Training Internal Fssc

  • Uploaded by: The riyanto hijaya
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Training Internal Fssc as PDF for free.

More details

  • Words: 4,628
  • Pages: 52
Loading documents preview...
FSSC 22000 VER 5.0 (ISO 22000:2018, ISO/TS 22002 -1, FSSC ADDITIONAL REQUIREMENT) Reference of Traning with SAFF Solution

Cakupan FSSC Ver 5 ISO/TS 22002-X

ISO/TS 22002-1 PRP for Food Manufacturing ISO/TS 22002-2 PRP for Catering ISO/TS 22002-3 PRP for Farming ISO/TS 22002-4 → Food Packaging Manufacturing ISO/TS 22002-5 → Transport and Storage ISO/TS 22002-6 → Feed and Animal Food Production

FSSC 22000 Additional Requirement

ISO 22000:2018

FSSC VER 5

ISO 9001 (FSSC 22000-Quality)

AUDIT FSSC 22000 Ver 5 ANNOUNCED AUDIT

UNANNOUNCED AUDIT

AWAL/INITIAL AUDIT

SURVEILLANCE

SURVEILLANCE

RECERTIFICATION

RECERTIFICATION

4. Unannounced audit → tidak akan diumumkan dan audit plan tidak akan dibagikan sampai opening meeting. Dilakukan selama jam kerja normal, termasuk ketika shift malam (jika memungkinkan bagi auditor). 5. Organisasi memberikan blackout days (hari dimana proses produksi tidak berjalan di pabrik) kepada badan sertifikasi.

NOTE 1. Sertifikat FSSC berlaku selama 3 tahun 2. Audit awal (initial audit) terbagi menjadi 2 stage. Pertama : auditor menilai penerapan FSSC Ver 5 pada sistem perusahaan. Kedua : audit penentu lolos sertifikasi atau tidak. 3. Dalam rentang waktu 3 tahun, setidaknya ada 1x audit surveillance (tergantung badan sertifikatnya/BS) dan salah satunya bisa dijadikan unannounced audit

Bagaimana eksekusi unannounced audit ? 1. Audit dimulai dengan menginspeksi fasilitas produksi dalam waktu 1 jam setelah kedatangan auditor. Jika bangunan produksi >1, maka auditor akan memilih mana yang akan diaudit terlebih dahulu berdasarkan faktor resiko. 2. Semua persyaratan dalam FSSC akan diassessment, termasuk proses produksi. Ketika ada bagian yang tidak bisa diaudit karena suatu alasan, audit susulan akan dijadwalkan dalam kurun waktu 4 minggu dari hari unannounced audit. 3. Jika perusahaan menolak unannounced audit, sertifikat akan disuspend (status suspended akan diumumkan di website FFSC 22000 yang bisa diakses oleh semua orang). Sertifikat juga akan dicabut apabila unannonced audit tetap tidak terlaksana dalam waktu 6 bulan sejak hari penolakan audit.

NON CONFORMITIES (NC) (Ketidaksesuaian dengan persyaratan) MINOR Apabila temuan tidak berpengaruh terhadap kapabilitas sistem manajemen untuk mencapai tujuan. Apa yang terjadi/harus dilakukan? - Menunjukkan bukti perbaikan, analisis penyebab serta resiko yang dihadapi, dan corrective action plan (CAP). Kemudian direview oleh BS dan diapprove/closeout dalam waktu 3 bulan sejak audit - Corrective action harus diimplementasikan dalam rentang waktu yang telah disetujui bersama BS. - Efektivitas implementasi akan direview pada audit selanjutnya.

MAJOR

CRITICAL

Apabila temuan berpengaruh terhadap kapabilitas sistem manajemen untuk mencapai tujuan. Apa yang terjadi/harus dilakukan ? - Menunjukkan bukti perbaikan, analisis penyebab serta resiko yang dihadapi, dan corrective action plan (CAP). - BS akan mereview CAP, mengadakan on site follow up untuk memverifikasi implementasi corrective action. Bukti dokumentasi sangat penting. - Jika NC major ini tidak bisa diclose-out dalam waktu 28 hari, sertifikat akan disuspend. - Jika CA membutuhkan waktu lama untuk implementasi, di CAP perlu ada pengukuran/pengontrolan sementara untuk meminimalisir resiko

Apabila ditemukan keamanan produk dalam kondisi kritis dan tidak diberi tindakan yang tepat atau ketika legalitas dan/ integritas sertifikat dipertaruhkan. Apa yang terjadi/harus dilakukan ? - Sertifikat akan disuspend maksimal 6 bulan. - Menunjukkan bukti perbaikan, analisis penyebab serta resiko yang dihadapi, dan corrective action plan (CAP) dalam waktu 14 hari - Audit terpisah dilaksanakan dalam 6 minggu-6 bulan untuk verifikasi efektivitas implementasi perbaikan - Sertifkat akan ditarik jika NC tidak terselesaikan secara efektif dalam waktu 6 bulan - Jika ingin sertifikasi lagi, ulangi dari awal

