Kontrasepsi Postpartum

  • Uploaded by: Vivie Rembang
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kontrasepsi Postpartum as PDF for free.

More details

  • Words: 2,765
  • Pages: 13
Loading documents preview...
PENDAHULUAN

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek samping minimal. Berhasil tidaknya sesuatu cara bergantung kepada apakah sel sperma (sperma) dapat dicegah dilumpuhkan-dimatikan supaya tidak memasuki arena fertilitas, atau sel telur tidak dikeluarkan atau tidak dapat bertemu dengan sel sperma. Dalam mempelajari kontrasepsi, pengetahuan tentang bagaimana terjadinya kehamilan dan cara kerja kontrasepsi harus dipahami benar-benar, misalnya : -

Jangan menumpahkan sel sperma ke dalam vagina pada cara abstinensia dan koitus interuptus

-

Mengelakkan masa subur wanita dengan system kalender

-

Menutup mulut rahim untuk menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim dan saluran telur misalnya pada diafragma, cervical cap( Dutch cap)

-

Mematikan sperma dalam vagina dengan spermisida

-

Mencegah konsepsi atau nidasi dengan IUD

-

Menekan atau melumpuhkan sel sperma dengan pil KB pria

-

Menekan ovulasi sehingga sel telur tidak keluar dengan kontrasepsi hormonal

-

Memotong, mengikat atau menjepit saluran telur dan saluran sperma dengan kontrasepsi mantap

beberapa cara kontrasepsi pasca persalinan sebagai usaha medik dalam keluarga berencana yaitu : MAL (Metode Amenorea Laktasi), Kontrasepsi kombinasi, kontrasepsi progestin, AKDR, kondom/spermisid, diafragma, KB alamiah, koitus interuptus, kontrasepsi mantap (Tubektomi), Vasektomi.

1

KONTRASEPSI PASCAPERSALINAN

Pada umumnya klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak lagi. Konseling tentang keluarga berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Klien pasca persalinan dianjurkan : -

Memberi ASI ekslusif kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan.

-

Sesudah bayi berusia 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI, dengan pemberian ASI diteruskan sampai anak berusia 2 tahun.

-

Tidak menghentikan ASI untuk mulai suatu metode kontrasepsi.

-

Metode kontrasepsi pada klien menyusui dipilih agar tidak mempengaruhi ASI atau

-

kesehatan bayi.

METODE KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN A. Metode Amenorea Laktasi (MAL) Mal adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apa pun lainnya. Mal dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila menyusui secara penuh dan lebih efektif bila pemberian ≥ 8x sehari sampai 6 bulan, belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. 

Cara kerja : penundaan/penekanan ovulasi



Keuntungan kontrasepsi :



-

Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan Segera efektif

-

Tidak mengganggu senggama

-

Tidak ada efek samping secara sistemik

-

Tidak perlu pengawasan medis

-

Tidak perlu obat atau alat

-

Tanpa biaya

Keuntungan non kontrasepsi Untuk bayi : -

Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI)

-

Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal 2

-

Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai.

Untuk ibu :



-

Mengurangi pendarahan pascaapersalinan

-

Mengurangi risiko anemia

-

Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi

Keterbatasan -

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit

-

pascapersalinan

-

Mungkin sulit dilaksanankan karena kondisi social

-

Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan

-

Tidak melindungi terhadap infeksi menular sexual (IMS) termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan. Sebaliknya yang seharusnya tidak menggunakan MAL adalah klien yang sudah mendapat haid setelah bersalin, tidak menyusui secara eksklusif, bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan, ibu yang bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam. B. Kontrasepsi kombinasi (hormone estrogen dan progesteron) Bentuk pemberian kontrasepsi kombinasi dapat berbentuk tablet atau drags dan berupa depo injeksi. Kontrasepsi oral biasanya dikemas dalam satu kotak yang berisi 21 atau 22 tablet, dan sebagian kecil berisi 28 tablet. Minipil digunakan tanpa masa istarahat yang terdiri dari 35 tablet. Sediaan depo injeksi dapat berupa injeksi mikro kristalin (depoprovera) atau cairan minyak dari asam lemak sterioid ester. Sediaan estrogen – gestagen dibagi menjadi kombinasi monofasik, bertingkat, dan sekuensial bifasik. Pil kombinasi Adalah pil kontrasepsi yang berisi estrogen maupun progesterone. Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya. Cara kerja : -

Menekan sekresi gonadotropin dari hipofise secara terus – menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi.

