Makalah-formularium

  • Uploaded by: GGruinner
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah-formularium as PDF for free.

More details

  • Words: 1,655
  • Pages: 7
Loading documents preview...
FORMULARIUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perawatan penderita di rumah sakit dan dalam memfasilitasi perawatan kesehatan lain sering sekali tergantung pada keefektifan penggunaan obat. Keragaman obat yang tersedia mengharuskan dikembangkannya suatu program penggunaan obat baik di rumah sakit, guna memastikan bahwa pendertita menerima perawatan yang terbaik. Untuk kepentingan perawatan penderita yang lebih baik, rumah sakit harus mempunyai suatu program evaluasi pemilihan dan penggunaan obat yang objektif di rumah sakit. Program ini adalah dasar dari terapi obat yang tepat dan ekonomis (Siregar dan Lia, 2003). Konsep sistem formularium adalah suatu metode untuk menggandakan program demikian dan telah digunakan oleh berbagai rumah sakit beberapa tahun lalu. Formularium rumah sakit adalah adalah dokumen berisi kumpulan produk obat yang dipilih panitia farmasi dan terapi (PFT) disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat serta kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan obat yang relevan untuk rumah sakit tersebut, yang secara terus menerus direvisi agar selalu akomodatif bagi kepentingan penderita dan staf profesional pelayanan kesehatan, berdasarkan data konsumtif, data morbiditas serta pertimbangan klinik staf medik rumah sakit bersangkutan. Terdapat tiga unsur penting untuk mengadakan dan memelihara suatu formularium yang dapat dipercaya, yaitu: 1. Suatu hubungan kerja kolaboratif diantara professional pelayanan kesehatan di rumah sakit. 2. Staf medik yang ditetapkan, yang berpraktik di rumah sakit. 3. PFT yang diantar disiplin sebagai staf medik di rumah sakit. Kegunaan

pengelolaan

sistem

formularium

secara

terus

menerus

adalah

mengoptimalkan pelayanan penderita melalui seleksi dan penggunaan yang rasional zat aktif dan sediaan obat dalam rumah sakit. Apoteker memiliki peran utama dalam keamanan dan kemanfaatan relative sediaan farmasi yang diusulkan untuk penambahan atau

penghapusan dari formularium. Selain itu apoteker juga menjadi kunci dalam penerimaan resep dengan menjelaskan dan mendukung sasaran serta proses dari pengelolaan sistem formularium. Teknik pengelolaan sistem formularium terdiri dari tiga katagori umum, yaitu: 1. Evaluasi penggunaan obat (EPO) adalah suatu proses terus-menerus, sah secara organisasi, terstruktur, ditujukan untuk memastikan bahwa obat digunakan secara tepat, aman dan bermanfaat. EPO yang efektif dimulai dengan penetapan kriteria penggunaan obat atau pedoman pengobatan yang disetujui oleh PFT atas nama staf medik. 2. Pemeliharaan formularium yang mencakup: a. pengkajian golongan terapi obat; b. proses penambahan obat ke atau dihapus dari formularium; dan c. penggunaan obat nonformularium dalam situasi penderita khas. 3. Seleksi produk obat yang artinya apoteker harus melakukan peranan kepemimpinan dalam menseleksi produk obat dengan mengusulkan kesempatan untuk seleksi obat. Hal ini termasuk evaluasi dan asesmen data bioekivalen; karakteristik penyimpanan; dispensing dan konsumsi; harga; dan informasi produk yang relevan (Siregar dan Lia, 2003). 1.2 Tujuan Mahasiswa dapat menemukan contoh formularium serta mengetahui isi formularium rumah sakit tersebut. II. Pembahasan Isi formularium Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sebagai berikut : 1. Sambutan Direktur Utama RSCM Sambutan direktur umum RSCM menjelaskan bahwa pada tahun 2012 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dicanangkan menuju akreditasi Joint Commission International (JCI) sehingga semakin giat dilakukan perbaikan dan peningkatan mutu di segala bidang. Salah satu standar JCI dalam pengelolaan obat adalah adanya formularium yang diseleksi secara kolaboratif oleh para ahli yang tergabung dalam Panitia Farmasi dan Terapi. Seleksi dilakukan

secara

cermat

dengan

mempertimbangkan

khasiat,

keamanan,

mutu,

ketersediaannya di pasaran dan biaya pengobatan yang paling murah. Pembatasan jenis