ISO 22000:2018 Clause 1. Scope Clause 2. Normative Reference Clause 3. Term and Definitions Clause 4. Context of Organization (Konteks Organisasi) Clause 5. Leadership (Kepemimpinan) Clause 6. Planning (Perencanaan) Clause 7. Support (Pendukung) Clause 8. Operation (Operasional) Clause 9. Performance Evaluation (Evaluasi Kinerja) Clause 10. Improvement (Perbaikan/Penyempurnaan)

Clause 4. Context of Organization

Clause 4. Context of Organization 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Menetapkan, melakukan analisa, dan memperbaharui isu-isu internal dan eksternal perusahaan dari sisi : hukum, teknologi, kompetitif, pasar, budaya, sosial ekonomi dan lingkungan, cybersecurity dan food fraud, food defence dan kontaminasi yang disengaja, dan lain-lain yang sesuai dengan tujuan, arahan strategis, dan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan menggunakan analisis SWOT (Strength/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Opportunity/Peluang, Threat/Ancaman)

Clause 4. Context of Organization

Clause 4. Context of Organization 4.2 Memahami Kebutuhan dan Harapan Pihak-Pihak Berkepentingan Untuk menjamin organisasi memiliki kemampuan secara berkelanjutan menyediakan produk dan jasa yang memenuhi peraturan, regulasi, dan persyaratan pelanggan, organisasi harus menentukan : - Pihak-pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen keamanan pangan - Kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan Contoh pihak yang berkepentingan : - Internal : top manajemen, karyawan - Eksternal : supplier, buyer, pemerintah, masyarakat sekitar, dll.

Clause 4. Context of Organization

Clause 4. Context of Organization 4.3 Menentukan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Keamanan Pangan • Ruang lingkup menjelaskan : produk dan jasa, proses, dan lokasi • Ruang lingkup juga mencakup aktivitas, proses, maupun jasa yang berpengaruh terhadap keamanan pangan produk akhir • Dalam menentukan ruang lingkup, pertimbangkan : isu internal dan eksternal, serta persyaratan pihak-pihak terkait 4.4 Food Safety Managemen System (FSMS) atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara, memperbarui dan meningkatkan FSMS, termasuk proses dan interaksinya yang diperlukan, sesuai dengan persyaratan standar ini.

Clause 5. Leadership

Clause 5. Leadership 5.1 Kepemimpinan dan Komitmen Top management harus memperlihatkan kepemimpinan dan komitmen terhadap FSMS dengan cara : - Memastikan kebijakan keamanan pangan dan sasarannya ada dan sejalan dengan arah strategis dari organisasi - Memastikan intergrasi persyaratan FSMS dalam proses bisnis (dapat berupa ttd top managemen pada setiap SOP, dokumen, dll) - Memastikan sumber daya yang diperlukan FSMS tersedia - Mengomunikasikan pentingnya FSMS yang efektif dan kesesuaian terhadap persyaratan sistem (mengadakan management review, membuat banner dan sosialisasi FSMS) - Memastikan FSMS dievaluasi dan dipelihara untuk mencapai hasil yang dimaksud - Melibatkan, mengarahkan, dan mendukung orang berkontribusi pada keefektifan FSMS - Mempromosikan peningkatan berkelanjutan - Mendukung peran manajemen yang relevan lainnya untuk memperlihatkan kepemimpinan dalam tanggung jawabanya

Clause 5. Leadership

Clause 5. Leadership 5.2 Kebijakan Keamanan Pangan 5.2.1 Penetapan Kebiajakan Keamanan Pangan Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan keamanan pangan yang : - Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi - Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan mengkaji sasaran keamanan pangan - Termasuk komitmen untuk memnuhi persyaratan yang berlaku (UU dan pelanggan) - Mencakup komunikasi internal dan eksternal - Termasuk komitmen untuk perbaikan berkesinambungan FSMS - Mencakup kebutuhan untuk memastikan kompetensi yang terkait keamanan pangan 5.2.2 Komunikasi Kebijakan Keamanan Pangan - Tersedia dan terpelihara sebagai informasi terdokumentasi - Dikomunikasikan, dimengerti, dan diterapkan di semua level organisasi - Tersedia untuk pihak berkepentingan yang relevan jika perlu

Clause 5. Leadership

Clause 5. Leadership 5.3 Peran, Tanggung Jawab, dan Wewenang Organisasi Manajemen puncak harus menunjuk tanggung jawab dan wewenang untuk : - Memastikan FSMS memenuhi persyaratan standar

- Melaporkan kinerja FSMS kepada manajemen puncak - Menunjuk Food Safety Team dan Food Safety Team Leader (FSTL) - Menyediakan personil khusus yang bertanggungjawab dan memiliki wewenang untuk memprakarsai dan merekam tindakan

Tanggung jawab dan wewenang ditetapkan, dikomunikasikan dan dimengerti dalam organisasi

