Mengungkap Keajaiban Bawah Sadar Menuju Hidup Sukses
Penulis :
Kaka Suminta, CI. CHt
Editor : Yanu Endar Prasetyo Ilustrasi : Oke Rosgana Tata Letak : Yadi Herzandiana Penerbit : Tiga maha Subang-Indonesia Percetakan : CV. Deezan Corporate ISBN : -
2012 1
Daftar Isi Daftar Istilah 1. Prolog 2. Testimoni #1 Kisah Seorang Aktivis yang Depresi 3. Hipnosis & Hipnoterapi 3.1. Mengapa harus menggunakan hipnoterapi? 3.2. Apakah hipnosis dan hipnoterapi itu? 4. Salah persepsi tentang Hipnosis 4.1. Apakah Bisa Bangun Lagi? 4.2. Apakah Penghipnosis Bisa mengontrol subyeknya? 4.3. Apakah Hipnosis menggunakan unsur klenik atau mistis? 4.4. Apakah orang yang lebih cerdas sulit dihipnosis? 4.5. Apakah orang yang terhipnosis itu lemah? 4.6. Apakah hanya orang tertentu yang bisa menghipnosis? 4.7. Apakah Hipnosis Bertentangan dengan Agama? 4.8. Bagaimana dengan Kejahatan Hipnosis? 5. Proses Hipnosis 5.1. Pikiran sadar 5.2. Pikiran Bawah sadar 5.3. Pikiran Tak Sadar 6. Seni Hipnosis 6.1. Hipnosis Panggung 6.2. Hipnosis Jalanan 7. Struktur Hipnosis 7.1. Pra-induksi 7.2. Tes Sugestibelitas 7.3. Induksi 7.4. Pendalaman 7.5. Ideomotor 7.6. Sugesti 7.7. Anchor 7.8. Penghentian Sesi Hipnosis 7.9. Post Hipnotic Sugestion 8. Ruang Lingkup Hipnoterapi 8.1. Teknik mikro hypnoterapi 8.2. Bidang Medis 8.3. Gangguan Konsentrasi 8.4. Bidang Pendidikan 8.5. Hypnomarketing 8.6. Menanggulangi kecanduan Rokok, Alkohol dan narkoba 8.7. Pengembangan Diri 2
9. Pemanfaatan Hipnosis dan hipnoterapi 9.1. Self Hipnosis dan Self Healing 9.2. Inilah skrip tanpa sugesti tertentu yang bisa digunakan dalam self hipnosis: 9.3. Penggunaan Self Hipnosis. 9.4. Eksperimentasi Hipnosis. 10. Anda Bisa Memulainya Sekarang! 10.1. Persiapan. 10.2. Eksekusi 10.3. Pelatihan 10.4. Penutup. 10.5. Program Diri yang Terbangun 10.6. Gambaran Diri Positif 10.7. Menanam Program 10.8. Menanam Anchor 10.9. Menjalani hidup dengan bahagia 11. Epilog 12. Tentang Penulis 13. Daftar Pustaka
3
Pengantar untuk edisi PDF Setelah hampir setahun hadir edisi cetak, terpikir untuk menerbitkan edisi PDF, agar mudah didistibusikan kepada khalayak ramai. Diharapkan melalui email akan dapat dikirim edisi PDF ini dengan mudah dan murah, sehingga buku kecil yang cukup esensial untuk memahami fenomena bawah sadar, hipnosis dan hipnoterapi bisa menjadi konsumsi publik serta dapat dimanfaatkan dengan mudah. Dengan pertimbangan kemudahan untuk upload dan download, maka edisi PDF mengurangi beberapa bagian yang tak menurunkan kandungan secara keseluruhan, yakni gambar-gambar dan ilustrasi sebagaimana yang ada dalam edisi cetak, untuk itu permohonan maaf kepada ilustrator Kang Oke Rosgana dan seluruh kontributor pada edisi cetak yang telah memberikan sumbangsih dan dedikasinya saya haturkan dalam hal ini. Secara keseluruhan saya menghaturkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya buku edisi PDF ini, serta kepada seluruh rekan yang telah menerima dan membaca edisi ini, sumbang saran dan masukan saya harpkan melalui BBM, email, twitter maupun facebook, untuk langkah lanjut dan penyempurnaan buku ini juga buku-buku saya selanjutnya.
Untuk saran dan masukkan mohon disampaikan melalui Kaka Suminta Email :
[email protected] Twitter :@suminta Facebook : kaka.suminta (sumintasadjah) BB PIN : 3309755
4
Abstrak "Teknologi pikiran yang terungkap menjelang abad 21 telah menempatkan tujuan sebagai fokus, sehingga teknik dan teori hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan. Saat itulah perbedaan antara teorisi, praktisi dan orang awam menjadi sempit, sepanjang berkaitan dengan pencapaian tujuan" 1. Prolog Banyak sudah buku yang membahas hipnosis atau yang dalam perbincangan sehari-
hari bIasa disebut hipnotis. Namun, sebagian besar buku tadi lebih banyak membahas
tentang teknik hipnotisme, atau teknik lain yang berkaitan dengan hipnosis. Sementara itu, pemanfaatan hipnosis sebagai alat untuk pengembangan diri, menjaga fokus pada tujuan,
bahkan menanggulangi berbagai penyakit atau hambatan pada diri seseorang masih belum banyak dijamah. Pembahasan soal terakhir inilah yang menjadi titik tolak kehadiran buku ini.
Apa yang dituliskan di atas tidaklah berlebihan karena pada dasarnya hipnosis
berkaitan dengan pemanfaatan potensi berpikir manusIa yang sangat besar. Akan tetapi, pemanfaatan hipnosis sebagai sarana hiburan - sebagaimana yang sering dipertontonkan
di panggung atau layar kaca - nampaknya menjadi salah satu penyebab sempitnya
pemahaman orang atas hipnosis. Melalui buku inilah Kita akan membedahnya sekaligus untuk menyajikan berbagai potensi yang sangat besar tadi. Pertunjukan hipnosis panggung
di satu sisi menyebarkan fenomena hipnosis kepada publik secara cepat, sehingga kini
publik cukup akrab dengan kata hipnotis, sebagai sebuah fenomena yang sebenarnya kata
hipnotis ditujukan kepada orang yang memiliki kemampuan untuk menghipnosis subyek
yang akan dihipnosis. Namun tersebarnya hipnosis melalu pertunjukan dan juga ramainya
berita kejahatan hipnotis beberapa waktu terakhir menyumbangkan distorsi atas pemahaman hipnosis secara benar.
Fenomena hipnosis selama ini hanya dIanggap sebagai penguasaan sang penghipnotis
kepada orang lain, sehingga orang yang diinduksi menjadi mudah dikendalikan, bahkan
untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin Ia lakukan saat dalam keadaan normal. Ada
juga pemahaman bahwa kejahatan hipnotisme disejajarkan dengan fenomena hipnosis. Padahal, sebagIan kejahatan yang dilabeli kejahatan hipnotis pada dasarnya adalah
kejahatan kriminal bIasa seperti halnya penipuan atau yang disertai dengan kekerasan. 5
Pemahaman yang keliru tadi mau tak mau kini menjadikan pemahaman publik yang tidak benar dan berpotensi menjadikan orang alergi dengan hipnosis dan mengurangi pemanfaatanya untuk kehidupan manusIa yang lebih baik.
Selain untuk kepentingan hiburan dalam bentuk hipnosis panggung atau stage
hypnosis dan street hypnosis, sebenarnya hipnosis dapat dimanfaatkam untuk terapi
yang sangat ampuh. Ia juga dapat digunakan untuk membangun self image atau penanggulangan berbagai trauma dan fobIa. Untuk hal ini dikenal terapi hipnosis atau
Hypno
Theraphy. Untuk kepentingan pengajaran dan pendidikan dikenal Hypno
Teaching atau Hypno Learning. Untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan
kejahatan dikenal Hypno Forensic. Bahkan ada teknik-teknik mikro berbasis hipnosis yang ampuh untuk melahirkan bayi dengan normal dan mengurangi rasa sakit seperti Hypno Birthing atau untuk kepentingan kedokteraan gigi yang disebut Hypno Dental.
Dalam rangka pemanfaatan posistif itulah Kita akan mendiskusikan hipnosis sebagai
sebuah bahasan yang sangat relevan dan penting untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari
pemanfaatan untuk pendidikan, rumah tangga dan sosIal ekonomi. Semua pemanfaatan
tadi tentunya dilakukan dengan teknik-teknik yang memanfaatkan otak sebagai sumber
daya utama. Hipnosis bisa dilakukan dengan teknik sederhana, itulah yang menjadikan potensi pemanfaatannya menjadi sangat terbuka luas. Selain itu, hasil penelitIan dan
temuan teknik hipnosis juga semakin beragam. Termasuk teknik untuk menyembuhkan ketergantungan dari Narkoba, alkohol, rokok dan berbagai kebiasaan lain yang dinilai tidak
sehat.
Setelah Kita membahas berbagai manfaat dan pemahaman dasar hipnosis, kini Kita
semakin mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang fenomena yang sering disalah artikan tersebut. Namun, untuk memudahkan pemahaman dan pembaca dapat menangkap esensi hipnosis dalam kehidupan sehari-hari, maka pengalaman langsung yang pernah
penulis saksikan atau kesaksian orang-orang yang mengalami fenomena hipnosis akan lebih banyak dituangkan dalam buku ini.
Subang, Agustus 2012
6
Kaka Suminta, IBH CI. CHt
2. Testimoni #1 Kisah Seorang Aktivis yang Depresi Seorang kawan mengirim sms yang isinya Ia sedang mengalami kondisi yang
mirip gejala depresi. Saat itu Ia sedang beristirahat di saudaranya. Sebelumnya Saya
kenal Ia sebagai aktivis kampus yang cukup vokal. Jujur, Saya merasa heran juga
mengamati percakapan melalui pesan singkat itu. Pada intinya Ia merasa tertekan dan
minta tolong agar menemuinya untuk terapi melepaskan ketakutan yang terus
menghantuinya. Bahkan ketakutannya itu dirasa ikut mempengaruhi kesehatannya, seperti sesak napas dan sakit mag.
“Lambung Saya sakit, juga keringat dingin, Saya sudah ke dokter dan dikasih obat mag, tapi karena seperti ada obat penenang jadi Saya hentikan,” Kawan Saya menjelaskan kondisinya. Bahkan saat ini Ia merasa takut untuk keluar rumah.
“Seperti ada yang mengejar-ngejar” tuturnya.
Kaget juga Saya melihat penampilanya. Sampai agak lama Saya baru kembali
mengenalinya sebagai seorang aktivis, yang sebelumnya dia sangat bersemangat dalam
diskusi maupun demo yang dilakukan, bahkan menjadi salah satu aktivis yang ditakuti
oleh pemerintah daerah saat itu. Kini Ia seperti orang ketakutan, mukanya tampak lelah dan tak terlihat lagi kegarangan seorang pendemo di wajahnya.
Saya lebih konsentrasi pada kondisi depresinya dan berusaha mencari cara
penanganan terbaik. Sesi awal hipnoterapi biasa Saya isi dengan membangun kepercayaan diri dan mempersiapkan subyek agar siap untuk sesi berikutnya. Maka dengan induksi Dev Elman aku pandu Dia untuk relaksasi. Memasang Angkor untuk
sesi berikutnya dan penanaman sugesti positif Saya lakukan. Di akhir sesi awal ini Ia
merasa lebih baik ketika dibangunkan dari sesi terapinya. 7
“Sekarang kayaknya sudah bisa jalan ke depan lagi tanpa rasa takut,” ujarnya.
Dan benar Ia mencoba keluar rumah dan kembali agak lama. Menurut ceritanya,
Ia berjalan sampai ke jalan raya yang berjarak seKitar seratus meter, tanpa ada rasa was-was sedikitpun.
“Kok sekarang jadi beda ya,” ujarnya. “Apa yang beda?” kataku.
“Iya kok jadi tak was-was lagi,” jawabnya.
Dari penggalan cerita di atas, Kita mendaptkan beberapa kosa kata yang familIar
dalam dunia hipnosis, seperti induksi, sugesti dan angkor. Kata-kata tadi merupakan
istilah dalam hipnoterapi atau hipnosis yang biasa dilakukan oleh seorang hipnotis
atau hipnoterapist. Induksi dimaksudkan sebagai proses membawa seseorang menuju trance, sementara sugeasti adalah kata-kata yang diinternalisasikan ke pikiran bawah sadar, sementara angkor atau anchor adalah sebuah sinyal atau pertanda yang
ditanamkan ke bawah sadar seseorang untuk digunakan sebagai pemicu suatu keadaan pada saat diperlukan setelah seseorang kembali dibangunkan.
Setelah menjelaskan istilah istilah tadi nampaknya malah ada bebarapa istilah
baru seperti trance, pikiran bawah sadar dan sebenarnya membangunkan seseorang
dari kondisi hipnosis pun ada namanya yakni emerging atau terminasi. Trance adalah
keadaan seseorang yang bergeser dari kondisi pikiran sadar ke pikiran bawah sadar. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah adalah bagian dari pikiran yang bekerja tanpa
Kita sadari atau kendalikan, berbeda dengan pikiran sadar yang Kita sadari dan dapat Kita kendalikan.
Penjelasan-penjelasan ini perlu disampaikan untuk mempermudah pemahaman
Kita soal hipnosis dan hipnoterapi yang Kita gunakan dalam kasus aktivis yang mengalami depresi tadi. Sesi-sesi selanjutnya dari proses hipnoterapi yang dilakukan
adalah dengan teknik age regression dan part therapy yang mengantar sang aktivis
untuk menemukan penyebab awal tekananya di masa lalu. Kemudian mencari solusi
yang paling baik sehingga kondisi psikisnya kembali normal dan mampu untuk 8
menghadapi kehidupan nyata, termasuk menyeleseikan skripsinya yang sempat terbengkalai.
3. Hipnosis & Hipnoterapi
3.1. Mengapa harus menggunakan Hipnoterapi? Saya menggunakan metode hypnotherapy untuk membantu kawan aktivis tadi
karena memandang itulah metode yang terpilih, dengan pertimbangan mudah, murah
dan efektif. Pilihan Saya ternyata benar dengan langsung pulihnya kepercayaan diri
kawan tadi usai sesi awal. Kemudian dilanjutkan pada sesi berikutnya untuk
menemukan akar masalah dan mengangkatnya sehingga menjadikan perbaikan yang permanen.
3.2. Apakah hipnosis dan hipnoterapi itu? Hipnosis atau Hipnotis lebih banyak disalahpahami seperti yang Saya jelaskan
di atas. Hal ini bisa Kita simak dari percakapan Saya dengan seorang kawan yang berprofesi sebagai peneliti, yang Saya pikir seharusnya memiliki pemahaman yang
memadai tentang hipnosis dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. “Mas bisa bayangkan sebuah lagu yang sangat mas sukai,”
Pinta Saya ketika Ia bertamu dan membahas hipnosis. Setelah Saya jelaskan sebelumnya bahwa hipnosis terjadi dIantaranya karena tertembusnya kritikal faktor seseorang melalui proses induksi. “Agak sulit, lagu apa ya?” Jawabnya.
