Waktu Dan Resep Obat

  • Uploaded by: annisa anindya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Waktu Dan Resep Obat as PDF for free.

More details

  • Words: 5,641
  • Pages: 107
Loading documents preview...
DOSIS DAN PENULISAN RESEP OBAT SADAKATA SINULINGGA

Pengertian :

Dosis Obat

Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan

Berat (g, mg,mcg)

Isi (ml, liter)

Unit (IU)

Dosis Obat Terapi

Berhasil

Rancangan aturan dosis

Mencapai respon terapeutik optimal

Dosis Tepat Meminimal efek yang merugikan

Macam-macam dosis : • Dosis Lazim (Dosis Terapeutik = Dosis Medicinalis) => Efek terapi maksimal => Efek samping minimal • Dosis Profilaksis => jumlah obat yang harus ada dalam tubuh => Jumlah obat dalam tubuh kekurangan = gangguan fungsi kehidupan

• Dosis Toxica => lebih besar dari dosis terapeutik => golongan racun , berakibat keracunan • Dosis Lethalis => dosis toxica yang dapat mengakibatkan kematian • Dosis Maksimum => Dosis terapi tertinggi yang boleh diberikan, batas dosis yang relatif aman untuk penderita

Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat • Farmakokinetik: Absorpsi, Distribusi, dan Eliminasi obat • Fisiologis Penderita: Umur, BB, Sex, Nutrisi • Kondisi patofisiologik: gangguan ginjal, CHF, gangguan hati • Kondisi lingkungan: kebiasaan merokok, atau penggunaan obat yang lain • Sasaran reseptor obat di tubuh penderita

Dosis Maksimum Obat • Merupakan dosis terapi tertinggi untuk mendapatkan efek optimal • Dosis Maksimum tertera dalam Farmakope Indonesia adalah dosis untuk orang dewasa • Pada bayi dan anak-anak ada perhitungan tersendiri

Pemberian dosis obat pada bayi dan anak • Perbedaan komposisi tubuh dan kesempurnaan pertumbuhan hati dan fungsi ginjal merupakan sumber perbedaan yang potensial(Anak 0 - 2 th) • Perlu pertimbangan khusus untuk bayi yang berumur kurang dari 4 minggu, karena kemampuannya dalam meng “handle” obat-obat sering berbeda dari bayi yang lebih dewasa.

• Fungsi hepatik belum tercapai sampai minggu ketiga • Kekurangan enzim konyugasi • Bayi baru lahir menunjukkan aktivitas ginjal hanya 30-50% dari orang dewasa • Susunan syaraf pusat (SSP) belum berkembang sempurna pada bayi baru lahir • Dosis obat yang diberikan kepada bayi hendaknya berdasarkan atas pertimbangan farmakokinetik

Cara menghitung dosis obat untuk bayi dan anak 1.

Berdasarkan perbandingan dengan dosis obat orang dewasa a) Menurut perbandingan umur (tidak untuk semua obat) b) Menurut perbandingan berat badan c) Menurut perbandingan luas permukaan tubuh 2. Berdasarkan atas ukuran fisik anak secara individual a) Sesuai dengan BB anak (kg) b) Sesuai dengan LPT anak (m²)

Perhitungan dosis menurut perbandingan umur • Rumus Young ( < 12 tahun) Da =

n n + 12

Da = dosis anak • Rumus Dilling

X

Dd = dosis dewasa

n Da =

20

Dd mg

X

Dd

mg

Cowling

n+1 Da =

x Dd mg 24

Gaubius 1 Da =

x Dd mg

(s/d 1 th)

x Dd mg

(s/d 1-2 th)

x Dd mg

(s/d 2-3 th)

12 1 Da = 8 1 Da =

6

Gaubius Da

=

Da

=

Da

=

Da

=

1 4 1 3 1

2 2 3

x Dd

mg

(s/d 3-4 th)

x Dd

mg

(s/d 4-7 th)

x Dd

mg

(s/d 7-14 th)

x Dd

mg

(s/d 14-2 th)

Augsberger Da =

Fried

Da =

Da =

4n+20 100

1/12n 150 m 150

x Dd mg n= umur tahun

x Dd mg

x Dd mg

n= umur tahun

m= umur bulan

Perhitungan dosis berdasarkan perbandingan berat badan b. Berat badan anak dibandingkan dengan berat dewasa 70 kg W anak Clark : Da = W Dewasa Augsberger Da =

x Dd mg W = BB/kg

1,5w+10

100

x Dd mg

Sagel :

13w+15 Da =

x Dd mg

(umur 0-20 mg)

x Dd mg

(umur 20-52 mg)

x Dd mg

(umur 1-9 tahun)

x Dd mg

(umur 10-19 tahun)

100 8w+7 Da = 100 3w+12 Da = 100 6w-16 Da = 100

Perhitungan dosis berdasarkan LPT Crawford-Terry-Rourke Da =

LPT anak x Dd mg LPT Dewasa

Denekamp 12n+13 Da =

x Dd mg 100 n= LPT/m2

perhitungan LPT anak berdasarkan monograph dari TB dan BB

Sagel 19n+12 Da =

x Dd mg

(umur 0-20 mg)

x Dd mg

(umur 20-52 mg)

x Dd mg

(umur 1-12 tahun)

x Dd mg

(umur 13-18 tahun)