Clause 5. Leadership

Clause 5. Leadership 5.3 Peran, Tanggung Jawab, dan Wewenang Organisasi Tanggung jawab FSTL adalah sebagai berikut : 1. Memastikan FSMS ditetapkan, diterapkan, dipelihara, dan diperbarui

2. Mengelola food safety team dan mengorganisasikan pekerjaannya 3. Memastikan pelatihan dan pendidikan yang relevan bagi anggota food safety team 4. Melaporkan kepada manajemen puncak tentang efektivitas dan kesesuaian FSMS

Setiap personel memiliki tanggung jawab untuk melaporkan masalah terkait FSMS kepada personel yang ditetapkan

Clause 6. Planning

Clause 6. Planning 6.1 Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang 6.1.1 Ketika merencanakan FSMS, organisasi harus mempertimbangkan “issue” pada klausul 4.1 dan persyaratan yang dimaksud pada 4.2 dan 4.3 dan menentukan risiko dan peluang yang perlu ditujukan untuk : - Memberi jaminan bahwa FSMS dapat mencapai yang diinginkan - Meningkatkan pengaruh yang diinginkan - Mencegah atau mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan - Mencapai peningkatan berkelanjutan 6.1.2 Organisasi harus merencanakan : a. Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluan b. Bagaimana : - Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan tersebut ke dalam proses FSMS - Mengevaluasi keefektifan dari tindakan tersebut

Clause 6. Planning

Clause 6. Planning 6.2 Menentukan Tujuan FSMS dan Perencanaan untuk Mencapainya Sasaran Keamanan Pangan : a. Konsisten dengan kebijakan keamanan pangan

b. Terukur c. Memperhatikan persyaratan yang berlaku d. Dipantau dan diverifikasi

e. Dikomunikasikan f.

Perencanaan untuk mencapainya : - APA yang dilakukan - APA sumberdayanya - SIAPA yang melakukan - KAPAN dilakukan - BAGAIMANA dievaluasinya

Dipelihara dan dimutakhirkan

S M A R T (Sustainable, Measureable, Achievable, Reasonable, Timetable)

Clause 6. Planning

Clause 6. Planning 6.3 Rencana dalam Menghadapi Perubahan

“PERUBAHAN DALAM FSMS HARUS DIRENCANAKAN DAN DIKOMUNIKASIKAN”

Pertimbangkan : a. Tujuan dari perubahan dan konsekuensi potensialnya b. Keutuhan FSMS c. Ketersediaan sumber daya d. Alokasi/relokasi tanggung jawab dan wewenang

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.1 Sumber daya 7.1.1 Umum Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk implementasi FSMS (baik sumberdaya internal maupun eksternal) 7.1.2 Sumber Daya Manusia Menentukan dan menyediakan orang sesuai yang diperlukan dan kompeten 7.1.3 Infrastruktur Menentukan dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan. Infrastruktur dapat meliputi : - Lahan, alat angkut, bangunan, dan utilitas terkait - Peralatan, termasuk perangkat keras dan lunak - Transportasi - Teknologi informasi dan komunikasi

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.1 Support 7.1.4 Lingkungan untuk Operasi Proses Organisasi harus menentukan, menyediakan dan memelihara lingkungan yang diperlukan untuk operasi proses dan untuk mencapai kesesuaian produk dan jasa dengan persyaratan FSMS. NOTE ! Lingkungan yang sesuai dapat berupa kombinasi dari faktor manusia dan physical factor, seperti : a. Sosial (misal : tidak diskriminatif, tenang, tidak konfrontatif) b. Psikologis (misal : mengurangi stres, pencegahan kelelahan, pencegahan emosi) c. Fisik (misal : temperatur, panas, kelembapan, cahaya, aliran udara, kebersihan, suara)

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.1 Support 7.1.5 Elemen FSMS yang dikembangkan secara eksternal : - Sesuai persyaratan FSMS - Bisa diaplikasikan untuk lokasi, proses, dan produk - Disesuaikan secara spesifik dengan proses dan produk yang ditetapkan oleh factor team - Diimplementasikan, dipelihara dan diperbaharui sesuai persyaratan - Didokumentasikan 7.1.6 Pengendalian penyedia eksternal (proses, produk, jasa) - Menetapkan dan menerapkan kriteria evaluasi, seleksi, monitoring kinerja dan re-evaluasi - Komunikasi yang cukup terkait persyaratan kepada penyedia eksternal - Memastikan tidak ada pengaruh negatif terhadap FSMS - Memelihara dokumentasi

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.2 Kompetensi a.

Menentukan kompetensi yang dibutuhkan (termasuk eksternal)

b.

Memastikan personil, termasuk food safety team dan tim operasional terkait CCP kompeten (pendidikan, pelatihan dan/ pengalaman)

c.

Memastikan food safety team memiliki kombinasi multidisiplin pengetahuan dan pengalaman di dalam pengembangan dan penerapan FSMS

d.

(Bila perlu) mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan dan mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang diambil

e.

