Penyelesaian Audit

  • Uploaded by: uyabsheva7
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyelesaian Audit as PDF for free.

More details

  • Words: 6,334
  • Pages: 21
Loading documents preview...
PENYELESAIAN AUDIT Pengikhtisaran dan test-test umum merupakan bagian esensial audit karena dalam tahap ini dilakukan suatu evaluasi menyeluruh mengenai asil-hasil secara keseluruhan. Hal-hal yang masih harus dilakukan dalam tahap penyelesaian audit antara lain:  Penelaahan terhadap adanya kewajiban-kewajiban bersyarat (contingent liabilities).  Penelaahan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event)  Penemuan kemudian fakta-fakta yang terdapat dalam laporan auditor  Pengikhtisaran dan menarik kesimpulan-kesimpulan  Penelaahan pengungkapan-pengungkapan lapporan keuangan  Informasi biaya pengganti yang tak diaudit  Surat representasi manajemen(client representation letter)  Penelaahan kertas kerja Setelah menyelesaikan semua prosedur bagi setiap tujuan audit dan bagi setiap akun laporan keuangan serta pengungkapan yang terkait, auditor harus menggabungkan informasi yang diperoleh guna mencapai kesimpulan menyeluruh tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

Penyelesaian

Audit 1

MELAKSANAKAN PENGUJIAN TAMBAHAN UNTUK PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dna pengungkapan biasanya identik dengan asersi manjemen untuk penyajian dan pengungkapan. Berikut ini adalah asersi manajemen dan tujuan audit umum yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan. Asersi Manajemen Keterjadian serta hak dan kewajiban Kelengkapan Penilaian dan alokasi Klasifikasi dan dapat dipahami

Tujuan Audit Umum Keterjadian serta hak dan kewajiban Kelengkapan Penilaian dan Alokasi Klasifikasi dan dapat dipahami

Sebagian besar pengujian auditor yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkpan telah dilaksanakan pada tiga fase audit pertama. Pada tahap IV audit, auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh selama tiga tahap pertama audit untuk mengukur diperlukan atau tidaknya bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor harus mengumpulkan bukti audit yang mencukupi. Dalam mengumpulkan bukti untuk tujuan umum yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan , auditor konsisten dengan bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan saldo. Beberapa hal yang dilakukan auditor antara lain:  Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penialaian risiko.  Melakukan uji pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan ketika penilaian awal atas risiko pengendalian berada di bawah maksimum  Melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Contoh prosedur substantif yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan: Tujuan Audit Keterjadian serta hak dan kewajiban Mengungkapkan peristiwa dan transaksi yang terjadi dan terkait dengan entitas Kelengkapan Semua pengungkapan yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan telah dimasukkan

Klasifikasi

dan

kemampuan

untuk

Contoh Prosedur Substantif Mereview kontrak untuk menentukan bahwa piutang usaha dimohonkan sebagai jaminan Menggunakan daftar pengungkapan untuk menentukan apakah laporan keuangan sudah memuat semua pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum Mereview laporan keuangan untuk

Penyelesaian

Audit 2

dipahami Informasi keuangan disajikan dan digambarkan dengan tepat dan pengungkapannya diekspresikan dengan jelas Ketepatan dan penilaian Informasi keuangan dan informasi lainnya diungkapkan secara wajar, pada jumlah yang benar

menentukan apakah aktiva (aset) diklasifikasikan dengan benar antara kategori lancar dan tidak lancar. Baca catatan kaki untuk penjelasannya Merekonsiliasi jumlah yang dimasukkan dalam catatan kaki utang jangka panjang dengah informasi yang diperiksa dan didukung dalam kertas kerja audit utang jangka panjang auditor

REVIEW KEWAJIBAN KONTINJEN DAN KOMITMEN Selama fase terakhir ini, auditor melaksanakan prosedur audit yang berkaitan dengan kewajiban kontinjen atau kewajiban bersyarat (contingent liability). Kewajiban bersyarat adalah kewajiban yang mungkin terjadi , mungkin juga tidak terjadi di masa depan yang potensial kepada suatu pihak luar untuk suatu jumlah yang tidak diketauhui dan diakibatkan oleh aktivitas yang telah berlangsung, tergantung kejadian di masa depan. Karakteristik yang penting dari kewajiban kontinjen adalah ketidkapastian jumlah dan kemungkinan terjadinya. Kewajiban kontinjen yang material harus diungkapkan dalam catatan kaki. Diperlukan tiga kondisi agar kewajiban kontinjen ada.  Terdapat potensi pemabayaran ke pihak luar atau kerusakan aktiva (aset) yang diakibatkan oleh kondisi yang ada  Terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pembayaran atau kerusaskan di masa mendatang  Hasil akan dipecahkan oleh satu atau beberapa kejadian di masa mendatang Kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan keuangan yang sesuai untuk masing-masing kemungkinan berdasarkan SAS 5 sebagai berikut. Kemungkinan Keterjadian Peristiwa Perlakuan Laporan Keuangan Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan Reasonably possible (lebih besar Diperlukan pengungkapan catatan kaki dari remote, tapi lebih kecil dari probable) Probable (mungkin terjadi)  Jika jumlah dapat diestimasi secara masuk akal, akun-akun laporan keuangna disesuaikan  Jika jumlah tidak dapat diestimasi secara masuk akal, diperlukan pengungkapan catatan Catatan kaki kewajiban kontinjen harus menggambarkan sifat kontijensi sejauh yang diketahui, juga opini dari penasehat hukum atau manajemen terhadap hasil yang diharapkan. Contoh: “Pada tanggal 31 Desember 20XX, perusahaan ini merupakan tergugat dlaam beberapa gugatan hukum yang berkaitan dengan kewajiban hasil produksi. Jumlah

