Naskah Role Play Supervisi

  • Uploaded by: Arifullah Tuwo
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah Role Play Supervisi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,126
  • Pages: 6
Loading documents preview...
Naskah Role Play SUPERVISI DALAM MANAJEMAN KEPERAWATAN

Kepala Ruangan

: Muhammad Arifullah Tuwo

Perawat A

: Sri Wulandari S ( TIM I)

Perawat B

: Sitti Rahayu (TIM II)

Perawat C

: Hadriani

Perawat D

: Nikhmawati

Perawat E

: Syamsul Alam

Pasien

: Dian Aristantya

Keluarga Pasien

: Sumarni

Narator

: Sulfiana

Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi hari melakukan operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat. Kepala Ruangan

: assalamualaikum wrb . . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita masih diberi kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya, baik langsung saja laporan dari masing-masing TIM.

Perawat A

: Dari TIM I jumlah pasien ada 7, Tn. A mengeluh sesak dan sudah diberikan oksigen, N y. B tambahan infus 500cc karena mengalami diare, Ny. C hari ini sudah boleh pulang.

Perawat B

: Dari TIM II jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi, Ny. B pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu, dan Ny. E tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.

Kepala Ruangan

: Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.

Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. D Kepala Ruangan

: Selamat pagi Ibu ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau tidak?

Pasien

: Tidak mas,

Kepala Ruangan

: Kenapa???

Pasien

: Ini mas, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.

Kepala Ruangan

: ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan mengajari ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi.

Pasien

: Baik mas,

Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien. Kepala Ruangan

: sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri yang dia rasakan bisa berkurang.

Perawat D

: baik pak. Saya akan lakukan.

Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi. Perawat D Pasien Perawat D

: selamat pagi bu? : Pagi sus. : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri yang ibu rasakan sedikit berkurang, jadi ibu bisa tidur nyenyak. Ibu bersedia kan?

Pasien

: Iya saya mau.

Perawat D

: Iya, baiklah ibu berhubung anak ibu ada disini juga, jadi dapat melihat teknik relaksasi yang saya ajarkan, supaya anak ibu nantinya bisa mengingatkan cara relaksasinya nanti kalau ibu merasakan nyeri.

Keluarga Pasien

: iya sus,.. nanti saya ingatkan caranya kalau ibu saya merasakan nyeri.

Perawat D

: Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri sambil saya ajari.

Pasien

: (mengangguk) Iya sus.

Perawat D

: Pertama ibu tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). Ini diulang beberapa kali sampai nyeri berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba ganti ibu yang mempraktikkan?

Pasien

: (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?

Perawat D

: Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah capek, ibu bisa istirahat dulu.

Pasien

: Iya sus.

Perawat D

: Mbak bisa dipahami teknik relaksasi tadi.

Keluarga pasien

: bisa diulang lagi sus..

Perawat D

: Pertama, tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). sekarang sudah mengerti? Coba mbak praktikkan?

Keluarga pasien

: (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri juga bisa saya lakukan cara ini suster supaya nyeri saya berkurang suster.

Perawat D

: Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali sampai nyerinya berkurang.

Keluarga Pasien

: iya sus, terima kasih..

Perawat D

: Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil saya.

Pasien

: Baik sus.

Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan. Perawat D

: tok ,,, tok,,, permisi pak

Kepala ruangan

: oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk

Perawat D

: maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny.E.

Kepala ruangan

: Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?

Perawat D

: Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien rasakan juga telah berkurang.

Kepala Ruangan

: Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya. Silahkan melanjutkan pekerjaan.

Perawat D

: Baik pak.

Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan mengunjungi Ny.E . Kepala Ruangan

: Selamat pagi bu?

Pasien

: Pagi pak.

Kepala Ruangan

: Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang?

Pasien

: Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana pak?

Kepala Ruangan

: Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi masalah ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.

Pasien

: Iya pak. Terima kasih.

Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi. Perawat C

: Permisi pak?

Kepala Ruangan

: Ya silahkan.

Perawat C

: Ada keperluan apa bapak memanggil kita semua?

Kepala Ruangan

: Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny.E yang mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu tingkatkan.

Perawat D

: Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh masih merasa nyeri juga.

Perawat E

: Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam manajemen nyeri.

Perawat C

: Iya ya. Betul tuch.

Kepala Ruangan

: Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju? Atau ada yang mempunya ide lain?

Perawat E

: Begini pak, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi saya mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita mengikuti pelatihan manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai banyak referensi dari manajemen nyeri dan kita juga bisa meningkatkan pelayanan dibidang manajemen nyeri. Bagaimana pak?

Kepala Ruangan

: Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain? Kalian semua setuju?

Perawat C

: Iya pak. Itu ide yang bagus, saya setuju.

Perawat D & E

: Iya pak setuju. (sambil mengangguk-angguk)

Kepala Ruangan

: Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.

Semua Perawat

: Iya pak. Permisi.

Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri kemudian perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat pada pelatihan tersebut. Setelah beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di ruangan itu.

Related Documents


More Documents from "WiwitPutriAkirRahayu"

Revolusi Pola Pikir
January 2021 2