Informasi terdokumentasi sebagai bukti kompetensi

7.3 Awareness (Kepedulian) Organisasi memastikan semua personil yang relevan memiliki kepedulian Kebijakan Keamanan Pangan

Sasaran Keamanan Pangan

Kontribusi pribadi terhadap FSMS

Pengaruh bila tidak mematuhi persyaratan FSMS

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.4 Komunikasi (APA, SIAPA, KAPAN, DENGAN SIAPA, BAGAIMANA) KOMUNIKASI INTERNAL KOMUNIKASI EKSTERNAL Komunikasi Eksternal - Penyedia eksternal dan kontraktor - Pelanggan atau konsumen - Pihak yang berwenang dalam peraturan perundangundangan - Organisasi lain yang memiliki dampak pada atau akan dipengaruhi oleh efektivitas atau pemutakhiran FSMS

Food Safety Team terinformasi atas perubahan pada : a. Produk atau produk baru b. Bahan baku, ingredien, dan jasa c. Sistem produksi dan peralatan d. Sarana produksi, lokasi peralatan, dan lingkungan sekitar e. Program kebersihan dan sanitasi f. Sistem pengemasan, penyimpanan, dan distribusi g. Tingkat kualifikasi personel dan atau alokasi tanggung jawab dan wewenang h. Persyaratan, peraturan dan perundang-undangan i. Pengetahuan yang berkenan dengan bahaya keamanan pangan dan tindakan pengendalian j. Persyaratan pelanggan, sektor, dan lainnya yang menjadi sasaran organisasi k. Permintaan yang relevan dari pihak eksternal terkait l. Keluhan dan peringatan yang menunjukkan bahaya keamanan pangan yang terkait dengan produk m. Kondisi lain yang memiliki dampak pada keamanan pangan

Clause 7. Support

Clause 7. Support 7.5 Informasi Terdokumentasi 7.5.1 Umum Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh : - Standar ISO 22000:2018 - Organisasi - Pemerintah dan Customer 7.5.2 Membuat dan Memperbaharui Ketika membuat dan memutakhirkan informasi terdokumentasi, organisasi harus memastikan kesesuaian : - Identifikasi dan deskripsi (misal : judul, tanggal, penulis, atau nomor referensi) - Format (misal bahasa, edisi piranti lunak, grafik) dan media (misal kertas, elektronik) - Tinjauan dan persetujuan untuk kecukupan dan kesesuaian

7.5.3 Pengendalian Informasi yang Terdokumentasi - Tersedia dan cocok untuk digunakan - Penyimpanan dan pemeliharaan - Terlindungi - Pengendalian perubahan - Distribusi, akses, penggunaan - Retensi dan disposisi

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.1 Kontrol dan Perencanaan Operasional a.

Menetapkan kriteria proses

b.

Menerapkan pengendalian proses sesuai kriteria

c.

Menyimpan informasi terdokumentasi

8.2.3 PRPs mengacu pada ISO/TS 22000-X dan standar lain yang relevan 8.2.4 Pemilihan PRPs harus mempertimbangkan sesuai standar

8.2 Prerequisite Programmes (PRPs) 8.2.1 Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara, dan memperbarui PRPs untuk mencegah atau mengurangi kontaminasi di produk, proses dan lingkungan proses 8.2.2 Pemilihan PRPs harus : a.

Sesuai dengan konteks organisasi terkait keamanan pangan

b.

Sesuai dengan ukuran dan tipe operasi dan produk yang diproduksi

c.

Diterapkan di semua aktivitas produksi

d.

Disetujui dengan food safety team

*informasi terdokumentasi terkait penentuan, penerapan, monitoring, dan verifikasi PRPs harus terpelihara*

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.3 Traceability Harus ada sistem telusur yang mampu melacak produk sampai ke penggunaan material dan tujuan distribusi produk jadi. Pertimbangkan : a. Hubungan lots bahan baku yang diterima, ingredient dan WIP dengan produk jadi

b. Rework c. Distribusi produk jadi

*informasi terdokumentasi terkait mampu telusur harus terpelihara*

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.4 Persiapan dan Tanggap Darurat 8.4.1 Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk mengelola situasi darurat yang potensial berdampak terhadap keamanan pangan. 8.4.2 Dalam penanganan kejadian darurat dan insiden, organisasi harus : a. Merespon dengan memastikan persyaratan FSMS masih terpenuhi, komunikasi internal maupun eksternal b. Melakukan tindakan untuk menurunkan konsekuensi dari kejadian darurat tersebut c. Menguji efektivitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat secara berkala d. Mengevaluasi dan melakukan pembaruan sistem bila diperlukan *pengelolaan situasi darurat dan insiden harus didokumentasikan* Kondisi darurat : bencana alam, food fraud, food defence Membentuk tim kondisi darurat dan insiden, melakukan simulasi, menyediakan nomor darurat ! Prosedur mitigasinya memfokuskan kepada produk, karena ini adalah sistem manajemen keamanan pangan

