Ukuran Kertas Dari Kecil Sampai Besar.docx

  • Uploaded by: devi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ukuran Kertas Dari Kecil Sampai Besar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 11,041
  • Pages: 77
Loading documents preview...
UKURAN KERTAS DARI KECIL SAMPAI BESAR Gambar jenis dan ukuran kertas :

Ukuran Kertas & Amplop A0, A1, A2, A3, A4, A4s, A5, A6, A7, A8, A9, A10 dalam cm (centimeter) NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) A0 84.1 118.9 A1 59.4 84.1 A2 42 59.4 A3 29.7 42 A4 21 29.7 A4s 21.5 29.7

NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) A5 14.8 21 A6 10.5 14.8 A7 7.4 10.5 A8 5.2 7.4 A9 3.7 5.2 A10 2.6 3.7 Ukuran Kertas & Amplop A0, A1, A2, A3, A4, A4s, A5, A6, A7, A8, A9, A10 dalam inchi NAMA LEBAR (Inc) PANJANG (Inc) A0 33.11 46.81 A1 23.39 33.11 A2 16.54 23.39 A3 11.69 16.54 A4 8.27 11.69 A4s 8.46 11.69 A5 5.83 8.27 A6 4.13 5.83 A7 2.91 4.13 A8 2.05 2.91 A9 1.46 2.05 A10 1.02 1.46

Ukuran A1 dalam Pixel Ukuran Kertas Lebar Tinggi A1 – 72 PPI 1684 Pixels 2384 Pixels A1 – 200 PPI 4678 Pixels 6622 Pixels A1 – 300 PPI 7017 Pixels 9933 Pixels A1 – 400 PPI 9356 Pixels 13244 Pixels A1 – 600 PPI 14034 Pixels 19866 Pixels A1 – 1200 PPI 28068 Pixels 39732 Pixels ANSI D – 72 PPI 1584 Pixels 2448 Pixels ANSI D – 200 PPI 4400 Pixels 6800 Pixels ANSI D – 300 PPI 6600 Pixels 10200 Pixels ANSI D – 400 PPI 8800 Pixels 13600 Pixels ANSI D – 600 PPI 13200 Pixels 20400 Pixels ANSI D – 1200 PPI 26400 Pixels 40800 Pixels

Ukuran ANSI D digunakan di Amerika Serikat dan Kanada. Ukuran A1 digunakan di Inggris, Eropa dan beberapa negara lain.

Ukuran A2 dalam Pixel Ukuran Kertas Lebar Tinggi A2 – 72 PPI 1191 Pixels 1684 Pixels A2 – 200 PPI 3308 Pixels 4678 Pixels A2 – 300 PPI 4962 Pixels 7017 Pixels A2 – 400 PPI 6616 Pixels 9356 Pixels A2 – 600 PPI 9924 Pixels 14034 Pixels A2 – 1200 PPI 19848 Pixels 28068 Pixels ANSI C – 72 PPI 1224 Pixels 1584 Pixels ANSI C – 200 PPI 3400 Pixels 4400 Pixels ANSI C – 300 PPI 5100 Pixels 6600 Pixels ANSI C – 400 PPI 6800 Pixels 8800 Pixels ANSI C – 600 PPI 10200 Pixels 13200 Pixels ANSI C – 1200 PPI 20400 Pixels 26400 Pixels

Ukuran A3 dalam Pixel Ukuran Kertas Lebar Tinggi A3 – 72 PPI 842 Pixels 1191 Pixels A3 – 200 PPI 2339 Pixels 3308 Pixels A3 – 300 PPI 3508 Pixels 4962 Pixels A3 – 400 PPI 4677 Pixels 6616 Pixels A3 – 600 PPI 7016 Pixels 9924 Pixels A3 – 1200 PPI 14031 Pixels 19848 Pixels Ledger – 72 PPI 792 Pixels 1225 Pixels Ledger – 200 PPI 2200 Pixels 3400 Pixels Ledger – 300 PPI 3300 Pixels 5100 Pixels Ledger – 400 PPI 4400 Pixels 6800 Pixels Ledger – 600 PPI 6600 Pixels 10200 Pixels Ledger – 1200 PPI 13200 Pixels 20400 Pixels

Ukuran A4 dalam Pixel Ukuran Kertas Lebar Tinggi A4 – 72 PPI 595 Pixels 842 Pixels A4 – 200 PPI 1654 Pixels 2339 Pixels A4 – 300 PPI 2480 Pixels 3508 Pixels

Ukuran Kertas Lebar Tinggi A4 – 400 PPI 3307 Pixels 4677 Pixels A4 – 600 PPI 4961 Pixels 7016 Pixels A4 – 1200 PPI 9921 Pixels 14031 Pixels Letter – 72 PPI 612 Pixels 792 Pixels Letter – 200 PPI 1700 Pixels 2200 Pixels Letter – 300 PPI 2550 Pixels 3300 Pixels Letter – 400 PPI 3400 Pixels 4400 Pixels Letter – 600 PPI 5100 Pixels 6600 Pixels Letter – 1200 PPI 10200 Pixels 13200 Pixels

Ukuran A5 dalam Pixel Ukuran Kertas Lebar Tinggi A5 – 72 PPI 420 Pixels 595 Pixels A5 – 200 PPI 1167 Pixels 1653 Pixels A5 – 300 PPI 1751 Pixels 2479 Pixels A5 – 400 PPI 2335 Pixels 3305 Pixels A5 – 600 PPI 4958 Pixels 3502 Pixels A5 – 1200 PPI 7004 Pixels 9916 Pixels Junior Legal – 72 PPI 360 Pixels 576 Pixels Junior Legal – 200 PPI 1000 Pixels 1600 Pixels Junior Legal – 300 PPI 1500 Pixels 2400 Pixels Junior Legal – 400 PPI 2000 Pixels 3200 Pixels Junior Legal – 600 PPI 3000 Pixels 4800 Pixels Junior Legal – 1200 PPI 6000 Pixels 9600 Pixels Ukuran Legal junior = Kanada dan Amerika Serikat . Ukuran A5 = Dunia ( Inggris , Australia , Jerman , dll ).

Ukuran Kertas SERI B Ukuran kertas putih Seri B sering dipakai untuk keperluan pembuatan poster dan lukisan dinding NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) B0 100 141.4 B1 70.7 100 B2 50 70.7 B3 35.3 500 B4 25 35.3 B5 17.6 25

NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) B6 12.5 17.6 B7 8.8 12.5 B8 6.2 8.8 B9 4.4 6.2 B10 3.1 4.4

Ukuran Kertas SERI C Kertas Seri C digunakan untuk map, kartu post dan amplop NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) C0 91.7 129.7 C1 64.8 91.7 C2 45.8 64.8 C3 32.4 45.8 C4 22.9 32.4 C5 16.2 22.9 C6 11.4 16.2 C7 8.1 11.4 C8 5.7 8.1

Ukuran Kertas SERI R Seri R adalah jenis kertas foto tentunya buat mencetak foto. Biasanya familiar studio foto kalau anda mau cetak pasti ditanya ukuran R berapa? NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) 2R 6 9 3R 8.9 12.7 4R 10.2 15.2 5R 12.7 17.8 6R 15.2 20.3 8R 20.3 25.4 8R+ 20.3 30.5 10R 25.4 30.5 10R+ 25.4 38.1

Ukuran Kertas SERI F Sering kita sebut kertas Folio dan lebih cocok untuk fotocopy

Ukuran F4 atau Folio = 21,0 x 33,0 cm

Jenis dan Ukuran Kertas dalam Centimeter NAMA LEBAR (cm) PANJANG (cm) Kertas 4A 168.2 237.8 Kertas 4B 200 282.8 Kertas 2A 118.9 168.2 Kertas 2B 141.4 200 Kertas B0 100 141.4 Kertas B1 70.7 100 Kertas B2 50 70.7 Kertas B3 35.3 50 Kertas B4 25 35.3 Kertas B5 17.6 25 Kertas B6 12,5 17.6 Kertas B7 8.8 12.5 Kertas B8 6.2 8.8 Kertas B9 4.4 6.2 Kertas B10 3.1 4.4 Kertas C0 91,7 129.7 Kertas C1 64,8 91.7 Kertas C2 45,8 64.8 Kertas C3 32,4 45.8 Kertas C4 22,9 32.4 Kertas DL 22 11 Kertas C5 16,2 22.9 Kertas C6 11,4 16.2 Kertas C7/6 8,1 16.2 Kertas C7 8,1 11.4 Kertas C8 5,7 8.1 Kertas C9 5,7 5.7 Kertas C10 5,7 4 Large Post → 41,9 x 53,3 Kertas Letter → 21,6 x 27,9 Kertas Legal → 21,6 x 35,6 Kertas Ledger → 43,2 x 27,9 Kertas Tabloid → 27,9 x 43,2 Kertas ANSI A (letter) → 21,6 x 27,9 Kertas ANSI B (ledger) → 43,2 x 27,9 Kertas ANSI B (tabloid) → 27,9 x 43,2

Kertas JB0 → 103 x 145,6 Kertas JB1 → 72,8 x 103 Kertas JB2 → 51,5 x 72,8 Kertas JB3 → 36,4 x 51,5 Kertas JB4 → 25,7 x 36,4 Kertas JB5 → 18,2 x 25,7 Kertas JB6 → 12,8 x 18,2 Kertas JB7 → 9,1 x 12,8

