Puji Tri Lestari – 2301950452 Kelas: Dwea: Tugas Personal 2 Minggu Ke 7 - Sesi 11 National Resilience

  • Uploaded by: Puji Lestari
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Puji Tri Lestari – 2301950452 Kelas: Dwea: Tugas Personal 2 Minggu Ke 7 - Sesi 11 National Resilience as PDF for free.

More details

  • Words: 2,168
  • Pages: 8
Loading documents preview...
TUGAS PERSONAL 2 MINGGU KE 7 - SESI 11 NATIONAL RESILIENCE

PUJI TRI LESTARI – 2301950452 Kelas: DWEA Ketahanan Nasional Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi kenegaraan Indonesia. Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka mempertahankan kesatuannya, menghadapi ancaman yang datang maupun mengupayakan sumber daya guna memenuhi kebutuhan hidup. Dengan demikian, ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan kesatuannya, memperkuat daya dukung kehidupannya, menghadapi segala bentuk ancaman yang dihadapinya sehingga mampu melangsungkan kehidupannya dalam mencapai kesejahteraan bangsa tersebut. Dimensi-dimensi Ketahanan Nasional 1. Modal Politik Modal politik dapat dimaknai secara psikologis dan institusional. Secara psikologis berkaitan dengan perasaan warga negara terhadap pemerintah mengenai kompetensi pemerintahan tersebut untuk mengelolah sumber daya-sumber daya transformatif yang ada dalam masyarakat. Sumber daya-sumber daya yang dapat membawa perubahan masyarakat menjadi lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh warga negara. Perasaan warga negara ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan warga negara terhadap sebuah regim pemerintahan. Bila tingkat kepercayaan warga negara terhadap sebuah regim pemerintahan, maka akan mudah bagi pemerintahan tersebut untuk mengelola atau memobilisasi sumber daya-sumber daya yang ada dalam warganya. Namun sebaliknya bila tingkat kepercayaan sebuah warga negara rendah terhadap sebuah regim pemerintahan, maka akan sulit bagi pemerintahan tersebut untuk mengelolah atau memobilisasi sumber daya yang ada pada warga negaranya. CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Hal-hal yang dapat mengganggu Ketahanan Nasional berdasarkan Modal Politik: 

Hoaks politik dalam era post-truth terhadap ketahanan nasional, post-truth menurut Kamus Oxford dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibanding emosi dan keyakinan personal. Memasuki tahun politik Pemilu 2019, penyebaran berita hoaks politik menjadi isu yang berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di Indonesia. Isu suku, agama, ras, dan antar golongan hingga ujaran kebencian dapat memperlemah ketahanan nasional, jika ketahanan nasioanal kita lemah maka bisa terjadi disintegrasi bangsa, dan bisa mengacam keutuhan NKRI. Pendapat ini dijustifikasi oleh hasil survey yang dilakukan secara online oleh Masyarakat Telematika Indonesia pada bulan Februari 2017 kepada 1.116 responden. Hasil survey tersebut menunjukkan, sebanyak

96,6%

responden

berpendapat

bahwa

hoaks

dapat

menghambat

pembangunan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, jika ketahanan nasional lemah dan keutuhan NKRI terancam akibat maraknya berita hoaks politik, maka proses pembangunan menjadi terhambat. 

Kondisi kehidupan politik bangsa yang mempengaruhi ketahanan politik, salah satunya yaitu adanya persaingan dalam dunia politik. Indonesia tengah mengalami masalah yang cukup serius. Hilangnya nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di dunia perpolitikan telah menimbulkan masalah yang sampai sekarang belum terpecahkan. Nilai-nilai pancasila sudah tidak lagi menjadi dasar negara yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai pancasila sudah tidak lagi dijunjung tinggi. Pancasila seharusnya dijadikan landasan dalam dunia perpolitikan. Pancasila seharusnya diterapkan dalam segala macam kegiatan yang dilakukan di dunia perpolitikan. Namun yang terjadi sekarang ini adalah sebaliknya.