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5 Hazard Control (Pengendalian Bahaya) 8.5.1 Langkah Awal untuk Analisis Bahaya Informasi untuk analisis bahaya harus tersedia, dipelihara, dan diperbarui 8.5.1.2 Karakteristik bahan baku, komposisi, dan material yang kontak dengan produk harus diidentifikasi dan didokumentasi untuk analisis bahaya termasuk :

-

Karakteristik biologi, kimia, fisik Komposisi yang diformulasikan termasuk aditif atau bahan pembantu Asal bahan (contoh hewani, mineral, atau nabati) Metode produksi Tempat asal Metode pengemasan dan pengiriman Kondisi penyimpanan dan umur simpan Persiapan dan atau penanganan sebelum penggunaan/pengolahan Kriteria keberterimaan terkait keamanan pangan atau spesifikasi bahan dan komposisi yang dibeli sesuai dengan maksud penggunaan

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5.1 Langkah Awal untuk Analisis Bahaya

8.5.1.3 Karakteristik Produk Akhir Peraturan dan persyaratan food safety harus diidentifikasi dan didokumentasi untuk analisa bahaya, termasuk : a.

Nama produk atau identifikasi yang serupa

b.

Komposisi

c.

Karakter biologi, kimia, dan fisika yang relevan dengan FSMS

d.

Umur simpan dan kondisi penyimpanan

e.

Kemasan

f.

Label yang terkait keamanan pangan dan atau metode persiapan dan penggunaan

g.

Metode distribusi

8.5.1.4 Tujuan penggunaan Harus diperhitungkan, didokumentasikan, dan diuraikan rencana penggunaan. Kemungkinan kesalahan penggunaan, grup penggunaan, grup pengguna, kelompok khusus (jika ada) sampai tingkat yang diperlukan untuk analisa bahaya

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5.1 Langkah Awal untuk Analisis Bahaya 8.5.1.5 Diagram alir dan deskripsi proses

8.5.1.5.1 Persiapan diagram alir FST harus membuat, memelihara, memperbarui, dan mendokumentasikan flow diagram, setidaknya termasuk : - Urutan dan interaksi proses - Outsourced process

- Dimana bahan baku, ingredien, dan produk antara masuk ke dalam diagram - Dimana reworking dan recycling dilakukan - Dimana produk akhir, produk antara, produk samping, dan limbah dikeluarkan 8.5.1.5.2 Verifikasi dan validasi diagram alir

8.5.1.5.3 Deskripsi proses dan lingkungan proses Diidentifikasi dan didokumentasikan untuk analisa bahaya : - Sarana produksi (termasuk food and non food handling area) - Peralatan produksi dan material yang kontak, alat bantu proses dan flow of material

- PRPs yang ada dan persyaratan eksternal

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5.2 Analisis Bahaya 8.5.2.2 Identifikasi bahaya dan penentuan batas kritis 8.5.2.2.1 Analisa bahaya didasarkan pada informasi yang ada, pengalaman, peraturan, dll 8.5.2.2.2 Hal-hal yang harus dipertimbangkan saat diidentifikasi bahaya : - Tahapan sebelum dan sesudah proses operasi - Semua tahapan yang ada di flow diagram - Peralatan proses, services, lingkungan proses, dan personil 8.5.2.2.3 Untuk setiap bahaya harus ditetapkan acceptable level (batas keberterimaan) di produk akhir 8.5.2.3 Penilaian Bahaya

- Dilakukan untuk setiap bahaya yang diidentifikasi - Assessment bahaya dilakukan berdasarkan kemungkinan terjadinya dan tingkat keparahan - Bahaya yang signifikan harus diidentifikasi - Metode assessment bahaya harus didefinisikan

- Dipelihara sebagai informasi terdokumentasi

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5.4 Rencana Pengendalian Bahaya (HACCP/OPRP Plan) 8.5.4.2 Penentuan batas kritis dan action criteria - CCP → batas kritis, sedangkan ACTION CRITERIA → OPRP, harus spesifik dan didokumentasikan - Action criteria untuk OPRP harus bisa terukur atau dapat diamati - Kesesuaian dengan action criteria harus menunjukkan jaminan bahwa batas keberterimaan (acceptable level) tidak terlewati

8.5.4.3 Sistem pemantauan CCP dan action criteria Dipelihara sebagai informasi terdokumentasi, termasuk : - Pengukuran atau pengamatan hasil dalam jangka waktu tertentu - Metode pemantauan atau alat yang digunakan - Metode kalibrasi yang berlaku atau metode verifikasi pengukuran dan pengamatan untuk OPRP - Frekuensi pemantauan - Hasil pemantauan - Tanggung jawab dan wewenang yang berhubungan dengan pemantauan evaluasi atas hasil pemantauan

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation CCP

Metode dan frekuensi pemantauan harus mampu menetapkan sesegera mungkin kapan batas kritis terlampaui sehingga produk diisolasi sebelum dikonsumsi atau digunakan OPRP

Metode dan frekuensi pemantauan harus mampu menetapkan sesegera mungkin kapan batas kritis terlampaui sehingga produk diisolasi sebelum dikonsumsi atau digunakan