produk harus dilakukan untuk mengefisienkan pengelolaan obat dan menjaga kualitas pelayanan kepada pasien. 2. Sambutan Dekan FKUI Sambutan dekan FKUI menjelaskan sistem formularium yang terdapat dalam buku ini diharapkan dapat mendukung peresepan obat secara rasional yang mengutamakan kepentingan pasien sebagai pelanggan utama. Buku formularium ini nantinya akan memandu setiap dokter yang berpraktik di RSCM dalam meresepkan obat dengan dosis rasional sesuai indikasi, memperhitungkan risiko efek samping, memperhatikan interaksi obat dan menimbang efektivitas biaya. 3. Kata Pengantar oleh Ketua Panitia Farmasi dan Terapi RSCM Dari kata pengantar diketahui bahwa dalam rangka penyusunan Formularium RSCM 2012, telah diterima 228 usulan yang terbagi atas : a. 188 copy drugs, usulan ini diseleksi berdasarkan dokumen mutu yang lebih lengkap dan harga yang lebih murah dan yang diterima masuk ke dalam formularium adalah 113 copy drugs. b. 12 me-too drug, usulan ini diseleksi berdasarkan keunggulan relatif dalam hal efek terapi, efek samping, kenyamanan, serta harga yang pantas dan yang diterima masuk ke dalam formularium adalah 2 me-too drugs. c. 18 new chemical entities (NCEs), yang diterima masuk ke dalam formularium adalah NCEs yang memperlihatkan level of evidence peringkat 1, sehingga yang diterima masuk ke dalam formularium adalah 8 new chemical entities (NCEs). d. 10 sediaan herbal komersial, usulan ini diseleksi namun diperoleh bukti klinis yang menyertai klaim indikasinya berperingkat rendah, atau pembuktian masih dalam tahap eksprimentasi pada hewan sehingga tidak ada satupun usulan yang masuk ke dalam formularium. 4. Panitia Farmasi dan Terapi Berdasarkan Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo No.17159/TU.K/34/XII/2010 Panitia Farmasi dan Terapi terdiri dari : Ketua : Prof. Dr. dr. Armen Muchtar, SpFK Sekretaris : Dra. Yulia Trisna, Apt., Mpharm Anggota : terdiri atas 13 orang dokter dari berbagai spesialis dan 8 orang apoteker.

5. Surat Keputusan Direksi Tentang Pemberlakuan Penggunaan Buku Formularium RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 6. Prinsip Penggunaan Obat Secara Rasional Dalam formularium ini dikutip dari buku Guide to Good Prescribing yang diterbitkan oleh WHO tahun 1994 dibuat pedoman penggunaan obat secara rasional. Langkah-langkah pengobatan rasional disusun sebagai berikut : a. Langkah 1 : Tetapkan masalah pasien Diupayakan menegakkan diagnosis secara akurat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis yang seksama, serta pemeriksaan penunjang yang tepat. Diagnosis yang akurat serta identifikasi masalah yang jelas akan mempermudah rencana penanganan. b. Langkah 2 : Tentukan tujuan terapi Tujuan terapi disesuaikan untuk setiap masalah atau diagnosis yang telah dibangun berdasarkan patofisologi penyakit yang mendasarinya. c. Langkah 3 : Strategi pemilihan obat Setiap pemilihan jenis penanganan ataupun pemilihan obat harus sepengetahuan dan kesepakatan dengan pasien. Pertimbangan biaya pengobatan pun harus dibicarakan bersamasama dengan pasien atau keluarga pasien.Pilihan penanganan dapat berupa penanganan non farmakologik maupun farmakologik.  Penanganan non farmakologik Tidak semua pasien membutuhkan penanganan berupa obat. Sering pasien hanya membutuhkan nasihat berupa perubahan gaya hidup, diet tertentu, sekedar fisioterapi atau psikoterapi. Semua instruksi tersebut perlu dijelaskan secara rinci dan dengan dokumen tertulis.  Penanganan farmakologik Berdasarkan pemahaman patofisiologi penyakit serta farmakodinamik obat dilakukan pemilihan jenis obat dengan mempertimbangkan efektifitas, keamanan, kenyamanan dan harga obat. d. Langkah 4 : Penulisan resep obat Resep obat berisi perintah dari penulisnya kepada apoteker sebagai pihak yang menyerahkan obat kepada pasien. Resep harus ditulis dengan jelas, mudah dibaca dan memuat informasi nama dan alamat penulis resep, tanggal peresepan, nama dan kekuatan obat, dengan singkatan dan satuan yang baku, bentuk sediaan dan jumlahnya,

