Apa Itu Berpikir Apresiatif ?

  • Uploaded by: SUV_maher
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Apa Itu Berpikir Apresiatif ? as PDF for free.

More details

  • Words: 981
  • Pages: 5
Loading documents preview...
Apa itu berpikir apresiatif ? Berpikir apresiatif adalah berpikir yang menghargai setiap pencapaian yang sudah diraih, dan setiap hal yang sudah dimiliki. Dengan berpikir apresiatif, kita tidak akan mengeluhkan hal-hal yang belum kita miliki. Ada juga yang mendeskripsikan Berpikir apresiatif adalah menghargai detik demi detik yang berjalan. Orang dengen pemikiran ini, tidak akan membiarkan dirinya menjadi pencari kambing hitam. Ia tidak akan menyalahkan berbagai situasi atas ketidaksempurnaan dirinya. Ia tidak akan menjelek-jelekkan nasib atau takdir atas kekurang suksesan dirinya. Ia tidak akan memberi label buruk pada lingkungan disekelilingnya atas kebelumtercapainya apa yang dicita-citakan. Karena hal melakukan hal-hal tersebut sama dengan menurunkan potensi berpikir kita, harga diri kita atau bahkan kemanusiaan kita. Atau meminjam istilah Paolo Friere dehumanisasi, atau merujuk kepada Andrias Harefa pembinatangan. Manusia adalah mahluk yang berpikir, dengan tingkat kemampuan berpikir yang mengalahkan komputer. Itulah yang membedakannya dengan mahluk lain. Maka, jika manusia tidak menggunakan kemampuan berpikirnya, berarti ia tidak memanusiakan dirinya dan cenderung menyamakan dirinya dengan mahluk lain yang kurang memiliki kemampuan berpikir. Itulah dehumanisasi. Yaitu menafikan kenyataan bahwa sebenarnya ia memiliki kemampuan yang luar biasa. Manusia yang membiarkan dirinya tidak berpikir atau mempersilakan dirinya berpikir negatif, berarti mengalah pada situasi linkungan. Ia menyerahkan langkah hidupnya, atau bahkan cita-citanya pada kondisi lingkungan yang memang selalu berubah dan tidak pernah statis. Ia merelakan gerak langkah kehidupannya pada stimulus luar yang tidak selalu terprediksi. Anehnya, hal ini lebih mudah dilakukan dan cenderung lebih menyenangkan. Contoh kita sudah berniat akan bangun subuh dan belajar, ternyata hujan turun, dan kita kembali menarik selimut karena hawa yang dingin. Nah, inilah yang dikatakan sebagai menyerah pada stimulus luar. Ingat setiap orang hanya memiliki 24 jam sehari atau 100 persen waktu. Artinya jika kita tidak menggunakan waktu kita 100 persen hari ini (misalnya hanya 70-80%) maka kita tidak akan mendapatkan gantinya di hari esok. Mengapa? Karena di esok hari kita juga hanya memiliki waktu 100% bukan 120 atau 130 persen. Tidak ada yang namanya kendala, yang ada hanya kesempatan untuk menambah kemampuan otak mengatasi masalah yang berbeda. Sebab situasi yang berbeda selalu terjadi

setiap hari tanpa dapat diprediksi, dan adalah sebuah kegilaan (insanity) menghadapi masalah yang berbeda dengan cara yang sama”. Begitu kata Einstein.

Apa itu sukses ? Pencapaian suatu tindakan dalam jangka waktu tertentu atau dalam parameter yang ditentukan : Sukses juga berarti menyelesaikan suatu tujuan atau mencapai tujuan. Sukses dapat diperluas untuk mencakup seluruh proyek atau dibatasi untuk komponen tunggal dari suatu proyek atau tugas. Hal ini dapat dicapai dalam tempat kerja, atau dalam kehidupan pribadi seseorang. Misalnya, jika tujuan pribadi seseorang adalah untuk dapat diterima di karir baru, kesuksesan akan terjadi setelah individu telah resmi diterima ke tempat baru nya kerja. Istilah Colloquial digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah mencapai tujuan pribadi, keuangan atau kariernya. Hal ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan seorang individu yang memiliki benda lebih banyak (uang atau lainnya yang diinginkan ) Bagaimana sukses dalam kacamata kewirausahaan ? Kewirausahaan, adalah hal yang terbangun dari dua aspek besar yaitu pola pikir dan pola tindak. Kesuksesan kewirausahaan, dengan demikian adalah keberhasilan yang melibatkan kedua hal tersebut. Pola pikir kewirausahaan identik dengan kegigihan, keberanian untuk mengambil resiko, rasa urgenitas yang tinggi untuk selalu berkreasi, daya inovasi yang tinggi dan lain-lain. Ini adalah ‘rasa’. Ini adalah ‘jiwa’ yang menemani dan membentuk cara kita berpikir dan menanggapi respon. Pola pikir kewirausahaan akan membentuk jiwa yang tanggap terhadap tantangan, melihat masalah sebagai peluang, melihat kompetisi sebagai ajang peningkatan diri. Pola pikir kewirausahaan adalah panggilan hati untuk selalu bertindak dan berpikir jernih menyikapi berbagai tantangan kehidupan.

