Loading documents preview...
“Translokasi hasil fotosintesis dan faktor yang mempengaruhi fotosintesis” Nama kelompok : 1. Aurora Dyas Anasya (160210103018) 2. Lidya Yustika Putri (160210103019)
TRANSLOKASI HASIL FOTOSINTESIS pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ
tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya
jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis) merupakan
transportasi
merupakan sel hidup
simplas
karena
floem
pergerakan air dan hara via pembuluh xilem dipicu
oleh tekanan negatif (tegangan) sepanjang lintasan translokasi
via
floem
dipicu
oleh
tekanan
hidrostatik positif senyawa organik seperti gula, asam amino, beberapa hormon, dan bahkan mRNA ditransport
dalam floem melalui tabung tapis senyawa utama yang ditranslokasikan dalam floem adalah sukrosa.
STRUKTUR FLOEM 1. Unsur tapis (Sieve Elements) 2. Sel penyerta/transfer 3. Sel-sel antara (Intermediary Cells)
1. Unsur Tapis (sieve elements) •
bergabung bersama membentuk tabung (pembuluh)
tapis •
banyak terdapat plasmodesmata antara unsur tapis dan sel penyerta
•
tabung tapis yang pecah/retak akan ditambal oleh protein dan kalosa
•
tabung tapis mungkin minim organel, tapi punya banyak mitokondria, RE, modifikasi plastida, dan membran plasma
•
berasosiasi dengan sel penyerta
2. Sel penyerta/transfer • melakukan fungsi dasar sel bagi anggota tabung tapis, seperti sintesis protein; banyak mitokondria untuk sintesis ATP • plasmodesmata hanya terdapat pada sisi yang melekat dengan unsur tapis saja (tidak/jarang terdapat
plasmodesmata
berlawanan)
pada
sisi
yang
3. Sel-sel antara (Intermediary Cells) • beberapa
tanaman
dengan
banyak
berhubungan
memiliki
sel-sel
antara
plasmodesmata
yang
dengan
sel-sel
seludang
pembuluh/sel-sel parenkim selain dengan unsur tapis
ANATOMI FLOEM jaringan floem terdiri dari beberapa kompenen
sesuai dengan fungsinya masing-masing, yakni elemen saringan, sel peneman, sel parenkim floem,
dan serat floem elemen saringan merupakan
sel hidup yang
memanjang tetapi tidak memiliki inti sel
sel peneman yang bersebelahan dengan elemen saringan merupakan sel dengan sitoplasma yang pekat dan memiliki inti yang jelas, fungsi sel ini belum diketahui dengan jelas sel ini selau ada di sekitar tabung floem yang
masih berfungsi dan sel ini akan terdegradasi jika tabung floem mulai rusak
pada daun sel ini berperan menyerap gula dan kemudian mentransfernya melalui plasmodesmata ke tabung floem
sel parenkhima floem merupakan sel yang berdinding tipis dan pada dasarnya sama dengan sel parenkhima lainnya sel ini berfungsi menyimpan dan mengangkut
lateral
dari air
dan
bahan
yang
terlarut
didalamnya serat floem merupakan sel dengan dinding yang tebal berfungsi sebagai penyangga agar jaringan floem
menjadi kokoh.
MEKANISME TRANSLOKASI PADA FLOEM 1. teori aliran sitoplasma 2. teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch
1. Teori Aliran Sitoplasma • Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran
sitoplasma
di
dalam
sel-sel
melalui
plasmodesmata. • Adanya
plasmodesmata
memungkinkan
pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain.
2. Teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch • Translokasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam pembuluh
floem antar organ yaitu daun, batang dan akar • Peningkatan kadar gula didalam floem daun akan meningkatkan tekanan osmosis daun, sehingga
larutan
(hasil
fotosintesis)
mengalir dari daun menuju ke akar
akan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FOTOSINTESIS 1. Faktor Internal 2. Faktor Eksternal
1. Faktor Internal • Faktor internal fotosintesis lebih merujuk kepada faktor gen/hereditas suatu tumbuhan itu sendiri • Tumbuhan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap
kondisi
lingkungan
untuk
menjalankan
kehidupan normal • Ada beberapa tumbuhan yang memiliki kelainan genetis,
seperti
tidak
mampu
membentuk
kloroplas/albino • Hal tersebut disebabkan oleh karena faktor genetis yang tidak memiliki potensi untuk membentuk kloropas
2. Faktor Eksternal •
Temperatur
•
Intensitas cahaya
•
Kandungan air dalam tanah
•
Kandungan mineral dalam tanah
•
Kandungan CO2 di udara
•
Kandungan O2
Temperatur • Aktivitas fofosintesis merupakan reaksi yang menggunakan enzim dan kerja enzim dipengaruhi oleh temperatur • Aktivitas fotosintesis tidak berlangsung pada suhu di bawah 5°C dan di atas 50°C • Temperatur optimum fotosintesis sekitar 28–30°C • Tumbuhan yang hidup di daerah tropis memiliki enzim yang bekerja secara optimum karena tumbuh di lingkungan yang
memiliki kisaran suhu optimum
Intensitas Cahaya • Semakin tinggi intensitas cahaya matahari, semakin tinggi pula aktivitas fotosintesis • Hal ini terjadi jika didukung oleh tersedianya CO2, H2O, dan temperatur yang sesuai • Kenaikan aktivitas fotosintesis tidak akan terus berlanjut, tetapi akan berhenti sampai batas keadaan tertentu karena tumbuhan memiliki batas toleransi
• Lamanya waktu pencahayaan juga sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis
Kandungan Air dalam Tanah • Air
adalah bahan
dasar
pembentukan karbohidrat
(C6H12O6)
• Air adalah media tanam, penyimpan mineral dalam tanah, dan mengatur temperatur tumbuhan • Kurangnya kapasitas air dalam tanah akan memperlambat
pertumbuhan tumbuhan • Kurangnya air juga dapat mengakibatkan kerusakan pada klorofil sehingga daun menjadi berwarna kuning
• Rusaknya klorofil tentu dapat mengganggu aktifitas fotosintesis
Kandungan Mineral dalam Tanah • Mineral berupa Mg, Fe, N, dan Mn adalah unsur yang berperan dalam proses pembentukan klorofil • Tumbuhan yang hidup pada lahan yang kekurangan Mg, Fe, N,
Mn,
dan
penghambatan
H2O
akan
pembentukan
mengalami klorofil
klorosis
atau
sehingga
daun
berwarna pucat • Rendahnya
kandungan
klorofil
memperlambat terjadinya fotosintesis
dalam
daun
akan
Kandungan CO2 di Udara • Kandungan CO2 di udara, sekitar 0,03% • Peningkatan konsentrasi CO2 hingga 0,10% meningkatkan laju fotosintesis beberapa tumbuhan hingga dua kali lebih cepat • Tetapi, keuntungan ini terbatas karena stomata akan menutup dan fotosintesis terhenti jika konsentrasi CO2 melebihi 0,15%
Kandungan O2 • Kurangnya kandungan O2 di udara dan dalam tanah akan memperlambat respirasi dalam tubuh tumbuhan • Rendahnya respirasi akan mengakibatkan rendahnya penyediaan energi • Hal ini menyebabkan aktivitas metabolisme terlambat khususnya fotosintesis