikanpenanamannilai-nilai inoral itu dengan sangat s Fazlur RahmarL Islamic Methodology in History (Delhi: Adam publishere 1994),h. 97.

Merum us k an P emi k i ran l s tam Mel odol ogi s

varian. Majid Fakhry menjelaskanbahwa alQur'an menggunakan seluruh kelompok istilah untuk mengartikan konsep moral dan kebaikan agama:al-khayr(kebaikan), al-birr (kebenaran), al-qist danal-i qsat (ke adllarl, al-adl (keadi lan), al-haqq (kebenaran dan ketepatan),al-ma'ruf(mengetahui dan menyukai), dan (kesalehan).3e rkhirnya al-taqzoa Istilah-istilah yang positif ini tidak sekadar dikenang, tetapi harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pendidikan, ekonomi, politi( hukum dan sebagainya.Pelaksanaanistilah tersebut dalam kehidupan nyata merupakancermin dari aksi moral, sebagaihasil dari perubahanbentuk dari pemikiran-pemikiran etika. Apabila umat Islam konsistenmengamalkan istilah-istilah tersebut, mereka akan mencapai kedamaian yang hakiki dan menyeluruh, sehingga hansformasipemikiran menjadi aksi moral merupakan keniscayaanyang tidak bisa ditawar-tawar lagi. F. Merunuskan Paradigma Islam Paradigmamenurut KamusBesarBahasaIndonesiaberarLt: 1.Daftar semua bentukan dari sebuah kata yang memperlihatIan konjugasi dan deklinasi kata tersebu! 2. Model dalam teori llmu pengetahuan; 3. Kerangka berpikir.s Berdasarkan pengertian ini isi kandungan kitab Tasrifan adalah paradigma yangmembahaswazan(timbangan kata, semacamrumus) dan mauzun(yang ditimbang) seperti af alayuf ilu if 6lanmaka perubahan struktur kata yang sama tinggal mengikuti contoh ini |rlpertt alcramayukrimu ikrAmanmaupun ahsanayuhsinuihsilnan. 3eMajid Fal6ry, EthicolTlunies in Islam(*iden: E.I.BrilL 7991),h.12. s Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,KamusBesarBahnsaInilonesia,edisikedua (fakarta: Balai Pustaka, 1991\,h.729.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Dari segi posisinya dalam peta subsistemfilsafat, paradigma adalahbagian dari epistemologi,yang berarti paradigmamerupakan model dalam membentuk ilmu pengetahuan.Sedangkan pengertian ketiga yalori kerangka berpikir mengandung makna garis-garisbes:r, rancangan,design m atpun fr ameworkberpil
Merumus k an P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

teori, pend apat, gagasan,ide bahkan madzlrrabmauPun aliran keagamaan.Ironisnya Para Pencetusnyasama-samamenggunakanpenalaranakal yang samasambil bertentanganuntuk memperebutkan kebenaran Diskursus paradigma sekarang ini telah diberlakukan dalam skala sektoral yang sangat luas hingga tidak terkontrol sama sekali. Secarakomponensial terdapat paradigma Pembangunan,paradigma ekonomi, paradigma pendidikan" Paradigma hukum, paradigma sejarahdan sebagainya;dari segipengorganisasianterdapat paradigma administrasi,paradiSmamanajemen,paradigmaleaduslzip(kepemimpinan),paradigmasuPervisi, dan paradigma-paradigmalainnya; dari segisifat terdapat paradigma konservatif, paradigma tradisional, paradigma modem, paradigma transformatif, paradigma formalis, Patadigma substansialis,paradigma progtessif, paradigma liberal, dan sebagainya;dari sumber terdapat paradigma rasionalisme, paradigma empirisme,paradigma positivisme, dan paradigma Islam. ParadigmaIs1amini mengalamiperkembangan.Paradigma yang baru masih dalam perjalanan menuju Prosespematangan. TaufikAbdullah menyatakan bahwa paradigma Islam baru dalam prosespembentukan. Prosesini rnasih terus berlanjuf lepas dari kenyataanbahwa pertumbuhannya telah memberi dorongan bagi semakinintensifnya debat-debatteologis-ePerdebatan-perdebatanteologis ini mengakibatkan polarisasi kecenderungan, sikap, pemikiran, konsep hingga tindakan. Polarisasiini merupakan keniscayaanyang sulit dihindari dan tidak perlu dikawatirkan sebabbisa disalurkan pada orientasi

alThomas S-Kukw TheStructureof Scientifc ReoolutionsPeranPara' digma dalam ReoolusiSains, ter. Tjun Sujarman (Bandung: PT. Remaja h. 771. Rosdakarya, 2OOO), 4 tbid.,h. 106. 13lbid.,h.118.

e Taufiq Abdullah, "The Formation of A New Paradigm? A Sketch on Contemporary Islamic Discrurse" dalam Mark R. Woodword (ed.), Tbwarda N ew ParadigmRecentDeaelopmentsin lndonesianIslamic Thought (Arizona: Arizona State Universiry 1996),h. 81.

208

209

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

dan tujuan yang serbapositif ketika polarisasi itu dijembatanr secaramaksimal,yaitu upaya-upayauntuk mensinergiskangerakan menuju tujuan bersamakendatipun melalui jalur penalaran yang berbeda-beda. Padabagian lain, ilmu pengetahuandan telcrologi modem tidak selalu membawa manfaat bagi kehidupan manusia.Dari sain dan teknologi modem itu telah dihasilkan kemudahan-kemudahanyang sangatmembantu kebutuhan manusia.Dalam waktu yang bersamaan,keduanya menimbulkan ancamumyang hidup manusia.Tampaksangatberb ahayabag1kelangsungan nya, sain dan teknologi modem itu melahirkan kondisi yang kontras: ada realitas yang positif dan ada pula realitas negatif. Keduanya beriringan, realitas negatif menyertai realitas positif danbegitu pula sebaliknya akibatyang terjadi dari sain dan teknologi modern terhadap lingkungan alam semesta. Dampak sain dan tel,rrologi modem itu juga menimpa perilaku manusia. Mereka sekarangcenderung hidup secarakonsumtii hedonis dan imitatif (adaptif). Kehidupan konsumtif membutuhkan dukungan finansial yang kuat sehingga terutama bagi yang ekonominya lemah kehidupan ini potensial kehidupanhedoniscenderung mengalcarnperekonomi mengumbar hawa nafsu (demagogi'ldengan sifat bersenangsenang.Kehidupan ini dapat mengzrncamkeimanan mereka. Sedangkankehidupan imitatif (adaptif) cenderung meniru pola hidup dan pola sikap yang negatif seperti dalam berpakaiary sehinggamengancammoralitas bar gsa. Dampak negatif dari saindan telcrologi modem itubermula dari paradigma sekuler yalcri model berpikir memisahkannilainilai agama dari kehidupan duniawi, sehingga membahayakan kehidupan manusia.Ketika dampak negatif itu benar-benar merusak, Islam harus meresponnyadengan memberikan solusi terbaik. Kuntowijoyo menegaskanbahwa dalam sebuahdunia

dimana kekuatan dan pengaruh ilmu pengetahuan menjadi destruktif, mengzrncamkehidupan umat amanu'siadan peradabannyaIslam jelasharus tampil untuk menawarkan altematif paradigmatiknya di bidang ilmu.as ParadigmaIs1amdi bidang keilmuan ini bertitik tolak pada wahyu yang mengandung premis-premis norma'tif terutama dari al-Qur'an kemudian dirumuskan cara berpikir. Kunto-

210

wijoyo lebih lanjut menjabarkan: Dengan pemahaman mengenai adanya struktur transdental aIQur'arL yaitu gambaran kita mengenai sebuah bangunan ide yang sempuma mengenai kehidupa& zuatu ide mumi yang bersifat metahistoris, al-Qur'an sesungguhnya menyediakan kemungkinan yang sangat besar untuk dijadikan sebagai cara berpikir. Caraberpikir inilah yang kita namakan paradigma alQur'ar1 paradigma Islam. Pengembangan eksperimen-eksperimen ilmu pengetahuan yang berdasarkan paradigma alQur'an jelas akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan umat manusia. Kegiatan itu mungkin bahkan akan menjadi rambahan baru bagi munculnya ilmu-ilmu pengetahuan alternatif. Jelaslah bahwa premis-premis normatif al-Qur'an dapat dirumuskan menjadi teori-teori yang empiris dan rasional. Sebab proses semacam ini pula yang ditempuh dalam perkembangan ilmu-ilmu modern yang kita kenal sekarang ini. Kita mengetahui bahwa ilmu-ilmu empiris mauPun rasional yang diwariskan oleh peradaban Barat berasal dari paham-paham etik dan filosofis yang bersifat normatif. Dari ide-ide normatif, perumusan ilmu-ilmu dibentuk sampai kepada tingkat yang empiris dan sering dipakai sebagai basis untuk kebijakan-kebijakan aktual.ft

6 Kuntowijoyo,Paradigma lslamlnterpretasiUntukAksi (Bandung: Mi.zarr,1997),h.336. 4lbid' h. 335. 211.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Sebagairnodel dalam teori pengetahuan,paradigma Is_ lam memiliki cara berpikir, cara menyelidiki dan cara mengetahui terhadap objek pengetahuanyang akan diproses menjadi ilmu pengetahuan. paradigma Islam itu dapat dijabarkan secaramendetail setelah diteraah dari berbagai perspektif. Ketika ditinl'au dari alur terbentukny+ paradigma Islam dapat dibagi menjadi dua yaitu paradigma internal dan paradigma eksternal. Paradigma internal dibangun melalui mekanisme: Tahappertama,pengumpulan beberapa ayat al_ Qur'an maupun hadits dalam satu rumpun pesan;talry kedua, membangun pemahaman yang integral; tahap ketiga, merumuskan cara berpikir; tahap keempat,mencoba mengoperasionalkancarabelpikir ifu untuk merumuskan teori; dan tahapkelima,mengevaluasi (menguji) efektivitas cara berpikir itu- sedangkan paradigma ekstemal dibangun melalui mekanisme:tahappertama,mengidentifikasi pemikiran di luar inspirasi wahyu; tahapkedua,mengkonsultasikan pemikiran dmgan wahyu; tahapketiga,merumuskan cara berpikfu; tahap keempat,mencoba mengoperasionalkancaraberpikir ifu unfuk merumuskan teori; dan tahapkelima,mengevaluasi (menguji) efektivitas cara berpikir itu. Berdasarkan peniabaran mekanisme kedua paradigma itu, dapat diketahui secarajelas perbedaannya.paradigma internal bersumberdari dalam wahyu sedangparadigmaeksternai bersumber dari luar wahyu tetapi dikonfirmasi (dikonsultasikan) dengan wahyu. Paradigma internal menjadikan wahyu sebagaisumber inspirasi dalam melahirkan cara-caraberpikir menyusun teori-teori keilmuary sedangkanparadigma ekster_ nal menjadikan wahyu sebagaitempat konsultasid alam mempertimbangkan cara-caraberpikir menlrusun teori-teori keilmuan tersebut.Keduanya menggunakanwahyu sebagairujukary hanya berbeda dalam menempatkan fungsinya. 212

Merum uek an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Apabila paradigma Islam ditinjau dari segi instrumen terbentuknya ilmu terdapat tiga macamyaitu paradigma teoritis, paradigma metodologisdan paradigma penelitian. Paradigma teoritis merupakan kerangka berpikir yang berorientasi pada bangunan teori-teori keilmuan, paradigma metodologis merupakan kerangka berpikir yang berorientasi pada bangunan metodologi, sedangkanparadigma penelitian merupakan kerangka berpikir untuk melakukan penelitian terhadap fenomena-fenomenaalam,budayamauPun sosial.Ketiganyamenempati posisinya masing-masing. Paradigma teoritis lebih mengutamakan pada uPaya melahirkan produk-produk keilmuaru paradigma metodologis lebih mengutamakan Proses melahirkan produk-produk keilmuan, sedangkan paradigma penelitian lebih mengutamakan pada penemuan bahan-bahan keilmuan. Paradigma penelitian juga bisa diarahkan pada pembuktian kebenaran wa-hyubaik alQur'an maupun hadits shahih Dengandemikian, ketiga paradigma itu terpadu dalam satu sistem kelahiran bangunan keilmuan yaitu upay4 proses dan produk keilmuan. Ketiga paradigma itu mendasarkan pada ketentuan-ketentuan normatif wahyu.Ketiga paradigma ini menjadikan wahyu sebagaireferensi bahkan sebagaisumber inspirasi dalam menelusuri dan menggali bahan-bahan,metode-metode dan produk-produk keilmuan. Ketika paradigma Islam itu ditinjau dari perspektif komponensial atau sektoral maka akan didapatkan banyak macam paradigma sebanyakbidang ilmu yang akan dibanguo seperti paradigma teologi Islam,paradigma hukum Islam"paradigma filsafat Islam, paradigma tasawuf, paradigma pendidikan Islam, paradigma politik Islam, paradigma ekonomi Islam, paradigma sejarahIslam, paradigma sosiologiIslam, paradigma psikologi Islam,paradigmakesenianIslam dan lain sebagainya.Paradigma 213

Pe m ikir a n lsla r n M e lo d o lo g is

ini sangatdinamis sebabmengalamipertumbuhan terusmenerus seiring dengan upaya mengkonstruk disiplin-disiplin keilmuan yang baru. Setiapdisiptin ilmu dapat dirumuskan paradigmanya sendiri, bahkan untuk konstruksi satu disiplin ilmu sajabisa disiapkan lebih dari satu paradigma. Upaya merumuskan paradigma ini lebih utama ditekankan pada paradigma-paradigma keilmuan serapan atau keilmuan yang belum masukkategori keilmuan Islam mumi seperti pendidikan Islam, sosiologi Islam, psikologi Islam, politik Islam, dan kesenianIslam. Rumusan paradigma dalam membangun disiplin-disiplin ilmu tersebut terasarnendesakuntuk segera direalisasikan.Sebabbangunan ilmu-ilmu tersebut belum sekokoh llmuushfilfiqh (epistemologi hukum Islam),fiqh (llmu hukum Islam), ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu tauhid, dan ilmu ahlak-tasawufyang memang telah menjadi rumpun ilmu-ilmu keislaman yang murni. Sedangkankonstruksi ilmu pendidikan Islam, sosiologi Islam dan sebagainyatersebut masih banyak metatutan adaptasidenganteori-teori d ari Bara! sehinggaperlu dirumuskan paradigma untuk mengetahui karakternya sesuai dengan nilai-nilai Islam maupun mekanismenya dari awal hingga terwujudnya bangunan keilmuan. Pada saat paradigma Islam ini ditinjau dari karakter pemahamanulama dan kaum Muslirniru akan didapatkan banyakmacamparadigma ayaktipe-tipepemikiranlslamseperti paradigma Islam konservatif,paradigma Islam fundamentalis, paradigma Islam tradisional" paradigma Islam modern, paradigma Islam liberaf paradigma Islam transformatif,paradigma Islam neo-modernis,paradigma Islam formalis, paradigma Islam substantivistik, paradigma Islam revivalis, paradigma Islam moderat, dan lain sebagainyatermasuk paradigma Islam metodologis.Semuaparadigma ini mengacupada Islam tetapi pemikiran masing-masing tipe Islam itu berbeda-beda.Per214

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

bedaan pemikiran ini selanjubrya menampilkan perbedaarr sikap dan perilaku keseharian, bahkan perbedaan itu juga terefleksi dalam bentuk gerakan-gerakan.|adi Islam itu satu, namun cara mengekspresikan Islam meniadi bervariasi, berbeda-bedadanberagam sekali.semua kondisi ini dipengaruhi olehparadigma yang digunakan seseorangdalam memahami Islam. Kita bisa mengambil contoh paradigma Islam fundamentalis. Model berpikir para pengikut Islam fundamentalis ini biasanyamerekaberpikir secaraharfiah,syaHiyah,dhahiriyah atau tekstual. Hal ini tentu sangatberbeda dengan paradigma Islammodem. Moeslim Abdurrahman menyatakanbahwa paradigma modernisasi dalam pemikiran Islam tampaknya lebih menampilkan kelenturan, keterbukaan dalam menghadapi dunia yang plural dan terusberubah.Parapemikir modemisasi Islam tidak menaruh ambisi mengislamkan setiap aspek kehidupan sebab antara otoritas agama sebagaial-din dan perkembangan aspek sosialumat Islam memiliki basisnyamasingmasing.azDengan pengertian lain, paradigma'modemisasi' Islam cenderung melakukan liberalisasi pandangan yang adaptif terhadap kemajuan zarnan,tanpa harus meninggalkan sikap kritis terhadap unsur negatif dari proses modernisasi itu.a8 Demikian pula perbedaanitu mesti terjadi dengan paradigma Islam versi lainnya. Selanjutnyaparadigma Islam ditinjau dari segi fungsinya didapatkan paradigma petunjuk, paradigma konfirmatif dan paradigma informatif. Paradigma petunjuk merupakan kea7Moeslim Abdurrahman, "Bagaimana Indonesia Dibaca Pemikir lslam: Sebuah Resensi Pemikiran", dalam Muntaha Azhari dan Abdul Mun'im Soleh (peny.), lslam lnilonesiaMenatap Masa Depan (|akarta: h.224. P3tvI,1989), 8lbid.

215

1

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

rangka berpikir yang berusahamenunjukkan suafu kebaikan sebagaiperbuatanyang harus dilakukan dan kejahatan sebagai perbuatanyang harus dihindari. petunjuk ini ditujukan kepada manusiasecaraumum, orang-orangyang beriman, dan orang_ orang yang bertaqwa.Kalau mengacupada aleur,an petunjuk ini sebagaifungsi utama sebabsasarannyaadarahhati manusia; paradigma konfirmatif merupakan kerangka berpikir yang ber_ usahamemperkuat kebenaranyang telah berhasil dicupui r"iun sia melalui penalaranakaf sehinggapesan_pesan yang disam_ paikan Islam sejalandan senafasdengan gagasan_gagasan yang dinalar akal; sedangkan paradigma informatiirierup"tur, kerangkaberpikir yang berusahamenyampaikanberita-berita transendental(berita-beritakerohanian,berita-berita gaib atau berita-berita yang sulit dipahami). Ketiga paradigma ini tentu memiliki gaya berpikir yang berbeda-bedasesuaidengan tekanannya.paradigma petunl.uk menekankan sasarannyapada hati manusia, paradigma konfirmatif menekankansasar.rnnyapada akal manusia sedangkan paradigma informatif menekankansasarannyap adarasa, dznwq, intuisi, inzight,dlamir atauqalbu.Konsekuensinya bahan yang digunakan ketiga paradigma itu juga berbeda_bedaterutama dari segi pengolahan atau penyampaiannya. Kalau mengikuti Aristoteles,paradigmapehrnyukmenggunakantehfik ethos6lrrnit yang menekankan pengungkapan benar dan salah),paradigma konfirmatif menggunakan tehnik rogos(tehnik yar,jmenul*kan argumentasi rasional), dan paradigma informatif meng_ gunakan tehnik pathos(tehnik yang berusaha menggetarkan emosi). Demikianlah, macam-macamparadigma yang dapat di_ turunkan dari paradigma Islam. Sebenarnyaparadigma Islam ini masih bisa dibagi-bagi ragi yang rebih mendetail jika ditelaah dari perspektif yangberbeda lagi. paradigma Islam masih sangat 216

Merumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

potensialuntuk dijadikan kerangkadalam menyusun Paradigma lagi yang lebih banyak jumlahnya dan lebih spesifik lagi dibanding paradigma-paradigma yang telah disebutkan itu' G. Merumuskan Pengembanganllmu-ilmu Keislaman sebagaidisiplin keilmuan, ilmu-ilmu keislaman tidak boleh mengalami stagnasi.Ilmu-ilmu itu harus berkembang untuk memenuhi syarat sebagaidisiplin ilmiah. Ilmu-ilmu yang mandek hanya akan menjadi data-datasejarahyang bersifat sangat pasif. Perkembanganitu menuntut kegiatan-kegiatan telaah, kritik, evaluasi dan pembangunankembali terhadap konstruksi ilmu pengetahuan- Kegiatan-kegiatan ini untuk mendinamisir ilmu-ilmu keislaman yang stagnan itu agar mengalami perkembangan-perkembangan yang signifikanPadaera klasik ilmu-ilmu keislaman itu tambah subur dan berkembangsecararelatif merata.Parafilosof dan ilmuan Muslim memiliki semangatyang tingg untuk merintis, membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada saat itu, sehingga bermunculan bangunan ilmu-ilmu bak tafsir,ha'dits,kalam,ushitl Mereka fiqh,fiqh,tasawuf,ahlak,nahtou,t6ril
Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Sayangnyapengembanganilmu-ilmu itu telah lama mengalami stagnasihingga sekarangini" sehinggatidak ada penambahan-penambahanyang baru. Paraulam4 cendekiawan mau pun ilmuan Muslim sekarang ini memahami bahwa seolaholah karya-karya keilmuan zaman klasik itu telah sempurna, produk final dan pesan-pesanyang sakral.Pemahamanini membawa konsekuensikontra-produktif, irrasional tidak realistis dan berorientasi masalampau di kalangan umat Islam termasuk kalangan intelektual:rya. Mereka hanya berpangku tangan dan tidak berkreasiapa-apa,kecualihanya menerima dan menyimpan warisan intelektual masalampau tetapi tidak mewarisi semangat keilmuannya (etos ilmiahnya). Anggapan bahwa karya-karya klasik itu telah sempurna dan produk final menyebabkan seseorangibarat menempuh jalan buntu dalam berkarya. Apapun yang dilakukan seseorang dianggap tidak adamanfaatrya samasekali.Sedangkananggapan sebagaipesan-pesansakral menyebabkansikap pembenaran secaramutlakterhadapkarya-karyaterdahulu dan tidakada keberanianuntuk menelaah,mengkritisi apalagi menggugat. Mereka lebih cenderung mengagumi karya-karya masa lalu itu daripada meneruskanrintisan karya-karya tersebut ke dalam wujud karya-karya baru yang original, sehingga dalam kapasitasnya sebagaiintelektual itu mereka ternyata bersikap pasif dan konsumtif. Sikapdemikian inilah yang harus dirubah secaratotal. Para ilmuan Muslim sekarangharus mengembangkankarya-karya masalampau itu dengancaramelanjutkan(menyempumakan) maupun merintis yang baru sama sekali. Cara melanjutkan memiliki peluang pada seluruh disiplin ilmu keislamanseperti kalam,fiqh,tasawuf,sejarahlslam,tafsir,hadits,dan lain-lain. Sedangkan caramerintis memiliki peluang yang lebih banyak lagi kalau merekaberupayasungguh-sungguhmeneliti dan menggali 218

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

wahyu, khazanahIslam dan realitas alam baik realitaseksakta, sosialmauPun budaYa. Pembahasanilmu kalamselamaini masih berputar-putar padapandangan-pandanganaliran Khawarij, Murjiah, Jabariah, Qodariyah, Mu'tazilah, Ahlussunah, dan Syi'ah semata.Padahal sebagaidisiplin ilmu seharusnyadikembangkan dan terus berkembangsecaradinamis kendati misalnya mengahdapi penentangan-penentangan sePerti yang dikemukakan oleh Taqiyuddin al-Nabhaniy bahwa ada lima kesalahan metode paramutakallimin: 1. Mereka memegangimetode ini dalam mewujudkan alasan berdasarkan ataslogika bukan berdasar atas inderawi. 2. Sesungguhnjrapara mutakallimin telah keluar dari realitas empiris, merekamelampauinya menuju non empiris. Mereka membahassesuatuyang ada dibalik alam (metafisika) terutama masalah Dzat Allah dan sifat-sifat-Nya, yang tidak bersambung dengan hal-hal inderawi. Dengan demikiaru mereka menjadi kacau lantaran pembahasanyang berhubungan dengan inderawi, dan mereka melampaui batas dalam menganalogikan hal yang gaib dengan dhahiryakni menganalogkan Allah dengan manusia. 3. Sesungguhnyametode para mutakalliminmemberikanakal kebebasanmembahas segala sesuatu yang terindra maupun tidak terindera. 4. Sesungguhnyametode parametakalliminmenjadikan akal sebagaidasar pembahasandalam masalah iman seluruhnya. Akhirnya mereka menjadikan akal sebagaidasarbagi al-Qur'an dan tidak menjadikan al-Qu'ansebagaidasarbagi akal.ae aeTaqiyuddin al-Nabhaniy, al-Syahshiyatal-lslamiyah,juz I (Bairut: Dar al-Umm at,2003M17424}{), h. 58-64.

279

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Terlepasdari penentanganini, ilmu kzl amhaflrssenantiasa dikembangkan. Pandanganal-Nabhaniy tersebut dipandang sebagaimasukanyang berhargatetapi tidak perlu dijadikan sebagai penghalang dalam mengembangkan konstruksi ilmu kalamlebih lanjut. Ilmu kalamini justru harus senantiasadikembangkan dengan melakukan penyempurnaan-penyempurnaan. Setiapada celahsekecilapapun harus dimanfaatkan untuk mengembangkandan menyempurnakan khazanahdan bangunan Tlmuknlam,agarilmu ini berkembang dinamis dan mampu merespon tantangan-tantangankontemporer. Upaya pengembanganilmu kalamterkadang terhambat secarapsikologis oleh fatwa ulama tertentu seperti Ibnu Thimiyah, al-Nabhaniy dan sebagainya;secara intelektual oleh doktrin-doktrin apatis dan pasif yang telah berpengaruh pada masyarakatkita seperti doktrin ]abariyah yang menyebabkan manusiaharus menyerahpadakeadaandan pemikiranAsy'ariah yang menentang hukum kausalitas; dan secara ethik kita memiJiki anggapanyang salahbahwa rumusan konstruksi ilmu kalamklasik telah selesai.Hal-hal inilah yang disebut sebagai anomali-anomali.M. AminAbdullah menegaskanbahwa dengan meninjau ulang anomali-anomali yang melekat pada rancangan epistemologi ilmu kalammaka dapat disimpulkan secaratentatif bahwa llmu kalnmperlu dikembangkan dan diperbarui sesuaidengantuntutan perkembanganzzunanyang dilalui oleh sejarahkehidupan manusia.so Sebagaimanadiketahui bahwa konstruksi ilmu kalam adalah akibat pertikaian politik, maka rumusan-rumusannya tidak terlepasdari kemasanpolitik denganbalutan teologi dan sebaliknya.Dinasti umayah berupaya mentransendenkanmasas M. Amin Abdullah, FilsafahKalamdi Era Post Modernisme(yogyakarta: Pustaka Pelajar, 7995),h. 87.

Merumus k an P emi l c i ran l s l am Mel odol ogi s

lah politi( maka reaksi-reaksiyang muncul seperti Mu'tazilah, Khawarij dan Syi'ah cenderung mengambil posisi sebaliknya seperti lazimnya reaksi kelompok oposisi yaitu mempolitisir ajaran-ajarantransenden. Di samping itu, ilmu kalamsangat dipengaruhi oleh filsafat Yunani yang menekankan aspekontologis dan terkadang kosmologis.Kedua latar belakangkemunculan llmukalam ini sangat mewarnai corak lLmukalamyang kita pelajari selamaini. Berdasarkanfaktor-faktor kelahiran Tlmuknlam'inl kita dapat mengembangkanke dalam ruangan yang lebih luas lagi. Ada beberapacelahyang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkanilmu knlam.ftrtinya selamaini fokus perhatiandalam kajian ilmu kalam selalu terkonsentrasi pada Tuhan seperti ketauhidan Tuhan, keadilan Tuhan, kekuasaanTuhan, perbuatan Tuhan, sifat-sifat Tuhan, dzat Tuhan, status kernahlukan alQur'an, kemungkinan melihat Tuhan di akhirat, akaf wahyu, kerasulan,dan keputusan-keputusan Tuhan terkait dengan perbuatanmanusiasehinggamelahirkan statusmereka:kfrfr, mu'min, lksiq danmusyrilcKarenaitu, tugas para ahli ilmu knlamsekarang adalah bagaimanakah menggeser pemikiran yang serba terfokus pada Tuhan itu ke dalam pemikiran yang menjalar pada berbagai segi kehidupan manusia. Penggeseranpemikiran ini bisa dalam bentuk usahamentransformasikan ketauhidan maupun keadilan Tuhan ke dalam kehidupan sosialmanusia. Tiansformasi ini bisa menjangkau berbagai level, antara lain seperti di bawah ini: 1. Semangattauhid mempengaruhi kehidupan spirituaf etika sosial etos ilmiafu etoskerja etos organisasidan sebagainya. Di sini para ahli Tlrnukalamdituntut mampu membangun teori-teori semangat ketauhidan itu berperan menjiwai,

22L

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

mempengaruhl dan menyemangati sistem kehiduparr manusia secaramenyeluruh. 2. Semangattauhid memberikan spirit terhadap pemecaharr masalah-masalahkemiskinary pengangguran,kebodohan, keterbelakangan, ketertindasan, pembelengguan dan sebagainya.Dalam konteks ini dibutuhkan bangunan teoritiskonseptualmengenai ketauhidan yang berupayamembebaskan manusia dari berbagai problem jeratan kehidupan ini seperti semangat ketauhidan mampu membendung rasa ketakutan terhadap hukuman mati bagi teroris. Semangat ketauhidannya patut dipuji tetapi tindakan merusaknya tetap harus ditentang. Semangattauhid yang benar-benar mampu menjauhkan manusia dari tindakan kejahatanmaupun perbuatan maksiat. Peluang yang dapat dimanfaatkan pada bagian ini adalah bagaimana para ahltlLmukalammau berusaha membangun konsep-konsep teoritis dengan menginternalisasikan nilai-nilai ketauhidan untuk menggempur kecenderungan-kecenderungan jahat atau nilai-nilai syaithaniyah dalam kehidupan sehari-hari. Semangattauhid memberikan paradigma kehidupan dalam mencapaikemajuan peradabanmanusia.Dalam hal ini telah dikembangkan dan seharusnya terus dimekarkan spirit tauhid dalam mengejar kemajuanseperti munculnya teologi pembangunan, teologi transformatif, teologi perdamaian, dan teologi pembebasan.Hal ini masih bisa dikembangkan lagi menjadi misalnya teologi pencerahan,teologi persaingan, teologi kejayaarLdan sebagianya.Istilah-istilah teologi ini mestinya malah diganti dengan istilah knlam,sehingga menjadi kalampembangunan, kalam transformatif, kalam perdamaian dankalnmpembebasan.Hanya sajaistilah-istilah 222

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

ini belum umum dipakai, tetapi bisa mulai disosialisasikan meskipun bukan suatu keharusan. Demikianlah juga konsep keadilan Tuhan dapat ditransformasikan ke dalam bangunan teori yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, dan hukum sehingga menjadi konstruksi teoritis keadilan ekonomi, keadilan sosial dan keadilanhukum. Paraahli dituntut mendesain konsep-konsepbahkan teori-teori tentangkeadilan ekon omi (economiciustice)yang dipengaruhi oleh keadilan Tuhary keadilan sosial (socialjustice) yang dipengaruhioleh keadilan Tuhan,dan keadilan hukum (Iawjustice) yang diilhami oleh keadilan Tuhan. Jadi konsep tentang keadilan Tuhan ini seharusnyadiberlakukan pada bentuk-bentuk keadilan pada seluruh sektor kehidupan manusia. Melalui pergeseranpemikiran dari fokus hanya kepada Tuhanmenuju ke berbagaisektor kehidupan manusia baik melalui transformasi maupun cara lainnya" menjadikan peluang i\mukalam masih sangat luas untuk dikembangkan. Peluang ini merupakan "wilayah bebashambatan" bagi para ahli untuk merumuskan dan mengembangkan ilmukalam. Hal ini tentu jauhberbedadenganpemikiran yang hanyaberfokus pada Tuhan sematayang mengandung berbagai "misteri" dan sulit atau bahkan dalam hal-hal tertentu tidak bisa kita tangkap substansinya secaramendetail, sebagai refleksi peringatan Nabi: Berpikirlah tentangciptaanAllah dan jangan berpikir tentang Dzat Allah. Selanjutnya, ilmu fiqh lebih besar lagi peluangnya untuk dikembangkan. Selamaini kitab-krtabfiqh klasik yang banyak kita pahami membahaspersoalan-persoalanyang sangatkompleks mulai dari soal thaharah(bersuci)hingga pergantiankepemimpinan negara (suksesikepemimpinan). Upaya merinci dan mengembangkansudah ada tetapi masih kecil atau sedikit

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is Merumu s k an P emi ti ran l al am Mel odol ogi s

jumlahnya . rlmu fiqhbisadikembangkan dari perspektif kon r ponenny4 kawasannyawaktunya iklimnya, madzhabny4 corak

Dari segi komponennya, ilmu

fiqhtelah berusahadikem _

ponennya masing-masing,sehinggaseluruh pembahasannya rnengarahpada satu rumpun komponen ifu.

wacana,tetapi ke depansehamsnyaditindaklanjuti dalam bentuk

utuh (komprehensif).Hal ini terjadikarenap ara artJt fiqhkurang 224

memiliki kesiapan secarakonseptual mauPun kawatir mendapatkan penolakan dari masyarakatterutama Para ulama. Dari segi wakru, fiqhbisa dibagi menj adifiqh zaman Nabi, zaman fiqh zamanal-KhulafA' al-RAsyidindan Amawiyin' fiqh Abbassiyahdan mujtahid,fiqh zanan taqlidalorujumud,fiqh zarnart reformasi,f4h kontemp orcr (al-fqh al-mu'ashir)danfiqh PenSandaian {fiqh iftirAdhf).Perbedaar:.fqhini tidak hanya karena faktor urutan waktu sematatetapi yang lebih penting perbedaan waktu ini membawa perbedaan karakter baik menyangkut sumberfas3rri',tantangan"metodemaupunkecenderungan AdaVnfiqhmasa depan yang biasa disebut dengartfqh pengandaian (fiqh iftirddhi) merupakan ketetapan hukum Islam terhadap kasus-kasusyang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Ketetapan ini ternyata telahbanyak diungkapkan oleh para ahlil qh padamasa lampau. Dari segiikli& adaf qh untr*wilayah tropis dany'4huntuk wilayah non tropis- Ketentuan-ketentuan dalam kitab-kitab fiqhy^gkita kenal sekarang ini cocok untuk daerah-daerah tropik (sekitar kathulistiwa) sedang untuk daerah-daerah non tropis seperti panjang siang selama 23iamsementara malam hanya "1.iam, apakah puasanya oranS-orang lslam di daerah tersebutsetiap harinya harus23 jam sedangkesempatanmereka untuk berbuka shalat maghrib, shalat isya', shalat tarawih dan makan sahurhanya satujam? Paraahlif4lr seharusnyasegera merumuskan konstruksil4ft untuk daerahnon tropis ini dengan memperhatikan berbagaipertimbangan. Problem masyarakat non tropis di samping puasajuga waktu shalatdan sebagainya yang membutuhkan pemecahansendiri. Dari segi madzhabnya,fiqh dapat dibagi dan dikembangkan menjadi fiqhHanafr(hukum Islam menurut pemikiran dan pemahaman Imam Abu Hanifah), fiqh Maliki (hukum Islam menurut pemikiran dan pemahaman Imam Malik|), fiqh Syafr'i

tl terumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

(hukum Islam menurut pemikiran dan pemahaman Imanr Syafi'i), danfqh Hanbali (hukum Islam menurut pemikirarr dan pemahaman Imam Hanbali). Macam-macamfiqhini ber dasarkan madzhab-madzhab yang masih berkembang di kalanganAhlussunah.Ada juga madzhab-madzhabyang telah lenyap seperti madzhab al-Auza'i, al-Tsauri,d-Laits, al-Dhahiri, dan al-Thabari.Di sampingitu juga adamadzhabfqh dtkalary..an Syi'ah kendatipun kurang kita kenal. Pembedaanfiqhmenjadi berbagaiversi tergantungpadapara pendiri madzhab karena corak pemikiran dan pemahamanmereka berbeda-beda.Fiqlt Hanafi bercorak rasional, fiqhMaliki bercorak tradis ional,fiql t Syafi'i bercorak moderaf y'qh Hariliali bercorak fundamentaI sedangkanfiqh Dha}runbercorak tekstual. Dari segicorakryafiqhada yang deterministik dan emansipataris.Fr'l deterministik adalahfiqh yang mengandung pembahasanserbaberketerrtuanterutama denga.t caramenghukumi . sesuatuperbuatan termasuk halal, haram, sunah,makruh dan mubah sehingga terkesan menggunakan pendekatan "hitam putih" (pembelahan).Sedangkanf4h emansipataris adalahfiqh yang membahashal-hal yang berusaha membebaskan dari keterbelengguan baik karena model pemahaman ayat maupun hadits yang eksklusif maupun pengaruh dominasi pengarang kitab fiqh yang semuanya laki-laki, sepefirfiqhyang memberikan peran lebih aktif dan kreatif pada kaum wanita. Bahkan kitab tulisan Hasan al-Turabi yang berjudul Tajdtdal-Fikr atlslhmi diterjemahkan denganjudul FiqhDemokratis,karena alTurabi memberikan kebebasankepada umat Islam untuk melakukan ijtihad secarakeseluruhan sebagai cermin dari fiqh rakyat. Dari segi cara memahamkan kepada orang lain, adafiqh doktrtnal, fiqh rasional d anfiqhberbasis research. Fiqh doktrrnal adalah fiqh yang memberikan ketentuan-ketentuan hanya

berdasarkan pada doktrin-doktrin dari wahyu; fiqh tasional disamping didasarkan pada doktrin-doktrin dari wahyu juga dicoba untuk menjabarkan secararasional kecuali kalau berhad,apandengan ketentuan wahyu yang belum bisa dirasionalkan; kemudian ahli fiqh memlliki kesemPatanuntuk membartgun fiqhberbasisresearchart'rrryafiqh yang tentu sajadidasarkan wahyu tetapi juga diperkuat dengan hasil-hasil penelitian ilmiah yang berusahamamaparkanbukti kebenaranwahy,r tersebut. Peluang ini sangat luas sekali untuk dimasuki, dimanfaatkan dan dikembangkan dengan bantuan berbagai disiplin ilmu. Dari segi interaksi wahyu dengan situasi sosial' adafiqh tekstual dan kontekstual. Fiqh tekstual merupakan fiqh yang hanya mendasarkanpada teks-teksmurni wahyu' Sedangkan berupaya "mendialogfqh kontekstual merupakanfiqh yang kan" teks-teks wahyu itu dengan situasi dan kondisi sosial masyarakatpada saatturunnyawahyu- itu maupun saatsekarang ini. Fi4hkontekstual ini, senantiasamempertimban gkan setting sosiopolitik, sosio ekonomik, sosio kultural, sosio religius dan sosiogeografis dalam memahami dan menjabarkan ketentuanketentuan wahyu agar substansi dari maksud-maksud syara' bisa dipahami secara komprehensifDi samping itu, lhmufiqh bisa dikembangkan lagi dari berbagai sudut pandang yang belum disebutkan di depan' Peluang untuk mengembangkan lImu fiqh ini masih sangat luas, tergantung pada kreativitas dan keberanianp ara ahlifiqhunhrk merumuskan konstruksi fiqh model baru sama sekali yang selamaini belum tersusun Secarasistematikdan terinci- Manakala mereka memiliki kemauan, keberanian dan kreativitas, bisadipastikan pengembanganilmu fqh lnbenar-benar terjadi bahkanmengalami kehidupan yang subur sekali,sesuburtanam227

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

an di musim penghujan sehinggamuncul berbagaikonstruksi fiqhyangbaru. selanjutnya terkait dengan ilmu ahlak. Ahlak atau etika selamaini masih dipahami secaragenerardan normatif. pemahaman general ini meliputi ahtak kepadaAllah, Rasul, orang fua" sesamamanusia dan sesamamahluk. Sedangkan pema_ hamannormatif menekankanahlakpada sikap y"rrgUuit a"r, sopansanfun kepada sesarnamanusia terutama dari yang muda kepadayang tua. Sebenamyaetika ini bisa dikembunglan da_ lam wilayah yang lebih komprehensif ragi dan secarafuigsionar. Bidang politik misalnya sangatmembutuhkan etika ,Ji.ggu perlu dibangun konsepetika politik dalam menyampaikan pro_ gram, kampanye persaingan dengan partai atau kandidat pen_ jabat lain, mengkritik program pihak lain, mendapatkan sim_ pati masyarakat, bersikap ketika memenangkan pemilihan, bersikap ketika kalah dalam pemilihan, dan bersitap ketika menjadi kelompok oposisi-Dalam bidang ekonomi juga demikian. Ekohomi membutuhkan etika sehinggaperru dikonstruk konsep tentang etika kerja (etoskerja), etika penjualan (penawaran), etika pembelian, etika mencari keunfungan, etika melakukan perjanjian usaha etika pembagian hasil usaha,etika pencatatan dan sebagainya. Bidang-bidang lainnya juga membutuhkan etika. Selan_ jutnya etika bisa dikernbangkan ragi pada ranah kedokteran sepertietika perlakuan terhadapberbagaimacamkondisi pasien, etika dalam menanganipenyakit pasien"etika penyuntikan, etika operasi,etika dalam menumbuhkan optimisme kehidupan bagi pasierydan etika dalam menarik biaya dari pasien.Bahkan etika dapat memasuki wilayah pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi seperti etika daram prosespenggariannya etika dalam mensosialisasikannyadan etika dalam mengaplikasikannya. Pengembanganetika pada wilayah sain dan teknologi ini

Merurnus k an P emi ti ran l s l am Mel odol ogi s

juga mencakup etika orientasi pengembangansain dan teknologi itu sendiri sehinggadidapatkan kesepahamanbahwa ilmu bukan sekadaruntuk pengembanganilmu (sciezcefor science), tetapi pengembangan itu diupayakan mampu memerankan fungsinya untuk kesejahteraanmasyarakat (science for welfare ofsociety)dalam mewujudkan negaraadil makmur (welfarestate), sehinggailmu tetap bisaberkembang denganbaik tetapi dampak negatifnya segeraterkontrol. Kemudian mengenai ilmu tasawul.Seseorangyang menjalani kehidupan tasawuf senantiasadikesankan menyendiri dari kehidupan sosial apalagi ketika ia berusahamencapai tingkatanfani' 'an al-nafs(lenyap dari kesadaranterhadap dirinya sendiri) sehinggaia menganggapsemuamahluk termasuk dirinya sendiri tidak ad4 yang ada hanya Khaliq (Allah) semata. Seluruh perhatiary amalan maupun penghayatan dipusatkan hanya kepadaAllah semata.Kecenderungandemikian ini al,chirnya melahirkan penilaianbahwa seorangsufi (pelaku tasawuf) itu sangatindividualistik. Berdasarkankenyataanini maka perlu dikonstruk model tasawuf baru, di samping berusahamendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnyajuga harus bergumul dengan masyarakat luas dan melahirkan manfaat besar bagi mereka.Corak tasawuf ini dapat disebut tasawuf sosial.Suatu model kehidupan tasawuf yang mempertimbangkan atau menekankanpada keseimbanganantarahubungan vertikal dengan hubungan horisontal. Di samping itq dan mungkin masih terkait dengan sikap individual para sufi itu, merekajuga terkesanmenjauhkan diri dari keramaian"yang dikonotasikandengananti keduniaan.Maka sekarang ini perlu dipikirkan bagaimana cara menjalani kehidupan tasawuf di tengah-tengahkeramaiandan justru dapat menguji ketahanan iman mereka. Ada ungkapan Jawa yang dapat menggambarkankehidupan tasawuf model ini dengan

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

tepat, y ait', Tbpoing tengahprojo,sumingkir sakjeruning knlangatt (bertapadi tengahkeramaian dan mengasingkan diri di tengah tengah banyak orang). Untuk itu perlu dirumuskan konsepten tang tasawuf modem. Tasatouf, khususnya kehidupan zuhud,seringkali oleh se_ bagian kalangan termasuk Muhammad rqu+ disinyarir sebagar penyebabkemunduran umat Isram,srkendati karangan rain berpandangansebaliknya:Thsawufmalahan memiliki kontribu si yang besardalam melakukan isramisasidi berbagai wilayah termasuk Ilrdia dan Indonesia, para sufi memainkan peran penting dalam memelihara keutuhan dunia Islam dengan menghadapr tantangan kecenderungan pengepingan kawasan_kawasan ke_ khalifahan ke dalam wilayah-wilayah ringuistik Arab persia dan Turki.s2Bahkantasaw'f menjadi spirit para sufi untuk mengusir penjajah Portugis dari Libya kemudian mereka mendirikan negaraIslam-Terlepasdari kontroversi ini para ilmuan tasawuf seharusnyasegeramerurnuskan konsepbaru mengenai tasawuf pemberdayaan.Bangunan tasawuf ini mengarah padapende_ katan diri kepada Allah yang difungsikan untuk r'"-p.rd"yukan umat Islam dalam mencapai kemajuan peradaban. Dalambidangtafsir terahdikenal studi tekstual dan kontekstuat kemudian studi hermeneutika aleur,an yang mungkin belum dikenal para mufassir terdahulu. Di ,u-pirg ir,, f.rgu ada studi interdisipliner mengenaialeur,an. Sebabat_qur,an selaianberbicaramengenai keimanan, ibadah, afuran_aturan. juga berbicara tentang sebagianisyarat-isyarat ilmu pengetahuan. Maka ilmu-ilmu seperti sosiologi botani dan semacamnva

Merumusk an P emi l c i ran l s l am Metodol ogi s

perlu dipelajari untuk mernahami ayat-ayatal-Qur'an.s3SebagaimanadipaparkanKazuo Shimogaki, Hasan Hanafi melalui proyek kiri Islam, berusahamembangun tafsir perspektif (alSyu'ury) agaralQur'an mendiskriPsikanmanusia"hubungannya dengan manusia lain, tugasnya di dunia kedudukannya dalam sejaralr,membangun sistemsosialdan politik.s Selanjutnyailmu tafsir perlu diperdalam lagi pada ranah tafsit' ilmi, tafstrfalsafi, tafsirsufi, dan tafstrby dn (penafsiran al-Qur'an dengan cara menangkap isyarat-isyarat yang dimunculkan oleh al-Qur'an sendiri). Dari segi rumpun keilmuan tafsir itu dapat dikembang(pendidikan) , tafsir iitima'l (sosial), kan lagi menj adttafsir tarbaa.ri tafsiriqtishadi(ekonomi) tafsirsiyasi(politik), tafsirfiqhi $tukum), tafir tarilihi (sejarah)dan sebagarnya. Padabidang ilmu hadits seperti iuga pada al-Qur'an yang membutuhkan studi interdispliner. Studi ini perlu dikembangkan juga pada hadits, sehinggahadits mengenaipsikolog, Pendidikan, ilmu pengetahuan, tel,mologi dan sebagainyaperlu dikelompokkan dan dibandingkan dengan hasil penemuan ilmu modern.ssIlmu hadits ini mengisyaratkan berbagai peluang yang bisa dikembangkan lagi seperti pemahaman hadits secara kontekstual (suatu pemahaman hadits dengan mempertimbangkan setting sosio-kultural, sosio-ekonomik, sosio-politik, sosio-religius, sosio-geografisdan sebagainya),lalu pemahaman hadits dengan menggunakan ta'wil (pengalihan makna hakiki menuju makna z aiaziyangkebihbisa diterima oleh akal). Pemahamanhadits ini dilakukan terhadap hadits-hadits yang makna hakikinya sulit dinalar karena menggunakan kata-kata 53Mudzhar, Pendekatan,h. 20. v Kazuo Shimogoki, Kin IslamantaraModernbmedan PostModernbme TelaahKritb atasPemikiranHasanHanaf, terj. M. Imam Aziz dan M' fadul Maula (Yogyakarta: LKiS, 1993),h.104$ Mudzhar, Pendekatan,h. 27. 231

Pem ik ir anls lam M et odologis

metaforaataukata-katayang sulit dipahami dengan pemahaman biasa (dhnhirAalx).Dari segi rumpun keilmuan, hadits ini juga dapat dikembangkan lagi menjadihaditstarbawi(pendidikan), haditsijtima'i (sosial), hadits iqtishadi (ekonomi), hadits siyasi (politik), hnditsfiqh (t:rukum), hadits tarikhi (sejarah) dan sebagainya. Padabagian lairy sejarah (taritrth)Islam masih menyisakan berbagaimasalahsehinggabidang ini memberi peluang untuk bisa dikembangkan dalambentuk yangluas dan berbagaimodel: Pertama,selamaini sejarahIslam hanya didominasi deh sejarah politik, militer, peperangan"dan terpusatpadatokoh-tokoh besar (sentral).Maka ilmu sejarahini perlu dikembangkan pada ranah sejarah sosiaf sejarah intelektual, sejarah sosial-intelektual, sejarahekonomi, sejarahpendidikan"sejarahmanajemerLsejarah sistem keuangan negara, sejarahsistem upacara kenegaraary sejarah kewirausahaan (entewreneuship),sejarah sistem perwakafan,dan sebagainyasertasejarahyang menamPilkantokohtokoh pendukung tetapi mempunyai kontribusi yang strategis bagi keberhasilan perjuangan Islam. Kedua,sejarahIslarn masih ditampilkan dalambentuk seiarahserbaobjek dan sangatspekulatif. Sejarahserbaobjek merupakan sejarahyang cenderung hanya mengungkapkan data-data sejarah semata, sedang sejarah yang sangat spekulatif dimaksudkan sejarah yang memaparkan data-data dengan cara pembulatan. Misalnya pasukanMuslim yang mati dalam perangAsejumlah 1500orang,dalam perang B sebanyak800 orang dan dalam perang C sebanyak 8000orang.Jumlah yang disebutkan ini sangatmeragukan sebab jumlahnya selalu genap dan menunjukkan angka-angkayang bulat. Untuk memecahkankedua problem ini perlu dikonstruk sejarahlslamyangbaru, yaitu sejarahserbasubjek dan sejarah yang riil. Sejarahserba subjek dimaksudkan sebagai sejarah yang mengungkapkan data-datasejarahsebagaimanaadanya

Merum us k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

kemudian mendialogkan atau menghubungkan dengan kondisi sekitar kejadian yang terkait baik kondisi politi( sosial, budaya ekonomi, agama dan sebagainyasehingga dapat ditemukan substansi kejadian, pertimbangan yang mendalam, penyebabyang mendasar,interaksi dengan kondisi tertentu, aktor yang sebenarnya,dan temuan-temuan lain yang sangat penting. Sedangkan sejarah yang riil atau faktual berusaha mengungkapkan data-datayang asli sesuaidengan jumlah yang sesungguhnya. Problem ketiga, sejarahlslam banyak menampilkan konflik-konflik antar kelompok lrqah dandtndsti sampaipadatingkat peperangan.Runyamnya, kita sebagaipemb acaikut Iarut memasuki persoalan tokoh-tokoh Islam masa lalu yang penuh perselisihan itu. Muhammad Abed al-fabari menyatakan bahwa model sejarahpemikiranArab yang dominan sekarangdalam iklim konflik yang mereka alami saat itu, sehingga kita tanpa sadarikut terlibat dan terbawa-bawadalam konflik dan persoalan-persoalanmereka; dan membuat kekinian kita sendiri disibukkan oleh problep,problem masa lalu.56Maka tugas kita terutama para sejarawan Muslim sekarang ini adalah merintis dan membangun sejarahyang bernuansa pemberdayaan, yaitu sejarahyang senantiasamendorong semangat untuk mengejar kemajuan peradaban dan kebudayaanterutama sain dan teknologi. Sejarah ini merupakan sejarah yang mernpengaruhi para pembacauntuk menatap masadepan dengan rasaoptimis dan sekaligusberusahamempersiapkansemuaperbekalanyang dibutuhkan. Peluang untuk mengkonstruk dan memformulasikan sejarahpemberdayaan ini masih terbuka luas bagi para rcjarawan Muslim manakala mereka memanfaatkan secara $ Muhammad Abed al-fabfti, PostTradisionalismelslarn, tetj. Ahmad Baso(Yogyakarta: LKi$ 20oo),h. 228.

