Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

  • Uploaded by: Aisyah Nur Amalina Lestari
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uji Analisis Ukuran Butir Tanah as PDF for free.

More details

  • Words: 3,217
  • Pages: 21
Loading documents preview...
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

PRAKTIKUM 9 :

UJI ANALISIS UKURAN BUTIR TANAH Cara uji analisis ukuran butir tanah SNI 3423:2008

9.1. PENDAHULUAN Distribusi ukuran partikel tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) dapat ditentukan dengan metode pengayakan (sieving) (Gambar 7.1). Sampel tanah dilewatkan melalui satu set saringan standar yang memiliki lubang yang makin kecil ukurannya dari atas ke bawah. Berat tanah yang tertahan di tiap saringan ditentukan dan prosentase kumulatif dari berat tanah yang melewati tiap saringan dihitung. Jika terdapat partikel-partikel berbutir halus pada tanah (lempung dan lanau), sampel tanah tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu dari butiran halus dengan cara mencucinya dengan air melalui saringan berukuran no. 200.

Distribusi ukuran partikel tanah berbutir halus dari tanah berbutir kasar dapat ditentukan dengan metode pengendapan atau sedimentasi (Gambar 7.2). Metode ini didasarkan atas hukum Stokes yang mengatur kecepatan pengendapan partikel berbentuk

81 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

bola dalam suatu suspensi dalam tabung pengendap. Hukum tersebut tidak berlaku untuk partikelpartikel yang berukuran lebih kecil dari 0,0002 mm, dimana pergerakannya dipengaruhi oleh gerak Brown. Ukuran partikel ditentukan sebagai diameter sebuah bentuk bola yang akan turun mengendap dengan kecepatan yang sama dengan partikel.

9.2. TUJUAN PRAKTIKUM Maksud pengujian ini adalah untuk menentukan distribusi ukuran butir-butir tanah untuk tanah yang tidak mengandung butir tertahan saringan no. 10 (tidak ada butir yang lebih besar dari 2 mm). Pemeriksaan dilakukan dengan analisa sedimen dengan hidrometer, sedang ukuran butir-butir yang tertahan saringan no. 200 (0,075 mm) dilakukan dengan menggunakan saringan.

9.3. PERALATAN 1.

Hidrometer untuk mengetahui berat jenis suspensi (Gambar 7.3). Dapat berupa:  Hidrometer dengan skala pembacaan antara -0,995 sampai +1,030 gr/cm3,

misalnya hydrometer ASTM 151 H.  Hidrometer dengan skala pembacaan antara -5 sampai +60 gr/liter,

misalnya hydrometer ASTM 152 H.

82 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.

Saringan. Terdiri atas suatu susunan saringan dengan tutup atas dan bawah. Nomer saringan (standard ASTM) dan ukurannya adalah sebagai berikut : No. 10

(2,00 mm)

No. 20

(0,85 mm)

No. 40

(0,425 mm)

No. 60

(0,250 mm)

No. 140

(0,106 mm)

No. 200

(0,075 mm)

3.

Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

4.

Gelas silinder kapasitas 1000 cc, dengan diameter 21/2 inci = 6,35 cm, tingginya 18 inci = 45,7 cm dengan tanda volume 1000 cc disebelah dalam pada ketinggian 36 ± 2 cm dari dasar.

5.

Cawan porselen (mortar) dan pastel penggerus berkepala laret atau dibungkus karet.

6.

Alat pengaduk suspensi (stirring apparatus).

7.

Thermometer 0 - 500 C dengan ketelitian 0,50 C.

8.

Stop watch

9.

Water bath, bak air dengan suhu yang dapat diatur konstan, alat ini terutama diperlukan bila suhu udara sangat tidak konstan.

