Loading documents preview...
DIAGNOSTIK DAN PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL ASAL UNGGAS I Made Kardena Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas kedokteran hewan Universitas Udayana Bali
Diagnosis sampel unggas
Epidemiologi
Gejala Klinis Patologi Anatomi
Lab penunjang
Epidemiologi
Anamnesa (jenis, umur, populasi, pakan, kandang,dsb) Sejarah penyakit Morbiditas Mortalitas Kondisi lingkungan
Pengamatan Klinis
Gangguan saraf - inkoordinasi, tremor, tortikolis Gangguan psikis - depresi, pasif Gangguan respirasi - dispnoe, leleran hidung, ngorok Gangguan saluran cerna : diare Gangguan sirkulasi : anemia
Pemeriksaan sampel darah
Darah diambil melalui vena pada sayap atau secara intra cardial Uji Lab: untuk uji serologis ( HA-HI; ELISA; dsb)
Preparat Ulas Darah : fiksasi dgn methanol selama 5’ kemudian diwarnai dengan GIEMZA ( Pemeriksaan parasit darah, morfologi, komposisi darah)
Pemeriksaan Patologi Anatomi Unggas sakit
sampling organ interna Euthanasi
Nekropsi
diagnosa PA - HP
Persiapan euthanasi - nekropsi Cara Euthanasi unggas: -
-
Disembelih Dislokasio Os Cervikalis Emboli intravena / intracardial
Persiapan nekropsi : -
Persiapan sekan Persiapan alat Persiapan bahan
Nekropsi sampel unggas
Kadaver dibasahi kemudian diletakkan dengan bagian dorsal melekat pada meja nekropsi Kulit diantara paha dan abdomen disayat Caput os femur dikeluarkan dari persendian acetabulum dengan melipat persendian tersebut Kulit pada otot dada disayat dari anterior keposterior lalu dikuakkan
Otot abdominal dipotong tepat diperbatasan sternum Pemotongan Os Costae kearah anterior hingga clavicula Persendian clavicula kanan dan kiri dipotong dengan gunting tulang sehingga sternum dapat diangkat Pengamatan letak masing-masing organ, organ dikeluarkan dan diperiksa.
Pemeriksaan saluran nafas
Sinus Orbita : dibuka dengan menggunting lubang hidung kearah ventral mata sepanjang os maxilla
Khoane; Trakhea : dengan menggunting sudut mulut hingga persendian mandibula terlepas dari maxilla
Bronkus – Paru-paru : dengan membuka rongga thoraks
Pemeriksaan saluran cerna
Keluarkan saluran cerna dengan memotong perbatasan tembolok dengan proventrikulus dan potong didaerah dekat kloaka Saluran cerna dibentangkan dengan memotong mesenteriumnya. Buka dengan mengincisi disepanjang usus
Saluran Cerna Unggas
Lakukan pengamatan: warna pada mukosa, eksudat, perdarahan, abses, penebalan akibat tumor, ada / tidaknya cacing. Masa digesti dikumpulkan pada cawan petri untuk pemeriksaan terhadap telur cacing ( kalo ada cacing) maupun protozoa. Kerokan usus yang hemoragi : untuk mengetahui ada / tidaknya Ookista koksidia > dengan membuat sediaan natif
Pemeriksaan terhadap Jantung; Ginjal; Hati dan Limpa
Amati terhadap perubahan warna, bentuk, ukuran dan konsistensi
Pemeriksaan jantung
Limpa unggas
Pemeriksaan saraf
Pengamatan terhadap nervus ischiadicus pada bagian medial otot paha atau dorsal ginjal : pemeriksaan ukuran dan kesimetrisannya terhadap pasangannya
Pemeriksaan nervus ischiadicus
Pemeriksaan Tulang dan Sendi Dengan Memotong Tulang : Bila rapuh > defisiensi Vit D dan mineralmineral tertentu > ‘Osteoporosis’ Pemeriksaan sumsum tulang Persendian : amati terhadap pembengkakan dan penimbunan eksudat saat disayat
Pemeriksaan organ Limforetikuler
Seperti : Timus dan Bursa Fabrisius > lakukan pemeriksaan terhadap perubahan warna, ukuran, bentuk dan konsistensi
Pemeriksaan otak
Tengkorak kepala dilepas dari persendian atlanto-occipitale
Bersihkan bagian kulit serta jaringan ikat longgar disekitarnya
Tengkorak dipotong dengan gunting tulang steril. Pemotongan dimulai dari foramen occipitale ke arah lateral diatas lubang telinga kemudian bergerak ke anterior tepat dibelakang mata dan kembali kebagian lateral sisi satunya hingga mencapai foramen occipitale kembali
Lanjut
Tulang tengkorak kemudian dilepas dan memperlihatkan bagian otak didalamnya Otak dikeluarkan dari ruang cranium, kemudian incisi ambil sebagian untuk pemeriksaan histopatologi dan dimasukkan ke dalam larutan Buffer Neutral Formalin (NBF) 10%