Arifrhxx The Power Of Mind

  • Uploaded by: metamorfosahare
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Arifrhxx The Power Of Mind as PDF for free.

More details

  • Words: 19,038
  • Pages: 136
Loading documents preview...
Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi dan Alam Semesta

1

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan izin dari Allah S.W.T, do’a, support serta bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung, akhirnya buku pertama saya yang dulu berupa buku cetak, bisa saya launcing kembali dalam bentuk electronic-book. Oleh karenanya dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yaitu :  Kepada istriku tersayang, Zakiyah D. Aziz. Terima kasih karena terus memotivasi

saya

untuk

menulis.

Terima

kasih

juga

atas

kesediaannya menjadi partner diskusi dan kadang menjadi subject eksperimen untuk uji coba konsep yang ada dalam buku ini.  Kepada ayahanda, Suyadiman dan ibunda, Suwarsi. Terima kasih telah membesarkan serta mendidik saya. Terima kasih atas kerja keras dan kerja ikhlasnya selama ini untuk menyekolahkan saya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Terima kasih pula atas nasihat, tauladan, do’a dan restu yang selalu ditujukan kepada ananda dalam meniti tangga kesadaran di sekolah kehidupan. 

Kepada Drs.

Waidi, MBA. Ed.

Terima kasih

karena

telah

membangkitkan gairah dan motivasi saya untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Terima kasih karena telah menambah

2

wawasan dan cakrawala berpikir saya mengenai Neuro Linguistic Programming (NLP). Suatu kehormatan besar bagi saya pernah satu panggung dengan bapak.  Kepada para klien yang telah menggunakan jasa pelatihan dan konsultasi baik individu maupun istitusi, baik pemerintahan maupun swasta. Terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Semoga apa yang telah saya “sharing-kan” bisa memberikan kontribusi positif. Mudahmudahan kerjasama dan tali silaturahmi kita terus berlanjut dan semakin baik di masa-masa mendatang.  Kepada semua peserta pelatihan, workshop dan seminar public yang saya fasilitasi. Terima kasih atas kepercayaan, dukungan, apresiasi, partisipasi, testimoni, kritik dan masukannya.  Kepada semua sahabat yang ada di facebook. Terima kasih atas status-status dan komentar-komentar anda pada status dan catatan-catatan saya selama ini. Saya banyak belajar dari andaanda semua. Semoga persahabatan ini terus berlanjut dan membawa kebaikan dan kemajuan bagi kita semua.  Kepada MasBro Mark Zuckerberg. Terima kasih atas jejaring sosial www.facebook.com yang anda ciptakan. Karena dari situs yang

3

anda ciptakan itu saya berjumpa dengan orang-orang hebat dan banyak menimba ilmu dari mereka.  Kepada My Netbook Acer. Terima kasih banyak karena tanpa jasamu tentu saya tidak bisa mengetik naskah buku ini dan juga tidak bisa belajar di dunia maya. Maafkan jika selama ini saya terlalu memporsir kamu untuk “bekerja”.  Kepada guru-guru imajiner saya : Ary Ginanjar Agustian (ESQ), Adi W. Gunawan, Ariesandi Setyono, Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, James Gwee, Darmadi Darmawangsa, Imam Munadhi, David J. Schwartz, Rhonda Byrne, Johanes Surya, Stephen R. Covey, Robert T. Kiyosaki, Erbe Sentanu, Michael J. Losier, Wallace D. Wattles, Charles Haanel, Andrie Wongso, Deepak Chopra, Maxwell Maltz, R.H. Wiwoho, Richard Bandler, John Grinder dan masih banyak lagi. Terima kasih atas pemikirannya. Pelatihan, seminar, workshop yang anda bawakan, buku-buku yang telah anda tulis dan kisah hidup anda semua menjadi sumber inspirasi bagi saya dalam merubah kehidupan saya.

Penulis

4

KATA PENGANTAR DARI SUPARDI LEE

Setelah kesulitan datang kemudahan. Kemudahan adalah sebuah kondisi dimana kemampuan anda lebih tinggi dari masalah yang anda hadapi. Nah, untuk berada dalam kondisi mudah tersebut, anda harus menjalani sebuah jalan kesulitan. Jalan pengembangan diri anda. Jalan peningkatan kualitas. Jalan belajar. Dengan begitu kemampuan diri anda akan terus meningkat, dan anda pun akan terus mudah menghadapi berbagai masalah. Kenapa jalan pengembangan diri itu sulit? Karena anda tidak mengetahuinya. Sesuatu yang tidak anda ketahui akan sulit kan?

Nah, untuk suatu hal yang anda tidak ketahui, anda butuh

keyakinan. Katakan : I don’t know but I belief. Kekuatan keyakinan itu akan mengatasi ketidaktahuan anda.

Anda lebih besar dari masalah anda. Sesungguhnya, tak ada masalah yang lebih besar dari diri anda. Kenapa? Karena sang masalah tidak bisa belajar untuk membesarkan dirinya. Sedangkan anda bisa! Bahkan ketika anda

5

merubah sudut pandang pada masalah itu, sang masalah akan terlihat lebih kecil dan lebih mudah diselesaikan. Itulah salah satu kekuatan diri anda yang luar biasa. Anda mungkin saja mengalami masalah yang lebih besar dari

kemampuan

anda.

Dan

itulah

kesempatan

anda

untuk

berkembang lebih besar. Jadilah masalah sebagai pemungkin kemajuan.

Ubah potensi jadi kekuatan Buku ini mengurai berbagai potensi anda menjadi kekuatan nyata. Ditulis oleh orang yang sudah mengalami sendiri pahit getirnya mensabotase dirinya sendiri. Digagalkan oleh diri sendiri. Dengan begitu, uraiannya menjadi sangat riil dan praktis. Formulanya sudah berhasil. Kenapa? Karena formula itu adalah hasil terobosan teknologi pikiran yang diteliti dan diujicoba berpuluh tahun oleh para ahli. Satu kekuatan lagi. Buku ini cukup singkat tapi pas untuk menginstall ulang program hidup anda. Anda tidak akan kecapaian dulu ketika anda membacanya. Banyak buku hebat yang justru membuat pembacanya bosan sebelum apa yang dibaca itu dipraktekkan. Orang malas memang bisa berubah setelah membaca

6

buku. Tapi bila buku itu terlalu tebal, maka ia akan malas menyelesaikan membaca. Dan perubahan pun hanya menjadi angan-angan. Kekuatan berikutnya. Mas Arif ini seorang trainer. Jadi bahasa tulisannya dalam buku ini bisa dilengkapi dengan bahasa yang lebih lengkap dalam sebuah training. Bila anda sudah mendapat manfaat besar dengan membaca bukunya, ikuti trainingnya. Manfaat yang akan anda dapat pun jadi berlipat ganda. Bagaimana dengan kekurangannya?

Tentu anda. Ibarat

sebuah mobil, buku ini bisa membantu anda menjadi mobil canggih. Tapi mobil canggih harus punya tujuan agar kecanggihannya bermanfaat. Nah, buku ini belum mengurai tujuan sang mobil. Tapi jangan khawatir, saya yakin 100% Mas Arif akan kembali menulis buku untuk melengkapi kecanggihan anda.

Supardi Lee Motivator Pendiri Institut Kemandirian

7

KATA PENGANTAR

Buku The Power Of Mind (Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi dan Alam Semesta) ini merupakan buku yang pertama kali saya tulis. Adapun isi buku ini saya ambil dari kumpulan materi (slide)

berbagai

pelatihan,

seminar,

workshop

dan

pelayanan

konsultasi yang telah saya lakukan selama ini. Melihat banyak komentar positif dan banyak manfaat nyata yang dirasakan oleh para klien, peserta, teman, sahabat dan keluarga akhirnya saya terdorong untuk merangkum dan menuliskannya ke dalam sebuah buku. Dengan harapan akan lebih banyak orang yang dapat mengambil manfaat. Selain itu saya menyadari tidak semua orang memiliki kesempatan untuk dapat menghadiri pelatihan atau seminar. Hasrat saya untuk menulis buku semakin besar ketika saya berjumpa dengan seorang pakar Neuro Linguistic Programming (NLP), penulis buku-buku pengembangan diri yaitu Bapak Drs. Waidi MBA. Ed. Waktu itu kami berkolaborasi mengisi sebuah pelatihan dan workshop dengan tema Kekuatan Pikiran dan NLP. Sebelum acara dimulai kami berdua sempat “ngobrol” dan pada saat itu beliau terus memotivasi saya untuk menulis buku.

8

Saya tertarik dengan tema “Kekuatan Pikiran dan Emosi” ketika saya mulai fokus mengamati setiap peristiwa sehari-hari, pengalaman hidup saya sendiri dan juga orang lain. Saya melihat bahwa adanya perbedaan pola berpikir dan bersikap sangat erat kaitannya

dengan

perbedaan

kualitas

hidup.

Meskipun

tidak

berdasarkan aturan metodologis saya melihat dengan jelas adanya hubungan yang sangat signifikan antara perubahan cara berpikir dan perubahan sikap seseorang dengan perubahan nasibnya yang mencakup semua aspek kehidupan. Ternyata apa yang telah saya simpulkan adalah sesuatu yang ilmiah dan hal itu ditegaskan dalam semua buku-buku pengembangan diri. Disebutkan bahwa kehidupan kita adalah hasil dari apapun yang kita pikirkan dan rasakan tentang kehidupan tersebut. Itulah sebabnya kita harus melatih diri kita untuk selalu berpikir dan bersikap positif agar kita menjalani kehidupan yang positif dan menyenangkan. Apa saja yang anda peroleh ketika membaca buku ini? Bagian pendahuluan menjawab dua pertanyaan yang biasanya terbersit dalam benak kebanyakan orang yaitu : Pertama, mengapa ada orang yang hidupnya selalu diliputi dengan penderitaan dan

9

masalah? Kedua, mengapa ada pula orang yang penuh dengan kebahagiaan dan keberuntungan? Bagian 1 membahas tentang kunci utama untuk merubah alur kehidupan kita dari alur kehidupan yang penuh dengan masalah dan penderitaan menjadi alur kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan keberuntungan. Bagian 2 membahas tentang bagaimana cara kerja hukum alam semesta dalam membentuk diri kita dan alur kehidupan kita. Bagaimana caranya agar hukum-hukum alam semesta tersebut dapat kita gunakan untuk mendukung keinginan kita dan bukannya menghambat kita. Kemudian, bagian 3 membahas tentang buktibukti kekuatan pikiran dan emosi. Bukti-bukti yang diuraikan meliputi bukti-bukti ilmiah dan bukti-bukti yang bisa anda praktekkan sendiri. Bagian 4 membahas tentang prinsip dan teknik-teknik jitu untuk mengelola pikiran dan emosi. Dan bagian 5 akan memberikan pedoman dan ukuran apakah anda telah berhasil mempraktekkan isi buku ini dengan benar atau tidak. Gaya bahasa, penyajian, penjelasan dan tips-tips yang saya sajikan dalam buku ini mungkin bagi sebagian orang akan dinilai sebagai sesuatu yang terlalu simple atau sederhana. Hal tersebut memang disengaja dengan tujuan agar semua orang mudah

10

memahami apa yang saya sampaikan dan mereka juga mudah untuk mempraktekkannya

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Saya

lebih

mengutamakan aspek kepraktisan daripada aspek “kerumitan dan kecanggihan” yang saya khawatirkan justru akan menimbulkan persepsi bahwa pengetahuan tentang pengelolaan pikiran dan emosi adalah sesuatu yang sulit. Yang penting hasilnya nyata. Satu hal yang perlu saya tekankan adalah apapun yang saya uraikan dalam buku ini telah saya buktikan efektivitasnya kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain. Tidak ada efek samping yang berbahaya baik secara fisik maupun kejiwaan dari setiap teknik yang diuraikan.

Jadi

anda

tidak

perlu

takut

dan

ragu

untuk

mempraktekkannya. Semakin sering anda mempraktekkannya ada akan semakin memahami apa sebenarnya hakikat yang terkandung di dalamnya. Sebagai catatan : mengelola pikiran dan emosi bukan sekedar pengetahuan, lebih dari itu ia merupakan sebuah seni. Sekian. Terima kasih.

Purwokerto, April 2014 ARIF RH

11

DAFTAR ISI

Halaman Ucapan Terima Kasih Kata Pengantar dari Supardi Lee Kata Pengantar Pendahuluan

14

BAGIAN 1. MENGUBAH ALUR KEHIDUPAN

19

A.

Sebuah Kisah Nyata

19

B.

Kunci Perubahan

23

BAGIAN 2. KEKUATAN HUKUM ALAM

27

A.

Hukum Gema / Gaung

29

B.

Hukum Daya Tarik (Law Of Attraction)

32

C.

Hukum Sifat Energi

43

BAGIAN 3. MEMBUKTIKAN KEKUATAN PIKIRAN DAN EMOSI

47

A.

Bukti-bukti Nyata

47

B.

Uji Coba Kekuatan Pikiran dan Emosi

60

BAGIAN 4. MENGELOLA PIKIRAN DAN EMOSI

69

A.

Prinsip-prinsip Mengelola Pikiran dan Emosi

71

B.

Tips Mengarahkan Pikiran dan Emosi

87

12

C.

Tips Menjaga Pikiran dan Emosi

BAGIAN 5. MENDETEKSI PERUBAHAN POSITIF

118 121

A.

Perubahan Dimensi Internal

121

B.

Perubahan Dimensi Eksternal

123

Sumber Bacaan dan Inspirasi Profil Penulis

13

PENDAHULUAN LEGENDA KEN AROK DAN EMPU GANDRING

Pada awal masa berdirinya Kerajaan Singasari konon hidup seorang empu yang sangat piawai dalam membuat senjata bernama Empu Gandring. Singkat cerita pada suatu hari datanglah seorang pemuda bertubuh tegap bernama Ken Arok. Ia meminta Empu Gandring untuk membuat senjata berbentuk keris dari bahan baku yang kuat serta memiliki aura pamor sakti mandraguna. Tanpa pikir panjang Empu Gandring menyanggupinya. Tanpa terasa waktu berlalu. Pemuda bernama Ken Arok tersebut kembali mendatangi kediaman Empu Gandring dengan maksud menagih keris pesanannya. Namun menurut Empu Gandring hasil karyanya belum sempurna. Meskipun kekuatannya sudah cukup dahsyat Empu Gandring meminta tambahan waktu lagi kepada Ken Arok agar keris yang dipesannya menjadi lebih dahsyat lagi. Meskipun agak kecewa Ken Arok mengabulkannya. Alkisah, Ken Arok kembali mendatangi Empu Gandring untuk kali kedua, ketiga dan ke-sekian kalinya, ternyata keris tersebut belum juga selesai. Dengan tenang dan tanpa rasa bersalah Empu Gandring

14

meminta

tambahan

waktu

lagi.

Kali

ini

Ken

Arok

tidak

mengabulkannya. Ia benar-benar kesal. Darah mudanya bergejolak karena hilang kesabaran. Keris yang belum selesai itu pun ia rampas dari tangan Empu Gandring. Tanpa diduga sebelumnya, dengan secepat kilat Ken Arok menikamkan keris ke tubuh sang empu. Tak ayal lagi, darah memancar deras ke mana-mana. Sesaat setelah meregang nyawa akhirnya sang empu terdiam untuk selamanya. Sungguh sangat ironis, Empu Gandring tewas oleh keris ampuh ciptaannya sendiri. Apa sebenarnya maksud saya menceritakan legenda Ken Arok dan Empu Gandring pada bagian pendahuluan buku ini ? Sesungguhnya di dalam diri kita terdapat sesuatu yang jauh lebih dahsyat dari keris Empu Gandring yaitu pikiran dan emosi / perasaan kita. Setiap detik kita berpikir dan merasa. Namun sayangnya banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa setiap pikiran dan emosi yang kita ciptakan memiliki kekuatan dahsyat dan akan berdampak pada kehidupan kita. Apapun yang kita pikirkan dan rasakan akan selalu kembali kepada kita seperti layaknya sebuah bumerang. Jika kita menciptakan pikiran dan emosi negatif maka di saat itulah sebenarnya kita sedang mengulangi peristiwa yang dialami oleh

15

Empu Gandring. Kita akan “tewas tertikam” oleh pikiran dan emosi kita sendiri. Banyak orang yang terus berkeluh kesah dan bertanya mengapa kehidupan mereka selalu dipenuhi dengan masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan. Mereka merasa sulit untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Sementara itu mereka melihat ada orang lain yang mereka nilai selalu mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan. Apa yang salah dari mereka? Jawabannya sangat jelas! Karena mereka sering menciptakan pikiran dan perasaan yang negatif. Selalu bersedih, berprasangka buruk, mudah mengeluh, sering mengumpat, kurang bersyukur, memaki dan marah-marah, apalagi pada saat menghadapi masalah. Seharusnya yang kita lakukan dalam keseharian hidup kita adalah menciptakan pikiran dan emosi yang positif. Dimanapun dan kapanpun. Mungkin sebagian dari anda ada yang berpendapat: “Wah, itu kan sulit!”. Anda 100 persen benar! Pada situasi sekarang ini dimana suhu bumi semakin memanas (global warming), bencana alam di mana-mana, semua harga kebutuhan pokok terus naik, asap kendaraan tak terkendali, jalan semakin macet, sulitnya mencari pekerjaan, banyak orang berdemonstrasi dan persaingan bisnis yang

16

semakin ketat memang lebih mudah memicu kita untuk berpikir dan berperasaan negatif. Tapi hidup adalah pilihan. Yang jelas dalam perspektif saya, situasi tersebut semakin mendorong saya untuk segera menulis buku ini. Saya berharap buku ini menjadi sebuah solusi. Berdasarkan pengalaman saya kita merasa sulit untuk berpikir dan berperasaan positif disebabkan oleh dua hal yaitu; 1.

Kita tidak tahu alasannya mengapa kita harus selalu berpikir dan berperasaan positif (Why)

2.

