Tugas Review Jurnal Lotusbirth

  • Uploaded by: endang sutreni
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Review Jurnal Lotusbirth as PDF for free.

More details

  • Words: 2,096
  • Pages: 7
Loading documents preview...
TREND DAN ISU/EBP KEPERAWATAN MATERNITAS PENGARUH METODE LOTUS BIRTH TERHADAP KONDISI BAYI BARU LAHIR

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Dosen Pengampu : Ns. Made Ririn Sri Wulandari, S.Kep., M.Kep

OLEH : Ni Putu Endang Sutreni C2117127

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA USADA BALI 2017

PENGARUH METODE LOTUS BIRTH TERHADAP KONDISI BAYI BARU LAHIR 1. LATAR BELAKANG Proses kelahiran merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi ibu dan bayi. Proses persalinan dapat dengan berbagai cara yaitu persalinan normal, anjuran, tindakan dan pembedahan Kesehatan bayi baru lahir sangat ditentukan oleh pertumbuhan bayi setelah lahir. Pertumbuhan bayi baru lahir adalah pertambahan berat badan bayi sejak lahir sampai berusia 28 hari. Whaley and Wong (2010) menyebutkan pertambahan BB bayi lahir sampai usia 6 bulan sebesar 140-200 perminggu. Setelah bayi lahir, berat badan bayi akan mengalami penurunan yang bersifat normal. Penurunan berat badan bayi dalam 10 hari setelah kelahiran sekitar 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi dengan asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancar dan berat badan akan kembali pada hari kesepuluh. Bhuta, et al. (2014) menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi baru lahir yaitu faktor maternal dan neonatal. Faktor maternal meliputi pemberian suplemen asam folat, pemberian suplemen mikronutrien, suplemen kalsium, suplemen kalori dan protein, pemberian zat besi dan asam folat, suplementasi yodium, merokok, riwayat penyakit selama kehamilan. Faktor neonatal meliputi memperlambat penjepitan tali pusat/Lotus birth, inisiasi menyusu dini, pemberian vitamin K, suplementasi l vitamin A neonatal, metode kangguru dan kelainan kongentital. Penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat pada metoda persalinan lotus merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bayi baru lahir. Persalinan lotus adalah proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa di lakukan, apalagi sampai memotong tali pusat, dan tali pusat ini dibiarkan hingga terlepas dari bayi secara alami. Plasenta merupakan sumber darah bagi bayi yang banyak mengandung sel-sel induk, besi, oksigen, hormon dan enzim-enzim. Sepertiga dari total suplai darah pada bayi berasal dari plasenta yang di alirkan melalui tali pusat. Negara perintis Lotus birth untuk pertama kalinya adalah Amerika. Lotus birth dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka akibat pemotongan pada tali pusat. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru, tapi penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku Aborigin Australia jauh sebelumnya. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan membuat keputusan untuk asuhan lotus birth ini. Lotus birth sebenarnya juga mempunyai banyak manfaat dan beberapa keuntungan untuk bayi, seperti jika tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya

