Loading documents preview...
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Hujan adalah komponen masukan penting dalam proses hidrologi. Karakteristik hujan
antara lain yaitu intensitas, durasi, kedalaman, dan frekuensi. Intensitas yang berhubungan dengan durasi dan frekuensi yang dapat dihubungkan melalui kurava Intensity-DurationFrequency (IDF). Data yang diperlukan berupa data curah hujan dan data karakteristik DAS. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan bulanan selama 10 tahun (1993 2003) di stasiun kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.
1.2.
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan secara garis besar antara lain : 1) Melakukan pengumpulan data dan informasi berupa besar intensitas hujan,luas wilayah daerah yang di survey 2) Mengetahui besar intensitas hujan per jam, debit aliran rencana, dan doimensi penampang saluran. 3) Membuat laporan desain saluran yang diperlukan suatu daerah.
1
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
1.3.
Lingkup Pekerjaan Secara garis besar lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pengumpulan dan penelaahan semua data yang berkaitan dengan pekerjaan antara lain data curah hujan, peta topografi, tata guna lahan, dan hasil studi yang telah dilaksanakan dan lain-lain.
1.4.
Analisis Hujan Rencana
Analisis Banjir Rencana
Analisis Dimensi Saluran
Sumber Data Sumber data berasal dari beberapa instansi pemerintah yaitu :
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di kecamatan Simpang Tiga, kota Pekanbaru.
2
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1.
Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Simpang Tiga Kelurahan Simpang Tiga termasuk dalam wilayah Kecamatan Bukit Raya, Kota
Pekanbaru, Propinsi Riau. Wilayah Kelurahan Simpang Tiga berbatasan dengan kelurahankelurahan lain yang ada disekitarnya, yaitu:
Sebelah Utara : Kelurahan Simpang Baru
Sebelah Selatan : Kelurahan Tuah Karya
Sebelah Barat : Kelurahan Sidomulyo
Sebelah Timur : Kelurahan Delima
Luas wilayah Kelurahan Simpang Tiga secara keseluruhan adalah 2378 ha. Sebagian besar wilayah digunakan untuk pemukiman dan industri. Kondisi geografis Kelurahan Simpang Tiga merupakan daerah dataran rendah dan keadaan suhu maksimum 32,6 sampai 36,5 derajat Celcius.
Gambar 2.1. 3
Foto peta satelit Simpang Tiga DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
2.2.
Peta Daerah Pengaliran Lahan dan Saluran
Garis berwarna hitam menunjukan daerah lokasi yang di tinjau dan garis berwarna biru merupakan bagan aliran air dari lokasi tersebut.
4
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
2.3.
Data curah hujan kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Propinsi Riau (Tahun 1993-2003) 1993 1994 1995 1996 1997 1998
5
1999
2000
2001 2002 2003
Jan
278
132
302
73
106
248
293
231
310
399
233
Feb
64
214
310
160
151
144
111
63
383
15
158
Mar
161
191
297
240
280
224
212
289
313
226
234
Apr
233
213
292
336
396
103
135
408
297
220
341
Mei
225
116
184
194
190
327
281
139
165
231
124
Jun
100
69
223
91
63
118
226
270
123
133
179
Jul
185
12
229
187
34
298
108
88
112
193
130
Agus
121
51
184
246
96
235
203
108
170
55
190
Sep
236
88
257
256
54
252
291
144
202
149
83
Okt
165
119
265
365
130
134
400
145
443
54
357
Nov
396
319
387
321
311
346
170
170
392
352
169
Des
413
91
236
175
160
420
146
309
383
334
357
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
BAB 3 DASAR TEORI 3.1.
Distribusi Log Pearson III Parameter penting dalam Log Pearson Type III yaitu harga rata-rata, simpangan baku
dan koefisien kemencengan. Jika koefisien kemencengan sama dengan nol maka distribusi kembali ke distribusi Log Normal. Tidak seperti konsep yang melatar belakangi pemakaian distribusi normal untuk debit puncak, maka probabilitas distribusi Log Pearson III masih tetap dipakai karena fleksibilitasnya. Berikut ini langkah-langkah penggunaan distribusi Log Pearson Type III adalah sebagai berikut : 1. Ubah data ke dalam bentuk logaritmik, X = log X 2. Hitung harga rata-rata : ∑ 3. Hitung harga simpangan baku : [
̅ ]
∑
4. Hitung koefisien kemencengan : ̅
∑
5. Hitung logaritma hujan dengan periode ulang T : ̅ 6
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
3.2.