Kita tidak tahu bagaimana caranya untuk selalu berpikir dan berperasaan positif (How)

Persoalan how hanya memiliki porsi 20 persen sedangkan persoalan why memiliki porsi 80 persen. Agar anda lebih mudah memahaminya saya akan berikan sebuah contoh berikut ini. Misalkan anda saya minta untuk menyeberangi sebuah sungai. Arus sungai tersebut sangat deras dan anda sudah mencoba berpikir berjam-jam tetapi belum juga menemukan bagaimana cara (how) menyeberanginya. Dalam situasi tersebut saya akan membantu anda agar lebih inovatif untuk menemukan cara menyeberangi sungai. Mari kita asumsikan anda sudah berkeluarga. Saya bawa anak anda yang masih bayi, sedang lucu-lucunya. Kemudian saya berkata

17

kepada anda : “Jika masih belum menemukan caranya maka anak anda saya lempar ke sungai!”. Atau saya katakan :

“Jika anda

berhasil saya beri uang Rp 1 milyar tunai!”. Kira-kira apa yang terjadi? Saya yakin tiba-tiba anda akan lebih inovatif. Anda tidak lagi mudah mengatakan : “Wah itu kan sulit”. Anda akan kerja keras. Anda mencoba semua cara yang mungkin. Mengapa demikian? Program dasar dalam diri kita yang paling basic hanya mengenal dua hal yaitu : mencari kenikmatan (gain pleasure) dan menghindari kesengsaraan (avoid pain). Komposisi di dunia ini secara umum 80 persen orang lebih termotivasi oleh yang kedua yaitu menghindari sengsara. Bahasa kerennya, The Power Of “Kepepet” . Itulah sebabnya mengapa ketika dikejar anjing galak kita bisa berlari lebih cepat dari biasanya, meskipun kita bukan seorang atlet dan tidak tahu teknik berlari yang benar. Jadi temukan Why-nya dulu maka anda akan lebih mudah dalam menemukan How-nya. Sistematika penyajian materi dalam buku ini memandu anda untuk mendapatkan keduanya. Sekian pendahuluan dari saya. Selamat berpetualang!

18

BAGIAN 1 MENGUBAH ALUR KEHIDUPAN

“Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau (berniat) mengubahnya” (Al Qur’an)

C.

Sebuah Kisah Nyata Dahulu saya pernah menyaksikan dengan sangat dekat (close up) seseorang yang mengalami masa suram dalam semua aspek kehidupannya. Dia :  Tidak punya uang  Diusir dari tempat tinggalnya pada pukul 5 pagi  Tidak punya tempat tinggal (kost selalu “nebeng”)  Banyak utang  Studinya di perguruan tinggi hampir drop out)  Orang yang dia cintai menikah dengan orang lain  Kualitas ibadahnya amburadul  Hubungan dengan keluarganya berantakan  Makan sehari kadang hanya sekali

19

Dan masih banyak lagi. Jika mengingatnya saya benar-benar merasa

sangat

kasihan

dengan

orang

tersebut.

Jumlah

masalahnya segudang. Anehnya semua masalah tersebut selalu datang dalam waktu yang hampir bersamaan. Seakan-akan dia berubah menjadi sebuah magnet yang menarik semua masalah. Belum lagi masalah yang satu selesai pasti datang lagi masalah selanjutnya. Saya tahu dia merasa jengkel dengan situasi yang dia alami. Dia heran mengapa Tuhan tidak mau membantunya. Dia merasa kehidupan ini penuh dengan penderitaan. Dia merasa sendirian. Dadanya bergejolak. Ingin marah sejadi-jadinya tapi dia tidak tahu siapa yang harus dimarahi. Ingin menangis tapi air mata tidak bisa keluar. Saya melihat dirinya seperti berada dalam lingkaran setan ! Semua jalan seolah-olah tertutup. Yang ada hanyalah masalah dan masalah datang silih berganti. Wajah kesehariannya selalu lesu dan bermuram durja. Tidak pernah ada canda dan gelak tawa. Dia berpikir sepertinya mati akan menyelesaikan semua masalah. Gila ! Beruntung orang tersebut memiliki banyak sahabat yang positif. Tidak jemu-jemunya mereka memberikan arahan dan motivasi. Seingat saya inti dari

20

yang mereka katakan adalah berpikir positif, berpikir positif dan berpikir positif. Fokus pada solusi, jangan fokus pada masalahnya. Semua masalah pasti ada solusinya. Pasrahkan semuanya pada Tuhan. Lapangkan hati dari semua hal yang mencemaskan. Yakini bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada orang yang tidak sanggup mengatasinya. Tertawalah maka semua masalah akan pergi dengan sendirinya. Di akhir cerita, dia bisa keluar dari situasi yang sulit itu. Dia bisa menyelesaikan studinya, hubungan dengan keluarganya membaik, dan sebagainya. Roda kehidupannya mulai berputar normal. Kadang di atas dan kadang di bawah. Tidak macet seperti sebelumnya yaitu di bawah terus. Lalu apa sebenarnya yang telah menyelamatkan hidupnya ? Bagaimana prosesnya ? Saya melihat sendiri ternyata orang tersebut mencoba satu per satu semua saran dari sahabat-sahabatnya. Tidak mudah memang. Saat ada masalah terkadang masih muncul rasa putus asa, namun dia tetap bertahan. Dia terus mencoba berubah menjadi sosok yang lebih baik. Secara perlahan tapi konsisten. Hingga suatu saat dia mulai mengerti bagaimana caranya untuk tetap bahagia meskipun sedang menghadapi banyak masalah.

21

Dan keajaiban pun terjadi ! Situasi dan kondisinya berangsurangsur membaik. Tiba-tiba selalu ada jalan keluar baginya. Tibatiba banyak orang yang membantunya pada saat yang tepat. Dan keajaiban tersebut selalu dialaminya setiap hari, hingga kini. Sampai saat buku ini ditulis, orang yang saya ceritakan tersebut masih hidup. Namun ketika buku yang ini sampai ke tangan anda saya tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Setahu saya kehidupannya jauh berubah. Kalau urusan materi itu relatif. Tapi

soal

cara

pandang

dan

bagaimana

dia

menjalani

kehidupan sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Dia menikmati kehidupan ini dan menemukan apa tujuannya dilahirkan ke dunia. Dia sadar bahwa hidup bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Dia bercita-cita membantu banyak orang untuk memahami misteri kehidupan. Dia ingin membagikan rahasia bagaimana mencapai kebahagiaan hidup. Dia sangatsangat bergairah ketika diberi kesempatan berbagi pengalaman kepada orang lain. Jika diakumulasi sampai saat ini dia sudah berbicara di depan ribuan orang, dari berbagai kalangan dan di berbagai kota. Mungkin anda bertanya, bagaimana saya bisa tahu sedalam itu tentang orang tersebut ? Siapkah DIA

22

sebenarnya ? Orang tersebut tidak lain adalah SAYA SENDIRI, penulis buku ini. D.

Kunci Perubahan Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, saya ingin anda menuliskan apa saja yang anda inginkan atau anda harapkan terjadi dalam hidup anda. Tuliskan sebanyak-banyaknya ! Kondisi Saat Ini

Kondisi yang Diharapkan

 Banyak utang

Bebas utang

 _________________________

__________________________

 _________________________

__________________________

 _________________________

__________________________

 _________________________

__________________________

Sudah ditulis semuanya? Sekarang kita mulai dengan pertanyaan inti. Apa sih yang paling diinginkan oleh saya, anda dan semua orang yang hidup di dunia ini ? Menurut hemat saya ada dua, yaitu : sukses dan bahagia. Anda bisa cek apapun yang tadi anda

tulis,

berapapun

jumlahnya,

pasti

ujung-ujungnya

menyangkut tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses memiliki perbedaan arti dengan bahagia. Sukses berarti kita telah mendapatkan apa yang kita usahakan,

23

sedangkan bahagia berarti kita dapat menikmati apa pun yang kita dapatkan dari usaha kita. Orang yang sukses belum tentu bahagia. Orang yang bahagia belum tentu sukses. Ada sebagian orang yang mendapatkan keduanya. Ada pula sebagian orang yang hanya mendapatkan salah satunya saja. Ada pula yang tidak

mendapatkan

keduanya.

Ada

kunci

untuk

meraih

kesuksesan. Ada kunci untuk meraih kebahagiaan. Jika kita menginginkan keduanya, kabar baiknya hanya diperlukan satu kunci yaitu PERUBAHAN. Kita harus mengubah sesuatu. Lalu apa yang harus kira ubah? Belajar dari pengalaman pahit dalam hidup saya yang harus kita ubah adalah sesuatu yang ada di dalam diri kita, bukan di luar diri kita. Sesuatu yang harus kita ubah adalah PIKIRAN dan EMOSI / PERASAAN kita. Pikiran akan membentuk perasaan kita. Perasaan kita akan membentuk keputusan kita. Keputusan kita akan membentuk tindakan kita. Tindakan kita akan membentuk kebiasaan kita. Kebiasaan akan membentuk karakter kita. Karakter kita akan membentuk nasib kita. Dengan demikian merubah nasib harus diawali dengan merubah pikiran dan emosi kita. Dunia di luar diri kita hanyalah refleksi atau cermin

24

dari dunia di dalam diri kita. Dunia di dalam diri kita yaitu pikiran dan emosi adalah blue print kehidupan kita. Dunia di luar diri kita yaitu alur kehidupan yang kita alami selama ini. Melalui dunia luar tersebut kita dapat mengetahui apakah dunia di dalam diri kita baik-baik saja atau perlu secepatnya kita perbaiki. Banyak orang yang keliru. Mereka beharap kehidupan mereka berubah dulu baru kemudian mereka merubah pikiran dan emosi mereka. Mereka berharap semua masalah mereka selesai dulu baru kemudian mereka bahagia. Mereka berharap kesuksesan datang dulu baru kemudian mereka merasa sukses. Mereka berharap sutuasi dan kondisinya menyenangkan dulu baru kemudian pikiran dan perasaan mereka menjadi positif. Seperti itu juga yang dulu saya pahami. Ibaratnya, ketika kita berkaca di sebuah cermin, kita berharap bayangan diri kita di dalam

cermin

bepakaian

rapi

dulu

baru

kemudian

kita

merapikan pakain kita. TERBALIK! Pakaian kita harus dirapikan dulu baru bayangan diri kita di dalam cermin akan berubah. Bayangkan dulu semua masalah kita selesai maka masalah kita akan selesai. Bayangkan dulu kita sukses maka kita akan sukses. Bayangkan dulu kita bahagia maka kita akan bahagia. Pikirkan

25

dan rasakan dulu hal-hal yang positif maka kehidupan kita akan berubah menjadi positif, menyenangkan dan penuh dengan keberuntungan. Begitulah seharusnya. Perlu segera anda sadari bahwa foto yang dicetak tidak akan berubah gambarnya sampai kita merubah klise filmnya. Dan, klise film kehidupan kita adalah APAPUN YANG ADA PADA PIKIRAN DAN PERASAAN KITA.

“Kebahagiaan dan penderitaan manusia adalah refleksi kebiasaan berpikirnya. Rahasia nasib baik adalah bepikir dengan benar, merasakan dengan benar, menjadi benar, berbuat benar dan bertindak benar” (Dr. Joseph Murphy)

26

BAGIAN 2 KEKUATAN HUKUM ALAM

“Ikutilah hukum-hukum kehidupan, maka anda akan menjalani kehidupan positif” (Brian Adams)

Kalau kita perhatikan dengan seksama, alam semesta ini penuh dengan keseimbangan dan beroperasi dengan sangat teratur. Kita bisa menyaksikan ;  Ada siang dan ada malam  Ada bulan dan ada matahari  Ada panas dan ada dingin  Ada daratan dan ada lautan  Ada laki-laki dan ada perempuan  Planet-planet selalu berjalan pada orbitnya, demikian pula elektron-elektron yang mengitari inti atom, dan sebagainya. Mengapa keteraturan dan keseimbangan tersebut bisa terjadi? Jawabannya, sejak awal alam semesta ini diciptakan Tuhan telah menetapkan semua prosedur serta mekanisme kerja dengan sangat

27

teliti, sangat akurat dan sangat sempurna yang kita kenal sebagai hukum alam. Di alam semesta ini terdapat banyak sekali hukum alam. Di antaranya yaitu : hukum gravitasi, hukum kekekalan energi, hukum termodinamika dan masih banyak lagi. Jika anda masih ingat pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika dan Kimia di SMP atau SMA di sana dibahas dengan jelas dan rinci bahkan sampai pada perhitungannya. Tapi fokus kita kali ini bukan soal perhitungan matematisnya. Fokus kita kali ini adalah tentang sifat umum dari hukum alam itu. Yang perlu kita garis bawahi dari semua hukum alam adalah bahwa hukum alam tidak pernah pandang bulu. Tidak perduli orang tahu atau tidak, percaya atau tidak hukum alam akan selalu bekerja dan semua hal yang ada di alam pasti akan mengalami konsekuensi yang sama. Saya berikan sebuah contoh sederhana. Misalkan saya dan anda sama-sama naik ke puncak Monas di Jakarta. Saya percaya hukum gravitasi sedangkan anda sama sekali tidak percaya. Jika kita berdua melompat dari puncak Monas apakah kita berdua sama-sama jatuh ke bawah? Pasti! Baik saya yang percaya maupun anda yang tidak percaya, hukum gravitasi tetap akan bekerja. Sekali lagi hukum alam tidak pernah pandang bulu.

28

Kecuali pada mereka yang memang dipilih oleh Tuhan untuk menunjukkan bukti-bukti eksistensi dan kebesaran-Nya, misalnya fenomena mukjizat para nabi dan rasul. Dengan demikian hukum alam tidak mungkin kita lawan, karena hukum alam sekaligus juga sebagai hukum yang mengatur jalannya roda kehidupan manusia. Jika kita melawan hukum alam apalagi sampai tidak mengakui keberadaannya itu sama halnya dengan bunuh diri pelan-pelan. Nah, pertanyaannya apa sih hubungannya hukum alam semesta dengan topik pembahasan kita tentang pikiran dan emosi? Oh, sangat erat. Jika dalam hidup keseharian kita selalu menciptakan pikiran dan emosi negatif itu juga sama saja dengan bunuh diri. Lho kok bisa begitu? Itu kan sepertinya tidak melawan hukum alam? Itulah rahasia besar (great secret) alam semesta yang akan kita ungkap. Sekurang-kurangnya ada tiga hukum alam yang harus kita pahami agar kita dapat menggunakan pikiran dan emosi kita dengan benar yaitu : A.

Hukum Gema / Gaung Hukum gema / gaung ini berbunyi ; “Alam semesta selalu akan memantulkan apapun yang ada dalam pikiran dan perasaan

29

kita

dengan

kekuatan

berlipat

ganda”.

Sebagai

ilustrasi

bayangkan kita naik ke puncak sebuah bukit. Dari puncak tersebut kemudian kita berteriak ke arah lembah. Kira-kira apa yang terjadi ? Suara kita pasti akan memantul kembali kepada kita secara berulang-ulang. Jika kita meneriakkan kata “Malam” maka kata “Malam” itulah yang akan kita dengar kembali berkali-kali. Jika kita meneriakkan kata “Siang” maka kata “Siang” itulah yang akan kita dengar pula berkali-kali. Semakin kuat kita berteriak maka suara kita akan terdengar sama semakin keras dan semakin banyak diulang-ulang. Itulah fenomena alam yang sering kita sebut sebagai gaung atau gema. Apa yang terjadi seandainya kita menciptakan pikiran dan

perasaan

negatif?

Sudah

pasti

alam

semesta

akan

memantulkan kembali hal tersebut kepada kita berulang-ulang. Jika kita berpikir dan berperasaan negatif misalnya : sedih, kurang bersyukur, selalu marah-marah, mengumpat, memaki, mudah mengeluh, tidak percaya diri, berprasangka buruk, pesimis, depresi, stress, hidup itu susah, cari kerja itu sulit, saya tidak berbakat sukses, saya ditakdirkan miskin, saya bodoh, bisnis itu sulit, dan lain sebagainya maka hal itu pula yang akan terjadi

30

dalam kehidupan kita. Begitu pula sebaliknya. Jika hari ini kehidupan anda tidak menyenangkan segera cek pikiran dan perasaan anda. Karena itulah sumber masalahnya. Dalam pelatihan seringkali saya membuktikan secara nyata kekuatan hukum gema atau gaung ini melalui sebuah permainan yaitu mematahkan sebuah pensil 2B dengan satu jari telunjuk. Biasanya ketika saya memberikan tantangan tersebut banyak peserta yang tidak berani menjadi sukarelawan. Kalapun ada yang berani biasanya mereka masih merasa ragu-ragu atau tidak yakin. Dalam pikiran mereka pensil 2B itu sangat keras dan sulit untuk dipatahkan. Akibatnya, ketika mereka menebaskan jari telunjuknya pensil tersebut tidak patah. Justru jari mereka merasakan sakit. Lalu mereka saya minta untuk merubah apapun yang mereka pikirkan dan rasakan. Saya meminta mereka untuk memikirkan bahwa pensil tersebut sangat rapuh dan jari mereka sekuat besi. Saya minta mereka berpikir bahwa mereka bisa mematahkan

pensil

tersebut.

Saya

berusaha

meyakinkan

perasaan mereka. Apa yang terjadi selanjutnya? Prakkk! Pensil 2B tersebut ternyata patah. Sukarelawan permainan serta para peserta lainnya yang menonton biasanya

31

bertepuk tangan dengan ekspresi heran dan tidak percaya karena pensil 2B tersebut berhasil dipatahkan tanpa rasa sakit. Saya jelaskan kepada mereka bahwa itu bukan kekuatan tenaga dalam, bantuan makhluk halus atau ilmu gaib. Itulah kekuatan hukum gema / gaung. B.

Hukum Daya Tarik (Law Of Attraction) Hukum Daya Tarik ini berbunyi ; “Setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, sesungguhnya kita sendiri yang menariknya ke dalam kehidupan kita”. Supaya anda lebih paham coba tuliskan beberapa peristiwa yang pernah anda alami dan anda menganggap itu sebagai kebetulan. Tuliskan secara lengkap bagaimana peristiwanya dan kapan terjadinya!  Bertemu dengan “teman lama” di mall, kemarin siang  ___________________________________________________________  ___________________________________________________________  ___________________________________________________________  ___________________________________________________________ Hal penting yang harus kita pahami adalah tidak ada yang namanya kebetulan. Setiap peristiwa apapun kita turut andil dalam menciptakannya. Pernahkah anda sedang memikirkan

32

seorang teman yang lama tidak berjumpa dan kemudian tibatiba teman anda tersebut menelepon anda atau bahkan bertemu secara tidak sengaja di suatu tempat? Saya sering mengalaminya dan saya yakin anda juga pernah mengalaminya, mungkin

berkali-kali.