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

serius dan selalu berkreasi.Tidak adajalan yang tertutup bagi orang-orang y ffig aktif mencari terobosandan kreatif. Problem keempat,dalam kasus-kasustertenfu informasi tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarahIslam masih kabur seperti siapa sesungguhnya pembunuh usman bin Affan? setidaknya siapakah aktor intelektual utama yang menggerakkan pembunuhan itu? Demikian juga informasi mengenai perang shiffin antara kubu AIi bin Abi rhalib dengan kubu Mu,awiyah bin Abi sufyan juga masih simpang siur. oleh karena itu para sejarawanMuslim seharusnyaberusahakeras untuk meneliti kembali guna menemukan informasi yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan secarailmiatu apapun bentuk hasil pene_ litian itu kendatipun misalnya seperti menelan pil pahit sekatipr.rnharusdiungkapkan secaraobjektif. Tirgasini memangberat terutama menyangkut jarak waktu kejadian itu dengan sekarang telah berlangsung setidaknya 14 abad,serta sumber-sumber rujukan. Namun harus ada keberaniandan kepedulian untuk mencobamenggali secaraserius.Hasilnya bukan sajabermanfaat dalam menambah khazanah peradaban Islam, lebih dari iha dapat meluruskan kebenaran sejarahsehingga bisa dipe_ domani generasiberikutnya ketika mempelajari sejarahIslam. Dalarn bidang filsafat, para filosof Muslim masa lampau terkonsentrasipada ranahontologi dan aksiologi.Al-Kindi membahas filsafat ketuhanan dan filsafat jiwa; al-Razi membahas filsafat Lima Kekal serta Ruh dan materi; al-Amiri membahas filsafat jiwa; al-Farabi membahas filsafat emanasi/pancaran; Ihwan al-shafa membahasmetafisik4 jiwa dan mora! Ibnu sina mengembangkanfilsafatemanasiitu lalu filsafatjiwa dan filsafat wujud Maskawaih membahasfilsafat moral dan filsafat sejarah; Ibnu Bajahmembahasmateri danbentuk, psikologi dan etika; Nasir al-Din Tirsi membicarakan etik4 metafisika serta baik dan buruk; Ibnu Tufail terkenal dengan pembahasan romannya, 2U

Merum us k an P eni k i ran l s l am Metodol ogi s

Hayy ibnYaqzan,dania juga membahasetika; al-Ghazali membahasmetafisika moral dan jiwa; Suhrawardi al-Maqlul membahas metafisika dan cahaya kosmologi dan psikologi Ibnu Rusyd membahasmetafisika, tanggapan terhadap al-Ghazali danmoral; Mulla Sudramembahasmetafisika dan moral; dan Muhmmad Iqbal membahasego ketuhanan, materi dan moral. Sementaraitu pembahasan pada ranah epistemologi masih sedikit/sangat kurang. Mereka yang membahasepistemologi antara lain al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Thufarl, Ibnu Rusy4 Sahrawardi al-Maqtul, dan Mulla Sudra. Sebenarnya antara ontologt, epistemologl dan aksiologi ihr senantiasaberkaitan sehinggamustahil dipisahkan satu sama lain tetapi yang mungkin ditakukan adalah penekananpemikiranpada salah satu ranahitu. Apabila kitaingin mengembangkan kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam, ranah yang harus mendapat perhatian paling besar adalah ranah epistemologi karena ia menjadi pengantar atau pengawal terbangunnya peradaban dan kebudayaan yang maju. Epistemolog *elahirkan metodologi sedang metodologi melahirkan tehniktehnik, cara-cara, pendekatan-pendekatan, strategi-strategl, langkah-langkah, kiat-kiat, mekanisme-mekanisme dan juga metode-metode dalam membangun peradaban dan kebudayaan baru. Oleh karena ihr, sebaiknya Para sarjana Muslim yang mendalami filsafat sesegeramungkin merumuskan Pengembangan teori-teori epistemologi ini yang diorientasikan pada perwujudansaindan telcrologiyang ramahlingkungan. Peluang ini masih sangat luas untuk dijelajahi para sarjanaMuslim. Demikianlah peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan para ilmuan maupun sarjanaMuslim unfuk merumuskanPengembanganilmu-ilmu keislamanmulai dari wilayah'imukalam, tafsir, hadits,sejarah Islam dan filsafat Islam. Di fiqh, tasazouf, samping ihr, mereka harus melakukan ekspansi intelektual

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

dengan merumuskan pengembangan ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti sosiologi Islam, politik Islam, psikologi Islam, pendidikan Islam, dan ekonomi Islam yang belakanganini tampal,oryasemakin menarik perhatian masyarakat,namun konstruksi keilmuannya masih banyak melakukan penyerapan-penyerapan dari Barat sehinggabelum sekelasbangr:nan keilmunfiqh.Mereka dituntut memperkuat kemandirian dalam mengembangkan bangunan keilmuan tersebut dan mengurangi penyerapan-penyerapantersebut. Tugasterbaru para ilmuan, cendekiawan maupun sarjana Muslim adalah merumuskan teori-teori ilmu pengetahuanyang baru samasekali yang didasarkan pada hasil riset yang serius baik dalam bidang sosial,budaya humaniora maupun eksakta. Mereka harus membangun keberanian,kesungguhandan kepedulian dalam merealisasikantugas mulia ini, guna mempercepatkernajuanperadabandan kebudayaanIslam dan mengejar kemajuan BaratE. Menghaluskan BahasaTeologis Pembicaraan rnengenai teologi berbagai aliran selain Ahlussr,uiah waljamaah terutama kdika salah satu aliran itu dijadikan pedonean, dapat menimbulkan perasaan yang sensitif bagi masyarakat Muslim sunni yang fanatik dan sedikit mengerti tentang aliran-aliran teologi dalam Islam. Lantaran kefanatikan itu, mereka berpandanganbahwa aliran-aliran apapun namanya selainAhlussunah wa al-jama'ah adalah aliran yang sesatdan menyesatkan,sehinggaharus dijauhi. Manakala terdapat seseorangyang mengikuti aliran selain Ahlussunah waljamaatr"oleh mereka dianggap membahayakandirinya sendiri maupun orang Islarn lainnya. Mereka tidak menyadaribahwa sesungguhnyasecarapraktek, teologi mereka semuanyatidak murniAhlussunah wa al-

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Jama'ah.Hampir sernuaaliran teologi dalam Islam sebenamya mempangaruhi pemikiran dan sikap mereka. Khawarij mempengaruhi mereka tentang sikap keras terhadap sesamaumat Islam yang berbeda organisasidan pemahamaniman secara integral yakni membenarkan dengan hati (tashdtqbi al-qalb)' rnengikrarkan dengan bsan (iqrhr bi al-lishn),dan mempraktekkan dengan anggotabad,an(' amalbi al-j awhrih); Murj iah mempengaruhi pemikiran mereka tentang amPunan Allah terhadap dosa-dosayang ada padanya;Jabariyahmempengaruhi mereka dalam berbagai hal yang terefleksikan dalam ucap.rn-ucaP:rn: berserahpada taqdir, menerima keadaan (dalam bahasaiawa disebut nerimoing panilum),makan nggak makan yang penting berkumpul, manusia hanya sekadar menjalani (menungsosak dermongelakoni:bahasajawa), biar lambat asal selamat (alonalonwatonklakon),dan sikap pasrah ketika kalah dalarn"suatu pertandingan dengan ucapan: dasar nasip-nasip; Qadariyah mempengaruhi pikiran dan sikap arogan ketika mereka mengalami kemenangandalam pertandingan (persaingan) sesuatu atau memperoleh kesuksesan(kejayaan);Mu'tazilah memPenSaruhi pemahaman mereka tentang konsep iman secaraintegral tersebutdan sunnahrllah (hukum Allah yang diberlakukan pada alam);dan Syi'ahmempengaruhi pikiran merekatentangdoktrin akanmuncuhrya Imam Mahdi danberbagai tradisi keagarnaan seperti peringatan Maulid Nabi, Manakib, tawasul dan sebagainya. Dengan demikian, sebenarnyateologi mereka telah bercampur baur dari berbagai aliran yang mereka-bencinamun mereka tidakmenyadari lantaran fanatisme yang tinggi pada aliran Ahlussunah wa al-jamaah dan kurangnyaPengetahuan mengenai pemikiran atau doktrin aliran=aliran teologi dalam Islam. A'khirnya, ner€ka sangat sensitif terhadap ajaran aliranaliran seiainAhlussunahwa al-jama'alr,padahal sebagianajaran-

Pe m itir a n lsla m M e lo d o lo g is

nya telah mereka pegangi dan sebagiantradisinya telah mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti mereka dapar menerima sebagianajaranaliran-aliran tersebutasaltidak menyebutkan label alirannya. Oleh karena itu, pokok permasalahannyadalam menghadapi mereka terletak pada penggunaanbahasa.Ada beberapa sloganyang potensial dan produktif manakaladiamalkan, sebagaiekspresi paham Qadariyah tetapi jika menggunakan bahasavulgar dengan merryebutbahwa slogan-sloganitu merupakan paham Qadariyah akan berbalik menjadi kontra-produktif. Merekadengan ser{amertamenolak slogan-sloganifu, karena dianggap meracuni akidatr mereka.Apalagi jika mereka mengetahui landasan hadits sebagai penolakan terhadap paham Qadariyah itu. Ada tiga ungkapan yang diklaim sebagaihadits -dan ini perlu diperiksa kebenarannya- yang mendiskriditkan aliran Qadariyalu Pertama,Janganlah duduk bersama pengikut Qadariyah dan janganlah berbicara dengan me reka"; Kedun,"Qadariyah adalah majusinya umat ini. Jika mereka sakit jungat menjenguk mereka dan iika mereka meninggal dunia janganlah mendatangi kuburan merek a" ; dan Ketiga," golon6an dari umatku yang tidak ada hubungannya dengan Islam: Mu4iah dan Qadariyah"Terlepas akurasi yang diklaim sebagai hadits-hadits tersebu! yangjelasdi kalanganpengikut Ahlussunah wa al-Iama'ah terdapat kesanyang sangatnegatif terhadap aliran Qadariyah berikut pahamnya- Maka pengungkapan slogan-slogan pendorong kemajuan yang menggunakan merek Qadariyatr, akan mendapat penolakan yang keras dari mereka. Dalam menghadapi keadaanini terdapat strategi khusus yang cukup efektif dalam menyampaikan slogan-slogan itu, yakni dengan cara menghaluskanbahasateologi menjadi bahasayang memiliki konotasipendidikar! ekonomi, kesehatan,kinerja dan psikologi,

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

sehinggamereka bisa menerima dengan lapang dada, tanpa penolakan sama sekali aPalagi Penolakan yang bernuansa teologis. Ada beberapa slogan yang daPat dijadikan ilustrasi terkait dengan masalah ini untuk memperjelas sikaP apresiatif mereka: 1. Rajin pangkal Pandai. Maksudnya siaPaPunyang rajin belajar, ia akan menjadi pandai. Pernyataanini telah berkali-kali terbukti di kalangan masyarakatkhususnyaPata pelajar. Slogan ini menuniukkan hukum sebabakibat (kausalitas).Sikap raiin (belajar) sebagaisebabsedangkankeadaan pandai sebagaiakibat, sehinggalogikanya bersambung dan mudah dibenarkan oleh akal sehat-Ada kegiatan yang berusahamencapai hasil, akhirnya hasil itu terealisasikan sesuaidengan yang diinginkan. Hukum kausalitas ini dikemasdalambahasa pendidikan, sehinggaterasahalus dan bisa diterima. 2. Hematpangkalkaya.Sloganiniberkaitan dengan@raPengaturan ekonomi. Stoganini memberikan spirit kepada kita untuk berhemat dalam mengendalikan ekonomi. Ada pesan pembelajaranekonomi di sini. Hemat tidak secaraotomatis menjadikan seseorangkaya ketika penghasilannya kecil, tetapi paling tidak, sikap hemat itu mampu menekan pengeluaran dan dapat menyisakan penghasilan setelah dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan primer. Apabila setiap hari mampu menyisakan penghasilan,maka akan menjadi tabunganyang cukup besar dalambeberapatahun. Bagiorang yangberpenghasilanbesar, sikap hemat itu tebih cepat menumPuk kekayaan. Di dalam alQur'an, surat al-Isra' [77f:2G27, Allah berfirman: yangdekntakanhaknya, D an berikanlahpadakeluarga-keluarga

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kepada orangmi*in danornngyangitalnmprj alanan;danj anganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)secaraboros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalahsaudara-saudar a syaitan dan iyaitan itu adalahsangatinkar kepadaTuhannya. Ayat 25itu dengantegasmelarangsikap bor os.Mafhummukhalafahnya(pemahamansebaliknya)berarti tersirat anjuran untuk besikap hemaf meskipun tidak ditegaskan bahwa hemat menjadikan kaya.Adapun sloganhemat pangkal kaya tersebut mengandung seruan kepada kita untuk bersikap hemat seperti pesan ayat tersebut. Melalaui sikap hemat, minimalkehidupankitake depan jauh lebih terjamin daripadaboros.Manakalasikap hematmenjadi budaya bangsa, maka harapan hidup makin sejahteradi masadepan akan tercapai. J. Bersih pangkal sehat.Sloganini berupaya mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihandalam kehidupan sehari-hari untuk mewujud' kan kesehatan. Jadi kebersihan berkorelasi secarasignifikan dengankesehatan,kerrdatikebersihansebagaivariabelpenyebab bukanlah satu-satunyapenyebab kesehatan.Masih ada beberapapenyebablain yang memiliki kontribusi terhadap wujudnya kesehatan. Namun terlepas adanya beberapa variabel penyebab ihr, pemahanrtanbahwa kebersihan itu dapat menjaga kesehatanseharusnyamemang selalu disosialisasikandan melekat dalam pola kehidupan masyarakat. 4. Aku tahta aku mau dan aku mampu. Sloganini seringkali dipakai dalam sosialisasiQuantum Teaching,yaitu mempfaktekkan Quantuml earningdidalamkelas. Sloganini dapat dipahami sebagaiberikut: aku tahu menunjukkan adanya pengetahuanyang dimiliki seseorbngsebagaibekal untuk mengembangkan dirinya, aku mau menunjukkan adanya 240

Merum us k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

kesadaranseseoranguntuk mengembangkanpotensidirinya, dan aku mampu menunjukkan rasapercayadiri seseorang terhadap potensi yang dimilikinya. Tigapengakuan ini sangatpenting dalam kegiatanbelajar sebagaipengakuan yang penuh rasaoptimisme. HaI ini juga bisa dan penting dalam mendasari pelaksanaankegiatan'kegiatan lainnya dalam kehidupan ini. 5. Man j addawajada(Barangsiapayang bersungguh-sungguh maka ia akan memperoleh hasil positif dari kesungguhannya itu). Slogan ini paling mudah dibuktikan kebenarannya pada kehidupan para Penemu sain dan teknologi, seperti ThomasAlva Edisonyang berhasil menemukan listrik setelah melakukan percobaan itmiah sekitar 1,300kali, Para Pengusaha sukses yang rata-rata pernah mengalami berbagai macamkegagalan tetapi berkat kesungguhan dan keuletannya akhimya mereka sukses,dan para penerima Kalpataru yang telah suksesmemelihara kelestarian lingkungan hidup bahkan memberdayakannyasetelahmengalami kesungguhan yang luar biasa bukan hanya dalam melakukan kegiatan tersebut tetapi juga dalam menghadapi cercaanmasyarakatnya sendiri. 6. Al-i' fimAd'alaal-nafsasilsal-najkh(percayadiri sebagaidasar keberhasilan). Slogan ini memberikan Penegasanbahwa rasapercayadiri menjadi modal dasardalam meraih keberhasilan dalam kegiatanapaPun.Logikanya mengarahpada kenyataanbahwa rasapercayadiri menumbuhkan keberanian melakukan sesuatukegiatary merangsangpengembangan potensi diri seseorangmzunPumenghindari beban-beban psikologis, dan berusaha menyelesaikan suatu kegiatan secaramaksimal.

241

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Slogan-slogantersebut kalau dicermati secara teliti, semuanyamerupakan ekspresi dari paham Qadariyah.Apubila kita tonjolkan identitas Qadariyahnya tentu akan ditolak mayoritas umat Islam yang berpahamAhlussunah wa al-jamaah yang dalam hal perbuatan manusia paham ini mengembangkan paham Jabariyahmoderat. Paham fatalis ini berlawanan dengan semuaslogan itu sebabpaham ini berpusat pada Ti:han, sehinggakalau dioperasionalkan bukan rajin pangkal pandai tetapi Tuhan pangkal pandai; Tuhan pangkal kaya; Tuhan pangkal seha! Tuhanpemilik pengetahuan,kemauandan kemampuan; dan Tuhan sebagai'penenfu keberhasilan seseorangdan sebagainya. Oleh karena itu paham dinamis dari Qadariyah itu harus dihaluskan bahasanya dari bahasa teologis menjadi bahasa yang dikemas dan dihubungkan dengan penggunaan "bahasa pendidikaf, "bahasaekonomi", "bahasakesehatan","bahasa pembelajaran", "bahasa kerja", "bahasa psikologi" dan seba$ainya.Melalui konotasi"berbagai macambahasaitu', sloganslogan tersebutdapat diterima umat Islam kendatipun secara substantif merupakan ekspresi paham Qadariyah. Bahkan kita bisa merumuskan dan mengembangkan slogan-sloganbaru lagi yang menyemangati kemauan dan kerja umat Islam seperti penguasaanmetodologi sebagaipengawal kemajuan bangsa, usahacepat dan selamat pendidikan merupakan obat penyakit sosial-budayamasyarakat kesadaransebagaisolusi terhadap kemelut pendidikan" kreativitas membangun kemandirian, tafakkurmenemukanpemecahanmasalah,epistemologi sebagai penentu bangunan keilmuan, semangatti^gg mempercepat pencapaiantujuan, dan sebagainya. Slogan-slogantersebut pada umumnya memberikan dorongan unfuk mencapaikemajuan dan memberikan petunj uk tentang dua hal:pertama,mengenai kunci kesuksesan(caramen242

M e r um u ska nPe m i ki r a nl sl a m M e l o d o l o g i s

capai keberhasilan) dan kedua,tentang wujud keberhasilan yang akan diperoleh seseorangmanakala mengaplikasikan resepkesuksesantersebut.Oleh karena itu, slogan-slogantersebut memiliki arti yang sangatpenting bagi kemajuan umat. Namun yang paling penting adalah sikap konsisterykomit dan konsekuen dalam merealisasikan slogan-sloganitu. Sebab kecenderunganumat Islam di seluruh dunia ini hampir merata" bahwa mereka malas merealisasikanslogan-sloganitu dalam tindakan-tindakan nyata sehingga mereka tidak mampu melaksanakan pedomannya sendiri, apalagi mencapai kemajuan. Hd ini sangatberbeda dengan lepang. Masyarakat negeri matahari terbit ini memiliki slogan yang sangat populer dan bahkan mendunia" yaiflt Time is money(waktu adalah uang). Mereka memiliki sikap yang sangatkomit, konsekuen dan konsisten dalam mewujudkan slogan itu dalam kehidupan kerja sehari-hari sehingga mereka lebih populer lagi yang dikenal sebagai"masyarakatgil akeqa".Mereka membiasakandiri memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dengan digunakan kegiatan-kegiatan kerja produktif bahkan mereka terbiasa bekerja dengan berlari-lari demi mengejar waktu. pada akhirnya mereka memang mampu mewujudkan waktu tersebut sebagai "rtang". Dengan memanfaatkan wakfu mendapatkan banyak uang bahkan budaya ti^gg dan budaya maju. Slogansemacamitu telah dimiliki umat Islam khususnya masyarakatArab, yang berbunyi : al-waktukaal-saif(waktu itu bagaikan pedang). Arti.ya apabila waktu itu tidak dimanfaatkan dengansebaik mungkin akan menjadibahaya yang mengtncarn kehidupan manusia. Sayangnyaumat Islam maupun masyarakatArabtidak pemah takut terhadappedangitu. Mereka tidak pernah merasa rugi dehgan menyia-nyiakan waktu sekadar untuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Mereka tidak terbiasabekerja tepat waktu seperti yang mereka tentukan

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

sendiri.Merekajustru terbiasamolor-molor atau terlambatdari waktu yang mereka tentukan atau sepakati sendiri. Akibatnya, kemajuan yang mereka capai lamban sekali,tertinggal jauh dari masyarakatyang membudayakan disiptin waktu seperti ]epang dan masyarakatBarat. Jadi pekerjaan rumah yang paling mendesakuntuk segera kita ke4akan adalah membangun sikap komit, konsisten dan konsekuen terhadap pedoman kita sendiri termasuk sloganslogan yang positif, dinamis dan progresif. Pekerjaanini menyangkut budaya negatif kita; budaya lembek, budaya malas, budaya molor, dan budaya terlambat. Ketika kita menginginkan perubahan secaramendesak,garapan utama adalah merombak budaya-budayayang negatif itu menjadi budaya-budaya yang positif, unggul, dinami+ bernilai tinggi, progresif, responsif terhadap perkembangan zaman, dan berwatak kompetitif. Untuk mewujudkan perombakan itu dibutuhkan proses dan saluran-saluranyang efektif. F. Merumuskan "strategi .!tkar" Usahamerumuskan "strategi akar" di sini dimaksudkan sebagai kiat-kiat membangun strategi tuntas, yaitu menyelesaikan masalahtanpa masalahatau menyelesaikanmasalah tanpa menimbulkan masalahyang baru. Model solusi ini merupakan model yang efektif efisien, karena penyelesaiansuatu masalahdapat diwujudkan dalamsatukali kegiatanataubeberapa kalikegiatan yangberjenjangdalam suatu rangkaianstruktur program tertenhr, sehinggatidak terjadi pengulangan sama sekali apalagipengulangan yang dilakukan berkali-kali. Model strategi ini dapat menumbuhkan penghematan waktu, biaya dan tenaga. Pada198&sayapemah mengalamikejadianyang menarik. Ketika itu sayamasih mahasiswasemesterdelapan di Fakultas

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel. Saya seperti iuga terhadap sesamakawan "mahasiswa senior" biasa dijadual oleh Ta'mir masjid kampus tersebutsebagaildratib jum'at. Padawaktu ifu wacana penanggulangan kenakalan remaja sedangmarak di mana-mana baik melalui ceramah, penyuluhan, informasi media,penulisan artikel, maupun seminar-seminardi berbagai perguruan tit gg. Sayaberpikir mengapa yang dipermasalahkan hanya kaum remaja sementarakaum tua tidak pernah disentuh sama sekali. Padahal kenakalan orang tua lebih seru lagi, bahkan dalam beberapa kasus orang tua justru menjadi penyebabkenakalan remaja seperti pendiri pabrik minuman keras adalah orang tua, pemrakarsa perjudian adalah orang tu4 pendiri lokalisasi untuk praktik prostitusi adalah ormg tua dan pembuat film porno rata-rata juga orang tua. Apalagi sekadar sebagaipelaku kasuskriminal, orang fua senantiasaterlibat mulai dari penipuan, pencuriary mabuk-mabukan hingga perkosaan. Berdasarkandata-data riil dan akurat itu, sayamenyampaikan khutbah jum'at di masjid kampus tersebut denganjudul: CaraMenanggulangiKenakalanOrang Tua.Tujuanmengangkat iudul ini untuk menghadirkan wacanabaru tentangpelaku kenakalan, memberikan informasi penyeimbang bahwa kenakalan bukan hanya dilakukan oleh remaja tetapi juga orang tua, dan memberikan pertimbangan strategi yang relatif tuntas dengan cara menanggulangi kenakalan orang tua yang pada perkembangan berikutnya menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.Setelahselesaikhutbah dan shalatjum'at sayadimarahi oleh dosen senior (sepuh)tetapi kemarahannya saya anggap sebagaibagian dari pendidikan kepada sayamelalui suatu keyakinan bahwa dosen saya adalah orang tua sayadi kampus. Hanya saja dalambatin sayaterbersitsuatupemikirary ternyata orang tua itu biasamenyalahkan remaj4 tetapi tidak mau dipan-

Pem ik ir anls lam M et odologis

dang bersalaholeh remajameskipun dengan berbagai argumen yang menyakinkan dan data-dataempirik yang akurat. Kecenderunganoranghra itu dalambahasajawa direbttnjunjung duwur mendhemjero (mengangkat setinggi-tingginya dan memendam sedalam-dalamnya).Maksudnya orang tua itu harus senantiasa dipuji-puji dan jika bersalahmaka kesalahannyaharus difutuptutupi serapatmungkin). Sikap demikian ini feodalis sekali dan sangat memihak ketika orang tua melakukan pelanggaran,sehinggatidak menyelesaikanmasalah.Sedangkanpenyelesaianmasalahsecara ,tuntat atau penyelesaianmasalahsampai seakar-akarnyamerupakan strategi altematif yang seharusnya menjadi kunci penyelesaianrnasalahyang paling efektif. Strategi ini menekankan pada penyelesaiansecaramenyeluruh sehingga tidak lagi menumbuhkan masalah lain sebagaimasalah susufan atau masalahbaru sama sekali di kemudian hari. . Model strategipenyelesaianini yang bisa disebut sebagai strategi akar diyakinibanyak orang sebagaistategi yang efektif, tetapi dalam aplikasinya belum tentu strategi ini diterapkan. Selamaini sering terjadi bahwa penyelesaianmasalah hanya menyentuh wilayah permukaan saja,ibarat penebanganpohon hanya memangkas daun dan ranting saja.Kebijakan ini ditempuh oleh pemerintah hanya untuk mengelabuhi masyarakat; seolah-olahpemerintah benar-benarserius dalam menyelesaikan masalalupadahal yang terjadi sebaliknya pemerintah justru mengamankan orang-orang yang menyebabkan masalah. Contohnya dalam pemberantasankorupsi, pemerintah hanya berani menindak tegaskoruptor kelasteri sedangkoruptor kelas kakap justru dibiarkan karana efek dominonya akan menghantam perintah sendiri. ]adi pertimbangan politik memainkan perananpaling dominan sehinggamasalahkorupsi terus berlarut-larut, tidak pernah tuntas. 246

Merum us l c an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

'lstrategi akar" ini memiliki dua macam mekanisme: pertama,adalahmenyelesaikanmasalahyang dilakukan secara menyelurutu rinci dan mendetail hingga mencerabut akar-akarnya. Mekanisme ini dimulai dari penyelesaian masalah terhadap kasus yang kecil-kecil kemudian menggelinding terus sampaipadakasus-kasusyangbesarbahkanterbesar;dxrlcedua, adalah penyelesaianmasalah yang dilakukan dengan prioritas menangani dan menuntaskan kasus yang terbesar dulu baru kemudian menggelinding sampai pada penuntasan kasusyang kecil-kecil. Mekanisme yang kedua ini tampaknya lebih efektif+fisien daripada yang pertama.Apabila mekanisme pertama beranSkat dari daun menuju akar, sebaliknya mekanisme kedua berangkat dari akar hingga akhirnya sampai pada daun' Mekanisme yang kedua ini bisa dilakukan dengan dua macam cara: pertama,adalahberusahamengobati, menyehatkan dan menyuburkan akamya dahulu baru kemudian giliran lainnya' Sayyid Ahmad Khan menegaskanmelalui mottonya: "Didiklah! Didiklah! Didiklah! semua penyakit sosio-politik di [rdia bisa diobati dengan caraini: Obatilah akamya dan pohonnya akan subur " 's7 Sedangkanlceduaadalahberusaha menjebol atau membongkar akarnya dahulu, secaraotomatis lainnya akan terkena juga' Kedua caratersebutmemiliki obfekyang berbeda.Apabila kasus yang dihadapi membutuhkan pengembangan yang optimal maka carapertama yang ditempuh seperti caramengatasi krisis ekonomi, pendidikan, moral, keteladanan dan sebagainya' Namunbila kasusyang dihadapi menuntut Penghapusanmaka carakedua yang ditempuh seperti caramengatasikorupsi, minumankeras,ganja,narkoba,dansebagainya.Jadicarapertama 57A. Mukti Ali, AIam Pemikiran Islam Modern di India dan Pakistan (Bandung: Mizan, 1993),h. 65-66.

Pem ik ir an ls la m M et odolog is

berusaha mengembangkan akar, cara kedua justru berusaha memberantasdan menghilangkan akar. Dengan demikian "strategi akar" merupakan strategipenyelesaianmasalahsecaramendasardan dari dasar.Suatustrategr yang memperhatikan, mengutamakan dan menekankan pada penyelesaianmasalah secaratuntas dengan cara membereskan(mengembangkanatau menghapus)variabel penyebab utama terjadinya suatu masalah. Karena itu, strategi ini berfungsi ganda:berpotensimengembangkankondisi sesuatu yang masih minim danberpotensi menghapussesuatuyang merugikan orang banyak. Kedua fungsi ini dapat diperhatikan pada ilustrasi-ilustrasi di dalam pemaparan berikut ini: Strategiyang berusahamengembangkankondisi sesuatu yang masih minim misalnyaberkaitan kemunduran umat Islam, kemiskinan mereka,rendahnya pendidikan, dekadensimoral, krisis keteladanan dan sebagainya: 1. Kemunduran umat Islam seanterodunia ini sebagaisesuatu kenyataan yang tidak bisa diingkari. Keadaan ini mendorong al-Amir SyakibArsalan untuk menelusuri penyebabnya yang diekspresikan melalui judul buku karyanya, Limhdza Ta'akhkharaal-Muslimirn wa Limhdza Taqaddama Ghairuhum? (Mengapa kaum Muslimin mengalami kemunduran sedangmengapakaum lainnya justru mengalami kemajuan?).Kemunduran ini begitu lama dan hingga kini belum menunjukkan kemajuan.Maka diperlukan strategi akar dalam mentransformasikan kemunduran menjadi kemajuan yaitu dengan merombak budaya berpikir, bertindak dan berkary+ sehingga mindsetumat Islam perlu dibentuk dan diarahkan pada kemandirian dan kompetisi. 2. Kemiskinan umat Islam terjadi dimana-mana khususnya di negara-negaraMuslim kawasanAfrika seperti Somalia,

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Ethiopia Mali dan Negeria. Kemiskinan ini membelenggu kehidupan umat Islam. Mereka menangani pekeriaan-pekerjaan kasar dan berat sedangkan penghasilannya kecil sekali sehinggatidak dapat memenuhi kebutuhan primer' sekunderapalagitersier.Kemiskinan juga terjadi dinegaranegara Muslim di kawasanAsia kendatiPtn tidak separah mereka yang beradadi Afrika' Hal ini menderaumat Islam Palestina Banglades,Afghanistan, Pakistanmaupun Indonesia. Kemiskinan ini dapat diminimalisir melalui upaya memberikan ketrampilan keria pada masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. Ketrampilan berfungsi sebagai modal kerjautama yang dipersiapkansebelumterjun ke dunia kerja sedangkanpembukaanlapangan kerjabaru berfungsi sebagaipenampung tenaga-tenagakerja yang telah memPeroleh ketrampilan tersebut. [rtinya, terdapat upaya pemberdayaan masyarakat secara luas dan PenyeraPan tenaga kerja yang relatif "permanen". Strategiini berusahamenggerakkan dua pihak atau lebih dengan tindakan-tindakan sinergis yang mengarah pada minimalisasi pertumbuhan kemiskinan. Kualitas pendidikan di negara-negara Muslim jauh tertinggal dari negara-negaraBarat khususnya Eropa Barat' Kualitas pendidikan ini akhirnya menjadi problem dunia Islam termasuk Indonesia. Kualitas pendidikan Indonesia masih bertengger di anak tangga deretan bawah dalam skala internasional, dan menempati urutan terbawah dalam skala negara-negaraAsia Tenggara.Indonesia benar-benar terpuruk dalam persaingan kualitas pendidikannya meskipun para siswanyasering menjuarai olimpiade. Kita bisa beralasanbahwakeadaankualitaspendidikan itu terjadi karena kondisi geografisberikut intelektual masyarakatIndonesia adalah sangat hiterogin, bahkan mereka mayoritas dari

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

daerah-daerahpedesaanyangiauh dari budaya keilmuan. Namun ada faktor lain yangjauh tebih mempengaruhi rapuhnya kualitas pendidikan di negeri famrud KhatuIistiwa in i yang berkaitan denganbudaya.Pemerintahcenderungmemperbaiki kurikulum dalam mendongkrak mutu pendidikan tersebut. Padahal penyebab yang paling menentukan kondisi ini adalah rendahnya kesadaran. Oleh karena itu strategi yang paling mendasar dalam meningkatkan mutu pendidikan dilndonesia itu adalah dengan membangun kesadaran semua pihak yang terkait dengan pendidikan secara menyeluruh terutama pelaku pembelajaran secara langsung yaitu guru-murid ustadz-santri, dan dosen-mahasiswa. Apabila dibandingkan secara ekstrim antara dua kazusyangberlar,vananr, misalnyakesadaranmasyarakatsangat kuat sedangkan keadaan kurikulum sangat sederhana. Keadaan inimasih jauh lebih menjaniikan kualitas pendi. dikan bila dibandingdengan keadaankurikulumnya sangat baik tetapi kesadaran masyarakat lemah- |adi kunci pendidikan iturberada pada kesadaranStrategi berikutnya berupaya menghapus variabel penyebab utama terjadinya masalah seperti cara mengatasi korupsi, minum-minuman keras, narkoba dan sebagainya: 7. Korupsi teriadi di berbagainegaraMuslim bahkan korupsi itu berkembang subur di negara yang secaraformal menyatakan sebagai republik Islam Pakistan. Korupsi ini telah merapuhkan sendi-sendi kekuatan perekonomian negara. Hampir semuapemimpin negarayang menghadapi budaya korupsi bagi pejabat,pegawai dan masyarakatnyasenantiasa mencari strategi yang ampuh untuk memberantas korupsi, kecuali korupsi itu justru dimotori oleh pemimpin

Merumu s k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

negara itu sendin, keluarganya maupun kolega-koleganya' Kasuskorupsiini merupakan kasusyang sangatkomplek; setiap level dalam struktur kepanitiaan pelelangan mauPun stmktur kelembagaanmemiliki peluang untuk melakukan korupsi. Untuk mengatasimasalahkorupsi yang telah menggurita ini, pemerintah harus mencari induk akar penyebabnya.Setelahinduk akar ini ketemu, pemberantasanharus dilakukan pada induk akar itu. Dari segi prioritas, pemberantasankorupsi justru harus dimulai dari level korupsi terbesar unfuk menumbuhkan efek jera dan rasa keadilan bagi masyarakat. Bagi pemimpi. y*g korup tentu Pemberantasankorupsi ini tidakbisa dilakukan sebabakan menjadi senjatamakan tuan sendiri- Pemimpin yang menghadapi keluarga maupun kolega-koleganya melakukan korupsi, seharusnyaia memprioritaskan pemberantasan korupsi ifu pada mereka. Apabila pemimpin memiliki kepedulian dan ketegasan untuk mengadili keluarga dan kolega-koleganya dampaknya sangatpositif bagi pemberantasankorupsi secaratuntas di suatu masyarakat dan negara. Minuman keras seringkali menimbulkan kejahatan di masyarakat bahkan terkadang kematian. Para konsumen minuman keras setelah mereka menenggak minuman keras itu, biasanya mabuk. Padasaatmabuk ituIah munculya kejahatan baik perkelaian, perkosaandan lain-lain. Keadaan mabuk ini juga seringkali menyebabkan kecelakaandengan menabrak orang lain sehinggamenimbulkan kematian baik dirinya sendiri, orang lain maupun keduanya sekaligus. Bahkan terkadang terjadi kematian lantaran hanya minumminuman keras yang dicampur dengan benda-bendalainUntuk mengatasiny4 carayang Paling efektif adalah dengan melarang kerasperusahaanatau pemroduk mihuman keras dan impor dari luar negeri. Seluuh akses minuman keras 251

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

harus ditutup semuanya, tanpa mempertimbangkan pajak sebagaipendapatannegara.Soalpajak bisa dikembangkan pada sektor lainnya. Demikianlalu praktek "strategi akar" dalam mengatasi kondisi-kondisi yang perlu pengembanganmaupun sebalikny4 perlu penghapusan (pemberantasan).Mekanisme kerja dari strategi ini memprioritaskan pada pemberesan induk semang permasalahan sehingga merembet pada penyembuhan bagian-bagiannya yang terkecil sekalipun. Perumusan strategi ini dapat ditindaklanjuti dengan perumusan pertanyaan bagaimana dan jawabannya setajammungkin. G. Mempertajam Rumusan Pertanyaan Bagaimana dan Iawabannya Diantara sekian kata tanya yang dipilih dalam pembahasa4 ini adalah kata bagaimanaatau bagaimanakah.Padahalkata tanya lainnyabanyak seperti apakatr"siapa diman4 kapan, dan mengapa?sebagaikata yang digunakan untuk pertanyaandasar. Di antarakata-katatanyaitu yangmengandung muatan metodologis hanya pertanyaan bagaimana? Kata tanya ini terkait denganproses atau mekanisme melakukan sesuatu kegiatan, dan ini berbeda dengan konsekuensi kata tanya lainnya termasuk kata mengapa?Demikian juga ketika pertanyaan dengan menggunakan kata-kata tersebut dipertajam maka akan diperoleh konsekuensiyang berbeda. Apabila kata mengapa dipertanyakan akan menghasilkan informasi yang makin lengkap mengenai alasan-alasanterjadinya sesuatu.Di samping itu, penajamankata mengapaitu berorientasi waktu yang lampau. Hal ini berbeda dengan pemakaian katabagaimana;ketika pertanyaan ini dipertajam, akan

Merum us k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

diperoleh iawaban-jawaban yang mengandung informasiinformasi tentang cara, metode, pendekatan, tehnik, kiat-kiat, strategi, langkah-langkah mekanisme, dan sebagainya yang bersifat metodologis. Sedangkanorientasi waktu dari pertanyaan bagaimana itu lebihberagam daripada orientasi pertanyaan mengapa.Pertanyaanbagaimana bisa menunjuk masalampau, sekarangdan akan datang-Perbedaanberikutrya jika pertanyaaru1yamengaPamaka peniawabbersifat agakpasif denganhanya menggali hal-hal yang menjadi penyebab sedang pertanyaan bagaimanamenuntut penjawab bersifat aktif dengan kreasi dan inisiati{ untuk merumuskan metode atau strategi sesuatusesuai yang dibutuhkan dalam PertanYaanPertanyaan bagaimana ini sebenarnya bisa berkonotasi pada dua hal yaitu keadaan dan cara. Pertanyaanbagaimana yang berarti keadaan misabnya,bagaimanakah orang tuamu? sehinggadi jawab: al-Hamdutillah baik-baik saja-Sedangkan pertanyaan bagaimanakah yang berarti cara misalny a, bagaimanakah kamu datang kemari? Maksudnya dengan cara aPakah kamu bisa datang kemari- Maka pertanyaan itu dijawab bahwa aku datang kemari dengan naik taksi- Selaniutnya,Perhatian kita tujukan pada pertanyaan bagaimana dalam konotasi makna cara karena mengarah pada pemahaman metodoIogisDi samping perhatian pada pertanyaan bagaimana, kita harus lebih perhatian lagi pada jawabannya yang mengarah pada operasionalisasicaraitu. Bagaimanakahcara mengkonstruk jawaban yang rasional, riil dan empiris merupakan aktivitas yang jauh lebih berat dari pada sekadarmengajukan pertarryaanbagaimana.Padatingkat jawabary kita dituntut benarbenar bertafakkur dan menggali jawaban secaraserius guna menghadirkan jawaban paling tepat. Apalagi ruang kreasai daIam menjawab pertanyaanbagaimana tersebutsangatlonggar

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

dan bahkan diutamakary tentu kreasi-kreasi yang diarahkan untuk menjawab pertanyaan bagaimana itu secara memuaskan. Belakangan ini dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang kehidupan khususnya menyangkut sain dan telcrologt, setidaknya ketika dibandingkan dengan dunia Nasrani, Hindu dan Budha. Kemudian muncul pertanyaan, bagaimanakah memajukan dunia Islam yang sekarang masih terpuruk itu? Pertanyaan itu bisa dijawab melalui pendidikan. Kenyataannya lulusan pendidikan makin banyak, sarjana bertambah terus, dan wajib belajar juga telah ditingkatkan tetapi pengangguran masih banyak, kemiskinan masih banyak, dan tindakanamoral sering terjadi, lalu timbul pertanyaan, bagaimanakah mewujudkan pendidikan yang memiliki potensi menyelesaikan berbagai masalah tersebut! pertanyaan ini dapat dijawab, melalui kesadaran atau penyadaran. Kesadaran merupafan keadaan jiwa yang timbul dari dalam diri sendiri yang siap menerima beban berat sekalipun. Sedangkan penyadaran merupakan upaya-upaya untuk menumbuhkan kesadaran itu pada diri seeorang. Keduanya baik kesadaranmaupun penyadaran tersebut merupakan faktor yang paling menentukan terhadap wujudnya pendidikan yang potensial itu. Dari sini pertanyaan bisa dilanjutkan lagi: bagaimanakah mewujudkan kesadaran'atau penyadaran tersebut? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan menunjukkan kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting untuk dipenuhi. Kalau kebutuhan-kebutuhan ini tidak dipenuhi, seseorang akan mengalami kegagalan seumur hidupnya. ]awaban itu dapat dipertjam tagi dengan pertanyaan bagaimurna lagi. Secara ringkas pertanyaan dan jawaban terhadap pertanyaan bagaimana tersebut dapat diekspresikan: Kelemahan multidimensional di dunia Islam diatasi melalui pendidikan; pendidikan bisa diatasi melalui kesadaran atau penyadaran;

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

sedangkankesadaranatau penyadaran ini diatasi dengan mt'nunjukkan adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang. Kemajuanperadabandi dunia Islam masih menjadi harapan ideal yang ingin diwujudkan masyarakatMuslim (dassollen) dan hingga hari ini masih sekadarmenjadi harapan yang hampa setelahtumbangnya kejayaanIslam beberapaabad yang lampau. Permasalahannyaadalahbagaimanakahmewujudkan kemajuan peradaban di dunia Islam kembali, sementara kebudayaan kaum Muslim di dunia ini masih tergolong rendah? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan caramerombak budaya masyarakat yang meliputi hasil cipt4 rasa, karsa dan karya mereka sertapemikiran, aksi dan tradisl dari yang bersifat negatif-destruktif menjadi positif-konstruktif - Perubahanbudaya menjadi positif-konstruktif ini dapat menjadi energi baru dalam mengawal kemaiuan peradaban Islam sebagaimanamenjadi cita-cita bersamaini. Namury Problemnya adalahbagaimana merombak budaya sehingga menjadi budaya positif-konstruktif tersebut? Untuk menjawab permasalahan ini dapat dilakukan denganme ngabahmindsetrnasyarakat-Mindsetini mempengaruhi pandangary pola kerja cara kerja, model keria pergaulan sesamamanusia, perlakuan terhadap sain dan teknologi, serta tradisi yang dikembangkan. Kemudian bagaimanakahmengubahmindsefmasyarakatyang terlanjur terbangun sekianlama ini? HaI ini bisa ditempuh melalui Prosesinternalisasi (penghayatan)terhadap carapandangbaru. Langkah-langkahtersebut dapat diringkas: Kernajuan peradaban dapat diatasi dengan merombakbudaya masyaraka! perombakanbudaya masyarakat diatasi denganmengubahmindsetmasyarakaqperubahanmindset masyarakatdicapai melalui Prosesinternalisasi. Keunggulan umat Islam seringkali kita ungkapkan dan memang memiliki sandaranteologis. Keunggulan ini dinyatakan

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

AIIah dalam surat Ali Imron [3]: 110.Kenyataannyaumat Islam sekarangtertinggal dalam semua bidang kehidupan. Namun keunggulan irii bisa diwujudkan. Bagaimanakahcaramewujudkan keunggulan itu? Keunggulan ini bisa direalisasikan melalui usahamembangunbudaya persaingan,sebabbudaya ini membangkitkan semangatuntuk tampil yang terbaik,mengalahkan penampilan-penampilan pihak lain. Pertanyaanberikuhrya adalah bagaimanakahmembangr.rnbudayapersaingan?Untuk membangunbudaya persaingandapat ditempuh melalui usahamembangun kreativitas yang cenderung menghadirkan produk-produk yang baru secarasiJihberganti. Petanyaanbaru bisa dimunculkan lagi yaitu bagaimanakahmembangun kreativitas?Untuk membangun kreativitas dengan caramembangun kemandirian yang setidaknya mengurangi ketergantungan pada orang Iain termasuk pemerintah. Selanjutnya bagaimanakahmembangun kemandirian itu? Untuk membangunkemandirian perlu didahului usahamembangun kepercayaandiri, sebabkemandirirt tidak akan terjadi kalau seseorangtidak memiliki rasa percayadiri. Rasapercayadiri ini penting sekali.Di depan telah disebutkanbahwa rasapercaya diri sebagaidasar kesuksesan seseorang.Namun, bagaimanakahmembangun rasa percaya diri? Untuk membangun rasapercaya diri dapat ditempuh melalui upaya memperkuat sumberdayamanusia (humanresources) yang biasadisingkat dengan SDM. Berbagairealitas membuktikan bahwa SDM ternyata lebih strategis daripada SDA atau Kemudian bagaimanakah sumberdayaalam (naturalresources). memperkuatSDM itu? PenguatanSDM bisa ditempuh melalui pendidikan yang serius.Langkah-langkahini dapat diringkas: Keunggulanumat Islam bisa dicapai melalui upaya membangun budaya persaingan;budaya persaingandapat dicapai melalui usahamembangun kreativitas; wujudnya kreativitas dapat dicapai melalui usaha membangun kemandirian; kemandirian

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

bisa dicapai denganusahamembangun kepercayaandiri; rasa percaya d iri bisa diwujudkan melalui penguatan SDM; sedang-kur', p"t g,tatan SDM dicapai melalui pendidikan yang serius' Demikianlah mekanisme dari pertanyaan bagaimana dan j awabannya.Tiga contoh operasional pertanyaan bagaimana dan jawabannya tersebut cukup memberi pemahamanbahwa pertanyaanyangdiajukan mengarahpada cara(metode)sehingga cara (metode) itu' Semakin iawubannyalangsung menetapkan tajam pertanyaan bagaimana maka semakin tajam cara yang d.isodorkan.Tiga contoh itu masihbisa dipertajam lagi seandainya masih dibutuhkan. Pertanyaan bagaimana dan jawabannya melatih berpikir mencaripemecahanmasalahsebagaibagan dari kecenderunganberpikir metodologis. Ketika pertahyaan bagaimanadipertajam lagi maka pemecahanmasalahyang disiaptanluga semakinspesifikdan rinci. Prosesberpikir denSan mengajukan pertanyaanbagaimana dan jawabannya berjalan terus seperti ini. H. Merumuskan Langkah-langkah Dekonstruktif-Rekonstruktif Langkah-langkah dekonstruktif bermaksud membongkar sesuatuyang telah mapan tetapi tidak kondusif mendukung kemajuan peradaban fslam, baik berupa pemikiran, tindakan maupun tradisi yang selamaini berkembang di kalangan masyarakat Muslim. Sedangkanlangkah-Iangkah rekonstruktif bermaksud melakukan perbaikan atau membangun kembali secara lebih strategismengenaipemikiran, tindakan dan tradisi yang telah dibongkar tersebut.Langkah-langkah dekonstruktif lebih menekankan kritik-kritik yang menyengat sedangkan langkahIangkahrekonstruktif lebih menekankanpada alternatif tawaran yang diajukan sebagaikonsekuensi dari kririk-kritik itu.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Mark W. Woodward menegaskanbahwa dekonstruksi atas sebuahparadigma yang ada dapat memainkan peranan yang penting dalam apa yang oleh Kuhn disebut,revolusiilmiah,.ss Suafu rumusan teoritis ytmg mampu menggugurkan rumusan teoritis sebelumnyasehinggamenjadi acuanbaru yang dapat dipertangggungjawabkan secarailmiah. Hal ini dapat dianalogikan atau dikembangkan pada wilayah yang berbeda-beda baik wilayah pemikiran, tindakan (aksi)maupun kebiasaanyang selamaini telah mapan tetapi menjadi penghambatatau minimal tidak kondusif mengawal kemajuan peradabanIslam. Dekonstruksi ini mengembantugas-tugaskhusus.Leonard Binder menegaskanbahwa tugas dekonstruksi adalah membebaskanteks, dengan sengajamengembangkanambiguitasnya/ mengungkap ambiguitasnya yang terahasiakarymemper_ Iihatkan kontradiksinya sendiri"mengenalikecacataruyang muu:ra kondiii itu kemungkinan terjadi pada setiapteks.se Dalam konteksini sasarandekonstruksi bukan pada teks,melainkan diarihkirn pada persoalan lain yang tidak kalah pengaruhnya dari teks terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari yaitu pemikirary tindakan dan tradisi. Pemikiranmendasaritindakan dan menumbuhkan komitrnen, tindakan sebagaitindak lanjut dari pemikiran ifu, sedangkan tradisi merupakan pembiasaan dari suatu tindakan. Ketiga komponen ini menjadi mata rantai dalam mewarnai kualitas sebuahkebudayaan maupun peradaban. Dari dekonstruksi kemudian dilanjutkan upaya rekonstruksi. Usaharekonstruksi merupakan usahamembangun kemsBMark W. woodword, "Introduction ' Talking Across paradigms brdonesia" Islam and Orientalism", dalam Woodword (ed), TornordAfuezn Paradigm &ecent Deoelopmentin IndonesianIslamic Thougt (Arizona: Arizona State University, 1996L h. 33. e Leonard Binder, lslamic Liberalism: A Critique of Deaelopment Ifuologies(Chicago- The University of Chicago press,'19gti),h. 92.

