Loading documents preview...
Biomekanika Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Atika Rahmasari
Jika stress tidak melebihi batas toleransi fisiologis, maka stimulus mekanis pada sistem dapat bertahan tanpa adanya konsekuensi kerusakan atau trauma Protesa menginduksi stress pada jaringan yang setara dengan gaya yang diaplikasikan pada area kontak dengan gigi/jaringan. stress ini akan berperan untuk menghasilkan strain pada jaringan pendukung yang akan mendistribusikan beban ke gigi dan jaringan.
Definisi Biomekanika “ Pemahaman mengenai bagaimana fenomena mekanis berperan dalam lingkungan biologis yang spesifik/khusus pada setiap pasien”
Desain GTSL yang dapat mempertahankan stabilitas protesa dalam mulut pasien, yang memiliki ciri tersendiri untuk setiap pasiennya
OH dan maintenance dari protesa juga penting untuk
Mekanika Pergerakan dalam Tiga Dimensional
Pergerakan terjadi benda yang sedang Istirahat + GAYA Pada manusia gerakanKetiganya terjadi pada 3 bidang : Perpotongan antara 2dasar bidang saling 1. BIDANG HORIZONTAL TEGAK LURUS 2. BIDANG SAGITTAL 3. BIDANG FRONTAL
membentuk sumbu (axis) linear
Terdapat 3 sumbu : 1. SUMBU TRANSVERSAL 2. SUMBU VERTIKAL 3. SUMBU SAGITTAL
Gerak rotasi mengelilingi sumbunya HANYA terjadi pada bidang yang tegak lurus dengan sumbu
BIDANG SAGITAL Pergerakannya terjadi di sb. mediolateral yang tegak lurus bidang sagital
Ilustrasi 3 sumbu & 3 bidang
Bidang Sagittal
BIDANG HORIZONTAL Pergerakannya terjadi di sb. vertikal yang tegak lurus bidang horizontal
BIDANG FRONTAL Pergerakannya terjadi di sb. anteroposterior yang tegak lurus bidang frontal
Bidang Horizontal
Bidang Frontal
Mekanika Pergerakan Pada GTSL Gerakan pada GTSL adalah “gabungan gaya-gaya dari berbagai bidang” Gabungan gaya tersebut dapat dibagi menjadi vectorvector yang akan menghasilkan resultan dapat ditentukan besar gaya yang terjadi dalam bidang. dapat mengidentifikasi vector gaya dominan dapat menentukan komponen GTSL u/menahan gaya dominan
• Serat ligament periodontal disusun untuk menerima GAYA AKSIAL, sehingga dia tidak dapat menahan GAYA NON-AKSIAL atau GAYA ROTASI • Gaya aksial gaya yang searah dengan sumbu gigi • Gaya Non-aksial kekuatannya kecil tetapi karena tidak searah dengan sumbu gigi, maka berpotensi merusak jaringan periodontal gigi (harus dihindari*)
Tooth Supported & Tooth-Tissue Supported Prostheses Susunan gigi baik + kontak oklusal optimal + beroklusi Beban aksial Pada kondisi ↑ maka yang paling berperan adalah Ligamen Periodontal
• Pada GTJ (GTC) & GTSL kelas III seluruhnya didukung oleh gigi (Tooth Supported) Sehingga gaya yang jatuh pada sb panjang gigi abutment akan ditransmisikan juga ke jaringan periodontal gigi penyangga.
• Pada GT Lepasan tidak menghubungkan penyangganya satu & lainnya secara rigid Sehingga hanya sedikit terjadi gerakan dan gerakan ini bisa menghasilkan beban non- aksial pada gigi abutment saat difungsikan
• GTSL Kelas I, II, IV tidak seluruhnya didukung oleh gigi, tetapi juga mendapat dukungan dari residual ridge Penting untuk dipertimbangkan, bahwa jaringan lunak lebih mudah bergerak dibanding gigi yang berdekatan dengan residual ridge. Sehingga perlu mempertimbangkan tekanan kunyah pada ekstensi basis.
