373508315-01-sop-pengelolaan-barang-puskesmas.doc

  • Uploaded by: ricca
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 373508315-01-sop-pengelolaan-barang-puskesmas.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,791
  • Pages: 11
Loading documents preview...
PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS

No. Dokumen : 11 / 01 /SKD / 17 No. Revisi : 0

SOP

Tgl. Terbit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 1 / 3

PUSKESMAS

dr. WILUJENG EKA ARISWATI NIP. 197809112007012011

SEKARDANGAN 1. Pengertian

Penyimpanan barang yang dimaksud adalah pemeliharaan sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan program dan pelayanan secara baik sesuai peraturan penyimpanan tiap item barang, termasuk

2. Tujuan

bahan berbahaya. Sebagai Acuan Penerapan Langkah-Langkah Untuk : -

Mendukung Pelayanan Dengan Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Yang Siap Pakai Dan Terpelihara;

-

Menginventarisasi Sarana Prasana Sehingga Selalu Dalam Kondisi Siap, Memenuhi Syarat Dan Cukup.

-

Memastikan Bahan Berbahaya Tersimpan Dalam Kondisi Aman

3. Kebijakan

Dan Baik Serta Siap Pakai Keputusan Kepala Puskesmas Sekardangan Nomor 440 /

4. Referensi 5. Prosedur/

4040.5.2.1.2 / 2017 Tentang Penanggung Jawab Pengelolaan barang. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia - LAB.KK02.001.01 1. Petugas menyiapkan peralatan untuk inventaris barang.

langkahlangkah

2. Petugas melakukan inventarisasi sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan pelayanan. 3. Petugas memeriksa tanggal kaduarsa barang-barang berjangka waktu pemakaian. 4. Petugas memisahkan barang yang telah kadaluarsa untuk ditindak lanjuti sesuai prosedur. 5. Petugas memeriksa keutuhan barang. 6. Petugas memisahkan barang yang sudah tidak utuh untuk dilakukan tindak lanjut sesuai prosedur. 7. Petugas mengidentifikasi cara penyimpanan tiap-tiap item barang sesuai prosedur penyimpanan tiap jenis barang. 8. Petugas menyiapkan kebutuhan penyimpanan barang. 9. Petugas menyimpan barang yang masih memenuhi syarat sesuai tempat penyimpanannya masing-Amasing. 10. Petugas menuliskan inventarisasi barang untukpengecekan

1

/

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

berkala. 11. Petugas menyertakan kertas inventaris pada tempat penyimpanan barang tersebut. 12. Petugas membuat jadwal pemeliharaan barang yang secara rutin berkala.

disimpan

13. Petugas melakukan pemeliharaan sesuai jadwal yang telah dibuat. 6. Diagram alir

Petugas melakukan inventarisasi sarana prasarana

Petugas menyiapkan peralatan inventaris barang Petugas memisahkan barang yang telah kadaluarsa

Petugas memeriksa tanggal kaduarsa barang

Petugas memeriksa keutuhan barang

Petugas memisahkan barang yang sudah tidak utuh

Petugas menyiapkan kebutuhan penyimpanan barang

Petugas mengidentifikasi cara penyimpanan tiap-tiap item barang

Petugas menyimpan barang yang masih memenuhi syarat

Petugas menuliskan inventarisasi barang

Petugas membuat jadwal pemeliharaan barang

Petugas menyertakan kertas inventaris pada tempat penyimpanan barang

Petugas membuat jadwal pemeliharaan barang

Petugas melakukan pemeliharaan sesuai jadwal

7. Unit terkait 8. Dokumen

Inventaris obat, bahan dan alat di apotek, buku induk inventaris,kartu

terkait 9. Distribusi

inventaris ruangan, inventaris sarana prasarana puskesmas. Penanggung jawab pengelola barang, peanggung jawab gudang, dan pokja admin.

Rekaman Historis 2

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

No

Halaman

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

Yang dirubah

Perubahan

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

Diberlakukan tgl.

KERANGKA ACUAN KERJA PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA 3

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

PUSKESMAS PONDOK AREN I. PENDAHULUAN Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, lansia dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia. Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke, jantung, gangguan mental emosional, dan diabetes. Dari 7 miliar penduduk dunia, 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut usia (lansia). Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia, yang paling banyak tersebar di 5 provinsi yaitu Yogyakarta, Jawa timur, Jawa tengah, Bali, dan Jawa barat.(Data Badan Pusat Statistik ), Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa. II. LATAR BELAKANG Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian 4

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009). Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360 dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar 18%. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya (Huda, 2004). Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008). Menurut penelitian yang dilakukan 2 Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol adalah kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan 5

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan diabetes melitus. Di posyandu lansia Puskesmas Pondok Aren penyakit paling banyak yang diderita lansia adalah hipertensi yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton, 2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani, 2011). 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara status gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan antara penyakit hipertensi dengan tingkat kemandirian lansia. III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum 6

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya. 2. Tujuan Khusus a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara psikis maupun fisik. b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren c. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di puskesmas. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di kelompok (Posyandu/karang lansia, dll) sebagai berikut : 1. 7

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya. 2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan menggunakan metode 2 menit pada KMS usia lanjut. 3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT). 4. Pengukuran tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu menit. 5. Pemeriksaan haemoglobin darah dengan menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat. 6. Pemeriksaan kadar gula dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetes mellitus (DM) 7. Pemeriksaan kadar protein dalam urine urine sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. 8. Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi dan mulut dll. 8

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

9. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan dari semua pemeriksaan di atas. 10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Public Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat antara lain : 1. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut. 2. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di kelompok, mekanisime pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 Meja) sebagai berikut : 1. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan. 2. 9

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan. 3. tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental. 4. Tahap keempat : pemeriksaan haemoglobin, kadar gula dalam urine, protein dalam urine dan pemeriksaan kadar kolesterol (laboratorium sederhana). 5. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling. VI. SASARAN a. Kegiatan kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhanan harapan masyarakat. b. Kegiatan-kegiatan program dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

10

PENGELOLAAN BARANG PUSKESMAS PUSKESMAS SEKARDANGAN

SOP

No. Dokumen : 11 / 01 / SKD / 17 No. Revisi : 0 Tgl. Tebit : 07 / 01 / 2017 Halaman : 3 / 3

11

dr.WILUJENG EKA ARISWATI NIP: 197809112007012011

More Documents from "ricca"