Merum us k an P emi k i ran l s l am Metodol ogl s

bali atau mewujudkan bangunan baru sebagaiperbaikan atau penyempurnaan terhadap bangunan Iama yang telah dibongkar (dekonstruksi) tersebut. Dengan demikiaru usaha rekonstruktif merupakan tindakan bertanggung jawab dan bahkan bijaksanadalam menyelesaikansuatu Pennasalahansehingga tidak hanya sekadar mampu menunjukkan kesalahan-kesalahan belaka pada pihak lain tetapi juga mamPu menawarkan perbaikan-perbaikan atas kesalahan-kesalahanitu. Tindakan terakhir ini rnenjadi fokus perhatian bagi usaha rekonstruktifSeseorangmesti berpikir dan berusahakeras untuk merumuskan altematif tawaran yang palingbagus. Bagaimanamengubah cara atau model berpikir yang bersifat dinamis bahkan progresif dalam menghadapi persaingan global sekarartgini, sehingga umat Islam mamPu memenangkan persaingan itu; Bagaimanakahmewujudkan tindakan yang Produktif dan strategis dalam kehidupan masyarakatsehari-hari sehinggamampu mempercepat pencapaian kemajuan serta keunggulan umat Islam; dan bagaimanakah membentuk tradisi yang mengemban nilai-nilai positif-konstruktif sehingga potensial mengawal kemaujuan umat Islam. Apabila ketiga hal ini bisa direalisasikan dalam kehidupan masyarakat niscayaterjadi gerakan yang sangatsinergis antara pemikiran, tindakan dan tradisi. Ketiganya bergerak mewujudkan misi yang samadengan arah gerakan yang sama juga. Adapun usaha dekonstruktif kemudian rekonstruktif terhadap pemikiran, tindakan dan tradisi dapat diperhatikan dalam pemaParanberikut ini: 1. Merombak pemikiranyang diorientasikan masalampau, kemudian menggantinya dengan pemikiran baru yang berorientasi masadepan. Masa lampau membawa pangalaman dan kemajuanmenurut ukuran zamannya sendin. Zamarr dinasti Abassiyah sebagai zaman keemasanIslam. Umat Is259

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

lam sering bernostalgia dengan zaman itu. Masa lampau merupakanfakta sejarahyang tidak boleh dilupakary tetapi tidak selayalcryaberlarut-larut merenungi masa lampau sehinggatidakberkreasi samasekali.Mereka harus mampu menempatkan kejayaan Islam masa lampau itu pada kondisi yang ideaf yakni menjadikan kejayaanitu sebagai spirit membangun kemajuan di masa depan. Mereka harus fokus berpikir untuk masa depan. Mereka harusmenatap masa depan penuh optimisme dan kesiapan-kesiapan. Mereka seharusnya mendesain kemajuan yangbakaldicapaidi masadepan,mempersiapkankemampuan khusus unfuk mencapai kemajuan itu, mempersiapkan strategi-strategimenghadapi persainganyang sengit, dan mempersiapkan berbagai kemungkinan jurus untuk menghadapi kesulitan-kesulitan di masa depan. Intinya, masadepan menjadi pusat perhatian sebabkemajuan itu berurusan dengan masa depan. Kemajuan apapun senan'tiasa bernrawasanmasa depan. Tidak ada kemajuan yang tidak berkaitan dengan masa depan. Merombak pemikiran normatif, kemudian menggantinya dengan pemikiran strategis. Selama ini umat Islam termasuk kalangan cendekiawannya, masih cenderung berpikir normatif; yakni berpikir dengan menyampaikan ketentuan-ketenhran al-Qur'ary al-sunnatr" hasll ijmk', ttasil ijtihad para mujtahid dan sebagainyatanpa usaha kreatif unfuk mendesainsesuatusebagaikonsekuensidari ketentuan-ketentuan tersebut.Demikian juga pada tingkat penerimaan, umat Islam hanya cendemng menerima,memahami dan "menelan" rnentah-mentah ketentuan-ketentuan tersebutbesertapenjelasannyatanpa disertai telaah sama sekali.Mereka hanya tunduk dan patuh (sami'ni waatlw,nA),

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

tanpa,rnempertanyakansesuatukendati misalnya ketentuan yang disampaikan masih kurang relevan dengan pembahasan. Model pemikiran normatif ini hanya akan meniadikan masyarakatmenjadi pasif, memantaPkan mereka sebagai muqallid(pelaku taqltd)dan memperPaniangdurasi waktu kemunduran umat Islam. Oleh karena itu, model pemikiran normatif ini harus sesegeramungkir:r diganti dengan model pemikiran strategis,yaitu suatu modelpemikiranyang senantiasa mencari terobosan-terobosan strategi baru terrnasuk juga dalam merealisasikan ketentuan-ketentuan tersebut dalam kehidupan nyata di tengah-tengahmasyarakat. Model pemikiran strategis ini tetap berpedoman pada wahyu kemudian ditangkaP Pesan-Pesannyadan inspirasi inspirasinya untuk dijadikan acuan dalam rnengkonstruk strategi-strategi tertentu. Dalam pengembanganny4 model pemikiran strategisini tidak selaluharus menunggu keberadaanwahyu yang menjadi pijakan. Model pemikiran strategis ini bisa dikembangkan di luar wahyu tetapi orientasi pemikirannya untuk mengejar kemajuan umat.

3. Merombak pemikiran yang bercorak aksiologis,kemudian menggantinyadengan pemikiran yang bercorak epistemologis. Sebagaiumat Islam, kita telah lama terpasung oleh pemikiran yang bercorak aksiologis,artinya pemikiran yang mengedepankan nilai-nilai ethik bahkan seringkali memicu pertikaian. Pemikiran tersebutdalam prakteknya luas sekali dan yang ditonjolkan adalahupaya mempertentangkan sesuatusecara"hitam putih" (berlawanan secaradiaah, minn6-minhum,'amalunimetral) seperti sunnah-bid' uhum, unl-madzhab 'amnJuhrryn ;fir q4tani-firqatultum,madzhab mukmin:kafir, halal-haram, wajib-haram, sunnat-makruh, 267

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

syah-bataf qunut- anti qunut, tahltl- anti tahltl, taIqtn-anti talqin, ushalli-tidak ushalli,j am'iy atun6-jam'iy atuhum, ahl-al-Dzauskhirahl al-Bawkthin,20 ulamhuni-ulamduhum, rokaat-8 rakaat,ilmu agama-ilmu umum, selamat-tersesat, modern-tradisional, dan berbagai pertentangan lainnya. Bahkan cara penentuan penanggalan seperti penentuan 1 syawal sebagaihari Idhul fitri saja dipertentangkan yang berkonotasinilai ethik sepertthisib-ru'yat.Artinya siapasaja yang menggunakan metode hisilb (penghitungan) berarti Muhammadiyah sedangyang menggunakan metode ru' yat (melihat bulan dengan mata kepala) berarti NU. Pemikiran yang cenderung mempertentangkan dua hal secarakontras tersebutseringkali menirnbulkan pertikaian dan permusuhan ses:unaumat Islam. Hasil dari pemikiran model aksiologis tidak menghasilkan pengetahuan secara signifikan" tetapi justru mengancam keutuhan dan persatuin umat Islam, maka model pemikiran yang bercorak aksiologis ini perlu segeradirombak dan selanjutnya diganti dengan pemikiran yang bercorak epistemologis,yaitu pemikiran yang berorientasi pada usaha merintig membangun atau mengembangkan sesuatukhususnya ilmu pengetahuan. Pemikiran ini tidak tertarik mempertentangkan dua hal dalam posisiberhadapan, sebagaimanayang terjadi pada pemikiran yangbercorak aksiologistersebut.Pemikiran yang bercorakepistemologislebih berfokuspada upayapengembangan.Misalnya kita harus berusahamenyadarkanumat Islam untuk melakukan shalattarawih tanpa memperdulikan jumlah rakaahrya.Bagaimanacaramembangunkesadaran itu; bagaimanakahcaramewujudkan shalat yang khusuk tanpa mengurus penggunaanushalli atautidak; danbagai-

262

mana carameningkatkan amal perbuatan kita tanpa menyalahkan perbuatan orang lain. Merombak pemikiran ideologis-politis, kemudian menggantinya menjadi pemikiran pemberdayaan.Pemikiran ideologis-politis merupakan pemikiran yang saratkepentingan kelompok, organisasi"madzhab,aliran maupun partai' Pemikiran model ini menonjolkan kepentinganuntuk menang, menguasai,mendominasi, mengendalikan atau-setidal'mya mempengaruhi, sehinggatidak jarang mengesampingkan objektivitas dan kebenaran.Bahkan wahyu pun seringkali diiadikan komoditas untuk mewujudkan tujuan politik' Pada masaOrde Baru, terdapat tiga partai dengannomer urut: 1.PartaiPersatuanPembangunan(PPP),2. Golongan Karya (Golkar), 3. Partai demokrasi Indonesia (PDI). Lantaran kepentingan merauP suaraterbanyak, para jurkam Golkar cenderung memakai dalil, lduir al-umftrausatuhi(sebaik-baik perkara berada di tengah). Perkara yang berada di tengah di sini mereka maksudkan Golkar yang menempati posisi tengah.Padatahap selaniutrrya giliran parajurkam PPPdan PDI yang lebih condong menyerang Golkar dengan menggunakan ayat Walataqrahaltfulzihial-saiarah fatakfinamin aldhfrIimin(al-Baqarah [2] : 35)yang merekaterjemahkan"DAn janganlahengknuberduamendekatipohonberingin ini, yang dzalim",katerralammenyebabkankamutermasukorang-orang bang Golkar adalah gambar pohonberingin. Pemikireinideologis-politis ini sarat provokasi, pemihakan, terlepasdmi o$ektivitas dan kebenaran,dan sektarian sekali sehingga mudah menimbulkan permusuhan. Permusuhan itu berkernbang,subur sebabpemikiran ideologis-politis itu bems{bisi merebut kekuasaan. Padahalrnenurut Mus thaf a VUnmua,'t(ekirasaan itu bagaikansinga.Engkau hari ini se-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

bagaipenguasanyadan bezukengkaummiadi rr?ngsanya".60 Maka pemikiran ideologis-politik ini perlu diganti dengan pemikiran pemberdayaan. Maksudnya adalah suatu corak pemikiran yang menekankan pada upaya-upaya memberdayakan masyarakatseperti meningkatkan kualitas pendidikannya meningkatkan perekonomiannya meningkatkan kesejahteraannya,meningkatkan daya saingnya meminimalisir kemiskinary menyalurkan pengangguran dan sebagainya.Jadi pemikiran pemberdayaanini lebih banyak bersentuhan dengan pendidikan, ekonomi dan sosial daripada sektor-sektor ideologi dan politilg sehingga sasaranyang ditembus pemikiran pemberdayaanini bisa menjadi general guna mengemban misi kemanusian. 5. Merombak pemikiran formalistik, kemudian menggantinya dengan pemikiran transformatif. Pemikiran formalistik merupakan model pemikiranyang hanya memegangiformat ajaranIslam secaralegal formal. Pemikiran ini melahirkan pemahaman-pemahaman tekstual, harfiyah bahkan syakliyah,sehinggaterkesanrr'gzZ(kaku). Dalam pemikiran ini Islam dipandang sebagaisebuah"ajaran yang eksklusif " (ajaranyang menyendiri atau terhrtup) dari interaksi dengan settingsosio-kultural,sosio-politik, sosio-ekonomik,sosiogeografis,sosio'religiusdan sosio-sosioLainnyadi masyarakat. Karena itu pemikiran formalistik ini tidak memiliki basis kesadaransejarahyang kuat. Kalau dalam pengolaanzakat maka pemberian zakat kepada mustaltiq(or angyangberhak menerima zakat) harus dalam bentukbenda aslinya seperti zakat padi dari seseorangmuzal
2&

Merum us k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

penerima zakat,demikian juga dengan zakat uang. Penerima zakatharus diberikan zakat dalam bentuk uanS' Pemikiran formalistik ini di samping rigid, juga berjangka pendek, konsumtif, stagnan dan tidak strategis. Oleh karena itu, pemikiran formalistik ini perlu diganti dengan pemikiran transformatif. Sepanjangsesuatumemungkinkan untuk dirubah dalam bentuk yang menjamin lebih bermanfaatdaripadabentuk aslinyamaka sesuatuitu akan diubah bentuknya menjadi bentuk yang berdampak strategis. Da1amkonteks pemberian zakat itu, model pemikiran transformatif berusahamerubah padi atau uang itu dalam bentuk misalnya, bedag(stand perdagangan), kemudian penerima zakat dilatih wirausaha, dimodali dan dikontrol. Penyediaanlahan usahaini diharapkan menjadi sumber perekonomian yang relatif permanenbagi penerima zakat itu. HaI ini jauh lebih bermanfaat daripada pemberian uang. 6. Merombak tindakan konsumtif, kemudian menggantinya dengan tindakan produktif. Tindakan konsumtif adalah tindakan yang bersifat meinakai atau menggunakan sesuatu sehingga posisi orang yang bertindak sebagai aser.Namun tindakan konsumtif lebih jauh lagi berkonotasi makna tindakan boros atau pemborosan, bahkan juga merusak seperti perokok, peminum, pemabuk, pejudi dan sebagainya. Contoh-contoh ini sebagaibentuk tindakan konsumtif yang ekstrim. Tindakan konsumtif yang moderat tampak dalam kehidupan kita sehari-harl misalnya sebagaipegawai negeri setiap tanggal satu menerima gaji tetapi sebelum tanggaltigapulult gajinyahabis.Sebabpegawainegeritersebut hanya memakai gaji, tidak mengembangkannya.Tindakan konsumtif ini bisa terjadi pada semua profesi baik petani, pedagang pegawai negerL politisi, artis, pengacaradan se265

Pe m ikita n lsla m M e to d o lo g is

bagainya.Intiny4 tindakan konsumtif merupakan tindakan yang bergerak menghabiskansesuatuyang dimiliki. OIeh karenaitu, tindakan konsumtif ini harus diganti dengan tindakan produktif. Suatutindakan yang berusahamemproduk sesuatubaik berupa benda fisik, pengubahanbenda, jasamaupun pikiran. Perhatiandiarahkan bagaimanabisa memproduk barang-barangyang dibutuhkan masyarakat?; bagaimanamemanfaatkangaji sebagaimodal usahauntuk mendapatkeuntungan yang banyak?;bagaimanameningkatkan jasa pelayanan kepada masyarakat sehingga mereka puasdan makinmemburu jasapelayanantersebutl danbagaimanakahmemanfaatkanwaktu untuk menghasilkanpemikiran strategis,energik dan memberdayakanyang dih:lis dalam buku. Untuk mewujudkan ini semua sangat bergantung pada semangatdan tekatseseorang.Realitasmenunjukkan, temyata orang-orangyang produktif justru orang-orangyang sibuk bukan orang yang memiliki banyak waktu. ProduktiVitas ini dapat membentuk dan memPercepatkemajuan peradaban Islam. 7. Merombak tindakan imitatif, kemudian menggantikannya dengan tindakan konstruktif. Tindakan imitatif adalah tindakan yang bersifat meniru-niru tindakan atau keria orang Iain. Dalam kehidupan globalisasidimana informasi tidak lagi dapat dibendung sehinggamenjalarkemana-manatanpa batas-bataswilayah, maka kecenderungan meniru orang lain itu tinggi sekali.Kalau sesuatuyang ditiru itu positif maka peniruan itu masih bernilai baik. ]ika sesuatuyang ditiru itu negatif maka peniruan itu menjadi mala petaka. Umat Islam cenderung lebih cepat meniru hal-hal yang negatif daripada hal-hal yang positif, sepertimeniru caraberpakai an dan pergaulan bebasdaripada semangatkeilmuan orzrng-

Merumus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

daripada orang Barat. Westemisasilebih mudah ditiru dan sekarang modernisasinya seperti terjadi di Turki' Mesir' mewabah ke Syiria, Libanon, Indonesia dan sebagainya' dampaknya Apabila yang ditiru ituberbentuk karya, maka lagi adalah baik masih baik. Namun tindakan yang Iebih ' mengkonstruksend.irisesuatukreasi'Tindakan imitatif itu Dalam tinsebaiknyadiganti dengantindakan konstruktif' keaslian' dakan konstruktif terd'apatkreativitas' inspirasi' menjadi ini keberanian dan kemandirian' Semua unsur I' Ti nd akan kebutuhan bagi kemajuandan persaingangloba bidang konstruktif ini dapat dipraktikkan dalam semua politik' kehidupanbaik sain telorologi, pendidikan' ekonomi' arnat masih seni, sosial budaya dan sebagainya'Peluang dikonstruk besardan terbuka pada semuabidang itu untuk sehingga menjadi kreasi-kreasiyang asli (original)' mengganti8. Merombak tindakan ketergantungan,kemudian harus nya dengan tindakan kreativitas-kemandirian' Kita tensadardan waspadabahwa negara-negaramaju memiliki terbeladensi menciptakan negara-negaraberkembang dan kang merasakanketergantungan' Tuiuannya' agar-produk kedua y*! alt"tilkan negara-negaramaju itu laku keras di jenis negara yang belum beruntung itu' Adakalanya kepentingan ekonomi negara-negaramaju ini berubah menjadi tragedi kemanusian sepertiperang di negara-negaraberkemsenbang dan terbelakang,hanya karena motif penjualan jata yang telah tertimbun lama' Tindakan ketergantungan ini berbahaya' Ketika negaramaiu' negara maju itu dijadikan sandaran dan bertambah negarakita tidak mendapat manfaat aPa-aPa'tetapiketika itu negara tersebut dalam kondisi rapuh maka kerapuhan

p e m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

secaralangsung menghantamkita. Di samping itu, negara_ negaramaju tersebut dapat mendikte kita. Atas dasar per_ timbangan ini, tindakan ketergantungan itu sedapat mungkin harus diganti dengan tindakan kreativitas_ke_ mandirian. Kita menciptakan kreasi_kreasibaru dan menarik, bahkan kalau mungkin dalam berbagai bidang kehidupan yang bisa dikonsumsi orang luar, setidaknyl dikonsumsi umatlslam sendiri. Kita usahakanuntuk muiai melepaskandiri dari ketergantungan pada negara_negara maju. Pada akhirnya kita bisa mewujudkan kemandirian yang sebenarnya. Kreativitas dengan kemandirian ini ibarat dua sisi mata uang. Keduanya salingberdampingary hanya memiliki penekananyang berbeda: kreativiiu, L"r_ sifat pro-aktif sedangkan kemandirian bersifat memper_ tahankan pendirian. Kreativitas tanpa kemandirian ibarat macanompong, tidak punya kekuatan; sebaliknyakeman_ dirian tanpa kreativitas tidak mungkin terjadi. 9. Merombak tradisi mendengar dan berbicar4 kemudian menggantinya dengan tradisi membaca dan menulis. Di kalanganmasyarakatnegaraberkembangtermasuk dunia Islam, ada kecenderunganmenjadi masyarakatyang suka mendengar dan berbi cara (Iisterning_speakingsotciety)Ada suatu perbandingan, yaifu ada dua acara:yang satu peng_ ajian dan yang lain seminar dengan mendatangkar, pe*_ bicara yang berada dalam satu level, misalnya level nasi,onal. Respon masyarakat hampir selalu bisa dipastikan bahwa kegiatan pengajian jauh lebih ramai dikunjungi orang daripada kegiatan seminar pada forum seminar itulah tem_ pat penyaluran dan pengembangan ilmu, terjadinya ke_ sempatan dialog dan antaraksi. Sedangforum pengajian ifu tempabrya menyampaikan doktrin, monolog dan mono

Me rumus k an P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

aksi. Namun kegiatan pengajian itu justru lebih disukai masyarakatMuslim daripada seminar.Kenyataanini menunjukkan bahwa ketertarikan pada ilmu di kalangan masyarakatMuslim masih rendah, mungkin ini disebabkan tingkat pendidikan mauPun kesadaranmereka masih rendah. Bahkan yang paling menarik terjadi di kampus. Ketika kegiatan seminar bersamaan dengan penampilan band, ternyata warga intelektual di kampus juga masih memilih band. Kasus ini makin memperkuat kesimpulan bahwa masyarakatkita masih masyarakatyang cenderung mendengardan berbi cara(listening-+peakingsociety).Ak'hitnya hasil yang dicapai mereka minim sekali yang terkait dengan pengembanganperadaban. Keadaan ini sangat kontras dengan kecenderungan masyarakat dari negara-negaramaju. Mereka telah bergerak meninggalkan kecenderungan mendengar dan berbicara (listening-speakingsociefy)tersebut, kemudian beralih pada kecenderungan membaca dan menulis (reading-writing society).Kecenderungan terakhir ini menjadi ciri masyarakat negaramaju ataubahwa kecenderunganmasyarakat society) pada tradisi membacadan menulis (reading-zariting itumampu mendongkrak kemajuan.Mak4 demi mencapai kemaiuan peradaban Islam, kecenderungan umat Islam harus diubah dari kecenderungan mendengar dan berbicara diganti dengankecenderunganmembacadan menulis Ada banyak manfaatdengankecen(reading-writingsociety). derungan masyarakatpada kegiatanmembacadan menulis baik dari segi kesehatan,intelektual, tingkat peradaban, kelestarian peradaban,dan pewarisan peradabankepada generasiberikutnya.

269

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is Meru mus k an P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Memang budaya membaca,apalagibudaya menulis meru _ pakanbudaya masyarakatyang maju. Kita bisa menyaksikan ketika kita naik pesawat jarak jauh bersama orang_orang Barat. Mereka memanfaatkan wakfunya unfuk membaca dan membaca di ataspesawat,sedangkita menggunakan waktu itu dengan ngobrol yang tidak karuan pangkal ujung_ nya dan tidur pulas.Akibabryajelassangatberbed4 meski_ pun di atas pesawatmereka dapat menyerap ilmu sedang kita mendapat maksiat karena ngobrol sambil mengungkap aib orang lain sebagaipemicu permusuhan di antara kita. jadi kalaukita sada1,budaya membacadan menulis itu harus kita tradisikan pada masyarakatkita (masyarakatMuslim) sebagaitradisi baru yangberpotensimemberdayakanmereka. L0.Merombak tradisi uniuk kekuatan (showforce), kemudian diganti dengan tradisi yang mengutamakan hasil maksimal (maximumresult).Masyarakat Muslim Indonesia khususnya masih memiliki tradisi dalam mengadakan kegiatan dengan rnotif unjuk kekuatan (showforce).Kita bisa mengiaentifikasi sebagiansajadari kegiatan itu: pengajian akbar (bisa khaul akbar,mandkibkubr6,istighhrcahkubrk, Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, I,luzfil al-Qur'6n, halal bihatal, maupun tahun baru hijriyah) yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai wilayah kabupatery kota madya maupun propinsi. pengajian ini dihiasi umbul-umbul sekeliting kot4 spanduk di pasang di berbagai perempatanjalan, siaran keliling memakai mobil dan speakeq,terop-terop di pasang di halaman masjid dan didatangi berbagai pedagang lengkap dengan barang dagangannya; contoh kedua adalah kegiatan ldmtnmdnal-Qur'an seharian penuh yang dilaksanakan di masiid besar dengan memakai pengeras suara yang dipasangdi atasmenara yang tinggi. Hal ini memperhadap-

kan kaum Muslim yang sedang bekerja di sekitar masjid pada suatu delima antaramendengarkanbacaanal-Qur'an itu atau mengesampingkan,dan jangan-janganpara Pembacanyakurang ihlas (adaunsur pamer bacaannya);contoh yang ketiga adalahpenampilan senihadrah di masjid besar juga dengan menggunakanpengerassuarayang di pasang di atasmenara yang tinggi, mulai sehabisshalat isya'hingga jam 23.00malam. Kegiatan ini jelas menSSanggutetangga yang mestinya harus tidur karena kelelahan sehabiskerja pada siang harinya. Pertanyaannyaadalah; apakah kegiatan-kegiatantersebut baik yang biayanyabesarmauPun mengganggu orang lain itu melahirkan hasil yang ProPorsional?Lazimnya, Pengajian tersebut bila dilakukan secarabesar-besaranjustru pesan-pesan kiai Penceramahnya kurang terserab oleh jama'atr, sebab mereka tidak fokus mendengarkan pengajian tetapi dengan iseng,jalan-jalan dan berbelanja;sedangkan khataman alQur'an sehariansuntuk denganPengeras suarayang dipasang di menara yang tinggi tersebut justru mengganggu masyarakat dalam bekerja; Adapun seni hadrah yang ditempatkan di malam hari hingga jam 23.00 melalui pengerassuarayang dipasang di atasmenarayang tinggi justru mengganggu tetangga sekitar masjid- Kalau penampilan hadrah itu dimaksudkan sebagaisyiar Islam, yang terjadi justru kebencian masyarakat karena mengganggu mereka. Ternyata tradisi unjuk kekuatan (show halforce)ini justru kontra-produktil yang didapat hanya hal yang sepelebukanYang inti. OIeh karena ihr, tradisi uniuk kek uatan (shnwforce)intl:tarus dirombak dan diganti dengan tradisi yang mengutamakan hasil maksimal (maximumrcsult\.Semuahal yang tidak pen-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

ting apalagi merugikan orang lain harus dihapus. Dalam tradisi ini, ketiga kegiatan tersebut bisa tetap dipertahankan tetapi dengan format biaya yang paling murah dengan hasil yang riil. Kegiatan pengajian difokuskan pada daya serap para jama'ah sehingga mereka benar-benar merasa mendapat banyak nasihat atau wejangan yang berarti, bukan pada gebyar penampilannya; Kegiatan khataman maksimal menggunakan salon di dalam masjid, sehingga tidak mengganggu orang yang sedangbekerjadan meminimalisir rasa pamer bacaambagi para pembaca; Adapun pelaksanaan hadrah tidak perlu melalui pengerassuara dan waktunya diatur tidak melebihi jam 21.00malam. Tradisi yang mengutamakan hasil maksimaL (maximum result)telah diparaktekkan masyarakat di negara-negara maju. Saya mengikuti bbberapa kali seminar di ]erman, tidak ada satupun spanduk dipasang baik di jalan raya di tempat maupun di ruangan, apalagi sekadar umbul-umbul. Bahkan meja bagi para nara sumber atau panelis sekadar seperti mimbar khutbah yang dipakai secarabergantian. Di Australia ketika pemilihan walikota tidak ada gambargambar kandidat yang di pasang di spanduk, baligho, selebaran apalag kampanye pengerahan massasecarabesarbesaran. Informasi tentang pemilihan itu cukup disiarkan melalui radio. Di sinilah arti pentingnya tradisi yang mengritamakan hasil maksimal, sederhana tapi tujuan utamanya tercapai dengan baik sementara kita berpenampilan hura-hura tetapi justru kontra-produktif.

Merum us k an P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

komentarterhadapkltabmatan,sedangkltabhasyiahsebagai kitab komentar terhadap kitab syarah'sedangsemua kitab itu membicarakanpokok bahasanyang sama'Sekarangini ada kecenderungan menulis buku-buku yang sudah ba-

rintisan. []

l.L. Merombak tradisi memproduk karya yang sudah banyak dihasilkan orang lain, kemudian diganti dengan tradisi merintis karya-karya baru yang benar-benar asli. Di kalangan masyarakat Muslim masih ada kecenderungan untuk 272

273

BnslV STRATEGI SOSIALISASI PEMIKIRAN ISLAM METODOLOGIS 64|5 -(d$ibd

EitHb

Setelahpengenalan, pembangunan tradisi dan perumusan pemikiran Islam metodologis, langkah berikutnya adalah mensosialisasikan pemikiran Islam metodologis ini di kalangan masyarakat. Mereka harus mendapatkan penjelasan-Penielasan yang memadai tentang pemikiran Islam metodologis dari berbagai sudut pandanp khususnya cara merumuskan dancontoh-contohnya. jika cara merumuskan ini masih tidak bisa diterima karenadipandang terlalu rumit, maka sosialisasi itubisa sajahanya menyamPaikansubstansipemikiran Islam metodologis dengan carayang sederhana.Namun sebelumnya kita perlu mempelajarilalu menyiasatiberbagaikasuskegagalan maupun keberhasilan pembaruan baik di negeri-negeri Muslim maupun non Muslim sekadar perbandingan. A. Menyiasati Kegagalan dan Keberhasilan Fembaruan Islam Para ulama pembaru (mujaddid) telah mengamati,

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

mencerrnati dan mengidentifikasi sebab-sebabyang menimP.r kemunduran umat Islam. Mereka menemukan penyebab itu bermacam-macam,antaralain: kehancuranBaghdadpada 12511 M oleh Hulaqu Khan, faham |abariyah (fatalis) yang menyeIimuti pemikiran umat Islam, faham taqdir atau qadha-qadar, paham jumud (stagnasi),kehidupan tasawufterutama Zuhud, kalahnya aliran rasionalisme oleh aliran tradisionalisme, sistem pemerintahan monarkhi (kerajaan), masuknya ajaran asing yang menyesatkanseperti TBC (takhayul,bid'ah dan churafat), sistem sosio-kultural masyarakat Muslim, sikap mental umat Islam, dan sebagainya. Atas dasarreditas ini, mereka sepakatmengambil langkah untuk mengatasinya baik dalam bentuk pembaruan (taid?d) atau modernisasi maupun pemurnian. Bentuk pembaruan dirintis oleh al-Thhtawi,al-Afghani, Abduh, Ahmad Khan, Amir Ali, Iqbaf dan sebagainya.Sedangbentuk pemurnian dirintis oleh Muhammad Abdul al-Wahab yang terkenal dengan gerakan Wahabi. Pembaruan berorientasi masadepan dengan mengejar ketertinggalan dari Barat di bidang sain dan teknologi. Sedangkanpemumian berorientasimasalampau dengan upaya mengembalikan suatu kesesatan kepada ajaran yang benar sebagaimanadipraktekkan oleh Rasul Muhammad Saw. Kedua usaha tersebut baik pembaruan (taidid) mauPun pemurnian (reformasi) dalam Islam telah menaruh harapan besar untukbisa mendongkrak kemajuan segeramenggantikan kemunduran umat Islam yang telah berlangsung dalam waktu yang lama sekali. Setidaknya bagi usaha pemurnian itu, agar umat Islam bisa kembali mengikuti jalan yang benar (lurus) sehingga mereka mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Maka para pembaru (mujaddid)tersebutmerasaoptirnis akan keberhasilanusaha mereka setelahusahaitu mendapat respon posifrf dari umat Islam. Optimisme demikian ini meru-

E trategi Eos i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

dapat pakan keniscayaan,karena hubungan sebabakibatnya

dan Mesir' kan kemajuan seperti kasus pembaruan di Turki PembaruanIslam di Turki dinilai banyak pakar sebagaiPemKemal baruan yang kebablasanterutama di bawah Musthafa pakaian al-Taturk mulai dari sistem pemerintahanhingga soal jilbab dan panggilan shalat (adzm),dengan menggusur tradisiberhasil tradisi keislaman. Namun Kemal al-Taturk hanya mensekulerkanTurki, tetapi gagal memajukannya sebagaimana teflanyang dikampanyekan selama pembaruannya itu' Turki mampu gayaBaral tehapiTurki tidak ittr mengtk rti Baratdengan

Pe m ikir a n lsla r n M e to d o lo g is

Sayyid Ahmad l{ran (1817-1898),Sayyid Amir Ali, Muhammad Iqbaf Alifinah dan seterusnyahingga Fazlur Rahman. Pakistan juga belum menunjukkan kemajuanyang signifikan, bahkan perpolitikan Pakistan sebagaipaling ruwet dibanding Turki dan Mesir. Tirrunnya seorangperdana menteri hampir selalu melalui tragedi pembunuhan,sabotase,impechment, maupun kudeta sehi.ggu p"Ipolitikan Pakistanhingga sekarangini belum tenang. Demikian jugayang terjadi di SaudiArabia" bahkanlebih parah lagi. Pemurnian di Arabia sekurun dengan di hrdia yang terjadipadaabadke-18(abadpra-modem dalampemikiran Islam). Pemurnian ini digerakkan oleh Muhammad Abd al-Wahab (1703-178nyang berasaldari Nejd. Gerakanini disebut gerakan Wahabi.SelanjuhryaWahabi ini berkolaborasi dengan pemerintah Saudl sehingga ajaran Wahabi menjadi ideologi negara SaudiArabia. Meskipun pemumian dan juga dalam beberapahal melakukan pembaruantelah terjadi abadke-1& keduanyabelum memiliki dampak positif pada kemajuanSaudi.Bahkanbanyak misyarakat Saudi yang buta huruf latin. Kalau terjadi kemajuan ekonomi dan pembangunan fisit sebenamyaberkat anugrah minyak dan Ka'bah dad TuharLbukan atasrekayasakreativitas. Para ahli mulai menganalisis kegagalanpembaruan itu. Hasan al-Tirrabi menjelaskan sebagai berikut: Mungkin salah satu faktor penyebab kegagalan gerakan Islam, meskipun niatnya tulus demi mewujudkan reformasi internal dan kehormatan ekstemal adalah belum diciptakanrrya metodologi pembaruan itu yang bersifat total dan mencakup keseluruhan misi agama Thuhi4 yakni merevitalisasi iman demi melahirkan ilmu yang banyak, membuahkan amal yang penuh keberkahan dan membentuk jama'ah aktif yang bisa diteladani.r 1 Hasan al-Turabi, Fiqh Demokratis dari TradisionalismeKolektil Menuju MoilernismcPopuler,te4. Abdul Haris dan Zainul Am (Bandung: Arosy, 2003),h. 138.Judul aslinya, Tajdidal-Fikri al-lslami.

278

S l rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Memang, tema-tema Pembaruan yang dilontarkan para pembaruitu masih sangatnormatif sepertiperubahansistem pemerintahan,emansipasiwanita (tahriral-mar'ah),patriotisme ah (syura),pan-Islamisme,kembali (hubbal-wathan),musyawar ke ajaranIslam yang mumi, Penyesuaiandengan ajaranmodem, toleransi bermadzhab, penguasaanilmu pbngetahuan dan teknologi moderry pendidikan modern, menghidupkan rasionalismedalam Islam,perwujudan demokrasi dan sebagainya' Dari sini tidak satu pun tema yang mengarah pada metodologi pembaruan; bagaimana mekanisme melaksanakan pembaruan Islam secaraefektif? Tema-temayang dimunculkan tersebut merupakan tema-tema yang terpencar,seringkali tidak berkaitan dan tidak didesain menjadi suatu tahapan hierarkhis yang bergerak secarasinergis, antara satu sama lainnyaSeruan-seruanpembaruanIslam yang menyentuh berbagai sasarerntersebut andaikan diikuti oleh umat Islam, dapat yang jauh lebih hangat pada mereka dan memberikan suaszrna sebagaiangin segarbagi perubahantatanansosialpolitik, sosial budaya dan sosial psikologis. Dengan kata lain, seruan tersebut menfasilitasi ruang gerak secaraleluasabagi umat Islam- Akan tetapi belum ada rancanganstrategi atau siasatkhusus dalam memberdayakan keleluasaanitu yang diarahkan pada objek tertentu untuk mewujudkan kemajuan peradaban Islam, apalagi upaya mengakselerasinya.Dari tema pembaruan tersebut terdapat seruurnpenguasaanilmu pengetahuan dan teknologi modem, tetapi mengarahpada Pengguna(user)yangberorientasi normatif-aksiologis. Seharusnyaorientasi user itu segera dikembangkan menjadi orientasi progrnmmer,designer(perancang),perintis, penemu, produsen, pengembangdan sebagainya. Orientasi yang kedua ini mampu membawa perubahan yang sangat dinamis di masyarakat dalam menumbuhkem-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

bangkan kemajuan peradaban Islam. Hanya saja orientasi tersebut belum terbentuk. Padabagian lain, kegagalanpembaruan Islam, khususnya dalam konteks pembaruan Islam di Mesir dan Turki, juga ditengarai karena pembaruan itu dalam perkembangannyamengarah pada westernisasi,bukan modernisasi.Prosespembaratan (westernisasi)menekankanpada perilaku kebebasan-kebebasandi dalam ekonomi, pergaulan, perpolitikan, agama,dan lain-lain. Kebebasan ekonomi akhirnya membentuk aliran kapitalisme;kebebasanpergaulan menimbulkan free sex,pernikahan sesamajenig dan juga minum-minuman keras.Kebebasan perpolitikan pada akhirnya membentuk aliran khusus yang disebut liberalisme; sedangkankebebasanagamamenimbulkan pendangkalan beragama, pindah-pindah agama, bahkan sekularisme (faham yang memisahkan urusan agama dan pemerintahan manpunurusan dunia dan akhirat). Kebebasan tersebut pada tahap berikuhrya rnemproteksi persamaan hak dan kewajiban manusia. Akhirnya muncullah gerakangerakansosial-politik seperti arus demokrasi,hak asasimanusia (HAM), humanisrne,feminisme dan sebagainya.Adapun modernisasi menekankan pada proses sesuatusecaraefektifefisien yang diekspresikan dalam bentuk perilaku semangat menggali, etos ilmiah, kemgguharL kecenderungan menelitl pengutamaan kebutuhan yang terpenting (skala prioritas), mengejartemuan, mengernbangkansain dan telcrologl bersaing dan keinginan menuniukkan hasil kerja yang paling baik. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa westernisasi (upaya membaratkan orang-orang Timur secara sosial kultura! politik dan ekonomi) lebih mudah diadaptasi umat Islam hampir seluruhnya bukan hanya umat Islam Mesir dan Turki saja daripada modernisasi.Mereka begitu rnudah menirukan orang-orrulg Barat dalamhal pakaian, hiburan, makanan, rnode 280

S l ral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Namun dan pergaulan muda-mudi atau laki-laki-peremPuan' dalam se*"r"ku sulit sekali menirukan oranS-orang Barat memangatkerja,metod'eilmiah, semangatmeneliti' semangat dan sain nemukan, semangatmerintis d'an mengembangkan yang teknologi. Akhimya mereka justru tertular dalam perilaku perilaku negatif--destruktif, tetapi sama sekali tidak meniru o.urrg-o.ur,gBarat yang positif-konstruktif ' para k"nyutuut ini tentu jauh berbeda dengan harapan jauhberbelok dengan pembaru.Arahyang dituju parapembaruitu ini teruruh y"ng dilalui oleh masjrarakat Muslim' Pembelokan ernPat j adi mesti ada f aktor penyebabnya' Faktor ini setidaknya rasa pada Muslim terperangkap macam;pertama,masyarakat rasapenakekagumanterhadapkemaiuanBaratdanbukan pada ini' mereka saranuntuk *"r,ut Jit glttyu' Pad'aposisi sikap seperti konsumen cenderung hanya menempatkan dirinya sebagai berterhadap produk-produk Barat yang diyakini memiliki bagaikeiebihan.sikap kekaguman ini jauh berbedakonsekuen(sikap sio"yadengan sikap Penasaran-untuk menandinginya perilaku bersaing).Andaikan sikap bersaing ini yang menghiasi ke umat Islam, niscaya prestasi mereka telah iauh melesat mengdepan. Kedua.,secarapsikologis dan intelektual sikap adiptasi perilaku yang negatif-destruktif seperti pergaulan peribebasmemanglebih ringan daripada beradaptasidengan laku positif-konstruktif seperti menggali temuan-temuan kondisi ilmiah Ketiga,terdapatinterval yang terlalu jauh antara sehingga umat Islam dengan kemajuan sain-teknologi Barat' merekamerasapesimisuntuk dapat mengejarnya'Dankeempat' umat Islam terpasungpada konsentrasiterhadap persoalantidak persoaiankeseharianyang bersifat rutinitas dan hampir ada perhatian terhadap persoalan-persoalanbeshrmemajukan peradaban,

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

Lazimnya pembahasanmodemisasi senantiasadibenturkan atau dipertentangkandengantradisi. Bagi orang yang mengikuti modernisasi,ia harus melepaskantradisi y'angdipegangi. Sebaliknya,bagi seseorangyang mempertahankan tradisi, ia tidak dapat menerimamodemisasi.Pembedaansecarakontras ini telah menjadi semacamrumus yang dipegangi hampir semua orang. Namun realitasny4 meskipun di negarapaling modern pury masih juga terdapat tradisi yang dilestarikan. Bahkan di kampus Gottingen Jermansendiri terdapat tradisi sangatkuat yang diberlakukan bagi para sarjanayang baru lulus program doktor untuk dikarak menuju patung bidadari. Pembelahantradisi dengan modernisasi itu membentuk pemahamanbahwa rmtuk mencapaikemajuan sesuaidengan misi modemisasi, seseorangharus memufus mata rantai hadisi. Pemahamandemikian ini telah populer sekali seolahmenjadi konsensus secara diam-diam ("ijmfr' sukfiti"), yang diyakini kebenarannya-Temyata pemahamanini tidak selalu benar.Ada bhnyak bukti riil yang bisa digunakan menjelaskanpenyangkalan ini. Kemajuanyang berhasil dicapai ]epan& dan disusul kemajuan yang dicapai Chin4 India dan Iran, tergolong unik kalau ditinjau dari perspektif pembelahan antara tradisi dengan modernisasi itu. Sebabnegara-negaratersebut mengalami perkembangan kemajuan drastis sekaligus merawat serta mempertahankan tradisi yang telah lama mengakar di masyarakat. Masing-masingnegaratersebutmemiliki kekayaantradisi, termasuk China yang dianggap negaranon-religius. Semuanegara tersebut muncul sebagaipesaing-pesaingbaru baik di kawasan Asia maupundunia. Bahkan kemajuan industri China sangat progresif mampu menggetarkan negara adidaya Amerika Serikat.Negara paman Samini sangatkhawatir terkalahkan secara ekonomi oleh China yang progresif itu, kendatipun China masih meniaga tradisi.