83 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

10. Air destilasi 11. Bahan dispersi (reagent), dapat berupa water glass (sodium silikat = Na2SiO3) atau Calgon (sodium hexameta phosphate NaPO3) 12. Sieve Shaker (Penggetar ayakan)

9.4. PROSEDUR PENGUJIAN 1.

Untuk tanah yang tidak mengandung butir lebih dari 2 mm, tanah lembab yang diperoleh dari lapangan dapat langsung digunakan sebagai benda uji tanpa dikeringkan. a) Ambil sampel ± 10 – 15 gram dan periksa kadar air tanah, catat hasilnya. (= ω). b) Apabila belum ada datanya, lakukan juga percobaan penentuan berat jenis tanah. (= Gs). c) Sediakan sampel tanah yang akan diperiksa. Timbang dan catat beratnya. (= W gram). d) Jumlah ini sekurang-kurangnya sekitar 50 – 60 gram untuk tanah lanau (lempung tidak berpasir dan sekitar 100 – 120 gram untuk tanah berpasir).

2.

Taruh sampel tanah dalam tabung gelas (beaker kapasitas 250 cc). Tuangkan sebanyak ± 125 cc larutkan air + reagent yang telah disiapkan (lihat catatan) (Gambar 7.4). Campur dan aduk sampai seluruh tanah bercampur dengan air. Biarkan tanah terendam selama sekurang-kurangnya 16 jam.

84 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.

Tuangkan campuran tersebut dalam alat pengaduk (stirring apparatus) (Gambar 7.5). Jangan ada butir yang tertinggal atau hilang dengan membilas dengan air (air destilasi) dan tuangkan air bilasan ke alat. Bila perlu tambahkan air, sehingga volumenya sekitar lebih dari separuh penuh. Putarkan alat pengaduk selama lebih dari 1 menit.

4.

Kemudian segera pindahkan suspensi ke gelas silinder pengendap. Jangan ada tanah tertinggal dengan membilas dan menuangkan air bilasan ke silinder. Tambahkan air destilasi sehigga volumenya mencapai 1000 cm3.

5.

Disamping silinder isi suspensi tersebut, sediakan gelas silinder kedua yang diisi hanya dengan air destilasi ditambah reagent sehingga berupa larutan yang keduanya sama seperti yang dipakai pada silinder pertama. Apungkan hydrometer dalam silinder kedua ini selama percobaan dilaksanakan.

6.

Tutup gelas isi suspensi dengan tutup karet (atau dengan telapak tangan). Kocok suspense dengan membolak-balik vertical keatas dan kebawah selama 1 menit, sehingga butir-butir tanah melayang merata dalam air (Gambar 7.6). Gerakan membolak-balik gelas ini harus sekitar 60 kali. Langsung letakan silinder berdiri diatas meja dan bersama dengan berdirinya silinder, jalankan stop watch dan merupakan waktu permulaan pengendapan t = 0.

85 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

7.

a) Lakukan pembacaan hydrometer pada saat t = 2; 5; 15; 30; 60; 250 dan 1440 menit (setelah t = 0), dengan cara sebagai berikut : Kira-kira 20 atau 25 detik sebelum setiap saat pelaksanaan pembacaan, ambil hydrometer dari silinder kedua, celupkan secara hati-hati dan pelan-pelan dalam suspensi sampai mencapai kedalaman sekitar taksiran skala yang akan terbaca, kemudian lepaskan (jangan sampai timbul goncangan). Kemudian pada saatnya bacalah skala yang ditunjuk oleh puncak meniscus muka air = R1 (pembacaan dalam koreksi). b) setelah dibaca, segera ambil hidrometer pelan-pelan, pindahkan kedalam silinder kedua. Dalam air silinder kedua, bacalah skala hydrometer = R2 (koreksi pembacaan). Catatan : Apabila digunakan “water bath” dengan suhu konstan, taruhlah kedua silinder kedalam water bath dan lakukanlah ini sesudah pembacaan 2 menit dan sebelum pembacaan 5 menit.

8.

Setiap setelah pembacaan hidrometer, amati dan catat temperatur suspensi dengan mencelupkan thermometer.

9.

Setelah pembacaan hidrometer terakhir selesai dilaksanakan (t = 1440 menit), tuangkan suspensi ke atas saringan no. 200 seluruhnya, jangan sampai ada butir yang tertinggal. Cucilah dengan air (air bersih) sampai air yang mengalir di bawah saringan menjadi jernih dan tidak ada lagi butir halus yang tertinggal.

