Makalah Kwu Lontar

  • Uploaded by: DDD
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kwu Lontar as PDF for free.

More details

  • Words: 1,711
  • Pages: 12
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULULUAN

1.1 Latar Belakang Sulitnya mendapatkan pekerjaan sudah menjadi permasalahan umum di Indonesia. Sudah banyak sarjana muda yang akhirnya jatuh dalam kekosongan hidup tanpa memiliki pekerjaan. PHK dari beberapa perusahaan juga membuat banyaknya pengangguran hidup merana di Negara ini. Akhirnya banyak yang di antara kita harus lari mencari titik terang dengan cara menjadi wirausahawan. Memiliki usaha sendiri menjadi solusi yang baik untuk kondisi Negara yang belum dapat memberikan lowongan kerja yang cukup bagi rakyatnya. Sisi lain dari wirausaha kita juga dapat memberikan pekerjaan kepada orang lain yang membutuhkannya. Dengan memiliki sikap ulet mau berjuang disetiap naik turunnya permintaan pasar, kuat menghadapi kejamnya pasar, tidak putus asa dalam menghadapi kegagalan dan selalu mempunyai ide cemerlang untuk melakukan pembaharuan menjadi kunci sukses dalam menjalankan wirausaha. Memiliki kreatifitas yang tinggi juga penting, misalnya memperkenalkan kue tradisional Indonesia salah satunya kue lontar. Kue yang sekilas berbentuk mangkuk dan tidak jauh berbeda dengan kue pie susu ini tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia bagian Timur. Rasa yang manis dan gurih membuat kue Lontar menjadi sajian khas istimewa masyarakat Papua ketika menyambut hari raya Idul Fitri. Kue berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili, dan susu ini diciptakan oleh masyarakat Papua tanpa adanya silang budaya dari luar. Pada awalnya, sejarah kue lontar ini berasal dari zaman Belanda. Nama “kue” dalam bahasa Belanda disebut Rondtart atau yang disebut kue bundar. Zaman dahulu, pembuatannya dilakukan dengan cara dibakar di piring keramik khusus yang berbeda dengan piring yang ada saat ini. Piring yang dipakai dalam pembuatan kue lontar disebut “piring lontar”. Piring ini memiliki ciri khas yaitu terdapat gambar ikan dan piring tersebut hanya terdapat di Papua. Karena ada perbedaan lafal pengucapan di lidah masyarakat Papua, akhirnya kue ini dikenal dengan sebutan “Kue Lontar”.Kue lontar diwariskan turun temurun di Papua sejak zaman Belanda. Awalnya kue ini ada di kota Fak-fak setelah itu di wilayah Papua yang mayoritas penduduknya muslim dan akhirnya kue lontar ini terkenal sampai keluar Papua.

1.2 Visi Menjadikan makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Papua, yaitu kue lontar digemari dan dikenal oleh masyarakat, dengan variasi rasa yang menggoda lidah.

1.3 Misi 1. Membuat makanan tradisional menjadi lebih menarik. 2. Mengenalkan makanan tradisional agar semakin dicintai. 3. Mengedepankan kualitas dan pelayanan terhadap konsumen

1.4 Tujuan kegiatan usaha 1. 2. 3. 4.

Mengenalkan makanan tradisional Indonesia dan menarik minat konsumen Membuka lapangan pekerjaan Mendapat keuntungan Menjaga agar makanan tradisional tidak ditelan oleh zaman

1.4 Maksud Kegiatan Usaha Kegiatan ini kami buat karena kami ingin makanan tradisional Indonesia tidak terlupakan seiring berkembangnya zaman, dengan berinovasi makanan tradisional dapat dicintai dan dikenalkan ke publik yang akan membuat banyak keuntungan, dalam kesempatan ini kami ingin memperkenalkan dan membuat “KUE LONTAR” yang berasal dari papua.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Profil Kue yang sekilas berbentuk mangkuk dan tidak jauh berbeda dengan kue pie susu ini tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia bagian Timur. Rasa yang manis dan gurih membuat kue Lontar menjadi sajian khas istimewa masyarakat Papua ketika menyambut hari raya Idul Fitri. Kue berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili, dan susu ini diciptakan oleh masyarakat Papua tanpa adanya silang budaya dari luar. Pada awalnya, sejarah kue lontar ini berasal dari zaman Belanda. Nama “kue” dalam bahasa Belanda disebut Rondtart atau yang disebut kue bundar. Zaman dahulu, pembuatannya dilakukan dengan cara dibakar di piring keramik khusus yang berbeda dengan piring yang ada saat ini. Piring yang dipakai dalam pembuatan kue lontar disebut “piring lontar”. Piring ini memiliki ciri khas yaitu terdapat gambar ikan dan piring tersebut hanya terdapat di Papua. Karena ada perbedaan lafal pengucapan di lidah masyarakat Papua, akhirnya kue ini dikenal dengan sebutan “Kue Lontar”.Kue lontar diwariskan turun temurun di Papua sejak zaman Belanda. Awalnya kue ini ada di kota Fak-fak setelah itu di wilayah Papua yang mayoritas penduduknya muslim dan akhirnya kue lontar ini terkenal sampai keluar Papua.