E tral egi Sos i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Modemisasiataumodem dapatdiperhatikan dari perspektif sejarahmaupun proses.Dalam perspektifsejarah,masamodem temyata terjadi dalam waktu yang berbeda'Menurut Nasution' Sain,filsafat Islam dan pemikiran rasional Islam dipindahkan

19 yartg dalam sejarah Islam dipandang sebagai permulaan perioau modern. Kontak dengan dtrnia Barat membawa ideidebaru ke dunialslam sepertirasionalisme,nasionalisme,demo' krasi dan sebagainYa.4 Dariperspektifsejarah,terdapatselisihtigaabadantara modern di Barat dengan modern di dunia Islam. selisih waktu tiga abad ini membawa perbedaanprosesmodernisasi di Barat dengur,*odemisasi di dunia Islam. Modernisasi di Barat berlari lurus, kencang dan semakin cepaf sedangkan modernisasi jalan. di d.uniaIslamberjalan pelan dan sering berhenti di tengah

kan oleh Barat teutama Napoleon di Mesir. Inipun masih me-

2Saiful Muzani (ed),Islam RasionalGagasandan PemikiranProf' DR. Harun N asution (Bandun g: Mizan, 1995),h' 105' 3lbid. aHarunNasution,PembaharuanDalamlslamsejarahPemikirandan Gerakan(|akarta: Bulan Bintang, 1986), h' 11'

283

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g r s

nimbulkan kontroversi penilaian di kalangan ulama fslam, bahkan hingga sekarangini. Oleh karena ihr, modernisasi mengalami kegagalan di dunia Islam. Akibat kegagalanini timbullah kelompok fundamentalis yang sangattidak puas dengan modemisasi di dunia Islam. Dalam waktu yang bers:unaan,kontroversi penilaian terhadap modernisasiitu akhimya berkembangmenjadi pertikaian di kalanganumat Islam antarakelompok yang menyerukan modernisasidi dunia Islam dengankelompokyang anti modernisasi.Kelompok anti modemisasi ini yang dikenal seb4gaikelompok fundamentalis, yang senantiasamenyerukan kembali kepadaNabi dalam segalatindakan termasuk pakaian.Kelompok ini gencarmenyampaikan seruannormatif itu tetapi belum mampu menggerakkan kemajuan di kalangan umat Islam. Akhimya kondisi yang terjadi tetap samasaja yaitu kegagalan pembaruan dan atau pemurnian. Di samping ihr, telah terjadi ketelputusan kepedulian dan kortritrnenterhadappembaruanIslam antarakalanganetitis (pembaru) denganmasyarakat akar rumput(grass roof)yang menjadi sasaranpembaruan tersebutsehinggatidak sarnbungantara apa yang diserukan oleh para pembaru dengan pola pikir, pola kerja dan tindakan masyarakat itu. Betapapun getolnya para pembaru menyerukan perubahan yang positif-konstruktif, selamaseruan itu tidak direspon masyarakatniscaya seruan tersebut akan kandas (terpental) dan pembaruan mengalami kegagalan.Sebabmereka menjadi arus utama (mainstream)yang mewarnai corak budayayangberkembang di suatu negara. Kegagalanpembaruan ini mendorong Emad Eldin Shahin untuk meneliti dan mengidentifikasi faktor-fakor yang menjadi penyebabnya.Shahin melaporkan: Perubahanini tidak menghasilkanhasil maksimal sebagaimana yang terjadi di Barat karena ada beberapaalasan:

S l rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

l.Perubahanitudipaksadariatasdantidakmelaluiinteraksi itu seninternal yang dinamis dalam masyarakat Muslim diri. kekuasaan 2. Perubahanitu juga dimasuki oleh kekuatan dan nasional asing,dimana .esistensi"ya adalah menjadi tugas masyarakatArab dan Muslim komplek3. Perubahan-perubahanitu bertentangan dengan Muslim's sitas kondisi yang dominan dalam masyarakat Sinyaiemenini paling riil tampak pada pembaruanyang dikutip dilakukan oleh Mustafa Kemal di Turki- Sebagaimana Turki harus Nasutiory Kemal mengultimatum, "Masyarakat Barat' dirubah menjadi masyarakatyang mempunyai peradaban Akibatdan segalakegiatan reaksioner harus dihancurkan"'6 merasaternya pJa masaKemal, masyarakat Muslim Turki Kemal dengan putt" menerima pembaruan yang digerakkan negara' menggunakan tangan besi di atas kekuasaan politik itu berbuntut kekecewaandan dalam perkemf"t"if,*r"an itu' Hal ini bangannyamenjadi resistensiterhadap pembaruan pemilu ditandai oleh kemenanganpartai Islam dalam beberapa partai ini terakhir ini di Tu*i- Para pimpinan dan pendukung kebijakterdiri dari orang-orang yang berseberangandengan an pembaruan KemalDalam pembaruan Kemal itu iuga dirasakan pengaruh adaBarat sangatmendalam,bahkan banyak yang mencurigai melakunya interJensi kekuasaandan kekuatan Barat dalam dan politik kan perubahan tatanan kehidupan agama'sosial s Emad Eldin shahiry Mod ernisasiBukanwesternisasiwi Politikdan (Yogyakarta: Madani Intelektual M.Rasyid Ridho, te4' Moh' Hefni MR M' Rasyid MustimEyes: Though aslinya Pustaka Hikm ah,2l02),h.i. Juiul Ridaand theWest. 6 Nasution, Pembahnrunn,h'148'

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

dalam negeri (domestik) Turki sendiri, sehingga makin memper. keruh suasana sosio-religius masyarakat Turki yang terlanjur komplek; mereka terdiri dari pemeluk Islam, Nasrani dan lainlain. Dalam sejarah Turki, Islam sendiri terdapat tiga kelompok yang memiliki paradigma yang berbeda bahkan bertentangan satu samalaindalam mempersepsi pembaruan. Tiga golongan tersebut menurut Nasution adalah golongan Barat yang ingin mengambil peradaban Barat sebagai dasar pembaruan, golongan Islam yang ingin menjadikan al-Qur'an dan al-Sunnah sebagai dasar pembaruan, dan golongan nasionalis yang ingin menjadikan nasionalisme Turki sebagai dasar pembaruan.Z Polarisasi paradigma pembaruan ini menyebabkan pertikaian pendapat, opini, mindset dmrpandangan umat Islam Turki dalam persoalan yang menyangkut posisi syaria! agama Islam sebagai agama negara, adat istiadat Baraf hubungan agama dengan negara, sistem tatanan pernikahan dan perceraian, peniadaan pendidikan agama di sekolah-sekolah, penghapusan bahasa Arab, pakaian jilbab, hingga masuk dalam dataran ibadah mahdhah seperti penggantian bahasa dalam khutbah jum'at dan adzan dengan bahasa Turki. Masalah-masalah ini tergolong sensitif dan sewaktu-waktu ketika menemukan momentum yang tepat akan menjadi "ledakan sosio-religius" yang dahsyat. Demikianlah kegagalan demi kegagalan pembaruan dalam Islam, kecuali pembaruan Islam di Iran. Negara para Mullah ini menarik untuk dicermati dan ditelaah. Sebab kemajuan Iran belakangan ini sangat fenomenal sehingga menjadi negara yang sangat diperhitungkaru bukan hanya di kawasan Asia tetapi juga oleh dunia internasional- Kemajuan ini mengakibatkan kekhawatiran Barat terutama Amerika Serikat, ter7lbid. , h. 726-

286

S trateg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi c

hadap pengaruh Iran yang dapat menggeserPengaruhnegar't ka pa-un Sumd.ikawasantertenfu terutamaTimur Tengah'Ma Amerika memusuhi Iran dengan caramembangun citra buruk in khususnyapengembangannuklir Iran, agar negara-negaraIa tcrperangkaPProvokasi ihr, kemudian bersama-samamereka memusuhi Iran. HaI ini semua merupakan permainan Politik Amerika dan sekutu-sekutunya.Sebenarnyainti persoalannyadi samping kebencian mereka pada Iran sejak revolusi Islam 1979 kelangsungan kemajuan f,rgu tu."t a kekhawatiran terhadap ,ulr.,aur,,"t"ologi tran. Kalau kemajuan kan ini tidak dihadang ke depan akan mengubah peta perpotitikan dunia' Setidaknya pengaruh Amerika dan sekutu-sekutunya akan berkurang atau melemah- Sebaliknya pengaruh lran akan menguat bukan hanya di kawasan Timur Tengah tetaPi sangat mungkin bisa menjalar di kawasanAsia Barat, Asia Tengah,Asia Tenggara' Afrika [Jtara, Eropa Timur, bahkan Amerika Latin khususnya Venuezela,lantaran prestasi kemajuan Iran itu' Belakangan ini Iran telah menunjukkan kedigdayaan teknologi terutamayang berkaitan dengan urusan pertahanan. Baru-baru ini kan telah memamerkanI amran,v'apalperangbuatan putra Iran sendiri.sSebelumnyaIran telah berhasil menciptakan sendiri pesawat tempur yang diberi nama Azzarakhsh, helikopter' pesawatpemburu canggihyangbemama Saeqeh,dan ini didesaindan dibuat oleh kementerianPerPesawat-pesawat tahanandan para ahli di industri pesawat terbangHesaAirplane Manufacturing.eAngkatanbersenjata Iran telah berhasil memI lawa Post,20Pebruari 2010 , i{ttp, III www.eramuslim.com, Iran BerlusilBuntPeasawat let Tbmpur lral beritahankam.blogspot'com, www. III http: Sendiri, dan !v!.myerseniataiP esawatkmpurnya denganRudalI enis Baru Buatansendiri, diakses tanggal03 April2010

287

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

buat dan mengembangkan berbagai bentuk roket seperti roket darat ke darat, darat ke laut, dan darat ke udara. Angkatan darat Iran juga berhasil membuat peralatan perang modern seperti tank, panser, meriam, dan beragam bentuk senjata personal.ro Iran berhasil membua t rudal shahab-3 y ang rnampu membawa hulu Iedak nuklir dan meluncurkannya sampai ke Israel.lr Kemudian Iran juga telah berhasil menciptakan rudal jinjing yang diberi nama Misagh L-2.12Makalran telah mengumumkan pengembangan sejumlah senjata" seperti peluru kendali Fair 3, peluru kendali Kowtsar, peluru kendali Fatah-110, peluru kendali Shahab-3,dan senjata-senjata militer lainnya.l3 Iran berhasil melakukan uji coba sebuah Torpedobawahpermukaan air yang mampu melaju dengan kecepatan 100 meter per detik.la Menurut Laksamana Ali Fadavi (komandan angkatan laut pasukan Garda Revolusi lran), rudal jenis baru ini adalah yang tercepat di dunia karena selama ini rudal yang paling cepat di dunia hanya mampu bergerak dengan kecepatan 25 meter per detik. Rudal yang disebut Hoof ini juga mampu lolos dari deteksi radar.ls '

memiliki kekuatan Potensi ini menunjukkanbahwalran dahulu Iran dikenal mepertahanan yang tangguh sekali. Sejak miliki kekuatan pertahanan yang kuatbahkan salah satu pasukan militer yang terkuat di dunia. Belakangan ini, angkatan laut Garda Revolusi memiliki seribu kapal kecepatan ti.gg, semen-

10Muhamma d Aleff, PerangNuHir? Militer lran (Jakarta:Zahra PubIishing Flouse, 2008),h. 25. rr Kasra Naji, AhmndinejadKisalt RahnsiaSangPemimpin Radikal lran, (fakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),h. 163. 12http: III www.svkumal.bloespot.com, Rudal liniins Buatan lran: Misagh 1-2, diaksestanggal03 April2010. t3Alcaff, Perang,h. 40. t4Ibid.,h.42. t5lbid.,h.42-43.

288

S tral eg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

tara angkatan daratnya memiliki persenjataanyang mamPu m('nembustank-tankAmerika serikat dan Israel.Ada dua belasjuta milisi Basij (pasukanmiliter) yang siap mati.16 Iran juga berhasil menciptakan dan menyumbangkan telcrologi antariksa otomotif dankedokteran. Baru-baru ini Iran berhasil membangun stasiun peluncuran antariksa dan peluncuran roket pembawa satelit safit-l7Iran juga berhasil menciptakandan mengembangkanproduk otomotif- Iran telah mengekspor kendaraan PenumPang dan barangnya ke berbagai negaraseperti Surialr,Turkmenistan,Afghanistan, Azerbaijan, dan VeneuzeLa.lstran juga tetah berhasil menciptakan dan mengembangkan telrrologi nano untuk keperluan kedokterary pertanian, industri dan sebagainya.Lagi pula' Iran telah berhasil mengembangkan teknotogi di bidang SternCall atau Sel Puncauntuk menyembuhkanberagam penyakit akut. Kemudian Iran berhasil membuat obat IMOD untuk fungsi ketahanan tubuh melawan virus HIV/AIDS.Ie Keberhasilan Iran ini merupakan fenomena yang spektrakuler sekali terutama dilihat dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi lran dalam emPat dasawarsaterakhir ini'Pada7979, revolusi Iran berhasil menumbangkan rezirn otoriter pahlevi yang di dukung Amerika Serikat dan sekutunya. Pascarevolusi itu Iran mengadakanperombakan sistemPerPolitikan, ekonomi, militer, pendidikan, budaya dan sebagainya-Kemudian lran terpaksaharus menjalaniperangmelawan Irak selamadelapan tahun sehinggatidak sempat membangun.Dalam kasus ini, Amerika beradadi belakangIrak. Demikian juga denganposisi negara-negaraArab khususnya Saudi. Di samping itu, Iran t6lbid.,h.57 t7 lbid.,h.37 lElbid.,h.22 \e lbid.,28-29

289

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

sering diembargo oleh Amerika Serikatbesertasekutunya dan diisolaSikandari dunia internasional. Namun lran justru menunjukkan kedigdayaannya. Kbberhasilan Iran ini perlu ditelaah lebih lanjut, faktorfaktor apa yang memiliki kontribusi dalam membangkitkan Iran sekarangini. Ada sejumlahfaktor yang bisa diidentifikasi: Pertama,adalah kelangsungan tradisi intelektual dan kualitas pendidikan. Tradisi intelektual di kalangan Syi'ahIran (dahulu Persi) mengalami perkembangan dan pertumbuhan secaraterus i.nenerus.Sebagaimanadikutip Kartanegar4 Hamid Dabashi menjelaskan bahwa sekalipun di dunia Sunni yang mayoritas tradisi intelektual ini telah lama mati" namun di dunia Syiah tradisi tersebut terus hidup sejakawal dan dikembangkan dari abad keabad oleh sederetanpanjang filosof dan ilmuan Syi'ah hingga hari ini.20Hasilnya sangat menakjubkan. Di masa modern ini kita sulit sekali menemukan seorang filosof dari dunia suniri yang luas ini, tetapi kalangan Syi'ah pada abad ke-20yang l*rtelah drelahirkan puluhan filosof baik yang telah meninggal sepegti Thiabathaba'i da4 Murtadha Muthahhari mhupun yang masihliidup seperti fal,al al-Din Asythilzani 4ut Mehdi Hairi Yazdi; yang telah merespon tantangan filosof dan ideologis Barat dengansang4t efektif- Ini tercermir; misalnya, dari karya Thabathaba'i, ThePrinciTiEof Philosvphyand Realistic Method,y angtelah mengkritik dan menggoyangkandasar-dasar filosofis Marxisme secarasistematik dan terperinci.2r Sejakmasih Persiadulu hingga sekarangmenjadi Iran memang dikenal sebagaigudangnya or:rng-orang cerdik pandai baik sebagai ilmuan, filosof, sufi bahkan pembaru (mujaddid) Mulyadhi Kartaqara, MenembusBqtasWaktuPanoramaFil.safat -20 Islam(Eandung:Mizan, 2002),tL 102. 11lbid.,h.102-103. 290

E l rate gi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

sepertiJamaluddin al-Afghani pun yang oleh banyak kalangan diidentifikasi sebagai orang Afghanistan, ternyata menurut Espositojustru berasaldari lran.z Paracendekiawan ini tumbuh menjamurbagai di musim penghujan dan terlahir silih berganti yang tidak pemah terputus seperti gelombangombak di lautan luas. Maka sangat meyakinkan jika" "Iran dianggap sebagai salahsatu dari limabelas negarayang membentuk apa yang disebut sebagaitempat lahirnya kebudayaa.nmanusia".23 Padabagian lain, sesungguhnyapendidikan Islam paling maju sekarangini justru di Iran, bukan Mesir. Pendidikan Islam di Mesir ini hanya menang secarahistoris, tetapi dari segi kualitas sebenamyaterkalahkan oleh pendidikan Islam Iran. Pemerintah dan masyarakatIran memang memiliki komitmen yang sangatserius dalam mewuiudkan pendidikan Islam yang benarbenar berkembangdengan dukungan perpustakaanydng memadai. Perpustakaandi Iran dimanfaatkan secarafungsional untuk pengembanganilmu. Bahkan perpustakaanmasjid saja telah dijadikan kajian yang sangatserius.Hal ini sangatberbeda dengan perpustakaan masjid di lrdonesia yang tidak lebih dari pajangan literatur. Ked.ua,adalah kernandirian. Iran telah diisolasikan dari masyarakatinternasional tetapi Iran tetap bisa hitlup dan bertahan. Iran telah mendapat tekanan-tekananyang luar biasa terutama oleh Amerika dan sekutu-sekutunya tetapi Iran tetap tegar bertahan dengan modal kemandiriannya. Ketika Iran didiskreditkanAmerika justru Iranbalik "menantang" Amerika. Ketika Iran diancam dengandiberikan sanksidari PBBlantaran 2 fohn L. Esposito, EnsiklopediOxfard Dunia lslam Modern, jll.I, ter1. Eva N.Y. et al (Bandung: MIzary 2001), h. 24: fudul aslinya, Tlrc Oxfard Encyclopediaof TheModern Islamic World. 23Mirza Maulana ar-Rusydi, Mahntoud Alunadinejad:Singa Persia os Amerika Serikat(Yogyakarta: Garasi, 2007),h. 79.

S i rateg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel orl r' 1"' 1t" Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

usaha pengembangan nuklirnya, Ahmadinejad dengan rilek menanggapi seraya menegaskan bahwa Iran telah berhasil makmur meski harus mengalami sanksi dari Amerika Serikat menyusul krisis penyanderaan pada 1980.Iran telah bertahanhidup dan bahkan menjadi maju di bawah tekanan sanksi selama hampir 30 tahun. Sanksi lebih banyak hanya akan membantu Iran menjadi lebih mandiri.2a Ada teori yang menyatakanbahwa yang menang adalah yang bertahan. Agaknya Iran dapat menjadi bukti teori itu. Banyaknya sanksi dan embarSo yang dijatuhkan pada Iran serta dijauhi oleh masyarakat internasional, Iran dapat meresPon secara positif-produktif. Keadaan serba menlrulitkan ini justru diiadikan modal membangun dan memperkuat kemandirian negara, sehingga negara para Mullah ini tidak memiliki ketergantungan sama sekali pada negara lain- Kemandirian ini justru menjadi alasan untuk menggerakkan para ilmuan dalam menelitl menggali, menemukan, membangun dan mengembangkan sain dan tel,crologi sendiri. Iran telah memperdayakanpotensi anak negeri sendiri menjadi kekuatan yang besar, sehingga hari ini Iran telah menguasai empat macam teknologi yaitu teknologi pertahanary antariksa, otomotif dan kedokteran' Ketiga, adalah semangat mengalahkan Amerika Serikat' Belakangan ini Amerika Serikat menjadi negara adidaya tunggal setelah buyarnya Uni Soviet menjadi lima beias negara- Amerika memiliki hubungan mesra dengan Iran sebelum Revolusi Islam 1979, sehingga negeri Paman Sam ini membentengi sepenuhnya terhadap rezim Pahlevi. Dengan keberhasilan Revolusi Islam dan tumbangnya rezim Pahlevi ini secara tidak langsung merupakan kekalahanAmerika oleh Iran. Kepentingan politik, ekonomi dan budaya Amerika di Iran menjadi sangat terganggu' 2aNaji, Ahmadinejad,h. 746-

adi btrrb aI i k Sejak itu peta hubungan Amerika d engan Iran menj memusuhi seratusdelapanpuluh derajat'Amerika senantiasa adidaya Iran dan sebalilcryaIran juga memusuhiAmerika' Negeri memperini selalu mencari celahuntuk mendiskreditkan dan ini Iran sulit lran. Maka bagi lran, untuk keluar dari kesulitan diwujudkan berusaha mengalahkan Amerika, jika tidak bisa jangkapanjang' d.alamjangka pendek maka diwujudkan dalam berSitup Iran ini merupakan sikap rnenantangsehingga yang sangat usahamenandingi. Sikapini mengandung nilai-nilai sestrategisbagi pencapaiankemajuan Iran sebabmelahirkan sain menguasai rnut gL l,rt tut kemampuan, semangat -"t.tt semangatmengkonstruk sain dan teknologi sendan teknologl semangat d.iri, semangatbersaingdengannegara-negaramaju' dan teknomenandinginya dan semangatmenampilkan sain oleh lran Iogi paling canggih. HaI ini sangatmungkin tercapai pada sebabIran (ketikamasihbemamaPersia)dahulu' tepatnya adimasa kehidupan Nabi Muhammad telah menjadi negara yaitu daya yang telah bersaing dengan negara adikuasa lainnya' BizantiumdiRomawiTimur.Setidaknyalranmemilikinasab masih (genealogi) sebagainegara yang terkuat di dunia yang mewariskan semangatuntuk maju dan bersaing' ini Keempat,adalahdukungan teologi Syi'ah' Dalam hal teologi Syi'ah memiliki banyak kemiripan deagan-teologi Mu tazilah karena dua hal: 1' Ada hubungan guru muridtsntara tokohMu,tazilahdengantokohSyi,ahsepertiZaid(tokoh (tokoh Syi'ah Zaidiyah) telah berguru pada Washil bin Atha' dipeng,riurnu Mu'tazilah) sehinggapemikiran Syi'ah banyak lslam' aruhi pemikiran Mu'tazilah; 2' Dalam pentas seiarah Mu,tazilahmauPunsyi,ahinisenantiasatermarginalkanoleh prekekuasaansunni. Bahkanketika saddam Husein menjadi satu siden di lrak, rnasyarakatMuslim Syi'ah di negeri seribu malam ini mencapai sekitar 60 persen, tetapi Penguasaannya 293

292

Pe m iklr a n lsla m M e lo d o lo q is

berasaldari sunni sosialis.Mu'tazilah hanya menempel pada kekuasaanal-Ma'mun, al-Mutashim dan al-Wasiqpada zaman dinastiAbbassiyah sedangSyi'ahhanya sesekalimuncul sebagai penguasasepertipada masadinasti Fatimiyah, dinasti Buwaihi dan dinasti Syafawiyah.Kemudian disusul Iran dan Irak pasca jatuhnya presiden Saddam Husein. Dengan demikian, teologi Syi'ah adalah teologi dinamis yang mempengaruhi mindsetmasyarakatuntuk mengejar kemajuan,menggerakkanpemikiran dan aksi mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat.Teologi dinamis bertolak dari pahamQadariyahtentangf eewill (kebebasanberkehendak) danfree acf (kebebasanberbuat) yang dikembangkan Mu'tazilah. Paham ini oleh Mu'tazilah ditularkan pada tokoh Syi'ah melalui interaksi guru-murid tersebut. Teologi dinamis ini memerankanmanusiasebagaimakhluk yang aktif, inisiatif, kreatif, dinamis bahkan memungkinkan menjadi progresif. Dalam paham ini manusia memiliki tanggungjawabbesar terhadap masa depannya.Ketika terwujud kemajuan"mereka memandangsebagaihasildari kerja kerasnyatetapi jika terjadi kelemahan-kelemahan, sebagai konsekuensinya, mereka juga melakukan evaluasi diri atau otokritik secaramendasar. Sekadarsebagaiperbandingan. ketika Iepang baru saia di bom atom oleh Amerika Serikatyang menyebabkankota Hirosima dan Nagasaki menjadi luluh lantak, penduduk banyak yang tewas,sebagianmerekacacatseumur hidup penyakit baru mewabah dan berbagai kesulitan. Pada saatitu Kaisar Jepang berpidato darurat di sebuahlapangan:Wahai rakyatktl tolong disurvei, berapakahguru yang masih hidup yang lolos dari bencanabesarini? Sebagianbertanya:untuk apa Kaisar?Kemudian Kaisar menjawab,melalui para guru itu ke depan Amerika harus kita kalahkan. Ternyatabelum genap empat dasawarsa Amerika telah dikalahkan oleh fepang dalam bidang teknologi

S trai egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol oqtr'

elektrodan nilai tukar mata uangnya:Beberapakali nilai rrnrrfi Yen )epang mengalahkan dolar Amerika. Keberhasilanpembaruan]epang ini disebabkanoleh pendidikan yang benar-benar serius, semangat mengalahkan Amerika, dan semangatkeria yang tinggi. Pendidikan yang serius mampu mendidik generasi yang potensial memberdayakan kemampuannya untuk bersaing dengan bangsa-birngsalain di dunia ini; semangatmengalahkanAmerika menyebabkanJepang harus menguasaiteknologi yang belum dikuasai dengan baik oleh Amerika, dengan melakukan komparasi dan adaptasikemajuan teknologi dari berbagai negara;dan semangatkeria yang tinggibahkan paling tinggi sehingga mendapat sebutan "masyarakat gila kerja" yang dapatmempercepat pencapaian kemajuan yang diharaPkan. Selanjutnyaadalah pengalaman China' PadamasaOrde Baru China dengan Indonesia masih dalam level yang sama. sementaraChina memiliki problem pendudukyang paling krusial sebagaineg anyangmemiliki penduduk terbesardi dunia. Kini china memiliki penduduk sekitar L,3milliaq, lima kali lipat lebih dibanding brdonesiayang baru mencapaisekitar ?40iuta jiwa. Lazimnya, iumlah penduduk yang banyak mer\iadialasanlambannya kemajuan dan sulitrya membanggun k$seiahteraanmasyarakat.Namun China berhasil membalik opini itu dan sekarang menjadi negara industri raksasayang menggoncangkan perindustrian dan pasar dunia sehingga menimbulkan kecemasan Amerika dan negara-negaraindustri maiu lainnya' Kemudian dimanakah letak kunci kesuksesanChina? Ternyata salah satu kunci itu berupa kemandirian dan kreativitas. setelahgagalnyaideologi sosialisme,China harus sangat hati-hati untuk mengikuti kapitalisme Barat. Wang Xiang Jun melaporkan, sekarangkaum intelektual China memproklamirkan kebebasanmerekadari modal-modal asingdan mulai meren295

Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo q r s

canakan masa depan mereka sendiri"-E Kemudian jun melaporkan kembali: China telahmengubah300juta orang dari sistempertanianyang terbelakangke sistemindustri modemhanya dalam waktu tiga puluh tahun padahalEropamembutuhkanlebih dari 200tahury untuk melakukannya.fika trendperbtmbuhan ini terus berlanjut, negeri ini akan mampu melampaui Amerika sebagainegara dengan perekonomianterbesardi dunia sebelumtahun 2050.26 Demikianlah pemaparan kegagalan-kegagalan pembaruan Islam dan kasus keberhasilannya di Irary lalu ditambah sekilas pengalaman keberhasilan pembaruan di Jepang dan China. Dalam konteks melakukan pembaruan pemikiran Islam dengan model pemikiran Islam rnetodologis sebagai sebuah tawaran yang membutuhkan sosialisasi, pengalaman-pengalaman pembaruan tersebut memberikan pemahaman yang sangat penting dalam mengambil langkah-langkah dalam membumikan pemikiran Islam metodlogis di kalangan Muslim. Ada sikap-sikap yang perlu dihindari dalam melakukan sosialisasi'pemikiran Islarn metodologis antara lain adalah: seruanseru:rn perubahan secara normatif tanpa contoh konkrit, desain dan metodologinya; kekaguman terhadap sesuatu secara berlebihan sehingga lupa melakukan kreasi sendiri; melakukan pemaksaan terhadap masyarakat Muslim tanpa menyentuh kesadarannya sama sekali; kesan perubahan pemikiran dikendalikan oleh kekuatan asing terutama Baraf dan tumbuhnya rasa sensitif masyarakat Muslim yang berbuntut pada resistensi terhadap pemikiran yang sedang disosialisasikan ter2sWang Xiang Jun, China Membeli Dunia (Yogyakarta: Pustaka Salomon,2010),h. 21. 26t bid. , h. t 7.

296

S l ral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

sebut.Adapun sikap-sikapyang perlu ditempuh antara lain adalah melakukan Pendekatankepada masyarakat Muslirn secara kultural guna mengkomunikasikan pemikiran lslam metodologis;menumbuhkan kemandirian berPikir dan bertindak dalam menghadapi suatu pemikiranbaru; membukakan cakrawalapemikiran masyarakatMuslim guna menyadari keketertinggalannya dari bangsa-bangsalain; menumbuhkan sadaranterhadap akibat-akibatnegatrt (ke-jumud-an)dari model pemikiran mereka; dan menumbuhkan kesadaran untuk mencari solusi Yang efekti{B. Menelaah Karakter Masyarakat Muslim Arus Utama {Mainstream) MasyarakatMuslimarusutamaQnainstreant'liniperlu dikenali kemudian ditelaah karakternya, sebabmereka rnenjadi pusat perhatian dalam melakukan sosialisapipemikiran Islam metodologis. Sosialisasipemikiran ini melrjadi sia-sia belakabila berbenturan dengan mayoritas umat I$Iam sebagai arus utama. Mereka sebagaisasaranpaling pedting dan menentukan terhadap sosialisasipemikiran itu. Manakala mereka menerima, apalagi mendukung dan mengaplikasikannya maka masadepan pemikiran Islam metodologis menjadi cerah,dan pada gilirannya masadePanperadabanIslam menjadi harapan yang menianjikan berbagai kemaluan' oleh karenaitu, karakter merekaperlu ditelaah lebih lanjut. Karakter mereka itu terbentuk dan terbangun secarabertahap dan berprosesyang dipengaruhi baik teologi, ekonomi, pendidikan, politik, intelektual, sosialbudayadan sebagainya.Pergulatan merekadenganberbagaikomPonenmasyarakatmempengaruhi corakpemikiran dan tindakan yang mereka lakukan setiap hari, Apalagi masing-masing komponen itu mengikuti berbagaialiran,paham, tnindset,paradigm4carapandan$, pola 297

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

S i rai eg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

pikir, pola sikap, pola hidup dan sebagainya. Semuanya berpotensi membentuk karakter khusus pada kalangan Muslim

diwujudkan dalam bentuk kolaborasi antara doktrin teologis Mu'tazilah dengan kekuasaan politik Abbassiyah, sehingga doktrin Mu'tazilah menjadi ideologi negara Abbassiyah pada masa tiga khalifah: al-Ma'muru al-Wasiq dan al-Mutashim. Pada

arus utama itu, manakala mereka memegangi dan mempraktekkan. Secarahistoris-teologis, kalangan Muslim telah berkenalan dengan berbagai aliran yang sempat muncul ke permukaan baik Khawarij yang berpendirian keras dan kasar terhadap sesama Muslim sekalipun, Murjiah yang berpendirian longgar dan memberikan sejumlah harapan ampunan dari Allah bagi Muslim pelaku dosa besaq,Jabariyah yang beranggapan bahwa Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia sehingga manusia ibarat wayang sedang Tuhan ibarat dalang. Dalam paham ini tidak ada kreativitas manusia sama sekali. Kemudian Qadariyah yang memiliki pandangan yang berlawanan dengan ]abariyah menyosialisasikan konsepnya, free will (kebeb asan berkehend ak) dan fr eeact (keb ebasan bertindak ). Paham Qadariyah ini kemudian dikembangkan oleh Mu,tazilah dengan menambahkan berbagai macam pemikiran secara lebih detail. Mu'tazilah mengedepankan akal dan kurang berpegang pada sunnah Nabi. Maka muncullah Ahlussunnah wa al-Jama'ah yang berusaha "menjaga gawang" sunnah Nabi tersebut dan memposisikan akal pada posisi sekunder. ]ika Mu'tazilah sebagai tesis maka Ahlussunnah sebagai antitesis. Apabila dalam tafsir Mu'tazilah mendahulukan akal daripada wahyu (taqdim al-'aql'ala al-naql), Ahlussunnah mengambil posisi yang berlawanan, mendahulukan wahyu daripada akal (taqdim al-naql'alaal-'aql). Di samping itu juga terdapat aliran Syi'ah yang banyak mengadopsi pemikiran Mu'tazilah dan sedikit berkreasi sendiri seperti kemashuman iman mereka (Syi,ah). Mu'tazilah mendukung dinasti Abbassiyah bahkan Mu,tazilah berhasil menarik simpati penguasa Abbassiyah yang

298

saat itu Mu'tazilah memaksakan kehendak doktrinnya dengan cara-cara represif sehingga menimbulkan al-Mihnah (cob aan kekacauan) dan kebencian mayoritas masyarakat Muslim. doktrin Mu'tazilah itu Pada giliran khalifah al-Mutawakkil ditanggalkan dari Abbassiyah pada 848 M. Nasution menSisahkan bahwa untuk memperkuat dukungan al-Mutawakkil mencari dukungan dari mayoritas awam dan mengeluarkan minoritas rasionalis (Mu'tazilah) dari kekuasaan negara. Perguruan-perguruan tinggi dan universitas ditutup, pengajaran filsafat dan ilmu pengetahuan dilarang sedangkan kaum rasionalis diusir dari Baghdad sehingga rasionalisme berakhir. Maka Abu Hasan al-Asy'arimuncul dengan teolggr baru, teologi yang menentang rasionalisme Mu'tazilah. fada gilirannya teologi Asy'ari inilah yang berku25z {i drinia Islam, sedang filsafat dan rasionalisrne mengalami'kekalahan.27 Kalahnya rasionalisme dalam Islam inilalu menurut Sayyid Amir Ali, yang membawa kehancuran umat Islam.28 Selanjutnya teologi Asy'ari berkuasa terus menerus mendominasi dunia Islam. Hanya wilayah tertentu dengan dinasti terterrtu dalam skalayang kecil saja yangdikuasai oleh Syi'ah yang dalam teologi banyak mengadopsi pemikiran Mu'tazilah. Memang sekarang ini secara global, aliran besar yang masih hidup tinggal dua yaitu Ahlussunnah wa al-j ama'ah dan Syi'ah sedang aliran-aliran lainnya telah tenggelam dalam sejarah seperti l(hawarij, Muriialr, fabarryah, Qadariyah dan Mu'tazilah. 27"Nisution, Pembahsruan,h. 109, ,t''r,bid. '

299

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Kalaulah masih ad4 pengikutnya sangat kecil, tidak representatif seperti pengikut Khawarij ada di Arabia Selatan, Zanzlbar, dan Afrika Utara. Jika Ahlussunnah mencerminkan corak tradisional, maka syiah mewarisi rasionalitas Mu'tazilah tetapi berbeda dengan Mu'tazilah yang tidak begitu kuat berpegang pada Sunnatr, Syi'ah justru memegangi sunnah Nabi walaupun membatasi pada hadits-hadits yang diriwayatkan oleh jalur keturunan AhI al-bait (keluarga Nabi). Syi'ah dengan demikianlayak menjembatani antara rasio dan zaslzkhususnya hadits. Konsekuensinya Syi'ah dikenal memiliki kekayaan besar baik dalam filsafat, tasawuf, kajian al-Qur'an maupun hadits dan sebagainya. Sebagaimana disebut di depan, pada abad ke-20 Ahlussunnah hanya mampu melahirkan seorang filosof yaitu Muhammad Iqbal sedang Syi'ah mampu melahirkan puluhan filosof dalam abad yang sama. Di samping itu, Syi'ah juga telah melahirkan par a ahli fiqh, mufassir,suf , seilum.an,muj tahid, muj addid (pembaru), dan deretan para ahli ilmu pengetahuan (ilmuan) yang sangatberkualitas danberkelas dunia. Hanya saja secara praktik, Syi'ah hanya mengendalikan Iran dan baru saja Irak. Syi'ah sekarang ini hanyalah minoritas, sedangkan Ahl al-Sunnah wa al-fama'ah menjadi mayoritas mulai berdirinya aliran itu hingga sekarang Hampir semua umat Islam di dunia ini berafiliasi dengan paham Ahl al-Sunnah wa al-fama'ah. Distribusi pemikiran teologis Atrl a1-Sunnah wa al-Jama'ah ini" betapapun tidakterlepas dari sikap mendukung danmendapat dukungan politik kekuasaan. Melalui dukungan ini, teologi Asy'ari dengan leluasa menyebarkan paham-pahamnya di kalangan elit politik maupun masyarakat hingga lapisan akar rumput (grossroot society)sekalipun. Mereka dapat menerima secara terbuka dan penuh kesadaran terhadap teologi al-Asy'ari tersebut, tanpa menghadapi resistensi sama sekali.

S i rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Keadaan demikian berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini menyebabkan teologi tersebut memiliki ketahanan yang luar biasa dan dapat menyeraP Pengaruh yang terbesar tanpa tertandingi di kalangan umat Islam. Untuk mengekspresikan keadaan ini, Nurcholish Madjid menyatakan bahwa pada saat sekarang ini, bagi mayoritas kaum Muslimin seluruh duni4 paham Asy'ari adalah identik dengan paham Sunni, bahkan ilmu Kalam pun sekarang menjadi hampir terbatas hanya kepada metode penalaran Asy'ari. Maka dilihat dari kadar penerimaan kaum Muslimin yang begitu besaq, yang melintasi batas-batas kemadzhaban dalamfiqh, paham Asy'ari adalah paham yang paling luas menyebar dalam dunia Islam, sehingga al-Asy'ari bisa disebut sebagai pemikir Islam klasik yang paling sukses. Tidak ada tokoh pemikir dalam Islam yang dapat mengklaim sekian banyak penganut dan sedemikian luas pengaruhbuah pikirannya sepertiAbu Hasan al-Asy'ari. Maka sebutan yang paling umum untuk tokoh ini adalah Syaikh AhI al-Sunnahwa al-lamaahseperti selillu digunakan pada lemb aran judul karya-kar y anya.2e Paham Asy'ari ini semakin subur berkembang di kalangan umat Islam setelah dikomunikasikan oleh al4hazali. Tokoh yang memperoleh gelar hujjat aI-IsIam (argumentator Islam) ini telah menempatkan diri bukan saja sebagai pengikut dan pengembang paham Asy'ari,lebih dari itu, al-Ghazali adalah merupakan penjelas paham Asy'ari yang paling otentik. Hampir tidak ada pandangan teologis al-Ghazali yangberbeda dengan paham Asyhri. Al-Ghazali dengan begitu layak disebut sebagai " fotocopt'' -nyaAsy'ari dalam bidang teologi. Gambaran ini mem2eNurcholish Madjid, Islam Doktrin dan PeradabanSebuahTelaah Kritis TentangMasalah Keimanan,Kemanusiaanilan Kemodernan(lakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992),h. 272-273

301

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

bedakan dengan gambaran para Pengikut dan pengembang paham Asy'ari lainnya seperti al-Baqillani dan al-juwaini. Kedua tokoh ini di samping mengembangkanpaham Asy'ari, dalam hal-hal tertentu mereka berani berseberangandengan pandangan Asy'ari dan dekat dengan paham Mu'tazilah. Oleh karena itu, al-Ghazali memiliki jasa besar dalam menyebarluaskanpaham Asy'ari di kalangan umat Islam. Hal ini disebabkanpengaruh al-Ghazali yang sangatbesar.Pengaruh itu diperkirakan menembus lebih dari dua pertiga dari seluruh umat Islam. Dengan kata lain arus utarna(rnainstream) umat Islam di dunia ini mengikuti teologi Asy'ari melalui jaiur al-Ghazali. Ibaratnya Asy'ari dan al-Ghazali sebagaibintang lapangan dalam percaturan teologi di kalangan umat Islam. Namun al4hazali mampu melampauiguruny4 al-Asy'ari,sebab pengaruh al-Ghazali tidakterbatas pada teologi bahkan Pengaruh terbesardari al-Ghazalijustru beradapada ranah tasawuf. Kalau dalam teologi (ilmu kalam)al-Ghazali masih terkesan "setengah hati" yang diaplikasikan dalam kitabnya lliam al'AwAn'an'llm alKalilm (MenghalangiOrang Awam dari Ilmu Kalhm),tetapi dalam kitabnya yang lain justru mendukung ilmu kalam*perti tercermin dalam kitabny a al-Iqtishdfi al-l' tiqkd (Moderasi dalam Akidah), maka dalam tasawuf al-Ghazali mendalami secaratotal dan merasakankehidupanyang tepat (kepuasan)di dalamnyayangia ceritakan dalam kitab otobiogr afirry+ al-Munqidmin al-Dzaldl(penyelamatdari kesesatan). Kembali pada teologi Ast'ari, keberhasilanpaham Asy'ari yang ditumbuhkembangkan dan ditumbuhsuburkan oleh alGhazali menjadi paham mayoritas umat Islam di dunia ini, mendorong kita untuk menyelidiki letak kunci kesuksesannya. Menurut Madjid, "Sesungguhnya letak keunggulan sistem Aq/ari atastairuryaialah segimetodologinya yang dapat diring302

S trai eg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel orl ul ,,,lrr

kaskan sebagaijalan tengah antaraberbagaiekstremitas, il'Asy'.rrr tetap sebagai pendukungAhl al-Hadits yang memegang tt'kri teks suci dan pada bagian lain ia menggunakan logika Aristoteles sekadar sebagai alat untuk membuat kejelasan-kejelasan dalam urusan sekunder. Hasilnya ialah suatu jalan tengah antara metode harfikaum Hambali dan metode ta'wili kaum Mu'tazilah. Di tengah-tengah polemik dan kontroversi yang berkecamuk secarahebat dalam dunia intelektual saat itu, metode yang ditempuh Asy'ari ini merupakan jalan keluar yang memuaskanbanyak pihak. Itulah alasan utama penerimaan paham Asy'ari hampir secara universaf dan membuatnya begihr kukuh dan awet sampai sekarang.3l Kesan jalan tengah paham Asyhri juga timbul berkaitan dengan perbuatan manusia atau wewenang manusia. Paham Asyhri di bidang ini juga mengakui antara paham fabariyah yang fatalis dengan paham Qadariyah yang sangat dinamis. UsahaAsy'ari dalam menengahi kedua aliranitu melalui teori al-Kasb.Teoriinipada tingkatcita-citaberada di tengah di antara pandangan kedua aliran tersebu! tetapi pada tahap mekanisme, konsekuensi teori itu cenderung.inemperkuat fabariyah. Hanya saja di dalam pandangan masyarakat, teori al-Kasb itu tetap dianggap jalan tengah atau Jembatan" antara Jabariyah dan Qadariyah. Padahal kalau kita cermati, paham yang lebih tepat disebut jalan tengah antaralabariyah dengan Qadariyah adalah paham Maturidi (Maturidiyah). Hal ini menjadi catatan penting mengapa paham Asy'ari yang sebenamya kurang menengahi tetapi oleh masyarakat dianggap sebagai penengatr, sedangkan paham Maturidi yang sebenarnya lebih tengah tetapi di masyarakat tidak dikenal sen lbid.,h.273. 3tlbiil.

303

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

S l rateg i E os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

bagai jalan tengah. Keadaan ini lebih disebabkan karena ketidaktahuan masyarakatterhadap posisi paham Maturidi. Selanjutnya karena paham Asy'ari mendapatkan sosialisasi maupun publikasi yang terus menerus secaraintensif di kaIangan umat Islam. Sedangkan paham Maturidi tidak mendapatkan perlakuan demikian. Di samping itu, perbedaanini jugadipengaruhiolehulama-ulama a.Apabilapaham Maturidi relatif hanyadikembangkanoleh al -Bazdawi,seorang Mut akallimyang kurang dikenal di kalangan umat Islam, maka paham Asy'ari dikembangkan oleh ulama-ulama tersohor yaitu al-Baqillani,al-Juwainidan puncaknyapada al-Ghazali. Al-Ghazali lagi-lagi menjadi tangan kanan Asy'ari. Kali ini al-Ghazali mempromosikan pemikiran jalan tengahnya Asy'ari, dan al-Ghazali sendiri tampaknya juga terpengaruh denganmodel moderasiini sehinggaaT-Ghazali berusahamerumuskanjalan tengahini untuk kepentinganumat Islam.Madjid kembali menegaskanbahwa al-Ghazali sedemikian berjasa kepada Islam dan umat Islam, karena ia berhasil menciptakan keseimbangankeagamaanpada kaum Muslimiry yang tiada taranya dalam sejarahumat manusia. Kendatipun ia dituduh sebagaianti intelektual al-Ghazali,seperti tercermin pada sikapnya yang membelalogika, sehinggaal-Ghazali sesungguhnya sebagaiseorangintelektualitas yang besar.3z Keseimbanganataujalan tengahyang ia banggun tampak sekalipadasaatia membangunformulasi tasawuf sebagaibentuk tasawuf baru yang bernuansa pembaruan sebagaijawaban terhadap pertikaian yang sengit antara ulama syari'at (Ahl aIDhawkhir)dan ulama tasawuf (Ahl al-Bawhthin)Lantaranada sebagianulama tasawuf yang menunjukkan ucapan dan peri-

laku yang secarakasat indera bertentangan dengan syari'af sehingga ulama Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ahtidak mau menerima tasawuf apalagi thariqatpada saat itu. Kemudian alGhazalihadir untuk mendamaikandua kubu ulama yangbertikai itu dengan membangun konsep tasawuf yang moderat. Sebuahkehidupan tasawuf yang dibangun di atas fundasi syariat yang kokoh yang menempatkan kehidupan tasawuf sebagaipeningkatanibadah kepadaAllah, sebagaitahap lanjut dari pemberlakuan syari'at dengan baik. Konsep tasawuf yang moderat ini tercermin padasikap al-Ghazaliyang sangatsengit terhadap ulama tasawuf yang meremehkan syari'at. Thaha Abd al-BaqiSurur menjelaskanpendirian atau sikap al-Ghazali itu sebagaiberikul Jika ada orang shalih menyalahisyara' walaupun bisa berjalan di atas air, maka ia adalah syetan.33Setelah al-Ghazali memberi pemecahanmelalui konstruksi tasawuf moderat, maka ulama Ahl al-Sunnahwa al-]ama'ah baru mau menerimatasawuf tetapidengan catatantasawufversi al4hazali maupun uiama-ulama y artgsealirandenganal-Ghazali.Atas pemecahan yang ditempuh al-Ghazali ini, ulama dan umat Islam memberikangelar kepada al-Ghazalisebagaikomentator Islam (hujj at aI-IsIim). Berdasarkanuraian tersebut, kita bisa mencatat bahwa mayoritas umat Islam telah dipengaruhi oleh pemikiran teologis al-Asy'ari yang dikembangkan al-Ghazali sebagaipemikiran yang moderat. Pemikiran ini diperkuat lagi melalui pengaruh tasawuf moderat yang dirumuskan oleh al-Ghazali. Selanjutnya pemikiran teologis dan tasawuf yang sama-samamoderat itu dikukuhkan lagi dengan pemikiran fiqh dari lmam Syafi'i yang moderat juga. Pengikut Syafi'i menjadi terbesar dalam

32Nurcholish Madjid, Islam Kemodernandan Keind.onesiaan (Bandung: Mizary 1992),h. 283.