Itu

adalah

salah

satu

contoh

bukti

keberadaan Hukum Daya Tarik. Sebagai ilustrasi coba sekarang bayangkan anda membuat sebuah magnet buatan dengan sebuah logam (ingat eksperimen fisika waktu SMP atau SMA tentang elektro-magnet). Logam tersebut anda lilit dengan kawat kemudian anda hubungkan dengan sumber listrik. Setiap anda aliri listrik maka logam yang terlilit kawat akan berubah menjadi sebuah magnet. Jika anda coba dekatkan sekumpulan paku maka paku-paku akan tertarik oleh logam tersebut. Nah, diri kita dapat diibaratkan sebagai sebuah logam yang dililit kawat. Setiap kali kita memikirkan

dan

merasakan

sesuatu

maka

kita

sedang

mengalirkan arus listrik ke kawat tersebut. Secara otomatis kita akan menarik sesuatu karena kita telah menjadi elektro-magnet. Manusia adalah elektro-magnet paling kuat di alam semesta. Lalu apa yang akan kita tarik? Tentunya bukan benda-benda logam

33

seperti yang dilakukan oleh Magneto, salah satu tokoh antagonis dalam film X-Men. Yang akan kita tarik adalah apapun yang ada dalam pikiran dan perasaan kita. Jika dalam hidup keseharian kita selalu menciptakan pikiran dan perasaan positif maka kita akan menarik kejadian-kejadian yang positif. Sebaliknya, jika kita selalu menciptakan pikiran dan perasaan negatif maka kita pasti akan menarik peristiwa dan kejadian yang negatif. Konsekuensi lain berkenaan dengan adanya Hukum Daya Tarik adalah apapun yang kita inginkan atau do’a-kan sebenarnya pasti akan menjadi kenyataan (selalu dikabulkan). Dengan catatan kita sudah mengikuti aturan main yang berlaku. Terkait

dengan

persoalan

ini

biasanya

muncul

beberapa

pertanyaan berikut ; a. Mengapa ada permintaan / do’a kita yang tidak menjadi kenyataan / tidak terkabul? Jika permintaan atau do’a kita tidak menjadi kenyataan atau tidak terkabul maka penyebabnya adalah kita sendiri. Begini, kita ilustrasikan saja alam semesta ini sebagai sebuah kolam air. Ketika kita meminta / menginginkan sesuatu maka kita seakan-akan menjatuhkan sebuah batu ke kolam tersebut.

34

Perhatikan, apa yang terjadi? Ketika batu masuk ke kolam air akan muncul gelombang yang semakin melebar ke arah tepi kolam. Setelah gelombang menyentuh tepi kolam ia akan kembali ke titik dimana anda pertama kali melemparkan batunya. Tepi kolam adalah jawaban dari permintaan kita. Proses kembalinya gelombang ke titik jatuhnya batu adalah ilustrasi bahwa jawaban permintaan kita sedang menuju ke arah kita. Setelah gelombang sampai pada titik awal maka itu artinya permintaan kita menjadi kenyataan. Seperti itulah kurang lebihnya proses perwujudan permintaan kita. Jika sebelum gelombang air menyentuh tepi kolam atau kembali pada titik awal lalu kita mencempungkan batu yang lain maka secara otomatis gelombang air yang pertama akan terganggu atau bahkan lenyap. Seringkali dalam kehidupan nyata permintaan kita berubah-ubah. Tidak fokus alias plin plan. Itu sama saja kita pesan menu makanan di sebuah restoran tapi kita selalu mengganti menu pesanan kita. Pasti pelayan restorannya jadi bingung, apa sebenarnya yang kita inginkan.

35

Tidak terkabulnya do’a juga bisa diakibatkan karena kita tidak yakin dengan apa yang kita inginkan. Tidak yakin dapat digambarkan ukuran batu yang kita jatuhkan ke dalam kolam terlalu kecil. Sebagai konsekuensinya gelombang air yang dihasilkan akan sangat lemah. Jangankan untuk bisa kembali ke titik awal batu jatuh, mungkin mencapai tepi kolam saja tidak. Sangat berbeda ceritanya bila batu yang kita cemplungkan ke kolam sangat besar ukurannya. Pesan saya, jangan sampai kita men-sabotase do’a kita sendiri. Yakini bahwa apa yang kita inginkan pasti dikabulkan. b. Mengapa ada realisasi (pengabulan) do’a yang tidak sesuai dengan permintaan kita? Jawabannya kompleks. Namun secara umum ada tiga penyebab utama, yaitu : Pertama : Kita memaknai do’a dalam arti yang sempit. Berdo’a dengan menggunakan The Law Of Attraction bukan hanya sebatas apa yang kita ucapkan. Sebab, apa yang yang kita do’akan secara lisan belum tentu sesuai dengan apa yang ada di dalam hati dan tindakan kita. Ingat yang akan dikabulkan adalah apa yang ada di dalam pikiran,

36

perasaan serta tindakan kita. Atrraction adalah gabungan dari kata Attract yang artinya menarik dan Action artinya bertindak. Keselarasan antara pikiran, ucapan, perasaan dan tindakan itulah makna do’a yang sebenarnya. Kedua : Kita fokus pada hal yang ingin kita hindari (negatif). Jika kita meminta dengan kata-kata seperti misalnya : saya tidak mau miskin, tidak mau gagal, tidak mau anak saya nakal, saya tidak mau suami saya selingkuh dan sebagainya maka justru yang akan terjadi adalah yang anda hindari. Mengapa? Karena cara kerja pikiran kita tidak mengenal kata negatif. Saya berikan contoh. Ok, sekarang : “Saya minta anda, tidak boleh, saya larang, tidak saya perkenankan, saya larang dengan keras, jangan, tidak boleh, jangan sekali-kali anda memikirkan … seekor …. GAJAH. Apa yang terjadi? Saya yakin anda malah memikirkan seekor GAJAH. Kok bisa? Ya, karena kata tidak boleh, saya larang, jangan dan sebagainya membuat kita fokus pada bayangan apa yang kita hindari. Kalimat

“Saya

tidak

mau

miskin”

akan

membuat

kita

membayangkan seperti apa rasanya menjadi orang miskin. Kalimat “Saya tidak mau anak saya bodoh” akan membuat

37

anda membayangkan anak anda menjadi bodoh. Apa yang kita bayangkan itulah yang akan terjadi dan apa yang kita bayangkan akan dipicu oleh kata atau kalimat yang kita gunakan. Sebagai contoh adalah keluarga saya sendiri. Dulu ayah dan ibu saya sering sekali mengatakan “Ojo nganti …” (ekspresi kekhawatiran dalam bahasa Jawa Tengah) dan terlalu fokus pada hal-hal yang negatif. Apa akibatnya? Apapun yang ayah dan ibu saya khawatirkan selalu jadi kenyataan. Nah, dalam meminta kita harus gunakan katakata dan kalimat yang positif seperti misalnya : Saya ingin kaya, Saya ingin anak saya pintar, Saya ingin suami saya setia dan sebagainya. Harapannya, dengan kata-kata dan kalimat yang positif maka kita lebih fokus untuk membayangkan halhal yang positif. Kita boleh menggunakan kalimat negatif tapi harus diakhiri dengan kalimat positif. Contoh : ”Kamu jangan malas ! Jadilah anak yang rajin !”. Ketiga : Tuhan memiliki rencana yang lebih baik untuk kita. Ingat bahwa apa yang kita inginkan belum tentu itu benarbenar yang terbaik di masa mendatang. Atau bisa juga karena di mata Tuhan kita belum siap untuk menerima apa

38

yang kita minta (ditunda). Contohnya begini. Misalnya anda punya penghasilan Rp. 1 milyar per bulan. Pada suatu pagi anak anda yang masih duduk di kelas 2 SD minta uang Rp 10 juta. Kira-kira permintaan anak anda itu akan dikabulkan atau tidak? Saya rasa tidak. Persoalannya bukan karena anda tidak punya uang, tapi anda berpikir anak anda belum siap untuk memikul tanggung jawab uang sebesar Rp. 10 juta. Begitu kirakira penjelasannya. Jadi, mintalah apa yang kita inginkan dan selalu syukuri apa yang telah Tuhan berikan. Jika kita banyak bersyukur justru kita akan diberi anugerah dan rejeki lebih banyak. Jika kita tidak pernah atau sedikit diberi mungkin selama ini kita kurang bersyukur dan kurang memberi. Saya sudah

membuktikannya.

Saat

kita

bersyukur

dan

mau

memberi, tanpa sadar dalam hati kita terbersit kalimat “saya berlebih”. Maka sebenarnya kita sedang menarik “kelebihankelebihan” yang lain. Saat kita tidak bersyukur dan tidak mau memberi, tanpa sadar dalam hati kita terbersit kalimat “saya kekurangan”.

Maka kita pun akan menarik “kekurangan-

kekurangan” yang lain.

39

c. Mengapa ada jeda waktu antara permintaan kita dengan realisasinya? Jeda waktu harus kita maknai sebagai sesuatu yang sangat menguntungkan kita. Mengapa? Jeda waktu memberi kita kesempatan untuk mengkaji ulang apakah yang kita minta adalah sesuatu yang benar-benar menguntungkan kita. Ingat setiap detik kita berpikir dan merasa. Itu berarti setiap detik sebenarnya kita selalu meminta, sadar maupun tidak kita sadari. Bayangkan jika tidak ada jeda waktu. Saat kita berpikir sepatu kita hilang pada saat itu juga sepatu kita hilang. Saat kita merasa khawatir anak kita kecanduan NARKOBA, saat itu juga anak kita kecanduan NARKOBA. Saat kita memikirkan gajah tiba-tiba langsung ada gajah di depan kita. Tentunya hal itu sangat merugikan kita. Jadi adanya jeda waktu harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Selain itu di alam semesta ini ada hukum proses. Alam semesta diciptakan Tuhan dalam enam masa, bukan sekonyong-konyong ada. Semuanya membutuhkan proses meskipun hanya satu per seribu detik. Misalnya seorang wanita ingin sekali punya anak. Mana mungkin saat itu juga perut wanita itu membesar dan

40

langsung

melahirkan?!

Tentunya

wanita

tersebut

harus

menikah dulu kemudian hamil selama 9 bulan 10 hari baru kemudian memiliki anak. Ketika saya mengenalkan hukum daya tarik kepada para peserta pelatihan,

teman,

sahabat

dan

keluarga

saya,

mereka

menyatakan terima kasih sekaligus “menyesal” mengapa tidak mengetahui hukum tersebut dari dulu. Yah masih untung, daripada tidak tahu selamanya?! Adik

kandung

saya

dan

suaminya

sering

sekali

mengalami keajaiban sejak mengenal Hukum Daya Tarik. Ingin mie ayam tiba-tiba ada orang yang mengantarkan. Ingin makan steak eh ada yang mentraktir, dan sebagainya. Salah satu keajaiban yang paling berkesan bagi mereka adalah ketika mereka mampu menjual sebuah properti hanya dalam waktu satu minggu. Padahal secara logika banyak orang yang mengatakan hal itu tidak mungkin. Saya sampaikan kepada mereka, itulah salah satu alasan ilmiah mengapa manusia sangat dianjurkan untuk menikah (tentunya jika sudah waktunya). Apabila seorang laki-laki dan perempuan bersatu maka mereka akan menjadi magnet yang sangat dahsyat. Jika pikiran dan

41

perasaan mereka kompak (dalam hal yang positif) maka keajaiban apapun akan bisa mereka tarik. Akan tetapi jika pikiran dan perasaan mereka kompak dalam hal yang negatif atau tidak selaras (hanya suami yang positif sedangkan istri negatif atau sebaliknya) maka pancaran gelombang pikiran mereka akan saling menghancurkan satu sama lain. Nah bagi anda yang ingin, akan, sedang atau sudah menikah maka pertanyaannya : apakah penikahan anda itu ingin menjadi berkah atau menjadi musibah? Pernikahan itu ingin memperlancar terjadinya rencana masa depan atau terjadinya bencana masa depan? Apapun jawabannya, silahkan dikomunikasikan secara baik-baik dengan pasangan anda. Ok?! Demikian gambaran singkat mengenai Hukum Daya Tarik. Jika anda ingin menggali lebih dalam lagi saya sarankan anda untuk membaca dan memiliki beberapa buku berikut ini : 1.

The Secret karya Rhonda Byrne

2.

Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu

3.

The Law Of Attraction karya Michael J.Losier

4.

Cosmic Ordering karya Debbie Frank

5.

Becoming A Money Magnet karya Adi W. Gunawan

42

6.

The Master Key System karya Charles Haanel (e-book)

7.

The Science Of Getting Rich karya Wallace D. Wattles

8.

Mestakung karyaJohanes Surya

Buku-buku tersebut adalah beberapa buku dari sekian banyak buku yang telah mengubah kehidupan saya dan juga orangorang terdekat saya. Saya yakin jika anda mau membaca dan mempraktekkannya akan dapat juga mengubah kehidupan anda dan orang-orang terdekat anda. C.

Hukum Sifat Energi Hukum ini berbunyi : “Energi tidak bisa dimusnahkan. Ia hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lain”. Begini penjelasannya. Menurut para pakar fisika modern bahan dasar dari seluruh alam semesta adalah energi. Energi diartikan sebagai sesuatu zat yang membutuhkan sebuah medium untuk menjadi nyata. Contohnya energi panas akan menjadi nyata jika mengenai sesuatu, misalnya kulit kita atau permukaan logam. Tanpa ada medium maka kita tidak memiliki gambaran tentang seperti apa energi panas tersebut. Selain itu dengan melalui medium energi tidak hanya sekedar menjadi nyata, tapi juga bisa berubah bentuk. Misalnya ketika kita menyalakan kipas angin listrik maka telah

43

terjadi perubahan energi lisrik menjadi energi gerak dan kemudian menjadi energi angin melalui medium kipas angin tersebut. Ketika kita menyalakan sebuah setrika maka telah terjadi perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi energi panas melalui medium setrika tesebut. Ketika kita menyalakan sebuah lampu maka telah terjadi perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi energi cahaya melalui medium lampu tesebut. Itulah gambaran dari perubahan bentuk energi. Lalu apa maksud dari energi tidak bisa dimusnahkan? Maksudnya selama alam semesta ini masih ada maka energi akan selalu ada. Karena kalau energi tidak ada alam semesta ini tidak mungkin ada. Memusnahkan energi sama halnya memusnahkan alam semesta. Dan satu-satunya yang bisa melakukan hal tersebut hanyalah Tuhan, sang pencipta alam semesta. Hukum sifat energi tidak hanya berlaku dalam ilmu fisika. Hukum tersebut berlaku pula dalam kehidupan kita. Energi adalah bahan dasar apapun yang ada di alam semesta ini. Dengan demikian alur kehidupan yang kita alami terbentuk dari sekumpulan energi. Energi tersebut menjadi kenyataan dan berubah wujud menjadi kehidupan yang kita alami juga melalui

44

sebuah medium. Apa yang menjadi medium? Mediumnya tidak lain yaitu PIKIRAN dan EMOSI kita. Pikiran dan emosi kita berfungsi laksana sebuah kipas angina, setrika atau lampu (lihat contoh di atas). Setiap kita memikirkan dan merasakan sesuatu maka sebenarnya kita sedang menyalurkan dan mengubah wujud energi yang ada di alam semesta ini menjadi sebuah wujud kongkrit. Jika kita membayangkan kesulitan maka energi akan menjelma menjadi kesulitan. Jika kita membayangkan masalah maka energi akan menjadi masalah yang nyata. Jika kita memikirkan kemudahan maka energi alam akan menjadi kemudahan. Jika kita membayangkan solusi maka energi alam akan menjadi solusi. Kesimpulannya, jika kita membayangkan sesuatu yang negatif maka energi alam semesta akan menjelma menjadi sesuatu yang negatif. Jika kita membayangkan sesuatu yang positif maka energi alam semesta akan menjelma menjadi sesuatu yang positif. Ingat baik-baik! Selama kehidupan ini masih ada maka energi alam semesta akan selalu ada dan akan menjelma menjadi kenyataan hidup kita tergantung pada apa yang ada dalam pikiran dan emosi kita.

45

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari bagian dua ini adalah bahwa “kita harus berhati-hati dengan apapun yang kita pikirkan dan rasakan”. Karena pikiran dan emosi kita selalu akan direspon oleh hukum alam kemudian membentuk kehidupan kita. Pisau diciptakan untuk membantu pekerjaan kita. Ketika jari kita teriris kitalah sumber kesalahannya, bukan pisaunya. Demikian pula halnya dengan hukum alam. Hukum alam diciptakan TUHAN dengan tujuan untuk membantu kita. Tetapi jika kita salah menggunakannya maka hukum alam itu justru akan melukai kita. Mau tidak mau kita harus mempercayai hal itu. Sebab kita mau percaya atau tidak, mau mengikuti atau tidak, kita akan selalu terkena dampaknya. Hukum alam semesta akan selalu bekerja. So, lebih baik percaya saja, betul apa benar?!

“Hukum-hukum kehidupan bermula dari Pikiran Tak Terbatas yaitu Tuhan. Hukum-hukum itu adalah hukum-hukum–Nya yang diberikan pada manusia agar manusia bisa hidup teratur” (Brian Adams)

46

BAGIAN 3 MEMBUKTIKAN KEKUATAN PIKIRAN DAN EMOSI

“Jika kita lapar, segeralah makan. Jika kita haus, segeralah minum. Jika kita mengantuk, segeralah tidur. Jika kita tidak tahu, segeralah bertanya. Jika kita ragu, segeralah buktikan!” (Arif Rh)

Dalam bagian pendahuluan saya menyatakan bahwa kekuatan pikiran dan emosi kita jauh lebih dahsyat jika dibandingkan dengan keris Empu Gandring. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang apa adanya dan tidak berlebihan. Saya memiliki acuan serta bukti-bukti nyata yang akan saya bongkar habis dalam bagian tiga ini. A.

Bukti-bukti Nyata 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Atom Sebuah materi jika kita uraikan secara bertahap maka kita akan menemukan molekul dan pada tingkatan selanjutnya kita akan menemukan atom. Fenomena terkini apa yang ditemukan para ilmuwan terkait dengan atom? Seorang

47

pakar fisika bernama Neils Bohr menyatakan bahwa dunia atom

hanya

akan

menjadi

realitas

kongkrit

bila

kita

melakukan pengamatan. Tanpa pengamatan maka atom hanyalah “hantu”. Atom menjadi sesuatu kenyataan jika kita berniat mencarinya. Selain itu kita juga harus memutuskan apa yang akan kita cari. Jika kita mencari atom di suatu tempat maka kita akan menemukannya. Jika kita mencari pergerakan atom maka kita akan menemukan atom yang memiliki kecepatan. Akan tetapi kita tidak akan memperoleh keduanya dalam waktu yang bersamaan. Kita hanya bisa mengamati

salah

satunya

saja

yaitu

antara

lokasi

keberadaan atom atau pergerakannya. Apa kesimpulan dari ungkapan Bohr tersebut? Keberadaan dan perilaku atom ternyata dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan kita. Jika kita berpikir atom itu ada maka atom itu akan ada jika kita berpikir tidak ada maka atom itu tidak akan kita temukan. Jika kita berpikir atom itu bergerak maka atom akan bergerak dan jika kita berpikir tidak bergerak maka kita tidak akan menemukan atom yang bergerak. Penemuan ini adalah penemuan yang sangat revolusioner. Coba kita

48

renungkan bersama. Bukankah semua hal di alam semesta ini tersusun dari atom? Apabila pikiran dan emosi kita mempengaruhi keberadaan dan perilaku atom logikanya kita bisa mempengaruhi apapun yang berada di alam semesta ini. Betul apa benar?! 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Struktur DNA DNA atau gen adalah cetak biru kehidupan kita. Kita tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak tercatat dalam gen kita. Dalam gen kita juga tercatat semua potensi kita baik positif maupun negatif. Potensi positif misalnya potensi kita untuk bisa berbahasa asing, berlari cepat, bermain musik, membaca, menulis dan sebagainya. Potensi negatif misalnya potensi terjangkit suatu penyakit. Gen tersebut baru akan muncul ke permukaan jika sudah diaktifkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kazuo Murakami menunjukkan bahwa pikiran dan emosi kita-lah yang mengaktifkan setiap gen. Jika kita sering menciptakan pikiran dan perasaan negatif maka gen negatif yang akan aktif. Jika kita lebih sering menciptakan pikiran dan perasaan positif maka gen positif yang akan aktif.