Large Post → 41,9 x 53,3 Kertas JB0 → 103 x 145,6 Kertas ANSI C → 43,2 x 55,9 Kertas JB8 → 6,4 x 9,1 Kertas ANSI D → 55,9 x 86,4 Kertas JB9 → 4,5 x 6,4 Kertas ANSI E → 86,4 x 111,8 Kertas JB10 → 3,2 x 4,5 Kertas ANSI F → 71,1 x 101,6 Kertas JB11 → 2,2 x 3,2 Kertas Statement Half Letter → 14 x 21,6 Kertas JB12 → x 2,2 Kertas Quarto → 20,3 x 25,4 Kertas Shiroku ban 4 → 26,4 x 37,9 Kertas Foolscap (folio) → 21 x 33 Kertas Shiroku ban 5 → 18,9 x 26,2 Kertas Super-B → 33 x 48,3 Kertas Shiroku ban 7 → 12,7 x 18,8 Kertas Post → 39,4 x 48,9 Kertas Kiku 4 → 22,7 x 30,6 Kertas Crown → 38,1 x 50,8 Kertas Kiku 5 → 15,1 x 22,7 Kertas Demy → 44,5 x 57,2 Kertas Medium → 45,7 x 58,4 Kertas Broadsheet → 45,7 x 61 Kertas Royal → 50,8 x 63,5 Kertas Elephant → 58,4 x 71,1 Kertas Double Demy → 57,2 x 88,9 Kertas Quad Demy → 88,9 x 114,3 Kertas Emperor → 121,9 x 182,9 Kertas Antiquarian → 78,7 x 134,6 Kertas Grand Eagle → 73 x 106,7 Kertas Double Elephant → 67,8 x 101,6 Kertas Atlas → 66 x 86,4 Kertas Colombier → 59,7 x 87,6 Kertas Imperial → 55,9 x 76,2 Kertas Double Large Post → 53,3 x 83,8 Kertas Princess → 54,6 x 71,1 Kertas Cartridge → 53,3 x 66 Kertas Sheet Half Post → 49,5 x 59,7 Kertas Double Post → 48,3 x 76,2 Kertas Super Royal → 48,3 x 68,6 Kertas Medium → 47 x 58,4 Kertas Copy Draught → 40,6 x 50,8 Kertas Pinched Post → 37,5 x 47 Kertas Foolscap → 34,3 x 43,2 Kertas Small Foolscap → 33,7 x 41,9 Kertas Brief → 34,3 x 40,6 Kertas Pott → 31,8 x 38,1

UKURAN KERTAS FOTO SATUAN CENTIMETER

Ukuran Foto Seri R, 2R, 3R, 4R, 5R, 6R, 8R Dimensi ukuran foto seri R menurut standar bisa didapatkan dalam satuan milimeter sesuai uraian dibawah ini. Untuk mendapatkan nilai dalam cm (centimeter), dapat mengkonversi nilai mm ke cm dengan dibagi 10. Ukuran Kertas Standar Foto Seri R secara berturut-turut sebagai berikut: Ukuran Foto 2R

Ukuran Panjang lebar Foto 2R:   

Ukuran Foto 2R dalam mm adalah 60 x 90 milimeter. Ukuran Foto 2R dalam cm adalah 6 x 9 centimeter. Ukuran Foto 2R dalam inchi adalah 2,3 x 3,5 inci.

Ukuran Foto 3R

Ukuran Panjang lebar Foto 3R:   

Ukuran Foto 3R dalam mm adalah 89 x 127 milimeter. Ukuran Foto 3R dalam cm adalah 8,9 x 12,7 centimeter. Ukuran Foto 3R dalam inchi adalah 3,5 x 5 inci.

Ukuran Foto 4R

Ukuran Panjang lebar Foto 4R:   

Ukuran Foto 4R dalam mm adalah 102 x 152 milimeter. Ukuran Foto 4R dalam cm adalah 10,2 x 15,2 centimeter. Ukuran Foto 4R dalam inchi adalah 4 x 6 inci.

Ukuran Foto 5R

Ukuran Panjang lebar Foto 5R:   

Ukuran Foto 5R dalam mm adalah 127 x 178 milimeter. Ukuran Foto 5R dalam cm adalah 12,7 x 17,8 centimeter. Ukuran Foto 5R dalam inchi adalah 5 x 7 inci.

Ukuran Foto 6R

Ukuran Panjang lebar Foto 6R:   

Ukuran Foto 6R dalam mm adalah 152 x 203 milimeter. Ukuran Foto 6R dalam cm adalah 15,2 x 20,3 centimeter. Ukuran Foto 6R dalam inchi adalah 6 x 8 inci.

Ukuran Foto 8R

Ukuran Panjang lebar Foto 8R:   

Ukuran Foto 8R dalam mm adalah 203 x 254 milimeter. Ukuran Foto 8R dalam cm adalah 20,3 x 25,4 centimeter. Ukuran Foto 8R dalam inchi adalah 8 x 10 inci.

UKURAN KERTAS PLANO Ukuran plano, pada umumnya ada 2 macam, yaitu plano besar dan plano kecil. Plano besar : 79 x 109 cm Plano kecil : 65 x 100 cm

Hampir semua jenis kertas cetak mempunyai 2 ukuran plano di atas, mulai dari Ivory, Artpaper, Matepaper, HVS, Marga, Fancy, dll. Sementara untuk jenis HVS baik ketebalan 70gr, 80gr, ataupun 100gr ada ukuran tambahan yang tersedia, yaitu ukuran 65 x 90 cm.

Sebagai tambahan, untuk kertas Board (kertas karton tebal) ukurannya adalah : Board Lokal : 63,5 x 79 cm dan 64 x 74 cm Board Import : 70 x 100 cm dan 75 x 100 cm Adanya pembagian ukuran di atas adalah agar para pengguna kertas, utamanya yang bergerak di bidang percetakan dapat memotong kertas sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan meminimalisir kertas sisa pemotongan.

UKURAN PIN BESERTA MODIFIKASI Berikut Diameter-Diameter Pin yang diperlukan : 1. Pin Ukuran 32 mm Diameter Lingkaran dalam Pin = 32 mm Diameter Lingkaran luar Pin = 44 mm 2. Pin Ukuran 44 mm Diameter Lingkaran dalam Pin = 44 mm Diameter Lingkaran luar Pin = 54 mm 3. Pin Ukuran 58 mm Diameter Lingkaran dalam Pin = 58 mm Diameter Lingkaran luar Pin = 70 mm 4. Pin Ukuran 75 mm Diameter Lingkaran dalam Pin = 75 mm Diameter Lingkaran Luar Pin = 86 mm

PERCETAKAN DIGITAL

Sejarah dan Pemahaman tentang Digital Printing DIGITAL PRINTING, adalah sebuah Metode Percetakan dari Gambar berbasis Digital, yang biasanya berupa File, kemudian bisa langsung dicetak di berbagai Media dengan cara yang Instan dan Cepat. Digital Printing merupakan Hasil Inovasi Perkembangan dari Metode Percetakan yang konvensional, yang muncul seiring dengan Kemajuan Teknologi Dunia yang sudah masuk di Era Digital. Umumnya Digital Printing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi untuk per satuan nya dibanding Metode Cetak yang lebih konvensional seperti Percetakan Offset, Sablon / Screen Printing. Akan tetapi, Tehnik Digital Printing ini memiliki Kelebihan yang tidak dimiliki oleh Metode Percetakan Offset maupun Sablon, yaitu tidak memerlukan Proses Pra Cetak seperti Pembuatan Film, Plat Cetak (Offset) , Afdruk Screen (Sablon). Karena Proses yang dilalui Digital Printing lebih Ringkas, membuat Digital Printing menjadi lebih banyak digunakan untuk Pengerjaan Cetak Jumlah Skala Kecil, mencetak dengan Waktu yang sangat Cepat dan Instan. Untuk lebih mudahnya, kami Jelaskan Alur Proses Kerja antara Offset Printing, Screen Printing (Sablon) , Digital Printing   

Offset Printing : File Gambar >† Film / CTP (Computer to Plate) / Plate† Mesin >† Media Screen Printing : File Gambar >† Film / Kalkir >† Screen † Media Digital Printing : File Gambar †> Mesin >† Media

Kelebihan Digital Printing :     

Waktu Produksi Jauh Lebih Cepat Bisa Mencetak / Print jumlah sesuai keinginan ( Print On Demand ), tanpa harus ada Minimal Order, bahkan untuk mencetak dalam satuan. Proses Produksi Mencetak lebih Ringkas, dan Hasil Cetak / Print bisa langsung kelihatan. Tenaga Kerja yang lebih sedikit karena Proses Produksi yang lebih sedikit. Proses Kerja yang tidak Rumit, sehingga mudah dilakukan meski oleh Pemula dalam Bisnis Digital Printing.

Kekurangan Bisnis Digital Printing :  

Dalam Hitungan Satuan Cost Produksi lebih tinggi dibanding Percetakan Offset / Sablon. Alur Kerja yang cukup Mudah, Ringkas dan Sederhana membuat banyak Pelaku Usaha yang melirik Bisnis Digital Printing ini sehingga memunculkan Persaingan yang cukup tinggi di Bidang ini.

Jenis Jenis Digital Printing berdasarkan Mesin yang ada : 

Large Format Digital Printing , menggunakan Mesin Printer yang memiliki Ukuran Besar, untuk Mencetak / Print Banner, Spanduk, Umbul Umbul, Baliho, Billboard, Neon Box, Sticker Vinyl, Sticker One way, Canvas, Kain, dll.





 

Digital Offset Printing, merupakan Mesin Printer Digital yang bisa mencetak / print di Kertas HVS, Art Paper, Matte Paper, Fancy, Duplek, Ivory, dll. Merupakan Solusi terbaik mencetak jumlah satuan / sedikit yang tidak bisa dijangkau oleh Mesin Percetakan Offset. Screen Digital Printing / Sablon Digital untuk Kaos, merupakan Mesin Sablon Kaos Digital yang bisa langsung Mencetak di Kain Kaos tersebut dan hasil nya lebih Bagus dibanding Sablon Konvensional. Mug / Keramik Printing, Mesin Print untuk Gelas Mug, Keramik, yang menghasilkan Cetakan Gambar di Media Mug dan Keramik. dan Masih banyak Lagi Jenis Digital Printing yang ada, yang akan terus bertambah Variasi dan kegunaannya seiring dengan Perkembangan dunia Digital Printing.