33Thoha Abd al-Baqi Surur, AIam Pemikiranal-Glrczali,terj. LPMI (ttp: Pustaka Manthhiq. 1993),h. 64

304

305

r e m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

fiqhbrkanhanya terjadi di Indonesia dan Malaysia, tetapi jugir di berbagai negara lainnya sebagaikonsekuensi dari kepanutan umat Islam pada al-Asy'ari maupun al4hazali sebab kedua tokoh besar ini merupakan pengikut Imam Syafi'i dalam bidangfiqTr Dengan demikian, arus utama umat Islam terutama secara teologis berkarakter moderat. Mereka berada dalam kubu Ah I al-Sunnah wa al-Jama'ah. Kalangan Ahl al-Sunnah ini biasa disebut ortodox sebagailawan dari hiterodox(ahJ al-bid'ah).Mereka bahkan lebih terbiasa disebut sebagai kaum tradisionalis sebagai lawan dari kaum rasionalis (Mu'tazilah) .KalanganAhl al-Sunnah wa al-lama'ah ketika disebut sebagai kaum tradisionalis itu pada awalnya dimaksudkan sebagai kaum yang sangal kuat berpegang teguh pada sunnah termasuk dalam memahami agamat mereka mendahuluk an nash(al-Qur'an dan al-Sunnah) daripada akal. Karena ketatnya mereka memegangi cara ini di samping Strnrrah itu sendiri dalambahasa [:rggris disrcbft tradition (tradisi), maka mereka disebut kaum tradisionalis. Itulah kondisi awal dari makna tradisionalis. Kemudian belakangan ini malcra tersebut ditarik-tarik dan dikembangkan lagr dengan sikap menghyomi, memelihara dan memproteksi tradisi yang baik di tengah-tengah masl'arakat. Sebagai suatu aliran teologis, Ahl al-Sunnah wa al-|ama'ah atau tradisionalisme khususnya terealisir dalam perilaku pengikut-pengikutnya tentu tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya seperti juga yang terjadi pada aliran lain berikut pengikutnya. Adanya plus-minus itu sebagai suatu keniscayaan bagi suatu paham, karena ada penekanan tertentu. Binyamin Abrahamov menjabarkan: Kita telah membahasunsur-unsur positif dari tradisionalisme, yakni berpegangteguh pada al-Qur'an, sunnah dan ijma', keseragarnanpemikiran, dan mengikuti ahli hadits. Namun tradisi-

306

S l rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

onalisme juga memiliki dasar-dasar yang negatif, yaihr kurang luas dalam menggunakan literatur keagamaan.s Keterbatasan

kalangan

tradisionalis

dalam

memakai

literatur-literatur keagamaanini karena ketertutupan mereka menghadapi literatur-Iiteratur baru yang memuat pemikiranpemikiran yang berbedadenganpemikiran-pemikiran tradisional yang mereka warisi dari para pendahulunya' Mereka tidak memiliki keberanianuntuk mendalami literatur-literatur baru tersebu! khususnya literatur yang memuat pemikiran yang berseberangandengan doktrin-doktrin Ahl al-Sunnah' Mereka serbakhawatir, curiga dan memiliki persepsinegatif terhadap literatur-literatur baru itu sebagaipenyesatdari kebenaran yang selama ini dipahami, diyakini dan dipegangi dalam kehidupan sehari-hari. Stigma serbanegatif itu mereka arahkan khususnyapada literatur filsafat. Dalam perspektif sejarah,filsafat itu memang merupakanbidang kajian keilmuan yang mendapat gemPuran berhrbi-tubi dari para ulamabaik Ibnu Taimiyah, Ibnu alQayyim al-Iawriyah]enyang lebih keras adalah Ibnu Shalah-Bahkan al-Ghazali menyiapkan satu kitab khusus untuk menggemPur filsafat yang digagasIbn Sinadan kawan-kawan, yaituTahdfut (Kekacauanpemikiran para filosof), meskipun seal-Falfrsifah benarnya yang ditentang al-Ghazali hanya bagian kecil dari metafisika (ontologi) yang berhubungan langsung dengan Tlrhan (keberadaan,kekuatandan keilmuan Tuhan).Sedang ontologi hanya sebagaibagan dari sub sistem filsafat. Dengan kata lain al-Ghazali hanya menentangbagian kecil dari bagian filsafat semata,karena secarateologis dianggap membahayakan stabilitas keimanan umat Islam. 3aBinyaminAbrahamov llmu KalamTradisionalisme dan Rasionalisme 2002)'h' 32' (fakarta: Serambi, H' dalam TeologiIslam, te4. Nuruddin

307

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

S i rai egi E os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odotogi s

mungkin telah menelaah objek serangzu:lal-Ghazali terhadap filsafat tetapi belum membgca pemikiran al-Ghazali lainnya yang menghargai filsafat seperti tercantum dalam kitab 4lManthiq al-Aristhi, Mi'yar al:llm, al-Mustasltfa, al-Qisthas aI-

Mustaqtm,dan MaqdsidaI-Falilsifahsebagaiperbandingan; dan 5. Mereka mungkin telah melakukan perbandingan berbagai pemikiran al-Ghazatitetapi serangan-seranganal-Ghazali terhadap filsafat lebih dipegans daripada penghargaannyalantaran persepsinegatif mereka terhadapfilsafat. Ketika yang dipegangi adalah hanya serangan-serangan al-Ghazali tanpa peduli terhadap penghargaannya terhadap filsafat, maka yang terjadi di kalangan umat Islam arus utama adalahpandanganserbanegatif, serbamembahayakandan serba menyesatkanterhadap keberadaan fils#at. Mereka hanya peka terhadappengaruhnegatif dari fiIsafattetapi belum menyadari manfaatbesardari filsafat itu. Runyamnyamanakalapandangan serbanegatif itu dinisbatkan pada pemikiran al-Ghazali sebab mereka memiliki keterikatan dengan al4hazali. Fazlur Rahman melaporkanbahwahingga saatini masyarakatMuslim di seantero' dunia masih sulit untuk mengurangi ikatan dengan al-Ghazali" apalagi melepaskah diri dari pengaruhnya.36 Keterikatan mereka dengan al-Ghazali sayang hanya diwujudkan dalambentuk-bentuk yang tidak menguntungkan, seperti menonjolkan rasa fanatik terhadap al-Ghazaii/ mengadaptasipermasalahanethiknya dan mengagumi pemecahan masalah umat yang telah disodorkan al-Ghazali. Sementaraitu caraberpikir al4hazali daya kritisnya semangatkeilmuannya, semangatberkaryanya, dan bangunan epistemoioginya dikesampingkanpadahal kondisi-kondisi ini yang mestinya segera diadaptasioleh umat Islam untuk mendukung pencapaiankemajuan. Al-Ghazali merupakan figur yang memiliki berbagai kelebihan di samping tentu juga terdapat kekurangan. Kelebihannya itu yang seharusnyadijadikan model untuk ditiru dan

3sM.Amin Abdullah, FalsafahKalam di Era Posmndernisme(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995),h. 729.

5 Fazlur Rahman, Islam (Chicago: Universiry of Chicago Press, 1979),h.245.

Wilayah kecil dari ontologi ihrlah yang diserang al-Ghazal i, tidak pada komponen yang lain. Al-Ghazali tidakmenq4-tang iogika matematika maupun logika. Untuk kepentingan mendukung logik4 al-Ghazali malahan menulis kitab khu sus yaitu al-Mantiq aI-Aristhi. Ini membuktikan al-Ghazali adalah pengikut filsafat Aristoteles di samping Neoplatonisme yang mempengaruhi karya-karyanya yang lain. HaI ini memang perlu mendapat penegasan untuk mengetahui posisi al-Ghazali dalam peta percaturan filsafat. Sebab kalangan Muslim arus utama tergesa-gesamenyimpulkan al-Ghazali sebagai figur yang anti filsafat. Kesan yang paling mudah diperoleh oleh orang awam tanpa harus membaca secaratekun b*tTahhfut al-Faldsifahmenurut pengamatan Amin Abdullah adalah bahwa al-Ghazali anti filsafat. Vonis itu telah jauh lebih dulu sebelum kita mengkaji intisari pemikiran al-Ghazali yang sangat kritis.3s Kesan beberapa kemungkinan pada umat Islam arus'utama yang mayoritas terdiri dari orang-orang awam, setidaknya awam terhadap filsafat: L. Mereka hanya mendengar dari gutunya atau orang lain tentang serangan al-Ghazali ter-

ini menunjukkan

hadap filsafat dan belum pemah membaca sendiri secara serius; 2. Mereka mungkin telah membaca kitab Tahfrfut al-Falksifah tetapi belum menguasai struktur filsafat;3. Mereka mungkin telah membaca kitab itu dan menguasai struktur filsafat tetapi belum menelaah objek serangan-serangan al-Ghazdt; 4. Mereka

S l rateg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s Pe m itir a n lsla m M e to d o lo q i s

diadaptasi oleh umat Islam dari arus utama sehingga merek,r dapat melanjutkan jejak-jejak konstruktif dari al-Ghazali walatr pun hanya sebagian. Dari sisi pendidikan, masyarakat Muslim arus utama banyak di antara mereka yang memperolehpendidikan tradisional. Sebuah model pendidikan yang sederhana dalam tujuan, proses, peralatan dil-r sarana prasarzu:la.Sebuah model pendidikan yangbelum tersentuh oleh perencanaan yang matang, visi misi yang prospektif, proses pembelajaran yang efektif-efisien, strategi pembeiajaran yang inovatif, peralatan yang serba berteknologi tirrgs dan atmosfer akademik yang menumbuhkan semangat kompetisi secara ketat. Di antara mereka banyak juga yang memiliki pengalaman pendidikan ganda setelah menempuh pendidikan tradisional lalu melanjutkan ke pendidikan yang cukup modem, tetapi model berpikirnya masih didominasi oleh model pendidikan tradisional. Model pendidikan tradisional ini kendatipun sampai tingkat perguruan tinggi masih menggunakan pendekatan menghafalkan (tahfdh). Hampir semua lembaga pendidikan di negaranegara Timur Tengah dan di negara-negara Muslim kawasan Afrik4 cenderung menggunakan pendekatan tahfdhitu. Pendekatan ini memiliki konsekuensi pada pengejaran materi sebanyak-banyaknya tetapi lepas dari metodologi keilmuan dan semangat mengembangkannya sehingga bersifat pasif; lalu cenderung hanya menjaga dan mempertahankan hafalannya semata sehingga menimbulkan sikap sekadar bertahan (defensif ); menyebabkan tumpul.nya pemikiran dalam menghadapi berbagai tantanganzamzu:r dan arus globalisasi yangbegitu pesat; dan menjauhkan dari inisiatif dan kreativitas mencari terobosan-terobosan baru dalam mengembangkan pengetahuan. Pendekatan tahfidh ini paling ideal hanya menghasilkan p ara pengh af aI y ang dhhbi th (haf alannya kuat). Fi gur ini ti d ak 310

lebih dari sekadar semacam keeper sepakbola yang tangguh dan bisa menangkis bola-bola dari tendangan lawan sehingga gawangnya selamat tidak sampai kebobolan satu pun gol. Namun sehebat-hebatkeeper iahanya hebat di dalam gawang dan tidak pernah dapat melakukan tindakan ekspansif dengan cara memasukkan bola ke gawang lawan, apalagi mengoleksi gol' Kalau terdap at keEer y angmemiliki kemarnPuan memasukkan bola ke gawang lawan, berarti tim kesebelasan yang menjadi lawan sangat tidak imbang yang tidak layak diperhadapkan' lrilah gambaran hasil maksimal dari pendidikan dengan menggunakan pendekatan tahfidh. Hal ini berbeda dengan pendekatan tafh?m(memahami) yangbanyak digunakan di negara-negara Barat. Metode atau pendekatan ini berupaya memahami suafu bahasan dengan menelusuri berbagai faktor maupun kondisi yang terkait dengan pembahasan itu da\ rel="nofollow">ai seakar-akamya. Pendekatan ini memfasilitasi para siswa daiatau mahasiswa dalam bersikap cermaf teliti; menerapkan tradisi menelusuri' menggali, menemukary merumuskary mengembangkan; dan mengaitkan dengan persoalan lain yang masih memiliki relevansi dengan pokok bahasan. Pendekatan ini sekaligus menjadikan para pelajar menjadi dinamis dan berani menyamPaikan sesuatu yang tidak lazim di kalangan masyarakat, asalkan terdapat data-data riil dan logika yang bisa dipertanggungjawabkan. Apabila pendekatan tahfdh menekankan hafalan, maka pendekatan t aftim lebih menekankan pada pemikiran dan aksiModal yang dapat dijadikan merombak dunia ini bukan hafalan, tetapi pemikiran. Namun pemikiran yang berdiri sendiri tanpa tindak lanjut hanya menjadi pengendaPan-Pengendapan wacana yang tidak bisa memberi manfaat strategis pada masyarakat. Untuk memberdayakan potensi pemikiran itu selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan tindakan (aksi). Intinya modal yang 311

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo o is

mampu merombak dunia ini adalah pemikiran-pemikiran strategis yang diaplikasikan dalam bentuk aksi, bukan hafalan. Pendekatan hafalan hanya mengarah pada pelestarian warisan yang telah dimiliki, tidak sampai mengembangkannya. Oleh karena itu, alumni dari model pendidikan yang mengedepankan hafalan itu umumnya bercorak konservatif; jauh dari inisiatif, kreatifitas, inovasi; jauh dari keberanian untuk menghadirkan pemikiran maupun pemahaman yang baru sama sekali yang berbeda dengan pemikiran dan pemahaman yang telah mapan di masyarakat. Sedangkan alumni dari pendidikan yang menggunakan pendekatan tafhtm memiliki kecenderungan dan sikap dinamis, proaktif dan progresif . jika p endekatan taltfidhberusaha memberikan penekanan pada rnateri atau isi, maka pendekatan tafhimlebthmenekankan pada penguasaan metodologis untuk mengembangkan materi maupun isi keilmuan. Dengan penguasaan metodologi seseor:rng mampu mengembangkan metode dan materi, tetapi dengan menguasai materi seseorang tidak mampu mengembangkan materi itu sendiri apalagi metode. . Pendekat an tahf dh tersebut telah mempengaruhi pendidikan Islam di Indonesia hingga sekarang ini terutama pada lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional seperti pesantren. Namun bagi perguruan tinggi Islam di Indonesia ini baik negeri maupun swasta rata-rata telah meninggalkan pendekatan tahfdh darr mulai bergerak menggunakan pendek atan tafhtm. Sebagian perguruan tinggi Islam tersebut memang masih menggunakan pendekatan tahfdh, tetapi tinggal sedikit. Mayoritas perguruan tinggi Islam tersebut telah menggeser kiblatnya dari universitas al-Azhar Mesir menuju tradisi pembelajaran/perkuliahan universitas-universitas di Barat baik Eropa, Amerika maupun Australia.

312

E trai egi E os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Kondisi pendidikan umat Islam lndonesia ini perlu mendapatkan perhatian khusus dengan pertimbangan bahwa umat Islam Indonesia merupakan populasi Muslim terbesar di dunia sehinggapembicaraan mainstreamurnat Islam tidak akan meyakinkan tanpa melibatkan umat Islam Indonesia' Apalagi pendekatan pembelajaran dalam pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini mengalami polarisasi antara pendekatan tahfidhyangditerapkan di lembaga pendidikan Islam tradisional dan pendekar arttafhtmyangditerapkan di lembaga pendidikan Islam modern. Kedua pendekatan iri, tahfidh dan berjalandi negeri Indonesiaini, bahkan tidak tafhtmsarna-sama jarang terjadi dalam satukompleks lembagapendidikan seperti pesantren yang 4emiliki perguruan tinggi. Hal lain yang\dak kalah menarik lagi terkait dengan kedua pendekatan itu\ Pendekatan ini memiliki pendukung sendiri-sendiri berikut argumentasinya masing-masing. Bagi para pendidik yang menggunakan pendekatNt tahf dh,mereka mendasarkan pada ungkaPan singkat, al-hufAdhhuijat liman Iam yahfadh(para penghafal itu merupakan dasar bagi orang yang tidak hafal). Memang orang yang hafal terhadap suatu informasi atau ilmu menjadi rujukan bagi orang-orang yang tidak hafal dan sedang membutuhkan informasi atau ilmu tersebut.Namun mereka lupa bahwa pembentukan kepribadian seseorangyang dilakukan melalui prosespendidikan tidak hanya mengandalkan hafalan semata, tetapi juga rnelalui pemahaman. Bahkan belakangan ini muncul kecenderungan baru bahwa pendekatanpemahamandinilai lebih efektif dan efisien dalam membangun kekuatan intelektual pesertadidik. Bagi para pendidik yang menggunakanpendekatan taJhtm, merekaberalasanbahwa Penggunaanpendek atantahfdz ndak akanmampu membawapembelajar(siswamaupun mahasiswa) memiliki kemampuanuntuk memahamib angunanilmu secara 313

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

komprehensif, kontekstual dan holistik, apalagi mengembarr;i kannya sesuai tantangan dan funtutan perkembangan zamarl yang mengakibatkan berbagai problem multidimensional Beban berat ini harus dihadapi melalui pendekatan tafhitrt dengan memberdayakan pemikiran secara optimal. Melaltri pendekatan tafhim, para pembelajar diberi kesempatan secarr Ieluasa untuk melakukan aktivitas belajar dengan menelusuri, menggali meneliti, menemukan, menyimpulkan, merumu skan dan mengembangkan secara mandiri. Model pendekatan pembelajaran ini paling tepat diterapkan di perguruan tinggi di banding pada lembaga-lembaga pendidikan di bawahnya, kendati dalam batas-batas tertentu pendekatan tersebut juga telah diterapkan pada lembaga pendidikan di bawah perguruan tinggi. Ini berarti bahwa umat Islam lrdonesia telah mengenal dan menerapkan pendekatan taflfim yang potensial mendorong kemajuan pendidikan seperti di Barat. Hanya saja kecenderungan mas_yarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat Barat. Setidaknya ada dua hal yang menjadi hambatan bagi pembentukan kualitas pendidikan di Indonesia iniyaitu tumbuhnya sikap pragmatis dan intervensi politik negara maupun aliran/organisasi. Kedua hambatan ini hingga hari ini belum bisa dikeluarkan dari batang tubuh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Muslim, karena telah membudaya dan atau sengaja dibudayakan oleh kelompok elitis pemerintah maupun elitis (pengurus) organisasi. Sikap pragmatis masyarakat Muslim Indonesia dalam pendidikan sangat mudah dikenali dan dijumpai pada berbagai momen dan level. Mereka lebih menyukai ijazah daripada ilmunya. Para siswa lebih bersemangat mengejar nilai daripada rajin belajaq,mereka lebih berani ngrepek(menyontek) daripada mempertaruhkan diri dengan tidak lulus atau tidak 31,4

S tral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

naik kelas. Demikian juga para mahasiswa lebih mengejar ijazahnyadaripadailmunya. Mereka begitu semarakmengikuti perkuliahankelasjauh denganberbagaikemudahantugasdaripad.amengikuti perkuliahan di kampus induk. Bahkan masih banyak juga di antara mereka yang mengambil jalan pintas dengan membeli Iiazatr sarjana mauPun pascasarianatanpa melalui aktivitas perkuliahan. Cara potong kompas (by pass) ini biasanyaditempuh oleh masyarakatyang berduit, terutama konon peiaba!negara.Karena itu, banyak orang yang bergelar tinggi bahkan telka{ang seorangbisa memiliki lima atau enam gelarsepertiM.BA, MM, M-Si,M-Sc,M-Pd, dan M'Psi padahal potensinyajauh dari gambaransederetangelar itu' Kalau yang menyandang gelar itu para pejabat yang sangatsibuk dengan tugas-tugas birokrasinya, lalu kapan mereka menempuh kuliahnya. Masyarakat Indonesia memang banyak yan1" glla gelar". Akhirnya tidak ada korelasiyang signifikan antaratingkatpendidikan dengankontribusi dalam memajukanbangsa' Memang tidak semua masyarakat Indonesia bersikap pragmatisseperti itu. Banyakjuga diantara mereka yang serius belajar maupun kuliah untuk benar-benarmengasahkemampuannya,bahkan berkali-kali menjuarai olimpiade dalam skala regionaf Asia maupun dunia. Namun begitu mudahnya kita menjumpai sikap pragmatis itu, apalagi dalam kasus Ujian Akhir Negara (UAN) di tingkat SD, SLTPdan SLTA, banyak sekali dijumpai penyimpangan-penyimPanganyang layak disebut sebagai"skandal pendidikan" atatJ"skandal ujian"' Pelakunya bisa Gubernur, Bupati/Walikota, kepala cabang dinas, kepala kantor kementerian agama, kepala sekolah/ madrasatLpara guru, polisi penjaganyasekalipun baik secara langsung mauPun tidak langsung, Pengelola kursus/ masyarakat di sampingiuga para siswa sendiri. 315

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Pendidikan di Indonesiadi samping dihambat oleh sikap pragmatisitu juga intervensi politik. Intervensipolitik ini mulai dari problem kurikulum yaitu ganti menteri ganti kurikulum, pesananmata pelajaran atau mata kuliah oleh otoritas politik pemerintah maupun politik aliran dari pengurus organisasi bagi sekolah maupun perguruan ti.ggi swasta,sistem pengangkatankepalasekolah/madrasahmaupun pengawas,seleksi penerimaancalon guru maupun dosery seleksipenerimaan siswaataumahasiswabaru, dan sebagainy4sertamasihbanyak lagi contoh-contoh intervensi politik. Puncaknya intervensi politik itu berhasil menlrusup pada mahasiswa. Mahasiswa

E tral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

dan "berjibaku" pada zona-zonayangterbatasitu' Untuk pendidikan biarlah berkreasisecaraalamiah sendiri denganmenggunakan kaidah-kaidah dan parameter-parameterakademik yang terpenting mamPu mencapai kualitas unggul' Jenis kelamin politik apapunbaik politik praktis, politik kepentingary politik aliran maupun politik organisasitidak perlu memasuki ranah pendidikan lcecualijenis kelamin politik yang memPerkuat kualitas pendidikan yaitu politik pemberdayaan.Perlakuan jenis politik ini seharusnyadiberlakukan pada komponenkomponen kehidupan lainnya agar tumbuh danberkembang

ary organisasi sosial keagamaarybank, kejaksaarykepolisian, kantor perdagangarLpondok pesantren,bahkan kegiatan istighasahpun dapat disusupi politik. Intervensi politik ini yang merusak kualitas seluruh lini kehidupan di Indonesia ini. Mestinya gerak politik dibatasi pada zona tertentu misalnya secaranasional dibatasi pada gedung DPR di senayan.Pada tingkat propinsi, kabupaten atau kotamadya juga di gedung DPR-nyamasing-masing.Merekabisa beradu kekuatanpolitik

secaramaksimal. Adanya sistempendidikan tradisional dengan pendekatan tahfdh yang mewarnai umat lslam, diperlemah dengan sikap pragmatis dan intervensi politik dalam konteks kasus Lrdonesiaatau mungkin juga terjadi dibeberapa negaraMuslim lainnya di dunia ini, tampaknya meruPakan sebagian faktor yang menyebabkan rata-rata ranking pendidikan di negaranegaraMuslim teqpuruk. Posisiini membuktikanbahwa kualitas pendidikan umat Islam ini tertinggal jauh dari orang-orang Barat,Jepang,Cina,Korea SelataryIndia Singapuradan sebagainya yang notabenebukan mayoritas Muslim. Kondisi ini memberikan pemahamankepadakita bahwa umat Islam belum siap bersaing kemampuan dengan masyarakatdari negara-negara maju. Mereka masih membutuhkan waktu yang cukuP Panjang untuk berbenah diri dan berpacu mengejar ketertinggalan-ketertinggalan kemampuan. Dari perspektif intelektual, kondisi pendidikan tradisional dengan paduan pendekatan tahfidhitu hanya menghasilkan alumni-alumni yang pemikirannya tumpul: hanya menunggu/ rnenerima,"menelan" dan menjagainformasi keilmuan yang diterima. Mereka hanya melaksanakan fungsi konservasi dan tidak tahu bagaimana harus melakukan inovasi-

376

317

sekarang ini lebih bersemangat mengikuti gerakan-gerakan politik daripada aktivitas-aktivitas akademik, sehingga mereka seringkali melakukan demonstrasi baik di dalam maupun di Iuar kampus dengan cara-cara anarkhis. Merekabanyak yang berbakat menjadi orator ketika demonstrasi, tetapi loyo ketika dalam kegiatan keilmuan. Kecenderungan politis ini sangat membahayakan masa depan pendidikan di negeri ini. Lulusan-lulusan perguruan ti^gg hkhirnl'a pinter-pinter ngomong tetapi tidak menguasai keilmuan di bidangnya sendiri. Memang sangat disayangkan politik di Indonesia ini laksana mobil taxi, bisa bergerak kemana-mana: bisa memasuki kantor, pasar, kampug sekolah, koperasi, rumah sakit organisasi olah raga organisasi keseni-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo q is

inovasi di samping karena tidak memiliki keberanian. Mode I pendidikan dan pendekatan pembelajaran tersebut tidak pernah menyemangati apalagi memfasilitasi tumbuhnyl pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan kritis yang men jadi modal utama dalam membentuk intelektualisme yang tangguh. Pemikiran umat Islam yang tumpul belakangan ini mem posisikan mereka menjadi konsumen terhadap perkembangan pengetahuan. Kita sulit menemukan seseorang Muslim yang berhasil menemukan teori sain dan teknologi pada kurun belakangan ini. Ziauddin Sardar mengatakan bahwa pemikiran Islam sepenuhnya terpinggirkan pada zaman modern ini. Karena pemikiran Islam itu tidak bisa memberikan gagasan yang cerdas terhadap bangunan'fisik' dan khazanah intelektual di dalam wacana ilmu pengetahuan kontemporer.3T Mereka hanya menonton dan menggunakan hasil-hasil sain dan teknologi modern dari Barat- Mereka memang tidak memiliki kemampuan maupun pengalaman yang melatih mereka untuk menemukan dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan. Apalagi pada level masyarakat Muslim kelas akar rumpu t (grass root) yang tidak banyak bersentuhan dengan saluran-saluran intelektualisme. Mereka hanya seringkali menerima doktrindoktrin yang normatif. Umat Islam pernah diperhadapkan dua pilihan antara model pemikiran tradisional al-Ghazali dengan pemikiran rasional Ibnu Rusyd, ternyata mayoritas memilih dan mengikuti pemikiran tradisional al-Ghazali sedangkan sisanya, hanya kelompok minoritas sebagai kalangan terpelajar saja dan 37Ziauddin Sardar, "Gagasan Reformis dan lntelektual Muslim", dalam Ziauddin Sardar (ed), MerombakPoIaPikir lntelektualMuslim, ter1. Agrrg Prihantoro dan Fuad Arif Fudyartanto (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2000),h. 119.

318

E tral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am k tetodol ogi s

itupun juga tidak semuanyayang memilih pemikiran rasional Ibnu Rusyd. Pemikiran rasional Ibnu Rusyd ini justru diambil :ngaruhiRenaissance' aliholehorang-orangl zali dan pemikiran Peragaanpemikirar ilui kitab Tahfrfutalrasional Ibnu Rusyd rof) yang isinya meFalksifah(kekacauan nyerang filsafat d'an Tahilfutat-Tahhfuf(kekacauan di atas kekacauan) yang isinya membela filsafat Ibnu sina berikut filosof-filosof lainnya, dan mengkritik pemikiran tradisional al-Ghazali. Kritikan Ibnu Rusyd terhadap pemikiran tradisional alGhazali terjadi ketika al-Ghazali telah meninggal, sehingga ia tidak sempatmenjawabkritikan itu. Namun arus utama(mainstream)umat Islam masih memilih pemikiran tradisional aIGhazali.Pesonaal-Ghazalimemang luar biasadi hadapanumht Islam kendati adayang menudingnyabermukadua, biang keladi kemunduran umat Islam dan sebagainya' Tudingantudingan itu rnasih belum mampu menggoyahkan pendirian mayoritas umat Islam untuk mengikuti al-Ghazali' Sayyed Hussein Nasr melaporkan bahwa banyak sarjana modern rnemandangal-Ghazalisebagaifigur yang paling berpengaruh dalam seiarahintelektual Islam.38 Pengaruhpemikiran al-Ghazali pada dataran umat telah terbeiol,kandan semakinjauh dari sosokal{hazali' Sebabmeskipun al-Ghazali menyerang filsafat dalam satu kitab khusus yang ia tulis tetapi setidaknya ia menulis empat macam kitab untuk menghargaifilsafa! al-Ghazalimemiliki pemikiran yang kritis sedan gpad.alevelumat Islam menjadi fanatik; al-Ghazali telah membangun epistemologi moderasi sedangkanumat Iss Seyyed Hussein Nasr, Islamic Life and Tlnught (Albany: State University of New York Press, t987),h.71.. 319

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

E tral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

3eA. Syafi'i Mahrif, Peta Bumi Intelektualismelslam di Indonesia (Bandung: Mizary 1993),h. 59. & Ibiil-,h.60 4tSN. AI-Attas, Intelectualisin DeoelopingSocieties(London: Frank Class,1977),h.8.

esankan.Ia telah s'eriqsmemikirkan persoalan-persoalanyang dihadapi umat Islam. Ia berusaha memberikan pemecahanpemecahanstrategisdan ia telah terbukti melakukannya dengan optimal sebagai problemsoloerterhadap pertikaian ulama syariat dengan ulama tasawuf sehingga mengantarkannya mendapat anugrah gelarhujjat al-Idilm (argumentator Islam). Kalau mayoritas umat Islam ini mengalami krisis intelektual, salahsatu faktor penyebabnyajustru karena mereka sangat terpesonaterhadap kerja intelektualisme al-Ghazali dalam memberikan pemecahanterhadap pertikaian ulama. Sayangnya mereka sendiri tidak berusaha meniru pengembangan intelektudisme al-Ghazali.Keadaanini memberikan pemahaman lanjutan bahwa mereka cenderung menggunakan produk yang telah jadi dan tidak tertarik meniru prosesnya, sebagai pertanda tidak ada upaya untuk mengembangkan intelektualisme dalam kehidupan mereka. Mungkinbanyak diantara mereka yang meniadi lulusan sebuahlembaga pendidikan, banyak iuga yang menyandang tetapi tidak secaraotomatis gelar sarjanabahkanpascasarjana seperti definisi kaum intelektual. Konsekuensinya, sebagai intelektual yang ditawarkan al-Attas tersebuf meskipun seseorang hanya memperoleh pendidikan pesantren dan tidak pemah merasakansekolahformal apalagikuliah di perguruan tinggi tetapi ia memiliki kepedulian untuk memikirkan persoalan-persoalanumat dan berusaha memberi jawabannya secararasional dan logis, maka ia justru yang layak menempati posisi intelektual. Dengan demikiary memproduk kaum intelektual lebih penting daripada memproduk sarjana.Seorang intelektual belum tentu sarjana dan sebaliknya seorang sarjana belum tentu menjadi intelektual. Kejadian yang meresahkan adalah ketika mengalamikelangkaanataukrisis intelektual.Al-Attas

320

321

lam tidak mengenalnya; al-Ghazali merupakan penulis yang sangat produktif sedang umat Islam hanya bersikap konsumtif; al-Ghazali memiliki etos ilmiah yang luar biasa sedang mayoritas umat Islam tidak menyukai kajian ilmiah. Dan alGhazali berusaha menghidupkan ilmu-ilmu agama melalui karya monumentalnya, lhya' Ulfim al-Dtn sedang umat Islam hanya memperkokoh doktrin-doktrin agama. Jadi kendatipun umat Islam terpengaruh dan mengikuti pemikiran al-Ghazali tetapi substansi figur al-Ghazali sama sekali tidak tergambar pada kehidupan intelektual mereka. Karena itu, A.Syafi'i Ma'arif mengingatkan bahwa kemacetan berpikir di dunia Islam, khususnya di dunia Sunni, merupakan fenomena sosiologis yang sangat kompleks, sehingga tuduhan orang terhadap al-Ghazali sebagai penyebab utama kernacetan itu menjadi tidak atau kurangberdasar.3e Al-Ghazali tidaklah dapat dituduh semena-mena sebagai figur yang harus'dihukum' dan menanggung 'dosa'karena dipandang telah menyebarkan benih-benih anti intelektualisme dan anti liberalisme.a0 Sikap anti intelektualisme itu tidak dapat dijumpai pada al-Ghazali apabila kita mengkompromikan berbagai pernikirannya yang tersebar pada berbagai kitab karyanya. Justru alGhazali adalah seorang intelektual yang besar. Selanjutnya kita perlu memahami peranan seorang intelektual. S.N. al-Attas menielaskan, "Kaum intelektual adalah orang yang selalu menrikfukan tentang ide dan persoalan-persoalan non material dengan menggunakan akal sehat".ar Al-Ghazali telah menanamkan fungsi atau peran intelektual itu dengan sangat meng-

'' Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

kembali menegaskanbahwa tidak ad'anyakaum intelektual sama dengan tidak adanya pemirnpin yang mamPu: 1- meletakkan permasalahan;2. mendefinisikarurya; 3-menganalisisnya; dan 4. memecahkannya.Aktivitas meletakkan PermasaIahan itu sendiri sebeniunya merupakan persoalan intelektual. Suatumasyarakatyang tidak memiliki kaum intelektual yang bisa bekerja efektif tidak akan mamPu bahkan hanya untuk Apalagi memberikanpemecahan menemukanpermasalahan.a2 konseptual,aplikatif dan menuntaskanpermasalahantersebut. Dari sudut pandang ini, mayoritas umat Islam ielasbukan termasuk kategori kaum intelektual meskipun di antaramereka banyakyang telah menyandang gelar sarjana.Di antara mereka tentu ada sosok-sosokintelektual tetapi amat minoritas yang belum memiliki pengaruh kuat pada mereka,sehinggabelum mampu mengendalikan mereka untuk merubahmindset,pola pikir, pola sikap, dan perilakunya dalam menghadapi upayaupaya perubahan maupun pembaruan kendatipun konsep dan desainnyabagus sekali. Sikap yang ditonjolkan justru merasa khawati(, kaget dan serbacuriga terhadap setiap tawaran Pemikirah inovatif karenaberbeda dengan pemikiran yang selama ini mereka kenali. Basis masyarakat demikian ini sebenarnyamerupakan sasaran penguatan intelektualisme. Bagaimanakah strategi menjadikan mereka memiliki potensi untuk menjadi kelompok intelektual guna memperkokoh keberadaan dan peranan secarasignifikan terhadap sosok-sosokintelektual yang telah ada tetapi jumlahnya sedikit itu. Kalau kita mampu mentransformasikan sebagiansaja,misalnya seperlimadari arus utama umat Islam, menjadi kelompok intelektual niscaya akan terjadi pergeseranpersepsi,pemikiran dan tindakan di kalangan umat

is - - - E !r a l c ai 'so si a li sas i Pe mi ki r a n l s l a m M e to d o l o g

Islam secarabesar-besaranuntuk memajukan peradaban Islam dan selalu menghadapkan pandangannya ke depan dengan konotasi makna potensi, kompetisi, Prestasi dan keunggulan yang seharusnyadicapai. Selanjutnya, karakter arus utama umat Islam itu perlu diperhatikan dari sisi kondisi perekonomian yang mereka kuasai. Kondisi perekonomian di negara-negara Muslim menunjukkan gambaran yang kontras sekali. Ada beberapa negara Muslim yang ekonominya maiu seperti Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwaith dan Brunei Darussalam.Bahkan mata uang Kuwaith memiliki nilai tukar paling tinggi di dunia' Namun pada bagian lain, negara-negaramiskin di dunia ini juga negaranegaraMuslim sepertiBangladesh,Nigeria Mali, Ethiopia dan sebagainyaJerutama yang berada di kawasan Afrika' Gambaran yang kontras ini masih perlu ditelaah tebih lanjut secara mendetail lagi untuk mendiskripsikan kondisi perekonomian umat Islam arus utama. Baginegara-negaraMuslim yang k aya,ternyatakekayaan itu berasal dari sumber daya alam kecuali Dubai, sebuah kemiraan di Uni Emirat Arab- Dubai memang telah melakukan inovasi dan improvisasi secara kreatif dalam bidang perdagangan, pariwisata dan olah raga sehingga Dubai telah mensalahsatu iadi wilayah perdaganganintemasional dan menjadi pusat perhatian dunia internasional. Tetapi kekayaan negaranegara Muslim kaya lainnya hanya mengandalkan sumberdaya alam terutama minyak, bukan hasil dari rekayasaatau kreativitas industri sebagaidampak langsung dari penguasaan sain dan teknologi.Andalan kekayaanyang berasaldari sumber daya alam sangat rentan sekali menjadi goncangan sosial ekonomi masyarakatketika sumber daya alam itu mengalami penyusutan setelah terkuras sekian puluh atau ratus tahun,

a lbid.,h.75

322

323

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

sehinggakekayaanmodel ini tidak mampu memberi jaminan kelangsungan kesejahteraandi masa depan. Catatan kedua adalah bahwa negara-negaraMuslim kaya ituberbentuk kerajaan(mamlakah).Kondisi ini membawa konsekuensi ketidakseimbanganantara pemerintah dengan rakyat.Dominasi kekayaanberadadi tanganpara raja,sehingga distribusi kekayaan itu hanya melingkar di kalangan elitis penguasakeluarga raja,meskipun rakyat berusahadimakmurkan. Rakyat tetap kesulitan untuk memberdayakan kekuatan ekonominya dan melakukan ekspansi atau pengembanganpengembangan.Keadaanini dapat menumbuhkan kecemburuan sosialekonomi dan ketika menemukan momenfum yang tepatbisa berdampak sosial,ekonomi maupun politik negara yang bersangkutaryterutama bila rakyatnya banyak berkenalan dan bergulat dengannegara-negaramaju yang menerapkan demokrasi ekonomi. Adapun bagi negara-negaraMuslim lainnya yang rakyatnya lemah secaraekonomis,selain dari negara-negaramiskin vang telah disebutkan itu, mereka menghadapi problem yang Iebih berat lagi. Pemerintah belum mampu menyejahterakan masyarakat tidak jarang pemerintah malah kerap menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, tidak memiliki ketrampilan apalagi keahlian keria, lapangankerja sempit dan tidak terjangkau oleh kemampua+ jumlah penduduk besar, tempat tinggal tidak layak huni, tingkat kebutuhan ting gS,biaya hidup tinggr, penghargaanfinansial terhadap hasil kerja rendah, kondisi alam tandut dan berbagaikesulitan ekonomi lainnya. Dalam situasi dan kondisi seperti ihr, konsentrasimasyarakat Muslim hanyapada persoalanmendasardalam kehidupan mereka, yaitu bagaimanamereka bisa makan, berpakaian dan bertempattinggal sebagaikebutuhanprimer. Untuk meme-

S trate gi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

nuhi kebutuhan primer ini saia mereka terpaksaharus bekerja kasar baik di dalam mauPun di luar negeri- Cita-cita mereka sangat sederhana mereka berharap untuk bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan keluarganya. Mereka menjadi kurban sistem yang berlaku baik sistem politik, sistem sosial, sistem hukum, sistem pendidikan mauPun sistem ekonomi' Mungkin juga sistemtelah memberikan peluang tetapi karena faktor kedangkalan dalam berpikir menatap masadepan atau karena kemalasanmenjadikan mereka seperti itu. Gambaran riil masyarakat Muslim arus utama memang tidak selalu mengenaskanseperti itu. Sebagianhidup di negaranegarayangmemiliki sumber daya alam yang melimpah dan sangat subur tetapi kehidupan mereka juga belum sejahtera, seperti masyarakatMuslim Indonesia. Untuk kehidupan masyarakat Muslim Malaysia sudah lumayan sejahtera.Demikian juga masyarakat Muslim di Turki dan Iran. Sedangkankondisi masyarakatMuslim arus utama di Indonesia ini benar-benar unik. Kondisi sumber daya alam melimpah ruah, bahkan paling kaya di dunia Islam- Tetapi kemiskinan dan pengangguran juga melimpah. Mereka dikirim keluar negeri hanya sebagaipekerja kasar,pembantu rumah tangga kuli bangunan' Petugaspeternakan dan sebagainya.Bahkan yang paling mengenaskan, mereka menjadi babu atau pekeria kasar dari keluarga atau perusahaanorang asing di daerahnya sendiri, terkadang di desanya sendiri. sementarasumber-sumber strategisjustru dikuasai orang-orang asing seperti pertambangan emas. Keprihatinan di tengah surnber daya alam yang terkaya ini disebabkanolehbeberaPafaktor: 1-Sumber daya manusia (human resources)Muslim Indonesia masih lemah sehingga tidak mampu mengelola sumberdaya alam (natural resources) yang melimpah ruah yang dimilikinya;2. Sumber daya alam yang strategisjustru dikuasai oleh orang atau negara asing

Pe m iklr a n lsla m M e to d o lo g is

S trategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

dengan pembagianhasil yang sangatmerugikan Indonesia; 3. Pola kehidupan madyarakat yang sangat boros tanpa mempraktekkan skala prioritas menurut kaidah-kaidah ilmu ekonomi: pemenuhan kebutuhan primer-sekunder-baru tersier; 4. Sikap malas kerja dan jika bekerja tidak maksimal sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia; 5. Tingkat kreativitas masyarakat masih rendah sekali. Mereka hanya melakukan pekerjaan warisan yang dahulu telah dikerjakan oleh orang tuanya saja; 6. Kebijakan ekonomi negara yang memihak pengusahaatau konglomerat sehinggamengorbankan kepentingan masyarakatkecil; 7. Rasanasionalisme(dalam arti rasa senasip, seperjuangan dan sepenanggungan) para pejabat lemah sekali sehinggatidak memiliki kepedulian terhadap masyarakat kecil. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri, bagaimanamenumpuk kekayaansebanyakmungkin; 8. Tidak ada pembatasanterhadap objek usaha terutama bagi penguasa-penguasa besa1,sehinggamenimbulkan ketimpangan sosial-ekonomi.Parapengusahasibuk membangun kerajaan bisnis sedang rakyat kecil sibuk sekadar mencari sesuap nasi; 9. Korupsi yang merajalelaterhadap keuangan dan atau kekayaan negarayang semestinyabisa digunakan menyejahterakan rakyat berbalik menyengsarakanrakyaf 10. Sistem pemilihan legislatif, presiden bersamawakil presidery kepala daerah (gubernur dan wakilnya walikota danwakilnya maupun bupati dan wakilnya), dan kepala desa (petinggr) yang menonjolkan adu kekuatan kekayaanatau keuangansehingga mendorong pejabat yang terpilih untuk melakukan korupsi secarabesar-besaranagar dapat mengembalikan biaya yang dikeiuarkan. Faktor terakhir ini menarik untuk dijelaskan lebih lanjut. Kisah nyata dari bupati yang berhasil terpilih di Indonesia ini harus mengeluarkan puluhan miliar. Konon ada yang meng-

habiskan dana sebanyak50 miliar baik dananya sendiri maupun hutang kepada pengusaha besar, padahal hasil yang diperoleh selamalima tahun iauh dari jumlah itu. Muhammad Syafi'i Antonio (Nio Gwan Chung) menuturkan dengan gamblang kejanggalan itu sebagaiberikut:

326

Kebocoran ini semakin menjadi-jadi ketika sistem Otonomi Daerah (Otoda) belum bisa dipahami dan dilaksanakan dengan jiwa dewasa dan penuh tanggung jawab. Sebagai contoh, untuk menjadi seorangkepala daerah (gubemur, bupati atau walikota) di pulau jawa atau daerahdaerah tertenu di Sumatera" Kalimantan dan Sulawesi, dibutuhkan biaya kampanye minimal Rp' 7 miliar sampai denganRp- 15 miliar. Ketika calon bupati meminjam dari beberapa pengusaha dan teman-temannya, ia akan langsung menjadi penghutatgbesat (gharimun kabir) y anghatus dibayar selama masa pemerintahannl'aDi sinilah ia akan memulai tugas utama sebagai bupati dengan program "balik modal". Program "balik modal" ini jelas tidak bisa diharapkan dari gaji struktural karena take4omepayment resmi para pejabat itu tidak lebih dari Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Mungkin jika ditambahkan berbagai tunjangan resmi mencapai Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 100 juta. Jikalau Rp. 50 juta dikatakan 60 bulan masa iabatan maka total pendapatan resmi dan halal bupati hanya Rp- 3 miliar (Rp' 50 juta x 60 bulan). Dari mana iaharus menutupi sisanya?Jawabannya yaitu dengan menitipkan tertentu dari APBD kepada kontraktor. Setiap kontraktor yang ikut tender harus siap untuk setor 5, 10 hingga 20 persen jika ingin menang. Demikian juga pimpinan daerah akan mendapat tambahanincome saat bendaharawan Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan pembayaran ke kontraktor. Pimpinan Pemda juga masih akan mendapatkan tamb ahartincome non-halal dari setiap perizinan dan konsesi penambangan dan investasi yang dilakukan di wilayahnya-

327

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Alhamdulillah, sebagianbesar dari bupati dan pimpinan daerah tersebut beragama Islam. Mereka shalat, puasa ramadhan bahkan hampir semua sudah menunaikan ibadah haji dan umrah. Saya yakin dari waktu ke waktu mereka juga membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Namun kita tidak tahu apakah Beliau tersenyum kelu atau menangis sedih ketika shalawat dikumandangkan tetapi kesejahteraan ummatnya diinjak-injak karena sebagian besar infrastruktur kesehatary pendidikan, jalan, dan pengairan justru dirampas oleh mereka yang membaca shalawat kepadanya.a3

Dari paparan ini ielas sekali bahwa bupati dalam rangka mengembalikan biaya kampanye sajaharus korupsi. padahal masih banyak dana yang harus dikeluarkan oleh bupati ketika ia masih menjadi calon bupati terutama untuk mengegolkan rekomendasidari partai besartertentu. Dana yang dikucurkan mulai dari kepentingan pengurus partai tersebut di tingkat daerah hingga pusat. Dari mana uang itu dikembalikan kalau bukan dari uang negara.Kemudian secaraekonomi tidak mungkin bupati tersebut hanya merekayasauntuk ,,balik modal', sajakarena dari kalkulasi ekonomis merugl maka ia merekayasa agar mendapat tarnbahandari modal yang dikeluarkan. Jadi yang dipraktekkan bupati bukan hanya rekayasauntuk "balik modal", tetapi yang terjadi "pelipatgandaan modal', atau setidaknya "penambahan modal". Dari mana uang ifu diperoleh? Tentu dari uang negarasebagaiuang rakyat. Uang yang berasaldari rakya! dikelola oleh pemerintah tetapi untuk rakyat, bukan untuk bupati (pemerintah). Ini berarti korupsi terhadap uang negara (uang rakyat), sehinggayang dirugikan adalah negara dan rakyat. € Muhammad Syaf i Antonio (Nio Givan Chung), Muhammad SAW Thesuper kader super Manager(Jakarta: Prolm Centre & Tazkia pubrishins 2009),h.4-s

328

i

S l ral eg i S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

OIeh karena itu, Kiai Hasyim Muzadi Pernah menyarankan agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) secaralangsung *odei penghamburan uang tersebut dihapuskan dan diganti model dengan mod'el yang hemat biaya atau dikembalikan ke mas; lalu saja.Saranini ditentang oleh berbagai kalangan Prodemokrasi.Tetapi apa artinya demokrasikalau mengakibatkan boros, korupsi, pertikaian dan merusak mental masyarakat? tetap Demikian juga aPaartinya pemberantasankoruPsi kalau mempertahankan sistem pemilihan seperti itu' Korupsi diberantas,tetapi penggalian jalur menuju korupsi dibiarkan' samIbaratnya tindakan ini adalah membuat lobang besar di ping bendungan di musimbanjir' Jika dengan memPertahanlagi iurl-moa"t pemilihan pejabat seperti itu, iangan diharap pemberantasankorupsibisaberhasil.Pemberantasankorupsi Lukan hanya memberantasPerorangan sebagaikoruptor' tetapi seharusnyajuga memberantassistemyang melahirkan koruptor' Demikianlah gambaran masyarakat Muslim arus utama di Indonesia yang mestinya makmur jika diukur dari parameter sumber daya alamnya yang melimpahruah' tetapi kenyataannya masih miskin baik karena faktor intemal berkaitan dengan perilakunya maupun faktor eksternal berkaitan dengan kebijakur, da. perilaku pejabat yang merugikan rakyat' Kondisi perdi ekonomian masyarakatMuslim Indonesia agaknya berada tengahantarakekuatanekonomi masyarakatMuslim dari negaradi negara Muslim yang kaya dengan keprihatinan ekonomi Muslim termiskin' Masing-masing masyarakat ^"guru-r,"gara memiliki perbedaan kemamPuan ekonomi Muslim yang tersebut memiliki watak dan kecenderungan yang berbedabeda terahadappemikiran dan pemahamanIslam' Abuddin Nata melaporkanbahwa dalam berbagaipenelitian antropologi keagama aapat ditemukan adanya hubungan positif antara percayaanagamadengankondisi ekonomi dan politik' Golong329

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

S l ral e gi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

ulnmasyarakatyang kurang mampu dan golonganmiskin pada umumnya, lebih tertarik kepada gerakan-gerakankeagamaan yang lebih mesianis, yang menjanjikan perubahan tatanan sosialkemasyarakatan.Sedangkangolongan orang kaya lebih cenderung untuk mempertahankan tatanan masyarakatyang sudah mapan secaraekonomi lantaran tatanan itu menguntungkan pihaknya.aa Kecenderunganmasyarakatyang berekonomilemah juga sama dalam merespon gerakan-gerakanpolitik. Pada masa Orde Lam4 PartaiKomunis Indonesia(PKI) patingbanyak pengikutnya berada di kawasandaerah-daerahminus sumberdaya alamnya seperti daerah-daerah di kawasan jawa Selatan, misalnya di Malang selatan,Blitar selatan,Tulunggaung selatan dan seterusnya.Mereka tertarik pada PKI karena tokoh-tokoh partai ini menjanjikan memberi tanah kepada anggotanyabila PKI menang. Mereka menerima saja janji itu tanpa melalui pertimbangan penalaran yang logis sama sekali. Penerimaan merekaterhadapjanji itu baru bisa dipahami denganmemperhatikan problem mendasar yang mereka hadapi adalah masalah ekonomi. Retorika ekonomi yang manis-manis bisa mengalahkanpenalaranrasionaldan logis ketika menghadapi beban ekonomi yang berat tersebut. Dari segipolitik, setidaknyaumat Islam dapat dibedakan menjadi enam kelompok yang menimbulkan karakter politik yang berbeda-beda:umat Islam yang berada di bawah pemerintahan Muslim kerajaan(monarl
ada di bawah "kendali" atau "serangan" negara lairy umat Islam yang berada di negara-negara Muslim tetapi selalu mendapat tekanan dan pengawasan secara ketat dari negara asing dari jarak jauh, dan umat Islam yang terpencar-pencar

a Abuddin Nata, MetodologisStudi lslam (lakarta: Raja Grafindo Persad42001),h. 36.