Dari bahasa tubuhnya Saya mendapat kesan bahwa Ia sedang melakukan
perlawanan terhadap kata-kata Saya, sehingga harus Saya jelaskan lagi bahwa yang
akan Saya lakukan bukan untuk membuat Ia tertidur karena hipnosis, tetapi hanya
mempraktekan bagaimana hubungan antara kata-kata dengan perasaan dan proses
berpikir seseorang.
Baru setelah Saya jelaskan panjang lebar Ia menjawab :
“Ya ya Saya sudah dapat lagunya,” Jawabnya mulai tak ragu lagi. 9
Dari percakapan selanjutnya Saya memahami bahwa Ia takut Saya induksi dan
masuk ke kondisi trance
“Tadi Saya khawatir Saya dihipnotis,” ujarnya,
”Soalnya di punggung dan bahu Saya tadi sempat terasa gimana gitu kayak merinding,” lanjutnya, “Dalam hati Saya tadi, jangan deh jangan sampai Saya terhipnotis,” Ia melanjutkan pengakuannya. Dari percakapan tadi Kita dapat menyimpulkan betapa resistensinya orang
terhadap hipnosis. Bahkan pada orang yang seharusnya cukup paham terhadap
hipnosis sebagai sebuah kondisi dan praktek yang tak bisa mengontrol orang sesuai kemauan sang hipnotis. Walaupun sudah dijelaskan bahwa hipnosis pada dasarnya
adalah self hipnosis, yakni bahwa orang yang diinduksi hipnosis sekalipun tetap orang
itu sendiri yang melakukan hipnosis, meskipun dilakukan dengan panduan sang hipnotis.
10
4. Salah persepsi tentang Hipnosis Tentu saja masih banyak keberatan dan salah persepsi orang tentang hipnosis.
Seperti pertanyaan beberapa orang ketika Saya katakan bahwa terapi Saya berbasis hipnosis. ”Apakah nanti Saya bisa bangun lagi? Tanya seorang kawan dalam sesi
hipnoterapi. Untuk lebih jelasnya bisa Kita urai pertanyaan-pertanyaan seKitar hipnosis
tadi.
4.1. Apakah Bisa Bangun Lagi? Kita mulai dari pertanyaan yang terlontar tadi, apakah seseorang yang
mengalami hipnosis bisa tidak bangun lagi? Pada dasarnya kondisi trance atau hipnosis
adalah kondisi tubuh dan pikiran tertentu yang berbeda dengan kondisi saat sadar.
Kondisi lain adalah saat seseorang tertidur. Trance hipnosis berbeda denga kondisi
sadar maupun kondisi tertidur, dalam skala Elektro Encepalografi (EEG) kondisi
terjaga ditandai dengan gelombang betha dalam otak seseorang, sementara kondisi
tidur ditandai dengan gelombang delta. Kondisi terhipnosis seseorang dalam
gelombang tetha. Kondisi seseorang bisa bergeser dari satu gelombang ke gelombang
lain. Sehingga seseorang yang terhipnosis bisa bergeser ke bangun maupun tidur. Maka
jika seseorang terhipnosis bisa saja kembali terjaga atau malah tertidur. Dalam proses
hipnosis sendiri ada saat seorang hipnotis atau hipnoterapis membangunkan subyek melalui langkah yang disebut emerging atau terminasi.
4.2. Apakah Penghipnosis Bisa mengontrol subyeknya? Pada dasarnya setiap hipnosis adalah self hypnosis, artinya si subyeklah yang
mengontrol dirinya, bukan si penghipnosis. Sehingga subyek dalam hipnosis bisa
mengukuti atau menolak sugesti yang diberikan. Untuk itulah sugseti yang diberikan
bisa ditolak jika teryata bertentangan dengan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut
oleh subyek.
11
4.3. Apakah Hipnosis menggunakan unsur klenik atau mistis? “Jangan pandang mata seorang penghipnotis, kalau tak mau dihipnotis,” begitu seringkali Kita mendengar nasihat orang. Apalagi saat kejahatan hipnotis marak terjadi. Seolah-olah mata penghipnotis
memiliki kekuatan gaib yang bisa mengontrol orang lain. Bahkan tudingan hipnosis
sebagai kekuatan magis atau mistis dan berbau klenik sering terlontar. Faktanya, hipnotis adalah sebuah seni komunikasi. Dengan struktur dan pola komunikasi tertentu sang hipnotis dapat memandu subyek untuk relaksasi atau masuk trance.
Sejarah panjang hipnotisme sudah dimulai sejak jaman Mesir kuno. Hipnosis
digunakan sebagai metode penyembuhan dengan mendirikan “rumah tidur” sebuah tempat yang diperuntukkan bagi penderita dalam proses penyembuhan. Tentu saja
nuansa magis karena fenomena yang belum dapat diungkap secara ilmIah ini menyertai keberadaan hipnosis yang saat itu bercampur dengan keahlian nujum dan
supranatural lainnya.
Melalui perkembangan ilmu pengetahuan modern dan dipraktekan serta diuji
secara ilmIah, maka kini Kita tahu bahwa hipnosis adalah fenomena yang bisa dijelaskan secara rasional. Hal itu terjadi karena orang dapat mengakses pikiran bawah
sadarnya, setelah critical factor seseorang ditembus. Di negara tempat hipnotisme
modern berkembang, yakni Amerika Serikat, hipnotis diakui oleh asosiasi medis
maupun psikologi disana, dan dinyatakan aman untuk digunakan dalam terapi.
4.4. Apakah orang yang lebih cerdas sulit dihipnosis?
Fenomena hipnosis saat orang yang memasuki trance nampak seperti orang
bodoh yang dapat dikendalikan. Apalagi orang lebih sering melihat hipnosis dalam
pertunjukan panggung, maka muncul anggapan bahwa orang yang mudah masuk kondisi trance hanya orang yang tidak pAndai. Dengan kata lain, orang yang lebih
cerdas lebih sulit untuk masuk kondisi trance hipnosis. Faktanya tak ada korelasi antara tingkat kecerdasan tertentu dengan mudah atau sulitnya seseorang memasuki 12
trance. Asalkan seseorang normal dan bisa berkomunikasi, maka sama peluangnya untuk memasuki trance hipnosis.
Bahwa ada perbedaan tingkat sugestibelitas pada orang yang berbeda itu lebih
disebabkan oleh perbedaan sugestibelitas saja, bukan soal kecerdasan. Lebih tepatnya
kemampuan seseorang untuk berimajinasi dan kebiasaan untuk menginternalisasikan
diri. Seperti dalam kondisi sedang melakukan meditasi, maka akan lebih memudahkan
orang memasuki trance hipnosis. Demikian juga usia seseorang berpengaruh terhadap
tingkat sugestibelitas tersebut. Usia di bawah 45 tahun biasanya lebih responsif
terhadap sugesti, dan usia yang lebih tua biasanya lebih sulit.
Jadi, kesimpulanya tak ada korelasi langsung antara tingkat kecerdasan
seseorang dengan sugestibelitas hipnosis. Faktor lain yang memengaruhi sugestibelitas
adalah kondisi psikologi seseorang, lingkungan tempat hipnosis dan kemampuan untuk fokus pada komunikasi hipnotik menentukan mudah atau sulitnya seseorang
memasuki trance. Demikian juga Kita bisa melakukan pembelajaran hipnosis dengan
melatih trance hipnosis. Induksi berikutnya sestelah seseorang memasuki trance hipnosis akan lebih mudah dilakukan dibandung saat pertama diinduksi.
4.5. Apakah orang yang terhipnosis itu lemah?
“Pantas saja kena dihipnotis di jalan, karena dia lemah” demikIan bIasanya orang berkesimpulan saat menanggapi kasus kejahatan hipnotis.
Betulkan demikIan? Kita tidak mendapatkan gambaran jelas yang dimaksud
lemah dalam hal ini secara fisik atau psikis yang dimaksud dalam kalimat di atas.
Demikian juga bumbu kesimpulan lainya yang menyebutkan bahwa orang terkena
kejahatan hipnosis biasanya jiwanya sedang kosong. Dalam hal ini juga tak jelas kosong seperti apa?
Faktanya, bagi orang yang memahami hipnosis jauh lebuh mudah untuk
menghindari kejahatan hipnosis. Karena Ia tahu struktur ketika seseorang bermaksud
melakukan kejahatan hipnosis. Kita sudah bisa mengendus gelagat saat orang lain
melakukan pre-induksi, yang dalam pemahaman umum biasanya dilakukan dengan 13
menepuk bahu atau menghembuskan asap rokok ke calon korban. Padahal pre-induksi biasa dilakukan dengan membuat korban lengah melalui percakapan atau perbuatan
yang menyita perhatian dan pikiran calon korban.
Justru dengan memahami teknik hipnosis Kita akan lebih mudah menghindari
kejahatan demikian. Karena Kita akan mengetahui gelagat yang terjadi saat bertemu
seseorang di jalan atau tempat manapun. Jika benar teknis hipnosis yang digunakan, maka strukturnya dapat Kita pahami dan bagaimana menghindarinya Kita juga lebih mudah. Jadi, tudingan bahwa orang yang mudah memasuki trance hipnosis sama sekali
tidak identik dengan orang yang lemah.
4.6. Apakah hanya orang tertentu yang bisa menghipnosis? Hipnosis adalah sebuah teknik komunikasi. Sehingga semua orang yang normal
dan mampu berkomunikasi secara verbal dan juga dengan bahasa tubuhnya akan
mampu melakukan induksi kepada subyek yang dimaksud. Sebagai sebuah teknik
tentu seseorang harus belajar melalui berbagai cara dan juga pola belajar, sampai
mampu mempraktekkan teknik tersebut. Bahkan saat ini sudah banyak pelatih hipnosis yang membuka kursus hanya dalam hitungan jam. Hanya dengan 3 sampai enam jam orang sudah bisa menguasai teknik dasar hipnosis.
Bahwa kemudian setelah belajar tingkat kemampuan hipnosis seseorang
berbeda dengan orang lain, hal itu lebih disebabkan adanya kesempatan untuk
mempraktekkan teknik hipnosis, serta mengembangkan kemampuan di bidang
hipnosis melalu berbagai seminar atau workshop dan adanya buku-buku yang relavan
yang dibaca seorang penghipnosis pemula. Praktek, diskusi dan terus belajar dan praktek lagi menjadi kunci bagi seseorang untuk dapat mengasai dan mempraktekan hipnosis dengan mahir.
Dari prakteklah kemampuan hipnosis berkembang, karena dengan praktek
langsung pada subyek yang Kita temui, maka akan ada timbal balik penggunaan
hipnosis. Respon dari subyek inilah yang tak bisa digantikan dengan diskusi atau
seminar dan pelatihan. Setiap orang itu unik dan mereka akan merespon sesuai dengan 14
kondisi masing-masing. Dari rangkaIan pengalaman itulah Kita bisa menggunakan teknik yang terbaik untuk Kita gunakan. Beberapa persyaratan lainnya yang juga harus dipenuhi seperti intonasi suara, sikap tubuh dan pola komunikasi lainnya.
4.7. Apakah Hipnosis Bertentangan dengan Agama?
Memang belum ada fatwa atau anjuran resmi yang melarang hipnosis. Sebab,
sebagai ilmu dan seni lainnya, hipnosis modern mendasarkan diri pada rasionalitas,
sehingga tak berhubungan secara langsung dengan soal keagamaan. Namun sebagai sebuah kekuatan yang sering dituding sebagai bagian dari ilmu klenik, beberapa orang
bahkan tokoh agama memandang hipnosis bertentangan dengan agama, tanpa pernah
mengecek secara jelas keberadaan hipnosis yang sebenarnya. Padahal sebagai seni
komunikasi, hipnosis sering secara tak sengaja atau tak disadari mereka juga menggunakan hipnosis dalam praktek pengajaran agama maupun praktek ibadah.
Mungkin perlu lebih banyak informasi yang perlu disampaikan kepada
masyarakat tentang hipnosis yang benar, sehingga tidak perlu mempertentangkan
hipnosis dengan agama. Apalagi jika keberadaan hipnosis sebagai seni dan ilmu untuk
terapi penyembuhan, perbaikan dan pengembangan kepribadian seseorang. Bahkan
dengan eksplorasi yang cukup, hipnosis bisa digunakan untuk mengajar dan praktek keagaamaan, sehingga akan lebih mudah mencapai kekhusukan beribadat atau
menjadikan seseorang lebih berkualitas hidupnya. Intinya, hipnosis juga dapat membantu orang memiliki kehidupan beragama dan spiritual yang lebih baik.
4.8. Bagaimana dengan Kejahatan Hipnosis?
Ada kesepahaman di antara praktisi hipnosis yang memandang bahwa
kejahatan hipnosis tak semata-mata sebagai praktek hipnosis untuk melakukan kejahatan, melainkan kejahatan hipnosis itu tak lebih dari praktek penipuan pada
umumnya. Sementara itu hipnosis atau sejenis praktek hipnosis digunakan untuk
memperlancar proses kejahatan tadi. Sehingga unsur-unsur kriminal lainnya seperti
korban yang tidak kritis dan adanya faktor keserakahan dari sang korban, seringkali
ikut memperlancar proses kejahatan tadi.
15
“Saat mentransfer uang di bank, sebenarnya Saya sudah ditanya oleh teller, apakah benar akan mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu, tapi karena saat itu saya pikir waktunya mepet..” Ujar seorang pria paruh baya yang tertipu hadiah undian mobil yang Ia terima
informasinya lewat SMS. Ia mentansfer uang hamper 20 juta sebagai setoran pajak
hadiah mobil tadi. Dari penggalan cerita di atas sangat jelas sebenarnya yang terjadi
penipuan murni. Sementara diri korban yang mengikuti setiap perintah sang pelaku
terjadi karena si korban sudah membayangkan mendapatkan mobil lebih dahulu dan membutakan dirnya. Pikiran kritisnya hilang karena sifat serakah yang menginginkan sesuatu tanpa harus berjerih payah. Hadiah mobil telah membutakan mata orang
tersebut. Tapi di kantor polisi Ia melaporkan bahwa dirinya terkena ”Kejahatan hipnotis”, karena jika ia melaporkan kejadian itu apa adanya maka Ia akan dicap
bodoh.
Begitupun dengan kejahatan berbau hipnotis lainnya, soal ketidakkritisan dan
unsur keserakahan atau harapan tertentu yang menjadi pintu masuk ke kejahatan hipnotis. Saat seorang remaja kehilangan ponselnya karena habis mengobrol dengan
orang yang baru dikenal di sebuah angktan juga demikian polanya. Sang remaja
kehilangan daya kritisnya. Modusnya biasanya dibarengi dengan tebaran janji atau
memberi harapan dari sang pelaku sambil menunggu korbannya lengah. Untuk mengetahi bagaimana pola kejahatan itu terjadi dan bagaimana mannggulanginya Kita
perlu mengetahui pokok bahasan tentang proses hipnosis.
16
5. Proses Hipnosis
Di awal telah Kita bahas bahwa hipnosis adalah proses tertembusnya critical factor
seseorang sehingga Kita bisa mengakses pikiran bawah sadarnya dengan sugseti-sugesti
yang dikehendaki. Kita kembali dikenalkan dengan pikiran sadar, tertembusnya kritikal
faktor dan pikiran bawah sadar. Pemisahan antara pikiran sadar dan bawah sadar tak bisa begitu saja menyamakannya dengan istilah yang biasan digunakan oleh Sigmund Freud.