Intensitas Curah Hujan Menurut Asdak (1995), menyatakan bahwa instensitas hujan adalah jumlah hujan per
satuan waktu. Untuk mendapatkan nilai intensitas hujan di suatu tempat makaalat penakar hujan yang digunakan harus mampu mencatat besarnya volume hujan dan waktu mulai berlangsungnya hujan sampai hujan tersebut berhenti. Intensitas hujan atau ketebalan hujan per satuan waktu lazimnya dalam satuan millimeter per jam. Data intensitas hujan biasanya dimanfaatkan untuk perhitungan-perhitungan prakiraan besarnya erosi, debit puncak (banjir), perencanaan drainase, dan bangunan air lainnya. Menurut Loebis, dkk (1993), perhitungan debit banjir dengan metode rasional memerlukan data intensitas curah hujan. Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada kurun waktu dimana air tersebut terkonsentrasi. Intensitas curah hujan dinotasikan dengan huruf I dengan satuan mm/jam. Lama waktu hujan adalah lama waktu berlangsungnya hujan, dalam hal ini dapat mewakili total curah curah hujan atau periode hujan yang singkat dari curah hujan yang relative seragam. Untuk menentukan nilai intensitas hujan biasanya menggunakan data curah hujan untuk daerah penelitian yang terdiri atas lama waktu hujan dan interval waktu hujan (Asdak, 1995). Untuk melakukan analisis frekuensi kejadian hujan atau banjir besar pada intensitas dan lama waktu yang berbeda digunakan data curah hujan yang diperoleh dari suatu stasiun penakar hujan. Pengalaman yang diperoleh dari daerah tropis menunjukkan bahwa curah
7
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
hujan yang sangat intensif umumnya berlangsung dalam waktu relative singkat. Sedangkan presipitasi yang berlangsung cukup lama pada umumnya tidak terlalu deras (Asdak, 1995). Loebis (1992), menyatakan bahwa Analisis hubungan dua parameter hujan yang penting berupa intensitas dan durasi dihubungkan secara statistic dengan suatu frekuensi kejadiannya. Penyajian secara grafik hubungan ini adalah berupa kurva Intensity-DurationFrequency (IDF). Analaisis IDF memerlukan analisis frekuensi dengan menggunakan seri data yang diperoleh dari rekaman hujan. Jika tidak tersedia waktu untuk mengamati besarnya intensitras curah hujan atau disebabkan oleh karena alatnya tidak ada, dapat ditempuh cara-cara empiris dengan menggunakan rumus-rumus ekperimental seperti rumus Talbot, Mononobe, Sherman dan Ishigura (Sri Harto, 1993). Intensitas hujan (mm/jam) dapat diturunkan dari data curah hujan harian (mm) empiris menggunakan metode mononobe, intensitas curah hujan (I) dalam rumus rasional dapat dihitung berdasarkan rumus :
(
)
Dimana : R = curah hujan rancangan setempat (mm) t = Lamanya curah hujan (jam) I = Intensitas curah hujan (mm/jam) (Loebis, 1992). 8
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Sifat umum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi pula intensitasnya (Suripin, 2004). Hubungan antara intensitas, lama hujann dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam lengkung Intensitas Druasi frekuensi (IDF curve = Intencity-Duration-Frequency Curve). Lengkung Intensity Duration Frequency (IDF) ini digunakan dalam menghitung debit puncak dengan metode rasional untuk menentukan intensitas curah hujan rata-rata dari waktu konsentrasi yang dipilih. 3.3.
Waktu Konsentrasi Menurut Suripin (2004), waktu konsentrasi suatu DAS adalah waktu yang diperlukan
oleh air hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran DAS (titik control) setelah tanah menjadi jenuh. Dalam hal ini diasumsikan bahwa jika durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, maka setiap bagian DAS secara serentak telah menyumbangkan aliran terhadap titik control. Salah satu meotde untuk memperkirakan waktu konsentrasi adalah sebagai berikut :
√
9
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Dimana : Tc = waktu konsentrasi (menit) t1 = waktu inlet (menit) t2 = waktu aliran (menit) L = panjang saluran(m) Lo = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m) S = kemiringan daerah pengaliran V = kecepatan air rata-rata (m/detik) nd = koefisien hambatan
10
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1.