Jadi kesimpulan yang bisa kami tarik, adalah Bisnis Digital Printing ini lahir tercipta untuk melayani Kebutuhan Pasar Industri Percetakan yang selama ini menjadi kekurangan Mesin Cetak Offset konvensional / Sablon. Digital Printing sangat tepat untuk melayani Kebutuhan Percetakan yang semakin Variatif, Kebutuhan Percetakan yang Cepat dan Jumlah yang sesuai Keinginan. Digital Printing memiliki Kekuatan dan Pangsa Pasar tersendiri dalam Dunia Percetakan / Printing sehingga menjadi suatu Lini Bisnis Baru yang sangat disukai oleh Kebutuhan Dunia saat ini. pengertian mencetak

. Pengertian Mencetak Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak atau acuan atau klise. Alat cetak dapat diperoleh secara sederhana atau di rencana. Dalam perkembanagan seni rupa mencetak biasa dikatakan seni grafis yakni merupakan karya dwi mantra yang dibuat untuk mencurahkan ide atau gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Hasil cetakan menunjukkan kreatifitas keterampilan maupun keterampilan penciptanya. Mencetak sendiri juga memiliki nama lain yaitu seni grafis. Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut: * Cetak relief, di mana tinta berada pada permukaan asli dari matrix. teknik relief meliputi: cukil kayu, engraving kayu, cukil linoleum/linocut, dan cukil logam/metalcut. * Intaglio, tinta berada di bawah permukaan matrix. teknik ini meliputi: engraving, etsa, mezzotint, aquatint, chine-collé dan drypoint; * planografi di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. teknik ini meliputi: litografi, monotype dan teknik digital * stensil, termasuk cetak saring dan pochoir.

Teknik lain dalam seni grafis yang tidak temasuk dalam kelompok ini adalah ‘kolografi’ (teknik cetak menggunakan kolase), proses digital termasuk giclée, medium fotografi serta kombinasi proses digital dan konvensional. Kebanyakan dari teknik di atas bisa juga dikombinasikan, khususnya yang berada dalam kategori sama. Misalnya, karya cetak Rembrandt biasanya secara mudah disebut dengan “etsa”, tapi seringkali dipakai juga teknik engraving dan drypoint, dan bahkan kadang-kadang tidak ada etsa-nya sama sekali. Cukil Kayu Cukil kayu , adalah salah satu teknik cetak relief, merupakan teknik seni grafis paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas.Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks. Seniman membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta. Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan roller, lalu lembaran kertas, yang mungkin sedikit lembab, ditaruh di bawah papan.Kemudian papan digosok dengan baren (alat yang digunakan di Jepang) atau sendok, atau melalui alat press.Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap warna.Seniman yang menggunakan

teknik

ini:

Albrecht Dürer, Werner Drewes, Hiroshige, Hokusai. Engraving Proses ini dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1430 dari engraving (ukiran halus) yang digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. penggunaan alat yang disebut dengan

burin

merupakan

ketrampilan

yang

rumit.

Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan burin untuk mengukir desain ke permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda. Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (seringkali dibasahi untuk melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir), menghasilkan karya cetak. Etsa Etsa adalah bagian dari kelompok teknik intaglio bersama dengan engraving, drypoint, mezzotint dan aquatint. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah Daniel Hopfer (sekitar 14701536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer.Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar.Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi).

Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving. Seniman yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer, Rembrandt, Francisco Goya, Whistler, Jim Dine, Otto Dix, James Ensor, Lucian Freud, Paul Klee, Einar Hakonarson, Edward Hopper, Horst Janssen, Käthe Kollwitz, Mauricio Lasansky, Brice Marden, Henri Matisse, Giorgio Morandi, Pablo Picasso, Peter Milton, Paula Rego and Cy Twombly. Mezzotint Salah satu cara lain dalam teknik intaglio di mana plat logam terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap. Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta, menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus untuk mengembangkan tone. Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad delapanbelas, untuk mereproduksi foto dan lukisan. Aquatint adalah variasi dari etsa. Seperti etsa, aquatint menggunakan asam untuk membuat gambar cetakan pada plat logam. Pada teknik etsa digunakan jarum untuk menciptakan garis yang akan menjadi warna tinta pekat, aquatint menggunakan serbuk resin yang tahan asam untuk menciptakan

efek

tonal.

Kebanyakan karya-karya grafis Goya menggunakan teknik aquatint. Drypoint Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat runcing, bukan dengan alat burin berbentuk “v”.Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi garis.Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint.Karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat.

Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad limabelas yang memiliki julukan Housebook Master, di mana semua karya-karyanya menggunakan drypoint. Di antara seniman old master print yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya; Rembrandt sering menggunakannya, tapi biasanya digabungkan etsa dan engraving. Litografi Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur.Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar ‘terbakar’ pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembab diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil. Variasi dari teknik ini adalah adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada plat logam; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama. Seniman yang menggunakan teknik ini: George Bellows, Pierre Bonnard, Honoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso, Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec and Stow Wengenroth Cetak Saring Cetak saring dikenal juga dengan sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan menggunakan teknik stensil.Mula-mula seniman menggambar berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.)Gambar kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain. Tinta

dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain. Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi setelah dibersihkan. Seniman yang menggunakan teknik ini: Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. Cetak Digital Cetak digital merujuk pada image/citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan sebagainya.Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik.Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul-balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi. Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan kemudian ditransfer ke art paper tradisional (misalnya, Velin Arch atau Stonehenge 200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil cetakan menghadap permukaan, art paper kemudian diolesi dengan Wintergreen oil di belakang cetakan, kemudian dipress. Sosiolog Jean Baudrillard memiliki pengaruh besar dalam seni grafis digital lewat teori yang diuraikannya dalam Simulacra and Simulation. B. Macam-macam Teknik Mencetak 1. Cetak Tinggi 2. Cetak Dalam 3. Cetak Datar Menurut kamus besar bahasa Indonesia, “cetak” adalah cap (terutama yg dipakai untuk membuat buku) atau acuan (untuk membuat batu bata, kue,). Sedangkan datar adalah berpermukaan rata, tidak turun-naik, tidak tinggi-rendah, tidak berbukit-bukit. Yang kalau

digabungkan cetak datar adalah cap dengan permukaan rata, tidak turun-naik, tidak tinggi-rendah, tidak berbukit-bukit. Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air. Dikatakan cetak datar karena acuan cetak pada permukaan area gambar tidak terlihat/datar. Acuan cetak sama tinggi dengan bidang gambar.

Gambar 2.1 Alat cetak datar modern (off set) Istilah lain yang paling populer di masyarakat adalah Cetak Offset. Cetak offset bisa berupa lembaran (Sheet Fed) atau berupa gulungan (Web Fed). Masing-masing memiliki kelebihan. Terutama untuk yang Web Fed mampu mencetak dalam kapasistas dengan jumlah lebih besar, biasanya untuk pembuatan surat kabar, majalah yang memiliki oplah besar. Untuk cetak sheet lebih banyak digunakan di perusahaan kecil menengah, kebanyakan untuk cetakan yang tidak terlalu besar, seperti brosur, poster, leaflet, dan lain-lain.

.

Gambar 2.2 Bagan Penggolongan off set

Sejarah Cetak Datar Kita perlu juga mengetahui bagaimana sejarah cetak datar.Cetak datar dari zaman dahulu sampai evolusi perkembangannya sekarang ini.Apakah evolusi cetak datar itu bentuknya tetap?Ataukah berubah seiring perkembangan zaman?Penting juga bagi kita untuk mengetahuinya. Pada awak mulanya , Alois Senefelder yang berasal dari Bayern Jerman dan dilahirkan di Praha 06 november 1771 mempergunakan lembaga yang dietsa.Tetapi harga tembaga sangat mahal dan memerlukan waktu lama dalam menggosok pelat yang akan digunakan.Kemudian selanjutnya ada gagasan untuk menuangi batu yang ditulis dengan larutan sendawa sehingga gambar diatasnya akan ternaikan (muncul). Ia berhasil dan bagian yangterkena lemak dan sampingnya sedikit termakan oleh asam , akhirnya mencuat sekitar 1mm diatas bagian yang tidak termakan oleh asam. Sekitar tahun 1796 , Alois Senefelder menemukan cara mencetak semacam ini yang dinamakan cetak batu lithografi , dan setelah melakukan eksperimen selanjutnya yaitu sekitar kurang lebih satu tahun ketika saat diketahuilah bahwa pengetsaan lebih rendah dari bagian yang tidak mencetak tidak perlu lagi karena pengetsaan membuat bagian yang tidak mencetak menentang lemak dan menerima air (prinsip lithografi). Kejadian inilah yang disebut dengan PRINSIP LITHOGRAFI (cetak datar) yaitu dimana terjadi tolak menolak antara air dan lemak (tinta). Setelah ditemukan pemotretan LJM Daguere dari Prancis , maka sejak saat itu pembuatan gambar di atas batu dengan tangan tidak lagi digunakan karena hasilnya lambat dan pada perkembangan berikutnya sebagai acuan

digunakanlah bahan yang terbuat dari pelat logam

aluminium , yang digunakan saat ini. Bahan ini adalah yang paling terbaik dari jenis logam lainnya sebagai pelat offset , lebih mudah dikerjakan dan ditangani dari pada bahan lainnya sebagai bahan cetak. Dikatakan cetak datar karena acuan cetaknya, dimana pada bagian bidang tidak mencetak ( non image) dan bagian cetak (image permukaannya datar). Dan dikatakan cetak offset karena cetaknya dilakukan tidak langsung, jadi alih tinta dari acuan cetak dipindahkan dahulu ke media perantara (blanket) kemudian dipindahkan pada kertas yang akan dicetak.