Dokter psikologi yang pertama kali mengenalkan pikiran bawah sadar ini lebih menekankan bawah sadar sebagi tempat bersemayamnya trauma-trauma masa lalu seseorang.
Kita akan membahas soal pikiran sadar dan bawah sadar pada satu bahasan
tersendiri. Pada saat ini Kita akan lebih fokus kepada proses masuknya seseorang ke dalam
kondisi trance hipnosis. Jika Kita gambarkan maka pikiran sadar dan pikiran bawah sadar
bagaikan dua lingkaran besar dan kecil, dengan pikiran sadar berupa lingkaran kecil yang
berada di dalam lingkaran pikiran sadar yang lebih besar. Pikiran sadar seolah melindungi
lingkaran kecil pikiran tak sadar dengan semacam pagar atau sejenisnya yang bernama kritikal faktor.
Sugesti yang masuk harus disaring terlebih dahulu oleh pikiran sadar sebelum masuk
pikiran tak sadar, tempat emosi, memori jangka panjang dan nilai-nilai serta sistem
kepercayaan bersemayam. Dalam kondisi normal terjaga, kritikal faktor yang menyaring
berbagai sugesti itu akan membelokkan, memperhalus atau menolak sugseti yang masuk
jika bertentangan dengan nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang sudah lebih dahulu ada
di dalam pikiran bawah sadar. Saat usia seseorang dibawah 7 tahun kritikal faktornya
belum rapat, maka pada usia itu (anak-anak) akan mudah disugesti dan terpasang di
bawah sadarnya. Seiring dengan perkembangan usia, maka seorang anak akan selektif
merima sugesti.
17
Cara untuk menembus kritikal faktor disebut proses hipnosis yang terdiri dari pra-
induksi dan proses induksi yang biasanya diikuti dengan deepening bagi subyek yang
diberi sugesti. Beberapa teknik hipnosis dan induksi hipnosis telah ditemukan dan dikembangkan, mualai yang otoriter seperi seorang komAndan militer saat menginduksi
seseorang sampai gaya bahasa yang halus dan lembut yang hampir tak terasa bisa membawa seseorang pada keadaan trance akibat tertembusnya kritikal faktor. 5.1. Pikiran sadar
Pada dasarnya Kita selalu melakukan proses berpikir secara sadar, karena
setiap saat Kita ditantang untuk berpikir dan membuat kesimpulan dan keputusan.
Dalam hal inilah pikiran sadar seseorang dalamn keadaan normal dan senantiasa melakukan proses berpikir. Beberapa hal yang ada dalam pikiran sadar adalah proses
analisa sebuah pemikiran, tempatnya memori jangka pendek dan keinginan
bersemayan. Ada yang mengatakan bahwa orang biasa mempunyai obyek berpikir
antara 5 sampai 9 hal berbeda dalam waktu yang bersamaan, sehingga rata-rata ada tujuh hal dalam pikiran seseorang saat keadaan normal.
Dalam hipnosis ada pemahaman bahwa faktor kritis bisa ditembus saat pikiran
sadar seseorang lengah atau tak mejaga kritikal faktor dari sugesti yang ditujukan pada
pikiran bawah sadarnya. Dengan teori bahwa manusia bisa memikirkan maksimal 9
hal secara bersamaan, maka ada induksi yang dilakukan dengan membuat pikiran
sadar sibuk, melalui penjejalan pikiran-pikiran yang terus dimasukkan melebihi 9 hal sekaligus. Pada saat sibuk itulah induksi dilakukan, sehingga faktor kritisnya mampu tertembus dan sugesti dapat menembus pikiran bawah sadar.
Dalam keadaan normal dan terjaga keberadaan pikiran sadar ini sangat penting.
Sebab, sebagaian proses analisa, komputasi, daya keinginan (will power) berada pada
level ini. Namun dalam keadaan tertentu pikran sadar belum tentu sesuai dengan pikiran bawah sadar, sehingga banyak orang yang secara sadar menginginkan atau
menghindari sesuatu, tapi kenyataanya tak bisa melakukan hal demikIan. Misalnya
pecandu narkoba yang dalam keadaan sadar menyatakan ingin meninggalkan zat 18
adiktif itu, namun dalam prakteknya tetap tak bisa meninggalkan kebiasaan buruk tadi.
Hal ini terjadi karena keinginan pada pikiran sadarnya tak sesuai dengan apa yang berada pada pikiran bawah sadarnya.
5.2. Pikiran Bawah sadar
Dalam pembahasan Freud, pikiran bawah sadar merupakan tempat trauma
masa lalu, yang biasanya diperiksa dalam sesi terapi psikodinamika untuk
menemukan dan mengangkat trauma tadi. Ada kemiripan antara istilah yang
digunakan Freud dengan istilah yang digunakan di kalangan hipnotis atau hipnoterapi. Persamaanya adalah sama-sama menyimpan memori jangka panjang masa lalu, dan
perbedaannya adalah pada cara mengakses dan penggunaanya. Freud meninggalkan teknik hipnosis dalam eksplorasi ilmiahnya soal bawah sadar, dan Ia menggunakan
terapi bicara dalam keadaan pasien terjaga.
Hipnosis justru memandang bahwa untuk mengakses pikiran bawah sadar
seseorang dilakukan dengan menggeser pikiran sadarnya ke dalam kondisi tak sadar
atau trance, sehingga akan langsung menembus bagian yang akan digali dan diperbaiki
yakni pikiran bawah sadar. Dalam Hipnoterapi seluruh potensi bawah sadar mulai dari
self image, memori jangka panjang yang bisa diakses dari usia yang sangat dini, sampai
mengangkat fobia yang ada di pikiran bawah sadar, juga memperbaiki persepsi dan meluruskan peta untuk mencapai out come.
Membicarakan pikiran bawah sadar dan hubunganya dengan hipnosis, seakan
Kita memiliki program untuk membentuk dan memperbaiki kehidupan seseorang.
Memang itulah yang ada dalam hipnoterapi. Sebuah pendekatan yang terbukti ampuh, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kebaikan pribadi atau
kebaikan umum. Untuk itulah Saya berpikir Kita perlu terus mengembangkan hipnosis
dan
pemanfaatanya
malalui
upaya
pengembangan
dan
pemanfaatan
yang
berkseinambungan. Berbagai program pengembangan diri, pemanfaatan hipnosis untuk pembelajaran, penanggulangan penyakit psikosomatis dan banyak program lain, setidaknya menjadi modal tersendiri untuk upaya pengembangan hipnosis di tanah air. 19
Selain itu, tidak boleh dilupakan bahwa pikiran bawah sadar merupakan tempat
menyimpan emosi dan nilai-nilai serta sistem kepercayaan (belief system). Justru dua
hal inilah yang mepengaruhi pola pikir, pAndangan, sikap dan perilaku Kita. Inilah
porsi terbesar pikiran bawah sadar yang bisa dimanfaatkan melalui hipnosis untuk melahirkan orang-orang yang memiliki kemampuan menciptakan kesejahteraan
bersama, menanggulangi masalah individual dan sosIal, serta membangun komunitas
yang lebih produktif dan sejahtera.
5.3. Pikiran Tak Sadar
Ada pula sekelompok orang yang memisahkan antara pikiran bawah sadar
dengan pikiran tak sadar. Menurut mereka pikiran tak sadar adalah sistem limbik
dalam jaringat saraf dan tubuh Kita, yakni yang bertanggungjawab terhadap sistem kekebalan tubuh dan pengendalIan metabolisme, sistem pernapasan, jantung dan
peredaran darah serta sistem hormonal lainnya. Meskipun bukan termasuk ranah
hipnosis yang lebih menekankan kepada pikiran bawah sadar, namun pemanfaatan
hipnosis yang bisa mengakses proses dan pengendalian fa’al tubuh tertentu, seperti pengendalIan darah tinggi, aliran darah, pankreas dan terapi pada penderita penyakit jantung maka soal pikiran tak sadar pun cukup penting untuk Kita singgung di sini.
Beberapa terapi hipnosis terbukti mampu mengintervensi sampai jauh ke
bagian tak sadar ini. Dilaporkan bahwa penanggulangan diabetes dengan hipnoterapi
mampu untuk memulihkan pankreas yang bermasalah. Dalam penanganan hipnosis
untuk kondisi darurat. Selain meredakan rasa sakit, hipnosis juga mampu untuk
mengurangi potensi si penderita kecelakaan dari kehilangan darah, serta mencegah
bagian luka dari ancaman infeksi. Akses terhadap pikiran tak sadar dengan sistem faal
tubuh dan imunitasnya inilah yang masih terbuka untuk dikembangkan lebih jauh.
20
6. Seni Hipnosis
Dalam sebuah perbincangan dengan kawan lama, Ia bertanya tentang kegiatan Saya.
Ia kelihatan kaget ketika Saya katakan salah satunya adalah hipnoterapi. Tetapi pertanyaan
yang Ia ajuakan kemudian malah membuatkan heran “Masak sih hipnotis bisa untuk
penyembuhan juga,” tanyanya. Pertanyaan sederhana ini menyadarkan Saya bahwa pemanfaatan hipnosis untuk banyak hal bekum dipahami masyarakat. Tentu saja ini masih terkait
dengan salah
persepsi
masyarakat
tentang
hipnosis. Jangankan untuk
pemanfaatannya, apa sebenarnya hipnosis semdiri nampaknya masih jauh dari yang
diketahui masyarakat.
Seperti pernah Saya terangkan, bahwa hipnosis adalah teknik yang sederhana dan
mudah dijangkau banyak orang karena bisa dilakukan tanpa menuntut syarat-syarat yang
berat. Selayaknya sebuah komunikasi, hipnosis bisa dilakukan sepanjang ada penyampai pesan dan penerimanya. Artinya, dua orang yang mampu berkomunikasi sudah cukup
untuk terjadinya hipnosis sepanjang salah satunya bisa melakukan seni hipnosis. Betapa
sederhananya syarat untuk melakukan pemanfaat hipnosis tersebut, jadi hipnosis bisa
digunakan untuk hiburan, terapi atau pengembangan diri secara mudah dan sederhana.
Dari berbagai pemanfaatan itu nampaknya hipnosis panggung atau hipnosis jalanan
(Street hipnosis) adalah yang paling banyak dikenal publik, karena sifatnya yang sederhana dan bisa dilakukan kapanpun oleh orang menguasai seni hipnosis. Bahkan melalui seni
hipnosis ini pula terjadi kesalah pahaman, seolah-olah hanya ada seni hipnosis panggung. Sementara itu pemanfaatan hipnosis sebagaimana yang telah disampaikan begitu luas dan
hampir melingkupi berbagai segi kehidupan. Mulai dari penyembuhkan patah hati sampai kepada pengerahan pilihan secara masal untuk pemasaran bahkan politik. 6.1. Hipnosis Panggung
Sebagai seni hipnosis yang paling sederhana dan paling banyak dikenal,
hipnosis panggung memang cukup fenomenal. Siapa yang tidak mengenal Uya Kuya
yang berperan sebagai penghipnosis dalam salah satu acara rutin di sebuah stasiun 21
televisi nasional. Demikian dikenalnya sehingga apabila Kita berbicara tentang
hipnosis, maka ingatan orang akan mengarah ke acara tersebut. Dalam acara itu yang
terkesan di masyarakat adalah bahwa penghipnosis mampu mengendalikan bintang
tamunya berperilaku dan berbicara seperti yang diinginkan penghipnosis. Bahkan
sempat menimbulkan polemik karena dIanggap membuka aib seseorang. “Bisa seperti Uya Kuya mas?’”
Demikian pertanyaan yang Saya terima ketika berbicara tentang hipnoterapi.
Tentu Saya mudah menjelaskan soal hipnoterapi karena sudah diawali pemahaman
orang akan hipnosis panggung, tapi menjadi pekerjaan yang sulit ketika Kita
menjelaskan lebih jauh bahwa ternyata masaih banyak hal lain yang harus disampaikan terkait hipnoterapi yang digunakan untuk mengatasi masalah sang klien.
Belum lagi resistensi yang muncul akibat kekhawatiran bahwa dalam sesi terapi nantinya sang klien akan kehilangan kontrol dan mengumbar rahasia pribadinya.
Saking takutnya ada klien yang hanya mau terapi dengan waking hipnosis atau hipnosis dngan kondisi sadar.
Pada dasarnya hipnosis panggung merupakan dasar dari hipno-hipno lainnya.
Karena dalam hipnosis panggung telah terangkum semua dasar tadi, mulai dari pra-
induksi, induksi, deepepning, sugesti, anchor, terminasi sampai post hypnotic
suggestion. Semua tahapan itu harus dilakukan oleh seorang penghipnotis panggung.
Bahkan untuk keahlian di atas panggung atau pentas seorang penghipnotis harus
memiliki keahlian komunikasi sebagai seorang entertainer selain sebagai komunikator
hipnotik. Kemampuan berdiri dan berperilaku di atas panggung ini berguna agar penonton menjadi tertarik dan puas dengan toantonan yang disuguhkan.
Setelah masuk dalam kondisi trance, sukarelawan yang telah dihipnosis
kemudian diminta untuk melakukan berbagai hal yang dalam keadaan normal tak mau
Ia lakukan, seperti berlaku seolah-olah Ia sedang memancing di pantai lengkap dengan
perilaku saat memancing. Misalnya saat kailnya mendapat ikan cukup besar, sang
seukarelawan akan berlaku sebagaimana halnya orang yang memancing di pantai. 22
Padahal saat itu tak ada pancing apalagi ikan, karena sebenaranya sukarelawan tadi berada di atas panggung. PemAndangan ini tentu akan mengundang gelak tawa
hadirin. Apalagi jika orang tahu bahwa sukarelawan tadi dalam kehidupan sehari-hari
adalah seorang pemalu, tapi di atas panggung menjadi snagat berbeda. Begitupun saat disugesti bahwa dirinya adalah seorang penyanyi superstar, maka Ia akan berlaku dan bernyanyi layaknya seorang superstar.
6.2. Hipnosis Jalanan
Jika pertunjukan hipnosis dilakukan di jalanan bukan di panggung maka disebut
street hypnosis. Untuk memberikan gambaran bagaimana bekerjakan hipnosis dasar ini
Saya ajak pembaca untuk mengikuti perjalanan Saya saat melakukan hipnosis jalanan
berikut ini :
Di sebuah kerumunan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi Saya memulai pertunjukan street hypnosis. “Kita akan tahu nanti betapa besarnya kekuatan pikiran Kita,” ujar Saya setelah memperkenalkan diri. Mahasiswa yang membentuk setengah lingkaran pun memandang dan ingin tahu apa yang akan Saya lakukan. Saya meminta mereka untuk meluruskan tangan kanan ke depan dengan posisi jari mengepal. Semula ada yang ragu, tapi ketika Saya beri contoh sebagaimana orang yang sedang berlatih silat melakukan pukulan dengan tangan mengepal dan lurus, semua mengikuti, sambil terus mengamati dan ada juga yang saling pAndang. Saya amati mereka satu persatu dan nampak wajahwajah yang masih terheran-heran apa yang akan Saya lakukan selanjutnya.