Penyelesaian

Audit 3

seluruhnya kerusajan-kerusakan yang dituntut, adalah Rp10miliar di atas peliputan asuransi kewajiban hasil produksi. Manajemen dan penasihat hukum yakin bahwa kewajiban perusahaan untuk kelebihan termaksud ini, bila ada, tidaklah material jumlahnya.” Kewajiban-kewajiban kontinjen yang menjadi perhatian auditor, antara lain:  Tuntutan tertunda untuk pelanggaran paten, kewajiban produk, atau tindakan lainnya  Perselisihan pajak pendapatan  Garansi produk  Diskonto wesel tagih  Jaminan untuk kewajiban orang lain  Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan Berdasarkan standar audit, manajemen merupakan pihak yang bertanggung jawab mengidentiikasi dan memutuskan perlakuan akuntansi yang pas untuk kewajiban kontinjensi. Hal yang erat berhubungan dengan kewajiban kontinjen adalah komitmen. Karakteristiknya yang paling penting dari komitmen adalah kesepakatan perusahaan untuk memberikan komitmennya pada suatu rangkaian kondisi tetap di masa mendatang. Tujuan utama auditor dalam memverifikasi kewajiban kontinjen adalah:  Mengevaluasi perlakuan akuntansi dari kewajiban kontinjen yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan dengan benar kontinjen tersebut (tujuan klasifikasi penyaian dan pengungkapan)  Mengidentifikasisampai batas praktis, setiap kontinjensi yang belum diidentifikasikn oleh manajemen (tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan)

Prosedur Audit untuk Menemukan Kontinjensi Langkah pertama dalam mengauudit kontinjensi adalah menemukan ada atau tidaknya kontinjensi (tujuan keterjadian penyajian dan pengungkapan). Begitu ditemukan adanya kontinjensi, evaluasi terhadap materialitas dan pengungkapan catatan kakinya dapat dilakukan dengan memuaskan. Beberapa prosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajiban kontinjen, antara lain:  Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (lisan maupun tertulis) mengenai kemungkinan adanya kontinjensi yang tidak tercatat. Dalam mengajukan pertanyaan ini, auditor harus spesifik dalam menggambarkan berbagai jenis kontinjensi yang mengharuskan adanya pengungkapan. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen tidak berguna untuk menemukan kesengajaan untuk tidak mengungkapkan kontinjensikontinjensi yang ada, tetapi bila luput untuk melihat sutu jenis kontinjensi atau tidak memahami syarat-syarat pengungkapan akuntansi, maka pertanyaan itu dapatlah berguna. Pada saat penyelesaian audit, manajemen lazimnya diminta untuk membuat suatu pernyataan tertulis bahwa ia mengakui nahwa tidak ada kewajiban-kewajiban kontinjen yang tidak diungkapkan sebagai bagian dari repesentasi.  Telaah laporan-laporan petugas pajak mengenai penyelesaian perselisihan pajak penghasilan tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Laporan-laporan itu dapat mengungkap apakah terdapat bidang-bidang dimana ketidaksesuaian mengenai tahun-tahun yang belum dapat

Penyelesaian

Audit 4

 







diselesaikan mungkin akan timbul. Bila suatu penelaahan pajak telah berlangsung lama maka terdapat kemungkinan yang meningkat tentang adanya perselisihan pajak. Telaah notulen rapat direksi dan pemegang saham untuk mengetahui apakah ada indikasi gugatan hukum atau kontinjensi-kontinjensi lain. Analisis biaya penasihat hukum untuk periode audit dan periksa faktur dan pernyataan penasihat hukum untuk mengetahui apakah ada indikasi-indikasi kewajiban kontinjen, khususnya gugatan hukum dan penetapan pajak. Peroleh konfirmasi semua penasihat hukum utama yang memberikan jasa hukum klien mengenai status gugatan hukum yang masih berlangsung atau kewajiban kontinjen lain. Telaah kertas kerja yang ada untuk mendapatkan informasi tentang indikasi adanya kontinjensi potensial. Misalnya konfirmasi bank dapat menunjukkan adanya wesel tagih didiskontokan atau jaminan-jaminan untuk pinjaman. Peroleh L/C yang masih berlaku per tanggal neraca dan minta konfirmasi mengenai sisa-sisa yang telah dan belum terpakai.

Evaluasi Kewajiban Kontinjen yang Diketahui Auditor harus megevaluais signifikansi kewajiban potensial dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan bila ia menyimpulkan bahwa memang terdapat kewajiban-kewajiban kontinjen. Kewajiban kontinjen itu cukup diketahui dalam beberapa kasus untuk dimasukkan dalam laporan keuangan sebagai suatu kewajiban aktual. Dalam kasus-kasus lain, pengungkapan tidak diperlukan bila kontinjensi itu sangat remote atau tidak material. Serimgkali, kantor akuntan publik memengusahakan suatu penilaian tersendiri mengenai kewajiban potensial itu dari penasihat hukumnya sendiri. Penasihat hukum klien merupakan penasihat klien dan sering kehilangan perspektif dalam menentukan penilaian atas kemungkinan kekalahan dalam proses hukum dan jumlah kerugian potensial yang akan diderita.

Prosedur Audit untuk Menemukan Komitmen Dalam suatu komitmen, karakteristik yang palin penting adalah persetujuan untuk mengikat perusahaan kepada suatu himpunan kondisi-kondisi yang tetap di masa depan tanpa memandang apa yang akan terjadi terhadap laba atau perekonomian secara keseluruhan. Semua komitmen lazimnya digambarkan dalam suatu catatan atas laporan keuangan terpisah atau digabung dalam catatan atas laporan keuangan yang berkaitan dengan kontinjensi. Pencarian komitmen yang tidak tercatat lazimnya dilakukan sebagai bagian dari setiap bidang audit. Misalnya:  Dalam memeriksa transaksi penjualan, auditor harus waspada terhadap komitmen-komitmen penjualan.  Komitmen untuk membeli bahan baku atau peralatan dapat diidentifikasikan sebagai bagian dari audit setiap rekening itu. Auditor juga harus waspada bila membaca kontrak dan arsip surat menyurat, dan informasi mengenai ini harus diminta dari manajemen.