2.2 Strategi Pasar Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :

2.2.1 Segmenting Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.

2.2.2 Targeting Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah kami , serta warung warung kecil.

2.2.3 Positioning Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis tambahkan yaitu :

seperti keju, coklat dan mashmellow, greentea, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.

2.3.1 Kekuatan ( Strength ) Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.

2.3.2 Kelemahan ( Weakness ) 1. Produk tidak tahan lama. 2. Produk kurang dikenal masyarakat. 3. Harga bahan baku tidak stabil.

2.3.3 Peluang ( Oportunity ) Saat ini kue lontar yang kami buat memiliki rasa yang bervariasi yang kekinian dan membuat banyak orang tertarik untuk mencoba. Kue lontar yang kami buat juga dapat dinikmati di semua kalangan, dengan harga terjangkau dan rasa yang pas dilidah orang Indonesia.

2.3.4 Ancaman ( Treath ) Ancaman yang dapat timbul dari usaha ini antara lain : 1.

Pesaing tidak sehat.

2.

Bahan baku yang tida stabil.

3.

Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk kami.

BAB III MANAGEMEN PRODUKSI 3.1 Proses Produksi Kegiatan yang penulis lakukan dalamkegiatan produksi yaitu : 1.

Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.

2.

Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.

3.

Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.

4.

Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.

3.2 Bahan Baku Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut : NO.

Nama Bahan

Banyaknya

Harga Satuan

Harga Total

1.

Margarin

200gr

Rp7000,00

7.000

2.

Tepung Terigu

250gr

Rp10.000,00

10.000

3.

Gula Halus

1/4kg

Rp3.000,000

3.000

4.

Telur

4

Rp2000,000

8.000

5.

Susu Kental Manis

200ml

Rp7.000,000

7.000

6.

Topping (marshmellow, greentea, keju)

3

Rp10.000,00

30.000

TOTAL

3.3 Peralatan Dan Perlengkapan Dalam

65.000

Peralatan

NO.

Nama Barang

Banyaknya

1.

Oven

1

2.

Cetakan Kue Lontar

12

3.

Rolling pin

1

4.

Gelas Belimbing

1 Perlengkapan

NO.

Nama Barang

Banyaknya

Harga Satuan

Jumlah

1.

Merk Produk

5lbr

Rp3000

Rp15.000

2.

Plastik lem

1 pack

Rp7000

Rp7000

3.

Sarung tangan plastik

6

Rp1000

Rp6000

Total

Rp28.000

3.4 Cara Pembuatan 1. Kocok margarine, putih telur dan gula sampai tercampur rata 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Masukkan tepung terigu aduk dengan spatula Ambill sedikit adonan dan tipiskn dengan rolling pin Cetak adonan ke dalam cetakan, rapikan, dan tusuk bagian dalam dengan garpu Campur semua adonan isi sampai tercampur rata dan kental. Isikan +/- 1,5 sdm Panggang kurang lebih 30 menit tergantung kondisi oven

BAB IV

RENCANA ANGGARAN

4.1 Modal / Pemasukkan Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 93.000  Total biaya

= bahan baku + perlengkapan = Rp. 65.000 + 28.000 = Rp. 93.000

Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 30 produk dengan modal pengeluaran Rp. 93.000 4.2 Penentuan Harga Jual  Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi = 93.000/ 30 = Rp. 3100/pcs  Harga jual

= harga pokok+laba yang di inginkan =Rp.3100+Rp.1400 =Rp.4.500

Jadi harga jualnya yaitu (Rp.4500/pcs)

4.3 Perhitungan Laba/Rugi  Laba

= ( hasil produksi x harga jual) – modal = ( 30x Rp. 4500) – Rp.93000 = Rp. 135.000 – Rp. 93000 = Rp. 42.000

 Persentase Laba

= laba / modal x 100% x 100%

= 42.000 / 93. 000 x 100% = 45% Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 45%

BAB V

PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kami akan membuat “Kue Lontar” dengan varian rasa yang menarik tanpa melupakan jati diri kue lontar yang merupakan kue khas Papua, mungkin kue ini masih asing di telinga kita semua, tetapi kami akan mengenalkan produk tradisional ini, agar lebih dikenal dan tidak terlupakan seiring munculnya kue- kuemodern yang memiliki penampilan menarik. 5.2 Saran Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha kami ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi kami dan masyarakat. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada guru saya Ibu Agustin selaku guru “Pendidikan Kewirausahaan” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan proposal ini. Adapun proposal ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul proposal ini yaitu “Varian Terbaru Kue Lontar Khas Papua”. Harapan saya,proposal ini dapat memberi tuntunan bagi teman-teman dalam memahami kewirusahaan di bidang makanan, saya menyadari ini maupun cara penyampaian proposal ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya siap mengembangkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga proposal ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 26 Juli 2017

Proposal

Kue Lontar Khas Papua

Nama Anggota      

Ajeng Wahyuni, Amalia Rama Dona Feny Ramadanti M Aldi, M Rizky, Riffa N

Kelas Mata Pelajaran

: XI MIPA 3 : PKWU

Jalan PLN Cipinang Muara III , Jatinegara, Jakarta Timur

Related Documents

Makalah Kwu Lontar
March 2021 0
Lontar Pengejukan Leak
February 2021 1
Proposal Kwu Kel. 4.doc
February 2021 0
Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2
Makalah Jembatan
January 2021 0

More Documents from "Ahmad Luay Adnani"