“Sekarang tarik napas dalam-dalam dan perlahan,” pinta Saya sambil Saya memberi contoh menarik napas panjang. “Hembuskan perlahan dan rileks” perintah Saya selanjutnya. Kini mereka serentak menghembuskan napas, yang menAndakan mulai masuk perintah Saya. Selanjutnya Saya mengatakan skrip yang menjadikan tangan mereka menjadi keras seperti besi beton. “Setiap hembusan dan tarikan napas akan menjadikan tangan Anda semakin keras dan tak bisa dibengkokkan,” Saat dipersilakan untuk mecoba membengkokkan mereka tak bisa membengkokkan. “Semakin keras mencoba semakin kaku dan otot-otot 23
seperti berubah menjadi besi baja,”ujar Saya tegas. Baru setelah Saya katakan bahwa tangan mereka kini bisa dibengkokkan maka mereka serentak bisa membengkokkan. Beberapa di anataranya masih sulit membengkokkan tangannya sekaligus, bahkan mata mereka juga ada yang sudah terpejam. Setelah pertunjukan awal Saya lanjutkan dengan pertunjukan selanjutnya.
“Saya meminta Anda sebagai voluntir untuk acara ini, dan ini pasti menarik, karena selain pengalaman pertama, Anda juga akan merasakan manfaat hipnosis yang sangat besar, Anda mau bukan?” Sambil tangan Saya menarik tangan orang yang Saya tuju agar berada pada posisi di tengah kerumunan di samping Saya. Tanpa menjawab Ia menurut saja Saya minta sebagai voluntir. “Katakan Anda mau dan akan menyenangkan Ok,” Tanya Saya lagi. Dengan anggukan Ia menjawab.
“Saya akan menghitung dari satu sampai tiga sambil Saya menjabat tangan Anda, pada hitungan satu Anda tarik napas panjang, dua Anda lepaskan napas dan pejamkan mata, dan pada hitungan tiga Anda tertidur, paham kan,” ujar Saya sambil terus menjabat dan mengguncangkan pelan-pelan tangan kanannya. Kembali Ia mengangguk sebagai jawaban. Setelah merasa bahwa Ia mengerti apa yang Saya katakan, maka Saya pun menghitung dengan hitungan yang tepat dari satu sampai tiga, sebagaimana yang Saya sampaikan kepadanya. Saat hitungan ketiga Saya tarik tangan Saya dari jabatan denganya dan berkata “Dan tiga Tidur pulas, dengan posisi kaki Anda mampu menopang tubuh Anda saat ini”. Ia pun seperti tertidur dengan posisi berdiri.
Dengan melakukan teknik deepening Saya memandu dia untuk memasuki trance hipnosis lebih dalam “setiap tarikan napas akan menjadikan Anda tertidur lebih lelap dan lebih dalam,” Berbagai sugesti yang Saya berikan Ia lakukan dengan benar, mulai dari merasakan berada di sebuah tempat yang indah sampai memintanya berpidato sebagai seorang presiden. Tawa ria kawan-kawan mahasiswanya tak memengaruhi keasikan sang relawan untuk melakukan apa yang Saya minta. Sementara saya dudukkan relawan pertama di sebuah kursi, Saya menyasar relawan lain dengan mengatakan “Betapa nyamannya kawan Anda yang sedang tertidur sambil duduk, dan saat Anda semakin fokus, maka Anda pun akan tertidur seperti dia,” dengan kata-kata 24
tersebut relawan kedua pun trance diikuti tawa kawan lainnya, kini giliran dia yang ditertawakan kawan-kawan lainnya.
Pertunjukan street hipnosis seperti itu selalu menarik dan pada akhir sesi
bIasanya banyak yang bertanya tentang teknik dan mengapa bisa terjadi demikian?
Biasanya secara singkat Saya sampaikan teknik dan manfaat hipnosis dalam kehidupan
yang luas bukan hanya sekadar hiburan sebagaimana yang mereka saksikan barusan,
atau mereka lihat dalam hiburan di layar kaca. Kadang ada yang menimpali “Saya kira Uya Kuya itu bohongan,” ujarnya. Untuk pernyataan ini Saya tak menjawab, hanya berkata, ”Kalian bisa mengambil kesimpulan sendiri,”.
25
7. Struktur Hipnosis
Dari pemaparan street hypnosis yang Saya sampaikan, Kita dapat menyimpulkan
beberapa langkah atau prosedur hipnosis yang dilakukan untuk memandu hipnosis subyek
atau relawan. Sebelum memulai Saya malakukan percakapan dengan memperkenalkan
diri, dalam prosedur hipnosis ini disebut pra-induksi. Fungsi pra-induksi adalah untuk membangun kepercayaan dan pemahaman akan hipnosis. Lalu diikuti dengan tes
sugestibelitas yang Saya lakukan dengan meminta mereka meluruskan tangan untuk
mengetahui seberapa besar mereka menerima sugesti Saya. Setelah Saya mengetahui dan memilih calon relawan, Saya melakukan induksi yakni rangkaian kata dan peragaan untuk
membawa orang pada kondisi trance yang dalam proses diatas Saya katakan tidur.
Setelah relawan tertidur, proses selanjutnya adalah dengan menjadikannya semakin
dalam masuk trance atau relaksasi yang disebut deepening. Setelah yakin relawan masuk
dalam level trance yang diinginkan, maka Saya mulai memberinya sugesti seperti
memintanya berimajinasi, misalnya berpidato sebagai seorang presiden. Berbagai sugesti bisa disampaikan yang akan diterima pikiran bawah sadarnya dan diterima begitu
saja sebagai sebuah kebenaran, sehingga Ia akan melakukan apa saja yang Kita minta. Di akhir sesi, tiba saatnya Saya mengembalikan subyek ke dalam kondisi normal,
dengan terlebih dahulu menyampaikan sugesti posistif yang disebut direct suggestion
untuk kepercayaan diri, kesehatan atau hal-hal posistif lainya. Membangunkan relawan dilakukan dengan emerging atau terminasi.
Setelah terbangun seorang relawan masih bisa menerima sugesti positif untuk
memperkuat sugesti yang diberikan. Atau bila Kita ingin memasang angker (anchor) yakni sebuah tanda untuk memicu perasaan atau perilaku tertentu, bisa dilakukan sebelum
terminasi, misalnya Kita katakana, “Pada saat bangun nanti dan seterusnya, maka Anda
akan selalu memperhatikan warna merah, dan setiap melihat warna merah maka Anda akan merasa gembira dan sehat,” demikian angker ini akan menjadi pemicu mood sang relawan setelah proses hipnosis.
26
7.1. Pra-induksi Dalam bahasa aslinya disebut pre-induction kadang disebut pre-talk. Pada
dasarnya tahap ini merupakan tahap sebekum melakukan induksi yang dilakukan
dengan perkenalan dan menjelaskan sedikit tentang hipnosis. Di sini juga keberatan atau pertanyaan audiens soal hipnosis perlu mendapat tanggapan yang pada intinya
untuk mengangkat berbagai keberatan yang muncul. Pertanyaan-pertanyaan yang
biasanya merupakan salah persepsi tentang hipnosis perlu dijawab di sini. Bahkan
dalam praktek hipnoterapi seringkali klien disuguhi video yang menjelaskan soal hipnosis sebelum sesi dimulai.
Tahap ini bisa jadi merupakan tahap yang menentukan. Apabila dalam tahap ini
audiens atau klien tidak mendapat jawaban atau penjelasan yang memadai, maka
berbagai miskonsepsi tentang hipnosis akan menjadi hambatan untuk sesi selanjutnya. Misalnya soal katakutan klien atau relawan terhadap hipnosis, jika tidak teratasi, maka
sesi induksi bisa gagal total karenanya. Dalam tahap ini pula kredibilitas dan
kompetensi seorang penghipnotis diuji, apakah Ia akan mendapat keprcayaan atau
tidak.
Dengan kondisi di atas, Kita harus hati-hati menangani proses pre-induksi.
Penampilan seorang hipnotis bisa mepengaruhi fase ini. Dengan sering berlatih maka
seorang hipnotis akan mampu menjadikan sesi ini sebagai upaya mengumpulkan berbagai informasi dan bekal untuk kepentingan sesi selanjutnya. Jenis induksi yang
akan dilakukan pada tahap induksi juga perlu diperhatikan. Jika Kita akan
menggunakan induksi otoritarian atau pola perintah, maka sejak pre-talk ketegasan
dan intonasi suara yang meyakinkan harus dilakukan.
7.2. Tes Sugestibelitas
Dalam contoh street hypnosis di atas, diceritakan bahwa sang penghipnotis
melakukan tes sugestibelitas, yakni tingkat seseorang dalam menerima sugesti
dilakukan dengan membuat tangan kaku atau rigid katalepsy. Para audiens semua
diminta untuk melakukan tes ini. Dengan sugesti bahwa tangan audiens akan kaku dan 27
tak bisa dibengkokkan, maka akan Kita ketahui siapa saja yang mudah masuk dalam
kondisi trance dan tangannya benar-benar kaku, dan siapa yang sulit menjadi kaku.
Setelah semua diperhatikan maka dipilih calon relawan yang biasanya mudah tersugesti dengan tanda bahwa tangannya benar-benar kaku, bahkan setelah disuruh
bengkok sekalipun.
Dalam catatan hipnosis pada dasarnya setiap orang normal dapat menerima
sugesti, artinya dapat diinduksi untuk masuk dalam trance. Tetapi tidak semua orang
memiliki tingkatan yang sama. Ada yang mudah, sedang dan sulit. Berita gembiranya
adalah bahwa 85 persen orang berkategori sedang, artinya tak sulit menerima sugesti, dan sepuluh proses kategori mudah disugesti, dan hanya 5 persen yang masuk kategori
sulit disugesti. Dalam contoh tes tangan yang menjadi kaku tadi bisa Kita bayangkan
jika ada 20 orang berkumpul maka kemungkinan 2 orang mudah dihipnosis, 17 orang sedang dan hanya satu orang yang sulit dihipnosis.
Penting untuk tahapan ini bagi penghipnosis untuk memperhatikan wajah dan
bahasa tubuh audien, gerakan pada pupil mata, bintik merah yang muncul pada mata
dan mata yang nampak lelah, selain dari tangan yang kaku pada contoh diatas. Gejala-
gejala itu merupakan tanda seseorang yang tinggi tingkat sugestibilitasnya. Pada
dasarnya setiap orang bisa bergeser sugestibelitasnya, setelah melakukan beberapa
kali tes maka akan semakin tinggi sugestibelitasnya karena proses pembelajaran relaksasi. Demikian juga orang yang pernah mengalami hipnosis akan mudah kembali
mengalami trance pada sesi berikutnya.
7.3. Induksi
Mahkota dari hipnosis adalah induksi. Pada tahap ini, setelah melakukan
pengumpulan informasi dan meyakinkan audien atau klien, maka eksekusi dari hipnosis dapat dilakukan. Tahap induksi dilakukan dengan menyampaikan sugesti
dibarengi dengan prosedur yang menggeser kesadaran klien dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar. Jika diukur dengan level gelombang otak, maka tahap ini 28
menggeser dari kondisi gelombang beta pada otak kearah gelombang theta. Pada tahap
inilah relawan atau klien akan memasuki tidur relaksasi.
Kesadaran yang biasanya berubah drastis seiring dengan kejutan yang dialami
oleh subyek yang dalam hipnosis biasa disebut suyet. Dalam contoh street hypnosis di
atas dicontohkan dengan teknik jabatan tangan atau hand shake diiringi dengan hitungan mundur dari tiga sampai satu. Teknik ini disebut rapid ibduction atau
instant induction dengan ketegasan sang hipnotis melakukan semacam perintah yang
penuh otoritas. Suara, raut wajah dan gaya bahasa tubuh akan sanga menntukan. Itulah
sebabnya dalam street hypnosis, seringkali sang hipnotis mendAndani dirinya sedemikIan rupa untuk menopang penampilannya.
Jika dalam contoh di atas ada teknik otoritarian atau perintah dalam melakukan
induksi, di sisi ekstrim lain ada teknik permisif atau persuasif yang sedemikian halus sehingga suyet atau klien tak menyadari bahwa dirinya sedang diinduksi untuk menuju
kondisi trance. Teknik yang dikembangkan oleh dokter Milton Ericson yang dikenal
dengan metode eriksonian adalah teknik yang sangat halus tadi. Klien atau suyet diajak
merasakan trance dengan memanfaatkan semua sumberdaya yang ada pada klien
maupun lingkunganya, seperti kursi tempat klien dduduk atau sepatu yang
digunakannya bisa mengantarkan klien mengalami trance yang dalam.
Diantara kedua teknik tersebut ada yang dikenal dengan progresif relaxation
dan Dev Elman Induction. Keduanya dilakukan dengan memandu klien untuk secara berangsur-angsur menuju kondisi trance. Dev Elman memanfaatkan mata sebagi titik
tolak relaksasi, diiringi dengan menjatuhkan tangan untuk memperdalam trance.
Sementara progressive relaxation menggunakan pola relaksasi bertahap seluruh bagIan tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk memandu klien menuju trance.
7.4. Pendalaman
“Saya akan menghitung mundur dari lima sampai satu, pada setiap hitungan akan memandu Anda mengalami tidur relaksasi lebih dalam, 29
dan pada saat mencapai hitungan atau angka satu, maka Anda akan mengalami sepuluh kali lebih rilkeks dari sekarang,” Demikian salah satu contoh skrip yang diucapkan oleh penghipnosis tepat
setelah suyet atau klien mengalami trance setelah induksi. Dengan susunan kalimat
tadi, maka penghipnosis memandu menuju tingkat relaksasi yang lebih dalam. Karena
pada dasarnya kedalaman trance seseorang bergerak naik turun, sehingga dengan pendalaman setelah trance awal akan membawa suyet semakin dalam level
relaksasinya. Dengan demikian Ia tidak sempat terbangun saat perubahan relaksasi naik turun.
Beberapa teknik bIasanya dilakukan seperti pembayangan adanya lift pada
gedung berlantai sepuluh. Suyet diminta untuk membayangkan turun dari lantai
sepuluh ke lantai dasar melalui sebuah lift. Pada setIap turun lantai maka semakin dalam kedalaman relaksasi suyet. Pengakuan suyet dengan pendalaman ini mengatakan merasa semakin dalam dan semakin sempit lift saat menurun ke bawah.
Teknik lainnya adalah dengan memintah suyet mebayangkan berjalan di lorong, dan semakin jauh ke dalam lorong, suyet merasa semakin dalam relaksasinya.
Selain sebagai teknik untuk memperdalam tingkat relaksasi juga dimaksudkan
untuk mendapatkan kedalaman relaksasi tertentu. Untuk keperluan terapi atau lainnya memang memerlukan kedalaman relaksasi tertentu, misalnya untuk sugesti langsung
diperlukan tingkat kedalaman yang disebut dengan somnabulisme, yakni tingkat
trance yang digambarkan oleh orang yang mengalami tidur berjalan. Dalam hipnosis
dikenal berabagi ukuran level kedalaman trance, ada yang menggunakan David Husband Scala ada juga yang membagi hanya ke dalam level ringan, sedang, dalam dan koma.
Dalam Skala yang dibuat David Husban ada 30 level trance dimulai dengan
trance ringan yang ditandai dengan gerakan pupil mata sampai level terdalam dari
relaksasi yang ditandai dengan delusinasi subyek. Di lain pihak banyak perdebatan soal kedalaman relakssani ini. Namun untuk kepentingan hipnosis dan hipnoterapi pada 30
dasarnya ketika subyek mau melakukan perintah yang dalam kondisi normal tak mungkin Ia lakukan, maka itu sudah cukup. DemikIan pula tes kekebalan pada
punggung tangan untuk hipnoterapi itu juga sudah memadai.