100 11n+15 Da = 100 4n+22 Da = 100 5n+10 Da =

100 n=LPT/m2

Cara menghitung dosis berdasarkan perbandingan umur Contoh

1. R/ Theophylin mg 20 DM 500mg/1500mg Phenobarbital mg 10 DM 300mg/600mg m.f.l.a.pulv.d.t.d.no.X s.t.d.d.pulv.I Pro: Marini (3 th) Marini 3 th (gunakan rumus Young): n/n+12 x Dd mg Dosis maksimum anak : Theophylin, 1 x : 3/15 x 500 mg = 100mg sehari : 3/15 x 1500 mg = 300 mg Phenobarbital, 1 x : 3/15 x 300 mg = 60mg sehari : 3/15 x 600 mg = 120 mg

Dosis pakai (%) untuk Marini 3 tahun : Theophylin : 1x = 20mg/100mg x 100% = 20% Sehari = 3x 20mg/300mg x 100% = 20% Phenobarbital : 1x = 10mg/60mg x 100% =16,67% Sehari = 3x 10mg/120mg x 100% =25%

2. R/ Aminofilin mg 100 DM 500mg/1500mg Codein HCL mg 50 DM 60mg/ 300mg m.f.l.a.pulv.no.X s.b.d.d.pulv.I Pro: Dandy (9 bulan) Dandy 9 bulan, gunakan rumus Fried : Dosis maksimum anak untuk: Aminofilin, 1 x : 9/150 x 500mg = 30 mg sehari : 9/150 x 1500mg = 90 mg Codein HCl, 1 x : 9/150 x 60mg = 3,6 mg sehari : 9/150 x 300mg = 18 mg

Dosis pakai (%) untuk bayi 9 bulan : Aminofilin setiap bungkus beris100mg/10=10mg,maka:

sekali=10mg/30mg x 100% = 33,33% sehari=2x 10mg/90mg x 100%=22,22% Codein HCl setiap bungkus berisi 50mg/10=5mg,maka:

sekali= 5mg/3,6mg x 100% =138,9% sehari= 2x 5mg/18mg x 100%= 25%

Cara menghitung dosis berdasarkan perbandingan berat badan 1. R/ Rifampisin mg 100 DM sehari1750mg m.f.l.a.pulv.d.t.d.no.X s.s.d.d.pulv.I m.a.c. Pro: Faisal (3 th), berat badan 10 kg W anak

Gunakan rumus Clark : X Dd mg Da = W dws D.M anak : Rifampisin: 10 kg/ 70kg x 1750mg=250mg/hari Dosis pakai (%) : 100mg/250mgx 100%= 40%

2.

R/

Eritromisin 1,5 DM 500mg/4000mg m.f.l.a.susp. no. 60 ml s.4.d.d.cth.I Pro: Ganggas (7 kg) Gunakan rumus Clark (BB dws=70kg) W anak Da= x Dd mg W= BB dlm kg W Dewasa Dosis maksimum anak untuk : Eritromisin, sekali : 7/70 x 500mg = 50 mg sehari : 7/70 x 4000mg = 400mg

1 cth = 5 ml, dalam 60 ml = 60/5 = 12 cth Dalam 1 cth mengandung eritromisin =1500/12 mg = 125 mg Dosis pakai eritromisin : 1 x = 125/50 x 100% = 250 % 1 hari = 125x4/400 x 100% = 125% melebihi dosis maksimum anak

Berdasarkan berat badan individu Contoh : R/ Rifampisin 200 mg DM 25 mg/kg bb mf pulv dtd no. XXX s s dd p I mac Pro : Farel (4 th), berat badan = 16 kg Dosis maksimum anak 16 x 25 mg = 400 mg maka dosis pakai = 200/400 x 100% = 50%

Kesimpulan menghitung dosis obat untuk anak o Perhitungan berdasarkan umur seringkali tidak tepat, karena anak dengan umur yang sama belum tentu berat badan sama dan LPT sama o Perhitungan berdasarkan perbandingan berat badan dewasa tidak dapat diberlakukan untuk semua obat, untuk obat-obat yang sensitif bagi anak pemberian dosis harus lebih kecil, sedangkan untuk obat dimana anak lebih toleran, maka dosis harus lebih besar

Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh • •Disebut juga dengan metode BSA (body surface area) • •Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot pasien dengan menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois • •Terutama digunakan untuk : • –pasien kanker yang menerima kemoterapi • –pasien pediatrik untuk pada semua usia kanak-kanak, kecuali bayi prematur dan bayi normal yang fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna sehingga memerlukan penilaian tambahan dalam pengaturan dosis

Du Bois dan Du Bois Rumus: • BSA (cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84 • keterangan: • W = bobot (kg), H = Tinggi (cm) • •Bentuk konversi (dalam m2): • BSA (m2) = √,*tinggi(cm) x bobot(kg)+/3600• •BSA dewasa rata-rata = 1,73 m2. Beberapa literatur lain menyebut sekitar 1,75 m2. • •Dosis untuk anak: BSA anak / 1,73 • •Dapat juga ditentukan dengan menggunakan nomogram

• • • • •

Perkiraan luas permukaan tubuh (m²) anak berdasarkan berat badan (kg). Berat badan (kg) Luas permukaan tubuh (m2) 1-5 (0,05 x kg) + 0,05 6-10 (0,04 x kg) + 0,10 11-20 (0,03 x kg) + 0,20 21-40 (0,02 x kg) + 0,40 Sumber: Drug Fact and Comparison 2007, Pocket edition

• Contoh Pasien anak wanita berusia 7 tahun dengan tinggi 101 cm dan bobot 17 kg. Resep yang diberikan dokter berupa omeprazol dimana untuk dewasa, dosisnya 20 mg sehari. Berapa dosis untuk pasien ini? • Gunakan persamaan BSA • Gunakan nomogram untuk mencari BSA anak