10. Pindahkan butir-butir tanah yang tertinggal pada suatu tempat, kemudian keringkan dalam oven (dalam temperature 105° – 110° C).

86 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

11. Kemudian dinginkan dan timbang serta catat berat tanah kering yang diperoleh = B1 gram. 12. Saringlah tanah ini dengan menggunakan sejumlah saringan yang tersebut pada bagian Peralatan no. 2. 13. Timbang dan catat berat bagian tanah yang tertinggal di atas tiap saringan. Periksalah bahwa seharusnya jumlah berat dari masing-masing bagian sama atau dekat dengan berat sebelum disaring.

Langkah Perhitungan : a) Berat benda uji 1. Hitungan berat kering sampel tanah yang diperiksa (Ws) Ws = W / ( 1 +a ) dengan, W

= berat basah sampel tanah

a

= kadar air tanah

2. Hitungan berat kering bagian tanah lewat saringan no. 200 (Ws2) Ws2 = Ws – Ws1 dengan, Ws1

= berat tanah kering tertahan saringan no. 200

b) Analisis bagian butir saringan no. 200 1. Hitung ukuran butir terbesar D (mm), yang ada dalam suspensi pada kedalaman efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan t (menit) dengan rumus:

87 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

𝐋 𝐃 = 𝐊√ 𝐓 dengan, K = Konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi dan berat jenis butir. Harga K dapat dicari pada Tabel 7.3. L = Kedalaman efektif, dimana berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer, yang nilainya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan pembacaan hidrometer R1. Harga L (cm) dapat dicari pada Tabel 7.2. T = Saat pembacaan dalam menit. 2. Hitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat kering seluruh tanah yang diperiksa dengan rumus sebagai berikut : 

Jika digunakan hidrometer 151 H P = [(100 000 / Ws) x Gs/(Gs – Gs1)] (R – G s1)



Jika digunakan hidrometer 152 H. P = (R.a / Ws) x 100 dengan, R

= pembacaan hidrometer terkoreksi = R1 – R2 Gs = berat jenis tanah

Gs1

= berat jenis cairan pelarut tanah Untuk pencampuran tanah dengan air destilasi + reagent digunakan G s1 = 1.

a

= angka koreksi untuk hydrometer 152 H terhadap berat jenis butir Harga a dapat dicari pada Tabel 7.1.

c) Analisis bagian yang tertahan saringan no. 200 1.

Hitunglah berat bagian yang lewat masing-masing saringan yang digunakan. Apabila berat bagian yang tertahan pada saringan dengan nomer-nomer : 10; 20; 40; 60; 140 dan 200 berturut-turut masing-masing adalah : b1; b2; b3; b4; b5; dan b6 gram, maka jumlah berat bagian lewat masing-masing saringan adalah :

88 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Saringan No. 200

2.

Jumlah berat sampel lewat saringan C6 = Ws2

140

C5 = C6 + b6

60

C4 = C5 + b5

40

C3 = C4 + b4

20

C2 = C3 + b3

10

C1 = C2 + b2

Hitung persentasi berat lewat masing-masing saringan terhadap berat kering seluruh sampel tanah yang diperiksa (Ws).

d) Grafik Gambarlah gabungan dari hasil analisa pada b dan c tersebut di atas dalam grafik, yang menunjukan hubungan antara ukuran butir dalam mm (sebagai absis dengan skala logaritma) dan presentasi lebih kecil (sebagai ordinat).

Catatan : Bahan disperse (reagent) yang umum digunakan adalah : 

Water glass (sodium silikat, Na2SiO3) Jumlah yang digunakan dalam percobaan adalah sekitar 1 – 1 ,5 cc 40o Baume sodium silikat



Calgon (sodium hexa mete phosphate, NaPO3) Jumlah yang digunakan dalam percobaan sekitar 20 cc larutan 2 %. Calgon digunakan pada tanah yang bersifat basa (ph>7).



