Manajemen_tugas2_fg1

  • Uploaded by: Naadiyah Fauziyyah
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen_tugas2_fg1 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,837
  • Pages: 59
Loading documents preview...
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN ( SETTING RUANG) DAN KETENAGAAN

 ANDI ALIFTA NURUL REZKY CHAIRANY (1506690145)  FIRLY ANDINI (1506729821)  JUSTIANA DESTRIAJININGRUM (1506690012)  MUHAMMAD ABDUL AZIZ (1506689774)  NAADIYAH FAUZIYYAH (1506690113)  TAMANA IHDA HUSNA ZAIN (1506689824)  YAUMI RAHMAH MAULIDIAH (1506689793)

FOCUS GROUP 1 ManKep KELAS D

TUJUAN PRESENTASI

Menjelaskan hasil diskusi kelompok mengenai kasus 2A yang dikaitkan dengan topik dua yaitu perencanaan, pengorganisasian (setting ruang) dan ketenagaan.

OUTLINE Pengkajian Kasus 2A

Asuhan Keperawatan Kasus 2A menggunakan pendekatan POSAC Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Metode Penugasan Sesuai Kualifikasi, Kewenangan dan Kompetensi Perawat dengan Metode PN

Perhitungan Jumlah Perawat yang dibutuhkan Kesimpulan

KASUS 2A Tn. K 37 tahun baru datang dan diterima oleh perawat diruangan, TD 180/90mmHg, S: 38C, RR: 30xmnt, tampak kurus, batuk, batuk, mengeluh sesak

nafas, pusing, muntah- muntah, sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu, kurang bisa mengontrol buang air kecil dan merasakan lemas di kedua ekstremitas bawah. Sudah berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke RS, dari IGD sudah terpasang

O2 5lt/mnt dengan NRM, kateter dengan urin 100cc, Infus dan juga NGT, Anamnesa dari IGD B20 dan TB paru.

PENGKAJIAN KASUS DUA

Yaumi Rahmah Maulidiah 1506689793

ASSESSMENT Aktivitas

Circulation

Psikologis

Emilinasi

Makanan/ cairan

Hygiene

Neurosensory

Nyeri/ ketidaknyamanan

Respirasi

Safety

Sexuality

TTV

Sosial Interaction

Riwayat keluarga

PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi • Bentuk dada • Pola pernapasan • Batuk • Sputum • Penurunan proporsi dada anteriorposterior (AP) • Feses & urin • Muntah

Palpasi • Palpasi trakea • Palpasi gerakan dinding dada anterior (eksrusi pernapasan) • Getaran suara (fermitus lokal) • Nyeri tekan

Perkusi • Abdomen • Toraks

Auskultasi • Suara paru • Suara jantung • Bising usus

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK TB Kultur Sputum

Pewarnaan ZiehlNeelsen

Tubercullin skin test atau Purified Protein Derivative (tes Mantoux)

Torasentesis

Egg base media (Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudoh) dan Agar base media (Middle brook)

Polymerase chain reaction (PCR)

Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)

Uji Immunochromatographic tuberculosis (ICT tuberkulosis)

Rontgen dada (x-ray)

Mycodot

Pemeriksaan BACTEC

PEMERIKSAAN HIV HIV antibody test

Rapid HIV tests—OraQuick ADVANCE Rapid HIV-1/2 Antibody Test, MultiSpot HIV-1/HIV-2 Rapid Test, Clearview COMPLETE HIV-1/2

Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

Rapid plasma reagin test

Western blot test

Viral load tests

Serum glucose

Albumin/prealbumin and transferrin levels

Complete blood count (CBC)

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS DUA MENGGUNAKAN PENDEKATAN POSAC

Firly Andini 1506729821

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A VISI Memberikan perawatan pada tuan K secara maksimal dan holistik tanpa mengindahkan keamanan pasien, pasien lain, dan perawat yang terlibat.

MISI Memberi asuhan yang cepat, tepat, dan akurat. Mengutamakan keselamatan pasien. Memberi asuhan yang profesional.