Hubungan Umur dan Bobot dengan %Dosis Pemakaian • Menurut buku ISO Indonesia, bayi : 0 - 12 bln, anak : 1 – 15,5 th • Hubungan dosis bayi-anak terhadap dosis dewasa: Bayi prematur : 1,13 kg : 2,5-5% Bayi baru lahir : 3,18 kg : 12,5% 2 bulan : 4,54 kg : 15% 4 bulan : 6,35 kg : 19% 12 bulan : 9,98 kg : 25% 3 tahun : 14,97 kg : 33% 7 tahun : 22,68 kg : 50% 10 tahun : 29,94 kg : 60% 12 tahun : 35,52 kg : 75% 14 tahun : 45,36 kg : 80% 16 tahun : 54,43 kg : 90%

Pemberian Dosis Obat Pada Orang Usia Lanjut Usia lanjut :

Terjadi perubahan fisiologis dan patologis dalam hal komposisi tubuh:  Jaringan lemak   Proses metabolisme   Konsentrasi obat bebas dalam tubuh karena ikatan obat-protein plasma   Laju filtrasi glomerulus ber kurang  Waktu paruh eliminasi obat yang diekskresi lewat ginjal lebih panjang, terjadi akumulasi obat dlm tubuh

Perubahan konsentrasi obat dalam tbh

FARMAKOKINETIK

ADME

Absorpsi Kecepatan absorpsi lebih lamban, karena : 1.  sekresi asam lambung , menyebabkan  laju disolusi pada obat bentuk tablet dan kapsul 2. Perubahan mukosa GI dapat  laju transpor aktif dan  laju absorpsi 3. Perubahan kecepatan pengosongan lambung dan gerak usus serta  aliran darah mesentrik

Distribusipada usia lanjut 1. Perfusi sistemik total menurun, juga cardiac output 2. Cairan total tubuh menurun 3. Volume distribusi menurun secara proporsional 4. Konsentrasi obat dalam tubuh relatif menjadi lebih tinggi 5. Terjadi penurunan dari albumin, pada obatobat yang sebagian besar terikat protein berakibat konsentrasi obat bebas dalam tubuh (plasma) relatif lebih meningkat

Metabolisme, 1. Mengalami perubahan dlm kecepatan metabolisme 2. Perbedaan antar individu dlm metabolisme obat lebih terlihat pada orang usia lanjut Ekskresi/eliminasi, 1. terjadi penurunan kecepatan filtrasi glomeruli dengan 0.66% 2. transpor maksimum untuk sekresi aktif menurun 0.62% setiap tahunnya 3. bertambah besar proporsi suatu obat yang dieliminasi melalui ginjal, akan bertambah lambat obat dikeluarkan dari tubuh.

Penderita penyakit khronis pemberian obat kontinyu interval dua dosis lebih pendek dari waktu paruh eliminasi obat akumulasi obat dalam tubuh volume distribusi maupun kecepatan eliminasi obat menurun akumulasi lebih tinggi lagi kadar obat dalam plasma kadar lebih tinggi pada keadaan tunak efek samping obat sering terjadi

Perhitungan dosis obat pada usia lanjut Rumus rumit Berdasarkan pola MIC (Minimum Inhibitory Concentration) yaitu konsentrasi minimal yang memberikan inhibisi pertumbuhan mikroorganisme, khusus untuk antibiotika dan pola kurva log dosis-respons dengan memperhitungkan jenis kelamin,umur dan berat badan

Tidak praktis klirens obat penderita harus diketahui

Contoh perhitungan dosis : Klirens lithium ditentukan dalam suatu kelompok penderita dengan rata-rata umur 25 tahun, di dapat 41,5 ml/menit. Dalam suatu kelompok penderita usia lanjut dengan rata-rata umur 63 tahun, klirens lithium adalah 7,7 ml/menit. Berapakah prosentase dosis normal lithium yang seharusnya diberikan kepada seorang penderita yang berumur 65 tahun ?

next

Pemecahan : Dosis harus proporsional dengan klirens, oleh sebab itu : 7.7 x 100 Penurunan dosis (%) = = 18.5% 41.5

Dosis lithium untuk penderita yang berumur 65 tahun dapat dikurangi sekitar 20 % dari dosis biasa tanpa mempengaruhi kadar tunak dalam darah.

Dosis obat pada penderita obesitas Penderita obesitas : 1. Akumulasi jaringan lemak besar dari keperluan untuk fungsi tubuh normal 2. Obese > 20% BB ideal (Metropolitan Life Insurance) 3. Mempunyai proporsi keseluruhan cairan tubuh lebih kecil dibandingkan dengan berat badan ideal mempengaruhi volume ditribusi

Contoh : Penelitian Abernethy dan kawan-kawan, volume distribusi Antipirin, pada penderita obesitas = 0.40 l/kg, pada penderita dgn B.B ideal = 0.62 l/kg memperlihatkan perbedaan bermakna

Masalah dalam pengobatan obesitas :  Deviasi yang besar dari komposisi tubuh  Perbedaan daya larut dari obat dalam lemak  Distribusi obat antara jaringan lemak dan air tubuh Contoh : benzodizepine (lipofil) pada penderita obese menyebabkan distribusi obat dalam tubuh meningkat, => t ½ eliminasi lbh lama

• Obat-obat seperti digoksin dan gentamisin sangat polar dan cenderung terdistribusi dalam air daripada ke dalam jaringan lemak, pada penderita obesitas perhitungan dosis obat didasarkan pada lean body mass atau berat badan tanpa lemak (BBTL) • Obat-obat daya larut dalam lemak besar misalnya Thiopental, perhitungan dosis didasarkan pada berat badan nyata (BBN)

Perhitungan berat-badan ideal menurut Ritschel : BB ideal = ( T -100)x 0,9 (kg) T = tinggi/cm

