Loading documents preview...
KOMPLIKASI PENCABUTAN GIGI drg. Fachrul
PENDAHULUAN
Dokter Gigi
Extraksi Komplikasi
Penanganan
Rujukan Sp/RS
Berhasil
DEFINISI • Komplikasi : segala kejadian merugikan dan ti dak direncanakan, yang terjadi pada tindakan operasi yang normal Komplikasi dapat terjadi krn faktor2 : Pasien : sistemik & lokal Dokter : keahlian, ketrampilan, pengalaman Prosedur tindakan : kompleksitas
KLASIFIKASI KOMPLIKASI EXTRAKSI Intra operasi
Post operasi
Dry socket Perdarahan sekunder Infeksi & penyembuhan yg lambat Nekrosis jar lunak Pembengkakan & trismus Sakit yg menetap
Fraktur mahkota/ akar gigi Trauma jar lunak & gigi sekitar Fraktur tlg alv & Tuber max Fraktur mandibula Perdarahan primer Displasemen gigi & fragmen Fistula oroantral Dislokasi TMJ Emfisema Trauma pd syaraf Sinkop & syok anafilaktik
KOMPLIKASI & PENANGANANNYA FRAKTUR MAHKOTA / AKAR GIGI • Paling sering ditemukan • Fraktur mahkota : karies besar, Non Vital, tenaga berl ebihan • Fraktur akar : akar abnormal (bengkok, divergen, hip ersementosis)
Penanganan :
Foto rongen Pemotongan mahkota & akar Sulit flap & ambil tlg alv bag. bukal Penjahitan & pemberian obat
TRAUMA JAR. LUNAK & GIGI SEKITARN YA • • • • •
Robeknya mukosa / flap Tertusuk oleh instrumen Abrasi/ luka pd bibir Gigi goyang/ lepas Tambalan lepas
Laserasi jar mukosa bukal Abrasi pd sudut bibir
Penyebab: • Ceroboh & kurang perh atian • Tenaga tidak terkontrol • Tehnik yg buruk
Posisi tangan yg benar memfiksasi Mencegah alat tergelincir
Penanganan : • Tindakan hrs dilakukan dgn tehnik yg baik & benar • Penanggulangan perdaraha n yg terjadi & penjahitan la serasi • Salep AB pd abrasi bibir • Penambalan • Fiksasi gigi goyang/ lepas
Fiksasi dgn teknik Essig
Fiksasi dgn band orthodonti
FRAKTUR TLG ALVEOLAR & TUBEROSI TAS MAKSILARIS Terjadi karena : Ekstraksi yg sulit Alveolar tipis Akar bengkok Pasien edentulous Tenaga yg besar & tdk terkontrol Tuberositas maksilaris yg terbawa bersama gigi
Penanganan : Fraktur tlg alv : penghalusan & penjahitan Fraktur TM : Segera hentikan ekstraksi Kembalikan fragmen dan atau Penjahitan rapat Antibiotik & dekongestan
FRAKTUR TULANG MANDIBULA • Jarang terjadi • Pada ekstraksi M3 RB dgn tenaga yg besar & tanpa fiksasi, byk tlg yg dibuang, tehnik y g buruk • Faktor resiko : Lokal : proses olsteolitik (kista, abses,tumo r) edentulous Sistemik : osteopetrosis, osteogenik imperf ekta
Penanganan : Segera reposisi dan fiksasi sementara IDW / IMF Rujuk ke RS atau spesialis IDW
IMF
PERDARAHAN PRIMER & SEKUNDER
• P. Primer : pd wkt operasi
Trauma berlebihan Jar terinfeksi : perikoronitis, gingivitis Sedang terapi aspirin, warfarin Sistemik : hipertensi, leukemia, hemofili
• P. Sekunder : setelah operasi selesai Trauma pd soket Lepasnya blood clot
Penanganan :
Penjahitan pembuluh darah
Tentukan sumber perdarahan, dpt berasal dr soket/ jar sekitar LASERASI Gigit tampon (+vasokonstriksi), penj ahitan, diathermi, aplikasi bhn hem ostatik (surgicel, gelfoam, bone wax ) Bila masih berlanjut, rujuk ke RS