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )

FILOSOFI  Kedisiplinan

 Kejujuran

 Semangat

 Semangat hidup,

 Tanggung jawab

 Menghargai orang lain,

 Kebersamaan

 Persatuan dan kesatuan tim

 Keterbukaan,

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT ) SASARAN

TUJUAN

 Menciptakan tim perawat tuan K yang ideal

 Terwujudnya struktur organisasi penugasan yang baik dan sesuai

 Meningkatkan peningkatan kesehatan dan kemandirian tuan K

 Meningkatnya kondisi kesehatan dan kemandirian tuan K

 Memberi kenyamanan dan kualitas hidup yang baik pada tuan K

 Terbentuknya kenyamanan dan meningkatkan kualiitas hidup tuan K

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT ) KEBIJAKAN  Kepala Bidang bertanggung jawab merumuskan dan menyusun kebijakan dan prosedur pelayanan keperawatan  Pendelegasian tugas diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan

PROSEDUR  Ada dokumen tertulis mengenai kebijakan dan prosedur pelayanan yang ditetapkan  Pelaksana keperawatan melakukan tindakan asuhan keperawatan berdasarkan instruksi kerja dan prosedur yang telah ditetapkan

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )

ATURAN  Perawat wajib memberikan pelayanan / asuhan keperawatan sesuai standar profesi dan batas kewenangannnya /otonom profesi.  Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.  Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien / pasien agarsenantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya.  Perawat wajib bekerja sama dengan tenaga medis.  Perawat wajib memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan kepada klien / pasien dan atau keluarganya sesuai denganbatas kewenangannya.

 Dan lain sebagainya.

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT ) MENGEMBANGKAN RENCANA TINDAKAN  Perencanaan harian (jangka pendek)  Pengkajian, penetapan renpra, implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh ketua tim/perawat primer.  PP mengevaluasi dokumentasi tuan K, apakah tuan K mempunyai renpra, apakah tindakan keperawatan sesuai renpra dan umpan balik kepada ketua tim.  Rencana kegiatan dinas pagi, sore dan malam.

PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT ) MENGEMBANGKAN RENCANA TINDAKAN ( CONT) Perencanaan bulanan (jangka menengah)

Perencanaan tahunan (jangka panjang)

 Pengaturan jadwal dinas.

 Peningkatan mutu asuhan keperawatan,

 Permintaan bahan/material di ruang rawat.  Pengembangan tenaga,

 Pertemuan dengan seiap staf setiap bulan dan seluruh staf setiap bulan.  Diskusi kasus/conference setiap bulan.

 Penambahan peralatan  Pengembangan keprofesian

PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )KASUS 2A  Dalam fase ini, prosedur dikembangkan, peralatan dipersiapkan, dan tugas didelegasikan.  Mengembangkan struktur formal, menentukan proses komunikasi, berkoordinasi

dengan orang- orang, waktu, dan pekerjaan, penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )KASUS 2A (CONT ) STRUKTUR ORGANISASI Untuk menentukan hubungan formal posisi individu dalam organisasi.

Berfungsi untuk:  Mengetahui tanggung jawab masing-masing  Menentukan fokus pada peran dan tanggung jawab  Menghubungkan seluruh aktivitas organisasi sehingga meminimalisasi overlap dan pekerjaan yang berulang  Menunjukkan dengan jelas kepada dan dengan siapa anggota bertanggung jawab

PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )KASUS 2A (CONT ) JOB DESCRIPTION Pernyataan tertulis yang menggambarkan tugas dan fungsi suatu unit fungsi dalam organisasi

Secara garis besar menggambarkan otoritas, tangungjawab, dan akuntabilitas yang dilibatkan dalam unit fungsi tersebut. KONTEN:

 Identifikasi Data  Ringkasan pekerjaan  Kualifikasi yang dibutuhkan

PENGKAJIAN KASUS 2A Data Subjektif

Data Objektif

 Nama klien: Tn. k

   