49



Pikiran dan Emosi Mengubah Bentuk Sel Darah Rebecca Marina dan Dr. Felici melakukan penelitian tentang pengaruh emosi terhadap sel darah. Yang menjadi obyek percobaan adalah Rebecca. Dengan bantuan Emotion Freedom

Technique

(EFT)

Rebecca

mengubah

kondisi

emosinya dari satu jenis emosi ke emosi lain. Dalam tiap jenis emosi tersebut Dr. Felicy mengambil sampel darah Rebecca dan dipotret menggunakan mikroskop khusus. Setelah semua sampel

dibandingkan

hasilnya

sangat

menakjubkan.

Nampak sekali bahwa perubahan emosi akan merubah bentuk serta pergerakan sel darah secara drastis. Pada saat emosi sedih bentuk sel darah seperti air mata sedangkan pada emosi cinta sel darah bergerak pelan dan muncul substansi asing yang berkilauan. Jika anda ingin mengetahui foto bentuk sel darah untuk setiap jenis emosi anda bisa melihatnya pada bagian lampiran dalam buku Spiritual Emotion Freedom Technique (SEFT) karangan Ahmad Faiz Zainuddin. 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Kesehatan dan Proses Penyembuhan

50

Dr. Henry Beecher, ilmuwan dari Universitas Harvard Amerika Serikat mengadakan sebuah penelitian untuk mengetahui sejauh mana peran keyakinan (pikiran dan emosi) terhadap reaksi obat-obatan kimia. Dalam penelitian tersebut dipilih 100 orang sukarelawan untuk menguji dua jenis obat baru. Di awal percobaan Dr. Henry Beecher menginformasikan pada para sukarelawan bahwa kapsul pertama yang berwarna merah mengandung barbiturat (penenang) dan kapsul kedua

yang

berwarna

biru

mengandung

amfetamin

(stimulan). Lalu Dr. Henry Beecher menukar isi kedua kapsul tersebut tanpa sepengetahuan para sukarelawan. Dengan demikian

para

sukarelawan masih

memiliki

anggapan

bahwa isi kapsul masih sama sebagaimana yang telah diinformasikan

sebelumnya.

Hasilnya

sungguh

sangat

mengherankan. Meskipun isinya ditukar ternyata efek yang ditimbulkan sama sekali tidak tertukar. Sukarelawan yang meminum kapsul merah (yang isinya diganti amfetamin) malah menyatakan menjadi loyo dan tidak bersemangat. Padahal seharusnya reaksi kimia yang diimbulkan oleh amfetamin

adalah

menjadi

51

lebih

bersemangat

dan

bertenaga.

Begitu

eksperimen

tersebut

pula Dr.

sebaliknya. Henry

Berdasarkan

Beecher

hasil

menyimpulkan

bahwa keyakinan (pikiran dan emosi) memiliki pengaruh yang jauh lebih hebat dibandingkan ramuan obat kimia itu sendiri. Mirip dengan eksperimen Dr. Henry, saya memiliki pengalaman yang menarik. Pada suatu hari ada tetangga kami meminta air putih kepada ayah saya. Menurut pengakuannya air putih tersebut akan digunakan sebagai obat sakit giginya yang tidak kunjung sembuh. Ayah saya bingung karena merasa bukan seorang dokter atau dukun. Tetapi tetangga kami sangat percaya bahwa jika minum air putih yang dido’akan ayah saya pasti sakit giginya sembuh. Akhirnya ayah saya mendo’akan air putih tersebut. Dan ajaib! Sakit gigi tetangga kami satu hari kemudian sembuh. Peristiwa itu menyebar dari mulut ke mulut dan beberapa waktu kemudian ada tetangga lain yang juga sakit gigi meminta hal yang sama. Hasilnya? Sembuh! Wah, ayah saya kayaknya bisa segera buka praktek nih (pikir saya), tapi akhirnya tidak jadi. Soalnya sewaktu ayah saya sakit gigi tenyata beliau tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri

52

meskipun dengan cara yang sama. Mengapa? Karena beliau tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri. 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Prestasi Dalam Olah Raga Dalam Golf Magazine, Dr. Gloria Spitalny (seorang pelatih pegolf professional asal Boston USA) menyatakan bahwa rata-rata pemain golf menggunakan 86 % waktu untuk berdialog dengan pikiran dan emosi mereka. Maka 86 % kemungkinan sukses atau gagal adalah berkat pengelolaan pikiran dan emosi, bukannya teknik mengayunkan stik golf. Hasil riset lain yang menarik adalah pada bidang bola basket. Dalam Research Quarterly Magazine diceritakan sebuah

percobaan

tentang

dampak

latihan

mental

terhadap keterampilan memasukkan bola basket ke ring. Sekumpulan siswa dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap hari selama 20 hari peningkatan skor mereka akan dipantau. Bagaimana hasil riset tersebut? Kelompok pertama berlatih sungguhan selama 20 menit setiap hari skornya meningkat 24 %. Kelompok kedua tidak latihan sama sekali, tidak ada peningkatan.

Kelompok

ketiga

hanya

berlatih

dalam

pikirannya skornya meningkat 23 %. Perhatikan betapa

53

dahsyat kekuatan pikiran. Peningkatan skor antara berlatih sungguhan dan berlatih melalui pikiran hanya selisih 1 %. Jika keduanya dikombinasikan hasilnya pasti dahsyat! 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Keterampilan dalam Bermain Musik Seorang pianis konser terkenal bernama Arthur Schnabel hanya tujuh tahun belajar piano. Uniknya, ia benci latihan dan jarang berlatih dengan piano sungguhan. Schnabel lebih suka berlatih dalam “kepalanya”. Latihan apa yang ia lakukan? Ternyata Arthur Schnabel hanya membayangkan dalam pikirannya bahwa ia sedang berlatih piano. Pada saat pentas ternyata hasilnya tidak jauh berbeda dengan para pianis lainnya yang berlatih dengan piano sungguhan.



Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Pesona Diri Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang baru saja anda kenal dan tanpa sebab yang jelas anda merasa tidak suka

dengan

orang

tersebut?

Apakah

anda

pernah

mengagumi seseorang padahal dari segi fisik biasa-biasa saja? Apakah anda pernah melihat rekan anda pada hari tertentu sangat “bersinar” dan pada hari yang lain terlihat

54

sangat “redup”?. Saya yakin anda pernah mengalaminya. Itulah yang namanya pesona diri. Untuk kaum pria lazimnya disebut kharisma dan wanita disebut inner beauty. Pesona diri seseorang bisa dirasakan oleh orang lain karena memancar dalam bentuk medan energi (aura). Pancaran medan energi itu akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi pikiran dan emosi kita. Kita bisa melihat buktinya dengan foto Kirlian. Anda juga bisa gunakan cermin untuk melihat medan energi tubuh (aura). Caranya begini. Siapkan sebuah ruangan dengan dinding warna cerah, warna putih lebih baik. Kondisikan ada cahaya matahari yang masuk ke ruangan tersebut secara tidak langsung. Bila ada sumber cahaya lain misalnya lampu neon, matikan. Duduklah dengan rileks di dekat salah satu dinding. Pastikan di depan anda sudah ada cermin yang cukup besar sehingga anda bisa melihat diri anda yang sedang duduk dan juga dinding di belakang anda. Pandangi cermin tersebut, tapi fokus anda bukan ke bayangan anda di cermin melainkan ke dinding. Lama-kelamaan anda akan melihat ada kabut cahaya yang meliputi diri anda. Seakan-akan ada lampu

55

yang bersinar di belakang tubuh anda. Itulah aura. Pada tahap pemula cahaya tersebut terlihat berwarna putih. Namun bagi yang sudah pada tahap expert, cahaya yang dilihat bermacam-macam. 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Batas Kemampuan Diri Dalam sebuah episode acara Believe It Or Not! dikisahkan tentang usaha seorang pelatih renang agar semua anak didiknya

mampu

memecahkan

rekor

mereka

sendiri.

Bebagai cara telah dicoba dan tidak ada hasil yang signifikan. Akhirnya sang pelatih menggunakan ide “gila” yaitu dengan menyewa seekor buaya dengan panjang satu meter. Buaya tersebut akan dilepas dua detik setelah para perenang melompat ke kolam. Tentunya pikiran dan emosi semua perenang menjadi terpicu dan anda tahu apa yang terjadi? Ternyata keberadaan sang buaya di kolam renang membuat semua perenang memecahkan rekornya masingmasing. Anda tertarik mencobanya?  

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Reaksi Fisik Apa yang terjadi bila wajah kita ditampar? Pasti reaksi fisik tubuh kita adalah muncul rasa sakit dan kulit menjadi

56

memerah. Bila pada kulit kita ditempelkan sebuah besi panas maka tubuh kita akan melepuh. Nah, mungkinkah reaksi fisik tesebut muncul tanpa ditampar atau terkena besi panas sungguhan? Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pikiran dan emosi kita dikondisikan seolah-olah benar-benar terjadi peristiwa “ditampar atau ditempel besi panas” maka hal itu bisa terjadi. Paul Thosten telah membuktikannya secara

ilmiah.

menghipnotis

Dalam

seorang

penelitiannya sukarelawan.

Paul

Thorsten

Kemudian

orang

tersebut disugesti bahwa pada kakinya akan ditempelkan sebuah besi panas. Padahal yang sebenarnya ditempelkan bukan besi panas melainkan tangan Thorsten. Apa yang terjadi? Pada kaki orang tersebut benar-benar muncul luka bakar (melepuh) seperti terkena besi panas sungguhan. Dalam eksperimen yang lain H. Bourru dan P. Burrot mensugesti bahwa tangan orang yang terhipnotis sedang diiris dengan sebuah pisau. Hasilnya sangat mengejutkan! Tangan orang tersebut mengeluarkan darah seperti teriris oleh

benda

tajam.

Padahal

57

yang

digoreskan

pada

tangannya hanyalah sebuah pensil yang ujungnya sama sekali tidak tajam dan dengan goresan yang pelan. 

Pikiran dan Emosi Mempengaruhi Waktu Para

ilmuwan

modern

telah

mengarah

pada

suatu

kesimpulan bahwa sebenarnya waktu hanyalah sebuah ilusi. Waktu sama sekali tidak bergerak. Waktu seolah-olah bergerak karena pikiran dan emosi / perasaan manusia. Inilah yang menyebabkan mengapa waktu bersifat relatif. Lama dan sebentar, kemarin dan besok hanyalah sebuah persepsi kita. Pernyataan ini dulu dianggap “tidak masuk akal”, tapi Albert Einstein telah membuktikan kepada dunia ilmiah dengan teori relativitasnya. Bagaimana penjelasan Einstein tentang relativitas waktu? “Bila anda sedang jatuh cinta, satu jam akan terasa seperdetik. Bila anda duduk di atas sisa arang yang masih merah dan panas, sedetik terasa satu jam. Itulah relativitas”. 

Pikiran dan Emosi Dapat Menggerakkan Benda Seorang ilmuwan Soviet (sekarang Rusia) bernama Leonid L. Vasiliev pernah melakukan sebuah percobaan tentang telekinesis yaitu kemampuan menggerakkan benda tanpa

58

alat bantu dan tanpa menyentuhnya secara fisik. Dalam bukunya yang berjudul “Mysterious Phenomena Of The Human Psyche” Vasiliev melaporkan hasil penelitiannya dengan rinci. Dikisahkan Profesor Vasiliev mengundang seorang pakar telekinesis bernama Rudi Schneider untuk menjadi obyek penelitian. Schneider diminta menggerakkan sebuah sapu tangan di atas meja dari jarak jauh. Agar hasil eksperimen lebih meyakinkan Schneider dipegangi oleh anaknya dan dua orang peneliti lainnya. Sekeliling meja dan sapu tangan dijaga dengan sinar inframerah dan dipantau dengan sebuah galvanometer. Guna merekam hal-hal yang akan terjadi Vasiliev memasang sebuah kamera yang dikendalikan sinar ultraviolet. Setelah eksperimen berjalan hasilnya sangat mengejutkan! Sapu tangan di atas meja itu benar-benar bergerak tanpa ada satu pun benda kasat mata yang menggerakkannya. Galvanometer mendeteksi ada sejenis daya halus yang menembus penjagaan sinar infra merah pada saat sapu tangan itu bergerak. Berdasarkan uraian panjang di atas sangat jelas bahwa pikiran dan emosi kita mempengaruhi apapun. Bukti-bukti ilmiah telah

59

berbicara dan itu artinya kenyataan tersebut tidak terbantahkan. Meskipun demikian saya menyarankan anda untuk menggali informasi sebanyak mungkin. Harapannya, agar anda lebih yakin. Anda bisa mencari sendiri pada jurnal ilmiah, buku-buku atau browsing di dunia maya (internet). Bukti-bukti ilmiah tentang kekuatan pikiran dan emosi yang saya paparkan dalam bagian dua ini hanyalah sebagian kecil dari yang tersedia di luar sana. B.

Uji Coba Kekuatan Pikiran dan Emosi Apakah kekuatan pikiran dan emosi bisa kita uji coba tanpa peralatan riset yang rumit? Oh tentu bisa! Untuk melihat dan merasakan kekuatan pikiran dan emosi sangat mudah. Saya yakin semua orang pasti bisa melakukannya asalkan mau belajar caranya. Contoh sederhana yang sering saya tunjukkan kepada rekan adalah mengganggu laju terbang kelelawar. Saya pernah mendemokan pada salah seorang anggota tim lembaga pelatihan. Waktu itu beliau menemani untuk mengisi pelatihan di Tegal, Jawa Tengah. Ketika menyaksikan kelelawar yang pola terbangnya jadi aneh beliau terheran-heran. Saya katakan setiap orang bisa. Lalu saya mengajari beliau caranya. Setelah tahu caranya ternyata beliau langsung bisa menggunakan kekuatan

60

pikirannya untuk “ngerjain” para kelelawar yang lagi asyik terbang. Apakah anda penasaran untuk mencobanya? Caranya begini. Pada sore hari ketika banyak sekali kelelawar yang beterbangan anda pilih satu kelelawar yang akan menjadi target. Fokuskan pandangan anda pada kelelawar tersebut lalu bayangkan senyata mungkin dan rasakan ada sebuah tembok di langit yang menghalangi arah terbang kelawar tersebut. Bila anda melakukannya dengan benar maka kelelawar

tersebut

akan

terbang

tersendat-sendat bahkan

terpental mundur atau terpelanting ke arah bawah. Jika anda bertanya : “Mengapa targetnya harus kelelawar?” Karena setahu saya kelelawar sangat peka dengan gelombang. Dalam sesi pelatihan atau seminar saya pasti mengajak semua peserta untuk praktek langsung melihat serta merasakan kekuatan pikiran dan emosi. Setelah praktek langsung biasanya para peserta seminar terkesima dengan apa yang dapat mereka lakukan hanya dengan pikiran dan emosi mereka. Akan tetapi praktek langsung yang saya gunakan bukan mengganggu laju terbang kelelawar. Sebab akan sangat merepotkan dan menyita banyak waktu karena semua peserta seminar harus keluar

61

ruangan. Saya menggunakan beberapa eksperimen lain yang tidak kalah seru. Berikut ini adalah beberapa contoh yang bisa anda praktekkan sendiri di rumah. 

Mengangkat Tangan Terlebih dahulu tentukan tangan mana yang akan anda angkat, tangan kanan misalnya. Rilekskan pikiran dan perasaan anda. Kemudian anda rasakan dan bayangkan tangan anda terangkat perlahan-lahan. Tidak usah cemas tentang

hasilnya,

cukup

bayangkan

saja.

Jika

anda

melakukannya dengan benar maka akan ada daya halus dan hangat yang mendorong tangan / lengan anda dari sisi sebelah dalam ke arah luar tubuh anda. Semakin rileks pikiran dan perasaan anda maka semakin tinggi tangan anda dapat terangkat. Untuk mempaktekkannya perhatikan gambar berikut ini.

62

Dalam prakteknya kita tidak hanya bisa mengangkat tangan kita sendiri melainkan juga tangan orang lain. 

Getaran / Sensasi Pada Telapak tangan Buka telapak tangan kanan dan kiri anda. Posisikan seperti kalau anda akan bertepuk tangan dengan jarak + 10 cm. Kemudian ubah posisi tangan kanan mengarah ke telapak tangan kiri. Dengan demikian telapak tangan kanan anda menghadap ke arah badan anda. Pastikan kedua telapak tangan dalam keadaan rileks. Kemudian gerakkan tangan kanan anda secara perlahan dengan arah vertikal naik turun.

Selanjutnya

rasakan

apa

yang

terjadi

pada

permukaan tangan kiri anda. Jika anda melakukannya dengan benar maka anda pasti akan merasakan ada semacam

getaran

listrik

halus

yang

membelai-belai

permukaan tangan kiri anda. Semakin rileks pikiran dan perasaan anda maka getaran tersebut akan semakin kuat dan membuat telapak tangan anda kesemutan. Bila arah gerakan telapak tangan kanan anda diubah melingkar maka anda akan merasakan pada telapak tangan kiri anda getaran tersebut juga ikut bergerak melingkar sesuai dengan

63

gerakan tangan kanan anda. Untuk mempaktekkannya perhatikan gambar berikut ini.

O ya, perlu saya tambahkan juga bahwa bila getaran tersebut sering anda latih maka bisa untuk menjaga atau melindungi diri anda dari hal-hal yang tidak diinginkan. Saya punya pengalaman pribadi, pada suatu malam sekitar pukul 23.00 wib saya dikejar oleh seekor anjing galak. Maklum, anjing kan suka tulang dan kebetulan postur tubuh saya kurus. Dalam situasi terdesak saya gunakan getaran tersebut dan hasilnya saya mampu melontarkan dan mengendalikan anjing tersebut dari jarak lebih dari 5 meter. Bila percobaan ini anda lakukan berpasangan hasilnya akan lebih menarik. Pada saat anda sedang menggerak-gerakan tangan anda minta satu atau beberapa orang lainnya untuk

64

ikut menemani anda dan hanya fokus merasakan apa yang terjadi pada permukaan tangan kiri mereka. Biasanya mereka akan merasa takjub seketika. Why? Karena apapun gerakan tangan anda mereka juga merasakannya. Kok bisa ya? Ini persoalan spiritualitas. Perlu anda ketahui bahwa diri kita semua terhubung satu sama lain seperti sebuah jaringan komputer. Itulah sebabnya jika kita berbuat jahat kepada orang lain kita pasti akan terkena balasannya. Demikian juga sebaliknya, bila kita berbuat baik kepada orang lain kita juga akan mendapat balasannya. Sekali lagi ingat baik-baik, semua hal di alam semesta ini, anda, saya, hewan, gunung, tumbuhan,

awan

dan

sebagainya

sebenarnya

saling

terhubung satu sama lain. Kita adalah satu kesatuan. 