Pada Tabel 7.2, hanya berlaku untuk hidrometer ASTM 151 H dan 152 H dan menggunakan silinder gelas ukur dengan luas penampang 27,8 cm2 (diameter 5,95 cm). Pembacaan yang digunakan adalah dikoreksi meniskus.

Apabila digunakan hidrometer jenis lain, maka perlu dilaksanakan kalibrasi dan dibuatkan data tersendiri. Kedalaman efektif dicari dengan rumus : L = L1 + 1/2 [(L2 – (VB+A)]

89 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Dimana : L

= kedalaman efektif (cm)

L1

=

jarak

pada

tangkai

hidrometer

dari

bagian

atas

menggelembung sampai ke tanda pembacaan hidrometer (cm) L2

= panjang keseluruhan bagian hidrometer yang menggelembung.

VB

= Volume dari hidrometer yang menggelembung

A

= Luas penampang silinder gelas pengujian sedimentasi (cm2)

90 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

yang

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

91 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

92 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9.5. HASIL PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DATA SAMPEL TANAH Berat total sampel tanah basah / lembab yang akan diperiksa W Hasil perhitungan kadar air

SATUAN

HASIL

gr

66,61



%

18,10

Berat total sampel tanah kering oven yang diperiksa WS = W / (1+)

gr

56,40

Berat sampel tanah kering oven yang tertahan pada saringan no.200. W S1

gr

16,64

Berat tanah yang lewat saringan no.200 WS2 = W S – W S1

gr

39,76

DATA HIDROMETER

SATUAN

Tipe hidrometer

NILAI 152 H

Koreksi miniskus hydrometer

m

1

Berat jenis tanah

GS

2,585

Faktor Koreksi (a) pada Tabel 7.1

a

1,01

Reagen

Na2SiO3

Banyak reagent Berat total tanah kering oven yang diperiksa

WS

ml / gr

8,46

gr

56,40

Untuk hidrometer 151 H

K1 = (100 000 / W s) x Gs/(Gs – Gs1) Untuk hidrometer 152 H

K2 = a/ W s x 100

93 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

1,79

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

ANALISIS PENGENDAPAN / HIDROMETER Tanggal Pengujian

Waktu Pembacaan

Waktu T (menit)

Pembacaan hydrometer dalam suspensi R1

16.02 16.05 16.15 16.30 17.30 20.40 20.40

2 5 15 30 60 250 1440

16 12 10 9 7 6 2

Pembacaan hydrometer terkoreksi R=R1-R2

Persen berat lebih kecil P (%)

17 12 11 10 8 7 2

30,443 21,489 19,699 17,908 14,326 12,535 3,582

26-Agust-13 Mulai jam 16.00

27-Agust-13

Pembacaan hidrometer terkoreksi meniscus R’=R1+m

Kedalaman L (cm)

Harga K

Diameter butir (D) mm

17 13 11 10 8 7 3

13,5 14,2 14,5 14,7 15,0 15,1 15,8

0,01270 0,01270 0,01256 0,01256 0,01256 0,01270 0,01256

0,032992 0,021367 0,012341 0,008775 0,006274 0,003125 0,001315

Pembacaan hydrometer dalam cairan R2

Temp t kotor (ᵒC)

Temp t bersih (ᵒC)

-1 0 -1 -1 -1 -1 0

28 28 29 29 29 28 29

29 29 29 29 29 29 28

ANALISIS SARINGAN BUTIRAN PASIR (SETELAH ANALISA PENGENDAPAN) BERAT TERTAHAN SARINGAN (gr)

BERAT LEWAT SARINGAN (gr)

SARINGAN

DIAMETER BUTIR (D) (mm)