3

-

Merubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan terhalang, sulit, atau tidak mungkin sama sekali.

-

Merubah peristaltik tuba dan rahim, sehingga mengganggu motilitas tuba untuk ovum dan transportasi sperma. Menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi

-

Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-rangsangan gonadotropin.

Manfaat : -

Memiliki efektivitas yang tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya

-

Pemakai pil dapat hamil lagi, bilamana dikehendaki kesuburan kembali dengan cepat

-

Tidak mengganggu hubungan seksual

-

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

-

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang, tidak terjadi nyeri haid

-

Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan

-

Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause

-

Mudah dihentikan setiap saat

-

Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

-

Dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker ovarium

Kekurangan : -

Pil harus dimakan setiap hari, kurang cocok bagi wanita yang pelupa

-

Mual, terutama pada 3 bulan pertama

-

Perdarah bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama

-

Pusing, nyeri payudara, berat badan naik sedikit

-

Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)

-

Meningkatkan tekanan darah, retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan gangguan

-

pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat

-

Tidak mencegah IMS

Yang dapat menggunakan pil kombinasi : -

Usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak

-

Gemuk atau kurus

-

Setelah melahirkan dan tidak menyusui

4

-

Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut

-

Pascakeguguran, anemia, nyeri haid hebat, siklus haid tidak teratur

-

Riwayat kehamilan ektopik, kelainan payudara jinak, DM tanpa komplikasi, penyakit tiroid, penyakit radang panggul dll

-

Varises vena

Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi : -

Hamil atau dicurigai hamil, menyusui eksklusif

-

Perdarahan pervaginam yang belum diketahui

-

Penyakit hati akut

-

Perokok usia > 35 tahun

-

Riwayat penyakit jantung, stroke, tekanan darah > 180/110 mmhg, riwayat gangguan pembekuan darah atau DM > 20 tahun, kanker payudara, migraine dan gejala neurologi fokal

-

Tidak dapat menggunakan pil secara teratur.

Waktu mulai menggunakan pil kombinasi : -

Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.

-

Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid

-

Boleh menggunakan pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis

-

-

Setelah melahirkan : 

Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif



Setelah 3 bulan dan tidak menyusui



Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)

Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

5

C. Kontrasepsi Progestin 1. Profil -

Sangat efektif

-

Aman

-

Suntikan ini juga dapat di pakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi

-

Kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan

-

Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI

2. Cara Kerja -

Mencegah Ovulasi.

-

Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi

-

sperna.

-

Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.

-

Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3. Efektivitas Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0.3 kehamilan per 100 kehamilan per 100 perempuan per tahun , asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. 4. Keuntungan -

Sangat efektif.

-

Pencegahan kehamilan jangka panjang.

-

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.

-

Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit

-

jantung dan gangguan pembekuan darah.

-

Tidak mempengaruhi produksi ASI.

-

Sedikit efek samping.

5. Keterbatasan. -

Sering ditemukan gangguan haid

-

Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan).

-

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.

-

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

-

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.

-

Permasalahan berat badan merupakan permasalahan tersering. 6

-

Tidak menjamin perlindunganterhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus ,atau infeksi virus HIV.

-

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghenntian pemakaian.

-

Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genitalia melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari depo nya.

-

Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.

-

Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).

-

Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido ,gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas,jerawat.

D. AKDR/IUD 1. Definisi IUD/AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. 2. Efektivitas Sebagai kontrasepsi AKDR tipe T efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar antara 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalan 125170 kehamilan). Sedangkan AKDR dengan pregesteron antara 0,5-1 kehamilan per 100 perempuan pada tahun pertama penggunaan. 3. Cara Kerja -

Menghambat kemampuan sperma masuk ketuba fallopi.

-

Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

-

IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.

-

IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.

-

Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

4. Keuntungan -

sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.

-

IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan

-

Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

7

-

Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

-

Tidak mempengaruhi hubungan seksual

-

Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

-

Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

-

Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

-

Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).

-

Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir).

-

Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

5. Efek Samping -

Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)

-

Haid lebih lama dan banyak

-

Perdarahan (spotting) antara menstruasi

-

Saat haid lebih sakit

E. Kondom 1. Definisi Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. 2. Cara Kerja -

Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.

-

Sebagai alat kontrasepsi.

-

Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.

3. Manfaat -

Efektif bila pemakaian benar.

-

Tidak mengganggu produksi ASI.

-

Tidak mengganggu kesehatan klien.