Menggerakkan dan Menghentikan Pendulum Pertama-tama siapkan sebuah pendulum atau bandul. Pegang tali gantungannya dengan santai / rileks. Kemudian anda bayangkan

pendulum tersebut bergerak. Ke arah

kanan atau ke kiri, terserah mana yang anda sukai. Jika anda melakukannya dengan benar maka bandul tersebut akan bergerak. Begitu pula sebaliknya. Pada saat bandul

65

sudah bergerak mengikuti kemauan anda dan anda memerintahkan untuk berhenti maka anda akan merasakan muncul sebuah daya yang menahan laju pendulum tersebut dan akhirnya pendulum akan berhenti. Untuk memastikan bahwa gerakan pendulum bukan karena hembusan angin anda harus berada di ruangan tertutup dan tidak ada kipas angin atau AC. Pastikan juga tangan anda tidak bergoyang saat memulai untuk menggerakkan pendulum. Posisikan tangan anda sebaik mungkin. Untuk mempaktekkannya perhatikan gambar berikut ini.

Bagaimana? Berhasil atau belum berhasil? Jika berhasil saya ucapkan SELAMAT! Jika belum berhasil coba anda baca sekali

66

lagi petunjuknya, lihat kembali gambarnya dan lakukan berulangulang. Dan jika anda sudah mencoba berulang-ulang akan tetapi masih belum berhasil hal itu dapat saya maklumi. Memang akan lebih mudah bila melihat langsung daripada berpedoman pada gambar dan uraian dalam bentuk tulisan. Setelah menyimak keseluruhan

isi bagian tiga ini saya yakin

sepenuhnya anda lebih menyadari betapa dahsyatnya kekuatan pikiran dan emosi manusia. Pikiran dan emosi kita mempengaruhi apapun mulai dari sesuatu yang mikro sampai pada tingkatan materi atau benda. Jika anda mempraktekkan salah satu atau semua uji coba di atas, anda tidak hanya mendapatkan bukti sekunder. Anda mendapatkan bukti langsung di depan mata anda dan dengan tangan anda sendiri. Anda harus mempercayainya. Daya tidak kasat mata yang muncul ketika pikiran dan emosi anda menggerakkan pendulum, mengganggu kelelawar atau mengangkat tangan serupa dengan proses yang kita lakukan setiap waktu. Dengan cara yang kurang lebih sama pikiran dan emosi kita membentuk kehidupan kita. Nah, sekarang yang harus segera kita putuskan adalah apakah kita akan berkomitmen untuk menggunakan pikiran dan emosi agar menguntungkan atau merugikan kita? Saya yakin seperti

67

layaknya

menjalankan

bisnis

kita

pasti

ingin

mendapatkan

keuntungan. Dengan demikian mulai sekarang kelola dan arahkan pikiran dan emosi kita. Jangan biarkan pikiran dan emosi kita yang mengendalikan kita. Ciptakan serta pelihara pikiran dan emosi positif, titik! No doubt, no excuse, no discount, no complain! Just do it!

“Ada tiga tipe orang. Petama ; orang yang percaya tanpa butuh bukti. Kedua ; orang yang percaya setelah mendapatkan bukti. Ketiga ; orang yang sudah mendapatkan bukti, tapi masih saja tidak percaya” (Arif Rh)

68

BAGIAN 4 MENGELOLA PIKIRAN DAN EMOSI

“Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna, namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu berhati-hatilah terhadap pikiran anda. Kabar baiknya manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir” (Adi W. Gunawan)

Mengelola pikiran dan emosi meliputi dua macam aktivitas utama yaitu petama ; mengarahkan dan yang kedua ; menjaga. Mengarahkan pikiran dan emosi mencakup persoalan tentang sejauh mana kita mampu merubah pikiran dan emosi kita dari negatif menjadi positif atau dari bad mood menjadi good mood sesuai dengan keinginan kita. Sementara itu menjaga pikiran dan emosi mencakup persoalan tentang sejauh mana kita mampu memelihara kondisi pikiran dan emosi agar selalu positif serta melindunginya dari input-input negatif. Mengarahkan dan menjaga merupakan aktivitas yang sama-sama pentingnya serta saling mendukung satu sama lain.

69

Mengarahkan berorientasi pada hasil jangka pendek sedangkan menjaga berorientasi pada hasil jangka panjang. Saya pernah bertemu dengan beberapa orang yang mengatakan, “Gimana ya mas, saya ini memang begini. Apa-apa terlalu saya pikir. Padahal saya tahu itu merepotkan saya sendiri”. Ada juga yang mengatakan, “Saya ini orangnya temperamen mas, gampang marah, mau diapakan lagi, mungkin sudah dari sananya”. Satu hal yang membuat saya heran adalah orang-orang yang saya contohkan tersebut sudah mengetahui perihal hukum daya tarik (Law Of Attraction). Dengan demikian saya simpulkan bahwa mereka sangat menyadari konsekuensinya jika mereka selalu menciptakan pikiran dan emosi negatif. Lalu mengapa mereka masih demikian adanya dan belum berubah? Di situlah saya benar-benar tersadar. Dalam

hal mengelola pikiran dan emosi tidak cukup hanya

mengetahui dimensi Why-nya (tentang alasan) saja, meskipun proporsinya

sangat

besar

yaitu

80

persen.

Kita

tidak

boleh

mengabaikan dimensi How-nya (tentang cara), meskipun proporsinya hanya 20 persen. Jadi pesan saya simak bagian tiga ini dengan baik karena isinya tidak kalah penting dengan tiga bagian yang telah anda baca sebelumnya.

70

A.

Prinsip-prinsip Dalam Mengelola Pikiran dan Emosi Mengawali bagian empat ini, ada sebuah pertanyaan krusial yang harus kita jawab. Mengapa ada orang yang masih kesulitan dalam mengelola pikiran dan emosi meskipun sudah mempelajari banyak metode ? Jawabannya sederhana, mereka tidak memahami prinsip-prinsipnya. Prinsip adalah sesuatu yang paling basic. Sebagai contoh apapun gaya yang dipakai, prinsip dasar berenang adalah mengapung. Jika tidak mengapung maka kita tidak dapat mengatakan bahwa seseorang sedang berenang. Seseorang juga tidak akan pernah bisa berenang jika ia belum bisa mengapung terlebih dahulu. Prinsip merupakan sesuatu yang kita

jadikan

pegangan,

pedoman

dan

syarat.

Dengan

menguasai prinsip maka kita bisa menciptakan metode atau cara sendiri. Dalam mengelola pikiran dan emosi ada lima prinsip yang harus kita pahami, yaitu : 1.

Pertama ; Kita Tidak Identik Dengan Pikiran dan Emosi Kita Prinsip yang harus benar-benar kita pahami adalah “kita seharusnya

bisa

mengelola

pikiran

dan

emosi

kita”.

Mengapa? Karena kita tidak identik atau sama dengan

71

pikiran dan emosi itu sendiri. Pikiran dan emosi sama halnya dengan tubuh kita yaitu hanya sebagai instrumen. Ibarat sebuah komputer, kita berperan sebagai operator komputer tersebut. Bedanya pada komputer sesungguhnya posisi sang operator berada di luar instrumen, sedangkan dalam kasus manusia posisi sang operator berada di dalamnya. Lalu dimana keberadaan sang operator? Siapakah diri kita yang sebenarnya? Kalau kita bukan pikiran dan emosi siapa di dalam diri kita yang mengatakan : “Saya adalah saya?” Jika kita cermati, di dalam diri kita terdapat sosok yang sangat misterius. Dia selalu tahu apapun yang kita lakukan secara fisik maupun mental. Dia tahu bahwa kita sedang sedih atau marah. Bahkan dia “tahu bahwa kita tahu”. Siapakah dia? Sosok misterius yang menyatakan sebagai “Saya” adalah makhluk spiritual yang kita kenal sebagai Ruh. Itulah jati diri kita yang sebenarnya, sang operator dari pikiran, emosi dan tubuh kita. Sebagai operator, ruh memiliki kuasa sepenuhnya atas tubuh, pikiran dan emosi. Ruh bisa memilih apa yang apa yang ingin kita pikirkan. Ruh bisa memilih apa yang ingin kita rasakan. Ruh

72

juga bisa memiih untuk “tidak memilih”. Jadi sekali lagi saya tegaskan : “kita seharusnya bisa mengelola pikiran dan emosi kita”. Kita bisa menjadi pengamat (mengamati) pikiran dan emosi kita, dengan catatan jika kita menghendaki demikian. Pada saat kritis dimana anda kehilangan kontrol atas pikiran dan emosi segera anda katakan kepada diri anda sendiri : “Saya adalah TUAN dari pikiran dan emosi saya”. Biasanya anda akan langsung tersadar dan mengambil kendali. 2.

Kedua ; Semua Kejadian Itu Netral, Kita-lah Yang memberi Makna Terhadap Semua Kejadian Menurut anda apa arti dari warna merah? Boleh jadi anda mengartikannya sebagai keberanian. Benar, dengan syarat warna merah tersebut anda lihat pada bendera negara kita. Tapi kalau warna merah tersebut anda lihat pada lampu lalu lintas artinya akan berubah menjadi, BERHENTI, STOP! atau larangan untuk melakukan sesuatu. Jika warna merah tersebut anda lihat pada kartu wasit maka itu artinya anda harus keluar dari lapangan karena melanggar peraturan. Selanjutnya,

apa

arti

dari

warna

kuning?

Kalau

kita

melihatnya di lampu lalu lintas artinya hati-hati ? Kalau kita

73

melihatnya pada padi artinya sudah bisa dipanen. Kalau kita melihatnya di WC itu artinya harus segera disiram pakai air . Warna merah atau kuning-nya mungkin sama tapi artinya bisa berbeda-beda tergantung situasinya. Seperti itu juga yang terjadi dalam kehidupan kita. Peristiwa apapun yang kita alami tidak pernah memiliki maknanya sendiri. Atau dengan kata lain setiap peristiwa atau kejadian itu NETRAL. Kitalah yang memberikan makna terhadap setiap peristiwa. Setelah pikiran kita memberi makna akan muncul emosi yang kemudian dilanjutkan dengan perbuatan. Itulah

yang

menjelaskan

mengapa

meskipun

peristiwanya sama setiap orang belum tentu memiliki respon yang sama. Misalnya, ada dua orang yang sama-sama “rugi berbisnis” yang satu memilih untuk “mencoba lagi” dan yang lain malah “bunuh diri”. Sama-sama “dicemooh” yang satu menjadi “tertantang untuk membuktikan” yang lain malah “jadi putus asa”. Ingat, peristiwanya sama : RUGI BERBISNIS dan DICEMOOH, tapi respon mereka berbeda karena mereka berbeda dalam memberikan makna. Kenyataan bahwa setiap peristiwa itu netral memungkinkan kita untuk

74

mengelola pikiran dan emosi kita. Namun di sisi lain jika kita salah atau tidak hati-hati dalam memberikan makna maka kita sendiri yang akan menanggung akibatnya. Jadi setiap mengalami kejadian apapun selalu tanyakan kepada diri sendiri : “Saya mau memberi makna apa terhadap kejadian ini?”. 3.

Ketiga ; Pikiran, Emosi dan Tubuh Merupakan Satu Kesatuan Pelajaran yang bisa kita ambil dari teori fisika kuantum adalah

bahwa

alam

semesta

ini

merupakan

sebuah

keseluruhan yang tidak bisa dibagi-bagi. Semua hal yang ada di alam saling terkait, saling bergantung dan saling mempengaruhi. Demikian pula hubungan antara pikiran, emosi dan tubuh. Implikasi dari hal itu adalah jika ada suatu perubahan pada salah satu di antara pikiran, emosi dan tubuh pasti akan mempengaruhi yang lainnya. Jika kita merubah pikiran kita maka emosi dan tubuh kita akan berubah. Jika kita merubah tubuh kita maka pikiran dan emosi kita akan berubah. Dan seterusnya. Sebagai buktinya mari kita cermati beberapa contoh dalam kehidupan seharihari berikut ini :

75



Saat perut kita lapar maka kita lebih sulit untuk berpikir dan mudah marah



Ketika sedang marah kita sulit berpikir dan mudah lapar



Wanita yang akan mengalami masa menstruasi lebih mudah marah



Wanita yang stress siklus menstruasinya terganggu



Saat tubuh lelah kita lebih sulit untuk berpikir



Jika kita membayangkan sesuatu yang menyenangkan bibir kita tersenyum dan perasaan kita berbunga-bunga



Jika kita mengalami sesuatu peristiwa yang menakutkan jantung kita akan berdetak lebih cepat



Orang yang habis minum pil extacy pikirannya akan berfantasi ke mana-mana dan timbul perasaan senang yang berlebihan (catatan penting : pil extacy akan merusak tubuh kita)



Saat

beribadah

dengan

khusyuk

maka

perasaan

menjadi tenang dan damai. Dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Pesan saya, perlakukan pikiran, emosi dan tubuh kita sebagai sebuah sistem yang saling mempengaruhi.

76

4.

Keempat ; Kita Memiliki Dua Alam Kita bisa berbicara tanpa harus berpikir dalam menyusun huruf-hurufnya, kita tetap bisa menyetir sebuah mobil atau motor sambil ngobrol dengan rekan kita, kita bisa menangkis sebuah bola tenis (saat kita bermain tenis) tanpa mengukur berapa kecepatan bola tenis tersebut, dan sebagainya. Sangat mengagumkan. Siapa yang melakukannya ? Kita, tepatnya alam bawah sadar kita. Kita sebenarnya memiliki dua alam di dalam diri kita yaitu alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar berfungsi untuk mengetahui dan menganalisis

sedangkan

alam

bawah

sadar

berfungsi

sebagai gudang penyimpanan informasi (database) dan mekanisme otomatis. Dengan adanya alam bawah sadar kita bisa mengingat sesuatu. Karena alam bawah sadar kita juga bisa melakukan sesuatu secara refleks seperti yang tadi telah dicontohkan yaitu menyetir sebuah mobil, berbicara, berolahraga dan lain sebagainya. Pada alam bawah sadar tersimpan kekuatan kita yang sebenarnya karena alam bawah sadar terhubung dengan sumber kekuatan tidak terhingga yaitu TUHAN.

77

Sekitar 88 persen kekuatan kita berada pada alam bawah sadar. Meskipun demikian kita harus hati-hati karena alam bawah sadar tidak melakukan analisis. Maksudnya alam bawah sadar tidak mempertanyakan apakah informasi yang masuk benar atau salah. Alam bawah sadar juga tidak bisa membedakan mana yang realitas dan mana yang imajinasi. Sebagai contoh, pada saat kita menonton film romantis kita ikut terharu dan menangis. Padahal kita tahu bahwa yang sedang terjadi hanyalah sebuah film. Kita juga harus mengontrol apapun yang kita pikiran dan rasakan karena apapun yang sering kita pikirkan dan rasakan (baik positif maupun negatif) akan selalu terekam pada alam bawah sadar

kita.

Sekali

terekam

menghilangkannya,

kecuali

butuh jika

waktu

lama

menggunakan

untuk teknik

tertentu, hypnotherapy dan NLP misalnya. Untuk memahami hal ini saya rekomendasikan untuk membaca buku-buku yang ditulis oleh pakar Mind Technology, Adi W. Gunawan. 5.

Kelima ; Emosi adalah Sebuah Indikator Ketika mengendarai sebuah mobil, kita bisa mengetahui : berapa kecepatan kita? Kita sedang menggunakan gigi ke

78

berapa? Kapan kita harus ganti oli? Apakah bahan bakarnya masih cukup? Berapa jarak yang telah ditempuh? Atau mungkin juga berapa suhu mesinnya? dan lain sebagainya. Kita bisa mengetahui hal-hal tersebut secara detail melalui indikator yang terletak di dashboard mobil kita. Keberadaan indikator sangat membantu kita agar kita selalu bisa memantau apa yang sedang terjadi dengan mobil kita, apakah mobil kita baik-baik saja dan apa yang harus segera kita lakukan. Meskipun demikian saat berkendara kita tidak boleh terus-terusan fokus pada indikator tersebut. Kita harus tahu informasi apa yang disampaikan oleh indikator tapi kita harus tetap fokus dengan perjalanan kita. Kalau tidak, ada kemungkinan kita akan mengalami kecelakaan. Diri kita memiliki desain yang sama dengan mobil, bahkan jauh lebih sempurna. Kita juga memiliki indikator yang selalu memberikan petunjuk. Indikator tersebut adalah EMOSI atau PERASAAN kita. Setiap kali kita merasakan emosi tertentu

sebenarnya

selalu

ada

pesan

yang

ingin

disampaikannya. Informasi yang akan disampaikan oleh emosi mencakup tentang :

79

a.

Apa yang sedang kita pikirkan Perasaan / emosi kita akan memberitahu apakah kita sedang memikirkan hal-hal yang negatif atau positif. Ketika perasaan kita “tidak enak” artinya kita sedang memikirkan hal-hal yang negatif. Ketika perasaan kita “enak” artinya kita sedang memikirkan hal-hal yang positif. Dengan demikian tolok ukur positive thinking bukan terletak pada sesuatu yang dipikirkan tapi bagaimana perasaan kita tentang sesuatu tersebut pada saat kita memikirkannya. Saya sepakat dengan pendapat

Adi

W.

Gunawan

bahwa

kita

harus

meluruskan arti “berpikir positif”. Banyak orang yang “salah kaprah” dalam mengartikan positive thinking karena mereka tanpa sadar membuat sebuah garis pemisah antara tubuh, pikiran dan emosi. Saya pernah menjadi “korban” berpikir positif yang

keliru.

Salah

satunya

saya

pernah

“nekat”

menggadaikan BPKB sepeda motor adik teman baik saya untuk membayar hutang. Sebelum sepeda motor digadaikan sebenarnya perasaan saya waktu itu sangat

80

tidak enak. Tapi saya melawan dan mengabaikan perasaan tidak enak tersebut. Saya harus “berpikir positif” ujar saya kepada diri sendiri. Saya pasti bisa membayar terjadi?

angsurannya

Ternyata

saya

setiap

bulan.

tidak

bisa

Apa

yang

membayar

angsurannya. Diujung ceritanya sepeda motor yang jadi jaminan nyaris disita. Perhitungan rasional-matematis yang sudah dibuat jauh dari rencananya. Bukan hanya itu, semakin saya mencoba untuk “positive thinking”, masalah yang hadir dalam kehidupan saya semakin banyak. Contoh lainnya adalah kasus yang dialami teman saya. Saat itu teman saya merencanakan untuk menikah. Waktu pernikahan tinggal + 5 bulan lagi. Setelah dihitung biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 20 juta. Untuk menutup biaya tersebut dia menggunakan sistem “gali lobang tutup lobang”. Menurut perhitungan rasional-matematis

akan

ada

selisih

antara

biaya

dengan pemasukan (sumbangan dari para undangan). Jadi dengan berhutang dulu tidak akan jadi masalah.