• Adanya perbedaan dukungan gigi dan jaringan lunak, lama kelamaan akan menghasilkan beban non-aksial (saat protesa berporos pada abutment yang terdekat dengan ekstensi basis) • Jika beban non-aksial tersebut gagal dikontrol gigi goyang /restorasi rusak. (sehingga penempanan komponen sangat menentukan agar memperoleh keuntungan)
Aksi pada Tuas dan Bidang Miring Lever and Inclined Plane Actions
Tujuan dibuatnya proses pembuatan desain adalah untuk merencanakan desain GTSL agar komponen-komponen yang terpasang dapat mengontrol gaya-gaya yang berpotensi merusak dan membahayakan struktur gigi dan pendukungnya. Analogi GTSL ketika menerima beban dari gaya intraoral adalah seperti aksi-aksi pada Tuas (Lever) dan Bidang Miring (Inclined Plane)
Tuas (Lever) • Komponen 4 Tuas : RIGID BAR
FULCRUM
OBJEK
GAYA
• Efisiensi sistem dipengaruhi oleh : “Susunan Fulkrum-objek-gaya yang berhubungan dengan bar” • 3 Kelas KELAS ITuas : KELAS II KELAS III
Klasifikasi Tipe Tuas
Fulkrum = titik tumpu = F (fulcrum) Sumber Gaya = Gaya = P (power) Beban = Tahanan = R (resistance)
KELAS I *Paling Efisien*
Fulkrum terletak diantara sumber gaya dan beban KELAS II Beban terletak diantara fulkrum dan sumber gaya KELAS III *Paling Kurang Efisien* Sumber gaya berada diantara fulkrum dan beban
Gerakan pada ekstensi basis menyebabkan GTSL berotasi pada abutment paling distal timbul beban yang berpotensi meruska gigi dan jaringan lunak anterior abutment
Pada GTSL kelas IV fungsinya sama tetapi fulcrum terdapat pada abutment mesial
Fig 4-12 ketika beban eksternal berada pada ekstensi distal dapat berfungsi seperti tuas kelas I. Fulkrum ada didekat rest seat. Sumber gaya akan mengaktivasi tuas dihasilkan dari beban oklusal (L) pada ekstensi basis. Ketika tuas berfungsi, aspek anterior protesa terhadap fulcrum akan bergerak dalam arah superior
Fig 4-13 Sumber gaya yg diberikan pada inferior&superior (a) cenderung mengalami kondisi unseat bases (tdk stabil) dan mengarah superior dari sumber gaya (power) atau beban (load). Tuas berfungsi melalui fulcrum didekat ujung akhir dari retainer direk, aspek anterior hingga fulcrum bergerak ke inferior . (b) Untuk menahan potensi pergerakan yg destruktif maka prinsip desain yang sesuai membutuhkan retainer indirek diposisikan dianterior retainer direk. Konfigurasi/bentuk dari retainer indirek sebagai fulcrum untuk sistem tuas dan menghalangi lepasnya lingual bar
Semakin panjang ekstensi basis semakin besar beban yang diterima oleh sisi yang berlawanan dari fulcrum
Untuk mengatasinya, maka diperlukan komponen yang dapar meminimalkan rotasi
Esktensi pada basis mesial biasanya lebih pendek dan beban kunyahnya lebih kecil risiko stress terbatas
Sedangkan, ekstensi basis distal biasanya lebih panjang dan menerima beban lebih besar risiko stress besar, karena berotasi di 3 fulcrum.
Gerakan bisanya terjadi mengelilingi 3 fulcrum tersebut secara bersamaan sehingga butuh komponen pada GTSL supaya ga rotasi
Bidang Miring (Inclined Plane) Dasar dari occlusal rest harus sedikit berinklinasi terhadap midline Sudut inklinasi garis lurus proksimal gigi yg // sb panjang gigi & dasar rest seat Sudut tidak lebih dari 90°. Kenapa ? Supaya tekanan oklusi yang diterima dapat diteruskan ke sb vertikal gigi. Selain itu sudut yang >90° tidak dapat menahan beban aksial akibatnya timbul Inclined Plane Effect yang menyebabkan gigi goyang, nyeri dan bone loss.
Gaya yang Bekerja Pada GTSL • Pergerakan pada GTSL adalah gabungan dari gaya yang timbul pada 3 fulcrum.
Apa saja 3 fulcrum tersebut ?
Fulkrum Pertama ↓
Terletak pada bidang horizontal Perluasan melalui 2 abutment utama , masing-masing 1 di tiap sisinya (principle fulcrum line) Mengontrol pergerakan rotasi GT pada bidang sagittal Resultan Gaya pada abutment berada pada mesio-apikal atau disto-apikal dengan vector terbesar ddalam arah apikal Pergerakan rotasi disekitar garis fulcrum ini adalah yang PALING BESAR MAGNITUD NYA tetapi TIDAK TERLALU DESTRUKTIF
Fulkrum Kedua ↓
Terletak pada bidang sagittal Perluasan memanjang di sepanjang occlusal rest pada terminal abutment serta sepanjang crest dari residual ridge pada 1 lengkung rahang Mengontrol pergerakan rotasi GT pada bidang frontal Resultan gaya cenderung lebih horizontal sehingga KURANG BAIK untuk struktur oral Pergerakan oleh gaya, berdampak CUKUP DESTRUKTIF
Fulkrum Ketiga ↓
Terletak pada daerah sekitar midline Perluasan hanya dari lingual ke gigi anterior Garis fulcrum berorientasi dalam arah vertikal Mngontrol pergerakan rotasi GT pada bidang horizontal Resultan gaya dapat menimbulkan DETRUKSI PARAH sehingga perlu diperhatikan saat proses pembuatan desain
FULKRUM 1
FULKRUM 2
FULKRUM 3
Setiap upaya dibuat untuk mengontrol atau meminimalkan pergerakan rotasi yang berkaitan dengan three principle rotational axes. Sehingga memerlukan kehati-hatian berpikir dan ketelitian dalam merencanakan GTSL ketika melakukan proses pembuatan desain, agar pemilihan komponen dapat disesuaikan dan tepat ketika dikonstruksikan secara akurat
Referensi • Stewart’s Removable Partial Prosthodontics 4th Edition • McCracken Removable Partial Prosthodontics 12th Edition