7.5. Ideomotor
Respon subyek terhadap pertanyaan penghipnosis tak selalu bisa dijawab
dengan verbal. Oleh karena itu, mempersiapkan jawaban melalui tanda gerakan bagian
dari tubuh (ideomotor) seperti gerakan jari tertentu menjadi penting dipersIapkan.
Misalnya “Gerakan jari kelingking Anda jika jawabannya benar dan jari telunjuk jika
jawabannya tidak dan gerakan ibu jari jika jawaban Anda tidak tahu,” . Perintah seperti ini bisa disampaikan untuk mempersiapkan jawaban ya, tidak atau tidak tahu. Lakukan
persiapan idemotor ini sebelum deepening yang bisa saja mambuat subyek masuk sangat dalam trance hypnosis.
7.6. Sugesti
Setelah Kita mendapatkan kedalaman trance hypnosis subyek, maka skrip
sugesti mulai bisa disampaikan. Meskipun sebenarnya sejak pre-induction hal ini sudah dilakukan. Saat Kita melakukan pembicaraan awal seyogyanya skrip sugesti yang
ditujukan untuk mempersiapkan induksi dan proses selanjutnya sudah harus
dipersiapkan. Tentu saja sugesti awal dilakukan ketika subyek masih terjaga, sehingga
sugesti yang disampaikan juga dalam bentuk waking hipnosis atau covert hipnosis.
Namun biasanya di kalangan hipnosis, penggunaan skrip sugesti disampaikan
sebagai poko dari tujuan sesi hipnosis. Jika dilakukan untuk kepentingan street hypnosis, maka sugesti yang diberikan adalah sugesti untuk kepentingan panggung
atau hiburan, sehingga sugesti berupa permintaan atau perintah untuk melakukan halhal yang berhubungan dengan kepentingan hiburan lebih dominan. Dalam contoh di atas adalah perintah untuk membayangkan sebagai presiden yang sedang berpidato adalah skrip sugesti yang diberikan kepada suyet. 31
Berbeda dengan kepentingan hiburan pada street hypnosis, skrip yang
digunakan dalam sugesti untuk hipnoterapi ditujukan untuk penyembuhan atau
perbaikan psikis atau fisik yang berhubungan dengan masalah psikis atau
psikosomatis. Berbagai kepentingan terapi, mulai dari upaya untuk menghilangkan kecanduan atau ketergantungan pada rokok atau alkohol sampai sugesti untuk
pengembangan diri.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa sugesti yang diterima bawah sadar
pada saat kritikal faktor seseorang tertembus dalam keadaan trance akan dapat
mengakses pikiran bawah sadar yang seperti sifat anak kecil yang mau menerima sugesti apapun tanpa disaring oleh pikiran sadar. Saat sugesti ditanamkan ke pikiran
bawah sadar maka soal emosi, perbaikan memori jangka panjang, nilai nilai dan keyakinan akan dapat dibongkar dan dibentuk ulang, dalam hal inilah penanaman
sugesti positif dalam menanamkan kepercayaan dan pengembangan diri akan mudah
dilakukan dibanding dengan jika sugesti diberikan saat terjaga.
7.7. Anchor
Menanamkan sesuatu sebagaimana menanamkan jangkar pada sebuah kapal
saat berlabuh juga bisa dilakukan pada orang yang mengalami hipnosis. Jangkar yang
ditanam biasanya berupa tanda kinestetik seperti mengepalkan tangan, menjejak bumi
atau menghubungan jari tengah dengan ujung ibu jari, bisa menjadi salah satu cara
untuk membangkitkan kembali suasana yang pernah dialami atau suasana yang di alami di masa depan.
“Sejak saat ini Anda akan selalu memperhatikan warna merah, dan setiap saat Anda melihat warna merah, maka warna itu akan menonjol dan mood Anda akan berubah menjadi sangat baik,” begitu misalnya skrip yang disampaikan di antara sugesti yang diberikan.
Jangkar atau anchor adalam sebauah sesi pertunjukan misalnya bisa berupa
penanaman anchor yang bertujuan untuk memberikan pertunjukan yang menarik, bisa saja sang penghipnotis menyatakan bahwa setiap kali dirinya bertepuk tangan maka
sang suyet akan merasa geli dan tertawa terbahak-bahak. 32
“Setiap kali Anda melihat atau emndengar Saya bertepuk tangan maka Anda akan merasa geli sekujur badan dan akan tertawa terbahakbahak,”ujar sang hipnotis.
Maka pada saat suyet terbangun dan mendengarkan penghipnotis bertepuk
tangan maka Ia akan tertawa terbahak-bahak, sebagaimana angker yang dibentuk.
7.8. Penghentian Sesi Hipnosis.
Seperti pertanyaan yang sering terlontar soal hipnosis :
”Apakah Saya bisa bangun lagi jika dihipnotis, apakah ada orang yang tak bisa bangun lagi saat dihipnosis” begitu pertanyaannya.
Untuk menjawab hal ini pada prinsipnya setIap sesi hipnosis dIakhiri dengan
terminasi atau membangunkan suyet. Cara membangunkanya adalah dengan memberikan perintah untuk membuka mata dan kembali normal.
”Dalam tiga hitungan maka Anda akan terbangun dengan badan dan pikiran sehat dan segar,” begitu perintah sang hipnotis, yang diiringi dengan menghitung dan membangunkan suyet. Membangunkan
suyet
seyogyanya
memperhatikan
proses
kembalinya
seseorang dari keadaan trance hipnosis yang dalam skala EEG termasuk dalam kondisi
gelombang Theta menuju kembali ke gelombang Beta, yakni gelombang otak saat sadar
terjaga. Dilakukan dengan menghitung dimaksudkan sebagai cara yang lembut dan
terukur, sehingga suyet memahami kapan akan terbangun dan kembali normal, dengan pikiran sadar kembali mengendalikan semua fungsi tubuh dan pikiran.
7.9. Post Hipnotic Sugestion
Sesaat setelah suyet terbangun melalui terminasi, sebenarnya Ia masih belum
benar-benar kembali ke kondisi kesadaran penuh. Maka sugesti pasca hipnotis masih
bisa dilakukan. Biasanya dalam terapi dengan sugeati langsung, seperti terapi menghilangkan kebiasaan merokok, maka sugesti pasca hipnotis bisa efektif dilakukan. Sugesti ini akan semakin memperkuat sugesti yang diberikan saat keadaan trance. 33
8. Ruang Lingkup Hipnoterapi
Kalangan dokter menyatakan bahwa penyakit modern lebih disebabkan oleh
perkembangan dunia modern yang membawa kecemasan dan stress. Dikatakan 60 persen
dari penyakit fisik disumbangkan oleh masalah pikiran atau psikis. Di sisi lain pendekatan
hipnoterapi di kalangan dokter kini semakin luas sebagai bagIan dari pengobatan yang menggunakan metode tradisionil. Dokter
juga
mengatakan
bahwa
tekanan
kekhawatiran
dan
ketakutan
menyumbangkan terjadinya serangan jantung dan bahkan kematIan akhir-akhir ini. Kita bisa menyambungkan bahwa emosi dan tekanan datangnya dari pikiran bawah sadar, sehingga hipnoterapi yang telah lama berkutat dalam pengembangan metode ini dapat memberikan sumbangsihnya untuk penyembuhan penyakit yang berasal dari pikiran tadi.
Lalu bagaimana Kita menghubungkan fenomena penyembuhan hipnoterapi
dengan hipnosis yang Kita bahas di muka. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa hipnoterapi merupakan upaya menjaga dan menyembuhkan penyakit dengan metode
hipnosis. Di sisi lain hipnosis panggung yang Kita bahas di muka adalah penggunaan
hipnosis untuk kepentingan entertainment atau hiburan. Dalam hipnoterapi, upaya tadi diperluas dengan keterampilan merawat dan menerapi klien dengan metode hipnosis.
Secara sederhana bisa Kita simpulkan bahwa untuk menjadi seorang hipnoterapis
dibutuhkan keterampilan hipnosis dan keterampilan terapi. Dengan demikIan seorang
hipnoterapis pasti menguasai hipnosis, sementara seorang hipnotis panggung belum tentu
memahami dan menguasai teknik keterampilan hipnoterapi. 8.1. Teknik mikro hypnoterapi
Pemanfaatan hipnosis untuk terapi terbentang sangat luas, seluas jangkauan
pemikiran manusia itu sendiri. Hipnosis memang merupakan teknologi tentang
pikiran manusIa. Mengolah gudang bawah sadar dan potensi kesadaran merupakan wilayah yang maha luas. Apa yang telah berkembang saat ini di masa depan akan 34
lebih banyak lagi temuan-temuan dan pemanfaatannya. Dengan demikian, potensi
lapangan pekerjaan dan penelitian juga demikian luasnya.
Dari berbagai pemanfaatan yang sangat luas tadi Kita bisa menyimak bahwa jika
kalangan medis menyebutkan bahwa 60 persen masalah penyakit fisik lebih
disebabkan oleh pikiran, maka di bidang medis saja sudah bisa dibayangkan betapa
banyaknya jangkauan penyakit psikosomatis, yakni penyakit fisik yang timbul akibat
masalah psikis. Belum lagi jika Kita memperhatikan bahwa apa yang dilakukan hipnoterapi tidak sekadar di bidang medis, bidang-bidang lain seperti pendidikan,
pemasaran, pengembangan diri, sosial dan juga politik sangat mungkin didekati dari
pendekatan hipnosis, maka bisa Kita duga seberapa luas jangkauan hipnosis dalam
kehidupan manusia.
8.2. Bidang Medis
Tidak terlalu mengherankan jika pengembangan hipnoterapi dilakukan oleh
kalangan dokter, seperti Kita ketahui bahwa Mesmer, Milton Ericson dan Dev Elman adalah tokoh hypnoterapi dari kalangan medis tersebut dan memanfaatkan hipnosis dalam terapi kedokteran mereka. Beberapa terapi di bidang medis seperti
penanggulangan penyakit psikosomatis semisal darah tinggi, radang lambung, migraine dan kelainan pada kelenjar pankreas akibat tekanan psikis mampu
ditanggulangi melalui berbagai teknik mikro seperti sugesti langsung regresi usia, terapi memaafkan dan terapi bagian.
Kunci dari penanganan terapi-terapi tadi adalah bahwa pikiran bawah sadar
seseorang merupakan gudang memori jangka panjang yang mencatat berbagai hal
sepanjang hidup, di dalamnya juga tersimpan emosi yang muncul setIap saat, selain emosi juga terbentuk sistim nilai dan kepercayaan seseorang. Dalam perjalanannya setIap orang mengalami berbagai kejadIan dalam hidup mulai dari halposistif seperti
kemampuan untuk bertahan hidup, nilai-nilai yang menunjang keberadaan dan ekplorasi dalam hidup seseorang sampai hal-hal negatif seperti nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan kebutuhan hidup seseorang dan trauma-trauma yang mengganggu. 35
Emosi, nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang mengganggu, termasuk
gambaran diri seseorang yang bisa menghambat kesehatan dan pengembangan diri
seseorang itulah yang menimbulkan gangguan emosi dan kesehatan, yang bisa menghambat mulai dari gejala emosi ringan sampai menjadi penyakit fisik yang bisa
berakibat pada kematian. Misalnya saja Kita bisa menyimak kesaksian seorang yang
datang ke rumah Saya berikut.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, Saya mudah berkeringat dingin dan jantung berdebar, bahkan dua minggu lalu Saya terjatuh di kamar mandi, dan Saya heran apa yang terjadi dengan diri Saya,”
Demikian penjelasan awal mengapa Ia minta Saya menanggulangi gangguan
yang dialami. Diceritakannya bahwa Ia mulai mengalami itu sejak menjelang perceraian dengan istrinya. Ia sudah beberapa kali ke dokter dan diberi obat, dokter menyebutkan bahwa ada masalah dengan jantungnya.
Sebagai catatan, ketika Kita menangani sebuah kasus yang berkaitan dengan
masalah medis, maka referensi dari pihak medis, dalam hal ini dokter yang
menangani sangat Kita perlukan. Kita perlu menanyakan apakah yang bersangkutan masih dalam penanganan dokter? Dalam kasus ini, Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak dalam penanganan dokter. Kemudian Saya menjelaskan bahwa Saya
hanya menangani masalah emosinya, bukan mengutak-atik jantungnya, karena Saya menemukan bahwa emosi itulah yang bermasalah.
Setelah melakukan tiga sesi terapi sebagaimana yang direncanakan selama dua
hari, maka Saya menamukan bahwa ada trauma masa kecil yang terbawa dan terpicu
oleh kasus perceraian dengan istri pertamanya. Melalui sugesti langsung yang diikuti dengan regresi usia, terapi memaafkan dan diakhiri dengan sugesti langsung penutup,
maka Saya akhiri tiga sesi yang telah direncanakan tersebut. Hasilnya Saya
mendapatkan bahwa Ia sudah bisa bekerja dengan normal, bahkan kini Ia lebih jelas
melihat setiap permasalahan yang dihadapi. 36
“Yang Saya sangat syukuri saat ini ada kedamaIan dan Saya lebih mudah fokus pada pikiran dan pekerjaan Saya,” Ujarnya ketika kembali bertemu. Ia dengan sengaja menyampaikan kondisinya
setelah Saya sendiri lupa dengan sesi terapi yang dilakukan. Kondisinya kini lebih
terkendali dibanding sebelum melakukan terapi, dan Ia juga melaporkan sudah tidak merokok lagi, sebuah terapi melepas kebiasaan merokok memang Saya masukan
dalam paket terapi pada tiga sesi terapi sebelumnya.
Sekali lagi Saya menekankan di sini jika Kita bukan tenaga dokter atau memiliki
lisensi di bidang medis. Oleh karena itu, Kita tidak berurusan dengan penyakit medis
seseorang, baik mendiagnosa maupun mengobati, yang Kita lakukan adalah
menemukan masalah emosi dan pikiran bawah sadar seseorang dan menanggulangi permasalahannya. Jika menemukan klien yang berada dalam pengawasan dokter,
maka referensi dan rekomendasi dari bidang medis perlu Kita dapatkan untuk menentukan penanganan yang tepat dalam terapi yang dilakukan.
Dalam menangani terapi yang berkaitan denga psikosomatis maka Kita
menemukan dua hal, pertama soal penyakit yang muncul dan berhubungan dengan
masalah bawah sadar seseorang dan kedua soal prosedur penanggulangannya. Untuk hal pertama Kita bisa menjadikanya sebagai rujukan untuk menanganan kasusnya,
sementara hal kedua berkaitan dengan prosedur penanganan. Dalam melakukan
prosedur penanganan inilah soal emosi seseorang bisa menjadi pintu masuk dalam proses terapi.
“Coba Anda rasakan bagaimana persisnya saat Anda sesak dan jantung berdebar terkait perasaan Anda seKitar proses perceraIan dengan istri Anda..”
Demikian pertanyaan Saya untuk menemukan emosi yang Ia rasakan. Ini tentu
berbeda dengan prosedur penangan penyakit jantung yang dilakukan oleh dokter. Saya Kita di sini cukup jelas apa yang Saya maksud perbedaan penanganan Kita atas
penyakit psikosomatis terhadap klien.