Pada tahun 1851, G.Sigl membuat mesin cetak batu pertama.Mesin ini menggunakan satu rol tinta, oleh karena itu hasilnya kurang baik,akan tetapi mesin ini mengalami kemajuan pada periodeperiode perkembangan selanjutnya. Pada tahun 1984, Marinone membuat mesin cetak yang terbuat dengan susunan silinder yangdibungkus dengan bahan elastic,sebagai bahan perantara untuk memindahkan gambar dari silinder plat ke kertas secara tidak langsung. Kemudian pada tahun 1906,Caspar Herman seorang warga Negara Jerman yang berimigrasi ke Amerika juga membuat mesin cetak yang memakai silinder tambahan untuk ditempatkan lembar kain karet. Penggunaan kain karet ini memungkinkan mesin mencetak dengan jumlah cukup banyak dan dapat mencetak untuk berbagai jenis kertas, terutama mencetak kertas yang permukaannya licin. Karena kerataan tinta lebih baik dari pada mencetak pada kertas yang permukaannya kasar. Dari tahun ke tahun mesin cetak offset mengalami penyempurnaan yang menghasilkan mesinmesin cetak offset modern, dari ukuran dan type yang berbeda beda. Pada tahun yang sama yaitu 1906, Rubel dari Amerika mempunyai gagasan mempergunakan prinsip cetak offset untuk diterapkan pada cetak rotasi. Kemudian ia menghubungi pabrik mesin Otter dan pabrik ini membuat mesin rotasi offset pertama. A. Jenis dan Kegunaan Cetak Datar Seperti telah dijelaskan diatas bahwa cetak datar istilahnya sama dengan off set. Hasil dari off set sendiri ada 2, yaitu: 1. Berupa gulungan (Web Fed). Web Fed mampu mencetak dalam kapasistas dengan jumlah lebih besar, misalnya:

a. surat kabar dan;

Gambar 2.3 Surat kabar

b. majalah yang memiliki oplah besar.

Gambar 2.4 Majalah oplah besar

2. Berupa lembaran (Sheet Fed) cetak sheet lebih banyak digunakan di perusahaan kecil menengah, kebanyakan untuk cetakan yang tidak terlalu besar, seperti:

a.

Brosur;

Gambar 2.5 Brosur

b. Poster dan;

Gambar 2.6 Poster

c. Leaflet.

Gambar 2.7 Leaflet

4. Cetak Saring 

Pengertian Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian cetak adalah cap (terutama yg dipakai untuk membuat buku) atau acuan (untuk membuat batu bata, kue). Sedangkan Saring adalah membersihkan barang cair dengan memakai alat yg berlubang halus-halus atau memilih (untuk mencari mana yg baik, yg berkemampuan). Disebut teknologi cetak saring, karena acuan cetaknya berupa saringan (screen).Yang paling sederhana adalah cetak sablon.Kelebihan dari cetak saring bisa mencetak di segala bentuk media, datar, lengkung, atau bahkan tidak rata.Cetakan juga bisa berupa rol atau lembaran. Cara mencetaknya merupakan dorong langsung, artinya selama proses mencetak berlangsung tinta akan didorong langsung melalui pori – pori yang telah dibuat untuk melewatkan tinta cetak langsung ke media cetak yang dipergunakan.

Gambar 2.8 ilustrasi cetak saring Cetak saring atau sablon atau screen printing merupakan bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen (Guntur Nusantara, 2007: iii). Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetak mencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama. Perbedaannya terletak pada jenis cat / tinta yang digunakan dan jenis produk yang akan dicetak.

Gambar 2.9 Cetak saring pada kaos



Sejarah Cetak Saring Menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukio Mirosa mengembangkannya dengan menyablon kain komono beraneka motifyang sebelumnya dibuat motif komono dengan batik tulis tangan. Ternyata lebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai banyak digunakan mansyarakat jepang sejak itu, teknik cetak saring terus berkembang dan merambah ke berbagai negara.Pada tahun 1907, pria berkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengebangkan teknik sablon menggunakan chiffon sebagai pola untuk mencetak.Chiffon

merupakan bahan rajut yang dibuat dari benang sutera halus.Bahan rajut inilah yang merupakan cikal bakal kain gasa untuk menyablon. Menyablon dengan chiffon caranya tinta yang akan dicetak dialirkan melalui kain gasa atau kain saring, sehingga teknikini juga sisebut silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutera. Setelah perang dunia II, teknik cetak saring terus berkembang pesat, inovasi – inovasi terus dilakukan sehingga munculah teknik-teknik baru, yang semula membuat motif secara sederhana kemudian berkembang dengan digunakan komputer untuk membuat motif yang lebih bervariasi. Istilah cetak saring di Indonesia lebih populer dengan sebutan cetak sablon. Kata sablon dari bahasa belanda, yaitu schablon, sehingga dalam bahasa serapan menjadi sablon (Guntur Nusantara, 2007 : 2) . Sablon dapat didefinisikan sebagai oila berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh.Cetak sablon adalah mencetak dengan menggunakan model cetakan atau mal.Cetak saring adalah mencetak dengan menggunakan kain gasa yang dibingkai disebut screen. Proses pembuatan cetak saring bisa dilakukan dengan mesin seperti yang dilakukan pada pabrik printing dan bisa dilakukan secara manual seperti yang dilakukan oleh home industri menengah dam kecil. Teknik pembuatan desain motif dengan cara : tanpa kodatrace atau menggunakan kertas warna gelap yang diafdruk, dengan kodatrace dankomputer atau teknik sparasi warna (CMYK). zat warna yang digunakan antara lain zat warna pigmen dan zat warna reaktif, walaupun hampir semua jenis zat warna untuk tekstil bisa digunakan. Kain tekstil yang digunakan hampir semua jenis kain tekstil, dari serat sintetis atau serat alam yang mempunyai permukaan datar bisa disablon dengan menggunakan



screen.

Alat Cetak Saring Alat cetak saring diantaranya adalah:

1. Screen Screen

atau

digunakan utama dari adalah

kain

screen

adalah

mencetak/menyaring yang

kain terlebih

digunakan kasa

dalam (sutra)

dahulu

screen

alat

untuk

cat/tinta, kegiatan seperti

gambar

merupakan

cetak saringan.

dipasangkan

memegang

pada

sablon.

yang

peralatan Screen

Cara bingkai

terbuat

menggunakannya kayu

atau

dengan

keadaan

kain

ditegangkan,

sehingga

tinta

akan

mengalir

melalui pori – pori screen yang kecil dan tipis. Screen memiliki beberapa macam ukuran pori - pori (lubang), yang penggunaannya disesuaikan dengan benda yang akan dicetak, semakin tinggi ukuran kain screen berarti semakin halus

keadaan

kain

tersebut

(semakin

banyak lobang/saringannya), yang berarti lubangnya semakin sempit/kecil, sebaliknya semakin rendah nomer kain berarti semakin besar pori – pori screen, jumlah lubangnya semakin sedikit, tetapi lubangnya/pori-pori justru lebih besar.

Gambar 2.10 Screen

Adapun ukuran screen itu sendiri diawali dari angka; T30, T50, T60, T90, T100 yang digunakan untuk mencetak jenis tekstil dan T120, T150, T165, T180, T200. Sasaran Cetak Ukuran Kode: Karung 48 T; Tekstil dan kaos 62 – 90 T; Karton 100 T; Kertas / imitasi 120 – 150 T; Plastik 165 – 180 S; Raster 200 S;

Jenis dari kain saring (screen) ada bermacam – macam: a. Kain sutra Pengunaan

kain

screen

sutra

sebagai

tabir

screen

dimanfaatkan

terbatas pada jenis – jenis benda yang meresap (kain) mengingat kemampuan tabir sutra hanya untuk sekali pakai, karena memiliki kelemahan sebagai beerikut: 1) lemah terhadap zat kimia; 2) tidak memiliki ukuran jumlah lubang; 3) tidak memiliki daya lentur; 4) dalam penggunaan sutra tahan lama.

b. Kain Monofilamen Kain Kain

ini

Monofilamen memberi

terbuat

dari

pencetakan

yang

benang halus,

tunggal aliran

tinta

yang yang

dianyam. mudah

diatur dan hasil cetakan yang tajam.Kain monofilamen bisa terbuat dari nylon (polymide) atau polyster. Kain nylonmonofilament sangat elastis, tahan gesekan dan tahan bahan – bahan kimia, dapat dipakai berulang – ulang, dan sangat cocok untuk pekerjaan yang memerlukan register yang sangat tinggi. c. Kain Multifilamen Kain monofilamen terbuat dari beberapa benang tunggal kecil yang dipelintir dan dianyam.Pelintiran ini menghasilkan kain yang lebih berat, tebal yang menyebabkan penghantaran tinta lebih banyak.Kain ini cocok untuk mencetak kain. d. Kain polyster Kain polyster tersedia dalam jenis multifilamen dan monofilamen.Jenis monoofilamen lebih banyak di pakai, jenis ini lebih tahan gesekan dan tidak terlalu elastis, sehingga baik untuk pekerjaan yang memerlukan registrasi. e. Kain Nylon

Kain

nylon

merupakan

monofilament

sebagai

syarat

Kain

banyak

beradar

nylon

bahan

yang mutlak

di

dibuat dalam

pasaran

khusus

dari

nylon

pencetakan

dibandingkan

sablon.

jenis

kain

screen yang lainnya.

2. Rakel (squeeqee) Rakel

berguna

untuk

menekan

tinta

dari

kain

screen

(saring)

ke

atas

kertas atau bahan lain yang akan disablon. Biasanya terbuat dari karet atau plastik sintetik.Pada bahan yang lunak dan tumpul biasanya mengalirkan lebih banyak tinta pada media cetak. Sedangkan bahan yang keras dan tajam mengalirkan lebih sedikit tinta, sehingga mempercepat pengeringan. Ujung bundar untuk memindahkan tinta dalam jumlah banyak, misalnya untuk mencetak warna terang diatas latar belakang gelap diatas obey datar. Juga digunakan untuk mencetak tinta fluorescent.Sisi bulat, digunakan untuk mencetak di atas kain karena memindahkan banyak tinta.

Gambar2.11 Rakel (squeeqee)

3. Meja Cetak Meja cetak yang digunakan khusus untuk sablon, yaitu daun meja dibuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Rancangan dibuat khusus untuk sablon dengan posisi kedudukan engsel penyekat (catok) sejajar dengan permukaan kaca.

Gambar 2.12 Meja cetak saring

4.

