“teori Levine Pada Praktek Klinik Keperawatan”

  • Uploaded by: Karin Purba
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View “teori Levine Pada Praktek Klinik Keperawatan” as PDF for free.

More details

  • Words: 1,677
  • Pages: 22
Loading documents preview...
“TEORI LEVINE PADA PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN” Dosen Pembimbing : Wiwik D.A S.Kep.Ns. M.Kep Kelompok 5: Leo Naldi Nainggolan

Ghina Siregar Gelora Sinuraya Meilinda Manurung Mentari Purba

Biografi Myra Estrin Levine  Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara (George, 2002).  Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962,

ia mengajar keperawatan di berbagai lembagaseperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel (Tomey&Alligood, 2006).



Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002)

Konsep Utama Disiplin Keperawatan Teori Levine 

Orang

Seseorang adalah holistik yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan integritas serta satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar. keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup, "individu memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial ". Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir.



Lingkungan

Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan internal dan eksternal : a. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk energi. b. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan konseptual. 

Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan.



Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan.



Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari pengalaman hidup.



Kesehatan Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan. Levine (1991) menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan sebagai: yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri . Ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah hal yang tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan terjadi.



Perawatan

Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu, beberapa dramatis tandanya selamanya pada setiap pasien" (Levine, 1973). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan). Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara di mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi.

Konsep Dasar Model Konservasi Levine Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun 1973,menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut , Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan, yaitu:

1.

Konservasi Energi

Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui energy sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperawatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien. 2.

Konservasi Struktur Integritas

Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.

3.

Konservasi integritas personal

Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur. 4.

Konservasi Integritas Sosial

Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal .

Teori Levine Dan Proses Keperawatan 

Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.



Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.



Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. dalam pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal.



Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir.



Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan :

1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan. 2. Menentukan tingakat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. 

Dalam mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.



Teori Levine menyatakan bahwa :

1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan. 2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien. 3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan perawatan. 4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan atau support. Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.

Aplikasi Teori Levine Kasus

Tn. A, umur 45 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah Saraf Rumah Sakit X dengan kelemahan pada ekstremitas kanan pasca stroke NHS. Tn. A sudah seminggu di rawat didampingi oleh istri dan seorang anak perempuannya. Selama di rawat pasien Tn. A tidak pernah dimandikan karena kelemahan yang diderita oleh pasien dan adanya kepercayaan keluarga bahwa pasien yang sakit tidak boleh dimandikan

Analisa Kasus 1) Pengkajian 1. Konservasi energi TN. A usia 45 tahun, mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan 2. Konservasi integritas struktural Karena kelemahan yang dialami Tn. A sehingga hal inilah yang membuat pasien tidak mampu untuk melakukan perawatan diri, badan pasien tampak kotor, kusam dan berbau. 3. Konservasi Integritas Personal Pasien dan keluarga menganut kepercayaan jika sakit tidak boleh mandi 4. Konservasi Integritas pasien

Perawat berbicara dengan anggota keluarga pasien dan mereka mengatakan Tn. A tidak mau dimandikan karena takut penyakit Tn. A bertambah berat bila banyak bergerak.

2)

Diagnosa Keperawatan Deficit Perawat diri b/d kelemahan fisik

3)

Intervensi / Implementasi

a. Terapeutik

Bina hubungan saling percaya : 

Salam terapeutik



Memperkenalkan diri perawat dan nama panggilan



Menanyakan nama panggilan yang disukai



Menanyakan keadaan pasien hari ini

b. Supportif 

Memberikan motivasi, semangat dan support kepada pasien

c. Intervensi 

Konservasi energy :

-

Membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi yang adekuat

-

Membantu mobilisasi pasien dengan posisi miring kiri dan kanan setiap 30 menit.



Konservasi integritas structural

-

Membantu pasien dalam latihan ROM

-

Membantu pasien mempertahankan personal higiene



Konservasi integritas personal

-

Menjaga privasi pasien

-

Menyapa pasien dengan sopan

-

Meminta izin sebelum melakukan tindakan

Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan pasien 

Melindungi kebutuhan akan jarak (space) Konservasi integritas social

Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dalam perawatan pasien termasuk menganjurkan memanggil rohaniawan untuk memberikan support spiritual kepada pasien.

4)

Evaluasi



Pasien tampak bersih, segar dan rapi



Pasien dan keluarga mengerti dan mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan pasien.

Kesimpulan Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan berbeda dari disiplin ilmu keperawatan.Dalam teori Levine ini terdapat empat konsep konversi utama yaitu konversi energy,integritas struktur,integritas personal dan integritas social.Semua teori ia bagi menjadi empat bagian utama antara lain orang, lingkungan , kesehatan, keperawatan.Selain itu, Levine juga membahas orang dan lingkungan yang tergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu.Menurutnya seorang perawat harus selalu mengobservasi, memberikan intervensi yang tepat sesuai perencanaan dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk membantu klien,sehingga hubungan kerja sama antara perawat dengan klien harus baik agar terwujudnya tujuan kedua belah pihak.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "amril"