Perhitungan Intensitas curah hujan metode Monobe dengan parameter statistik Log Pearson III Tabel 4.1 Data curah hujan Kecamatan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru
Bulan
1993
1994 1995 1996 1997
1998
1999
2000 2001 2002 2003
1
278
132
302
73
106
248
293
231
310
399
233
2
64
214
310
160
151
144
111
63
383
15
158
3
161
191
297
240
280
224
212
289
313
226
234
4
233
213
292
336
396
103
135
408
297
220
341
5
225
116
184
194
190
327
281
139
165
231
124
6
100
69
223
91
63
118
226
270
123
133
179
7
185
12
229
187
34
298
108
88
112
193
130
8
121
51
184
246
96
235
203
108
170
55
190
9
236
88
257
256
54
252
291
144
202
149
83
10
165
119
265
365
130
134
400
145
443
54
357
11
396
319
387
321
311
346
170
170
392
352
169
12
413
91
236
175
160
420
146
309
383
334
357
Total
2577
1615 3166 2644 1971
2849
2576
2364 3293 2361 2555
Maksimum
413
319
420
400
408
11
387
365
396
443
399
357
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Tabel 4.2 Hitungan parameter statistik No. Tahun
Data
(Xi-Xaverage)2
(Xi-Xaverage)3
(Xi-Xaverage)4
1
1993
413
460,30
9875,47
211873,81
2
1994
319
5262,84
-381795,34
27697516,18
3
1995
387
20,66
-93,91
426,88
4
1996
365
704,66
-18705,55
496547,35
5
1997
396
19,84
88,39
393,74
6
1998
420
809,66
23038,54
655551,19
7
1999
400
71,48
604,33
5109,30
8
2000
408
270,75
4455,10
73306,68
9
2001
443
2647,57
136229,52
7009628,22
10
2002
399
55,57
414,25
3088,05
11
2003
357
1193,39
-41226,15
1424175,94
4307
11516,73
-267115,34
37577617,34
Total
Nilai rerata ̅ : ̅
∑
Deviasi standar s :
√
12
∑ ̅
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Koefisien asimetri (skewness) Cs : ∑ ̅
Koefisien variasi Cv :
̅
Koefisien kurtosis Ck : ∑
13
̅
Xmax
443
Xaverage - s (A)
357,61
Xmin
319
Xaverage + s (B)
425,48
Xaverage
391,55
Xaverage - 2s (C)
323,67
s
33,94
Xaverage + 2s (D)
459,42
Cv
0,09
byk data < A
2
Cs
-0,835
byk data > B
1
Ck
4,76
byk data < C
1
n
11
byk data > D
0
Y1
3
Y2
1
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Tabel 4.3
Parameter statistik untuk menentukan jenis distribusi Distribusi
Syarat
Hasil
Normal
68,27%
72,73%
95,44%
91%
0
-0,84
3
4,76
0,26
-0,84
6,24
4,76
1,14
-0,84
5,4
4,76
Log Normal
Gumbel
Log Pearson Tipe III
jika
tidak
yang
ada
memenuhi
syarat
Tabel 4.4
14
Data hujan dan probabilitas untuk distribusi Log Pearson III m
p (mm)
yi=log p
(Xi-Xaverage)2
1
413
2,61595
0,000611
2
319
2,50379
0,007644
3
387
2,58771
0,000012
4
365
2,56229
0,000837
5
396
2,5977
0,000042
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Tabel 4.5 Kala
6
420
2,62325
0,001026
7
400
2,60206
0,000117
8
408
2,61066
0,000378
9
443
2,6464
0,003045
10
399
2,60097
0,000095
11
357
2,55267
0,001486
Jumlah
4307
28,5035
0,015294
yrata-rata
391,545 2,59122
0,001390
sy
0,03911
Csy
0,01509
Hujan rancangan dengan kala ulang selama 5 tahun
Nilai log Nilai
K Nilai Cs
ulang X
S
5
0,04
2,5928
K (0) (0,1)
0,015093 0,836
Log
Hujan
Xt
rancangan (Xt)
Kt
0,842 0,79309 2,6238 420,53152
Nilai Kt dihitung dengan cara interpolasi linier :
Setelah itu , dilakukan penghitungan curah hujan rancangan pada kala ulang 5 tahun dengan persamaan : ̅
15
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Tabel 4.6
Intensitas hujan jam-jam (mm/jam) untuk kala ulang 5 tahun Metode yang digunakan dalam perhitungan intensitas hujan adalah metode Mononobe
16
T
Kala
ulang
(menit)
tahun (mm/jam)
5
767,4666081
10
483,4736673
15
368,9594619
30
232,4298963
60
146,4216595
120
92,23986548
180
70,39219183
240
58,10747408
360
44,34430212
480
36,60541488
720
27,93515984
5
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Dari tabel diatas dapat dibuat kurva Intensity Duration Frequency (IDF) :
Kurva IDF 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 -100 0 -200
4.2.