perpanjangan aliran darah ibu ke janin, Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment, pemulihan tali pusat yang cepat (2-3 hari) dibandingkan normalnya jika segera di potong dan mencegah bayi kehilangan 60 ml darah, yang setara dengan 1200 ml darah orang dewasa. Prosedur lotus birth Setelah bayi lahir yaitu plasenta diletakkan di sebuah wadah khusus plasenta. Kemudian ia didekatkan pada bayi. Agar tidak berbau busuk, plasenta dicuci dengan garam laut atau dioleskan minyak lavender. Jadi, saat bayi dibersihkan ada petugas yang membawa sekaligus membersihkan plasenta, dan hal ini yang menjadi salah satu kerugian metode lotus birth. Setelah itu, ibu bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Posisi plasenta juga tak bisa jauh dari bayi. Tentu dibutuhkan petugas yang membantu mendekatkan posisi plasenta dengan bayi. Sehingga menjadi tampak repot dan memerlukan banyak tenaga medis, tapi jika sudah menjadi kemauan klien sendiri diharapkan ayah bayi bersedia membantu membawa dan merawat plasenta tersebut, dan hal ini bisa berdampak positif karena terjalinnya early bonding antara ayah dan bayi. Dalam waktu 2-3 hari setelah bayi dilahirkan, plasenta akan putus sendiri. Lepas dari kelebihan dan kelemahan asuhan lotus birth yang telah dikemukakan seperti diatas, apalagi masalah pro dan kontra penerapannya secara global sampai saat sekarang ini, kita sebagai perawat dan pendidik tetap harus mengetahui perkembangan ilmu kebidanan dan keperawatan maternitas, khususnya pada lotus birth ini, apakah yang dimaksud dengan lotus birth dan bagaimana pengaruhnya terhadap bayi baru lahir, sebagai perbincangan yang tengah hangat dan merupakan evidence based dalam dunia kebidan sertan kaitannya dengan keperawatan maternitas.

2. MERUMUSKAN PICO/PICOT Strategi pencarian artikel penelitian adalah dengan menggunakan artikel penelitian berbahasa Indonesia yang sesuai dengan topic yang diinginkan dengan menggunakan data base yang mudah diakses dan diakui kualitasnya dengan google scholar. Literature review ini dibatasi dari tahun 2013-2018. Penentuan dan pertanyaan kritis dan keyword menggunakan teknik PICO frame work keyword yang dipakai adalah lotus birth dan bayi baru lahir. Selama pencarian, artikel yang didapatkan hanya sedikit sekitar 5 jurnal mengenai lotus birth dan ada puluhan untuk penelitian mengenai bayi baru lahir. Selanjutnya, artikel dipilih kembali berdasarkan kriteria inklusi berdasarkan PICOT frame work, Populasi : populasi yang digunakan dipenelitian ini ibu bersalin yang menggunakan metode lotus birth,bayi yang dilahirkan dengan metode lotusbirth. Intervensi: penelitian ini meneliti pengaruh yang terjadi pada kondisi bayi baru lahir setelah dilakukan persalinan dengan metode lotus birth dengan menggunakan disgn penelitian cocok pada kasus persalinan normal, bisaa dengan case control atau yang lainnya. Comparasion: pembanding pada penelitian ini adalah ibu hamil yang tidak menggunakan metode Lotus birth.

Outcome: hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah bisa mengetahui tentang pengaruh yang terjadi pada bayi baru lahir yang menggunakan metode lotusbirth, yang dimana nanti bisa dibandingkan lagi hasilnya dengan penelitian lain, dan pengaruh apa sajaa yang terjadi pada bayi bila menggunakan metode ini.

3. REVIEW JURNAL Artikel penelitian yang ditelaah berjumlah tiga jurnal. Salah satunya menggunakan Rancangan penelitian menggunakan Prospektif (Cohort), yang kedua menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan case control dan yang ketiga menggunakan eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Lia Ratnasari ( tahun 2013) melakukan penelitian untuk meneliti tentang “Pengaruh Persalinan Lotus Birth Terhadap Lama Pelepasan Plasenta, Lama Pelepasan Tali Pusat Dan Keberhasilan Bounding Attachment. Penelitian menggunakan desain penelitian dengan