Perhitungan BBTL dilakukan tiga tahap: 1.Tahap pertama, penentuan kepadatan tubuh dengan rumus: DB=1,02415-0,00169.BSF+0,00444.H-0,0013.ASF (g/ml)

2.Tahap kedua, perhitungan prosentase lemak dengan rumus: 4,570 % lemak = ( - 4,142).100 DB

3. Tahap ketiga, perhitungan BBTL, dengan rumus : BBTL = BBN.(100-% lemak) Kg

Keterangan: DB = Densitas (kepadatan) tubuh (g/ml)

BSF = Skinfold thickness on back (subscapular) (mm) ASF = Abdominal skinfold thickness (mm) BBTL= berat badan tanpa lemak BBN = berat badan nyata

Soal 1. Hitunglah dosis pemakaian obat pada anak umur 5 tahun (gunakan rumus Young) pada resep dibawah ini R/ Eritromisin mg 250 mf pulv dtd no X s 3 dd p I Pro : Ermien Dosis maksimum dewasa : 1 x : 500 mg 1 hr : 4000 mg

2. Hitunglah dosis pemakaian obat pada resep dibawah ini (Gunakan rumus Cowling) R/ Efedrin HCl 0, 2 Mf pulv no. X s 2 dd p I Pro : Dena (6 th) Dosis maksimum dewasa Efedrin HCl : 1 x : 60 mg 1 hr : 150 mg

3. Hitunglah dosis pemakaian pada resep dibawah ini (gunakan rms Young dan Dilling) R/ Teofilin mg 200 Luminal mg 40 mf pulv dtd no. X s 2 dd p I Pro : Toni (2 th) DM dewasa Teofilin : 1x : 500 mg,1 hr :1000 mg Luminal: 1x : 300 mg, 1 hr: 600 mg

4. Hitunglah dosis pemakaian obat pada resep dibawah ini (gunakan rms Fried) R/ Ampisilin 2 kodein 0, 1 mf susp ad 50 ml s 3 dd cth 1 Pro : Kinan (1,5 th)

Latihan • Bimbi, 10 tahun (BB = 30 kg) menderita infeksi tenggorokan, batuk dan pilek dan diberi obat untuk sekali minum : Amoksisilin 70 % dari DM anak (DM dws 0,5/4) Parasetamol tablet 1/2 Efedrin HCl 60% dari DM anak (DM dws 60 mg/150 mg). Tulis resep untuk 5 hari dan hitung jumlah obat yang diberikan dengan aturan pakai 3 x 1 seharinya

Latihan • Yogi 5 tahun sakit diberi obat teofilin dan CTM. Dosis yang diberikan : Teofilin 1 x 50% dari DM anak (DM dws 500 mg/1000 mg) CTM 50% dari DM anak (DM dws -/40 mg) Hitung jumlah obat yang diberikan dan tulis resep untuk lima hari, aturan pakai 2 x satu bungkus pagi dan sore sesudah makan

Tepat Dosis

9

Dosis lazim

• Dosis yang lazimnya menyembuhkan.Tercantum dalam literatur

Dosis terapi

• Dosis yang tertulis dalam resep. Dipengaruhi berat ringannya penyakit dan kondisi penderita (Dosis geriatri umumnya lebih kecil dari dosis dewasa; Dosis bayi lebih kecil dibandingkan dosis anak

Perhatikan Dosis Maksimum:

• Dosis maksimum yang dapa t diberikan tanpa menimbulkan bahaya. • Terdapat dalam farmakope indonesia.

Dosis yang tercantum dalam resep

• Adalah dosis pemakaian sekali, per oral untuk dewasa. • Kalau yang dimaksud bukan dosis tersebut diatas harus dengan keterangan yang jelas. Misalnya pemakaian sehari, dosis anak, dosis perinjeksi, dll.

Pemilihan obat Faktor penderita keadaan, umur, kondisi sosial ekonomi penderita Pertimbangan pemilihan bentuk sediaan obat (BSO)

Faktor penyakit  Tujuan pengobatan, berat-ringan penyakit, lokasi.

Faktor obat  Sifat fisikokimiawi obat, rasa obat 5 6

Resep • Dalam bahasa Latin recipe yang artinya ambillah,pada penulisan resep disingkat

• Ada hipotesis mengatakan, tanda R/ berasal dari tanda Ra = “mata keramat” dari dewa matahari Mesir kuno

RESEP •Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter Resep yang benar adalah hewan dan praktisi lain ditulis secara JELAS, yang berizin, kepada DAPAT DIBACA, Apoteker PengelolaApotek LENGKAP dan memenuhi untuk peraturan perundangan menyediakan/membuatkan serta kaidah yang berlaku obat dan menyerahkannya kepada penderita. 5 8

• Resep dapat dilayani dan sah menurut undang-undang apabila ditulis oleh : dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter hewan. • Paramedis tidak diperbolehkan menulis resep, karena dalam undang-undang resep yang ditulis oleh paramedis adalah tidak sah.

Penulisan resep Dalam menulis resep, ada pembatasan mengenai jenis obat yang ditulis • Dokter gigi, resep yang ditulis harus berhubungan dengan penyakit gigi. • Dokter hewan dalam menulis resep bukan jenis obatnya yang dibatasi, tetapi hanya boleh menuliskan resep untuk keperluan hewan saja, • Dokter umum dan dokter spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yang diberikan kepada penderitanya.