Catok (Engsel Cetak) Catok/engsel (catok

dengan

(melakukan

penyekat

merupakan

engsel).

tekanan

Pada

pada

sisi

satu bingkai),

gabungan bagian sedang

dari

alat

penyekat

sebagai

alat

penyekat

bagian

lain,

engsel

berfungsi sebagai alat yang menggerakkan catok.

Gambar2.13 Catok/engsel penyekat

5. Bingkai ( Frame ) Screen Bahan

yang

dipakai

untuk

membuat

bingkai

screen

harus

dari

kayu

jati. Maksudnya adalah agar tahan lembab (basah), panasmatahari, dan bahan-bahan kimia.Oleh karena itu dipilih dari bahan yang baik atau bahan yang tidak mudah terpengaruh oleh suhu

(temperature).Tebal penampang ± 3 Cm dengan lebar 5 Cm, dibuat sesuai dengan keperluan.Makin besar ukuran bingkai, makintebal penampangnya.Permukaan bingkai harus rata, tidak melengkung.

Gambar 2.14 Bingkai Screen

6. Rak Jemur Rak

jemur

berfungsi

sablonan.Bahan

yang

jati,

meranti,

atau

lis,

yang

dibuat

dihubungkan ketahanan

dengan dan

elastis

lain lebih kurang 5 Cm.

Gambar 2.15 Rak jemur

sebagai

digunakan

tempat

pengeringan

untuk

membuat

sejenisnya.Bentuk persegi

empat

anyaman yang

rak

baik.

yang dan

tali Jarak

rak baik

pada nylon

antara

hasil

adalah ialah

atau kayu

reng

atau

masing-masing

sisi

yang tali

cetakan

satu

mempunyai dengan

yang

7. Gelas Ukur Kegunaan memerlukan

gelas

ukur

ketepatan

adalah

jumlah

untuk

ukuran

mengukur dalam

bahan

cc.

zat

Gelas

cair

ukur

yang

biasanya

untuk mengukur penggunaan pigment atau zat pewarna tinta.

Gambar 2.16 Gelas ukur

8. Mangkuk Plastik Mangkuk cahaya

yang

Gelatine

plastik

berfungsi

berupa

serbuk

Bichromate,

cahaya

(obat

Sodium

Hyphokloride

bahan logam.

sebagai

atau

afdruk). yang

untuk Plastik kedua

seperti,

tempat

Chromatine,

mengolah tahan bahan

mengolah

ini

Chrom

bahan

terhadap

bahan

mudah

Gelatine,

pengapus

bahan

peka

soda

bereaksi

peka api, dengan

Gambar 2.17 Mangkuk plastic

9. Bantalan Pengalas Bantalan pengalas terbuat dari bahan kayu yang diberi karet danditutupi dengan kain warna gelap. Fungsi dari bantalan pengalas adalah untuk alas tekanan kaca terhadap film di atas permukaan Modul GRA:CTK:009 27 screen, mencegah pembiasan sinar dan menjamin ketajaman hasil afdruk.

10. Kaca Penekan Kaca penekan adalah kaca bening persegi empat setebal ± 5 mm,yang digunakan untuk menekan film dari atas, mencegah pembiasan sinar terhadap film, menjamin kemantapan posisi film di atas screen dan sekaligus menjamin ketajaman hasil afdruk.

Gambar 2.18 Kaca penekan

11. Meja Gambar Meja setebal gambar

gambar lebih

adalah

kurang

berfungsi

5

sebagai

meja

yang

di

atasnya

mm

dan

di

bawahnya

diberi

lampu.Meja

untuk

mengecek

atau

mengontrol

tempat

diberi

kaca

bening

film sebelum pengafdrukan dan hasil cetakan.

Gambar 2.19 Meja gambar

12. Central Coater Central dilapisi

Coater bahan

adalah monyl

bahan

yang

terbuat

dan

berbentuk

dari segi

stainlesstil empat

yang panjang

sertamenyerupai sebagai

alat

dusgrip untuk

melapisi

(tempat bahan

pensil).Central peka

cahaya

Coater (obat

berfungsi afdruk)

pada

permukaan screen.

Gambar 2.20 Central Coater

Bahan cetak saring Bahan cetak saring Kertas gambar: kertas gambar atau kertas HVS digunakan untuk membuat desain motif yang akan disablon. Digunakan untuk memisah motif tiap warna, gambar yang dibuat pada kertas HVS yang dibuat menggunakan tinta cina atau hasil print komputer bisa langsung diafdruk degan cara dibuat transparan. Pensil warna/cat poster: untuk membuat desain dan membedakan warna yang akan dipisahkan.

Berbagai media cetak/sablon dalam tekstil sesuai kebutuha benda yang akan dibuat. Kaos untuk disablon bisa dalam bentuk lembaran tetapi sudah dipotong, biasanya bagian depan saja yang disablon sehingga apabila terjadi kesalahan bisa lebih hemat. Selain selendang untuk disablon, kain ukuran taplak meja atau kain lembaran untuk membuat tas, perlu diperhatikan bahan yang bisa disablon yaitu bahan yang permukaan datar atau halus.

Opaque ink dan tinta Cina: tinta Cina digunakan untuk menggambar memisahkan motif tiap warna pada kertas HVS /kalkir atau kodatrace dengan menggunakan kuas. Opaque Ink untuk menggambar memisahkan motif tiap warna pada kodatrace. Obat peka cahaya: obat peka cahaya merupakan larutan pokok dalam proses afdruk screen, merupakan campuran antara emulsi dan sensitizer (cairan peka cahaya).

Dipasaran bahan ini terdapat dalam satu kemasan dus kecil yang berisi dua buah botol.Botol besar berisi cairan emulsi, botol kecil berisi cairan sensitizer (larutan Kromatin). Digunakan untuk melapisi screen pada proses afdruk, pelapisan dilakukan pada ruang gelap atau ada cahaya lampu merah.

Penghapus screen: ulano 5 atau kaporit digunakan untuk menghapus obat peka cahaya pada screen apabila sudah tidak digunakan. Ulano 8 untuk menghapus bayangan pada screen.

Zat warna untuk sablon Hampir semua jenis zat warna dalam tekstil bisa digunakan dalam penyablonan. Tetapi zat warna pigmen paling bayak digunakan contohnya sandy colour walaupun sifatnya hanya menempel pada permukaan serat tekstil atau kain, tetapi penggunaannya sangat mudah, seperti untuk warna pokok Merah, Biru, Kuning dan Hitam atau CMYK (Cian, Magenta, Yellow dan Hitam). Selain itu dalam Industri besar dan kecil banyak menggunakan zat warna Reaktif (Remazol, Procion dan Cibacron) dan Zat warna Dispersi untuk kain sintetis.Berikut ini contoh zat warna Pigmen dalam bentuk cair dan Zat Warna Reaktif dalam bentuk serbuk.

Pengental dan obat bantu Soda Abu: Soda Ash (Na2CO3) termasuk alkali kuat berfungsi sebagai pengikat dalam pewarnaan zat warna reaktif. Soda kue: Sodium bikarbonat (NaHCO3), termasuk alkali lemah berfungsi sebagai fiksasi zat warna reaktif, untuk membuat suasana alkali.

Pengental untuk zat warna pigmen (sandy) menggunakan pengental emulsi dalam bentuk liquid ada beberapa macam pengental.Fasdy yaitu pengental yang dicampur dengan sandy menghasilkan

sablonan tidak timbul.Rubber warna dicampur dengan sandy menghasilkan sablonan timbul diraba menonjol pada hasil sablonan, rubber white untuk sablonan putih atau sablonan dasar untuk bahan tekstil / kaos warna gelap.

Manutex merupakan agar-agar rumput laut yang tidak berwarna dan tidak mewarnai bahan, digunakan sebagai pengental zat warna dalam bentuk serbuk seperti zat warna reaktif atau dispersi. Manutek dilarutkan dengan air dan diberi obat bantu soda abu atau soda kue untuk penguat warna.

Sabun colet: sebagai pencuci screen setelah penyablonan untuk meghilangkan sisa warna dan minyak atau kotoran lainnya.

Hidronal G: lem kain, sebagai pelapis pada papan landasan untuk menempelkan kain/ kaos yang akan disablon supaya permukaan rata dan tidak lepas pada penyablonan warna berikutnya (ke-2, 3, dst). Dandang: panci yang dilengkapi sarangan digunakan untuk proses fiksasi steam zat warna reaktif dan dispersi Kertas asturo warna gelap: bahan yang digunakan untuk membuat gambar /motif berlubang pada proses cetak saring teknik pemotongan/tanpa kodatrace. Kertas karbon putih:media untuk memindahkan motif dari kertas pola ke kertas asturo warna pada proses cetak saring teknik pemotongan.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses cetak saring baju kaos (t-shirt): 1. Siapkan pola disain yang sudah dibuat diatas meja. 2. Jiplaklah pola disain tadi keatas kalkir sampai pekat, sejumlah tiga lembar, sesuai dengan jumlah warna. 3. Siapkan peralatan untuk afdruk diruang gelap. 4. Olesi screen sebanyak tiga buah dengan obat afdruk sampai rata, dilanjutkan dengan pengeringan screen dengan hair dryer. 5. Tempelkan masing-masing screen dengan film yang sudah ada dibantu dengan isolasi. 6. Susunlah peralatan untuk afdruk dengan tepat. 7. Sinarilah perlatan afdruk tadi dengan lampu/matahari, satu persatu. 8. Siramlah screen dengan air dilanjutkan dengan penyemprotan sampai berlubang, keringkan. 9. Siapkan kaos dan pasanglah pada meja cetak. 10. Pasanglah screen diatas kaos tersebut. 11. Usahakan motif pas berada ditengah. 12. Tuangkan cat pada permukaan screen. 13. Hapuslah/gosoklah permukaan screen tadi dengan menggunakan rakel secara berulangulang. 14. Angkat screen secara perlahan-lahan. 15. Lanjutkan pekerjaan tadi memasang screen sampai mencetak dengan screen dan warna yang lain sesuai dengan disain. 16. Lepas kaos dari meja cetak, kemudian keringkan dan setrika (fiksasi). 5. Mencetak Lipat 6. Mencetak Bayangan

C. Prosedur Mencetak

Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak atau acuan atau klise. Alat cetak dapat diperoleh secara sederhana atau di rencana. Dalam perkembanagan seni rupa mencetak biasa dikatakan seni grafis yakni merupakan karya dwi mantra yang dibuat untuk mencurahkan ide atau gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Hasil cetakan menunjukkan kreatifitas keterampilan maupun keterampilan penciptanya.