81

Beberapa teman dekat teman saya ini mencoba memberikan

masukan

bahwa

itu

terlalu

beresiko.

Alasannya dalam acara pernikahan tidak tepat jika yang digunakan adalah logika bisnis yang memikirkan arus kas keuntungan. Akan tetapi teman saya ini justru memarahi

teman-teman

yang

menasehatinya.

Menurutnya teman yang baik seharusnya mendukung temannya agar selalu “positive thinking”. Melihat

situasi

tersebut

saya

melakukan

intervensi. Saya menyampaikan kepada teman saya bahwa

rasional

atau

tidaknya

rencana

kita

bisa

dideteksi di awal melalui perasaan kita. Dari ekspresi wajah teman saya itu saya bisa menduga emosinya tidak mendukung rencananya. “Jangan mengulangi kesalahan saya. Pastikan perasaan kita selaras dengan pikiran kita. Kalau tidak hanya akan menambah masalah”, ujar saya. Meskipun demikian teman saya itu bersikukuh

untuk

tetap

“positive

thinking”

dan

menjalankan rencananya. Hari berganti hari, bulan

82

berganti bulan. Apa yang dialami teman saya setelah pernikahannya ? Ternyata perhitungannya meleset!!! Jadi, ketika kita sedang memikirkan sesuatu segera cek dengan pertanyaan : Bagaimana perasaan saya tentang sesuatu yang saya pikirkan ini? b.

Apa yang ada pada alam bawah sadar kita Seperti

yang

telah

disampaikan

sebelumnya

kita

memiliki dua alam yaitu alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar dan bawah sadar bekerja secara bersamaan dan saling berkomunikasi satu

sama lain.

Ada suatu saat dimana apa yang ada di alam sadar berbeda dengan apa yang ada di alam bawah sadar kita.

Apa

tanda-tandanya?

Perasaan

kita.

Kalau

perasaan kita enak berarti apa yang ada di alam bawah sadar mendukung atau sama dengan alam sadar kita kalau tidak enak berarti alam bawah sadar tidak mendukung atau tidak sama dengan alam sadar kita. Misalnya di alam bawah sadar kita ada program “kejujuran” yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua atau guru agama kita. Ketika kita “berbohong” pasti

83

perasaan kita tidak enak. Itu menandakan bahwa alam bawah sadar kita tidak setuju dengan perbuatan kita tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa emosi merupakan alat atau sarana komunikasi antara alam sadar dengan alam bawah sadar. c.

Apa yang terjadi dengan tubuh kita Apakah anda pernah mengalami suatu kondisi dimana anda

merasa

tidak

enak

padahal

anda

tidak

memikirkan hal-hal yang negatif? Coba cek tubuh anda. Bisa jadi informasi yang akan disampaikan oleh emosi anda itu berbunyi : “Ada yang tidak beres dengan tubuh anda”. Saya sering mengalaminya terutama ketika saya habis minum kopi. Karena saya sudah tidak biasa minum kopi maka sekali minum jantung

saya

langsung

berdebar-debar

cepat.

Akibatnya perasaan saya jadi tidak enak dan saya sulit tidur nyenyak. Penjelasannya sederhana. Kopi memicu perubahan biokimiawi pada tubuh saya dan akibatnya merubah emosi saya. Jadi perasaan enak atau tidak

84

enak tidak selalu terkait dengan kondisi pikiran, tapi juga tentang kondisi fisik kita. d.

Apa yang seharusnya kita lakukan Kalau indikator di mobil kita menunjukkan bahwa bahan bakar kendaraan kita akan habis, apa yang kita lakukan? Tentu kita akan mencari sebuah SPBU terdekat. Jika tidak kita lakukan maka mobil kita akan mogok kehabisan bahan bakar. Nah, dalam mengelola pikiran dan emosi seharusnya kita melakukan hal yang sama. Setelah kita paham maksud dari emosi kita harus segera melakukan sesuatu sesuai pesan yang diinfomasikan. Misalnya begini, suatu ketika oleh karena sebuah peristiwa anda dihinggapi “rasa bersalah”. Apa yang seharusnya anda lakukan? Segera MINTA MAAF. Saya yakin setelah anda melakukannya maka rasa bersalah itu akan hilang. Jika anda menyukai seseorang, katakan sejujurnya. Jika kita merasa takut, lakukan tindakan antisipasi. Jika kita merasa bosan, cari variasi. Dan sebagainya. Emosi akan menuntun arah tindakan kita. Lebih dari itu emosi juga menuntun kita untuk membaca

85

apa

yang

dipikirkan

diinginkannya.

orang

Dengan

lain

adanya

dan

apa

yang

emosi

kita

tahu

bagaimana memperlakukan orang lain sebaik-baiknya sebagaimana juga kita ingin diperlakukan. Jadi kesimpulannya emosi tidak boleh kita abaikan, sekalipun itu emosi negatif. Kita tetap harus peka dan memiliki kecerdasan emosional, apalagi jika menyangkut hubungan dengan orang lain. Yang penting setelah memahami informasi yang disampaikan kita jangan sampai dikuasai oleh emosi tersebut, sebab dampak yang ditimbulkan oleh emosi negatif maupun emosi positif dalam kadar yang ekstrim keduanya

sama-sama

berbahaya.

Ada

orang

mati

mendadak karena “gembira” yang terlalu berlebihan, pada saat memenangkan undian sebesar Rp 1 milyar misalnya. Sebaliknya ada juga orang mati mendadak karena “marah” yang terlalu berlebihan, ketika melihat istri atau suaminya selingkuh misalnya. Itulah prinsip-prinsip dasar dalam mengelola pikiran dan emosi. Kuasai

kelima

prinsip

itu.

Baca

86

berulang-ulang.

Sebelum

menguasainya saya sarankan anda jangan lanjutkan membaca ke topik selanjutnya. B.

Tips Untuk Mengarahkan Pikiran dan Emosi Selamat! Anda saya anggap sudah menguasai kelima prinsip di atas. Selanjutnya saya akan membagikan kepada anda beberapa metode untuk mengarahkan pikiran dan emosi. Saya tidak memaparkan semua metode yang saya ketahui karena metodenya banyak sekali. Kalau semuanya dibedah buku ini tidak akan selesai-selesai dan tidak segera sampai ke tangan anda. Kali ini saya hanya akan memaparkan rangkuman dari apa yang

saya

ketahui

dan

apa

yang

telah

saya

buktikan

efektivitasnya kepada diri sendiri dan orang lain. Saya akui tips yang akan saya sampaikan bukan murni hasil pemikiran saya sendiri melainkan juga hasil modifikasi dan kombinasi konsep para pakar pengembangan diri seperti : Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, R.H. Wiwoho, Drs. Waidi, MBA Ed., Adi W. Gunawan, Ariesandi Setyono, dan sebagainya. Dengan

tetap

mengacu

kelima

prinsip

di

atas,

saya

menggunakan emosi sebagai tolok ukur keberhasilan dalam mengubah kondisi diri kita dari negatif menjadi positif. Jika

87

melakukan sebuah upaya dan emosi kita menjadi positif maka kita berhasil, jika emosi kita tetap negatif berarti tidak berhasil. Setelah saya “otak-atik” ternyata tips yang akan saya sampaikan dapat disimbolkan ke dalam sebuah rumus terkenal yang dikemukakan Albert Einstein. Tentunya makna simbol rumus Albert Einstein itu saya modifikasi dan saya sesuaikan dengan topik kita yaitu : E = M.C2 Dimana : E =

Emotion  Emosi atau perasaan

M =

Mind  Pikiran

C2 =

Condition (pangkat)  Tingkat kondisi / keadaan fisik

Apa artinya? Emosi / perasaan kita adalah hasil dari pikiran kita dan kondisi fisik kita. Itu juga berarti jika kita ingin mengarahkan emosi kita maka kita harus mengarahkan pikiran kita atau kondisi fisik kita atau keduanya. Sekali lagi, jika emosi kita berubah menjadi positif itu pertanda kita berhasil mengarahkan pikiran dan emosi kita. Tapi karena rumusnya E = M.C2 bukan berarti M = E / C2 atau C2 = E / M. Rumus tersebut hanyalah pencantolan

88

(anchor) agar lebih mudah diingat. Supaya lebih jelas akan saya uraikan satu per satu. 1.

Mengarahkan Pikiran Mari kita berandai-andai. Pada suatu hari anda dimarahi oleh bos anda di kantor, padahal menurut anda kekeliruan yang terjadi bukan disebabkan oleh anda. Saya yakin anda langsung bad mood. Mungkin sore hari ketika anda sudah pulang ke rumah bad mood tersebut masih terbawa. Bayangan wajah bos anda dan kata-kata pedas yang diucapkannya terus muncul di pikiran anda. Mungkin pasangan, anak dan binatang peliharaan anda jadi sasaran pelampiasan kejengkelan. Pada situasi tersebut tiba-tiba telepon rumah anda berdering. Mula-mula anda malas untuk mengangkatnya. Tapi karena tidak ada satu orang pun yang mengangkat akhirnya dengan terpaksa anda beranjak dari sofa anda kemudian mengangkat gagang telepon tersebut. “Hallo, ini dari siapa, ada kepentingan apa!” bentak anda dengan nada tinggi. Ternyata si penelpon adalah karyawan dari sebuah bank swasta dan anda memang nasabah bank tersebut.

Si

penelepon

89

mengaku

ditugaskan

untuk

memberikan informasi bahwa ANDA TELAH MEMENANGKAN HADIAH UTAMA SENILAI RP 1 MILYAR. Uang akan segera ditransfer rekening anda pada hari itu. Dan booooooomm! Apa yang terjadi? Emosi anda berubah. Anda langsung meloncat kegirangan atau mungkin berteriak-teriak histeris. Why? Karena pikiran tentang bos anda telah diganti dengan pikiran tentang setumpuk uang kertas Rp 1 milyar. Bad mood anda lenyap dalam sekejap karena arah pikiran anda telah berubah. Namun dalam contoh tersebut arah pikiran anda berubah secara tidak sengaja (tidak direncanakan). Dan pembahasan

kali

ini

adalah

bagaimana

caranya

mengarahkan pikiran dari negatif menjadi positif secara sengaja (direncanakan). Untuk mengelola pikiran ada beberapa tips yang sudah teruji dan mudah untuk anda praktekkan yaitu : a.

Mengubah Makna Seorang rekan saya penah konsultasi dan sharing pengalaman. Rekan saya tersebut mengaku dihinggapi rasa

berdosa

menurutnya

karena

tidak

melakukan

pantas

90

dilakukan.

sesuatu Dia

yang pernah

mencoba mempraktekkan “kekuatan pikiran” untuk memilih tempat parkir di mall. Setiap mencobanya dia selalu

mendapatkan

diinginkan.

lokasi

Ternyata

menimbulkan

perasaan

parkir

seperti

keberhasilannya positif.

yang

itu

tidak

Sebaliknya

justru

memunculkan rasa berdosa pada diri rekan saya. Setelah saya telusuri ternyata rekan saya memberikan makna terhadap keberhasilannya dalam “memesan tempat

parkir”

dengan

kekuatan

pikiran

sebagai

“perbuatan yang mendahului kehendak Tuhan. Saya bertanya kepada rekan saya : “Apakah mungkin ada peristiwa di alam semesta ini yang bisa terjadi tanpa seizin kehendak Tuhan?” Rekan saya menjawab : “tidak ada”. Nah dengan jawaban tersebut langsung saya arahkan pikirannya. Keberhasilan “memesan tempat parkir” dengan kekuatan pikiran yang dimaknai sebagai “melangkahi kehendak Tuhan” saya rubah maknanya sebagai “bukti bahwa Tuhan telah merestui permintaan rekan saya”. Sebab tidak ada satu pun peristiwa yang bisa terjadi tanpa seizin Tuhan. Apa yang terjadi?

91

Sekejap saja emosinya berubah. Ia mengatakan “Kamu benar juga ya Rif?”. Kabar baiknya hingga saat ini rasa berdosanya itu tidak pernah muncul lagi. Ok, sekarang kalau untuk kasus kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), apa maknanya bagi anda? Saya tidak tahu, tapi saya memilih memberikan makna “Saya harus meningkatkan penghasilan saya”. Itu lebih memotivasi saya.

Bagi

teman-teman

yang

suka

demonstrasi

sebaiknya tema demonstrasi anda bukan “turunkan harga BBM” tapi “naikkan taraf hidup rakyat”. Saya rasa itu lebih positif, mendidik dan intelek. Sekarang coba anda berikan makna yang positif terhadap beberapa peristiwa berikut ini. Kata yang digaris bawahi adalah kata kunci dalam memberikan makna. Peristiwa / Kejadian

Makna Positif

1.

Dimarahi oleh orang tua

Wujud keperdulian

2.

Dikomplain oleh konsumen

____________________

3.

Diberi banyak tugas

____________________

4.

Diputus oleh pasangan

____________________

5.

Harus antri

____________________

92

b.

Mengubah Peran Suatu pagi saya mendapati gagang kaca spion sepeda motor saya patah dan harus dilas. Padahal seingat saya kendaraan saya akhir-akhir ini tidak jatuh atau terbentur apapun. Karena waktu itu saya sedang terburu-buru saya langsung bad mood. Saya menganggap kejadian itu sangat menjengkelkan karena saya harus ke tukang las. Saya pikir hal itu menyita waktu saya. Saya bersyukur karena saya langsung sadar. “Kalau pikiran dan emosi saya tidak saya ubah maka saya akan menarik kejadian-kejadian yang negatif”, pikir saya. Saat itu juga saya langsung membayangkan bagaimana rasanya jika seandainya saya yang berperan sebagai seorang tukang

las

yang

memiliki

banyak

anak

untuk

disekolahkan. Mood saya berubah menjadi positif seketika. Saya langsung bisa berpikir bahwa peristiwa yang saya alami adalah pintu rejeki tukang las agar bisa menghidupi anak dan istrinya. Jadi ketika anda lupa membawa payung lalu turun hujan yang sangat lebat anda

tidak

perlu

93

menyalahkan

hujan

apalagi

menyalahkan Tuhan. Itu memang sudah rejekinya para tukang becak dan keluarganya. Sangat mudah kan?! Nah,

sekarang

tuliskan

beberapa

peristiwa

tidak

menyenangkan yang pernah atau yang sedang anda alami. Selanjutnya rubah peran anda. Bila perasaan anda jadi enak maka artinya anda telah berhasil merubah pikiran anda menjadi positif. Bila perasaan anda masih sama seperti sebelumnya (tetap) atau malah bertambah tidak enak (negatif) berarti anda belum behasil.

c.

Peristiwa / Kejadian

Hasil Merubah Peran

1.

Anda kehilangan sepatu

(+), (-) atau tetap

2.

________________________

3.

________________________

4.

________________________

5.

________________________

Mengubah Kosakata Perhatikan dengan seksama. Menurut anda jika kita membandingkan uang “Lima Ratus Ribu” dengan “Setengah Juta”, kedengarannya lebih banyak yang

94

mana? Bagaimana antara “Dua Ratus Lima Puluh Juta” dengan

“Seperempat Milyar”?

Saya

yakin

secara

psikologis terkesan lebih banyak “Setengah Juta” dan “Seperempat Milyar” daripada “Lima Ratus Ribu” dan “Dua Ratus Lima Puluh Juta”, meskipun nilai nominalnya persis sama. Mengapa bisa demikian? Karena pikiran kita diarahkan oleh kosakatanya. Pada “Dua Ratus Lima Puluh Juta” pikiran kita diarahkan pada kata “Juta” sedangkan pada “Seperempat Milyar” pikiran kita diarahkan pada kata “Milyar”. Gambaran uang dari kata “Juta” jelas akan kalah jauh jika dibandingkan dengan gambaran uang dari kata “Milyar”. Nah, kosakata

apa

yang sering anda

gunakan ketika

berbicara kepada orang lain dan kepada diri anda sendiri? Hati-hati dalam memilih kosakata karena setiap kosakata yang digunakan akan mengarahkan pikiran anda dan kemudian menyulut sumbu emosi anda. Ganti kata “masalah” dengan “tantangan”, “baik-baik saja” dengan “luar biasa atau dahsyat”, “gagal” dengan “sedang belajar”, “tidak bisa”, dengan ”belum tahu

95

caranya”, “musibah” dengan “ujian dari Tuhan”, dan sebagainya.

Sekarang

tuliskan

beberapa

kosakata

negatif yang sering anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari baik sengaja atau tidak sengaja lalu rubah menjadi kosakata yang lebih positif.

d.

Kosakata Lama

Kosakata Baru

1.

Anak = Beban

Anak = Anugerah

2.

_____________________

____________________

3.

_____________________

____________________

4.

_____________________

____________________

5.

_____________________

____________________

Positive Word Repetition Apa maksudnya? Kita mengucapkan (bisa dilafalkan atau dalam batin) kata-kata positif misalnya : sukses, sukses, sukses. Atau lainnya seperti : bisa, bisa, bisa. Perlu anda ketahui bahwa kata-kata yang diulang-ulang akan memiliki dampak nyata dan akan terekam dalam alam bawah sadar kita. Mari kita buktikan ! Coba anda berpasangan dengan rekan anda. Boleh duduk atau berdiri, yang penting anda berdua saling berhadapan.

96

Lalu,

minta

rekan

anda

mempertemukan

kedua

tangannya dengan jari jemari saling menjalin. Khusus jari telunjuk, keluarkan dari jalinan dan posisikan menunjuk. Dengan demikian tangan rekan anda seperti sedang memegang sebuah pistol yang diarahkan ke atas. Sekarang minta rekan anda untuk mendekatkan kedua ujung jari telunjuknya sedekat mungkin tapi tidak boleh saling bersentuhan. Setelah itu minta rekan anda memfokuskan pikiran dan perasaannya pada kedua ujung jari telunjuk yang hampir bersentuhan itu sambil membukanya dengan sangat-sangat pelan. Ingat, sangat-sangat pelan. O ya, sebelumnya beritahu rekan anda bahwa anda akan mengucapkan sesuatu. Tapi, apapun yang anda ucapkan minta rekan anda untuk tetap fokus pada akivitas membuka kedua ujung jarinya pelan-pelan. Nah, ketika rekan anda sudah mulai melakukannya, langsung anda katakan kata “NEMPEL” dengan suara yang cukup keras secara berulang-ulang. Nempel, nempel, nempel, nempel ! Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut ini.