Ukuran kertas resep, umumnya : • lebar : 10 – 12 cm, • panjang : 15 – 20 cm Ukuran ini tidak mengikat, hanya untuk keserasian saja

Resep yang lengkap •

Resep harus ditulis dengan lengkap, untuk memenuhi syarat agar dapat dibuatkan obat di apotek • Resep yang lengkap terdiri dari : 1. Nama dan alamat dokter, S.I.P, no.telp, jam dan hari praktek. 2. Nama kota dan tanggal resep ditulis 3. Tanda R/ (superscriptio)

4. Nama setiap jenis/bahan obat yang diberikan serta jumlahnya (inscriptio) a. jenis / bahan obat dalam resep :  remedium cardinale (obat pokok) mutlak harus ada. Dapat berupa bahan tunggal atau campuran  remedium ajuvans, yaitu bahan yang membantu kerja obat pokok, tidak mutlak ada dalam resep

corrigensia, untuk memperbaiki rasa, warna atau bau obat. (corrigensia saporis, coloris, odoris) constituens atau vehikulum, bahan tambahan untuk resep yang ditulis dokter ( komposisi ditulis oleh dokter, bukan obat jadi) b. jumlah bahan obat dalam resep dinyatakan dalam satuan berat untuk bahan padat (mcg, mg, g) dan satuan isi untuk cairan (tetes, mililiter, liter )

5. Cara pembuatan atau bentuk sediaan obat yang dikehendaki (subscriptio) Misalnya m.f.l.a. pulv da in caps = misce fac lege artis pulveres da in capsulae Artinya : campur dan buatlah menurut aturan keakhlian serbuk berilah dengan kapsul 6. Aturan pemakaian obat, ditulis dengan singkatan latin, misalnya : s tdd p I = signa ter de die pulveres unum artinya : tandailah 3x sehari 1 serbuk/bungkus

7. Nama penderita di belakang kata Pro: identifikasi penderita, sebaiknya dilengkapi dengan alamat. Pada penderita anak-anak lengkapi dengan umur Resep untuk orang dewasa dicantumkan Tn/Ny atau bapak/ibu 8. Tanda tangan dr / drg / drh yang menulis resep, untuk menunjukkan keaslian resep

Identitas dokter NSIP Alamat

dr. Olivia Rahman NSIP: Rumah/Praktek : Barcelona regency J.2 Mayang mangurai Telp. 0741 55555 Jambi, 20 Maret 2014

Tanda R pada bagian kiri setiap penulisan resep

R/ Amoksilin 500 tab no.XV S.o.8.h tab I a.c

Nama setiap obat

R/ Becefort kapl. No.X S.1.dd.tab I

Paraf dokter

5 Identitas pasien

Pro :Tn.B (60 th)

Tanggal penulisan resep

Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dg jumlah melebihi dosis maksimum

Contoh Resep dari Rumah Sakit RUMAH SAKIT MOH.HUSIN PALEMBANG Dokter : Pitha Prawesti Bagian : Obgin Tanggal : 21 Agustus 2012

RUMAH SAKIT MOH.HUSIN PALEMBANG Dokter : Fathia Bagian : Ilmu Kesehatan Anak Tanggal : 8 September2012 Rx Amoksisilin 100 mg mf. Pulv.dtd no.XV stdd p I ac

Rx Viccilin inj. Vial IV s.i.m.m P Rx Pethidin inj.amp.I s.i.m.m P

F Rx Acetaminophen 200 mg mf.pulv dtd no.X stdd pI prn F

Pro : Ny.Marshanda Pro : Andra (2 tahun)

RESEP DOKTER PRAKTEK PRIBADI Dr. Wulan S I P : 213/2003 PRAKTEK : RUMAH : JL.dr. M. Isa no. 77 JL.Amoniak no.5 Tlp.363211 Plg Tlp.810155 Plg

Plg, 05-09-2012

Plg, 23-08-2012 Rx Dexymox syr. btl.I s 3 dd cth I a.c

ķ Rx Panadol syr btl.I s 3 dd cth I prn ķ Rx Cohistan syr.btl I s 3 dd cth I ķ Pro : Kunthi ( 4 thn)

Dr. Zaskia S I P : 413/2004 PRAKTEK : RUMAH : JL.R. Sukamto no.8 Jl.Mahakam No.5 Tlp.711222 plg Tlp.814100 Plg

Rx Codein mg 5 CTM tab ½ Phenobarbital mg 10 mf. pulv. dtd no XII s 3 dd p I ŠŠ Pro : Tantri (3 th) Jl. Serayu no. 5 Plg

Resep dengan tanda khusus Resep ini diberikan bila penderita : - memerlukan obat secepatnya - keadaan darurat (misal kecelakaan) Penulisan resepnya : - pada bagian atas resep, - digarisbawahi - tanda seru dan paraf di belakang kata Kata yang ditulis dalam resep : -

Cito (cepat) Statim (amat segera) Urgens (mendesak) P.I.M (periculum in mora=bahaya bila ditunda)

Tanda resep diulang • Bila resep yang diberikan kepada penderita diperlukan untuk jangka panjang,dokter menulis kata iteretur (iter) yang artinya dapat diulang

• Bila dokter tidak ingin resep tanpa sepengetahuannya diulang, dalam resep ditulis n.i = ne iteretur = tidak boleh diulang

Tanda resep bila dosis pakai melampaui dosis maksimum • Bila jumlah obat yang diberikan melebihi dosis maksimum dan dokter penulis resep memang menginginkan, maka di belakang nama obatnya diberi tanda ! (tanda seru) dan paraf dokter.

Contoh : Resep dengan tanda khusus Dr. Edwin S I D : 0035/1998 S I P : 0134/1999 PRAKTEK : RUMAH : JL.Mahakam no.5 JL.Musi No.10 Palembang Palembang Plg, 20-08-2012 Cito !