 J. kelamin: Laki-laki  Umur: 37 thn  Tampak kurus  mengeluh sesak nafas  Pusing, muntah-muntah

 sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu  kurang bisa mengontrol buang air kecil  merasakan lemas di kedua ekstremitas bawah

TD 180/90 mmHg S: 38 C RR: 30x/menit Terpasang O2 5 lt/menit dengan NRM, kateter dengan urin 100cc, infus dan juga NGT

DIAGNOSA 1: KEKURANGAN VOLUME CAIRAN Pengkajian

NOC

NIC

DS: - Muntah-muntah - Sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu - kurang bisa mengontrol buang air kecil

Hidrasi (status hidrasi adekuat, ditandai dengan tanda-tanda vital kembali normal (turgor kulit dan membran mukosa bagus)

a. Fluid Management -Monitor status hidrasi (membran mukus, tekanan ortostatik, keadekuatan denyut nadi) dilakukan oleh asisten perawat - Monitor keakuratan intake dan output cairan dilakukan oleh perawat ners -Monitor vital signs dapat dilakukan oleh asisten perawat -Monitor pemberian terapi IV dilakukan oleh perawat ners

Rasional - Mengetahui keadaan umum pasien

-Rehidrasi optimal - Mengetahui penyebab untuk menentukan intervensi penyelesaian -Mengetahui keadaan umum pasien

DIAGNOSA 1: KEKURANGAN VOLUME CAIRAN ( CONT) Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DS: - Muntah-muntah - Sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu - kurang bisa mengontrol buang air keci

Hidrasi (status hidrasi adekuat, ditandai dengan tanda-tanda vital kembali normal (turgor kulit dan membran mukosa bagus)

b. Vital Signs Monitoring -Monitor vital sign klien dapat dilakukan oleh asisten perawat

- Mengurangi risiko kekurangan voume cairan semakin bertambah -Mengetahui perkembangan rehidrasi -Mengetahui keadaan umum pasien -Rehidrasi optimal

DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO GANGGUAN PERTUKARAN GAS Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DO: • RR: 30x/menit • Terpasang O2 5 lt/menit dengan NRM DS: • mengeluh sesak nafas

Status respirasi: Ventilasi

a. Monitoring Respirasi: - Adanya komplikasi - Auskultasi suara nafas pulmonary atau infeki (crackles, wheezing seperti ateletaksis atau ronchi) dilakukan atau pneumoni oleh perawat ners - Takipnea, sianosis dan - Catat kedalaman & adanya distres banyaknya respirasi pernafasan membuat (penggunaan otot peningkatan refleks bantu nafas, adanya bernafas dan dispnea, kecemasan membutuhkan dan sianosis) dilakukan intervensi medis oleh perawat ners

DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO GANGGUAN PERTUKARAN GAS Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DO: • RR: 30x/menit • Terpasang O2 5 lt/menit dengan NRM DS: • mengeluh sesak nafas

Status respirasi: Ventilasi

- Kaji tingkat kesadaran pasien dilakukan oleh asisten perawat

- Hipoksemia dapat terjadi akibat perubahan tingkat kecemasan dan keningungan hingga tak responsif - Nyeri dada peluritik mengindikasikan nonspesifik penumonitis atau membnentuk efusi pleura akibat malignansis

- Pasien harus melaporkan bila ada nyeri dada kepada perawat

DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO GANGGUAN PERTUKARAN GAS Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DO: • RR: 30x/menit • Terpasang O2 5 lt/menit dengan NRM DS: • mengeluh sesak nafas

Status respirasi: Ventilasi

b. Bantuan ventilasi: - Mengoptimalkan fungsi - Tinggikan bagian pulmo dan mengurangi kepala tempat tidur. insiden aspirasia atu Ajarkan klien untuk infeksi akibat miringkan badan, ateletaksis batuk, dan menarik - Membersihkan jalan nafas dalam jika napas diindikasikan dilakukan oleh asisten perawat - Suction jika memang diinkasikan akan dilakukan oleh perawat ners