pendekatan kuantitatif dengan metode Studi komparatif. Rancangan penelitian

menggunakan Prospektif (Cohort). Variabel independen adalah persalinan lotus birth, sedangkan variabel dependennya adalah lama pelepasan plasenta, lama pelepasan tali pusat dan keberhasilan bounding attachment. Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Responden adalah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Sragen sejumlah 30 ibu bersalin selama rentang periode bulan Mei-Juni 2013 yang memenuhi kriteria inklusi : bersedia menjadi responden penelitian, hamil aterm 37-42 minggu, berat badan lahir 2500-3500 gram. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja, Puskesmas Sragen selama rentang periode MeiJuni 2013. Proses pengumpulan data, peneliti dibantu oleh bidan. Untuk data primer berupa lembar observasi yang berisi data pengamatan secara langsung pada saat proses persalinan yang meliputi data berapa lama plasenta lepas (menit) dan keberhasilan bounding attachment yang dinilai pada saat ibu setelah persalinan di ruang bersalin, 1 hari post partum dan 2 hari post partum. Adapun untuk data lama pelepasan tali pusat berupa checklist yang diisi oleh responden yang akan dikumpulkan kepada peneliti pada kunjungan kedua masa nifas yaitu pada hari ke tujuh setelah persalinan. Pelepasan plasenta pada metode Lotus Birth lebih cepat dibandingkan dengan metode Konvensional jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai t hitung -2,080 dengan ρ value 0,047 < 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan antara metode Lotus Birth dengan metode Konvensional terhadap lama pelepasan tali pusat. Siswati (2015), Melakukan Penelitian Tentang Efektivitas Kelahiran Lotus Birth Dengan Kejadian Anemia Defesiensi Zat Besi Bayi Baru Lahir Pada Persalinan Normal yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas lotus birth dengan kejadian anemia defesiensi zat besi bayi baru lahir pada persalinan normal di BPM Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect

relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan normal dengan usia kehamilan 38-40 minggu yang datang untuk melahirkan dengan persalinan spontan tanpa komplikasi di Griya Sehat BPM Rugayah, Amd.Keb.,CHT dan Bidan Hita, Amd.Ked. Dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 responden, dengan sampel lotus birth sejumlah 15 bayi dan sejumlah 15 bayi tanpa kelahiran lotus birth.Variabel independen adalah kelahiran lotus birth pada persalinan normal. Sedangkan untuk variabel dependen adalah kadar haemoglobin bayi. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan t-independen. rata-rata untuk kadar haemoglobin bayi baru lahir tidak dilakukan lotus birth sebesar 14,8 mg% dan rata-rata kadar haemoglobin bayi baru lahir yang dilakukan lotus birth sebesar 16,8 mg%S Analisa bivariat dengan t-independent test (p < 0,005) yang artinya efektif tindakan lotus birth untuk mengurangi kejadian anemia defesiensi zat besi bayi baru lahir pada persalinan normal. Yuyun setyorini (2015), dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang pengaruh metode persalinan lotus terhadap adaptasi fisiologis bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode persalinan lotus terhadap adaptasi fisiologis bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menerapkan metode persalinan lotus pada ibu intra natal. Rancangan pada penelitian ini adalah “cross sectional” yaitu setiap subyek di observasi sekaligus pada saat yang sama. Statistik dilakukan dengan uji t satu sampel menggunakan SPPS versi 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode persalinan lotus dengan pernafasan, sirkulasi dan termoregulasi pada bayi baru lahir.

4. SIMPULAN REVIEW Dari penelitian tiga jurnal yang di review tersebut, tampak adanya pengaruh metode persalinan lotusbirth terhadap kondisi bayi baru lahir, dimana disebutkan ada yang mempengaruhi adaptasi fisiologis bayi baru lahir seperti mempengaruhi pernafasan sirkulasi dan termoregulasi. Kemudian ada disebutkan juga setelah kelahiran bayi dan plasenta lahir, pelepasan plasenta tanpa memotong tali pusat lebih cepat waktunya dibandingkan estimasi pelepasan tali pusat yang telah dipotong terlebih dahulu. Selai itu juga tanpa memotong tali pusat dan membiarkan plasenta terlepas sendiri dapat mengurangi kondisi anemia pada bayi, karena dari salah satu penelitian yang di review diatas menyebutkan bahwa lotusbirth efektif dalam mengurangi anemia pada bayi baru lahir. Oleh sebab itu, penelitian ini bisa jadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai lotus birth dan sebagai acuan untuk meningkatkan asuhan keperawatan maternitas yang ada, dan karena lotus birth kebanyakan

dilakukan di klinik atau di puskesmas bisa juga dijadiakan bahan pertimbangan untuk bisa dilakukan metode ini di Rumah sakit dengan penelitian yang lebih lengkap dan tepat.