Plg, 30-08-2012 Iter 3x Rx Rifadin 300 mg kap XXX s s d d kap I m.a.c

Rx Bricasma inhaler I suc E Rx Inolin tab no.XV s 3 dd tab I

F Rx Kalbutol tab XV s s d d tab I m.p.c F

E Pro : Nadia (dewasa)

Dr. Farhan S I D : 0135/2001 S I P : 0213/2004 PRAKTEK : RUMAH : Jl.Gajah No.10 JL.Nuri No.4 Palembang Palembang

Rx Isoniazid tab XXX s s d d tab I m F Pro : Pingkan (12 th)

Penulisan Angka Latin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 30 50

I II III IV V VI VII VIII IX X XII XV XX XXX L

unum duo tres quatuor quinque sex septem okto novem decem duodecem quindecem viginti quadraginta quinqugenta

LX XC C CC CD D M MM

sexagenta nonagenta centum ducenti quadringenti quincenti millie due millia

RESEP RASIONAL

Tepat Obat

7 5

Tepat Dosis

Tepat BSO

Tepat Tepat Cara Tepat Waktu pemberian Penderita pemberian

Tepat Obat : Fungsi Obat

7 6

Remedia cardinale

• Berfungsi untuk menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit

Remedia adjuvantia

• Obat tambahan, simptomatis

Remedia corrigensia

• Berfungsi untuk memperbaiki obat yang diberikan • RC actionis, saporis,ododris, coloris

Remedia constituen

• Berfungsi sebagai pelarut

Perhatikan adakah Inkompatibilitas dalam pemilihan/pencampuran obat Terapetik Inkompatibilitas

Secara fisika Farmasetik Secara kimia

7 7

Tepat Cara Pemberian Obat Agar efek pengobatan sesuai yang diinginkan

Peroral: tablet salut enterik, tablet kunyah,Tablet effervescent,Tablet bukal & sublingual, Prolonged action tablet, tablet suppositoria

Parenteral, Rektal,Topikal, Inhalasi

Tepat Waktu Pemberian Obat Agar mendapat efek yang optimal, Efek samping minimal, Tidak mengganggu kebiasaan pasien

p.c = lambung berisi, utk obat yang merangsang lmukosa ambung, obat yagn menyebabkan mual

d.c = saat makan, untuk obat yang mempengaruhi pencernaan makanan (pepsin, vitamin)

a.c = lambung kosong

79

Formula Resep • Resep yang formula obatnya disusun sendiri oleh dokter penulis resep dan menentukan dosis serta •Magistralis BSO sendiri sesuai penderita yang dihadapi. (racikan • Untuk dapat menyusun ini dokter harus memahami sifat obat, mengetahui obat tak tercampurkan dan berusaha untuk sendiri) menghindari

80

Specialitis (Obat Paten)

• Resep diamana obatnya adalah buatan suatu industri atau komposisinya telah ditentukan oleh industri • Obat yang ditulis dengan nama dagang tidak boleh diganti dengan obat lain, bila boleh diganti tuliskan loco” dibelakang nama dangang (loco = substitusi)

Officinalis

• Resep dimana obatnya/komposisi telah ternantum dalam buku resmi.

Seni menulis resep Tentukan obat yang diberikan Mencari dosis lazim sesuai umur/BB penderita Mencari DM Menentukan DT sesuai berat ringannya penyakit.

Penulisan resep : bahasa latin, bahasa indonesia, campuran 81

82

BSO : PULVERES magistralis) Dosis sekali miuum

Dosis sekali miuum x jumlah puyer

R/ Codein HCL 0,004 Ephedrin HCL 0,005 Luminal 0,015 Saccharin q.s M.f. Pulv. dtd no.XV S.3.dd. Pulv I

R/ Codein HCL Ephedrin HCL Luminal Saccharin q.s M.f. Pulv. no.X S.3.dd. Pulv I

Pro :An.T

Pro :An.T

0,060 0,075 0,225

V

 m.f. Pulv. dtd. = misce fac pulveres da tales dosis = campur dan buat puyer, berikan dengan dosis seperti tersebut di atas.  S. ...dd. = Signa.. de die = tandailah ...kalisehari

BSO : kapsul (magistralis) R/Aminophyllin 0,100 Prednisolon 0,005 Luminal 0,030 M.f.pulv.dtd. No.X da in caps S.3.dd.caps I prn

R/Aminophyllin 0,100 Prednisolon 0,005 Luminal 0,030 M.f.caps.dtd. N o.X S.3.dd.caps I pr n

Pro :Tn. B

Pro :Tn. B

Ket : p.r.n = pro re nata = bila perlu

BSO : kapsul (magistralis)

R/ Parasetamol 500 mg DMP 15 mg CTM 1 mg m.f caps dtd. no.X S. p.r.n. 3 dd tab I Pro :Tn.A

85

BSO : kapsul (spesialitis) R/Eritromec 500 mg caps no. X S.o 8.h caps I Pro:Tn H

Apabila sediaan obat mempunyai > 1 dosis yang tersedia, cantumkan dosis yang akan diberikan pada penderita. Misal sediaan 250 mg, 500, 750 mg