Penjahitan ps soket
Hematoma dan Ekimosis • Perdarahan yg membeku & me mbentuk masa padat sepanjan g permukaan fasial/ periosteu m atau dibawah kulit • Terjadi sec IO atau EO • Terapi : dpt hilang sendiri kompres dingin salep heparin
DISPLASEMEN GIGI ATAU FRAGMENNYA
Arah displasemen : Maksila : Superior Lateral Posterior Mandibula : Lingual Posterior Inferior
antrum maksila rongga bukal temporal sublingual/ submand. spasium pharingeal kanalis mandibula
Penanganan • Stop tindakan • Foto rongen • Observasi gejala inflamasi, ggn s ensori • Rujuk segera
Mahkota gigi yg masuk ke sinus
FISTULA OROANTRAL Faktor resiko : Sinus max yg besar Tdk ada tlg antara akar & dasar antrum Akar divergen Edentulous Proses patologis di akar Batas yg tipis antara akar dgn sinus
Penanganan • Jgn spooling /kuretase • <2mm, isi spongostan dan gigi t tampon • 2-6 mm, + jahitan • > 7mm, penutupan dgn flap (o leh spesialis) • Dilarang meniup udara dgn m enutup hidung, hindari bersin, batuk dan influensa, merokok dan menghisap • Antibiotik + analgetik + Dekon gestan minimal 7 hr
DISLOKASI TEMPORO MANDIBULA
Etiologi : Tenaga berlebihan tanpa fiksasi Psn dgn riwayat dislokasi berulang Sedang terapi obat tranzquiliser
Penanganan • Manipulasi digital : kedua ibu jari pd permukaan okl usal, ditekan ke bawah • Perangsangan refleks mun tah di palatum molle
Manipulasi dislokasi TMJ
EMFISEMA Merup. Akumulasi udara pd jar lunak, terasa seperti gelas retak (snowball crepitasi) dapa t terjadi krn : Handpiece kec tinggi tanpa air yg cukup Peningkatan tek IO krn bersin, batuk, dengkur, meniup udara setelah pembe dahan Pemakaian H2O2 pd daerah operasi
Penanganan
• Dapat hilang sendiri • Kompres panas dingin bergantian • Penekanan dgn dressing alkohol kearah s oket • Tusuk jarum (syringe di diamin) • Antibiotik + Analgetik + ruburrontia
TRAUMA PADA SYARAF • Sering pd RB terutama pengambilan M3: n. al v inf, lingualis, mentalis • Menyebabkan parestesi dan anastesi total pd bibir dan lidah, persiten atau permanen • Dpt disebabkan : Trauma jarum suntik Pemakaian tang dgn tenaga besar Alat yg terpeleset Akar gigi yg mengenai kanalis
Penanganan • Kadang sembuh sendiri • Dlm 6 minggu belum se mbuh, rujuk segera • Terapi : dekompresi, graf
N. Bukalis
N. Alv. Inf
N, Lingualis
SINKOP • Merup. Keadaan ketidaksadaran, tdk berb ahaya, sebagai akibat reaksi psikis • Gejala : – lemah, pusing, pucat, kulit dingin & basah – nadi cepat & lemah – respirasi cepat & dangkal, makin lambat pingsan
Etiologi : cemas & takut berlebihan, rs sakit, gelisah, ggn emosi, pregnansi, hipotensi
SYOK ANAFILAKTIK • Merup. Rx hipersensitivitas dimana terjadi kegagalan sistemik sirkulasi untuk memp ertahankan perfusi organ vital, sehingga t erjadi hipoperfusi periper dpt menyeb abkan kematian yg cepat • Sering karena penyuntikan AB • Gejala : tek darah turun dgn cepat, nadi ce pat, pucat, gelisah, sesak nafas tdk sadar