Klise atau Acuan dan Hasil Cetakan Proses mencetak yaitu membuat acuan cetak atau klise dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, Gips logam atau bahan lainnya. Hasil Cukilan diolesi tinta, Kemudian diletakkan pada selembar kertas dan di tekan.Akhirnya tinta dari acuan melekat pada kertas. Berbagai macam proses mencetak antara lain : 1. Cetak tinggi, 2. Cetak dalam, 3.Cetak datar, 4. Cetak saring, 5.Cetak Lipat, 6. Mencetak bayangan

1. Cetak Tinggi

Proses cetak tinggi menggunakan klise atau acuan atau alat cetak yang akan menghasian gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise atau alat cetak itu ditempelkan pada kertas keudian diangkat, aka tampaklah gambar pada kertas contoh cetak tinggi yang sederhana ialah : Stempel Jari, potongan pelepah piang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissue dan benang di temple, cukilan ubi/ wortel dsb.

Dibawah ini contohnya :

Pembuatan klise untuk cetak tinggi dapat dilakukan dengan cara guntingan gambar, dan selanjutnya dapat untuk mencetak. Contohnya media berupa : guntingan gambar, papan atau karet (linoleum) atau ubi akrilik atau cap poster atau pewarna kulit, pensil, kuas, pisu atau alat pencukil dan kertas gambar.

Cara membuatnya : a. Gambar ditempelkan pada papan atau karet atau ubi b. pola ditoreh atau dicukil dengan pisau atau alat pencukil c. klise atau alat cetak selesai d. klise atau alat cetak dioles dengan tinta.

e. Cetakan keatas kertas gambar f. jadilah gambar cetakan

2. Cetak dalam Proses cetak dalam menggunakan klise / alat cetak yang akan menghasilkan gambar adalah bagian yang menjeluk / dalam. Cara pembuatannya sebagai berikut : a. Siapkan tembaga / seng atau plastik yang tebal, alat gores yang tajam tinta, kuas, kain lap. b. Membuat gambar pada tembaga / seng dengan cara digores c. Tinta dioleskan pada bagian yang menjeluk / dalam d. Tinta yang menempel pada bagian datar dibersihkan. e. Kemudian kertas yang akan dicetak diletakkan pada permukaan klise.

Kertas ini harus kertas yang mudah menyerap tinta.

f.

Selanjutnya ditindih dengan rata atau dipres dengan alat pres

g. Akhirnya kertas diangkat dan tampaklah gambar pada kertas

3. Cetak Datar Contoh yang sederhana ialah cetak agar-agar. Media agar-agar, air, lem arab, gula pasir, dan glaserin, seng tempat untuk menuangkan, kompor, kertas gambar, tinta.

Urutkan kegiatan sebagai berikut : a.

Membuat adonan acuan dengan menggunakan agar-agar, yakni rendam agar-agar,yakni:rendam agar-agar dengan air dingin selama 5 menit. Kemudian agar-agar dimasukan ke dalam air mendidih sehingga menjadi cairan. Memasukan lem arab, glaserin, sperlunya kemudian diduk sampai merata dan membeku,

b. Membuat gambar pada kertas dengan tinta, c.

Letakan kertas itu pada permukaan agar-agar yang di siapkan terlebih dahulu.permukaan kertas bergambar berada di bawah menempel pada agar-agar.tekanlah kertas itu sampai rata pada agaragar, lalu angkatlah dengan hati-hati.gambar tadi menempel pada permukaan agar-agar.jika kemudian kertas kosong di letakkan pada agar-agar itu di tekan sampai rata, lalu diangkat,gambar akan tercetak pada kertas itu. Sekarang hampir semua percetakan menggunakan mesin cetak offset yang berdasar pada proses cetak datar/rata.acuanya di sebut pelat.bagian yang menghasilkan gambar mampu menangkap tinta, tetapi menolak air. Sebaliknya bagian pelatnya menolak tinta,menarik air. Tinta yang dioleskan pada plat itu dicampur air menurut perbandingan tertentu. Jika tinta dioleskan pada pelat, hanya bagian yang akan menghasilkan gambar gambar saja yang menerima tinta, selanjutnya pindah pada kertas yang dicetak. Cetak datar yang sederhana dapat menggunakan kaca.Disisni dikatakan datar, karena menggunakan kca sebagai cetakan yang mempunyai permukaan datar. Media kaca satu lembar, kertas gambar yang lebih lebar daripada kaca, cat atau lem kanji yang dicampur dengan pewarna kue, kain lap, tempat cat, kuas dan Koran bekas untuk alas.

Teknik pembuatan : a. Kaca digambari dengan cat atau lem kanji dicampur dengan pewarna kue. b. Letakkan kertas diatas kaca yang telah digambari. c. Kertas ditekan sambil diratakan. d. Angkat kertas dari kaca.

e.

Jadilah gambar di kertas.

4. Cetak Saring Proses cetak saring atau cetak sablon yang disebut juga cetak stensil ini, bagian alat cetak/klise/ acuan merupakan bahan sutera sebagai saringan, tinta menembus acuan menghasilkan gambar. Cara Membuatnya : a. Siapkan kain polos yang halus, bingkai kayu (20 x 30 cm), rakel, lem kanji, pewarna kue atau tinta cina, llin, alat pemanas / kompor / anglo / kuas, cat kaleng dan paku kecil secukupnya. b. Buatlah klise / acuan dengan memasang kain pada bingkai kayu, lalu digambari dengan pensil dan di susul dengan digambar dengan lem yang dicampur dengan pewarna kue,

c. Gambar kering, lalu sekitarnya di olesi dengan lilin cair, d. Cucilah lem yang kering setelah lilin dingin dan biarkan melekat pada kain,

e.

Selanjutnya acuan/ klise siap untuk menyablon. Letakkan kertas di bawah acuan. Kemudian cat diratakan dengan raket. Akhirnya cat akan menembus kain dan terwujudlah gambar pada kertas.

5. Mencetak Lipatan Teknik cetak ini merupakan cara yang sederhana, yakni cetak lipatan kertas. Dengan teknik ini Anda akan memperoleh gambar-gambar yang menarik da bagus. Cara membuatnya sebagai berikut : a. Siapkan kertas gambar, langsung dilipat b. Buka lipatan, lalu teteskan tinta beberapa warna c. Tutuplah lipatan tadi, biarkan sebentar d. Bukalah lipatan tersebut. Anda dapat melihat hasil cetakannya.

6. Mencetak Bayangan Mencetak bayangan merupakan kegiatan berkarya seni rupa yang menghasilkan gambar bayangan. Media yang digunakan diperlukan kertas

gambar, daun atau guntingan gambar, cat air, cat

semprotan atau pewarna kue, sikat gigi bekas dan sisir.

Cara Mencetak : a. Daun atau guntingan gambar diletakkan diatas kertas gambar b. Cara mencetak dengan sisir atau dengan semprotan c. Setelah cat kering, daun atau guntingan kertas diangkat.

CETAK BESAR DAN CETAK KECIL Bisnis percetakan memang masih berpotensi untuk memberikan omzet yang cukup besar. Masih banyak orang yang membutuhkan jasa percetakan. Sehingga lapangan pekerjaan masih terbuka lebar untuk yang memiliki modal berwirausaha menjadi penjual jasa percetakan. Banyak sekali mesin tentang peretakan, dari mesin offset sampai mesin digital. Untuk pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis percetakan bisa mencoba dengan mesin cetak offset 1 warna yang murah. Seperti halnya jenis mesin cetak offset toko dan hamada. Kedua mesin ini pun selain murah karena hanya 1 warna juga memiliki beberapa jenis. Dari segi kemampuan mencetak ukuran kertas yang besar sampai hasil yang pasti bagus. Mesin cetak offset toko merupakan mesin cetak offset 1 warna yang murah dan mudah dalam pengoperasiannya. Dengan harga yang relatif murah, harga sparepart yang murah dan cara perawatan yang mudah. Namun hasilnya pun tidak bisa bagus seperti mesin cetak hamada. Untuk mesin cetak toko merupakan produk lebih tua daripada mesin hamada. Mesin cetak hamada lebih efektif dan hasilnya lebih bagus untuk mesin cetak offset murah 1 warna dibanding yang lainnya. Yang membuat perbedaan hasil ini sebenarnya adalah dari kekuatan presisi mesin tersebut. Mesin cetak toko memiliki presisi dan patokan cetak yang kurang bagus, karena patokan cetak tidak terjepit dengan kuat dan presisi antar silinder tidak begitu kuat. Sedangkan mesin cetak hamada memiliki patokan cetak yang kuat karena dijepit dengan kuat dan memiliki presisi yang kuat antara kedua silider cetaknya. Selain itu mesin cetak hamada sudah lebih praktis karena tidak terlalu banyak menggunakan tenaga manual saat mencetak, hanya tinggal melihat hasil cetak sudah pas apa belum. Sedang untuk mesin cetak toko harus menggunakan tenaga manual untuk mencetak, pencetak harus mengontrol masuknya kertas dengan benar agar tidak terjadi double cetak.