Mengajukan Pertanyaan kepada Pengacara Klien Penyelesaian

Audit 5

Merupakan prosedur utama yang menjadi tempat auditor bergantung untuk mengevaluasi tuntutan hukum yang diketahui atau klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi tuntutan tambahan. Auditor bergantung pada keahlian dan pengetahuan pengacara klien mengenai persoalan hukum klien untuk memberikan opini profesional mengenai hasil yang diharapkan dari tuntutan hukum yang ada dan jumlah yang mungkin dari kewajiban, termasuk biaya pengadilan. Pengacara juga lebih mungkin mengetahui penundaan tuntutan hukum dan klaim yang diabaikan manajemen. Banyak kantor akuntan publik menganalisis beban hukum untuk sepanjang tahun dan meminta klien mengirimkan surat penyelidikan standar kepada setiap pengacara yang pernah terlibat dengan klien di tahun ini atau tahun sebelumnya, ditambah setiap pengacara yang pada saat tertentu bekerja dengan perusahaan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut melibatkan sejumlah besar pengacara, termasuk beberapa yang mengerjakan aspek hukum yang sangat berbeda dari tuntutan hukum potensial. Penyelidikan standar terhadap pengara klien, yang disiapkan di kertas surat yang berkop surat perusahaan klien dan ditandatangani oleh pejabat perusahaan, harus mencantumkan hal-hal berikut:  Suatu daftar yang mencantumkan (1) penundaan tuntutan hukum yang mungkin disajikan, dan (2) klaim yang telah dinilai atau belum dinilai atau penilaian dimana pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan. Daftar ini umumnya disiapkan oleh manajemen, namun manajemen bisa saja meminta pengacara untuk menyiapkan daftar tersebut  Permintaan dimana pengacara memberi masukan informasi atau komentar mengenai kemajuan dari setiap item yang terdaftar. Informasi yang diinginkan mencakup tindakan hukum yang akan diambil klien, kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan, dan estimasi jumlah atau kisaran kerugian  Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan yang tidak disebutkan atau tindakan atau pernyataan hukum yang mungkin diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap  Pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung jawab pengacara untuk memberitahukan manajemen mengenai persoalan hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan dan untuk merespons secara langsung kepada auditor. Jika pengacara memilih untuk membatasi respons, alasan untuk melakukan hal tersebut harus dimasukkan dalam surat. Pengacara kadang enggan memberikan informasi tertentu kepada auditor karena kewajiban hukum mereka sendiri yang menyediakan informasi yang tidak benar atau rahasia. Sifat penolakan oleh pengacara untuk menyediakan informasi yang lengkap mengenai kewajiban kontinjen kepada auditor ada 2 kategori, yaitu: 1. Pengacara menolak merespons karena kurangnya pengetahuan mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen 2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap rahasia Jika pengacara menolak menyediakan auditor informasi mengenai tuntutan hukum yang ada yang material (klaim yang sudah dinilai) atau klaim yang belum dinilai, auditor harus memodifikasi laporan mereka untuk merefleksikan kurangnya bukti audit yang tersedia. Hal ini mengharuskan manajemen untuk memberikan pengacaranya izin untuk menyediakan informasi kewajiban kontinjen kepada auditor

Penyelesaian

Audit 6

dan untuk menolong pengacara bekerjasama dengan auditor dalam memperoleh informasi mengenai kontinjensi.

REVIEW TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN Ini merupakan tahapan ketiga dari penyelesaian audit dimana auditor harus

Tanggal Akhir Neraca Klien

31-12-07

Periode dimana review terhadap

mereview transaksi dan peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah terdapat transaksi atau peristiwa yang muncul yang mungkin memperngaruhi penyajian dan pengungkapan wajar dari periode saat ini. Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian biasanya terbatas pada periode awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan tanggal laporan audit, karena tanggal laporan auditor berkaitan dengan penyelesaian prosedur audit yang penting di kantor klien, dan review ini seharusnya selesai dekat dengan akhir audit.

Penyelesaian

Audit 7

Terdapat dua jenis peristiwa kemudian (subsequent events) yang memerlukan pertimbangan manajemen dan evaluasi auditor, yaitu: 1. Peristiwa yang Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan dan Memerlukan Penyesuaian Beberapa kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca memberikan informasi tambahan kepada manajemen agar dapat menentukan penyajian dan pengungkapan yang wajar atas saldo akun pada tanggal neraca. Informasi mengenai kejadian ini membantu auditor dalam melakukan verifikasi saldo. Misalnya, jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian yang tepat atas persediaan karena keusangannya, maka penjualan persediaan bahan baku sebagai bahan sisa pada periode setelah tanggal neraca akan menunjukkan nilai persediaan yang benar pada tanggal neraca. Kejadian setelah tanggal neraca, seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian atas saldo akun pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material:  Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas saldo piutang dagang yang beredar karena kondisi keuangan pelanggan memburuk.  Penetapan proses litigasi padaa nilai yang berbeda dengan nilai yang ditetapkan padaa pembukuan.  Penghentian aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pada nilai di bawah nilai buku.  Penjualan investasi pada harga di bawah harga perolehan. 2. Peristiwa yang Tidak Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan tetapi Memerlukan Pengungkapan Kejadian jenis ini memberikan suatu kondisi yang tidak terjadi pada tanggal neraca yang dilaporkan, tetapi tidak terlalu signifikan namun tetap memerlukan pengungkapan meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun. Biasanya akun ini cukup diungkapkan dengan menggunakan penjelasan tambahan, tetapi kadangkadang bisa cukup signifikan sehingga memerlukan pengungkapan pada laporan keuangan tambahan (Supplemental financial statement) yang memasukkan dampak kejadian seolah-olah kejadian tersebut muncul pada tanggal neraca. Contohnya bila terjadi penggabungan usaha (merger) yang sangat material. Kejadian atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca yang memerlukan pengungkapan, bukan hanya penyesuaian dalam laporan keuangan, meliputi:  Penurunan nilai pasar atau sekuritas milik perusahaan untuk investasi sementara atau akan dijual kembali.  Penerbitan obligasi atau sekuritas ekuitas.

Penyelesaian

Audit 8

  

Penurunan nilai pasar atas persediaan sebaagai dampak dari tindakan pemerintah yang membatasi penjualan produk. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran. Penggabungan usaha atau akuisisi