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.5.4 Rencana Pengendalian Bahaya (HACCP/OPRP Plan) 8.5.4.4 Tindakan saat batas kritis atau action criteria terlampaui Tindakan koreksi dan korektif yang spesifik harus dilakukan bila batas kritis atau action criteria terlampaui dan memastikan bahwa : - Produk yang tidak aman tidak di-release - Penyebab ketidaksesuaian tidak teridentifikasi - Parameter kontrol CCP atau OPRP telah kembali sesuai - Kejadian tidak berulang 8.5.4.5 Pelaksanaan rencana pengendalian bahaya Rencana pengendalian bahaya dilaksanakan dan dipelihara, dan bukti yang relevan disimpan sebagai informasi terdokumentasi

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.6 Update infomasi terkait PRP dan Rencana Pengendalian Bahaya Informasi terkait rencana kontrol bahaya berikut harus diperbarui, jika dibutuhkan : - Karakteristik bahan baku, ingredien, material yang kontak dengan produk - Karakteristik produk akhir - Rencana penggunaan - Flow diagram dan deskripsi proses dan lingkungan proses 8.7 Kontrol monitoring dan pengukuran Harus ada bukti bahwa monitoring dan metode spesifik dan alat ukur memadai untuk pengukuran terkait PRPs dan Rencana pengendalian bahaya→dikalibrasi, diverifikasi, ditera, dan dilindungi - Jika alat ukur tidak sesuai maka harus ada tindakana - Hasil kalibrasi dan verifikasi harus disimpan sebagai informasi terdokumentasi

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.8 Verifikasi terkait PRPs dan Rencana Pengendalian Bahaya 8.8.1 Verifikasi Rencana verifikasi harus dibuat mencakup : - Tujuan verifikasi - Apa saja yang harus diverifikasi - Metode - Frekuensi - Penanggung jawab pelaksanaan verifikasi → harus berbeda dengan yang melakukan pemantauan - Hasil verifikasi harus dicatat dan dikomunikasikan

8.8.2 Analisis hasil verifikasi FST harus menganalisa hasil aktivitas verifikasi sebagai masukan evaluasi kerja FSMS

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.9 Pengendalian proses dan produk yang tidak sesuai 8.9.1 General Hasil monitoring OPRP dan CCP→dievaluasi (personil kompeten dan memiliki wewenang untuk tindakan koreksi dan tindakan perbaikan 8.9.2 Koreksi Organisasi harus memastikan ketika batas kritis CCP dan atau action criteria OPRP tidak tercapai→produk yang terpengaruh diidentifikasi dan dikontrol 8.9.2.3 CCP tidak tercapai→potensi produk tidak aman 8.9.9.3 Action criteria tidak tercapai→dianalisa konsekuensi terhadap keamanan pangan, penyebab kegagalan, dan identifikasi produk terdampak dan handling sesuai dengan standar

8.9.2.4 Disimpan sebagai informasi terdokumentasi

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.9 Pengendalian proses dan produk yang tidak sesuai 8.9.3 Tindakan korektif Kebutuhan akan tindakan korektif harus dievaluasi ketika batas kritis CCP atau correction criteria OPRP tidak tercapai Tindakan korektif mencakup : - Pengkajian ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan dan inspeksi badan regulasi) - Pengkajian kecenderungan hasil pemantauan yang mengindikasikan akan terjadinya lepas kendali - Penentuan penyebab ketidaksesuaian - Penentuan dan penerapan tindakan yang diperlukan - Dokumentasi hasil tindakan - Verifikasi keefektifan tindakan

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.9 Pengendalian proses dan produk yang tidak sesuai 8.9.4 Penanganan produk yang berpotensi tidak aman 8.9.4.1 Umum - Harus ada cara penanganan produk yang tidak aman - Produk yang terpengaruh harus ditahan untuk kemudian dievaluasi - Bila terlanjur keluar, harus ada pemberitahuan dan dilakukan penarikan 8.9.4.2 Evaluasi perilisan produk Setiap lot yang terpengaruh oleh ketidaksesuaian harus dievaluasi Produk terdampak, batas kritis CCP terlampaui→ ditangani sesuai 8.9.4.3

Produk terdampak, action criteria terlampaui→dapat direlease ketika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi :

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.9 Pengendalian proses dan produk yang tidak sesuai 8.9.4 Penanganan produk yang berpotensi tidak aman 8.9.4.2 Evaluasi perilisan produk Produk terdampak, action criteria terlampaui→dapat direlease ketika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi : - Bukti selain dari sistem pemantauan yang ada menunjukkan tindakan pengendalian yang efektif - Bukti yang menunjukkan bahwa pengaruh kombinasi dari tindakan pengendalian untuk produk tertentu memenuhi kriteria yang dimaksud (acceptable levels yang telah teridentifikasi) - Hasil pengambilan contoh, analisa, dan atau kegiatan verifikasi menunjukkan bahwa produk yang terpengaruh memenuhi tingkat bahaya keamanan pangan yang dapat diterima. 8.9.4.3 Disposisi produk yang tidak sesuai - Dilakukan proses ulang/lanjutan di dalam atau di luar organisasi→memastikan bahaya keamanan pangan hilang/berkurang sampai level yang dapat diterima - Digunakan untuk tujuan lain selama keamanan pangan di rantai makanan tidak terdampak - Dihancurkan dan atau dibuang sebagai limbah