330

yang berada di bawah pemerintahan negara-negara non Islam. Suasana dan perlakuan politik yang mereka terima jelas berbeda-beda dan terkadang membedakan perjalanan karir politik seseorang hanya lantaran perlakuan itu. Umat Islam yang berada di bawah pemerintahan Muslim monarkhi (kerajaan) secara ekonomi berupaya disejahterakan, tetapi mbreka tidak dilibatkan dalam menduduki pos-pos jabatan politis dalam mengendalikan negara seperti kebijakan politik yang diberlakukan oleh SaudiArabia. Ada lagi yang memperlonggar keterlibatan politik rakyatnya meskipun bukan berasal dari kefurunan raja, tetapi secara urnum pembicaraan politik pemerintahan dibungkam seperti yang terjadi di Malaysia. Di negeri jiran ini rakyat tidak berani membicarakan kelemahan pemerintahannya. Dalam kondisi demikian ini umat Islam menjadi '/jirtak", mudah dikendalikan, tetapi ketakutan berbicara secara kritis dalam wilayah politik. Pengalaman yang berbeda sama sekali dirasakan umat Islam yang berada dalam negara-negara Muslim demokratis. Dalam situasi negara-negara Muslim yang baru belajar menerapkan demokrasi, umat Islam mendapatkan kebebasan menikmati hak-hak politiknya sebagai warga negara yang mendapatkan proteksi di dalam undang-undang yang diberlakukan, tetapi mereka menggunakan hak-hak demokrasinya terkadang kebablasan sehingga menjadi anarkhis seperti yang terjadi di Indonesia dan al-lazair. Rakyat Maroko misalnya lebih menikmati model pemerintahan Monarkhi daripada model pemerintahan demokratis di.Lljazair yang sering berantem. Dalam situasi demikian umat Islam bebas berpolitik

331

Pe r n iki r a n lsla n

M e to d o lo g is

tetapi seringkali tidak terarah sehinggamelencengdari substansi demokrasi itu sendiri. Pengalamanyang ketiga adalah dirasakan umat Islam minoritas yang berada di bawah pemerintahan non Muslim seperti umat Islam Moro di Philipina Narathiwat Pattani ThaiIand, Khasmir di Lrdia Chechnya di Rusi4 dan Etnis Uighur di propinsi Xinjiang Tiongkok- Pada umumnya mereka mendapat perlakuan politik yang diskriminatif dari pemerintahannya masing-masing.Akhirnya mereka memiliki benih-benih semangatmelakukan perlawanan terhadap pemerintahannya dan memiliki keinginan kuat untuk menjadi negara yang berdiri sendiri (merdeka)yang terpisah dari negarainduknya' Pengalamanyang keempat dirasakan oleh umat Islam yang berada di negara-negaraMuslim tetapi berada di bawah "kendali" atau "serangan" negatalain sepertiumat Islam yang ada di lrak, Afghanistan dan Palestina.Dalam kondisi demikian, hak-hak politik umat Islam merasaterinjak-injak oleh intervensi dan invansi negara asing sehingga naluri dan semangat politiknya adalah terkonsentrasi pada semangatjihad mengusir negara-negaraasing seperti Amerika di lrak dan Afghanistan 'sertaIsrael di Palestina. Pengalamanyang kelima dirasakan oleh umat Islam yang berada di negara-negaraMuslim tetapi mendapat tekanan dan pengawasansecaraketat dari negaraasingdari jarak jauh seperti yang dialami umat Islam Iran dan Libya yang selalumendapat tekanandari Amerika. Dalam posisi demikian ini, umat Islam sewaktu-waktu dari negara merasakanakan adanya ancamzu:t asing tersebut yang akan menghantam negaranya, sehingga mereka menjadi warga negarayang militan dengan semangat j ihadfi sabilillah menghancurkanarogansinegara asing tersebut, lalu timbul semangatdan tekad menandingi bahkan mengalahkannya. 332

S tral egi E os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

Adapun pengalaman yang keenam dirasakan oleh umat Islam yang terpencar-pencaryang berada di bawah pemerintahannegara-negaranon Muslim. Secarapolitik, merekalemah sekali sehinggatidak memiliki posisi tawar dengan pemerintah. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi mereka kecuali hanya mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah setempat. Kalau mereka memiliki semangatpolitik lebih merupakan kekuatan individual, bukan kekuatan kolektif yang menjadi sumber kekuatan umat sehingga tidak marnpu mempengaruhi kebijakan-kebijakanpemerintah. Mereka ini tersebardi berbagai negara non Muslim termasuk di Amerik4 Australia dan di negara_ negara Eropa kecuali Turki, Bosnia dan Albania. Demikianlah karakter umat Islam arus utama secara politik terpolarisasikanmenjadi berbagaimoder: ada yang terpasung dan bersikap pasif, ada yang tertekan tetapi memuncul_ kan sikap militan, ada yang terpaksa mengikuti artrb kebijakan pemerintah karena tidak memiliki kekuatan yang signifikan, dan adayang tersalurkan secarabebastetapi sarahmemanfaatkan kebebasanmenjadi lnr (anarl
Pe m iklr a n lsla m M e to d o lo g is

Interaksi mereka dengan dunia Barat masih Penuh dilema antara merangkul dan membenci sehingga melahirkan sikap-sikap ambivalen. Di satu sisi tertarik dengan Barat karena adanya berbagai kemajuary kemakmuran dan ketentraman domestik. Tetapi pada sisi lain Barat sering bersikap diskriminatif, standarBanda serakatumenekandan membikin kekacauandi dunia Islam, secaraotomatis merugikan mereka. Pandangandan kenyataan demikian ini pada gilirannya melahirkan interaksi "maju-mundur", merekatidak akrap dengan orang-orangBarattetapi juga tidak melepassamasekali.Interaksi merekaberadadi tengahpersimpanganjalan antarakebutuhan dan kekecewaanterhadaporang-orangBaratkecuali terutama mereka yang telah berdomisili di negara-negaraBarat. Interaksi sesamaumat Islam masih belum bisa harmonis baik karena warisan konflik lama mauPun tumbuhnya konJlik baru. Ketidakharmonisan itu muncul dipicu sekadarperbedaan aliran, madzhab, organisasi keagamaan, amalan-amalan ibadah, afiliasi partai politik, kepentingannasional, sertaperebutan kekuasaan dan jabatan. Uniknya ketidakharmonisan atau pertikaian itu belum berhenti hingga sekarang.Mereka belum memiliki kepedulian untuk melakukan pertobatan masal dari pertikaian itu. Akibatnya sering terjadi keterputusan komunikasi, hubungan dan persaudaraandi antaramereka"apapun bentuk persaudaraanitu baik persaudaraansecarabiologis, persaudaraanlantaran pernikahan, Persaudaraanlantaran temarypersaudaraanlantaran hubungan struktur jabatan,dan persaudaraanlantaran kesamaanprofesi. Mereka juga dikenal memiliki budaya kehidupan yang kontra-produktif seperti gampang gengsi,berlaku boros, malas kerja, malas berusah4 tidak menghargai pendapat orang lain, tidak menghargai waktu, mudah emosi, suka bertikai, jorok, mengedepankanpenampilan, sulit diatur, keinginan mendomi334

Sl ral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

nasi dan lain-lain. Karenaitu merekabelum mampu menerapkan pedomannya sendiri seperti pesan al-Qur'an: InnamaaImu'minitn ihutah (sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudarakandung) tetapi kenyataanperilakunya bermusuhan sesamamukmin; Nabi menyatakan, al-nadhifatmin al-imkn (kebersihanbagian dari iman) tetapi mereka malah membudayakan jorok; Nabi menganjurkan orang yang berkendaraan menghargai pejalan kaki tetapi kenyataannya pengendara Muslim malah suka memepetpejalan kaki; Allah menganjurkan unfuk memanfaatkan wakfu seoptimal mungkin seperti tersebutdalam surat al-Ashr [103]tetapi merekamalahmenyianyiakan waktu tanpa guna; dan tindakan-tindakan kontraproduktif dan kontra-ketentuan Islami lainnya. Demikianlah gambaran karakter umat Islam arus utama ditinjau dari berbagai dimensi kehidupan, sehingga.dibutuhkan pendekatan khusus dalam menghadapi dan mempengaruhi mereka. C Menerapkan Pendekatan-pendekatan Populis Inti telaah terhadap karakter umat Islam arus utama tersebut dapat diringkas sebagaiberikut Dari segi teologis mereka berpandangan moderat yang agak miring ke paham fatalis; dari segipendidikan mereka berwatak konservatif akibat model pendidikan tradisional yang dipadu dengan pendekatan hafalan; dari segiintelektual mereka memiliki pemikiran yang tumpul sehingga menjadi sekadar konsumen terhadap perkembangan pengetahuan lantaran memiliki pemikiran tradisional' al-Ghazali, bukan mengikuti' sosok al-Ghazali secara substantif-komprehensif; secara ekonomis kondisi mereka kontras sekali tetapi mayoritas relatif miskin sehinggahanya terkonsentrasipada pemenuhan sandang,pangan dan papan; dari segipolitik merekamengekspresikanpolarisasisikapyang

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

menunjukkan adanyaproblem keterbelengguan,ketertekanan dan penyimpangan; dari segi sosialbudaya mereka masih dipandangrendahkarenadianggapkomunitasyang masihbermasalahd an melakukan tindakan-tindakan kontra-produktif . Dengan demikian, mereka menunjukkan karakter yang serbatertinggal jika dikaitkan dengan uPaya-uPayamema;ukan peradabandan kebudayaanIslam, apalagijika peradaban dan kebudayaanitu dimaksudkan untuk bersaing dan mengungguli kemajuanperadaban Barat.Melalui karakter tersebut merekamasih sangatalot ditarik ke garda depan dalam memainkan peranan penting di berbagai bidang kehidupan' Untuk kepentinganini masih dibutuhkan prosesdan waktu yang cukup paniang.Merekaharus benar-benardiselami dan didalami dari segikebutuhannya sehinggadibutuhkan pendekatan-pendekatan yang mudah mereka cernadalam menerima sosialisasipemikiran Islam metodologis. Pendekatan-pendekatanitu disebut sebagaipendekatan-pendekatanpopulis yang dapat diiabarkan lebih konkret bentuknya ke dalam pendekatan-pendekatan yang Iebih spesifik" antara lain sebagaiberikut: Pertama,adalahpendekatanpersuasif.Pendekatanini di' maksudkan sebagaipendekatan dalam melakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis kepada masyarakat Muslim khususnyakelompok mayoritas atau arus bawah denganjalan membujuk atau merayu secarahalusagar mereka menjadi yakin terhadap kebenaran,kepentingan dan lebih lanjut pengenalan pemikiran Islam metodologis ini dalam kehidupan mereka sehari-hari.Bujukan ataura1ruandi sini berkonotasipositif, keduanya hanya difungsikan untuk melunakkan atau menjinakkan hati sertaperasaanmerekaguna menerimamodel berpikirbaru yang lebih menjaniikanDengan demikian, aktivitas seseorangyang sedangmenerapkan pendekatanpersuasifini harusmengkonsentrasikanpada 336

S trategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

sentuhan-sentuhan rohani. Pendekatan ini berupaya menyadarkan mereka dengan sedapatmungkin menghindarkan timbulnya benturan-benturan gagasan, pemikiran, pemahaman, keyakinan maupun perasaan,kendatipun melalui pendekatan ini, seseorangyang melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis tentu memiliki misi untuk merubah, mengganti membongkar atau setidaknyajika menggunakanbahasa yang halus, untuk menyempurnakan model-model pemikiran Islamyangmerekamiliki dari model pemikiran yang normatif dan pasif menjadi pemikiran metodologisdan produktif. Bujukan dan ra1ruantersebutmerupak4n caramendekati yang tepat terutama diterapkan atau ditujukan pada masya_ rakat yang fanatik dan biasanya terdiri dari orang-orang awam yang tidak terbiasadengan pemikiran rasional,logis dan kritis serta model berpikir mereka tidak mau disalahkan. Bujukan dan ra1ruandengan begitu difungsikan sebagaibahasahalus untuk meluruskan model berpikir mereka tanpa mereka merasa disalahkary mengubah pemikiran merekayartg kontraproduktif menjadi produktif sekali tanpa merasa diubatr, bahkan membongkar dan mengganti model berpikir mereka yang pasif menjadi dinamis tanpa mereka terusik samasekali. Maka pelaksanaan pendekatan tersebut menuntut keahlian khusus dalam berkomunikasi agar menjadi komunikasi yarrg efektif, qaulanbalighan(ungkapan yang menembus hati dan perasaanorang lain). Kedua,adalah pendekatan kultural. pendekatan ini dimaksudkan sebagaicaramendekati masyarakatMuslim untuk mempengaruhi mereka melalui jalur budaya. Keterpengaruhan mereka kepada seseorangyang melakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis itu direalisasikan dalam bentuk sikap membenarkary mendukung, mengikuti" mengamalkan bahkan adajuga yang sampaipada kegiatan menyebarkanke-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

pada orang-orang lain. Adapun ialur budaya yang dilewati dalam pendekatan ini bisa dalam bentuk memboncengkebudayaan yang telah berkembang,menyusuP ke dalam kebudayaan itu, atau merintis kebudayaan yang baru sarnasekali yang memiliki daya tarik pada masyarakat. Dalam melakukan perubaharyinovasi modernisasimaupun reformasi lazimnya yang paling dirasa berat dan sulit adalah menyangkut pemikirary keyakinan, sikap, perilaku dan tindakan yang telah membudaya. Kesulitan ini bukan hanya karenahal-hal itu telah lama beruratberakar dan mapan(establisk) sehinggatidak boleh diusik oleh munculnya pemikiran baru, budaya lama dipegangi secarakuat, turun-temurury dari generasike generasiberikutnya, dan harus dipertahankan secaraberkesinambungan.Siapapun yang merusak budaya lama, ia harus ditentang. Sikap memegangi budaya yang sangatketat itu biasanya terjadi pada masyarakatyang pengalaman maupun pendidikannya masih relatif rendah yang menyebabkan wawasan kulturalnya masih sangat sempit sehinggabudaya yang telah diketahui dan dipraktekkan itu sebagaisuatu yang disakralkan (muqaddas),sambilmenolak perubahan dan pemb antan (raddIi al-taghyirwaal-taidtd)yang diakui kebenarannya. Budaya lama yartg sangatkuat dipegangi masyarakatitu tidak serta merta bisa digeser, dihapus dan diganti melalui gerakan politik yang dikendalikan secarastruktural oleh pemerintah sepanjangbudaya itu masih diproteksi secarayuridis. Gerakanpolitik paling mungkin hanya marnPumenghapuskulit permukaan dari budaya itu. Gerakantersebuttetap tidak mampu menghapussubstansinya.Budaya itu memiliki kekuatan latery sehinggabisa timbul tenggelam.Ketika ia tenggelam halya berlangsungsementarasaj4 dan pada saatyang tepatia aka{rmuncul kembali. Karena ihr, untuk menggeserbudaya, hfus melalui budaya baik budaya yang sama tetapi muapr'inya lain

S l r al egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

maupun budaya baru sama sekali yang populer sebagaitandingan. Parawali dulu suksesmenyebarkanIslam diJawa melalui pendekatan kultural. Mereka melakukan islamisasi melalui ialur budaya baik dengan membentuk budaya serupa dengan budaya lama tetapi isinya dikemas sendiri maupun menekankan makna tertentu. Jadi idiom-idiom agamadisalurkanmelalui pendekatan dan jalur kultural, sehingga pesan-pesanagama itu ditransformasikan melalui penampilan budaya seperti istilah Gong Sekaten(maksudny a syahadatain [sy ahadattauh id dan syahadatRasull);lamusKalimosodo (jimat kalimat syahadat); empat punakawan yang sangatpopuler dalam pewayangan yaitu Semar,Gareng Petruk dan Bagong.Empat tokoh itu ternyata kreasi wali yang mengandung misi dakwah. Nama itu berasaldari anjuran Skmirnilh khairinfatruk mabaghh(Iaksanakan suatu kebaikaru tinggalkanlah hal yang sia-sia).Sdmir menjadi asalnama Semaq,kftaiin asalnama Gareng,fatruk asalnama Petruk, dan baghk asalnama Bagong.Kemudian tembang ilirilir dimaksudkan untuk mendakwahkan pelaksanaan ajaran Islam secarasungguh-sungguh dalam kesulitan apapun. jadi pesan-pesanIslam ditransformasikan ke dalam bentuk ekspresi budaya. Pesan-pesanini benar-benar dapat menembus perasaandan perilaku masyarakat.Keberhasilanini dapat diadaptasi dalam melakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis secara substantif. Maksudnya, model berpikir metodologisyang diilhami nilai-nilai dan spirit Islam ini dapat diwujudkan dalam bentuk kemasanbudaya baru samasekali, kemasanbudaya lama tetapi mengandung isi dan membawa misi yang baru, maupun disisipkan pada budaya lama yang telah berkembang berurat berakar dan dipertahankan masyarakat.

339

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g i s

Ketiga,adalah Pendekatan Penyesuaian.Sebagaiupaya melakukan sosialisasiPemikiran Islam metodologis, pendekatan penyesuaian ini dilakukan untuk bisa mendekatl menyampaikan pesan,mendapat resPonpositif, dan mempengaruhi pemikiran berikut aktualisasinya di kalangan masyarakat Muslim arus utama khususnya. |adi penyesuaianini tidak sampai larut pada kecenderunganyang salahapalagi tersesat,tetapi lebih pada penyesuaianpada tingkat teknis dalam melakukan serangkaianaktivitas sosialisasitersebut-Dengan kata hirr" pendekatan penyesuaian ini ditekankan pada penyesuaian teknis yang mengutamakan strategi atau siasat yang terkesan bersahabat dalam perspektif masyarakat tersebut, bukan penyesuaian isi (materi budaya) di kalangan merekaPendekatanpenyesuaian ini senantiasamemPertimbangkan adanya polarisasi tingkat intelektual jenis pekerjaan, "pedoman kehidupan", kecenderungan dan hal-hal lain yang melekat pada masyarakat tersebut- Di dalam masyarakaf termasuk masyarakatMuslim arus utama, biasanya dijumpai adanya strata intelektual yang bertapis-lapis mulai dari kelomcendekiawanatausarianakelompok pembelajar(sisw4 maha, pok siswa atau santri), dan kelompok orang-orang awam' Kelompok cendekiawanatau sarjanamenuntut penjelasan-penjelasan rasional dan logik, kelompok pembelajar menuntut penielasan-penjetasanyang inovatif dan prospektif, sedangkan kelompok orang-orzrngawam menuntut penjelasan-penjelasanyang simpel dan mudah dipahami. Ketiga kelompok intelektual itu dijadikan sasarandalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis,tetapi caraPenyamPaiandan penampilannya kepada mereka mesti sangatberbeda. Pendekatanpenyezuaianini akanmemanfaatkancarayang beragamketika menghadapiprofesi masyarakatyang berbedabeda.Masing-masing pemegangprofesi memiliki kebgtsrhan-

S lral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

kebutuhan yang mendesakuntuk diatasi secaramemuaskan. Pendekatan tersebut potensial dalam mendekati dan mengakrabi merek4 sedangkanmodel pemikiran Islam metodologis mampu menyajikan anekamodel berpikir yang berorientasi memecahkanberbagaimasalahyang merekahadapi.]adi terdapat kesamaankarakterantarapendekatantersebutdenganmodel pemikiran Islam metodologis.Model berpikir ini memfasilitasi tumbuhnya mindset,paradigma berpikir, dan gagasan-gagasan untuk mendinamisasikan pemikiran dan aksi umat lslam, st'dang pendekatanpenyesuaiantersebutdapat menyalurkan substansi model pemikiran itu pada berbagai model dan tingkat berpikir masyarakat. Pendekatanpenyesuaian iuga fleksibel menghadapi semacam "pedoman kehidupan" yungsecara konvensional dipedomani oleh masyarakat Muslim arus utama. "Pedoman kehidupan" itu mungkin bervariasi dan memiliki bentuk yang bermacam-macarn:ada yang dapat menjadi spirit bagi kemajuan mereka. Padabentuk ini, melalui pendekatan penyesuaian itu, kita harus berupaya memperkuat secaraoptimal. Tetapi ada juga yang justru menghambat kemajuan mereka dalam berpikir, bertindak dan berprestasi. Bentuk "pedoman kehidupan" ini benar-benarmenjadi objek pemikiran metodologis yang mesti digarap melalui pendekatan tersebut dengan keluwesan atau fleksibilitasnya untuk meluruskan baik secarafisik maupun substansial.Misalnya ungkapan yang dipedomani masyarakat Muslim yaitu ungkapan "biar lambat asal selamat", untuk kepentingan kemajuan harus diluruskan menjadi "berupaya cepat dan lebih selamat". Demikian juga di masyarakat Muslim arus utama juga terjadi berbagaimacamkecenderunganbaik secaraekonomis, politis, yuridig pedagogis,sosialdan sebagainya.Kecenderungan itu tidak selaludapat diikuti dan didukungkarena sebagian

ul

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

ternyata merupakan kecenderunganyang boros, merusak, menghambatbahkanmenyesatkan.Maka sosialisasipemikiran Islam metodologis berusahamenyelamatkan mereka melalui pendekatanpenyesuaian.Pendekatanini berusahamenyusuri yang salahbahkan menyesatkecenderungan-kecenderungzm kan itu untuk diatihkan pada bentuk kecenderunganbaru yang memberdayakan,kreatif, produktif dan menghasilkankemasAda cara-carakhususyulngsangathalus lahatanbersama-szilna. sehinggamereka kurang menyadari telah mengalami perubahan kecenderungan yang positif yang bisa diperankan oleh pendekatan penyesuaiantersebut. Keempat,adalah pendekatan interaktif. Pendekatan ini dimaksudkan sebagaipendekatan yang ditempuh dengan cara memaksimalkan hubungan secarainteraktif di antara lapisanlapisan yang ada didalamnya sehingga terjadi saling keterkaitan, bergauf kerjasama,memberi dan menerima, berekspresi, berhubung.rn mauPun berkomunikasi- Pada saat yang bersamaanmodef berpikir metodologis yang dilandasi spirit Islam dapat disisipkan dalam Prosesinteraksi itu, yang mendorong mereka berusaha saling membiasakan proses berpikir dan beraksi memberdayakan kemampuannyaSalahsatu carayang dapat ditempuh melalui pendekatan ini adalah menyambungkan satu lapisan dengan lapisan masyarakat Mustim lainnya guna membangun keakraban diantara mereka.Kemudian mengkomunikasikan substansipemikiran Islam metodologis itu kepada mereka-Penekananpada substansi ini mernberikan kelonggaranbentuk ekspresipemikiran Islam di kalangan mereka. Mungkin ekspresi mereka bermacam-macamatau berwama-warni, tetapi yang diutamakan adalahmunculnya semangatpemikirandan tindakan bam unhrk senantiasamencari strategi maupun terobosanyang mamPu memberdayakan, mengembangkandan mempercepl@-aj u-

S trategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

an peradabannya.Cara ini mengharuskan mereka terlibat sepenuhnya dalam mencapai prestasi mereka sendiri. Kelima,adalahpendekatangradual (bertahap).Pendekatan ini merupakan pendekatan dalam melakukan sosialisasi kepadamasyarakatMuslim arusutama secarabertahap.Secara psikologis, merekatidak sertamerta bisa menerima pemikiran baru bahkan di kalangan Muslim akar rumput (grass root)Iazimnya berkecenderunganmenolaknya.Pertimbanganlain bahwa mereka tidak selalu mampu mengikuti model berpikir yang senantiasamencari terobosan-terobosanbaru dalam mengembangkan sesuatu.Pemikiran ini tergolong berat bagi mereka yang tidakbiasa berpikir mendalam melalui perenungan-perenungan. Pentahapandalam menyampaikan dan mentransformasikan pemikiran ke arah model tersebut bermanJaatmemperkokoh upaya sosialisasikepada mereka. Di samping ihr" pentahapan tersebut dapat memberi kemudahan-kemudahan kepada mereka unfuk mencerna, menimbang-nimbang, menyetujui, mendukung, menerima dan mengaplikasikandalam kehidupan sehari-hari.Hanya sajad"lam praktek sosialisasiini dibuhrhkan ketekunan dan kesabarankarena terus menunggu perialanan proses yang terkadang membutuhkan waktu yang cukup panjang.Di sini dibutuhkan kesadaranbahwa misi merombak mindsetmereka tidak bisa dilakukan secarainstan; ada prosesproses hirarkhis yang harus dilalui dan tidak jarang menghadapi tantangandanhambatan yang memperlambatproses tersebut. Pendekatanbertahapini dapat digunakan untuk melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologisdenganmengemas pentahapan-pentahapandari berbagai sisi, antara lain mengemas pemikiran dari taraf berpikir yang mudah menuju taraf berpikir yang agak sulit (dari taraf berpikir sederhanamenuju 343

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

taraf berpikir yang lebih kompleks),dari tahapanberpikir pada persoalan-persoalanPraktis terus berkembang menuju Persoalan-persoalanyang idealis,dari tahaPanberpikir merubah Pola berpikir kemudian dikembangkan kearah tahapan strategi bersaing, dan dari tahapan sasarankalangan menengah ke atas yang relatif mudah beradaptasi kemudian dilanjutkan pada kalangan menengah ke bawah yang berkecenderung.rnmenjaga sertamerawat tradisi. Arah tahapanini dipandang sebagai arah tahapan yang tepat karena berprosesmenggiring tradisi pemikiran yang maju bertingkat atasPenguasaanmodel pemikiran itu dengan kokoh. Keenam,adalah pendekatan perubahanberdaya. HaI ini dimaksudkan sebagaipendekatan dalam melakukan Proses sosialisasidengan melakukan perubahan-perubahan yang berkekuatan positif-konstruktif. Perubahan ini bisa menyangkut pola pikir, polahidup, pola kerja pola sikap, pola aksi, pola produksi, pola bersaing dan sebagainyayang semakin meningkat dan kondusif. Perubahanyang bergerak memberdayakan ini meniadi target utama yang seruntiasa di kawal dan dievaluasi secaraterus menerus sehinggaberkembang secaraoptimal. Pendekatan ini didasari pemikiran bahwa tidak setiap perubahan yang disosialisasikankepada masyarakat itu berbuah kebaikan atau manfaat setelah perubahan itu mereka praktekkan. Dalam kasus tertentu yang jumlahnya cukup banyak, temyata per-ubahanitu melahirkan akibat yang destruktif sehinggasecaramoral masyarakatMuslim mengalami kerugian besar.Ini mengandung arti kemunduran kalau tidak malah kehancurary suatu perubahan yang bergerak secararegresif dan memperlemah. Kecenderunganperubahan dan dampaknya yang berbalik ancamzrnterhadap kemajuan secarahakiki ini yang senantiasa berusaha dibendung oleh pendekatan perubahan berdaya.

S lral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Dengan demikian" pendekatan ini memerankan fungsi ganda dalam posisi silang; sebagaipengawal dan pembangkit kemajuanyang terusberprosesdi masyarakatdan sebagaipembendung langkah mundur dari kondisi awal dan harapan yang diproyeksikan. Untuk memerankan dua fungsi ini denganbaik, seseorangdapat menempuh cara antara lain dengan melokalisir, mengkaplingkan dan memfokuskan pada orientasi pemikiran strategisyang menghasilkanmanfaatyang sangatjelas pada masyarakatMuslim seperti upaya mengoptimalkan kemandirian, kreativitas, etos kerja, produktivitas, dan kemampuan bersaing secaraglobal. Ketujuh,adalah pendekatan prosesberkelanjutan.Pendekatanini merupakanpendekatandalam melakukansosialisasiyang dilakukan secaraberprosesdan berkelanjutan. Sosialisasi berprosesmenunjukkan adanya langkah-langkah bergerak maju (dinamis) menuju cita-citayang ingin diwulu.tkan. Sedangkansosialisasiberkelanjutan menunjukkan adanya kegiatan sosialisasiyang dilakukan terus menerus, bersambung dan tanpa terputus sama sekali. Jadi pendekatan proses berkelanjutan menekankan keberlangsungan upaya-upaya melakukan sosialisasipemikiran tersebut. Sosialisasimelalui pendekatan proses berkelanjutan ini n'relahirkanmanfaatganda.Padasatu sisipendekatanini dapat menyampaikari model berpikir metodologis secararelatif bersambungan, utuh dan komprehensif. Hal ini penting sekali untuk menunjang proyek sosialisasidalam jangka panjang yang membutuhkan sekaligus memberikan peluang pengenalan dan penanarnanpemikiran secaraberkesinambungaryberkeutuhan dan menyeluruh di tengah-tengah masyarakatMuslim. Padabagian lain, melalui pendekatan tersebut sosialisasidapat memberikan pemahamanyang kuat dan matang pada masyarakatMuslim. Mereka merasakanadanyapenyegaranpemi-

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo gi s

kiran d-i wattu ke waktu, yang tidak terPutus d i tengah proses pemahamanmenuju penerimaan. Kedelapan,adalah pendekatan intensif- Pendekatan ini merupakan pendekatan dalam melakukan sosialisasisecara sungguh-sungguh dan terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Kesungguhan ini menimbulkan sikap ulet; memantapkan langkah mencapai tujuan; membekali kesiapan dalam menghadapi tantangan, hambatan bahkan ancaman sekalipun; dan menumbuhkan sikap teguh pantang menyerah' Sikap-sikap ini berftmgsi memfokuskan perhatian dan langkah dalam mengawal pencapaian cita-cita yang diinginkary kendatipun harus meialui'Jalan terjal" atau " cata-carayangsulit"' Prinsipnya apapun yang dihadapi seseoran&sikap kesungguhan itu senantiasaberusahamenembus dan menaklukkannya' Dalam catatansejaratr"kesungguhan ini memang menjadi resep keberhasilancita-cita. Para ilmuwan yang menemukan sesuatutemyata merekamelakukan percobaanberkali-kali yang menunjukkan kesungguhan luar biasa;Para Pengusahayang suksesternyata kesuksesanitu dicapai setelah mengalami berbagai tcegagalantetapi mereka terus melanjutkan usahanya; para pembaru negarayang mengalami kesuksesanbesarseperti Lee KwanYew, DengXioping, Mahathir Muhammad dan sebagainyaternyata iuga melalui kesungguhanluar biasa' Maka terdapat kata-kata mutiara, maniaddawaiada(barang siapa yang bersungguh-sungguhmaka ia akan memperolehhasil ataskesungguhannya itu). Hal ini telah berkali-kali terbuktikan dalam realitassosialdi masyarakat-Bahkanorang yang ilmunya paspasantetapi ia melakukan aktivitas secarasungguh-sungguh lebih memberikan garansi keberhdsilan daripada orang pandai tetapi tidak memiliki kesungguhan dalam melakukan aktivitasnya. 346

S l rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Demikianlah pendekatan-pendekatan yang termasuk rumpun populis yang dapat dipakai dalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologisterhadapmasyarakatMuslim khususnya arus utama. Pendekatan-pendekatanyang diuraikan di sini sebagai contoh-contoh pendekatan populis yang seharusnyaditempuh dalam melakukan sosialisasi,tentu tidak menutup kemungkinan munculnya pendekatan jenis populis lainnya yang cukup efektif-efisien. Pendekatan-pendekatantersebutdapat ditempuh secarabergantiarytetapi akan lebihbaik dan optimal hasilnya kalau dilakukan terpadu berbarengansatu samalainnya. Di samping itu, sosialisasipemikiran Islam metodologis terhadap masyarakat Muslim yang kompleks kondisinya sekalipun, akan memudahkan dalam menemukan jalan yang lempang dan hasil yang optimal apabila melalui saluran-saluran yang tepat. D. Menggunakan Saluran-saluran Strategis Thhapberikutnya dalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis adalah dengan memilih dan menggunakan saluran-saluran strategis, yakni saluran-saluran yang dipandang mampu menjadi penyebar pengaruh model pemikiran tersebut secaraefekfrf sehinggasaluran-saluran itu harus berinteraksi dengan orang banyak dalam posisi sebagai subjek (pemberi pengaruh) baik secaralangsung maupun tidak langsung.Saluran-salurantersebutdapat diidentifikasi antaralain: figur-figur profesional"kegiatan"medi4 jabatan, budaya dan kebijakan-kebijakan. Saluran-saluran ini dianggap mtunpu memerankan pesan-pesanpembudayaanatau pembiasaandalam mengaplikasikan pemikiran Islam metodologis dalam kehidupan masyarakatMuslim sehari-hari baik kehidupan per-

347

Sl ral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

sonal,sosialmauPun kultural- Untuk mendapatkangambaran yang ielas dapat diperhatikan dalam uraian berikut ini: Pertama,adalah saluran figur-figur profesional lintas disiplin. Saluranini meliputi guru/ustadz/doserymahasiswa, p encer am ah/mub all ighl da'i I penyuluh agama, p enuli s, kolumnis, novelis, sutradara, wartawan, aktivis, LSM, trainer, tutor, pemlkir, pengama! budayawan, artis, analis,motivator, konsultan, pengusah4 peneliti, doktet psikolog dan figur profesional lain yang memiliki kepedulian untuk membangkitkan kemajuan peradabanIslam. Mereka harus dikenalkan dan diyakinkan dulu secararasional-empiris untuk menerima pemikiran Islam metodologis- Setelah menerimanya, selanjutnya mereka dapat difungsikan sebagaipenyalur-penyalur pemikiran Islam metodologis itu secara substansif yang kemudian diekspresikansesuaidengan ranah,bidang dan keahlian mereka masing-masing.Mereka tidak mungkin dituntut memiliki kemampuan yang samadalam memahami dan mendalami Islam' Diversifikasi kemampuan di antaramereka merupakan keniscayaan.Namun mereka mamPu mengemasmodel pernikiran Islam metodologis ini ke dalam wilayah keilmuan mauPun wilayah kerja masing-masing sesuaidengan kapasitasnya' Mereka dipandang sebagaipenyalur-penyalur yang strategis terhadap pemikiran Is1am metodologis sebab mereka merupakan pemegang profesi yang memiliki pengaruh sangat kuat terhad ap client(pelanggan) masing-masing. Gum/u stadzl dosen memiliki pengaruh kuat terhadap pemikiran para siswa/ santri/mahasiswa; Penceramah/muballighl da'il penyuluh agama memiliki pengaruh kuat khususnya pada masyarakat Muslim kalanganawam;penulis, kolumnis, novelis, trainer,tutor, pemikir, pengamat,analis,motitsator,danpeneliti memiliki pengaruh yang kuat rata-rata pada lapisan masyarakatMuslim yang relatif terpelajar;sutradara,wartawan, aktivis, LSM,budayawarL 348

artis, konsultary pengusaha, dokter dan psikolog memiliki pengaruh kuat pada berbagai lapisan masyarakat Muslim mulai dari kelas akar rumput (grassroot) hingga kelas elitis. Demikian juga dengan figur profesional lainnya, mereka tentu memiliki pengaruh kuat pada masyarakat yang berada di dalam wilayah kekuasaannya. OIeh karena itu, mereka dapat mulai bekerja sambil menyisipkan model pemikiran Islam metodologis itu kepada kelompok-kelompok maupun individu-individu dari masyarakat Muslim yang sedang mereka hadapi sehari-hari dalam rangkaianproseskerjanyamasing-masing.Selanjutnya,mereka dapatmendesaindan menerapkantargetsasaran,targetproses dan target tujuan. Mereka sangat memahami individu dan kelompok sasaranyang akan dibidik untuk mempengaruhinya dengan model pemikiran Islam metodologis,mereka memiliki kiat-kiat tertentu dalam memproses model pemikiran Islam metodologis itu untuk bisa diterima masyarakatMuslim, dan pada gilirannya mereka dapat menetapkan tujuan tertentu yang kemungkinan besar dapat direalisir. Sebagai figur-figur profesional yang memiliki latar belakangpendidikan, pengalamankehidupan dan intelektual, kapasitas dan kehidupan yang bermac:un-macam,konsekuensinya cara-carayang mereka pakai dalam menyalurkan pemikiran Islam metodologis sangat mungkin berbeda-beda.Perbedaaancara-carayang mereka tempuh itu tidak mengurangi makna penanaman pemikiran Islam metodologis, sepanjang melalui cara-caraifu justru mampu menghasilkan perubahan mendasarpola pikir masyarakatMuslim yang bercorak metodologis. Tentu saja guru mempengaruhi murid tentang model pemikiran Islam metodologis itu dari sudut pandang psikis, budayawan dari sudut pandangkultural, muballigh dari sudut 349

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

S l rat egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

pandang dakwah, wartawan dari sudut Pandang jumalistik, sedangkanpengusahadari sudut Pandang ekonomi' Dalam menyalurkan pengaruh Pemikiran Islam metodologis itu mereka memitiki jurus-jurus tertentuyang selamaini diyakini sangatampuh merubah pandangan seseorang'Mereka mengetahuidan memahamicelah-celahmanayang harus dimanfaatkanuntuk mempengaruhi oranS-orangyang menjadi sasaran atau garapan kerjanya.Pengalamanmereka selamaini dalam menghadapi dan meyakinkan orang lain menjadi modal yang sangatberharga sebagaimanadiekspresikan dalam ungkapan thebestteacher(pengalamanadalah guru yang terexperienceis . Uaig. epahgi pengalaman itu ketika dikembangkan lagi, akan melahirkan pengalamanlain lagi yangbaru' Hal ini dapat mem-

Mungkin timbul pertanyaan, bagaimanakah kita bisa diyakinkan oleh para figur profesional itu ketika mereka menyampaikan pemikiran Islam metodologis? Bukankah tidak semua figur profesional itu telah mendalami Islam? Memang kenyataannyademikian" tidak semuadari merekaitu mendalami Islam melainkan hanya sebagiansaja.Namun heteroginitas keahlian ini tidak menghalangi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikanpemikiran Islam metodologis tersebut.Sebabmodel pemikiran Islam metodologisbisadisampaikan secaraformalberdasarkan teks-tekswahyu baik alQur'an maupun al-Sunnah dan hal ini masih harus ditelaah melalui kitab-kitab tafsir maupun kitab-kiltab syarahhadits (semacam tafsir terhadaphadits).Dari ketentuan-ketentuannormatif wahyu itu kemudian ditun:nkan dalam bentuk formula-formula teoritis. Cara formal ini memang menuntut keahlian agamaIslam secara khusus di samping harus menguasaiepistemologi dan inetodologi, sehinggatidak semua figur profesional tersebut mampu menempuh ialur ini. Adapun cara lain yang dapat ditempuh dalam mensosialisasikan pemikiran Islam metodologis itu adalah penyampaian secarasubstantif. Artinya penyampaian model pemikiran Islam metodologis itu dengan memegangi substansinyaatau intisarinya sedangkan kemasandan penampilannya bisa bervariasi dan menggunakan kreasi-kreasinya sendiri sesuai dengan ladang dan keahlian mereka masingmasing. Carayang kedua inilah yang dapat ditempuh oleh figur profesional yang kurang rnendalami Islam tetapi memiliki komitmen yang kuat maupun kepedulian yang tinggi untuk memajukan peradaban Islam. Mereka mungkin tidak menguasai tafsir al-Qur'an, kurang fasih membaca al-eur,ary dan hanya memaharni pesan-pesanwahyr melalui kitab terjemahan al-Qur'an. Akan tetapi mereka bisa memetik intisari dari ketentuan-ketentuanwah1ruitu kemudian diolah dan ditampil-

perkokoh profesionalisme mereka. Upaya mereka dalam menyalurkan pemikiran Islam metodologis itu memiliki dampak yang besar kepada masyarakat Muslim terutama yang menjadisasaran kerianya' Mereka memiliki otoritas berbicara pada tataran keatrliannya yang dipandang orang lain sebagaikebenaran' Dalam teori komunikasi dengan meminiam istilah dari Aristoteles disebut etlnsse'seorangyang berbicara sesuaidengan keahliannya akan menumbuhkan kemantapan dan keyakinan bagi para pendengar (komunikan), setidal,myaia dianggap pantasberbicar4 sehingga ia telah memenuhi kriteria ethos tersebut. Keahlian seseorang ini memiliki pengaiuh psikologis kepada para pendengamya dalam proseskomunikasi- Kita sendiri mau menyimak gagasan, pemikiran, ide, pembicaraanmauPun nasehat-nasehatseseorang yang dikenal memang benar-benar ahli di bidang yang disampaikan tersebut. Kita memaklumi memang ia pantas menyampaikan perihal tersebut, bukan orang lain yang tidak memiliki keahlian.