Pengujian Audit Terdapat dua kategori prosedur audit untuk review peristiwa kemudian yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun. 1. Kategori ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian perincian saldo. Misalnya auditor memeriksa transaksi penjualan dan pembelian setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah pisah batasnya akurat. Auditor juga menguji tertagihnya piutang dangan dengan menelaah penerimaan kas periode setelah tanggal neraca untuk mengevaluasi penilaian cadangan kerugian piutang tidak tertagih. 2. Prosedur yang dilakukan khususnya untuk menemukan kejadian atau transaksi yang harus diakui sebagai kejadian setelah tanggal neraca. Pengujian yang khusus menyediakan informasi untuk menguji saldo akun tahun berjalan atau penjelasan tambahan sebagai pengujian kelengkapan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengujian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen Tanya jawab biasanya bervariasi pada masing-masing klien, tetapi biasanya ditujukan untuk menemukan kewajiban kontijensi atau komitmen, perubahan signifikan atas aset atau struktur modal perusahaan, status bagian-bagian yang belum diketahui dengan pasti pada tanggal neraca, dan penyesuaian tidak lazim yang dilakukan setelah tanggal neraca. Auditor perusahaan publik juga harus memasukkan tanya jawab mengenai perubahan pengendalian internal atas laporan keuangan yang dilakukan setelah akhir periode fiskal. 2. Korespondensi dengan Pengacara Auditor berkorespondesi dengan pengacara sebagai bagian dari pencarian kewajiban kontijensi. Auditor biasanya meminta pengacara untuk memberikan tanggal dan mengirimkan surat pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan untuk memenuhi kewajiban auditor atas kejadian setelah tanggal neraca. 3. Review atas Laporan Internal yang Disiapkan pada Tanggal Neraca Dalam menelaah laporan internal, auditor harus menekankan perubahan pada bisnis perusahaan yang dibandingkan dengan hasilnya untuk periode audit dan perubahan setelah akhir tahun. Mereka harus berhati-hati untuk periode audit dan perubahan setelah akhir tahun. Mereka harus berhati-hati atas perubahan besar yang terjadi dalam bisnis atau lingkungan di mana klien beroperasi. Auditor harus membahas laporan interim dengan manajemen untuk menentukan apakah laporan itu dibuat dengan dasar yang sama dengan laporan periode berjalan dan melakukan tanya jawab mengenai perubahan signifikan atas hasil operasinya. 4. Review atas Catatan Yang Dibuat Setelah Tanggal Neraca Auditor harus menelaah jurnal dan buku besar untuk menentukan keberadaan dan sifat dari transaksi signifikan yang berhubungan dengan tahun berjalan. Jika jurnal tidak selalu terbarui, maka auditor harus menelaah dokumen yang akan digunakan untuk menyusun jurnal tersebut.

Penyelesaian

Audit 9

5. Pemeriksaan Notulensi Pertemuan Dewan Direksi Setelah tanggal Neraca Auditor harus memeriksa notulensi pertemuan pemegang saham dan pertemuan direksi atas kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang memengaruhi pelaporan periode berjalan. 6. Permintaan Surat Representasi Surat representasi dibuat oleh manajemen klien kepada auditor yang menyatakan adanya perbedaan hal-hal selama masa audit, termasuk pembahasan mengenai kejadian setelah tanggal neraca. Surat ini harus dibuat dan mencangkup hal-hal lain yang penting. Ada kalanya, auditor menemukan subsequent event yang penting terjadi setelah pekerjaan lapangan dilaksanakan tetapi sebelum laporan audit diterbitkan. Dalam kondisi ini, auditor dapat memilih alternatif:  Memperpanjang waktu pekerjaan lapangan sampai dengan tanggal subsequent event atau;  Diterbitkan dual-dated audit report (laporan audit dengan dua tanggal). Untuk opsi kedua, tanggal pertama mencakup seluruh pekerjaan lapangan kecuali sebuah pengecualian tertentu. Tanggal yang kedua mencakup subsequent event yang terjadi setelah tanggal pekerjaan lapangan diselesaikan.

AKUMULASI BUKTI AKHIR Sebagai tambahan atas review peristiwa selanjutnya, auditor memiliki beberapa tanggung jawab pengumpulan bukti akhir yang diterapkan pada semua siklus, antara lain : a) Melaksanakan prosedur analitis akhir, b) Mengevaluasi asumsi going-concern, c) Memperoleh surat representasi dari manajemen, d) Mempertimbangkan informasi yang menemani laporan keuangan dasar, dan e) Membaca informasi lain dari laporan tahunan. Masing-masing dari hal tersebut dilakukan belakangan dalam audit.

Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir Penyelesaian

Audit 10

Prosedur analitis yang dilaksanakan selama penyelesaian audit bermanfaat sebagai review akhir untuk salah saji material atau masalah keuangan yang tidak ditemukan selama pengujian lain dan untuk membantu auditor mengambil pandangan objektif akhir terhadap laporan keuangan. Merupakan hal umum bagi seorang partner untuk melakukan prosedur analitis selama review dari dokumentasi audit dan laporan keuangan. Pada umumnya, seorang partner memiliki pemahaman yang baik mengenai klien dan bisnisnya karena hubungan yang terus-menerus, dikombinasikan dengan prosedur analitis yang efektif, membantu partner untuk mengidentifikasikan tinjauan yang mungkin dalam suatu audit. Ketika melaksanakan prosedur analitis selama tahap review akhir, yang diharuskan oleh standar audit, partner pada umumnya membaca laporan keuangan, termasuk catatan kaki, dan mempertimbangkan : 1. Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi selama perencanaan atau ketika melaksanakan audit. 2. Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Hasil dari prosedur analitis akhir mungkin menunjukkan bukti audit tambahan jika diperlukan.

Mengevaluasi Asumsi Going-Concern SAS 59 (AU 341) mengharuskan auditor uuntuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan klien untuk terus berjalan sebagai going-concern untuk setidaknya satu tahun setelah tanggal neraca. 1) Auditor melakukan penilaian awal sebagai bagian dari perencanaan, dan merevisinya jika menemukan informasi baru. Sebagai contoh, selama audit, auditor menemukan perusahaan telah gagal melunasi pinjaman, kehilangan pelanggan utamanya, atau memutuskan untuk menyingkirkan aktiva yang substansial untuk melunasi pinjaman. 2) Auditor menggunakan prosedur analitis, berdiskusi dengan manajemen mengenai kemungkinan mendapatkan kesulitan keuangan, berdasarkan pengetahuan mereka atas bisnis klien. 3) Penilaian akhir dari status going-concern perusahaan dilakukan setelah semua bukti dikumpulkan dan penyesuaian audit yang diusulkan telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Ketika auditor telah memiliki keberatan mengenai asumsi going-concern, mereka harus mengevaluasi rencana manajemen untuk menghindari kebangkrutan dan kemampuan untuk mencapai rencana tersebut.