37
Dari contoh terapi di atas Kita bisa melakukan perluasan dengan menangani
berbagai penyakit psikosomatis lainnya, yang pada intinya adalah melakukan pemecehan dengan mengangkat maslah yang ada di dalam pikiran bawah sadarnya,
meliputi emosi, sistem nilai dan kepercayaan, gambaran diri sendiri si klien. Simptom
dari psikosomatis bisa beraneka ragam mulai dari gejala kesemutan sampai kasus
otot-otot bagian tubuh tertentu yang tak bisa digerakkan dengan sempurna, seperti
kasus orang separuh baya yang tak mampu berjalan, karena emosi kemarahan yang tak Ia rasakan dalam pikiran sadar, tapi menjadi hambatan bawah sadar pada syaraf-
syarat motorik kaki kanannya.
Testimoni #2. Gangguan Konsentrasi
“Pokoknya Saya harus segera bertemu,” ucap seorang wanita karier di ponsel. Setelah bertemu Iapun menceritakan bahwa Ia mengalami gangguan konsentrasi. “Ini sudah sangat mengganggu,” katanya. Dari ceritanya Saya mendapatkan gambaran bahwa ada emosi kemarahan yang Ia rasakan dan itu menggagu kinerjanya. Konsentrasinya tak bisa penuh pada apa yang Ia kerjakan. Beberapa pemicu yang selalu menimbulkan perasaan sakit di kepala adalah saat bertemu dengan apapun yang berkaitan dengan orang yang membuatnya marah, mulai dari melihat mobil milik orang tersebut, sampai sms yang diterima yang berasal dari orang yang membuatnya marah. “Saya tak mau cerita siapa orangnya, apakah ini bisa ditangani tanpa harus tahu siapa orangnya,” ujarnya saat Ia menceritakan gejala sakit kepala dan masalah lainnya seperti tak bisa tidur, gelisah dan tak bisa konsentrasi. “Saya tak bisa memaksa Anda untuk menceritakan semuanya, tapi Saya perlu tahu bagaimana semua itu terjadi dan apa yang Anda rasakan,” jawab Saya, yang kemudian diikuti kesepakatan untuk melakukan empat sesi terapi dalam waktu yang berbeda. Walaupun, pada akhirnya saat abreaksi di sesi kedua Ia pun menyebutkan nama orang yang membuatnya marah tersebut.
38
8.3. Bidang Pendidikan Kita sering mendengar istilah istilah hypnolearning dan hypnoteaching. Dari
frasenya Kita dapat menduga bahwa yang pertama berkaitan dengan pembelajaran
dan yang kedua berkaitan dengan pengajaran. Tentu ini berhubungan dengan dunia
pendidikan. Pemanfaatan hipnosis untuk dunia pendidikan tentu sangat erat, karena
proses pendidikan dengan pengajaran dan pembelajaran akan berkaitan dengan pembentukkan keterampilan, sistem nilai dan kepercayaan peserta didik.
Jika Kita memulai dari tenaga pendidik, maka Kita akan menemukan bahwa
tenaga pendidik yang profesional akan melakukan tugasnya dengan out come para peserta didik nantinya akan memiliki pemahaman, sikap dan keterampilan
sebagaimana yang diinginkan. Dalam hal inilah sistem nilai kepercayaan diri dan
emosi tenaga pendidik sangat berperan dan itu terletak di dalam pikiran bawah
sadar, sehingga keberadaan hipnosis sebagai teknologi pikiran, terutama pikiran bawah sadar akan sangat besar manfaatnya untuk bidang ini.
Bagaimana sikap, citra diri dan emosi seorang pengajar di depan kelas dan di
hadapan peserta didik dapat ditangkap oleh pikiran sadar dan terutama bawah sadar
peserta didik akan mampu membentuk emosi, citra diri dan sistem nilai serta kepercayaan peserta didik yang baik. Kegagalan tenaga pendidika untuk memberikan
gambaran yang baik akan menjadi hambatan transfer pengetahuan dan keterampilan
hanya sebatas penyampaIan informasi yang kering dan kehilangan sentuhan makna
dan emosi.
Untuk itulah pemahaman tenaga pendidik tentang cara kerja pikiran bawah
sadar, yang kemudian bisa Ia gunakan untuk memperbaiki bawah sadarnya sendiri
sebelum mengajar menjadi sangat krusial. Melalui pelatihan dan remedial, hal ini akan memberikan bekal yang sangat berguna dalam pengembangan bidang
pendidikan. Setelah tenaga pendidik sendiri meiliki emosi, citra diri dan sistem nilai yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran, maka transfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik dapat dilakukan dengan baik. Di sisi lain, dengan 39
tenaga pengajar yang memahami bagaimana bekerjanya pikiran sadar dan bawah sadar akan dapat memahami bagaimana kondisi emosi, sistem nilai dan keparcayaan serta citra diri tadi terkait para peserta didik. Upaya untuk menyesuaikan pola
mengajar dengan bekal pemahaman tadi akan sangat berguna untuk proses belajar dan mengajar yang dilaksanakan di bidang pendidikan.
8.4. Hypno marketing
Pilihan Kita terhadap sebuah produk tak pernah lepas dari penilaian dan
pertimbangan lain. Tapi sadarkah Kita bahwa saat ini apa yang Kita konsumsi sebagian besar adalah produk dan jasa yang diiklankan di berbagai medIa. Tanpa Kita
sadari bawah sadar Kita dipandu oleh berbagai iklan dan promosi untuk memilih barang dan jasa tadi. Bahkan merek-merek tertentu dengan sengaja memilih nama,
tag line dan logo tertentu untuk dapat menyelipkan mereknya di pikiran bawah sadar calon pembelinya.
Orang marketing akan sangat paham masalah ini, yang pada intinya berkaitan
dengan masalah bawah sadar. Ya, pilihan Kita terhadap barang dan jasa lebih dipandu
oleh pikiran bawah sadar daripada pikiran sadar. Dengan demikian, maka peran hipnosis dalam hal ini sangat besar. Intinya adalah bagaiamana pemasaran barang
dan jasa dapat menembus kritikal faktor calon pembeli dan menjadi pilihan potensial di pikiran bawah sadarnya.
Kita simak sebuah adegan di sebuah pusat perbelanjaan. Ketika itu ada obral
berbagai barang kebutuhan. Dari luar yang tampak adalah kerumunan orang yang
memilih barang yang diobral. Sementara itu terdengar suara dari pengeras suara yang terus menawarkan barang-barang tadi :
“Ayo obral-obral siapa cepat dia dapat, kami jamin barang berkualitas, tak puas uang kembali,” demikIan suara itu cukup keras. 40
Saat dilihat lebih dekat, disamping orang yang membawa mikrofon ada badut
berbentuk ayam yang memperagakan seperti ayam mengais-ngais dan mengepakkan
Sayapnya, badut itu berwarna warni sangat mencolok. Bagaimana Kita menjelaskan fenomena larisnya barang obral dengan badut ayam dan suara yang menawarkan. Begitu orang lewat dan menoleh maka yang menjadi perhatIan adalah badut ayam
dengan gerakan lucu dan norak, semantara suara yang Kita dengar adalah suara penawaran obral, maka Kita dapat memahami bahwa dengan cara seperti itu, maka kritikal faktor calon pembeli tertembus oleh pemAndangan badut ayam yang
menonjol dan telinganya mendengar penawaran, sehingga tak lagi dapat
membedakan antara badut ayam dan asal suara tadi, saat kritikal faktor tertembus maka bawah sadar akan begitu saja menuruti suara yang didengar.
Contoh sederhana tadi dapat menggambarkan bagaimana menggunakan
mekanisme berpikir Kita untuk bidang pemasaran. Tentu saja diperlukan
perencanaan dan strategi yang jauh lebih rumit untuk merancang dan melaksanakan
marketing yang lebih luas dan mencakup wilayah luas dengan jejaring pemasaran dan sistem promosi yang tak sesederhana obral barang di pusat perbelanjaan tadi. Tapi
setidaknya Kita memiliki gambaran yang jelas bagaimana pikiran bawah sadar bekerja dan memanfaatkannya untuk bidang marketing.
8.5. Menanggulangi kecanduan Rokok, Alkohol dan narkoba Betapa banyak uang, materi dan sumberdaya lain yang dikorbankan saat
seseorang terlibat kecanduan narkoba misalnya. Kita bisa melihat banyak orang
ternama dan artis yang hancur karir dan kehidupannya karena terlibat kasus hukum
narkoba. Belum lagi jika menghitung kerugian lainnya selain yang tertangkap
petugas. Betapa banyak uang yang dihamburkan percuma hanya untuk kebutuhan
narkoba yang jelas-jelas merusak tubuh dan mengganggu kinerja serta masa depan. Namun, masalahnya mengapa orang masih mau mengonsumsi barang-barang tadi.
Rokok dan alkohol dengan dengan kadar yang berbeda juga lebih banyak merugikannya dari pada manfaatnya.
41
“Saya kapok,” demikian Kita melihat seorang artis ketika pertama kali ditangkap
polisi karena mengonsumsi narkoba. Tapi Kita lihat beberapa tahun kemudian setelah bebas kembali tertangkap dengan kasus yang sama, yakni narkoba. Dalam hal ini Kita menyaksikan bahwa kecanduan terhadap narkoba begitu melekat pada para
pecandunya tak peduli ancaman hukuman juga tidak peduli dengan masa depan yang hancur.
Mengapa candu narkoba begitu kuat? Hal ini tak lepas dari cara kerja pikiran
bawah sadar yang memiliki mekanisme sendiri. Ketika seseorang kecanduan narkoba,
alkohol dan rokok, maka pada dasarnya Ia memenuhi kebutuhan emosi tertentu.
Ternyata Ia memerlukan konsumsi narkoba, alkohol atau rokok. Bila Ia menghentikan
kebiasaan ini, maka akan terjadi kehilangan yang bisa berupa rasa gelisah sampai
kondisi sakau yakni defisit emosi akibat tak terpenuhinya asupan tertentu yang berasal dari narkoba, alkohol atau rokok.
Jadi, pada dasarnya pikiran bawah sadarlah yang mendorong seseorang untuk
mengonsumsi rokok, alkohol atau narkoba. Ada perasaan tak nyaman sampai tersiksa
pada saat tubuh tak mendapat asupan yang telah menjadi kecanduan bagi penderitanya. Perlu penanganan untuk kecanduan tadi yang menyentuh pikiran bawah sadarnya, dalam hal inilah hipnoterapi sebagai metode yang menangani pikiran dan pikiran bawah sadar memiliki peran penting.
Melalui intervensi terhadap pikiran bawah sadar maka Kita melakukan teknik
untuk mengubah struktur emosi, citra diri, sistem nilai dan kepercayaan untuk menghilangkan kebiasaan buruk mengonsumsi narkoba, rokok atau alkohol.
Diperlukan pola penanganan yang spesifik untuk ketiga jenis baran yang menjadi candu tadi, dan setIap orang memiliki pola yang berbeda walaupun sama-sama menjadi kecanduan ketiga jenis barang haram tadi.
8.6. Pengembangan Diri
Kita sering memperhatikan kepribadian seseorang, mulai dari kebiasaan
berpakaian sampai perilaku yang bisa Kita lihat sehari-hari. Sebanarnya apa yang 42
mendasari seorang berpakaian tertentu dan berperilaku berbeda dengan yang lain?
Dalam sesi hipnosis panggung Kita bisa melihat seorang yang pemalu, ternyata di
panggung bisa tidak pemalu untuk melakukan hal-hal yang dalam kehidupan normal
tidak mungkin Ia lakukan. Ini berarti bahwa dalam bawah sadar seseorang telah ada
pola yang membentuk self image atau citra diri seseorang yang terbentuk selama
proses pembentukan kepribadian. Bukankah kepribadian orang yang lahir dan
dibesarkan di satu budaya akan berbeda dengan orang dari budaya berbeda?
Jadi Kita sudah bisa menyimpulkan apa yang bisa Kita lakukan dengan pikiran
bawah sadar seseorang terkait kepribadiannya. Ya benar! Kita bisa membuat
program baru atau melakukan reprogram melalui perubahan kepribadian seseorang.
Citra diri seseorang yang ditopang oleh sistem emosi dan nilIai-nilai serta sistem
kepercayaan membentuk kepribadian seseorang lengkap dengan ciri-ciri dan
kebiasaan yang melekat bisa Kita program ulang itulah sebabnya dalam sesi untuk
menanggulangi kecanduan rokok Kita perlu meminta afirmasi dari orang yang Kita sugesti.
“Saya bukan perokok dan tidak lagi menjadi perokok selama hidup Saya,” demikian Kita meminta klien melakukan afirmasi tersebut dalam kondisi trance hipnosis berulang-ulang.
“Anda lihat diri Anda saat ini dan di masa depan, Anda bayangkan diri Anda di masa depan sebagai seseorang yang memiliki postur tubuh atletis sebagaimana yang Anda inginkan, Anda akan menjaga asupan makanan yang Anda makan sesuai kebutuhan kesehatan Anda dan tidak berlebihan,” demikIan Kita bisa memberi sugesti tentang pola makan kepada yang sedang melakukan program diet menurunkan berat badan. Ini berarti memberi gambaran tentang postur tubuh seseorang di masa depan.
Bagian-bagaian lain dari kepribadIan seseorang bisa Kita program melalui
teknik re-programming sebagaimana Kita menginstal program pada komputer yang 43
Kita simpan dalam hardisk yang bisa diakses oleh memori RAM setiap saat. Hardisk
menggambarkan pikiran bawah sadar dan memori RAM menggambarkan pikiran
sadar seseorang. Namun seperti juga program, dibalik program yang Kita install dan
install ulang ada operasional sistem yang sudah terbangun atau dasar-dasar
kepribadIan, sehingga program yang Kita install juga harus compatible dengan sistem operasi (OS) tadi, ini jika Kita sederhanakan dengan analogi komputer, otak dan pikiran manusIa jauh lebih kompleks dari sebuah komputer.
44
9. Praktek Hipnosis Sejauh ini Kita membicarakan hipnosis seolah-olah hipnosis berada diluar diri Kita atau
pembaca. Sementara itu, dari judul buku ini sudah jelas ditujukan bagi keperluan praktis
yang bisa dilakukan atau dimanfaatkan pembaca. Sebuah manfaat praktis yang didasarkan dari pengalaman praktis Saya sendiri selama mempelajari dan menggunakan teknik
hipnosis. Itulah sebabnya dalam uraian Saya di atas tidak terlalu membahas soal sejarah dan teori hipnosis dan hipnoterapi, lebih banyak pemahaman dari pengalaman praktis
yang Saya simpulkan sendiri melalu pemaparan yang juga ditujukan bagi pemahaman dan
penggunaannya secara praktis dan bisa dilakukan oleh siapapun, dalam hal ini para
pembaca buku ini.
Uraian yang disampaikan diharapkan akan menjadi fondasi yang cukup untuk
mengambil manfaat hipnosis dan hipnoterapi. Dengan malakukan praktek sederhana maka
pembaca akan dapat memulai sebuah atau beberapa sesi hipnosis dimulai dari hipnosis
diri atau self hypnosis dan manfaatnya untuk penyembuhan mandiri atau self healing.
Dengan self hypnosis dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memahami bagaimana
hipnosis bekerja, sekaligus mengetahui bagaimana tahapan-tahapan hipnosis dilalui dalam pengalaman self hypnosis yang nantinya akan sangat berguna saat memandu orang lain memasuki hipnosis saat membantu orang lain, jadi sangat mudah bukan?