Kurva IDF y = -130.3ln(x) + 782.65
200
400
600
Log. (Kurva IDF)
800
Perhitungan Debit Aliran (Q) Menghitung debit aliran (Q) dengan langkah-langkah berikut : 1) Hitung intensitas curah hujan dalam kurun waktu 4 jam yang didapatkan dari tabel perhitungan intensitas hujan jam-jaman sebesar 58,108 mm/jam.
2) Tentukan jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (Lo), panjang saluran (L), dan kemiringan lahan antara elevasi maksimum dan minimum (S). Lo = 725 m L = 175 m
17
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
3) Hitung waktu konsentrasi (Tc) dengan menggunakan rumus :
√
4) Tentukan intensitas curah hujan rencana (Irencana) dengan cara memasukkan angka waktu konsentrasi (Tc) ke dalam rumus persamaan garis yang telah didapat dari kurva IDF :
Dengan begitu maka didapatkan besar intensitas hujan rencana sebesar I = 455,673 mm/jam
5) Tentukan luas daerah pengaliran (A), didapatkan luas daerah pengaliran lokasi yang di tinjau sebesar 0,015425 km2
18
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
6) Tentukan koefisien aliran (C) sesuai kondisi permukaan Tipe daerah aliran
C
Rerumputan Tanah pasir, datar, 2%
0,5-0,10
Tanah pasir, sedang, 2-7%
0,10-0,15
Tanah pasr, curam, 7%
0,15-0,20
Tanah gemuk, datar, 2%
0,13-0,17
Tanah gemuk, sedang, 2-7%
0,18-0,22
Tanah gemuk, curam, 7%
0,25-0,35
Perdagangan Daerah kota lama
0,75-0,95
Daerah pinggiran
0,50-0,70
Perumahan Daerah single family
0,30-0,50
Multi unit terpisah
0,40-0,60
Multi unit tertutup
0,60-0,75
Suburban
0,25-0,40
Daerah apartemen
0,50-0,70
Industri
19
Daerah ringan
0,50-0,80
Daerah berat
0,60-0,90
Taman, kuburan
0,10-0,25 DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
Tempat bermain
0,20-0,35
Halaman kereta api
0,20-0,40
Daerah tidak dikerjakan
0,10-0,30
Jalan : Beraspal
0,70-0,95
Beton
0,80-0,95
Batu
0,70-0,85
Atap
0,75-0,95
Sumber : Buku Hidrologi Terapan, Bambang Triatmodjo
7) Tentukan kecepatan aliran rata-rata yang diizinkan
Jenis Bahan Pasir halus Lempung kepasiran Lanau aluvial Kerikil halus Lempung kokoh Lempung padat Kerikil kasar Batu-batu besar Pasangan batu Beton Beton bertulang
20
Kecepatan aliran yang diizinkan (m/detik) 0.45 0.5 0.6 0.75 0.75 1.1 1.2 1.5 1.5 1.5 1.5
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
8) Hitung debit air (Q) dengan menggunakan rumus :
m3/detik
4.3.
Perhitungan dimensi saluran Menghitung dimensi saluran dengan mengggunakan langkah-langkah berikut : 1) Dalam mencari nilai b dan d,dapat menggunakan persamaan rumus luas penampang basah (F) dengan bentuk penampang yaitu trapesium :
√ Dari pernyataan tersebut maka dibuatlah persamaan yang menghasilkan nilai dimensi saluran penampang, yaitu :
b = 0,8694 m
d = 0,8123 m
2) Menghitung tinggi jagaan (W) selokan samping, yaitu : √
21
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
4.4.
22
Gambar dimensi penampang saluran
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JUNI 2012
JURUSAN TEKNIK SIPIL BINUS UNIVERSITY
BAB 5 KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan Dari perhitungan yang telah dilakukan pada daerah kelurahan Simpang Tiga, nilai
intensitas hujannya sebesar 455,673 mm/jam. Lalu didapatkan besar debit rencana aliran sebesar 1,135 m³/detik. Besar dimensi saluran rencana yang dapat digunakan yaitu :
b = 0,8694 m
d = 0,8123 m
w = 0,5744 m
Hasil perhitungan dimensi saluran dapat memenuhi persyaratan dikarenakan kecepatan aliran yang digunakan tidak melebihi kecepatan maksimum yang diizinkan (Vultimate) dari persyaratan SNI yang ada.
5.2
23
Referensi
SNI 03-3424-1994 (Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan)
Triatmodjo,Bambang.2009.Hidrologi Terapan.Yogyakarta : Beta Offset
DRAINASE PERKOTAAN BINUS UNIVERSITY