Memperoleh Surat Representasi Manajemen SAS 85 (AU 333) mengharuskan auditor untuk memperoleh surat representasi (letter of representation) yang mendokumentasikan representasi lisan yang paling penting dalam audit. Penolakan oleh klien untuk menyiapkan dan menandatangani surat mengharuskan pendapat dengan pengecualian dalam laporan auditor untuk memastikan bahwa terdapat representasi yang memadai mengenai peristiwa kemudian. Tiga tujuan dari surat representasi klien adalah : 1) Untuk menekankan kepada tanggung jawab manajemen atas asersi dalam laporan keuangan.

Penyelesaian

Audit 11

2) Untuk mengingatkan manajemen atas potensi salah saji atau penghapusan dalam laporan keuangan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, surat representasi seharusnya cukup rinci untuk bertindak sebagai pengingat kepada manajemen. 3) Untuk mendokumentasikan respons dari manajemen untuk mengajukan pertanyaan mengenai berbagai aspek dari audit. Karena sifatnya yang lebih formal dari komunikasi lisan, surat representasi juga membantu mengurangi kesalahpahaman antara manajemen dan auditor. SAS 85 menyarankan empat kategori persoalan khusus yang harus dimasukkan. Keempat kategori tersebut, adalah : 1) Laporan keuangan  Pengakuan manajemen atas tanggung jawabnya untuk penyajian yang wajar dari laporan keuangan.  Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. 2) Kelengkapan informasi  Ketersediaan dari semua catatan keuangan dan data terkait.  Kelengkapan dan ketersediaan dari semua notulen rapat pemegang saham, direksi, dan komite direksi. 3) Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan  Keyakinan manajemen bahwa dampak dari setiap salah saji laporan keuangan yang tidak diperbaiki adalah tidak material terhadap laporan keuangan.  Informasi berkenaan kecurangan melibatkan (a) manajemen, (b) karyawan yang memiliki peran signifikan dalam pengendalian internal, atau (c) orang lain dimana kecurangan dapat memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.  Informasi yang berkenaan dengan transaksi pihak ketiga dan jumlah piutang dari atau terutang kepada pihak yang terkait.  Klaim atau penilaian yang belum dinilai menurut nasihat pengacara perusahaan adalah asersi yang mungkin dan harus diungkapkan sesuai dengan Financial Accounting Standard Board (FASB) Statement No. 5, Accounting for Contigencies. 4) Peristiwa kemudian  Kebangkrutan dari pelanggan utama yang masih memiliki saldo piutang usaha pada tanggal neraca.  Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca. Surat representasi klien adalah suatu pernyataan tertulis dari sumber nonindependen, tidak dapat dianggap sebagai bukti yang dapat diandalkan. Akan tetapi, surat tersebut menyediakan dokumentasi bahwa manajemen telah diajukan pertanyaan tertentu untuk memastikan bahwa manajemen memahami tanggung jawabnya dan untuk melindungi auditor jika manajemen mengajukan tuntutan terhadap auditor. Dalam beberapa audit, auditor mungkin menemukan bukti lain yang bertentangan dengan pernyataan dalam surat representasi. Dalam kasus semacam itu, auditor seharusnya menyelidiki keadaan dan mempertimbangkan apakah representasi dalam surat merupakan hal yang dapat diandalkan.

Penyelesaian

Audit 12

Mempertimbangkan Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Dasar Klien kadang-kadang memasukkan informasi tambahan di luar laporan keuangan dasar yang di buat untuk manajemen atau pengguna laporan dari luar. PSA 36 (SAS 29/ AU 551) merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor. Standar audit dengan sengaja tidak mendefinisikan atau membatasi informasi tambahan agar perusahaan dapat menyediakan informasi yang bisa memenuhi kebutuhan penggunanya. Laporan keuangan dasar Laporan standard audit

Neraca Laporan laba rugi Laporan arus kas Catatan kaki

Informasi _ pendapat yang menyertai wajar tanpa laporan pengecualian, dasar keuangan dengan pengecualian, atau menolak Laporan komparatif Peragraf terinci terpisah Data statistik Skedul perlindungan asuransi

Auditor harus jelas memisahkan audit dan tanggung jawab pelaporan atas laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. Biasanya auditor tidak melakukan audit terperinci yang memadai untuk menyesuaikan opini atas informasi tambahan, tetapi dalam kondisi tertentu auditor dapat saja mengandalkan bahwa informasi tersebut disajikan dengan wajar.

Membaca Informasi Lain dalam Laporan Tahunan PSA 44 (SAS 8/ AU 550) mensyaratkan auditor untuk membaca informasi lain yang dimasukkan dalam laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Misalnya asumsikan bahwa surat dalam laporan tahunan menyebutkan kenaikkan laba per lembar saham dari Rp.2.600,menjadi Rp.2.930,-. Auditor diminta untuk membandingkan informasi dengan laporan keuangan atas kesesuaiannya.

MENGEVALUASI HASIL Auditor perusahaan publik harus membuat kesimpulan menyeluruh atas efektivitas pengendalian internal dalam pelaporan keuangan. Kelima aspek dalam evaluasi hasil yaitu:

Penyelesaian

Audit 13

Bukti yang Tepat dan Mencukupi Untuk membuat evaluasi akhir apakah bukti sudah diakumulasikan dengan tepat dan memadai, auditor menelaah dokumentasi atas audit keseluruhan untuk menentukan apakah seluruh hal material dari transaksi, akun, dan pengungkapan sudah diuji secara memadai, dengan mempertimbangkan seluruh kondisi audit. Bagian penting dalam telaah adalah memastikan bahwa seluruh bagian dari program audit dilengkapi dengan akurat dan didokumentasikan dan seluruh tujuan audit terpenuhi. Jika auditor memutuskan bahwa bukti yang memadai tidak terpenuhi dalam rangka memutuskan apakah laporan keuangan disajikan dengan wajar, maka mereka memiliki 2 (dua) pilihan mengakumulasikan bukti tambahan atau menerbitkan opini dengan pengecualian atau tidak memberikan opini.

Bukti yang Mendukung Pendapat Auditor Bagian terpenting dalam mengevaluasi apakah laporan keuangan disajikan dengan wajar adalah telaah auditor atas ringkasan salah saji yang ditemukan dalam audit. Ketika terdapat salah saji yang material, auditor harus mengajukan pembetulan kepada klien atas laporan keuangan. Mungkin tidak mudah untuk menentukan jumlah yang tepat atas pembetulannya karena jumlah pasti salah saji tidak dapay ditentukan. Hal ini terjadi karena kemungkinan terdapat kesalahan dalam pengambilan sampel. Sebagai tambahan atas masing-masing salah saji material, ada beberapa salah saji yang tidak material tetapi tidak disesuaikan oleh klien. Auditor harus menggabungkan salah saji yang tidak material untuk melihat apakah hasil gabungan tersebut akan material.