JENIS DAN UKURAN BANNER

Jenis-jenis banner indoor 1. X banner

Sesuai dengan namanya, X baner ini dibuat dengan tiang penyangga yang berbentuk huruf X. Biasanya bahan penopang ini terbuat dari pipa kecil yang ringan sehingga memudahkan untuk dipindah ke tempat yang lebih strategis atau sesuai kebutuhan. Misalnya di sebelah pintu masuk toko, kantor atau swalayan. Tiang penyangga yang berbetuk X tadi juga bisa diubah menyesuaikan dengan ukuran X banner itu sendiri. Jadi ini bisa meminimalisir biaya promosi. Artinya cukup mencetak ulang media banner untuk kemudian ditempatkan atau

dipasang pada tiang penyangga X banner tersebut. Sedangkan ukuran X banner itu sendiri ada berbagai macam, namun yang paling sering digunakan adalah ukuran X banner berikut ini; Ukuran 80 x 180 cm Ukuran 60 x 160 cm Ukuran 60 x 120 cm Namun, tidak ada salahnya kamu membuat banner diluar ukuran tersebut. Hanya saja, selain media banner yang ukurannya khusus, kamu juga harus mempunyai tiang penyangga yang berbentuk X tadi dengan ukuran khusus juga. Misalnya untuk kebutuhan toko kamu yang mana ukuran di atas dirasa kurang pas. Jadi kamu bebas berkreasi, yang penting maksud dan tujuan dari pengiklanan via X banner tersebut bisa dicapai. Sedangkan harga X banner ini bermacam-macam menyesuaikan dengan ukuran dan bahan atau tiang yang dibuat. Bisanya ini merupakan privasi dari masing-masing jasa pembuat banner. 2. Mini Banner

Mini baner ini sama saja dengan X banner, hanya saja bentuk dan ukurannya lebih kecil atau 25X40 cm. Ada juga yang menggunakan ukuran 26X38 cm atau 30×42 cm. Karena ukurnnya yang kecil, mini banner ini merupakan media promosi yang biasanya diletakkan di atas meja dekat customer service atau semisalnya. 3. Roll banner

Sebagaimana namanya, banner jenis ini lebih praktis karena bisa digulung setelah selesai digunakan sebagai media promosi. Selain bentuknya yang efisien dan portabel, secara fungsional dapat membangun brand perusahaan atau produk sebagiamana X banner. Sedangkan ukuran yang biasa dipakai adalah; Ukuran 60×160 cm Ukuran 80×200 cm Ukuran 85×200 cm

Banner Outdoor  Bahan jenis ini lumayan kasar dan halus, dan bahannya ini juga lumayan tebal dari yang lainnya. Umumnya dipakai untuk mencetak Spanduk, Baliho, X-Banner, Mini XBanner, Roll Up, Y-Banner, I-Banner. Bahan jenis ini seratnya lumayan kasar dan halus dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor) karena bahannya yang lebih tebal.. gramasi yang umum dipakai 230 s/d 400 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm.

Banner Cloth / Kain Satin Outdoor

Bahan jenis ini seperti kain permukaannya halus, sangat tipis. Umumnya dipakai untuk mencetak Bendera, . Bahan jenis ini seratnya halus dan sangat tipis cocok untuk posisi iklan didalam ruangan dan diluar ruangan

 Banner Flexi Outdoor

Bahan jenis ini agak halus dan agak tipis. Umumnya dipakai untuk mencetak Spanduk, Baliho, Umbul-Umbul, X-Banner, Roll Up, Y-Banner, I-Banner, Photowall, Mini X-Banner, Wallpaper, Backdrop, Billboard, maupun Backwall. Bahan jenis ini seratnya agak halus dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor). gramasi yang umum dipakai 230 s/d 400 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm.

 Banner Korcin Outdoor

Bahan jenis ini agak kasar agak tebal. Umumnya dipakai untuk mencetak Spanduk, Baliho, Umbul-Umbul, X-Banner, Roll Up, Y-Banner, I-Banner, Photowall, Mini X-Banner, Backwall maupun Wallpaper.. Bahan jenis ini seratnya agak kasar agak tebal dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor). gramasi yang umum dipakai 230 s/d 350 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 250cm, 320cm dan 550cm.

 Stiker One Way Outdoor

Bahan jenis ini halus, tebal dan permukaanya bolong-bolong. Umumnya dipakai untuk mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca dan sejenisnya yang berbentuk transparan. Bahan jenis ini seratnya halus, tebal cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) dan diluar ruangan (Outdoor). Gramasi yang umum dipakai standar. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 90cm, 105cm, 125cm dan 150cm.

 Stiker Vinyl Outdoor

Bahan jenis ini halus, tipis dan berwarna putih. Umumnya dipakai untuk mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca, acrylik, triplek, di mobil dan lain sebagainya yang pada permukaan datar. Bahan jenis ini seratnya halus dan tipis cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) dan diluar ruangan (Outdoor) dengan ditambahkan hasil finishing seperti laminating DOFF / GLOSSY / FLOOR GRAPIK supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum dipakai standar. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 105cm, 125cm, 150cm

CUTTING STICKER

Cetak Cutting Sticker Cutting Sticker adalah teknik memotong pada media sticker sesuai dengan bentuk yang diinginkan oleh pelanggan baik itu pada warna yang solid maupun pada sticker yang sudah di cetak dengan menggunakan mesin pemotong otomatis. Dengan menggunakan jasa cutting sticker, pelanggan mengharapkan daya tahan yang lama, warna yang tidak mudah luntur jika dipasang di media yang berada di luar ruang. Bahan yang umum kita temui untuk jasa cutting sticker Jakarta adalah ORACAL dan 3M. Bahan bahan ini adalah bahan import yang sudah terbukti melewati masa ketahanan hingga 5 tahun pada media luar ruang.

BARANG PERCETAKAN DIGITAL

Produk atau cetakan hasil digital printing umumnya berupa produk mentah dimana masih memerlukan proses lanjutan agar produk tersebut lebih menjual. Ada beberapa pelaku usaha digital printing yang tidak mau repot dengan hanya menjual produk mentah tersebut tapi kebanyakan memilih menjualnya dalam bentuk jadi sehingga harga jual lebih menarik. Beberapa produk yang umum dihasilkan usaha digital printing adalah sebagai berikut : 1.

Spanduk

yaitu media iklan yang memiliki bentuk

memanjang secara horizontal terbuat dari frontlite atau kain yang ujung-ujungnya diberi mata ayam sebagai tempat mengikat spanduk di tiang atau pohon. Ukuran yang umum untuk spanduk adalah 1x6 m untuk OUTDOOR dan 1x4 untuk IUNDOOR. 2. Umbul-umbul yaitu media iklan yang memiliki bentuk memanjang secara vertikal terbuat dari frontlite atau kain yang ujungnya diberi selongsong untuk tarikan jika umbulumbul tersebut berbentuk persegi, jika umbul-umbul berbentuk segitiga (bagian atas lebih kecil daripada bagian bawah) biasanya diberi tali pada sisi tepinya. 3. Baliho atau billboard yaitu media iklan yang dicetak menggunakan frontlite atau backlite dan memiliki ukuran sangat besar. Karena ukurannya yang sangat besar maka memerlukan rangka atau tempat khusus untuk memasangnya. Rangka atau tempat memasang baliho umumnya terbuat dari kontruksi besi dan lembaran aluminium serta tiang yang sangat besar (kontruksi ini digunakan untuk jangka panjang, jika dalam jangka pendek biasanya menggunakan bambu atau kayu).

Baliho/billboard yang sering kita jumpai di pinggir jalan, jika ingin fokus ke usaha seperti ini sebaiknya anda menggunakan mesin lebar 3,2 m 4. Neonbox, papan iklan yang berbentuk box (kotak) dan didalamnya ada lampu sehingga gambar atau iklan terlihat lebih bercahaya.

Neonbox ukuran besar didalam ruangan, sangat diminati karena memberikan efek yang mewah dan berkelas, jika ingin fokuz ke usaha seperti ini sebaiknya gunakan mesin seperti ROLAND, MIMAKI, MUTOH, HP atau EPSON 5. Backdrop atau backwall adalah media iklan yang digunakan sebagai latar dari panggung untuk acara musik, konferensi pers, pengajian dan sebagainya. Backdrop biasanya dibuat tidak permanen rangkanya, sehingga bisa dipisah dan dipindah tempatnya. Untuk rangkanya biasanya berupa

kontruksi besi yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis sedangkan untuk media gambarnya terbuat dari lembaran pvc yang diberi magnet pada bagian tepi belakangnya. Backdrop umumnya juga sudah termasuk lampu sebagai penerang. Ada juga backdrop simple yang hanya menggunakan bulatan penyambung dan lembaran cetakan, hanya saja metode ini hanya cocok untuk indoor.

Contoh backwall atau wallpaper yang sering terlihat di mall, anda bisa menggunakan mesin lebar 1,8 s/d 3,2 m, pastikan mesin memiliki resolusi yang bagus karena gambar akan dilihat dari jarak dekat. 6. Poster adalah media iklan yang berbentuk persegi panjang dan umumnya sudah memiliki ukuran internasional seperti A3, A2, A1, A0. Poster dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti frontlite, kertas art paper, kertas art karton, photo paper, albatros, sticker dan sebagainya. Poster lebih sering digunakan untuk promo produk atau sebagai sarana pengumuman informasi kepada kalayak banyak.

Contoh poster, anda tentu sudah seringkan melihat produk digital printing seperti ini, gunakan mesin ber-resolusi tinggi untuk mencetak produk seperti ini 7. Banner adalah poster yang berukuran panjang. Merupakan media iklan yang paling banyak diminati karena bentuknya yang simple dan mudah dipasang dimana saja. Jika dilihat dari jenis kaki atau sistem display nya maka bisa dibedakan menjadi x-banner, ybanner, roll-banner, hanging banner dan sebagainya. Nama sistem display banner tersebut menunjukkan bentuk rangkanya, jika x maka bentuk rangkanya adalah x, jika roll maka bentuknya rol dan gambar bisa digulung. Hanging

berarti banner digantung secara vertikal dan biasanya bisa diputar sehingga lebih menarik.

Contoh banner yang tentu sering anda temui di berbagai tempat 8. Photograpy produk, merupakan salah satu produk digital printing yang paling ngetrend dan banyak dikenal masyarakat luas. Produk digital yang masuk dalam kategori ini adalah perbesar photo, cetak lukisan, album/kolase photo, pas photo, photobook dan cetak photo wedding.