97

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Jika anda berdua melakukannya dengan tepat maka ujung jari telunjuk rekan anda justru akan akan bergerak mengikuti kata NEMPEL yang anda ucapkan berulang-ulang. Bahkan mungkin agak berat untuk dibuka. Itulah bukti kekuatan repetisi atau pengulangan. Pengaruhnya bukan hanya pada tingkatan mental bahkan sampai pada tingkatan fisik. Jika belum berhasil sebaiknya anda dan rekan anda hadir dalam seminar atau pelatihan “THE POWER OF MIND”. Jadi anda tidak akan penasaran lagi. Nah, pertanyaannya kata-kata apa yang sering kita ulang-

98

ulang di dalam batin kita? Bila kita sering mengatakan sulit, sulit, sulit maka pikiran kita akan mengarahkan kehidupan kita menjadi benar-benar sulit. Bila kita mengatakan mudah, mudah, mudah maka pikiran kita akan diarahkan agar mampu melewati situasi yang sesulit apapun. Selain itu dengan melakukan positive word repetition tidak memberikan kesempatan kepada pikiran kita untuk memikirkan hal-hal lain termasuk halhal yang negatif, sebab pikiran hanya bisa fokus kepada satu hal saja. e.

Mengubah Rangkaian Kalimat Kalimat berbeda dengan kata-kata sebab kalimat bukan sekedar kumpulan kata-kata. Ketika kata-kata dirangkai dalam sebuah kalimat akan terbentuk sebuah makna yang berbeda. Selain itu perbedaan rangkaian kata dalam sebuah kalimat juga sangat berpengaruh terhadap makna. Coba bandingkan kalimat : “Bisa, tapi sulit” dengan “Sulit, tapi bisa”. “Menyenangkan tapi berat dengan “Berat tapi menyenangkan”. Mana yang anda rasakan lebih positif? Saya yakin anda memilih

99

kalimat yang kedua. Dalam merangkai kata menjadi kalimat kita harus memastikan bahwa kata-kata yang positif harus berada pada bagian akhir kalimat. Jangan sampai terbalik. f.

Mengubah Pertanyaan Seandainya ada orang yang bertanya kepada anda : Siapa nama anda? Pasti anda akan menyebutkan nama anda dan bukan menyebutkan nama istri anda. Apa kesimpulannya? Jawaban selalu akan mengikuti pertanyaan. Dalam diri kita juga terjadi proses bertanya dan

pikiran

kita

akan

selalu

menjawab

apapun

pertanyaannya. Celakanya adalah kalau pertanyaan kita salah maka jawabannya juga salah. Misalnya, saat kita kekurangan uang kita bertanya : “Kenapa ya saya sekarang

kekurangan

uang?”

Pikiran

kita

akan

menjawab : “Karena orang tua saya miskin”, “Karena BBM naik”, Karena pendidikan saya rendah”, Karena perekonomian memang amburadul, dan sebagainya. Kalau kita ubah pertanyaannya menjadi : “Bagaimana caranya agar saya tidak kekurangan uang?”. Ada

100

bedanya? Saya berani menjamin jawaban pikiran kita akan berbeda dan lebih positif. Contoh yang lain misalnya kita sakit. Kemudian kita dijenguk oleh rekan kita. Jika rekan kita bertanya : “Kamu masih sakit?” maka tanpa sadar pikiran kita akan diarahkan untuk mencari data tentang rasa sakit kita. Tapi jika rekan kita bertanya : “Kamu sudah mendingan (lebih baik)?” maka pikiran kita akan diarahkan untuk mencari data tentang kesembuhan kita. Hati-hati dengan pertanyaan yang kita ajukan kepada orang lain dan juga kepada diri kita sendiri. g.

Melakukan Perbandingan Suatu saat saya pernah mengalami tekanan karena banyak masalah. Dampaknya pikiran saya kacau dan perasaan saya tidak enak alias campur aduk. Dalam situasi tersebut ceritanya saya harus menengok seorang rekan saya di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, saya melihat banyak pasien yang dirawat. Ada yang harus dioperasi, ada yang koma berhari-hari, ada yang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), ada yang pakai

101

alat bantu pernapasan, ada yang tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, ada yang mengerang kesakitan dan ada pula yang meninggal. Boleh percaya atau tidak saat itu juga masalah saya hilang semua. Mengapa? Karena saya melihat “kondisi yang lebih parah” dari kondisi saya. Ternyata masalah saya belum seberapa jika dibandingan masalah para pasien yang ada di rumah sakit. Jika anda punya banyak masalah jangan jalan-jalan ke mall. Jalan-jalan ke rumah sakit, maka masalah anda akan hilang seketika! Bagi anda yang saat ini merasa terbebani karena punya banyak anak coba bandingkan diri anda dengan mereka yang harus keluar uang jutaan atau harus melakukan adopsi karena ingin sekali punya anak. Bandingkan keadaan diri kita dengan orang lain atau peristiwa saat ini dengan pengalaman di masa lalu. Bandingkan dengan sesuatu yang lebih buruk, maka akan muncul rasa syukur atas kejadian apapun yang kita alami. Tapi kita harus hati-hati. Kalau kita keliru dalam melakukan perbandingan bisa jadi pikiran dan

102

perasaan kita tambah tertekan atau menghambat kita untuk meningkatkan prestasi hidup. Mula-mula tetapkan tujuan yang ingin kita capai melalui perbandingan tersebut. Contohnya, saat kita tidak punya uang. Jika tujuan yang ingin kita capai adalah memunculkan rasa syukur maka kita jangan membandingkan diri kita dengan seseorang yang punya banyak uang. Kita harus membandingkan dengan orang lain yang lebih susah atau kondisi kita di masa lalu yang lebih susah. Tapi jika tujuannya adalah ingin membangun motivasi diri dan keyakinan bahwa semua orang bisa punya banyak uang maka kita harus membandingkan diri dengan seseorang yang punya banyak uang. Jadi, lakukan “perbandingan dengan tepat !”. Silahkan mencoba! Peristiwa

Pembanding

1.

Punya uang Rp. 100

Tidak punya uang

2.

___________________

____________________

3.

___________________

____________________

4.

___________________

____________________

5.

___________________

____________________

103

h.

Manajemen Untung Rumusnya adalah : untung …. Bagaimana caranya ? Saya berikan contoh. Suatu hari anda pergi ke mall untuk membeli beberapa barang kebutuhan sehai-hari plus jalan-jalan. Setelah selesai kemudian anda langsung pulang

ke

rumah.

Sesampainya

di

rumah

anda

membuka dompet anda. Anda terkejut karena uang di dalam dompet anda hilang Rp 100 ribu. Pada kondisi itu segera lakukan manajemen untung. Katakan kepada diri sendiri : “untung nggak hilang semuanya”, “untung yang hilang cuma Rp 100 ribu”, “untung surat-surat penting masih ada”. Dengan kalimat-kalimat tersebut pikiran kita diarahkan dari sesuatu yang hilang (situasi dan kondisi negatif) kepada sesuatu yang masih tersisa (situasi dan kondisi positif). Anda akan selalu merasa menjadi orang yang beruntung. Paham? Nah, sekarang lakukan pada kasus lain yang anda alami. Peristiwa / Kejadian

Apa Untungnya ?

1.

___________________

____________________

2.

___________________

____________________

104

i.

3.

___________________

____________________

4.

___________________

____________________

5.

___________________

____________________

6.

___________________

____________________

Positive Imagination Apakah anda pernah merasa takut pergi ke toilet setelah menyaksikan film horror? Saya rasa pernah. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena film yang baru saja anda saksikan diputar kembali dalam pikiran anda. Tanpa sadar anda berimajinasi bahwa di toilet anda ada hantu sebagaimana yang anda saksikan dalam film. Nah, coba anda bandingkan jika anda baru saja nonton film komedi. Mungkin anda pergi ke toilet sambil tertawa-tawa meskipun anda sendirian. Mengapa ada pebedaan? Karena pikiran anda mengimajinasikan hal yang berbeda. Bila kita mengalami bad mood maka kita pasti sedang mengimajinasikan hal-hal yang negatif. Demikian pula sebaliknya. Supaya lebih jelas sekarang saya akan mengajak anda untuk melakukan imajinasi. Ikuti gambar dan semua instruksi berikut ini.

105

 Buka telapak tangan kanan anda  Letakkan di depan tubuh anda  Bayangkan di telapak tangan anda ada sebuah jeruk yang masih muda dengan kulit berwarna hijau kekuning-kuningan  Bayangkan tangan kiri anda sedang memegang sebuah pisau  Bayangkan anda mulai mengupas kulit buah jeruk tersebut secara perlahan dengan pisau yang ada di tangan kiri anda

106

 Bayangkan dari buah jeruk tersebut keluar airnya, menetes dan membasahi permukaan kulit telapak tangan kanan anda  Bayangkan anda menjilat buah jeruk tesebut secara berulang-ulang Bagaimana? Apakah mulut anda mengeluarkan air liur? Jika anda merasakan ada sesuatu yang aneh pada mulut dan lidah anda berarti anda berhasil melakukan imajinasi. Meskipun jeruk yang ada di tangan anda hanyalah

imajinasi

tapi

respon

biokimiawi

tubuh

terutama lidah kita tetap sama. Sebab alam bawah sadar kita itu “pintar tapi bodoh”. Ia tidak bisa membedakan antara sesuatu yang nyata dengan sesuatu yang imajinasi. Kasus yang paling mudah dan relevan sebagai contoh nyata adalah dalam hal public speaking. Banyak orang takut untuk berbicara di depan umum. Apakah persoalannya hanya karena masalah skill ? Bukan. Orang takut berbicara di depan umum karena mereka mengimajinasikan hal-hal yang negatif misalnya

107

ditertawakan atau akan tampil jelek. Padahal justru karena

mereka

membayangkan

seperti

itu

maka

mereka sedang menarik kejadian yang ditakutkan menjadi kenyataan. Apa yang selanjutnya terjadi? Irama denyut jantung menjadi kacau balau, tangan dan leher berkeringat dingin, lidah terasa kaku, seluruh badan gemetar dan sebagainya. Akhirnya mereka benar-benar tampil buruk. Itu adalah dampak dari salah melakukan imajinasi. Untuk mengarahkan pikiran, arahkan imajinasi kepada hal-hal yang positif. Jangan imajinasikan hal-hal yang negatif (buruk). Saat kita mengimajinasikan hal-hal negatif segera sadari lalu ubah dengan imajinasi yang positif. Imajinasi positif artinya kita mengimajinasikan halhal yang kita inginkan seperti misalnya : 

Jika anda penjual : imajinasikan calon konsumen sangat ramah dan membeli produk anda



Jika anda pelajar : ketika menghadapi ujian imajinasikan

anda

bisa

mengerjakan

soalnya

dengan mudah dan mendapatkan nilai yang baik

108



Jika anda public speaker : imajinasikan seluruh audience terpesona kepada anda



Jika anda orang tua : imajinasikan putra-putri anda yang sedang studi di luar kota selalu dalam keadaan baik-baik saja

Kita bisa memilih apapun yang ingin kita imajinasikan secara sadar. Imajinasikan dengan sedetail mungkin mencakup ; apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan ketika peristiwa yang kita inginkan terjadi. j.

Mendengarkan Musik Khusus Harus kita akui musik sangat mempengaruhi pikiran dan emosi kita. Apalagi jika kita memiliki sebuah kenangan tertentu yang “dicantolkan”, sehingga hanya dengan mendengarnya pikiran kita akan langsung terbawa dan menimbulkan emosi tertentu. Efek yang ditimbulkan musik bisa positif bisa juga negatif. Jadi kita tidak boleh “asal-asalan” dalam menggunakan kekuatan musik untuk mengarahkan pikiran kita. Banyak orang secara sadar keliru memilih musik. Sudah tahu suasana batin

109

mereka sedang sedih malah pilih lagu-lagu yang sedih. Bukannya pikiran jadi tenang malah tambah “panas” dan kacau balau. Pilih musik yang membuat diri kita rileks, yaitu musik yang : o

Tidak ada syairnya

o

Temponya relatif lambat

Banyak sekali musik dengan kriteria seperti itu misalnya musik-musik instrumental klasik (terutama musik zaman baroque) dan musik-musik alam (gemericik air atau lainnya). Beberapa musik yang biasa saya gunakan yaitu musik ciptaan : Kitaro, Yanni, Kenny G dan Mozart. Untuk mendapatkan hasil yang optimal saya sarankan anda untuk menggunakan headset speaker dengan volume yang tidak terlalu keras. Kemudian, lakukan sambil berbaring terlentang atau duduk dalam posisi nyaman. Catatan penting : musik yang kita gunakan harus tidak memiiki “cantolan” memori negatif. k.

Mengubah Syarat Mental Tahukan anda bahwa secara sadar atau tidak sadar mental kita selalu menetapkan syarat terhadap sesuatu

110

kejadian? Banyak orang terbebani secara karena syarat mental yang mereka tetapkan sendiri. Contohnya : mengapa banyak orang yang sulit bahagia? Karena mereka menetapkan syarat yang dengan rumus : “Saya merasa

bahagia

jika

….”

Saya

jamin

jika

anda

menggunakan syarat tersebut anda akan sulit sekali atau bahkan tidak akan pernah bahagia. Mengapa ? Karena anda menggunakan kata “jika”. Kata “jika” mengarahkan pikiran kita pada suatu kondisi di masa mendatang yang belum terjadi atau sedang anda usahakan untuk terjadi. Akibatnya bila kondisi di masa mendatang yang diharapkan tersebut belum atau tidak terjadi maka akibatnya anda tidak bahagia bahkan kecewa. Lalu bagaimana caranya agar kita mudah untuk bahagia? Sederhana. Ganti rumus syarat mental tersebut menjadi : “Saya merasa bahagia karena ….” Dimana letak perbedaannya? Hanya satu kata, yaitu kata “karena”. Kata “karena” sangat berbeda sekali dengan kata “jika”. Kata karena mengarahkan pikiran kita pada kondisi saat ini. Dengan menggunakan rumus

111

tersebut secara otomatis pikiran kita akan mencari halhal apa pada saat ini yang patut kita syukuri dan membuat kita merasa bahagia saat ini juga. Sederhana bukan? Memang saya tidak suka yang rumitrumit. Apalagi yang gampang dibikin rumit. Tapi, meskipun beberapa tips di atas sangat sederhana jangan anda ragukan kekuatannya dalam mengarahkan pikiran anda. Just do it and prove it by your self. 2.

Mengarahkan Kondisi Fisik Untuk mengarahkan kondisi fisik ada beberapa tips yang teruji dan mudah untuk anda praktekkan yaitu : a.

Mengatur Pernapasan Dengan hormat saya sampaikan di awal bahwa saya tidak bermaksud menyerang anda yang perokok. Dulu saya adalah seorang perokok berat. Kini saya sudah berhenti. Jika anda bertanya kepada seorang perokok begini : “apa yang anda dapatkan atau anda rasakan dari

merokok?”.

Anda

pasti

akan

mendapatkan

jawaban-jawaban psikologis misalnya : saya merasa tenang, damai, nyaman, bebas dari beban dan

112

sebagainya. Orang merasakan kenikmatan merokok karena alasan-alasan psikologis, bukan karena rasa busa filternya manis atau gurih. Setelah berhenti merokok saya

baru

didapatkan

menyadari saat

bahwa

merokok

kenikmatan

tenyata

bukan

yang karena

rokoknya semata. Lalu karena apanya? Coba perhatikan dengan seksama. Orang yang sedang merokok aliran pernapasannya pasti teratur. Terkadang mereka menarik napas dalamdalam. Saya tegaskan sekali lagi bukan soal rokoknya, tapi aliran napasnya. Tanpa sadar para perokok mengarahkan

kondisi

fisiknya

sehingga

mengubah

pikiran dan emosi mereka. Saya tidak bermaksud menyerang anda yang perokok, tapi mari kita buktikan! Khusus bagi anda yang merokok saya menantang anda untuk memilih rokok kesukaan anda yang paling enak. Yang paling mahal juga boleh. Silahkan anda sulut rokoknya dengan korek api sekarang. Sudah? Ok, sekarang mulai hirup rokoknya satu hirupan. Enak ? Nah sekarang saya minta selama anda menghisap rokok

113

napas anda dipercepat seperti saat anda ketakutan atau

habis

berlari.

Lakukan

pernapasan

secepat

mungkin. Udara masuk, langsung keluarkan. Silahkan dicoba. Masih enak? Saya garansi 700 % pasti nggak enak. Dimana enaknya merokok dengan napas “ngosngosan?!”. Jadi kalau

anda hanya

ingin merasa

nyaman, damai, lepas dari beban tidak usah pakai rokok. Praktekkan tips saya ini. Murah dan aman. Lalu bagaimana caranya? Pada saat pikiran dan emosi kita kacau pusatkan pikiran dan perasaan anda pada aliran napas anda. Pejamkan kedua mata anda kemudian tarik napas dalam-dalam, keluarkan udara dari mulut pelan-pelan. Lakukan beberapa kali sesuai kebutuhan. Setelah dirasa cukup buka kedua mata anda. Hasilnya, pikiran dan perasaan anda akan lebih fresh. Sangat mudah! Sebagai gambaran kongkrit perhatikan orang yang sedang marah. Atau ingat baikbaik saat kita marah. Tempo pernapasan kita pasti cepat bahkan mungkin sampai tersengal-sengal. Kalau

114

kita mengatur aliran napas kita maka amarah kita berangsur-angsur sirna. b.

Senam Wajah Wajah merupakan bagian tubuh yang paling akurat untuk melihat emosi seseorang. Wajah orang sedih, marah, senang, takut pasti berbeda. Wajah adalah ekspresi perasaan kita. Tapi ada kabar baik. Wajah juga bisa kita gunakan untuk merubah emosi / perasaan kita. Mm, saya rasa anda butuh bukti. Jadi ayo kita praktekkan

bersama.

Silahkan

anda

tengadahkan

kepala anda. Bagi anda yang berada di alam terbuka lihat langit dan lihat langit-langit bagi yang berada di ruangan. Selanjutnya saya minta anda tersenyum selebar-lebarnya. Gigi jangan sampai terlihat. Kalau terlihat itu

namanya

bukan

tersenyum, melainkan

tertawa. Dengan kepala mendongak dan tersenyum lebar saya minta anda memikirkan hal-hal atau peristiwa yang menyedihkan sampai perasaan anda sedih. Sambil mendengarkan lagu sedih juga boleh. Lakukan

115

satu sampai dua menit. Lakukan sekarang! Agar lebih jelas anda bisa lihat gambar berikut ini.

Bisa? Susah setengah mati. Kok bisa ya? Ya. Itu terjadi karena

gerakan

wajah

kita

merubah

emosi

kita.