9.1. Self Hypnosis dan Self Healing
Inilah praktek awal yang bisa pembaca lakukan untuk yang akan mulai
mempelajari hipnosis. Praktek ini juga bisa untuk menyegarkan ingatan dan untuk
mereka yang sudah memahami hipnosis sebelumnya. Self hypnosis awal dilakukan dengan skrip atau ucapan yang bisa dilakukan dalam hati atau Anda mendengarkan
suara rekaman sendiri atau orang lain yang berisi langkah-langkah. Tahapan relaksasi
untuk self hypnosis mirip progresif relaksasi atau skrip Dave Elman, hanya dilakukan
secara mandiri, yakni dengan membuat rileks otot tubuh dan pikiran secara berangsurangsur dari ujung kepala ke ujung kaki atau sebaliknya. 45
Pada sesi awal biarkan skrip hanya berisi proses relaksasi tanpa sugesti yang
ingin Kita tanam dalam bawah sadar Kita. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
bagaimana merasakan sensasi dan tahap-tahap self hipnosis yang dialami. Setelah
berhasil dengan langkah awal ini, maka Kita bisa memulai dengan skrip yang Kita isi dengan sugesti. Bisa saja sugestinya Kita tulis di kertas yang kemudian Kita baca lima
kali di awal dan lima kali di akhir self hypnosis, dengan catatan bahwa pada minggu pertama misalnya Kita ingin program menurunkan berat badan atau program lainnya.
Pada minggu kedua baru Kita tambah program lain, misalnya untuk kepercayaan
diri atau optimisme sesuai dengan kebutuhan. Cukup dua sugesti dilakukan pada sesi
yang berbeda. Pada minggu ketiga dan keempat bisa ditambah maksimal dua sugesti lagi sehingga maksimal berjumlah empat skrip sugesti bisa berupa pikiran yang semakin fokus atau masalah emosi yang Kita alami. Semua dilakukan dengan sesi yang
berbeda. Setelah minggu keeempat atau lebih dari sebulan melakukan latihan self
healing secara teratur, maka Kita bisa menanamkan skrip sugesti sesuai dengan
keinginan Kita semua dilakukan dengan sesi berbeda untuk setiap sugesti yang
berbeda, kecuali bila sugesti itu saling menunjang, seperti percaya diri dengan optimisme atau sejenisnya.
46
Praktek Self Hypnosis Sebelum melakukan pembacaan skrip yang harus Anda hapal yang pada intinya memiliki susunan yang sama, maka Anda harus mentukan posisi Anda, apakah sambil duduk atau tertidur telentang? Untuk sesi awal dianjurkan duduk dengan kursi yang nyaman dan ada meja dihadapan atau disamping untuk meletakan srip yang ingin dibaca jika sewaktu malakukan self hypnosis lupa skripnya, sehingga bisa dibaca ulang dan mengulangi kembali proses sampai Kita lancer melakukan self hipnosis. Sambil Anda duduk dikursi dengan kaki yang tidak menyilang dan usahakan menapak di lantai, tangan pada posisi di atas paha dengan telapak tanagn menempel di paha, buat posisi senyaman mungkin dan seluruh tubuh menjadi rileks, pikiran ditujukan untuk melakukan self hipnosis. Pernapasan bIarkan menjadi sangat santai dan gunakan pekaIan yang sesantai mungkin sesuai kondisi Anda sendiri, uapayakan tak ada gangguan dengan ruangan yang paling nyaman untuk Anda. Bayangkan Anda seperti dua orang yang satu berbicara membacakan skrip dan seorang lagi Anda sendiri yang sedang duduk dan mendengarkan skrip yang diucapkan, sehingga diri Anda yang duduk akan mematuhi setIap kata-kata dari bagaIan Anda yang membacakan skrip saat itu dan Kita mulai:
“Tarik napas panjang…dan lepaskan, tarik napas panjang lagi….tahan… dan lepaskan… sekali lagi tarik napas..tahan (agaklama)….. dan lepaskan. tutup mata Anda…Sekarang konsentrasi pada kedua kelopak mata dan otot-otot di seKitar mata Anda..ada syaraf-syaraf kecil di seKitar mata Anda yang sangat halus dan buat rileks deluruh otot dan syaraf mata Anda…sangat rileks sangat santai dan rasakan saja…BIarkan seluruh tubuh dan pikiran Anda ikut rileks…sangat santai.. sangat nyaman dan rasakan rasa damai di dada dan perut Anda..” Perhatikan napas Anda saat Anda menghirup dan melepaskan napas, setIap tarikan napas Anda rasakan bahwa Anda semakin dalam dalam relaksasi..begitu nyaman semakin rilek dan semakin dalam. Sambil Anda memperhatikan bapas Anda tetap perhatikan betapa rileksnya mata Anda siring pernapasan yang terjadi kelopak 47
mata Anda semakin santi semakain malas untuk digerakan dan semakit merapat, semakin rapat dan terkunci, rasakan saja apa yang Anda rasakan, membuat Anda nyaman rileks tubuh Anda dan rileks pikiran Anda.. Mata Anda semakin rapat dan terkunci, bayangkan kini mata Anda benar-benar terkunci dan tubuh semakin nyaman.saat Anda yakin bahwa mata Anda terkunci maka tak ada kekuatan apapun yang dapat menggerakan mata Anda, karena Anda merasa nyaman dengan kondisi ini, saat Anda mencoba membukanya maka mata nda tetap terkunci dan semakin rapat. Cukup tak usah mencoba menggerakan lagi mata Anda dan rasakan saja rileksnay mata Anda. Sekarang sebarkan rasa relaksasi di seKitar mata Anda ke seluruh bagian tubuh, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Anda kini merasakan relaksasi yang luar biasa di ubun-ubun kepala Anda, menjadi begitu rileks dan santai, ijinkan rasa rileks menjalar ke kening atau dahi Anda menjadikan sensasi yang nyaman di seKitar otak Anda dan bIarkan pikiran Anda istirahan dan bawah sadar Anda semakin peka dengan suara Saya.. Dari dahi biarkan relaksasi menjalar di tulang pipi dan hidung serta bibir, bibir mungkin terasa kering atau seperti ada air lur yang tertelan ..biarkan saja. Di belakang batok kepala Anda rasakan rileks dibelakang telinga.. rasa rileks juga terasa di tulang rahang bawah Anda denikIan santai dan nyaman…rasakan saja.. Bagus sekali Anda mengalami relakssasi demikIan dengan mengistirahatkan pikiran Anda cukup Anda perkuat perasaana Anda untuk merasakan sesnsasinya..Sekarang rasakan rasa rileks di leher dan bahu Anda..saat merasakannya maka Anda akan merasa enteng di bahu Anda, seperti terlepas dari beban yang selama ini Anda rasakan perasaan dan pikiran menjadi enteng.. Dari bahu relaksasi menjalar ke lengan atas, siko dan pergelangan tangan sampaimke ujung jari tangan menjadi santai dan nyaman..dari arah bahu relaksasi menjalar ke bagIan dada dan punggungn Anda rasakan napas yang semakin nyaman santai dan teratur. Sekarang rasakan rileks di bagIan perut dan pinggungul Anda…terasa santai dan nyaman…relaksasikini terasa di bagIan 48
paha, betis, pergelangan kaki dan rileks luar bIasa jari-jari kaki Anda… Anda mengalami relaksasi tubuh dan pikiran yang sangat luar bIasa sekrang hitung mundur di dalam hati dari sepuluh sampai satu, pada setIap hitungan Anda akanmerasakan semakin rileks dan semakin dalam mengalami relaksasi, dan pada hitungan satu nanti Anda akan merasakan dobel relakssasi pada tubuh, pikiran dan mental Anda, Anda boleh mulai menghitung pelan saja dan katakana rileks mulai dari angka sepuluh sekarang…. Bagus.. sekarang Anda begitu santai dan nyaman, Saya akan menghitung mundur dari tiga sampai sati saat ananti mencapai angka satu maka Anda akan berada pada tempat yang paling Anda suka baik itu nyata atau dalam bayangan..tiga dua dan satu Anda berada di sana…rasakan yang Anda rasakan..lihat yang Anda lihat…dan dengarkan yang Anda dengarkan…bIarkan Anda konsentrasi pada suara Saya dan abaikan suara lain..jika ada suara atau suasana selain suara Saya maka halite kana semakinmmembawa Anda dalam relaksasi semakin dalam. Saya kembali akanmenghitung mundur dari tiga sampai satu dan pada saat hitungan satu maka Anda akan berada pada masa masa hidup Anda yang sangat bahagIa,mungkin saat Anda kecil atau saat Anda remaja atau kapanpun Anda merasa peling bahagIa dalam hidup Anda..Tiga dua..dan satu Anda berada di sana saat Anda merasa paing bahagIa dalam hidup Anda.. rasakan yang Anda rasakan..lihat yang Anda lihat…dan dengarkan yang Anda dengarkan..semuanya semakin membuat Anda bahagia. Nikmati saja diri Anda yang bahagia..napas Anda yang sangat lega…perasaan Anda yang sangat nyaman…rasakan saja..Anda memang berhak untuk merasakan kebahagIaan ini, Anda rasakan setIap detail yang Anda rasakan, mungkin penglihatan atau pendengaran atau perasaan perasaan bahagIa di tubuh Anda di wajah Anda napas Anda atau di bagIan perut Anda..begitu melegakan..” Bisa diakhiri dengan terminasi, namun sebelumnya bisa diucapkan sugesti langsung yang berkaIatan dengan kesehatan, motivasi atau citra diri. Sebagaimana disebutkan di awal bahwa 49
setIap orang memiliki tingkat sugestibelitas berbeda, maka dengan relaksasi inipun akan memiliki dampak berbeda pada setIap orang, ada yang bisa mencapai relaksasi yang cukup dalam ada juga yang hanya mencapai relaksasi ringan. 9.2. Penggunaan Self Hypnosis Anda bisa menggunakan tahap-tahap dalam relaksasi sebagai gambaran saat
Anda melakukan induksi kepada suyet misalnya. Bisa saja untuk memahami bagaimana suyet mengalami trance. Anda bandingkan dengan pengalaman self
hipnosis, selain self hipnosis bisa digunakan sebagai dasar dari relaksasi untuk tujuan
tertentu seperti untuk melakukan perubahan state atau mempersIapkan metode healing tertentu seperti emotional freedom technic (EFT) dan dasar untuk Foto reading.
Dalam banyak kesaksian menyebutkan bahwa self hipnosis seringkali susah
mencapai trance yang cukup dalam, atau kondisi somnambulisme, oleh karenanya
pelatihan yang terus menrus diperlukan untuk mendapatkan kondisi trance hipnosi yang diinginkan. Salah satu cara yang bisa ditempuh juga dengan melakukan relaksasi
terpandung, dengan memasang angker tertentu sehingga ketika angker tersebut digunakan maka seseorang akan bisa masuk dalam kondisi trance yang cukup dalam.
Penggunaan Angkor dengan analogi mematikan seluruh aliran listrik dalam
otak Kita yang diguinakan dalam metode hypnobirhting misalnya bisa digunakan
sebagai salah satu metode self hipnosis yang efektif. Dalam hipnobirthing tersebut subyek yang telah masuk somnabulimne diberi Angkor untuk mematikan seluruh
aliran listrik ke seluruh otot dan urat saraf seluruh tubuh terutama bagIan l;eher ke
bawah. Dengan member angker mematikan saklar pada jari tangan maka angker ini akan dapat digunakan pada saat menjelang melahirkan, sehingga terjadi self hipnosis dengan kedalaman trance yang dibutuhkan.
50
9.3. Eksperimentasi Hipnosis Pada beberapa sesi hipnoterapi Saya mendapatkan beberapa kasus yang
berbeda dengan proses-proses terapi pada umumnya, beberapa dIantaranya adalah
hadirnya kedalaman trance yang sangat ekstrim dan regresi umur yang sebenarnya tak
dIalami oleh subyek. Dalam dua kasus itu Kita mendapati bahwa fenomena hipnosis
nampaknya masih memerlukan penelitIan dan membuka pengalaman lebih jauh, sehingga akan dapat mengungkap berbagai pertanyaan yang belum dapat dijawab secara memuaskan, baik untuk tujuan terapi maupun untuk tujuan keilmuan.
Pada kasus tidur hipnosis atau trance dengan kedalaman yang ekstrim, Saya
menemukan bahwa subyek yang diterapi mengalami kedalaman trance sedemikIan
rupa sehingga seolah terputus komunikasi dengan terapis. Terputusnya komunikasi bisa jadi ada dua kemungkinan, salah satu kemungkinannya adalah subyek benar-
benar tertidur, tapi dalam kasus yang Kita bicarakan ini, adalah kondisi ketika subyek
tidak tertidur. Subyek masih dalam keadaan trance hipnosis, namun seperti tak mendengarkan kata-kata atau instruksi terapis. Ada yang menjelaskan bahwa ini adalah kondisi koma hipnosis.
Setelah subyek dibangunkan, pengakuan subyek adalah bahwa Ia mengalami
kedamaIana dan kondisi yang nyaman sehingga bawah sadarnya menolak untuk
kembali ke dalam kondisi kesadaran normal. Salah satu efek dari kondisi ini adalah kemungkinan tersembuhkanya beberapa penyakit atau ketidaknyamanan yang diderita subyek walaupun tidak menjadi bagIan dari kontrak terapi.
Kondisi ekstrim lain adalah ketika subyek dibawa ke regresi umurnya
mengutarakan berbagai hal yang tidak ada dalam perjalanan hidupnya, sehingga banyak yang menyebut sebagai kehidupan lain atau kehidupan pada masa selum hidupnya yang sekarang. Namun banyak pula yang menyebutkan bahwa itu
merupakan pengalaman hidup palsu yang terbentuk di pikiran bawah sadarnya karena
mengalami atau mengetahui sebuah peristiwa tertentu dalam masa-masa sebelumnya, tapi bukan merupakan masa kehidupan yang sebenarnya. 51
Contoh-contoh pengalaman terapi seperti itu tak menjadi bahasan khusus tapi
sekadar fenomena yang memang ada dalam praktek hipnoterapi yang mungkin saja
dIalami oleh sIapapun.Namun dapat dipastikan bahwa dari pangalaman yang ada,
kondisi tersebut terjadi pada kelompok orang yang dapat mengalami kedalaman
trance yang cukup untuk menemukan pengalaman-pengalaman tadi, sehingga nampaknya tak dIalami oleh semua orang dalam sembarang sesi terapi. Itu pula sebabnya Saya menganggap masih banyak fenomena hipnosis yang perlu digali dan
dipelajari untuk dapat digunakan dengan lebih baik sebagai salah satu metode terapi.
52
10. Anda Bisa Memulai Sekarang!
Semua uraian tentang hipnosis dan hipnoterapi yang disampaikan sejak awal tak lain
dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan dfasar untuk pemanfaatan hipnosis dalam
kehiduoan Anda sehari-hari, sehingga prinsip hipnosis dan hipnoterapi untuk masalah
orang normal yang dihadapi sehari-hari menjadi tujuan dari pemaparan buku ini. Orang
normal artinya orang yang secara normal bisa mempelajari teknik-teknik hipnoterapi, salah satunya dengan membaca buku ini. Masalah sehari-hari artinya masalah-masalah yang dIanggap penting dalam kehidupan pada umumnya.
