Peranan Pekerja Sosial Sebagai Pemangkin

  • Uploaded by: AlamSyah
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peranan Pekerja Sosial Sebagai Pemangkin as PDF for free.

More details

  • Words: 1,271
  • Pages: 8
Loading documents preview...
PERANAN PEKERJA SOSIAL SEBAGAI PEMANGKIN / ENABLER Menurut Barker (1987) memberi definisi pemangkin atau fasilitator sebagai tanggungjawab untuk membantu klien agar mampu menangani tekanan situasional atau transisional. Pernyataan ini membawa maksud dalam literatur pekerjaan sosial, peranan “pemangkin” (enabler) sering juga disebut “fasilitator”. Bahkan definisi kedua-duanya sering ditukarkan antara satu-sama lain. Sebagai pemangkin atau pemudahcara, seseorang yang terlibat secara langsung dalam bidang pekerjaan ini akan menjadi agen perubahan kepada individu atau kumpulan tertentu. Fokus utama bantuan yang diberikan oleh seorang pemangkin adalah untuk membangunkan potensi mereka secara optimum atau menyeluruh, dan menghalang daripada timbulnya gangguan fungsi dalam sesebuah sistem. Pekerja sosial sebagai pemangkin atau fasilitator mempunyai tanggungjawab menilai struktur polisi dan program-program yang mempunyai kelemahan dalam sesebuah organisasi demi mempertingkatkan keberkesanan perkhidmatan. Setelah menentukan faktor–faktor yang menghalang perkhidmatan yang efisyen, pekerja sosial mempunyai tanggungjawab untuk merancang dan melaksana pendekatan yang kondusif bagi mamantapkan perkhidmatan termasuklah penyediaan input-input berkaitan kepada pihak pentadbir atau pengurusan agensi: penggunaan mesyuarat staf untuk memperakukan atau mengajukan masalah; penggabungan dengan staf lain untuk memberikan tekanan kepada pentadbir yang menentang serta menggalakkan penyertaan atau penglibatan dalam sesi latihan perkhidmatan dan sebagainya. Strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut adalah meliputi: pemberian harapan, pengurangan penolakan dan ambivalensi, pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, mengidentifikasi atau mengenal pasti dan mendorong kekuatan-

.

kekuatan personal dan aset-aset sosial, memisahkan masalah menjadi beberapa bahagian sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya (Barker, 1987:49). Pengertian Pekerja sosial Pengertian pekerjaan sosial yang dikemukakan oleh Charles Zastrow (1982), yang dikutip oleh Dwi Heru Sukoco (1995:7) sebagai berikut: "Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan". dari pengertian di atas, maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya yang menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat. menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara para pemegang peran tersebut. Peranan meliputi norma-norma yang posisi/tempat seseorang dalam masyarakat.

dihubungkan

dengan

Fungsi Pekerja Sosial Heru Sokoco (1995:22-27) menjelaskan fungsi dan peran pekerja sosial sebagai berikut : Fungsi-fungsi Pekerjaan Sosial a. Membantu orang meningkatkan dan menggunakan kemampuannya secara efektif untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan memecahkan masalah-masalah sosial yang mereka alami. b. Mengkaitkan orang dengan sistem-sistem sumber

c. Memberikan fasilitas interaksi dengan sistem-sistem sumber d. Mempengaruhi kebijakan sosial e. Memeratakan atau menyalurkan sumber-sumber material. Peranan Pekerjaan Sosial a.

Sebagai pemercepat perubahan (enabler) –pemangkin Sebagai enabler, seorang pekerja sosial membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dalam mengakses Sistem sumber yang ada, mengidentifikasi masalah dan mengembangkan kapasitasnya agar dapat mengatasi masalah untuk pemenuhan kebutuhannya.

b.

Peran sebagai perantara (broker) Peran sebagai perantara yaitu menghubungkan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dengan agensi-agensi yang berkaitan serta kerajaan agar dapat membantu individu-individu, kelompokkelompok dan masyarakat yang memerlukan bantuan atau layanan masyarakat.

c.

Pendidik (educator) Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, community worker diharapkan mempunyai kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan benar serta mudah diterima oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran perubahan.

d.

Tenaga ahli (expert) Dalam kaitannya sebagai tenaga ahli, pekerja sosial dapat memberikan masukan, saran, dan dukungan informasi dalam berbagai area (individuindividu, kelompok-kelompok dan masyarakat).

e.

Perencana sosial (social planner) Seorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang dihadapi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menganalisa dan menyajikan alternative tindakan yang rasional dalam mengakses Sistem sumber yang ada untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.

f.

Fasilitator Pekerja sosial sebagai fasilitator, dalam peran ini berkaitan dengan menstimulasi atau mendukung pengembangan masyarakat. Peran ini dilakukan untuk mempermudah proses perubahan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menjadi katalis untuk bertindak dan menolong sepanjang proses pengembangan dengan menyediakan waktu, pemikiran dan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Menurut Jim Ife,2002, peran pekerja sosial antara lain:

a.