No. 200

0,075

2,54

39,76

70,50

No. 140

0,106

8,19

42,30

75,00

No. 60

0,250

4,54

50,49

89,52

No. 40

0,425

1,36

55,03

97,57

No. 20

0,850

0,01

56,39

99,98

No. 10

2,000

0

56,40

100,00

Berat butiran lebih kecil 0,075 mm

39,76

Jumlah

56,40

94 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

PERSEN LEWAT SARINGAN

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

PEMERIKSAAN DISTRIBUSI UKURAN BUTIR JUDUL PEKERJAAN

: UJI ANALISIS UKURAN BUTIR TANAH

LOKASI PEKERJAAN

: LAB MEKANIKA TANAH E3 LANTAI 2

NOMOR BORING

:-

KEDALAMAN

: 0.00 - 1.80 M

TANGGAL PENGUJIAN

: 26 AGUSTUS 2013

DIUJI OLEH

: KELOMPOK 02

DISTRIBUSI BUTIRAN TANAH 110

Persentase butiran yang lolos, %

100 90 80 70 60 50 40 30 20

10 0 10.000

1.000

0.100

0.010

Ukuran butiran, mm

SISTEM KLASIFIKASI UNIFIED LEMPUNG D < 0.002 mm 70,50% LANAU 0.002 < D < 0.075 mm PASIR

0.075 < D < 4.75 mm

KERIKIL 4.75 < D < 75 mm

95 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

29,50% 0,00%

0.001

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Analisis Perhitungan : Analisis Pemeriksaan Pemeriksaan Distribusi Ukuran Butir a) Perhitungan Faktor Koreksi (a) Berdasarkan Tabel 7.1. kemudian dicari dengan cara interpolasi. Diketahui berat jenis tanah (Gs) = 2,585 Data dari tabel  Gs

= 2,55

Nilai a = 1,02

Gs

= 2,60

Nilai a = 1,01

Gs

= 2,65

Nilai a = 1,00

Jadi nilai koreksi a yang digunakan untuk berat jenis tanah 2,585 adalah 1,01 b) Perhitungan Nilai K2 untuk Hidrometer 152H Rumus untuk mencari nilai K2: K2

= a/ Ws x 100

Dengan, a

= Faktor koreksi

Ws

= Berat total tanah kering oven yang diperiksa (gram)

Sampel Tanah : a

= 1,01

Ws

= 56,40 gram

K2

= a/ Ws x 100 = (1,01 / 56,40) x 100 = 1,79

Jadi, nilai K2 untuk Hidrometer 152H adalah 1,79

Analisis Perhitungan Pengendapan / Hidrometer a.

Pembacaan hidrometer terkoreksi meniscus dan perhitungan kedalaman L Berdasarkan Tabel 7.2. Data praktikum: Pembacaan pada menit ke-2: Pembacaan hidrometer dalam suspensi R1

= 16

Koreksi meniscus hidrometer (m)

=1

Pembacaan hidrometer terkoreksi meniscus R’ = R1 + m R’

= R1 + m

96 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

= 16 + 1 = 17 Dari Tabel 7.2. nilai kedalaman L pada nilai R’ = 17 adalah 13,5 cm

Pembacaan pada menit ke-5: Pembacaan hidrometer dalam suspensi R1

= 12

Koreksi meniscus hidrometer (m)

=1

Pembacaan hidrometer terkoreksi meniscus R’ = R1 + m R’

= R1 + m = 12 + 1 = 13

Dari Tabel 7.2. nilai kedalaman L pada nilai R’ = 13 adalah 14,2 cm b. Perhitungan Harga K Berdasarkan Tabel 7.3. kemudian dicari dengan cara interpolasi. Data praktikum: Temperatur ºC

= 29º C

Berat jenis tanah (Gs) = 2,585 Data dari tabel  Gs

= 2,55 di suhu 29º C

Harga K = 0,01269

Gs

= 2,60 di suhu 29º C

Harga K = 0,01269

Gs

= 2,65 di suhu 29º C

Harga K = 0,01230

Jadi, harga K adalah sebesar 0,01259 Harga K pada pengendapan / hidrometer : K = (0,01236 + (2,6 - Gs) x 0,0037) + (30-T) x 0,00014 = (0,01236 + (2,6 – 2,585) x 0,0037) + (30-28) x 0,00014 = 0,01270 c.