Ket : o.8. h = omni 8 hora = tiap 8 jam

86

BSO :Tablet R/ Bioneuron tab no.XV S.1.dd tab I

R/Yariflam 25 mg tab no.XV S.2.dd tab I

Pro : Ny.I

Pro : Ny.M

BSO :Tablet Sublingual

BSO :Tablet Effervescent

R/ Cedocard subling tab no X. S. h.s. tab I subling

R/ calc. D. Redoxon tab no X S. 1 dd tab I c aqua 200 ml

Pro :Tn. K

Pro :Tn. O

 h.s. = hora somni = sebelum tidur  c = cum = dengan 87

BSO :Tablet lozenges/isap

BSO :Tablet buccal

R/FG.Troches tab no X S.o.4.h. loz.I

R/ Sandopart buccal tab no.X S 3.dd tab I buccal

Pro :Tn E

Pro : Ny.C

BSO :Tablet Sachet

BSO : bedak/powder

R/ Fluimicil sachet no.XII S.3 .dd sachet I

R/ caladine powd. Fl. No I S. u.e

Pro :Tn. K

Pro : An.S

 S.u.e = signatur usus externus = tandai untuk pemakaian luar  Loz : isap  Buccal : taruh dalam pipi

BSO :Tablet intravaginal

Tablet intravaginal dg aplikator

R/ flagystin vag.Tab no.VI S.1 dd tab I vag.

R/ Canesten SD.Vag.Tab. c aplikator no.I S.u.c

Pro : Ny.H

Pro : Ny.N

BSO :Tablet kontrasepsi

Tablet supositoria/intrarektal

R/microgynon tab kartu no I S. u.c.

R/dulcolax supp. tab no.VI S. 1 dd. Supp. Ip.r.n

Pro : Ny. E

Pro :Tn S

• Vag. : intravagina • S.u.c = signatur usus cognitus = cara pemakaian sudah tahu • Supp : lewat anal taruh daerah rektum

BSO : solutiones (magistralis) R/ Codein HCL mg 60 CTM mg 20 Sir.Thymi ml 20 Pot.alba c tussim ad ml 100 M.f. Potio S. p.r.n. 4 dd. Cth.I

Pro : An.N Ket : • Potio = obat untuk diminum • Cth. = cochlear theae = sendok teh = 5 cc • fl. = botol

SPESIALITIS Solutiones obat dalam

Solutiones obat luar

R/ Antiza fl. No. I S. p.r.n. 3 dd. Cth II

R/ Betadine sol. 30 ml fl. No I S. u.e.

Pro :Tn. J

Pro : Ny.J

Elixir R/ batugin elixir fl. No.I S. 3 dd. C I Pro :Tn.Y C =Cochlear = sendok makan (15 cc) 91

Guttae/tetes mulut

Guttae/tetes telinga

R/Tempra drops. fl. No.I S. p.r.n 3 dd. gtt 0,8 ml

R/ Sofradex ear drops. fl.No.I S. 3 dd. gutt auric II

Pro :An.Z

Pro :Tn..Z

Guttae/tetes mata R/ Neosporin eye drops. fl.No.I S 3 dd. gtt I ODS Pro :An.D

Ket : Gutt = guttae = tetes Auric : dalam telinga ODS= Oculi dextra sinistra = mata kanan dan kiri

Guttae/spray hidung

Guttae/tetes hidung

R/ Afrin nasal spray. fl.No.I S. 2 dd. Nasal spray I

R/ Antistin-Privin drops. fl.No.I S. 3 dd. gutt nasal II

Pro : Ny.U

Pro :Tn.R

Inhaler

Gargarisma/kumur

R/ Alupent inhaler fl no I S.p.r.n 3 dd. Puff. I

R/ Betadine gargle&mouthwash fl. No.I S. 3 dd.Garg.

Pro :Tn.Y

Pro :Tn.Y

Ket :  Puff = semprot  Garg = kumur dan buang 93

Enema R/ stesolid 10 mg rectal tube no.II S.p.r.n. Rectal tube I

R/ Microlax enema tube no I S.m. tube I

Pro :An.L

Pro :Tn. S m.= Misce = campur

Suspensi obat luar

Suspensi obat dalam

R/ caladin lotion fl no I S.u.e

R/ decolsin susp. Fl no.I S. 3 dd C I

Pro : Ny.J

Pro :Tn.Y

94

Injeksi R/ zotam 1 gram vial no.I Aqua pro injection 5 ml amp No.IV S.i.m.m Pro : Ny.T R/ tixon vial no.I S.i.m.m

Wadah injeksi ada 3 amcam : ampul untuk dosis tunggal, vial/flacon untuk dosis ganda, botol dipakai untuk larutan injeksi volume besar.

Pro : Ny.T Ket : i. m.m = in manum medici = berikan pada dokter

BSO : ointment

cream

R/ Kemicetin oint 2 % tube no I S.u.e

R/ Daktarin cr.Tube no I S.u.e

Pro :Tn.Y

Pro :Tn.Y

Gel

Gel

R/ Daktarin oral gel 20 g tube no I S.4 dd.cth ½

R/ Albothyl gel c aplikator tube no I S.u.c

Pro :Tn.Y

Pro :Tn.Y

96

Cito : berbahaya bila ditunda dr. Ave Alamat :

Iter : ulangi dr. Ave Alamat :

Plg,tgl

Plg,tgl

Iter 3x

CITO R/ ampicilin injeksi amp.No.III S.i.m.m

R/ INH tab no.XXX S.t.dd.tab I

Pro :TnA.

Pro :Tn C.