Clause 8. Operation

Clause 8. Operation 8.9 Pengendalian proses dan produk yang tidak sesuai 8.9.5 Withdrawal/Recall Terjadi karena ada isu food safety, bukan food quality. - Harus ada prosedurnya - Dilakukan oleh personel yang kompeten - Produk yang ditarik harus diamankan - Harus ada verifikasi efektifitas program penarikan (dilakukan mock withdrawal)

Clause 9. Evaluasi Kinerja

Clause 9. Evaluasi Kinerja 9.1 Monitoring, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi 9.1.1 Umum

Organisasi harus menentukan : a. Apa yang diperlukan untuk dipantau b. Metode pemantauan untuk memastikan keabsahan hasil c. Kapan pemantauan dan pengukuran dilakukan

d. Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisis e. Siapa yang melakukan analisa dan evaluasi hasil pemantauan 9.1.2 Analisa dan evaluasi Verifikasi PRP, rencana pengendalian bahaya, audit internal dan eksternal

a. Mengkonfirmasi kinerja sistem sesuai dengan perencanaan b. Mengidentifikasi kebutuhan memperbarui atau meningkatkan FSMS c. Mengidentifikasi tren yang mengindikasikan insiden yang lebih besar d. Menetapkan informasi untuk perencaan program audit internal

e. Menyediakan bukti bahwa tindakan korektif dan koreksi efektif

Clause 9. Evaluasi Kinerja

Clause 9. Evaluasi Kinerja 9.2 Audit Internal 9.2.1 Audit internal dilakukan pada waktu terencana 9.2.2 Organisasi harus merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara : a. Program audit (termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab, dll) b. Lingkup dan kriteria audit c. Memilih auditor yang kompeten dan memastikan objectivitas d. Hasil audit dilaporkan pada FST dan manajemen terkait e. Informasi terdokumentasi terpelihara

f. Koreksi dan tindakan korektif dilakukan g. Menetapkan jika penerapan FSMS sesuai dengan kebijakan keamanan pangan dan sasaran keamanan pangan

Clause 9. Evaluasi Kinerja

Clause 9. Evaluasi Kinerja 9.3 Management Review 9.3.1 Umum Manajemen puncak→terencana sesuai interval tertentu dan selaras dengan arah strategis 9.3.2 Masukan tinjauan manajemen Tinjauan manajemen harus direncanakan dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan : a. Status tinjauan manajemen terdahulu b. Perubahan isu internal dan eksternal yang relevan c. Informasi kinerja dan keefektifan sistem, termasuk : - Hasil dari aktivitas perbaruan FSMS

- Hasil pemantauan dan pengukuran - Analisa verifikasi PRP dan HACCP Plan - Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi korektif - Hasil audit internal dan eksternal

Clause 9. Evaluasi Kinerja

Clause 9. Evaluasi Kinerja

9.3 Management Review (LANJUTAN) 9.3.2 Masukan tinjauan manajemen c. Informasi kinerja dan keefektifan sistem, termasuk : - Inspeksi (pelanggan, lembaga pemerintah) - Kinerja penyedia eksternal - Keefektifan tindakan yang diambil ditujukan pada risiko dan peluang - Sejauh mana sasaran keamanan pangan telah terpenuhi d. Kecukupan sumberdaya e. Situasi darurat, insiden, atau penarikan produk yang timbul f. Informasi relevan yang diperoleh melalui komunikasi eksternal dan internal termasuk permintaan dan keluhan dari pihak yang berkepentingan g. Peluang peningkatan 9.3.3 Keluaran Tinjauan Manajemen Meliputi keputusan dan tindakan terkait dengan :

a. Peluang peningkatan b. Keperluan perubahan apapun terhadap FSMS termasuk kebutuhan sumberdaya dan revisi dari kebijakan keamanan pangan dan sasaran ekamanan pangan

Clause 10. Improvement

Clause 10. Improvement 10.1 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif Organisasi harus : - Bereaksi terhadap ketidaksesuaian - Mengevaluasi kebutuhan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian - Mengimplementasikan setiap tindakan yang dibutuhkan - Mereview efektivitas tindakan koreksi yang dilakukan - Membuat perubahan terhadap FSMS jika pelu 10.2 Perbaikan Berkelanjutan Organisasi harus memperbaiki kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas, melalui : - Hasil komunikasi - Tinjauan manajemen - Internal audit - Analisa hasil aktivitas verifikasi - Validasi tindakan pengendalian - Tindakan korektif - Perbaruan FSMS