Pengungkapan Laporan Keuangan Sebelum menyelesaikan audit, auditor harus membuat evaluasi akhir apakah pengungkapan laporan keuangan sudah memenuhi seluruh tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor harus mendesain dan melakukan prosedur audit untuk

Penyelesaian

Audit 14

mendapatkan bukti yang memenuhi keempat tujuan penyajian dan pengungkapan. Sebagai bagian dari telaah akhir dalam pengungkapan laporan keuangan, banyak KAP mensyaratkan adanya penyelesaian daftar pembanding pengungkapan laporan keuangan untuk setiap audit. Kuesioner ini didesain untuk mengingatkan auditor tentang masalah yang biasanya muncul dalam laporan keuangan dan memfasilitasi telaah akhir untuk keseluruhan audit oleh seorang rekanan independen.

Mengaudit Review Dokumentasi Ada 3 (tiga) alasan mengapa staf firma audit yang berpengalaman harus menelaah dokumentasikan audit pada saat penyelesaian audit: • Untuk mengevaluasi kinerja karyawan yang belum berpengalaman. • Memastikan bahwa proses audit memenuhi standar kinerja KAP. • Menghilangkan kerancuan yang sering muncul dalam penilaian auditor.

Review Independen Pada saat penyelesaian audit yang lebih besar, biasanya terdapat telaah untuk laporan keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh penelaah independen yang tidak terlibat dalam audit, tetapi merupakan staf kantor akuntan yang juga melakukan audit. Telaah independen disyaratkan oleh Sec, termasuk telaah atas informasi keuangan intern dan audit pengendalian internal. Penelaah ini menempati posisi penting untuk memastikan bahwa audit sudah dilakukan dengan memadai. Tim audit harus dapat menjustifikasi bukti yang diakumulasi dan kesimpulan yang diambil berdasarkan kondisi pada saat audit dilakukan.

Ikhtisar Evaluasi Bukti Mengevaluasi hasil dan mencapai kesimpulan atas dasar bukti. Bukti audit aktual (m enurut siklus, akun, dan tujuan) • Prosedur audit • Ukuran sam pel • Item yang akan dipilih • Penetapa n Waktu

M engevalu asi hasil (m enurut akun dan siiklus) • Estim asi salah saji (m enurut akun) • Risiko audit yang dicapai (m enurut akun dan siklus)

M engevalu asi laporan keuangan secara keseluruha n • Estim asi salah saji (laporan secara keseluruh an) • Risiko audit yang dicapai (laporan secara keseluruh an)

M enerbitka n laporan audit

MENERBITKAN LAPORAN AUDIT

Penyelesaian

Audit 15

Auditor harus menunggu untuk menentukan laporan audit yang memadai untuk diterbitkan sampai seluruh bukti diakumulasi dan dievaluasi, termasuk seluruh langkah penyelesaian audit. Oleh karena laporan audit adalah satu-satunya yang dilihat oleh sebagian besar pengguna dari keseluruhan proses audit, sementara konsekuensi dari penerbitan laporan yang tidak benar sangat besar, maka laporan ini sangat penting.

Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen Setelah audit selesai, beberapa komunikasi yang potensial dikirimkan auditor kepada komite audit atau pihak lain yang berhak. Komunikasi tersebut diantaranya adalah: 1. Kecurangan dan tindakan ilegal yang terdeteksi Setiap kecurangan dan tindakan ilegal harus dilaporkan kepada komite audit, tanpa memandang materialitas. Tujuannya adalah membantu komnite audit dalam melaksanakan perannya sebagai pengawas atas laporan keuangan 2. Defisiensi pengendalian internal Auditor jugfa harus mengomunikasikan secara tertulis defisiensi pengendalian internal yang signofokan dan kelemahan material dalam perancangan atau pengoperasioan pengendalian internal kepada pihak yang berhak. Dalam perusahaan besar, komunikasi ini dilakukan kepada komite audit, sementara dalam perusahaan kecil, komunikasi dapat dilakukan kepada pemilik atau manajemen senior. 3. Komunikasi lain dengan komite audit Auditor mengomunikasikan informasi tambahan tertentu yang diperoleh selama audit kepada komite audit. Tujuan dari komunikasi ini adalah agar komite audit atau pihak yang berhak tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan guna mengawasi proses pelaporan keuangan serta menyediakan kesempatan bagi komite audit untuk mengomunikasikan persoalan penting kepada auditor. Sifat komunikasi ini adalah dua arah antara auditor dengan pihak yang berhak. Tujuannya adalah sebagai berikut: 1) untuk mengomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan, bahwa audit atas laporan keuangan dirancang untuk memperoleh assurance yang masuk akal dan bukan absolut mengenai salah saji material dalam laporan keuangan. 2) Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit. 3) Untuik menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang diperoleh selama audit, seperti materi audit, salah saji material yang terdeteksi, pandangan auditor tentang aspek-aspek kualitatif dari praktik serta estimasi akuntansi yang signifikan, kesilitan signifikan yang ditemui, termasuk ketidaksepakatan dengan manajemen 4) Untu memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola. 4. Surat manajemen Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien mengenai rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian bisnis klien. Sebagian besar rekomendasi ini berfokus pada saran agar operasi berjalan lebih efisien. Surat manajemen berbeda dengan surat yang melaporkan defisiensi pengendalian internal. Surat manajemen bersifat operasional dan

Penyelesaian

Audit 16

ditujukan kepada klien untuk membantu mengoperasikan bisnisnya secara lebih baik.