Produk cetak photo seperti ini sangat laku baik di kota maupun di desa, jadi ini merupakan layanan wajib yang harus anda punyai, gunakan mesin beresolusi tinggi agar hasil cetakan sekelas cetakan studio photo. 9. Digital Offset produk, kami sebut offset produk karena produk ini biasa dicetak menggunakan mesin offset tapi karena dicetak menggunakan mesin digital maka bisa dicetak satuan dan custom. Contoh produknya adalah kartu nama, brosur, buku, cover, undangan, kop surat, album photo, poster mini dan sebagainya. 10. Sticker, merupakan produk digital printing yang paling banyak jenis dan peminatnya. Sticker jika dijabarkan satu persatu bisa menjadi ulasan yang sangat panjang sendiri. Beberapa sticker yang sering dijumpai adalah sticker mobil, sticker motor, sticker laptop, sticker HP, sticker label dan sebagainya.

Contoh sticker yang dicutting sesuai polanya,

Sticker poster yang sering dibutuhkan restoran atau kafe 11. Kreatif produk, digital printing sebagai metode cetak yang memungkinkan cetak satuan dan di berbagai jenis bahan memberikan jalan bagi orang-orang kreatif untuk membuat produk kreatif. Beberapa contoh produk kreatif adalah tas unik, kaos digital, mug digital, jok motor/mobil, kain digital, lantai digital, pintu digital, dan sebagainya.

Tas ultah yang kami buat menggunakan transfer paper dan mesin press

Souvenir mouse yang kami sablon menggunakan Decal. Decal adalah produk water decal yang bisa dicetak menggunakan mesin printer laser atau ROLAND

Tas kreatif menggunakan transfer paper khusus ecosolvent

Sticker Doming/timbul menggunakan Resin, merupakan produk kreatif yang laku dipasaran BAHAN PERCETAKAN DIGITAL

Flexi: Bahan Digital Printing

Pemilihan bahan untuk media promosi baik itu outdoor maupun indoor merupakan hal penting. Ada banyak jenis bahan sebagai media cetak digital. Sebelum melakukan percetakan, ada baiknya anda mengenali bahan-bahan tersebut satu per satu sehingga anda mendapatkan hasil cetakan terbaik. Kali ini kita akan membahas salah satu jenis bahan tersebut. Untuk bagian pertama kita membahas bahan yang disebut Flexi. Berikut ulasannya : 1. Flexi / Vynill Frontlite/ Flexi Frontlite Bahan Flexi banyak digunakan dalam percetakan digital, baik untuk membuat banner, umbul-umbul, spanduk, baliho, billboard, neonbox / lightbox bahkan tenda. Pada dasarnya kualitas bahan flexi berbeda-beda tergantung negara yang membuatnya. Secara umum, flexi merupakan bahan yang lentur dan tidak mudah robek. Permukaan flexi pada dasarnya halus di satu sisi dan kasar di sisi yang lain.

Butuh print poster, brosur, spanduk, x-banner, kartu nama, dll tapi lagi malas keluar rumah? Kini nggak perlu ribet-ribet buat cetak digital segala kebutuhan anda. Klikprint hadir sebagai solusi cetak digital online yang sangat mudah, cepat dan dengan harga yang terjangkau. Mumpung lagi ada promo nih! Klik di sini untuk info lebih lanjut.



Flexi China

Flexi china merupakan bahan yang halus dan tipis. Bahan ini sangat cocok untuk media promosi baik itu indoor maupun outdoor. Flexi yang sering dipakai umumnya memiliki gramatur 230 sampai dengan 400. Sementara lebar gulungnya di antara 220 cm, 250 cm, 320 cm, 550 cm.



Flexi Korea

Flexi korea memiliki permukaan yang lebih halus dari flexi china namun memiliki harga yang lebih mahal. Gramatur yang biasanya dipakai berkisar 230 hingga 350 gram. Sementara lebar gulungnya di antara 250 cm, 320 cm, dan 550 cm.



Flexi Jerman

Flexi jerman merupakan bahan yang paling tebal dan mahal dibanding flexi lainnya. Permukaannya lebih halus dari kedua flexi lainnya dengan hasil cetak yang lebih tegas dibanding yang lain. Berat flexi jerman sama dengan flexi china yaitu 230 hingga 400 gram dengan lebar gulung 220 cm, 250 cm, 320 cm, dan 550 cm.

2. Flexi Backlite Flexi backlite pada dasarnya mirip dengan flexi frontlite. Hanya saja serat dan tekstur flexi backlite lebih kaku. Selain itu, ia tergolong bahan yang halus, tebal, dan sedikit transparan. Fungsinya pun lebih luas jika dibandingkan dengan flexi frontlite. Umumnya flexi backlitedi gunakan untuk mencetak neon box dan sign board yang terdapat di depan lampu penerangan karena bahan ini akan berpendar saat terkena cahaya. Flexi backlite diproduksi menggunakan UV Ink sehingga kekuatan tintanya bertahan lebih lama. Flexi backlite juga mempunyai jenis yang berbeda-beda sesuai dengan negara pembuatnya yaitu flexi backlite china, korea, dan jerman. Gramatur yang dipakai oleh ketiga jenis ini adalah 250 sampai dengan 300 gram dengan lebar gulungan 220 cm, 250 cm, 320 cm, dan 550 cm. Untuk flexi backlite korea bagian belakang seratnya berwaran kebiru-biruan. Sementara flexi backlite jerman bagian belakang seratnya berwarna putih. Ketiganya cocok digunakan untuk media promosi indoor maupun outdoor. jenis-jenis media lainnya dalam digital printing yang dapat digunakan sebagai media promosi. Berikut ulasannya : 1. Albatros Albatros lebih cocok digunakan untuk media promosi yang bersifat indoor misalnya banner, poster, bahkan cetak foto dan peta. Albatros merupakan bahan yang tipis, halus, dan mengkilat. Biasanya setelah cetak, akan lebih baik jika bahan albatros dipadukan dengan laminasi glossy atau doff. Albatros juga dapat berbentuk stiker yang biasa disebut stiker sintetis. Adapun lebar gulung albatros antara lain 90 cm, 125 cm, 150 cm. 2. PVC Banner PVC banner terbuat dari komponen plastik yang disebut Polivinil Klorida. PVC merupakan bahan yang cukup awet dikarenakan kualitasnya yang tinggi dan tidak mudah melengkung. PVC Banner biasanya digunakan untuk membuat banner. Jika dibandingkan bahan lainnya yang biasa digunakan untuk membuat banner, PVC Banner dapat dikatakan jauh lebih kuat. Oleh karena itu, jika anda ingin membuat banner yang dapat bertahan lama, PVC Banner dapat menjadi pilihan yang tepat.

3. Luster Luster merupakan bahan sifatnya hampir mirip dengan albatros yaitu tipis, mengkilap, hanya saja luster memiliki permukaan yang kasar. Luster biasanya digunakan untuk pembuatan banner. Karena seratnya yang agak kasar, luster kurang cocok jika dipadukan dengan laminasi glossy atau doff. Jika dilaminasi, maka bahan laminasi tersebut tidak akan bertahan lama karena plastik laminasi tidak dapat menempel pada permukaan luster. Lebar gulungan laster antara lain : 90 cm, 125 cm, dan 150 cm.

4. Glossy paper Glossy Paper cocok digunakan untuk media promosi indoor dikarenakan bahannya yang halus, tebal, dan juga berwarna putih. Biasanya penggunaan glossy paper dipadukan dengan laminasi glossy ataupun doff. Lebar gulung glossy paper antara lain : 90 cm, 125 cm, dan 150 cm.

5. Kanvas Kanvas terbuat dari katun, bertekstur kasar, dan berwarna putih kekuning-kuningan. Kanvas dapat digunakan untuk mencetak foto ataupun poster yang bersifat indoor. Adapun lebar gulung kanvas untuk proses percetakan adalah 105 cm, 125 cm, dan 150 cm.

6. Duratrans Durable transparancy atau duratrans merupakan bahan yang bersifat halus, tebal, dan transparan. Duratrans cocok digunakan untuk membuat neon box. Untuk finishing, duratrans dapat dipadukan dengan laminasi glossy ataupun doff. Untuk proses cetak, lebar gulung duratrans antara lain: 105 cm, 125 cm, dan 150 cm.

7. Mesh Mesh merupakan bahan yang kasar, tebal, dan permukaannya bolong-bolong. Biasanya mesh digunakan untuk bagian belakang backdrop. Namun tetap cocok untuk bahan media promosi indoor maupun outdoor. Untuk proses cetak, lebar gulung mesh antara lain 220 cm, 250 cm, 320 cm.

8. Cloth Merupakan bahan yang sangat halus seperti kain. Umumnya, cloth dipakai untuk mencetak bendera. Kelebihan dari cloth, bahan ini tidak mudah rusak dan hasil cetaknya cukup bagus. Selain bendera, cloth juga dipakai untuk mencetak umbul-umbul dan spanduk.

9. Silk Banner Silk banner merupakan bahan sejenis kain sintetis yang bersifat lentur, kuat, dan tidak mudah sobek. Hasil cetak dari silk banner cukup tahan lama dan tidak mudah pudar sehingga cocok untuk media promosi outdoor. Silk banner memiliki ketebalan sekitar 120 gsm. Silk banner merupakan bahan yang tidak bisa ditekuk sempurna, karena jika ditekuk, bekas tekukkannya dapat meninggalkan bekas. Silk banner biasanya digunakan sebagai bahan payung. Bahan ini cocok untuk anda yang ingin membuat souvenir payung bagi usaha anda dengan logo atau karakteristik usaha anda.

Pada dasarnya ada banyak media yang dapat digunakan sebaga alat media promosi. Apa yang dijelaskan di atas hanya sebagian kecil dari berbagai macam media lainnya. Pastikan anda memiliki bahan yang tepat untuk cetakan yang anda inginkan.

Related Documents


More Documents from "Azwar Joeng"

Klp Iv (1).pdf
January 2021 1
1 Ammaku Sahayam(nmg)
January 2021 0
January 2021 6
Rancangan Aktualisasi Dwi
January 2021 1