Solusi terhadap permasalahan diatas: Hoaks politik perlu dimitigasi dengan cara yang baik, benar, tepat. Untuk memitigasi hoaks politik, disarankan beberapa langkah sebagai berikut:

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

1. Meningkatkan literasi masyarakat melalui peran aktif pemerintah, pemuka masyarakat, agama, dan komunitas 2. Menyediakan akses yang mudah kepada sumber informasi yang benar atas setiap isu hoaks, 3. Melakukan edukasi yang sistematis dan berkesinambungan serta tidakan hukum yang efektif bagi penyebarnya. Negara perlu berperan dalam: 1. Memberikan solusi cerdas menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 2. Perumusan situssitus internet yang memiliki dampak negatif terhadap media sosial 3. Edukasi penggunaan media sosial secara berkesinambungan, pembentukan lembaga cyber nasional 4. Mawas diri dari berbagai pengaruh negatif yang masuk ke media sosial. 2. Modal Sosial Kondisi kehidupan sosial bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Hal-hal yang dapat mengganggu Ketahanan Nasional berdasarkan Modal Sosial: 

Ancaman di dalam negeri Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia



Ancaman dari luar negeri Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Solusi terhadap permasalahan diatas: Untuk mengatasi masalah tersebut warga negara Indonesia arus mempunyai semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional. Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita. 3. Modal Manusia Modal manusia menunjuk pada kemampuan yang dimiliki seseorang melalui pendidikan, pelatihan dan atau pengalaman dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan yang perlu untuk melakukan kegiatan tertentu. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya manusia dapat melakukan sebuah kegiatan tertentu. Sebuah kegiatan yang bersfiat transformatif yaitu kegiatan yang dapat mengubah sesuatu menjadi lebih baik, termasuk dalam hal ini mentransformasi kehidupannya sendiri, kehidupan orang lain atau kehidupan komunitas atau masyarakat di mana ia berada. Manusia yang dalam konteks pembahasan ini adalah warga negara merupakan elemen yang sangat penting bagi ketahanan sebuah bangsa. Oleh karena itu, manusia dapat dikategorikan sebagai modal bagi ketahanan sebuah negara. Semakin banyak warga negara memiliki pengetahuan dan ketrampilan, maka ketahanan negara tersebut akan menjadi lebih baik. Hal-hal yang dapat mengganggu Ketahanan Nasional berdasarkan Modal Manusia:

4. Modal Budaya

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Kebudayaan pada umumnya didefinisikan sebagai kompleks pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan yang dibutuhkan oleh manusia sebagai anggota dari masyarakat