DIAGNOSA 3: NUTRISI TIDAK SEIMBANG: KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D PENINGKATAN METABOLISME DAN KEBUTUHAN NUTRISI (DEMAM, INFEKSI) Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DS: - Nama klien: Tn. k - J. kelamin: Laki-laki - Umur: 37 thn - Tampak kurus

Status Nutrisi

- Konseling nutrisi dilakukan oleh perawat ners dan ahli gizi - Manajemen nutrisi dilakukan oleh perawat ners dan ahli gizi - Memberikan diet dan makanan ringan dengan substitusi makanan disukai pasien bila tersedia dilakukan oleh perawat ners dan ahli gizi

- Klien memahami nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk kesehatannya - Klien dapat mengontrol asupan makanan

- Diet tidak menyiksa klien

DIAGNOSA 3: NUTRISI TIDAK SEIMBANG: KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D PENINGKATAN METABOLISME DAN KEBUTUHAN NUTRISI (DEMAM, INFEKSI) Pengkajian

NOC

NIC

Rasional

DS: - Nama klien: Tn. k - J. kelamin: Laki-laki - Umur: 37 thn - Tampak kurus

Status Nutrisi

- Merujuk ke ahli gizi untuk menyesuaikan asupan makanan untuk mempertahankan berat dalam rentan normal dilakukan oleh perawat ners

- Ahli gizi membantu klien dalam mengembangkan rencana makan yang akan memenuhi kebutuhan metabolisme disesuaikan dengan preferensi, budaya untuk memfasilitasi penurunan berat badan

ACTUATING • kepala perawat mengarahkan dan memberi penugasan yg jelas kepada para perawat yang menangani Tn K. • Apabila perawat telah selesai melakukan tiap kegiatan/intervensi pada pasien, melaporkan ke kepala perawat atau melakukan pencatatan/dokumentasi agar tidak ada tindakan yang terlewati atau berulang.

EVALUASI/CONTROLLING KASUS 2A 1.

Kondisi cairan dalam tubuh klien perlahan normal kembali

2.

Klien sudah tidak merasakan sesak napas

3.

Kebutuhan nutrisi klien tercukupi dan sesuai dengan kebutuhannya.

PERTANYAAN Kamelia: POSAC untuk individu klien atau se-ruangan? Kelompok kami POSAC untuk manajemen ruangan Novri Andini: Jangka waktu perencanaan apakah harus ada tiga2 nya? Apa seadanya saja? Untuk kasus ini masuknya kemana?

KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAT KETERGANTUNGAN KLIEN

Tamana Ihda Husna Zain 1506689824

KLASIFIKASI KLIEN BERDASARKAN TINGKAT KETERGANTUNGAN (DOUGLAS) Perawatan Mandiri/ Minimal/ Self Care

Perawatan Partial/ Intermediate Care

Perawatan Total/ Intensive Care

1-2 jam perawatan/ hari

3-4 jam perawatan/ hari

5-6 jam perawatan/ hari

(Hidayah, 2014; Nursalam 2014)

INDIKATOR PENGKLASIFIKASIAN (NURMALASARI, 2012; NURSALAM, 2014) Perawatan Mandiri/ Minimal/ Self Care

Klien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan Mampu naik-turun tempat tidur, ambulasi dan berjalan sendiri Mampu makan, minum sendiri, mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan Mampu memberishkan mulut (sikat gigi sendiri) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan Status psikologikal stabil Klien dirawat untuk prosedur diagnostik, dan atau operasi ringan

Perawatan Partial/ Intermediate Care

Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali Pengobatan dengan injeksi Klien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran dicatat Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur

Perawatan Total/ Intensive Care

Semua keperluan klien dibantu Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam Kebutuhan nutrisi dan cairan di penuhi melalui terapi intravena (infus) atau NGT Dilakukan pengisapan lendir Perawatan luka kompleks Gelisah/disorientasi

ANALISIS KETERGANTUNGAN KLIEN SESUAI KASUS Tn K, 37 tahun baru dating dan diterima oleh perawat di ruangan. TD 180/90mmHg, S: 38 C, RR: 30x.mnt, tampak kurus, batuk-batuk, mengeluh sesak nafas, pusing, muntah-muntah, sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu, kurang bisa mengontrol buang air kecil dan merasakan lemas di kedua ekstremitas bawah. Sudah berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke RS, dari IGD sudah terpasang O2 5 lt/mnt dengan NRM, kateter dengan urin 100 cc, Infus dan juga NGT. Anamesa dari IGD B20 dan TB paru.