3s0

351

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kan dalam bentuk-bentuk sosialisasiyang telah disesuaikan dengan kaidah-kaidah keahliannya. D ari sini, pertanyaankritis muncul lagi melanjutkan pertanyaan-Pertanyaantersebut.Apakah bobot keterpengaruhan di kalangan masyarakatMuslim itu samaantara mereka yang menerima sosialisasipemikiran Islam metodologis secara formal denganmerekayang menerima secarasubstantif?Dengan pengertianlain, apakahsamabobot keterpengaruhanitu antara merekayang memperolehsosialisasipemikiran Islam metodologis itu dari orang-orang Islam yang benar-benarmendalami Islam dengan merekayang memPerolehnyadari orang-orang Islam yang belum mendalami Islam dan hanya memiliki komitmen yang tinggi kepada kemajuan Islam? Sepintasorang cenderung menjawab tidak sam4 carayang Pertamalebihbesar pengaruhnya daripada carayang kedua' Mereka lebih mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang mendalami Islam yang mensosialisasikanpemikiran Islam metodologis secaraformal daripada dipengaruhi oleh orang-orang Islam yang sekadar memiliki komitmen yang tinggi untuk kemajuan umat Islam' Tetapikenyataannyatidakselaludemikian.BolehjadiSeorang psikolog yang hanya mampu menangkap substansiajaranIslam dan tidak bisa berbahasa Arab,tetapi mampu mengubahmindset para pasiennyauntuk mentradisikan pemikiran Islam metodoIogis.Bahkan terkadang ia lebih berhasil mempengaruhi umat IsLm daripada dosenbidang agamaIslam maupun muballigtu karena sentuhan-sentuhansosialisasiitu lebih mengenadaripada model sosialisasi yang ditempuh dosen agama Islam maupun muballigh ituHaI itu merupakan kenyataan bahwa sosialisasipemikiran Islam metodologis itu harus diperankan berbagai figur profesional berikut pengalaman, pendidikan maupun latar telakang intelektual yang beragamsekali,tanpaharus membuat 352

E frategi S os i al i s as i P emi l c i ran l s l am Metodol ogi s

sekat-sekatyang kaku sehinggahanya menjadi monopoli ahli atau tokoh Islam. Melalui berbagaifigur profesional itu sosialisasitersebutdapatberjalanrelatif cepat,menemukanmomentumyang tepat dan mendapatresponsecarakolektif. Melalui berbagai figur profesional itu, sosialisasipemikiran tersebut justru disampaikanberbagaiahli sebagaicorong atau penyalur yang mengemban misi yang sama, mempercepat kemajuan umat Islam berikut peradabannya. Kedua,adalah saluran kegiatan. Saluran ini meliputi berbagaimacamkegiatanyang memungkinkan dimarrfaatkanuntuk menyalurkan sosialisasipemikiran Islam metodologis secara efektif. Saluranini mencakup antara lain: seminar,konferensi, dialog interaktif, saraseharyworkhop, rapatkerja (raker),pendidikan dan pelatihan(diklat),simposium,training,nrcating,prosespendidikary prosesperkuliahan, stadiumgeneral,pengajian, dakwah, penyuluhan, wawancara,konsultasi,penulisan karya ilmiah, penulisan naskah film, penulisannaskah sinetrory iklan, penataran/h.alaqah,pembinaan, supervisi"khutbah jum at maupun hari raya, pertemuan rutin, kegiatan kaderisasi,dan berbagai macamkegiatanlainnya yang kondusif dijadikan sebagai saluran dalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodo. logis. Kegiatan-kegiatan tersebut dipandang tepat sebagai saluran sosialisasikarena terjadi proses pertemuan langsung antara pihak yang menyampaikan informasi dengan pihak y*g menerimanya. Dalam pertemuan itu terdapat aksi sepihak yang aktif seperti khutbah dan pengajiary serta interaksi dan mungkin antaraksiseperti dalam seminar dan dialog. Namun adajuga yang tidakbisa terjadi pertemuan langsungkarenaharus menunggu penerbitan atau penayanganseperti pada kegiatan penulisan naskahbuku dan naskah film. Meskipun demikiary pada rumpun kegiatanini terdapatpeluang yang sangatshategis

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

untuk mensosialisasikanpemikiran Islam metodologis. Kita sering menyaksikan betapa seseoranglarut secaraemosional terhadap pergaruh buku yang baru saja dibaca, aPalagi ekspresi para Pemirsapenayanganfilm di televisi' Ini membuktitan bahwa sekalipun tid.akterjadi pertemuan langsung dalam kegiatan penulisan buku mauPun naskah film, tetapi Pesanpesanyang disampaikan penulis mauPun sutradara bisa memberikan efek pengaruh emosional yang luar biasa' Secaraumumkegiatan-kegiatantersebutsebagaisaluran sosialisasimemiliki karakter yang berbeda-bedabaik dari segi sasaran,penekanan, bobot keilmuan mauPun dampal'crya' Kegiatan seperti seminar,konferensi, stadium general danrapat kerja (raker) memiliki sasaran lapisan masyarakat secara intelektual berada pada lapisan kelas menengah ke atas' Dalam kegiatan-kegiatan ini lazimnya hanya diminati oleh peserta yang amat terbatas-Dari segijumlah peserta' rata-ratapeserta kegiatan-kegiatan ini tidak bisa meledakiumlahnya. Kegiatankegiatan ini menekankan pada penajaman pemikiran' gagasurn' urrutira dan data-data;pengungkapan teori-teori baru' bangunan konseptual yang baru, hasil penelitian yang baru dan hasil telaah yang baru; dan juga Pengungkapan argumentasi untuk mengkritisi suatu hasit pemikiran' menggugat dan mengajukan alternatif. Karena itu, bobot keilmuan dalam kegiatan inisangattinggi,sehinggabisamentoleransiterhadapsosialiini sasi model pemikiran yang baru sama sekali' Dari kegiatan dampak yang dirasakan pesertaadalah menguatkannya Pemahaman rasional-emPiris. Kegiatan seperti dakwah, pengajian dan khutbah lazimnya diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dengan didominasi lapisan masyarakatbawah' Kegiatan ini dapat menyedot perhatian masyarakatdalam jumlah yang besarterutama penguji".,.r*rr*. Apalagi kalau kiai yang menyamPaikanpengajian

S l rai eg i S os i al i s as i P emi l c i ran l s l am Mel odol ogi s

itu telah menjadi idola masyarakatluas,maka pendengarpengajian seringkali membludak. Kegiatan ini lebih menekankan pada pesan-pesanIslam secaradoktrinal, pesan-pesanmoral Islam, dan penyampaian ketentuan-ketentuannormatif. Sebenarnya kegiatan ini bisa ditingkatkan dengan menyampaikan pemikiran yang rasional-strategisseperti pemikiran Islam metodologis asal kiainya mampu mengemasmelalui bahasabahasa sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman para pendengar. Sebabmernang kegiatan ini dari segi bobot keilmuan pada umumnya tergolong rendah mengingat kegiatan ini lebih berorientasipada penyadaran masyarakatMuslim untuk melakukan serangkaianamal kebajikan. Padaakhirnya, dampak yang dirasakan pendengar berupa penguatan keyakinan dan pemahaman doktrinal. Kegiatan seperti training danworkshopmemiliki sasaran yang lebih sempit lagr.Biasanyakegiatanini diikuti oleh pegawai, karyawan, atau kader tertentu. Kegiatan ini untuk memperkuat profesionalisme para peserta, sehingga lebih menekankan pada ketrampilan. Parapeserta diharapkan bisa memperagakan ketrampilan tertenhr pada saatpelatihan sendiri maupun sesudahnyabaik untuk kepentingan individu pesertasendiri maupun untuk ditularkan kepada orang lain sehingga terkadang adajenis training of trainer (pelatihan bagi calon pelatih). Maka dalarn kegiatanini mengedepankanbobot kemampuan psikomotorik, yang pada akhirnya berdampak positi{ pada keahlian (skill). Model pemikiran Islam metodologis bisa disalurkan melalui pelatihan-pelatihan dengan menekankan pada ketrampilan berpikir dan bertindak secarametodologis. Selanjutnya kegiatan seperti konsultasi itu diikuti oleh pesertayang paling sedikit (terbatas),tetapi dari berbagailapisan masyarakat.Kegiatanini lebih ditekankan pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh seseorangsehinggaberdampak

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

pada kepuasanPsikologis-Dari segi jumlah peserta kegiatan ini berskalapaling kecil daripada kegiatan-kegiatanyang telah dipaparkan di depan.Tetapikegiatanini padat berisi dan lang,,r.g *"ngarah pada jantung permasalahan yang dihadapi sekarang.Karena itu kegiatan it i P* memiliki nilai strategis untuk dijadikan saluran dalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis baik secaraformal mauPun substantif. Ketiga,adalahsaluran media' Saluranmedia ini meliputi antaralain buku, jurnaf majalah,bultetin, surat kabar' brosur' stiker, baligho, spanduk, selebaran,poster, radio, tape recorder' televisi, lap top, LCD, intemet baik melalui/acebookmauPun twitter, danmedia-media lain yang mamPu menyebarkan informasi yang cepat dan meluas di kalangan masyarakat'bahkan mampu menembus lintas batas teritorial suku, etnik' komunitas, agama,budaya,dan sebagainya'Keberadaanmedia itu bisasalingmenuniangkarenamemilikikelebihanmasingmasing. Buku, iumaf maialah dan bulletin telah terbukti awet atau rnemiliki ketahanan yang luar biasaasaltidak dibakar- Kita bisa menyaksikan betapa buku khususnya sebagaidokumen yang tahan lama sekali sepertibuku-buku karangan filosof Yunani: Plato,Aristoteles, dan filosof-filosof lainnya yang ditulis ratusantahunsebelumkelahiranNabilsaAShinggasekarangmasih banyak kita temukan dan masih enak dibaca meskipun telah mengalami terbit ulang berkali-kali. setidaknya melalui buku kita bisa membacainformasi keilmuan mauPun sekadarperistiwa puluhan abad yang lampau secarautuh dan komprehensif' Suratkabarmerupakanmediayangsangatefektifdalam membangunpendapat (opinionbuilding)mauPunmembangun citra (irnagebuit ding)sesuatuuntuk menggiring kecenderungan masyarakat,pendapat, sikap dan perilakunya' Melalui surat kabar, masyarakat begitu mudah dipengaruhi' Maka posisi

S trategi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Mei odol ogi s

wartawan menjadi dominan sekali. Sebuah lagu dari group qasidah Nashida Ria menyebut wartawan sebagairatu dunia. Wartawanlah yang mengolah berita berubah martabatnya menjadi informasi penting yang mempengaruhi pemikiran masyarakat.Maka wartawan senantiasadikendalikan oleh para politisi yang mengikuti pemilihan presidery gubemur, walikot4 bupati, dan sebagainya.Keberhasilan mengendalikan wartawan sebagaimodal penting dan salah safu faktor penentu keberhasilan mereka. Demikian juga radio dan televisi, keduanya terutama televisi telah memainkan peranan yang strategis sebagai saluran yang menghubungkan kepada masyarakat. Sebagai sarana informasi dan hiburan, televisi banyak digunakan masyarakatdalam skala luas dan semualapisan, mulai dari marya_ rakat metropolig perkotaan, pedesaandan lebih jauh lagi hingga pedalaman. Intinya televisi telah menjadi media yang me_ ra$iat sekali sehingga mampu mempengaruhi mereka dengan mudah sekali. Sebagaimanadikutip Jalaluddin Rahmat, George Gebner, seorang pakar komunikasi dan peneliti televisi di Amerika Serikat,menyebut televisi sebagaiagamamasyarakat industri. Televisi telah menggeseragama-agamakonvensionaf khutbahnya didengar dan disaksikan oleh jamaah yang lebih besar daripada jamaah agama manapun. Rumah ibadatnya tersebardi seluruh pelosokbumi; ritus-ritusnya diikuti dengan penuh kekhidmatan, dan boleh jadi lebih banyak menggetar_ kan hati dan mempengaruhi bawah sadar manusia daripada ibadahagama-agamayang pemah ada.as Kemudian peterDrucker dalam TheAgeof Discontinuitymenjelaskanbahwa apabila orang tak sanggup membeli mobil minimal mereka harus memiliki 15falaluddin r{akhma! lslam Aktual RefleksisosialseorangcendekiatoanMuslim (Bandung:Mizan,1991),h. 53.

il Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g i s

motor.BiIa tidak adamotor minimal sepeda.Bagi massadunia, radio dan televisi bukan hanya hiburan. Radio dan televisi telah mengantarkanmereka,dari desapara petani atau rumah-rumah sempit di kota kecif menuju dunia yang lebih besar'6 Oleh karena itu, surat kabar, majalah, radio, dan televisi sebagaimedia massabenar-benarmemiliki pengaruhbesarterhadap masyarakatbaik dalam membentuk kesanyang positifkonstruktif maupun kesanyang negatif-destruktif. Media massa ini menjadi sangatbermanfaatdan sebalilcryabisa membahayakan, semuafungsi itu bergantung kepada Para Pengeloladan wartawannya, sehingga Rakhmat memberikan saran-saran konstruktif pada media massaIslam sebagaiberikut: Walhasilmenegakkanperanmedialslamyanglebihberbobot bukanhanyamemerlukanniatyangbaik.Medialslamharus mendidik para wartawan dan pengelolanya untuk berjiwa terbuka, berwawasan luas, berkemampuan iurnalistik yang baik' Idealisme harus disusul dengan profesionalisme. Tanpa profesionalisme media Islam yang seharusnya membawa pencerahan malah menimbulkan pengeruhan; yang seharusnya menjadi rujukan umat malah menjadi yellow paPer yang menyedihkanGagal secara ideal, gagal secara komersial, dan gagal secara profesional.aT Belakanganinitelahmuncullntemetsebagaimediabaru yang bergerak di dunia maya- Intemet sebagai media yang me-

miliki kemampuan penyebaran informasi paling cepat dan memiJikijangkauanpaling luas.Apabila jangkauanradio, televisi maupun surat kabarmasih terbataspada wilayah tertentu, maka Intemet tidak lagi mengenalbatas-batasitu. Intemet telah menembuske seluruh penjuru seanterodunia. Berita,peristiwa mau46lbid.,h54 47lbid.,h.91,-92

358

S tral egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

pun informasi apapun yang dimuat di b:rtemetdapat diaksesdi negara manaptrn di dunia ini. Maka intemet juga sebagaimedia yang netral, bisa untuk kepentingan membangun (konstruktif ) maupun merusak (destruktif ) tergantung pemainnya. Atas dasar netralitas ihr, semua media tersebut dipandang sebagaisaluran yang strategisdalam kepentingan membangun umat dengan melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis.Media-mediatersebutdapatdimanfaatkansebagai saluran-saluranyang strategis dalam melakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis khususnya kepada masyarakat Muslirn"lebih llrusus lagi Muslim arus utama(nuinstream).Mediamedia itu dapat meningkatkan kecepatanpemasyarakatanpemikiran baru berpuluh kali, beratus kali, beribu kali bahkan berjuta-jutakali lipat dibanding cara-carasosialisasisecarakonvensional. Media-media itu pada akhirnya sebagai penyalur yang sangatefektif untuk menularkan atau menyambungkan pemikiran Islam metodologis kepada masyarakatseluas-luasnya bahkan bisa melebihi sekadar masyarakat Muslim. Keempat,adalah saluran jabatan pimpinan. Saluran ini bisa berbentuk pemimpin formal maupun non formal. Pemimpin formal dimaksudkan sebagaipemimpin lembaga formal seperti presiden, gubemur, walikota bupati, camatdan kepala desa;pemimpin di instansipolitik, perekonomian,hukum, perdagangan,pertanian,kesehatan,kiai pengasuhpesantrerykepalasekolah dan kepala madrasah.Dengan kata Iain pemimpin formal ini adalahpemimpinpada semuasalran kerja baik yang dimiliki negaramaupunswasta.Sedangkanpemimpinnon formal dimaksudkan sebagaipanutan masyarakatyang tidak memimpin lembagaatau instansisepertisesepuh,kiai tanpapesantren,tokoh masyarakaf tokoh adat, maupun tokoh pemuda. Mereka adalahorang-orangpenting karenaberperanmengendalikan setidaknya orang-orang yang berada dalam 359

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Iingkup "kekuasaannya".Mereka bisa disebut sebagaikeypeoples (orang-orangkunci atau orang-orangPenentu)melalui otoritas mereka sebagaiPengendali masyarakat, komunitas maupun pegawainya.Dalam bahasapenelitian merekamenempativariaariable)yang abel bebasatau variabel penyebab (independent mengakibatkanperilaku atau tindakan oranglain sebagaibawahannya.Mereka ibarat soPir yang menentukan arah perjaletnan' Dalam konteks ini merekalah yang menentukan arah perjalanan pemerintahan,lembaga pegawai,komunitas maupun masyarakat ke depan sehinggapara pemimpin itulah yang berperan mewarnai maju mundurnya bawahannya. Sebagaipemimpiry mereka memiliki political power(kekuatan politik) di samping politicalwill (kematan politik) dan mungkin ju ga gooda;ill (kemauan yang baik)- Melalui political poT\er,merekamemiliki wewenang untuk memberikan instruksi kepada bawahannya, wewenang mengendalikan kebijakan (policy)maupun wewenang melakukan perombakan; melalui politicalwill, merekaberwenang melahirkan gagasan-gagasan energik yang akan dijadikan kebijakan, ide-ide kreatif yang akan disosialisasikan, dan pemikiran-pemikiran yang digunakan mempengaruhibawahannya; dan melalui goodwill,mereka berusahamemberi keteladanan,berupaya menyejahterakan,dan menjamin kenyamanan terhadap bawahannya. Melalui gabunganpoliticalpower, politicalwill dangood-oill itu mereka sebagaipemimpin senantiasamemegang tiga hal yaitu kekuasaan,Program dan dukungan. Karenaitu mereka sebagai lambang negara,lembagaatau instansi,dan atau masyarakat sehinggamereka menjadi pusat perhatian atau panutan orangbanyak Ada ungkapanArab yang menggambarkanbetapa besarperananmereka,yaitu: al-qaum'aladtni multtkihim(suatu kaum cendenrngmengikuti kebiasaanataujejak-jejakpemimpinnya) sampaipada persoalanyang detail sepertimodel pakaian

Strategi S os i al i s as i P emi l c i ran l s l am Metodol ogi s

sehari-hari seperti tertuang dalam ungkapan libhsal-multtk multtk al-Iiba^s(pakaian para raja itu menjadi rajanyapakaian). Oleh karena itu kalau mereka dapat diyakinkan dan dipengaruhi model pemikiran Islam metodologis akan merupakan momentum yang sangat tepat. Pada tahap berikutnya merekabisa dijadikan sebagaipenyalur-penyaluryang strategis terhadap sosialisasipemikiran tersebut kepada rakyatnya, masyarakatnya komunitasnya, bawahanny4 pegawai maupun karyawannya.Bahkanapabila mereka sebagaipemimpin yang benar-benardicintai oleh rakyaf masyarakatmaupun bawahannya, maka pemikiran Islam metodologis yang disampaikan atau disosialisasikanitu akan cepatmeresapdan dipraktekkan mereka r{alamkehidupan sehari-hari baik dalam ranah kehidupan individual sosialmaupun kultural. Praktek ini bila berlangsung terus meneruspada gilirannya akan menjadi tradisi yang kuat. Kelima,adalah saluran kebijakan-kebijakan. Saluran ini bisa berupa kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, pendidikan, hukum, sosral,kultural, dan sebagainya;kebijakan swasta seperti kebijakanorganisasi,kampug perusahaandan sebagainya. Dari segi konsekuensisuatu kebijakan terdapat kebijakan personal (pribadi), kebijakan yangberlaku pada kalangan terbatas;dan kebiiakan publik. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang menyangkut kebutuhan hidup masyarakat luas seperti kebijakan yang terkait dengan tarif listrik, harga bahan bakar minyak @BM),sistempendidikan, sistemkesehatandan sebagainya. Dari segi motif munculnya kebijakan, ada kebijakan yant mempertahankan kebijakan yang lama, kebijakan yang menyempurnakan kebijakan lama, dan kebijakan yang merombak secaratotal terhadap kebijakan yang lama. Kebijakan-kebijakanini memiliki peran penting sehingga bisadijadikansaluransosialisasipgmikiran Islam secarastrategis 361

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

manakaladapat memPengaruhiParaPengambil kebijakan itu' Ketika merekabisadiyakinkan dan dipengaruhi pemikiran Islam metodologis baik diungkapkan secaraformal mauPun substantif, selanjubrya ada harapan besar bahwa kebijakan-kebijakan yang dirumuskan akanmencerminkan model pemikiran iersebut. Sedangkankebijakan-kebijakan itu pada saat diputuskan oleh pimpinan berarti menjadi keputusan politik, bila diberlakukan oleh pimpinan berarti menjadi praktek Politik yang melibatkan masyarakatluas.Di sinilah signifikansi kebijakan_kebijakanpimpinan itu sebagaisaluran strategis dalam melakukan sosialisasipemikiran Islam metodologis kepada masyarakat. Selanjutny4 konsentrasiperlu diarahkan pada carapemikiran Islam metodologis memPengaruhi kebijakan-kebiiakan tersebut,setidaknya,'membonceng'pada kebijakan-kebiiakan itu. Misalnya padakebiiakanekonomi pemerintah daerah.Dalam perspektif pemikiran Islam metodologis, kalangan masyarakat mistin rrarusmendapatperhatianpaling besaI,mencarikansolusi terhadapzumber-sumberperekonomianny4danberusahamenSangkat martabat sosialekonominya' Karenaitu, pejabatpemeritah kabupaten seharusnyatidak gegabahmemberi izin terhadap berdirinya Indomaret maupunAlfamaret dan semacamnya karena dapat mematikan usaha-usahakecil milik orangorang miskin di sekitarnya-Pemberian izin yang gegabahitu sebagaitindakan yang kontra-produktif bagi masyarakatmiskin. Kebijakan itu sebagaikebijakankapitalistik yang hanya menguntungkan orar:rg-orangkaya dan bermodal. Peiabatharus sensitif dan memiliki kepekaansosialyang tinggi kepada orangorang miskin dengan mengikuti logika kemajuan yang benar bahwa kemajuan itu harus membawa serta bahkan mengedepankan kesejahteraanorang-orang rniskin'

S trai egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Demikian pula tindakan pemerintah melatui Sapol PP yang menggusur para pedagang kaki tima (PKL) atas pertimbangan bahwa mereka merusak keindahan kota. Tindakan ini hanya didasarkan pemiki ran normatif, sedangkan pemikiran metodologis senantiasa mendorong untuk mencarikan solusi yang tepat. Misalnya, sebelum mereka digusur telah disiapkan tempat khusus sebagaiZona IrKl, yang lcbih mcnarik dan lebih memiliki masa depan, sehingga penggusrrran itu dipalrami mereka sebagaiupaya perbaikan kesejahteraarrsehingga t irllk akan ada perlawanan dari mereka. Pemikiran lslam rnctoclologis selalu mengingatkan agar pemerintah jangan hanya bisa menggusur tetapi yang lebih penting adalah mampu mencarikan solusi yang tepa! produktif dan prospektif. Pada kasus lairy pemerintah menutup lokalisasi Wanita Tuna Susila (WTS). Tindakan ini baru didasarkan pada pemikiran Islam normatif bahwa perzinahanitu menjadi larangan dan termasuk dosa besar sedangkan disisi lain ada tu gasamar ma'rfif nahi munknr (memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran) yang harus dilaksanakan dengan tegas. Menurut pemikiran Islam metodologis, tindakan tersebut tidak efektif menuntaskan masalah mendasar yang dihadapi para WTS itu. Sebenarny4 tindakan penutupan lokalisasi WTS itu harus disertai dengan pencarian pekerjaan yang relatif permanen bagi mereka, sebab penyebab utama mereka menjadi WTS itu adalah himpitan ekonomi. Ketika himpitan ekonomi itu dapat teratasi dengan pekerjaan yang memadai, mereka tidak akan kambuh lagi. fadi pemikiran Islam metodologis itu melatih para pimpinan, para pejabat dan kita sekalian dalam mengatasi suafu permasalahan itu berangkat dari akarnya. Akarnya dulu harus diobati dan disehatkary pada gilirannya kemiskinan, keberadaan PKL di jalan-jalan kota, lokalisasi WTS dan lain-lain yang dipandang sebagai batang atau ranting permasalahan akan

t Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

dapatdiatasi secaratuntas.suatu penyelesaianmasalah(solusi) secarahakiki, yakni suatupenyelesaianmasalahtanpa menimbulkan masalahbaru atau masalahlainnya samasekali sebagai konsekuensinya.Maka pemikiran Islam metodologis seharusnya disosialisasikan kepada masyarakat melalui saluran kebijakan-kebijakan terutama kebijakan publik' Keenam,adalah saluranbudaya-Saluranini bisa meliputi lagu-lagu, qashidah (syair AtabT atau 10bait/baris), pepatah' slogan-slogan,kata-katamutiara, pantur; film, sinetroru kesenian rakyaf tembang-tembanp pujian-pujian menjelang shalat rangkaian shalawatan yang biasanya didendangkan para muballighdi ataspodium sewaktu pengajianumum, puisi, opera" drama dengan berbagai macam versinya (drama absurd,borjuis, domestik, dukari4 heroik,Iiris, rakyat, satire,dantendens)' lawakan (lelucon), dan berbagai kreasi budaya lainnya baik yang telah tumbuh di masyarakat maupun kreasi budaya baru samasekali sebagaialternatif bagi masyarakat modern' Budayaini telah dimanfaatkanoleh parawali zamandahulu di fawa dengan sedikit modifikasi sebagai saluran dakwah Istam(Islarnisasi).Dalo,vahini suksesbesartanpakekerasanSama ,.kuli Muryu.akat jawa yang didominasi pemeluk Hindu Budha pada saatitu banyak yang melakukan konversi agarna(P"rPitdahanagama)menuju agamabaru(Islam).saluranbudaya dalam melaksanakan dakwah Islam oleh para wali itu menjadi inspirasi bagi sosialisasipemikiran Islam metodologis pada masyarakat Muslim. Bagaimana strategi atau cara mengefektifkan budaya yang berkembangdi masyarakatkini menjadi agen-agen atau penyalur-penyalur model pemikiran Islam metodologis di tengah-tengahmasyarakatMuslim. sebagaiinspirasibagi sosialisasipemikiran Islam metodoIogisitu memberikanpemahamanbahwajejak-jejakkesuksesan dakwah para wali itu yang harus diikuti adalah substansinya 364

S trategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodotogi s

bukan formalitasnya. Kita seharusnya mengikuti langkahlangkah atau strategi para wali dalam melakukan dakwah Islam dengan menggunakan saluran budaya, tetapi kita tidak perlu melakukan sosialisasitersebut dengan menampilkan budaya yang sama yakni budaya pewayangan. Kita perlu menyesuaikan dengan kecenderungan terbaru dari masyarakat kini, sehingga tidak harus melalui pewayangan melainkan melalui budaya-budaya populer yang diganderungi masyarakat modern-kontemporer sekarang ini. Tampaknya perlu dilakukan identifikasi secara mendalam terhadap budaya-budaya populer yang terjadi dan berkembang di masyarakat untuk didesain menyalurkan pesan-pesan dan substansimuatan pemikiran Islam metodologis. E. Memperkuat Peranan Kelas Menengah Perlunya memperkuat peranan kelas menengah dalam melakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis ini didasari pemikiran dan pelajaran dari kasus pembaruan Islam di Mesir. Negeri Fir'aun ini mengenalpembaruan Islam secara intensif sejakawal abadke -19M,setelah pendudukan Napoleon Bonaparte dari Perancis.Banyak pembaru Islam yang berasal dari Mesir danberjuang juga di Mesir hingga sekarangsehingga Mesir layak disebut sebagaigudangnya para pembaru(mujad.didun). Anel'rryaMesir hingga sekarang ini belum marnpu mencapai kemajuan yang signifikan. Setelah diamati dan diteliti dengan cermat ditemukan banyak faktor, antara lain terjadinya keterpuh:sanpembaruanihrpada masyarakatakar rumput (3zass root) karena tidak diperankannya kalangan kelas menengah. Secaragarisbesat ketika masyarakatdilihat dari perspektif sosialekonorriiterdapat tiga kelas:kelasatas,kelasmadya atau kelasmenengah,dan kelasbawah. Kelas atasadalah golongan masyarakatyang paling atasberdasarkan kekayaanatau tingkat

Pe m ilcir a n lsla m M e to d o lo g is

E l rat egi S os i al i eas i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

kehidupan sosial,kelasmadya (kelasmenengah)adalah golongan orang dalam masyarakat yang menduduki tingkat sosial yang beradadi tengah,sedangkankelasbawah adalah golongan orang dalam masyarakat yang menduduki tingkat sosial yang terbawah.Apabila mereka ditinjau dari segi lainnya misalnya dari segi tingkat pendidikan, intelektual apalagi penguasaan terhadap agamaIslam, dengan tetap menggunakan distingsi tiga macamkelas itu, maka pemetaankelasbisa berubah sama sekali.Ada seseorangdari sisiekonomi termasuk kelasatastetapi dari sisi penguasaanterhadap Islam termasuk kelas bawahJadi konsep kelas terutama kelas menengah ternyata cukup

bawah itu terdapat kelas menengah yang menempati posisi strategisdalam prosessosialisasipemikiran Islam metodologis. Adanya keterputusan pemikiran-pemikiran kreatif yang digagas pemikir-pemikir kelas atas tersebut ketika akan menembus kalangan Muslim awam perlu mendapatkan penyelesaian yang kondusif sehingga pemikiran-pemikiran itu benar-benar mampu menembus Muslim awam tersebut.Untuk menyambung keterputusan itu, dibutuhkan jasa kalangan Muslim kelas menengah. Kalangan ini seharusnyadiperkuat dan diperkokoh peranannya dalam suatu rangkaian proses sosialisasipemikiran Islam metodologis,khususnyadalam menyambung keterputusan tali sambungan pemikiran dari kalangan atas. Kalangan menengah ini perlu diberikan peran yang makin besar lagi sebagai:1. Penyalur,2. Pelanjuf 3. Penghub*g (penyambung lidah),4. Penguat 5. "Penerjemah",6. Penangkaf dan7."]embatan". Untuk memahami dengan mendalam peranan kelasmenengah Muslim itu dapat diikuti paparan berikut ini: Pertama,adalah peranan sebagai penyalur. Maksudnya mereka diharapkan menjadi penyalur di samping penggagas sendiri, terhadap sosialisasipemikiran Islam metodologis kepada masyarakatawam-Kelas menengah ini yang memerankan proses transmisi pesandari penggagas(pemikir) Islam metodologis kepada masyarakatawam. Maka mereka menjadi ujung tombak bagi pengiriman pesanyang didesain dalam pemikiran Islam metodologis kepada masyarakat Muslim dalam skala luas,agarperubahanparadigma berpikir terhadapajaranIslam itu dapat diketahul dipahami dan lebih lanjut dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Tugas penyaluran pemikiran Islam metodologis ini diperankan olehkalangan Muslim kelasmenengahdi samping karena merupakan kewajiban moral-intelektual juga karena

rumit. Dalam konteks inl istilah kelasakan diukur dari penguasaan terhadap ajaran Islam. Penggunaankelas di sini tidak dimaksudkan untuk membuat kotak-kotak, kapling-kapling atau sekat-sekatdi dalam masyarakatyang berujung pada pertentangan kelas seperti yang dikritik Karl Max melalui konsePnYa, masyarakattanpa kelas.Penggunaankelasdi sini hanya sekadar menuniukkan adanya realitas sosial bahwa kondisi mereka adalah bervariasi. Namun variasi tingkat penguasaanterhadap ajaranIsiam ini tidak untuk dipertentangkan melainkan sebaIikny4 justru untuk disambungkan sehingga perlu memPerkuat peranan kelas menengah. Dari segi penguasaanterhadap aiaran Islam, kelas atas merupakan golongan umat Islam yang telah lama mendalami ajaran Islam, biasanya sejak kecif dari lembaga pendidikan Islam baik formal, informal mauPun non formal. Mereka memiliki pemahamanyang mendalam tentang ajaran Islam, dan wawasanyang luas sekali.Sedangkank€lasbawah merupakan golongan umat Islam yang hanya mengetahui dasar-dasar ajaranIslam.Merekabiasadisebutsebagaikalanganawam atau masvarakatMuslim awam. h:rtervalantarakelasatasdan kelas

367

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kesadaranterhadap keterbatasanPenggagasmodel Pemikiran tersebut. Kewajiban moral-intelektual membangunkan kesadaranbahwa mereka seharusnyaberperan aktif menyalurkan yang lebih pemikiran Islam metodologisterhadaPsasaran-sasaran keterbatasan luas lagi. Sedangkanfaktor kesadaranterhadap penggagasmemaklumkan bahwa tidak mungkin Penggagas pemikiran Islam metodologisitu mampu menyamPaikansendiri bertatap muka dengan kalangan Muslim awam dalam skala yang luas.Atas dasarkedua macampertimbangan ini, mereka rela mengambil peran sebagaipenyalur. Kedua,adalah peranansebagaipelanjut. Dasarpemikiran yang menempatkan kalangan Muslim kelas menengah sebagai pemegang perananpelanjut dari penggagaspemikiran Islam metodologis karena pemikiran itu untuk mempercepatkemajuan umat Islam dan peradabannya sehinggapemikiran itu tidak boleh mandeg di kalangan elit semata.Pemikiran itu harus di iemput dan ditanjutkan distribusinya kepadamasyarakatMuslim dalam skalayang seluas-luasnya.Apalagi parameter keberhasilan pemikiran Islam metodologis tidak hanya dipahami oleh mayoritas atau arus utama umat Islam, melainkan lebih mendatam lagil ketika model pemikiran tersebutbenar-benarmereka praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan keberhasilanini dibutuhkan komitrnen yang tinggi dari kalangan Muslim kelas menengah itu. Komitmen itu diwujudkan dalambentuk semangatyang berkesinambungan dan pantang menyerahdalam melanjutkan pemikiran tersebut untuk dimengerti hingga dipraktekkan oleh umat Islam kebanyakankendatipun menghadapi berbagai kendala baik kendala tehnis, psikologis mauPun kultural di lapangan, pada saat proses PenyamPaiansosialisasipemikiran Islam metodologistersebutdi tengahmasyarakatMuslim awam.Tentu banyakhambatanyang dihadapi kelasmenengahtersebutdalam 368

E l ra i egi E os i al i s as i P emi k i ran l s tam Mel odol ogi s

menjalankan tugas mulianya itu, termasuk mungkin timbul kecurigaan dan salahpaham dari kalanganMuslim akar rumput yang menuntut sikap arif bijaksana dari kalangan menengah itu agar tidak terjadi gejolak sekecil apapun. Ketiga,adalahperanan sebagaipenghubung (penyambung lidah). Pembaruanpemikiran Islam termasuk pemikiran Islam metodologisini yang telah dirancang secarasistematisdan terkadang dianggap terlalu tinggi (melangit) yang hanya cocok bagi kelasatassemata,hendaknya tetap dihubungkan kepada masyarakatMuslim tingkat bawah. Kalangan Muslim kelasmenengahdalam prosesmenghubungkanpemikiran itu kepada masyarakatMuslim kelas bawah, bertindak sebagaipenyamb*g lidah penggagasyang menginginkan agar model pemikiran tersebut terdistribusi dan teraplikasi di kalangan umat Islam secararelatif merata. Cara yang dapat ditempuh bagi kelas menengah dalam proses menghubungkan itu bisa melalui dua cara secarabertahap.Apabila masyarakatbawahitu dipandang mampu menjangkau penjelasanyang akan disampaikar; maka kelas menengahbisa menyarnpaikancontoh rumusan pemikiran Islam metodologis secaraformal. Namun jika mereka dipandang tidak mampu menjangkaunya, maka pemikiran tersebut perlu disampaikansecarasubstantif yang menjangkau berbagaidimensi kehidupan manusia baik menyangkut bidang perdagangary pertanian, perindustrian, jas4 pembelajaran,pendidikan, sosial, kesehatarl perpolitikan, kebudayaan dan lain sebagainya. Keempat,adalahperanan sebagaipenguat. Pemikiran Islam metodologis tidak cukup hanya disampaikan penggagasnya, tidak juga difahami; diterima dan disebarkan oleh kalangan elit atau kelasatassaja.Distribusi pemikiran tersebut baru menyebar di kalangan terbatas.Posisi kalangan Muslim di berbagai negara membentuk struktur piramid. Semakin ke atasjumlah

T S i ra tegi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

komunitasnya semakin kecif sebaliknya semakin ke bawah, semakin besar.|ika pemikiran Islam metodologis hanya dipahami dan disampaikankelasatassai4 distribusinya hanya melingkar pada permukaan atassaja-Sayapdistribusi pemikiran itu bisa iipeti.tas tagt metalui partisipasi kelasmenengahyang bergerak memperkuat pengembangansosialisasipemikiran Islam metodoIogis yang disampaikan oleh PenggagasmauPun kelas atas' Kelasmenengahmemainkanperan sebagaipengua! pendukunp penyokong dan pengokoh sehinggakeberadaannyadiharapLan menambah kekuatan atau amunisi daya sebarpemikiran tersebut. Kelima,adalah Peranan sebagai "peneriemah"' Sebagai model pemikiran "baru" atauberbedadari model yang ada pada masyarakat,terkadang keberadaanpemikiran Islam metodologis kurang dipahami atau disalah pahami oleh masyarakat Muslim dalam skalaluas, sehinggaapayang seharusnyadimaksudkan pemikiran tersebut (dassollen)dengan kenyataan Pemahaman di lapangan (das-sein\sangat iauh berbeda' Lahirnya kesalahpahaman(misunderstanding)harussegeradiataslkalau tidak kesalahpahamanitu semakin membesar dan melebar kemana-mana tanpa bisa dibendung. Jadi kesalahpahaman itu bisa menular kepada orang lain sehingga menjadi misunderstanding yang menumPukDalam kondisi demikian itu, kalangan Muslim kelas menengahbisa segeramengambil peran untuk menjernihkan suasana,dengan mengambil posisi sebagai"penerjemah" terhadap pemikiran Islam metodologis.Mereka bisa menjelaskan komponen-komponen atau aspek-aspekdari pemikiran terseb,ri yur,g masih kurang dipahami atau menimbulkan kesalahp ahamanmasyarakatMuslim. Peranini tentu membawa konsekuensi lain bahwa kelas menengah harus terlebih dahulu menguasaisubstansipemikiran tersebutsebelummemberikan 370

i

*

penjelasankepada masyarakat luas, sehingga penjelasannya benar-benar memahamkan dan memuaskan masyarakatitu. Keenam,adalah peranan sebagai penangkal. Kasus lain yang lebih sensitif lagi akibat keberadaanpemikiran Islam metodologismungkin sajatimbuf misalnya adanyakecurigaan terhadap pemikiran tersebut sebagairekayasauntuk melumpuhkan kekuatan umat Islam, hasil racikan Barat yang melakukan persekongkolandengan beberapatokoh Islam, dan hanya memperumit (memperuwet) pemahaman berikut keyakinan umat Islam, maupunberbagai fitnah yang sengajaingin menjatuhkan taju pertumbuhan dan perkembanganpemikiran tersebutdi kalanganumat Islam. Responnegatif itu sangatmungkin terjadi kendatipun tidak diinginkan. Apabila menghadapi situasi ini, kalangan Muslim kelas menengah diharapkan marnpu menangkalnya dengan mendudukkan persoalanyang sebenamya.Mereka harus aktif meniberikan klarifikasi terhadap kecurigaan maupun fitnah itu, aktif mendekati sumber-sumbermunculnya kecurigaan dan fitnah ihr, sertalebih jauh mengaiakdialog denganmerekaunhrk menemukan titik-titik kecurigaan dan fitnah tersebut.Cara-caraini yang paling dapat mereka tempuh untuk menetralisir pemikiran Islam metodologis dari kecurigaandan finrah yang bisamenghambat pertumbuhan dan perkembangannya di masyarakat. Ketujuh,adalah peranan sebagai 'jembatan". Peranan kelasmenengahMuslim perlu diperkuat lagi sebagai'Jembatan"- Perananini menguat terutama setelahada respon positif dari masyarakat kelas bawah. Pada saat demikian ihr, kelas menengah tidakhanya sebagaipenghubung searahdari kelas atas terhadap kelas bawah, melainkan mereka bisa berperan sebagai'Jembatan", suatu tempat lewat atau lalu lalang bagi orang-orangdari arah yang berlawanan.Artinya kelompok kelas menengahitu sama-samamenjadi harapanbaik oleh kelasatas

S i rategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

maupun kelasbawah. Kalangan atas mengharaPkan kelas menengah untuk membantu menyebarkan model Pesan-Pesan pemikiran Islam metodologt+ sedangkan kalangan kelas bawah membutuhkan kelas menengah sebagai tempat konsultasi ketika kelas bawah mengalami kekurangpahaman atau kesulitan memahami maupun mengaplikasikan pemikiran Islam metodologis. Dengan demikian, kelas menengah pada alCrimya memiliki peranan yang sangat strategis. Mereka memiliki dua sayap komunikasi, yaitu komunikasi ke atas dengan kalangan kelas atas melalui bahasa rasional, objektif, kritis, empiris, historis dan logis serta komunikasi ke bawah dengan kalangan kelas bawah melalui bahasa lokat, simpeL sentuhan hati, psikis dan kultural' Mereka mamPu menjembatani dua kelompok sosial keagamaan masyarakat yang tidak jarang karakternya kontras' Bahkan mereka mamPu memainkan Peranan yang lebih kuat lagi dengan menjadikan dua kelompok tersebut (kelas atas dan kelas bawah) memiliki ketergantungan kepadanya' EMendoronglmplementasidalamBerbagailiniKehidupan Muslim Pada sisi ini yang paling diutamakan adalah bagaimanakah pemikiran Islam metodologis itu diimplementasikan dalam kehidupan dan menurut keahlian umat Islam masing-masing' sehinggamod.elberpikirtersebutdapatmemasukiseluruhlini kehidupan masyarakat baik menyangkut aqidah, ibadah maup,rn at tak teilmuan, pendidikaru ekonomi, hukum, politik, kesehatary tehnik, sosial danbudaya; pertanian, perdagangan/ Perjasa' industriary kewirausah aan (intrepreneurship), peniualan hiburan, kepegawaian, perkantoran' perhubungan, pariwisat4 kedokteran, dan lain sebagainYa' Semua pihak yang mendalami dan menangani masingmasing sektor, komponen maupun bidang kehidupan itu diikat 372

oleh satukomitrnen ataumisi menggali dan menemukanmetode, tehnik, pendekatan,cara,strategi,proseduf, kiat-kiat, Iangkahlangkah, dan mekanisme pengembangan masing-masing pekerjaannyademi memberikan kontribusi yang sangatefektif terhadap kemajuan umat Islam dan peradabannya.Kesatuan komitmen dan misi tersebut memberikan ruang gerak-kreatif bagi masing-masingorang untuk memberdayakanpemikiran dan tindakannya guna mencapai prestasi yang pating maksimal dalam perjalanan kehidupannya. Bagi pemuka-pemuka Islam dituntut menemukan cara meningkatkan kesadarandan kualitas ibadah kepadaAllah serta marnpu menjadikan ibadah sebagailandasanseseor:rngdalam melakukan kerja.Merekadiharapkan dapat mempengaruhij*uahnya untuk mempraktekkan hasil temuannya itu yang bermanfaat bagi pembentukan kesalihan individual dan sosial.Bagi para ilmuan, merekamemiliki tugasdi bidangnya.Mereka tidak hanya mempelajari dan menguasai teori-teori yang dirumuskan para ilmuan lainnya tetapi yang lebih penting adalah membangun dan merumuskanteori-teori keilmuan yang baru sarna sekali secaramandiri, kemudian mengembangkanteori bangunannya sendiri maupun bangunan orang lain. Mindsef mereka perlu didorong dari kecenderunganmenerimakeilmuan berubah menjadi memberi alternatif (tawaran) baru sama sekali. Bagi para ilmuan Muslim yang mendalami ajaran-ajaran Islam,merekatidak hanyamenjadi penyampai (muballigh)maupun pelapor(rEorter).Merekamesti didorong unhrk majubeberapa langkah denganberani dan potensialuntuk mengkonstruk konsep-konsepbaru, kaidah-kaidah baru, teori-teori baru, dan disiplin ilmu-disiplin ilmu yang baru guna mendinamisi r d ar.r mengembangkankhazanah keilmuan dan secaraumum pcradabanIslam-Mereka harus memulai langkah strategisi tu d atl rrr kapasitasnyasebagaipenerusdan pengembangkerjakr.iIrnrrirrr 373

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

para filosof, ilmuan, mauPun ulama Muslim pada masa lampau. Kalau merekatelah meletakkandasar-dasarkeilmuan dalam Islam, maka para ilmuan atau cendekiawan Muslim sekarang dan yang akan datang harus meneruskan dan mengembangkan kerja-kerja keilmuan mereka. Tugasmelanjutkan dan mengembangkan inilah yang harus dilakukan, bukan sekadarmelestarikan karya-karya filosof, ilmuan dan ulama dahulu' Parapendidik (pedagog)baik guru, ustadz maupun dosen didorong untuk memperbarui strategi pembelajarannyaSuna mendongkrak kualitas pendidikan yang selamaini menjadi keprihatinan bersama.Mereka bisa mengkaji berbagaiteori pembelajaranyangpaling efektif, melakukan uji cobastrategipembelajaranbeberapakali, dan melakukan studi banding di berbagai lembagapendidikan yang benar-benarberkualitas. semua kegiatan itu sebagaibekal merumuskan strategi pembelajaran yang memberdayakanpara siswa/santri/mahasiswa,yang berorientasi pada optimalis25i prestasi pendidikan. sebagaipendidik mereka diingatkan bahwa tugas mereka bukan hanya mentransfer ilmu tetapi mentransformasikanperilaku secarakeseluruhan. Metalui pemikiran Islam metodologis,para penegakhukum distimulasi untuk membangun kesadaranhukum di masyarakat yang dimulai dari merekasendiri. Mereka diupayakan memiliki semangatmenegakkankeadilan sebagaisalahsahrpilar kemajuan suatunegara.Semenbrarealitasnyamasihmenjadicarutmarut, penuh rekayasa intrik, intervensi, pemihakan, kedlaliman dan sebagainya.Model pimikiran Islam metodologisjuga memberi inspirasi bagi para politisi untuk membangun sistemperpolitikanyang etis dan dewasadengan mengedepankankompetisi strategi memecahkanproblem-problem kebangsaanserta semakin mengikis praktek-praktek persaingan modal yang berujung politik uang (moneyPolitic)374

t S trategi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Metodol ogi s

Kalangan tenaga medis baik dokter ahli, dokter umum, bidan dan perawat distimulasi untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama pada tingkat preventif (pencegahan). Mereka juga didorong untuk memberikan peiayanan yang terbaik kepada setiap pasien tanpa membedakan status sosialnya baik pejabaf pengusaha, artis, pegawai negeri, pedaEmE, petani maupun pengangguran sekalipun. Para pasien itu harus dipandang sama dari sisi kebutuhan mereka untuk segera mendapatkan perawatan dan pengobatan. Pemikiran Islam metodologis menumbuhkan

inspirasi perubahan paradigma pelayanan kepada para pasien sehingga memuaskan baik pasiery keluarganya maupun masyarakat secara umum. Para tehnolog disemangati untuk melalctrkan eksperimen secara terus-menerus hingga menemukan dan merintis tehnologi yang baru sama sekali. Mereka tidak layak kalau hanya menempati posisi sebagai user {pengguna) atau konsumen terhadap tehnologi yang ditemukan oleh orang-orang Barat semata. Saatrryasekarang mereka harus bisa membuktikan kepada publik dunia bahr,r'amereka juga memiliki kemampuan sebagai produsen dalam bidang tehnologi. Pemikiran Islam metodologis memberikan pesan-pesan yang memotivasi terwujudnya tehnolog-produsery yakni ahli teknologi yang benar-benar mampu menemukan, merintis dan mengembangkan teknologi baru. Sebuah temuan tidak menjadi hak para ilmuan Barat sernata"setiap ilmuan memiliki hak yang sama asalkan mereka berupaya keras. Sebagai ilmuary tehnolog Muslim juga diberlakukan hukum seperti itu. Padabagain lairu melalui spiritpemikiran Islam metodologis, para sosiolog dituntut mendesain sistem. Sistem sosial yang interaktif, harmonis, saling memproteksi, saling menghormati, dan memberdayakan atau emansipatoris dari berbagai belenggu kehidupan. Rumusan sistem sosial tersebut diorientasikan pada terwujudnya masyarakat madani, suatu gambaran masyarakat

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

S trai egi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mei odol ogi s

yang paling idea| yaitu masyarakat yang sarat dengan nilainilai budaya yang tings lantaran kondisi sumberdaya manusia (human resources)yangkuat dan kokoh yang selalu mengawal pembangunan dan kemajuan bangsa dan negaranya' Masyarakat demikian ini memiliki naluri kreasi yang sangat tinggi'

lebih dasar, sebab secara teologis Islam membeia kaum Iemah dan mengupayakan untuk mengangkat harkat-martabatnya, secara rasional kaum yang lemah sangat membutuhkan pem-

Kreasi-kreasi budaya secara moral menjadi tanggungjawab para budayawan. Budayawan merupakan jenis kepakaran, oleh pemikiran Islam metodologis dimotivasi untuk senantiasa me-

belaan yang bersifat membantu memecahkan kesulitankesulitarmya, sedangkan secara ekonomis dengan terangkatnya kesejahteraan kaum yang lemah akan memberikan kontribusi yang besar pada perimbangan bahkan kemajuan ekonomi. Bukankah kaum lemah ini seringkali menjadi kelompok mayo-

lakukan kreasi-kreasi budaya baru yang positif-konstruktif. Model pemikiran tersebut menafikan anggapan bahwa budayawan sebagai identitas bagi orang-orang yang mengapresiasi buday+ tanpa menunjukkan keahliannya di bidang itu. seperti pakar-pakar di bidang lainnya budayawan juga dibebani tugas-

ritas di negara-negara Muslim? Karena itu Islam memberi perhatian khusus dan istimewa kepada kaum lemah (dlu'afI)

tugas dan misi yang mulia unfuk melahirkan kreasi-kreasi baru yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas' Di samping itu, mereka iuga disemangati untuk menjadi pelindung terhadap budaya-budaya lokal yang jelas-jelas mantaatnya bagi

dan sebagainya yang mayoritas diperuntukkan bagi orangorang yang lemah, fakir, miskin dan lain-lain. Kelompok pedagang seperti juga petani terutama bredagang-pedagang kecil juga memperoleh perhatian yang besar

masyarakat. Para petani, meskipun menjadi lapisan masyarakat kelas bawah di banyak negara, tetapi oleh pemikiran Islam metodologis dimotivasi agar meniadi petani yang cerdas, inovatif, inisiatif, kreatif, produktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman yang berlangsung dengan cepat sekali. Karakter ter-

agar dapat mengembangkan barang dagangannya dan tentu kesejahteraannya, minimal mereka harus tetap bertahan dengan

sebut memberi kekuatan kepada para petani untuk mengubah gaya kerianya yang selama ini hanya konvensional dan konservatif sehingga jauh tertinggal dari persaingan' Perubahan gaya kerja yang berorientasi masa depan (future oriented) dapat mewuiudkan hasil yang lebih maksimal dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya, karena melalui kalkulasi, siasat dan strategi dengan cermatSebagailapisanpatingbawahdalamstruktursosial,kelompok petani ini justru mendapat perhatian dan pemecahan yang

atau sengaja dilemahkan (mustadh'afin) oleh pranata sosialekonomi suatu wilayah, sampai menetapkan ibadah sosial bagi kaum yang kaya(aghniyal seperti zakat, shadaqah, i.fug hibah

mendapatkan penghasilan rutin sebagai sumber nafkah keluarganya. Segala macam kebijakan pemerintah maupun swasta yang mengancam sumber kehidupan mereka harus dibatalkan. Sementara itu bagi para pedagang besar diarahkan untuk menambah kemanfaatan dengan memfasilitasi para pedagang kecil, sehingga di samping mereka mendapatkan banyak keuntungan juga dapat menolong pedagang kecil yang masa depannya sering terancam itu. Konsep perdagangan dalam perspektif Islam metodologis, berlaku pada pedagang-pedagang besar (al-tujjilr aLkabkir) diarahkan pada keuntungan, kejujuran dan pendampingan. Keuntungan menjadi tujuan semua pedagang di dunia ini termasuk pedagang Muslim, kejujuran menjadi persyaratan sekali-

t Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

gus ujian bagi perilakunya sedangkanPendamPingankePada para pedagangkecil meruPakan wujud kepedulian sosialnya. Apabila para pedagangtelah memPeroleh keuntungan besar atasusahaperdagangansejujur-jujurnyamaka keuntungan itu sahmenjadi haknya dan tidak akan menimbulkan kecemburuan sosialbagi orang lain kecuali iri hati. Apalagi jika sebagian hasil keuntungan itu sebagian diperuntukkan sebagai pendampingan bagi para pedagangkecil maka nilai sosialnyamakin lengkap.jadi konsep perdagangantersebutmengintegrasikan kepentingan ekonomis, moral dan sosial secaraterpadu' Selanjutnyabagi Para Pengusaha,terdapat pesan mulia dari pemikiran Islam metodologis agar mereka bisa melakukan pengembanganekonomi secara ganda,yaitu pengembangan ekonomiunhrk dirinya serrdiridan pengembanganekonomir"rntuk kepentingan orang lairu kaum lemah. Pengembanganini bisa dilakukan dengan membuka lapangan kerja atau menciptakan tapangankerjasebanyakmungkinsehinggabisamenyeraptenaga baik tenagaahli maupun tenagakasar kerja sebanyak-banyalcnya dengangaii yang memadai.Pengembanganini merupakanusaha yang produktif dan strategis. Usaha produktif dimaksudkan sebagai usaha yang memProduksi barang-barang yang bisa dipasarkan sedangkanusaha shategis dimaksudkan sebagai usahayang bisa melibatkan orang lemah yang dapatmengurangi angka pengangguran. Di samping itu, adaiuga unsur-unsur sosialdari usahapengembangan ihr, tertebih lagi jika diniatkan sosialuntuk membantu orang-orangmiskin. Pelibatandalam kerja bagi para pengangguran dirasakan mereka sebagaisuahr berkah tersendiri, yang berarti hadimya mata pencaharian sebagaisumber kehidupanyangbisa menglridupi merekasertakelualganya.Dengan pembukaan lapangan keria dan rekruritmen para Pengangguran itu, parapengusahatelahmembantumengurangibeban-beban 378

S trategi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Mel odol ogi s

pemerintah sebagaipemecah masalah (problemsolzser) dalam ranah sosialekonomi. Karenaifu usahakewirausahaan(entrep eneurship)sangat diapresasidan didorong terus berkembang denganwatak utama kemandirian dan kreativitas.Jumlah para pengusahaperru diperbanyak melalaui pendidikan profesi. Logikanya sederhana sekali,bila pengusahabertambah banyak maka lapangankerja baru semakin banyak, dampak positifnya para pengangguran yang direkrut kerja juga semakin banyak. Dari sini etono*i bergerak dan dipraktekkan bukan hanya pada reveratastetapi juga di lapisan bawah.jumlah pengusahadi negara_negara maju telah memadai tetapi di negara-negara berkembang seperti Indonesia ini masih sedikit sekari.Kemudian untuk memajukan ekonomi hrdonesiasalah safu caranya adarahdengan memperbanyak pengusaha.Maka Ir. Ciputra memiliki obsesibesar melahirkan pengusaha-pengusahaprofessional. Bagi sutradara maupunpara perancanghiburan, mereka dianjurkan unfuk menghindari peran_peranmaupun penam_ pilan-penampilan yang mengarah pada pornografi dan porno aksi yang menimbulkan efek domino yang negatif terutama bagi generasimuda. Hendaknya mereka mengganti kecende_ rungan negatif itu dengan peran_perandanpenampilan yang mendidik dan membangkitkan gaerah dan kemaju_ ary inovatif, kreatif dan membangun yang""*ungut bisa memotivasi para pemirsa untuk berpikir, bertindak dan bergerak secara progresif. Hiburan yang menarik tidak harus dengan peran_ peran dan penampilan yang porno. Hiburan bisa dikemas me_ narik tanpa peran-perandan penampilan yang pomo itu dengan mengedepankan pesan-pesanyang bersifat mendidik Jan membangkitkan semangatkemajuan tersebut.sebagai contoh film anak-ana( TomandJerry,yangisinyamenggabr-,ngkan lelucon, kecerdikanpemerantikus, dan kreativitas,diperkuat animasi

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

dengan pilan yang menghibur dan menyemangati kemajuan me,.dorongtumbuhnyapemikiran-pemikirankritis,konstruktif dan dan solutif serta tindakan-tindakan produktif' strategis

.maiuan. Dalam bidang pariwisata, strategi yang efektif ditempuh

karena Arab. Dubai telah menyedot perhatian dunia pariwisata telahmelakukaninovasidanpublikasisecarabesar-besaran ditambah garansi keamanan-kenyamanan' Pemerintahsebaiknyamelakukaninovasi-inovasitempat yang dipariwisata dan menggali tempat-tempat wisata baru inter."kuyusu menjadi menarik perhatian domestik maupun nasional.Kemudiandipromosikansecarabesar-besaranpada

S l ral egi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Mefodol ogi s

level internasional agar dunia luar mengenali tempat-tempat wisata tersebut.Hal ini disadari sebagaisalah satu sumberpendapatannegarayang potensialmenopang kekuatan perekonomi_ an negaradi sampingberdampak positif terhadap perekono_ mian masyarakatsekitar tempat-tempatwisata tersebut. Dalam sektorpenjualanjasa,perihal penting yang perlu mendapatperhatianbesaradalahpelayanan.Masalahpelayan_ an ini menjadi penentu keberhasilanpenjuaranjasa tersebut. Pelayananitu meliputi keramahan,kecepatan,ketepatan,ke_ trampilan dan kemudahan.sebagaicontoh dokter praktek,apabila ia sering marah-marahpada pasien maka ia akan dijauhi pasiensedangkanpasienmencari dokter lain yang sabardalam menghadapi pasien danmudah diajak komunikasi khususnya seputar masalah penyakit yang diderita pasien. Rumus yang samaberlaku pada siapa sajayang bergerak pada sektor pen_ jualan jasaseperti guru, doserypengacara,konsultary psikoiog penyanyi, pelawak, akuntan, diplomat, pengerah tenagakerja dan lain sebagainya. Pelayananini bisaberkembangluaspada tingkat lembaga dan negara. Kalau suatu lembaga tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,merekaakan sangatkecewaterhadap pelayanan lembaga tesebut.Di beberapa negara majU lembagatersebutditandai silang orehIembagaswadayamasyarakat sebagai identitas pelayanan yang buruk. pada tingkat negara,apabila pelayananbirokrasinya ruwef lama dan tidak ada kepastianakibafuryainvestor engganberinvestasidi negara tersebut. Maka pelayanan ini harus diutamakan. pelayanan yangbaik merupakanprosesawal dari suatu penyempumaan. Setidaknyamelalui pelayananyang baik, telah muncul niat yang baik untuk melakukan perbaikan-perbaikanyang memberikan harapan besarkepada para pelanggannyabahkan marnpu men_ jamin kepuasanmereka.Singapurasebagainegarakecil, tetapi 381

T Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

yang mekarena pelayanannya baik bukan hanya investor sakitpun bermasuki negara tersebut tetapi bahkan orang bondong-bondong berobat ke negeri itu' pemikiran Demikian juga d'engansektor-sektorlainnya' dengan menIs1ammetodologismemotivasi implementasinya cata, cari atau menggali strategr,metode, tehnik' pendekatan' meningkatkan prosedur, kiat-kiat mauPun mekanisme untuk dan hasil dari bahkankalau mungkin melipatgandakanpotensi sehingga masing-masingsektorkehidupan itu secarabermartabat maupun terjadl lompatan-lompatan baik secara kualitatif maupun tenagakuantitatif ' Masing-masingpemegangprofesi sistem tenaga ahli didorong untuk melakukan transformasi dan progrekerja yang mengarahpada produktivitas' kualitas yang kuat sekali' ,irritu, yu.,g tinggi sehinggamemiliki daya saing ketat dan keras' memasuki persaingan global yang semakin akan menglmplementasi pemikiran Islam metodologis ini berdaya besar ubah wajah urnat Islam menjadi umat yang kemajuanglobal' dalam merealisir kemajuandi tengah-tengah dengan konmanakalaimplementasi pemikiran itu dilakukan awal berupa sosialisekuendan konsisten' Untuk itu pada tahap Muslim harus sasipemikiran Islam metod'ologisitu' masyarakat untuk mengdistimulasi dan dimotivasi secaraterus menerus seluruh lini keimplementasikan pemikiran tersebut dalam pesan-pesan hid.,rpu.,merekasehari-hari'Substansidari model dapat dijadikan atauLarakter pemikiran Islam metodologisitu sektor inspirasi atau spirit untuk mengemasmasing-masing dinamis yang kehidupan masyarakatMuslim menjadikehidupan manfaat yang dan strategis sehingga mamPu menghasilkan besarbagi mereka.