(Tylor 1871/1958,p.1).8 Sebuah negara

membutuhkan modal budaya. Bila modal budaya sebuah bangsa atau rendah, maka bangsa atau negara tersebut lama kelamaan akan kehilangan identitasnya sebagai sebuah bangsa. Berkaitan dengan definisi tersebut kita dapat menunjuk beberapa gejala dan fakta yang sedang melanda masyarakat Indonesia seperti:  Gejala dan fakta dalam bidang ekonomi; pasar-pasar baik tradisional maupun modern dibanjiri dengan produk-produk asing.  Gejala dan fakta dibidang seni; banyak film-film dan lagu-lagu produk warga negara dari negara lain membanjiri panggung-panggung pertunjukan yang ada di Indonesia bahkan sampai ke pelosok negeri  Gejala dan fakta dibidang adat istiadat; gaya hidup, fashion, kuliner yang berasal dari dan diproduksi oleh warga negara dari negara lain telah menjadi bagian dari cara hidup warga negara Indonesia baik di kota maupun di desa-desa, bahkan sampai ke kampung-kampung pelosok.  Gejala dan fakta yang berkaitan dengan pendidikan; kurikulumkurikulum dan sistem pendidikan asing bahkan telah menjadi rujukan utama bagi kurikulum dan sistem pendidikan di tanah air Indonesia.  Gejala dan fakta dibidang moral; standar-standar perlaku moral dewasa ini sangat dipengaruhi oleh standar moral dari negara-negara lain. Negara dan warga negara Indonesia tentu saja tidak hidup secara terisolasi dari pergaulan dengan warga negara atau negara lainnya di dunia ini. Supaya dapat hidup, bergaul, bersaing dengan warga negara atau negara lain, setiap warga negara harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam pergaulan tersebut. Kompetensi lahir dari usaha untuk terus mempelajari pengetahuan, kebiasaan, ketrampilan yang dimiliki warga warga negara dari bangsa atau negara-negara lain. Namun pertanyaan yang perlu direfleksikan adalah apa sumbangan kita sebagai warga negara untuk memperkaya kebudayaan bangsa-bangsa lain? Rendahnya sumbangan warga negara dalam kaitannya dengan kebudayaan di satu sisi akan berdampak pada membanjirnya produkproduk asing yang akan mempengaruhi pengetahuan, afeksi dan perilaku warga negara Indonesia, dan pada sisi lain, membanjirnya produk kebudayaan asing dapat menjadi persoalan terhadap kedaulatan bangsa dan negara. CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Kedaulatan bangsa dan negara dalam konteks ini tidak hanya berbasis pada teritori, tetapi juga berbasis pada setiap produk warga negara. Semakin rendah produk kebudayaan sebuah negara, semakin rentan negara tersebut untuk menjadi arena bagi penetrasi kebudayaan asing. Semakin banyak produk budaya asing, semakin hilang juga identitas budaya bangsa Indonesia. Lebih jauh lagi, salah satu tujuan dari berdirinya negara Indonesia sebagaimana yang dituangkan dalam pembukaan UUD’45 adalah “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Ketertiban dunia dalam konteks ini tidak hanya berbasis pada aspek-aspek atau dimensi-dimensi yang bersfit militeristik, tetapi juga nilainilai sosial dan moral yang berakar dalam kebudayaan Indonesia turut juga menjadi bagian penting untuk menciptakan perdamaian dunia. Toleransi, gotong royong, tenggang rasa yang menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia harus juga menjadi elemen penting untuk menciptakan perdamaian dunia. 5. Modal Fisik Menurut Lawang,9 modal fisik berkaitan dengan produk-produk yang dihasilkan atau diusahakan oleh manusia. Dalam konteks ini, modal fisik dapat juga kaitkan dengan modal budaya. Modal budaya merupakan modal yang nyata (tangible), dapat dipegang dan dapat diukur. Modal fisik itu sengaja diproduksi oleh manusia untuk suatu keperluan tertentu dalam proses produksi barang dan jasa, yang memungkinkan orang memperoleh keuntungan pendapatan dimasa yang akan datang. Modal fisik ini memiliki beberapa karakteristik;  Kapasitas transformasi yang merujuk pada kemampuan yang ada pada barang kapital fisik itu untuk merubah bentuk input menjadi output. Orang menciptakan atau memiliki handphone misalnya dapat membuat jaringan sosial menjadi lebih terbuka dan luas, atau dengan handphone yang dimilikinya orang dapat dengan mudah memasarkan produk-produk ekonominya untuk mendapatkan keuntungan.

 Modal fisik dapat memiliki kemampuan mempertahankan

identitas dalam memberikan pelayanan transformatif. Handphone tetaplah handphone meskipun ia telah memasarkan berbagai produk yang menghasilkan uang yang banyak bagi pemiliknya.  Modal fisik memiliki fleksibilitas. Sebuah handphon, tidak hanya untuk memperluas jaringan sosial, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk memasarkan produk-produk tertentu.



Kemampuan transformatif modal fisik dapat berkurang karena usia atau karena adanya produkproduk lain yang lebih efektif dan efisien. CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Implikasi praksis dari pengertian modal fisik tersebut di atas adalah bahwa produk-produk fisik yang diciptakan dan dimiliki oleh negara atau warga negara harus memiliki nilai transformatif yang dapat memberikan keuntungan tambahan bagi kehidupan warga negara atau negara. Ini berarti produk-produk yang diciptakan atau dimiliki dengan menghabiskan anggaran yang besar, namun tidak memiliki nilai transformatif tentu saja merupakan gejala yang dapat membawa persoalan-persoalan tertentu. Banyak orang memiliki handphone namun tidak digunakan untuk menciptakan aktivitasaktivitas yang produktif, melainkan untuk tujuantujuan yang destruktif. Banyak orang memiliki kendaraan, namun hanya untuk gaya hidup dan tidak memiliki nilai-nilai transformatif. Hal ini dapat meningkatkan kemacetan dalam berlalulintas, memproduksi polusi udara dan lain sebagainya. Tentu saja akan menjadi lebih baik bila produkproduk fisik yang diciptakan dan dimiliki oleh setiap warga negara memiliki nilai-nilai transformatif. Bila setiap warga negara memiliki barang-barang fisik yang memiliki nilai-nilai transformatif, maka distribusi kesejahteraan sosial menjadi lebih merata.

Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara Tahukah Anda tentang negara Yugoslavia? Ya, negara itu sekarang ini tinggal kenangan. Wilayah itu kini terpecah dalam banyak negara baru, seperti Bosnia Herzegovina, Kroasia, Serbia, Slovenia, Makedonia, dan Montenegro. Bahkan Kosovo telah memproklamirkan dirinya sebagai negara baru meskipun tidak banyak mendapat pengakuan dari negara lain. Yugoslavia dikenal sebagai negara republik terbesar Semenanjung Balkan. Merdeka pada tahun 1945 dengan merubah bentuk kerajaan menuju republik di bawah kepemimpinan Josep Bros Tito. Nama resminya adalah "Republik Rakyat Federal Yugoslavia" yang berideologi komunis. Namun sejak tahun 1990-an mulai timbul perpecahan dan perang saudara sampai tahun 2001. Di antara rentang waktu tersebut, negara-negara bagian mulai memproklamirkan kemerdekaannya. Tanggal 4 Februari 2003, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang menjadi Uni Negara Serbia dan Montenegro. Dengan ini, berakhirlah perjalanan panjang negara Yugoslavia. Jadilah sekarang ini negara Yugoslavia tinggal kenangan. Apakah yang menyebabkan kehancuran Yugoslavia? Jawaban sederhananya adalah karena tidak kuat lagi tingkat ketahanan nasional negara Yugoslavia, terutama dari segi ketahanan aspek ideologi. Dalam sejarah dunia, ada banyak contoh negara yang hilang atau bubar ketika mengarungi kehidupannya. Misalnya negara Cekoslovakia, negara Uni Sovyet. Dapatkah Anda memberi contoh lain? CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Apakah Indonesia juga dapat berpotensi demikian? Berkaca pada kasus Yugoslavia ini, menurut Anda, pertanyaanpertanyaan apa yang dapat dikemukakan terkait dengan konsep ketahanan nasional? Contoh pertanyaan itu adalah: 1. Mengapa sebuah negara memerlukan konsep ketahanan nasional? 2. Apakah unsur dari ketahanan nasional tiap negara bisa berbeda? 3. Dikatakan bahwa penduduk merupakan salah satu gatra ketahanan nasional. Penduduk yang bagaimana yang mendukung ketahanan nasional? Diskusikan dengan kelompok Anda, tuliskan pertanyaan–pertanyaan apa lagi yang layak untuk diajukan, guna memperdalam pemahaman Anda tentang Ketahanan Nasional dan Bela Negara. Dalam lingkup kecil, ketahanan nasional pada aspek-aspek tertentu juga turut menentukan kelangsungan hidup sebuah bangsa. Masih ingatkah Anda, pada tahun 1997-1998, ketahanan ekonomi Indonesia tidak kuat lagi dalam menghadapi ancaman krisis moneter, yang berlanjut pada krisis politik. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, ketahanan nasional memiliki banyak dimensi atau aspek, serta adanya ketahanan nasional berlapis. Pada akhirnya patut dipertanyakan mengapa sebuah bangsa memerlukan ketahanan nasional? Apa kemungkinan yang terjadi jika kondisi ketahanan nasional tidak kokoh? Apa kemungkinan yang terjadi jika seseorang juga tidak memiliki ketahanan diri yang tangguh? C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, P

Tim Pokja Geostrategi Indonesia dan Ketahanan Nasional. 2019. “Geostrategi Indonesia dan Ketahanan Nasional”. Jakarta: Lembaga Ketahanan Nasional. Syuhada, K. D. 2017. Tinjauan buku yang diresensi oleh Kharisma Dhimas Syuhada dengan judul Etika Media di Era “Post-Truth”, pada tahun 2017 dari buku asli ditulis oleh Adian White yang berjudul: Ethic in the News: EJN Report on Challenges for Journalism in the Post-Truth Era, diterbitkan dalam Ethical Journalism Network (EJN) di London

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Related Documents


More Documents from "fidelisboymanurung"