cara pemakaian dan peringatan, nama, umur pasien serta alamat juga dicantumkan, kemudian dibubuhi paraf atau tanda tangan dokter. e. Langkah 5: Penjelasan tentang aturan pakai dan kewaspadaan Pasien memerlukan informasi, instruksi dan peringatan yang akan memberinya pemahaman sehingga ia mau menerima dan mematuhi pengobatan dan mempelajari cara minum obat yang benar. Informasi yang jelas akan meningkatkan kepatuhan pasien. f. Langkah 6 : Pemantauan pengobatan Pemantauan bertujuan untuk menilai hasil pengobatan dan sekaligus menilai apakah diperlukan tambahan upaya lain. Pemantauan dapat dilakukan secara pasif maupun aktif. Pemantauan pasif artinya dokter menjelaskan kepada pasien tentang apa yang harus dilakukan bila pengobatan tidak manjur. Pemantauan aktif berarti pasien diminta datang kembali pada waktu yang ditentukan untuk dinilai hasil pengobatan terhadap penyakitnya (de Vries, et al., 1994). 7. Petunjuk Penggunaan Buku Formularium Buku Formularium RSCM edisi tahun 2012 dibagi menjadi 4 bagian : a. Warna biru : berisi informasi umum. b. Warna putih : berisi daftar obat formularium yang disusun berdasarkan kelas terapi mengikuti ketentuan pada Buku Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dengan modifikasi. c. Warna merah jambu : berisi lampiran-lampiran d. Warna kuning : berisi indeks kelas terapi, indeks obat berdasarkan nama generik, indeks obat berdasarkan nama dagang. 8. Daftar Obat Formularium RSCM Berdasarkan Kelas Terapi Beberapa hal serta keterangan yang perlu diketahui untuk mempermudah penggunaan buku formularium ini adalah sebabgai berikut : a. Kode kelas terapi dalam formularium ini mengacu pada kode DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) dengan modifikasi. b. Kolom No Urut Obat, dimaksudkan adalah nomor urut obat dari subkelas terapi. c. Nama dagang produk obat yang disetujui masuk dalam formularium adalah maksimal: 1 (satu) original product (nama dagang yang memegang hak paten obat), 2 (dua) copy drugs dan 1 (satu) sediaan generik.

d. Obat yang tersedia produk generiknya, maka pada kolom nama dagang, sediaan generik ditandai dengan cetak tebal. e. Pada kolom keterangan dicantumkan, khusus pada kelas terapi 6.2 yaitu antibiotika digolongkan berdasarkan pembatasan peresepannya, yaitu: -

Lini Pertama : Antibiotika yang boleh diresepkan oleh semua dokter yang bertugas di RSCM.

-

Lini Kedua : antibiotika yang boleh diresepkan bila pemeriksaan mikrobiologik memperlihatkan adanya resistensi dengan antibiotika lini pertama, pasien alergi dengan antibiotika lini pertama, penggunaannya merupakan prosedur standar di departemen/ divisi, atau penggunaannya telah disetujui oleh Panitia Antibiotika RSCM.

-

Lini ketiga : Antibiotika yang boleh diresepkan setelah mendapat persetujuan oleh konsultan spesialis penyakit infeksi di masing-masing departemen atau Panitia Antibiotika RSCM.

Contoh daftar obat formularium RSCM berdasarkan kelas terapi terlampir. 9. Lampiran a. Kebijakan dan Peraturan Tentang Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi di RSCM b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah Kebijakan Obat Generik di RSCM Contoh Formulir Pengusulan Obat Baru Contoh Formulir Permintaan Obat Non Formularium Contoh Formulir Laporan Efek Samping Obat Tabel Interaksi Obat Nama Dagang Yang Dihapuskan dari Formularium RSCM Daftar Sediaan Generik Indeks Kelas Terapi Indeks Obat berdasarkan Nama Generik Indeks Obat berdasarkan Nama Dagang

III. Penutup Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Contoh formularium rumah sakit yang ditemukan adalah formularium rumah sakit umum pusat nasional dr. cipto mangunkusumo. 2. Secara garis besar, isi dari formularium rumah sakit umum pusat nasional dr. cipto mangunkusumo terdiri atas : sambutan direktur utama rscm, sambutan dekan fkui, kata pengantar oleh ketua panitia farmasi dan terapi rscm, panitia farmasi dan terapi, surat keputusan direksi tentang pemberlakuan penggunaan buku formularium rsupn dr. cipto mangunkusumo, prinsip penggunaan obat secara rasional, petunjuk penggunaan buku formularium, daftar obat formularium rscm berdasarkan kelas terapi, dan lampiranlampiran.

More Documents from "GGruinner"

Makalah-formularium
March 2021 0