1

S trategi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

G. Menghindari Penolakan Masyarakat Muslim Satu hal yang perlu disadari bahwa tidak semua model pemikiran yang disosialisasaikanke masyarakat mesti men_ dapatkan responpositif, apalagisecaralangsung.Ada kemungkinan bahwa model pemikiran yang baru itu ditolak bertubitubi oleh masyarakat Muslim dan ulama seperti pemikiran Fazlur Rahmandi Pakistandan Abu Zaid diMesir, ada kalanya pemikiran itu dimusuhi oleh para ulama seperti pemikiran filsafat Ibnu sina yang dimusuhi oleh Ibnu sharahdan al4hazali ada pemikiran yang asalnya dipandang dengan sinis tetapi kemudianpelan-pelan diterima oleh masyarakatsepertipemikiran Islam modemis di Indonesi4 dan sebaliknyaada suatupemikiran yang asahryadianggapbiasasajaoleh masyarakatMuslim sehingga ditoleransi tetapi kemudian dianggap berbahaya seperti pemikiran Islam Fundamentalis yang muncul di berbagai negara. Kehadiran model pemikiran baru memang seringkali ditanggapi negatif dan terkadang sinis khususnya yang berada di masyarakatyang masih kuat memegang tradisi dan proses penerimaan beserta pemahaman ajaran Islam terjadi secara doktrinal, jauh dari pengalamanberinteraksi dengan berbagai macam pemikiran yang berkembang di dunia Islam. Kehadiran pemikiran itu menimbulkan keresahan-keresahanumat, kendatipun ada yang berbentuk keresahanpositif. Moeslim Abdurrahman menegaskar1"... setiap transformasi memang sering dimulai dari keresahanpositif, dan akan menjadi basis kesadaran potensial dalam menegakkan tatanan baru yang lebih baik".€

a8Moeslim Abdurrahman, Islam kansformatif (Jakarta: Pustaka Firdauq T995),h.229.

382

383

t Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

Dalamrealitasnyatransformasipemikirandanaksiseringkali memicu sinisme Pandangan mauPun sikap masyarakat' kemudianberubahbentuknya dari sinismemenjadi penolakan' terjadi Sikap penolakan dari masyarakatitu meskipun sering benarternaaapkehadiran model pemikiran baru' tetapi harus pemibenar diantisipasi sejakdini ketika rnelakukan sosialisasi khususkiran Islam metodologis kepada masyarakatMuslim lagi masyanya masyarakatMuslim arusutama,danlebih khusus terlatih mengrakat Muslim akar rumput' Mereka belum cukup hadapi dan berinteraksi denganpemikiran Islam metodologrs' tradisisementaraitu merekaberanggaPanbahwa pemikiran kenisonal yang mereka praktekkan selamaini telah menjadi cayaand.antidakperludiusiklagi.Karernituadacara-caral.trusus masyayarrg pert, ditempuh dalam menghindari penolakan rakat Muslim, antara lain: masyaPertama,menghindarisikap memaksakankepada memaksarakat. SejarahIslam telah mencatatbeberapasikap dengan kekan pemikiran kepada masyarakatiushu berakhir teologisnya gugutur,.Mu'tazilah telah memaksakanpemikiran kekuasaan i"igu" melakukan kolaborasi dengan tiga rezim sehingga Abalsiyah yaitu al-Ma'mun, al-Mutashim dan al-Watiq negara. doktrin te;logis Mu'tazilah dijadikan sebagaiideologi dipegangi kalangan yau,;.'g Lima prinsip (al-ushttlal-Wmmsah) aliran lain Mu'tazilah yang membed'akan dengan identitas menjadisemacam,,pancasilanyaAbassiyah',.Berdasarkanlima anal-munkar prinsip itu ktru susnya al-amtubi al-ma'rfif waal-nnlry' dan mencegah kemungkaran)' imernerintahkan Lebaiikan dengan bertuturtgrr, tut r'tazilah melakukan tindakan represil bagai tekanarLpemukulan, pemecatandan atau pemenjaraan masyarakat teriadap para pejabatnegara' Pegawai,tokoh-tokoh ini *unprrr, olarna. Pemaksaanpemikiran teologis Mu'tazilah aliran justru menimbulkan reaksi yang kontra-produktif bagi

I

S l ral egi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

yang paling rasional di karangan umat Isram itu, yaitu muncu rnya kebencian mayoritas masyarakat Muslim, penanggalan doktrin Mutazilah sebagai ideorogi negara, dan muncurnya ariran baru sebagai pesaing yang sukses besar yaitu Ahrussunah wa arjama'ah yang digerakkan Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Kasus yang sama terjadi di era modem di d'nia Islam seperti di Turki. Pemimpin Turki, Musthafa Kemal berrrpryu kan pemikiran-pemikiran -"rr,ukru_ ala Barat pada masyarakat Turki. usaha ini selintas seolah-olah berhasil setidaknya ditandai oleh kenyataan bahwa Turki sebagai negara Muslim yang sekuler hingga sekarang ini. Namun usaha pemaksaan itu mengarami pengeroposan dari dalam, yang ditandai dua hal partai Islam yang berhaluan berlawanan dengan garis haluan Kemal belakangan ini beberapa kali memperoreh kemenangan dalam pemilihan urnurn- Kemenangan ini membuktikan bahwa ada keinginan yang semakin kuat dari masyarakat Muslim Turki untu k kem bali ke model pemikiran Islam yang rama. Tanda yang kedua adalah kenyataan bahwa kemajuan yang dicapai oleh Ti:rki masirr jauh tertinggal dari negara-negara Barat lainnya meskipun 'l i,rrk i telah menggunakan resep Barat sepenuhnya. Sebab pemikiran model Barat yang diterapkan di masyarakat Turki atas dasar paksaan, bukan atas dasar kesadaran mereka sendiri. Sikap memaksakan kehendakpada rnasyarakat dalam mc_ Iakukan sosialisasi pemikiran Islam metodologis ini sedapat mungkin harus dihindari. secara psikologis, pemaksaan keh ln dak bisa menimbulkan adanya tekanan-tekanan, memasung kc_ bebasan berpendapat dan bersikap, merahirkan kebencitrnkebencian (sikap antipati), dan merangsang muncurnya siklp perlawananbaik secarasembunyi maupun terbuka. Maka pc mimpin-pemimpin yang otoriter senantiasa mend apa t ki I rr x, r I lawanan yang sengit bahkan pemakzulan (irnpcclt.rr.,/) rl,rrr

,_J

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

di Iran' Soehartodi masyarakatnyasePertiSyah RezaPahlevi Ben Ali di Indonesia,SaddamHussein di hak'Zineel-Abidine Pemaksaankehendak Tunisia dan Hosni Mubarak di Mesir' dan suatu kekalaulahberhasrl, hanYakeberhasilan sementar4 akan menjadi ledakan tika menemukan momentum yang tepat diktator' dahsyat yang mengancamnasip sang Dalam kehidupKedua,menghindarihal-hal yang sensitif' hal-hal yang sensitif an religius masyarakatMuslim lazimnya Ketika dua hal ini diitu berkaitan dengan aqidah dan ibadah' yang susahterkenusik, masyarakatbegitucepat marah-marah dalamkehidupan Muslim dali. SebabkeaounyuLUug"i fundamen sebagaifundamen yang tidak bisa ditawuJu*u' lagi; akidah amalan seharii"yitirr"r, ,"dangkan ibadah sebagaifundamen persoalan yang memmhari. Kala,, dalam kehidupan nasionaf suku, agamadan bulkan rasasensitif itu berada pad.awilayah SARA' ras yang biasa disingkat dengan 1b1tan benar-benardiwasDataran-datarai yang sensitif iniharus ialisasiPemikiran Islam metodors ekstra hati-hati terhadaP hal al sensitif diusik, maka dengan r besarbahkan bisa berkembang Kita harus b-elajar menjadi permusuhanyang berkePflangan' di Indonesia' Ulama dari pengalamanpemikiran Islam liberal para pemikirlslam dan umat Islam menjadi marah terhadap itu menyentuh wilayah liberal, karena seringkali pemikirannya hukum Allah itu tidak yang sensitif tersebit seperti ungkapan adaolehUlilAbsharAbdalla'alQur'anbisadianulirteoriilmiah dan harus ada kebebasan modem oleh Nirwan Ahmad Arsuka Effendi' untuk tidak beragamaoleh Djohan yan-gsensitif Pemikiran-pemikiran yang menerianghal-hal Musl'im' oleh itu ketika diungkapkan d'ihadapan masyarakat penghinaan'penyimmerekadipahami sebagaiupayapeleceharu

S i ra tegi S os i al i s as i P emi k i ran l s l am Mel odol ogi s

panganyang luar bias4 dan mendegradasikanmartabat ajaran Islam. Mereka merasa tersinggung berat ketika hal-hal yang sensitifdiacak-acakolehgelombangpemikiran baru yang merusak kemapanan-kemapananpemahaman.Apalagi pemikiran baru ini menyodok jantung ajaranIslam, sehinggamembingungkan pemahamanmereka, lantaranpemahaman ajaran Islam yang merekaterima selamaini jauh berbedadengan pemikiran baru itu. Ketiga,menghindari kesan sebagaipemikiran yang tersesat.Kesanini jangan sampai muncul yang dialamatkan kepada model pemikiran Islam metodologis. Begitu kesan sebagai pemikiran tersebut meletus, perkembangan berikutnya bagai air bah yang sulit dibendung. Kesan tersesatbisa menjalar ke mana-m€uladalam waktu singkat dan sulit terkendalikan, manakala menembusmasyarakatawam. Lapisan masyarakatMuslim yang paling bawah ini tidak lagi menggunakan pertimbanganpertimbangan rasional ketika mendapatkan kabar atau informasi dari orang lain. Merekacenderungbersikapapriori terhadap informasi yang mereka terima tanpa melakukan klarifikasi maupun pengujian dulu kebenaran informasi tersebut, ter_ masukjika ada informasi tersesatyangdituiukan kepada aliran pemikiran tertentu. Munculnya kesan sebagaipemikiran tersesat itu bisa karena substansi dari pemikiran tersebut, kesalahpahaman (missunderstanding) dalam menangkapsubstansipemikiran ih1 maupun fihah yang sengajadirekayasa untuk menghantam pemikiran itu. Penyebabpertama menimbulkan beban bagi pemikirnya, penyebab kedua justru karena kesalahan orangorang lain yang tidak memahami pemikiran dengan baik dan tidak mau klarifikasi terhadap pemikirnya, sedang penyebab ketigamerupakankesalahanoranglain yang disengajatetapi yang menanggung efek dominonya justru pemikirnya. Dari ketiga

P e mikir a n lsla m M e lo d o lo g is

justru Penyebabyang penyebabini, yang Paling sulit diatasi bentuk lemketiga. Padaumumnya fitnah dilontarkan dalam kemanaparlatu sembunyi tangan' Fitnahnya bisa merebak mana tetapi pembikinnya tidak kelihatan' mendapat Pemikiran-pemikiran yang dianggap tersesat seperti petantanganyurrgb"ru, sekali dari kalangan Muslim keberadaan mikiran al-Razimengenaipenentanganterhadap yang Rasul; Ibnu Sina tentang ke-qadtm-analam; al-Bustami BesarAku; mengucapkanMaha SuciAku, Maha SuciAku' Maha menyaAl-Ca[atdan Syeh Siti Jenar (kalau banar ada) yang Musha takan Akulah yang Maha Benat(anaat-hoqq)'pengakuan mendekladdeq sebagainabi, dan kalangan Ahmadiyah yang yang rasikan Mirza Ghulam Ahmad sebagainabi- Pengaiian hingga menediadakankelompok ini bahkan digerebekmassa pimpinwaskan tiga anggotanya'Insiden ini terjadi di rumah Banten' annya, Suparman,tePatnya di Cikeusik' Pandeglang' terhadap pemiSatuhal yang paling menarik bahwa penolakan dengan cara kir yang dianggap tersesatitu adayang dilakukan HaI yur,g putir,g ekstrem dengan mengeksekusipemikirnya' al-Hallaj dan SyehSiti Jenar'Temyatapembunuhir,i ^"r,i*p" pemikiran terhadap al-Hallaj bukan semata-matalantaran Nasution juga annya yang dianggap tersesattetapi menurut yang mekarena kedekatannya dengan gerakan Qaramitah nentang pemerintahan Bani Abassiyah'ae yang Keempat,menghindari kesan sebagaipemikiran tindakan melangit. Akibat kesanini tidak akan menimbulkan teral-Hallaj ekstrem seperti tindakan pembunuhan terhadap sebut.Namunkesaniniakanmenyulitkansosialisasimaupun sulit medistribusi suatupemikiran, sebabmasyarakatMuslim aeHarun Nas ution, Falsafatdan MistisismeDalamlslam (jakarta: PT' Bulan Bintan g, 1992),h' 87'

S l rate gi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Mei odol ogi s

nerimanya dan cenderung menolak. pemikiran teologis Mu,ta_ zilah tersebut selain dipaksakan dalam kasus tiga rezim kekuasaan Dinasti Abassiyah ifu, secara umum pemikiran yang digagas washil bin Atha'ini tidak bisa diterima oleh mavoritas umat Islam karena dipandang terlalu tinggi (melangit; ter_ utama bagi Muslim awam. Dalam bentuk sederhanapenolakan itu terjadi pada ma_ syarakatsekitarkita. Kalau ada pengajianumunr cji dt.*r s(,rn(,r.rtara muballigh-nyamenyampaikan ccranr'rr st.r,ir' irnrialr; rasional, empirik, objektif dan sistimatis justru kurang clitc'nra para pendengar, dan tidak jarang mereka meningga I kan m ajeli s pengajian itu. Apa yang disampaikan muballigh benar tetapi dipandang terlalu melangit bagi kemampuan mereka yang ber_ ada di pedesaan, sehingga justru kontra-produktif dan ditolak. Ternyata karakter masyarakat lapis bawah seperti ini, mereka diberikan informasi yang lebih bisa dipertanggungjawabkan malah ditolak hri menunjukkan adanya funtutan dan cara khusus dalam menghadapi mereka. Ketika sosialisasi pemikiran Islam metodologis meng_ hadapi masyarakat lapis bawah yang memiliki karakter tersebut, maka pemikiran tersebut sebaiknya disampaikan secara substantif. lsi penyampaian itu tetap pesan-pesan atau spirit metodologis, tetapi cara penyampaiannya perlu menggunakan bahasa yang sangat sederhana yang bisa mereka serap. Nabi bersabda" I(nmi para N abi, diperintahkan untuk menempatkan seseorang pad.aposisinya, berbicaradenganmerekasesuaikndar kemampuan akalnya (al-hadits). Pada kesempatan lain, Nabi memperjelas sabdanya itu dengan menyatakan" Seseorangyangmenyampai_ kan kepadasuatu kaum atau golonganpembicaraany ang tidak sesuai denganaknlnya, makalul demikian akanmenimbulkan fituah di kalangan mereka(al-hadits).

389

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

kabur' Kelima,menghindari konstruksi pemikiran yang Pemikiranlslammetodologisharusbisadijelaskandandijabar-

S trategi S os i al i s as i pemi k i ran l s l am Metodol ogi s

pati. Dalam kondisi ini, sebaiknyaorang-orang yang melaku_ kan sosialisasipemikiran tersebut mengalah untuk mencari siasatbaru yang bisa meluluhkan hati mereka.Istilahnya mundur selangkahuntuk maju dua langkah atau mengarahsementara untuk meraih kesuksesanpermanen. []

unsurdistribusikannya. Intinya semua komponen mauPun dengan unsumya harus bisa dipahami aleh masyarakatMuslim jelas sekali; tujuannya arahnya, Iogikanya mauPun mekanismenya. yang Padabagian lain, jangan menyampaikan pemikiran Pemikirkabur, termasuk model pemikiran Islam metodologis' an yang kabur d,apatmembingungkan orang yang menyampaikedua t"n se.,airi, terlebih lagi masyarakatluas sebagaipihak

kabur. KenKeenam,menghindarikonflik dengan masyarakat' d.atipunmerekatidaksetujudanbahkansinisterhadappemikirmereka' an Islam metodologisyang telah disosialisasikankepada

390

391

BesV PEN U TU P

$$f; Demikianlah pemikiran Islam metodologis yang disajiltan dalam buku ini diposisikan sebagaisebuah model pemikiran alternatif dalam memajukan peradaban Isram. posisi ini merupakan posisi yang strategis dalam mendesain kemajuan per_ adabanIslamyang diharapkanterealisirdi masayangakandatang. Bahkan sebagaimodel pemikiran terpitih dari sekian model pemikiran yang telahbermuncularL yang lebih mengedepan_ kan aktivitas penggalian"penemuandan pengembanganmetode, tehnik, cara,pendekatao strategf prosedu4 mekanismedan kiatkiat dalam memajukanumat Islam dan peradabannya sehingga dapat mengangkatderajatdan martabatnya dalam skalainternasional. Secarasubstantif, model pemikiran ini lebih menekankan ranah epistemologisdaripada ontologis maupun aksiologis,kendatikedua sub sistemfilsafatini (ontorogisdan aksiologis)tidak bisa dilepaskan dari praktik pemikiran tersebut. Kecenderungan model pemikiran ini sangatkuatdan dominan mengarahpada

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

sasaran-sasaranepistimologis sebab konstruksinya dipenuhi rumpun metode atau strategi dalam memberikan Pemecahanpemecahan peradaban Isiam. sementara ini, sasaran-sasaranepistimologis itu menjadi daerah kajian yang tandus dariperhatian para pengkaji Islam baik dari kalangan internal @Ahiliy) umat Islam maupun kalangan eksternal (k/rdrii iy) yalai pengkaji-pengkaji non Muslim. Padahal sasareul-sasaran epistemologis itu memiliki kekuatan lokomotif (daya gerak maju) yang luar biasa besarnya. Oleh karena itu, model pemikiran ini mengambil dan menyumbangkan fungsi strategis dari kecenderungan epistemologis tersebut, sehingga model pemikiran Islam metodologis ini didesain dan dikonstruk demi "merebut" posisi dan peran-Peran strategis serta berusaha memajukan peradabarurya. Misi "merebut" posisi dan peran-Peran strategis bermanfaat besar dalam mengimbangl menyaingi, menandingi dan kalau mungkin mengalahkan peradaban Barat. Dalam hal kemajuan peradaban, umat Islam tertinggal jauh dari orang-orang Barat. Ketertingggalan ini yang harus dikejar dan harus ada semangat menandinginya' sedangkan misi mempengaruhi cara berpikil, bertindak dan bergerak umat Islam bermanfaat dalam membangkitkan kesadaran kolektif bergerak memberdayakan potensinya masing-masing secara optimal yang dapat dijadikan model berkarya dalam mewujudkan prestasi kemajuan. Hal ini didasarkan pengalaman panjang dari perjalanan sejarah peradaban dr;nia Yunani kuno sebagai gudangnya para filosol Islam klasik sebagaipembangr:n dan penyebar pengetahuan, sedang Barat modem sekarang ini sebagai penguasa kemajuan dunia. Ketiganya memiliki keiebihannya masing-masing tetapi daiam urusan teknologl kemajuan Barat modern sekarang ini mencapai prestasi yang spektakuler danbelum pemah tertandingi dunia manapun termasuk Yunani dan dunia Isiam sekalipun'

P enui up

Setelahdicermati rahasia kesuksesanyang luar biasa pada pengembangan teknologi modern tersebut ternyata terletak pada pemikiran para ilmuannya yang menekankanpadawilayah epistemologidan metodologi. ResepkesuksesanBaratini menjadi inspirasi dalam membangun model pemikiran Islam metodologis tanpaharus menjadi pemuja Barat melainkan menekankanpada kemandirian, kreativitas dan produktivitas sehinggamemiliki daya saing yang tinggi termasuk terhadap kemajuan Barat sekalipun. Barat diadaptasidalampersoalanspirit epistemologisdan metodologisny4 sedangbentuk penampilan,bentuk kreasi,bentuk konstruksi dan bentuk pengembangannyamerupakan murni karya sendiri. Kebiiakan ini ditempuh guna meminimalisir pengaruh dan intervensi Barat terhadap kerja riil umat Islam, sekaliguslebih menekankan pada usaha-asahapengembangan kemanusian sendiri dan dengan caranya sendiri. Konsep pemikiran Islam metodologis di dalam buku ini dirancang secarakomprehensif, mulai dari pengenalanidentitas model pemikiran ini dan seluk beluknya cara-caramembangun tradisi pemikiran Islam metodologis, cara-caramerumuskan pemikiran Islam metodologis, dan strategi mensosialisasikan pemikiran Islam metodologistersebut.Sebagaisebuahbangunan konsep, model pemikiran ini telah dipaparkan mulai dari awal hingga akhi1,walaupun beresifatpercontohan.Artinya masih sangatmungkin ada hal-hal lain yang belum dimasukkan dalam kerangka bangunan konsep pemikiran Islam metodologis ini. Secaraproporsional kerangka bangunan konseppemikiran ini telah mewakilinya. Konsep pemikiran Islam metodologis ini sebagaisebuah konsep terpilih ditawarkan kepada masyarakatMuslim dalam mempercepatkemajuanperadabannya.Sebagaipemikiran alternatif, konsepini telah membekali serangkaianmetode,strategr,

T Pe m ikir a n lsla m M e io d o lo g is

cara,tehnik, pendekatan,Prosedurdan mekanismemeraih Prestasi gemilang bagi umat Islam dalam menemPuh kehidupan ini. strategi mencapaikemajuantelah disiapkan,tetapi strategi ini benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan kaum Muslim sehari-hari secaramayoritas. Tahap paling menentukan justru terletak pada respon mereka-Apakah mereka merespon secarakonsekwen dan konsisten dalam praktik kehidupannya sehari-hari atau justru mandeg di tengah perjalanuu:l' Semuanyamemiliki konsekuensi-konsekuensi. Semuatergantung pada resPonmereka. []

t

!!

T

t t

f

li

DAFTAR PUSTAKA .H

ffi A. Baiquni. Islnmdanllmu Pangetahuan Modern Jakarta:Pustaka, 1983. A. Saboe. Hikmah KesehatanDalam Shalat.Bandung: PT. alMa'anfl1978Abdutu Al-Syaikh Muhammad. Tafsiral-Qur'6n al-Hhkim aISyahirbitafs?r al-Manfrr,juzTV.Bairut Dar al-Ma'rifaf tt. Abdullah, M.Amin- FalsafahKalam di Era PosmodernismeYogyakarta:Pustaka Pelajar,1995. Abdullatr" Thufiq. "The Formation of A New Paradigm? A Sketch on Contemporary Islamic Discrurse" dalam Mark R. Woodword (ed.), Towarda New paradigm RecentDeaelopments in lndonesianIslamic Thought. Arizona: Arizona StateUnivercity, 1996. AbdurrahmarU Moeslim. "BagaimanaIndonesia Dibacapemikir Islam: SebuahResensiPemikiran", dalam Muntaha Azhari dan Abdul Mun'im Soleh (peny.), Islam IndonesiaMenatapMasaDepan.fakarta: P3M,1989. Islam Transformatif]akarta: Pustakafirdaus, 1995.

396

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

AbrahamiaryErvand. KtomeinismEssayson thelslamicRepublicLondon: I.B Tauris LO LTD publishers,1993Abrahamov, Binyamin. llmu Kalam Tradisionalismedan Rasionalismedalam Teologilslam, terj. Nuruddin Hidayat. ]akarta: PT. SerambiIlmu Semesta 1998. Ahmad, Rais. "Some Thoughts on Methodology in Islamic Science", dalam Muhammad Muqim (ed), Research New Delhi: ftrstitute in lslamicPetspectiae. Methodology of Objective Studies, 1994. Frank AI-Attas, SN.lntelectualisin DeaelopingSocieties'-London: Class,7977Al-Bahi, Muhammad Fuad Abd- Al-Mu'iam al-MufahrasLi Alfhdz al-Qur'kn al-Karim' Indonesia: Maktabah Dahlarytt. al-Burusawiy, At-syaikh Isma'il Haqqiy. Tafsir Rilh al-Bayfrn. ttp: Dar al-Fikr, tt. AlcafI Muhamma d. Perang N uklir ?Milit er Ir an-| akatta: Zahra Publishing House,2008. al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad. KitAbal-Arba'tnfi Ushfilal-Din. Bairut: Dar al-Kutub al-ilmiyatr, 1988M/l 409H. Muhammad, Turatsunaal-Fikriyfi Mizan al-Syar'Iwa al-'AqIi.Kairo: Dar a1-Syur:tq1992M11412H.Ali, A. Mukti. AIamPemikiranIslamModetndi lndia danPakistan. Bandung: Mizan,1993. Ali, Syid Amir. Api Islam SeiarahEztolusidan Cita-citalslam denganRiwayat Hidup Nabi MuhammadSaw, teriJakarta:Bulan Bintang, 7978Islam, terj. al-Jabiri,Muhammad Abed. Post Tradisionalisme LKI$ 2000. AhmadBaso.Yogyakarta: Muhammad Abid, Madhhal ila FalsafataI:UItrm alaI-Fikr al'' IIm, 'AqlaniyyahaI-Mu'ashirahWatathawwur 398

D a fta r Pu sta ka

Bairut: Markaz Dirasat al-Wahdahal-Arabiyah, 2006. al-]awiy, Syaikh Muhammad Nawawi. Marah Labid TafsiratNawawi al-Tafstral-Muntr, juz II. Bandung: Syarkah al-Ma'arif,tt. al-Khawarizmi,Abi al-QasimJarAllah Mahmud bin Umar alZamahsyari.al-Kasysyaf'an Haqdiqal-Tanztlwauyfin al-Aqdwtlfi Wujtthal-Ta'wfl, juzlI. ttp: Dar al-Fikr, tt. al-Lalaka'I,Abu al-Qasim Hibat Allah lbn al-Hasan.Syarh Ushitlal-I'tiqAdAhl al-Sunnahwa aI-Jamd'ahmin aI-Kitkb wa al-Sunnahwa IjmA' aLShahdbah wa al-Tdbi'inmin Ba'dhihim,Vol.I, ed. Ahmad dai'ad Hamdan. Makah: 1.402H/198rM. al-Maraghi, Ahmad Musthafa. Tafsiral-Maraghi,iuzlV ttp: Dar al-Fikr, tt. al-Nabhaniy, Taqiyud din. al-Syahshiyat aI-Islamiyah, juz I. Bairut Dar al-Ummat,2003M/7424H. al-Nabhaniy, Taqiyud dtn. al-Syahshiyyah al-Islamiyyah, iuz III. Bairut: Dar al-Ummatu 2005M/74Z1H. al-Qurtubiy, Abi Abd Allah. al-lhntial-Ahkhmal-eur'6.n,iil.Vm. ttp: Dar al-Fikr, tt. al-Shabuni,Muhamma d Ali. Shafzuat al-Tafftsir,Jil.I. Bairut Dar al-Fikt, tt. Muhammad Ali. Shafwatal-Tafksir.jil-I[,np: Dar alFikr, tt. al-Syahrastani,Muhammad bin Abd al-Karim. Kitab al-Milal wa al-Nihal, Muhammad Ibn Fath Allah al-Badran. ttp: Kairo, L951. al-Turabi, Hasan. Fiqh Demokratisdari rradisionalismeKolektif Menuju ModernismePopuler,terj. Abdul Haris dan Zainul Am. Bandung: Arosy, 2003.Judul aslinya Tajdid al-Fikri al-Islami.

39

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

Altwaijri, Abdul Aziz Othman- Khashdishal-Hadrkrahallslkmiyah wa afilq al-Mustaqbal-Rabat: Matba'ah alL423H Ma'arif al-Jadidah, 2002]|14.1 al-Zahabi,Muhammad Husain. Al-Tafsirwa al-Mufassirfin, Juz

u.

Ansharl Abd uI Haque. "Nature and Scopeof Islamic Research" Metodology dalam Muhammad awqin (ed), Reseacrh in IslamicPerspectiae -New Delhi: Institute of Objective Studies,1994. Muhammad Antonio, Muhammad Syafi'i (Nio Givan G*g)' SAWTheSuperLeadetSuperManager'Jakarta:Prolm Centre & Tazkia Publishing, 2009Anwar, Mohammad. "Islamic EconomicMethodology", dalam Muhammad Muqim (ed), ResearchMethodologyin New Delhi: Institute of Objective IslamicPerspectiae. Studies, L994. Arif, syamsuddin. orientalis DiabolismPemikiran.Jakarta: Gema Lasanl 2008. Arkoury Muharnmad. Nalar Islami dan NalarModern:Berbagai Tantangandan Jalan Bnru, tetl. Rahayu S' Hidayat' Jakarta:NIS, 1994' PemikiranArab, ter1.Yudian W. Asmin. Yogyakarta: Pustaka Pelaiar,1996ar-Rusydi,Mirza Maul arta.MahmoudAhmadineiad:singaPersia osAmerikaSetikat- Yogyakarta: Garasi,2007' Azizy, A.Qodri. ReformasiBermadzhabSebuahIkhtiar Menuiu Ij tihad Saint ifik Modern- Bandung: Teraju 2003' Binder, Leonard. lslamicLiberalism:A Critiqueof Deuelopment ldnlogres.Qticago:TheUniversity of ChicagoPress,L988' llmiah TentangKandunganal-Qur'an, Deedat,Ahmed. Penemuan terj. Ahmad Rais. Surabaya:Dian llmu, 1984,judul aslinya al-Qur'an TheUltimat Miracle' 400

D a fl a r Pu sta ka

Erayat, Hamid. Modern Islamic potitical Though.London: The Macmillan PressLTD, 1982. Esposito,]ohn L. EnsiklopediOxfard Dunia Islam Moilern, jILJ, terj. Eva N.Y. et al. Bandung: Mlzan, 2001.:Judul aslinya TheOxfard Encyclopedia of TheModernlslamic World. Fakhry,Majid. EthicalTheories in lslam,Leiden: E.J.Brill,1991,. Farooqni,]amil. "Islamic Perspectiveof Methodology in Social Phenomenal Context", dalam Muhammad Muqim (ed), Research methodologyin Islamicperspectiae,New Delhi: Institute of Objective Studies, 1994. Hanafl Hasan. oksidentalismesikap Kita Terhadap Trad.isiBarat, terj. M.Naiib Buchori. jakarta: paramadina 2000. Hidayat, Komaruddin. "Oksidentalisme: Dekonstruksi Terhadap B arat", dalam Hasan Han afi, Oksidentalisme SikapKitaTbrhndapTradisiBarat,terj.M.Najib Buchori. Jakarta:Paramadina, 2000. Hljaziy,Muhammad Mahmud . al-Tafstral-Wddhih,juz I. Bairut: Dar al-Jail,tt. Http: III www-eramuslim.com. Iran BerhasilBuat peasawat let TempurSendiri, dan http: III www. beritahankam. blogspot.com, Ir anMempersenj ataip esawatTempurny a denganRudalI enisBaruBuatanSendiri,diaksestanggal 03 April2010. http: III www. svkumal.blogspot.com- RudalJinjing Buatanlran: Misagh 1-Z diakses tanggal 03 April 2010. Ibn Katsir, Abi al-Fida' Ismail, al-earasyiy al-Dimasy qiy.Tafstr Ibn Katstr,jil.IV. Bairut: Dar al-Fikr, 19g6W7407H. lqbal, Muzaffar. Definitiae EncountersIslam, Muslim and.The Idrsf.Kuala Lumpur: Jointly pulished by Islamic Book Trust Malaysia With al-ealam publissing Canada, 2008.

Pe m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

lawa Post,20Pebruari 20L0. Jun, Wang Xi*g. ChinaMembeliDunia. Yogyakarta: Pustaka Salomon,2010. Kailani Muhammad Sayyid. "al-Imam al-SyAf i Radliyallah Anhu", dalam Muhammad ibn Idris al-Syaf7'i,alRis6lah.ttp: al-Aqshi tt. Kartanegara, Mulyadhi. MenembusBatas Waktu Panorama FilsafatIslam.Bandung: Mizan, 2002Terhadap - Mulya dhi, MengislamknnN alat SebuahRespons Modernitas.f akarta : Erlangga, 2007. Kartanegara, MuLyadhi. Menyibak Tirai Keiahilan Pengantar EpistimologiIslam.Bandung: Mizan, 2003. Ktratlaf, Abd al-Wahab-llmu IJ.shuIFiqh-lakarta: al-Majlis aIAla al-Indonesi4 1972. Khan, Wahududdin. Islam MeniazoabTantanganZaman, teryA.Rofi'i. Surabaya:tP, 1982Kirmani, M. Riaz. "Quranic Method of Enquiry" dalam Muhammad Muqim (ed), ResearchMethodologyin New Delhi: Instifute of Objective IslamicPerspectiae. Studies,7994. lslamKepada Komisi Nasional Mesir untuk Une sco.Sumbangan terj. Ahmad Tafsir Bandung: Ilmu dan Kebudayann, Pustaka 1985.judul aslinya Islamic and Arab Contributionto TheEuropeanRenaissance. Kuhn, Thomas S. The Structute of ScientificReoolutionsPeran Paradigmadalam ReaolusiSai.ns,ter- Tjun Sujarman' Bandung: PT. RemajaRosdakarya 2000. lslamlnterpretasiuntukAksi.Bandung: Kuntowijoyo - Para"digma Mizan,199L. Ma'arif, A. Syafi'i. PetaBumi IntelektualismeIslam di Indonesia. Bandung: Mizan,1993. 402

D a ftar Pu staka

Madjid, Nurcholish (ed). Khazanahlntelektual lslam. Iakarta: Bulan Bintang 1994. IslamDoktrin danPeradaban SebuahTblaah Kritis Tentang MasalahKeimanan,Kemanusiaan dan Kemodernan. ]akarta: YayasanWakaf paramadina, L992. IslamKemodernan danKeindonesiaan.Bandung: Mizart, 1992. Madkuq, Muhammad Sallam. AI-MadhhaI li al-Fiqh al-Islami. Kairo: Dar al-Nahdhah al-Arbiyatr, 1960. Mahmu4 Musthafa. aI-IsIam...Ma Huwa...?. Kairo: Dar alMa'arif, tt. Maududi, S. Abul Nla. The Islamic Law and Constitution, translator and Editor Khurshid Ahmad. Lahore: Islamic Publications UlD, 19TTMubarok, AtangAbd. Hakim danJaih. MetodologiStudi Islam. Bandung: PT. RemajaRosdakarya 2001. Mudzhar, M. Atho, Pend.ekatan Studi lslam dalam Teori dan Praktek.Yogyakarta:Pustaka pelajar, 2001. Muzani' saiful (ed'1.IslamRasionalGagasandan penzikiranprof. DR. Harun Nasution.Bandung: Mizan, 1995. Nabi, Muhammad Nooq, "lslam and Science not Opposed to EachOther " dalam Muhammad Ilyas (ed), ThelJnity of Science and Religion.Kuala Lumpur: A.S. Noordeerg tt. Naji, Kasra. AhmadinejadKisahRahasiasang pemimpinRadikal Iran.Jakarta:Gramediapustaka Utama, 2009. NakosteeryMehdi. KontribusiIslamatasDunialntelektualBarat: Diskripsi Analisis Abad KeemasanIslam, terj. Joko S. Kelijur. Surabaya:Risalah Gusti, 1996. Nas1,SeyyedHussein. IslamicLife and Thought.Albany: State University of New York Press,798'1.. .

403

Pe m ikir a n lsla m M e to d o lo g is

an lllustratedStudy' London: Word of N asr,SH. lslamicScience: Islam Festival Publishing, L976' gicalDocttins'Boulder: to lslamicCosmolo Intr ad.uction Shambala,1978. NasutiorUHarun. Fatsafatdan MistisismeDalamIslam.Jakarta: PT. Bulan Btntang, 1992. Pembaharuandalamlslam Sejarah pemikiran dan Gerakan'

Jakarta:Bulan Bntang, 1986' studi Islam.]akarta: RajaGrafindo Nata, Abuddin. Metodologis Persada,200l'. Bebetapa Qomar, Mujamil. D ekonstruksikadisi PemikiranIslam; gmatikBagiCendekiaAltetnatifPemikiran Para"di Agen"da wan Muslim lndonesia.Tulungagung: STAIN, 2004' EpistemologiPendidikanlslam dari MetodeRasional hfuggaMetodeKritik-Jakarta:Erlangga,2005' danPerilakaPolitik Rahardjo,M. Dawam . IntelektualIntelegensia Muslim' Bandung:Mizary B angsaRisalahCendekiawan 1993. RahmaryFazlur. Islam.Chicago: University of Chicago Press, 1979. IslamicMethadologyinHistory'Delhi:AdamPublishers' 1994. Rakhmat,jalaluddin.Islam Aktual Refleksisosialseorangcen199L' an Muslim- Bandung:M:.z,an, dekiaw Rofiuddin, Mohammad.'The Meaning and PurPoseof Islamic Research"dalam Muhammad Muqim (ed),Resecearch MethodologyinlslamicPerspectitle.NewDelhi:Irrstifute of Objective Studies, 1994' Rumi. TheMethnawiof lalaluddinRumi,iil. ilI, terj. Nicholson. London: Luzac d Co- Ltd', 1977' Rusyd, Ibnu. Bidfryatal-MuitahidwaNihayahal-Muqtashid'illl' Semarang;UsahaKeluarga tt'

D afl ar P us l ak a

Said Hakim Muhammad dan A.Z. Khan. al-Biruni; His Times, Lifeand Warld.Karachi:Hamdard Academy,1981. Sakr, Ahmad H. "The Unity of Scienceand Islam,,, dalam Muhammad Ilyas (ed), TheUnity of Science €t Religion. Kuala Lumpur: A.S. Noordeen,tt. Sardar,Ziauddin. "GagasanReformisd.anlntelektualMuslim", dalam Ziauddin Sardar (ed\, Merombakpola pikir IntelektualMuslim, terj. Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudyartanto. Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2000. shahirL Emad Eldin. ModernisasiBukanwesternisasivisi p otitik dan IntelektualM.RasyidRidho,terj. Moh. Hefni MR. Yogyakarta: Madani Pustaka Hikmah, 2002. ]udul aslinya ThoughMuslim Eyes:M. Rasyid Ridaand the West. Shimogaki, Kazuo. Kiri Islam Antara Modernismedan post ModernismeTelaah Kritis AtasPemikiranHasanHanafi, terj. M.Imam Aziz dan M. Jadul Maula. yogyakarta: LKit 1993. SmittUW.C.Modern Islam in India. Lahore: Ashrof, 1963. Surur,ThohaAbd al-Baqi.Alam Pemikiranal-Ghazali,te}.LpM. ttp: Pustaka Manthhig 1993. Taimiyah, Ibn. Kiffib al-Radd 'ala al-Manthiqiyyah. Bombay: Qayyima Press,1968. Thabanah,Badawi Ahmad. " Al-Ghazali wa IhyA,UlOm al-Din-, dalam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad alGhazaLi,IhyA' Ulttm al-Dtn.Indonesia: Maktabah DAr hyA', al-Kutub al-Arabiyah, tt. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahas4 KamusBesarBahasalndonesia,edisi kedua. jakarta: Balai Pustaka, 799'1,. Uwies, Abdul Halim. KoreksiTerhadap llmat Islam SuatuTelaah danAlternatifI moabann!e terj.Abu Hurairah AC. Jakarta:

Pe m ikir a n lsla n M e io d o lo g is

Darul Ulum, 1989.Judui asltny4 al-lslhmKnmfrYanbaghi al-Nu'minabihi. of Mystic Lights:Quth al-Din shirazi walbridge, Ioltn. TheScience and l-IluminasionistTradition in lslamic Philosophy, Cambridge.Mass:Harvard University Press,L992' Woodword Mark W. "Introduction Talking AcrossParadigms lrdonesia, Islam and Orientalisrnl', dalam Woodword (ed), TowordAN ewParadigmRec*tt Deuelopmuttin lndonesianIslamicThougt-Arizona: Arizona StateUniver-

RIWAYAT HIDUP

H+ru

sity,1996zahrah,Muhammad Abu. ILshitlal-Fiqh.Bairut: Dar al-Fikr, tt. zvhdi, Masjfuk. Masail FiqhiyyahKapita selektaHukum lslam. ]akarta: PT-Toko Gunung A gvng L987' PengantarHukum Syariah.Jakarta:CV Haji Masagun& -i 1987.

406

407

P e m ikir a n lsla m M e lo d o lo g is

(Tulungagung: STAIN, 2000); Nl]. ',Liberal',dari Tiadisionalisme Islam(Bandung:Miz an,2002);PesanAltlusinn'hke llniztersalisme Institusi trendari kansformasiMetoilologiMenuju D emokratisasi Erlangg+ 2005); EpistunologiPendidikanIslamdnriMetode $akarta: 'i
408

yangberpotensi dan strategis emikiranlslammetodologis p r o d u ktifyangdiekspresikan dalamb u k u in i. K e h a d ira n t e ro b o s a n me mb e rik a n keinginan bu ku i ni, disemangati si del b ar ud a la mr an ahpemikiranlslambaikdaris e g is u b s t a nmo pemikiranyangditawarkanmaupunpersepsipositifmasyarakat y a n g b e r la n ju thinggamelakukanrespon-imp le me n t a tyifa,k n i O le h k a re n ait u , b er u p apr a ktekdalam kehidupansehari -h a ri. buku ini diberi judul Pemikiron lslam Metodologis: Model Pemikiran Alternatif dalom Memaiukan Peradaban lslam t s limp a d a d eng a nha r a p anbisadimaklumioleh mas y a ra k aMu umumnya,danmerekamaumeresponsecarapositif. Buku in i mencobamenawarkanb a n g u n a np e mik ira n l s l am m e tod o logisyang relatif utuh dan s is t e miks e h in g g a d i s ajika n l an gkah-langkahkronologis -a p lik a t if :P e rt a ma , menjelaskanidentitas pemikiran lslam metodologis;Keduo, me m b a n g u n tradisi pemikiran lslam me t o d o lo g is ;K e t ig a , me r u m u ska n pemikiran lslam meto d o lo g is ; K e e mp o t , menyajikanstrategi sosialisasipemikiran lslam metodologis di kalanganMuslim arus utama (moinstream)atau khususnya a r usb a wa h . ISBN 978- 602- 73013- 1 :.t

.rlimedia

Related Documents


More Documents from "Carlos Lino"