Tn K diklasifikasikan atau dikelompokan dalam klasifikasi klien yang memerlukan perawatan total/ intensive care.

METODE PENUGASAN SESUAI KUALIFIKASI, KEWENANGAN DAN KOMPETENSI PERAWAT DENGAN METODE PN

Naadiyah Fauziyyah 1506690113

Metode Penugasan Ruang Rawat Berdasarkan Kasus

Keperawatan Fungsional

Tim Keperawatan

Keperawatan Primer

Total Client Care

Case Management (Marquis & Huston, 2012)

METODE

PRIMARY NURSING

(PN)

Disebut juga sebagai relationship-based nursing Satu tim bertanggungjawab pada satu atau beberapa klien yang spesifik Bentuk ideal  sebuah tim yang hanya terdiri dari RN saja (all-RN staff)

(Marquis & Huston, 2012)

STRUKTUR TIM PRIMARY

NURSING

Perawat primer: • merancang asuhan keperawatan klien • memberikan asuhan keperawatan pada waktu yang telah ditentukan Perawat associate: • memberikan asuhan keperawatan pada klien saat perawat sedang tidak bertugas • memberikan perawatan sesuai rencana yang dirancang oleh perawat primer

(Marquis & Huston, 2012)

METODE PRIMARY NURSING (PN) Kelebihan

Memberikan klien perawatan yang kontinu Akuntabilitas keperawatan yang tinggi Klien merasa mendapatkan perawatan pribadi yang dikhususkan hanya kepada mereka

Kekurangan

Sulit untuk diimplementasikan:  Membutuhkan perawat primer dengan tingkat tanggung jawab dan autonomi yang tinggi  Membutuhkan biaya yang lebih banyak

Kurang efektif  tugas-tugas yang diberikan kepada RN terlalu banyak dan seharusnya dapat diberikan kepada personel lain

(Marquis & Huston, 2012)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPERAWATAN INDONESIA DALAM PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN (PPNI, 2005)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPERAWATAN INDONESIA DALAM PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN (PPNI, 2005)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPERAWATAN INDONESIA DALAM PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN (PPNI, 2005)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPERAWATAN INDONESIA DALAM PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN (PPNI, 2005)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPERAWATAN INDONESIA DALAM PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN(PPNI, 2005)

KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN

JUSTIANA DESTRIAJININGRUM 1506690012

KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN Kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan berdasarkan karakteristik klien, model penugasan dan kompetensi yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN MENURUT METODE DOUGLAS Jumlah Klien

Klasifikasi Klien Minimal

Pagi 1 dst

0.17

Sore 0.14

Parsial

Malam 0.07

Pagi 0.27

Sore 0.15

Total

Malam 0.10

Pagi 0.36

Sore 0.30

Malam 0.20

PERHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN DOUGLAS PADA KASUS 2A 2 pasien minimal (pasien 2 dan 3)

Shift

Minimal Parsial

Total

Jumlah

5 pasien parsial (pasien Pasien 7, 8, 9, 10, 11)

Pagi

0.17x2 =0.34

0.27x5 =1.35

0.36x4 =1.44

3.13

Sore

0.14x2 =0.28

0.15x5 =0.75

0.30x4 =1.2

2.23

Malam

0.07x2 =0.14

0.10x5 =0.5

0.20x4 =0.8

1.44

4 pasien total (pasien pada kasus 2a, 4, 5, 6)

Jumlah

6.8

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN MENURUT METODE GILLIES Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan dan jumlah perawat yang bertugas setiap harinya.

KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DALAM SATU UNIT PERAWATAN = Σjam keperawatan/hari x rerata klien/hari x Σhari/ tahun (Σhari/tahun – Σ hari libur) x jumlah jam kerja = Σkeperawatan yang dibutuhkan /tahun Σjam keperawatan yang di berikan perawat/tahun

PERHITUNGAN TOTAL JAM KEPERAWATAN KLIEN MENURUT METODE DOUGLAS PADA KASUS 2A 43 jam + 11 jam + 2,75 jam 11 = 5.16 jam/klien/hari

PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN YANG DIBUTUHKAN MENURUT METODE DOUGLAS PADA KASUS 2A 5.16 x 11 x 365 (365 – 83) x 8 = 9,18

=

20.717 2.256

JUMLAH JAM KEPERAWATAN YANG DIBUTUHKAN KLIEN TIAP HARI

Waktu keperawatan langsung • Self care • Partial care • Total care • Intensive care

: ½ x 4 = 2 jam : ¾ x 4 = 3 jam : 1-1,5 x 4 = 4-6 jam : 2 x 4 = 8 jam

JUMLAH JAM KEPERAWATAN YANG DIBUTUHKAN KLIEN TIAP HARI Waktu keperawatan tidak langsung • 38 menit/klien/hari (RS Detroit) • 60 menit/klien/hari (Menurut Wolfe & Young)

Waktu penyuluhan kesehatan • 15 menit/hari/klien

PERHITUNGAN METODE GILLIES PADA KASUS 2AWAKTU KEPERAWATAN LANGSUNG Waktu x jml klien

Jumlah (jam)

Self care

2x2

4

Partial care

3x5

15

Total care

6x4

24

Waktu keperawatan langsung

43 jam

PERHITUNGAN METODE GILLIES PADA KASUS 2AWAKTU KEPERAWATAN TIDAK LANGSUNG 11 klien x 38 menit = 6.9 jam (menurut RS Detroit) 11 klien x 1 jam = 11 jam (menurut Wolfe & Young)

PERHITUNGAN METODE GILLIES PADA KASUS 2AWAKTU PENYULUHAN KESEHATAN 11 klien x 15 menit = 2.75 jam

KESIMPULAN

REFERENSI - Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing Care Plans: guidelines for individualizinf client care across the life span 8th. Philadelphia: F.A. Davis Company.

PDPI. Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Di Indonesia, 2006. Retrieved April 10, 2016 from http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html Center For Disease Control and Prevention (CDC). 2009. Reported Tuberculosis in the United States, 2008. Atlanta, GA: U.S. Departmentof Health and Human Services. Aditama, T.Y. (2006). Perkembangan Teknologi, Perkembangan Kuman. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. 3(2): ii.

Aditama, T.Y. (2006). Pola Gejala dan Kecenderungan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran. Black & Hawks.(2009). Medical Surgical Nursing. Singapore: Elsevier. Alih bahasa Elsevier. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Singapore: Elsevier. Hidayah, N. (2014). Manajemen model asuhan keperawatan profesional (MAKP) tim dalam peningkatan kepuasan pasien di Rumah Sakit. Retrieved February 10, 2018, from Jurnal Kesehatan: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar: https://media.neliti.com/media/publications/137579-ID-manajemen-modelasuhan-keperawatan-profe.pdf Marquis, Bessie L., Huston, Carol J. (2012). Leadership roles and management functions in nursing 7th Ed. USA :Lippincott Williams & Wilkins.

Nurmalasari. (2012). Analisis jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan RSUD Labuang Baji Makassar. Retrieved February 10, 2018, from UIN ALAUDIN MAKASSAR: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3243/1/Nurmalasari.pdf Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, edisi 4. Jakarta: Salemba Medika. PPNI. (2005). Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Jakarta: Bidang Organisasi PP-PPNI.

More Documents from "Naadiyah Fauziyyah"

Manajemen_tugas2_fg1
February 2021 1
Try Out Uskad
February 2021 4