Penemuan Fakta-Fakta Lebih Lanjut Setelah auditor menerbitkan laporan audit dan menyelesaikan semua komunikasi dengan manajemen serta komite audit, audit dianggap telah selesai. Biasanya, kontak berikutnya akan terjadi ketika proses perencanaan audit untuk tahun berikutnya. Tanggung jawab auditor untuk mereviu kembali peristiwa lebih lanjut akan berakhir pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan. Auditor tidak lagi bertanggung jawab mencari fakta-fakta lebih lanjut, tetapi jika menemukan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan ternyata salah, mereka harus mengoreksinya. Dalam sejumlah kasus, penemuan fakta-fakta lebih lanjut terjadi ketika auditor menemukan salah saji material dalam laporan keuangan tahun selanjutnya, atau ketika klien melaporkan salah saji kepada auditor. Apabila penemuan fakta-fakta lebih lanjut terjadi, auditor berkewajiban untuk memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan diberi tahu mengenai salah saji tersebut. Jika auditor sudah mengetahui salah saji tersebut sebelum laporan audit diterbitkan, auditor akan bersikeras bahwa manajemen lah yang harus memperbaiki salahsaji itu, atau sebagai gantinya, laporan audit yang berbeda akan diterbitkan. Jika auditor menemukan bahwa laporan ternyata menyesatkan setelah diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang mencantumkan alasan mengapa revisi tersebut dilakukan. Jika laporan keuangan berikutnya telah selesai sebelum laporan revisi diterbitkan, tidak lah benar untuk mengungkapkan salah saji dalam laporan periode selanjutnya. Jika berkaitan, klien harus memberi tahu otoritas pasar modal dan agen regulator lainnya bahwa laporan keuangan mengandung salah saji. Auditor bertanggung jawab memastikan bahwa klien telah mengambil langkah yang tepat untuk memberi tahu para pemakai tentang laporan yang salah saji tersebut.

Penyelesaian

Audit 17

SOAL DAN PEMBAHASAN Soal 24-27 Dalam mengaudit Marco Corporation pada tanggal 31 Desember 2007, terjadi situasi berikut. Tidak ada ayat jurnal yang telah dibuat dalam catatan akuntansi sehubungan dengan item-item berikut. 1. Selama tahun 2007, Marco Corporation menjadi terdakwa dalam tuntutan atas kerusakan oleh Dalton Company menyangkut pelanggaran kontrak. Keputusan bersalah diberikan kepada Marco Corporation dan Dalton Company memperoleh ganti rugi sebesar $40.000, pada saat audit kasus tersebut sedang naik banding ke pengadilan lebih tinggi 2. Pada tanggal 23 Desember 2007, Marco Corporation mengumumkan dividen saham biasa atas 1000 saham dengan nilai par $100.000 dari saham biasanya, yang dibayar tanggal 2 Februari 2008, kepada pemegang saham biasa yang tercatat per 30 Desember 2007. 3. Marco Corporation menjamin pembayaran bunga atas obligasi hipotik 10 tahun Newart Company, sebuah perusahaan afiliasi. Obligasi yang beredar milik Newart Company berjumlah hingga $150.000 dengan utang bunga 5% per tahun, yang jatuh tempo tanggal 1 Juni dan 1 Desember setiap tahun. Obligasi tersebut diterbitkan oleh Newart Company pada tanggal 1 Desember 2005, dan semua pembayaran bunga telah dipenuhi oleh perusahaan, kecuali untuk pembayaran yang jatuh tempo tanggal 1 Desember 2007. Marco Corporation menyatakan bahwa perusahaan akan membayar bunga yang tertunggak kepada pemegang obligasi pada tanggal 15 Januari 2008. a) Definisikan kewajiban kontinjen. b) Gambarkan prosedur audit yang akan andan gunakan untuk mempelajari setiap situasi yang disebutkan. c) Gambarkan sifat dari ayat jurnal penyesuaian atau pengungkapan, jika ada, yang akan anda buat dalam masing-masing situasi tersebut. Jawab a. Kewajiban kontinjensi adalah kewajiban yang mungkin terjadi, mungkin juga tidak terjadi di masa depan yang potensial kepada suatu pihak luar untuk suatu jumlah yang tidak diketahui dan diakibatkan oleh aktivitas yang telah berlangsung, tergantung kejadian di masa depan. b. Prosedur audit yang akan digunakan untuk mempelajari ketiga keadaan yang terjadi: - Diskusikan keberadaan dan sifat dari kewajiban kontinjensi dengan pihak manajemen dan dapatkan pernyataan tertulis sebagai bagian dari letter of representation. - Review risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk indikasi tuntutan hukum atau kontinjensi lainnya. - Analisis beban (biaya) hukum untuk periode selama audit dan review faktur dan laporan serta pernyataan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban kontinjensi. - Peroleh surat dari semua pengacara utama yang memberikan jasa hukum untuk kliennya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban kontinjensi lain. Adapun prosedur tambahan untuk masing-masing situasi adalah:

Penyelesaian

Audit 18

Situasi 1 - Tidak ada tambahan prosedur Situasi 2 - Konfirmasi detil transaksi saham antara register dengan perusahaan dan transfer agent - Review pencatatan ayat jurnal yang tidak biasa yang terjadi setelah akhir tahun Situasi 3 - Diskusikan dengan pihak manajemen, terutama untuk setiap transaksi dengan pihak yang terkait termasuk informasi yang terdapat dalam letter of representation. - Review laporan keuangan afiliasi, dan di mana terdapat transaksi dengan pihak yang terkait, buatlah pertanyaan langsung dari manajemen afiliasi dan jika memungkinkan, uji pencatatan dari afiliasi apabila diperlukan. c. pengungkapan atau ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam setiap situasi atau kondisi adalah: Situasi 1 Diperlukan penyajian pengungkapan dalam catatan kaki perusahaan atas proses hukum yang dilakukan dengan jumlah sebesar $40.000, atau apabila manajemen dapat mengestimasi besarnya nilai putusan banding, maka nilai estimasi putusan banding tersebut yang digunakan. Situasi 2 Pembagian dividen saham tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang. Nilai aset bersih perusahaan, tetap seperti sebelum pembagian dividen. Demikian halnya dengan komposisi kepemilikan. Transaksi dilakukan dengan cara mengkapitalisasi laba ditahan. Artinya saldo laba di tahan (sebagian atau seluruhnya) dipindahkan ke akun modal. Sehingga modal disetor bertambah, sedangkan laba ditahan berkurang atau habis. Mengenai dividen saham harus diungkapkan dalam catatan kaki. Situasi 3 Apabila tidak pasti dibayar Interest Payments for Newart Company Accrued Interest Payable - Newart Bonds

$3,750 $3,750

Apabila pasti dibayar oleh Newart atau telah dilakukan pembayaran selama proses audit, maka diperlukan pengungkapan di catatan kaki.