-

Tidak mempunyai pengaruh sistemik.

-

Murah dan tersedia di berbagai tempat.

-

Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.

-

Metode kontrasepsi sementara 8

4. Keterbatasan -

Efektifitas tidak terlalu tinggi.

-

Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.

-

Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.

-

Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.

-

Perasaan malu membeli di tempat umum.

-

Masalah pembuangan kondom bekas pakai.

F. Diafragma 1. Definisi Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks. 2. Cara Kerja -

Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).

-

Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.

3. Manfaat -

Efektif bila digunakan dengan benar.

-

Tidak mengganggu produksi ASI.

-

Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.

-

Tidak mengganggu kesehatan klien.

-

Tidak mempunyai pengaruh sistemik.

-

Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

-

Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.

4. Keterbatasan -

Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).

-

Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.

-

Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.

-

Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.

-

Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.

-

Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama. 9

G. KB Alamiah 1. Definisi Metode keluarga berencana alamiah atau natural family planning adalah metode pengendalian kelahiran yang tidak membutuhkan alat, bahan kimia maupun obatobatan (metode hormonal). Bagi wanita maupun pasangan yang ingin menghindari efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi sederhana dengan alat maupun kontrasepsi modern, maka lebih memilih cara KB alami. 2. Macam KBA -

Metode kalender atau pantang berkala (Calendar method or periodic abstinence).

-

Metode suhu tubuh basal (Basal body temperature method).

-

Metode mukosa serviks (Cervical mucous method or ovulasi billings).

-

Metode simptothermal (Method simptothermal yaitu perpaduan suhu tubuh basal dan ovulasi billings).

3. Manfaat Manfaat kontrasepsi -

Untuk mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar.

-

Membantu untuk mencapai kehamilan, bila pasangan menginginkan kehamilan.

-

Tidak ada efek samping sistemik.

-

Murah atau tanpa biaya.

Manfaat non kontrasepsi -

Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.

-

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

-

Mempererat tanggung jawab dan kerjasama antar pasangan.

-

Menjalin komunikasi antara pasangan.

4. Keterbatasan -

Tidak cukup efektif sebagai metode kontrasepsi (angka kegagalan 9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian).

-

Tingkat efektifitas tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam mengikuti instruksi.

-

Memerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat menggunakan dengan benar.

-

Memerlukan mediator atau tenaga terlatih untuk kesinambungan informasi dan komunikasi.

10

-

Mampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan senggama pada saat masa subur (agar tidak hamil).

-

Perlu pencatatan setiap hari (tentang mukus, suhu basal, dan gejala biologis lainnya).

-

Gangguan (misal infeksi vagina) akan menyulitkan interpretasi lendir serviks.

-

Memerlukan termometer khusus untuk metode suhu tubuh basal.

-

Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV maupun HIV/AIDS.

H. Koitus Interuptus 1. Definisi Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi. 2. Cara Kerja Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim. 3. Efektifitas Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif. 4. Manfaat - Alamiah. - Efektif bila dilakukan dengan benar. - Tidak mengganggu produksi ASI. -

Tidak ada efek samping.

-

Tidak membutuhkan biaya.

-

Tidak memerlukan persiapan khusus.

-

Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

-

Dapat digunakan setiap waktu.

11

5. Keterbatasan -

Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma selama senggama.

-

Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).

-

Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi coitus.

-

Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

-

Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.

I. Kontrasepsi Mantap (Tubektomi/Vasektomi) 1. Definisi Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi. 2. Cara Kerja Tubektomi Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup Vasektomi Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar. Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma. 3. Keuntungan Kontrasepsi mantap Kontrasepsi Tubektomi -

Sangat efektif dan “permanen”

-

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

-

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

-

Tidak mempengaruhi proses menyusui

12

-

Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal

-

Tidak menggangu hubungan seksual

Kontrasepsi Vasektomi -

Sangat efektif dan “permanen”

-

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

-

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

-

Tidak menggangu hubungan seksual

-

Tindakan bedah yang aman dan sederhana

4. Kerugian Tubektomi (MOW) -

Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

-

Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan

Vasektomi (MOP) -

Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak

-

Harus ada tindakan pembedahan minor.

13

Related Documents

Kontrasepsi Postpartum
January 2021 1
Perdarahan Postpartum
January 2021 1
Referat Kontrasepsi
February 2021 0
Postpartum Lecture
January 2021 1
Normal Postpartum
January 2021 1
Kontrasepsi Alamiah
January 2021 1

More Documents from "Miyo Tan"