Clause 10. Improvement

Clause 10. Improvement 10.3 Memperbarui FSMS Manajemen puncak memastikan bahwa FSMS terus diperbarui berdasarkan pada : a. Input komunikasi (eksternal dan internal) b. Input dari informasi lain yang berkenaan dengan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas FSMS c. Output dari analisa hasil kegiatan verifikasi

d. Output dari tinjauan manajemen

Additional Requirements 1. Manajemen Pelayanan Jasa 2. Labeling Produk 3. Food Defence 4. Food Fraud 5. Penggunaan Logo 6. Manajemen Alergen 7. Monitoring Lingkungan

Additional Requirements

Additional Requirements 2.5.1 Manajemen Pelayanan Jasa Tambahan dari klausa 7.1.6, bahwa organisasi harus memastikan pelayanan lab eksternal yang digunakan untuk verifikasi dan atau validasi keamanan pangan. Lab eksternal : -

menggunakan metode analisis yang tervalidasi

-

sudah terakreditasi standar internasional (bisa KAN atau ISO 17025)

2.5.2 Pelabelan Produk Tambahan dari kalusa 8.5.1.3, organisasi harus memastikan finish product diberi label : -

Sesuai dengan peraturan keamanan pangan (di Indonesia PerKa BPOM No 31 Tahun 2018)

-

Sesuai dengan peraturan di negara tujuan

Additional Requirements

Additional Requirements 2.5.3 Food Defence 2.5.3.1 Penilaian Ancaman Organisasi harus memiliki dokumen prosedur untuk : -

Melakukan penilaian ancaman untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman

-

Mengembangkan dan mengimplementasikan langkah mitigasi untuk ancaman yang signifikan

2.5.3.2 Rencana -

Organisasi harus memiliki dokumen food defence plan, menentukan langkah-langkah mitigasi yang mencakup prosessing dan produk sesuai dengan ruang lingkup FSMS organisasi

-

Food defence plan harus didukung oleh organisasi

-

Plan harus memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu diperbarui

Additional Requirements

Additional Requirements 2.5.4 Food Fraud 2.5.4.1. Penilaian Vulnerabilitas Organisasi harus memiliki dokumen prosedur untuk : -

Melakukan penilaian vulnerabilitas untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi vulnerabilitas

-

Mengembangkan dan mengimplementasikan langkah mitigasi untuk vulnerabilitas yang signifikan

2.5.4.2 Rencana -

Organisasi harus memiliki dokumen food fraud plan, menentukan langkah-langkah mitigasi yang mencakup prosessing dan produk sesuai dengan ruang lingkup FSMS organisasi

-

Food fraud plan harus didukung oleh organisasi

-

Plan harus memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu diperbarui

Additional Requirements

Additional Requirements 2.5.5 Pencantuman Logo -

Hanya boleh digunakan untiuk kepertuan marketing

-

Spesifikasi : Warna

PMS

CMYK

RGB

#

Green

348 U

82/25/76/7

33/132/85

218455

Grey

60% black

0/0/0/60

135/136/138

87888a

Penggunaan warna hitam putih boleh, asal text dan gambar lain pun tidak berwarna -

Organisasi tidak boleh dicantumkan logo FSSC 22000 maupun membuat statement atas sertifikat ini pada :

a. Produk b. Label c. Kemasan (primer, sekunder, tersier, dan segala bentuk kemasan) d. Dengan cara lain apapun yang menyiratkan FSSC 22000 menyetujui produk, proses, atau pelayanan

Additional Requirements

Additional Requirements 2.5.6 Manajemen Alergen Organisasi harus memiliki management allergen plan yang berisi : a.

Penilaian resiko seluruh sumber potensial kontaminasi silang alergen

b.

Tindakan pengendalian untuk mengurasi resiko kontaminasi

2.5.7 Monitoring Lingkungan Organisasi harus memiliki : a.

Program monitoring lingkungan berdasarkan resiko

b.

Prosedur untuk evaluasi efektivitas kontrol pencegahan kontaminasi dari lingkungan proses dan setidaknya di dalamnya termasuk evaluasi kontrol alergen dan mikrobiologi

c.

Trend analysis dari data monitoring

FSMS

Food Safety Management System (FSMS) Food Safety

Food Defence

Food Fraud

HACCP

TACCP

VACCP

- Pencegahan pemalsuan yang tidak disengaja - Berbasis sains - Penyakit yang terbawa dalam makanan

- Pencegahan pemalsuan yang disengaja - Termotivasi secara perilaku atau ideologis

- Pencegahan pemalsuan yang disengaja - Termotivasi secara ekonomi

Bahaya fisik, kimia, dan biologi

Kontaminasi karena unsur kejahatan, pemerasan, spionase, cyber crime

Substitusi, pengenceran, penambahan bahan yang tidak diperbolehkan, dll

Related Documents


More Documents from "Eko Firman Pratomo"

Training Internal Fssc
February 2021 0
Sholawat Bahriyah.
January 2021 1
Sejarah Prancis
January 2021 9
Data Informasi Itb 2013
February 2021 1