Penanganan • Posisi kaki psn lebih tinggi • Bebaskan jln nafas dan sirkulasi. Pada sink op rangsang respirasi dgn bau-bauan (alko hol) • bila nadi lemah : inj IM lar epineprin 1:1000 0,3-0,5 ml, dapat diulang setiap 5 mnt. Berikan juga inj kortik osteroid & antihistamin • Bila nadi tdk teraba : segera RESUSITASI!!! • Persiapan transportasi ke RS
DRY SOCKET • Soket di RM tanpa adany a blood clot disertai rasa sakit yg berat, halitosis, k dg trismus. • Sering timbul pada hr ke2 post ekstraksi, banyak p d RB krn sedikitnya sirkul asi darah
Soket tanpa blood clot
Penanganan • Irigasi dgn lar chlorhexidin 0,12% / saline hangat. Bila sakit anastesi blok • Soket diisi dgn dressing yg berisi analgeti k & antiseptik. Sakit biasanya reda dlm 1015 mnt • Antibiotik + Analgetik • Lakukan kontrol yg ketat
INFEKSI & PENYEMBUHAN LUKA YG LA MBAT • Infeksi dpt timbul beberapa hr postop, me nyebabkan penyembuhan luka terlambat • infeksi ini timbul krn : – – – – –
trauma berlebihan bedah pd jar terinfeksi & alat tdk steril keadaan sistemik psn adanya hematom OH buruk
• Gejala Lokal : sakit, eritema, bengkak, pus/ fistel Sistemik: demam, limphadenopati, nadi & respi rasi meningkat
Penanganan : • • • • •
Debridemen & irigasi daerah operasi insisi draenase pd daerah pus pemakaian obat kumur Antibiotik + antiinflamasi, Prophilaksis AB dpt diberikan sebagai pence gahan sebelumnya
NEKROSIS JAR MUKOSA Timbul karena : •Tehnik penyuntikan yg buruk, tekanan berlebihan •Flap dgn dasar sempit •Perawatan postop yg bu ruk atau tdk ada Laserasi pd palatum molle
Penanganan : • Debridemen dgn H2O2 + NaCl • Pemberian salep kortikosteroid • Antibiotik + antiinflamasi + obat kumur
PEMBENGKAKAN POSTOPERASI & TRIS MUS
• Pembengkakan postop merup. Kondisis no rmal akan mencapai puncak dlm 48-72 jam postop • Penanganan : – kompres dingin 24 jam I – Kortikosteroid
kurangi edema
TRISMUS • Dapat timbul krn : – pembengkakan postop – infeksi otot pengunyahan (trauma/ anastesi yg berlebihan)
• Penanganan : kompres panas dingin bergantian latihan buka mulut Antiinflamasi + diet lunak bila tidak ada perubahan, segera rujuk
RASA SAKIT YG MENETAP
• Sakit yg tetap ada setelah batas waktu normal penyembuhan selesai • Penyebab : – neuroma traumatik – causalgia (phantom tooth pain) – sakit psikogenik
Penanganan : • Evaluasi ulang anamnesa dan diagnosa • Teliti apakah telah melakukan pencabutan gigi penyebab dgn benar • Eliminir penyebab fisik lain (kista residual) • Tentukan respon sakit dgn anastesi infiltra si dan Analgetik • Jika sakit terus berlanjut (2-3 minggu) sege ra rujuk
KESIMPULAN • Komplikasi pencabutan gigi merupakan suatu ke adaan yang terjadi diluar apa yang diharapkan/ k eadaan normal saat pencabutan gigi • Komplikasi dapat terjadi intraoperasi dan postop erasi • Drg harus dapat mengenali & mengetahui kompli kasi2 yang terjadi selama & sesudah pencabutan gigi serta dapat menanganinya atau melakukan t indakan pendahuluan sebelum melakukan rujuk an ke yang lebih ahli.
TERIMA KASIH