Soal 24-28 Pekerjaan Lapangan dilakukan tanggal 30 Juni 2007, audit Tracy Brewing Company telah selesai tanggal 19 Agustus 2007, dan laporan keuangan yang lengkap, yang disertai dengan laporan audit yang ditandatangani, telah dikirimkan pada tanggal 6 September 2007. Dalam setiap peristiwa independen yang sangat material (a hingga i), sebutkan tindakan yang tepat (1 hingga 4) bagi situasi tersebut dan justifikasi jawaban anda! Tindakan alternatif sebagai berikut: 1. Menyesuaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2007 2. Mengungkap informasi dalam catatan kaki di laporan keuangan per 30 Juni 2007 3. Meminta klien untuk menarik kembali laporan keuangan tanggal 30 Juni 2007 untuk direvisi 4. Tidak diperlukan tindakan apapun

Penyelesaian

Audit 19

Jawab: No a)

b)

c)

d)

e)

f)

g)

h)

i)

Soal Pada tanggal 14 Desember 2007, auditor menemukan bahwa debitor Tracy Brewing jatuh bangkrut pada tanggal 15 Juli 2007, akibat menurunnya kesehatan keuangan. Penjualan dilakukan tanggal 15 Januari 2007 Pada tanggal 14 Desember 2007, auditor menemukan bahwa debitor Tracy Brewing jatuh bangkrut pada tanggal 2 Oktober 2007. Penjualan dilakukan tanggal 15 April 2007, tetapi jumlahnya tampak dapat ditagih pada tanggal 30 Juni 2007 dan 19 Agustus 2007 Pada tanggal 15 Agustus 2007, auditor menemukan bahwa debitor Tracy Brewing jatuh bangkrut pada tanggal 1 Agustus 2007. Penjualan terkini dilakukan pada tanggal 2 April 2006, dan tidak ada penerimaan kas yang telah diterima sejak tanggal tersebut Pada tanggal 6 Agustus 2007, auditor menemukan bahwa debitor Tracy Brewing jatuh bangkrut pada tanggal 30 Juli 2007. Penyebab kebangkrutannya adalah kerugian yang tidak diharapkan dari tuntutan hukum pada tanggal 15 Juli 2007, akibat defisiensi produk yang dituntut oleh pelanggan yang berbeda

Jawaban Meminta klien untuk menarik kembali laporan keuangan tanggal 30 Juni 2007 untuk direvisi

Tidak diperlukan tindakan apapun

Keterangan Jumlah seharusnya dipastikan tidak akan tertagih sebelum akhir pekerjaan lapangan, tapi itu ditemukan setelah penerbitan laporan. Laporan keuangan seharusnya diketahui salah saji pada 19 Agustus 2007 Jumlah tersebut muncul dapat ditagih pada akhir pekerjaan lapangan

Menyesuaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2007

Tak tertagihnya jumlah ditentukan sebelum akhir pekerjaan lapangan

Mengungkap informasi dalam catatan kaki di laporan keuangan per 30 Juni 2007

Penyebab kepailitan terjadi setelah tanggal neraca, sehingga neraca itu cukup dinyatakan 30 Juni 2007. Kebanyakan auditor mungkin akan memerlukan bahwa jumlah saldo akan dihapusbukukan pada 30 Juni 2007, tetapi mereka tidak diwajibkan untuk melakukannya. Catatan kaki pengungkapan diperlukan karena acara berikutnya adalah material. Penjualan tersebut terjadi setelah tanggal neraca tetapi, karena kerugian itu material dan akan mempengaruhi keuntungan masa depan, pengungkapan catatan kaki yakin diperlukan.

Pada tanggal 6 Agustus 2007, auditor menemukan bahwa debitor Tracy Brewing jatuh bangkrut pada tanggal 30 Juli 2007, atas penjualan yang dilakukan tanggal 3 Juli 2007. Penyebab kebangkrutannya adalah kebakaran yang hebat yang tidak dapat diasuransikan pada tanggal 20 Juli 2007 Pada tanggal 20 Juli 2007, Tracy Brewing menyelesaikan tuntutan hukum di luar pengadilan yang diajukan pada tahun 2004 dan saat ini terdaftar sebagai kewajiban kontinjen Pada tanggal 14 September 2007, Tracy Brewing kalah dalam siding pengadilan yang berasal dari tahun 2006 sebesar jumlah yang sama dengan tuntutan hukum. Catatan kaki tanggal 30 Juni 2007 menyatakan bahwa berdasarkan pendapat penasihat hukum aka nada penyelesaian yang menguntungkan Pada tanggal 20 Juli 2007 tuntutan hukum diajukan kepada Tracy Brewing atas pelanggaran paten yang terjadi pada awal tahun 2007. Berdasarkan pendapat penasihat hukum, klien dapat menderita kerugian yang signifikan

Mengungkap informasi dalam catatan kaki di laporan keuangan per 30 Juni 2007

Pada tanggal 31 Mei 2007 auditor menemukan suatu tuntutan hukum yang

Mengungkap informasi dalam catatan kaki di laporan

Menyesuaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2007

Menyesuaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2007

Mengungkap informasi dalam catatan kaki di laporan keuangan per 30 Juni 2007

Penyelesaian harus tercermin dalam laporan keuangan 30 Juni 2007 sebagai penyesuaian pendapatan periode berjalan dan bukan penyesuaian periode sebelumnya. Laporan keuangan diyakini cukup menyatakan pada 30 Juni 2007 dan 19 Agustus 2007

Penyebab dari gugatan terjadi sebelum tanggal neraca dan gugatan harus dimasukkan dalam catatan kaki 30 Juni 2007. Catatan: Jika kerugian yang dimaksud meliputi probable dan can be reasonably estimated, jawaban yang benar adalah no 4, menyesuaikan laporan keuangan 30 Juni 2007 untuk jumlah kerugian yang diperkirakan. Gugatan itu berasal dari tahun berjalan, namun jumlah kerugian tidak diketahui.

Penyelesaian

Audit 20

No

Soal tidak diasuransikan terhadap Tracy Brewing yang diajukan pada tanggal 28 Februari 2007

Jawaban keuangan per 30 Juni 2007

Penyelesaian

Keterangan

Audit 21

Related Documents


More Documents from "fitriani"

Penyelesaian Audit
February 2021 1