Perhitungan Diameter Butir Rumus untuk mencari diameter butir : D = K √(L/t) Dengan, D

= Diameter butir (mm)

K

= Konstanta (dari Tabel 7.3.)

L

= Kedalaman efektif (dari Tabel 7.2.)

t

= Waktu pembacaan dalam menit

97 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Data praktikum: Pembacaan pada menit ke-2: K

= 0,01270

L

= 13,5 cm

t

=2

D

= K √(L/t) = 0,01270 √(13,5 / 2) = 0,01270 x 2,598076 = 0,032992 mm

Jadi, diameter butir pada waktu pembacaan menit ke-2 adalah 0,032992 mm. Pembacaan pada menit ke-5: K

= 0,01270

L

= 14,2 cm

t

=5

D

= K √(L/t) = 0,01270 √(14,2 / 5) = 0,01270 x 1,685229 = 0,021367 mm

Jadi, diameter butir pada waktu pembacaan menit ke-5 adalah 0,021367 mm. d. Perhitungan Persen Berat Lebih Kecil P Rumus untuk mencari persen berat lebih kecil P : P = R x ((a / Ws) x 100) Dengan, P

= Persen berat lebih kecil P (%)

R

= Pembacaan hidrometer terkoreksi (R = R1 – R2)

a

= Angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir

Ws

= Berat jenis tanah

Data praktikum: Pembacaan pada menit ke-2: R

= 17

a

= 1,01

Ws

= 56,40

98 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

P

= R x ((a / Ws) x 100) = 17 x ((1,01 / 56,40) x 100) = 17 x 1,790780 = 30,443%

Jadi, persen butir lebih kecil dari P pada pembacaan menit ke-2 adalah 30,443%. Pembacaan pada menit ke-5: R

= 12

a

= 1,01

P

= R x ((a / Ws) x 100)

Ws

= 56,40

= 12 x ((1,01 / 56,40) x 100) = 12 x 1,790780 = 21,489 % Jadi, persen butir lebih kecil dari P pada pembacaan menit ke-5 adalah 21,489%. e. Perhitungan menentukan gradasi tanah dengan perhitungan Cu dan Cc Cu = coefisient of uniform Nilai Cu = 1 , » homogen ( 1 ukuran gradasi ) Nilai Cu = 2 – 3, » gradasi buruk Nilai Cu > 15, » gradasi baik

Cu = d60 / d10 = 0,060 / 0,0025 = 24

Cc = coefisient of curvature Nilai Cc = 1 – 3 dan nilai Cu > 4 (kerikil), merupakan gradasi baik Nilai Cc = 1 – 3 dan nilai Cu > 6 (pasir), merupakan gradasi baik Cc 

(d 30) 2 (d10)  (d 60)

(0,032) 2 Cc  (0,0025)  (0,060) Cc 

0,0010240  6,8 0,0001500

Karena Cu > 15, tanah termasuk bergradasi baik, tapi Cc > 3, maka tanah disebut bergradasi buruk.

99 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9.6. KESIMPULAN Dari hasil praktikum uji analisis ukuran butir tanah yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: Berdasarkan uji distribusi ukuran butiran, tanah yang diuji merupakan tanah yang berjenis lempung kepasiran, dengan persentase butiran sebagai berikut: a) Butiran di bawah 0,075 mm yang terdiri dari lempung dan lanau sebesar 70,50% . b) Butiran antara 0,075 mm dan 4,75 mm yang berupa pasir adalah 29,50%. c) Butiran di atas 4,75 mm yang berupa kerikil adalah 0,00%. d) Nilai Cu > 15, tanah termasuk bergradasi baik, tapi Cc > 3, maka tanah disebut bergradasi buruk.

Sumber Referensi : Buku Mekanika Tanah Cetakan ke-VI, karya L.D. Wesley, tahun 1977

100 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9.7. FOTO DOKUMENTASI Sampel yang sedang diayak

Sampel hasil ayakan yang ditimbang

101 Praktikum 9 : Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Related Documents


More Documents from "Yusron Dwi"