Meskipun kita berusaha untuk sedih akan tetap sulit karena wajah kita melakukan ekspresi senang yaitu tersenyum. Itu adalah sebuah fakta ilmiah. Paul Ekman beserta rekan-rekannya di Jurusan Psikologi dan Psikiatri U.C. San Fransisco, U.C. Berkeley, Universitas Wisconsin di Madison,

dan

lain-lain

telah

melakukan

berbagai

eksperimen yang membuktikan bahwa manipulasi pada otot-otot wajah sering menunjukkan banyak korelasi psikologis dan fisiologis misalnya berubahnya perasaan,

116

peningkatan denyut jantung, temperatur jari yang lebih tinggi dan sebagainya sesuai manipulasi ekspresi wajah yang

dilakukan.

Electro

Encephalo

Graph

(EEG)

mencatat bahwa bila otot-otot wajah dimanipulasi dengan

ekspresi

kebahagiaan

akan

menghasilkan

akivitas pada bagian otak kiri depan. Perlu diketahui bahwa bagian otak tersebut merupakan bagian yang terkait dengan perasaan atau emosi kegembiraan. Jadi apa yang harus kita lakukan ketika kita sedang bad mood ? Lakukan senam wajah ! Gerakkan seluruh bagian wajah anda. Pada

bagian mulut

gerakkan seperti saat anda mengunyah permen karet. Lakukan

dalam

waktu

tertentu

sesuai

dengan

kebutuhan anda. O ya, melakukan gerakan kepala mendongak sambil tersenyum yang tadi sudah anda lakukan juga sangat efektif. Saya selalu melakukannya untuk merubah mood saya. Tapi ingat jurus tersebut harus dilakukan di tempat yang tepat. Kalau anda lakukan di sembarang tempat atau di depan orang

117

yang tidak tahu penjelasannya nanti anda dikira orang gila baru (OGB) . Demikian beberapa tips yang bisa saya sampaikan. Memang jumlahnya tidak banyak, tapi saya yakin sangat bermanfaat bagi anda jika anda benar-benar mempraktekkannya. Ada satu hal yang perlu saya tekankan. Meskipun uraian tentang bagaimana mengarahkan pikiran dan kondisi fisik saya pisah bukan berarti dalam prakteknya anda harus melakukannya secara terpisah. Sesuai dengan rumus E = M.C2, sebaiknya anda mengkombinasikan keduanya. Jika hanya anda praktekkan salah satu saja maka hasilnya kurang optimal. Kecuali situasi dan kondisinya memang tidak memungkinkan atau kasus yang anda hadapi memang cocok jika menggunakan salah satu metode saja. C.

Tips Menjaga Pikiran dan Emosi Dalam seminar atau pelatihan biasanya ada peserta yang bertanya : “Pak, pikiran saya menjadi sangat positif mengikuti acara ini. Tapi biasanya setelah pulang, satu atau dua hari kembali menjadi negatif lagi. Bagaimana supaya pikiran saya selalu terjaga dan selalu positif?”. Mungkin pertanyaan tersebut

118

juga muncul dalam benak anda. Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi persoalan tersebut? Tubuh kita terbentuk dari apa yang kita konsumsi setiap hari. Jika tubuh kita kurang gizi maka tubuh kita akan rentan terserang penyakit. Demikian pula halnya dengan pikiran kita. Jika kurang “suplemen” atau “kurang gizi” pikiran kita akan mudah terserang “penyakit” yaitu mudah terpengaruh oleh halhal yang negatif. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga pikiran dan emosi agar tidak mudah terserang “penyakit”, yaitu :  Lebih selektif dalam menonton acara televisi  Membaca buku-buku pengembangan diri  Lebih selektif dalam mendengarkan lagi atau nyanyian  Menonton VCD atau DVD pengembangan diri  Lebih selektif dalam membaca informasi di koran  Mendengarkan kaset atau CD audio pengembangan diri  Mengikuti pelatihan atau seminar pengembangan diri  Bergaul dengan orang-orang yang positif Kata kunci untuk memperkuat daya ungkit beberapa tips di atas adalah JADIKAN KEBIASAAN. Ya, jadikan keempatnya sebagai

119

kebiasaan anda. Ketika sudah menjadi kebiasaan maka anda akan merasakan bahwa hal tesebut sebagai sebuah kebutuhan. Membangun kebiasaan memang tidak mudah, tapi lama kelamaan jika kita mulai merasakan manfaatnya kita akan menikmatinya. Lakukan sesuatu hal selama 90 hari berturut-turut maka hal tersebut akan berubah menjadi kebiasaan kita. Ingat pada mulanya kita yang membentuk kebiasaan kita. Akan tetapi selanjutnya kitalah yang akan dibentuk oleh kebiasaan kita.

“Kesadaran bahwa pikiran itu liar, binal, dan nakal memang menjerumuskan. Oleh karena itu diperlukan manajemen pikiran yang efektif. Kemampuan mengelola pikiran adalah pintu pembuka keberhasilan dan kebahagiaan” (Waidi)

120

BAGIAN 5 MENDETEKSI PERUBAHAN POSITIF

“Penemuan terbesar dalam generasi saya adalah kesimpulan bahwa manusia dapat mengubah hidupnya hanya dengan mengubah sikap berpikirnya” (William James)

Bagi anda yang benar-benar sadar, memahami dan mempraktekkan keseluruhan isi buku ini, anda akan mengalami serangkaian perubahan positif yang mencakup perubahan pada dimensi internal dan dimensi eksternal sebagaimana yang saya alami. Anda dapat mendeteksi perubahan yang terjadi melalui beberapa indikasi berikut ini. A.

Perubahan Dimensi Internal Yang saya sebut sebagai perubahan dimensi internal adalah perubahan yang terjadi pada diri anda yang tercermin dari cara berpikir, cara bersikap dan cara bertingkah laku. Beberapa indikasinya antara lain : 

Mampu mengamati pikiran dan emosinya sendiri

121



Mampu meyakinkan diri sendiri dan orang lain



Tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif



Mampu melihat keberadaan hikmah positif di balik setiap peristiwa / kejadian



Mampu mengendalikan emosi / perasaan misalnya tidak mudah marah, tidak mudah putus asa, tidak mudah sedih, tidak mudah jengkel, tidak mudah kecewa, tidak mudah stress dan sebagainya



Mampu memahami pesan yang disampaikan oleh perasaan



Mampu bersikap sabar, ikhlas dan pasrah sepenuhnya kepada TUHAN



Mampu mengendalikan dialog dengan diri sendiri (self talk)



Tenang pada saat menghadapi masalah



Fokus kepada solusi, bukan fokus kepada masalah



Bersikap positif terhadap kegagalan



Selalu bahagia dalam situasi dan kondisi apapun



Memiliki rasa percaya diri yang tinggi



Mampu memaafkan kesalahan diri sendiri dan orang lain



Meningkatnya hasrat membantu orang lain dengan tulus



Tidak mudah berprasangka buruk

122



dan sebagainya

Sekarang giliran anda untuk menuliskan perubahan-perubahan pada dimensi internal yang anda rasakan :

B.



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________

Perubahan Dimensi Eksternal Yang

saya

sebut

sebagai

perubahan

eksternal

adalah

perubahan yang terjadi pada alur kehidupan yang anda alami. Hal itu sebenarnya terjadi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada dimensi internal anda. Beberapa indikasinya antara lain : 

Alur kehidupan yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan

123



Mendapatkan banyak kemudahan untuk mencapai tujuan / cita-cita



Selalu menemukan solusi ketika menghadapi masalah



Banyak

sekali

mengalami

peristiwa

“kebetulan”

atau

“keberuntungan”. Misalnya selalu dipertemukan dengan situasi atau orang yang tepat 

dan sebagainya.

Sekarang giliran anda untuk menuliskan perubahan-perubahan pada dimensi eksternal yang anda rasakan : 

___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________



___________________________________________________________

Bagi anda yang sudah mendapatkan perubahan saya ucapkan SELAMAT! Bagi yang belum mendapatkan perubahan ada dua kemungkinan utama : pertama, anda tidak paktek atau kedua, anda

124

keliru dalam melakukan praktek. Bagi anda yang tidak praktek saya hanya bisa menyampaikan bahwa : “kewajiban utama saya sebagai seorang manusia hanyalah menyampaikan kebenaran”. Masalah diterima atau tidak, anda praktekkan atau tidak, itu sepenuhnya adalah hak anda. Sedangkan bagi anda yang masih keliru dalam praktek, coba baca kembali buku ini dari awal berulang-ulang. Baca juga buku-buku yang saya referensikan. Pada akhirnya, satu hal penting yang perlu saya sampaikan adalah bahwa, tak terasa kita sudah sampai di penghujung bagian lima ini. Dan bagian lima ini sekaligus sebagai penutup dari keseluruhan uraian dalam buku ini. Mudah-mudahan melalui tulisan saya ini anda mendapatkan pencerahan dan banyak inspirasi. Lebih dari itu saya berharap anda bisa merubah serta meningkatkan kualitas kehidupan anda dan tentunya orang-orang terdekat anda. Kualitas kehidupan kita dimulai dari sejauh mana kemampuan kita dalam mengelola pikiran dan emosi kita agar selalu memiliki muatan positif. Jika anda masih ingin menggali lebih dalam tentang topik dalam

buku

ini

anda

bisa

mampir

ke

website

saya

yaitu,

www.ikhlaspasrah.com. Di web tersebut saya menulis banyak sekali artikel dan juga membagikan rekaman suara yang bisa anda

125

download secara gratis. Rekaman suara yang saya bagikan gratis itu berdurasi sekitar 20 menit, dan hingga saat ini total sudah ada 32 file rekaman. Silahkan anda download dan dibagikan kepada yang membutuhkannya. Akhir kata, carilah kebahagiaan, kedamaian hidup dan kebijaksanaan tetinggi yang ada di dalam diri anda. Sesungguhnya hidup adalah serangkaian pilihan dan keputusan. Semoga Tuhan selalu membimbing kita semua. Amin. Sekian, terima kasih.

“Kita bisa memilih ; makan atau tidak makan Tetapi kita tidak bisa memilih antara lapar atau kenyang Manusia bebas menentukan pilihan Tapi manusia tidak bebas dari konsekuensi apapun yang menjadi pilihannya” (Ferdinand Fadil Liu)

126

PROFIL PENULIS

ARIF RAHUTOMO, S.Sos dengan nama panggilan ARIF RH. Dia adalah pendiri ARah CONSULTING. Dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Juli 1979. Sejak belum genap berusia satu tahun beliau dibawa kedua orang

tuanya

merantau

di

Kabupaten

Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Pada penghujung masa kuliahnya di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, beliau mengalami depresi berat karena menghadapi kehidupannya.

banyak

masalah

Kuliahnya

hampir

pada drop

hampir out.

semua Bahkan

aspek sempat

memutuskan untuk bunuh diri, kisah pahit ini ceritakan pada buku beliau yang pertama. Namun tragedi pahit dalam kehidupannya itulah yang mempertemukannya dengan dunia pelatihan dan pengembangan diri. Hingga saat ini beliau sudah berbicara di hadapan lebih dari 100.000 orang dari berbagai kota, kalangan, usia dan institusi. Hingga saat ini beliau sudah menulis dua buku. Buku yang pertama berjudul

127

“The Power Of Mind ; Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi, dan Alam Semesta” yang diterbitkan oleh Gavamedia Yogyakarta. Buku yang kedua adalah buku elektronik yang sedang anda baca ini. Pengalaman dalam mengisi pelatihan, seminar dan workshop antara lain : In House Training untuk Guru / Pelajar / Mahasiswa di antaranya :  SD 1 Al-Irsyad Purwokerto  SMPN 2 Purbalingga  SMPN 5 Purbalingga  SMP Susteran Purwokerto  SMP Al-Irsyad Purwokerto  SMK Telkom Shandy Putra Purwokerto  SMKN 3 Tegal (Sekolah Standar Internasional)  SMK Muhammadiyah Mungkid Magelang  Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soediman Purwokerto  Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto  Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto  Jurusan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto  Dan sebagainya In House Training Untuk Institusi di antaranya :

128

 Rumah Sakit Ananda Purwokerto  Salon Muslimah SALMA dan Griya Kerudung Ar-Raudhoh Purwokerto  Toko Buku Mutiara Purwokerto  LPK Mitra Aditama Purbalingga, Banjarnegara, Klampok, dan Kroya  AMIK BSI Purwokerto  PT. Setia Wira Wahana Purwokerto  Pelatihan untuk guru se-Kabupaten Banyumas yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan UNICEF  Pelatihan motivasi dan pembentukan mindset untuk para fasilitator PNPF Program PPK Kabupaten Tegal  Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Banyumas (Workshop Membangun Etos Kerja Dengan NLP)  In house seminar untuk para guru dan orang tua murid Bimbingan Belajar LP3i Kabupaten Cirebon Jawa Barat  In House Seminar ”The Power Of Mind” untuk DPRD serta Pemerintah Kabupaten Cirebon Jawa Barat  Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk anggota DPRD dan Pemerintah Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat

129

 Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Dewata Group Company Denpasar Bali  Wokshop Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Pimpinan dan Staff Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Tegal  Wokshop Strategi dan Teknik Komunikasi menggunakan Brain and Mind Technology untuk Pimpinan dan Staff Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Tegal  Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Pimpinan dan Staff Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR Suriah Semarang dan Cilacap  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Pemerintah Kabupaten Cilacap Bagian Perekonomian  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank Syariah Mandiri Tegal dan Brebes Jawa Tengah  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR Gunung Slamet Cilacap Jawa Tengah  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank PD BPR Kabupaten PATI Jawa Tengah

130

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank PD BPR Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah  Workshop Stress Management untuk Perbarindo Regional Pekalongan dan Pemalang  Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR Setia Karib Abadi Semarang Jawa Tengah  Training Memahami Hukum Alam Semesta untuk tim marketing dealer resmi PT. TELKOMSEL Wonosobo  Spiritual Motivation Training untuk karyawan departemen assembly dua di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta  Dan sebagainya Event di antaranya :  Seminar “THE POWER OF MIND” (Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, dan Emosi) di Purwokerto  Seminar

“Smart

Education”

untuk

guru

Se-Kabupaten

di

Banjarnegara, Kudus, Demak, Kendal, Jepara, Salatiga, Boyolali, Indramayu, Klaten, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Batang, Pemalang

131

 Workshop Menghidupkan Energi Positif dalam Karier dan Keluarga sehingga

Meningkatkan

Sukses

Mulia

dalam

Hidup

yang

diselenggarakan oleh HDI Foundation Pacenongan Jakarta Pusat  Telkomsel Motivation Training di 40 lokasi bersama TELKOMSEL  Workshop The Miracle Of Vibration di HongKong  Dan sebagainya Saat ini dia menetap di Purwokerto, Jawa Tengah. Asyik menyelami dunia pelatihan dan pengembangan diri kini. Bila anda tertarik untuk menyelami lebih jauh tentang topik bahasan yang dibahas dalam buku ini, silahkan mampir ke website ARIF RH yaitu www.ikhlaspasrah.com. Selain artikel, ARIF RH juga rutin membuat rekaman suara berdurasi sekitar 20 menit yang dibagikan secara gratis melalui websitenya. Hingga saat ini sudah ada 30 file rekaman suara. Informasi lainnya misalnya mengenai link download rekaman suara gratis, jadwal pelatihan, bisa anda dapatkan lengkap di website atau bisa juga dengan menghubungi nomer hape 0821 3699 7197, nomer ini juga aktif di whatsapp. Atau bisa mengirimkan email ke [email protected] atau ke [email protected].

132

SUMBER BACAN DAN INSPIRASI

Untuk lebih memperdalam pemahaman anda tentang topik yang dibahas dalam buku ini saya sarankan anda untuk membaca dan memiliki buku-buku berikut ini :

Adams,

Brian.

2004.

Anda

Terlahir Untuk

Sukses.

Cinta

Pena.

(Menjelajah

Dunia

Yogyakarta

Byrne, Rhonda. 2007. The Secret. Gramedia. Jakarta

Chopra,

Deepak.

2002.

Quantum

Healing

Pengobatan Pikiran – Tubuh). Nuansa. Bandung

Davies, Paul. 2006. Mencari Tuhan dengan Fisika Baru (God and The New Physic). Nusantara. Bandung

Darmawangsa, Darmadi dan Imam Munandhi. 2008. Fight Like A Tiger Win Like A Champion ; 8 Kekuatan Dahsyat Untuk Meraih Sukses Sejati. Elex Media Komputindo. Jakarta

133

Denning, Mellita dan Osborne Philips. 1996. The Development Of Psychic Power (Mengembangkan Daya Batin). Dahara Prize. Jakarta

Frank, Debbie. 2008. Cosmic Ordering (Mewujudkan Apapun yang Anda Inginkan Dengan Kekuatan Alam Semesta).

Ufuk

Publishing House. Jakarta

Gamon, David dan Allen Bragdon. 2005. Cara Baru Mengasah Otak Dengan Asyik ; Temuan-temuan Mutakhir Tentang Kinerja dan Struktur Otak Plus Pemainan-permainan Heboh Untuk Mengasah 6 Zona Kecerdasan. Kaifa. Bandung

Gunawan, Adi W. dan Ariesandi Setyono. 2006. Becoming A Money Magnet. Gramedia. Jakarta

---------------, 2006. Manage Your Mind For Success. Gramedia. Jakarta

Gunawan, Adi W. 2006. Kesalahan-kesalahan Fatal Dalam Mengejar Impian. Gramedia. Jakarta

134

Haanel, Charles. The Master Key System. E-book

Losier, Michael J. 2007. The Law Of Attraction (Mengungkap Rahasia Kehidupan). Ufuk Publishing House. Jakarta

Maltz, Milton. 2004. The New Psycho Cybernetics. Interaksara. Batam

Murakami, Kazuo. 2007. Tuhan Dalam Gen Kita (The Divine Message Of The DNA). Mizan. Jakarta

Robbins, Anthony. 2005. Unlimited Power (Kuasa Tak Terbatas).Karisma Publishing Group. Batam

---------------,2006. Awaken The Giant Within (Bangunkan Kuasa Raksasa Dalam Diri). Karisma Publishing Group. Batam

Sentanu, Erbe. 2007. Quantum Ikhlas (The Power Of Positive Feeling). Elex Media Komputindo. Jakarta

135

Surya, Johanes. 2007. Mestakung (Rahasia Sukses Juara Dunia Olimpiade Fisika). Hikmah. Jakarta

Waidi. 2006. The Art Of Re-Engineering Your Mind For Success. Elex Media Komputindo. Jakarta

Wattles, Wallace D. 2005. The Science Of Getting Rich (Cara ilmiah Menjadi Kaya). Quills Book Publisher. Yogyakarta

Wiwoho, R.H. 2004. Reframing (Kunci Hidup Bahagia 24 Jam Sehari). Gramedia. Jakarta

Zainuddin, Ahmad Faiz. Spiritual Emotion Freedom Technique (SEFT). ARGA Publishing. Jakarta

136

Related Documents

Arifrhxx The Power Of Mind
February 2021 2
Ebook - Mind Power
January 2021 0
Mind Power 11
February 2021 1
Mind Power Deck
March 2021 0

More Documents from "natzucow"

Arifrhxx The Power Of Mind
February 2021 2