5. PERAN SEBAGAI PERAWAT MATERNITAS Sebagai petugas kesehatan yang professional perlu memahami tentang isu tersebut, sehingga dapat memberikan asuhan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan klien. Memberikan informasi yang tepat kepada ibu dan bayi untuk perawatan yang tepat. Selain itu Sebagai tenaga kesehatan yang professional perlu mempertimbangkan baik buruk dan untung ruginya suatu metode agar dapat menghasilkan output kehamilan yaitu ibu dan bayi yang aman dan sehat serta generasi penerus yang berkualitas.

6. PENUTUP a. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari literature review ini bahwa metode persalinan lotus birth berpengaruh terhadap kondisi bayi baru lahir, mulai dari pengaruhnya ke pernapasan, sikulasi dan termoregulasi, mencegah anemia dan mempercepat pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Namun secara logika dapat disimpulkan bahwa metode ini rentan terjadi infeksi karena port de entry antara tali placenta, tali pusat dan bayi masih ada. Akibatnya metode ini belum dapat sepenuhnya diadopsi dalam praktis medis. Kontroversi ini terjadi di berbagai belahan dunia, namun pilihan untuk menggunakan metode ini adalah hak ibu dan keluarga sehingga efek samping jika terjadi komplikasi seperti infeksi merupakan tanggung jawab ibu dan keluarga. b. SARAN Bagi perawat maternitas diharapkan mampu untuk menerapkan metode persalinan Lotus Birth karena membawa dampak yang positif dalam proses persalinan, antara lain waktu pelepasan plasenta lebih singkat, dan mencegah anemia pada bayi. Bagi Ibu dan Masyarakat diharapkan mau untuk menerima metode terkini dalam proses persalinan sehingga membuat ibu dan keluarga lebih nyaman dan bisa mengurangi resiko terjadinya komplikasi persalinan. Bagi peneliti diharapkan untuk terus melanjutkan proses penelitian lebih lanjut tentang metode persalinan lotus birth dengan tepat dan akurat sehingga nanti akan bisa dijadikan reprensi oleh rumah sakit untuk salah satu metode persalinan yang bisa dilakukan dirumah sakit.

7. Daftar Pustaka Lia Ratnasari, Ella Lail Surbekti, Andita Wahyundari & Nurul Eko W.2013. Pengaruh Persalinan Lotus Birth Terhadap Lama Pelepasan Plasenta, Lama Pelepasan Tali Pusat Dan Keberhasilan Bounding Attachment. Vol. V, No. 02, Desember 2013. Jurnal Kebidanan.

Moudy E.U Djami. 2013.

Lotus Birth Isu Terkini Dan Evidence Based Dalam Praktek

Kebidanan, Volume 2, No 2, Desember 2013. Jurnal Ilmiah Permata Medika.

Siswati1,

Natiqotul. 2013. Efektivitas Kelahiran Lotus Birth Dengan Kejadian Anemia

Defesiensi Zat Besi Bayi Baru Lahir Pada Persalinan Normal Di Bpm Kabupaten Tegal. Bhamada, Jitk, Vol. 6, No. 1.

Whaley & Wong. 2010. Essentials Of Pediatric Nursing. 5 Th Ed. Publisher: Mosby.

Yuyun Setyorini, Satino. 2015. Pengaruh Metode Persalinan Lotus Terhadap Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir . Kesehatan.

Volume 4, No 2,November 2015. Jurnal Terpadu Ilmu

Related Documents


More Documents from "Tati Asmini"