Kp 17.1.6 - Anatomi Dan Fisiologi Yang Berhubungan Dengan Konstruksi Gtp

  • Uploaded by: leilyanisari
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kp 17.1.6 - Anatomi Dan Fisiologi Yang Berhubungan Dengan Konstruksi Gtp as PDF for free.

More details

  • Words: 903
  • Pages: 52
Loading documents preview...
KP 17.1.6 Ellis E. Ramadian, drg

1. Pendukung bagi GTP RA Dukungan  dari tulang palatum dan maksila Tulang ditutupi oleh mukosa Ketebalan mukosa berbeda di berbagai

daerah palatum  perbedaan kompresibilitas jaringan  perlu diberikan relief palatal: Papilla insisivum Sutura palatina mediana Torus palatinus

Bentuk palatum

Flat

Rounded

U-Shaped

V-shaped

2. Daerah penerima tekanan Linggir alveolar dan sebagian besar palatum durum  daerah penerima tekanan utama Rugae palatina  sebaiknya tidak berubah bentuk sewaktu dicetak Daerah kelenjar di kiri-kanan midline posterior palatum durum

Bentuk lengkung Menurut House: Klas I : Square Klas II: Tapering Klas III: Ovoid Untuk retensi dan stabilisasi :

Square > ovoid > tapering

Bentuk linggir U-shaped : bentuk linggir yang paling ideal V-shaped Knife Edge Flat / datar

Pertimbangan bentuk linggir pada maksila dan mandibula  sama

3. Papila insisivum Menutupi foramen insisivum Harus diberi relief agar tidak menekan nervus

nasopalatinus yang bermuara di foramen insisivum Dapat menjadi petunjuk besarnya resorpsi yang telah terjadi

4. Daerah palatal posterior Ditutupi jaringan lunak yang cukup tebal Tidak dibutuhkan relief, kecuali pada resorpsi

yang hebat

Bentuk palatum molle I. Paling ideal untuk posterior palatal seal dan pembuatan post dam II. Bentuk yang memungkinkan diperolehnya posterior palatal seal dengan ukuran sedang III. Bentuk dengan posterior palatal seal paling sempit, tidak ideal bagi pembentukan post dam

Upper throat form (House) = wider post dam

area is more favorable for retention  Class1 = large and normal in form with immovable tissue extending posteriorly from the hard palate for 5-12 mm at which point the curtain of the soft palate makes an obtuse angle with the hard palate and becomes moveable with large range of motion; usually seen if low palatal vault and small tuberosities; MOST favorable post dam configuration

 Class2

= medium and normal in form having immovable tissue 3-5 mm posterior to hard palate; usually seen if moderate length and sweep of soft apalte; junction between hard and soft palate is more acute than class1  Class3 = small with little or no immovable tissue posterior to the hard palate; small short tense soft palate forming the most actue angle at the junction with the hard palate of all classes; LEAST favorable post dam configuration

5.

Komponen tulang dasar pendukung GTP yang perlu Foramen insisivum  menjadi lebih dekat ke diperhatikan puncak alveolar  mengikuti resorpsi

Foramen insisivum

Tuberositas maksila: Sering sangat menonjol akibat gigi poterior atas dibiarkan tanpa antagonis  tulang ikut tumbuh seiring gigi ektrusi Ditutupi oleh jaringan fibrous

Prosessus zygomatikus  di distal frenulum

bukal pada daerah M1 pasien yang edentulous dalam waktu lama

Torus palatinus  penonjolan tulang di garis

tengah palatum durum Dibebaskan dari tekanan basis  relief palatal

Frenulum labialis Secara umum, semakin rendah frenulum,

semakin baik untuk konstruksi GT Frenulum harus dibebaskan dari sayap GT Semakin >>>  pembebasan semakin >>>

Frenulum bukalis Merupakan frenulum yang aktif karena

terdapat perlekatan dari otot-otot: Levator anguli oris  perlekatan di bawah

frenulum Orbikularis oris  menarik frenulum ke arah depan Buccinator  menarik frenulum ke belakang

Vestibulum bukalis Pemeriksaan dilakukan dengan mulut yang

hampir menutup  diperoleh tinggi vestibulum yang akurat Ujung distal sayap bukal tidak boleh terlalu tebal  ramus asendens tidak mendorong GT  terbuka

Vestibulum labialis Frenulum bukalis Vestibulum bukalis

Hamular notch Batas posterior GTP RA Perluasan basis terlalu posterior  sakit Perluasan basis kurang  tidak retentif  (-)

posterior palatal seal Harus tercetak sewaktu pencetakan

Fovea palatina Lekukan di sekitar midline Penggabungan beberapa saluran kelenjar

mukus Pedoman menentukan lokasi tepi posterior GT

Vibrating line (AH line) Bukan merupakan pertemuan antara palatum

durum & palatum molle Berada di palatum molle Terletak di antara kedua hamular notch Lebih kurang 2 mm di depan fovea palatina

Postdam

Daerah pendukung GTP RB Batas-batas: • medial : puncak alveolar • anterior : frenulum bukal • lateral : lingua oblique eksternal • Distal : retromolar pad

Buccal shelf Daerah dukungan utama Ditutupi tulang kortikal Memberi daya tahan yang sangat baik

terhadap tekanan oklusal

Linggir alveolar

Anatomi tepi labial dan bukal Di bagian tengah vestibulum labialis  frenulum labialis  dibebaskan dari sayap GT Vastibulum bukalis  Meluas dari frenulum bukal ke posterior sampai bagian luar retromolar pad serta dari puncak alveolar ke pipi Vestibulum bukalis akan ditempati oleh sayap bukal GT

Daerah otot masseter Tepi distobukal GTP RB harus melandai atau

cekung  menghindari bergesernya GT akibat kontraksi otot masseter

Anatomi tepi lingual Terdapat mylohyoid ridge Sayap lingual yang panjang pada daerah ini 

sakit dan GT goyang sewaktu lidah digerakkan Sayap lingual harus sejajar dengan mylohyoid sewaktu berfungsi  tidak menimbulkan rasa sakit Pergerakan dasar mulut mempengaruhi panjang sayap Frenulum lingualis dibebaskan dari sayap GT

Sulkus alveolingual Ruangan antara lidah dengan linggir alveolar

dari frenulum lingual meluas ke fossa retromylohyoid Daerah anterior : meluas dari frenulum lingual ke fossa premylohyoid Daerah tengah : dari fossa premylohyoid ke ujung distal krista mylohyoid Daerah posterior : fossa retromylohyoid

Batas distal : Retromolar pad Batas posterior GTP RB Basis menutupi retromolar pad  peripheral

seal Harus diperoleh pada cetakan

Retromolar Pad

Referensi Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE:

Buku ajar prostodonti untuk pasien tak bergigi menurut Boucher, Edisi 10, Jakarta, 2002, EGC. Basker RM: Perawatan prostodontik bagi pasien tidak bergigi, Jakarta, EGC Mark Vallee : Secrets to successful dentures part II < http://removpros.dentistry.dal.ca/RemovSite/Se crets_of_Dentures_files/Successful%20Dentures %20Part%202.pdf> (13 April 2011)

Nallaswamy D: Textbook of prosthodontics,

India, 2003, Jaypee Soratur SH: Essentials of prosthodontics, India, 2006, Jaypee

TERIMA KASIH

ULTIMATE

Related Documents


More Documents from "ariwie"