Masalah sehari-hari pada umumnya Kita mengenal soal kepribadIan, kemampuan
memanfaatkanpotensi diri, penanganan berabagai masalah kehidupan seperti pobIa,
kecanduan rokok, alkohol atau narkoba dan penyakit psikosomatis. Saat profesionalmedis
mengatakan bahwa 60 prosen penyakit disebabkan masa;ah pikiran, maka sebesar itulah
potensi penanggulangan yang bisa dilakukan untuk psikosomatis, dengan tambahan masalah selain psikosomatis, maka hamper semua segi kehidupan dapat menggunakan metode hypnoterapi untuk menangani berabagi permasalah hidup tersebut.
Kapan Kita akan memulai, maka Saya jawab : sekarang! ya sejak Anda membaca buku
ini, maka kesempatan untuk melakukan perbaikan diri dan penanggulangan masalah-
masalah tadi sudah bisa dimulai. Pertanyaanya adalah akan dimulai dari sisi mana Kita memulai semua itu. Pertanyaan dasar untuk menjawab mana yang akan menjadi prioritas
adalah dengan menanyakan dalam hal apa Kita merasa tidak nyaman dalam kerhidupan sehari-hari. Dengan meminjam teori dasar hipnoterapi, perasaan Kita bisa menjadi indicator untuk menuntun kearah permasalahan mana yang menjadi pioritas seseorang.
Betul. Perasaan bisa menjadi indikasi rasa nyaman yang akan membawa pada
masalah-masalah yang ingin Kita perbaikii atau tanggulangi, rasa takut, rasa marah, sedih,
kesepIan, galau dan sejenisnya bisa menjadi deteksi yang akuran untuk mengungkap masalah yang sebenarnya. Kita tinggal mendeteksi, mana rasa atau emosi mana yang paling 53
dirasakan menjadi masalah atau mengganggu. Kecuali untuk perasaan yang direpresi, maka perasaan bisa menjadi jembatan ke arah perbaikan atau penyembuhan diri. 10.1. Persiapan
Semua perasaan itu ada gunanya, mungkin Anda akan mempertanyakan posis
emosi atau perasaan negative atau perasaan yang biasa dinilai negatif, seperti marah,
sedih, takut, cemas, kesepian dan sejenisnya. Bagaimana mungkin perasaan-perasaan
teraebut bermanfaat, mungkin itu pertanyaan Anda. Dalam dunia hipnoterapi semua
perasaaan termasuk yang negative merupakan pertanda dari kondisi bawah sadar
dan keberadaan diori seseorang, seperti halnya petunjuk pada dashboard sebuah
mobil, yakni tanda-tanda yang menunjukkan kondisi tertentu kendaraan Kita, seperti
sinyal untuk keadaan bahan bakar, ketersediaan pelumas, air pendingin dan sebagainya.
Dengan analogi gauge atau sinyal pada dashboard mobil, tanda air radiator yang
over heated atau pelumas yang tak mencukupi di dashboard menAndakan keadaan
sebenarnya dari kondisi mesin kendaraan Kita. Kita tak boleh mengabaikan kondisi
demikian, jika tidak ingin berakibat fatal, sampai terjadi kerusakan yang lebih besar. Bahkan kendaraan mogok sama sekali dengan mesin yang rontok akibat dibiarkannya tanda-tanda tadi. Indikasi tanda kekurangan pelumas juga tak bisa Kita atasi dengan
menambah bahan bakar. Jika itu yang Kita lakukan pada dasarnya tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa menjadi masalah baru jika bahan bakar tadi malah melimpah keluar dari tangki bahan bakar.
Ada beberapa langkah yang harus Kita lakukan saat mengalami tanda adanya
ketidakberasan yang muncul berupa emosi tadi. Pertama adalah mengidentifikasi
emosi apa yang muncul dan biasanya Kita memiliki nama-nama untuk emosi tadi?
Kita namai saja misalnya emosi marah. Emosi ini tak berdiri sendiri. Ia merupakan
manifestasi dari keadaan yang lebih kompleks di bawah permukaan rasa marah, baik
yang muncul di dalam pikiran sadar maupun hanya berupa gejala seperti rasa gelisah atau sejenisnya. Selalu ada penyebab rasa marah yang harus Kita temukan. 54
Setelah Kita menamai emosi seperti emosi marah tadi, maka langkah
selanjutnya adalah mencari tahu penyebab dari rasa marah tadi. Biasanya seseorang
merasa marah karena merasa diperlakukan tidak adil atau ada yang tidak adil terhadap orang atau hal yang Kita peduli tentangnya. Trauma masa kecil yang
kemudian mengakibatkan seseorang jatuh dalam kebiasaan buruk kadang dipicu
karena merasa diperlakukan tidak adil dalam masa hidupnya yang tak bisa diselesaikan. Trauma rasa marah itu bisa muncul dalam bentuk manifestasi perilaku
menyimpang atau yang mengganggu, seperti kecanduan alkohol misalnya.
Setelah Kita menemukan penyebab emosi yang Kita tangani, seperti merasa
diperlakukan tidak adil saat masih kecil oleh ayah, maka Kita sekarang mencari solusinya. Yakni solusi yang memuaskan agar rasa marah itu hilang, misalnya dengan
membuat rasa adil dalam pikiran bawah sadar subyek. Dengan metode age regression dan part theraphy Kita bisa melakukan forgiveness atas emosi rasa marah tadi, yakni
forgiveness pada orang lain dan forgiveness pada diri sendiri.
10.2. Eksekusi
Empat langkah telah Kita inisiasi untuk mempersiapkan diri agar dapat
menyelesaikan sinyal rasa marah dengan reframing atau membingkai ulang bawah
sadar subjek. Mulai dari memberi nama pada emosi, mencari penyebab emosi, age regression dan forgiveness, maka Kita bisa melakukan eksekusi. Misalnya dalam
contoh Kita adalah pada subjek yang kecanduan alkohol. Dalam salah satu kasus yang
saya tangani, pada seorang pecandu alkohol, langkah pertama adalah dengan menggali untuk menemukan emosi di balik kecanduan tadi.
Setelah wawancara awal dengan subjek saya menemukan bahwa ia kecanduan
alkohol sudah lama, namun menjadi sangat megganggu akhir-akhir ini. Terlebih saat ia kehilangan kehangatan dalam keluarga dan bermasalah di tempat kerjanya, maka kecanduan alkoholnya semakin menjadi-jadi. Pada sesi awal saya menanamkan
sugesti positif dalam bawah sadarnya sekaligus untuk mempersiapkan kondisi 55
hipnotik pada sesi selanjutnya. Pada sesi selanjutnya maka saya menemukan bahwa ia marah pada ayahnya yang berperilaku kasar padanya saat masih kecil dan remaja.
Rasa marahnya ternyata tak muncul sampai ia menikah dan melahirkan.
Walaupun saat remaja ia sudah mengenal alkohol yang memberinya pelarian dari perasaan gusarnya. Pada saat menjelang paruh baya, justru permasalahan alkoholnya
dirasa mengganggu kehidupan pribadi, rumah tangga dan pekerjaannya. Rasa marah pada orang tuanya muncul saat sesi hipnoterapi kedua.
“Saya benci ayah!“ katanya berulang-ulang saat abreaksi.
Ia jugha mengatakan ”Saya benci ibu” alasannya karena ibunya membiarkan
ayahnya berlaku kasar kepadanya. Dalam keadaan sadar ia tak merasa membenci keduanya.
Melalui metode memaafkan dan berganti peran dengan orang-orang yang
membuatnya marah, maka bawah sadarnya menerima semua keadaan masa lalunya yang terluka saat kecil dan remaja. Setelah sesi memaafkan, maka sesi terakhir
dilakukan dengan memperkuat sugesti posistif bahwa dia kini menjadi orang yang bukan pecandu alkohol. Empat tahap yang dilakukan inilah yang merupakan langkahlangkah terapi yang bisa digunakan untuk berbagai permasalahan emosi seseorang.
10.3. Pelatihan
Dengan melakukan self healing dan self hypnosis, Kita bisa memulai pelatihan
diri, atau mempraktekannya pada orang lain. Malalui self hypnosis Kita bisa
menentukan emosi mana yang ingin Kita perbaiki? Dengan kondisi trance yang terus
dilatih, bila perlu meminta bantuan professional, maka Kita bisa menentukan kondisi trance mana yang efektif untuk melatih diri menemukan emosi yang ingin Kita
perbaiki? dalam contoh di atas adalah emosi marah yang mengakibatkan kecanduan alkohol.
Bisa saja Kita memulai hal-hal kecil seperti emosi cemas atau kesepian. Kita
menamakan emosi tadi sesuai dengan gejala yang muncul. Setelah Kita menamakan 56
emosi, maka perlu mencari penyebab di balik emosi tadi, misalnya karena merasa tak
percaya diri, karena pernah dipermalukan pada saat kecilnya yang membekas sampai
ia dewasa. Melalui pencarian dan pelepasan, misalnya dengan memaafkan orang lain
dan diri sendiri, yang dilanjutkan dengan penanaman sugesti positif, maka rangkaian sesi self healing ini bisa dilakukan.
Melatih dengan diri sendiri dan mempraktekkannya pada orang lain adalah cara
yang paling efektif untuk mengasah kepakaan Kita terhadap pikiran bawah sadar diri sendiri maupun orang lain. Dengan selalu berlatih, maka Kita akan memahami hal-hal tertentu yang hanya bisa diketahui saat sesi yang sebenaranya, bukan hanya
pengetahuan teori. Begitu pun untuk mencapai kedalaman trance tertentu pada diri
sendiri atau saat menginduksi orang lain juga diperlukan pelatihan yang tersu menerus.
10.4. Program Diri yang Terbangun. Untuk program awal, Kita bisa memulai dengan membangun pemrograman diri
sendiri. Apa saja yang menjadi penghalang untuk membangun atau membentuk diri yang sesuai dengan apa yang Kita inginkan? misalnya menjadi percaya diri, selalu
fokus pada tujuan atau out come Kita. Empat langkah tadi Kita gunakan mulai dari upaya untuk menemukan faktor penghambat seperti rasa tidak percaya diri atau tak
mampu fokus pada tujuan. Dengan mencarinya pada memori panjang bawah sadar maka Kita akan dapat membongkar penyebabnya.
Penyebab yang menghambat bisa menimbulkan gambar diri atau citra diri yang
tak sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai out come tadi. Misalnya gambar diri
orang yang rendah diri atau minder akan menggambarkan dirinya sebagai orang yang
tak pantas mencapai apa yang diinginkan. Gambar diri ini terbentuk baik perlahan-
lahan maupun karena trauma di masa lalu, misalnya tak bisa berbicara di depan
umum karena pernah ditertawakan saat kecil ketika berbicara di depan kelas. Citra diri ini dibawa terus sampai masa remaja bahkan dewasa. 57
Citra diri inilah yang disimpan di memori bawah sadar dan tampil dalam
tampilan luar yang menghambat pengembangan diri seseorang. Bisa saja orang
tersebut sedemikian rupa mampu menampilkan seperti citra diri positif, yakni dengan
melebih-lebihkan dirinya sendiri, sehingga lingkungan menanggapinya malah tak
sesuai dengan yang seharusnya, atau tetap menampakan kurang percaya diri dan
menimbulkan permasalahan kegusaran dan kegugupan yang tidak pada tempatnya.
10.5. Gambaran Diri Positif.
Karena citra diri berada pada pikiran bawah sadar, maka upaya untuk
membangun citra diri positif dan membuang atau mengganti citra diri negatif
dilakukan pada level bawah sadar. Empat langkah tadi mulai dari (1) sugesti langsung,
(2) menamai emosi yang menghambat, (3) mencari penyebab dan menemukan solusi yang memuaskan serta (4) regresi usia dan memaafkan, merupakan langkah untuk
membentuk citra diri positif tersebut. Dengan gambar diri positif yang tertanam di bawah sadar, maka seluruh sumberdaya yang dimiliki seseorang akan diarahkan untuk memenuhi citra diri positif tadi.
Empat langkah yang disampaikan di atas dengan contoh orang yang kecanduan
alkohol karena rasa marah di masa lalunya, merupakan langkah untuk merubah citra diri yang semula merasa tak bahagia, merasa disakiti dan frustasi, menjadi pribadi
yang berjiwa besar, mampu mengatasi trauma masa lalunya dan menjadikan dirinya
sebagai bukan pecandu alkohol dan kembali membangun dirinya dengan kepercayaan diri. Program yang ditranamkan di pikiran bawah sadarnya menjadi navigator untuk mengarah ke out come yang telah ditentukan.
10.6. Menaman program dan anchor
Program yang ditanamkan di bawah sadar diberi alamat dengan menanamkan
anchor, misalnya pada pecandu alkohol Kita bisa memberi beberapa anchor seperti “setiap kali Anda mengingat alkohol, maka Anda akan menarik nafas dan menghembuskan dengan lega sehingga Anda merasa sangat segar dan sehat,” 58
Hal demikian ditanamkan melalui sugesti langsung setelah ia dapat melepaskan
diri dari emosi marahnya. Dengan anchor ini maka perasaan kehilangan karena tak ada
asupan alkohol digantikan dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.
Karena keterhubungan antara pikiran, emosi dan tubuh, maka program dan
anchor yang ditanam saling menguatkan. Dengan sugesti untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis maka yang bersangkutan menjadi semakin optimis dan memperkuat citra diri positif.
10.7. Menjalani hidup dengan bahagia Dari uraian di atas, maka untuk hipnoterapi menjadi bahagia adalah pilihan,
bukan sesuatu yang determinan atau tergantung hal lain di luar diri Kita. Yang dapat
Kita pengaruhi dan Kita ubah adalah kondisi internal diri Kita, yakni internal state Kita.
Dalam internal state Kita ini ada emosi, memori jangka panjang dan nilai-nilai serta
keyakinan, semua itu akan tercermin dalam perilaku eksternal Kita. Jadi, internal state Kita akan tercermin dalam perilaku luar yang bisa diamati oleh orang lain dan dirasakan diri sendiri.
Kunci untuk dapat hidup bahagia dengan memilih eksternal behavioural seperti
apa yang Kita inginkan. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki internal state, yakni
emosi, memori jangka panjang, nilai-nilai dan sistem kepercayaan dapat Kita lakukan
dengan merubah melalui hipnoterapi, baik self healing maupun terpandu. Dengan
kunci yang sangat luar biasa ini, maka Anda bisa menentukan warna dan cara hidup
yang Anda mau, sehat dan bahagia atau sebaliknya.
59
11. Epilog 12. Tentang Penulis
DAFTAR PUSTAKA Hunter C. 2001. Seni Hypnotherapy (terj). Jakarta : PT Index
Maltz Maxwell. 2004. Psycho-Cybernetic Mutakhir Batam : Interaksara
Silver Tom. 2003. Hypnotism a Hypnosis Training and Teaching Manual, Silver Institute Publisher
Suwandi Awie. 2010. Turbo Hipnosis, Jakarta : GramedIa
Arif Antonius. 2011. The Handbook of Hypnotherapy. Jakarta : ElexmedIa Mardjono Mahar. 2010. Neurology Klinis dasar. Jakarta : Dian Rakyat
Battino Rubin. 1997. EricksonIan Approaches A Comprehenship Manual London: Crown House Publisher
Geldard Kathryn. 2011. Keterampilan Praktek Konseling, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
60