Peranan Fasilitatif peranan yang dicurahkan untuk membangkitkan semangat atau memberi dorongan kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat untuk menggunakan potensi dan sumber yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas dan pengelolaan usaha secara efisien. Melakukan mediasi dan negosiasi, yaitu pekerja sosial memerankan diri sebagai mediator dalam pemanfaatan lahan dengan pihak lain untuk memperluas aktivitas kerjasama dengan menguntungkan pihak-pihak yang terlibat.

Memberikan support/dukungan, yaitu memberikan dukungan untuk memperkuat, mengakui dan menghargai nilai yang dimiliki oleh individuindividu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menghargai kontribusi dan kerja mereka. Dukungan ini dapat bersifat formal dan informal. Membangun consensus dengan sesama pihak untuk melakukan kerjasama dalam rangka pengembangan potensi individu-individu, kelompokkelompok dan masyarakat. Memfasilitasi individu-individu, kelompokkelompok dan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan pemasaran hasil produksi. b.

c.

Peranan Educational Pekerja sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda, sehingga tidak hanya membantu pelaksanaan proses peningkatan peningkatan produktivitas akan tetapi lebih berperan aktif dalam memberikan masukan dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran, memberikan informasi, mengkonfrontasikan, melakukan pelatihan bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranan-peranan Representasional Pekerja sosial melakukan interaksi dengan badan-badan di masyarakat yang bertujuan bagi kepentingan individu-individu, kelompokkelompok dan masyarakat. Peranan ini dilakukan, antara lain dengan : mendapatkan sumber-sumber dari luar tetapi dengan berbagai pertimbangan yang matang, seperti bantuan modal usaha, pelatihan pengembangan potensi dan produktivitas dari berbagai donator. Melakukan advokasi untuk membela kepentingan-kepentingan individuindividu, kelompok-kelompok dan masyarakat seperti mendukung upaya implementasi program dan berupaya merealisasikan program tersebut. Memanfaatkan Media Masa untuk memperkenalkan hasil produksi. Selain itu juga bertujuan menerima dukungan dari pihak lain yang lebih luas;

membuka jaringan kerja, dengan mengembangkan relasi dengan berbagai pihak, kelompok dan berupaya mendorong mereka untuk turut serta dalam upaya pengembangan potensi, seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat’ selain itu pula, pekerja sosial berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan stakeholder. d.

Peranan Teknis Di sini pekerja sosial melakukan pengumpulan dan analisis data, kemampuan menggunakan komputer, kemampuan melakukan presentasi secara verbal maupun tertulis, manajemen serta melakukan pengendalian finansial, dan melakukan need assessment terhadap pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranperan ini dapat dilakukan pekerja sosial bersama individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat melakukan mendapatkan informasi dan data yang dapat digunakan baik untuk mengundang perhatian dari stakeholders untuk mengembangkan potensi tetapi juga membantu mempromosikan. Dengan demikian, pekerjaan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan potensi individu-individu, kelompokkelompok dan masyarakat.

Menurut Dorang Luhpuri dkk (2000) adalah : a. Fasilitator Merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya pencapaian tujuan sehat dengan cara menyediakan atau memberikan kesempatan dan fasilitas yang diperlukan klien untuk mengatasi masalahnya, memenuhi kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara: 1) mendampingi klien dalam setiap tindakan 2) memberikan dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien merasa diperhatikan dan terpenuhi kebutuhan emosionalnya 3) berupaya membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya b. Mediator

Memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan pihak lain atau orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan kesejahteraan diantara kedua belah pihak. c.

Advokator Memberikan layanan pembelaan bagi klien yang berada dalam posisi yang dirugikan sehingga memperoleh haknya kembali.

d.

Liason Memberikan informasi yang diperlukan keluarga mengenai kondisi klien dan kondisi lembaga agar dapat memberikan pertimbangan yang tepat dalam menentukan tindakan demi kepentingan klien.

e.

Konselor Memberikan pelayanan konsultasi kepada klien yang ingin mengungkapkan permasalahannya. Pekerja sosial harus menyadari permasalahannya serta melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki klien. Ia juga harus memberikan alternatif-alternatif pemecahan masalah.

f.

Penghubung Merupakan peranan yang menghubungkan antara klien dengan keluarga, antara klien dengan lembaga terkait, maupun penghubung antara klien dengan sumber lain yang dapat membantu dalam usaha pemecahan masalah klien. Selain itu, harus memberikan informasi –informasi yang diperlukan oleh keluarga tentang kondisi klien pekerja sosial harus mampu memberikan informasi tentang kondisi keluarga demi kepentingan klien.

g.

Pembimbing Sosial Kelompok Memberikan intervensi pada sejumlah klien yang berkumpul dan berbagi berbagai isu (topik yang mereka minati) melalui pertemuan yang

teratur dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah disusun bersama.

Related Documents


More Documents from "hernawatisinta"