Latihan menulis resep Bentuk sediaan padat 1. Tuliskan resep dengan obat : Eritromisin stearas 150 mg, CTM 1 mg, Parasetamol 200 mg (untuk 1 x) selama 5 hari, aturan pakai sehari 3 x 1 untuk Weny 3 tahun 2. Tuliskan resep dengan obat :Cyprofoxacin 200 mg, Codein 10 mg, Ibuprofen 150 mg(untuk 1x) , selama 5 hari, aturan pakai sehari 2 x 1 untuk Iqbal 8 tahun 3. Tuliskan resep dengan obat : Amoksisilin 3 gram , Teofilin 0.4 gram, CTM 30 mg , selama 5 hari, aturan pakai sehari 3 x 1 untuk Nurma 5 tahun 4. Tuliskan resep serbuk tabur 50 gram, untuk Didi 5 tahun, dengan obat Kalamin 3%, Zink oksid 5%, talk sebagai vehikulum

Jawaban Dr. Lucky SID : 123/Kpts W/2005 SIP : 432/ 2006 Praktek : Jl. Bali no 5 Plg Jam : 17.00 – 20.00 Plg, 6 Nov 2012 R/ Eritromisin stearas mg 150 mf pulv dtd no XV S 3 dd p I p.c L

R/

CTM mg 1 Parasetamol mg 200 mf pulv dtd no. XV s t dd p I prn L

Dr. Miranda SID : 567/Kpts W/2006 SIP : 789/2007 Praktek : jl. Mahakam no 5 Plg Jam : 17.00 – 21.00 Plg, 6/11/2012 R/ Cyprofloxacin mg 200 Codein mg 10 Ibuprofen mg 150 mf pulv da in caps dtd no XV s b dd cap I M

Pro : Weny (3 th)

Pro : Iqbal (8 th)

next Dr. Krisna SID : SIP : Praktek : Jam :

Dr. Bondan SID : SIP : Praktek : Jam : Plg, 12/11/12

R/ Amoksisilin 3 Teofilin 0.4 CTM 0.03 mf pulv no. XV s 3 dd p I

Plg, 13/11/12 R/

ķ Pro : Nurma (5 th)

Kalamin 3% Zink oksid 5% Talk ad 50 mf pulv. Adsp sue B

Pro

: Didi (5 th)

Latihan 5. Tuliskan resep dengan obat : Rifampisin 200 mg, Isoniazid 150 mg (untuk 1x) selama 15 hari, aturan pakai sehari 1 x 1 untuk Saskia 5 tahun 6. Tuliskan salinan resep dari soal no. 1 – 5 dengan catatan : Resep 1 : diserahkan setengahnya 2 : sudah diserahkan semua 3 : obat belum diambil 4 : diserahkan/diambil setengahnya 5 : diulang 4 x

Dr. Nadia SID : SIP : Praktek : Jam : Plg, 15/11/12

R/ Rifampisin mg 200 Isoniazid mg 150 mf pulv dtd no. XV s sdd p I N

Pro : Saskia (5 th)

Apotek Sehat Jl. Serayu no. 2 tlp. 007 Plg Apoteker : Barata, S.Si., Apt SIA : SIPF : Salinan Resep Dari dokter : Lucky Resep no : 0601002 Tanggal : 6/11/12 Pro : Weny R/ Eritromisin mg 150 CTM mg 1 Parasetamol mg 200 mf pulv dtd no. XV s t dd p I det VII 6/11/12 Yuli cap apotek

Apotek Sehat Jl. Serayu no. 2 tlp. 007 Plg Apoteker : Barata S.Si., Apt. SIA : SIPF : Salinan Resep Dari dokter : Miranda Resep no : 0601006 Tanggal : 6/11/12 Pro : Iqbal (8 th)

Apotek Mahakam Jl. Mahakam no. 2 Jambi Apoteker : Nakula S.Si., Apt SIA : SIPF : Salinan Resep Dari dokter : Krisna Resep no : 601123 Tanggal : 12/11/12 Pro : Nurma

R/ Cyprofloxacin mg 200 Codein mg 10 Ibuprofen mg 150 mf pulv da in caps dtd no XV s b dd cap I det 6/11/12 Yuyun cap apotek

R/ Amoksisilin 3 Teofilin 0.4 CTM 0.03 mf pulv no. XV s 3 dd p I nedet 12/11/12 Ayu cap apotek

Apotek Mahakam Jl. Mahakam no. 2 Plg Apoteker : Nakula S.Si., Apt. SIA : SIPF : Salinan Resep Dari dokter : Bondan Resep no : 601167 Tanggal : 13/11/12 Pro : Didi

R/

Kalamin 3% Zink oksid 5% Talk ad 50 mf pulv. Adsp sue d.i.d 13/11/12 Ayu cap apotek

Apotek Mahakam Jl. Mahakam no. 2 Plg Apoteker : Nakula S.Si., Apt SIA : SIPF : Salinan Resep Dari dokter : Nadia Resep no : 601023 Tanggal : 15/11/12 Pro : Saskia (5 th) Iter 4x !

R/ Rifampisin mg 200 Isoniazid mg 150 mf pulv dtd no. XV s sdd p I det oris 6/1/08 Yeni cap apotek

Latihan • Dona, 10 tahun (BB = 28 kg) menderita infeksi tenggorokan, batuk dan pilek dan diberi obat untuk sekali minum : Amoksisilin 50 % dari DM dewasa (DM dws 0,5/4) Parasetamol tablet 1/2 Kodein HCl 80% dari DM anak (DM dws 60 mg/300 mg). Tulis resep untuk 5 hari dan hitung jumlah obat yang diberikan dengan aturan pakai 3 x 1 seharinya

Latihan • Yoga 4 tahun sakit diberi oba teofilin dan CTM. Dosis yang diberikan : Teofilin 1 x 60% dari DM anak (DM dws 500 mg/1000 mg) CTM 60% dari DM anak (DM dws -/40 mg) Hitung jumlah obat yang diberikan dan tulis resep untuk lima hari, aturan pakai 2 x satu bungkus pagi dan sore sesudah makan

Terima Kasih

Hatur

nuhun

Bujur

Related Documents


More Documents from "ari gunawan"