Aspek kedua adalah pola tindakan. Pola tindakan spontan namun terukur, gesit namun teliti adalah ciri action pattern of entrepreneurship. Ini adalah serangkaian gerakan sistematis yang mampu membesarkan usaha, memandirikan jiwa pribadi dan sekaligus bermanfaat bagi orang lain. Intuisi untuk menghasilkan sesuatu yang baik baik, telah secara otomatis inheren dan prilaku sehari-hari. Perhitungan yang cermat, serta keberanian bertindak dalam kabut ketidakpastian adalah karakter selanjutnya, yang menunjukkan apakah seseorang sudah memiliki pola tindak kewirausahaan atau belum. Maka kesuksesan kewirausahaan tidak hanya diukur dengan uang. Tidak ada nilainya, uang jika hasil dari berbuat curang, atau menyakiti pihak lain. Tidak ada maknanya profit besar jika membohongi pelanggan dan menyengsarakan orang banyak. Sukses kewirausahaan adalah padanan integritas antara kata dan perbuatan, antara nilai/norma dan prilaku. Ini adalah keseimbangan langkah, dan kejernihan pikiran.

Solusi masa depan bangsa kenapa kewirausahaan ? kewirausahaan terdiri dari dua aspek, yaitu pola pikir dan pola tindak. Pola pikir adalah hal yang mendasari prilaku manusia. Pola pikir menentukan bagaimana individu merespon stimulus. Contoh: Mengapa ada orang yang menggerutu ketika hujan, dan ada yang bersemangat ketika hujan. Mengapa ada orang yang terpuruk kita gagal, dan ada yang bangkit lagi? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena pola pikirnya. Pola pikirnya-lah yang menentukan tindakannya. Pola pikir kewirausahaan .. sejauh ini dipercaya sebagai pola pikir yang pantang menyerah, gigih serta kreatif dalam menemukan jalan keluar dari berbagai permasalahan. Jadi, sangat tidak rugi memampukan diri untuk memiliki pola pikir pikir kewirausahaan. Bagaimana cara memilikinya? Ya, terjun langsung.. melakukan aktivitas kewirausahaan.

Dengan terjun langsung berwirausaha, kita akan selalu terdorong untuk berpikir solusi. “Bagaimana ya, agar modal saya kembali?” “Bagaimana ya, agar pelanggan datang lagi?” “Bagaimana ya, agar produk saya semakin dikenal luas?” “Bagaimana ya, agar jaringan saya makin luas?” “Bagaimana ya, agar saya dapat terus belajar?” “Bagaimana ya, agar tenaga kerja saya terus bertambah?” “Bagaiaman ya, agar usaha saya lebih bermanfaat lagi?”

Semakin dalam terlibat dalam aktivitas kewirausahaan, seyogianya kita akan semakin terbiasa berpikir kreatif dan solutif.. Ingat, selalu ada harga bagi pembelajaran.. terjun meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam aktivitas kewirausahaan, adalah salah satu harga yang harus dibayar untuk memiliki pola pikir kewirausahaan.. trust me.. really worth it.. Bayangkan jika 10 persen saja penduduk Indonesi berpola pikir wirausaha (kreatif mencari solusi?) .. Bayangkan apa yang bisa dioptimalkan dari sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Bayangkan jika setiap 1 orang dari 10 persen penduduk Indonesia tersebut merekrut satu orang tenaga kerja? Sumber : http://iramaedukasi.com/berpikir-apresiatif-modal-dasar-sukses-berwirausaha/ http://iramaedukasi.com/entrepreneurship-what-is-succes/ http://iramaedukasi.com/seri-pengembangan-diri-berpikir-apresiatif-bagian-1/

Related Documents

Apa Itu Rubrik
March 2021 0
Apa Itu Otot Apendikular
February 2021 0
Apa Itu Orang Sumber.pptx
February 2021 0
1. Apa Itu Bukalapak.pdf
January 2021 0